kontrasepsi

11
Learning objective 1. Kapan akseptor minum pil kombinasi & pil mini a. Pil mini a) Waktu Mulai Menggunakan Mini Pil atau Pil Progestin Mini pil mulai dapat digunakan pada hari pertama sampai hari ke lima pada siklus haid (tidak memerlukan metode kontrasepsi lain) apabila: Lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan pasien telah mendapat haid. Pasien sebelumnya menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin ganti dengan mini pil. Pasien sebelumnya menggunakan AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon). b) Mini pil mulai dapat digunakan setiap saat apabila : Diduga tidak terjadi kehamilan. Pasien mengalami amenorea (tidak haid) dan dipastikan tidak hamil (sebaiknya jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau gunakan kontrasepsi lain untuk 2 hari). Menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid (bila menyusui penuh, tidak memerlukan kontrasepsi tambahan). Selain itu, mini pil dapat digunakan saat : Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin ganti dengan mini pil. Pil dapat segera diberikan dan tidak perlu menunggu haid berikutnya, apabila penggunaan kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar dan tidak hamil. Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi suntikan dan ingin ganti mini pil. Pil dapat diberikan pada

Upload: arini-indrayani

Post on 17-Dec-2015

169 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kontrasepsi

TRANSCRIPT

Learning objective1. Kapan akseptor minum pil kombinasi & pil minia. Pil minia) Waktu Mulai Menggunakan Mini Pil atau Pil ProgestinMini pil mulai dapat digunakan pada hari pertama sampai hari ke lima pada siklus haid (tidak memerlukan metode kontrasepsi lain) apabila: Lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan pasien telah mendapat haid. Pasien sebelumnya menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin ganti dengan mini pil. Pasien sebelumnya menggunakan AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon).b) Mini pil mulai dapat digunakan setiap saat apabila : Diduga tidak terjadi kehamilan. Pasien mengalami amenorea (tidak haid) dan dipastikan tidak hamil (sebaiknya jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau gunakan kontrasepsi lain untuk 2 hari). Menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid (bila menyusui penuh, tidak memerlukan kontrasepsi tambahan).

Selain itu, mini pil dapat digunakan saat : Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin ganti dengan mini pil. Pil dapat segera diberikan dan tidak perlu menunggu haid berikutnya, apabila penggunaan kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar dan tidak hamil. Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi suntikan dan ingin ganti mini pil. Pil dapat diberikan pada jadual suntikan berikutnya dan tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan lain.

b. Pil kombinasiPil kombinasi mulai digunakan pada: Hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid. Sewaktu mendapat haid. Setelah melahirkan (pasca keguguran, setelah 3 bulan tidak menyusui, setelah 6 bulan pemberian ASI). Saat ingin berhenti kontrasepsi hormonal jenis suntikan dan ingin ganti pil kombinasi. Setiap saat selagi haid untuk meyakinkan kalau wanita tersebut tidak hamil Hari pertama haid Setelah melahirkan Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif Setelah 3 bulan & tidak menyusui Pasca keguguran Bila berhenti menggunakan kontrasepsi suntik & ingin menghentikan dengan pil kombinasi. Pil dapat segera diberikan tanpa menunggu haid.

2. Syarat dan ketentuan mengganti kontrasepsi

3. Efek samping estrogen dan progesteronea. Perdarahan1) Bentuk Gejala/Keluhana) Spotting (bercak-bercak darah) terjadi di antara masa haid pada bulan pertama penggunaan pil KB.b) Breakthrough bleeding yang terjadi kapan saja saat menggunakan pil KB untuk beberapa bulan.2) Penyebab GejalaKarena adanya ketidakseimbangan hormon, terutama pemakaian estrogen dosis rendah (30 g) sehinggga endometrium mengalami degenerasi.

b. Tekanan Darah Tinggi1) Bentuk Gejala/KeluhanTekanan darah sama atau lebih dari 140/100 mmHg.2) Penyebab Gejalaa) Estrogen mempengaruhi pembuluh darah, sehingga terjadi hipertropi arteriol dan vasokonstriksi.b) Estrogen mempengaruhi system Renin-Aldosteron-Angiotensin, sehingga terjadi perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.

