konsep dasar kb

Upload: dhe-via

Post on 20-Jul-2015

155 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KONSEP DASAR KBDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pelayanan KB

Disusun oleh : Kelompok 8 Silvia Hapianti Rizky Resha Fajariani Ariny Fuziastuty Melina Kurniasari Riska Yuniar 130103100005 130103100016 130103100020 130103100027 130103100030

Kelas VI A

MAHASISWA PROGRAM D3 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2012

KONSEP DASAR KB A. Pengertian Kelurga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah anak dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, Rustam, 1998 : 155). Keluarga Berencana menurut WHO (Word Health Organization) Expert Committee 1970 adalah tindakan membantu individu atau pasangan suami istri untuk : 1. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan. 2. Mendapat kelahiran yang memang diinginkan. 3. Mengatur interval diantara kehamilan. 4. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami istri. 5. Menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, Hanafi, 2004 : 26)

B. Tujuan Keluarga Berencana Tujuan Keluarga Berencana Nasonal di Indonesia adalah : 1. Tujuan Umum Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi. b. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi. c. Meningkatnya kesehatan Keluarga Berencana dengan cara penjarangan kelahiran (Prawirohardjo, Sarwono, 2002 : 902).

C. Manfaat 1. KB Bagi Ibu : a. Perbaikan kesehatan b. Peningkatan kesehatan

c. Waktu yang cukup untuk mengasuh anak d. Waktu yang cukup untuk istirahat e. Menikmati waktu luang f. Dapat melakukan kegiatan lain

2. Manfaat KB Bagi anak : a. Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat b. Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup c. Perencanaan kesempatan pendidikan lebih baik

D. Jenis-jenis kontrasepsi 1. KONTRASEPSI ALAMIAH a. Pengertian Kontrasepsi cara alami adalah dengan melakukan hubungan suami isteri pada saat isteri dalam masa tidak subur ( Istibra Berkala . Masa subur wanita biasanya terjadi pada 11-18 hari sebelum haid. Metode keluarga berencana alamiah atau natural family planning adalah metode pengendalian kelahiran yang tidak membutuhkan alat, bahan kimia maupun obat-obatan (metode hormonal). Bagi wanita maupun pasangan yang ingin menghindari efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi sederhana dengan alat maupun kontrasepsi modern, maka lebih memilih cara KB alami.

b. Macam KBA Macam metode keluarga berencana alamiah antara lain: 1) Metode kalender atau pantang berkala (Calendar method or periodic abstinence). 2) Metode suhu tubuh basal (Basal body temperature method). 3) Metode mukosa serviks (Cervical mucous method or ovulasi billings). 4) Metode simptothermal (Method simptothermal yaitu perpaduan suhu tubuh basal dan ovulasi billings).

c. Manfaat Metode keluarga berencana alamiah, memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Manfaat kontrasepsi. 2) Manfaat non kontrasepsi. Manfaat kontrasepsi 1) Untuk mencegah kehamilan, bila digunakan dengan benar. 2) Membantu untuk mencapai kehamilan, bila pasangan menginginkan kehamilan. 3) Tidak ada efek samping sistemik. 4) Murah atau tanpa biaya. Manfaat non kontrasepsi 1) Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana. 2) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. 3) Mempererat tanggung jawab dan kerjasama antar pasangan. 4) Menjalin komunikasi antara pasangan.

d. Keterbatasan Sebagai metode keluarga berencana alamiah, tentunya mempunyai keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain: 1) Tidak cukup efektif sebagai metode kontrasepsi (angka kegagalan 9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian). 2) Tingkat efektifitas tergantung dari ketaatan dan konsistensi dalam mengikuti instruksi. 3) Memerlukan konseling bahkan pelatihan untuk dapat menggunakan dengan benar. 4) Memerlukan mediator atau tenaga terlatih untuk kesinambungan informasi dan komunikasi. 5) Mampu mengendalikan hasrat untuk tidak melakukan senggama pada saat masa subur (agar tidak hamil). 6) Perlu pencatatan setiap hari (tentang mukus, suhu basal, dan gejala biologis lainnya). 7) Gangguan (misal infeksi vagina) akan menyulitkan interpretasi lendir serviks.

