konsep dasar tidur
DESCRIPTION
istirahat dan tidurTRANSCRIPT
ILMU KEPERAWATAN DASAR III
ISTIRAHAT DAN TIDUR
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3
1. NORMA CERIA (121 0711 003)2. WINDA SARI (121 0711 028)3. MEGA WATI E.R. (121 0711 030)4. ENRISTYA PUTRI UTAMI (121 0711 050)5. AHMAD FADILAH (121 0711 080)
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN S-1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT penyusun panjatkan karena hanya atas rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “Istirahat dan Tidur” ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini bisa sedikit membantu anda mempelajari ilmu dasar keperawatan. Bila ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan.
Penyusun berharap makalah ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Semoga Allah SWT berkenan menerima amal baik yang diabdikan kita semua.
Depok, 17 Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangB. Manfaat PenulisanC. Rumusan MasalahD. Tujuan PenulisanE. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian istirahat dan tidurB. Gangguan tidurC. Ciri-ciri gangguan tidurD. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidurE. Irama sirkardianF. Tahapan TidurG. Pola Tidur NormalH. Penatalaksanaan pada orang-orang dengan gangguan tidur
BAB III PEMBAHASAN KASUS
A. KasusB. PengkajianC. DiagnosaD. IntervensiE. ImplementasiF. Evaluasi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status,
kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai
sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi
orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.
Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energi yang di
harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari terpenuhi.
Selain itu, orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih
dari biasanya.
LALU APAPENTINGNYA SEORANG PERAWAT HARUS TAU ISTRAHAT TIDUR
APA PERAN PERAWAT DI DALAMNYA
SEMUA TERTUANG DI LATAR BELAKANG
B. MANFAAT PENULISAN
Sebagai seorang mahasiswa , tulisan ini akan memberikan beberapa manfaat:
1. Memberikan penjelasan tentang istirahat dan tidur
2. Memberikan penjelasan tentang gangguan tidur
3. Memberikan penjelasan tentang faktor-faktor gangguan tidur
4. Memberikan penjelasan tentang tritme sirkardian
5. Memberikan penjelasan tentang tahapan tidur
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan istirahat dan tidur
2. Apa saja jenis-jenis gangguan tidur
3. Apa saja faktor-faktor gangguan tidur
4. Apa yang dimaksud ritme sirkardian
5. Apa saja tahapan tidur
D. TUJUAN PENULISAN
Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di harapkan :
1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan istirahat
dan tidur.
2. Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
3. Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan
istirahat dan tidur klien
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan terdiri dari:
Latar belakang, manfaat penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan dan
sistematika penulisan.
2. Bab II Pembahasan: Istirahat dan tidur
Pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri, faktor-faktor yang mempengaruhi, ritme
sirkardian, mekanisme dan penatalaksanaan.
3. Bab III Kasus:
Pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi dan pendokumentasian.
4. Bab IV Penutup:
Kesimpulan dan saran
5. Lampiran:
Daftar pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat badan menjadi lebih segar.
Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda.
PENGERTIANNYA DARI MANA SUMBERNYA...
TERLEBIH DAHULU KUPAS HABIS DULU TIDUR DAN ISTIRAHAT
APA PENTINGNYA SESEORANG HARUS MEMENUHI KEBUTUHANISTIRAHAT TIDURNYA
MANFAAT ISTIRAHAT DAN TIDUR UNTUK TUBUH
BARU MASUK KE MASALAH GANGGUAN TIDUR
Gangguan Tidur
LINE KIRI KANAN YANG RAPI, HARUS RATA KIRI KANAN , SUMBER KALIAN DRBUKU APA1. Insomnia
Adalah keidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas tidur.Ada 3 macam insomnia yaitu Initial Insomnia adalah ketidakmampuan untuk tidur tidak ada, Intermitent Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk tetap mempertahankan tidur sebab sering terbangun, dan Terminal Insomnia adalah bangun lebih awal tetapi tidak pernah tertidur kembali. Penyebab insomnia adalah ketidakmampuan fisik, kecemasan, dan kebiasaan minum alkohol dalam jumlah banyak.
