kontraktur sendi

11
KONTRAKTUR SENDI Atia Julika, S.Ked Chynta Rahma Vanvie, S.Ked

Upload: atiafr

Post on 12-Feb-2016

67 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

joint contracture

TRANSCRIPT

Page 1: kontraktur sendi

KONTRAKTUR SENDI

• Atia Julika, S.Ked• Chynta Rahma Vanvie, S.Ked

Page 2: kontraktur sendi

KETERBATASAN FUNGSIONAL

• Keterbatasan fungsional tergantung pada kondisi medis yang mendasari dan sendi yang terkena.Kontraktur ekstremitas atas seperti siku, pergelangan tangan, dan jari-jari dapat mengganggu semua kegiatan dasar dari hidup sehari-hari, seperti berpakaian dan dandan, serta keterampilan yang membutuhkan koordinasi motorik halus, seperti menulis. Dalam perawatan lanjutan, setengah dari orang yang menderita kontraktur ekstremitas atas dapat makan sendiri.

• Kontraktur ekstremitas bawah dapat terganggu dengan adanya mobilitas. Beberapa kontraktur sendi dapat memperburuk disabilitas. Mobilitas dari seseorang yang melanjutkan perawatan dengan kontraktur ekstremitas bawah dapat menurun secara signifikan. Kontraktur pinggul dan fleksi lutut dapat mengubah pola berjalan, pengeluaran energi, menggerakkan kursi roda, dan memindahkan mobil.

Page 3: kontraktur sendi

KETERBATASAN FUNGSIONAL (Cont)

• Pasien dengan amputasi transtibial beresiko untuk kontraktur fleksi lutut setelah amputasi.

• Hal ini dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk penyesuaian pasien dengan fungsional di bawah lutut prostesis.

• Sebaliknya, pada prostesis lutut yang tertekuk, harus menggunakan penurunan fungsi dan peningkatan jumlah energi.

Page 4: kontraktur sendi

STUDI DIAGNOSIK

• Evaluasi radiografi dapat mengidentifikasi suatu kondisi, seperti osteofit dan osifikasi heterotopik, jika terdapat penyebab gejala yang diduga, dapat diindikasikan suatu investigasi khusus.

Page 5: kontraktur sendi

DIAGNOSIS BANDING

• SpastisitasOsifikasi heterotopic

• Penyakit sendi degeneratif • Patah tulang• Dislokasi • Loose body pada sendi• Luka pada meniskus • Psikogenik

Page 6: kontraktur sendi

PENGOBATAN

• AwalSendi yang bergerak secara aktif maupun pasif melalui rentang maksimal pada aktifitas

dasar sehari-hari dapat mencegah kontraktur. Gerakan pasif secara terus menerus, digunakan setelah sendi lutut artroplasti total, hal ini dapat dilakukan pasca operasi.

Pengontrolan nyeri penting untuk pencegahan dan pengobatan kontraktur, terutama setelah prosedur pembedahan. Penggunaan yang tepat dari analgesik akan mendorong kenyamanan dan kepatuhan pasien pada tahap peregangan.

Terapi Posisi dan bidai dapat mencegah kontraktur pada pasien imobilisasi. Langkah-langkah ini dapat mempertahankan panjang normal dari jaringan ikat dan memutar posisi yang berbeda dari sendi. Contohnya posisi terapeutik berbaring tengkurap untuk meregangkan sendi pinggul dalam posisi ekstensi. Rotasi eksternal dan abduksi bahu dengan dukungan lengan yang berpegang pada tempat tidur di unit perawatan intensif akan mempertahankan rentang bahu. Berdiri tegak akan membantu meregangkan sendi pergelangan kaki. Tangan dan jari serta pergelangan kaki ortosis statis berguna untuk mencegah kontraktur jari dan pergelangan kaki.

Page 7: kontraktur sendi

Rehabilitasi•Peregangan berulang, dapat menggunakan analgesia dan pengendalian spasitas•Range of motion•Ultrasound, memanaskan jaringan lunak sekitar sendi besar pada suhu 40oC sampai 43oC, untuk meningkatkan elastisitas. •Parafin dan hidroterapi untuk sendi kecil (misalnya, kontraktur tangan dan jari di scleroderma pada cedera saraf).•Serial casting atau serial splinting. Setelah peregangan maksimal, gips atau orthosis dipakaikan. Alat ganti atau orthosis dilepas setiap 2 atau 3 hari, setelah itu peregangan diulang, dan alat ganti atau orthosis dipakai kembali pada sudut yang ditingkatkan. Serial casting atau splinting harus dipantau secara hati-hati pada anggota badan dengan peredaran darah atau sensoric compromise.•Alat bantu, untuk mengurangi kecacatan tertentu dan alat bantu jalan mencoba untuk menormalkan cara berjalan menyelesaikan proses rehabilitasi.

Page 8: kontraktur sendi

Prosedur

•Perawatan seperti motor point block dengan fenol, suntikan toksin botulinum, atau baclofen intratekal, prosedur ini bisa didiagnostik sesuai terapi karena mereka bisa membedakan sendi kontraktur dari spastisitas. •Injeksi dapat dijadikan tambahan untuk alat penguat dinamis dan serial casting atau splinting.

Page 9: kontraktur sendi

• Operasi

Pada kontraktur tetap, seperti tendon memanjang, kapsul sendi yang keluar, dan sendi rekonstruksi dapat dilakukan perawatan bedah seperti tenotomi. Prosedur ini disediakan untuk pasien telah gagal melakukan latihan fungsional.

Page 10: kontraktur sendi

KOMPLIKASI PENYAKIT POTENSIAL

• Kontraktur sendi dapat menyebabkan ankilosis pada sendi dengan penurunan fungsi. Pada kontraktur ekstremitas atas, terutama jika mereka mempengaruhi beberapa sendi, dapat menyebabkan ketergantungan untuk semua aspek perawatan.

• Mobilitas dapat diturunkan dengan keadaan berbaring di tempat tidur. Tekanan luka dapat meningkat karena keterbatasan mobilitas dan pertambahan beban. Infeksi bakteri dan agen jamur dapat terjadi pada lipatan kulit jika kontraktur mencegah akses untuk kebersihan.

Page 11: kontraktur sendi

KOMPLIKASI PENGOBATAN POTENSIAL

• Peregangan berlebihan secara tidak sengaja dapat menyebabkan nyeri; robekan pada otot, ligamen, atau kapsul; dan sendi subluksasi. Komplikasi ini dapat menyebabkan perdarahan, terutama pada pasien dengan trombositopenia atau menerima antikoagulan.Bidai dan pengecoran dapat mengakibatkan ulserasi kulit atau iskemia ekstremitas jika tidak tepat pada pasien atau tidak diawasi secara ketat. Risiko ini meningkat jika pasien tidak memiliki sensasi pelindung karena penyakit yang mendasari.