8) Memerlukan termometer khusus untuk metode suhu tubuh basal. 9) Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV maupun HIV/AIDS.

e. Penilaian Klien Klien atau pengguna kontrasepsi metode keluarga berencana alamiah memerlukan konseling atau KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna alat kontrasepsi ini adalah:

KB Alamiah sesuai untuk: Untuk kontrasepsi Semua wanita semasa reproduksi dengan siklus haid teratur maupun tidak teratur, tidak haid karena menyusui maupun pra menopause. Semua wanita dengan berbagai paritas (termasuk nullipara). Wanita kurus maupun gemuk. Wanita perokok. Wanita dengan alasan kesehatan tertentu (misal: hipertensi, varises, dismenorea, sakit kepala, mioma uteri, endometritis, kista ovarii, anemia defisiensi besi, hepatitis virus, malaria, trombosis vena, ataupun emboli paru). Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode kontrasepsi modern. Wanita yang tidak dapat menggunakan metode kontrasepsi lain. Pasangan yang mampu mengendalikan hasrat untuk melakukan hubungan seksual di masa subur. Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai tanda dan gejala kesuburan. Untuk konsepsi Pasangan yang ingin mencapai kehamilan, senggama dilakukan pada masa subur untuk mencapai kehamilan.

KB Alamiah tidak sesuai untuk: Wanita yang ditinjau dari umur, paritas atau masalah kesehatan membuat kehamilannya menjadi resiko tinggi. Wanita yang belum mendapat haid (menyusui, post abortus). Wanita dengan siklus haid yang tidak teratur. Pasangan yang tidak mau bekerjasama selama kurun tertentu dalam siklus haid. Wanita yang tidak suka menyentuh daerah genetalianya. Keadaan yang Perlu Diperhatikan Hal di bawah ini merupakan keadaan klien yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan metode keluarga berencana alamiah (KBA).

2. KONTRASEPSI TIDAK EFEKTIF a. TISU KB Tisu KB berbentuk kertas tipis yang mudah hancur apabila dimasukkan kedalam liang kemaluan perempuan. Biasanya tisu ini dikemas dalam bungkuskertas melamin yang kedap air dan udara luar. Tisu KB mengandung zat aktif yang dapat menetralisir sperma lakilaki yang masuk ke dalam vagina perempuan.Zat inilah yang mempengaruhi sperma sehingga tidak lagi mampu membuahi.Dengan cara ini tisu KB mencegah terjadinya kehamilan.

Cara menggunakan tisu KB Satu hal yang harus diingat adalah bahwa tisu KB sebaiknya dipakaisekitar 2-5 menit sebelum berhubungan intim. Karena cara memasukkan tisutersebut dengan menggunakan jari, maka sebaiknya tangan dicuci terlebih dahulu dan dikeringkan sampai kering benar. Setelah itu ambil sebuah tisu dan buka bungkusnya lebar-lebar. remas tisu sampai menjadi gumpalan kecil, kemudianmasukkan ke dalam liang kemaluan dengan cara mendorongnya dengan jarisampai menyentuh mulut rahim. Tunggu sekitar 2-5 menit sampai tisu hancur akan berfungsi lebih baik, karena sudah menjadi lendir yang mengandung zat aktif untuk menetralkan sperma atau bibit laki-laki. Setelah selesai, sebaiknyakemaluan tidak dicuci

selama 6 jam. Hal ini perlu agar penetral bekerja lebihefektif. Juga jangan lupa memakai tisu baru apabila senggama diulang. Kelebihan metode tisu KB Tisu KB mudah didapat di apotek tanpa resep dokter. Dan, seperti jugakondom, tisu KB mudah dipakai sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain.Selain itu juga tisu KB juga sama sekali tidak akan mengganggu, karena ia hancur tak lama setelah dimasukkan ke dalam liang senggama.

Kekurangan metode tisu KB Selalu harus memakai tisu baru pada saat hendak bersenggama membuat beberapa pasangan merasa repot dan terganggu. Selain itu pasangan yang memilihmetode KB ini juga harus selalu menyimpan persediaan dirumah. Ada sementara pasangan yang alergi dengan zat yang terkandung dalam tisu KB ini. Biasanyayang dikeluhkan adalah rasa panas dan gatal. Apabila ini terjadi, sebaiknyadikonsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya agar diganti dengankontrasepsi lain yang lebih cocok

b. Cream, Jelly, atau Tablet Berbusa Semua kontrasepsi tersebut masing-masing dimasukkan ke dalam liangvagina 10 menit sebelum melakukan senggama, yaitu untuk menghambatgeraknya sel sperma atau dapat juga membunuhnya. Cara ini tidak populer dimasyarakat dan biasanya mengalami keluhan rasa panas pada vagina dan terlalu banyak cairan sehingga pria kurang puas.

