konsep dan pengertian arus dan tegangan pada rangkaian listrik

18
Konsep dan Pengertian Arus dan Tegangan pada Rangkaian Listrik Hari Santoso arus listrik , beda potensial listrik , Electronics , Elektron , Elektronika ,Know How , rangkaian listrik , tegangan listrik 6 komentar Apa yang membuat kita kena setrum? Arus Listrik atau Tegangan Listrik? Untuk menjawabnya, kita harus paham tentang definisi / pengertian dari arus listrik dan tegangan listrik. Arus Listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian pada satu waktu. Muatan listrik yang dimaksud di sini adalah elektron. Arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dari kutub negatif ke kutub posisif. Pada konsepnya, elektron bergerak dari negatif ke positif, sedangkan arus listrik bergerak dari positif ke negatif? Kenapa demikian, Mari perhatikan gambar berikut: Pada gambar di atas menunjukkan sumber tegangan listrik yang disambungkan ke sebuah penghantar. Pada kutub positif penghantar, muatan negatif akan ditarik oleh muatan positif pada sumber tegangan melewati ruang-ruang kosong (Hole). Hole digambarkan dalam bentuk bulat tanpa tanda negatif "-". Sedangkan pada kutub negatif penghantar, muatan akan terisi elektron baru dari sumber tegangan, sehingga elektron pada penghantar juga terdorong untuk bergerak ke arah kutub posisitif.

Upload: beckz-rea

Post on 07-Nov-2015

110 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

Konsep dan Pengertian Arus dan Tegangan pada Rangkaian ListrikHari Santosoarus listrik,beda potensial listrik,Electronics,Elektron,Elektronika,Know How,rangkaian listrik,tegangan listrik6 komentarApa yang membuat kita kena setrum?Arus ListrikatauTegangan Listrik? Untuk menjawabnya, kita harus paham tentang definisi / pengertian dari arus listrik dan tegangan listrik.

Arus ListrikArus listrik adalahbanyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian pada satu waktu. Muatan listrik yang dimaksud di sini adalah elektron. Arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dari kutub negatif ke kutub posisif. Pada konsepnya, elektron bergerak dari negatif ke positif, sedangkan arus listrik bergerak dari positif ke negatif? Kenapa demikian, Mari perhatikan gambar berikut:

Pada gambar di atas menunjukkansumber tegangan listrikyang disambungkan ke sebuah penghantar. Pada kutub positif penghantar, muatan negatif akan ditarik oleh muatan positif pada sumber tegangan melewati ruang-ruang kosong (Hole). Hole digambarkan dalam bentuk bulat tanpa tanda negatif "-". Sedangkan pada kutub negatif penghantar, muatan akan terisi elektron baru dari sumber tegangan, sehingga elektron pada penghantar juga terdorong untuk bergerak ke arah kutub posisitif.

Menurut aturan bahwa arus listrik mengalir dari positif ke negatif,sedangkan elektron mengalir dari negatif ke positif. Kenapa bisa begitu? Karena sejatinya aturan berpatokan bahwa elektron berpindah dari negatif ke positif meninggalkan hole dan mengisi hole baru maka seolah-olah hole tersebut bergerak dari positif ke negatif.

Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.

Tidak semua bahan bisa menghantarkan elektron dengan baik. Kemampuan penghantar mengalirkan elektron ditentukan oleh susunan atom dari bahan penghantar tersebut. Bahan yang mempunyai kemampuan mengalirkan elektron dengan baik disebut dengan konduktor seperi besi, tembaga, air sumur,dll. Sedangkan bahan yang sulit untuk mengalirkan elektron disebut dengan isolator, misalnya plastik, kertas, air murni (H2O), dll.

Tegangan ListrikTegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik pada suatu penghantar atau rangkaian listrik. Beda potensial adalah perbedaan jumlah elektron yang berada dalam suatu arus listrik. Di satu sisi sumber arus listrik terdapat elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain terdapat jumlah elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya gaya magnet yang memengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain, sumber tersebut menjadi bertegangan listrik. Tegangan listrik (disebut juga voltase) identik dengan beda potensial.

