konsep & implementasi unggul berkarakter bela negara
TRANSCRIPT
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
S U R A B A Y A - 09 JULI 2019
WORKSHOPKONSEP & IMPLEMENTASI
UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA
@ DR. I NYOMAN D. PAHANG PUTRA
PERGURUAN TINGGI UNGGUL
FOKUS PADA PERBAIKAN PROSES
PENDIDIKAN
PER
GU
RU
AN
TIN
GG
I U
NG
GU
L
KEMANDIRIAN
KREATIFITAS
PERGURUAN TINGGI UNGGUL
KEUNGGULAN
1. Dosen2. Tenaga Kependidikan3. Manajemen4. Layanan Pendidikan5. Sarana Penunjang6. Program Pendidikan Pengajaran7. Program Penelitian8. Program Pengabdian Masyarakat
HIGH ACHIEVEMENT
INPUT/
INTAKEPROCESS
OUTPUT
OUTCOME
DIMENSI PERGURUAN TINGGI UNGGUL
DIM
ENSI
PER
GU
RU
AN
TI
NG
GI U
NG
GU
L
Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang lebih fungsional dalam kehidupan pelaku dan peserta
didik
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan
dengan daya nalar
Kemampuan meningkatkan
kualitas kepribadiannya
kemampuan mengembangkan
potensi dan prestasi
CIRI-CIRI PERGURUAN TINGGI UNGGUL
CIR
I-C
IRI P
ERG
UR
UA
N
TIN
GG
I UN
GG
UL
memiliki siswa dengan bakat-bakat khusus dan
kemampuan serta kecerdasan yang tinggi
memiliki tenaga pengajar yang profesional dan handal
memiliki kurikulum yang diperkaya (eskalasi)
memiliki sarana dan prasarana yang baik, seperi ruang kelas, taman, laboratorium, prasarana sarana olah raga dan ruang komputer yang lengkap, perpustakaan, yang dapat meningkatkan prestasi siswa, media belajar yang lengkap, referensi yang up-date, tempat ibadah yang
bersih dan rapi, tenaga konseling dan ruang konseling,
Rasio ruang kelas dan laboratorium
FAKTOR-FAKTOR PERGURUAN TINGGI UNGGUL
FAK
TOR
-FA
KTO
R
PER
GU
RU
AN
TIN
GG
I U
NG
GU
L
Kepemimpinan yang profesional
Dosen-Dosen yang tangguh dan profesional. Dosen sebagai ujung tombak perguruan tinggi dan berhadapan langsung dengan siswa. Dosen profesional mampu mewujudkan harapan stakeholder
Memiliki tujuan pencapaian filosofis yang jelas. Tujuan filosofis ditunjukkan dalam bentuk visi dan misi seluruh kegiatan institusi, tidak hanya itu, visi dan misi dapat dicerna dan dilaksanakan secara bersama oleh setiap elemen perguruan tinggi
Lingkungan yang kondusif untuk pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Secara riel lingkungan kondusif adalah lingkungan yang dapat memberikan dimensi pemahaman secara menyeluruh bagi siswa didik, Dosen dan Tenaga Kependidikan dalam atmosfir riset
Jaringan organisasi yang baik. Diperlukan dialog antar organisasi, misalnya forum orang tua siswa dengan forum institusi
Kurikulum yang jelas dan terukur secara learning output dan outcome-nya
Riset yang memiliki luaran berskala internasional
Riset yang memiliki hilirisasi untuk kemanfaatan masyarakat secara umum dan masyarakat lingkungan sekitar secara khusus
Evaluasi implementasi pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat
Partisipasi aktif stakeholder dalam pengembangan perguruan tinggi
KARAKTER
KARAKTER merupakan sifat atau watak seseorang yang bisa baik dan bisa tidak baik berdasarkan penilaian lingkungannya.
