konsep diri penggemar musik alternative rock...

29
KONSEP DIRI PENGGEMAR MUSIK ALTERNATIVE ROCK CAPTAIN JACK BAND OLEH RHIA DEWI YULIANTI 802012083 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagai Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Progam Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Upload: phungkhuong

Post on 01-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

KONSEP DIRI PENGGEMAR MUSIK ALTERNATIVE ROCK

CAPTAIN JACK BAND

OLEH

RHIA DEWI YULIANTI

802012083

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagai Dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Progam Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

KONSEP DIRI PENGGEMAR MUSIK ALTERNATIVE ROCK

CAPTAIN JACK BAND

Rhia Dewi Yulianti

Jusuf Tj. Purnomo

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

i

Abstrak

Konsep diri adalah gambaran mengenai diri seseorang, baik persepsi terhadap diri

nyatanya maupun penilaian berdasarkan harapannya yang merupakan gabungan dari

aspek-aspek fisik, psikis, sosial, dan moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

konsep diri penggemar musik Alternative Rock Captain Jack Band di Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan deskiriptif kuantitatif dengan mengambil subjek sebanyak

70 orang dengan teknik Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggemar musik

Alternative Rock Captain Jack memiliki konsep diri yang baik sehingga dapat

dikategorikan penggemar musik Alternative Rock Captain Jack Band memiliki konsep

diri yang positif.

Kata Kunci : Konsep Diri, Penggemar Musik Alternative Rock Captain Jack

Band

ii

Abstrack

The concept of self is an idea of a person, either in fact or perception of the self

assessment based on the hope that a combination of aspects of physical, psychological,

social, and moral. This study aims to determine the self concept of music fans

Alternative Rock Band Captain Jack in Yogyakarta. This study uses a quantitative

deskiriptif by taking the subject as many as 70 people with accidental sampling

technique sampling technique that is based on chance, that anyone who by chance met

with investigators can be used as a sample when viewed people who happen to

encounter it suitable as a data source. These results indicate that the Alternative Rock

music fans of Captain Jack has a good self-concept so that it can be categorized music

fans Alternative Rock Band Captain Jack has a positive self concept.

Keywords: Self Concept, Alternative Rock Music Fans of Captain Jack Band

1

PENDAHULUAN

Konsep diri adalah gambaran mengenai diri seseorang, baik persepsi

terhadap diri nyatanya maupun penilaian berdasarkan harapannya yang

merupakan gabungan dari aspek-aspek fisik, psikis, sosial, dan moral

(Berzonsky,1981). Konsep diri merupakan bagian yang penting dari

kepribadian. Melalui konsep dirilah individu memandang dirinya, menilai

dirinya, pikiran dan perasaannya terbentuk dan itu juga akan menentukan

bagaimana individu berperilaku. Konsep diri seseorang dinyatakan dan terlihat

melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia

sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada

akhirnya menyebabkan dia sadar akan keberadaan dirinya (Jangar, 2012).

Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu

pembentukan konsep diri pada individu selain itu konsep diri juga sebagai

penentu bagaimana seseorang bersikap dan bertingkah laku. Dengan kata lain

jika seseorang memandang dirinya tidak mampu, tidak berdaya dan hal-hal

negatif lainnya, ini akan mempengaruhinya dalam berusaha. Konsep diri yang

di memiliki oleh seseorang akan dipakai untuk mengavaluasi persepsi terhadap

diri sendiri, dan membantu orang bersangkutan dalam melaksanakan interaksi

sosial. Seluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sangat

mempengaruhi individu dalam menafsirkan pengalamannya. Ada interaksi

antara pengalaman dengan konsep diri, seseorang memiliki konsep diri

dipengaruhi oleh pengalaman, sebaliknya konsep diri juga akan mempengaruhi

cara seseorang menggunakan pengalamannya (Burns, 1993).

Konsep diri dapat dikategorikan menjadi dua yaitu positif dan negatif

dalam diri individu untuk menginterpretasikan pengalamannya. Interpretasi yang

diperoleh individu dari pengalamanya itu tergantung dari bagaimana individu

memandang dirinya. Seseorang yang memiliki konsep diri positif dapat

memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat bermacam-macam tentang

dirinya sendiri sehingga evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi positif dan

dapat menerima dirinya apa adanya dan merancang tujuan-tujuan yang sesuai

dengan realitas, yaitu tujuan yang memiliki kemungkinan besar untuk dapat

dicapai, mampu menghadapi kehidupan di depannya serta menganggap bahwa

2

hidup adalah suatu proses penemuan. Sedangkan seseorang yang memiliki

konsep diri negatif individu memandang dirinya sendiri benar-benar tidak

teratur, tidak memiliki perasaan, kestabilan dan keutuhan diri. Individu tersebut

benar-benar tidak tahu siapa dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang

dihargai dalam kehidupannya (Calhoun dan Acocella, 1990).

