konsentrasi jurnalistik jurusan...

87
Analisis Berita Pernikahan Syekh Puji dengan Pendekatan Framing Teori Robert N Etnman (Studi Kasus Berita Kompas.Com dan Republika Online) Disusun Oleh : EMI SUMIATI (105051102005) KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

Upload: lynhi

Post on 15-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Analisis Berita Pernikahan Syekh Puji dengan Pendekatan

Framing Teori Robert N Etnman

(Studi Kasus Berita Kompas.Com dan Republika Online)

Disusun Oleh :

EMI SUMIATI

(105051102005)

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 2: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Analisis Berita Pernikahan Syekh Puji Dengan Pendekatan

Framing Teori Robert N Etnman

(Kasus Berita Kompas.Com dan Republika Online)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana S1 Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh:

EMI SUMIATI

NIM: 105051102005

Di Bawah Bimbingan

Tan Tan Hermansah, M.Si

NIP: 150370228

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYAHTULLAH

JAKARTA

1429 H./2009 M

Page 3: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul ANALISIS BERITA PERNIKAHAN SYEKH PUJI DENGAN

PENDEKATAN FRAMING TEORI ROBERT N. ENTMAN (Kasus Berita Kompas.Com dan Republika Online) telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 23 April 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Ilmu Sosial Islam (S. Sos.i) pada Program Studi Jurnalistik.

Jakarta, 23 April

2009

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota,

Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. Mahmud Jalal, MA Rubiyanah, MA

NIP: 150 202 342

NIP: 150 286 373

Anggota Penguji I Penguji II

Noor Bekti Negoro, SE, STP, M.Si Drs. Suhaimi, M.Si

NIP: 150 293 230

NIP: 150 270 810

Pembimbing

Tan Tan Hermansah, M.Si

NIP: 150370228

Page 4: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Ciputat, 23

April 2009

Emi

Sumiati

Page 5: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Abstrak:

Analisis Berita Pernikahan Syekh Puji dengan Pendekatan Framing Teori

Robert N. Entman

(Kasus Berita Kompas.Com dan Republika Online)

(Emi Sumiati, 105051102005, Konsentrasi Jurnalistik)

Dalam teori komunikasi massa, analisis framing dipakai untuk membedah cara-

cara atau ideology media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati

strategi seleksi, penonjolan dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih

bermakna, lebih menarik, dan heboh berarti atau lebih diingat, untuk mengiring

interpretasi khalayak sesuai perspektif. Dengan kata lain framing adalah

pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang

digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Karenanya,

berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi keberadaan subjek

sebagai suatu yang legitimate, objektif, alamiah, wajar, atau tak terlakkan.

Lalu Bagaimana Kompas.Com dan Republika Online menyampaikan

pemberitaan pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah? Dan bagaimana realitas masalah tersebut dikonstruksi olehKompas Cyber Media dan Republika

Online?

Mengenai pemberitaan ini, sikap mendukung, positif atau

negatif hanyalah efek dari bingkai yang dikembangkan oleh media.

Kompas.com dan Republika Online mengembangkan bingkai dan

konstruksi yang berbeda dalam kasus kontroversi pernikahan Syekh

Puji dengan Lutfianah Ufah. Pemberitaan dalam Koran Kompas

mengenai Jaringan peduli perempuan dan anak atau JPPA

melaporkan tindakan Syekh Puji ke Kepolisian. Tindakan Syekh Puji

menikahi anak perempuan di bawah umur dinilai merupakan

tindakan eksploitasi pada anak. Dan pada Koran Republika.

Polwitabes Semarang memeriksa tiga saksi dalam kasus kontroversi

pernikahan Syekh Puji dengan seorang gadis di bawah umur

bernama Lutfiana Ulfa.

Meneliti sebuah berita dalam media cetak haruslah teliti,

karena pemberitaan yang disampaikan oleh setiap media cetak

berbeda. Di sini realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan

Page 6: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

makna tertentu. Petistiwa dipahami dengan bentukan tertentu.

Semua element tersebut tidak hanya bagian dari teknis jurnalistik,

tetapi menandakan bagaimana peristiwa dimaknai dan ditampilkan

oleh media cetak tersebut, sehingga dapat dimengerti dan dipahami

oleh khalayak.

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif, dengan memakai pisau analisis Robert N. Etnman, karena

konsep mengenai framing dari Entman menggambarkan secara luas

bagaimana peristiwa dimaknai dan ditandakan oleh wartawan.

Wartawan memutuskan apa yang akan ia beritakan, apa yang

diliput dan apa yang harus dibuang. Define Problems (Pendefinisian

masalah). Diagnose Couses (Memperkirakan masalah atau sumber

masalah). Make moral judgement (Membuat keputusan moral).

Treatment recommendations (Menekankan penyelesaian).

Isu Pernikahan Syekh Puji ini menguak pada bulan Oktober

2008. yaitu pernikahan yang menimbulkan kontroversi, karena

Syekh Puji yang berumur (43th) menikahi gadis berumur (12).

Pernikahan ini dianggap tidak wajar karena di Indonesia selain

hukum agama juga ada hukum posistif yaitu Undang-Undang

Pernikahan yang harus kita patuhi.

Dengan meneliti berita pernikahan Syekh Puji pada

Kompas.com dan Republika Online kedua media online ini

menanggapi masalah tersebut sebagai masalah hukum, dan

mengidentifikasi bahwa Syekh Puji adalah penyebab masalah dalam

kasus ini. Oleh karena itu melalui JJPA tindakan Syekh Puji harus

segera di tindak lanjuti ke Kepolisian Jawa Tengah.

Page 7: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

KATA PENGANTAR

Bissmilahirrahmannirrahhim.

Puji syukur penulis haturkan kepada Zat Allah SWT, atas limpahan karunia

dan ridho-Nya penulis dapat menempuh jenjang pendidikan sampai saat ini hingga

dapat menyelesaikan karya ilmiah guna mencapai gelar Sarjana Sosial Islam

(S.Sos.I)

Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan menuju alam

peradaban, dari kegelapan menuju cahaya.

Dalam menyususn skripsi ini, penulis

menayadari betul bahwa tanpa adanya bantuan

dari berbagai pihak, penulis tidak dapat

menyelesaikan karya ini dengan baik, semua

berkat arahan, bimbingan, bantuan, petunjuk

serta motivasi dari semua pihak yang diberikan

kepada penulis untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini pada Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, Program Studi Konsentrasi

Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Selanjutnya, pada kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan banyak

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

Page 8: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

1. Dr. Murodi M. A. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

2. Drs. Mahmud Jalal, MA. Selaku Pembatu Dekan bidang Kepegawaian

3. Dr. Arief Subhan M. A. Selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik

4. Drs. Studi Rizal LK. MA. Selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

5. Drs. Suhaimi, M. Si. Selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik, dan Rubiyanah,

M. A. selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik yang telah memberikan

banyak pengarahan kepada penulis tentang jurusan.

6. Drs. Tan Tan Hermansah, M. Si. Selaku Pembimbing yang telah banyak

mencurahkan bimbingan, arahan , petunjuk, dan pemikirannya kepada

penulis di sela-sela kesibukan beliau.

7. Para Dosen, Karyawan, dan Staf Tata Usaha Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, dan juga seluruh staf pengurus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Para staf informasi data Republika dan pusat informasi Kompas, terima kasih

atas data dan informasinya

9. Kepada kedua orangtua yang ku cintai, yang selalu membimbing ku dari

kecil hingga sekarang Ibunda dan Ayahanda yang selalu memberikan kasih

sayang yang berlimpah dan tiada terbalas, hanya Doaku kepada Allah SWT

semoga Ridho-Nya selalu menyertai Ibunda dan Ayahanda Tercinta.

10. Kakak-kakak ku terima kasih atas segala doa dan bantuannya, jasanya takkan

pernah terlupakan

11. Yang selalu memberikan support dan dukungan penuh yang sangat berarti

bagi penulis, calon suami-ku Elyas S.Kom. sebagai tempat berkeluh kesah

selama mengalami kesulitan dalam merampungkan skripsi ini, terima kasih

atas segala waktu dan perhatiannya.

Page 9: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

12. Sahabat-sahabat ku, Feby, Nia, Ican, Irma, Haia, Ummu, Fika, Yefhy, Nisa,

Maya, Angga, Tedy, Ipin, alfan, dll, yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu,

semoga persahabatan kita tidak sampai disini. Terus berjuang sahabat,

menuju wisuda. Success for all u’r thesis friends!!!!!.

13. Teman-teman Konsentrasi Jurnalistik (2005) khususnya KM Jurnalistik

Lukman Alhakim, beserta adik-adik kelas konsentrasi Jurnalistik dan kawan-

kawan KKS Ciwidey Bandung, 2008. Beserta teman-teman dari Kessos,

KPI, BPI, MD, dan PMI

14. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi

ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat,

penulis mengucapkan terima kasih yang begitu besar, mohon maaf apabila

ada kesalahan yang pernah penulis lakukan, semoga apa yang telah

dilakukan adalah hal terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala

kabaikan dengan balasan yang setimpal. Amin…..

Akhirnya penulis hanya mampu mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberi

pelajaran hidup kepada penulis. Semoga Allah SWT semakin menambah

karunia-Nya kepada kita semua. Terima Kasih atas segalanya dan mohon atas

segala kekhilafan. Dan akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk para

pembaca, dan khususnya penulis. Amin!!!!

Wassalam

Jakarta, 23 April 2009

Penulis

Page 10: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………………… i KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… v DAFTAR TABEL…………………………………………………………………

vii

BAB I

PENDAHULUAN……………………………………

…………… 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….. 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah………………………………………... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………………… 5

D. Metodologi Penelitian…………………………………………………. 6

E. Tinjauan Kepustakaan….……………………………………………… 10 F. Sistematika Penulisan………………………………………………….. 12

BAB II KERANGKA

TEORITIS………………………………………… 13

A. Analisis Framing Teori Robert N. Etnman…………………………….. 13 B. Berita…………………………………………………………………… 18

1. Pengertian Berita…………………………………………………… 18

2. Berita, Nilai Berita, dan Kategori Berita…………………………... 26

3. Pengertian Media Cetak……………………………………………. 28

4. Pengertian Media Online…………………………………………... 30

C. Media Mengakonstruksi Berita………………………………………… 38

D. Pengertian Perkawinan…………………………………………………. 45

Page 11: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

BAB III BERITA PERNIKAHAN SYEKH PUJI DI

MEDIA ONLINE.. 49

A. Berita Kompas.com……………………………………………………. 49 B. Berita Republika Online……………………………………………….. 49

C. Perbandingan Berita Syekh Puji Di Media Online…………………….. 50

E. Sekilas Profil Kompas dan Republika…………………………………. 52

1. Kompas.Com………………………………………………………. 52

a. Visi dan Misi Kompas…………………………………………… 53

b. Alamat Redaksi Kompas………………………………………… 55

2. Republika Online…………………………………………………... 55

a. Visi dan Misi Republika ………………………………………… 57

b. Alamat Redaksi Republika………………………………………. 59

BAB IV ANALISIS BERITA DENGAN PENDEKATAN

FRAMING… 60

A. Temuan Analisis Frame Kompas.com…………………………………. 60 B. Temuan Analisis Frame Republika Online…………………………….. 64

C. Perbandingan Analisis Frame Media Online…………………………... 70

BAB V

PENUTUP……………………………………………

……………. 73

A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 73

B. Saran-saran……………………………………………………………... 75

DAFTAR

PUSTAKA……………………………………………………

………... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………….. 80

Page 12: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

DAFTAR TABEL

Tabel : Hal:

1. Tabel 1 :

Perangkat Framing dalam dua dimensi besar : seleksi isu dan penekanan atau

penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas / isu……………………..15

2. Tabel 2 :

Kerangka Berfikir Robert. N Etnman Terhadap Peristiwa Yang Diwacanakan Dalam Model Framing…………………………………………16

3. Tabel 3 :

Perbedaan Teknis Media Cetak dengan Media Online....................................31

4. Tabel 4 :

Perbandingan Berita Pernikahan Syekh Puji di Media Online.......................51

5. Tabel 5 : Temuan Analisis Frame Kompas Cyber Media................................................62

6. Tabel 6 :

Temuan Analisis Frame Republika Online.......................................................67

7. Tabel 7 : Kesimpulan frame dari berbagai media online mengenai berita pernikahan Syekh

Puji.............................................................................................................70

Page 13: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jurnalisme berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian, atau catatan

mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Jurnalisme adalah

bidang disiplin dalam mengumpulkan, memastikan, melaporkan, dan menganalisis

informasi yang dikumpulkan mengenai kejadian sekarang, termasuk tren, masalah,

dan tokoh. Orang yang mempraktekkan kegiatan jurnalistik disebut jurnalis atau

wartawan.1

Media adalah agen konstruksi pesan. Fakta atau peristiwa yang ditulis

adalah hasil konstruksi. Bagi kaum konstruksionis realitas itu bersifat subjektif,

realitas itu hadir karena dihadirkan oleh konsep subjektif wartawan. Realitas

tercipta lewat konstruksi, sudut pandang tertentu. Realitas bisa berbeda-beda,

tergantung bagaimana konsepsi ketika realitas itu dipahami oleh wartawan yang

mempunyai pandangan yang berbeda-beda.2 Karena fakta itu diproduksi dan

ditampilkan secara simbolik, maka realitas tergantung pada bagaimana ia dilihat

dan bagaimana fakta tersebut dikonstruksi dalam kata-kata yang ekstrim, pikiran

dan konsep kitalah yang membentuk dan mengkreasikan fakta-fakta yang sama

bisa menghasilkan fakta yang berbeda-beda.

1 Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, (Bandung : Rosda

Karya, 2006) 2 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta : LKIS, 2002), h.

19

Page 14: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah

cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini

mencermati strategi seleksi, penonjolan dan pertautan fakta ke dalam berita agar

lebih bermakna, lebih menarik, dan heboh atau lebih diingat, untuk mengiring

interpretasi khalayak sesuai perspektif. Dengan kata lain, framing adalah

pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang

digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara

pandang atau perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil,

bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan serta hendak dibawa kemana

berita tersebut3. Karenanya, berita menjadi manipulatif dan bertujuan

mendominasi keberadaan subjek sebagai suatu yang legitimate, objektif,

alamiah, wajar, atau tak terelakkan.4

Pertengahan Oktober 2008, berita nasional di Indonesia dihebohkan dengan

adanya pernikahan siri (bawah tangan) antara Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh

Puji dengan Lutfiana Ulfah. Berita ini cukup mengejutkan, lantaran Syekh Puji yang

merupakan pengusaha lukisan kaligrafi dan juga pemilik Pondok Pesantren Miftahul

Jannah Pudjiono, Bedono, Jambu, Kabupaten Semarang, seorang lelaki berusia 43

tahun dan beristri, menikahi seorang gadis di bawah umur yang baru saja berusia 12

tahun.

Pernikahan antara Syekh Puji dengan Ulfah menuai kontroversi di masyarakat.

Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam perlindungan anak menilai,

pernikahan tersebut seharusnya tidak terjadi. Karena, pernikahan tersebut dilakukan

3 Agus Sudibyo, Citra Bung Karno, Analisis Berita Pers Orde Baru (Yogyakarta : Bigraf Publishing,

1999), h. 23. 4 Nugroho, Eriyanto, Frans Sudiarsis, Politik Media Mengemas Berita, (Jakarta : Institut Studi Arus

Informasi, 1999), h. 21.

Page 15: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

terhadap anak usia 12 tahun. Dalam Undang-Undang Tahun 1974 disebutkan bahwa,

batas minimal usia pernikahan seseorang adalah ketika pengantin perempuan berusia

minimal 16 tahun dan pengantin laki-laki minimal 19 tahun. Berdasarkan ketentuan

dalam Undang-Undang Tahun 1974 mengenai pernikahan, jelas Syekh Puji telah

melakukan pelanggaran. Menindak lanjuti pelanggaran tersebut, Komnas

Pelindungan Anak akhirnya melaporkan Syekh Puji ke Kepolisian Daerah Jawa

Tengah.

Berita mengenai pernikahan kontroversi Syekh Puji dan Ulfah, sempat

menjadi pemberitaan di berbagai media massa, baik itu media cetak maupun

elektronik. Di media online sendiri, antara Kompas Cyber Media dan Republika

Online sempat memberitakan kasus tersebut. Walaupun hanya beberapa kali

pemberitaan namun, kasus tersebut cukup menyita perhatian. Kompas Cyber Media

selama dua minggu terhitung tanggal 24 Oktober s/d 10 November 2008, tujuh kali

memberitakan kasus tersebut, yaitu MUI Minta Masyarakat Tak Ikut-ikutan Syekh

Puji (24 Oktober 2008), Polisi Harus Aktif Sikapi Tindakan Syekh Puji (25 Oktober

2008), Syekh Puji Dilaporkan ke Polda Jateng (27 Oktober 2008), Menag: Syekh

Puji Bisa Terkena Sanksi (27 Oktober 2008), Kak Seto Temui Syekh Puji (31

Oktober 2008), Syekh Puji Tetap Diproses Hukum (03 November 2008), Syekh Puji

Titipkan Istri ke Mertua (10 November 2008).

Sedangkan Republika Online hanya lima kali memberitakan kasus tersebut,

yaitu Pernikahan Syekh Puji, Polisi Periksa Tiga Saksi (29 Oktober 2008),

Powiltabes Mulai Periksa Saksi Pernikahan Bocah (29 Oktober 2008), Kapasitas

Pengacara Syekh Puji Dipertanyakan (30 Oktober 2008), Meutia Hatta: Harus ada

Sanksi Untuk Syekh Puji (30 Oktober 2008), Syekh Puji Minta Maaf dan Siap

Page 16: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Ceraikan Lutfianah (03 November 2008). Beberapa judul berita di atas dan juga

judul-judul lainnya serta pandangan kedua media cetak tersebut mengenai

pernikahan antara Syekh Puji dan Ulfah tampak menarik untuk diteliti.

Dengan latar belakang masalah tersebut, peneliti merasa tertarik untuk menulis

sebuah skripsi yang berjudul : Analisis Berita Pernikahan Syekh Puji dengan

Pendekatan Framing (Studi Kasus Berita Kompas Cyber Media dan Republika

Online).

B. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam hal ini, peneliti membatasi masalah pada analisis framing berita

pernikahan antara Syekh Puji dan Ulfah pada media online, Kompas Cyber Media

dan Republika Online. Sedangkan untuk batasan waktu pemberitaannya, penelitian

ini mengambil sampel berita selama delapan belas hari yaitu, dari tanggal 24

Oktober s/d 10 November 2008. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis

framing model Robert N. Entman.

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah yang akan

dibahas antara lain :

1. Bagaimana struktur teori framing Robert N. Etnman dalam berita

Pernikahan Syekh Puji dan Ulfah di Kompas Cyber Media dan Republika

Online ?

2. Bagaimana perbedaan proses framing Kompas Cyber Media dan Republika

Online mengenai pernikahan Syekh Puji dan Ulfah ?

Page 17: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan menggunakan analisis framing model Robert N. Entman, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui struktur define problem, diagnoses causes, make

moral judgement, dan treatment recommendation antara Kompas Cyber Media dan

Republika Online dalam pemberitaan pernikahan Syekh Puji dan Ulfah. Dan juga

bertujuan untuk mencari hubungan / perbedaan antara proses framing Kompas

Cyber Media dan Republika Online mengenai pernikahan Syekh Puji dan Ulfah.

2. Manfaat Penelitian

Sebagai upaya mengembangkan khazanah keilmuan tentang jurnalistik dan

memberikan gambaran karakter pemberitaan media online, dalam hal ini Kompas

Cyber Media dan Republika Online dalam pemberitaan pernikahan Syekh Puji dan

Ulfah. Serta memberikan kontribusi tentang bagaimana sebuah berita diperoleh,

diolah, dan disajikan kepada khalayak pembaca.

D. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini adalah paradigma konstruksionis, yang sering disebut

sebagai paradigma produksi dan pertukaran makna. Dengan konsentrasi analisis

yaitu menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dan

dengan cara apa konstruksi dibentuk.5 Paradigma konstruksionis memperhatikan

interaksi kedua pihak, komunikator dan komunikan untuk menciptakan pemaknaan

atau tafsiran dari suatu pesan.

5 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta: LkiS, 2002, h.37.

Page 18: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, memusatkan perhatian pada

prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala

sosial di masyarakat. Penelitian ini bersifat kualitatif karena dalam pelaksanaannya

lebih dilakukan pada pemaknaan teks daripada penjumlahan kategori. Peneliti

menggunakan jenis penelitian kualitatif eksplanatif yang bertujuan mencari sebab

dan alasan mengapa sesuatu dapat terjadi. Juga bertujuan untuk menjelaskan sebuah

permasalahan yang telah memiliki gambaran yang jelas dan bermaksud menggali

secara lebih dalam. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau

sampling. Penelitian ini lebih menekankan pada kualitas data bukan kuantitas data6.

3. Subjek dan Obyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Kompas Cyber Media dan Republika Online,

sedangkan yang menjadi objek pada penelitian ini adalah berita-berita yang terkait

dengan pernikahan Syekh Puji dan Ulfah.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Untuk memperoleh data primer penelitian, peneliti melakukan observasi terhadap berita-berita yang berkaitan

dengan pernikahan Syekh Puji dan Ulfah periode 24 oktober s/d 10 November 2008. Berita-berita mengenai isu terkait yang

dimuat sesudah periode tersebut dijadikan data sekunder sebagai tambahan wawasan mengenai isu tersebut.

b. Document Research

6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikas (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,

2006), h. 58.

Page 19: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Peneliti mendapatkan data-data atau arsip-arsip yang berasal dari Kompas

Cyber Media dan Republika Online, serta berbagai sumber yang terkait dengan

tujuan penelitian baik itu berupa buku maupun artikel-artikel terkait.

5. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data berdasarkan pisau

analisis framing Robert N. Entman. Dalam konsep framing Entman, digunakan

untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas

oleh media. Framing memberi tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi

ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan/dianggap penting oleh pembuat teks.

Kata penonjolan itu sendiri dapat didefinisikan; membuat informasi lebih terlihat

jelas, lebih bermakna, atau lebih mudah diingat oleh khalayak. Informasi yang

menonjol kemungkinan lebih diterima oleh khalayak, lebih terasa, dan tersimpan

dalam memori dibandingkan dengan yang disajikan secara biasa.

Entman melihat framing dalam dua dimensi besar, seleksi isu dan penekanan

atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas/isu. Penonjolan adalah proses

membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih

diingat oleh khalayak.

Seleksi Isu Aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta. Dari

realitas yang kompleks dan beragam itu, aspek mana yang

diseleksi untuk ditampilkan ?

Dari proses ini selalu terkandung di dalamnya ada bagian

berita yang dimasukkkan (included), tetapi ada juga berita

yang dikeluarkan (excluded). Tidak semua aspek atau

bagian dari isu ditampilkan, wartawan memilih aspek

Page 20: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

tertentu dari dari suatu isu.

Penonjolan aspek

tertentu dari isu

Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta. Ketika

aspek tertentu dari suatu peristiwa / isu tersebut telah

dipilih, bagaimana aspek tersebut ditulis?

Hal ini sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat,

gambar, dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada

khalayak.

Dalam konsep Entman, framing pada dasarnya merujuk pada pemberian

definisi, penjelasan, evaluasi, dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk

menekankan kerangka berpikir terhadap suatu peristiwa yang diwacanakan.

Wartawan memutuskan apa yang akan ia beritakan, apa yang diliput dan apa yang

harus dibuang, apa yang ditonjolkan dan apa yang harus disembunyikan.kepada

khalayak.

Define Problem

(Pendefinisian masalah)

Bagaimana suatu peristiwa dilihat ?

Sebagai apa ?

Atau sebagai masalah apa ?

Diagnoses Causes

(Memperkirakan masalah

atau sumber masalah)

Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa ?

Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu

masalah ?

Siapa (aktor) yang dianggap sebagai penyebab

masalah ?

Make Moral Judgement Nilai moral apa yang disajikan untuk

Page 21: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

(Membuat Keputusan Moral) menjelaskan masalah ?

Nilai moral apa yang dipakai untuk

melegitimasi atau mendelegitimasi suatu

tindakan ?

Treatment Recommendation

(Menekankan penyelesaian)

Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk

mengatasi masalah atau isu ?

Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh

untuk mengatasi masalah ?

E. Kajian Pustaka

1. Media Online

Sejarah media online merupakan sebuah siklus inovasi teknologi yang terus-

menerus. Teknologi memfasilitasi penerbitan dan mempengaruhi format-format apa

yang mungkin di media, tetapi tidak mendefinisikan isi media. Perkembangan alat

yang digunakan dalam pencetakan juga mempengaruhi jumlah halaman yang

dihasilkan media online serta jumlah sirkulasinya.7 Media online adalah media

massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media massa, media online juga

menggunakan kaidah-kaidah jurnalistik dalam sistem kerja mereka. Tapi apakah ada

bedanya dengan media massa konvensional ?. Sebetulnya, tidak ada perbedaan yang

terlalu signifikan. Perbedaan yang paling mencolok adalah mediumnya, yang satu

virtual satunya lagi tercetak. Karena itu, secara teknis ada hal-hal tertentu yang

membuat mereka berbeda. Dari segi sifatnya, ada satu kemiripan antara media

online dengan media elektronik seperti radio dan televisi. Mereka selalu dituntut

7 Agung Nugroho, DiskusiBeritaNet.com

Page 22: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

untuk menyajikan berita yang paling up to date secepat mungkin. Mereka juga

biasanya tidak perlu menunggu hingga seluruh data terkumpul. Begitu ada data,

walau hanya sedikit, mereka langsung melaporkannya. Jika ada perkembangan baru

mengenai peristiwa tersebut, mereka melaporkannya lagi. Demikian seterusnya.

Karena itu, aturan penulisan di dalam media online cenderung lebih bebas, tidak

terlalu terpaku pada kaidah-kaidah bahasa dan jurnalistik yang berlaku umum.

2. Berita, Nilai Berita dan Kategori Berita

Pada dasarnya berita sulit untuk didefinisikan, karena setiap negara dan

setiap media memiliki persepsi masing-masing terhadap definisi berita, perbedaan

ini terjadi karena terkait dengan ideologi yang dianut oleh negara tersebut. Seperti

pengertian berita pada negara yang menganut sistem ideologi komunis akan berbeda

dengan pengertian berita yang dipahami oleh negara yang menganut sistem ideologi

liberal. Di sisi lain ini juga sangat berkaitan dengan budaya masyarakat di mana pers

tersebut berada. Misalnya, konsep berita pada masa Orde Baru akan berbeda dengan

konsep berita pada masa Orde Reformasi saat ini.8 Dari beberapa definisi tersebut,

Hikmat dan Purnama menyederhanakan pengertian berita yaitu: berita adalah

informasi aktual tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian orang.9

Peristiwa lantas tidak dapat disebut sebagai berita, tetapi harus dinilai terlebih

dahulu apakah peristiwa tersebut memenuhi kriteria nilai berita. Peristiwa itu baru

disebut memiliki nilai berita dan layak untuk diberitakan kalau peristiwa tersebut

8 Hikmat Kusuningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktek, Bandung: PT.

Remaja RosdaKarya, 2005. hal. 39. 9 Ibid, h. 39.

Page 23: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

memiliki sisi human interest (kemanusiaan), proximity (kedekatan), unusual (tidak

biasa), conflict (mengandung konflik), prominance (penting).10

Selain nilai berita, hal prinsip lain dalam proses produksi berita adalah apa

yang disebut sebagai kategori berita. Terdapat lima ketegori berita seperti yang

diungkapkan oleh Tuchman, antara lain:

1) Hard news, berita mengenai suatu peristiwa yang terjadi saat itu.

2) Soft news, berita yang berhubungan dengan kisah manusiawi.

3) Spot news, subklasifikasi dari kategori hard news, yaitu peristiwa yang

akan diliput tidak bisa direncanakan.

4) Developing news, berhubungan dengan peristiwa yang tidak terduga dan

memiliki rangkaian berita yang dapat diteruskan ke esokan atau dalam

berita selanjutnya.

5) Continuing news, subklasifikasi dari hard news, yaitu peristiwa yang dapat

diprediksi dan direncanakan.

3. Pengertian Perkawinan

Perkawinan adalah merupakan suatu istilah yang hampir tiap hari didengar atau

dibaca dalam media massa. Menurut Ensiklopedia Indonesia perkataan

“perkawinan” ialah “nikah”, sedangkan menurut Purwadaminta (1976) “kawin”

ialah “perjodohan laki-laki dan perempuan menjadi suami istri”; “nikah”;

“perkawinan” ialah “pernikahan”. Di samping itu menurut Hornby (1957)

marriage: the union of two persons as husband and wife, ini berarti bahwa

perkawinan adalah bersatunya dua orang sebagai suami istri.

10

Ibid, h. 106-107.

Page 24: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Menurut Undang-Undang Perkawinan, yang dikenal dengan Undang-Undang

No.1 Tahun 1947, yang dimaksud dengan perkawinan yaitu:

“Perkawinan adalah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dengan

seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga

(rumah tangga) yang bahagia dan kenal berdasarkan Ketuhanan Yang

Maha Esa. (Wantjik, 1976).”11

4. Analisis Framing Robert N. Entman

Robert N. Entman mendefinisikan framing merupakan seleksi atas berbagai

aspek realitas yang diterima dan membuat berita tersebut lebih menonjol dalam

suatu teks komunikasi. Dalam banyak hal itu berarti penyajian secara khusus definisi

dari suatu masalah tersebut digambarkan. Entman menyebutkan ada empat cara yang

sering dilakukan oleh media, empat cara tersebut merupakan strategi media yang

membawa konsekuensi tertentu atas realitas media. Yang pertama, define problem,

merupakan elemen yang pertama kali dapat dilihat sebagai framing. Element ini

merupakan bingkai utama, menekankan pada suatu peristiwa dipahami

(didefinisikan) oleh wartawan.

