konsep & implementasi unggul berkarakter bela negara

33
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR S U R A B A Y A - 09 JULI 2019 WORKSHOP KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA @ DR. I NYOMAN D. PAHANG PUTRA

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

S U R A B A Y A - 09 JULI 2019

WORKSHOPKONSEP & IMPLEMENTASI

UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

@ DR. I NYOMAN D. PAHANG PUTRA

Page 2: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

PERGURUAN TINGGI UNGGUL

FOKUS PADA PERBAIKAN PROSES

PENDIDIKAN

PER

GU

RU

AN

TIN

GG

I U

NG

GU

L

KEMANDIRIAN

KREATIFITAS

Page 3: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

PERGURUAN TINGGI UNGGUL

KEUNGGULAN

1. Dosen2. Tenaga Kependidikan3. Manajemen4. Layanan Pendidikan5. Sarana Penunjang6. Program Pendidikan Pengajaran7. Program Penelitian8. Program Pengabdian Masyarakat

HIGH ACHIEVEMENT

INPUT/

INTAKEPROCESS

OUTPUT

OUTCOME

Page 4: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

DIMENSI PERGURUAN TINGGI UNGGUL

DIM

ENSI

PER

GU

RU

AN

TI

NG

GI U

NG

GU

L

Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang lebih fungsional dalam kehidupan pelaku dan peserta

didik

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan

dengan daya nalar

Kemampuan meningkatkan

kualitas kepribadiannya

kemampuan mengembangkan

potensi dan prestasi

Page 5: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

CIRI-CIRI PERGURUAN TINGGI UNGGUL

CIR

I-C

IRI P

ERG

UR

UA

N

TIN

GG

I UN

GG

UL

memiliki siswa dengan bakat-bakat khusus dan

kemampuan serta kecerdasan yang tinggi

memiliki tenaga pengajar yang profesional dan handal

memiliki kurikulum yang diperkaya (eskalasi)

memiliki sarana dan prasarana yang baik, seperi ruang kelas, taman, laboratorium, prasarana sarana olah raga dan ruang komputer yang lengkap, perpustakaan, yang dapat meningkatkan prestasi siswa, media belajar yang lengkap, referensi yang up-date, tempat ibadah yang

bersih dan rapi, tenaga konseling dan ruang konseling,

Rasio ruang kelas dan laboratorium

Page 6: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

FAKTOR-FAKTOR PERGURUAN TINGGI UNGGUL

FAK

TOR

-FA

KTO

R

PER

GU

RU

AN

TIN

GG

I U

NG

GU

L

Kepemimpinan yang profesional

Dosen-Dosen yang tangguh dan profesional. Dosen sebagai ujung tombak perguruan tinggi dan berhadapan langsung dengan siswa. Dosen profesional mampu mewujudkan harapan stakeholder

Memiliki tujuan pencapaian filosofis yang jelas. Tujuan filosofis ditunjukkan dalam bentuk visi dan misi seluruh kegiatan institusi, tidak hanya itu, visi dan misi dapat dicerna dan dilaksanakan secara bersama oleh setiap elemen perguruan tinggi

Lingkungan yang kondusif untuk pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Secara riel lingkungan kondusif adalah lingkungan yang dapat memberikan dimensi pemahaman secara menyeluruh bagi siswa didik, Dosen dan Tenaga Kependidikan dalam atmosfir riset

Jaringan organisasi yang baik. Diperlukan dialog antar organisasi, misalnya forum orang tua siswa dengan forum institusi

Kurikulum yang jelas dan terukur secara learning output dan outcome-nya

Riset yang memiliki luaran berskala internasional

Riset yang memiliki hilirisasi untuk kemanfaatan masyarakat secara umum dan masyarakat lingkungan sekitar secara khusus

Evaluasi implementasi pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat

Partisipasi aktif stakeholder dalam pengembangan perguruan tinggi

Page 7: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

KARAKTER

KARAKTER merupakan sifat atau watak seseorang yang bisa baik dan bisa tidak baik berdasarkan penilaian lingkungannya.

