konsep dasar penelitian pendidikan

23
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN A. PENGERTIAN PENELITIAN PENDIDIKAN Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan- tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalu berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku. Penelitian dapat di tinjau dari beberapa segi diantaranya : 1. Dari segi proses penelitian merupakan berbagai kegiatan yang meliputi, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa data, serta interpretasi dan pengambilan kesimpulan. 2. Dari segi pendekatan penelitian merupakan kegiatan dengan mempergunakan pendekatan-pendekatan ilmiah (metode ilmiah). 3. Dari segi tujuan suatu penelitian dilakukan untuk menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam rangka memecahkan permasalahan- permasalahan baik untuk kebutuhan secara praktis maupun teoritis. Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan pengetahuan, Welberg (1986) mengemukakan lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu: 1. Mengidentifikasi masalah penelitian 2. Melakukan studi empiris 3. Melakukan replikasi atau pengulangan 4. Menyatukan (sintesis) atau mereviu 5. Menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6).

Upload: universitas-sriwijaya

Post on 18-Jul-2015

1.102 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan

analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-

tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode

ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau

noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah

dikembangkan secara intensif, melalu berbagai uji coba sehingga telah memiliki

prosedur yang baku.

Penelitian dapat di tinjau dari beberapa segi diantaranya :

1. Dari segi proses penelitian merupakan berbagai kegiatan yang meliputi,

mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa data, serta interpretasi

dan pengambilan kesimpulan.

2. Dari segi pendekatan penelitian merupakan kegiatan dengan mempergunakan

pendekatan-pendekatan ilmiah (metode ilmiah).

3. Dari segi tujuan suatu penelitian dilakukan untuk menemukan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dalam rangka memecahkan permasalahan-

permasalahan baik untuk kebutuhan secara praktis maupun teoritis.

Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan,

mengembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan upaya

pengembangan pengetahuan, Welberg (1986) mengemukakan lima langkah

pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah penelitian

2. Melakukan studi empiris

3. Melakukan replikasi atau pengulangan

4. Menyatukan (sintesis) atau mereviu

5. Menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6).

Page 2: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan melalui

pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban

permasalahan atau persoalan sebagai suatu masalah yang diteliti. Kerlinger (1986)

mengemukakan, penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai

karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan berdasarkan pada teori dan

hipotesis atau jawaban sementara. Hasil penemuan tersebut, baik discovery atau

invention. Hasil temuan sesuatu yang memang sudah ada dengan dukungan fakta

biasa disebut discovery. Sukardi (2005) mengatakan, discovery diartikan sebagai

hasil temuan memang sebetulnya sudah ada. Ia mencontohkan, misalnya

penemuan Benua Amerika. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa invention dapat

diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan

dukungan fakta, misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan

dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru.

Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki dasar

positivis dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam,

sosial, ekonomi dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan beberapa ciri

penelitian yang memiliki dasar positivis, antara lain sebagai berikut:

a. Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang

dan waktu

b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka

c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti

d. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban

permasalahan yang hendak diteliti

Suatu kerja penelitian menuntut obyektivitas, terfokus, memerlukan proses

yang intensif, sistematis, dan lebih formal, baik di dalam proses atau pengukuran

maupun penganalisaan dan penyimpulan hasil-hasilnya. Suatu kerja penelitian

bisa juga dilakukan dalam rangka penemuan dan pengembangan pengetahuan.

Metode ilmiah mengikuti proses identifikasi masalah, pengembangan

hipotesis, melakukan observasi, menganalisis, dan kemudian menyimpulkannya.

Page 3: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

Proses-proses dimaksud dapat digunakan secara informal dalam kehidupan sehari-

hari dan belum tentu bisa disebut suatu kerja penelitian. Dalam metode ilmiah

yang dipentingkan ialah aplikasi berfikir deduktif-induktif didalam pemecahan

suatu masalah.

Contoh: di suatu ruang praktek, seorang dokter sedang melakukan

kegiatan mendiagnosis penyakit pasiennya. Dilihat dari cara kerjanya, dokter

tersebut bisa disebut melakukan metode ilmiah, tetapi belum dapat disebut

melakukan suatu kerja penelitian. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh

metode keilmuan. Metode keilmuan merupakan gabungan antara pendekatan

rasional dan empiris.