Yang kedua, diagnoses couses, merupakan elemen framing yang digunakan

untuk membingkai siapa (who), namun dapat juga berarti apa (what). Bagaimana

suatu peristiwa dipahami, tentu juga melibatkan apa dan siapa yang menjadi sumber

masalah. Ketiga, make moral judgment, merupakan elemen framing yang pakai

untuk membenarkan atau memberikan argumen pada pendefinisian, kemudian

penyebab masalah sudah ditentukan, maka dibutuhkan argumentasi yang kuat untuk

11

Prof. Dr. Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Pernikahan (Yogyakarta :Penerbit Andi, 2004).

Page 25: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

mendukung gagasan tersebut. Keempat, treatment recommendation, elemen ini

dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan untuk menyelesaikan

suatu masalah, penyelesaian ini bergantung bagaimana peristiwa tersebut dipahami,

siapa yang menjadi aktor penyebabnya, dan bagaimana argumen yang diajukan.12

F. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini bersifat sistematis, maka penulis membaginya menjadi

lima bab, yang pada tiap-tiap babnya terdiri dari sub-sub bab. Adapun

sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I : Di dalamnya menguraikan tentang latar belakang masalah

penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, kajian pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : Berisi tentang kerangka teoritis mengenai apa itu berita (pengertian

berita), media mengkonstruksi berita, analisis framing model Robert N. Entman

terhadap konstruksi berita.

BAB III : Membahas tentang berita pernikahan Syekh Puji dimedia online

BAB IV : Membahas tentang temuan dan analisis berita dengan pendekatan

framing dalam berita kontroversi pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah

yang meliputi; Kompas.com, Republika Online, dan perbandingan dengan media

lainnya.

BAB V : Penutup, yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian.

12

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

2006.

Page 26: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Analisis Framing Robert N. Entman

Analisis framing yang dipergunakan dalam kajian ini mengacu kepada buku

yang ditulis oleh “ERIYANTO dalam bukunya Analisis Framing (Konstruksi,

Ideologi, dan Politik) LkiS, Yogyakarta, 2002”. Robert N. Entman mendefinisikan

framing merupakan seleksi atas berbagai aspek realitas yang diterima dan membuat

berita tersebut lebih menonjol dalam suatu teks komunikasi. Dalam banyak hal itu

berarti penyajian secara khusus definisi dari suatu masalah tersebut digambarkan.

Entman menyebutkan ada empat cara yang sering dilakukan oleh media, empat cara

tersebut merupakan strategi media yang membawa konsekuensi tertentu atas realitas

media. Yang pertama, define problem, merupakan elemen yang pertama kali dapat

dilihat sebagai framing. Element ini merupakan master atau bingkai utama.

Menekankan pada suatu peristiwa dipahami (didefinisikan) oleh wartawan.

Yang kedua, diagnoses couses, merupakan elemen framing yang digunakan

untuk membingkai siapa (who), namun dapat juga berarti apa (what). Bagaimana

suatu peristiwa dipahami, tentu juga melibatkan apa dan siapa yang menjadi sumber

masalah. Ketiga, make moral judgment, merupakan elemen framing yang pakai

untuk membenarkan atau memberikan argumen pada pendefinisian, kemudian

penyebab masalah sudah ditentukan, maka dibutuhkan argumentasi yang kuat untuk

mendukung gagasan tersebut. Keempat, treatment recommendation, elemen ini

Page 27: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan untuk menyelesaikan

suatu masalah, penyelesaian ini bergantung bagaimana peristiwa tersebut dipahami,

siapa yang menjadi aktor penyebabnya, dan bagaimana argumen yang diajukan.13

Analisis framing sebagai suatu metode analisis isi media, terbilang baru. Ia

terutama berkembang berkat pandangan kaum kontruksionis. Sebagai satu

bentuk analisis teks media, analisis framing mempunyai perbedaan yang

mendasar dibandngkan dengan analisis isi kuantitatif. Buku ini diawali dari

pembahasan mengenai paradigma konstruksionis. Analisis framing termasuk ke

dalam paradigma konstruksionis. Karenanya, perlu adanya pembahasan

mengenai paradigma konsruksionis. Bagaimana paradigma konstruksionis

tersebut diterapkan dan dipakai di media dan berita. Pembahasan ini perlu karena

ada perbedaan yang mendasar antara paradigma konstruksionis dengan

paradigma positivis yang selama ini dikenal. Pada bagian lain akan diuraikan

juga bagaimana karakteristik penelitian teks media yang memakai paradigma

konstruksionis tersebut dalam studi media.

Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berdasarkan pisau

analisis framing Robert N. Etnman. Dalam konsep framing, oleh Etnman,

digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu

dari realitas oleh media. Framing memberi tekanan lebih pada bagaimana teks

komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan / dianggap penting

oleh pembuat teks. Kata penonjolan itu sendiri dapat didefinisikan; membuat

informasi lebih terlihat jelas, lebih bermakna, atau lebih mudah diingat oleh

khalayak. Informasi yang menonjol kemungkinan lebih diterima oleh khalayak,

13

Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada

Media, 2006) h. 253

Page 28: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

lebih terasa, dan tersimpan dalam memori dibandingkan dengan yang disajikan

secara biasa.

Etnman dalam buku Analisis Framing karangan Eriyanto terbitaan LkiS 2002 dalam Bab Perangkat Framing

hal.186-192 melihat framing dalam dua dimensi besar, seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari

realitas/isu. Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih diingat

oleh khalayak.

Tabel 1: Perangkat Framing dalam dua dimensi besar : seleksi isu dan

penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas / isu

Perangkat Framing Dalam

Dua Dimensi Besar

Aspek-Aspek Perangkat Framing

Seleksi Isu Aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta.

Dari realitas yang kompleks dan beragam itu,

aspek mana yang diseleksi untuk ditampilkan?

Dari proses ini selalu terkandung di dalamnya

ada bagian berita yang dimasukkkan (included),

tetapi ada juga berita yang dikeluarkan

(excluded). Tidak semua aspek atau bagian dari

isu ditampilkan, wartawan memilih aspek

tertentu dari dari suatu isu.

Penonjolan aspek tertentu

dari isu

Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta.

Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwa/isu

tersebut telah dipilih, bagaimana aspek tersebut

ditulis? Hal ini sangat berkaitan dengan

Page 29: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

pemakaian kata, kalimat, gambar, dan citra

tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak.

Dalam konsep Etnman, framing pada dasarnya merujuk pada pemberian

definisi, penjelasan, evaluasi, dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk

menekankan kerangka berfikir terhadap suatu peristiwa yang diwacanakan.

Wartawan memutuskan apa yang akan ia beritakan, apa yang diliput dan apa yang

harus dibuang, apa yang ditonjolkan dan apa yang harus disembunyikan.kepada

khalayak.

Tabel 2: Kerangka Berfikir Robert. N Etnman

Terhadap Peristiwa Yang Diwacanakan Dalam

Model Framing

Define Problem

(pendefinisian Masalah)

Bagaimana suatu peristiwa dilihat? Sebagai

apa? Atau sebagai masalah apa?

Diagnoses Causes

(Memperkirakan masalah

atau sumber masalah)

Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa

yang dianggap sebagai penyebab dari suatu

masalah? Siapa (aktor) yang dianggap sebagai

penyebab masalah?

Make Moral Judgement

(Membuat Keputusan Moral)

Nilai moral apa yang disajikan untuk

menjelaskan masalah? Nilai moral apa yang

Page 30: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

dipakai untuk melegitimasi atau

mendelegitimasi suatu tindakan?

Treatment Recommendation

(Menekankan penyelesaian)

Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk

mengatasi maslah atau isu? Jalan apa yang

ditawarkan dan harus ditempuh untuk

mengatasi masalah?

Robert N. Etman mendefinisikan framing merupakan seleksi atas berbagai

aspek realitas yang diterima dan membuat berita tersebut lebih menonjol dalam

suatu teks komunikasi. Dalam banyak hal itu berat penyajian secara khusus definisi

dari suatu masalah tersebut digambarkan. Etman menyebutkan ada empat cara yang

sering dilakukan oleh media, keempat merupakan strategi media yang membawa

konsekuensi tertentu atas realitas media. Yang pertama, define problem, merupakan

elemen yang pertama kali dapat dilihat sebagai framing. Element ini merupakan

master atau bingkai utama. Menekankan pada suatu peristiwa dipahami

(didefinisikan) oleh wartawan. Yang kedua, diagnoses couses; merupakan elemen

framing yang digunakan untuk membingkai siapa (who), namun dapat juga berarti

apa (what). Bagaimana suatu peristiwa dipahami, tentu juga melibatkan apa dan

siapa yang menjadi sumber masalah. Ketiga, make moral judgment. Merupakan

elemen framing yang pakai untuk membenarkan atau memberikan argumen pada

pendefinisian, kemudian penyebab masalah sudah ditentukan, maka dibutuhkan

argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut. Keempat. Treatmen

recommendation; elemen ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh

wartawan untuk menyelesaikan suatu masalah, penyelesaian ini bergantung

Page 31: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

bagaimana peristiwa tersebut dipahami, siapa yang menjadi aktor penyebabnya, dan

bagaimana argumen yang diajukan.14

Penelitian Analisis Framing dengan teori Robert N Etnman ini pernah

dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, seperti: Rohmayanti (101051022582),

2007 dengan judul ”Media Cetak Mengemas Berita Abu Dujana (Analisis Framing

dalam Koran Kompas dan Republika Edisi Juni 2007), Ulul Azmi (104051001808),

2008 dengan judul ”Konstruksi Realitas Islam Di Media Massa (Analisis Framing,

Konflik Palestina Israel Di Harian Kompas dan Republika Edisi April 2008), dan

Proposal Anrizal dangan judul ”Analisis Framing majalah Tempo dan Majalah

Sabili dalam Kontroversi Pemberitaan Jamaah Ahmadiyah Indonesia

(Perbandingan Analisis framing Model Robert N. Etnman dengan Analisis Framing

Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Terhadap Konstruksi Berita).

B. Berita

Istilah berita / kata “berita” berasal dari bahasa sansekerta, yakni Vrit yang

kemudian masuk dalam bahasa Inggris menjadi write, arti sebenarnya ialah

“ada” atau “terjadi”. Sebagian ada yang menyebutnya “vritta”, artinya

“kejadian” atau “yang telah terjadi” vritta masuk kedalam bahasa Indonesia

menjadi “berita” atau “warta”.15

14

Eriyanto, Analisis framing (Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media), Yogyakarta, LKIS, 2002,Cet

Ke 1

15

Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2004), h. 46

Page 32: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

1. Pengertian Berita

Pada dasarnya berita sulit untuk didefinisikan, karena setiap negara dan

setiap media-media memiliki persepsi masing-masing terhadap definisi berita,

perbedaan ini terjadi karena terkait dengan ideology yang dianut oleh negara

tersebut. Seperti pengertian berita pada negara yang menganut system ideologi

komunis akan berbeda dengan pengertian berita yang dipahami oleh negara yang

menganut sistem Ideologi Liberal. Di sisi lain ini juga sangat berkaitan dengan

budaya masyarakat dimana pers tersebut berada. Misalnya, konsep berita pada Masa

Orde Baru akan berbeda dengan konsep berita pada Masa Orde Reformasi saat ini.

Mengutip dari buku ((Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat,

Jurnalistik, Teori dan Praktek, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h.39 ))16

Dari beberapa definisi tersebut, Hikmat dan Purnama mengyederhanakan

Pengertian berita yaitu : Berita adalah informasi aktual tentang fakta-fakta dan opini

yang menarik perhatian orang.17

Definisi lainnya adalah seperti yang dikemukakan oleh Edward Jay

Friedlander dkk. Dalam bukunya Excellence in Reporting: “Berita adalah apa yang

harus anda ketahui yang tidak anda ketahui. Berita adalah apa yang terjadi

belakangan ini yang penting bagi anda dalam kehidupan sehari-hari. Berita adalah

apa yang menarik bagi anda, apa yang cukup menggairahkan anda untuk

mengatakan kepada orang lain”.18

Sedangkan dalam sumber mengatakan bahwa berita adalah jalan cerita

tentang peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal,

16

Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik, Teori dan Praktek, Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya, 2005, h.39 17

Ibid, hal.39 18

Ibid, hal 39

Page 33: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

yaitu peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa

jalan cerita tidak dapat disebut berita.

Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak peristiwa. Tetapi peristiwa yang

diberitakan tergantung pada beberapa hal, diantaranya:

� Aktualitas

� Jarak (dekat jauhnya) peristiwa dari khalayak (pembaca, pendengar,

penonton)

� Penting tidaknya orang/figur yang diberitakan itu

� Keluarbiasaan peristiwa

� Akibat yang mungkin ditimbulkan barita itu

� Ketegangan dalam peristiwa

� Konflik dalam peristiwa

� Perilaku seks

� Kemajuan-kemajuan yang diberitakan

� Emosi yang ditimbulkan oleh peristiwa

� Humor yang terkandung dalam peristiwa

Berita juga dapat dibagi ke dalam beberpa macam, tergantung dari segi

melihatnya, seperti:

1. Sifat kejadian

2. Cakupan isi berita, dan

3. Bentuk penyajian berita

Dilihat dari segi sifat kejadiannya berita dibedakan antara berita yang

terduga, seperti perayaan hari nasional, dan berita yang tak terduga, seperti ledakan

bom, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, pembunuhan, dan sebagainya.

Page 34: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Dan jika dilihat dari cakupan isinya berita itu terbagi pada berita politik,

ekonomi, kebudayaan, pendidikan, hukum, seni, agama, kejahatan, olahraga, militer,

laporan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya. Berita juga dapat

dibedakan dari bentuk penyajiannya, seperti berita langsung (spotnews), berita

komprehensif (comprehensive news) dan feature.19

Dalam berita ada karakteristik infrinsik yang dikenal sebagai nilai berita

(news values). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang biasa

diterapkan untuk menentukan layak berita (news worthy).20

Peristiwa-peristiwa yang dimiliki berita ini, misalnya yang mengandung

konflik, bencana, dan kemajuan, dampak, kemasyhuran, segar dan kedekatan,

keganjilan, hukam interest, seks, dan aneka nilai lainnya. Nilai berita adalah produk

dari konstruksi wartawan. Setiap hari ada jutaan peristiwa dan jutaan peristiwa ini

semuanya potensial untuk di bentuk menjadi berita.21

Kenapa hanya peristiwa tertentu yang di beritakan? Dan kenapa hanya sisi

tertentu saja dari peristiwa di tulis oleh wartawan? Semua proses ini ditentukan oleh

apa yang disebut sebagai nilai berita.