3. KONTRASEPSI EFEKTIF a. Pil 1) Gambaran umum Pil kontrasepsi dapat berupa pil kombinasi (berisi hormon estrogen & progestogen) ataupun hanya berisi progestogen saja. Pil kontrasepsi bekerja dengan cara mencegah terjadinya ovulasi dan mencegah terjadinya penebalan dinding rahim. Apabila pil kontrasepsi ini digunakan secara tepat maka angka kejadian kehamilannya hanya 3 dari 1000 wanita. Disarankan penggunaan kontrasepsi lain (kondom) pada minggu pertama pemakaian pil kontrasepsi

Mini pil adalah pil KB yang hanya mengandung hormon progesteron dalam dosis rendah. Pil mini atau pil progestin disebut juga pil menyusui. Dosis progestin yang digunakan 0,03-0,05 mg per tablet.

2) Jenis Mini Pil Mini pil terbagi dalam dua jenis yaitu Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil. Mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil. Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil mengandung 75 mikro gram desogestrel. Sedangkan mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil mengandung 300 mikro gram levonogestrel atau 350 mikro gram noretindron.

3) Cara Kerja Cara kerja dari kontrasepsi pil progestin atau mini pil dalam mencegah kehamilan antara lain dengan cara: Menghambat ovulasi. Mencegah implantasi. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma menjadi terganggu.

4) Efektifitas Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen). Penggunaan yang benar dan konsisten sangat mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas penggunaan mini pil akan berkurang pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin), carbenzemide, barbiturat, dan obat anti tuberkulosis (rifampisin). Adapun cara untuk menjaga kehandalan mini pil antara lain: Minum pil setiap hari pada saat yang sama. Penggunaan mini pil jangan sampai ada yang lupa. Senggama dilakukan 3-20 jam setelah minum mini pil.

5) Manfaat Kontrasepsi pil progestin atau mini pil mempunyai manfaat kontrasepsi dan non kontrasepsi. Manfaat Kontrasepsi a) Mini pil mempunyai manfaat kontrasepsi sebagai berikut: b) Sangat efektif apabila digunakan dengan benar dan konsisten. c) Tidak mempengaruhi ASI. d) Nyaman dan mudah digunakan. e) Hubungan seksual tidak terganggu. f) Kesuburan cepat kembali. g) Efek samping sedikit. h) Dapat dihentikan setiap saat. i) Tidak mengandung estrogen. Manfaat Non Kontrasepsi. a) Mini pil mempunyai manfaat non kontrasepsi sebagai berikut: b) Mengurangi jumlah darah haid. c) Mengurangi kejadian anemia. d) Menurunkan pembekuan darah. e) Mengurangi nyeri haid. f) Mencegah kanker endometrium. g) Melindungi dari penyakit radang panggul. Penderita endometriosis, kencing manis yang belum mengalami komplikasi dapat menggunakan.Tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi. Mengurangi gejala pre menstrual sindrom. Kerugian Kontrasepsi pil progestin atau mini pil mempunyai kerugian, antara lain: a) Memerlukan biaya. b) Harus selalu tersedia.

6) Efek Samping Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan pil progestin atau mini pil antara lain: Gangguan haid (perdarahan bercak, spotting, amenorea dan haid tidak teratur). Peningkatan/penurunan berat badan. Payudara tegang. Mual. Pusing. Perubahan mood. Dermatitis atau jerawat. Hirsutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka), tetapi sangat jarang.

7) Indikasi Kriteria yang boleh menggunakan pil Wanita usia reproduksi. progestin atau mini pil antara lain: Wanita yang telah memiliki anak maupun yang belum mempunyai anak. Pasca persalinan dan tidak menyusui. Menginginkan metode kontrasepsi efektif selama masa menyusui. Pasca keguguran. Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg atau dengan masalah pembekuan darah. Tidak boleh mengkonsumsi estrogen atau lebih senang menggunakan progestin. Perokok segala usia.