c. Perubahan Berat Badan1) Bentuk Gejala/KeluhanBerat badan bertambah setelah menggunakan pil kombinasi, biasanya 1 sampai 2 kg.2) Penyebab GejalaHormon estrogen menyebabkan retensi air dan odema, sedangkan progesterone mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian pil kombinasi dapat menyebabakan berat badan bertambah.

d. Jerawat1) Bentuk Gejala/KeluhanTimbul jerawat di wajah.2) Penyebab GejalaKarena factor progesteronnya, terutama 19-Nortestasteron menyebabkan peningkatan kadar lemak.

e. Kloasma1) Bentuk Gejala/KeluhanHiperpigmentasi berwarna cokelat, bentuk tidak teratur, biasanya timbul di dahi dan pipi sebelah atas.2) Penyebab GejalaEfek hormon estrogen. Insiden terjadinya kloasma tergantung dosis dan lamanya pemakaian estrogen dan progestin.

f. Tromboembolisme1) Bentuk Gejala/KeluhanTerjadi thrombosis vena, emboli paru, thrombosis arteri otak, atau thrombosis arteri jantung. Tromboemboli jarang terjadi, angka kejadiannya 4-9 kali lebih tinggi dari yang bukan pengguna pil.2) Penyebab Gejalag. Estrogen menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas factor-faktor pembekuan, atau mungkin karena pengaruh vascular secara langsung.h. Varises merupakan factor predisposisi terjadinya tromboemboli.

i. Air Susu Ibu berkurang1) Bentuk Gejala/KeluhanAir susu ibu sedikit/berkurang, bahkan kadang-kadang sampai berhenti sama sekali.2) Penyebab GejalaDisebabkan oleh faktor estrogen yang menekan produksi prolactin yang sangat berguna untuk merangsang produksi air susu ibu. Dengan demikian kadar prolaktin yang rendah akan menyebabkan produksi air susu ibu berkurang.

j. Gangguan fungsi Hati1) Bentuk Gejala/KeluhanWarna kulit, kuku, dan mata menjadi kekuning-kuningan (frekuensi 1%).2) Penyebab GejalaProgesteron menyebabkan aliaran empedu menjadi lambat, apabila berlangsung lama saluran empedu menjadi tersumbat sehingga cairan empedu dalam darah meningkat, hal inilah yang menyebabkan warna kuning.

k. Varises1) Bentuk Gejala/KeluhanTerjadi pelebaran pembuluh darah vena, sehingga menjadi menonjol di permukaan kulit (biasanya di betis).2) Penyebab GejalaMungkin karena efek estrogen terhadap vaskular secara langsung, menyebabkan terjadinya perubahan tunika intima pembuluh darah.

l. Perubahan Libido1) Bentuk Gejala/KeluhanTerjadinya peningkatan atau perubahan libido.2) Penyebab Gejalaa) Peningkatan libido : karena bebas dari ketakutan kehamilan yang tidak diinginkan.b) Penurunan libido : terjadi karena efek progesterone terutama yang berisi 19 Norsteroid.

m. Depresi1) Bentuk Gejala/keluhanPerasaan lesu dan tidak bersemangat dalam bekerja.2) Penyebab Gejalaa) Diperkirakan hormone estrogen dan progesterone menyebabkan terjadinya retensi air dan garam sehingga ada bagian otak yang menggelembung dan menekan pusat susunan syaraf tertentu.b) Karena hormone estrogen dan progesterone dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B6 (pridoksin) secara absolute.

n. Candidiasis vaginal1) Bentuk Gejala/KeluhanCairan berwarna putih kekuning-kuningan di dalam vagina atau mulut vagina, biasanya gatal dan tidak berbau.2) Penyebab GejalaEfek dari progesteron yang merubah flora dan pH vagina, sehingga jamur mudah tumbuh dan menimbulakn keputihan.

o. Pusing/ Migrain1) Bentuk Gejala/Kelihana) Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi, terasa berdenyut-denyut dan disertai rasa mual yang amat sangat.b) Akibat sakit kepala yang tempat dan intensitasnya bervariasi, kadang-kadang sakit kepala tersebut dihubungkan dengan keadaan stres.c) Biasanya sakit kepala bersifat sementara.2) Penyebab Gejalaa) Dikatakan bahwa serangan datang apabila pembuluh darah sekitar atau di dalam tidak mengkerut dan melebar bergantiganti.b) Karena khasiat dari estrogen terhadap pembuluh darah otak yang menyebabkan penyempitan dan hipertrofi arteriol.

p. Mual dan Muntah1) Bentuk Gejala/KeluhanRasa mual sampai muntah, seperti hamil muda. Terjadi pada bulan-bulan pertama penggunaan pil.2) Penyebab GejalaKarena kelebihan kadar estrogen di dalam darah dibandingkan pada keadaan sebelum minum pil.