Nilai berita dapat dianggap sebagai ideologi, professional wartawan yang

memberi prosedur bagaimana peristiwa yang begitu banyak disaring dan

ditampilkan kepada khalayak. Jurnalisme adalah bidang disiplin dalam

mengumpulkan, memastikan, melaporkan, dan menganalisis informasi yang

19

Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), cet ke-I, hal.55 20

Luwi Iswara, Catatan-catatan Jurnalisme Dasar (Jakarta: Kompas, 2007), cet ke-III, h. 53

21

Eriyanto, Analisis Framing, (Yogyakarta: LkiS, 2007), cet ke-IV, h. 106

Page 35: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

dikumpulkan mengenai kejadian sekarang, termasuk tren, masalah, dan tokoh.

Orang yang mempraktekkan kegiatan jurnalistik disebut jurnalis atau wartawan.

Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya

biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia

sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah

jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan

jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.

Jurnalisme dapat dikatakan "coretan pertama dalam sejarah". Meskipun berita

seringkali ditulis dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya diedit sebelum

diterbitkan. Jurnalis seringkali berinteraksi dengan sumber yang kadangkala

melibatkan konfidensialitas. Banyak pemerintahan Barat menjamin kebebasan

dalam pers.

Aktivitas utama dalam jurnalisme adalah pelaporan kejadian dengan menyatakan

siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris

dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari

kejadian atau trend. Jurnalisme meliputi beberapa media: koran, televisi, radio,

majalah dan internet sebagai pendatang baru.22

2. Media Cetak

Sejarah media cetak merupakan sebuah siklus inovasi teknologi yang terus-

menerus. Teknologi memfasilitasi penerbitan dan mempengaruhi format-format

apa yang mungkin di media, tetapi tidak mendefinisikan isi media.

22

Diskusi BeritaNET.com

Page 36: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Perkembangan alat yang digunakan dalam pencetakan juga mempengaruhi

jumlah halaman yang dihasilkan surat kabar serta jumlah sirkulasinya.23

Pada tahun 1960, komputerisasi mulai memimpin berbagai perubahan di

dalam lingkungan media cetak. Pada awalnya, komputer hanya digunakan sebagai

asisten kerja bagi seorang pengetik. Pada tahun 1970an, komputer menggantikan

mesin tik. Pada komputer, teks atau tulisan ditransformasikan secara langsung

menjadi film fotografi yang ditransfer kedalam piringan logam. Komputerisasi

membuat fotografi bersifat digital, sehingga foto tersebut dapat diedit dan

ditempatkan secara elektronik.

Saat ini teknologi fotokopi sempat membuat teknologi percetakan seakan tak

berarti, paling tidak dalam level aplikasi yang rendah. Pada percetakan, seseorang

harus mencetak beberapa lembar naskah yang berarti bahwa ia harus mengeluarkan

biaya percetakan, sedangkan dengan mesin fotokopi, hanya dengan mengkopi

naskah, seseorang dapat menghemat biaya. Inovasi dalam era informasi lainnya

adalah custom publishing, yang bermanfaat pada fleksibilitas publikasi berbasis

komputer untuk mencetak bagian dari sebuah buku yang hendak dicetak dengan

tujuan tertentu. Custom publishing saat ini telah berkembang menjadi teknologi

print-on-demand, yaitu usaha mencetak seluruh isi buku yang telah dipesan oleh

pelanggan. 24

23

Written by Agung Nugroho, Perkembangan Media Cetak 24

Ibid

Page 37: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Surat kabar menjadi kurang berperan dalam pengamatan banyak orang,

karena pertumbuhan media siaran, sebenarnya surat kabar tetap berperan vital dalam

menjangkau banyak khalayak dengan berbagai pesan.25

Biaya pendirian media cetak ditambah dengan tekanan untuk menggabungkan

beberapa media lainnya, dalam rangka bersaing dengan pemain yang banyak,

mendorong terjadinya konsentrasi kepemilikan media. Sudah banyak surat kabat

yang diinvestasikan dalam versi on-line. Di Inggris, The Financial Times dan

The Guardian memiliki tim kerja yang terpisah untuk dua versi (cetak dan

elektronik). Beberapa surat kabat versi on-line memberi kesempatan kepada

pembacanya untuk bertukar pandangan tentang berita yang dimuat, dalam chat

room on-line.

3. Media Online

Media online adalah media massa yang dapat kita temukan di internet.

Sebagai media massa, media online juga menggunakan kaidah-kaidah jurnalistik

dalam sistem kerja mereka. Tapi apakah ada bedanya dengan media massa

konvensional?. Sebetulnya, tak ada perbedaan yang terlalu signifikan. Perbedaan

yang paling mencolok adalah mediumnya, yang satu virtual dan satunya lagi

tercetak. Karena itu, secara teknis ada hal-hal tertentu yang membuat mereka

berbeda. Agar lebih mudah dipahami, berikut perbedaan-perbedaan tersebut di

dalam sebuah tabel.

25

Michael Bland., Alison Theaker, David Wragg, Hubungan Media Yang Efektif, (Jakarta: Erlangga,

2001) Cet ke-2, H:7

Page 38: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Tabel 3:

Perbedaan Teknis Media Cetak dengan Media Online

Unsur Media Cetak Media Online

Pembatasan

panjang

naskah

Biasanya panjang

naskah telah dibatasi,

misalnya 5 – 7 halaman

kuarto diketik 2 spasi.

Tidak ada pembatasan panjang naskah,

karena halaman web bisa menampung

naskah yang sepanjang apapun. Namun

demi alasan kecepatan akses, keindahan

desain dan alasan-alasan teknis lainnya,

perlu dihindarkan penulisan naskah yang

terlalu panjang.

Prosedur

naskah

Naskah biasanya harus

di-ACC oleh redaksi

sebelum dimuat.

Sama saja. Namun ada sejumlah media

yang memperbolehkan wartawan di

lapangan yang telah dipercaya untuk

meng-upload sendiri tulisan-tulisan

mereka.

Editing

Kalau sudah naik cetak

(atau sudah di-film-kan

pada proses

percetakan), tak bisa

diedit lagi.

Walaupun sudah online, masih bisa diedit

dengan leluasa. Tapi biasanya, editing

hanya mencakup masalah-masalah teknis,

seperti merevisi salah ketik, dan

seterusnya.

Tugas

desainer atau

Tiap edisi, desainer atau

layouter harus tetap

Desainer dan programmer cukup bekerja

sekali saja, yakni di awal pembuatan situs

Page 39: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

layouter bekerja untuk

menyelesaikan desain

pada edisi tersebut.

web. Selanjutnya, tugas mereka hanya

pada masalah-masalah maintenance atau

ketika perusahaan memutuskan untuk

mengubah desain dan sebagainya. Setiap

kali redaksi meng-upload naskah, naskah

itu akan langsung “masuk” ke desain

secara otomatis.

Jadwal terbit

Berkala (harian,

mingguan, bulanan, dua

mingguan, dan

sebagainya).

Kapan saja bisa, tidak ada jadwal khusus,

kecuali untuk jenis-jenis tulisan/rubrik

tertentu.

Distribusi

Walau sudah selesai

dicetak, media tersebut

belum bisa langsung

dibaca oleh khalayak

ramai sebelum melalui

proses distribusi.

Begitu di-upload, setiap berita dapat

langsung dibaca oleh semua orang di

seluruh dunia yang memiliki akses

internet.

Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa sebagian besar perbedaan jurnalistik

media cetak dengan media online hanyalah pada masalah-masalah teknis.

Dari segi sifatnya, ada satu kemiripan antara media online dengan media elektronik

seperti radio dan televisi. Mereka selalu dituntut untuk menyajikan berita yang

paling up to date secepat mungkin. Mereka juga biasanya tidak perlu menunggu

Page 40: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

hingga seluruh data terkumpul. Begitu ada data, walau hanya sedikit, mereka

langsung melaporkannya. Jika ada perkembangan baru mengenai peristiwa tersebut,

mereka melaporkannya lagi. Demikian seterusnya. Karena itu, aturan penulisan di

dalam media online cenderung lebih bebas, tidak terlalu terpaku pada kaidah-kaidah

bahasa dan jurnalistik yang berlaku umum.

Umumnya orang ingin membaca berita-berita di internet secara cepat. Selain

karena malas lama-lama melihat layar monitor, mereka juga diburu oleh mahalnya

pulsa internet. Karena itu, gaya bahasa pada media online pun hendaknya

disesuaikan dengan hal ini. Harus ringkat, padat dan menarik.

Biasanya pada halaman pertama sebuah media online terdapat tampilan

berita-berita terbaru yang terdiri dari judul dan lead. Umumnya, lead ini adalah

alinea pertama dari artikel berita tersebut, walau tidak mesti demikian. Yang harus

diperhatikan : buatlah lead yang semenarik mungkin agar netter tergoda untuk

mengklik berita tersebut (atau membaca artikel penuhnya). Jika alinea pertama tidak

menarik untuk dijadikan lead, carilah bagian-bagian lain yang lebih menarik. Atau

buat saja lead khusus yang berbeda. Ini sah-sah saja, yang penting isinya masih

sejalan dengan full article.26

Selain menguasai jurnalistik, seorang jurnalis media online hendaknya juga

menguasai dasar-dasar HTML. Tidak harus terlalu mendalam, cukup yang umum-

umum saja. Minimal, mereka harus mengetahui bagaimana cara membuat huruf

tebal, huruf miring, menempatkan gambar di dalam naskah, membuat hyperlink, dan

beberapa pengetahuan HTML mendasar lainnya. Ini akan sangat membantu mereka

26

jonru.multiply.com/journal/item/128 - 29k, diakses pada 9 Januari 2005

Page 41: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

dalam pembuatan tulisan yang sesuai dengan sifat-sifat halaman web yang jauh

berbeda dengan halaman media cetak.

Saat ini banyak media pemberitaan baik cetak maupun siar yang mulai

menggunakan dunia maya sebagai salah satu media saluran pemberitaannya. Kita

pasti akrab dengan situs kcm.com, tempointeraktif.com, liputan6.com dll. Situs-situs

semacam ini merupakan perpanjangan tangan dari media berita cetak dan siar.

Selain berita, pada media online ini juga dilengkapi dengan beragam fitur yang

mungkin tidak kita dapatkan pada media pemberitaan cetak atau siar biasanya. Salah

satunya adalah kita bisa mencari arsip berita yang kita inginkan, tentang topik

tertentu dan pada tanggal tertentu. Kita juga dapat melakukan kontak dengan redaksi

dan bergabung dengan forum yang ada didalamnya. Melihat berbagai klip audio-

video sebuah berita.27

Secara teknis, tugas redaksi media online cukup mudah. Ia hanya perlu

mengisi sebuah formulir online. Ada isian judul, ringkasan berita atau lead, artikel

penuh, dan isian-isian lainnya. Setelah mengklik tombol submit atau kirim, artikel

tersebut sudah langsung online. Mengenai alur kerja, sebenarnya media online tidak

jauh berbeda dengan media cetak. Karena sifatnya yang harus menyajikan berita

secara cepat (sebagaimana halnya media elektronik), maka media online perlu

melakukan beberapa penyesuaian di dalam proses kerjanya. Ketika ada kejadian,

reporter di lapangan menelepon redaktur. Si redaktur pun menelepon balik si

reporter, meminta informasi lebih lanjut, dan jika perlu dilakukan cek dan ricek.

Setelah itu, redaktur menulis naskah dan meng-uploadnya melalui formulir online.

Ini adalah contoh alur kerja yang standar. Bisa juga, si reporter melakukan reportase

27

Written by Agung Nugroho, Perkembangan Media Cetak

Page 42: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

dan menulis sendiri. Tulisan ini dikirim ke redaksi melalui email atau media-media

lain. Proses selanjutnya sama seperti di atas. Umumnya, yang berhak untuk meng-

upload naskah hanyalah redaksi. Namun, ada media yang memberikan wewenang

khusus kepada reporter tertentu yang telah dipercaya. Si reporter ini bisa meng-

upload sendiri berita yang mereka tulis, melalui komputer warnet, laptop, atau

media-media lain yang memungkinkan. Masih ada beberapa alur kerja yang bisa

diterapkan pada media online. Namun alur-alur di atas cukuplah menjadi contoh.

Semoga dapat menjadi gambaran yang memuaskan.

Salah satu isu yang sering ditujukan pada media online adalah tingkat

kebenaran informasinya. Kita tahu, di internet kita bisa menemukan berita apa saja,

mulai dari yang terpercaya hingga yang sekadar gosip, rumor, bahkan fitnah. Karena

itu, jika membaca sebuah berita di internet, yang pertama kali harus kita teliti adalah

dari mana sumbernya. Setelah ketemu, cari tahu siapa pemiliknya. Jika informasi

tersebut berasal dari media online yang jelas sumbernya, dikelola secara profesional

oleh perusahaan atau lembaga tertentu, boleh dibilang tingkat kebenarannya lebih

kurang sama dengan media cetak yang kita baca sehari-hari.

Setiap tulisan di media cetak umumnya disertai data tanggal yang lengkap

(detil hingga menit bahkan detik). Karena itu, kita bisa melihat apakah tulisan

tersebut benar-benar up to date atau tidak. Media online yang baik adalah yang

sanggup menyajikan berita-berita yang paling up to date secara cepat. Jika media

tertentu kekurangan sumber daya sehingga mereka tidak mampu menyajikan berita-

berita yang up to date, ini dapat disiasati dengan memperbanyak artikel nonberita

yang tidak cepat basi.

Page 43: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

C. Media Konstruksi Berita

Asal mula konstruksi sosial ialah dari filsafat konstruktivisme, yang dimulai

dari gagasan konstruksi kognitif. Teori konstruktivisme yang meyakini bahwa

makna atau realitas bergantung pada konstruksi pikiran dapat dirunut pada teori

Popper (1973). Teori ini membagi tiga pengertian tentang alam semesta antara lain,

dunia fisik atau keadaan fisik, dunia kesadaran atau dunia mental dan dunia dari isi

objektif pemikiran manusia. Bagi Popper objektivisme tidak dapat dicapai pada

dunia fisik, melainkan selalu melalui dunia pemikiran manusia.28

Teori ini menolak pandangan teori positivis yang memisahkan antara subjek

dan objek komunikasi. Dalam pandangan teori ini, bahasa tidak hanya dilihat

sebagai alat untuk memahami realitas objektif dan dipisahkan dari subjek sebagai

penyampai pesan. Konstruktivis menganggap subjek sebagai faktor sentral dalam

kegiatan komunikasi serta hubungan sosial lainnya.

Istilah konstruksi sosial atas realitas pertama kali diperkenalkan oleh Peter L.

Berger bersama Thomas Luckmann melalui bukunya yang berjudul “The Social

Construction of Reality, a Treatise in the Sociological of Knowledge” (1966).

Dalam buku tersebut, Berger dan Luckmann menjelaskan tentang proses sosial

melalui tindakan dan interaksinya, di mana individu menciptakan secara terus-

menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. Berger

mengutarakan bahwa manusia dan masyarakat adalah produk yang dialektis,

dinamis dan plural.29

28

Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi (Bandung : Simbiosa

Rekatama Media, 2007), h. 153. 29

Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta: LkiS, 2002. h.

18.

