konsep ekotipe

3
Konsep Ekotipe Ekotipe merupakan bentuk genetik dari suatu jenis dalam suatu populasi sebagai hasil adaptasinya terhadap lingkungan peralihan antara 2 atau lebih komunitas yang berbeda. Ada Ekotipe menurut Kenner. Kenner melihat variasi yang ada pada spesies tertentu dianggap sebagai tanggapan yang sifatnya plastis dan bukan tanggapan yang sifatnya genetis yang diturunkan. Plastisitas adalah suatu tanggapan individu terhadap lingkungan yang tidak sama. Tanggapan rumput teki dengan haitat sedikit air berbeda dengan tanggapan rumput teki lain dengan habitat yang kering. Ekottipe menurut Turesson. Pada abad ke-19 membuat hipotesis bahwa banyak variasi yang ada dalam spesies dapat diturunkan dan merupakan adaptasi terhadap habitatnya. Untuk menguji hipotesis tersebut Turesson melakukan percobaan dengan mengambil biji-biji tanaman dari Swedia dan seluruh Eropa kemudian ditumbuhkannya dalam kebun uji. Hasil percobaan Turesson dari tiga habitat herba Hieracium umbellatum yaitu: Sifat Ekotipe Lahan belukar Ladang Bukit pasir pantai Habitus Tegak Merayap Intermediet Daun Lebar Intermediet Sempit Rambut Tak ada Ada Tak ada Dormansi tumb. Ada Ada Tak ada Dari tabel tersebut terlihat bahwa Hieracium umbellatum yang diambi dari daerah sedia dengan habitat sand, dune pantai dan dari daerah pedalaman pada belukar memberi petunjuk bahwa tipe-tipe tersebut secara teknis merupakan spesies tunggal dan bukan dari spesies yang berbeda. Turesson menyebutkannya sebagai ekotipe. Dengan demikian ekotipe dapat berbeda secara norfologi maupun fsiologi, tetapi bersifat infertil denga ekotipe lain dari spesies yang sama. Suatu ekotipe hanya terhalang dari proses interberiding alami oleh adanya barrier ekologi seperti isolasi geografis. Sedangkan menurut Clausen, Keck dan Hiesey menyimpulkan ekotipe dalam ukuran populasi tunggal sampai grup regional, makin luas kisaran penyebaran spesies, makin banyak ekotipe dalam spesies tersebut. Ekotipe: dengan sinonim eccologie races atau physiologic races yaitu tipe-tipe spesies yang diperlihatkan terhadap suatu perubahan keadaan lingkungan secara keseluruhan. Terlihat adanya perubahan-perubahan morfologis dan fisiologis dengan respon genetik yang bervariasi sesuai dengan perubahan lingkungan tersebut. Definisi lain dikemukakan oleh Sterbbins yang menyatakan bahwa ekotipe adalah kumpulan organisme

Upload: kurnia-hartati

Post on 04-Feb-2016

318 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Ekotipe merupakan bentuk genetik dari suatu jenis dalam suatu populasi sebagai hasil adaptasinya terhadap lingkungan peralihan antara 2 atau lebih komunitas yang berbeda

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP EKOTIPE

Konsep Ekotipe

Ekotipe merupakan bentuk genetik dari suatu jenis dalam suatu populasi sebagai hasil

adaptasinya terhadap lingkungan peralihan antara 2 atau lebih komunitas yang berbeda. Ada

Ekotipe menurut Kenner. Kenner melihat variasi yang ada pada spesies tertentu

dianggap sebagai tanggapan yang sifatnya plastis dan bukan tanggapan yang sifatnya genetis

yang diturunkan. Plastisitas adalah suatu tanggapan individu terhadap lingkungan yang tidak

sama. Tanggapan rumput teki dengan haitat sedikit air berbeda dengan tanggapan rumput teki

lain dengan habitat yang kering.

Ekottipe menurut Turesson. Pada abad ke-19 membuat hipotesis bahwa banyak

variasi yang ada dalam spesies dapat diturunkan dan merupakan adaptasi terhadap habitatnya.

Untuk menguji hipotesis tersebut Turesson melakukan percobaan dengan mengambil biji-biji

tanaman dari Swedia dan seluruh Eropa kemudian ditumbuhkannya dalam kebun uji. Hasil

percobaan Turesson dari tiga habitat herba Hieracium umbellatum yaitu:

Sifat Ekotipe

Lahan belukar Ladang Bukit pasir pantai

Habitus Tegak Merayap Intermediet

Daun Lebar Intermediet Sempit

Rambut Tak ada Ada Tak ada

Dormansi tumb. Ada Ada Tak ada

Dari tabel tersebut terlihat bahwa Hieracium umbellatum yang diambi dari daerah sedia

dengan habitat sand, dune pantai dan dari daerah pedalaman pada belukar memberi petunjuk

bahwa tipe-tipe tersebut secara teknis merupakan spesies tunggal dan bukan dari spesies yang

berbeda. Turesson menyebutkannya sebagai ekotipe. Dengan demikian ekotipe dapat berbeda

secara norfologi maupun fsiologi, tetapi bersifat infertil denga ekotipe lain dari spesies yang

sama. Suatu ekotipe hanya terhalang dari proses interberiding alami oleh adanya barrier

ekologi seperti isolasi geografis.