Pendekatan rasional memberikan kerangka berfikir yang koheran dan

logis. Sedangkan pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam

memastikan suatu kebenaran dengan cara yang ilmiah itu diharapkan data yang

objektif, vaild dan reliabel. Objektif berarti semua orang akan memberikan

penafsiran yang sama. Valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul

oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya. Sedangkan reliabel berarti

adanya keajekan data yang didapat dari waktu ke waktu.

Untuk jelasnya, anda dapat memahami pengertian atau batasan dari istilah

penelitian itu sendiri dengan memperhatikan beberapa ciri suatu kerja penelitian

antara lain sebagai berikut ini.

a. Penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkan sesuatu masalah

tertentu sebagai jawaban terhadap suatu masalah yang menjadi fokus

penelitian

b. Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil temuannya terhadap

sampel yang terfokus pada suatu kelompok atau situasi objek tertentu yang

spesifik yang penekanannya pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip,

serta teori-teori.

c. Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang valid

sehingga membuahkan hasil analisis/penemuan yang akurat dan terpercaya.

Page 4: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

d. Penelitian berkepentingan bukan sekedar mensistesa atau mengorganisasi hal-

hal yang telah diketahui sebelumnya tetapi lebih diarahkan untuk penemuan

baru

e. Penelitian dirancang dengan prosedur-prosedurnya secara teliti dan rasional

f. Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara memadai permasalahn

yang diselidikinya

g. Penelitian yang mengggunakan hipotesis, tekanannya pada pengujian

hipotesis, bukan pada pembuktian hipotesis

h. Penelitian menuntut kesabaran dan tak dilakukan secara tergesa-gesa.

i. Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara teliti

dan cermat, baik terhadap prosedurnya maupun hasil-hasil dan kesimpulannya

disajikan atas dasar bukti-bukti yang ada secara objektif, hati-hati, dan cermat

sehingga dapat dijadikan bahan yang berharga.

Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian bisa membawa pengertian

yang semakin baik terhadap perilaku orang perseorangan, termasuk subjek didik

atau pendidik, proses belajar mengajar serta siuais atau kondisi yang bisa

membuat lebih berhasilya proses pendidikan. Pada ilmu-ilmu tingkah laku,

penelitian mengarah pada pengembangan dan pengujian teori-teori tingkah laku.

Pemahaman terhadap tingkah laku peserta didik maupun pendidik semakin

diperlukan dari hasil-hasil penelitian dalam bidang pendiidkan, baik dari segi ilmu

maupun prakteknya.

Pada umumnya penelitian-penelitian pendidikan tergolong penelitian jenis

terapan guru mengembangkan generalisasi-generalisasi yang berkenaan dengan

proses belajar mengajar dan bahan-bahan mengajar. Karena itu, penelitian

pendidikan memberikan perhatiannnya pada pengembangan dan pengujian teori-

teori tentang bagaimana peserta didik (pelajar, mahasiswa) berperilaku dalam

seting pendidikan.

Berangkat dari hakikat penelitian yang dikemukakan di atas, penelitian

pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh

Page 5: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving)

pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis

datanya, serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data

tersebut. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan

informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan dalam upaya

memahami proses kependidikan dalam lingkungan formal, pendidikan informal

maupun pendidikan nonformal. Menemukan prinsip-prinsip umum atau

penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan

mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkunagn pendidikan merupakan tujuan

dari suatu kerja penelitian.

B. RASIONALISASI PERLUNYA PENELITIAN

Sekurang-kurangya ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapa

penelitian itu perlu dilakukan, yaitu:

(1) kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan

(2) pemenuhan rasa ingin tahu

(3) pemecahan masalah dan

(4) pemenuhan pengembangan diri.

Pertama, peneitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan,

pemahaman, dan kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang

sangat luas. Dalam kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang tidak

ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena

pengetahuan, pemahaman dan kemmapuan manusia yang sangat terbatas,

dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Bahkan ketidaktahuan,

ketidakpahaman, dan ketidakjelasan terhadap sesuatu dalam kehidupannya,

seringkali menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Kesadaran

atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan atau kemampuan manusia dalam

kehiudpannya perlu diatasi agar manusia dapat menyesuaikan diri di lingkungan

masyarakat.

