konserv air tanah

Upload: nurulwardhani11

Post on 06-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Konserv Air Tanah

TRANSCRIPT

MEMUTUSKAN:PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYAMINERAL TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAIKONSERVASI AIR TANAH.BAB IKEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSIPasal 1(1) Balai Konservasi Air Tanah merupakan unit pelaksanateknis di lingkungan Badan Geologi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada KepalaPusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan.(2) Balai Konservasi Air Tanah dipimpin oleh Kepala.Pasa12Balai Konservasi Air Tanah mempunyai tugasmelaksanakan pemantauan kondisi air tanah danpenanggulangan dampak pengambilan air tanah padaCekungan Air Tanah Jakarta, serta pengembanganteknologi konservasi air tanah.Pasal3 ...Pasa13Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalamPasal 2, Balai Konservasi Air Tanah menyelenggarakanfungsi:a. penyusunan rencana dan anggaran, serta pelaksanaankerja sarna dan penielolaan informasi;b. pelaksanaan pemantauan kondisi air tanah;c. pelaksanaan penanggulangan dampak pengambilan airtanah;d. penyiapan bahan rekomendasi teknis pemanfaatan aIrtanah dan penanggulangan dampak pengambilan airtanah;e. pelaksanaan pengembangan teknologi konservasi airtanah;f. pengelolaan sarana dan prasarana teknis;g. pelaksanaan evaluasi konservasi air tanah; danh. pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangandan rumah tangga.BAB IISUSUNAN ORGANISASIPasa14(1) Balai Konservasi Air Tanah terdiri atas:a. Subbagian Tata Usaha;b. Seksi Pemantauan dan Penanggulangan;c. Seksi Pengembangan Teknologi Konservasi; dand. Kelompok Jabatan Fungsional.Pasa16Seksi Pemantauan dan Penanggulangan mempunyai tugasmelakukan penyiapan pelaksanaan pemantauan kondisi airtanah dan penanggulangan dampak pengambilan air tanah,serta penyiapan bahan rekomendasi teknis pada CekunganAir Tanah Jakarta.Pasal 7Seksi Pengembangan Teknologi Konservasi mempunyaitugas melakukan pengembangan model, rancang bangun,instrumentasi, dan pengelolaan sarana prasarana tekniskonservasi air tanah.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 43 TAHUN 2008TENTANGAIR TANAHBAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:1. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanahatau batuan di bawah permukaan tanah.2. Akuifer adalah lapisan batuan jenuh air tanah yang dapatmenyimpan dan meneruskan air tanah dalam jumlahcukup dan ekonomis.Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasioleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadianhidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran,dan pelepasan air tanah berlangsung.4. Daerah imbuhan air tanah adalah daerah resapan airyang mampu menambah air tanah secara alamiah padacekungan air tanah.5. Daerah lepasan air tanah adalah daerah keluaran airtanah yang berlangsung secara alamiah pada cekunganair tanah.6. Rekomendasi teknis adalah persyaratan teknis yangbersifat mengikat dalam pemberian izin pemakaian airtanah atau izin pengusahaan air tanah.7. Pengelolaan air tanah adalah upaya merencanakan,melaksanakan, memantau, mengevaluasipenyelenggaraan konservasi air tanah, pendayagunaanair tanah, dan pengendalian daya rusak air tanah.8. Inventarisasi air tanah adalah kegiatan untukmemperoleh data dan informasi air tanah.9. Konservasi air tanah adalah upaya memeliharakeberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, danfungsi air tanah agar senantiasa tersedia dalam kuantitasdan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhanmakhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yangakan datang.10. Pendayagunaan air tanah adalah upaya penatagunaan,penyediaan, penggunaan, pengembangan, danpengusahaan air tanah secara optimal agar berhasil gunadan berdayaguna.11. Pengendalian daya rusak air tanah adalah upaya untukmencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakankualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak airtanah.12. Pengeboran air tanah adalah kegiatan membuat sumurbor air tanah yang dilaksanakan sesuai dengan pedomanteknis sebagai sarana eksplorasi, pengambilan,pemakaian dan pengusahaan, pemantauan, atauimbuhan air tanah.13.Penggalian air tanah adalah kegiatan membuat sumurgali, saluran air, dan terowongan air untuk mendapatkanair tanah yang dilaksanakan sesuai dengan pedomanteknis sebagai sarana eksplorasi, pengambilan,pemakaian dan pengusahaan, pemantauan, atauimbuhan air tanah.14. Hak guna air dari pemanfaatan air tanah adalah hakguna air untuk memperoleh dan memakai ataumengusahakan air tanah untuk berbagai keperluan.15. Hak guna pakai air dari pemanfaatan air tanah adalahhak untuk memperoleh dan memakai air tanah.16. Hak guna usaha air dari pemanfaatan air tanah adalahhak untuk memperoleh dan mengusahakan air tanah.17. Izin pemakaian air tanah adalah izin untuk memperolehhak guna pakai air dari pemanfaatan air tanah.18. Izin pengusahaan air tanah adalah izin untukmemperoleh hak guna usaha air dari pemanfaatan airtanah. ADA 22Pasal 2Sumber daya air termasuk di dalamnya air tanah dikelolasecara menyeluruh, terpadu dan berwawasan lingkunganhidup dengan tujuan untuk mewujudkan kemanfaatan airyang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuranrakyat.BAB IILANDASAN PENGELOLAAN AIR TANAHBagian KeduaKebijakan Pengelolaan Air TanahPasal 5(1) Kebijakan pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ditujukan sebagai arahan dalampenyelenggaraan konservasi air tanah, pendayagunaanair tanah, pengendalian daya rusak air tanah, dan sisteminformasi air tanah yang disusun dengan memperhatikankondisi air tanah setempat.(2) Kebijakan pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) disusun dan ditetapkan secara terintegrasidalam kebijakan pengelolaan sumber daya air.(3) Kebijakan pengelolaan sumber daya air sebagaimanadimaksud pada ayat (2) terdiri atas:a. kebijakan nasional sumber daya air;b. kebijakan pengelolaan sumber daya air pada tingkatprovinsi; danc. kebijakan pengelolaan sumber daya air pada tingkatkabupaten/kota.(4) Kebijakan pengelolaan sumber daya air sebagaimanadimaksud pada ayat (3) diatur dalam peraturanpemerintah mengenai pengelolaan sumber daya air.Pasal 6 . . .- 5 -Pasal 6(1) Kebijakan pengelolaan sumber daya air sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dijabarkan lebih lanjutdalam kebijakan teknis pengelolaan air tanah.(2) Kebijakan teknis pengelolaan air tanah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. kebijakan teknis pengelolaan air tanah nasional;b. kebijakan teknis pengelolaan air tanah provinsi; danc. kebijakan teknis pengelolaan air tanah kabupaten/kota.(3) Menteri menyusun dan menetapkan kebijakan teknispengelolaan air tanah nasional dengan mengacu padakebijakan nasional sumber daya air sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf a.(4) Gubernur menyusun dan menetapkan kebijakan teknispengelolaan air tanah provinsi dengan mengacu padakebijakan teknis pengelolaan air tanah nasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan berpedomanpada kebijakan pengelolaan sumber daya air pada tingkatprovinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3)huruf b.