KARAKTER adalah seperangkat sifat (trait) yang menentukan sosok seseorang sebagai individu. Karakter menentukan apakah seseorang dalam mencapai keinginannya menggunakan cara/tindakan yangbenar menurut lingkungannya dan mematuhi hukum dan aturan kelompok. Jadi, karakter merupakan sifat atau watak seseorang yang bisa baik dan bisa tidak baik berdasarkan penilaian lingkungannya.

Page 8: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

PERBEDAAN KARAKTER DAN PERSONALITAS

KARAKTER merupakan perilaku hasil pembelajaran. Karakter pada dasarnyadiperoleh melalui interaksi orang tua, guru, teman dan lingkungan. Karakter diperoleh dari hasil pembelajaran secara langsung atau pengamatan terhadaporang lain. Pembelajaran langsung dapat berupa ceramah dan diskusi tentang karakter, sedang pengamatan diperoleh melalui pengalaman sehari-hari terkait dengan subjek yang dilihat di lingkungan termasuk media televisi.

PERSONALITAS merupakan sifat (trait) bawaan sejak lahir. Seseorang lahir dengantrait personaliti tertentu, seseorang ada yang pemalu dan ada yang terbuka danmudah bicara. Klasifikasi lain adalah apakah seseorang beroritentasi pada tugas atau senang kegiatan sosial. Hal ini yang menjadikan seseorang memiliki sifat ingin menguasai, ingin mempengaruhi, personaliti stabil atau patuh.

Page 9: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

KARAKTER DALAM RANAH AFEKTIFKARAKTER dikaitkan dengan pendidikan karakter, sering digunakan untuk menyatakan seberapabaik seseorang atau dengan kata lain, seseorang yang menampilkan kualitas personal yang cocok dengan yang diinginkan masyarakat dapat dinyatakan memiliki karakter yang baik danmengembangkan kualitas karakter sering dilihat sebagai tujuan.Komponen ini merupakan bagian dari aspek afektif pada Standar Nasional Pendidikan.

5 p

eri

ng

kat

(le

vel)

ra

nah

af

ekt

if m

en

uru

t ta

kso

no

mi

Kra

thw

ol

Receiving atau attending, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan

suatu fenomena khusus atau stimulus

Responding merupakan partisipasi aktif siswa, yaitu sebagian dari

perilakunya

Valuing adalah sesuatu yang memiliki manfaat atau kepercayaan atas

manfaat sesuatu

Organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan dan konflik antar nilai

diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten

Characterization (peringkat ranah afektif tertinggi) atau nilai yang kompleks. Pada peringkat ini siswa memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada suatu waktu tertentu hingga

terbentuk life style

Page 10: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

DIMENSI PENDIDIKAN KARAKTER

Page 11: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

PENILAIAN KARAKTER

PENILAIAN PADA RANAH AFEKTIF, memerlukan data kuantitatif dan kualitatif:1. Data kuantitatif diperoleh melalui pengukuran dan hasilnya

berbentuk angka,2. Data kualitiatif pada umumnya diperoleh melalui pengamatan.

Untuk itu, diperlukan instrumen note, yaitu instrumen yang hasilnya tidak ada yang salah atau benar. Data kualitatifdiperoleh dengan menggunakan instrumen dalam bentuk pedoman pengamatan.

Page 12: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

PENILAIAN KARAKTER

INS

TR

UM

EN

PE

NIL

AIA

N

PE

ND

IDIK

AN

KA

RA

KT

ER

Instrumen minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat peserta didik terhadap mata kuliah yang

selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap mata kuliah

Instrumen sikap bertujuan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap suatu objek, misalnya sikap terhadap kegiatan perguruan tinggi, sikap terhadap Dosen, dan sebagainya. Sikap terhadap mata kuliah bisa positif bisa

negatif. Hasil pengukuran sikap berguna untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk peserta didik

