konduktansi elektrolit kuat dan lemah

13
KONDUKTANSI ELEKTROLIT KUAT DAN LEMAH A. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konduktansi larutan elektrolit 2. Menentukan derajat disosiasi asam asetat 3. Menentukan kesetimbangan asam asetat B. Pendahuluan Larutan diklasifikasikan menjadi 2 golongan menurut perilakunya bila arus listrik dialirkan, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit sendiri terdiri dari larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat. Arus listrik dihantarkan oleh migrasi berbagai partikel-partikel bermuatan dalam larutan elektrolit, dan bahwa dalam larutan zat-zat elektrolit jumlah partikel adalah 2,3…dan sebagainya kali lipat lebih banyak daripada jumlah molekul yang larut. Banyak senyawa dalam suhu kamar terurai secara spontan dan menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana, peristiwa ini dikenal dengan istilah disosiasi. Reaksi disosiasi merupakan reaksi kesetimbangan. Disosiasi elektrolit merupakan suatu proses reversible, dan sejauh mana disosiasi ini terjadi tergantung dari konsentrasi (dan juga dari lain-lain sifat fisika, seperti suhu). Salah satu metode yang digunakan untuk menentuka derajat disosiasi larutan elektrolit adalah metode konduktivitas. Pada percobaan kali ini, akan menentukan konduktansi suatu larutan elektrolit dengan menggunakan konduktivitimeter. Yang kemudian akan

Upload: jazt-niysha

Post on 01-Jul-2015

2.407 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

KONDUKTANSI ELEKTROLIT KUAT DAN LEMAH

A. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konduktansi larutan elektrolit 2. Menentukan derajat disosiasi asam asetat 3. Menentukan kesetimbangan asam asetat A. Pendahuluan Larutan diklasifikasikan menjadi 2 golongan menurut perilakunya bila arus listrik dialirkan, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit sendiri terdiri dari larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat. Arus listrik dihantarkan oleh migrasi berbagai partikel-partikel bermuatan dalam larutan elektrolit, dan bahwa dalam larutan zat-zat elektrolit jumlah partikel adalah 2,3dan sebagainya kali lipat lebih banyak daripada jumlah molekul yang larut. Banyak senyawa dalam suhu kamar terurai secara spontan dan menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana, peristiwa ini dikenal dengan istilah disosiasi. Reaksi disosiasi merupakan reaksi kesetimbangan. Disosiasi elektrolit merupakan suatu proses reversible, dan sejauh mana disosiasi ini terjadi tergantung dari konsentrasi (dan juga dari lain-lain sifat fisika, seperti suhu). Salah satu metode yang digunakan untuk menentuka derajat disosiasi larutan elektrolit adalah metode konduktivitas. Pada percobaan kali ini, akan menentukan konduktansi suatu larutan elektrolit dengan menggunakan konduktivitimeter. Yang kemudian akan digunakan untuk menentukan derajat disosiasi dan konstanta kesetimbangan. B. Dasar Teori

1. Konduktivitas (Hantaran)Konduktivitas merupakan suatu besaran yang diturunkan, karea tak dapat diukur langsung. Untuk larutan elektrolit, biasanya menyatakan besaran yang disebut dengan konduktivitas molar, . Ini adalah konduktivitas larutan yang mengandung 1 mol zat terlarut antara dua elektroda yang besarnya tak terhingga, dan berjarak 1 cm satu sama lain. = KV = K / C Dengan K konduktivitas, V volume, dan C konsentrasi. Konduktivitas molar dinyatakan dalam satuan -1cm2mol-1. (Atkins, 1997) a. Hantaran kohlrausch

Plot hantaran molar terhadap

C berupa garis lurus untuk elektrolit kuat dan lengkungan

yang curam untuk elektrolit lemah. Tetapi plot yang terakhir ini mencapai harga limit. Hal ini menyebabkan Kohlrausch mendefinisikan hukum migrasi bebas dari ion, yaitu hantaran luar dari setiap elektrolit pada pengenceran tidak terhingga adalah jumlah hantaran molar ion-ion pada pengenceran tidak terhingga, yaitu: L~ = l+ + lemah dapat diperlihatkan bahwa: L (AD) = L (AB) + (CD) + (CB) Dimana L adalah hantaran molar dari spesies AD, AB, CD, dan CB. Umunya ini merupakan elektrolit kuat kecuali AD. Sekarang dengan menggunakan hukum Kohlrausch L~ (AD) = l+A + = b. Hukum disosiasi arrhenius Kenaikan konduktivitas molar sesuai dengan teori Arrhenius, diakibatkan oleh kenaikan derajat disosiasi; nilai batas itu sesuai dengan disosiasi yang sempurna. Derajat disosiasi dapat diberikan oleh persamaan:+ A B -

Penerapan utama hokum Kohlrausch adalah untuk mencari harga limit hantaran molar dari elektrolit

+

+ C+

D

+

+ C

+

B

+ l-D

=

c

Dimana L adalah hantaran molar pada beberapa konsentrasi C. Hubungan di atas hanya berlaku untuk elektrolit lemah, dimana pengaruh ion minimum. Jika derajat disosiasi diketahui, dengan mudah kita dapat menghitung konstanta disosiasi dari elektrolit lemah, misalnya untu suatu elektrolit 1:1, A+B m m m-m A+ + Bm m m m

Jika adalah derajat disosiasi dan m adalah molaritas elektrolit AB, maka konsentrasi spesies AB, A+ dan B- akan menjadi m-m, m dan m. Konstanta disosiasi akan menjadi: K=m.mm-m

K=m21- (Dogra, 2002) 2. Elektrolit kuat dan elektrolit lemahDaya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan

ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit lemah. Beberapa larutan elektrolit dapat mengahantarkan listrik dengan baik. Larutan ini dinamakan elektrolit kuat, beberapa elektrolit yang lain dapat menghantarkan listrik tetapi kurang baik. Dari uraian di atas kita dapat golongkan larutan elektrolit menjadi dua macam, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Sebagai contoh larutan NaCl. Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka NaCl akan terurai sempurna menjadi ion Na+ dan Cl-. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi