komunitas drummer semarang (kajian dalam kontek ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · semoga...

42
i KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK KEORGANISASIAN DAN PEMBELAJARANNYA) SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Aditya Oraga Dewantara Setiaji 2501410158 JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: others

Post on 02-Feb-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

i

KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG

(KAJIAN DALAM KONTEK KEORGANISASIAN DAN

PEMBELAJARANNYA)

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

oleh

Aditya Oraga Dewantara Setiaji

2501410158

JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Pada hari :

Tanggal :

Panitia Ujian Skripsi

Drs. Syahrul Syah Sinaga S., M.Hum. (196408041991021001) -----------------

Ketua

Dra. Malarsih, M.Sn. (196106171988032001) -----------------

Sekretaris

Abdul Rachman, S.Pd., M.Pd. (198001202006041002) -----------------

Penguji I

Kusrina Widjajantie, S.Pd, M.A. (197205182005012001) -----------------

Penguji II

Dr. Udi Utomo, M.Si. (196708311993011001) -----------------

Penguji III/Pembimbing

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. (196008031989011001)

Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Page 3: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang betanda tangan di bawa ini saya

Nama : Aditya Oraga Dewantara Setiaji

NIM : 2501410158

Prodi Studi : Pendidikan Seni Musik

Jurusan : Pendidikan Sendratasik

Judul Skripsi : Komunitas Drummer Semarang (Kajian dalam Kontek

Keorganisasian dan Pembelajarannya)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya serahkan ini adalah benar hasil karya saya

yang dibuat sesuai dengan kode etik ilmiah dan penuh kesadaran bahwa saya tidak

melakukan tindakan plagiasi atau mengambil alih seluruh hasil karya tulis orang

lain tanpa menyertakan sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat

dibuktikan bahwa saya melakukan plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi

sesuai aturan yang berlaku.

Semarang, Agustus 2016

Yang membuat pernyataan,

Aditya Oraga Dewantara Setiaji

NIM 2501410158

Page 4: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Cobalah untuk tidak menjadi seorang yang sukses, tapi jadilah seorang yang

bernilai”(Albert Einstein)

“Setiap orang punya jatah gagal, habiskan jatah gagalmu ketika kamu masih

muda” (Dahlan Iskan)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, atas segala

karuniaNya skripsi ini kupersembahkan kepada:

1. Yang Tersayang Ibunda Ony Gunarti Setyorini yang selalu

mendukung baik secara moral maupun material serta doa

yang selalu terucap, dan Ayahnda Alm. Adji Suyoto yang

telah banyak memberikan tauladan semasa hidupnya.

2. Dosen Pembimbing Bapak Dr. Udi Utomo, M.Si., yang

telah membimbing dengan baik.

3. Adikku Denta yang selalu memberikan dorongan belajar

dan motivasi.

4. Yang tercinta pendamping hidup Oda Rahma yang selalu

memberikan semangat.

5. Teman-teman Seni Musik dan segenap keluarga besar

Sendratasik.

Page 5: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

v

PRAKATA

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Komunitas Drummer Semarang (Kajian dalam Kontek Keoganisasian

dan Pembelajarannya)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini telah banyak

mendapatkan bantuan dan bimbingan serta saran dari berbagai pihak, baik dalam

bentuk moral maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menimba ilmu di Unnes.

2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian.

3. Dr. Udi Utomo, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan

Musik Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas.

4. Dosen pembimbing Dr. Udi Utomo, M.Si., yang telah memberikan saran,

koreksi, pengarahan dan memberikan kemudahan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Para dosen jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.

6. Ibu Ony Gunarti Setyorini, ibu saya yang selalu memberikan dukungan secara

material, semangat dan budi pekerti.