Page 44: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Realitas tidak dibentuk secara ilmiah ataupun diturunkan oleh Tuhan, tetapi

dibentuk dan dikonstruk. Setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-

beda atas suatu realitas. Selain plural, konstruksi sosial itu juga bersifat dinamis.

Sebagai hasil konstruksi sosial, maka realitas tersebut merupakan realitas

subjektif dan realitas objektif sekaligus. Dalam realitas subjektif, realitas tersebut

menyangkut makna, interpretasi dan hasil relasi antara individu dengan objek.

Sedangkan dalam realitas objektif, realitas sebagai sesuatu yang dialami, bersifat

eksternal, berada di luar, atau istilah Berger, tidak dapat ditiadakan dengan

angan-angan.

Dalam penjelasan ontologi paradigma konstruktivis, realitas merupakan

konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu.30 Max Weber melihat realitas sosial

ialah perilaku sosial yang memiliki makna subjektif, karena itu perilaku memiliki

tujuan dan motivasi. Alasan untuk memberikan perhatian pada berita yang begitu

besar dalam kajian media adalah berita merupakan sumber utama informasi tentang

dunia dalam hal geografi dan politiknya.31

Tentang proses konstruksi realitas, prinsipnya setiap upaya “menceritakan”

(konseptualisasi) sebuah peristiwa, keadaan, atau benda tak terkecuali menganai hal-

hal yang berkaitan dengan politik adalah usaha mengkonstruksi realitas. Laporan

tentang kegiatan orang yang berkumpul di sebuah lapangan terbuka guna

mendengarkan pidato politik pada musim pemilu, misalnya, adalah hasil konstruksi

realitas mengenai peristiwa yang lazim disebut kampanye pemilu itu. Begitulah

setiap hasil laporan adalah hasil konstruksi realitas atas kejadian yang dilaporkan.

30

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 188. 31

Graeme Burton, Yang Tersembunyi di Balik Media Pengantar Kepada Kajian Media (Yogyakarta :

Jalasutra, 2008), h. 155.

Page 45: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Karena sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa adalah

menceritakan peristiwa-peristiwa, maka kesibukan utama media massa adalah

mengkonstruksi berbagai realitas yang akan disiarkan. Media menyusun realitas dari

berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cerita atau wacana yang bermakna.

Dengan demikian seluruh isi media tiada lain adalah realitas yang telah dikonstruksi

(constructed reality) dalam bentuk wacana yang bermakna.

Dalam proses konstruksi realitas, bahasa adalah unsure utama. Ia merupakan

instrumen pokok untuk menceritakan realitas. Bahasa adalah alat konseptualisasi

dan alat narasi. Begitu pentingnya bahasa, maka tak ada berita, cerita, ataupun ilmu

pengetahuan tanpa bahasa. Selanjutnya, penggunaan bahasa (simbol) tertentu

menentukan format narasi (dan makna) tertentu. Sedangkan jika dicermati secara

teliti, seluruh isi media entah media cetak ataupun elektronik menggunakan bahasa,

baik bahasa verbal (kata-kata tertulis ataupun lisan) maupun bahasa non-verbal

(gambar, foto, gerak-gerik, grafik, angka, dan label).32

“Teori tentang konstruksi realitas dengan bahasa sebagai instrumennya, dibahas

Berger, Peter L dan Thomas Luckman, The Social Construction of Reality, A

Treatise in the Sociology of Knowledge, (New York: Anchor Book, 1967), khususnya

pada halaman,34-36. Mereka mengatakan, proses konstruksi realitas dimulai ketika

seorang konstruktor melakukan objektivikasi terhadap suatu kenyataan yakni

melakukan persepsi itu diinternalisasikan ke dalam diri seorang konstruktur. Dalam

tahap inilah dilakukan konseptualisasi terhadap suatu objek yang dipersepsi.

Langkah terakhir adalah melakukan eksternalisasi atas hasil dari proses

permenungan secara internal tadi melalui pernyataan-pernyataan. Alat membuat

pernyataan tersebut tiada lain adalah kata-kata atau konsep atau bahasa”.33

Lebih jauh dari itu, terutama dalam media massa, keberadaan bahasa ini

tidak lagi sebagai alat semata untuk menggambarkan sebuah realitas, melainkan bisa

menentukan gambaran (makna citra) mengenai suatu realitas- realitas media- yang

32

Ibnu Hamid, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, (Granit. Jakarta: 2004),Cet. Pertama.

Hal: 11 33

ibid. Hal: 12

Page 46: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

akan muncul dibenak khalayak. Terdapat berbagai cara media massa mempengaruhi

bahasa dan makna ini. Mengembangkan kata-kata baru beserta makna asosiatifnya,

memperluas mkna dari sitilah-istilah yang ada, mengganti makna lama sebuah istilah

dengan makna baru, memantapkan konvensi makna yang telah ada dalam suatu

system bahasa.

Oleh karena persoalan makna itulah, maka penggunaan bahasa berpengaruh

terhadap konstruksi realitas, terlebih atas hasilnya (baca, makna, atau cerita).

Sebabnya ialah, karena bahasa mengandung makna. Padahal, manakala kita

bercerita kepada orang lain, sesungguhnya esensi yang ingin kita sampaikan adalah

makna. Begitu juga, rakitan antara satu kata (angka) dengan kata (angka) lain

menghasilkan suatu makna. Penampilan secara keseluruhan sebuah wacana bahkan

bisa menimbulkan makna tertentu34

Konstruksi realitas pada media massa sendiri ialah bagaimana media

membentuk kata, frasa, dan kalimat dari suatu peristiwa menjadi sesuatu yang

bermakna dalam menyampaikan berita kepada khalayak. Dari sisi konstruksionis,

media, wartawan, dan berita memiliki keterkaitan antara lain:

1) Fakta atau peristiwa adalah hasil konstruksi karena melibatkan sudut

pandang tertentu dari wartawan. Fakta dan realitas bukanlah sesuatu yang tinggal

diambil, ada, dan menjadi bahan dari berita. Fakta dapat dikonstruksikan.

2) Media merupakan agen konstruksi karena dia bukan saluran yang bebas.

Media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi

realitas, lengkap dengan pandangan, bias dan pemihakkannya. Media dipandang

sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas.

34

Ibid. Hal: 13

Page 47: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

3) Berita bukan refleksi dari realitas, melainkan konstruksi dari realitas tersebut.

Berita adalah hasil dari konstruksi sosial yang selalu melibatkan pandangan, ideologi

dan nilai-nilai dari wartawan dan media.

4) Berita bersifat subjektif, artinya bahwa opini tidak dapat dihilangkan karena

ketika meliput, wartawan melihat dengan perspektif dan pertimbangan subjektif.

5) Wartawan merupakan agen konstruksi realitas karena tidak dapat

menyembunyikan rasa keberpihakan, etika dan pilihan moral dalam menyusun

berita. Dalam hal ini, wartawan tidak bisa menyembunyikan pilihan moral dan

keberpihakannya, karena ia merupakan bagian yang intrinsik dalam pembentukan

berita.

Sekarang ini masyarakat sangat haus akan infromasi. Sedangkan media juga

sedang marak-maraknya dalam memanjakan khalayak untuk memperoleh segala

macam informasi. Ketika media massa menjadi tempat terjadinya konstruksi sosial,

berarti berbicara tentang kerja rutin media. Artinya, media selain menulis realitas

juga turut membentuk konstruksi sosial. Dengan kata lain, media meramu lebih

dahulu pesan-pesan yang hendak disampaikan sehingga pesan tersebut seakan-akan

merupakan suatu realitas. Organisasi media tidak hanya mempunyai struktur dan

pola kerja, tetapi juga memiliki ideologi profesional.

Realitas pada media, tidak serta merta melahirkan berita, melainkan melalui

proses interaksi antara penulis berita (wartawan) dengan fakta. Terjadi proses

dialektika antara apa yang dipikirkan dan apa yang dilihat oleh wartawan tersebut,

sehingga isi berita merupakan realitas yang telah mengalami proses konstruksi

kembali. Pembuatan berita pada dasarnya merupakan proses penyusunan atau

konstruksi kumpulan realitas sehingga menimbulkan wacana yang bermakna.

Page 48: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Ada dua kriteria atau persyaratan yang dapat dikatakan merupakan tuntutan

atau panduan bagi wartawan dalam melakukan proses rekonstruksi realitas.

Pertama, kriteria atau persyaratan teknis. Misalnya sebuah laporan jurnalisme

sebaiknya memiliki kelengkapan 5W+1H (what, who, where, when, why, dan how).

Kemudian berkaitan dengan jenis berita apakah hard news, soft news, spot news,

developing news atau continuing news. Konstruksi realitas yang disusun oleh

wartawan untuk menjadi calon berita ini diharapkan memiliki nilai berita (news

value) yang penting dan menarik. Kedua, persyaratan yang berkaitan dengan

kualitas atau bobot produk berita. Kualitas atau bobot produk berita ini berarti

produk jurnalisme suratkabar atau majalah hendaknya bersifat objektif. Namun

ironisnya, dari kedua kriteria tersebut, dikenal adanya istilah gatekeeping atau proses

penyaringan informasi yang dilakukan oleh wartawan suratkabar.

Dalam proses gatekeeping tersebut, ketika wartawan melakukan proses

konstruksi realitas, wartawan masih dipengaruhi oleh dua faktor lagi, yaitu faktor

konteks eksternal dan faktor konteks internal yang terdiri dari internal institusi dan

internal individu. Faktor konteks eksternal, misalnya sistem politik yang berlaku

pada suatu negara dapat pula mempengaruhi institusi surat kabar, khususnya

wartawan dalam mengkonstruksi realitas sehingga pada akhirnya dapat pula

mempengaruhi penampilan dari isi atau perwajahan sebuah surat kabar. Faktor

konteks internal, internal institusi berarti bahwa setiap institusi surat kabar memiliki

motif atau kepentingan yang berbeda satu dengan yang lain sedangkan internal

individu berarti bahwa individu wartawan sendiri ketika bekerja merekonstruksi

realitas bukan merupakan individu yang pasif.

Page 49: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Pada kenyataannya, realitas sosial tidak berdiri sendiri tanpa kehadiran individu,

baik di dalam maupun di luar realitas tersebut. Realitas sosial itu memiliki makna

manakala realitas sosial dikonstruksi dan dimaknakan secara subjektif oleh individu

lain sehingga memantapkan realitas itu secara objektif. ”Sumber: John Fiske,

Introduction to Communication Studies (2nd

Edition. London: Roudledge, 1990).

D. Sekilas Profil Kompas Cyber Media dan Republika Online

1. Kompas Cyber Media

Kompas Cyber Media, merupakan situs berita terpercaya di Indonesia

dengan alamat websitenya, yaitu www.kompas.com. Situs ini selalu diperbaharui

selama 24 jam sehari, dengan total pembaca lebih dari 15 juta orang. Tingkat

kunjungan ke Kompas Cyber Media atau lebih dikenal dengan sebutan page view,

rata-rata mencapai 40 juta setiap bulan.

Sebagai situs berita terpercaya yang banyak dikunjungi di Tanah Air,

Kompas Cyber Media sebagai layaknya media lain juga menawarkan pemasangan

iklan (banner) di internet (online advertising), di mana jenis iklan di sini berbeda

dengan media konvensional lain. Iklan di internet menawarkan bentuk-bentuk iklan

yang kreatif (Rich Media Ads), interaktif, dan sangat atraktif (visualisasi). Mulai dari

banner yang telah akrab di mata pengunjung situs, Kompas Cyber Media pun

memiliki berbagai jenis iklan lain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan

pemasang seperti email blast (email broadcast), microsite, advertorial,

polling/kuis/games, e-ditorial marketing yang dapat digunakan untuk tujuan edukasi,

public services, special services, dll.

Page 50: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Kompas Cyber Media juga memberikan layanan lain yang berhubungan

dengan Internet dan Multimedia, seperti web services yang mencakup development

dan maintenance website, video profile, CD interaktif, serta berbagai aplikasi

pemograman, yang dapat digunakan dalam website maupun non website, misal

product launching, dll. Selama sembilan tahun, ratusan perusahaan dalam dan luar

negeri telah menggunakan jasa dan iklan (banner) di Kompas Cyber Media. Berita di

Kompas Cyber Media tak saja hanya bisa diakses melalui internet, tapi juga melalui

mobile (hand phone).35

a. Visi dan Misi Kompas Cyber Media

� Visi Kompas

”Menjadi Institusi Yang Memberikan Pencerahan Bagi Perkembangan

Masyarakat Indonesia Yang Demokratis dan Bermartabat, Serta Menjunjung Tinggi

Asas dan Nilai Kemanusiaan”.

Dalam kiprahnya dalam institusi pers ”Visi Kompas” berpartisipasi

membangun masyarakat Indonesia baru berdasarkan Panca Sila melalui Prinsip

Humanisme transcedental (Persatuan dan Perbedaan) dengan menghormati individu

dan masyarakat adil dan makmur.

Secara lebih spesifiknya bisa diuraikan sebagai berikut:

1. Kompas adalah lembaga pers yang bersifat umum dan terbuka

2. Kompas tidak melibatkan diri dalam kelompok-kelompok tertentu baik

politik, agama, sosial, atau golongan, dan ekonomi

35

www.kompas.com, diakses pada Selasa, 6 Januari 2009

Page 51: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

3. Kompas secara aktif membuka dialog dan berinteraksi positif dengan segala

kelompok

4. Kompas adalah Koran Nasional yang berusaha mewujudkan aspirasi dan

cita-cita bangsa

5. Kompas bersifat luas dan bebas dalam pandangan yang dikembangkan tetapi

selalu memperhatikan konteks struktur kemasyarakatan dan pemerintah yang

menjadi lingkungan.

� Misi Kompas

”Mengaspirasi Dan Merespon Dinamika Masyarakat Secara Profesional,

Sekaligus Memberi Arah Perubahan (Trend Setter) Dengan Menyediakan Dan

Menyebarluaskan Informasi Terpercaya”.

Kompas berperan serta ikut mencerdaskan bangsa, menjadi nomor satu dalam semua usaha diantara usaha-usaha

lain yang sejenis dalam kelas yang sama. Hal tersebut dicapai melalui etika usaha bersih dengan melakukan kerjasama dengan

perusahaan-perusahaan lain. Hal ini dijabarkan dalam lima sasaaran operasional:

1. Kompas memberikan informasi yang berkualitas dengan ciri-ciri cepat,

cermat, utuh, dan selalu mengandung makna.

2. kompas memiliki bobot jurnalistik yang tinggi dan terus dikembangkan

untuk memuwudkan aspirasi dan selera terhormat yang dicerminkan dalam

gaya kompak, komunikatif dan kaya nuansa kehidupan dan kemanusiaan.

3. Kuallitas informasi dan bobot jurnalistik dicapai melalui upaya intelektual

yang penuh empati dengan pendekatan rasional, memahami jalan pikiran dan

argumentasi pihak lain, selalu berusaha mendudukan persoalan dengan

penuh pertimbangan tetapi tetap kritis dan teguh pada prinsip.