Bagian KeempatStrategi Pengelolaan Air TanahPasal 13(1) Strategi pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 merupakan kerangka dasar dalammerencanakan, melaksanakan, memantau, danmengevaluasi kegiatan konservasi air tanah,pendayagunaan air tanah, dan pengendalian daya rusakair tanah pada cekungan air tanah.(2) Strategi pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) disusun dan ditetapkan secara terintegrasidalam pola pengelolaan sumber daya air pada wilayahsungai.(3) Pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksudpada ayat (2) terdiri atas pola pengelolaan sumber dayaair pada wilayah sungai:a. dalam satu kabupaten/kota;b. lintas kabupaten/kota;c. lintas provinsi;d. lintas negara; dane. strategis nasional.(4) Pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksudpada ayat (3) diatur dalam peraturan pemerintahmengenai pengelolaan sumber daya air.Pasal 14(1) Pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksuddalam Pasal 13 ayat (2) dijabarkan lebih lanjut dalamstrategi pelaksanaan pengelolaan air tanah.(2) Strategi pelaksanaan pengelolaan air tanah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disusun dan ditetapkan padasetiap cekungan air tanah.(3) Strategi pelaksanaan pengelolaan air tanah sebagaimanadimaksud pada ayat (2) terdiri atas strategi pelaksanaanpengelolaan air tanah pada:a. cekungan air tanah lintas provinsi atau lintas negara;b. cekungan air tanah lintas kabupaten/kota; danc. cekungan air tanah dalam satu kabupaten/kota.Pasal 15(1) Strategi pelaksanaan pengelolaan air tanah disusunberdasarkan data dan informasi mengenai:a. potensi air tanah dan karakteristik hidrogeologiscekungan air tanah yang bersangkutan;b. proyeksi kebutuhan air untuk berbagai keperluanpada cekungan air tanah yang bersangkutan; danc. perubahan kondisi dan lingkungan air tanah.(2) Strategi pelaksanaan pengelolaan air tanah memuat:a. tujuan dan sasaran pengelolaan air tanah padacekungan air tanah yang bersangkutan;b. skenario yang dipilih untuk mencapai tujuan dansasaran pengelolaan air tanah;c. dasar pertimbangan yang digunakan dalam memilihdan menetapkan skenario sebagaimana dimaksudpada huruf b;d. tindakan atau langkah-langkah operasional untukmelaksanakan skenario pengelolaan air tanah.