2. HipersomniaBerlebihan jam tidur pada malam hari, lebih dari 9 jam, biasanya disebabkan oleh depresi, kerusakan syaraf tepi, beberapa penyakit ginjal, liver, dan metabolisme.
3. Parasomnia
Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur anak seperti samnohebalisme (tidur sambil berjalan)
4. NarcolepsySuatu keadan atau kondisi yang ditandai oleh keinginan yang tidak terkendali untuk tidur.Gelombang otak penderita pada saat tidur sama dengan orang yang sedang tidur normal, juga tidak terdapat gas darah atau endoktrin.
5. Apnoe tidur dan mendengkurMendengkur bukan dianggap sebagai gangguan tidur, namun bila disertai apnoe maka bias menjadi masalah. Mendengkur disebabkan oleh adanya rintangan pengeluaran udara dihidung dan mulut, misalnya amandel, adenoid, otot-otot dibelakang mulut mengendor dan bergetar. Periode apnoe berlangsung selama 10 detik-3 menit.
6. MengigauHampir semua orang pernah mengigau, hal itu terjadi sebelum tidur REM.
B. Ciri-ciri Gangguan Tidur1. Tampak lemas2. Sering menguap3. Anemia : lemah, letih, lesu, lelah dan lunglai4. Lingkar mata hitam5. Konjungtiva merah6. TD menurun7. Mata terlihat sayup8. Nadi cepat9. Mudah cemas10. Mata merah
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit persyarafan.
2. LingkunganPasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
3. MotivasiMotivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
4. Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.5. Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan syaraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya.
6. AlkoholAlcohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alkohol dapat mengakibatkan insomnia dan cepat marah.
7. Obat-obatanBeberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain :a. Diuretic : Menyebabkan insomniab. Antidepresa : Supresi REMc. Kafein : Meningkatkan syaraf simpatisd. Beta Bloker : Menimbulkan insomniae. Narkotika : Mensupresi REM
D. Irama Sirkardian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia,
bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (mis.cahaya,
kegelapan, gravitasi, dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum
adalah ritme sirkadian yang melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi
denyut jantung, tekanan darah, tempratur tubuh, sekresi hormon, metabolisme, dan
penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah
irama biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu
memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya. Individu akan bangun saat
ritme fisiologis dan psikologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat
ritme tersebut paling rendah (lilis,taylor,lemone,1980)
TAMBAHKAN MATERI TENTANG IRAMA SIRKARDIAN, LEBIH DR 1 SUMBER
E. Tahapan Tidur
EEG, EMG, dan EOG dapat mengidentifikasi perbedaan signal pada level otak, otot, dan aktivitas
mata. Normalnya tidur dibagi menjadi dua yaitu nonrapid eye movement (NREM) dan rapid eye
movement (REM). Selama masa NREM seseorang terbagi menjadi empat tahapan dan
memerlukan kira-kira 90 menit selama siklus tidur. Sedangkan tahapan REM adalah tahapan
terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir.
1. Tahapan tidur NREM
a. NREM tahap I
1) Tingkat transisi
2) Merespons cahaya
3) Berlangsung beberapa menit
4) Mudah terbangun dengan rangsangan
5) Aktivitas fisik menurun, tanda vital dan metabolism menurun
6) Bila terbangun terasa sedang bermimpi
b. NREM tahap II
1) Periode suara tidur
2) Mulai relaksasi otot
3) Berlangsung 10-20 menit
4) Fungsi tubuh berlangsung lambat
5) Dapat dibangunkan dengan mudah
c. NREM tahap III
1) Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak
2) Sulit dibangunkan
3) Relaksasi otot menyeluruh
4) Tekanan darah menurun
5) Berlangsung 15-30 menit
d. NREM tahap IV
1) Tidur nyenyak
2) Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif
3) Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun
4) Sekresi lambung menurun
5) Gerak bola mata cepat
2. Tahapan tidur REM
a. Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM
b. Pada orang dewasa normal REM yaitu 20 -25% dari tidur malamnya
c. Jika individu terbangun pada tidur REM maka biasanya terjadi mimpi
d. Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar,
memori dan adaptasi
3. Karakteristik tidur REM
a. Mata : Cepat tertutup dan terbuka
b. Otot-otot : Kejang otot kecil, otot besar imobilisasi
c. Pernapasan : Tidak teratur, kadap dengan apnea
d. Nadi : Cepat dan ireguler
e. Tekanan darah : Meningkat atau fluktuasi
f. Sekresi gaster : Meningkat
g. Metabolisme : Meningkat, temperature tubuh naik
h. Gelombak otak : EEG aktif , KASIH KETERANGAN EEG
i. Siklus tidur : Sulit dibangunkan
F. Pola tidur normal
1. Neonates sampai dengan 3 bulan
a. Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari
b. Mudah berespons terhadap stimulus
c. Pada minggu pertama kelahiran 50% adalah tahap REM
2. Bayi
a. Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam
b. Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur 14 jam/hari
c. Tahap REM 20-30%
3. Toddler
a. Tidur 10-12 jam/hari
b. Tahap REM 25%
4. Preschooler
a.Tidur 11 jam pada malam hari
b. Tahap REM 20%
5. Usia sekolah
a. Tidur 10 jam pada malam hari
b. Tahap REM 18,5%
6. Adolensia
a. Tidur 8,5 jam pada malam hari
b. Tahap REM 20%
7. Dewasa muda
a. Tidur 7-9 jam/hari
b. Tahap REM 20-25%
8. Usia dewasa pertengahan
a. Tidur ± 7 jam/hari
b. Tahap REM 20%
9.Usia tua
a. Tidur ± 6 jam/hari
b. Tahap REM 20-25%
c. Tahap IV NREM menurun dan kadang-kadang absen
d. Sering terbangun pada malam hari
SKEMA DIKUTIP DR BUKU APA
G. Penatalaksanaan pada orang-orang dengan gangguan tidurDukungan, pemulihan keyakinan, dan pemberian semangat orang tua adalah penting
untuk meredakannya gangguan tidur. Ancaman kemarahan dan cara-cara hukuman harus dihindari. Orang tua menerima dengan tenang dan memahami namun bersifat tegas. Waktu tidur harus ditentukan, dengan variasi dipertahankan minimum. Orang tua akan melarang anak tidur di kamar mereka namun mungkin secara sementara mengijinkan anak yang takut untuk tidur di kamar saudara-saudara kandung.
Penerangan kecil dan ijin untuk membiarkan pintu kamar terbuka sering menentramkan. Interval sebelum waktu tidur harus sepi dan tentram; program televisi yang merangsang harus dihindari. Mandi hangat, makanan kecil kesukaan, dan moment yang penuh kasih sayang orang tua adalah baik (kondusif) untuk tidur. Beberapa anak mungkin menjadi mengantuk jika mereka diijinkan untuk membaca buku kesukaan untuk beberapa menit setelah
mereka merebahkan diri di tempat tidur. Difenhendramin (Benodryl) mungkin berguna sebagai sedatif ringan.
Penanganan mimpi buruk terus-menerus meliputi pemahaman tentang kecemasan yang mendasari dan adanya dorongan yang masuk akal bagi anak. Teror malam ditangani dengan cara yang sama. Benzodizepin dan Antidepresan trisiklik telah digunakan karena obat tersebut menekan tahap 3 dan 4 dari siklus tidur. Tidak ada penelitian yang mengkonfirmasi kemajuannya untuk teror malam hari. Penelitian laboratorium tentang tidur dan pemeriksaan medik berguna dalam penelitian semua gangguan tidur. (Behrman Klirgman Arvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC)
MATERI PENANGANAN DITAMBAHKAN,SEPERTI DARI MAKANAN JENIS APA YANG BISA MEMBANTU U/ LEBIH NYAMAN TIDUR, KEGIATAN2 YANG BISA MEMBANTU SESEORANG LEBIH NYAMAN TIDUR DAN ISTIRAHAT
AKIBAT DR ORANG YANG MENGALAMI GANGGUAN ISTRAHAT DAN TIDUR ???? TAMBAHKAN
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Kasus Kelompok 3
Anak Y 6 tahun masuk dengan keluhan demam 2 hari dan sakit pada telinga, ibu anak Y mengatakan anak Y rewel, tidak bias tidur karena merasakan sakit ditelinganya, tidur baru ½ jam kadang sudah bangun lagi. Selama sakit tidur sehari hanya 5-6 jam, klien tampak lemah, sering menguap dan meringis.