Page 6: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

Kedua, penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan

rasa ingin tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang

sesuatu di luar dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu,

menimbilkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh.

Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan

dan pemahaman. Contohnya, manusia selalu bertanya apa itu, bagaiman aitu,

mengapa begitu, dan sebaginya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban

sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-

orang tertentu, para ilmuwan, peneliti, dan mungkin juga para pemimpin,

dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci dan lebih komprehensif.

Ketiga, penelitian dilakuakn untuk pemecahan masalah. Manusia di dalam

kehidupannya selalu dihadapkan kepada maslah, tantangan, ancaman, dan bahkan

kesulitan, baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di

lingkungan kerjanya. Banyak cara yang dilakuakn manusia untuk memecahkan

masalah yang dihadapinya, antara lain:

a. Pemecahan maslaah dilakukan secara tradisional atau mengikuti

kebiasaan. Cara dan alat kerja tradisional yang merupakan kebisaan,

misalnya cara masyarakat petani memotong padi menggunakan anai-anai

yang secara turun temurun dijadikan sebagai alat potong padi

b. Pemecahan masalah secara dogmatis, baik menggunakan dogma agama,

masyarakat, hukum, dan lain-lain. Seperti pencuri dipotong tangannya, dll.

c. Pemecahan masalah intuitif yaitu berdasarkan bisikan hati, misalnya

seorang ibu kebingungan anaknya terlambat pulang sekolah, bisikan

hatinya mengecek anaknya dengan menelpon teman dekat anaknya

d. Pemecahan masalah secara emosional, umpamanya pintu terkunci dibuka

dengan didobrak

e. Pemecahan masalah secara spekulatif atau trial and error, suara radio

berhenti, lalu radionya dipukul-pukul dan ternyata bersuara lagi

f. Pemecahan maslah melalui penelitian. Pemecahan masalah dalam

penelitian dilakukan secara objektif, sistematis, menggunakan metode dan

Page 7: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

mengikuti prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-

kaidah pengumpulan, penholahan data, dan pembuktian secara ilmiah.

Keempat, pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas

dengan apa yang telah di capai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin

yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikann kemudahan, selalu ingin

menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan

manusia yang yang selalu ingin lebih baik itu, ada yang dicapai dalam waktu

relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih sempit maupun membutuhkan

waktu yang cukup lama dengan ruang lingkup yang lebih luas dan komplek

melalui penelitian. Dengan demikian pencapaian yang diinginkan manusia

melalui melalui penelitian sangat tergantung ruang lingkup penelitian yang

dirancang, baik yang dirancang dan dilaksanakan sendiri, maupun melibatkan

banyak orang.

Selain sebab-sebab latar belakang diatas masih ada faktor-faktor yang

melatarbelakangi perlunya peneilitian pendidikan yaitu ungkapan yang sering

muncul dalam penelitian adalah No Problem no research. Ungkapan ini

menunjukkan tentang pentingnya posisi masalah dalam suatu penelitian. Yang

menjadi persoalan adalah apakah masalah itu? Untuk menjawab pertanyaan

tersebut, berikut dikemukakan indikator- indikatornya :

1. Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi menimbulkan

keraguan atau ketidakpastian.

2. Apabila terjadi kesenjangan antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang

bersifat dassolen), tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein).

3. Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan-

kesimpulan yang berlawanan.

4. Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemic, banjir,

longsor, dekadensi, moral, dsb).

Adapun masalah-masalah pendidikan yang potensial dapat menjadi objek

penelitian adalah :

Page 8: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

a. Komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa, mahasiswa,

seperti: kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan berkonsentrasi dalam

belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar).

b. Komponen instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru, kurikulum

dan sumber belajar).

c. Komponen environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, kelompok teman sebaya, kehidupan beragama, fasilitas

pembelajaran, dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi-politik).

d. Komponen proses (seperti kualitas interaksi guru-siswa, penerapan metode-

metode pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi pendidikan dalam

pembelajaran), dan komponen output (seperti kualitas indek prestasi belajar,

kualitas sikap dan prilaku dan keterampilan/kecakapan). Masalah penelitian

dapat bersumber dari hasil bacaan literature (buku, majalah, makalah), hasil

seminar, hasil penelitian orang lain (laporan penelitian, skripsi, tesis atau

disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan keluarga, sekolah,

kelas, dan lingkungan masyarakat).

