konsep labirin.docx

2
DEFINISI Labirinitis adalah infeksi pada telinga dalam (labirin) yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Labirinitis merupakan komplikasi intratemporal yang paling sering dari radang telinga tengah. EPIDEMIOLOGI Labirinitis lebih sering terjadi setelah infeksi telinga tengah, meningitis , atau infeksi saluran pernafasan atas. Hal ini juga dapat terjadi setelah trauma, tumor, atau setelah menelan zat-zat beracun. Hal ini dianggap lebih umum pada wanita dari pada laki-laki.Viral labirinitis adalah bentuk paling umum labirinitis. Viral labirinitis biasanya diamati pada orang dewasa berusia 30-60 tahun dan jarang diamati pada anak-anak. Hal ini dapat dilakukan perbandingan laki-laki banding perempuan 2:1 sekitar dekade empat. Pada era pasca-antibiotik, labirinitis bakteria jarang ditemukan.Biasanya terlihat pada anak-anak di bawah 2 tahun ketika anak- anak paling banyak resiko meningitis. ETIOLOGI Komplikasi dari otitis media supuratif dengan kolestetoma dapat berupa komplikasi ekstra cranial (intratemporal) seperti abses superiosteal, paralise nervus fasialis, labirinitis dan komplikasi intracranial seperti abses otak, meningitis, hydrocephalus, abses ekstradural, dan tromboplebitis sinus lateralis. Ada beberapa faktor penyebab komplikasi intracranial dari omsk yaitu spesies dan virulensi kuman, kondisi umum penderita dan terapi yang tidak adekuat. Kondisi umum penderita terutama penderita bayi, lanjut usia, diabetes militus, mal nutrisi, keganasan dan penderita dengan i munodevisiensi diketahui kurang efektif memberikan respon sehingga mudah terjadi penyebaran yang berakibat komplikasi. Bila system pertahanan mukosa tidak mampu lagi, infeksi akan meluas mengenai tulang akibat demineralisasi oleh kolesteatoma atau peradangan kronis. Trombopebitis vena kecil dan kanal haver yang berhungan dengan sinus dural. Perluasan mengenai jalan yang sudah ada seperti dehisensi tulang, fisura, foramen ovale, foramen rotundum dan duktus koklearis maupun vestibuler, dan defek tulang akibat trauma atau operasi. Berikut adalah virus dan bakteria yang berpotensi menyebabkan labirinitis: Virus Bakteria Cytomegalovirus, mumps virus, rubella virus, parainfluenza virus, influenza virus, adenovirus, varicella-zooster virus, herpes simplex virus 1, s.pneumonia, n.meningitidis, mycobacteria tuberculosis, bacteroides species, proteus species, moraxella catarrhalis, streptococus species dan staphylococus species Zat - zat toksik dan obatan-obatan. KLASIFIKASI Labirinitis dapat disebabkan oleh virus, bakterial,zat-zat toksik dan obat-obatan. Labirinitis yang di sebabkan oleh bakterial terdapat dalam dua bentuk labirinitis, yaitu labirinitis serosa dan labirinitis supuratif. Labirinitis serosa dapat berbentuk labirinitis serosa difus dan labirinitis serosa sirkumskripta. Labirinitis supuratif dibagi dalam labirinitis supuratif akut difus dan labirinitis supuratif kronik difus. FISTULA LABIRINITIS Etiologi Otitis media supuratif kronik terutama yang dengan kolesteatoma, dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian vestibuler labirin, sehingga terbentuk fistula. Pada keadaan ini infeksi dapat masuk, sehingga terjadi labirinitis dan akhirnya akan terjadi komplikasi tuli total atau meningitis. Pemeriksaan Fistula dilabirin dapat diketahui dengan tes fistula, yaitu dengan memberikan tekanan udara positif ataupun negative keliang telinga melalui otoskop siegel dengan corong telinga yang kedap atau balon karet yang bentuk elip pada ujungnya yang dimasukkan kedalam liang telinga. Balon karet dipencet dan udara didalamnya akan menyebabkan perubahan tekanan udara diliang telinga. Bila fistula masih paten maka akan akan terjadi kompresi dan ekspansi labirin membran. Tes fistula positif akan menimbulkan nistagmus atau vertigo. Tes fistula bisa negatif, bila fistula sudah tertutup oleh jaringan granulasi atau bila labirin sudah mati/paresis kanal. Pemeriksaan radiologi tomografi atau Ct-Scan yang baik kadang-kadang dapat memperlihatkan fistula labirin, yang biasanya ditemukan dikanalis semi sirkularis horizontal. Tanda gejala Pada labirinitis fistula atau labirinitis sirkumkripta gejala yang ditunjukan hanya berupa vertigo saja atau tuli sensorineural saja. Terapi pada fistula labirinitis, operasi harus segera dilakukan untuk menghilangkan infeksi dan menutup vistula, sehingga fungsi telinga dalam pulih kembali. Tindakan bedah ahrus adekuat, untuk mengontrol penyakit primer. Matrik kolesteotoma dan jaringan granulasi harus diangkat dari fistula sampai bersih dan daerah tersebut harus segera ditutup dengan jaringan ikat atau sekeping tulang/tulang rawan. 1.1. LABIRINITIS TOKSIK Labirinitis toksik dapat disebabkan oleh keracunan zat-zat toksik seperti arsen, zink, kuinin dan pemakaian obat antibiotik yang ototoksik seperti streptomicin, aminoglikosida, dan dihydrostreptomicin.Gejala yang timbul seperti vertigo, tinitus dan tuli.