7. Seluruh pengurus dan anggota Komunitas Drummer Semarang yang telah

memberikan izin tempat serta membantu penulis dalam memperoleh data

selama penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Page 6: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

vi

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-

pihak yang terkait tersebut dan membalasnya dengan lebih baik. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Semarang, Agustus 2016

Penulis

Page 7: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

vii

ABSTRAK

Setiaji, Aditya Oraga Dewantara. 2016. “Komunitas Drummer Semarang

(kajian dalam Kontek Keorganisasian dan Pembelajarannya)”. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,

Pembimbing : Dr. Udi Utomo, M.Si.

Kata kunci: Komunitas Drummer Semarang, Organisasi, Pembelajaran.

Komunitas Drummer Semarang merupakan salah satu komunitas yang

terbentuk di Kota Semarang yang memiliki tujuan sebagai wadah berekspresinya

musisi drummer khususnya di Kota Semarang, kegiatan yang diadakan meliputi

berbagai aspek seperti kegiatan musikal dan nonmusikal serta dalam setiap

pertemuannya selalu diadakan kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk

berbagi ilmu tentang drum.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber

data yang digunakan adalah berdasarkan hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan.

Komunitas Drummer Semarang dalam pertunjukannya terdapat dua bentuk

pertunjukan yakni pertunjukan solo dan berkolaborasi dengan komunitas lain.

Organisasi Komunitas Drummer Semarang terdapat struktur organisasi serta tugas

dan wewenang. Pembelajaran Komunitas Drummer Semarang meliputi tiga ranah

yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh Komunitas Drummer Semarang diklasifikasikan menjadi 3

garis besar yang menggaris bawahi kegiatan Komunitas Drummer Semarang

terarah dan sesuai dengan tujuan yakni (1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil

belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. (2) Ranah afektif berkenaan

dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,

penilaian, organisasi, dan internalisasi. (3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan

hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah

psikomotorik, yakni (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c)

kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan ketrampilan

kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.

Saran yang dapat diberikan, Bagi pembina Komunitas Drummer

Semarang, selalu memperhatikan dunia luar dengan berbagai modernisasi yang

terjadi didalamnya tapi tentunya tidak meninggalkan prinsip berdirinya

Komunitas Drummer Semarang yang sesungguhnya. Bagi masyarakat yang ikut

serta dalam kegiatan sebagai anggota Komunitas Drummer Semarang, selalu

menjaga kekompakan dan kerjasama serta tingkatkan rasa cinta akan kesenian

yang ada dengan cara saling toleransi sesama untuk mempertahankan kegiatan

yang sudah tercapai bagus agar tetap terlaksana dan terus lebih maju dalam

berkarya.

Page 8: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

PRAKATA ............................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI............................................................................................................. viii

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR ....................................................................... xii

DAFTAR FOTO ....................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ................................ 7

2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................................. 7

2.2 Landasan Teori .................................................................................................... 8

2.2.1 Pengertian Komunitas ...................................................................................... 8

2.2.2 Pengertian Pembelajaran .................................................................................. 10

2.2.3 Pengertian Manajemen ..................................................................................... 13

Page 9: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

ix

2.2.4 Pengertian Musik ........................................................................................... 16

2.2.4.1 Pengertian Musik ........................................................................................... 16

2.2.4.2 Unsur-Unsur Musik ........................................................................................ 17

2.2.4.2.1 Irama ........................................................................................................... 17

2.2.4.2.2 Melodi ......................................................................................................... 18

2.2.4.2.3 Harmoni ...................................................................................................... 18

2.2.5 Alat Musik ........................................................................................................ 19

2.2.5.1 Drum .............................................................................................................. 19

2.2.5.1.1 Sejarah Drum .............................................................................................. 19

2.2.5.1.2 Pengertian Drum ......................................................................................... 20

2.2.5.1.3 Bagian-Bagian Drum .................................................................................. 21

2.2.5.3.1.1 Snare ........................................................................................................ 21

2.2.5.3.1.2 Tom-Tom ................................................................................................. 21

2.2.5.3.1.3 Cymbal ..................................................................................................... 22