Pada dasarnya, beda potensial (tegangan) inilah yang menyebabkan aliran elekron dari potensial rendah (negatif) ke potensial tinggi (positif). Artinya adanya arus listrik disebabkan karena adanya tegangan listrik pada dua titik (kutub positif dan kutub negatif). Pada rangkain listik, bisa jadi setiap komponen listrik mempunyai beda potensial yang berbeda tergantung hambatan komponen tersebut.

Alat untuk mengukur arus listrik adalah Ohm Meter, sedangkan alat untuk mengukur tegangan adalah Volt Meter. Tapi saat ini ada alatMultitester / Multimeter Atau AVO Meteryang multifungsi. Lalu kita kembali ke pertanyaan mendasar kita kali ini "Apa yang membuat kita kena setrum, Arus atau Tegangan?".

Dari pembahasan di atas, tegangan adalah awal dari terjadinya aliran arus (elektron), jadi mereka berdua tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Tak akan ada arus yang mengalir tanpa adanya tegangan (beda potensial). Lalu kenapa kita bisa kena setrum? Jawabannya adalah karena ada tegangan listrik dan kita menjadi konduktornya (penghantarnya).

Tubuh kita terdiri dari air dan mineral yang berfungsi sebagai konduktor listrik. Setiap kita menyentuh sumber listrik, kita akan kena setrum. Hanya saja tidak akan terasa jika voltasenya kecil. Setruman voltase kecil akan terasa jika kita mengetesnya dengan lidah, walaupun hanya 3 Volt. Coba saja, hehe.. Jika permukaan kulit kita kering, kita tidak akan tersetrum listrik sebab tak ada elektron dari listrik yang mengalir ke tubuh kita.

Kesimpulannya, makin tinggi tegangan maka makin tinggi arus yang akan mengalir. Adapun efek yang akan terjadi jika kita kena setrum, tergantung hambatan (Ohm) pada tubuh kita. Makin tinggi hambatannya, maka makin kecil arus yang akan mengalir melewati tubuh kita dan kita pun lebih punya potensi untuk selamat. :D

Mengatasi Listrik Anjlok / Jeglek dengan ResistorHari SantosoElectronics,Elektronika,Resistor,Soft Starter55 komentarPada tulisan kali ini kita akan membahas tentang resistor. Pada artikel lain, kita sudah membahas tentangMengitung atau Mengukur Hambatan Resistor. Untuk itu, artikel ini sekedar sharing pengalaman tentang listrik rumah yang sering njeplak / njeglek / anjlok / MCB di meteran lemah dan sering switch off saat ngidupin perangkat komputer. Kalo di kontrakan saya mah nyolokin charger Thinkpad aja udah jeplakk, maklum cuman 450VA dan MCB-nya lemah.

Sekedar informasi bahwa listrik yang sering njeplak biasanya ada dua kemungkinan, yang pertama beban listrik di rumah sudah melewati batas VA MCB (misal 450VA, 900VA, 1300VA, dst) atau MCB yang ada pada meteran sudah lemah sehingga sangat sensitif terhadap kenaikan daya beban dan jadi mudah njeplak.

Pada dasarnya, alat-alat elektronik yang kita pakai ada yang menggunakan soft starter dan ada yang tidak. Alat / komponen elektronik yang biasa dipakai untuk soft starter ada beberapa macam seperti menggunakan Triac, menggunakan beban yang diseri dengan peralatan elektronik, menggunanakan komponen pembatas arus seperti resistor, dan menggunakan capasitor bank.

Dari beberapa jenis soft starter tersebut, pada tulisan ini akan dicontohkan rangkaian soft starter yang menggunakan pembatas arus dengan resistor. Resistor yang digunakan adalah resistor dengan watt besar. Semakin kecil watt, maka resistor akan semakin mudah panas tergantung beban alat elektronik yang kita gunakan. Kebetulan yang diujicoba kali ini adalah resistor kapur 22 Ohm 20 Watt. Berikut rangkaian dasar alias rangkaian paling sederhana untuk soft starter menggunakan resistor.

