konstruksi komunikasi politik pasca 4 november

24
Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November Tangerang, 24 November 2014 Mirza Shahreza 2016

Upload: mirza-shahreza

Post on 06-Jan-2017

199 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Tangerang, 24 November 2014

Mirza Shahreza2016

Page 2: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Latar Belakang

Sumber: Ilustrasi Dari Facebook Deni Rodendo

Page 3: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Politik Konflik

Politik adalah soal “Siapa mendapatkan apa, kapan dan dengan cara bagaiamana (Harold D Laswell).

Esensi politik adalah konflik, karena politik adalah hal mencari, mempertahankan dan memanfaatkan kekuasaan.

Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku orang atau kelompok lain itu sesuai dengan keinginan kita dan tujuan dari dari orang atau kelompok yang mempunyai kekuasaan tersebut.

Kekuasaan adalah konsep yang berhubungan erat dengan masalah pengaruh, persuasi, manipulasi, koersi, kekuatan, dan wewenang.

Kepentingan

Pengaruh

Persuasi

Wewenang

Manipulasi

Kekuatan

Koersif

Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengubah sikap atau perilakunya dengan suka rela

Kemampuan meyakinkan orang lain dengan argumentasi untuk melakukan sesuatu.

Ancaman paksaan yang dilakukan seseorang/ kelompok terhadap pihak lain agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan kehendak pihak yang memiliki kekuasaan.

Penggunaan kekuatan fisik kepada orang lain agar melakukan sesuatu.

Penggunaan Pengaruh di mana yang dipengaruhi tidak mengetahui bahwa tingkah lakunya sebenarnya mematuhi keinginan pemegang kekuasaan.

Kewenangan merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan (legitimate power). Sedang kekuasaan tidak selalu memiliki kewenangan.

Keperluan, Kebutuhan, hasrat.

Page 4: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

“…..Tanpa suatu jaringan (komunikasi) yang mampu memperbesar (enlarging) dan melipatgandakan (magnifying) ucapan-ucapan dan pilihan-pilihan

individual, maka disitu tidak akan ada suatu politik yang dapat merentangkan suatu bangsa…”

Lucian W. Pye (1963)

“Tanpa komunikasi, tidak akan ada usaha bersama, dan dengan demikian tidak ada politik”

Itzhak Galnoor (1980)

Mirza Shahreza
Page 5: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Komunikator Politik

Komunikan politik EfekPesan politik Media

Politik

Negara,lembaga, kelompok, personal (Politikus, profesional, aktifis).

Aktor politik, Khayalak komunikasi politik (Masyarakat lingkup kecil, masyarakat umum)

Retorika,Kampanye, Iklan,Propaganda, persuasif, koersif, eksplisit, implisit, dll

Face to face, mimbar, Pers, Elektrotik, saluran struktur organisasi (opinion leader), media baru, dll

Pengetahuan baru (kognitif)

Perubahan sikap (afeksi)

Tindakan (konatif):

menerima atau menolak

Komponen-Komponen Komunikasi Politik

Feedback

Page 6: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Socrates

Komunikator Politik

Desire

Reason Spirit

PedagangFilsuf Tentar

a 1. Tentara (murni).2. Pedagang (murni).3. Filsuf (murni).4. Tentara + Pedagang

(kombinasi).5. Tentara + Filsuf

(kombinasi).6. Pedagang + Filsuf

(kombinasi).7. Pedagang + Tentara

(kombinasi).8. Pedagang + Tentara +

Filsuf (holistik).

Politikus Profesional AktivisLeonard William Doob (1909 – 2000)

Page 7: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Activist

Professional

Politician

1. Executive Official.2. Legislator’s.3. Judicial Officers.

1. Partai politik (political party)

Suprastruktur (Struktur Kekuasaan)

Infrastruktur (Struktur Masyarakat)

2. Kelompok kepentingan (interest group)

3. Kelompok penekan (pressure group)

5. Media komunikasi politik: Cetak, Radio, Televisi, Internet (Media Sosial) (political communication media)

4. Tokoh politik (political figure)

1. Spokes Person2. Opinion Leader

JurnalisPromotor

1. Political Consultant.2. Public Relations (PR)

Political Officer.3. Political Marketing.4. Publisist.5. Propandist.