Layak tidaknya masalah itu diteliti, pada umumnya ditinjau dari kriteria:

a. Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan hasil

pembelajaran.

b. Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah.

c. Tersedianya data atau informasi di lapangan.

d. Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan.

e. Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.

C. TUJUAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Pada dasarnya tujuan penelitian pendidikan ialah menemukan prinsip-

prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk

menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam

lingkungan pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal maupun informal.

Page 9: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

Dalam kegiatan penelitian memang mengandung kegiatan yang kadang

sulit dan melelahkan, karena memerlukan biaya, tenaga, dan waktu, tetapi

penelitian memiliki tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti. Secara umum

beberapa tujuan penelitian yang hendak dicapai, termasuk penelitian pendidikan

antara lain:

1. Memperoleh informasi baru

Untuk menemukan sesuatu yang baru bidang pendidikan dilakukan

melalui penelitian pendidikan. Artinya, dalam perkembangan pengetahuan,

termasuk juga ilmu atau pengetahuan di bidang pendidikan, penemuan sesuatu

yang baru mengenai berbagai persoalan pendidikan dapat dilakukan dengan

metode atau cara penelitian yang hasilnya berupa temuan-temuan baru. Karena

itu, kegiatan penelitian harus dilakukan dengan cara-cara yang benar, dalam arti

dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

2. Mengembangkan dan menjelaskan

Mengembangkan hasil kajian dari suatu kegiatan penelitian pendidikan

berarti mengembangkan perubahan-perubahan dan kemajuan-kemajuan yang

dicapai individu, kelompok ataupun organisasi dalam kurun waktu tertentu.

Tujuan dari hasil peneltiian dianggap penting karena bermanfaat secara

signifikan ketika para peneliti berusaha memecahkan permasalahan dengan tidak

menginginkan terjadinya pengulangan kerja atau penggunaan tenaga yang sia-sia.

3. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu perubahan

Ubahan yang didalam istilah penelitian disebut variabel. Variabel adalah

gejala yang sedang diteliti. Variabel atau perubahan adalah simbol yang

digunakan untuk mentransfer gejala ke dalam data penelitian. Biasanya variabel

muncul pada tingkat intensitas yang berbeda sehingga variabel itu adalah variabel

label. Ada beberapa variabel yang biasa digunakan dalam suatu penelitian, yaitu:

variabel bebas dan variabel terikat. Variabe bebas (independent variable) adalah

variabel yang memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain,

Page 10: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

disebut juga variabel perlakuan, variabel eksperimen atau variabel intervensi.

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas, disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria.

Selain dua variabel tersebut di atas, dalam suasana penelitian biasa

dijumpai variabel ekstranus dan variabel penyela. Variabel ekstranus (exstranus

variable) dan variabel penyela (intervening variable). Variabel ekstranus adalah

variabel-variabel yang apabila tidak dikontrol akan berpengaruh terhadap variabel

terikat. Sedangkan variabel penyela adalah variabel yang kemungkinan besar

berpengaruh terhadap hubungan antara variable bebas dan variabel terikat tetapi

sulit dikontrol.

Secara ringkas, tujuan penelitian pendidikan dapat pula dikategorikan

sebagai berikut :

a. Untuk menemukan pengetahuan, teori, konsep, atau dalil/generalisasi baru

tentang pendidikan.

b. Untuk memperbaiki atau memodifikasi teori pendidikan lama.

c. Untuk memperkokoh suatu teori atau generalisasi yang sudah ada.

Apabila dikaitkan dengan output yang ingin dicapai, Penelitian bertujuan

untuk memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori

baru.

Sedangkan apabila dilihat dari segi prosesnya, penelitian bertujuan untuk:

1. Mencandra, mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas

dan cermat tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.

2. Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari,

melatarbelakangi terjadinya masalah.

3. Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan

antara faktor yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan

peristiwa lainnya.

4. Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang

akan terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul.

Page 11: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

5. Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan-

temuan yang diperoleh.

Tujuan lain dari tujuan pendidikan yaitu :

1. Seseorang akan mempunyai pengetahuan, dan pengertian dari dasar-dasar

penelitian yang benar.

