konsep kebebasan manusia dalam pandangan karl...

56
KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL JASPERS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Oleh: RYAN HARYO WASKITO 13510007 DOSEN PEMBIMBING: DR. ALIM ROSWANTORO M. AG. PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017

Upload: dinhmien

Post on 06-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL JASPERS

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam

Oleh: RYAN HARYO WASKITO

13510007

DOSEN PEMBIMBING: DR. ALIM ROSWANTORO M. AG.

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2017

Page 2: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah
Page 3: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah
Page 4: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah
Page 5: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah
Page 6: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

vi

HALAMAN MOTTO

• I can understand that my essence, I can believe that my existence. ~Karl

Jaspers~

• Become mainstream because success, it was different than become

successfully because desperately follow the mainstream. ~Jerinx~

• In this world, those who break the rules are scum, but those who abandon

their friends are worse than scum, and those who don’t care about their

friend’s feeling are even worse scum ~Hatake Kakashi~

• The winner is laugh till the end. ~Ryan Haryo Waskito~

Page 7: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

Almamater UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

viii

KATA PENGANTAR

��� هللا ا���� ا�����

� أ��ر ا����� وا����، أ��� أن ربا����$ ا�# ا$ هللا و��ه $ ا�!���� ، و�# ��"!�� �

�، ) �# وأ��� أن ���ا �'�ه ور&��#���) ���� ا�# �ا����� و� ����& ��� ��و&

�!� �� وأ(���# أ*!�� ، أ

Puji syukur alhamdulillah senantiasa terucapkan kepada ALLAH SWT.

Yang telah memberikan kepada penulis kesehatan baik sehat jasmani maupun

rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Konsep

Kebebasan Manusia Dalam Perspektif Karl Jaspers”. Sholawat serta salam

senantiasa penulis haturkan kepada Rosulullah Muhammad SAW yang menjadi

panutan seluruh umat yang tak akan padam cahaya ilmunya menerangi alam.

Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada Jurusan

Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penyusun tidak terlepas dari hambatan-

hambatan yang dihadapi, tetapi atas bimbingan dan kerjasama yang baik dari

berbagai pihak, semua hambatan yang penyusun hadapi dapat teratasi. Oleh

karena itu, tidak lupa penyusun sampaikan salam hormat serta ucapan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M. Phil., Ph.D. selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Alim Roswantoro M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sekaligus Dosen

Pembimbing Skripsi yang selalu memberikan pencerahan dan penguatan

mengenai tema skripsi. Saya ucapkan terimakasih banyak atas waktu,

masukan, dan saran-saran serta memberikan koreksi dalam perbaikan

sistem penulisan. Tanpa beliau akan banyak sekali kesulitan yang akan

saya alami selama penyusunan skripsi ini.

Page 9: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

ix

3. Bapak Dr. Robby Habiba Abror, S. Ag., M.Hum. selaku Ketua Program

Studi Aqidah dan Filsafat Islam yang telah merestui penulisan skripsi ini.

4. Bapak M. Fatkhan, S. Ag., M. Hum. selaku Sekretaris Program Studi

Aqidah dan Filsafat Islam

5. Bapak Dr. H. Zuhri, S.Ag., M.Ag. selaku Dosen Penasehat Akademik.

Terima kasih atas bimbingan dan partisipasi dari awal semester hingga

sekarang dalam membantu mengarahkan studi secara akademik.

6. Bapak Dr. Subiyantoro, M. Ag. selaku Dosen Pembimbing Lapangan pada

KKN angkatan 89 yang telah mengajarkan banyak teori ilmu-ilmu

kemasyarakatan. Teman-teman KKN angkatan 89 yang telah memberi

pengalaman bekerjasama : M. Rizki, M. Tajang, Mila Minkhatul Maula,

Adhawiyah Shinta, Nabila Nur Rifdah, Septi Kurnia Sari, Sriwidati Dwi

Tyaskanti, dan seluruh warga Dusun Semawung, Banjaroya, Kalibawang,

Kulon Progo, Yogyakarta.

7. Segenap dosen Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam yang telah mengajarkan banyak sekali ilmu yang berarti

kepada penulis.

8. Seluruh pegawai dan staf Tata Usaha yang telah membantu mengurusi

urusan kelengkapan administrasi penulis dari awal semester hingga

berakhir studi penulis.

9. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Suhartono dan Ibu Siti Asiyah. Beliau

yang membesarkanku, mendidik dan mengajariku dengan tulus. Semoga

mereka selalu diberkahi

10. Kepada kakakku, Hening Pratidina, Bogeus Aryo Prakoso, yang sudah

memberikan banyak pengalaman, dan selalu memberikan segala jenis

bantuan dalam semua hal, serta mengingatkan penulis untuk secepatnya

menyelesaikan skripsi.

11. Kepada kakak iparku, Parino, Desy Cahyani, yang telah memberikan

banyak bantuan baik berupa perhatian, motivasi, financial, dll.

12. Keluarga Besar Bapak Sumardi, Bapak Agus Suyitno, Bapak Untung Ari

Wibowo, yang telah memperlancar jalan penulis menuntut ilmu menuju

kota Yogyakarta.

Page 10: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

x

13. Teman-teman kelasku Aqidah Filsafat A yang dapat saya sebutkan satu

per satu: Indah, Yusuf, Betti, Fahmi, Bahrul, Rahmat, Nia, Joko, Landung,

Mina, Hamidah, Asep, Ulfah, Hasyim, Rosi, Nashir, Afifurrohman, Siti

Rohmaniyah, Zayyadi, Mega, Adnan Nuril, Rifai, Nining Asnawiah, Icuk,

Fachruddin, Solihin, Adnan Fitri, Mus, Rafesido, Eka, Reni, Nanik,

Rivaldi, Fauziah, Siti Mubarokah, Habib, Khodijah, Taufik, Winda, Medi

Muamar, Romi Setiawan. Awal yang bagus bertemu dengan kalian dalam

perjalanan studiku di Yogyakarta. Dari kalian, penulis menjadi sedikit

banyak suka membaca buku.

14. Teman-teman band The Little Harmony, Lentera Merah, GGI, Letong,

Long Time (LT), You Rocks Dude yang sudah bermain, bermusik,

berkarya dengan cipta, rasa, karsa : Afria, Kak Dip, Fitri, Tyas, Reva,

Nunu, Salma, Uni, May, Bang Is, Mas Ip, Bon Joni, Romi, Uya, Kang

Japar, Fitra Fadli “Fitrops” Kang Andhika, Kang Ipul, Agung Pratama,

Kristanto’s Brother, Mas Adit, Mbak Amel, Arsyad, Wildan “Cobain”,

Paweet, Nadzif Arfa, Hari Wibowo, dll.

15. Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

berdedikasi dalam kepengurusan periode 2015/2016: Mas Ahmad, Mas

Aziz, Mahdi, Zaini, Feri, Muadz, Martha, Hedi, Ari, Arsyadi, Asmi, Bimo,

Vina, Wina, Ana, dan para senior divisi catur Mas Amin, Mas Yasir, Mas

Alfu, Mas Faiz Fauzi, Mas Lutfi, Mas Abrizal, dll.

16. Keluarga Mahasiswa Banjarnegara (KEMBARA) serta teman-teman yang

bersama-sama berproses dalam Ormada: Kang Hari, Mbak Nia, Mbak

Nastiti, Kang Amin, Kang Riza, Dani, Dzaky, Boy, Alfi, Aqib, Tia, Septi,

Feba, Afifah, Astri, Dicki, Rehan, Hamid, Halim, Trubus, Adina, Sherly,

Isna, Delma, Deska, Risma, Lingyang, dll.

17. Teman-teman Kaum Buruh 2013 yang sudah berproses bersama dalam

Ormada: Reni, Aswin, Novi, Lutfan, Sofi, Ucup, Anis, Fahrurozi, Asih,

Faqih, Nur Rohmah, Jipunk, Siska, Wahyu, Anggra, Yufan, Desi.

18. Squad GB77 yang telah berjuang bersama-sama: Kang Afri, Kang

Anggoro “ihank”, Mas Edi, Mas Adit, Kang Bayu, Mas Ipul, Jhony

Suryatama, M. Iqbal, Wasi, Nandar, Agung, F. Suryo Anggoro “Goro”,

Page 11: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

xi

Zulfa, Shidiq Pamungkas, Angga, Khoirul Fuadi, dll. Dari kalian, penulis

banyak belajar tentang menjalani kerasnya hidup.

19. Team Futsal Sensasi FC yang sudah berbagi pengalaman selama dua

semester serta mengajarkan penulis makna my game is fair play:

Mudjahid, Al, Iqbal, Opank, Gaple, Yusuf, Tomi, Singgih, Fathur, Ageng,

Zaky, Usep, dll,

20. Team Pengajar Baiturrahim Nologaten, Yogyakarta yang sudah

berdedikasi bersama sama dalam hal menyampaikan ilmu: Anik Budiani,

Siti Hamdiyah, Siti Munifah, Anin Nurun Nadzifah, Roikhatun Ni’mah,

Latifah Vajarini, Meri Handayani, Mbak Diana, Mbak Ella, Mbak Sri,

Mas Illiyin, Mas Khamdan, Mas Qomar, Mas Ade, Mas Haris, Mas Moko,

Mas Revi, dll.

21. Teman-teman Bani Kemenyek yang telah berbagi hidup dalam suka dan

cita: Kang Wisnu, Kang Dig, Ahmad Gilang Pratama, Bima, Irsyad Abdul

Ghaffur, Simed.

22. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir

serta dalam menempuh studi yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu. Terima Kasih.

Saya menyadari, dalam skripsi saya ini masih sangat banyak kekurangan,

sehingga saya harapkan skripsi ini tidak akan lepas dari kritik dan saran yang

membangun. Namun besar harapan saya, semoga para pembaca dapat menemukan

kebaikan-kebaikan, meskipun kecil dalam tulisan saya ini.

Semoga Allah selalu melimpahkan kasih sayang-Nya kepada kita semua.

Yogyakarta, 29 Mei 2017

Penyusun,

Ryan Haryo Waskito

NIM. 13510007

Page 12: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

0543b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

ط

Alif

Bā’

Tā’

Ṡā’

Jīm

Ḥā’

Khā’

Dāl

Żāl

Rā’

Zāi

Sīn

Syīn

Ṣād

Ḍād

Ṭā’

Tidak dilambangkan

b

t

j

kh

d

ż

r

z

s

sy

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

te (dengan titik di bawah)

Page 13: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

xiii

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

م

ن

و

ھـ

ء

ي

Ẓā’

‘Ain

Gain

Fāʼ

Qāf

Kāf

Lām

Mīm

Nūn

Wāwu

Hā’

Hamzah

Yāʼ

ʻ

g

f

q

k

l

m

n

w

h

ˋ

Y

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

ka

el

em

en

w

ha

apostrof

Ye

II. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap

$ـ#"!دة

%!ة

Ditulis

Ditulis

Muta‘addidah

‘iddah

III. Tᾱ’ marbūṭah

Semua tᾱ’ marbūṭah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata

tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh

kata sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang

sudah terserap dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya

kecuali dikehendaki kata aslinya.

&'()

%*ـ&

ditulis

ditulis

Ḥikmah

‘ illah

Page 14: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

xiv

’ditulis karᾱmah al-auliyᾱ ا0و/.-ء ,+ا$&

IV. Vokal Pendek dan Penerapannya

---- ◌---

---- ◌---

---- ◌---

Fatḥah

Kasrah

Ḍammah

ditulis

ditulis

ditulis

a

i

u

5"6

ذ,+

89ھ7

Fatḥah

Kasrah

Ḍammah

ditulis

ditulis

ditulis

fa‘ala

żukira

yażhabu

V. Vokal Panjang

1. fatḥah + alif

;-ھ*ـ.&

2. fatḥah + yā’ mati

تـ<=>

3. Kasrah + yā’ mati

,+9ـ@

4. Ḍammah + wāwu mati

6+وض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

jᾱhiliyyah

tansᾱ

ī

karīm

ū

furūḍ

VI. Vokal Rangkap

1. fatḥah + yā’ mati

Aـ.<)@

2. fatḥah + wāwu mati

BCل

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

Ai

bainakum

au

qaul

Page 15: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

xv

VII. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan

Apostrof

�ـ�م أ أ

ادت ��ر�ـم � ن

ditulis

ditulis

ditulis

a’antum

u‘iddat

la’in syakartum

VIII. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf

awal “al”

ا/E+أن

ا/E.-س

Ditulis

ditulis

al-Qur’ᾱn

al-Qiyᾱs

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama

Syamsiyyah tersebut

ا/='-ء

F'G/ا

Ditulis

ditulis

as-Samᾱ

asy-Syams

IX. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penulisannya

ا/I+وض ذوى

ا/=ـ<& أھ5

Ditulis

ditulis

żɑwi al-furūḍ

ahl as-sunnah

Page 16: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................ v

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ........................................ xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xvi

ABSTRAK ..................................................................................................... xvii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 13

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 13

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 14

E. Metode Penelitian ...................................................................... 18

1. Sumber Data ......................................................................... 18

2. Teknik Pengolahan Data ...................................................... 19

a. Metode Analisis-sintesis .................................................. 20

b. Pendekatan Historis .......................................................... 21

c. Pendekatan Filosofis ........................................................ 22

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 22

BAB II: BIOGRAFI DAN KARYA-KARYA KARL JASPERS

A. Biografi Tokoh ........................................................................... 24

1. Latar Belakang Pendidikan Karl Jaspers................................. 27

Page 17: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

xvii

2.Latar Belakang Kondisi Sosial Politik ..................................... 30

B. Karya-karya Karl Jasapers .......................................................... 34

BAB III: EKSISTENSIALISME DAN KONSEP KEBEBASAN MANUSIA

A. Pengertian Eksistensialisme........................................................ 37

B. Dua Corak Eksistensialisme dan Kebebasan Manusia ............... 39

1. Kebebasan Manusia dalam Eksistensialisme Ateistik ............ 39

a. Wilhelm Friedrich Nietzsche ............................................. 40

b. Jean Paul Sartre .................................................................. 43

c. Albert Camus ...................................................................... 45

2. Kebebasan Manusia dalam Eksistensialisme Teistik ............. 49

a. Soren Kierkegaard .............................................................. 50

b. Gabriel Marcel ................................................................... 54

c. Muhammad Iqbal ............................................................... 57

C. Posisi Karl Jaspers dalam Diskursus Eksistensialisme .............. 63

BAB IV: EKSISTENSIALISME TEISTIK KARL JASPERS DAN

KONSEPSI KEBEBASAN MANUSIA

A. Eksistensialisme Teistik Karl Jaspers ...................................... 66

B. Konsepsi Kebebasan Manusia .................................................. 71

1. Kebebasan Manusia dalam Eksistensi ............................... 72

2. Kebebasan Manusia dalam Transendensi .......................... 78

3. Kebebasan Manusia dalam Situasi Batas ........................... 82

C. Kebebasan Manusia Jaspers dalam Perspekti Teologi Islam ... 88

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 94

B. Saran-saran .................................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 18: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

xviii

ABSTRAK

Manusia sebagai subyek tentunya mempunyai peranan atas perbuatannya. Berbeda ketika manusia sebagai obyek karena manusia berada di luar diri manusia sehingga ketika manusia sebagai obyek maka manusia tidak mempunyai kebebasan dalam menentukan tindakannya. Saat manusia menentukan tindakan atas adanya pilihan, saat itu muncul kebebasan untuk menentukan pilihan tersebut, tetapi saat itu pula, saat menentukan pilihan muncul kebebasan. Tindakan manusia merupakan bentuk penekanan terhadap kebebasan dan kesadaran eksistensial manusia. Kebebasan adalah hakikat paling dasar dari eksistensi manusia.

Karl Jaspers adalah seorang filsuf Jerman yang muncul pada abad ke-20. Karl Jaspers merupakan tokoh eksistensialisme yang mengupas tentang permasalahan kebebasan. Kebebasan merupakan wujud eksistensi manusia, karena dengan kebebasan manusia dapat menentukan pilihan atas tindakannya. Penciptaan tindakan erat kaitannya dengan kebebasan atau ketidakbebasan manusia. Dalam teologi islam, terdapat beberapa aliran yang membahas kebebasan mengenai tindakan dan perbuatan manusia. Aliran Qadariyah menggunakan paham free will and free act yang menurun pada Aliran Mu’tazilah. Aliran Jabariyah menggunakan paham fatalism yang menurun pada Aliran Asy’ariah. Sehingga pokok permasalahan pada skripsi ini terletak pada pemikiran Karl Jaspers mengenai kebebasan manusia. Karl Jaspers sebagai tokoh eksistensialisme teistik memiliki pandangan kebebasan yang unik dan dapat diproyeksikan dengan beberapa aliran Teologi Islam, sehingga dapat dijadikan pijakan cara memaknai kebebasan pada zaman sekarang.

Dengan demikian fokus penelitian ini adalah persoalan Kebebasan Manusia. Dipandang dari jenisnya, penelitian ini merupakan library research. Oleh sebab itu, sumber datanya adalah berupa bahan-bahan pustaka (buku, jurnal, artikel ilmiah). Sesuai dengan jenisnya maka pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode riset kepustakaan. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan historis dan filosofis. Sehingga dengan dua pendekatan tersebut, penelitian ini menunjukkan pengembangan pemikiran Karl Jaspers dilihat dengan periodisasi lingkungan historis, perjalanan hidup yang dialaminya.

Pemikiran Karl Jaspers memperlihatkan pada kita bahwa kebebasan mutlak tidak ada, karena dengan adanya kebebasan, manusia menjadi terbatas pada pilihan yang harus ditentukan. Manusia tidak memiliki kebebasan mutlak karena dalam setiap tindakan bebasnya terdapat akibat dan tanggung jawab yang harus dijalani manusia. Kebebasan dalam eksistensi Jaspers merupakan wujud dari realisasi nilai-nilai manusia. Manusia yang berkesadaran dan berkehendak bebas mampu mengangkat harkat dan martabat manusia yang tereduksi oleh zaman yang rasionalis dan mekanis yang cenderung mereduksi nilai-nilai manusia.

Kata Kunci: Karl Jaspers, Eksistensialisme, Qadariyah, Jabariyah, Mu’tazilah, Asy’ariyah.

Page 19: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebebasan adalah permasalahan yang terus-menerus diperjuangkan

dan berusaha dipecahkan oleh manusia. Keinginan manusia untuk bebas

merupakan keinginan yang sangat mendasar. Kebebasan merupakan suatu

nilai yang diagungkan oleh manusia. Manusia dapat merealisasikan dirinya

secara penuh jika ia bebas. Kebebasan merupakan hal yang tidak bisa

dipisahkan dalam diri manusia. Manusia adalah makhluk yang bebas,

namun manusia adalah makhluk yang senantiasa memperjuangkan

kebebasannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan dalam sejarah

perkembangannya muncul berbagai pendapat yang berusaha menjawab

problem tersebut. Meskipun demikian, harus diakui bahwa persoalan

kebebasan manusia merupakan suatu persoalan yang masih tetap terbuka

sampai sekarang. Karena titik tolak yang digunakan untuk menjawab

persoalan itu bukan hanya sering kali berbeda, namun juga sering kali

bertentangan.

Titik tolak dari problematika kemanusiaan tidak lain berpangkal

pada aspek kehewananya yang kemudian terus berkembang menjadi

Page 20: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

2

kemanusiaan.1 Pada mulanya, manusia hanyalah sekadar susunan fisik,

tetapi bersamaan dengan perkembangan esensinya, ia menjadi lebih

bersifat spiritual. Roh manusia berasal dari keberadaan fisiknya dan

berkembang menuju kebebasan. Kehewanannya bertindak sebagai suatu

sarang. Di dalam sarang tersebut kemanusiaannya tumbuh dan menjadi

sempurna. Sehingga kebebasan dinilai sebagai kemampuan manusia dalam

penguasaan terhadap aspek-aspek lainnya.

Manusia disebut sebagai homo historical, karena manusia adalah

mahluk hidup yang menjadi pelaku sekaligus pembuat sejarah. Proses

manusia menyejarahkan diri akan menegaskan cara berada dan

bereksistensi manusia.2 Hakikat manusia sebagai makhluk individu dan

kolektif selalu terdorong oleh kecenderungan untuk merealisasikan diri.

Tujuan kecenderungan ini adalah kebebasan. Kebebasan merupakan hal

yang menyempurnakan eksistensi kita.3 Kebebasan adalah fitrah manusia

yang diberikan oleh Tuhan. Kebebasan merupakan tabiat manusia.

Kebebasan manusia tidak bersifat absolut dan mutlak karena dirinya

terbatas oleh materi. Jika kehendak manusia bisa tidak terbatas, tetapi

kemampuan dia untuk melakukan kehendak itu tetap terbatas oleh materi,

ruang, dan waktu, serta dirinya sendiri. Maka, tidak semua kehendak

manusia dapat dilaksanakannya. Artinya, eksistensi manusia terbatas

ketika berhadapan dengan bidang materi. Namun, jika berhadapan bidang

1 Murtadla Muthahhari, Manusia Seutuhnya: Studi Kritis berbagai Pandangan Filosofis, terj. ʻAbdillah Ḥamid Baabud (Jakarta: Sadra Institute, 2012), hlm. 68. 2 Louis Leahy, Manusia Sebuah Misteri, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), hlm. 195. 3 Nico Syukur Dister, Filsafat Kebebasan, (Yogyakarta: Kanisius, 1988), hlm. 47.

Page 21: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

3

metafisika, terutama agama manusia lebih bebas, sebab yang

membatasinya tidak ada dalam bentuk materi. Dia bebas untuk percaya

kepada Tuhan atau tidak sebab tindakan yang semacam itu tidak ada

hukum yang mampu membatasinya.

Problematika manusia merupakan persoalan menarik dan banyak

sisi yang dapat dibicarakan, mulai dari membicarakan manusia secara fisik

sampai pada prilaku manusia sendiri, banyak hal yang bisa dipelajari dari

persoalan manusia. Filsafat manusia merupakan bagian integral dari sistem

filsafat yang secara spesifik menyoroti hakikat atau esensi manusia. Secara

metodis, mempunyai kedudukan setara dengan cabangcabang filsafat

lainnya akan tetapi secara ontologis, kedudukannya relatif lebih penting,

karena semua cabang filsafat pada prinsipnya bermuara pada persoalan

asasi mengenai hakikat manusia.4

Seiring perkembangan waktu filsafat menjadi ramai dikaji oleh

masyarakat dunia dan Yunani sebagai pusat Ilmu Filsafat, pesona filsafat

menembus batas-batas teritorial geografis. Filsafat berjalan dibawa arus

perjalanan waktu, hingga puncaknya berada di tangan Sokrates, Plato dan

Aristoteles. Di tangan tiga orang filosof itu filsafat tampak menjadi

menarik. Daya tarik Ilmu Filsafat dari ketiga filosof itu diakui telah

membangun proyek ilmu pengtahuan, sehingga mendapatkan identitas.5

4 Zainal Abidin, Filsafat Manusia: Memahami Manusia melalui Filsafat. (Bandung: Rosda Karya 2006), hlm. 3. 5 Endang Saefuddin Anshari, Ilmu Filsafat dan Agama, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2009), hlm. 98.

Page 22: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

4

Hal ini menandai bahwa kemerdekaan manusia atas penyempitan akal

rasional dari alam benar-benar dibuktikan oleh Ilmu Filsafat.

Filsafat eksistensialisme memandang segala sesuatu berdasarkan

eksistensinya atau bagaimana manusia berada dalam dunia. Secara

etimologi eksistensialisme berasal dari kata eks yang artinya luar, dan

sistensi yang berarti berdiri atau menempatkan, jadi secara luas eksistensi

dapat diartikan sebagai berdiri sendiri sebagai dirinya sekaligus keluar dari

dirinya. Pada dasarnya filsafat eksistensialisme mempertanyakan mengapa

manusia ada dan berada, untuk apa manusia ada dan berada. Secara umum

berarti, manusia dalam keberadaannya itu sadar bahwa dirinya ada dan

segala sesuatu keberadaanya di tentukan oleh akunya.6 Menurut pengertian

terminologi adalah “suatu aliran dalam Ilmu Filsafat yang menekankan

segala sesuatu terhadap manusia dan segala sesuatu yang mengiringinya

dan dipandang bahwa manusia adalah makhluk yang harus selalu aktif

dengan sesuatu yang ada di sekelilingnya serta mengkaji cara kerja

manusia ketika berada di dunia dengan kesadaran.”7

Filsafat eksistensialisme mengambil keuntungan dari kegagalan

ilmu yang obyektif. Setiap pembagian ilmu bersifat relatif, sehingga tidak

mungkin untuk menyusun suatu gambaran dunia yang berlaku umum.

Beberapa orang gagal dalam usahanya untuk menjelaskan Dasein atau

dunia obyektif ini. Kegagalan ini disebabkan karena orang memisahkan

subyek dan obyek, yang menyelidiki dan diselidiki. Hanya ada dua jalan

6 Muzairi, Filsafat Umum (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 143. 7 Ahmad Tafsir, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 217.

Page 23: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

5

untuk mengatasi krisis ini, yaitu: kembali kepada kewibawaan dari luar,

yaitu iman dan kepercayaan seperti yang terdapat di dalam agama, atau

mengusahakan adanya pengertian filsafat yang baru yang disebut “iman

filsafat (der philosophische Glaube). Keduanya adalah benar-benar

kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan, tetapi keduanya adalah sah dan

saling mengakui. Akan tetapi kedua tahap ini tidak dapat diterima oleh

seseorang sekaligus, sehingga harus dipilih antara dua cara mengatasi

krisis ini. Jaspers memilih cara kedua, yaitu menerobosnya dengan

otonomi filsafat.8

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang memandang-segala-

galanya dengan berpangkalan kepada eksistensi. Eksistensi adalah cara

manusia berada di dunia. Di dunia, manusia menentukan situasinya,

memeilih perbuatannnya, mengadakan aksi dan reaksi. Cara itu khusus

hanya untuk manusia saja. Ada dari manusia atau caranya manusia berada

itulah yang dinamakan eksistensi.9

Eksistensialisme merupakan salah satu dari proses dinamika

kontinuitas pergerakan kritis perkembangan filsafat dalam perjalanan

sejarah pemikiran manusia. Kaum eksistensialis menggunakan

fenomenologi dalam mengungkap eksistensi dan pengalaman manusia.

Karl Jaspers berpendapat bahwa dengan situasi batas seperti kesalahan,

penderitaan, manusia akan mengalami eksistensi otentik, yaitu mengalami

8 Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat II (Yogyakarta: Kanisius, 1980), hlm. 165- 166. 9 Nicolaus Drijarkara, Percikan Filsafat (Jakarta : PT. Pembangunan, 1989), hlm. 61.

Page 24: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

6

keterbatasan sebagai ruang gerak manusia. Dengan demikian manusia

akan dihadapkan dengan berbagai pilihan untuk mencapai kebebasan.10

Kebebasan merupakan kesadaran manusia bahwa dirinya eksis,

yang membedakan dirinya dengan benda yang tidak memiliki kesadaran

kebebasan. Penegasian kebebasan sangat ditentang oleh kaum

eksistensialis, karena kebebasan adalah hakikat terdasar dari eksistensi

manusia. Kebebasan merupakan titik tekan para eksistensialis dalam upaya

penerangan eksistensi. Bagi semua eksistensialis, kebebasan adalah hal

yang tidak bisa ditawar-tawar dalam pembicaraan mengenai eksistensi

manusia. Kebebasan merupakan kesadaran eksistensial manusia. Para

eksistensialis secara umum menekankan pentingnya kebebasan manusia

dan pilihan kreatif yang bebas. Kebebasan manusia muncul dalam

diskursus eksistensialisme sebagai konsekuensi logis dari doktrin existence

precedes essence yang berarti penegasan subjektivitas yang tidak

didahului oleh sesuatu yang disebut human nature atau juga skema

rasional tentang realitas termasuk manusia. Seluruh konsep yang

deterministik baik oleh hukum-hukum biologis, psikologis, sosial, historis,

maupun filosofis ditolak oleh mereka. Manusia sendiri yang menentukan

esensinya.

Kebebasan bukan merupakan sesuatu yang harus dibuktikan atau

dibicarakan, tetapi sesuatu yang harus dijalani dan dialami. Kebebasan

manusia adalah ketiadaan paksaan dalam memilih di antara kemungkinan-

10 Fuad Hasan, Berkenalan dengan Eksistensialisme, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1989), hlm. 76.

Page 25: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

7

kemungkinan yang ada, dalam menetapkan keputusan-keputusan serta

tanggung jawab tentang mereka. Masing-masing eksistensialis, dengan

penekanan yang berbeda, berbicara masalah kebebasan.11 Heidegger

berpandangan eksistensi tampak pada ketiadaan, dan eksistensi sama

sekali bukan hanya proyeksi manusia, melainkan sesungguhnya eksistensi

manusia yang mendahului proyeksi manusia. 12 Eksistensi manusia adalah

dasar dari setiap yang ada. Aku dalam ada sebagai kesadaran mempunyai

kebebasan. Heidegger menggambarkan realitas manusia adalah bebas,

yang pada dasarnya dan sepenuhnya adalah bebas. Justru karena

kebebasannya, manusia memikul beban berat dalam kehidupan di

pundaknya sendiri, karena nasibnya sepenuhnya diserahkan pada dirinya

sendiri, bukan pada orang lain. Orang yang menyerahkan nasibnya pada

orang lain berarti dia menyandarkan pertanggungjawabkan pada orang

lain, dan berarti dia tidak bebas, dan karenanya dirinya menjadi tidak

otentik.13

Al-Qur’an menganjurkan agar manusia mengisi hidupnya dengan

bekerja, sehingga manusia dapat mempertahankan hidupnya dengan

memanfaatkan apa yang Allah telah ciptakan di muka bumi ini. Manusia

sebagai khalifah-Nya dimuka bumi, yang didalam dirinya ditanamkan sifat

mengakui Tuhan, bebas percaya, rasa tanggung jawab terhadap dirinya

11 Alim Roswantoro, Soren Kierkegaard: Menjadi Diri Sendiri dalam Eksistensialisme Religius, (Yogyakarta: Idea Press, 2008), hlm. 61-62. 12 Alim Roswantoro, Tuhan dan Kebebasan Manusia dalam Eksistensialisme Ateistik, (Yogyakarta: Idea Press, 2008), hlm. 43. 13 Alim Roswantoro, Soren Kierkegaard: Menjadi Diri Sendiri dalam Eksistensialisme Religius, hlm. 68.

Page 26: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

8

maupun alam semesta, langit dan bumi. Manusia sebagai khalifah-Nya

dimuka bumi harus menggunakan kebebasan berbuat yang dimilikinya

untuk memakmurkan bumi dan meningkatkan kualitas dirinya dengan

merealisasikan segala perintah dan larangannya. Posisi sebagai khalifah

dan hamba Allah adalah bukan merupakan dua hal yang bertentangan akan

tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia bisa

mempunyai kemampuan, kekuatan yang hebat dan mengagumkan. Akan

tetapi manusia juga memiliki kelemahan dan kekurangan yang tidak bisa

diatasinya serta mempunyai keterbatasan yang tidak bisa dilampauinya.

Manusia dilengkapi dengan kecenderungan kearah kebaikan maupun

keburukan. Manusia dilindungi oleh hukum alam. Kebebasan manusia

dibatasi oleh unsur materi yang terdapat dalam dirinya. Jadi kebebasan

manusia tidak mengandung arti kebebasan tidak terbatas.

Kapasitas manusia tidak terbatas, baik dalam kemampuan belajar maupun

dalam menerapkan ilmu. Manusia memiliki segalanya yang dibutuhkan

untuk memanfaatkan rahmat dan karunia yang melimpah dari Tuhan.14

Eksistensialisme menentang segala bentuk objektifitas dan

impersonalitas dalam bidang-bidang mengenai manusia. Objektifitas

sebagai yang tercermin dalam sains modern dan masyarakat industri,

cenderung untuk menganggap manusia sebagai aspek sekunder setelah

benda. Eksistensialisme memberi penekanan kepada inti kehidupan

manusia dan pengalaman, yaitu terhadap kesadarannya yang langsung dan

14 Murtadho Muttahari, Perspektif Al-Qur’an tentang Manusia dan Agama, (Bandung: Mizan, 1992), hlm. 114-119.

Page 27: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

9

subyektif. Para eksistensialis berpendapat bahwa tak ada pengetahuan

yang terpisah dari subyek yang mengetahui inti kehidupan manusia.15

Dunia modern dipengaruhi oleh perkembangan dari berbagai

wilayah kehidupan manusia. Sebelum zaman modern, manusia percaya

campur tangan Tuhan dalam menafsirkan kehidupan, namun di zaman

modern manusia lebih percaya pada kemampuan intelektualnya dalam

menafsirkan kehidupan. Dalam zaman modern semua gagasan yang tidak

dapat dibuktikan secara logis akan dianggap sebagai omong kosong.

Dengan begitu, manusia modern semakin tenggelam dalam

pendewaan otoritas akalnya. Akibatnya, kehidupan spiritul manusia tidak

lebih hanya sebagai pengakuan formal belaka. Kesediaan manusia untuk

menyerahkan diri pada kekuatan Ilahi hanya menjadi sekedar romantisme

spiritual yang tidak mempunyai relevansi konkrit dengan kehidupan

manusia.16

Pengakuan manusia akan kebebasan dirinya menjadi segala-

galanya dalam hidupnya. Dari sisi lain kita juga bisa melihat bahwa

perkembangan pemikiran manusia di zaman modern telah membuahkan

kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti di bidang

ekonomi, komunikasi, teknologi, dan sebagainya. Cara-cara memproduksi

barang dan jasa dalam dunia modern tidak lagi dilakukan secara manual

atau tradisional, tetapi secara mekanis. Tidak dapat disangkal bahwa arus

modernisasi membawa akibat yang sangat positif bagi kehidupan manusia,

15 Harold H. Titus (dkk.), Persoalan-persoalan Filsafat terj. M. Rosyidi, hlm. 384. 16 Musa Asy’arie, Islam Kebebasan Dan Perubahan Sosial (Jakarta: Sinar Harapan, 1986), hlm. 14-15.

Page 28: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

10

namun kita juga tidak bisa menutup mata pada akibat-akibat yang

negatif.17

Ketika filsafat berobjekkan manusia, filsafat menjadi ilmu yang

mengaji tentang seluk-beluk manusia. Dalam artian, filsafat akan

membahas mengenai manusia secara mendalam, baik dari unsur dan

fungsi hidupnya. Jika dikaitkan dengan suatu tokoh, itu berarti mengacu

pada pemikiran tokoh tersebut mengenai manusia itu sendiri secara

mendalam. Maka dari itu, kajian menganai filsafat manusia mengarah pada

hakikat manusia. Persoalan kebebasan manusia merupakan suatu persoalan

yang masih tetap terbuka sampai sekarang. Ketika ilmu pengetahuan dan

teknologi berjalan terlepas dari asumsi-asumsi dasar filosofisnya

(ontologis, epistimologis, aksiologis), sehingga iptek tidak lagi membawa

berkah, tetapi menjadi ancaman serius bagi eksistensi manusia.

Karl Jaspers sebagai salah satu filsuf beraliran eksistensialisme

yang berasal dari Jerman menerangkan bahwa eksistensi adalah

penghayatan mengenai kebebasan total yang merupakan inti manusia. Karl

Jaspers menekankan pendapatnya soal kebebasan, bahwa kebebasan

merupakan inti kehidupan dengan sikap melibatkan diri manusia

bereksistensi. Kebebasan berarti memilih, menyadari, mengidentifikasikan

diri dengan sendiri. Dalam bidang kebebasan Jaspers tidak seekstrem

Sartre, karena ia lebih memfokuskan historisitas manusia, tetapi di dalam

batas-batas historisitas itu kebebasan “aku” bersifat total. Kebebasan

17 Laurentius Heru Susanto, Filsafat Kebebasan Albert Camus (Malang: Widya Sasana, 1991), hlm. 2.

Page 29: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

11

dialami sebagai spontanitas dan aktivitas. Dengan demikian sikap

melibatkan diri harus dianggap lebih hakiki bagi eksistensi daripada sikap

teoritis. Manusia dalam melakukan penerangan eksistensi secara tidak

langsung akan mengerti dan belajar menggunakan kebebasan.18

Manusia selalu merasa lebih daripada pengetahuannya. Karl

Jaspers menerangkan dalam diri manusia terdapat aku empiris (empirical

self), yang sudah dikondisikan oleh sejarah. Empirical self dapat diselidiki

dengan ilmu dan sains seperti psikologi. Akan tetapi terdapat juga aku

otentik yang tak dapat diungkapkan oleh sains. Aku otentik itu memberi

arti kepada kehidupan, sedang sebagai perorangan kita mempunyai

eksistensi. Sementara “kita hidup dalam waktu” akan tetapi tidak bersifat

“sementara” semata-mata kita merasakan keabadian esensial. Penerobosan

aku otentik kepada proses sejarah dan empiris telah memungkinkan pilihan

dan kebebasan. Manusia dalam pemikiran Karl Jaspers merupakan subyek

pelaku dunia bukan obyek dunia. Subyektivitas dan obyektivitas, kedua-

duanya merupakan dua bagian dari realitas. Subyektivitas bukan suatu fase

yang lewat atau hasil sampingan dari obyektivitas. Di dalam manusia

terdapat nafas Zat yang transenden dan ia harus berjuang, dengan

mengatasi segala kesulitan, untuk mempertahankan pandangannya yang

dalam dan kebebasannya. Tetapi eksistensi individual hanya dapat

18 K. Bartens, Filsafat Barat Abad XX, (Jakarta: Gramedia, 1983), hlm. 133-134.

Page 30: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

12

dikembangkan dan disempurnakan melalui kehidupan dalam masyarakat

dan hubungan sesama makhluk.19

Di tengah-tengah arus modernisasi dan industrialisasi, semakin

melebar juga jurang pemisah antara golongan kaya dan golongan miskin.

Lebih parah lagi, dalam situasi seperti itu manusia lemah semakin

teralienasi dari lingkungan sosialnya. Dalam situasi seperti inilah sering

kali muncul pertanyaan tentang kebebasan manusia. Dalam situasi

teralienasi seperti itu sangat mungkin kebebasan menjadi suatu yang

absurd. Ide dan makna kebebasan manusia dipertanyakan kembali: Apa

artinya bebas? Sejauh mana seseorang dapat dikatakan bebas? Kebebasan

itu pada akhirnya ada atau tidak?

Persoalan kebebasan manusia, banyak perbedaan dalam

menafsirkannya, apakah manusia mempunyai kebebasan atau tidak.

Seperti halnya aliran yang ada dalam ilmu kalam, terdapat perbedaan

pendapat memandang kebebasan manusia. Dalam ilmu kalam dikenal

dengan istilah free will free act, persoalan kebebasan manusia atau free

will beberapa aliran berbeda dalam mengungkapkan argumennya. Masih

banyak permasalahan kebebasan yang perlu dikaji dan belum

terselesaikan. Sering kali ketika membicarakan kebebasan berbenturan

dengan aspek agama seperti paham ketuhanan (Teologi). Jika

membicarakan kebebasan maka aspek agama tidak dapat diabaikan. Dalam

agama Islam sendiri selalu bermunculan aliran-aliran yang berbicara

19 Harold H. Titus (dkk.), Persoalan-persoalan Filsafat terj. M. Rosyidi, (Jakarta: Bulan Bintang: 1984), hlm. 391-392.

Page 31: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

13

kebebasan. Beberapa aliran bergerak dengan berlandaskan kebebasan,

tidak jarang pula berpaham radikal, sehingga ada yang berpaham

moderate, ada yang paham ekstrem. Karl Jaspers sebagai tokoh

eksistensialisme teistik memiliki pandangan kebebasan yang unik dan

dapat diproyeksikan dengan beberapa aliran Teologi Islam, sehingga dapat

dijadikan pijakan cara memaknai kebebasan pada zaman sekarang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun permasalahan yang

dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Konsep kebebasan manusia dalam Pemikiran Karl Jaspers?

2. Bagaimana Konsep Kebebasan Manusia Karl Jaspers dilihat dari

Perspektif Teologi Islam?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini sebagai berikut:

1. Diharapkan mampu memberi kontribusi pemikiran dalam dunia

keilmuan.

2. Mengetahui konsep kebebasan mansuia dalam pemikiran Karl Jaspers.

3. Mengetahui pandangan Islam mengenai konsep kebebasan manusia

dalam pemikiran Karl Jaspers.

4. Memberikan pencerahan dan pemahaman memaknai kebebasan dalam

kehidupan manusia.

Sedangkan, hasil kegunaan penelitian adalah untuk

mengembangkan filsafat yang senantiasa belum final dalam mengkaji

Page 32: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

14

setiap masalah yang terus bermunculan, seperti halnya tema yang

sedang diangkat, karena meski pernah diteliti, namun tidak menutup

kemungkinan untuk terus dapat dikembangkan.

D. Tinjauan Pustaka

Langkanya kajian tentang pemikiran Karl Jaspers juga terlihat dari

tidak adanya kajian akademis di UIN Sunan Kalijaga tentang tema ini.

Ada beberapa skripsi yang pernah ditulis dengan tema kebebasan manusia,

namun tidak ada satupun yang membahas dengan pokok pemikiran Karl

Jaspers. Sepanjang penelusuran penulis sudah banyak pemikir yang

mengkaji tentang Karl Jaspers dan tidak sedikit pula karya tulis berupa

skripsi, jurnal yang telah dipublikasikan.

a. Skripsi

1. Felix Herjuno Krido Pamungkas, dalam skripsinya yang berjudul:

Konsep Kematian Sebagai Situasi Batas Menurut Karl Jaspers,

Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya

pada tahun 2016. Dalam skripsi ini dijelaskan konsep kematian.

Kematian merupakan salah satu dari 4 situasi batas yang menjadi

pemikiran Karl Jaspers. Kematian dimaknai sebagai peristiwa

konkret yang terjadi secara biologis. Kematian juga memiliki

kepastian eksistensial sebagai situasi yang tak terelakkan oleh

semua orang. Skripsi ini mengungkapkan cara yang ditawarkan

Page 33: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

15

oleh Karl Jaspers untuk menghadapi kematian sebagai situasi batas

melalui transcending-thinking.20

2. Sri Wahyuni dalam skripsinya yang berjudul: Kebebasan Manusia

Dalam Filsafat Eksistensi Karl Jaspers. Fakultas Ushuluddin,

Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang pada tahun

2005. Skripsi ini menjelaskan pokok pokok persoalan kebebasan

dalam filsafat Karl Jaspers. Kebebasan merupakan wujud dari

keberadaan manusia, karena dengan kebebasan, manusia

mempunyai peranan penuh menentukan pilihan tindakan dalam

kehidupannya. Dalam skripsi ini dipaparkan masalah kebebasan

manusia dalam pemikiran filsuf eksistensialisme seperti Nietzsche,

Heidegger, Kierkegaard, Sartre.21

3. Budhy Kusworo, dalam skripsinya yang berjudul: Situasi Batas

Dalam Filsafat Eksistensi Karl Jaspers, Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia pada tahun 1989.

Skripsi ini menjelaskan manusia menghayati eksistensi dan

transendensi melalui dua cara yaitu situasi batas dan membuat

keputusan. Situasi batas menjadikan manusia memperoleh

pengetahuan melalui proses berfikir rasional. Dalam skripsi ini

20 Felix Herjuno Krido Pamungkas, “Konsep Kematian Sebagai Situasi Batas Menurut Karl Jaspers”, http://repository.wima.ac.id/8243/30/ABSTRAKSI_felix.pdf, diakses pada tanggal 25 Desember 2016. 21 Sri Wahyuni, Kebebasan Manusia Dalam Filsafat Eksistensi Karl Jaspers, http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1-2005-sriwahyuni-528-ABSTRAKS-5.pdf, diakses pada tanggal 20 Desember 2016.

Page 34: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

16

diuraikan filsafat Karl Jaspers berdasarkan tiga asas pemikiran

yaitu universalitas, orisinalitas, dan unitas.22

4. Mardety, dalam skripsinya yang berjudul: Komunikasi Dalam

Filsafat Karl Jaspers, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,

Universitas Indonesia 1988. Skripsi ini membicarakan salah satu

tema dalam filsafat Karl Jaspers, yaitu komunikasi. Di dalam

komunikasi tersebut orang lain tidak dianggap sebagai objek, atau

sebagai alat semata-mata, namun secara positif ditangkap sebagai

pribadi yang berkembang dalam eksistensinya. Eksistensi

membutuhkan komunikasi. Penerangan eksistensi dimulai dengan

komunikasi dengan eksistensi lain karena manusia tidak puas

hanya mengandalkan dasein saja. Dalam skripsi ini dijelaskan

bahwa eksistensi manusia adalah eksistensi dalam komunikasi.

Komunikasi yang sebenarnya adalah komunikasi eksistensial, yaitu

komunikasi yang menyentuh kehidupan batiniah manusia sehingga

manusia akan menjadi dirinya sendiri.23

b. Jurnal

1. Matthias Bormuth, dalam jurnalnya yang berjudul: Freedom and

Mystery: An Intellectual History of Jaspers’ General

Psychopathology, Universitas Oldenburg, Jerman. Dalam jurnal ini

dijelaskan mengenai Karl Jaspers yang memperkenalkan gagasan

22 Budhy Kusworo, “Situasi Batas Dalam Filsafat Eksistensi Karl Jaspers”, http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20159602.pdf, diakses pada tanggal 10 Januari 2017. 23 Mardety, “Komunikasi Dalam Filsafat Karl Jaspers”, http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20159608.pdf, diakses pada tanggal 10 Januari 2017.

Page 35: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

17

Kant tentang kebebasan metodologis terhadap psikiatri. Dalam

jurnal ini dijelaskan bahwa sejarah Intelektual mengenai

Psikopatologi berhubungan dengan Karl Jaspers yang menjauhkan

diri dari Friedrich Nietzsche sejak ia kurang tertarik pada

keterbatasan sosiologis dan psikologis yang memanjakan

kebebasan manusia. Kekacauan berfikir Nietzsche dan gagasan

bereksperimen Kant yang dapat mempengeruhi bentuk

Psikopatologi. 24

2. S. Nassir Ghaemi, dalam jurnalnya yang berjudul: Existence and

Pluralism: The Rediscovery of Karl Jaspers, Universitas Emory,

Atlanta, Amerika Serikat. Dalam jurnal ini dijelaskan tiga konsep

Karl Jaspers yang menjadi dasar dalam dunia psikiatri yaitu situasi

batas, transendensi dan pluralisme. Metodolodi pluralisme Karl

Jaspers merupakan hal yang penting dalam teori kejiwaan. Gagasan

filosofis Karl Jaspers memiliki potensi untuk pemahaman ilmiah

dan humanistik terhadap evolusi psikiatri di masa depan.25

Berdasarkan hasil penelusuran karya tulis diatas, secara garis besar

penulis membahas Karl Jaspers mengenai kebebasan manusia dengan

pangkal acuan eksistensialisme religius dan ateis, sehingga akan terlihat

corak kebebasan Karl Jaspers berdasarkan aspek ketuhanan. Dalam skripsi

24 Matthias Bormuth, “Freedom and Mystery: An Intellectual History of Jaspers’ General Psychopathology”, http://e-resources.perpusnas.go.id:2071/docview/1464750887?pq- origsite=summon, diakses pada tanggal 17 Januari 2017. 25 S. Nassir Ghaemi, “Existence and Pluralism: The Rediscovery of Karl Jaspers” , http://e-resources.perpusnas.go.id:2071/docview/233365628?pq-origsite=summon, diakses pada tanggal 17 Januari 2017.

Page 36: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

18

ini penulis akan membahas konsep kebebasan manusia Karl Jaspers dilihat

dari sudut pandang teologi Islam. Dalam skripsi ini penulis menerangkan

Karl Jaspers dalam mencoba mengungkapkan cara bereksistensi manusia

di dunia dengan memaknai kebebasan.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara bertindak menurut sistem aturan

atau tatanan yang bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional

dan terarah sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dan optimal.

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang

bertujuan memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian.

Penelitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari fenomena sosial

yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu.26 Objek kajian dalam

penelitian ini adalah Karl Jaspers, sedangkan yang menjadi subjek dalam

penelitian ini adalah pemikiran Karl Jaspers yang berkaitan dengan

kebebasan manusia. Berdasarkan masalah yang ada, metode penelitian ini

memusatkan perhatian pada kepustakaan (library research), yaitu dengan

mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan cara mencari informasi

untuk dianalisis. Adapun data yang digunakan penulis sebagai berikut :

1. Sumber Data

Dalam konteks riset berbasis pustaka, ada dua jenis bahan data

yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data

sekunder. Data-data Primer berupa karya-karya yang berkaitan dengan

26 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm 25-29.

Page 37: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

19

kebebasan manusia dan karya dari Karl Jaspers. Data ini merupakan

data pokok dalam penulisan skripsi, yang menjadi sumber penelitian

dan pengkajian pemikiran Karl Jaspers. Sumber pokok tersebut adalah

karya-karya Karl Jaspers, terutama Man in the Modern Age27 dan Way

to Wisdom28. Sementara itu, data-data sekunder dikutip dari berbagai

tulisan dan karya tentang Karl Jaspers ataupun yang berbicara

persoalan eksistensialisme.

2. Teknik Pengolahan Data

Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode

deskriptif-analitis. Penelitian ini tidak bersifat hipotesis yang

berdasarkan penelitian lapangan, akan tetapi penelitian ini ditekankan

pada metode deskriptif yang bersifat analitis, yaitu dengan

mendeskripsikan, menggambarkan, dan melukiskan secara sistematis

faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat, serta hubungan

antara fenomena yang diselidiki dalam penulisan ini. Metode deskriptif

merupakan suatu metode dalam meneliti suatu objek, kondisi, sistem

pemikiran ataupun peristiwa pada masa sekarang. Dengan cara

deskripsi dimaksudkan, bahwa semua ide pemikiran Karl Jaspers yang

berkaitan dengan kebebasan manusia, penulis uraikan untuk

memahami jalan pikiran dan makna yang terkandung dalam

27 Karl Jaspers, Man in the Modern Age, (London: Routledge, 2014). 28 Karl Jaspers, Way to Wisdom terj. Ralph Manheim, (London: Martino Fine Books, 2015).

Page 38: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

20

pemikirannnya. 29 Metode analisis adalah jalan yang dipakai untuk

mendapat ilmu pengetahuan ilmiah dengan mengadakan pemerincian

terhadap objek yang diteliti; atau cara penanganan terhadap suatu

objek ilmiah tertentu dengan jalan memilah antara pengertian yang

satu dengan pengertian-pengertian yang lain untuk memperoleh

kejelasan.30 Dengan metode analisis, semua bentuk istilah-istilah dan

ide-ide dalam pemikiran Karl Jaspers dianalisis secara kritis, sehingga

diketahui pandangan kebebasan manusia dari Karl Jaspers. Penulis

akan mengurai pemikiran eksistensi Karl Jaspers pada permasalahan

kebebasan manusia, dengan menggunakan metode penelitian sebagai

berikut:

a. Metode Analisis-sintesis.

Metode analisis-sintesis merupakan upaya yang dilakukan

dengan mengorganisasikan data, memilahnya menjadi satuan unit

yang dapat dikelola, dan mensintesiskannya. Metode ini

dimaksudkan untuk mencari, menemukan pengetahuan yang

penting dan dapat dipelajari serta dapat disampaikan kepada orang

lain.31 Dengan metode analisis-sintesis, gagasan dan pemikiran

Karl Jaspers dapat dipahami, sehingga akan ditemukan sintesa baru

29 Moh Nazir, Metode Penulisan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 1988) hlm. 54. 30 Sudarto, Metodelogi Penelitian Filsafat (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 59. 31 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm 247.

Page 39: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

21

mengenai ide, gagasan, pemikiran Karl Jaspers.32 Metode ini

digunakan pada bab IV dalam menarik sebuah kesimpulan.

b. Pendekatan Historis.

Pendekatan historis digunakan untuk melihat konteks zaman

ketika Karl Jaspers melahirkan sebuah gagasan. Pengembangan

pemikiran Karl Jaspers dapat dilihat dengan periodisasi lingkungan

historis dan perjalanan hidup yang dialaminya. Pola pemikiran

Karl Jaspers dipengaruhi oleh latar belakang kehidupannya. Pokok

pemikiran Karl Jaspers adalah manusia. Manusia adalah mahluk

historis, karena manusia berkembang dalam pengalaman dan

pikiran, terhadap lingkungan zamannya. Manusia berelasi dengan

dunianya, membentuk nasib dan sekaligus nasib dibentuk oleh

manusia. Dalam perkembangan pribadi harus dapat dipahami

melalui suatu kesinambungan. Rangkaian peristiwa dalam

kehidupan setiap orang merupakan mata rantai yang tak terputus.

Sesuatu yang baru masih berlandaskan yang dahulu, tetapi sesuatu

yang lama mendapat arti dan relevansi baru dalam perkembangan

yang lebih di kemudian hari. Hubungan mata rantai itulah, harkat

manusia yang unik dan dapat diselami.33 Pendekatan historis ini

diharapkan nantinya akan membantu penulis untuk memahami

konteks pikiran Karl Jaspers yang dapat diproyeksikan ke dalam

32 Sudarto, Metodelogi Penelitian Filsafat, hlm. 62. 33 Sudarto, Metodelogi Penelitian Filsafat, hlm. 45.

Page 40: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

22

terminologi dan pemahaman sesuai dengan cara berpikir aktual

zaman sekarang.

c. Pendekatan Filosofis

Penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis. Pendekatan

filosofis ini dilakukan dengan cara menggunakan segala unsur

metode umum yang berlaku bagi pemikiran filsafat. Dengan

pendekatan filosofis tema-tema dan pokok pemikiran Karl Jaspers

dapat diinterpretasikan, beserta kondisi lingkungan yang

mempengaruhinya. Salah satu ciri dominan pendekatan ini yaitu

penelitian dan pegkajian terhadap struktur ide-ide dasar serta

pemikiran-pemikiran fundamental (fundamental ideas) yang

dirumuskan oleh seorang pemikir.34

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan proses penelitian ini dan agar masalah yang

dianalisis dapat dianalisa secara tajam, maka penulisan penelitian ini akan

mengikuti sistematika sebagai berikut :

Bab pertama adalah pendahuluan yang berisi latar belakang

masalah yang menjelaskan tentang arti penting dari penulisan yang

dilakukan. Selain pendahuluan dalam bab ini juga meliputi rumusan

masalah tujuan penulisan, kegunaan penulisan, tinjauan pustaka, metode

penulisan dan sistematika pembahasan yang digunakan dapam menyusun

skripsi.

34 Anton Bakker dan Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1990), hlm. 63-65.

Page 41: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

23

Bab kedua, pada bab ini penulis akan membahas latar belakang

dari Karl Jaspers. Dalam bab ini di jelaskan hal yang menjadi latar

belakang pemikiran Karl Jaspers seperti kondisi sosial, kondisi politik,

latar belakang pendidikan, sampai pemaparan biografi dan karya-karya

Karl Jaspers.

Bab ketiga mengupas masalah eksistensialisme, konsep kebebasan

manusia serta posisi Karl Jaspers dalam diskursus eksistensialisme. Pada

bab ketiga ini juga dipaparkan dua corak eksistensialisme dalam

pandangan dan pemikiran para filsuf eksistensialisme seperti, Friedrich

Nietzsche. Jean Paul Sartre, Gabriel Marcel, Albert Camus, dan Soren

Kierkegaard.

Bab keempat sepenuhnya membahas masalah konsep kebebasan

manusia Karl Jaspers. Dengan adanya pijakan teori kebebasan manusia

dan pokok pikiran Karl Jaspers akan ditemukan corak pemikiran Karl

Jaspers dalam eksistensialisme, serta akan terlihat pemikiran Karl Jaspers

mengenai kebebasan manusia dilihat dari sudut pandang teologi islam.

Bab kelima, pada bab ini merupakan penutup yang berupa

kesimpulan dan saran-saran dari keseluruhan isi. Dalam pembahasan

kesimpulan, penulis menjelaskan dan mengambil beberapa point of idea

pada pembahasan sebelumnya dari pemikiran dan analisis konsep

kebebasan manusia dalam pandangan Karl Jaspers. Kemudian dilanjutkan

dengan saran-saran yang berhubungan dengan konsep kebebasan manusia

kepada peneliti-peneliti selanjutnya.

Page 42: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang cukup panjang tentang pemikiran Karl

Jaspers,

yang mengungkap tentang konsep kebebasan manusia, maka dapat

dikemukakan kesimpulan dan saran sebagai berikut:

1. Kebebasan yang terdapat pada diri manusia tidak semata-mata bebas

tanpa batas, kebebasan yang berlaku hanya pada perbuatan dan

tindakan. Melalui kebebasan manusia terlihat seakan-akan memiliki

kebebasan tanpa batas, tetapi sebaliknya dengan kebebasan tersebut

manusia mengalami keterbatasan. Kebebasan yang dimiliki manusia,

pasti akan dihadapkan pada satu pilihan. Adanya pilihan manusia

menjadi mau tak mau harus menjatuhkan sebuah pilihan dengan

menerima akibat adanya sebuah pilihan. Dengan demikian, kebebasan

mutlak tidak pernah ada, karena setiap kebebasan menunjukkan adanya

keterbatasan.