Hasil penelitian Jagar (2012) menemukan bahwa mereka yang menilai

diri mereka sebagai musisi punk yang kreatif, mandiri dan bukan sekedar untuk

mengikuti trend semata. Perbedaan dari dalam diri mereka yang mereka alami

ketika sebelum menjadi musisi punk dan setelah menjadi musisi punk. Mereka

merasa musik punk sebagai identitas diri yang sesuai untuk menggambarkan jati

diri mereka. Selain itu mereka memaknai diri mereka sebagai individu yang baik

yang bisa menempatkan dirinya sebagai seorang musisi punk. Selain pandangan

mengenai dirinya sendiri sebagai seorang musisi punk, berbagai pandangan dari

significant other dan reference groups yang diberikan kepada musisi punk

tersebut, merupakan salah satu bentuk pengaruh lingkungan dalam terbentuknya

konsep diri para musisi punk, ketika mereka memberikan pandangan kepada

para musisi punk tersebut, mereka dapat menginternalisasi pandangan dari

significant others dan reference groups tersebut ke dalam dirinya. Pandangan

yang diinternalisasi tersebut akan menjadi cermin bagi para musisi punk tersebut

untuk memandang diri mereka sendiri, baik secara fisik, moral, sosial dan psikis

mereka.

Penggemar musik Korean Pop memiliki konsep diri yang positif karena

adanya perubahan identitas dan gaya hidup setelah tergabung dalam komunitas

Super Junior, identitas yang meniru artis idola mereka serta gaya hidup yang

menjadi suatu identitas yang diadopsi oleh sekelompok orang penggemar korean

pop (Puspitasari, 2013). Pengemar musik jazz juga memiliki konsep diri yang

positif karena pecinta musik jazz ini melakukan kegiatan yang positif di luar dan

di dalam komunitas, kegiatan yang positif membuat mereka senang diri sendiri

maupun orang lain, sehingga konsep diri mereka berlangsung baik (Pamindo,

2015). Anggota komunitas punk memiliki konsep diri yang positif, hal ini

terlihat dari adanya fakta bahwa mereka merasa percaya diri dan bangga dengan

3

penampilan mereka yang eksentrik sebagai anak punk, dan tentunya terlihat beda

dari masyarakat pada umumnya (Christi, 2015).

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa penggemar musik

Alternative Rock Captain Jack Band mendapatkan hasil bahwa konsep diri

mereka menjadi lebih positif menurut mereka lagu dari Captain Jack Band

mempunyai dampak yang positif seperti membuat mereka intropeksi diri

sebelum menilai orang lain, memotivasi menjadi lebih baik dan membuat

mereka tidak bergantung dengan orang lain.

Musik memiliki berbagai fungsi yang berbeda bagi hidup manusia,

dimana hampir semuanya berhubungan dengan kegiatan sosial. Musik

digunakan untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya, sangat mungkin bagi

seseorang dari latar belakang budaya yang berbeda membentuk suatu kontak

melalui musik walaupun bahasa yang mereka ucapkan mungkin tidak dapat

dipahami dengan baik oleh satu orang ke orang yang lain. Musik dapat

membangkitkan emosi yang ada diantara manusia, dan didalam musik manusia

dapat membagi pengalaman yang berasal dari latar belakang budaya yang

berbeda-beda. Musik memiliki pengaruh yang cukup besar sehingga setiap

orang memiliki rasa yang berbeda dengan berbagai jenis musik yang memiliki

nyawa untuk melengkapi keseharian orang tersebut. Hal ini dapat mengubah

emosi seseorang menjadi santai, marah, enerjik, dan banyak lagi. Musik

memiliki tiga bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmoni. Beat

mempengaruhi jiwa sedangkan harmoni mempengaruhi roh. Jika beat dalam

musik semakin kencang penonton maupun pemain penonton maupun pemain

dalam konser dapat mempengaruhi emosi mereka sehingga tubuhnya bergoyang

dengan dahsyat mengikuti beat, bahkan cenderung lepas kontrol (Hargreves,

1986)

¹Rock adalah salah satu genre musik yang mencakup nilai seni, ideologi,

dan gaya hidup. Captain Jack Band sendiri mempunyai fans bernama Monster

adalah kata yang mendasari nama para fans Captain Jack Band, jika kita

berbicara tentang monster maka yang akan terbayangkan pertama kali adalah

bentuk yang tak beraturan (jelek), menjijikkan, dan semua hal yang bertentangan

dengan kata baik. Dari segi bahasa, Monster berasal dari Bahasa Latin Kuno

4

“monstros” yang artinya pertanda, mengingatkan, atau juga keajaiban dan

digambarkan sebagai sesuatu yang jahat, namun itu hanyalah sebuah pandangan

sepihak. Monster juga bisa berarti sesuatu yang “besar” karena aku berharap

suatu saat nanti “kita bisa jadi sebuah ide yang sangat besar”, walaupun kita

harus keluar dari norma ekosistem.

Captain Jack Band, terbentuk di Kota Yogyakarta, 4 Desember 1999,

musik Captain Jack Band ini lebih berwarna dan pantas untuk disimak.