2. Seseorang akan mengetahui kegiatan penelitian pada ruang

Iingkup permasalahan dan bidang kegiatan manusia secara spesifik (misal,

Iingkup penelitian kependidikan akan berbeda dengan Iingkup penelitian

kedokteran, penelitian sosial, penelitian agama dan lain sebagainya).

3. Menyadarkan pada diri seseorang baik mereka yang berada di dunia usaha

(perusahaan), dunia pendidikan, kependudukan dan lain sebagainya dalam

tugas menemukan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk

memecahkan masaiah-masalah yang dihadapi baik kepentingan praktis

maupun teoritis.

4. Mengembangkan dan meiatih seseorang memiliki “sikap ilmiah” (kritis,

skeptis, analitis, dan logis).

5. Mampu mengembangkan diri menjadi penulis karya ilmiah yang balk, artinya

bahwa dengan kegiatan penelitian akan mampu mendidik seseorang untuk

menulis secara ilmiah dalam bentuk laporan hasil penelitian yang dapat

dipertangung-jawabkan.

6. Kegunaan-kegunaan lain baik secara pribadi maupun institusional sesuai

dengan kegiatan penelitian yang dilakukannya.

Secara khusus penelitian kependidikan mempunyai tujuan yang berbeda-

beda sesuai dengan masalah yang diteliti. Tujuan penelitian sangat besar

pengaruhnya terhadap komponen atau elemen penelitian lain, terutama metode,

teknik, alat maupun generalisasi yang diperoleh. Oleh karena itu, ketajaman

seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian akan sangat mempengaruhi

keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena tujuan penelitian pada dasarnya

merupakan titik anjak dan titik tuju yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan

Page 12: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

penelitian yang dilakukan. Itu sebabnya tujuan setiap kegiatan penelitian harus

mempunyai rumusan yang tegas, jelas, terperinci dan operasional.

D. Fungsi Penelitian Pendidikan

Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu

mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek.

1. Fungi penelitian berdasarkan jenis penelitian

a. Penelitian dasar

Tujuan penelitian dasar adalah: pertama menambah pengetahuan kita

dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, dan kedua meningkatkan

pencarian dan metodelogi ilmiah (Nana Syaodih, 2005).Penelitian dasar (basic

research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok

(fundamental research) diarahkan pada pengujian teori, dengan hanya sedikit

atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik. Penelitian

ini memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori-

teori.

b. Penelitian Terapan

Penelitian terapan (applie research) berkenaan dengan kenyataan-

kenyataan praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan

oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.Peneltian ini menguji manfaat dan

teori-teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam bidang-bidang

tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat

umum, bukan rekomendasi yang merupakan tindakan langsung.

c. Penelitian Evaluatif

Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan

dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk berupa tempat,

organisasi atau lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan,

sumbangan dan kelayakan dari suatu kegiatan dalam satu unit. Apakah suatu

kegiatan, program atau pekerjaan memberikan manfaat, sumbangan atau hasil

Page 13: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

seperti yang diharapkan? Apakah suatu kegiatan, program atu pekerjaan yang

layak dilihat dari segi biaya, pengembangan staf, dukungan masyarakat.

McMillan dan Schumacher (2001: 18) membedakan penelitian dasar,

terapan dan evaluatif berdasarkan bidang penelitian, tujuan, tingkat generalisasi

dan penggunaan hasilnya, digambarkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1.1

Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif

Penelitian Dasar Peneltian Terapan Penelitian

Evaluatif

Bidang

Penelitian

Penelitian bidang

fisik, perilaku dan

sosial

Bidang aplikasi:

