konsep dasar asuhan kehamilan
TRANSCRIPT
referensi1. Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan.
Yogyakarta: Graha Ilmu
2. Hani, Ummi. Jiari Kusbandyah Marjati. Rita Yulifah. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika
3. Indrayani. 2011. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta: Trans Info Media
4. Simkin P. Comfort in Labor. How you can help your self to a normal satisfying childborth 2007. Available from: http://Childbirthconnection.org.
5. Field T, Hermandez-Reif M, Taylor S, O.Quintino, Burman I. Labor pain is reduced by massage therapy
FILOSOFI ASUHAN KEHAMILAN
• Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan
keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan
sebagai panduan yang diyakini dalam
memberikan asuhan kebidanan pada klien
selama masa kehamilan.
• Dalam filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan
beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan
itu. Yakni :
LINGKUP ASUHAN KEHAMILAN
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan
normal dan identifikasi kehamilan
dalam rangka penapisan untuk
menjaring keadaan resiko tinggi dan
mencegah adanya komplikasi kehamilan
Prinsip Asuhan Kehamilan
1) Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat Tidak perlu melakukan intervensi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah (evidence-based practice)
2) PemberdayaanIbu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan harus memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan & pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan
3) OtonomiPengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil suatu keputusan mereka memerlukan informasi. bidan memberikan informasi & membantu ibu dalam membuat suatu keputusan tentang apa yang terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan sistem nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.
4) Tidak membahayakanIntervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu maupun janin. Intervensi berdasarkan bukti ilmiah
5) Tanggung jawabAsuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa, dan pertimbangan yang matang.Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan menjadi tanggungan bidan.Pelayanan yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan ibu & janin, bukan atas kebutuhan bidan.
Sejarah Asuhan Kehamilan
1980-an dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan lancar apabila adanya peningkatan pelayanan antenatal care (ANC)
1980-an dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan lancar apabila adanya peningkatan pelayanan antenatal care (ANC)
AKI & AKB lebih mencerminkan kesanggupan suatu negara untuk memberikan pelayanan kesehatan.
AKI & AKB lebih mencerminkan kesanggupan suatu negara untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Pada zaman pemerintahan hindia-belanda, AKI & AKB sangat tinggi dgn tenaga penolong persalinan adalah dukun
Pada zaman pemerintahan hindia-belanda, AKI & AKB sangat tinggi dgn tenaga penolong persalinan adalah dukun
Pelayanan kebidanan terus
berkembang
Pelayanan kebidanan terus
berkembang
Pelatihan dan pendidikan bidanpun
terus berkembang sejak tahun 1952
hingga kini
Pelatihan dan pendidikan bidanpun
terus berkembang sejak tahun 1952
hingga kini
Fasilitas pelayanan
kesehatan juga semakin
dikembangkan dengan
menyebarkan bidan di seluruh wilayan tanah
air
Fasilitas pelayanan
kesehatan juga semakin
dikembangkan dengan
menyebarkan bidan di seluruh wilayan tanah
air
Tujuan Asuhan Kehamilan Tujuan utama ANC adalah menurunkan/mencegah kesakitan
dan kematian maternal dan perinatal. Adapun tujuan
khususnya adalah :
1) Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan
ibu & perkembangan bayi yang normal.
2) Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan
memberikan penatalaksanaan yang diperlukan.
3) Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik,
emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta
kemungkinan adanya komplikasi.
Recofusing Asuhan Kehamilan
Penolong yang
terampil/terlatih harus
selalu tersedia untuk :
Penolong yang
terampil/terlatih harus
selalu tersedia untuk :
1) Membantu setiap bumil & keluarganya membuat
perencanaan persalinan : Petugas kesehatan yang terampil Tempat bersalin Keuangan Nutrisi yang baik selama hamil Perlengkapan esensial untuk ibu-bayi Penolong persalinan yang terampil menjamin asuhan
normal yang aman sehingga mencegah komplikasi yang mengancam jiwa serta dapat segera mengenali masalah dan merespon dengan tepat.
2) Membantu setiap bumil & keluarganya
mempersiapkan diri menghadapi komplikasi :
(deteksi dini, menentukan orang yang akan membuat
keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi,
transportasi, donor darah) pada setiap kunjungan.
Jika setiap bumil sudah mempersiapkan diri sebelum
terjadi komplikasi maka waktu penyelamatan jiwa
tidak akan banyak terbuang untuk membuat
keputusan, mencari transportasi, biaya, donor darah,
dsb.
3) Melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi
yang memerlukan persalinan RS (riwayat SC, IUFD,
dsb).
Ibu yang sudah tahu kalau ia mempunyai kondisi
yang memerlukan kelahiran di RS akan berada di
RS saat persalinan, sehingga kematian karena
penundaan keputusan, keputusan yang kurang
tepat, atau hambatan dalam hal jangkauan akan
dapat dicegah.
4) Mendeteksi & menangani komplikasi (preeklamsia,
perdarahan pervaginam, anemia berat, penyakit
menular seksual, tuberkulosis, malaria, dsb).
5) Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia
kehamilan 28 minggu, dan letak/presentasi
abnormal setelah 36 minggu. Ibu yang memerlukan
kelahiran operatif akan sudah mempunyai
jangkauan pada penolong yang terampil dan
fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.
6) Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid kpd ibu untuk mencegah kematian BBL karena tetanus.
7) Memberikan suplementasi zat besi & asam folat. Umumnya anemia ringan yang terjadi pada bumil adalah anemia defisiensi zat besi & asam folat.
Untuk populasi tertentu:
1)Profilaksis cacing tambang (penanganan presumtif) untuk
menurunkan insidens anemia berat,
2)Pencegahan/terapi preventif malaria untuk menurunkan
resiko terkena malaria di daerah endemik
3)Suplementasi yodium
4)Suplementasi vitamin A
Standar Asuhan Kehamilan• STANDAR ASUHAN KEHAMILAN
Kebijakan program : Anjuran WHO• Trimester I : Satu kali kunjungan• Trimester II : Satu kali kunjungan• Trimester II : Dua kali kunjungan
Standar Minimal Asuhan Antenatal : “7 T”1. Timbang berat badan2. Tinggi fundus uteri3. Tekanan darah4. Tetanus toxoid5. Tablet Fe6. Tes PMS7. Temu wicara
Hak-hak Wanita Hamila) Wanita hamil berhak mendapat penjelasan oleh tenaga kesehatan yang
memberikan asuhan tentang efek-efek potensial langsung/tidak langsung dari penggunaan obat atau tindakan selama masa kehamilan, persalinan. Kelahiran atau menyusui
b) Wanita hamil berhak mendapat informasi terapi alternatif sehingga dapat mengurangi atau meniadakan kebutuhan akan obat dan intervensi obstetri
c) Pasien kebidanan berhak untuk merawat bayinya sendiri bila bayinya normal
d) Pasien kebidanan berhak memperoleh informasi tentang siapa yang akan menjadi pendampingnya selama persalinan dan kualifikasi orang tersebut
e) Pasien kebidanan berhak memperoleh/memiliki catatan medis dirinya serta bayinya dengan lengkap, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
f) Wanita hamil berhak mendapat informasi efek tindakan yang akan dilakukan baik pada ibu & janin
g)Wanita hamil berhak untuk ditemani selama masa-masa yang menegangkan pada saat kehamilan & persalinan
h) Pasien kebidanan berhak memperoleh catatan perincian biaya RS/tindakan atas dirinya.
i) Wanita hamil berhak mendapat informasi sebelum/bila diantisipasi akan dilakukan SC
j) Wanita hamil berhak mendapat informasi tentang merk obat dan reaksi yang akan ditimbulkan atau reaksi obat yang pernah dialaminya
k) Wanita hamil berhak mengetahui nama-nama yang memberikan obat-obat atau melakukan prosedur tindakan
l) Wanita hamil berhak mendapat informasi yang akan dilakukan atasnya
m) Wanita hamil berhak memilih konsultasi medik untuk memilih posisi yang persalinan yang dapat menurunkan stress
Peran dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kehamilan
• Pada setiap tingkat masyarakat dan negara terdapat tindakan yang dapat diambil oleh bidan untuk membantu memastikan bahwa ibu-ibu tidak akan meninggal dalam kehamilan dan kelahiran.
Tindakan-tindakan ini dapat dilakukan pada beberapa tingkatan :
1. Rumah dan masyarakat2.Pusat kesehatan atau rumah bersalin3. Rumah sakit
1. Rumah, masyarakat Membagi apa yg diketahui oleh bidan Jaringan promosi kesehatan Membangun kepercayaan
2. Pusat Kesehatan atau rumah bersalin Asuhan yang berkualitas Penatalaksanaan kegawatdaruratan awal Memberikan contoh yg baik (kpd teman sejawat,dll)
3. Rumah Sakit Penatalaksanaan Komplikasi Memberikan contoh yang baik keterampilan
berkomunikasi secara interpersonal
Isu Terkini Praktik Kebidanan
1) Touch in labor memanfaatkan alam dan kompetensi bidan yang ada untuk memanajamen nyeri
2) . Lotus Birth (tali pusat yang tidak dipotong) Adalah praktek meninggalkan tali pusat yang tidak
diklem dan lahir secara utuh, menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan.