Resistor pada rangkaian di atas akan menambah beban yang dikonsumsi listrik dan akan bekerja terus menerus. Dengan demikian, perlu dipasang sakelar pemutus sebagai bypass. Dengan sakelar bypass, arus listrik akan mengalir tanpa melewati resistor sehingga resistor tidak memakan daya yang biasanya jika terlalu besar akan ditandai dengan panas.

Berikut ini contoh hasil eksperimen pembuatan softstarter dengan resistor yang dipasang pada stop kontak / colokan.

Tips Pribadi:

Cara penggunaannya 1 (Jika satu perangkat):1. Colokkan Soft starter ke stop kontak listrik.2. Pastikan sakelar terputus untuk mengaktifkan resistor soft starter.3. Colokkan perangkat kita ke stop kontak soft starter.4. Setelah beberapa detik, hidupkan sakelar sehingga resistor soft starter di-bypass.

Cara Penggunaan 2 (Jika banyak perangkat):1. Lepas soft starter dari stop kontak listrik.2. Putus sakelar agar reistor soft starter aktif.3. Colokkan perangkat-perangkat yang akan kita hidupkan ke stop kontak soft starter.4. Colokkan soft starter ke colokan listrik.5. Setelah beberapa detik, hidupkan sakelar agar resistor soft starter di-bypass.Pengertian, Fungsi, Prinsip, dan Cara Kerja RelayHari SantosoAplikasi Relay,Electronics,Elektronika,Know How,Relay DC38 komentarTahu kenapa sein motor dan mobil kita berbunyi 'tek tek tek'? Kok bisa ya ada pompa air otomatis? Itu semua adalah aplikasi dari relay. Sudah tahu apa itu relay? Bagaimana cara menggunakan relay?

Relayadalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.

Logam ferromagnetisadalah logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam, logam tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara. Cara ini kerap digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.

Rangkaian Dasar Relay

Berikut ini penjelasan dari gambar di atas:

Amarture, merupakan tuas logam yang bisa naik turun. Tuas akan turun jika tertarik oleh magnet ferromagnetik (elektromagnetik) dan akan kembali naik jika sifat kemagnetan ferromagnetik sudah hilang. Spring, pegas (atau per) berfungsi sebagai penarik tuas. Ketika sifat kemagnetan ferromagnetik hilang, maka spring berfungsi untuk menarik tuas ke atas. Shading Coil, ini untuk pengaman arus AC dari listrik PLN yang tersambung dari C (Contact). NC Contact, NC singkatan dariNormally Close. Kontak yang secara default terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) ketika posisi OFF. NO Contact, NO singkatan dariNormally Open. Kontak yang akan terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) kotika posisi ON. Electromagnet, kabel lilitan yang membelit logam ferromagnetik. Berfungsi sebagai magnet buatan yang sifatya sementara. Menjadi logam magnet ketika lilitan dialiri arus listrik, dan menjadi logam biasa ketika arus listrik diputus. Aplikasi Rangkaian Pemicu Relay, ini adalah rangkaian / alat yang akan memicu relay untuk menjadi ON ketika sesuai situasi / kondisi tertentu. Rangkaian pemicu ini biasanya memiliki sensor atau rangkaian timer (memanfaatkan 'time delay'). Rangkaian yang menggunakan sensor misalnya sensor suhu, sensor air, sensor cahaya, sensor arus, dll. Sedangkan rangkain timer misalnya timer pada mesin cuci, timer tv, dll.Sebenarnyaaplikasi relaybanyak sekali. Dari mobil-mobilan, kulkas, lampu sein motor dan mobil, pompa air otomatis, hingga peralatan pada pesat terbang. Dari relay yang jenisnya kecil hingga yang mempunyai daya besar.Dari relai DC 5 volt, 12 volt hingga yang bervoltase tinggi. Keuntungan kita dalam menggunakan relay:

