konten 1

3
Kayu Putih Kandungan daun kayu putih sineol, melaleucin, minyak atsiri yang terdiri dari erpineol, cineol dan lignin (Thomas, 1992). Kadar minyak atsiri dari simplisia daun kayu putih dengan alat Stahl diperoleh kadar minyak atsiri sebesar 0,73 % v/b. Identifikasi komponen minyak atsiri yang didestilasi dari dari daun kayu putih segar dengan GCMS menunjukkan minyak atsiri tersebut mengandung 32 komponen, tujuh diantaranya merupakan komponen utama yaitu : α-pinene (1,23), sineol (26,28), α-terpineol (9,77), kariofilen (3,38), α-caryofilen (2,76), Ledol (2,27), dan elemol (3,14). Dan untuk daun kayu putih kering mengandung 26 komponen, tujuh komponen diantarannya merupakan komponen utama yaitu: α-pinene (1,23%); sineol (32,15%); α- terpineol (8,87%); kariofilen (2,86%); α- kariofilen (2,31%); Ledol (2,17%); dan Elemol (3,11%). Kayu Manis Kandungan utama minyak C burmanii adalah sinamaldehid (60 - 77%), untuk C zeylanikum kandungan utama adalah eugenol (65 - 89%) sedangkan C cassia 65 - 75% eugenol dan sinamaldehid (26%). Jeruk Tanaman genus Citrus merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri yang dihasilkan oleh tanaman yang berasal dari genus Citrus sebagian besar mengandung terpen, siskuiterpen alifatik, turunan hidrokarbon teroksigenasi, dan hidrokarbon aromatik. Komposisi senyawa yang terdapat di dalam minyak atsiri yang dihasilkan dari kulit buah tanaman genus Citrus berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan diantaranya adalah limonen, sitronelal, geraniol, linalol, α-pinen, mirsen , β-pinen, sabinen, geranil asetat, nonanal, geranial, β-kariofilen, dan α-terpineol (Chutia dkk., 2009). Jeruk Nipis Citrus aurantifolia biasa dikenal dengan nama Jeruk nipis, banyak tumbuh di Asia bagian selatan, Jepang, dan Indonesia. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada lingkungan

Upload: lathifah-nurul

Post on 14-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

atsiri

TRANSCRIPT

Kayu Putih Kandungan daun kayu putih sineol, melaleucin, minyak atsiri yang terdiri dari erpineol, cineol dan lignin (Thomas, 1992). Kadar minyak atsiri dari simplisia daun kayu putih dengan alat Stahl diperoleh kadar minyak atsiri sebesar 0,73 % v/b. Identifikasi komponen minyak atsiri yang didestilasi dari dari daun kayu putih segar dengan GCMS menunjukkan minyak atsiri tersebut mengandung 32 komponen, tujuh diantaranya merupakan komponen utama yaitu : -pinene (1,23), sineol (26,28), -terpineol (9,77), kariofilen (3,38), -caryofilen (2,76), Ledol (2,27), dan elemol (3,14). Dan untuk daun kayu putih kering mengandung 26 komponen, tujuh komponen diantarannya merupakan komponen utama yaitu: -pinene (1,23%); sineol (32,15%); -terpineol (8,87%); kariofilen (2,86%); - kariofilen (2,31%); Ledol (2,17%); dan Elemol (3,11%).

Kayu ManisKandungan utama minyak C burmanii adalah sinamaldehid (60 - 77%), untuk C zeylanikum kandungan utama adalah eugenol (65 - 89%) sedangkan C cassia 65 - 75% eugenol dan sinamaldehid (26%).

JerukTanaman genus Citrus merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri yang dihasilkan oleh tanaman yang berasal dari genus Citrus sebagian besar mengandung terpen, siskuiterpen alifatik, turunan hidrokarbon teroksigenasi, dan hidrokarbon aromatik. Komposisi senyawa yang terdapat di dalam minyak atsiri yang dihasilkan dari kulit buah tanaman genus Citrus berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan diantaranya adalah limonen, sitronelal, geraniol, linalol, -pinen, mirsen , -pinen, sabinen, geranil asetat, nonanal, geranial, -kariofilen, dan -terpineol (Chutia dkk., 2009).

Jeruk NipisCitrus aurantifolia biasa dikenal dengan nama Jeruk nipis, banyak tumbuh di Asia bagian selatan, Jepang, dan Indonesia. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada lingkungan beriklim tropis. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna putih. Buah yang dihasilkan memiliki rasa yang sangat asam. Kulit buahnya tipis dan berwarna hijau atau kuning. Komposisi kimia minyak atsiri yang dihasilkan tanaman Citrus aurantifolia yang berasal dari Kamerun antara lain limonen (53,92%), -pinen (0,33%), mirsen (1,58%), -pinen (0,97%), sabinen (2,06%), dan isokamfen (0,56%) yang termasuk golongan hidrokarbon monoterpen; geraniol (1,33%), linalool (1,20%), neral (9,88%), nerol (1,38%), geranial (12,26%), geranil asetat (2,03%), -terpineol (0,42%), sitronelol (0,67%), dan neril asetat (4,56%) yang termasuk golongan monoterpen teroksigenasi; serta -kariofilen (0,61%) yang termasuk golongan hidrokarbon siskuiterpen (Dongmo dkk.,2009).

MelatiKomponen minyak melati yang dominan menurut Ketaren (1985) adalah benzil asetat (65%), kemudian diikuti oleh linalool (15,5%), linalool asetat (7,5%), benzil alcohol (6,0%), jasmone(3,0%), indole (2,5%), dan metil anthramilate (0,5%).

Mint Sastrohamidjojo (2004) mentol (54,7 %), menton (14,8 %), mentil asetat (10,9 %), piperiton (4,7 %), dan iso-menton (4,5 %).. Isolasi minyak mint dapat dilakukan dengan 3 macam metode distilasi yaitu distilasi air, distilasi uap-air, dan distilasi uap.

Palaminyak yang menguap (minyak atsiri) dengan komponen utama monoterpen hidrokarbon (61 - 88% seperti alpha pinene, beta pinene, sabinene), asam monoterpenes (5 - 15%), aromatic eter (2-18% seperti myristicin, elemicin, safrole)

Sedap MalamKomponen dominan minyak sedap malam adalah benzyl benzoate, geraniol, farnesol, dan indol

DAFTAR PUSTAKA

Thomas, A.N.S., 1992, Tanaman Obat Tradisisonal, hal 5658, Kanisius, Yogayakarta.Sunanto H. 2003. Budi daya dan penyulingan kayu putih.Yogyakarta:Kanisius.Ary Widiyanto & Mohamad Siarudin. 2013. Karakteristik daun dan rendemen minyak atsiri lima jenis tumbuhan kayu putih, Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 31. Ciamis : Balai Penelitian Teknologi Agroforestry.Chutia, M., Bhuyan, D. P., Pathak, M. G., Sarma, T. C., Boruah P., 2009. Antifungal Activity and Chemical Composition of Citrus reticulata Blanco Essential Oil Against Phytopathogens from North East India. Food Science and Technology, 42, 777-780Dongmo, P. M. J., Tatsadjieu, L. N., Sonwa, E. T., Kuate, J., Zollo, P. H. A., Menut, C., 2009. Essential oils of Citrus aurantifolia from Cameroon and their Antifungal Activity against Phaeoramularia angolensis. African Journal of Agricultural Research, 4, 354-358Ketaren,S. 1985, Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka: JakartaSastrohamidjojo, H., 2004, Kimia Minyak Atsiri, UGM Press, Yogyakarta.