Mengenai tema-tema yang diangkat, Captain Jack Band berada pada jalur

“perlawanan” yang menjadi ciri khas dari Captain Jack Band. Disaat orang

berlomba berbicara tentang cinta, Captain Jack Band menghadirkan sisi lain dari

pengalaman dan perjalanan hidup manusia yang sering bertabrakan antara

keinginan dan kenyataan, kepedihan dan kesedihan yang tersimpan, letupan-

letupan emosi, serta pesan-pesan yang mengingatkan manusia bahwa hidup

bukanlah sinetron, hidup bukanlah sesuatu yang selalu indah. Dengan lirik-lirik

seputar pergolakan batin yang marah pada keadaan. Musik Captain Jack Band

diwarnai distorsi menderu, hentakan beat bertenaga, harmonis dengan lirik yang

pedas namun jujur.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsep diri

pada penggemar musik Alternative Rock Captain Jack Band.

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalah gambaran mengenai diri seseorang, baik persepsi terhadap

diri nyatanya maupun penilaian berdasarkan harapannya yang merupakan

gabungan dari aspek-aspek fisik, psikis, sosial, dan moral (Berzonsky,1981).

Menurut Calhoun dan Acocella, 1990 (dalam Sitorus, 2010) Konsep diri

merupakan bagian yang mempengaruhi setiap aspek pengalaman baik itu

pikiran, perasaan, persepsi dan tingkah laku individu yang terdiri dari

pengetahuan tentang diri sendiri dan penilaian terhadap diri sendiri. Menurut

Hurlock (dalam Sitorus, 2010) Konsep diri gambaran yang dimiliki orang

5

tentang dirinya. Konsep diri mencangkup citra fisik diri dan citra psikologis diri.

Citra fisik diri biasanya terbentuk pertama-tama dan berkaitan dengan

penampilan fisik, daya tarik, kesesuaian dan ketidaksesuaian dengan jenis

kelamin. Citra psikologis diri didasarkan atas pikiran, perasaan dan emosi. Citra

ini terdiri atas kualitas dan kemampuan yang mempengaruhi penyesuaian dalam

kehidupan.

Aspek-Aspek Konsep Diri

Menurut Berzonsky (dalam Monakafinda, 2010) mengemukan aspek-

aspek konsep diri sebagai berikut :

a. Aspek Fisik

Penilaian individu terhadap sesuatu yang dimilikinya yaitu yang bersifat

fisik. Mencangkup konsep yang dimiliki individu tentang penampilannya,

kesesuaianya dengan jenis kelaminnya, arti penting tubuhnya dalam

hubungan dengan orang lain.

b. Aspek Psikis

Perasaan dan sikap individu terhadap dririnya, konsep individu tentang

kemampuan dan ketidakmampuannya, harga diri, dan hubungan dengan

orang lain.

c. Aspek Sosial

Bagaimana peran sosial yang dimainkan individu terhadap peranan tersebut.

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita mengikuti organisasi atau kelompok

masyarakat yang memiliki norma-norma tertentu. Kelompok itulah yang

secara emosional mengikuti kita dengan norma-norma dan ciri-ciri

kelompok tersebut.

d. Aspek Moral

Nilai-nilai dan prinsip yang memberikan saran bagi kehidupan.

Jadi dari berbagai uraian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa

aspek-aspek didalam konsep diri seperti yang dipaparkan oleh Berzonsky

(dalam Monakafinda, 2010) yaitu meliputi fisik dimana merupakan penilaian

individu terhadap segala sesuatu yang dimilikinya yaitu bersifat fisik, psikis

meliputi peranan dan sikap individu terhadap dirinya, sosial bagaimana

6

peran sosial yang di mainkan individu terhadap preanan tersebut, moral

meliputi nilai-nilai dan prinsip yang memberikan saran bagi kehidupanya

yang akan dipakai sebagai konsep dasar untuk membantu individu dalam

pembentukan konsep dirinya.

B. Faktor Yang Mempengaruhi

Ada beberapa faktor penentu konsep diri, Menurut (Calhoun dan Accocella,

1990) yaitu :

a. Orang tua. Orang tua memberikan pengaruh yang paling kuat, itu dikarenakan

kontak sosial yang paling awal dialami manusia. Orang tua memberikan

informasi yang menetap tentang diri individu, mereka juga menetapkan

pengharapan bagi anaknya. Orang tua juga mengajarkan anak bagaimana

menilai diri sendiri. John Bowlby (dalam Mendrofa, 2014) meyakini adanya

ikatan penting antara orangtua dan anak, mulai dari bayi, remaja hingga dewasa,

hubungan antara anak dan orangtua mempengaruhi anak menjadi individu yang

mendapatkan rasa tanggung jawab, interaksi timbal balik, stimulasi, sikap yang

positif, kehangatan, penerimaan, dan dukungan emosional.