4. Berusaha menyebarkan informasi seluas-luasnya dengan meningkatkan tiras.

Page 52: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

b. Alamat Kompas Cyber Media :

PT. Kompas Cyber Media

Gedung Kompas Gramedia, Unit II Lt. 5

Jl. Palmerah Selatan No. 22 – 28

Jakarta 10270, Indonesia.

Telp : 62-21 5350377 / 5350388

Fax : 62-21 5360678

Email Redaksi:

[email protected]

[email protected]

Email Iklan:

[email protected]

2. Republika Online

Pada awalnya, Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh

kalangan komunitas Muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut

merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat, khususnya para wartawan

profesional muda yang telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan

Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang dapat menembus pembatasan ketat

pemerintah untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut

berbuah. Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993.

Penerbitan Republika menjadi berkah bagi umat. Sebelum masa itu, aspirasi

umat tidak mendapat tempat dalam wacana nasional. Kehadiran media ini bukan

hanya memberi saluran bagi aspirasi tersebut, namun juga menumbuhkan pluralisme

informasi di masyarakat. Karena itu kalangan umat antusias memberi dukungan,

Page 53: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

antara lain dengan membeli saham sebanyak satu lembar saham per orang. PT Abdi

Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika pun menjadi perusahaan media pertama

yang menjadi perusahaan publik.

Mengelola usaha penerbitan koran bukan perkara sederhana. Selain sarat

dengan modal dan sarat SDM, bisnis inipun sarat teknologi. Keberhasilan Republika

menapaki usia 15 tahun merupakan buah upaya keras manajemen dan seluruh awak

pekerja di PT Abdi Bangsa Tbk yang dilakukan oleh perusahaan yang menerbitkan

koran ini sejak 1993 untuk mengelola segala kerumitan itu.

Selain dituntut piawai berhitung, pengelola koran juga harus jeli, cerdik, dan

kreatif bersiasat untuk tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Sejak awal,

Republika memang dekat dengan "sesuatu yang baru". Tatkala lahir, Republika

menggebrak dengan tampilan "Desain Blok" yang tak lazim. Republika pun mampu

menyabet gelar juara pertama Lomba Perwajahan Media Cetak 1993.

Tahun 1995, Republika membuka situs web di internet. Republika menjadi

yang pertama mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh ( SCJJ ) pada tahun 1997.

Pendekatan juga dilakukan kepada komunitas pembaca lokal. Republika menjadi

salah satu koran pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah. Selalu dekat

dengan publik pembaca adalah komitmen Republika untuk maju.36

Mulai tahun 2004, Republika dikelola oleh PT Republika Media Mandiri

(RMM). Sementara PT Abdi Bangsa naik menjadi perusahaan induk (Holding

Company). Di bawah PT RMM, Republika terus melakukan inovasi penyajian untuk

kepuasan pelanggan.

36

www.republika.co.id, diakses pada Selasa, 6 Januari 2009

Page 54: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Segala kreativitas dicurahkan untuk sedapat mungkin membuat Republika

selalu dekat dan meladeni keinginan publik. Memang, upaya itu jelas tak mudah.

Namun, kami menikmatinya selama ini.

a. Visi dan Misi Koran Republika

Visi : Menjadikan Harian Umum Republika sebagai Koran umat yang

dipercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, cerdas,

dan professional, namun mempunyai prinsip-prinsip dalam keterlibatannya

menjaga persatuan Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan

Pemahaman Rahmatun Lil Alamin.

Misi :

• Menciptakan dan menghidupkan Sistem Manajemen yang efisien dan efektif,

serta mampu di pertanggung jawabkan secara professional.

• Menciptakan budaya kerja yang sehat dan transparan

• Meningkatkan kinerja dengan menciptakan Sistem Manajemen yang

kondusif dan professional

• Meningkatkan penjualan iklan dan Koran, sementara menekankan biaya

operasional (dengan memiliki mesin cetak)

• Memprioritaskan pengembangan pemasaran Harian Umum Republika di

Jabodetabek, tanpa harus mematikan di daerah yang sudah ada

• Merajut tali persaudaraan dengan organisasi-organisasi Islam di Indonesia

• Bekerjasama dengan mitra usaha didalam pengembangan pasar Harian

Umum Republika di luar Pulau Jawa

Page 55: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

• Mengamati peluang pengembangan “Koran Komunitas” seperti misalnya

“Bintaro Pos”, Bekasi Pos”, “Depok Pos”, atau jenis Koran lainnya.

• Mengelola kantor perwakilan sebagai “semi otonomi”

• Menjadikan PT. Republika Media Mandiri sebagai “Sistem Company” yang

sehat

• Menjadikan Harian Umum Republika sebagai koranj # ONE

b. Alamat Republika Online :

GRAHA PULO

Jl. Warung Buncit Raya No 89 Jakarta Selatan 12510

Telp. 021-7994249

Fax . 021-7984376

Saran dan kritik : [email protected]

News : [email protected]

Citizen Journalisme : [email protected]

Marketing : [email protected]

Iklan : [email protected]

Page 56: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

BAB III

BERITA PERNIKAHAN SYEKH PUJI DI MEDIA ONLINE

A. Berita Kompas.Com

Sebagai situs berita terpercaya yang banyak dikunjungi di Tanah Air,

Kompas Cyber Media adalah salah satu media yang memberitakan kontroversi

pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah. Dan terhitung mulai tanggal 24

Oktober 2008 sampai tanggal 10 November 2008 Kompas.com memberitakan

sebanyak tujuh kali kasus pemberitaan tersebut, diantaranya yaitu: MUI Minta

Masyarakat Tak Ikut-ikutan Syekh Puji (24 Oktober 2008), Polisi Harus Aktif

Sikapi Tindakan Syekh Puji (25 Oktober 2008), Syekh Puji Dilaporkan ke Polda

Jateng (27 Oktober 2008), Menag: Syekh Puji Bisa Terkena Sanksi (27 Oktober

2008), Kak Seto Temui Syekh Puji (31 Oktober 2008), Syekh Puji Tetap Diproses

Hukum (03 November 2008), Syekh Puji Titipkan Istri ke Mertua (10 November

2008).

B. Berita Republika Online

Republika Online juga termasuk salah satu media massa yang memberitakan

kontroversi pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah. Dan terhitung mulai

tanggal 29 Oktober 2008 sampai 03 November 2008. Republika online

memberitakan sebanyak lima kali kasus pemberitaan tersebut, diantaranya yaitu:

Pernikahan Syekh Puji, Polisi Periksa Tiga Saksi (29 Oktober 2008), Powiltabes

Page 57: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Mulai Periksa Saksi Pernikahan Bocah (29 Oktober 2008), Kapasitas Pengacara

Syekh Puji Dipertanyakan (30 Oktober 2008), Meutia Hatta: Harus ada Sanksi

Untuk Syekh Puji (30 Oktober 2008), Syekh Puji Minta Maaf dan Siap Ceraikan

Lutfianah (03 November 2008).

C. Berita Media Online Lain

Selain kedua media tersebut yaitu Kompas Cyber Media dan Republika Online

yang menyajikan berita kontroversi pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah

Ulfah, beberapa media lain juga tidak kalah gencar memberitakan kasus berita

pernikahan Syekh Puji ini. Peneliti sengaja menampilkan dua media lain yaitu

Pos Kota Online dan Detik.com sebagai pembanding agar dapat memperoleh

pengetahuan yang lebih luas dan sistematis dalam menganalisis framing media

online mengenai kasus berita pernikahan Syekh Puji.

1. Pos Kota Online

Selain media Kompas.com dan Republika online yang menyajikan berita

kontroversi pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah pada pertengahan

Oktober lalu. Banyak Media lain yang menyajikan berita pernikahan Syekh Puji

dengan Lutfianah Ulfah. Diantaranya Detik.com dan Pos Kota Online yang menjadi

bahan tambahan dalam meneliti kasus ini. Selain itu juga dapat menjadi bahan

perbandingan dengan media lain yang bisa memperluas pengetahuan penulis dalam

meneliti berita pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah. Ada lima berita yang

disajikan Pos Kota Online terhitung mulai tanggal 23 Oktober 2008 hingga 31

Oktober 2008, diantaranya: Isu Syekh Puji Menikahi Gadis 12 Tahun (23 Oktober

Page 58: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

2008), Nikahi Gadis 12 Tahun, Syekh Puji Menghilang (29 Oktober 2008), Syekh

Puji Janji Ceraikan Ulfah (30 Oktober 2008), Syekh Puji Janji Ceraikan Ulfah (31

Oktober 2008), Syekh Puji Didemo Anak TK (31 Oktober 2008).

2. Detik.com

Detik.com juga termasuk salah satu media online yang menyajikan banyak

berita kasus kontroversi pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah, terhitung

mulai tanggal 22 Oktober 2008 dan 11 November 2008 Detik.com menyajikan

berita pernikahan Syekh Puji sebanyak tujuh kali, diantaranya : Kiai Nikahi Bocah

12 Tahun. Pernikahan Syekh Puji-Ulfah Dilakukan Secara Siri (22 Oktober 2008),

Nikahi Bocah 12 Tahun Syekh Puji: Saya Punya Dasar Agama, Nggak Ngawur (23

Oktober 2008), Syekh Puji, Miliarder Dengan Ponsel Tua (25 Oktober 2008), Syekh

Puji ke Singapura, Kak Seto Batal ke Semarang (27 Oktober 2008), Polisi Baru

Periksa Ulfah, Syekh Puji Belum (6 November 2008), Sadari Kesalahan, Syekh Puji

Lebih Pendiam (9 November 2008), Syekh Puji & Ulfah Masih Terus Bertemu (17

November 2008).

D. Berbandingan Berita Syekh Puji di Media Online

Tabel 4:

Perbandingan Berita Pernikahan Syekh Puji di Media Online

Media Online

No: Kompas.com Republika Online Pos Kota Online Detik.com

Page 59: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

1 (24 Oktober 2008)

MUI Minta

Masyarakat Tak

Ikut-ikutan Syekh

Puji

(29 Oktober 2008)

Pernikahan Syekh

Puji, Polisi Periksa

Tiga Saksi

(23 Oktober 2008)

Isu Syekh Puji

Menikahi Gadis 12

Tahun

(22 Oktober 2008)

Kiai Nikahi Bocah 12

Tahun. Pernikahan

Syekh Puji-Ulfah

Dilakukan Secara Siri

2 (25 Oktober 2008)

Polisi Harus Aktif

Sikapi Tindakan

Syekh Puji

(29 Oktober 2008)

Powiltabes Mulai

Periksa Saksi

Pernikahan Bocah

(29 Oktober 2008)

Nikahi Gadis 12

Tahun, Syekh Puji

Menghilang

(23 Oktober 2008)

Nikahi Bocah 12

Tahun Syekh Puji:

Saya Punya Dasar

Agama, Nggak

Ngawur

3 (27 Oktober 2008)

Syekh Puji

Dilaporkan ke

Polda Jateng

(30 Oktober 2008)

Kapasitas

Pengacara Syekh

Puji Dipertanyakan

(30 Oktober 2008).

Syekh Puji Janji

Ceraikan Ulfah

(27 Oktober 2008)

Syekh Puji ke

Singapura, Kak Seto

Batal ke Semarang

4 (27 Oktober 2008)

Menag: Syekh Puji

Bisa Terkena

Sanksi

(30 Oktober 2008)

Meutia Hatta:

Harus ada Sanksi

Untuk Syekh Puji

(31 Oktober 2008)

Syekh Puji Tak

Mau Ceraikan

Ulfah

(25 Oktober 2008)

Syekh Puji, Miliarder

Dengan Ponsel Tua

5 (31 Oktober 2008)

Kak Seto Temui

Syekh Puji

(3 November 2008)

Syekh Puji Minta

Maaf dan Siap

Ceraikan Lutfianah

(31 Oktober 2008)

Syekh Puji Didemo

Anak TK

(6 November 2008)

Polisi Baru Periksa

Ulfah, Syekh Puji

Belum

6 (3 November 2008) (9 November 2008)

Page 60: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Syekh Puji Tetap

Diproses Hukum

Sadari Kesalahan,

Syekh Puji Lebih

Pendiam

7 (10 November

2008) Syekh Puji

Titipkan Istri ke

Mertua

(17 November 2008)

Syekh Puji & Ulfah

Masih Terus Bertemu

Jika kita lihat dari table diatas, berita Syekh Puji dari berbagai media online

sangat berbeda dari segi penyajiannya. Dalam seleksi isu yakni aspek yang

berhubungan dengan pemilihan fakta, penyajian berita yang beragam dari realitas

yang ada. Berita mana yang ditampilkan dan berita mana yang disembunyikan tidak

semua berita disajikan kepada khalayak tergantung wartawan memilih berita

tersebut.

Konsep mengenai framing dari Etnman menggambarkan secara luas

bagaimana peristiwa tersebut dimaknai dan ditandai oleh wartawan. Define problem

(pendefinisian masalah) adalah elemen yang pertama kali dapat kita lihat mengenai

framing. Elemen ini merupakan yang paling utama. Bagaimana suatu peristiwa

dapat dipahami oleh wartawan.37

Diagnoses causes (memperkirakan penyebab masalah), merupakan elemen

framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa.

37

Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LkiS, 2002,

Hal:189

Page 61: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Bagaimana memahami suatu peristiwa, tentu saja menentukan siapa dan apa yang

dianggap menjadi sumber masalah.38

Make moral Judgement (membuat pilihan moral) adalah elemen framing

yang dipakai untuk membenarkan pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat.

Apabila masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan,

dibutuhkan argumnetasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut.

Element framing yang lain adalah Treatment recommendation (menentukan

penyelesaian). Element ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh

wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu

tentu saja sangat tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang

dipandang sebagai penyebab masalah. 39

38

Ibid. Hal: 190 39

Ibid. Hal: 191

Page 62: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

BAB IV

ANALISIS BERITA DENGAN PENDEKATAN FRAMING

A. Temuan Analisis Frame Kompas Cyber Media

1. Problem Identification

Kompas Cyber Media mengidentifikasi pernikahan Syekh Puji sebagai kasus

hukum. Dua dari tiga berita yang ada, ditampilkan dari segi hukum. Dari berita

tersebut dijelaskan bahwa Syekh Puji telah melakukan pelanggaran hukum.

Kompas Cyber Media meminta pendapat dari Menteri Agama dan Wakil

Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Dr Asrorun Niam. Keduanya menyatakan bahwa

pernikahan Syekh Puji walaupun sah secara hukum fikih tetapi tetap haram

karena bisa menimbulkan bahaya. Selain itu, bila mengacu pada UU perkawinan,

pernikahan tersebut tidak sah. Maftuh Basyuni bahkan mendukung tindakan

Komnas Perlindungan Anak yang akan menuntut Syekh Puji karena telah

menikah dengan Ulfah yang baru berusia 12 tahun. (Kompas.com. Senin, 27

Oktober 2008)

Kompas Cyber Media juga menampilkan suara Jaringan Peduli Perempuan dan

Anak (JPPA) yang menyatakan bahwa tindakan Syekh Puji merupakan tindakan

eksploitasi pada anak. Syekh Puji juga melakukan pelanggaran secara sekaligus,

diantaranya terhadap UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan Anak, Kitab

UU Hukun Pidana (KUHP), UU No 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan

Page 63: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

tindak pidana perdagangan orang, serta UU No 13 tahun 2004 tentang

ketenagakerjaan. (Kompas.com. Sabtu, 25 Oktober 2008)

2. Causal Interpretation

Dalam keseluruhan beritanya Kompas Cyber Media memposisikan Syekh Puji

sebagai aktor alias penyebab masalah ini. Hal ini sangat terlihat banyaknya

pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Syekh Puji berkaitan dengan

pernikahannya dengan Lutfiana Ulfah yang masih di bawah umur.