BAB IIIPENGELOLAAN AIR TANAHBagian KesatuUmumPasal 18(1) Pengelolaan air tanah diselenggarakan berlandaskanpada strategi pelaksanaan pengelolaan air tanah denganprinsip keseimbangan antara upaya konservasi danpendayagunaan air tanah.(2) Pengelolaan air tanah meliputi kegiatan perencanaan,pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kegiatankonservasi air tanah, pendayagunaan air tanah, danpengendalian daya rusak air tanah.(3) Guna mendukung pengelolaan air tanah sebagaimanadimaksud pada ayat (2), Menteri, gubernur, danbupati/walikota dapat membentuk unit pelaksana teknissesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.Bagian Kedua . . .- 11 -Bagian KeduaPerencanaanParagraf 1UmumPasal 19(1) Perencanaan pengelolaan air tanah disusun untukmenghasilkan rencana pengelolaan air tanah yangberfungsi sebagai pedoman dan arahan dalam kegiatankonservasi, pendayagunaan, dan pengendalian dayarusak air tanah.(2) Rencana pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) disusun secara terkoordinasi denganrencana pengelolaan sumber daya air yang berbasiswilayah sungai dan menjadi dasar dalam penyusunanprogram pengelolaan air tanah.(3) Program pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dijabarkan lebih lanjut dalam rencanakegiatan pengelolaan air tanah yang memuat rencanapelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaanprasarana pada cekungan air tanah.Pasal 20Rencana pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksud dalamPasal 19 ayat (2) disusun melalui tahapan:a. inventarisasi air tanah;b. penetapan zona konservasi air tanah; danc. penyusunan dan penetapan rencana pengelolaan air tanah.

Paragraf 2InventarisasiPasal 21(1) Inventarisasi air tanah sebagaimana dimaksud dalamPasal 20 huruf a dilaksanakan untuk memperoleh datadan informasi air tanah.(2) Data dan informasi air tanah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi:a. kuantitas dan kualitas air tanah;b. kondisi lingkungan hidup dan potensi yang terkaitdengan air tanah;c. cekungan . . .- 12 -c. cekungan air tanah dan prasarana pada cekungan airtanah;d. kelembagaan pengelolaan air tanah; dane. kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terkaitdengan air tanah.(3) Inventarisasi air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dilakukan pada setiap cekungan air tanah.(4) Inventarisasi air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dapat dilakukan melalui kegiatan:a. pemetaan;b. penyelidikan;c. penelitian;d. eksplorasi; dan/ataue. evaluasi data.(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan inventarisasisebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur denganperaturan Menteri.