A. PengkajianMANA MENCANTUMKAN REFERENSI SUMBER BUKU YANG KALIAN AMBIL
1. Riwayat keperawatana. Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan : waktu tidur, jumlah jam
tidur, kualitas tidur, apakah mengalami kesulitan tidur, sering bangun pada saat tidur, apakah mengalami mimpi yang mengancam.
b. Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari : apakah merasa segar saat bangun, apa yang terjadi jika kurang tidur.
c. Adakah alat bantu tidur : apa yang anda lakukan sebelum tidur, apakah menggunakan obat-obatan untuk membantu tidur.
d. Gangguan tidur atau faktor-faktor kontribusi : jenis gangguan tidur, kapan masalah itu terjadi.
2. Pemeriksaan fisika. Observasi penampilan wajah, perilaku, dan tingkat energi pasien.b. Adanya lingkaran hitam disekitar mata, mata sayup, dan konjungtiva merah.c. Perilaku : iretabel kurang perhatian, pergerakan lambat, bicara lambat, postur
tubuh tidak stabil, tangan tremor, sering menguap, mata tampak lengket, menarik diri, bingung, dan kurang koordinasi.
3. Riwayat kesehatana. Keluhan utama
1) Saat masuk rumah sakit:Demam selama 2 hari dan sakit pada telinga. Ibu anak Y mengatakan anak Y rewel, tidak bisa tidur karena merasakan sakit di telinganya. Tidur baru ½ jam, kadang sudah bangun lagi.
2) Saat pengkajian:Selama sakit tidur hanya 5-6 jam. Klien tampak lemas, sering menguap dan meringis.
b. Pengkajian kebutuhan psikososialData subjektif:1. Ibu anak Y mengatakan anak Y rewel2. Tidak bisa tidur karena merasakan sakit di telinganya3. Tidur baru ½ jam, kadang sudah bangun lagi 4. Selama sakit, tidur hanya 5-6 jam
Data objektif1. Klien tampak lemas2. Sering menguap dan meringis
4. Data Fokus
Data subjektif Data objektifIbu anak Y mengatakan anak Y :“demam 2 hari”“sakit pada telinga”
Hasil observasi:1. Klien tampak lemas2. Sering menguap dan meringis
“anak Y rewel”“tidak bisa tidur karena sakit di telinga”“tidur hanya 5-6 jam
5. Analisa Data
NO Data fokus Masalah Etiologi Paraf1. Data subjektif:
Ibu anak Y mengatakan:“demam 2 hari”“sakit pada telinga”“anak Y rewel”“tidak bisa tidur karena sakit pada telinga”“tidur hanya 5-6 jam”
Data objektif:1. Klien tampak lemas2. Sering menguap dan
meringis.
Gangguan pola tidur
Nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN KENAPA CUMA 1? KENAPA GAG KALIAN BUAT INTOLERANSI AKTIVITAS ATAUHIPERTERMI ATAUA MENGANGKAT KASALAH MEKANISME KOPING DR NYERI YANG DIHADAPI KELUARGA KLIEN ATAU MASALAH2 LAIN....
DIAGNOSA MINIMAL 3
B. Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tgl di temukan Tgl tercapai Paraf1. Anak Y rewel dan tidak bisa tidur
karena merasakan sakit di telinganya b.d gangguan pola tidur d.d tidur baru ½ jam sudah bangun lagi, klien tampak lemas dan sering menguap
14 maret 2013 17 maret 2013
2. Mengeluh demam 2 hari dan sakit pada telinga b.d gangguan rasa aman dan nyaman d.d klien tidak bisa tidur karena sakit di telinganya dan klien tampak meringis.
14 maret 2013 17 maret 2013
DARI MANA KALIAN MENGAMBIL REFERENSI DAN MENEGAKKANDIAGNOSA KEPERAWATAN SEPERTI DIATAS.....KENAPA BUNYI DIAGNOSA KEPERAWATAN KALIAN SEPERTI ITU, BERI ALASAN....