Instrumen konsep diri dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Peserta didik melakukan evaluasi secara objektif terhadap potensi yang ada dalam dirinya. Karakteristik potensi peserta didik sangat penting untuk menentukan jenjang karirnya. Informasi kekuatan dan kelemahan peserta didik digunakan untuk menentukan program yang sebaiknya ditempuh oleh peserta didik. Informasi karakteristik peserta didik

diperoleh dari hasil pengukuran dan pengamatan

Instrumen nilai dan keyakinan dimaksudkan untuk mengungkap nilai dan keyakinan individu. Informasi yang diperoleh berupa nilai dan keyakinan yang positif dan yang negatif. Hal-hal yang positif diperkuat, sedangkan yang

negatif diperlemah dan akhirnya dihilangkan

Instrumen moral dimaksudkan untuk mengungkap moral. Informasi moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan laporan diri, yaitu mengisi kuesioner. Informasi hasil pengamatan bersama dengan hasil kuesioner menjadi informasi penting tentang moral seseorang. Instrumen yang digunakan bisa dalam bentuk kuesioner. Bentuk kuesioner ini memiliki kelemahan dan kebaikan. Kebaikannya adalah cakupan materi yang ditanyakan bisa lebih banyak. Kelemahan penggunaan instrumen kuesioner dalam mengukur karakter atau aspek afektif sesorang adalah pada validitas jawaban. Karena yang dijawab belum tentu yang dipraktikkan sehari-hari. Ada unsur social desirability, yaitu apa yang dianggap baik oleh masyarakat. Oleh karena itu, instrumen

tersebut harus dilengkapi dengan data hasil kegiatan pengamatan.

Page 13: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

BELA NEGARA

Kesadaran BELA NEGARA merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya dalam upaya BELA NEGARA

Kesadaran BELA NEGARA menjadi modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia

PERADABAN YANG UNGGUL DAN MULIA melalui masyarakat dan bangsa yang baik (good society and nation), damai, adil dan sejahtera

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) mengatur mengenai Upaya Bela Negara yaitu ketentuan Pasal 27 Ayat (3): “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara,” dan Pasal 30 Ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Page 14: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

HAKIKAT PERTAHANAN NEGARA DALAM BELANEGARA

Ciri kewilayahanmengandung makna bahwa gelar kekuatan pertahanan

dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan kondisi

geografi sebagai negara kepulauan

Ciri kesemestaan

mengandung makna bahwa seluruh sumber daya

nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan

Ciri kerakyatan mengandung makna

bahwa orientasi pertahanan diabdikan

oleh dan untuk kepentingan seluruh

rakyat

Cir

i Sis

tem

Per

tah

anan

Ne

gara

yan

g b

ers

ifat

sem

esta

Kerakyatan

Kesemestaan

Kewilayahan

tercermin dalam Undang-Undang Republik IndonesiaNo. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Page 15: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

KONSEP DAN IMPLEMENTASI SECARA UMUMUNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAANUNGGUL BERKARAKTER BELANEGARA

UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

DASAR FILOSOFIS DAN YURIDIS

DASAR KONSEPTUAL

DASAR EMPIRIS(best practices)

KELUARGA

INST

ITU

SI

MA

SYA

RA

KA

T

INTERVENSI

HABITUASI

AKTUALITASUNGGUL

BERKARAKTER BELA NEGARA

PIRANTI PENDUKUNG:KEBIJAKAN, PEDOMAN, SUMBER DAYA, LINGKUNGAN,

SARANA PRASARANA, ATMOSFIR KEBERSAMAAN,KOMITMEN PEMANGKU KEPENTINGAN

Page 16: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

KONSEP DAN IMPLEMENTASI SECARA KHUSUSUNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