Page 8: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

(Menyimpang): Pemberontak, Pembunuh politik, teroris, pembajak.

Pejabat umum, pejabat parpol sepenuh waktu, pimpinan kelompok kepentingan

Petugas kampanye, aktif dalam parpol/kelompok kepentingan, aktif dalam proyek-proyek sosial

Menghadiri rapat umum, anggota kelompok kepentingan, usaha meyakinkan orang, memberikan suara dalam pemilu, mendiskusikan masalah politik, perhatian pada perkembangan politik.

Orang Yang apolitis: tidak mau terlibat dalam dunia politik.

Pengamat/ Penonton

Partisipan

Aktivis

Apoliticals

Khalayak: Partisipasi dalam Politik

Page 9: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Komunikator

Pesan

Saluran (Media)

Khalayak

Ibnu Sina

Mengatakan Pemimpin harus mempunyai sifat-sifat ke- Nabi-an, bisa dikatakan Berkarakter Nabi dengan pendekatan STAF (Shidiq, Tabligh, Amanah, Fathonah).

Shidiq(Jujur)

Tabligh(Menyampaikan)

Amanah(Dipercaya)

Fathanah(Cerdas)

Kidzib(Bohong)

Khitman(menyembunyikan)

Khianat(ingkar janji)

Baladah(Bodoh)

Efek DistrustTrust

Page 10: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Komunikator

Pesan

Saluran (Media)

Niat Baik

Lisan/Tulisan

Amal Baik

Baik Buruk Baik Buruk

Niat Buruk

Lisan/Tulisan

Amal Buruk

Subjek Etika

Objek Etika

Komunikan

Page 11: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Berdasarkan gambar diatas, ada empat tipologi etika komunikasi politik (kausalitas), yaitu:

Tipe Niat Pesan (lisan/tulisan) Amal (perbuatan/tindakan/

karya)

Murni (pure) Baik Baik Baik

Bayangan (shadow) Baik Buruk/ tidak baik Baik

Topeng (Mask) Buruk/ jahat Baik / (di) baguskan Buruk

Jahat (evil) Buruk Buruk Buruk

Sumber: Shahreza & El-Yana, 2016

Page 12: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Kronologis• 27/9/2016Ahok melontarkan pernyataan kontroversial: “kalau bapak

ibu ga bisa pilih saya, ya kan, dibohongi pakai surat Al-Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu. Ya, jadi kalau bapak ibu merasa, ga milih nih Karena takut neraka, dibodohin gitu ya gapapa”• Reaksi: Ormas Islam, ulama, dan tokoh agama Islam bereaksi. Menuding

Ahok menistakan agama dan ulama.• 10/10/2016 Ahok secara terbuka meminta maaf atas ucapannya. Ia

menyatakan tak ada niat menyinggung umat Islam dan ulama.• 11/11/2016 MUI pusat mengeluarkan kajian dan pendapat keagamaan.

Ahok dinilai telah menistakan agama dan ulama, serta meminta polisi bertindak tegas.

Page 13: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Lanjut…• 14/10/2016 Puluhan ribu ummat Islam yang tergabung dalam aksi

bela Islam jilid I demonstrasi ke Bareskrim menuntuk Ahok diperiksa.• 4/11/2016 aksi bela Islam jilid II. Massa yang diperkirakan mencapai

1-2 juta, berdemonstrasi ke Balaikota DKI Jakarta, gedung Bareskrim dan Istana Negara. Mereka menuntuk agar polisi secepatnya mengusut Ahok.• 16/11/2016 Bareskrim resmi menetapkan Ahok sebagai tersangka

kasus penistaan agama.

Page 14: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Komunikator yang terlibat 4 111. Politikus: (tokoh utama) Ahok, Jokowi (Pemerintah), SBY,

(pemain pembantu: Para ketum Parpol, figure politik, contoh Fadli Zon, Fahri Hamzah, Ruhut Sitompul, dll).