C. Intervensi Keperawatan
No No. Dx
Tujuan dan Keriteria Hasil
Intervensi Rasional Paraf
1. 1 Tujuan:Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam masalah gangguan pola tidur dapat teratasi.
KH :1. Anak tidak rewel2. Tidur kembali
normal3. Klien tampak
bersemangat
Mandiri:1. Kaji TTV2. Kaji penyebab
gangguan pola tidur (nyeri, lingkungan dan aktivitas tidak adekuat).
3. Jelaskan pentingnya tidur yang cukup
Kolaborasi :1. Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian obat tidur
Mandiri:1. Mengetahui
perkembangan klien
2. Agar dapat mengatasi gangguan tidur
3. Agar gangguan tidur tidak terjadi lagi
Kolaborasi:1. Mengurangi
gangguan tidur
2 2 Tujuan :Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam masalah gangguan rasa
Mandiri:1. Ajarkan
keluarga cara mengompres
Mandiri:1. Meningkatny
a pengetahuan
aman dan nyaman teratasi
KH :1. Demam turun2. Sakit pada telinga
berkurang
yang benar2. Anjurkan klien
untuk banyak minum air putih
3. Ajarkan tekhnik nafas dalam
Kolaborasi:1. Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian obat antipiretik
keluarga klien
2. Agar membantu demam turun
3. Agar nyeri di telinga berkurang
Kolaborasi:1. Untuk
mengurangi nyeri
D. Implementasi Keperawatan
No No. Dx
Implementasi Evaluasi paraf
1 1 1. Kaji tanda-tanda vital2. Kaji penyebab gangguan tidur3. Menjelaskan pentingnya tidur
yang cukup dan masalah gangguan tidur
tidur kembali normal
2 2 1. Memberikan kompres hangat daan keluarga terlihat mengompres dengan cara yang benar
2. Memberikan minum 1 liter sehari
3. Memperagakan tekhnik nafas dalam
Demam turun dan nyeri berkurang
E. Evaluasi Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf1 17 maret 2013 Anak Y rewel dan tidak bisa
tidur karena merasakan sakit di telinganya b.d gangguan pola tidur d.d tidur baru ½ jam sudah bangun lagi, klien tampak lemas dan sering menguap
S:1. Anak Y rewel dan
tidak bisa tidur2. Tidur baru ½ jam,
kadang sudah bangun lagi
3. Selama sakit tidur hanya 5-6 jam
O:1. Klien tampak lemas2. Sering menguap
A: masalah teratasiP: intervensi dihentikan
2 17 maret 2013 Mengeluh demam 2 hari dan sakit pada telinga b.d gangguan rasa aman dan nyaman d.d klien tidak bisa tidur karena sakit di telinganya dan klien tampak meringis.
S:1. Mengeluh demam 2
hari2. Sakit pada telinga
O:1. Klien tampak
meringis2. Klien tampak lemas
A: masalah teratasiP: intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat adalah suatu keadaan fisik ataupun psikis seseorang yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional, dan bebas dari kegelisahan. Istirahat ditandai dengan suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yang berakibat tubuh dan pikiran menjadi lebih segar. Sedangkan tidur adalah suatu keadaan yang relative tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan siklus yang berulang-ulang. Tahapan tidur terdiri dari dua, yaitu: pertama, NREM atau pola tidur biasa dimana seseorang tidur dengan nyaman dan dalam tidur gelombang pendek. NREM terdiri dari 4 tahap yaitu tahap I, tahap II, tahap III, dan tahap IV. Dan tahapan tidur yang kedua adalah REM atau pola tidur paradoksia, yaitu seseorang dapat tetap tidur walaupun aktivitas otaknya nyata.
B. Saran1. Mahasiswa lebih memahami masalah istirahat dan tidur karena sangat dibutuhkan
untuk pemberian tindakan keperawatan pada anak2. Mahasiswa menerapkan proses keperawatan dalam melakukan tindakan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Behrman Klirgman Arvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15 Jakarta: EGC
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Edisi 3. Jakarta: salemba medika
REFERENSI KALIAN KURANG MINIMAL 5 REFERENSI UNTUK MASALAHTIDUR DAN ISTIRAHAT SERTA ASKEPNYA