kedokteran, rekayasa,

pendidikan

Pelaksanaan

berbagai program

atau kegiatan

berbagai tempat

Tujuan 1. Menguji teori,

dalil, prinsip dasar

2. Menentukan

hubungan empiris

antar fenomena

dan mengadakan

generalisasi

analitis

1. Menguji kegunaan

teori dalam bidang

tertentu

2. Menentukan

hungan empiris

dan generalisasi

analitis dalam

bidang tertentu

1. Menilai

keberhasilan

kegiatan secara

spesifik

2. Menilai manfaat

kegiatan secara

spesifik

Tingakt

Generalisasi

1. Abstrak, umum 1. Umum tetapi

dalam bidang

tertentu

1. Konkrit, spesifik

dalam aspek

tertentu

2. Diterapkan dalam

praktik aspek

tertentu

Page 14: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

Penggunaan

Hasil

1. Menambah

pengetahuan

ilmiah dari

prinsip-prinsip

dasar dan hukum

tertentu

2. Meningkatkan

metodologi dan

cara-cara

pencarian

1. Menambah

pengetahuan yang

didasarkan

penelitian dalam

bidang tertentu

2. Meningkatkan

penelitian dan

metodologi dalam

bidang tertentu

1. Menambah

pengetahuan yang

didasarkan

penelitian secara

spesifik

2. Meningkatkan

penelitian dan

metodologi secara

spesifik

3. Membantu dalam

pembuatan

keputusan bidang

tertentu

Sumber: Research in Education (McMillan dan Schumacher, 2001: 18)

2. Fungsi penelitian berdasarkan tujuan

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk

mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya pada saat

penelitian dilakukan. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi

atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua

kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat

berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau suatu populasi yang cukup luas.

b. Penelitian Prediktif

Penelitian prediktif (predictive research), studi ini ditujukan uktuk

memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada

saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian

Page 15: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

prediktif juga dapat dilakukan melalui studi kecendrungan. Dengan melihat

perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu

dapat dilihat kecendrungannya pada masa yang akan datang.

c. Penelitian Improftif

Penelitian improftif (improvetive research) ditujukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan

suatu program.

d. Penelitian Eksplanatif

Peneltiian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan

penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Peneliti berusaha

menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta yang menunjang yang ada,

peneliti akan dapat sampai pada pemberian pernyataan sementara yang sering

disebut sebagai hipotesis penelitian.

Tyler mengemukakan lima fungsi penelitian pendidikan yang dapat

dilakukan pada masa kini. Kelima fungsi penelitian pendidikan itu mencakup :

1. Menunjukan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan dan menjalankan

sekolah.

2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukan hasil

pendidikan yang telah dicapai, biaya dalam ukuran waktu, usaha dan bahan-

bahan, dan keadaan hasil-hasil yang dicapai.

3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yang bermanfaat

dalam penyusunan kebijakan dalam dua pengambilan keputusan.

4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untuk

pembaruan pendidikan.

5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentang proses

pendidikan serta pengoperasian usaha (Dali S. Naga, 19800).

Berdasarkan kajian fungsi penelitian pendidikan ternyata penelitian sangat

besar manfaatnya bagi pengembangan sistem pendidikan maupun untuk

Page 16: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

kepentingan praktis dalam menyelenggarakan pendidikan. Secara ringkas manfaat

penelitian pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan keadaan

pendidikan dan melukiskan kemampuan sumber daya, kemungkinan

pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau mungkin

ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan.

2. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari sebab

kegagalan serta masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan

sehingga dengan mudah dapat dicari upaya untuk menanggulanginya.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam

menyusun strategi pengembangan pendidikan.

4. Hasil penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan peralatan,

pembekalan, serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang

sangat berperan bagi keberhasilan dalam bidang pendidikan. (Muhammad

Ali,1985).

E. PROSES PENELITIAN PENDIDIKAN

Penelitian merupakan suatu siklus. Setiap tahapan akan diikuti oleh

tahapan lain secara terus menerus.Tahapan-tahapan penelitian itu adalah:

1. Identifikasi masalah

2. Perumusan masalah

3. Penelusuran pustaka

4. Rancangan penelitian

5. Pengumpulan data

6. Pengolahan data

7. Penyimpulan hasil

Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutup, tetapi

sebagai suatu spiral yang semakin lama makin tinggi. Penyimpulan hasil suatu

penelitian akan merupakan masukan bagi proses penelitian lanjutan, dan

Page 17: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

seterusnya.

1. Identifikasi masalah

Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang

peneliti. Untuk ini diperlukan adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu untuk

mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat

dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, perlu diadakan identifikasi masalah

dan lingkungan masalah itu.

Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria, antara lain apakah

penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah penelitian itu dapat diteliti

dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun kemampuan peneliti

sendiri, dan lain-lain. Permasalahan yang besar biasanya dibagi menjadi beberapa

sub-masalah.