2. Profesional: Jurnalis, konsultan politik, Public Relations Politik, marketing politik, makelar(calo) politik, Lembaga survey, Media (massa & online): Tvone, Metro TV, Kompas TV, MNC group, dll.

3. Aktivis: Ormas Islam (MUI), Din Samsudin, Habib Riziq (FPI), Para Ulama, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), mahasiswa (HMI, IMM, KAMMI, dll).

Page 15: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Konstruksi Komunikasi Politik Pra 4 111. Lalu ada pertemuan Jokowi dengan Prabowo di Hambalang

(berkuda) 31/10/2016.2. Presiden Jokowi mengundang Majelis Ulama Indonesia,

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan PP Muhammadiyah ke Istana Merdeka 1/11/2016 pagi.

3. Pertemuan SBY dengan Wiranto (tertutup) 1/11/2016. Wiranto, merupakan "jembatan" antara Jokowi dan SBY yang belum memiliki chemistry politik (kompas.com, 1/11/2016).

4. Pertemuan SBY dengan JK di Menteng bahas 4 11 1/11/2016 sore.

5. Prabowo bertemu Presiden PKS Bahas Aksi 4 November: Demo Dijamin UUD 2/11/2016.

6. Konfrensi pers SBY di Cikeas (Klarifikasi isu: hadiah rumah 5000 m2 (padahal 1500 m2), punya dana 9 triliun, Dokumen TPF Munir, otak demo 4 11), dikaitkan Nyalon AHY (Badai Politik) 3/11/2016.

Page 16: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

16

Aksi 4 November 2016Hari H (4 11)

• Saat hari H, berkumpul -/+ 2 juta unjuk rasa dengan agenda mendesak pemerintah memproses kasus penistaan agama (Ahok). • Presiden Jokowi tidak menemui pendemo (ada agenda lain). • Disusul setelah magrib kerusuhan/ bentrok (massa HMI).

Hastag #PresidenKemana Jadi Trending Topic

Page 17: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Safari yang Menyejukkan• Setelah demo 4 November, Jokowi

melakukan safari ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Pusat Muhammadiyah, dan mengundang pimpinan ormas-ormas Islam ke Istana (kecuali FPI: Habib Riziq).• Selain itu, Jokowi juga melakukan

safari ke Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Markas Brimob, Markas Marinir, Markas Kostrad, Markas Paskas. Kata kunci: Panglima Tertinggi / Pimpinan Tertinggi Polri.

1. Pesan kepada tokoh agama: memahami masalah bangsa ini dan bagaimana caranya mengatasinya, memberikan pemahaman.

2. Kepada militer tentu memberi pemahaman bagaimana menghadapi hal-hal yang mungkin ada dalam konflik-konflik internal, tapi itu sebagai pengaman bukan untuk mempertentangkan," (Yusuf Kalla, nasional.tempo.co,14/11/2016).

Page 18: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

• Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan safari Presiden Joko Widodo ke satuan-satuan TNI dan Polri tidak ada kaitannya dengan rencana demonstrasi 25 November 2016. Ia mengatakan, safari itu dilakukan untuk mengkonsolidasikan kekuatan nasional.

"Itu sesuatu yang sangat baik sekali untuk mengkosolidasikan kekuatan nasional untuk bersatu, bukan konsolidasi untuk, katakanlah, melawan rakyat," kata Kalla, Senin, 14 November 2016, di kantor Wapres, Jakarta.

Dia mengatakan, Jokowi mengkonsolidasikan unsur-unsur dari masyarakat, tokoh agama, dan tentara, dalam rangka mempersatukan bangsa Indonesia. Tujuannya, lanjut JK, agar negara tetap aman, maju, dan tidak terjadi konflik. (Tempo.co, 14/11/2016). Pengamat LIPI (Prof. Siti Zuhro): Safari Militer Jokowi untuk

Pastikan TNI/Polri Loyal

"Jadi menurut saya memang ada kekhawatiran tentunya dengan melihat unjuk rasa yang people power ini kan unjuk rasa ramai. Ini kan kekuatan umat Islam untuk mengatakan atau yang menuntut keadilan," jelas Siti kepada Okezone, Kamis (17/11/2016).