1. Instrumen Minat2. Instrumen Sikap3. Instrumen Konsep Diri4. Instrumen Nilai5. Instrumen Moral

UNGGUL DALAM

PENGELOLAAN

MEMFUSIKAN 5 INSTRUMEN DALAM

PROSES DAN PENILAIAN KARAKTERDALAM PEMBELAJARAN

MENUJU LUARAN TRIDHARMA YANG MENGANDUNG 3 CIRI SISTEM PERTAHANAN NEGARA YANG BERSIFAT

SEMESTA dalam BELANEGARA

amanah Permenristekdikti No. 44 tahun 2015

Page 17: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

1. Instrumen Minat2. Instrumen Sikap3. Instrumen Konsep Diri4. Instrumen Nilai5. Instrumen Moral

OUTBOUND BELA NEGARA

IMPLEMENTASIUNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

1. Instrumen Penilaian Karakter menjadi komposisi penilaian hasil belajar

2. Instrumen ini menjadi salah satu entitas penilaian hasil belajar (softskill) dalam sistem informasi pada PENILAIAN AKHIR HASIL MATA KULIAH

1. Metode Pembelajaran, misal:Pengembangan Metode Discovery

2. Terbitnya Jurnal Penelitian, misal:Journal of Applied Science for Nation Character Fostering

3. Terbitnya Jurnal Pengabdian Masyarakat, misal:Journal of the Application of Social, Humanities andEngineering Science for Community Empowerment

Tugas Akhir Mahasiswa WAJIB diterbitkan,Penulis Pertama : Mahasiswa,Penulis Kedua/Ketiga : Dosen Pembimbing

INHERENTCek Plagiasi

< 25%

Surat Edaran Kemristekdikti Nomor: B/323/B.B1/SE/2019 tentang Publikasi Karya Ilmiah

PO PAK DIRJEN SDID KEMRISTEKDIKTI

2019 hal 25

Nilai-Nilai Bela Negara1. Cinta Tahan Air2. Kesadaran berbangsa dan bernegara3. Setia/yakin pada Pancasila sebagai

ideologi negara4. Rela berkorban bagi bangsa dan Negara5. Memiliki kemampuan awal bela negara

baik fisik dan non fisik

Page 18: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

IMPLEMENTASIUNGGUL DALAM MANAJEMEN PENILAIAN KARAKTER YANG BERBASIS BELA NEGARA

SOFT SKILL (30%) HARD SKILL (70%)

Instrumen Minat

Instrumen Sikap

Instrumen Konsep Diri

Instrumen Nilai

Instrumen Moral

Tugas Quiz UTS UAS

6% 6% 6% 6% 6% 10% 10% 25% 25%

Terkandung NILAI-NILAI BELA NEGARA

Page 19: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LULUSAN UPNVJT

UNGGUL BERKARAKTER ENEFICIAL

XCELLENTEALTTENTIVE

BELA

NEGARA

BERMANFAAT

HEBAT

LOYAL DAN JUJUR

PENUH PERHATIAN TERKAIT PERMASALAHAN YANG TIMBUL DI MASYARAKAT

Page 20: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA
Page 21: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

DAFTAR PUSTAKA

1. Deci, E.L.1975. Intrinsic Motivation. NY: Plenum Press.2. Geertz, Clifford. 1973. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books.3. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2019. Pedoman Operasional Penilaian Angka

Kredit Kenaikan Jabatan Akademik/Pangkat Dosen. Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti.4. Martin, David Jerner dan Kimberly S. Loomis. 2014. Building Teachers: A Constructivist Approach to

Introducing Education . Second Edition. Belmont: Wadsworth.5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi.6. Surat Edaran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor: B/323/B.B1/SE/2019 tentang

Publikasi Karya Ilmiah Program Sarjana, Program Magister, dan Program Doktor.7. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.8. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Page 22: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

INDEX LAMPIRAN

1. Pengembangan Instrumen Minat.2. Pengembangan Instrumen Sikap.3. Pengembangan Instrumen Konsep Diri.4. Pengembangan Instrumen Nilai.5. Pengembangan Instrumen Moral.6. Metode Pembelajaran Discovery.

Page 23: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 1

Pengembangan Instrumen MinatContoh indikator minat terhadap pelajaran matematika:

❑ Memiliki catatan pelajaran matematika.

❑ Berusaha memahami matematika.

❑ Memiliki buku matematika.

❑ Mengikuti pelajaran matematika.

Contoh pernyataan untuk kuesioner:❑ Catatan pelajaran matematika saya lengkap.