2.2.5.2 Pembelajaran Drum ........................................................................................ 23

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................................ 24

3.1 Pendekatan Penelitian ......................................................................................... 24

3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian ............................................................................. 25

3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................................... 25

3.2.2 Sasaran Penelitian ............................................................................................ 26

3.3 Teknik Pengumpulan data .................................................................................... 26

3.3.1 Teknik Observasi .............................................................................................. 26

3.3.2 Teknik Wawancara............................................................................................ 28

Page 10: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

x

3.3.3 Teknik Dokumentasi ........................................................................................ 30

3.4 Teknik Analisis Data ........................................................................................... 32

3.4.1 Reduksi Data ..................................................................................................... 33

3.4.2 Penyajian Data .................................................................................................. 33

3.4.3 Kesimpulan Atau Verifikasi .............................................................................. 33

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 35

4.1 Profil Komunitas Drummer Semarang................................................................. 35

4.1.1 Pertunjukan Solo Komunitas Drummer Semarang ........................................... 40

4.1.1.1 Urutan Sajian .................................................................................................. 41

4.1.1.1.1 Bagian Awal ............................................................................................... 42

4.1.1.1.2 Bagian Inti ................................................................................................... 42

4.1.1.1.3 Bagian Akhir ............................................................................................... 42

4.1.1.2 Instrumen ....................................................................................................... 43

4.1.1.2.1 Snare Drum ................................................................................................. 43

4.1.1.2.2 Mini Timbales ............................................................................................. 44

4.1.1.2.3 Cymbal Crash .............................................................................................. 45

4.1.1.2.4 Floor Drum .................................................................................................. 46

4.1.1.3 Lagu ............................................................................................................... 46

4.1.1.4 Pemain ............................................................................................................ 46

4.1.1.5 Tata Suara....................................................................................................... 49

4.1.1.6 Tempat............................................................................................................ 49

4.1.1.7 Waktu ............................................................................................................. 50

4.1.1.8 Tata Cahaya .................................................................................................... 51

Page 11: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

xi

4.1.2 Pertunjukan Kolaborasi Dengan Komunitas Musik Lain ................................ 52

4.2 Organisasi Komunitas Drummer Semarang ........................................................ 53

4.2.1 Struktur Organisasi .......................................................................................... 54

4.2.2 Tugas Dan Wewenang ...................................................................................... 57

4.2.2.1 Manajemen Kepengurusan ............................................................................. 58

4.2.2.2 Jadwal Pertemuan Rutin Dan Pembelajaran .................................................. 59

4.2.2.3 Jadwal Perform Dan Penanggungjawabnya ................................................... 59

4.2.2.4 Pengelola Keuangan ....................................................................................... 59

4.3 Kegiatan Musikal Dan Nonmusikal Komunitas Drummer Semarang ................. 61

4.3.1 Pertemuan Rutin Anggota Komunitas Drummer Semarang ............................. 61

4.3.2 Pembelajaran Komunitas Drummer Semarang ................................................. 64

4.4 Pembelajaran Musik Komunitas Drummer Semarang.........................................66

BAB 5 PENUTUP..................................................................................................... 71

5.1 Simpulan ............................................................................................................. 71

5.2 Saran.................................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 74

LAMPIRAN.............................................................................................................. 76

Page 12: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

xii

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR

Bagan 1 Analisis Data Kualitatif Menurut Miles dan Huberman .............................. 34

Gambar 1 Set Drum Lengkap................................................................................ .... 43

Gambar 2 Formasi pada Pertunjukan Komunitas Drummer Semarang.................. ... 47

Page 13: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

xiii

DAFTAR FOTO

Foto 1. Dave Mahardika, ketua organisasi Komunitas Drummer Semarang ............. 37

Foto 2. anggota Komunitas Drummer Semarang ...................................................... 38

Foto 3. Ferdian anggota Komunitas Drummer Semarang ......................................... 39

Foto 4.Snare Drum ..................................................................................................... 44