1. Kita bisa membuat rangkaian otomatis penyambung/pemutus (switch) tegangan AC dan DC2. Relay bisa digunakan pada switch tegangan tinggi3. Relay juga menjadi solusi pada switch dengan arus yang besar4. Bisa melakukan swith pada banyak kontak dalam waktu yang bersamaanJika mau bertanya atau berdiskusi, silakan isi komentar. Masukan dan sarannya juga sangat kami butuhkan.. :)Sudah Tahu Cara Kerja, Skema, dan Jalur Port USB?Hari SantosoElectronics,Elektronika,Kabel Data,Port USB12 komentarUSB atau kita panjangkan menjadi Universal Serial Bus, merupakan external port device yang sudah pasti ada di setiap komputer dan laptop. Fungsinya adalah sebagai media koneksi data antara komputer dan perangkat dan aksesoris yang menggunakan colokan USB seperti printer, modem, ponsel, cooling fan, flashdisk, dan lain-lain. Misalkan dengan flashdisk, kita bisa memindahkan data dari komputer ke komputer lain melalui colokan kecil ini.

Kini USB sudahversi 3.0, tentu lebih cepat daripada versi 1.1 dan 2.0. Kali ini kita belum akan membahas versi-versi USB tersebut, akan tetapi kita akan belajar tentang cara kerja dan skemanya. Untuk selanjutnya, kita bedakan dulu anatara USB jenis Cowok (Male) dan Cewek (Female). USB Cowok adalah yang interface USB yang menempel di device eksternal misal flashdisk. Sedangkan USB Cewek adalah colokan USB pada komputer dan laptop.

Dari gambar di atas, colokan USB mempunya empat pin. Dua pin untuk power dan dua pin sisanya untuk jalur data. Pin 1 sebagai penyuplai power dengan tegangan +5 Volt DC, sedangkan untuk Ground-nya ada di Pin 4. Sehingga kombinasi dari kedua pin ini bisa kita manfaat untuk tenaga / power, misalkan untuk memutar kipas pada cooling fan, untuk charger ponsel, dan lain-lain. Sedangkan untuk Pin 2 dan 3 adalah untuk mengirim dan menerima data. Misalnya ketika kita meng-copy file dari laptop ke flashdisk, maka datanya akan lewat di Pin 2 dan 3.

Nah, berikut ini adalah gambar radio yang powernya disuplai dari port USB. Radio tersebut sebenarnya menggunakan power supply dari trafo. Hanya saja untuk fleksibilitas, saya menyuplai tegangan sumbernya dari colokan USB.

Arus apaTegangan?April 28, 2010Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar orang sering berbicara Oo.. ini arusnya terlalu besar! atau juga banyak yang bilang Iya, ini tegangannya naik turun... Nah, sebenarnya apa sih bedanya arus dan tegangan? apakah anda yakin kalau anda bisa menjawabnya?Iya, ini tegangannya naik turun, apakah tegangan bolak-balik tidak naik turun?? apakah pernyataan itu benar pada tempatnya? Apa sih arus itu? dan apa pula tegangan itu?ArusBanyak dari kita sering men-salah artikan istilah Arus ini. Bahkan banyak juga yang salah kaprah mentafsirkannya. Arus, adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Sedangkan satuan arus listrik adalah Ampere.Sama dengan arus sungai,arus listrik juga mengalir. Arus sungai bergerak dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang rendah, sama dengan arus sungai, arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.

Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.Sedangkankuat arus listrikadalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 62810^16 atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktorFormula arus listrik adalah:I = Q/t (ampere)Dimana:I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampereQ = Besarnya muatan listrik, coulombt = waktu, detikTeganganMari kita bermain air lagi, setelah sebelumnya kita menggunakan sungai untuk analogi arus, sekarang kita analogikan tegangan dengan bejana berhubungan seperti gambar dibawah.