KARAKTER adalah seperangkat sifat (trait) yang menentukan sosok seseorang sebagai individu. Karakter menentukan apakah seseorang dalam mencapai keinginannya menggunakan cara/tindakan yangbenar menurut lingkungannya dan mematuhi hukum dan aturan kelompok. Jadi, karakter merupakan sifat atau watak seseorang yang bisa baik dan bisa tidak baik berdasarkan penilaian lingkungannya.
PERBEDAAN KARAKTER DAN PERSONALITAS
KARAKTER merupakan perilaku hasil pembelajaran. Karakter pada dasarnyadiperoleh melalui interaksi orang tua, guru, teman dan lingkungan. Karakter diperoleh dari hasil pembelajaran secara langsung atau pengamatan terhadaporang lain. Pembelajaran langsung dapat berupa ceramah dan diskusi tentang karakter, sedang pengamatan diperoleh melalui pengalaman sehari-hari terkait dengan subjek yang dilihat di lingkungan termasuk media televisi.
PERSONALITAS merupakan sifat (trait) bawaan sejak lahir. Seseorang lahir dengantrait personaliti tertentu, seseorang ada yang pemalu dan ada yang terbuka danmudah bicara. Klasifikasi lain adalah apakah seseorang beroritentasi pada tugas atau senang kegiatan sosial. Hal ini yang menjadikan seseorang memiliki sifat ingin menguasai, ingin mempengaruhi, personaliti stabil atau patuh.
KARAKTER DALAM RANAH AFEKTIFKARAKTER dikaitkan dengan pendidikan karakter, sering digunakan untuk menyatakan seberapabaik seseorang atau dengan kata lain, seseorang yang menampilkan kualitas personal yang cocok dengan yang diinginkan masyarakat dapat dinyatakan memiliki karakter yang baik danmengembangkan kualitas karakter sering dilihat sebagai tujuan.Komponen ini merupakan bagian dari aspek afektif pada Standar Nasional Pendidikan.
5 p
eri
ng
kat
(le
vel)
ra
nah
af
ekt
if m
en
uru
t ta
kso
no
mi
Kra
thw
ol
Receiving atau attending, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan
suatu fenomena khusus atau stimulus
Responding merupakan partisipasi aktif siswa, yaitu sebagian dari
perilakunya
Valuing adalah sesuatu yang memiliki manfaat atau kepercayaan atas
manfaat sesuatu
Organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan dan konflik antar nilai
diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten
Characterization (peringkat ranah afektif tertinggi) atau nilai yang kompleks. Pada peringkat ini siswa memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada suatu waktu tertentu hingga
terbentuk life style
DIMENSI PENDIDIKAN KARAKTER
PENILAIAN KARAKTER
PENILAIAN PADA RANAH AFEKTIF, memerlukan data kuantitatif dan kualitatif:1. Data kuantitatif diperoleh melalui pengukuran dan hasilnya
berbentuk angka,2. Data kualitiatif pada umumnya diperoleh melalui pengamatan.
Untuk itu, diperlukan instrumen note, yaitu instrumen yang hasilnya tidak ada yang salah atau benar. Data kualitatifdiperoleh dengan menggunakan instrumen dalam bentuk pedoman pengamatan.