Substansi permsalahan diidentifisikasikan dengan jelas dan konkrit.

Pengertian-pengertian yang terkandung didalamnya dirumuskan secara

operasional. Sifat konkrit dan jelas ini, memungkinkan pertanyaan-pertanyaan

yang diteliti dapat dijawab secara eksplisit, yaitu apa, siapa, mengapa, bagaimana,

bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan

mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk mengukur

variabel tersebut.

2. Perumusan Masalah

Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai

menyusun informasi mengenai masalah yang mau dijawab atau memadukan

pengetahuannya menjadi suatu perumusan. Untuk itu, diperlukan perumusan

tujuan penelitian yang jelas, yang mencakup pernyataan tentang mengapa

penelitian dilakukan, sasaran penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak

hasil penelitian. Permasalahan yang masih samar-samar dan diragukan mulai

dipertegas dalam bentuk perumusan yang fungsional.

Verbalisasi gagasan-gagasan dapat dirumuskan agar orang lain dapat

memahaminya. Pandangan-pandangan teori diuraikan secara jelas, sehingga

mudah diteliti dan dapat dijadikan titik tolak penelitian. Perumusan masalah dapat

Page 18: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

dilakukan dengan pembuatan model. Hipotesis merupakan salah satu bentuk

konkrit dari perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian

diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis.

Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang

menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala

yang diteliti. Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan

pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih

efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan

pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan

hipotesis.

3. Penelusuran pustaka

Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan

subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama

untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran

pustaka dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan

penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana

hal itu dilakukan.

4. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam

penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan

teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan

penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan

penelitian.

5. Pengumpulan data

Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang

telah ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan

atau pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan

pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti.

Page 19: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

6. Pengolahan data

Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan

secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah

ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau

penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau

fakta yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk

membenarkan atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala

dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat

dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru.

7. Penyimpulan hasil

Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada

data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan

peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis

menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat

diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model

yang digunakan.

Secara garis besar fase-fase yang ditempuh dalam proses melaksanakan

penelitian adalah:

1. Fase perencanaan, kegiatan yang dilakukan dalam fase perencanaan

meliputi:

a.Merumuskan masalah

Pada tahap ini setelah peneliti merasakan atau menemukan masalah yang akan

diteliti, selanjutnya membuat rumusan masalah secara operasional dan membuat

pembatasannya, terutama untuk menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti

agar batas-batas yang menjadi lingkup penelitian tidak bersifat kabur dan

menyulitkan usaha pemecahannya.

Page 20: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

b.Mengadakan studi pendahuluan atau prelyminary study untuk mengumpulkan

data atau informasi sehubungan dengan masalah yang diteliti sehingga dapat

diketahui keadaan atau kedudukan masalah tersebut baik secara teoritis maupun

praktis. Pengetahuan yang diperoleh dari studi pendahuluan sangat berguna untuk

menyusun kerangka teoritis tentang pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis

yang diuji kebenarannya melalui pelaksanaan penelitian. Studi pendahuluan dapat

dilakukan melalui studi dokumenter, yakni mempelajari berbagai dokumen baik

resmi maupun tidak resmi. Studi kepustakaan, yakni mempelajari berbagai buku

dan studi lapangan sehingga masalahnya bener-bener dipahami. Tanpa memahami

dan mendalami seluk-beluk masalah yang diteliti, sukar dibayangkan penelitian

akan memperoleh hasil yang berarti (signifikan).

c. Merumuskan Hipotesis.

Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban terhadap masalah yang diteliti

yang bersifat sementara dalam arti belum final, dan masih memerlukan

pembuktian. Hipotesis sangat penting dalam kegiatan penelitian, sebab melalui

hipotesis tersebut peneliti berusaha mengumpulkan data untuk dijadikan dasar

dalam menarik kesimpulan akhir atau generalisasi hasil penelitian.

d. Menentukan sample penelitian.

Pada tahap ini ditentukan obyek yang akan diteliti. Keseluruhan obyek yang

diteliti disebut populasi atau univers, sedangkan bila dalam penelitian hanya

menggunakan sebagian saja dari seluruh obyek yang diteliti, maka dalam hal ini

digunakan sample.

e. Menyusun rancangan penelitian (Research Design) yang akan dijadikan

pedoman selama melaksanakan penelitian. Sebagai suatu pola perencanaan harus

dapat mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan

penelitian dan memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Masalah yang diteliti dan alasan dilakukannya penelitian.