b. Teman sebaya. Kelompok teman sebaya menduduki tempat kedua setelah orang

tua terutama dalam mempengaruhi konsep diri anak. Setelah anak memasuki

tahap remaja, maka para remaja lebih banyak menghabiskan waktunya dengan

teman-teman sebayanya dan secara tidak langsung akan membentuk suatu

perilaku pada remaja itu sendiri, ditambah lagi karena para remaja mudah

terpengaruh dan sering melakukan berbagai hal untuk mencari identitas dirinya

untuk dapat membentuk konsep diri. Misalnya, individu yang tidak merokok

berteman dengan orang-orang yang merokok cenderung akan menjadi perokok

juga (Calhoun & Acocella, 1990).

c. Masyarakat. Individu tinggal dan besar di dalam suatu masyarakat dan menjadi

bagian di dalamnya. Sehingga masyarakat memiliki harapan pada setiap

individu yang menjadi bagian dari suatu masyarakat dan harapan ini masuk ke

dalam diri individu, di mana individu akan berusaha melaksanakan dan

mencapai harapan tersebut. Misalnya, masyarakat yang memiliki ekspetasi

7

tinggi pada individu menjadikan individu juga memiliki eskpetasi tinggi

terhadap dirinya sendiri (Calhoun & Acocella, 1990).

d. Hasil dari proses belajar. Belajar adalah merupakan hasil perubahan permanen

yang terjadi dalam diri individu akibat dari pengalaman (Hilgard & Bower,

dalam Mendrofa, 2014). Setiap pengalaman yang dialami oleh individu, baik itu

dari lingkungan atau orang sekitar, akan memberikan individu suautu

pembelajaran bahkan dapat membentuk sesuatu di dalam ditri individu itu

sendiri. Pembentukan dan pembelajaran itu bisa menjadi hal yang positif

ataupun negatif, semua tergantung dari individu. Misalnya, Individu yang

belajar dari pengalaman dirinya ataupun dari proses kehidupan yang

dijalaninnya secara positif, menjadikan individu memiliki konsep-diri yang baik.

METODE

Desain Penelitian :

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Berdasarkan teori

tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan data yang diperoleh dari sampel

populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan. Dalam

penelitian subjek peneliti menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data ( Sugiyono, 2001).

8

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Anggota Monsterland di Yogyakarta sejumlah 70

orang, dengan kriteria sebagai berikut :

a. Sudah 2 tahun atau lebih menjadi anggota Monster Jacker.

b. Tergabung dalam anggota resmi dari Monster Jacker Pusat.

c. Aktif pada setiap event Captain Jack Band.

Alat Ukur

Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat konsep diri

yang dimiliki oleh subjek yaitu dengan menggunakan Tennessee Self Concept Scale

(TSCS) yang dikembangkan oleh William H. Fitts pada tahun 1965 dan telah diadaptasi

dan dikembangkan oleh Sri Rahayu Partosuwindo, dkk di Indonesia pada tahun 1979,

dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tennessee Self Concept Scale (TSCS)

merupakan alat untuk mengukur konsep diri secara umum yang berada dalam usia 12

tahun ke atas (Putra, 2012). Alat ukur ini dapat diberikan secara individual maupun

kelompok, dengan contoh item sebagai berikut :

Aspek Fisik (Setelah saya menjadi penggemar Captain Jack Band, saya memiliki tubuh

yang sehat). Aspek Moral (Setelah saya menjadi penggemar Captain Jack Band, saya

menjadi orang yang sopan). Aspek Personal (Setelah saya menjadi penggemar Captain

Jack Band, saya menjadi orang yang ceria). Aspek Keluarga (Setelah saya menjadi

penggemar Captain Jack Band, saya memiliki keluarga yang selalu membantu ketika

dalam kesulitan). Aspek Sosial (Setelah saya menjadi penggemar Captain Jack Band,

saya orang yang ramah).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara yang dilangsungkan, banyak hal menarik dari para

subjek penelitian, mengenai apa yang melatarbelakangi mereka menjadi seorang

Monster Jacker. Mereka mengaku bahwa lagu-lagu dari Captain Jack Band

mengambarkan keadaan diri mereka, memotivasi mereka menjadi lebih baik,

9

bisa intopeksi diri sebelum menilai orang lain dan membuat mereka tidak

bergantung kepada orang lain.

“Liriknya itu mbak ngena banget, apa lagi yang bukan urusanmu itu

membuat kita sadar bahwa kita tidak perlu mengurusi urusan orang lain ataupun

berkomentar apapun yang dilakukan orang lain. Jujur dulu sebelum kenal

Captain Jack Band aku sering jadi orang yang suka bully orang tapi sejak kenal

Captain Jack Band aku jadi sadar soalnya Momo pernah bilang gak perlu

ngurusi urusan orang lain”. (IIP- Monster Lady)

“Captain Jack Band buat aku ya mbak, mereka membuat aku lebih baik

aja buat aku sadar bahwa jauhin alkohol itu lebih baik, aku sadar akan hal itu

karena aku denger lagu sadar lebih baiknya Captain Jack Band yang

menceritakan tentang gak baik dan itu ngena banget di hati aku dan buat aku

sadar” (NN-Monster Lady).