2. Adanya kebebasan, adanya pilihan dan akibat serta pertanggung

jawaban menunjukkan bahwa ada sesuatu yang lebih tinggi dari

manusia. Sesuatu di luar jangkauan manusia, tetapi eksis bersama

dengan eksistensi manusia, hal ini oleh Jaspers disebut sebagai

transendensi. Manusia membutuhkan simbol yang mengantarkan

Page 43: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

93

kepada pemahaman eksistensi kepada transendensi, hal ini oleh Karl

Jaspers disebut sebagai chiffre. Chiffre merupakan penengah antara

eksistensi dan transendensi, dimana keilahian tetap tersembunyi, tetapi

manusia dapar membaca melalui bereksistensi dengan kebebasan.

3. Pemikiran Karl Jaspers mengenai manusia tidak semata-mata bebas

dan akan menjumpai keterbatasan, karena dalam kebebasan setiap

orang pasti akan menemukan situasi batas yang mengikuti kebebasan

tersebut. Ada empat situasi batas yang secara spesifik disebutkan oleh

Karl Jaspers yakni penderitaan, perjuangan, kebersalahan, dan

kematian. Penderitaan merupakan situasi batas karena situasi ini

dialami oleh semua orang sekalipun tidak pernah diharapkan dan

diupayakan. Perjuangan merupakan situasi batas karena manusia yang

bereksistensi dalam ruang dan waktu pasti mengalami suatu

perjuangan meskipun tidak menyadari. Kebersalahan merupakan

situasi batas karena keputusan manusia untuk bertindak memiliki

akibat masing-masing. Kebersalahan muncul ketika manusia

menyadari bahwa akibat dari keputusan yang diambil berpotensi

membuat orang lain menderita. Kematian merupakan situasi batas

karena melalui kematian, manusia memiliki kesempatan melihat

adanya transendensi.

4. Kebebasan merupakan upaya Jaspers untuk dapat merealisasikan nilai-

nilai kemanusian, dengan begitu manusia sebagai subyektifitas mampu

membawa diri untuk ada dan menjalankan fungsi manusia

Page 44: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

94

sebagaimana mestinya. Kebebasan dalam eksistensi Jaspers merupakan

wujud dari realisasi nilai-nilai manusia. Dengan demikian manusia

yang berkesadaran dan berkehendak bebas mampu mengangkat harkat

dan martabat manusia yang tereduksi oleh zaman yang rasionalis dan

mekanis yang cenderung mereduksi nilai-nilai manusia.

5. Konsep kebebasan pada pemikiran Karl Jaspers identik dengan

beberapa aliran teologi islam seperti Qadariyah dan Asy’ariah. Karl

Jaspers dan aliran Asy’ariah tidak menegasikan Tuhan dalam

perbuatan manusia. Dalam memaknai kebebasan, Karl Jaspers dan

aliran Qadariyah menggunakan konsep free will and free act, yaitu

memandang manusia memiliki kemerdekaan dan kebebasan dalam

menentukan perjalanan hidupnya. Manusia mempunyai kebebasan dan

kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya.

Demikianlah Konsep Kebebasan Manusia dalam pemikiran Karl Jaspers.

Kebebasan manusia bukan mutlak adanya, tanpa melihat nilai-nilai

manusia sebagai mahluk yang mempunyai ikatan horisontal dan vertikal.

Manusia adalah pribadi yang bersifat terbuka secara vertikal, yaitu terhadap

Tuhan. Karena Tuhan adalah Sumber Terakhir segala sesuatu, termasuk

eksistensi manusia. Selain sebagai pribadi yang bersifat terbuka secara vertikal,

manusia juga adalah pribadi yang terbuka secara horisontal, yaitu terhadap

pribadi di luar dirinya. Manusia adalah individu yang hidup di tengah-tengah

individu lain. Inilah paradoks esensial dari pribadi manusia.

Page 45: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

95

B. Saran-Saran

Konsep filsafat Karl Jaspers samgat memiliki relevansi dalam

kehidupan sekarang, di mana pada era kontemporer ini banyak individu

yang kehilangan identitasnya dan terpaksa menjadikan diri sebagai orang

lain. Hal ini disebabkan karena individu tersebut terlalu tengggelam dalam

kesibukan keseharian, tanpa adanya upaya untuk menyelami eksistensinya.

Terselesaikannya penelitian ini bukan berarti sudah final memotret

pemikiran Karl Jaspers, melainkan butuh telaah ulang dan kajian yang

lebih mendalam. Banyak faktor yang nantinya perlu dibenahi, tidak hanya

dari tulisan, tetapi juga berkenaan dengan kontens. Oleh karena itu

mengingat pemikiran Karl Jaspers yang luar biasa kompleksnya, untuk

memperdalam kajian tentang pemikirannya dibutuhkan ketekunan dan

ketelitian. Karenannya, karya ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik

konstruktif bagi penulis sangat diharapkan, sebagai evaluasi untuk

penelitian-penelitian selanjutnya.

Dari penelitian pustaka ini, penulis mempunyai saran untuk

pembaca maupun peneliti selanjutnya:

1. Penelitian ini adalah proses dalam bingkai “belajar”, sehingga

jauh dari kebenaran mutlak dan banyak membutuhkan kritik

dan saran untuk menyempurnakannya.

2. Dalam hal meneliti seorang tokoh dan pemikirannya

mengandung makna menelusuri latar belakang kehidupannya,

sering kali yang diperhatikan adalah pengaruh-pengaruh

Page 46: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

96

pemikiran tokoh sebelumnya dan latar belakang keilmuannya

saja, sehingga mengabaikan perkembangnan kejiwaan tokoh

yang diteliti, padahal perkembangan jiwa seseorang sangat

menentukan perkembangan pemikirannya.

3. Kajian terhadap pemikiran Karl Jaspers masih sedikit

dimungkinkan karena kurang derasnya informasi karya-karya

Karl Jaspers sampai ketertarikan mahasiswa dan para peneliti.

Untuk itu diperlukan upaya penambahan informasi berupa

karya-karya Karl Jaspers maupun tulisan-tulisan yang mengkaji

pemikiran Karl Jaspers.

4. Sebenarnya manusia adalah bebas untuk berbuat dan memilih

suatu perbuatannya, maka dengan diberi akal dan pikiran dari

Tuhan hendaknya bisa melihat suatu perbuatan yang baik. Dan

hendaklah dengan dua anugerah manusia bisa menjauhi segala

larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya.

5. Penulis menyadari penelitian ini pada tataran deskripsi dan

kajian awal, belum menembus dimensi metodologis yang

cukup fundamental untuk terus dikembangkan. Sehingga perlu

lebih intensif dilakukan penelitian yang difokuskan pada aspek

metodologis pemikiran tokoh.

6. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan berpartisipasi

bagi proses pemikiran penulis sendiri dan pembacanya. Amin.

Page 47: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

97

Demikian hasil penelitian tentang konsep kebebasan manusia Karl

Jaspers, dan ini merupakan sebuah karya ilmiah dari seorang mahasiswa

yang selalu merindukan ilmu yang barakah dan bermanfaat. Skripsi ini

bukanlah karya dari seorang peneliti yang sempurna ataupun, seorang

eksistensialis sejati, tetapi di sini penulis berusaha menyampaikan hasil

penelitian berdasarkan metodologi yang didapat selama belajar di Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sehingga penulis mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan

dalam menyampaikan hasil penelitian ini. Untuk itu penulis sangat

berterima kasih apabila ada pihak yang memperhatikan skripsi ini dan

memberi kritikan ataupun saran yang membangun agar penulis dapat

memperbaiki kesalahan atau kekurangannya.

Page 48: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

A. Hanafi. Pengantar Theology Islam. Jakarta: PT. Jayamurni, 1974.

Abdullah, Amin. Studi Agama Normativitas atau Historisitas. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 1996.

Abidin, Zainal. Filsafat Manusia: Memahami Manusia melalui Filsafat.

Bandung: Rosda Karya, 2000.

Zainal Abidin, Analisis Eksistensial. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Anshari, Endang Saefuddin. Ilmu Filsafat dan Agama, Surabaya: PT. Bina

Ilmu, 2009.

Archer, Jules. Kisah Para Diktator: Biografi Politik Para Penguasa Fasis,

Komunis, Despotis, dan Tiran, Yogyakarta: Narasi, 2004.

Asy’arie, Musa. Islam Kebebasan Dan Perubahan Sosial. Jakarta: Sinar

Harapan, 1986.

Bakker, Anton dan Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat.

Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Bertens, Kees. Filsafat Barat Abad XX Inggris-Jerman Jilid I, Jakarta: PT.

Gramedia, 1983.

Page 49: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

Bertens, Kees. Filsafat Barat Abad XX Perancis jilid II, Jakarta: PT.

Gramedia, 1985.

Bertens, Kees. Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta: Kanisius 1993.

Cahyadi, Simon Petrus L. Tuhan Para Filsuf dan Ilmuwan: Dari Descartes

Sampai Whitehead. Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Dagun, Save M. Filsafat Eksistensialisme. Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Dister, Nico Syukur. Filsafat Kebebasan. Yogyakarta: Kanisius, 1988.

Drijarkara, Nicolaus. Percikan Filsafat. Jakarta: PT. Pembangunan, 1989.

Georges Van Vrekhem. Tuhan Hitler. Jakarta: Mediakita, 2011.

Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almanshur. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2014.

Hadiwijono, Harun. Sari Sejarah Filsafat Barat II. Yogyakarta: Kanisius,

1980.

Hamersma, Harry. Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Hasan, Fuad. Berkenalan dengan Eksistensialisme. Jakarta: Pustaka Jaya,

1989.

Iqbal, Muhammad. Metafisika Persia; Suatu Sumbangan terhadap Sejarah

Filsafat Islam, terj. Joebaar Ayoeb. Bandung: Mizan, 1992).