Page 19: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Konstruksi Pesan Politik

Kecuali atau belum dengan :

Page 20: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Gelar Perkara dan Ahok Tersangka

http://metro.news.viva.co.id/news/read/848227-gelar-perkara-kasus-ahok-dianggap-berimbang --> pihak pelapor, terlapor, kompolnas, Ombudsman, pangdam jaya, dll (15/11/2016).

Keputusan Polri: Ahok menjadi tersangka pada tanggal 16 November 2016.

Ahok: diadukan kembali tuduhan fitnah demonstran dibayar Rp. 500.000,- 19/11/2016.

Diperiksa di Polisi 22/11/2016Video nasehat ibu Ahok beredar.

PPP Djan Fariz menang di PTUN 22/11/2016.

Page 21: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Survey LSI Denny J.A Periode Survey Agus-Silvy Ahok-Djarot Anies-SandiagaMaret 2016 59,3 %Juli 2016 49.1 %Oktober 2016 31,4 %November 2016 (sebelum tersangka) 20,9 % 24,6 % 20 %November 2016 (setelah penetapan tersangka

30,9% 10,6 % 31,9%

Page 22: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Isu-Isu yang Muncul

1. Jokowi: adanya aktor politik dibalik demo 4 November : Mengapa berhembus kabar SBY dibalik demo 4 November? (http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-37893315 ).

2. Penggulingan kekuasaan (makar): Ahok effect/ Ahok Syndroma hanya variabel antara, sedangkan variabel terikat nya (dependent variable) dari variabel bebas: 4 11, dan bagian variabel terikatnya)…? (apakah Jokowi?).

3. Dari Kasus Hukum ke Ranah pertarungan Politik kah?

Arbi Sanit (Pengamat Politik UI) menilai, bukan hal yang sulit membaca aktor-aktor politik tersebut sebab bisa terlihat secara kasat mata. Dia menyebut, dalam demonstrasi ada Politikus Fahri Hamzah yang sempat menyebutkan ada dua cara untuk menjatuhkan Presiden yaitu melalui cara “jalanan” atau Parlemen. “Itu kan aktor juga,” kata Arbi.

Namun Arbi menilai aktor yang “bermain” dalam kancah tersebut jelas tak tunggal. Dan apabila sejumlah kalangan menunjuk SBY, menurutnya tak sepenuhnya bisa disalahkan. Sikap SBY yang buru-buru menjadi korban sebelum aksi unjuk rasa terjadi, dinilai justru memanaskan suasana.“Kalau si Fahri kan sudah terbukti. Teriak sana-sini,” kata dia lagi (http://fokus.news.viva.co.id/news/read/844799-menerka-aktor-politik-kericuhan-pasca-demo-4-November ).

Page 23: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Efek-Efek yang terjadi•Penolakan warga kampanye Ahok-Djarot (adakah aktornya?)•Rencana Demo 212.

Page 24: Konstruksi Komunikasi Politik Pasca 4 November

Update:• 23/11/2016 Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Gatot

Nurmantyo, menyebut Rizieq Shihab, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), menjadi korban propaganda Australia dan Amerika untuk memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Universitas Padjajaran, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 23 November 2016 (Vivanews, 23/11/2016) mencari musuh bersama untuk mempesatukan internal (Soekarno: gayang Malayasia).• 23/11/2016 Kapolri Tito: MUI adalah ormas bukan lembaga Politik (memang

pak…lihat konsep komunikator politik / homo politicus).• 23/11/2016 Buni Yani sebagai tersangka pasal: pencemaran nama baik dan

penghasutan berbau SARA dengan ancaman 6 tahun penjara (pelapor: Relawan Ahok komunitas Advokat Muda Ahok-Djarot /Kotak Adja, 7/11/2016).• 23/11/2016 MUI menyatakan tidak ada kaitan struktur organisasi MUI dengan

demo 212.