“Captain Jack Band itu Band paling beda menurutku mereka adalah

band yang sering membawakan pesan moral dan memotivasi orang, contohnya

nih lagu kupu-kupu baja di lagu ini menceritakan tentang budaya patraki

Captain Jack Band ini sangat menjunjung tinggi wanita buat mereka wanita

harus setara dengan pria dan tidak boleh diremehkan” (MNA-Monster Jacker).

“Captain Jack Band satu kata buat mereka luar biasa, mereka adalah

sumber inspirasi dan motivasi buat saya, aku suka lagu mereka karena

mengadung pesan moral beda sama band-band lain yang biasanya ngomingin

cinta-cintaan, intinya Captain Jack Band membuat hidup saya jauh lebih baik,

lebih bersikap positif dan menerima keadaanku apa adanya” (RDP-Monster

Lady).

Hasil Penelitian

A. Uji Asumsi

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan software SPSS

Versi 16.0 diketahui bahwa pada instrumen konsep diri terdapat 73 item yang valid dan

27 item yang gugur dari jumlah keseluruhan 90 item dengan mengunakan nilai 0,30

sebagai standart, Secara lebih rinci item-item tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.

10

Tabel 1. Pengkategorian Item Valid dan Item Gugur

Aspek Item Valid Item Gugur

Fisik 1, 3, 4, 5, 6, 10, 13, 14, 16, 17,18 2, 7, 8, 9, 11, 12, 15

Moral 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,

31, 32, 35 25, 33, 34, 36

Personal 37, 38, 39, 40, 41, 42, 46, 47, 48, 49, 50, 51,

54 53, 52, 44, 43, 45

Keluarga 55, 56, 57, 59, 60, 61, 62, 63, 67, 68, 70, 71,

72 58, 64, 65, 66, 69

Sosial 76, 77, 78, 79, 80, 81, 83, 84,86, 87, 89, 90 73, 74, 75, 81, 85, 88

Berdasarkan dari hasil penelitian usia subjek masuk dalam kategori remaja pertengahan,

remaja akhir dan dewasa awal dapat dilihat pada tabel 2. Dibawah ini :

Tabel 2. Pengelompokan Usia

Kategori Usia F Percentange

(%)

Remaja Pertengahan 15-18 Tahun 10 14 %

Remaja Akhir 19-20 Tahun 14 20 %

Dewasa Awal 21-40 Tahun 46 66 %

Dari hasil penelitian subjek sudah memenuhi syarat yang sudah di tentukan dengan

hasil sebagi berikut :

Tabel 3. Pengkategorian lama menjadi penggemar

Lama

Bergabung F

%

2-4 Tahun 23 33 %

5-8 Tahun 47 67 %

B. Pembahasan Tiap Aspek :

a. Aspek Fisik

Dalam penelitian ini peneliti mengelompokkan sampel kedalam tiga kategorisasi untuk

aspek fisik. Dari pehitungan SPSS diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 34 dan nilai

standar deviasi sebesar 5 (dibulatkan). Mengacu pada norma yang telah dikemukakan

dibawah, maka pengkategorisasian aspek fisik sebagai berikut, monster jacker dikatakan

11

memiliki persepsi individu terhadap keadaan dirinya secara fisik, kesehatan, dan

penampilan dirinya tinggi apabila memiliki nilai konsep diri lebih tinggi sama dengan

39 dikatakan rendah bila nilai konsep dirinya lebih rendah dari 29 dan dikatakan sedang

apabila lebih besar sama dengan 39 tetapi juga lebih kecil dari 29.

Tabel 1. Scale Statistics

Mean Variance

Std.

Deviation N of Items

34.34 21.011 4.584 11

Tabel 2. Tabel Pengkategorian Aspek Fisik

Interval Skor F Percentange

(%)

Mean

Tinggi 44 ≤ x < 41 18 27%

Sedang 41 ≤ x < 36 45 67% 39

Rendah 36 ≤ x < 32 4 6%

Tabel 3. Diagram Aspek Fisik

b. Aspek Moral

Dalam penelitian ini peneliti mengelompokkan sampel kedalam tiga kategorisasi untuk

aspek moral. Dari pehitungan SPSS diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 55 dan nilai

standar deviasi sebesar 6. Mengacu pada norma yang telah dikemukakan dibawah, maka

pengkategorisasian aspek moral sebagai berikut, monster jacker dikatakan memilik

persepsi individu mengenai hubungannya dengan Tuhan, kepuasan seseorang akan

27 %

67 %

4%

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Tinggi

Sedang

Rendah

12

kehidupan keagamaannya dan nilai - nilai moral yang dipegangnya tinggi apabila

memiliki nilai konsep diri lebih tinggi sama dengan 61 dikatakan rendah bila nilai

konsep dirinya lebih rendah dari 48 dan dikatakan sedang apabila lebih besar sama

dengan 61 tetapi juga lebih kecil dari 48.