Sedangkan menurut Clausen, Keck dan Hiesey menyimpulkan ekotipe dalam ukuran

populasi tunggal sampai grup regional, makin luas kisaran penyebaran spesies, makin banyak

ekotipe dalam spesies tersebut. Ekotipe: dengan sinonim eccologie races atau physiologic

races yaitu tipe-tipe spesies yang diperlihatkan terhadap suatu perubahan keadaan lingkungan

secara keseluruhan. Terlihat adanya perubahan-perubahan morfologis dan fisiologis dengan

respon genetik yang bervariasi sesuai dengan perubahan lingkungan tersebut. Definisi lain

dikemukakan oleh Sterbbins yang menyatakan bahwa ekotipe adalah kumpulan organisme

Page 2: KONSEP EKOTIPE

yang mempunyai susunan genotipe sama, baik heterozygot maupun homozygot dan

beradaptasi pada niche tertentu.

a. Keistimewaan sifat ekotipe antara lain:

1. Ekotipe spesies selalu interfertil

2. Dapat mempertahankan keistimewaan asalnya bila ditanam dalam habitat lain

3. Ekotipe didasarkan sifat-sifat genetis

4. Suatu spesies dengan ekologi yang luas dibedakan atas dasar sifat-sifat morfologis,

fisio-logis dalam habitat yang berbeda

5. Dapat terjadi dalam tipe habitat yang jelas

6. Ekotipe benar-benar mempunyai ciri khas dengan perbedaan sebagian ekotipe yang

lain

b. Pembentukan Ekotipe Baru. Ekotipe baru dapat dihasilkan melalui metode:

1. Hebridisasi

Ini dihasilkan oleh persilangan alami dari Spartia stricta dengan S. alterriflora, hibrid

yang baru S. townsendii, hasil persilangan kedua induk dari habitat alami.

2. Mutasi

Hibrid-hibrid baru juga dapat dihasilkan dari mutasi alami dan rekombinasi, gen

pool kecil mengumpul dalam jumlah populasi yang lebih baik adaptasinya. Dalam

habitat atau lingkungan yang istimewa (khusus) beberapa ekotipe baru timbul karena

penanaman (pengolahan) atau dijaga adanya seleksi kompetisi.

3. Pertukaran kromosome (Chromosonal changes)

Hilangnya atau penambahan segmen kromosome menghasilkan pertukaran genotipe

diikuti oleh pertukaran fenotipe hasil dari pembentukan ekotipe baru karena

poliploid-poliploid hampir tidak menunjukkan toleransi ekologi seperti induknya.

c. Macam-macam Ekotipe. Menurut macam-macam kondisi lingkungan, ekotipe dibagi:

1. Klimatik ekotipe yaitu ekotipe yang terjadi akibat pengaruh faktor-faktor iklim seperti

cahaya, temperatur, air dan angin. Turesson (1930) telah menyelidiki klimatik ekotipe

misalnya: Leontodon auntumnalis.

2. Edhaphik ekotipe ialah ekotipe yang terjadi akibat perbedaan tipe dan reaksi tanah

atau faktor-faktor tanah seperti kelembaban tanah, kelebihan atau kekurangan nutrien

dan sebagainya.

Misa dan Rao (1948) telah mempelajari Lindenbergia Polyantha dan Rankishman

(1961) mempelajari Euphorbia thymifolia.

Page 3: KONSEP EKOTIPE

3. Klimatik adhapik ekotipe. Kadang-kadang ekotipe terjadi karena pengaruh faktor

iklim dan tanah disebut klimatik edhapik ekotipe. Pandey dan Jayan (1970)

mempelajari Cenchrus ciliaris.

4. Altitudinal dan latitudinal ekotipe adalah suatu ekotipe yang terjadi akibat perubahan

tinggi tempat dan akibat perbedaan lintang seperti Cassia tora, Anagalis arvensis,

Pinus dan Gymnospermae lain.

5. Fisiologik ekotipe yaitu ekotipe yang terjadi akibat perubahan fisiologis seperti

penyinaran (photoperiode), absorbsi air, cyclus nutrien misalnya: Boutelona

curtipendula.

Pada tanaman ada dua photoperiode yaitu ecotpe short day plant dan long day plant

meskipun morfologinya sama.