Upload: sayedmirzarulakbar

Post on 08-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

DEFINISILabirinitis adalah infeksi pada telinga dalam (labirin) yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Labirinitis merupakan komplikasi intratemporal yang paling sering dari radang telinga tengah.EPIDEMIOLOGILabirinitis lebih sering terjadi setelah infeksi telinga tengah, meningitis , atau infeksi saluran pernafasan atas. Hal ini juga dapat terjadi setelah trauma, tumor, atau setelah menelan zat-zat beracun.Hal ini dianggap lebih umum pada wanita dari pada laki-laki.Viral labirinitis adalah bentuk paling umum labirinitis. Viral labirinitis biasanya diamati pada orang dewasa berusia 30-60 tahun dan jarang diamati pada anak-anak. Hal ini dapat dilakukan perbandingan laki-laki banding perempuan 2:1 sekitar dekade empat.Pada era pasca-antibiotik, labirinitis bakteria jarang ditemukan.Biasanya terlihat pada anak-anak di bawah 2 tahun ketika anak-anak paling banyak resiko meningitis.ETIOLOGIKomplikasi dari otitis media supuratif dengan kolestetoma dapat berupa komplikasi ekstra cranial (intratemporal) seperti abses superiosteal, paralise nervus fasialis, labirinitis dan komplikasi intracranial seperti abses otak, meningitis, hydrocephalus, abses ekstradural, dan tromboplebitis sinus lateralis.Ada beberapa faktor penyebab komplikasi intracranial dari omsk yaitu spesies dan virulensi kuman, kondisi umum penderita dan terapi yang tidak adekuat. Kondisi umum penderita terutama penderita bayi, lanjut usia, diabetes militus, mal nutrisi, keganasan dan penderita dengan imunodevisiensi diketahui kurang efektif memberikan respon sehingga mudah terjadi penyebaran yang berakibat komplikasi. Bila system pertahanan mukosa tidak mampu lagi, infeksi akan meluas mengenai tulang akibat demineralisasi oleh kolesteatoma atau peradangan kronis. Trombopebitis vena kecil dan kanal haver yang berhungan dengan sinus dural. Perluasan mengenai jalan yang sudah ada seperti dehisensi tulang, fisura, foramen ovale, foramen rotundum dan duktus koklearis maupun vestibuler, dan defek tulang akibat trauma atau operasi. Berikut adalah virus dan bakteria yang berpotensi menyebabkan labirinitis:Virus BakteriaCytomegalovirus, mumps virus, rubella virus, parainfluenza virus, influenza virus, adenovirus, varicella-zooster virus, herpes simplex virus 1, s.pneumonia, n.meningitidis, mycobacteria tuberculosis, bacteroides species, proteus species, moraxella catarrhalis, streptococus species dan staphylococus species Zat - zat toksik dan obatan-obatan. KLASIFIKASILabirinitis dapat disebabkan oleh virus, bakterial,zat-zat toksik dan obat-obatan. Labirinitis yang di sebabkan oleh bakterial terdapat dalam dua bentuk labirinitis, yaitu labirinitis serosa dan labirinitis supuratif. Labirinitis serosa dapat berbentuk labirinitis serosa difus dan labirinitis serosa sirkumskripta. Labirinitis supuratif dibagi dalam labirinitis supuratif akut difus dan labirinitis supuratif kronik difus. FISTULA LABIRINITISEtiologiOtitis media supuratif kronik terutama yang dengan kolesteatoma, dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian vestibuler labirin, sehingga terbentuk fistula. Pada keadaan ini infeksi dapat masuk, sehingga terjadi labirinitis dan akhirnya akan terjadi komplikasi tuli total atau meningitis.PemeriksaanFistula dilabirin dapat diketahui dengan tes fistula, yaitu dengan memberikan tekanan udara positif ataupun negative keliang telinga melalui otoskop siegel dengan corong telinga yang kedap atau balon karet yang bentuk elip pada ujungnya