Tabel 4. Scale Statistics

Mean Variance

Std.

Deviation N of Items

54.46 36.194 6.016 17

Tabel 5. Pengkategorian Aspek Moral

Interval Skor F Percentange

(%)

Mean

Tinggi 56 ≤ x < 48 23 37% 55

Sedang 48 ≤ x < 40 25 40%

Rendah 40 ≤ x < 32 14 22%

Tabel. 6 Diagram Aspek Moral

c. Aspek Personal

Dalam penelitian ini peneliti mengelompokkan sampel kedalam tiga kategorisasi untuk

aspek personal. Dari pehitungan SPSS diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 55 dan

nilai standar deviasi sebesar 7 (dibulatkan). Mengacu pada norma yang telah

dikemukakan dibawah, maka pengkategorisasian aspek personal sebagai berikut,

monster jacker dikatakan memiliki persepsi individu mengenai keadaan pribadinya,

yang menyangkut sifat yang digunakan oleh dirinya dalam berhubungan dengan dunia

37 % 40 %

22 %

0

10

20

30

40

50

Tinggi

Sedang

Rendah

13

luar yang tinggi apabila memiliki nilai konsep diri lebih tinggi sama dengan 62

dikatakan rendah bila nilai konsep dirinya lebih rendah dari 49 dan dikatakan sedang

apabila lebih besar sama dengan 62 tetapi juga lebih kecil dari 49.

Tabel 7. Scale Statistics

Mean Variance

Std.

Deviation N of Items

55.04 38.302 6.189 18

Tabel 8. Pengkategorian Aspek Personal

Interval Skor F Percentange

(%)

Mean

Tinggi 60 ≤ x < 69 15 23%

Sedang 50 ≤ x < 59 37 57% 55

Rendah 40 ≤ x < 49 13 20%

Tabel 9. Diagram Aspek Personal

d. Aspek Keluarga

Dalam penelitian ini peneliti mengelompokkan sampel kedalam tiga kategorisasi untuk

aspek personal. Dari pehitungan SPSS diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 41

(dibulatkan) dan nilai standar deviasi sebesar 6. Mengacu pada norma yang telah

dikemukakan dibawah, maka pengkategorisasian aspek keluarga sebagai berikut,

23 %

57 %

20 %

0

10

20

30

40

50

60

Tinggi

Sedang

Rendah

14

monster jacker dikatakan memiliki persepsi individu mengenai dirinya dengan

interaksinya dengan keluarga dan orang – orang terdekat yang tinggi apabila memiliki

nilai konsep diri lebih tinggi sama dengan 47 dikatakan rendah bila nilai konsep dirinya

lebih rendah dari 35 dan dikatakan sedang apabila lebih besar sama dengan 47 tetapi

juga lebih kecil dari 35.

Tabel 10. Scale Statistics

Mean Variance

Std.

Deviation N of Items

40.87 41.708 6.458 13

Tabel 11. Pengkategorian Aspek Keluarga

Interval Skor F Percentange

(%)

Mean

Tinggi 47 ≤ x < 44 14 21%

Sedang 43 ≤ x < 40 28 43% 41

Rendah 39 ≤ x < 36 24 36%

Tabel 12. Diagram Aspek Keluarga

e. Aspek Sosial :

Dalam penelitian ini peneliti mengelompokkan sampel kedalam tiga kategorisasi untuk

aspek personal. Dari pehitungan SPSS diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 33 dan

21 %

43 %

36 %

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Tinggi

Sedang

Rendah

15

nilai standar deviasi sebesar 5 (dibulatkan). Mengacu pada norma yang telah

dikemukakan dibawah, maka pengkategorisasian aspek sosial sebagai berikut, monster

jacker dikatakan memiliki persepsi individu mengenai dirinya dalam berinteraksi

dengan orang lain di luar keluarganya secara umum yang tinggi apabila memiliki nilai

konsep diri lebih tinggi sama dengan 38 dikatakan rendah bila nilai konsep dirinya lebih

rendah dari 28 dan dikatakan sedang apabila lebih besar sama dengan 38 tetapi juga

lebih kecil dari 28.

Tabel 13. Scale Statistics

Mean Variance

Std.

Deviation N of Items

33.49 22.166 4.708 11

Tabel 14. Pengkategorian Aspek Sosial

Interval Skor F Percentange

(%)