Foto 5. Mini Timbales ................................................................................................ 45

Foto 6.Cymbal ............................................................................................................ 45

Foto 7. Floor Drum .................................................................................................... 46

Foto 8. Formasi di panggung saat perform Komunitas Drummer Semarang ............ 48

Foto 9. Formasi di panggung saat perform Komunitaas Drummer Semarang .......... 48

Foto 10. Tata Cahaya saat pertunjukan solo dari Komunitas Drummer Semarang ... 51

Foto 11. Tata Cahaya saat pertunjukan solo Komunitas Drummer Semarang .......... 52

Foto 12. profil Bapak Hamdani, pembina organisasi Komunitas Drummer

Semarang .................................................................................................................... 55

Foto 13. profil Bapak Samboedi, pembina organisasi Komunitas Drummer

Semarang .................................................................................................................... 55

Foto 14. anggota Komunitas Drummer Semarang saat mengadakan acara .............. 56

Page 14: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian..........................................................................75

Lampiran 2. Transkrip Wawancara......................................................................83

Lampiran 3. Biodata Penulis..................................................................................87

Lampiran 4. Peta Wilayah Kota Semarang............................................................88

Lampiran 5. SK Pembimbing.................................................................................89

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas....................................................90

Lampiran 7. Dokumentasi…....................................................................................91

Page 15: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, dimana kesenian merupakan

arti yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, pada dasarnya, seni hadir

sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi yang mendatangkan

kepuasan dan perasaan-perasaan tertentu terhadap nilai-nilai budaya.

Berkaitan dengan hal tersebut pengalaman berkesenian yang didapat

seseorang dari sekolah membantu meningkatkan kemampuan berapresiasi pada

diri seseorang (Bastomi, 1988: 27). Kesenian telah menyertai kehidupan sejak

manusia mengembangkan potensi kemanusiaannya, kesenian menyertai dalam diri

seseorang dimanapun dan kapanpun manusia itu berada, begitu sederhana dan

terbatasnya kehidupan, manusia senantiasa menyisihkan waktunya untuk

mengekspresikan dan menikmati keindahan. Seni merupakan pertunjukan dari

perasaan manusia. Kata pertunjukan dimaksudkan sebagai proses yang

ditampilkan dalam diri manusia atau hal yang disiratkan dalam hasil karya seni itu

sendiri.

Kehadiran musik sebagai bagian dari kehidupan manusia bukanlah hal yang

baru, setiap orang memerlukan musik dan tak ada satu masyarakat atau budaya

yang tidak memiliki musik. Kehidupan seseorang tidak lepas dari musik, tentunya

musik yang berkembang tidak lewat begitu saja dari diri individu karena musik

mempunyai efek pada manusia yang dapat dihubungkan dengan segala sesuatu

Page 16: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

2

seperti fisik, emosional, tingkah laku seseorang, pendidikan, imajinasi dan sosial.

Seni musik terwakili dalam suara atau pantun yang umumnya secara internal dan

eksternal tidak saja mengandung hiburan tetapi juga bercerita, mendidik,

mengajarkan bagi anggota nilai-nilai kebudayaan tertentu maupun bagi komunitas

budaya yang lain (Allo liliweri, 2013).

Manusia dan musik merupakan dua hal yang berkaitan erat. Mengutip dari

pendapat J.E. Titon, mengatakan bahwa musik memiliki kekuatan untuk

menyentuh dan menggerakan perasaan manusia. Melalui musik, manusia dapat

menyalurkan emosionalnya. Selain itu J.E. Titon juga mengungkapkan bahwa

musik berfungsi sebagai ekspresi diri, komunikasi dan media politik.

Era modern saat ini banyak jenis musik yang bermunculan dan membentuk

suatu wadah untuk perkembangannya dalam bentuk komunitas, walaupun

komunitas musik setiap individu berbeda-beda jenisnya, seperti komunitas gitar,

komunitas bass, dan komunitas drum. Di dalam sebuah komunitas musik tentunya

memiliki ciri khas masing-masing terutama dalam proses sosialnya, baik individu,

individu dengan individu, kelompok, bahkan antar kelompok atau komunitas.

