konsep pendidikan seumur hidu1 asli

8
Konsep Pendidikan Seumur Hidup 1. Pengertian Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia sesuai dengan prinsip belajar sepanjang hidup yangmengacu pada empat pilar pendidikan universal, yaitu belajar untuk mengetahui (learning toknow), belajar dengan melakukan (learning to do), belajar untuk hidup dalam kebersamaan (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be). Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur hidup ini akan diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis/ religios dan dasar yuriditisnya. 1. Dasar Teoritis/ Religious Menurut John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir. Konsep pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah lama diajarkan oleh Islam, sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi "Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahad" 2. Dasar Yuridis Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara yaitu melalui : a. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip pembangungan nasional, b. UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 sebagai berikut : "Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan".

Upload: adrian-arief

Post on 22-Jun-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Pendidikan Seumur Hidu1 Asli

Konsep Pendidikan Seumur Hidup

1. Pengertian

Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia

sesuai dengan prinsip belajar sepanjang hidup yangmengacu pada empat pilar pendidikan universal, yaitu belajar untuk mengetahui (learning toknow), belajar dengan melakukan (learning to do), belajar untuk hidup dalam kebersamaan (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be).

Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur hidup ini akan diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari dasar teoritis/ religios dan dasar yuriditisnya.

1. Dasar Teoritis/ Religious

Menurut John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah berakhir.

Konsep pendidikan yang tidak terbatas ini juga telah lama diajarkan oleh Islam, sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi "Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahad"

2. Dasar Yuridis

Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara yaitu melalui :

a. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip pembangungan nasional,

b. UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 4 sebagai berikut :

"Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan".

c. Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam Pasal 10 Ayat (1) yang berbunyi : "penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu pendidikan luar sekolah dalam hal ini termasuk di dalamnya pendidikan keluarga, sebagaimana dijelaskan pada ayat (4), yaitu : "pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan".

2.Tujuan Pendidikan Seumur HidupTujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup :

Page 2: Konsep Pendidikan Seumur Hidu1 Asli

1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.

2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.

Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai Perspektif Dasar-dasar pemikiran long life education

1. Tinjauan ideologis

Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalam hal pengembangan diri, untuk mendapatkan pendidikan seumur hidup untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan hidup.

2. Tinjauan ekonomis

Pendidikan seumur hidup dalam tinjauan ekonomi memungkinkan seseorang untuk :

a. Meningkatkan produktivitasnya

b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya

c. Memungkinkan hidup dalam lingkunganyang sehat dan menyenangkan

d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak secara tepat

3. Tinjauan sosiologis

Pendidikan seumur hidup yang dilakukan oleh orangtua merupakan solusi untuk memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua bersekolah maka anak-anak mereka juga bersekolah.

4. Tinjauan Filosofis

Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan memberikan dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

5. Tinjauan Teknologis

Semakin maju jaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologinya. Dengan teknologi maka pendidikan seumur hidup akan semakin mudah. Begitu pula sebaliknya.

6. Tinjauan Psikologis dan Paedagogis

Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk membantu pengembangan personal sepanjang hidup yang disebut development. Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat.

5. Beberapa Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup

Perlunya pendidikan seumur hidup dalam beberapa hal :

1. Pertimbangan ekonomi

Menurut pandangan tokoh pendidikan seumur hidup, pembentukan sistem pendidikan berfungsi sebagai basic untukmemperoleh ketrampilan ekonomis berharga dan menguntungkan. Tidak berarti mereka menekankan bahwa pendidikan seumur hidup akan dapat meningkatkan produktivitas pekerja dan akan meningkatkan keuntungan, tapi hal terpenting adalah

untuk meningkatkan kualitas hidup, memperbesar pemenuhan diri, melepaskan dari kebodohan, kemiskinan, dan eksplorasi.

2. Keadilan

Page 3: Konsep Pendidikan Seumur Hidu1 Asli

Keadilan dalam memperoleh pendidikan seumur hidup diusahakan oleh pemerintah. Dalam konteks keadilan pendidikan seumur hidup pada prinsipnya bertujuan untuk mengeliminasi pesanan sekolah sebagai alat untuk melestaikan ketidakadilan.

3. Faktor peranan keluarga

Coleman dalam "Review of Educational Research mengemukakan keluarga berfungsi sebagai sentral sumber pendidikan pada waktu silam. Pendidikan seumur hidup dapat memperlengkapi kerangka organisasi yang memungkinkan pendidikan mengambil alih tugas yang dulunya ditangani keluarga. Dalam masalah ini harus diperhatikan bahwa penekanan peranan pendidikn seumur hidup sebagai pembantu keluarga, berarti akan memperluas sistem pendidikan agar dapat menjangkau anak-anak awal dan orang dewasa.

4. Faktor perubahan peranan sosial

Pendidikan seumur hidup harus berisi elemen penting yang kuat dan memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah individu melakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara mereka/orang lain.

5. Perubahan teknologi

Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Semakin banyaknya tersedia kekayaan materi yang berakibat kenudiaan dan materialisme menjiwai nilai-nilai budaya dan spiritual serta berakibat pula kerenggangan dan keterasingan manusia satu dengan lainnya.

6. Faktor vocational

Pendidikan vocational diberikan untuk mempersiapkan tenaga kejuruan yang handal, trampil untuk menghadapi tantangan masa depan.