PENILAIAN KARAKTER
INS
TR
UM
EN
PE
NIL
AIA
N
PE
ND
IDIK
AN
KA
RA
KT
ER
Instrumen minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat peserta didik terhadap mata kuliah yang
selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap mata kuliah
Instrumen sikap bertujuan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap suatu objek, misalnya sikap terhadap kegiatan perguruan tinggi, sikap terhadap Dosen, dan sebagainya. Sikap terhadap mata kuliah bisa positif bisa
negatif. Hasil pengukuran sikap berguna untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk peserta didik
Instrumen konsep diri dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Peserta didik melakukan evaluasi secara objektif terhadap potensi yang ada dalam dirinya. Karakteristik potensi peserta didik sangat penting untuk menentukan jenjang karirnya. Informasi kekuatan dan kelemahan peserta didik digunakan untuk menentukan program yang sebaiknya ditempuh oleh peserta didik. Informasi karakteristik peserta didik
diperoleh dari hasil pengukuran dan pengamatan
Instrumen nilai dan keyakinan dimaksudkan untuk mengungkap nilai dan keyakinan individu. Informasi yang diperoleh berupa nilai dan keyakinan yang positif dan yang negatif. Hal-hal yang positif diperkuat, sedangkan yang
negatif diperlemah dan akhirnya dihilangkan
Instrumen moral dimaksudkan untuk mengungkap moral. Informasi moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan laporan diri, yaitu mengisi kuesioner. Informasi hasil pengamatan bersama dengan hasil kuesioner menjadi informasi penting tentang moral seseorang. Instrumen yang digunakan bisa dalam bentuk kuesioner. Bentuk kuesioner ini memiliki kelemahan dan kebaikan. Kebaikannya adalah cakupan materi yang ditanyakan bisa lebih banyak. Kelemahan penggunaan instrumen kuesioner dalam mengukur karakter atau aspek afektif sesorang adalah pada validitas jawaban. Karena yang dijawab belum tentu yang dipraktikkan sehari-hari. Ada unsur social desirability, yaitu apa yang dianggap baik oleh masyarakat. Oleh karena itu, instrumen
tersebut harus dilengkapi dengan data hasil kegiatan pengamatan.
BELA NEGARA
Kesadaran BELA NEGARA merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya dalam upaya BELA NEGARA
Kesadaran BELA NEGARA menjadi modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia
PERADABAN YANG UNGGUL DAN MULIA melalui masyarakat dan bangsa yang baik (good society and nation), damai, adil dan sejahtera
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) mengatur mengenai Upaya Bela Negara yaitu ketentuan Pasal 27 Ayat (3): “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara,” dan Pasal 30 Ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
HAKIKAT PERTAHANAN NEGARA DALAM BELANEGARA
Ciri kewilayahanmengandung makna bahwa gelar kekuatan pertahanan
dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan kondisi
geografi sebagai negara kepulauan
Ciri kesemestaan
mengandung makna bahwa seluruh sumber daya
nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan
Ciri kerakyatan mengandung makna
bahwa orientasi pertahanan diabdikan
oleh dan untuk kepentingan seluruh
rakyat
Cir
i Sis
tem
Per
tah
anan
Ne
gara
yan
g b
ers
ifat
sem
esta
Kerakyatan
Kesemestaan
Kewilayahan
tercermin dalam Undang-Undang Republik IndonesiaNo. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
KONSEP DAN IMPLEMENTASI SECARA UMUMUNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAANUNGGUL BERKARAKTER BELANEGARA
UNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA
DASAR FILOSOFIS DAN YURIDIS
DASAR KONSEPTUAL
DASAR EMPIRIS(best practices)
KELUARGA
INST
ITU
SI
MA
SYA
RA
KA
T
INTERVENSI
HABITUASI
AKTUALITASUNGGUL
BERKARAKTER BELA NEGARA