Komunitas terbentuk karena adanya sebuah persamaan yang terbagi menjadi

tiga komponen yakni berdasarkan tempat atau lokasi, berdasarkan minat,

berdasarkan komuni. Dari paparan tersebut di Kota Semarang terbentuk sebuah

komunitas musik yang bernama Komunitas Drummer Semarang (KDS). KDS

dalam aktivitasnya menyampaikan sebuah pembelajaran baik di dalam

anggotanya maupun antar komunitas musik lainnya yang ada di Kota Semarang.

Page 17: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

3

Komunitas Drummer Semarang adalah komunitas drum yang pertama kali

dibentuk pada tanggal 1 September 2011. Komunitas ini mengusung permainan

alat musik pukul yakni drum dimana memiliki suatu misi dan visi mempererat

persaudaraan sesama drummer. Kegiatan Komunitas Drummer Semarang

memberikan pembelajaran dan keorganisasian tentang drum baik teknik bermain

maupun hal yang bersangkutan dengan drum, hal ini menjadikan penulis

melakukan penelitian. Organisasi menurut T. Hani Handoko (1986: 167),

menjabarkan kata organisasi kedalam dua pengertian secara umum, pengertian

pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok dengan proses

pengorganisasian sebagai suatu cara dalam kegiatan organisasi yang dialokasikan

dan ditugaskan di antara para anggotanya agar organisasi dapat tercapai secara

efisien. Dengan kata lain organisasi merupakan wadah kerjasama sekelompok

orang dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan bersama.

Oleh karena itu, peneliti menekankan pada ilmu pembelajaran dan proses

pengelolaan organisasi dalam Komunitas Drummes Semarang itu sendiri maupun

terhadap masyarakat umum dan anggotanya tentang struktur organisasi,

kepemimpinan, keakraban, pembelajaran serta pengalaman baik dari anggotanya

maupun dari pihak lain, ciri khas yang ada dan membedakan Komunitas Drummer

Semarang dengan komunitas lain yakni adanya pembelajaran teknik bermain

drum perkusi. Komunitas Drummer Semarang diketuai oleh Dave Mahardika.

Dave merupakan musisi kelahiran 19 Agustus 1990 yang dipercaya untuk

mengelola dan menjaga kegiatan Komunitas Drummer Semarang yang sudah

berdiri sejak tahun 2010. Meskipun di dalam proses kegiatan Komunitas

Page 18: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

4

Drummer Semarang ini memiliki susunan struktur organisasi, Dave mempunyai

peran penting dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh Komunitas Drummer

Semarang. Tidak hanya sebagai ketua dalam organisasi Komunitas Drummer

Semarang, namun dalam setiap kepanitiaan yang dibentuk pada suatu acara atau

kegiatan yang digelar Komunitas Drummer Semarang seperti acara Semarang

Drummer Banjir, Semarang Drumer Competition selalu menjabat sebagai ketua

panitia.

Komunitas Drummer Semarang mulanya dipelopori oleh 3 tokoh musisi

yang ada di semarang yakni bernama Bapak Hari Joko, Bapak Samboedi, dan

Bapak Handana Wikarta. Beliau yang mendorong munculnya ide untuk menggali

dan membentuk komunitas para musisi khususnya musisi drummer yang ada di

Kota Semarang, karena pada tahun 2010 Kota Semarang belum memiliki wadah

berekspresi dan berbagi untuk musisi drummer di Semarang sedangkan di kota

lain sudah ada.