7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa

Orang dewasa mengalami efek cepatnya perubahan dalam bidang ketrampilan yang mereka miliki, maka diupayakan sistem pendidikan yang mampu mendidik orang dewasa. Secara radikal perubahan pandangan mengenai kapan seseorang harus disekolahkan dan sekolah apa yang dalam hal ini memerlukan politik pendidikan seumur hidup.

8. Kebutuhan anak-anak awal

Para ahli mengakui bahwa masa anak-anak awal merupakan fase perkembangan yang mempunyai karakteristik tersendiri bukan semata-mata masa penantian untuk memasuki periode anak-anak, remaja dan dewasa. Masa anak-anak awal merupakan basis untuk perkembangan kejiwaan selanjutnya meksipun dalam tingkat tertentu pengalaman-pengalaman yang datang belakangan dapat memodifikasi perkembangan yang pondasinya sudah diletakkan oleh pengalaman sebelumnya.

Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinventarisir Prof. Sulaiman Joesoef, meliputi hal-hal

berikut :

1. Konsep-konsep Kunci Pendidikan Seumur Hidup

Page 4: Konsep Pendidikan Seumur Hidu1 Asli

1. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri. Sebagaimana suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan.

2. Konsep belajar seumur hidup. Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.

3. Konsep Belajar Seumur Hidup. Belajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi peroblema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia, dan menerima tantangan dan perubahan seumur hiudp sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.

4. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup. Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.

5. Arah Pendidikan Seumur Hidup

Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program Pendidikan

Implikasi diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup.

1. Pendidikan baca tulis fungsional

Pendidikan baca tulis sangatlah penting bagi masyarakat, baik negara maju maupun negara berkembang. Realisasi baca tulis fungsional memuat :

a. Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung (3M) yang fungsional bagi anak didik.

b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinyatersebut.

2. Pendidikan vokasional

Pendidikan vokasional sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar batas usia sekolah

3. Pendidikan profesional

Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup, dalam tiap profesi hendaklah tercipta built in mechanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi, dan sikap profesionalnya.

4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan

Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan konsekuensi penting dari asas pendidikan seumur hidup.

5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik

Page 5: Konsep Pendidikan Seumur Hidu1 Asli

Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik perlu diberikan dalam pendidikan seumur hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegara baik menjadi rakyat maupun pimpinan.

6. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang

Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang perlu diberikan secara konstruktif sebagai bagian konsep long life education. Dengan cara ini waktu senggang dapat dimanfaatkan berbasis budaya yang baik sehingga pendidikan seumur hidup dapat berjalan menyenangkan.

empat faktor pokok yang diperlukan bagi perwujudan belajar sepanjang hayat. Keempat faktor tersebut adalah keinginan, kemampuan, alat, kebutuhan.

Keempat faktor tersebut merupakan satu kesatuan a) Keinginan. Mengapa seseorang

belajar? Ada dua kemungkinan mengapa seseorang ingin belajar, yaitu karena dipaksa

oleh lingkungan atau keinginan dari diri sendiri. Jika yang pertama maka tidak akan dapat

menumbuhkan keinginan belajar secara berkelanjutan. Berbeda dengan yang pertama,

pada kemungkinan yang kedua, individu akan menentukan kapan, apa, bagaimana proses

belajar dilaksanakan. b) Kemampuan. Kemampuan ini berkaitan dengan bagaimana

seseorang belajar? Pada umumnya cara yang digunakan seseorang dalam proses

pendidikan adalah dengan mengakumulasi informasi, memorisasi. Cara seperti ini

nampaknya sudah tidak sesuai lagi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

berlangsung begitu cepat, sehingga segala sesuatunya cepat usang. Dalam kondisi seperti

ini, individu dituntut untuk memiliki kemampuan berfikir tinggi, yang memungkinkan

mereka mengavalusi, menganalisis, mensintesis dan mengaplikasikan pengetahuan untuk

pemecahan masalah. Individu harus belajar berfikir secara kreatif, kritis, dan

independent. c) Alat. Untuk mendukung proses belajar sepanjang hayat diperlukan alat

yang memungkinkan individu memperoleh akses dan kesempatan belajar kapan saja dan

dimana saja. Alat tersebut berupa perangkat keras dan lunak. Termasuk dalam perangkat

keras adalah system penyampaian seperti internet, CD room, video, dll. Sementara itu

perangkat lunak adalah program-program pembelajaran. d) Kebutuhan. Akselerasi

perkembangan dan keusangan informasi menuntut individu memiliki keterampilan baru

yang memungkinkannya untuk belajar secara berkelanjutan sepanjang hidupnya. Proses

belajar tersebut tidak dapat lagi hanya bertumpu pada teks book, tetapi pada masalah riil

dibidang ekonomi, politik dan social dll.

Page 6: Konsep Pendidikan Seumur Hidu1 Asli

a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa

Sebagai generasi penerus, para pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan sifat "Self Interest" yang merupakan tuntunan hidup sepanjang masa. Diantaranya adalah kebutuhan akan baca tulis bagi mereka pada umumnya dan latihan keterampilan bagi pekerja.

b. Pendidikan seumur hidup bagi anak

Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi "tempat awal" bagi orang dewasa artinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang besar bagi pembangunan pada masa dewasa. Dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung beban hidup yang lebih ringan.akar pendidikan yang juga mantan Menteri pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Fuad Hassan berpendapat, pendidikan dalam arti luas merupakan ikhtiar yang ditempuh melalui tiga pendekatan, yaitu pembiasaan, pembelajaran, dan peneladanan