8) Kontra Indikasi Kriteria yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi pil progestin atau mini pil antara lain: Wanita usia tua dengan perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya. Wanita yang diduga hamil atau hamil. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid. Riwayat kehamilan ektopik.

Riwayat kanker payudara atau penderita kanker payudara. Wanita pelupa sehingga sering tidak minum pil. Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata). Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak maupun ganas. Wanita dengan miom uterus. Riwayat stroke.

9) Penanganan efeksamping Di bawah ini merupakan penanganan dari beberapa efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan mini pil. Amenorea Pastikan hamil atau tidak, jika tidak hamil tidak perlu tindakan khusus (cukup konseling). Bila hamil, hentikan pil dan berikan penjelasan bahwa mini pil tidak mengganggu pertumbuhan janin. Bila diduga terjadi kehamilan ektopik, rujuk pasien (jangan berikan obat-obatan hormonal). Perdarahan tidak teratur/spotting Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan, tidak perlu tindakan khusus. Berikan alternatif kontrasepsi lain, bila pasien tidak dapat menerima kondisi tersebut.

Ada 4 pil KB / kontrasepsi oral : 1. Pil KB / kontrasepsi oral tipe kombinasi Terdiri dari 21-22 pil KB / kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil KB / kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil selama 21-22 hari. Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil kb / kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid.

2. Pil KB / kontrasepsi oral tipe sekuensial Terdiri dari 14-15 pil KB / kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Pil KB / kontrasepsi oral tipe pil mini Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi

4. Pil KB / kontrasepsi oral tipe pil pascasanggama (morning after pil) Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.

5. Pil KB / kontrasepsi oral di pasaran

2. Suntik a. Definisi Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.

b. Jenis Kb Suntik Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain: 1) Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem 2) Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati, 2008).

c. Cara Kerja Kb Suntik 1) Menghalangi ovulasi (masa subur) 2) Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental 3) Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim 4) Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma 5) Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

d. Contoh Obat Injeksi Beserta Dosisnya 1) Depo Provera ( 3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu ) 2) Noristeran ( 200 mg ) diberikan setiap 2 bulan ( 8 minggu ) 3) Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat diberikan setiap bulan.

e. Indikasi Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.

f. Kontraindikasi Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainankelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini.

g. Efek Samping Menjadi kacaunya pola pendarahan, terutama pada bulan-bulan pertama dan sudah 312 bulan umumnya berhenti dengan tuntas. Seringkali berat badan bertambah sampai 2-4 kg dalam waktu 2 bulan karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual. Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada wanita.

h. Keuntungan Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga

medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan.

Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

i. Kerugian 1) Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali. 2) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu 3) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering 4) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian 5) Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang 6) Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang 7) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

3. Implant 1) Gambaran umum Implan atau susuk kontrasepsi merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk batang dengan panjang sekitar 4 cm yang di dalamnya terdapat hormon progestogen, implan ini kemudian dimasukkan ke dalam kulit di bagian lengan atas. Hormon tersebut kemudian akan dilepaskan secara perlahan dan implan ini dapat efektif sebagai alat kontrasepsi selama 3 tahun. Sama seperti pada kontrasepsi suntik, maka disarankan penggunaan kondom untuk minggu pertama sejak pemasangan implan kontrasepsi tersebut.

2) Cara Kerja Lendir serviks menjadi kental Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi Mengurangi transportasi sperma Menekan ovulasi Efektifitas Sangat efektif (kegagalan 0,2 - 1 kehamilan per 100 perempuan)

Keuntungan Kontrasepsi a) Daya guna tinggi b) Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena) c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam e) Bebas dari pengaruh estrogen f) Tidak menggangu kegiatan senggama g) Tidak menggangu ASI h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan i) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuha

Keuntungan Nonkontrasepsi a) Mengurangi nyeri haid b) Mengurangi jumlah darah haid c) Mengurangi/memperbaiki anemia d) Melindungi terjadinya kanker endometrium e) Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara f) Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul g) Menurunkan angka kejadian endometriosis

Keterbatasan Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.

Timbulnya keluhan-keluhan seperti : a) b) c) d) e) Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual Pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan

f) g)

Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)

Yang Boleh Menggunakan Implan a) b) c) d) e) f) g) h) i) Wanita dalam usia reproduksi Telah atau belum memiliki anak Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi Pascapersalinan dan tidak menyusui Pascakeguguran Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap Riwayat kehamilan ektopik Tekanan darah