Jaspers, Karl. Way to Wisdom, terj. Ralph Manheim. London: Martino Fine

Books, 2015.

Jaspers, Karl. Man in the Modern Age, London: Routledge, 2014.

Page 50: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

Karl Jaspers, General Psychopathology, terj. J. Hoenig dan Marian W.

Hamilton Baltimore: Johns Hopkins University Press, 1997.

Koeswara, Endang. Psikologi Eksistensia, Bandung: PT. Eresco, 1987.

Leahy, Louis. Manusia Sebuah Misteri: Sintesa Filosofis Tentang Makhluk

Paradoksal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Maksum, Ali. Pengantar Filsafat dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme.

Jakarta: Ar-Ruzz Media 2009.

Madjid, Nurcholis. Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, Bandung: Mizan,

1988.

Matondang, A. Yakub. Tafsir Ayat Ayat Kalam Menurut Al-Qadhi Abdul

Jabbar, Jakarta: Bulan Bintang, 1989.

Miss Luce-Claude Maitre. Pengantar ke Pemikiran Iqbal. Jakarta: Pustaka

Kencana, 1981.

Moh. Nazir, Metode Penulisan. Bogor: Ghalia Indonesia, 1988.

Mudhofir, Ali Teori Dan Aliran Dalam Filsafat Dan Teologi, Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 1996.

Muthahhari, Murtadla. Perspektif Al-Qur’an tentang Manusia dan Agama.

Bandung: Mizan, 1992.

Muthahhari, Murtadla. Manusia Seutuhnya: Studi Kritis berbagai Pandangan

Filosofis, terj. Abdillah Ḥamid Baabud. Jakarta: Sadra Institute,

2012.

Page 51: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

Muzairi. Eksistensialisme Jean Paul Sartre, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2002.

Muzairi. Filsafat Umum. Yogyakarta: Teras, 2009.

Muzairi. Tipologi wacana Metafisika dan implikasinya terhadap sikap-sikap

metafisika. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan

Pemikiran Islam, 2012.

Muzairi. Filsafat eksistensialisme dan Lima filosof. Yogyakarta: Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam, 2014.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press,

1978.

Nasution, Harun. Teologi Islam: Aliran-aliran, Sejarah, Analisa

Perbandingan. Jakarta: UI Press, 2010.

P. A. Van der Weij terj K. Bertens Filsuf-filsuf besar tentang manusia.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991.

P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid I. Jakarta: Kompas, 2005.

Pasaribu, Saut. Sejarah Perang Dunia: Awal Mula dan Berakhirnya Perang

Dunia I dan II. Yogyakarta, Locus, 2009.

R. F. Beerling. Filsafat Dewasa Ini, terj. Hasan Amin. Jakarta: Balai Pustaka,

1994.

Rahman, Jalaluddin. Konsep Perbuatan Manusia Menurut Qur’an. Jakarta:

Bulan Bintang, 1992.

Page 52: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

Roswantoro, Alim. Soren Kierkegaard: Menjadi Diri Sendiri dalam

Eksistensialisme Religius. Yogyakarta: Idea Press, 2008.

Roswantoro, Alim. Tuhan dan Kebebasan Manusia dalam Eksistensialisme

Ateistik. Yogyakarta: Idea Press, 2008.

Roswantoro, Alim. Gagasan Manusia Otentik dalam Eksistensialisme

Religius Muhammad Iqbal, Yogyakarta: Idea Press, 2009.

Rusli, Risan Teologi Islam: Telaah Sejarah dan Tokoh-tokohnya, Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015.

Santosa, Akhmad. Nietzsche sudah mati, Yogyakarta: LKis, 2011.

St Sunardi. Nietzsche. Yogyakarta; LKis, 1996.

Sudarsono. Filsafat Islam. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Sudarto. Metodelogi Penelitian Filsafat. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1997.

Susanto, Laurentius Heru. Filsafat Kebebasan Albert Camus. Malang: Widya

Sasana, 1991.

Tafsir, Ahmad. Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Titus, Harold H, dan Marilyn S. Smith (dkk.). Persoalan-persoalan Filsafat

terj. M. Rosyidi, Jakarta: Bulan Bintang: 1984.

Tjaya, Thomas Hidya Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri.

Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2004.

Page 53: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

B. Artikel dan Internet

https://www.geni.com/people/Karl-Jaspers/6000000011209694204, diakses

pada tanggal 10 Januari 2017.

http://repository.wima.ac.id/8243/30/ABSTRAKSI_felix.pdf, diakses pada

tanggal 25 Desember 2016.

https://id.wikipedia.org/wiki/Rudolf-Bultmann, diakses pada 4 Februari 2017.

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1-2005-

sriwahyuni-528-ABSTRAKS-5.pdf, diakses pada tanggal 20

Desember 2016.

http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20159602.pdf, diakses pada tanggal

10 Januari 2017.

http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-20159608.pdf, diakses pada tanggal 10

Januari 2017.

http://e-resources.perpusnas.go.id:2071/docview/1464750887?pq-

origsite=summon, diakses pada tanggal 17 Januari 2017.

http://e-resources.perpusnas.go.id:2071/docview/233365628?pq-

origsite=summon, diakses pada tanggal 17 Januari 2017.

http://existenz.us/volumes/Vol.1Salamun.html, diakses pada tanggal 15 Juni

2017.

http://www.academia.edu/2059731/Limitsituation_Antinomies_and_Transcen

dence_in_Karl_Jaspers_philosophy, 15 Juli 2017

Page 54: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

Erick S, Filsafat Eksistensi Menurut Karl Jaspers, 2016,

https://teraskitasite.wordpress.com/ 2016 /05/10/filsafat-eksistensi-

menurut-Karl-Jaspers/, diakses pada tanggal 15 Juli 2017.

Jeni A, Filsafat Eksistensialisme Karl Jaspers, 2015,

https://jeashafidzh.wordpress.com/2015 /01/10/eksistensialisme/,

diakses pada tanggal 15 Juli 2017.

Rojani, Deden Muhammad, Eksistensialisme Relijius Karl Jaspers, 2016

http://www.qureta.com/post/eksistensialisme-relijius-karl-jaspers,

diakses pada 15 Juli 2017.

Zahrotein, Abaz Eksistensialisme dalam Filsafat Karl Jaspers, 2013,

https://id.scribd.com/doc/33449410/eksistensialisme, diakses pada

tanggal 15 Juli 2017

C. Kamus

Partanto, Pius dan M. Dahlan Barry, Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola

Offset, 2001.

D. Skripsi dan Jurnal

Bormuth, Matthias. “Freedom and Mystery: An Intellectual History of

Jaspers’ General Psychopathology”, dalam jurnal Karger AG, 7

Agustus 2013, Universitas Oldenburg, Jerman.

Jonna Bornemark, “Limit-situation: Antinomies and Transcendence in Karl

Jaspers’ Philosophy”, Sats – Nordic Journal of Philosophy, Vol. 7, No.

2, Philosophia Press, 2006

Page 55: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

Bruehl, Elisabeth Young, Freedom and Karl Jaspers Philosophizing, Xerox

University Microfilms, Michigan 1973.

Ghaemi, S. Nassir. Existence and Pluralism: The Rediscovery of Karl Jaspers,

dalam jurnal dalam jurnal Karger AG, 18 Oktober 2004, Universitas

Emory, Atlanta, Amerika Serikat.

Kusworo, Budhy. Situasi Batas Dalam Filsafat Eksistensi Karl Jaspers.

Skripsi Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya, Iniversitas Indonesia,

Jakarta, 1989.

Mardety. Komunikasi Dalam Filsafat Karl Jaspers. Skripsi Fakultas Ilmu

Pengetahuan dan Budaya, Iniversitas Indonesia, Jakarta, 1988.

Pamungkas, Felix Hperjuno Krido. Konsep Kematian Sebagai Situasi Batas

Menurut Karl Jaspers. Skripsi Fakultas Filsafat, Universitas Katolik

Widya Mandala, Surabaya, 2016.

Roswantoro, Alim. Eksistensialisme teistik Muhammad Iqbal dalam jurnal

Hermenia, no. 2, edisi Juli-Desember 2004.

Salamun, Kurt “Karl Jaspers' Conceptions of the Meaning of Life”, An

International Journal in Philosophy, Religion, Politics, and the Arts,

Volume 1, No. 1-2, University of Graz. 2006,

Wahyuni, Sri. Kebebasan Manusia Dalam Filsafat Eksistensi Karl Jaspers.

Skripsi Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri Walisongo,

Semarang, 2005.

Page 56: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN KARL …digilib.uin-suka.ac.id/28736/1/13510007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teman-teman UKM olahraga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi

• Nama : Ryan Haryo Waskito

• Tempat / Tanggal Lahir : Banjarnegara, 20 Maret 1995

• Jenis Kelamin : Laki – laki

• Agama : Islam

• Alamat Asal : Desa Sokanandi, Kelurahan Sokanandi,

RT. 03 / RW 02, Banjarnegara, 53413

• Alamat Tinggal : Jl. Nologaten, RT. 03 / RW 01,

Gang Seledri No. 77, Sleman, Yogyakarta, 55281

• Nomor Handphone : 085647829085

• E-mail : [email protected]

• Hobby : Membaca, Catur, Diskusi, Musik, Futsal, Sepak bola.

Pendidikan Formal

• Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanandi, Banjarnegara, lulus tahun 2007.

• Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Banjarnegara, lulus tahun 2010.

• Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Banjarnegara, lulus tahun 2013.

• Strata 1 (S1) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas

Ushuluddin, Study Agama, dan Pemikiran Islam, Program Studi Aqidah Filsafat

Islam, lulus tahun 2017.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Penulis, Ryan Haryo Waskito

NIM 13510007