3. Moral Evaluation

Perilaku Syekh Puji sangat tidak dibenarkan. JPPA bahkan menuduh bahwa

perbuatan Syekh Puji sebagai tindakan eksploitasi anak, merendahkan derajat

serta martabat perempuan terlebih perbuatan Syekh Puji dianggap mengambil

keuntungan dengan mengatasnamakan agama.

4. Treatment Recommendation

Kompas Cyber Media menawarkan melalui JPPA bahwa kasus ini harus ditindak

tegas. Menurut Kepala Bagian Operasional I Direktorat Reserse dan Kriminal

Polda Jateng Ajun Komisaris Besar, Nelson P Purba, agar tidak ada masyarakat

yang menganggap sebagai bagian dari budaya dan menjadi nilai-nilai dalam

masyarakat.

Tabel 5:

Temuan Analisis Frame Kompas Cyber Media

Page 64: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Judul Isi Berita/Wawancara Sumber Berita

Kak Seto Temui

Syekh Puji

Rencana pertemuan Kak

Seto dengan Syekh Puji;

membahas tentang rencana

teknik perpisahan Syekh

Puji dengan Ulfah.

Seto Mulyadi

sebagai Ketua

Komisi Nasional

Perlindungan

Anak Indonesia.

Menag: Syekh

Puji Bisa Terkena

Sanksi

Pendapat Menag bahwa

Syekh Puji telah melanggar

UU yang berlaku di

Indonesia (tentang

perkawinan) karenanya

harus dikarenakan sanksi.

Maftuh Basyuni

sebagai Menteri

Agama dan Dr

Asrorun Niam

sebagai Wakil

Sekertaris Komisi

Fatwa MUI.

Syekh Puji

Dilaporkan Ke

Polda Jateng

JPPA melaporkan tindakan

Syekh Puji yang menikahi

anak dibawah umur serta

telah melakukan

pelanggaran yang intinya

ini merupakan kasus

hukum.

Agnes Widanti

sebagai Ketua

JPPA dan Nelson

P Purba sebagai

Kepala Bagian

Operasional I

Direktorat

Reserse dan

Kriminal Polda

Page 65: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Jateng Ajun

Komisaris Besar

serta FX Sunarno

sebagai Kepala

Polda Jateng

Inspektur

Jenderal.

MUI Minta

Masyarakat Tak

Ikut-ikutan Syekh

Puji

MUI Jawa Tengah

meminta masyarakat agar

tidak terpengaruh dan ikut-

ikutan dengan tindakan

Syekh Puji yang menikahi

anak di bawah umur.

Sekretaris Umum

MUI Jateng,

Ahmad Rofiq, di

Semarang

Polisi Harus Aktif

Sikapi Tindakan

Syekh Puji

Koordinator Jaringan

Peduli Perempuan dan

Anak Semarang,

mengatakan, seharusnya

polisi bertindak aktif

menyikapi tindakan Syekh

Puji, pengusaha dari

Semarang yang telah

melanggar hukum pidana

dengan menikahi anak di

Agnes Widanti

sebagai Ketua

JPPA

Page 66: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

bawah umur.

Syekh Puji

Titipkan Istri ke

Mertua

Niat Syekh Puji untuk

hidup serumah dengan

istrinya lutfianah Ulfah

harus ditunda dulu. Setelah

KPA mendesak Syekh Puji

agar membatalkan.

Pernikahan dengan Ulfah

yang melanggar UU

perkawinan, juga atas

protes beberapa kalangan,

akhirnya Puji menyerah. Ia

mengembalikan Ulfah

kepada orangtuanya.

Kak Seto (Seto

Mulyadi) sebagai

Ketua Komisi

Perlindungan

Anak Nasional

dan tim pengacara

Puji, Teguh

Samodra dan

Ramdlon Naning,

wakil Majelis

Ulama Indonesia

(MUI) Jawa

Tengah KH.

Tadzkir Mansyur

dan KH. Syamsu

Ro’i, serta Kepala

Seksi Penerangan

Islam

Departemen

Agama

Kabupaten

Semarang Sutejo

Page 67: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Bajuri, dan

Suroso Orangtua

Lutfianah Ulfah,

B. Temuan Analisis Frame Republika Online

1. Problem Identification

Republika Online menampilkan berita mengenai orang-orang yang terkait

dengan Syekh Puji, yakni pengacaranya R Sedya Prayogo Pangestu, SH.

Pengacaranya dinilai tidak mempunyai kapasitas sebagai pengacara Syekh Puji,

karena dia merupakan Anggota DPRD, menjabat sebagai Ketua Badan

Kehormatan Kabupaten Semarang. Selain itu, berdasarkan Pasal 3 Ayat 1 Kode

Etik Advokat Indonesia mengatur bahwa seorang advokat selama menjadi

pejabat negara tidak dibenarkan untuk berpraktik sebagai advokat dan namanya

tidak boleh digunakan oleh kantornya. Pasal 20 Ayat 3 UU No 18 tahun 2003

tentang advokat yang menyebutkan bahwa advokat yang menjadi pejabat negara

tidak melaksanakan tugas profesinya sebagai advokat selama memangku jabatan

tersebut.

Selain itu, Republika Online juga memberitakan mengenai pemeriksaan polisi

terhadap orang-orang yang berkaitan dengan masalah ini sebagai saksi. Mereka

adalah Kepala SMPN I Bawen Restu Kuncurani, Staf Kantor Kecamatan Jambu

Kabupaten Semarang Joko Mujianto dan Kepala Desa Randugunting Susianto.

Dalam hasil pemeriksaan, Kepala SMPN I Bawen menyatakan bahwa ia pernah

Page 68: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

menerbitkan surat pindah sekolah kepada Ulfah untuk melanjutkan pendidikan

ke sebuah pondok pesantren. Sementara itu, Kepala Desa Randugunting

menyatakan bahwa pernah menerima surat izin menikah yang disampsaikan oleh

Syekh Puji.

Dan juga, Republika Online memberitakan tentang anggapan Meutia Hatta

selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan yang mengatakan bahwa proses

hukum Syekh Puji harus dilanjutkan meski yang bersangkutan mengaku sudah

mengembalikan anak yang dinikahinya kepada orang tuanya. Disamping itu,

orangtua anak yang bersangkutan juga harus dikenai sanksi karena berdasarkan

undang-undang, orangtua harus melindungi dan merawat anaknya. Syekh Puji

dianggap telah malakukan beberapa pelanggaran sekaligus, yaitu UU

Perkawinan, UU Perlindungan Anak dan UU Ketenagakerjaan karena anak-anak

tersebut, kabarnya akan dipersiapkan untuk mengelola beberapa perusahaannya.

2. Causal Interpretation

Dalam pemberitaannya Republika Online memposisikan Kepala SMPN I

Bawen, Restu Kuncurani, Staf Kantor Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang,

Joko Mujianto, Kepala Desa Randugunting, Susianto dan Pengacara Syekh Puji,

R Sedya Prayogo Pangestu, SH, dan Menteri Pemberdayaan Wanita, Meutia

Hatta sebagai sumber berita.

3. Moral Evaluation

Ada dua penilaian yang terdapat dalam berita yang ditampilkan dalam Republika

Online. Yang pertama, masalah Syekh Puji merupakan masalah moral, hal ini

Page 69: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

terlihat dari pernyataan sejumlah anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

dan Aktivis Pembela Perempuan dan Anak di Jawa Tengah yang menyatakan

bahwa pernikahan Syekh Puji dengan anak di bawah umur dinilai melanggar UU

Perlindungan Anak.

Kedua, masalah Syekh Puji dinilai sebagai kasus hukum. Hal ini berkaitan

dengan pengacaranya, yaitu R Sedya Prayogo Pangestu, SH. Sedya dinilai telah

melakukan pelanggaran Pasal 3 Ayat 1 Kode Etik Advokat Indonesia mengatur

bahwa seorang advokat selama menjadi pejabat negara tidak dibenarkan untuk

berpraktik sebagai advokat dan namanya tidak boleh digunakan oleh kantornya.

Pasal 20 Ayat 3 UU No 18 Tahun 2003 tentang advokat yang menyebutkan

bahwa advokat yang menjadi pejabat negara tidak melaksanakan tugas

prosfesinya sebagai advokat selama memangku jabatan tersebut.

4. Treatment Recommendation

Solusi yang ditawarkan oleh Republika Online terhadap penilaian yang

mengarah pada masalah moral adalah bahwa Syekh Puji harus ditindak sesuai

dengan pelanggaran yang telah dilakukannya. Sedangkan solusi yang ditawarkan

pada masalah hukum adalah bahwa R Sedya Prayogo Pangestu, SH minimal

ditegur atau dipecat bila terbukti melakukan pelanggaran yang dituduhkan

kepadanya.

Secara ringkas, berikut adalah perbandingan antar isu yang ditampilkan dalam

media RepublikaOnline.

Tabel 6:

Page 70: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Temuan Analisis Frame Republika Online

Judul Isi Berita/wawancara Sumber Berita

Pernikahan Syekh

Puji, Polisi

Periksa Tiga

Saksi

Pernyataan tiga saksi

(Susianto, Restu dan

Joko) tentang pernikahan

Syekh Puji dan juga isu

pelanggaran terhadap

UU Perlindungan Anak

Restu Kuncurani,

Joko Mujianto,

Susianto dan

Kapolwiltabes

Semarang Kombes

Pol. Masjhudi

Kapasitas

Pengacara Syekh

Puji

Dipertanyakan

Mengungkapkan siapa

Sedya Prayogo Pangestu,

SH yang menjadi

pengacara Syekh Puji

dan masalah kepastian

Sedya akan statusnya

Ketua BK DPC

Ikadin kota

Semarang Rangkay

Margana, SH.

Polwiltabes Mulai

Periksa Saksi

Pernikahan Bocah

Aparat Powiltabes

Semarang, melakukan

pemeriksaan terhadap

tiga saksi dalam

pernikahan Syekh Puji

Restu Kuncurani

Kepala SMPN 1

Bawen, Staf Kantor

Kecamatan Jambu,

Kabupaten

Semarang, Joko

Mujianto, dan

Susianto Kepala

Page 71: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Desa Randugunting

Kecamatan Klepu,

Kabupaten

Semarang.

Meutia Hatta:

Harus ada Sanksi

Untuk Syekh Puji

Syekh Puji dan orangtua

Ulfah harus dikenakan

sanksi walaupun Ulfah

telah dikembalikan

kepada orangtuanya,

karena Syekh Puji telah

melakukan beberapa

pelanggaran hukum

sekaligus.

Meutia Hatta,

sebagai Menteri

Negara

Pemberdayaan

Perempuan

Syekh Puji Minta

Maaf dan Siap

Ceraikan

Lutfianah

Syekh Puji dalam

pertemuannya dengan

Kak Seto Ketua Umum

Komnas Perlindungan

Anak meminta maaf dan

siap ceraikan Lutfianah

Ulfah.

Seto Mulyadi (Kak

Seto) Ketua Umum

Komnas

Perlindungan Anak,

dan Sinto Ari

Wibowo kuasa

hukum Syekh Puji

dan Lutfianah

Ulfah.

Page 72: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

C. Temuan Analisis Frame Media Online Lain

1. Pos Kota Online

1. Problem Identification

Pos Kota Online menampilkan ”Isu Syekh Puji Menikahi Gadis 12 Tahun.”

sensasi yang dilakukan Syekh Puji ini sudah dianggap biasa oleh masyarakat

sekitar. Kendati sering membuat sensasi, namun kabar pernikahan Syekh Puji

dengan gadis di bawah umur, tak urung sejumlah ibu rumahtangga di Semarang

sempat melontarkan kritik dan sindiran tajam. Syekh Puji dinilai sombong dan

mengandalkan uang untuk mencapai tujuannya.

Selain itu juga, Pos Kota Online menampilkan berita tentang ”Syekh Puji

Janji Ceraikan Ulfah.” Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi (Kak

Seto) bertemu dengan langsung dengan Syekh Puji dan Lutfianah Ulfah dan

menyarankan agar pernikahan yang tidak diakui undang-undang positif ini,

dibatalkan. Polisi makin serius untuk menuntaskan kasus ini dengan melakukan

pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk meminta keterangan dari Rafidi,

kakek Lutfianah Ulfah. Menurut sang kakek, dirinya juga menyesalkan

pernikahan Syekh Puji dengan cucunya yang dilakukan secara diam-diam.

Ternyata, Syekh Puji sebelumnya juga pernah terlibat kasus hukum pada tahun

1987. saat itu lelaki berjenggot tersebut pernah ditahan di Polres Salatiga karena

mencukur gundul 47 karyawannya yang kebanyakan para wanita yang

melakukan kesalahan kerja.

Page 73: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

2. Causal Interpretation

Pujiono Cahyo Widianto atau biasa disebut Syekh Puji ulama kontroversi di

Ambarawa, Kabupaten Semarang, dan sejumlah ibu rumahtangga di Semarang

salah satunya yaitu Ny Rahma, yang menjadi sumber berita

3. Moral Evaluation

Ada dua penilaian yang terdapat dalam berita yang ditampilkan dalam Pos Kota

Online Yang pertama, masalah Syekh Puji merupakan masalah moral, hal ini

terlihat dari demo anak TK Sebanyak 500 Anak TK, pelajar SD dan siswa SMP

Yayasan Bina Karya menggelar aksi demo di lokalisasi Tambak Asri, Jumat.

Ratusan anak tersebut mengecam pernikahan Pujiono Cahyo Widianto alias

Syekh Puji dengan Lutfiana Ulfa,12. Dalam aksinya, selain membawa poster dan

spanduk, anak-anak itu juga melakukan aksi jalan mundur dalam unjuk rasanya.

Dan juga anggapan sejumlah ibu rumah tangga yang mengenal pemilik Syekh

Puji. Dengan anggapan Syekh Puji dinilai sombong dan mengandalkan uang

untuk mencapai tujuannya. ”Setelah pamer kekayaan, kini lelaki itu pamer

dengan kesombongannya mengambil gadis kecil yang baru lulus SD sebagai istri

keduanya,” kata Ny Rahma, ibu rumahtangga. Dan lagi anggapan pengacara

Syekh Puji, Sedyo Prayogo SH. ”Kak Seto juga harus memikirkan nasib Ulfah

setelah bercerai. Sebab, Syekh Puji tidak menginginkan Ulfah menderita setelah

bercerai.