PIRANTI PENDUKUNG:KEBIJAKAN, PEDOMAN, SUMBER DAYA, LINGKUNGAN,
SARANA PRASARANA, ATMOSFIR KEBERSAMAAN,KOMITMEN PEMANGKU KEPENTINGAN
KONSEP DAN IMPLEMENTASI SECARA KHUSUSUNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA
1. Instrumen Minat2. Instrumen Sikap3. Instrumen Konsep Diri4. Instrumen Nilai5. Instrumen Moral
UNGGUL DALAM
PENGELOLAAN
MEMFUSIKAN 5 INSTRUMEN DALAM
PROSES DAN PENILAIAN KARAKTERDALAM PEMBELAJARAN
MENUJU LUARAN TRIDHARMA YANG MENGANDUNG 3 CIRI SISTEM PERTAHANAN NEGARA YANG BERSIFAT
SEMESTA dalam BELANEGARA
amanah Permenristekdikti No. 44 tahun 2015
1. Instrumen Minat2. Instrumen Sikap3. Instrumen Konsep Diri4. Instrumen Nilai5. Instrumen Moral
OUTBOUND BELA NEGARA
IMPLEMENTASIUNGGUL BERKARAKTER BELA NEGARA
1. Instrumen Penilaian Karakter menjadi komposisi penilaian hasil belajar
2. Instrumen ini menjadi salah satu entitas penilaian hasil belajar (softskill) dalam sistem informasi pada PENILAIAN AKHIR HASIL MATA KULIAH
1. Metode Pembelajaran, misal:Pengembangan Metode Discovery
2. Terbitnya Jurnal Penelitian, misal:Journal of Applied Science for Nation Character Fostering
3. Terbitnya Jurnal Pengabdian Masyarakat, misal:Journal of the Application of Social, Humanities andEngineering Science for Community Empowerment
Tugas Akhir Mahasiswa WAJIB diterbitkan,Penulis Pertama : Mahasiswa,Penulis Kedua/Ketiga : Dosen Pembimbing
INHERENTCek Plagiasi
< 25%
Surat Edaran Kemristekdikti Nomor: B/323/B.B1/SE/2019 tentang Publikasi Karya Ilmiah
PO PAK DIRJEN SDID KEMRISTEKDIKTI
2019 hal 25
Nilai-Nilai Bela Negara1. Cinta Tahan Air2. Kesadaran berbangsa dan bernegara3. Setia/yakin pada Pancasila sebagai
ideologi negara4. Rela berkorban bagi bangsa dan Negara5. Memiliki kemampuan awal bela negara
baik fisik dan non fisik
IMPLEMENTASIUNGGUL DALAM MANAJEMEN PENILAIAN KARAKTER YANG BERBASIS BELA NEGARA
SOFT SKILL (30%) HARD SKILL (70%)
Instrumen Minat
Instrumen Sikap
Instrumen Konsep Diri
Instrumen Nilai
Instrumen Moral
Tugas Quiz UTS UAS
6% 6% 6% 6% 6% 10% 10% 25% 25%
Terkandung NILAI-NILAI BELA NEGARA
LULUSAN UPNVJT
UNGGUL BERKARAKTER ENEFICIAL
XCELLENTEALTTENTIVE
BELA
NEGARA
BERMANFAAT
HEBAT
LOYAL DAN JUJUR
PENUH PERHATIAN TERKAIT PERMASALAHAN YANG TIMBUL DI MASYARAKAT
DAFTAR PUSTAKA
1. Deci, E.L.1975. Intrinsic Motivation. NY: Plenum Press.2. Geertz, Clifford. 1973. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books.3. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2019. Pedoman Operasional Penilaian Angka
Kredit Kenaikan Jabatan Akademik/Pangkat Dosen. Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti.4. Martin, David Jerner dan Kimberly S. Loomis. 2014. Building Teachers: A Constructivist Approach to
Introducing Education . Second Edition. Belmont: Wadsworth.5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.6. Surat Edaran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor: B/323/B.B1/SE/2019 tentang
Publikasi Karya Ilmiah Program Sarjana, Program Magister, dan Program Doktor.7. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.8. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
INDEX LAMPIRAN
1. Pengembangan Instrumen Minat.2. Pengembangan Instrumen Sikap.3. Pengembangan Instrumen Konsep Diri.4. Pengembangan Instrumen Nilai.5. Pengembangan Instrumen Moral.6. Metode Pembelajaran Discovery.
LAMPIRAN 1
Pengembangan Instrumen MinatContoh indikator minat terhadap pelajaran matematika:
❑ Memiliki catatan pelajaran matematika.
❑ Berusaha memahami matematika.
❑ Memiliki buku matematika.
❑ Mengikuti pelajaran matematika.
Contoh pernyataan untuk kuesioner:❑ Catatan pelajaran matematika saya lengkap.
❑ Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum mengikuti pelajaran matematika.
❑ Saya berusaha memahami mata pelajaran matematika.