Mean

Tinggi 48 ≤ x < 38 7 10%

Sedang 38 ≤ x < 28 37 55% 33

Rendah 28 ≤ x < 18 24 35%

Tabel 15. Diagram Aspek Sosial

10 %

55 %

35 %

0

10

20

30

40

50

60

Tinggi

Sedang

Rendah

16

Tabel 16. Pengkategorian Semua Aspek

Kategori Interval F % Mean

Tinggi 56 ≤ x < 48 35 53 %

Sedang 48 ≤ x < 40 16 25 % 44

Rendah 40 ≤ x < 32 15 22 %

Tabel 16. Diagram semua Aspek

Tabel 17. Kategori Pemilihan Jawaban Angket Konsep Diri berdasarkan Kategori

Usia

Dari tabel 17. dapat disimpulkan bahwa penggemar musik Alternative Rock

Captain Jack Band pada kelompok usia remaja pertengahan 22% mereka menjawab

53 %

25 %

22 %

0

10

20

30

40

50

60

Tinggi

Sedang

Rendah

22 %

39 %

19 %

58 %

41 %

59 %

17 % 15 % 18 %

3 % 5 % 4 %

0

10

20

30

40

50

60

70

RemajaPetengahan

Remaja Akhir Dewasa Awal

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai

17

sangat sesuai dengan diri mereka 58% sesuai dengan keadaan mereka, 17% tidak sesuai

dengan diri mereka, dan 3% sangat tidak sesuai dengan diri mereka dari hasil tersebut

sudah mencangkup semua aspek konsep diri yaitu fisik, moral, personal keluarga dan

moral. Pada kelompok remaja akhir 39% mereka menjawab sangat sesuai dengan diri

mereka, 41% sesuai dengan keadaan mereka, 15% tidak sesuai dengan diri mereka, dan

5% sangat tidak sesuai dengan diri mereka dari hasil tersebut sudah mencangkup semua

aspek konsep diri yaitu fisik, moral, personal keluarga dan moral. Dan pada kelompok

usia dewasa awal 19% mereka menjawab sangat sesuai dengan diri mereka, 59% sesuai

dengan keadaan mereka, 18% tidak sesuai dengan diri mereka, dan 4% sangat tidak

sesuai dengan diri mereka dari hasil tersebut sudah mencangkup semua aspek konsep

diri yaitu fisik, moral, personal keluarga dan moral.

Maka dari tabel 17. dapat disimpulkan bahwa penggemar musik Alternative

Rock Captain Jack Band mempunyai konsep diri yang baik ini dapat dilihat dari hasil

jawaban pada kategori sesuai pada ketiga kelompok usia memperoleh nilai tertinggi

maka dapat disimpulkan bahwa mereka memiliki penilaian terhadap segala sesuatu yang

dimilikinya yaitu bersifat fisik, psikis meliputi peranan dan sikap individu terhadap

dirinya, sosial bagaimana peran sosial yang di mainkan individu terhadap peranan

tersebut, moral meliputi nilai-nilai dan prinsip yang memberikan saran bagi

kehidupanya yang akan dipakai sebagai konsep dasar untuk membantu individu dalam

pembentukan konsep dirinya dengan baik.

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa penggemar musik Alternative

Rock Captain Jack Band memiliki nilai konsep diri yang baik, maka dapat dikatakan

penggemar musik Alternative Rock Captain Jack Band menilai tinggi harga dirinya,

memiliki rasa percaya diri, dan dapat bertindak sesuai dengan keyakinan diri. Konsep

diri seseorang dinyatakan dan terlihat melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi

orang tersebut. Konsep diri yang di memiliki oleh seseorang akan dipakai untuk

mengavaluasi persepsi terhadap diri sendiri, dan membantu orang bersangkutan dalam

18

melaksanakan interaksi sosial. Seluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya

sangat mempengaruhi individu dalam menafsirkan pengalamannya (Burns, 1993).

Konsep diri memberikan pengaruh positif dan negatif dalam diri individu untuk

menginterpretasikan pengalamannya. Interpretasi yang diperoleh individu dari

pengalamanya itu tergantung dari bagaimana individu memandang dirinya. Seseorang

yang memiliki konsep diri positif dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang

sangat bermacam-macam tentang dirinya sendiri sehingga evaluasi terhadap dirinya

sendiri menjadi positif dan dapat menerima dirinya apa adanya dan merancang tujuan-

tujuan yang sesuai dengan realitas, yaitu tujuan yang memiliki kemungkinan besar

untuk dapat dicapai, mampu menghadapi kehidupan di depannya serta menganggap

bahwa hidup adalah suatu proses penemuan. Sedangkan seseorang yang memiliki

konsep diri negatif individu memandang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur, tidak

memiliki perasaan, kestabilan dan keutuhan diri. Individu tersebut benar-benar tidak

tahu siapa dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang dihargai dalam kehidupannya

(Calhoun dan Acocella, 1990). Konsep diri sendiri memiliki faktor penentu, pertama

orangtua. Orangtua memberikan pengaruh paling kuat karena kontak sosial paling awal

yang dialami manusia adalah orangtua. Kedua adalah teman sebaya ini menduduki

posisi kedua setelah orangtua karena mereka menghabiskan banyak waktu dengan

teman-temannya dan secara tidak langusng mereka membentuk suatu perilaku pada

remaja itu sendiri, ditambah lagi mereka mudah terpengaruh dan sering melakukan

berbagai hal untuk mencari identitas mereka yang dapat membentuk konsep diri

mereka. Ketiga adalah masyarakat, Individu tinggal dan besar di dalam suatu

masyarakat dan menjadi bagian di dalamnya. Sehingga masyarakat memiliki harapan

pada setiap individu yang menjadi bagian dari suatu masyarakat dan harapan ini masuk