Aliran air pada bejana berhubunganSekarang apabila kita mempunyai 2 buah bejana berhubungan seperti pada gambar diatas, jika tabung tersebut kita letakkan pada tempat yang datar, apa yang terjadi? ya, permukaan air pada kedua bejana tersebut akan terlihat datar dan sama volumenya, dalam hal ini tidak ada aliran air dalam pipa. Akan tetapi, apa yang terjadi apabila salah satu tabung kitamiring-kan?Jika salah satu tabung diangkat maka dengan sendirinya air akan mengalir dari tabung tersebut ke tabung yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat makin deras aliran air yang melalui pipa.Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsepenergi potensial.Tingginya tabung menunjukkan besarnya energi potensial yang dimiliki. Yang paling penting dalam hal ini adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang sekaligus menentukan besarnya perbedaan potensial. Jadi semakin besar perbedaan potensialnya semakin deras aliran air dalam pipa.Konsep yang sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda potensial (dinyatakan dengan satuan volt). Jadi untuk sebuah konduktor semakin besar beda potensial akan semakin besar pula arus yang mengalir.Perlu dicatat bahwa beda potensial diukur antara ujung-ujung suatu konduktor. Namun kadang-kadang kita berbicara tentang potensial pada suatu titik tertentu. Dalam hal ini kita sebenarnya mengukur beda potensial pada titik tersebut terhadap suatu titik acuan tertentu. Sebagai standar titik acuan biasanya dipilih titik tanah (ground).Apa Pengertian & Manfaat Ampere (Kuat Arus Listrik)?Posted by indogeek on October 12, 2014Ampere adalah satuan SI untuk arus listrik, atau jumlah muatan listrik yang mengalir melalui konduktor dalam waktu yang ditentukan.

Alat untuk mengukur kuat arus dalam satuan Ampere (Amper meter)

Tulisan ini akan menjawab pertanyaan :Apa itu Ampere?Apa yang dimaksud dengan Ampere?Apa pengertian dari Ampere?Apa bedanya Ampere dan Tegangan?Apa yang menyebabkan listrik itu bisa nyetrum?

Ampere (Kuat Arus) merupakan istilah yang sering digunakan dalam kelistrikan, yang berarti arus listrik, satuannya ampere atau amp. Ampere adalah satuan SI untuk arus listrik, atau jumlah muatan listrik yang mengalir melalui konduktor dalam waktu yang ditentukan. Satu ampere sama dengan muatan satu coulomb - sekitar 6.241 x 1018 elektron - per detik yang mengalir melewati suatu titik tertentu. Perangkat listrik yang dinilai sesuai dengan kebutuhan ampere listrik atau jumlah arus yang dibutuhkannya, maka alat tersebut akan menarik dari sumber listrik saat beroperasi secara normal. Ketika seseorang berbicara tentang listrik yang mengalir masuk dan keluar dari rumah, mereka mungkin mengacu pada tegangan, ampere atau watt tergantung pada keadaan. Tetapi ketika ada orang yang terkena sengatan listrik, maka yang sebenarnya menyebabkan sengatan tersebut adalah ampere (arus listrik), bukan tegangan (volt).Arus dan TeganganListrik mengacu pada rangkaian listrik rumah, seperti halnya air yang mengacu pada sistem pipa air. Secara kasar, tegangan diibaratkan sebagai tekanan air, sedangkan arus listrik diibaratkan sebagai jumlah (kuantitas) air yang mengalir melewati suatu titik tertentu per detik. Pada tekanan tertentu, sedikit air bisa melewati pipa kecil daripada pipa besar dalam waktu tertentu, sehingga ukuran pipa dapat dianggap sebagai setara dengan ukuran hambatan listrik (ohm) - pipa yang lebih kecil memiliki ketahanan yang lebih tinggi. Semakin tinggi hambatan listrik dari sebuah alat, semakin kecil arus listrik yang mengalir. Resistensi atau hambatan sering tergantung pada diameter kabel.

Listrik masuk ke rumah melalui jaringan listrik, akhirnya terhubung ke generator. Untuk meminimalkan kehilangan energi sepanjang perjalanan dalam saluran listrik, maka digunakanlah transformator untuk menaikkan tegangan menjadi tegangan yang sangat tinggi. Sebelum mencapai rumah, transformator tambahan digunakan untuk mengurangi tegangan ke nilai yang cocok untuk keperluan rumah tangga, yaitu 110, 220, atau 230 volt sesuai dengan ketentuan yang berlaku, misalnya diindonesia umumnya adalah 220 volt. Tegangan adalah pengukuran "beda potensial" energi yang tersedia, tapi bukan untuk mengukur berapa banyak energi yang digunakan.