2. Bentuk atau jenis data yang diperlukan.

3. Tujuan dilakukannya penelitian.

Page 21: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

4. Dimana dilakukannya penelitian.

5. Jangkau waktu pelaksanaan penelitian.

6. Organisasi kegiatan dan pembiayaan.

7. Hipotesa yang diajukan.

8. Teknik pengumpulan dan pengolahan data.

9. Pola atau sistematik laporan yang direncanakan.

f. Menentukan dan merumuskan alat penelitian atau teknik pengumpulan data.

Pada tahap ini ditentukan jenis alat atau teknik pengumpulan data yang digunakan

kemudian dirumuskan sehingga dapat digunakan dalam pelkasanaan penelitian

sebagai alat untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

2. Fase pelaksanaan penelitian.

Apabila segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan penelitian

sudah dipersiapkan, selanjutnya barulah meningkat pada fase pelaksanaan.

Kegiatan dalam pelaksanaan penelitian meliputi:

a. Pengumpulan data.

Kegiatan pengumpulan data harus didasarkan pada pedoman yang sudah

dipersiapkan dalam rancanagan penelitian. Kegiatan ini erat sekali dengan metode

penelitian yang digunakan, seperti metode sejarah, eksperimenta dan deskriptif.

Data yang dikumpulkan menjadi dasar dalam menguji hipotesis.

b. Pengolahan atau analisis data.

Dari data yang terkumpul selanjutnya di analisis, dan hipotesis yang diajukan diuji

kebenarannya melalui analisis tersebut. Teknik pengujian hipotesis disesuaikan

disesuaikan dengan jenis data dan metode penelitian yang digunakan. Apabila

jenis data yang dikumpulkan itu data kualitatif maka dilakukan dengan penarikan

kesimpulan deduktif-induktif. Namun bila data yang dikumpulkan kuantitatif atau

angka-angka dapat digunakan melalui analisis statistika sebelum menarik

Page 22: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

kesimpulan secara kualitatif (deduktif-induktif). Disamping menggunakan teknik

analisis data seperti diatas apabila tersedia dapat digunakan alat elektronik modern

atau komputer.

3. Fase laporan penelitian.

Untuk kepentingan publikasi pada umum atau orang yang berkepentingan.

Sistematik laporan penelitian dapat berupa paper laporan, skripsi, thesis atau

disertasi. Hal itu disesuaikan dengan tujuan dilakukannya penelitian sebagaimana

terumuskan dalam rancangan penelitian. Demikianlah proses dalam melaksanakan

penelitian ilmiah.

F. BEBERAPA KETERBATASAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Keterbatasan penelitian tidak memaparkan keterbatasan waktu dan logistik

yang yang dihadapi peneliti saat melakukan penelitian. Kesulitan-kesulitan yang

mungkin dihadapi peneliti saat melakukan penelitian sudah harus diperhitungkan

sebelum merencanakan penelitian. Keterbatasan penelitian memaparkan hal-hal

atau variabel yang sebenarnya tercakup di dalam keluasan lingkup penelitian tapi

karena kesulitan-kesulitan metodologis atau prosedural tertentu sehingga tidak

dapat dicakup di dalam penelitian dan di luar kendalikan peneliti.

Adapun yang melatarbelakangi adanya beberapa keterbatasan penelitian

pendidikan yaitu :

1. Dapat terjadi salah penginterpretasian.

2. Sering kali pembuat keputusan hanya mau tahu hasil akhirnya saja.

3. Hasilnya sulit untuk dipublikasikan secara luas kepada publik.

4. Tidak mudah menemukan dan merumuskan masalah yang hendak diteliti.

5. Kurang mendalamnnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik-teknik

dasar penelitian pendidikan.

6. Kurangnya ketidakmampuan dalam menyakinkan bahwa model, metode,

strategi yang digunakan benar-benar berjalan secara efektif dan mampu

membawa perubahan positif.

Page 23: KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, dkk. 2009. Penelitian Pendidikan SD. Departemen Pendidikan

Nasional .

Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian pendidikan . Bandung : Alfabeta.