Page 74: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Yang kedua, masalah Syekh Puji merupakan masalah hukum, dan hal ini terlihat

dari Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi atau Kak Seto, yang

bertemu langsung dengan Lutfianah Ulfah dan menyarankan agar pernikahan

yang tidak diakui undang-undang positif ini, dibatalkan. ”Syekh Puji bersedia

membatalkan pernikahan dengan Lutfianah Ulfah, bila kasusnya dihentikan

polisi,”kata Sedyo Prayogo kepada wartawan. Polisi makin serius untuk

menuntaskan kasus ini dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi,

termasuk meminta keterangan dari Rafidi, kakek Lutfianah Ulfah. Catatan polisi,

Syekh Puji sebelumnya juga pernah terlibat kasus hukum pada tahun 1987. Saat

itu lelaki berjenggot tersebut pernah ditahan di Polres Salatiga karena mencukur

gundul 47 karyawannya yang kebanyakan para wanita yang melakukan

kesalahan kerja. Jaringan Peduli Perempuan dan Anak (JPPA) Jateng, mendesak

pihak terkait untuk segera menangani kasus pernikahan Syekh Puji dengan anak

di bawah umur, Ulfa.

4. Treatment Recommendation

Penyelesaian masalah yang ditawarkan Pos Kota Online dalam masalah moral

adalah Koordinator Jaringan Peduli Perempuan dan Anak (JPPA) Dr. Agnes

Widanti akan mendampingi Ulfah dalam proses pemeriksaan untuk memulihkan

psikologis Ulfa. Dan juga Kepala TK-SD Bina Karya, Dra. Sudarwati MM di

sela aksi berharap pihak berwenang memperkarakan Syekh Puji, kendati

pengusaha asal Semarang itu membatalkan pernikahan dan mengembalikan Ulfa

Page 75: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

ke orang tuanya. Tapi gugatan pidana harus tetap berjalan. Syekh Puji harus

dihukum sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Detik.com

1. Problem Identification

Detik.com menyajkan berita pernikahan Syekh Puji dengan masalah hukum.dan

ada beberpa berita yang beranggapan kasus Syekh Puji terkait hukum, Detik.com

memberitakan komentar pengacara Syekh Puji Teguh Samudra yang

mengatakan, tidak kepolisian telah melanggar pasal 168 KUHP tentang tidak

bisa memanggil saksi yang ada hubungan suami istri. Dan Teguh juga

menambahkan Syekh Puji tidak melanggar 3 UU. Dalam pernikahan Syekh Puji

dengan Ulfah, tidak ada unsur paksaan, tidak ada eksploitasi anak, dan tidak ada

pencabulan.

Ulfah telah dimintai keterangan oleh polisi terkait pernikahannya yang

menyalahi UU Perkawinan karena usianya masih di bawah umur yang

disyaratkan oleh Undang-Undang Perkawinan.

2. Causal Interpretation

Pujiono Cahyo Widianto atau lebih akrab disebut Syekh Puji adalah aktor

penyebab, dan pengacara Syekh Puji Teguh Samudra dan Sedya Prayogo serta

Page 76: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi ”Kak Seto” dan salah satu

Tetangga Ulfah Darmo yang menjadi sumber berita.

3. Moral Evaluation

Pemberitaan kontroversi pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah

menimbulkan beragam komentar dan pemikiran dari berbagai pihak, seperti

yang diberitakan Detik.com Syekh Puji hanya mengikuti ajaran Rasulullah SAW

yang menikahi Aisyah saat berumur 7 tahun. Namun Rasulullah tidak

”mencampuri” Aisyah hingga si gadis akil baliq. Syekh Puji-pun tidak tidak

akan ”mencampuri” istri-istrinya yang belum akil baliq, akan tetapi Komnas

Perlindungan Anak tetap menganggap bahwa pernikahan Syekh Puji melanggar

UU perkawinan. dan komentar yang diberikan pengacara Syekh Puji bahwa

pernikahan tersebut tidak melanggar Undang-Undang Perkawinan karena tidak

adanya unsur paksaan, tidak ada eksploitasi, dan tidak ada pencabulan.

4. Treatment Recommendation

Solusi yang diberikan Detik.com mengenai masalah hukum Pernikahan

Syekh Puji menurut Komnas Perlindungan Anak untuk dibatalkan atau

Lutfianah Ulfah harus dititipkan sementara kepada Orang tua Ulfah hingga

berumur 16 tahun sesuai dengan aturan Undang-Undang Perkawinan.

Dan mengenai kondisi psikis yang dialami Ulfah bahwa Komnas

Perlindungan Anak terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kasus

Page 77: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

ini. Melalui Lembaga Perlindungan Anak di Semarang, pihak Komnas Anak

memberikan bantuan terapi psiko-sosial kepada Ulfah dua kali dalam seminggu.

Page 78: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan oleh penulis mengenai

analisis framing untuk menganalisis teks media online dalam mengemas berita

pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah pada Kompas Cyber Media dan

Republika Online tanggal 24 Oktober s/d 10 November 2008. Sasaran akhir dari

sebuah penelitian adalah berusaha menjangkup permasalahan hasil analisa data

yang didapat, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

Dalam berita pembahasan yang sama dapat dimaknai secara berbeda dan

akhirnya menghasilkan berita yang berbeda pula. Berita kontroversi pernikahan

Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah, pada Kompas Cyber Media membingkai

berita tersebut sebagai masalah hukum, karena Syekh Puji telah menikahi gadis

di bawah umur, walaupun sebagian sumber berita mengatakan bahwa pernikahan

tersebut sah secara agama akan tetapi di Indonesia harus mematuhi hukum

positif dan hukum adat yang berlaku. Kompas Cyber Media merekomendasikan

bahwa kasus tersebut harus tetap diproses hukum meskipun Syekh Puji telah

menitipkan Ulfah kepada orang tuanya. Sedangkan Republika Online terdapat

bingkai yang menyatakan bahwa walaupun kasus ini menyangkut masalah

hukum, akan tetapi masyarakat tidak boleh memvonis bahwa pernikahan Syekh

Puji dengan Lutfianah Ulfah salah karena

Page 79: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

BAB V

PENUTUP

B. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan oleh penulis mengenai

analisis framing untuk menganalisis teks media online dalam mengemas berita

pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah pada Kompas Cyber Media dan

Republika Online tanggal 24 Oktober s/d 10 November 2008. Sasaran akhir dari

sebuah penelitian adalah berusaha menjangkup permasalahan hasil analisa data

yang didapat, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

Dalam berita pembahasan yang sama dapat dimaknai secara berbeda dan

akhirnya menghasilkan berita yang berbeda pula. Berita kontroversi pernikahan

Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah, pada Kompas Cyber Media membingkai

berita tersebut sebagai masalah hukum, karena Syekh Puji telah menikahi gadis

di bawah umur, walaupun sebagian sumber berita mengatakan bahwa pernikahan

tersebut sah secara agama akan tetapi di Indonesia harus mematuhi hukum

positif dan hukum adat yang berlaku. Kompas Cyber Media merekomendasikan

bahwa kasus tersebut harus tetap diproses hukum meskipun Syekh Puji telah

menitipkan Ulfah kepada orang tuanya. Sedangkan Republika Online terdapat

bingkai yang menyatakan bahwa walaupun kasus ini menyangkut masalah

hukum, akan tetapi masyarakat tidak boleh memvonis bahwa pernikahan Syekh

Puji dengan Lutfianah Ulfah salah karena

Page 80: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

1. pernikahan tersebut sah secara agama dan kedua pihak saling mencintai dan

mau membina rumah tangga yang baik.

2. Antara Kompas Cyber Media dan Republika Online masing-masing

mempunyai kemasan atau definisi yang berbeda-beda dalam kasus ini.

Dalam berita kontroversi pernikahan Syekh Puji dengan Lutfianah Ulfah,

pada Kompas Cyber Media membingkai berita tersebut sebagai masalah

hukum. Tindakan Syekh Puji dianggap sebagai eksploitasi anak, melanggar

UU yang berlaku dengan menikahi Ulfa yang berumur 12 tahun. Syekh Puji

juga dianggap melanggar UU No 23 tahun 2002 tentang pemberantasan

tindak pidana perdagangan orang, dan UU No 13 tahun 2004 tentang

ketenagakerjaan. Kemudian Kompas Cyber Media merekomendasikan

bahwa kasus tersebut harus dihukum atau diberikan sanksi sesuai

tindakannya, meskipun Syekh Puji telah menitipkan Lutfianah Ulfah kepada

orang tuanya. Sedangkan Republika Online membingkai berita tersebut

sebagai masalah hukum dan masalah moral, Tindakan Syekh Puji ini

dianggap melanggar UU Perlindungan Anak. Republika memberitakan

keberadaan pengacara Syekh Puji Sedya Prayogo Pangestu dinilai telah

melanggar Kode Etik Advokat Indonesia. Republika Online

merekomendasikan bahwa kasus Syekh Puji harus dihukum sesuai dengan

pelanggaran yang telah dilakukannya. Sedangkan untuk pengacara Syekh

puji, R Sedya Prayogo Pangestu, SH, minimal ditegur atau dipecat bila

terbukti melakukan pelanggaran yang dituduhkan kepadanya.

3. Dengan melihat perbandingan beberapa berita kontroversi pernikahan Syekh

Puji dengan Lutfianah Ulfah di kedua Media Online tersebut yaitu Kompas

Page 81: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Cyber Media dan Republika Online, sangat mungkin kita akan menemukan

kesimpulan yang setara bahwa media apapun tidak bisa lepas dari bias-bias

baik itu yang berkaitan dengan ideology, politik, ekonomi, social, budaya,

bahkan agama, tidak ada satupun media yang memiliki sikap indenfendesi

dan obyektifitas yang absolut.

C. Saran-Saran

Dari kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang akan penulis sampaikan

agar dapat dijadikan bahan pertimbangan, baik dari segi fungsional maupun

substansialnya. Adapun saran yang akan penulis sampaikan adalah sebagai

berikut:

1. Penulis berharap kepada Kompas Cyber Media dan Republika Online

untuk terus meningkatkan kualitas dalam setiap edisinya agar keberadaan

Kompas.com dan Republika online selalu dekat di hati pembaca sehingga

pesan-pesan yang disampaikan dapat dengan mudah disampaikan tepat

pada sasarannya dan juga dapat diaplikasikan.

2. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat

untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai upaya mengembangkan

khazanah keilmuannya tentang jurnalistik dan memberikan gambaran

karakter pemberitaan media online, dalam hal ini Kompas Cyber Media

dan Republika Online dalam berita pernikahan Syekh Puji dengan

Lutfianah Ulfah. Serta memberikan kontribusi tentang bagaimana sebuah

berita diperoleh, diolah, dan disajikan kepada khalayak pembaca

Page 82: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

3. Untuk menganalisis isi teks di media, Analisis Framing adalah analisis

yang kritis, analisis yang cocok sekali digunakan untuk mengetahui

perbedaan makna dari suatu peristiwa yang ada di media. Analisis

framing dipakai untuk melihat bagaimana media mengkonstruksi realitas.

Oleh karena itu, analisis framing tidak hanya dapat digunakan oleh

pemerhati media, akan tetapi dapat pula digunakan oleh siapa saja baik

itu Pembaca Koran, Pendengar Radio, Pemirsa Televisi, bahkan

Pengguna Internet sekalipun, guna mengupas bagaimana suatu berita

dibingkai oleh media.

Page 83: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2007.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2006.

Burton, Graeme. Yang Tersembunyi di Balik Media Pengantar Kepada Kajian

Media. Yogyakarta: Jalasutra, 2008.

Eriyanto. Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta:

LkiS, 2002.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2006.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik Teori dan Praktik.

Bandung: Roda Karya, 2006.

Nugroho, Eriyanto, Frans Sudiarsis. Politik Media Mengemas Berita. Jakarta:

Institut Studi Arus Informasi, 1999.

Sudibyo, Agus. Citra Bung Karno, Analisis Berita Pers Orde Baru. Yogyakarta:

Bigraf Publishing, 1999.

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling Pernikahan. Yogyakarta: Penerbit Andi,

2004.

Djuroto, Totok. Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004

Page 84: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru, Ciputat: Penerbit Kalam Indonesia, 2005

Iswara, Luwi. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas, Cet ke-III, 2007

Bland, Micheal. Alison Theaker, David Wragg, Hubungan Media Yang Efektif,

Jakarta: Erlangga, 2001

Hamid. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Jakarta: Granit, 2004

M.A. Birowo, M. Antonius, ed., Metode Penelitian Komunikasi, teori dan aplikasi.

Yogyakarta: Gitanyali, 2004

Sumadiria. AS Haris. Drs. M.Si. Bahasa Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, 2006

Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir, Tanggerang: Ramdina Prakarsa, 2005

Adam. Ahmat, Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan Kesadaran Keindonesiaan,

Jakarta: Hasta Mitra, 2003

Werner J. Severin, W. Tankard, Jr. Teori Komunikasi Sejarah, Metode dan Terapan

di Dalam Media Massa

Briggs, Asa dan Burke, Peter. Sejarah Sosial Media: Dari Gutenberg sampai

Internet. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006

Effendy, Uchjana, Onong., Prof. M.A. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi,

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003

Page 85: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Panduan Lain:

Nasuhi, Hamid. Ismatu, Ropi. Dll. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,

dan Disertasi), Ciputat: CeQDA, 2007

Skripsi Rohmayanti, (101051022582). Media Cetak Mengemas Berita Abu Dujana

(Analisis Framing dalam Koran Kompas dan Republika Edisi Juni 2007).

Skripsi Ulul Azmi, (104051001808). Konstruksi Realitas Islam Di Media Massa

”Analisis Framing, Konflik Palestina Israel Di Harian Kompas dan

Republika” (Edisi April 2008)

Internet:

Agung Nugroho. DiskusiBeritaNet.com.

jonru.multiply.com/journal/item/128 - 29k, diakses pada 9 Januari 2005.

http:// wwwyapento.com/in/modules. Php? Name =news &file=article&sid =5

www.kompas.com, diakses pada Selasa, 6 Januari 2009.

www.republika.co.id, diakses pada Selasa, 6 Januari 2009.

www.poskota.co.id, diakses pada Rabu, 4 Februari 2009

www.detik.com, diakses pada Jumat, 6 Februari 2009

http://koswara.wordpress.com/2007/07/01/konsep-pernikahan-dalam-islam/, diakses

pada Senin, 4 Mei 2009

Diskusi BeritaNET.com

Written by Agung Nugroho, Perkembangan Media Cetak

Page 86: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati

Nama : Emi Sumiati

Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 12 Desember 1985

Agama : Islam

Alamat : Jln. Kapuk Poglar Rt.003/04 No.17

Kapuk Cengkareng Jakarta-Barat 11720

Anak ke- : ke-7 dari 7 bersaudara

Pendidikan : 1992-1998 : SDN Kadaung Kali Angke 01 Pagi

1998-2001 : SLTPN 82 Jakarta Barat

2001-2005 : M.A Ummul Quro Al-Islami Bogor 2005-2009 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 87: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16876...menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 23 April 2009 Emi Sumiati