❑ Saya senang mengerjakan soal matematika.
❑ Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran matematika.
LAMPIRAN 11
No Keterangan Sangat Baik Baik Buruk Sangat Buruk
4 3 2 1
1 Catatan Pelajaran Mata Kuliah terkait
2 Persiapan pertanyaan sebelum mengikuti pelajaran mata kuliah terkait
3 Usaha memahami mata kuliah terkait
4 Tingkat kesenangan dalam mengerjakan soal mata kuliah terkait
5 Tingkat kehadiran pada mata kuliah tertentu
CONTOH KUESIONER
Pengembangan Instrumen Minat(diisi oleh siswa didik)
LAMPIRAN 2
Pengembangan Instrumen SikapContoh indikator sikap terhadap mata pelajaran matematika:
❑ Membaca buku matematika.
❑ Mempelajari matematika.
❑ Melakukan interaksi dengan guru matematika.
❑ Mengerjakan tugas matematika.
❑ Melakukan diskusi tentang matematika.
Contoh pernyataan untuk kuesioner:❑ Saya senang membaca buku matematika.
❑ Tidak semua orang harus belajar matematika.
❑ Saya jarang bertanya pada guru tentang pelajaran matematika.
❑ Saya tidak senang pada tugas pelajaran matematika.
❑ Saya berusaha mengerjakan soal-soal matematika sebaik-baiknya.
LAMPIRAN 21
No Keterangan Sangat Baik Baik Buruk Sangat Buruk
4 3 2 1
1 Tingkat kesenangan membaca buku mata kuliah terkait
2 Tingkat frekuensi bertanya pada dosen tentang pelajaran mata kuliah terkait
3 Tingkat kesenangan pada tugas mata kuliah terkait
4 Tingkat upaya mengerjakan soal-soal tugas mata kuliah terkait sebaik-baiknya
CONTOH KUESIONER
Pengembangan Instrumen Sikap(diisi oleh siswa didik)
LAMPIRAN 3
Pengembangan Instrumen Konsep DiriContoh indikator konsep diri:
❑ Memilih mata pelajaran yang mudah dipahami.
❑ Memiliki kecepatan memahami mata pelajaran.
❑ Menunjukkan mata pelajaran yang dirasa sulit.
Contoh pernyataan untuk instrumen:❑ Saya sulit mengikuti pelajaran matematika.
❑ Saya mudah memahami bahasa Inggris.
❑ Saya mudah menghafal suatu konsep.
❑ Saya mampu membuat karangan yang baik.
❑ Saya bisa bermain sepak bola dengan baik.
❑ Saya mampu membuat karya seni yang baik.
❑ Saya perlu waktu yang lama untuk memahami pelajaran fisika.
LAMPIRAN 31
No Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
4 3 2 1
1 Tingkat kemudahan memahami mata kuliah terkait
2 Tingkat kemudahan menghafal suatu konsep mata kuliah terkait
3 Tingkat kemampuan membuat karangan/narasi yang baik pada mata kuliah terkait
4 Tingkat kemampuan membuat karya yang baik pada mata kuliah terkait
5 Tingkat kebutuhan waktu untuk memahami mata kuliah terkait
CONTOH KUESIONER
Pengembangan Instrumen Konsep Diri(diisi oleh siswa didik)
LAMPIRAN 4
Pengembangan Instrumen NilaiContoh indikator nilai adalah:
❑ Meyakini keberhasilan peserta didik.
❑ Menunjukkan keyakinan atas kemampuan guru.
❑ Mempertahankan keyakinan akan harapan masyarakat.
Contoh pernyataan untuk kuesioner tentang nilai peserta didik:
❑ Saya berkeyakinan bahwa prestasi belajar peserta didik sulit untuk ditingkatkan.
❑ Saya berkeyakinan bahwa kinerja pendidik sudah maksimal.