❑ Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum mengikuti pelajaran matematika.

❑ Saya berusaha memahami mata pelajaran matematika.

❑ Saya senang mengerjakan soal matematika.

❑ Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran matematika.

Page 24: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 11

No Keterangan Sangat Baik Baik Buruk Sangat Buruk

4 3 2 1

1 Catatan Pelajaran Mata Kuliah terkait

2 Persiapan pertanyaan sebelum mengikuti pelajaran mata kuliah terkait

3 Usaha memahami mata kuliah terkait

4 Tingkat kesenangan dalam mengerjakan soal mata kuliah terkait

5 Tingkat kehadiran pada mata kuliah tertentu

CONTOH KUESIONER

Pengembangan Instrumen Minat(diisi oleh siswa didik)

Page 25: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 2

Pengembangan Instrumen SikapContoh indikator sikap terhadap mata pelajaran matematika:

❑ Membaca buku matematika.

❑ Mempelajari matematika.

❑ Melakukan interaksi dengan guru matematika.

❑ Mengerjakan tugas matematika.

❑ Melakukan diskusi tentang matematika.

Contoh pernyataan untuk kuesioner:❑ Saya senang membaca buku matematika.

❑ Tidak semua orang harus belajar matematika.

❑ Saya jarang bertanya pada guru tentang pelajaran matematika.

❑ Saya tidak senang pada tugas pelajaran matematika.

❑ Saya berusaha mengerjakan soal-soal matematika sebaik-baiknya.

Page 26: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 21

No Keterangan Sangat Baik Baik Buruk Sangat Buruk

4 3 2 1

1 Tingkat kesenangan membaca buku mata kuliah terkait

2 Tingkat frekuensi bertanya pada dosen tentang pelajaran mata kuliah terkait

3 Tingkat kesenangan pada tugas mata kuliah terkait

4 Tingkat upaya mengerjakan soal-soal tugas mata kuliah terkait sebaik-baiknya

CONTOH KUESIONER

Pengembangan Instrumen Sikap(diisi oleh siswa didik)

Page 27: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 3

Pengembangan Instrumen Konsep DiriContoh indikator konsep diri:

❑ Memilih mata pelajaran yang mudah dipahami.

❑ Memiliki kecepatan memahami mata pelajaran.

❑ Menunjukkan mata pelajaran yang dirasa sulit.

Contoh pernyataan untuk instrumen:❑ Saya sulit mengikuti pelajaran matematika.

❑ Saya mudah memahami bahasa Inggris.

❑ Saya mudah menghafal suatu konsep.

❑ Saya mampu membuat karangan yang baik.

❑ Saya bisa bermain sepak bola dengan baik.

❑ Saya mampu membuat karya seni yang baik.

❑ Saya perlu waktu yang lama untuk memahami pelajaran fisika.

Page 28: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 31

No Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah

4 3 2 1

1 Tingkat kemudahan memahami mata kuliah terkait

2 Tingkat kemudahan menghafal suatu konsep mata kuliah terkait

3 Tingkat kemampuan membuat karangan/narasi yang baik pada mata kuliah terkait

4 Tingkat kemampuan membuat karya yang baik pada mata kuliah terkait

5 Tingkat kebutuhan waktu untuk memahami mata kuliah terkait

CONTOH KUESIONER

Pengembangan Instrumen Konsep Diri(diisi oleh siswa didik)

Page 29: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 4

Pengembangan Instrumen NilaiContoh indikator nilai adalah:

❑ Meyakini keberhasilan peserta didik.

❑ Menunjukkan keyakinan atas kemampuan guru.

❑ Mempertahankan keyakinan akan harapan masyarakat.

Contoh pernyataan untuk kuesioner tentang nilai peserta didik:

❑ Saya berkeyakinan bahwa prestasi belajar peserta didik sulit untuk ditingkatkan.

❑ Saya berkeyakinan bahwa kinerja pendidik sudah maksimal.