ke dalam diri individu, di mana individu akan berusaha melaksanakan dan mencapai

harapan tersebut. Keempat adalah hasil belajar dimana setiap pengalaman yang dialami

oleh individu, baik itu dari lingkungan atau orang sekitar, akan memberikan individu

suautu pembelajaran bahkan dapat membentuk sesuatu di dalam ditri individu itu

sendiri. Pembentukan dan pembelajaran itu bisa menjadi hal yang positif ataupun

negatif, semua tergantung dari individu. Maka dari hasil penelitian diatas dapat

dikatakan penggemar musik Alternative Rock Captain Jack Band memiliki konsep diri

yang positif yang sejalan dengan hasil wawancara bahwa meraka intropeksi diri

19

sebelum menilai orang lain, memotivasi menjadi lebih baik dan membuat mereka tidak

bergantung dengan orang lain. Penggemar musik Alternative Rock Captain Jack Band

ini sering melakukan kegiatan sosial seperti bakti sosial di jalan, penanaman pohon di

gunung bagi mereka melakaukan kegiatan yang positif tersebut bisa akan lebih

menyenangkan diri sendiri dan orang sekitar sehingga konsep diri mereka menjadi

positif.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa penggemar musik Alternative Rock

Captain Jack Band memiliki konsep diri yang baik karena mereka dapat menilai tinggi

harga dirinya, memiliki rasa percaya diri, dan dapat bertindak sesuai dengan keyakinan

diri dan juga sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada anggota Monster

Freak Parakan yang mengatakan bahwa musik Alternative Rock Captain Jack Band

dapat membuat mereka intropeksi diri sebelum menilai orang lain, memotivasi menjadi

lebih baik dan membuat mereka tidak bergantung dengan orang lain.

SARAN

1. Bagi Subjek Penelitian

Diharapkan tetep melakukan kegiatan sosial yang positif selama didalam

komunitas maupun luar komunitas penggemar musik Alternative Rock Captain

Jack Band karena melakukan kegiatan positif akan lebih menyenangkan diri dan

orang sekitar sehingga konsep dalam diri dapat berlangsung baik, dan tetap

menjadi acuan pada penggemar musik band lain tentang kebersamaan dan

kekeluargaan yang terjalin dengan baik tanpa memandang perbedaan yang ada.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini masih memerluhkan banyak masukaan dan untuk peneliti

selanjutnya diharapkan memperkuat fenomena yang terjadi pada penggemar

musik Alternative Rock Captain Jack Band ataupun penggemar musik lainnya

serta menggali lebih lanjut faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsep diri

agar dapat memberikan hasil yang lebih baik.

20

DAFTAR PUSTAKA

Chicilia. (2015). Konsep Diri Anggota Punk di Kota Pekanbaru. Jurnal Jom FISIP

Volume 2 No. 1. Universitas Riau.

Harianja, K.N. (2010). Konsep Diri Pekerja Seks Komersial. Skripsi. Universitas

Sumatra Utara.

Herani. (2012). Konsep Diri Orang Dengan Hiv Dan Aids (Odha) Yang Menerima

Label Negatif Dan Diskriminasi Dari Lingkungan Sosial, Jurnal

Psikologionline, 2012, Vol. 7, No. 1. Universitas Brawijaya.

Jangar. (2012). Konsep Diri Musisi Punk Di Kota Cimahi. Jurnal Eproc. Universitas

Komputer Indonesia.

Mendrofa, Y. A. (2014). Hubungan Antara Konsep Diri dengan Identitas Punk di

Medan. Skripsi. Universitas Sumatra Utara.

Monakafinda, A. S. (2010). Hubungan Konsep Diri dengan Persepsi Terhadap Perilaku

Merokok Pada Remaja Akhir. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana.

Pamind. (2015). Konsep Diri Anggota Komunitas Jazz di Bandung (Studi

Fenomenologi Tentang KlubJazz) Bandung. Jurnal Eproc. Universitas Telkom.

Puspitasari. (2013). Konsep Diri Penggemar Korean Pop (Studi Fenomenologi

Komunitas Penggemar Grup Musik Super Junior). Skripsi. Universitas Mercu

Buana.

Putra, B.S. (2012). Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Siswa Kelas I &

II SMA Santo Lukas Penginjil I Jakarta. Skripsi. Universitas Bina Nusantara.

Sitorous. (2009). Konsep Diri Pada Mantan Resedivis. Skripsi. Universitas Kristen

Satya Wacana.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif

& RND. Bandung: Alfabeta

.

¹(http://monster-troopers.blogspot.co.id/2012/05/komonitas-komonitas monster-

jackers.html , akses 15 Januari 2016, 18:00).

(http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-dewasa-awal-definisi-tugas.html,

akses 1 Agustus 2016, Jam 12.30)

(http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-dewasa-awal-definisi-tugas.html,

akses 1 Agustus 2016, Jam 13.00)