4. Kenapa disebut pil mini Disebut pil mini karena pil tersebut hanya mengandung satu hormon yaitu progesterone

5. Indikasi dan kontraindikasi pil minia. Indikasi Usia reproduksi Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui Pasca persalinan dan tidak menyusui Pasca keguguran Perokok segala usia Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110 mmHg) atau dengan masalah pembekuan darah Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senang tidak menggunakan estrogen

b. Kontra indikasi Hamil atau di duga hamil Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid Menggunakan obat tuberkulosis (rifampisin), atau obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) Kanker payudara atau riwayat kanker payudara Sering lupa menggunakan pil Mioma uterus, progestin memicu pertumbuhan mioma uterus Riwayat stroke, progestin menyebabkan spasme pembuluh darah

6. Pil kombinasiPil Kombinasi terdiri dari tiga jenis, antara lain :a. Monofasik adalah Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/ progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan setiap hari.b. Bifasik adalah Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progesterone dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.c. Trifasik adalah Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen / progesterone dengan 3 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif, hormone bervariasi setiap hari.

Indikasi Kontrasepsi Pil Oral Kombinasia. Berada pada usia reproduksi.b. Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak.c. Gemuk atau kurus.d. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi.e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.f. Setelah melahirkan enam bulan dan tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi perempuan tersebut.g. Pasca kegugguran.h. Perempuan yang anemia karena haid berlebihan.i. Perempuan dengan nyeri haid hebat.j. Memiliki siklus haid tidak teratur.k. Memiliki riwayat kehamilan ektopik.l. Perempuan dengan kelainan payudara jinak.m. Perempuan dengan kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf.n. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak.

Kontra Indikasi Kontrasepsi Pil Oral Kombinasia. Hamil atau dicurigai hamil.b. Menyusui eksklusif.c. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.d. Penyakit hati akut (hepatitis).e. Perokok dengan usia > 35 tahun.f. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah > 180/110 mmHg.g. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20 tahun.h. Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.i. Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/ riwayat epilepsi).j. Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.

Kontra Indikasi AbsolutYang termasuk dalam kontra indikasi absolut antara lain: tromboplebitis atau tromboemboli, riwayat tromboplebitis atau tromboemboli, kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner, diketahui atau diduga karsinoma mammae, diketahui atau diduga karsinoma endometrium, diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen, perdarahan abnormal genetalia yang tidak diketahui penyebabnya, adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar, diketahui atau diduga hamil, gangguan fungsi hati, tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang mengandung estrogen.

Kontra Indikasi RelatifYang termasuk dalam kontra indikasi relatif antara lain: sakit kepala (migrain), disfungsi jantung atau ginjal, diabetes gestasional atau pre diabetes, hipertensi, depresi, varises, umur lebih 35 tahun, perokok berat, fase akut mononukleosis, penyakit sickle cell, asma, kolestasis selama kehamilan, hepatitis atau mononukleosis tahun lalu, riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit reumatik yang fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun, kolitis ulseratif.

Selain itu, kriteria lain yang tidak dapat menggunakan pil kombinasi adalah: Wanita yang tidak dapat disiplin minum pil setiap hari. Wanita yang dicurigai hamil atau hamil. Wanita yang menyusui secara eksklusif.

Cara kerja estrogen sebagai kontrasepsi1. Bekerja dengan jalanmenghambat ovulasi melalui fungsi hipotalamus hipofisis ovarium2. Menghambat perjalanan ovum/implantasi

Cara kerja progesteron sebagai kontrasepsi1. Bekerja dengan cara membuat lendir serviks menjadi kental sehingga transportasi sperma menjadi sulit2. Menghambat kapasitas sperma3. Menghambat perjalanan ovum dalam tuba4. Menghambat ovulasi melalui fungsi hipotalamus hipofisis ovarium.