Seperti inilah cara kerja arus (ampere): sebuah alat listrik membutuhkan sejumlah energi listrik untuk melakukan tugasnya, dan menarik sejumlah listrik dari sumber listrik melalui jalur (saluran) volt. Sebuah perangkat kecil, seperti pemanas air biasanya membutuhkan daya kurang dari alat besar seperti kulkas atau gergaji listrik. Dari segi kelistrikan, peralatan tersebut bekerja pada kuat arus yang berbeda. Sebuah motor listrik yang besar dapat menarik arus 100 ampere, sementara elemen pemanas kecil dapat menarik hanya sepuluh ampere. Motor besar dan motor kecil sama-sama memasuki saluran/jalur yang sama, yaitu sama-sama 110-volt, tapi kebutuhan ampere/arusnya berbeda setiap detiknya. Jadi, jumlah elektron yang mengalir berbeda.Konsumsi Daya Listrik (PLN)Watt adalah satuan yang digunakan untuk mengukur konsumsi daya. Sebuah arus satu ampere pada satu volt menggunakan satu watt daya. Daya yang digunakan oleh perangkat yaitu ampere dikalikan dengan volt, sehingga sebuah alat peringkat sepuluh ampere terhubung ke pasokan 110-volt akan menggunakan 1110 watt. Karena watt digunakan oleh perusahaan listrik untuk mengukur listrik yang dikonsumsi dan untuk perhitungan biaya listrik dari konsumen. Biasanya, konsumen akan dibebankan oleh kilowatt-jam (kWh) listrik yang digunakan - menjalankan perangkat sepuluh ampere pada pasokan 110-volt selama satu jam akan memberikan konsumsi dari 1.110 watt-jam (Wh), atau 1.11 kilowatt-jam (kWh).

Sekering listrik (fuse) mempunyai arus maksimal yang bisa dilalui oleh arus listrik

Sederhananya, semakin tinggi jumlah ampere yang tertera pada alat yang dipakai, maka semakin tinggi pula beban listriknya. Jika ingin melakukan penghematan pada tagihan listrik bulanan, maka gunakanlah alat atau mesin memiliki ampere yang rendah. Jika kehandalan dan kecepatan yang lebih penting, maka produk dengan ampere atau Watt besar yang lebih baik.Melindungi Peralatan ListrikAmpere harus disesuaikan untuk melindungi kabel listrik dan sirkuit dari overheating atau hubungan arus pendek. Inilah sebabnya mengapa listrik menggunakan sekering dan pemutus. Sebuah sekering 30-ampere, misalnya, akan memungkinkan peralatan yang lebih kecil untuk berjalan dengan aman. Misalkan jika pengering pakaian listrik menarik 60 ampere, maka filamen logam dalam sekering akan mencair dan akan memutus sirkuit. Switch breaker juga berfungsi untuk mengontrol arus dari pemutusan sirkuit. Perangkat listrik yang lebih besar sering memiliki sirkuit sendiri dengan sekering kapasitas yang lebih tinggi atau switch breaker untuk menghindari overload tersebut.Terkena Setrum (Sengatan Listrik)Ketika seseorang menerima sengatan listrik karena kecerobohan atau kesalahan, berarti ada sejumlah arus listrik yang mengalir melalui tubuh orang tersebut, dan bukan tegangan. Sehingga yang menentukan tingkat keparahan dari luka yang disebabkan dan tingkat kefatalannya tergantung pada arus, bukan pada tegangan. Banyak siswa SMA akan mengalami kejutan dari mungkin 50.000 volt dari generator Van de Graaf di lab fisika, tapi karena arusnya yang sangat kecil, maka tidak berbahaya. Beda halnya ketika tersengat listrik 110-volt, dengan arus yang besar, bisa jadi fatal. Sebuah arus 0.1-0.2 ampere mengalir melalui tubuh manusia biasanya mematikan, karena dampaknya pada jantung. Anehnya, dengan pengobatan yang tepat, korban terkena lebih dari 0.2 ampere dapat bertahan hidup, kontraksi otot yang parah disebabkan dapat melindungi jantung dari gangguan listrik.