yang dimasukkan kedalam liang telinga. Balon karet dipencet dan udara didalamnya akan menyebabkan perubahan tekanan udara diliang telinga. Bila fistula masih paten maka akan akan terjadi kompresi dan ekspansi labirin membran. Tes fistula positif akan menimbulkan nistagmus atau vertigo. Tes fistula bisa negatif, bila fistula sudah tertutup oleh jaringan granulasi atau bila labirin sudah mati/paresis kanal.Pemeriksaan radiologi tomografi atau Ct-Scan yang baik kadang-kadang dapat memperlihatkan fistula labirin, yang biasanya ditemukan dikanalis semi sirkularis horizontal.Tanda gejalaPada labirinitis fistula atau labirinitis sirkumkripta gejala yang ditunjukan hanya berupa vertigo saja atau tuli sensorineural saja.Terapipada fistula labirinitis, operasi harus segera dilakukan untuk menghilangkan infeksi dan menutup vistula, sehingga fungsi telinga dalam pulih kembali. Tindakan bedah ahrus adekuat, untuk mengontrol penyakit primer. Matrik kolesteotoma dan jaringan granulasi harus diangkat dari fistula sampai bersih dan daerah tersebut harus segera ditutup dengan jaringan ikat atau sekeping tulang/tulang rawan.1.1. LABIRINITIS TOKSIKLabirinitis toksik dapat disebabkan oleh keracunan zat-zat toksik seperti arsen, zink, kuinin dan pemakaian obat antibiotik yang ototoksik seperti streptomicin, aminoglikosida, dan dihydrostreptomicin.Gejala yang timbul seperti vertigo, tinitus dan tuli.DIAGNOSEAnamnesi:1. Kurang dengar2. Vertigo mendadak3. Riwayat infeksi kehamilan4. Riwayat imunocompromize5. Riwayat cacar6. Riwayat infeksi telinga tengahPemeriksaanPemeriksaan keseimbangan1. Uji Romberg (berdiri dgn mata tertutup dan kaki rapat slm 20-30 detik)a. Vestibuler = mata tertutup akan bergoyangb. Serebeler = mata terbuka dan tertutup akan bergoyang2. Tendem gait (berjalan lurus dgn tumit di ujung kaki lainnya)a. Vestibuler = perjalanannya akan menyimpangb. Serebeler = cenderung akan terjatuh3. Uji anterberger (lengan horizontal kedepan, berjalan dengan mengangkat lutut setinggi mungkin.a. Vestibuler = bejalan menyimpang/berputar kearah lesi, lengan sisi sakit akan turun, sisi yang alinnya niak.4. Past pointing test(teliujuk ektensi kedepan, angkat tinggi kemudian turunkan sampai menyentuh telinga pemeriksa) mata ttutup & buka.a. Vestibuler = lengan akan menyimpang kearah lesi.5. Uji babinski-weil. (mata tertutup pasien bjln 5 langkah kepan dan kebelakang slm 30 detik.a. Vestibuler = pasien berjalan berbentuk bintang.Pemeriksaan khusus oto neurologis1. Tes kalori (baring, kepala fleksi 30, kedua telinga diirigasi bergantian dgn air dingin 30 C, air air hangat 44 C slm 40 dtk. Selisih 5 menit. = nistagmusa. Canal paresis= abnormal ditemukan pada satu telinga.b. Directional preponderance = pada kedua telingaCanal paresis= lesi perifer di labirin / N.kokleovestibularisDirectional preponderance =lesi sentral.2. Uji dix hallpike. (dari duduk baringkan dgn cepat, kepala menggantung, miringkan kiri dan kanan, =vertigo dan nistagmus.a. Perifer = vertigo dan nistagmus hilang dalam 2-10 detikb. Sentral =berlangsung lebih dari 1 menit.3. Elektronistagmogram Untuk menganalisis nistagmus secara kuantitatif.Laboratorium1. Pemeriksaan cairan serbrospinal2. Melaukkan tes dan kultur sensivitas pada cairan telinga tengah untuk menetuka antibiotic yang tepat.3. Ct-Scan.KOMPLIKASIa) Komplikasi ke ektradural:1. Petrositis.(peradangan kelenjar ludah)2. Tromboflebitis sinus lateralis.(perluasan mengikuti aliran darah)3. Abses ektradural.4. Abses subdural.b) Komplikasi ke susunan saraf pusat:1. Meningitis.2. Abses otak.3. Hidrosephalus otitis.