Merupakan isu terkini dalam praktik kebidanan lain yang sangat fenomenal
Next …
• Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir
• “Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.”
• Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin
• sehingga proses bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan
• hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir .
Next …• Meskipun merupakan suatu fenomena alternatif yang baru,
penundaan pemotongan tali pusat sudah ada dalam budaya Bali dan budaya orang Aborigin.
• Keputusan untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi karena Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari klien yang telah memilih dan membuat keputusan tentang tindakan tsb
Evidence Based Dalam Praktik Kebidanan
• Pengertian evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris) , dapat diartikan sebagai berikut:
• Evidence : Bukti, fakta• Base : Dasar• Jadi evidence base adalah: Praktik berdasarkan
bukti.
• Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis
• Jadi pengertian Evidence Base-Midwifery dapat disimpulkan sbg asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yg telah teruji menurut metodologi ilmiah yg sistematis.
Next …Manfaat Evidence Base1)Keamanan bagi nakes karena intervensi
yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah2)Meningkatkan kompetensi (kognitif)3)Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi
professional dalam memberikan asuhan yang bermutu
4)Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Evidence Base – Midwifery
1) EBM-ANCo Diet rendah garam untuk mengurangi hipertensi
Hipertensi bukan karena retensi garamo Membatasi hubungan seksual untuk mencegah abortus
dan kelahiran prematur Dianjurkan untuk memakai kondom ada sel semen yang mengandung prostaglandin tidak kontak langsung dengan organ reproduksi yang dapat memicu kontraksi uterus
o Diet untuk memcegah bayi besar Bayi besar disebabkan oleh gangguan metabolism pada ibu seperti diabetes melitus
2) EBM INC & PNCo Tampon Vagina Tampon vagina menyerap darah
tetapi tidak menghentikan perdarahan, bahkan perdarahan tetap terjadi dan dapat menyebabkan infeksi
o Memisahkan ibu dan bayi Bayi benar-benar siaga selama 2 jam pertama setelah kelahiran. Ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan kontak kulit ke kulit untuk mempererat bonding attachment serta keberhasilan pemberian ASI
Review dari Cochrane menginformasikan bahwa epidural tidak hanya menghilangkan nyeri persalinan, namun seperti
tindakan medikal lainnya berdampak pada perpanjangan persalinan, peningkatan penggunaan oksitosin, peningkatan
persalinan dengan tindakan seperti forcep atau vakum ekstraksi, dan tindakan seksio sesarea karena kegagalan
putaran paksi dalam, resiko robekan hingga tingkat 3-4 dan lebih banyak membutuhkan tindakan episiotomy pada
nulipara
Review dari Cochrane menginformasikan bahwa epidural tidak hanya menghilangkan nyeri persalinan, namun seperti
tindakan medikal lainnya berdampak pada perpanjangan persalinan, peningkatan penggunaan oksitosin, peningkatan
persalinan dengan tindakan seperti forcep atau vakum ekstraksi, dan tindakan seksio sesarea karena kegagalan
putaran paksi dalam, resiko robekan hingga tingkat 3-4 dan lebih banyak membutuhkan tindakan episiotomy pada
nulipara
Studi lain tentang sentuhan persalinan membuktikan bahwa dengan sentuhan persalinan 56% lebih sedikit yang
mengalami tindakan Seksio Sesarea, pengurangan penggunaan anestesi epidural hingga 85%, 70 % lebih
sedikit kelahiran dibantu forceps, 61% penurunan dalam penggunaan oksitosin; durasi persalinan yang lebih pendek 25%, dan penurunan 58% pada neonatus yang rawat inap
Studi lain tentang sentuhan persalinan membuktikan bahwa dengan sentuhan persalinan 56% lebih sedikit yang
mengalami tindakan Seksio Sesarea, pengurangan penggunaan anestesi epidural hingga 85%, 70 % lebih
sedikit kelahiran dibantu forceps, 61% penurunan dalam penggunaan oksitosin; durasi persalinan yang lebih pendek 25%, dan penurunan 58% pada neonatus yang rawat inap