❑ Saya berkeyakinan bahwa peserta didik yang aktif dalam mengikuti kegiatan perkuliahan, menyelesaikan tugas dan praktikum dengan baik,cenderung cepat memperoleh pekerjaan.
❑ Saya berkeyakinan bahwa hasil yang dicapai peserta didik adalah atas usahanya sendiri.
LAMPIRAN 41
No Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
4 3 2 1
1 Tingkat keyakinan bahwa prestasi belajar peserta didik sulit untuk ditingkatkan
2 Tingkat keyakinan bahwa peserta didik yang aktif dalam mengikuti kegiatan perkuliahan, menyelesaikan tugas dan praktikum dengan baik,cenderung cepat memperoleh pekerjaan
3 Tingkat keyakinan bahwa hasil yang dicapai peserta didik adalah atas usahanya sendiri
CONTOH KUESIONER
Pengembangan Instrumen Nilai(diisi oleh dosen pengampu)
LAMPIRAN 5
Contoh indikator moral sesuai dengan definisi tersebut adalah:
❑ Memegang janji.
❑ Memiliki kepedulian terhadap orang lain.
❑ Menunjukkan komitmen terhadap tugas-tugas.
❑ Memiliki Kejujuran.
Contoh pernyataan untuk instrumen moral:
❑ Bila saya berjanji pada teman, tidak harus menepati.
❑ Bila menghadapi kesulitan, saya selalu meminta bantuan orang lain.
❑ Bila ada orang lain yang menghadapi kesulitan, saya berusaha membantu.
❑ Bila bertemu teman, saya selalu menyapanya walau ia tidak melihat saya.
❑ Saya selalu bercerita hal yang menyenangkan teman, walau tidak seluruhnya benar.
❑ Bila ada orang yang bercerita, saya tidak selalu mempercayainya.
Pengembangan Instrumen Moral
LAMPIRAN 51
No Keterangan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
4 3 2 1
1 Bila saya berjanji pada teman, tidak harus menepati
2 Bila menghadapi kesulitan, saya selalu meminta bantuan orang lain
3 Bila ada orang lain yang menghadapi kesulitan, saya berusaha membantu
4 Bila bertemu teman, saya selalu menyapanya walau ia tidak melihat saya
5 Saya selalu bercerita hal yang menyenangkan teman, walau tidak seluruhnya benar
6 Bila ada orang yang bercerita, saya tidak selalu mempercayainya
CONTOH KUESIONER
Pengembangan Instrumen Moral(diisi oleh siswa didik)
LAMPIRAN 6Metode Pembelajaran Discoverymerupakan metode pembelajaran modern yang dilakukan dengan cara mengembangkan cara belajar siswamenjadi lebih aktif, mandiri dan pemahaman yang lebih baik. Siswa mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri,sehingga dapat diingat dengan lebih baik. Strategi ini dinamakan strategi penemuan. Siswa menjadi lebih aktifmencari, memahami, dan menemukan jawaban atau materi terkait. Siswa juga mampu menganalisapengetahuan yang diperolehnya kemudian ditransfer kepada masyarakat.
A. Kelebihan, antara lain:• Mengembangkan kognitif siswa dan memperbanyak penguasaan ketrampilan.• Pengetahuan diperoleh dengan caranya sendiri, sehingga menjadi lebih mandiri dan berpikir lebih luas.• Dapat menyesuaikan kemampuan siswa itu sendiri.• Mengarahkan siswa untuk dapat bergerak maju dan meningkatkan motivasi diri dalam belajar.• Meningkatkan rasa percaya diri melalui penemuan-penemuannya.• Meningkatkan interaksi antara siswa dengan dosen.B. Kekurangan, antara lain:• Diperlukan persiapan mental dalam proses belajar ini.• Metode ini baik untuk kelas kecil.• Mengajarkan tentang penemuan lebih mementingkan tentang pengertian daripada memperhatikan yang
diperolehnya dari keterampilan dan sikap.• Ide- ide mungkin sulit ditemukan.• Tidak semua penemuan menjelaskan pemecahan terhadap masalah.