❑ Saya berkeyakinan bahwa peserta didik yang aktif dalam mengikuti kegiatan perkuliahan, menyelesaikan tugas dan praktikum dengan baik,cenderung cepat memperoleh pekerjaan.

❑ Saya berkeyakinan bahwa hasil yang dicapai peserta didik adalah atas usahanya sendiri.

Page 30: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 41

No Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah

4 3 2 1

1 Tingkat keyakinan bahwa prestasi belajar peserta didik sulit untuk ditingkatkan

2 Tingkat keyakinan bahwa peserta didik yang aktif dalam mengikuti kegiatan perkuliahan, menyelesaikan tugas dan praktikum dengan baik,cenderung cepat memperoleh pekerjaan

3 Tingkat keyakinan bahwa hasil yang dicapai peserta didik adalah atas usahanya sendiri

CONTOH KUESIONER

Pengembangan Instrumen Nilai(diisi oleh dosen pengampu)

Page 31: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 5

Contoh indikator moral sesuai dengan definisi tersebut adalah:

❑ Memegang janji.

❑ Memiliki kepedulian terhadap orang lain.

❑ Menunjukkan komitmen terhadap tugas-tugas.

❑ Memiliki Kejujuran.

Contoh pernyataan untuk instrumen moral:

❑ Bila saya berjanji pada teman, tidak harus menepati.

❑ Bila menghadapi kesulitan, saya selalu meminta bantuan orang lain.

❑ Bila ada orang lain yang menghadapi kesulitan, saya berusaha membantu.

❑ Bila bertemu teman, saya selalu menyapanya walau ia tidak melihat saya.

❑ Saya selalu bercerita hal yang menyenangkan teman, walau tidak seluruhnya benar.

❑ Bila ada orang yang bercerita, saya tidak selalu mempercayainya.

Pengembangan Instrumen Moral

Page 32: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 51

No Keterangan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1

1 Bila saya berjanji pada teman, tidak harus menepati

2 Bila menghadapi kesulitan, saya selalu meminta bantuan orang lain

3 Bila ada orang lain yang menghadapi kesulitan, saya berusaha membantu

4 Bila bertemu teman, saya selalu menyapanya walau ia tidak melihat saya

5 Saya selalu bercerita hal yang menyenangkan teman, walau tidak seluruhnya benar

6 Bila ada orang yang bercerita, saya tidak selalu mempercayainya

CONTOH KUESIONER

Pengembangan Instrumen Moral(diisi oleh siswa didik)

Page 33: KONSEP & IMPLEMENTASI UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA

LAMPIRAN 6Metode Pembelajaran Discoverymerupakan metode pembelajaran modern yang dilakukan dengan cara mengembangkan cara belajar siswamenjadi lebih aktif, mandiri dan pemahaman yang lebih baik. Siswa mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri,sehingga dapat diingat dengan lebih baik. Strategi ini dinamakan strategi penemuan. Siswa menjadi lebih aktifmencari, memahami, dan menemukan jawaban atau materi terkait. Siswa juga mampu menganalisapengetahuan yang diperolehnya kemudian ditransfer kepada masyarakat.

A. Kelebihan, antara lain:• Mengembangkan kognitif siswa dan memperbanyak penguasaan ketrampilan.• Pengetahuan diperoleh dengan caranya sendiri, sehingga menjadi lebih mandiri dan berpikir lebih luas.• Dapat menyesuaikan kemampuan siswa itu sendiri.• Mengarahkan siswa untuk dapat bergerak maju dan meningkatkan motivasi diri dalam belajar.• Meningkatkan rasa percaya diri melalui penemuan-penemuannya.• Meningkatkan interaksi antara siswa dengan dosen.B. Kekurangan, antara lain:• Diperlukan persiapan mental dalam proses belajar ini.• Metode ini baik untuk kelas kecil.• Mengajarkan tentang penemuan lebih mementingkan tentang pengertian daripada memperhatikan yang

diperolehnya dari keterampilan dan sikap.• Ide- ide mungkin sulit ditemukan.• Tidak semua penemuan menjelaskan pemecahan terhadap masalah.