Sejak berdiri pada tahun 2010 yang diketuai oleh Paul, Aktivitas atau

kegiatan yang dilaksanakan oleh Komunitas Drummer Semarang tiap tahunnya

sama namun konsep setiap tahunnya berbeda. Kegiatan yang diadakan Komunitas

Drummer Semarang yang rutin diadakan setiap tahunnya adalah Semarang

Drummer Banjir dan Semarang Drum Competition. Selain kegiatan pertunjukan

yang diadakan, Komunitas Drummer Semarang mengadakan kegiatan

pembelajaran drum yang diperuntukan untuk anggotanya. Pembelajaran

difokuskan pada pengembangan skill yang dimiliki anggota, sesama anggota juga

dapat saling berbagi kemampuan dan bakat yang dimiliki serta bisa berbagi solusi

Page 19: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

5

tentang permasalahan materi drum. Kegiatan pembelajaran dan kegiatan tahunan

inilah yang mampu membuat Komunitas Drummer Semarang tetap berdiri dan

berkembang sehingga anggota musisi drum semakin banyak tiap tahunnya.

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang

“Komunitas Drummer Semarang (kajian dalam kontek keorganisasian dan

pembelajarannya)”. Penelitian ini difokuskan pada proses kegiatan keorganisasian

dan pembelajaran Komunitas Drummer Semarang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, permasalahan yang dibahas dalam

penelitian ini adalah.

1.2.2 Bagaimana keorganisasian Komunitas Drummer Semarang?

1.2.2 Kegiatan musikal dan nonmusikal apa sajakah yang dilakukan oleh

Komunitas Drummer Semarang?

1.2.3 Bagaimana kegiatan pembelajaran musik yang berlangsung dikalangan

anggota Komunitas Drummer Semarang?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang

ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana keorganisasian yang ada

di Komunitas Drummer Semarang.

1.3.2 Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kegiatan musikal dan nonmusikal

yang dilakukan oleh Komunitas Drummer Semarang.

Page 20: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

6

1.3.3 Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kegiatan pembelajaran musik yang

berlangsung dikalangan anggota Komunitas Drummer Semarang.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat teoritis

Memberikan informasi tertulis bagi masyarakat umum, khususnya generasi

muda dapat lebih mengenal Komunitas Drummer Semarang (kajian dalam kontek

keorganisasian dan pembelajarannya). Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat

sebagai bahan acuan penelitian yang sejenis. Manfaat khususnya dapat menambah

wawasan tentang Komunitas Drummer Semarang (kajian dalam kontek

keorganisasian dan pembelajarannya) bagi mahasiswa, terutama mahasiswa

Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

1.4.2 Manfaat praktis

1.4.2.1 Bagi peneliti sendiri yaitu untuk mengetahui dan memahami tentang

Komunitas Drummer Semarang (kajian dalam kontek keorganisasian dan

pembelajarannya).

1.4.2.2 Bagi mahasiswa seni musik dari penelitian ini yaitu memberikan wawasan

lebih dalam mengenai Komunitas Drummer Semarang (kajian dalam

kontek keorganisasian dan pembelajarannya).

Page 21: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Tinjauan Pustaka

Berdasarkan hasil penelitian yang ada, penelitian ini mempunyai persamaan

dan perbedaan dengan hasil penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Wisnu Blues (2011) yang berjudul “Bentuk Pertunjukan Musik

Komunitas Semarang Blues dan Manfaat bagi Peningkatan Musikalitas

Anggotanya di Kota Semarang”. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu

bagaimana bentuk penyajian dan manfaat pertunjukan musik Komunitas

Semarang Blues. Penelitian tersebut meneliti tentang bagaimana bentuk penyajian

Komunitas Semarang Blues. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian

penulis yakni sama-sama meneliti sebuah komunitas di Semarang tetapi topik

yang diteliti berbeda, komunitas yang ditelitipun juga berbeda.

Penelitian berikutnya terdapat dari Bagus Endy Kurniawan (2009) yang

berjudul “Metode dan Tehnik Pembelajaran Drum Anak Usia Dini di Anugrah

Abadi Musik Studio Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui,

memahami, dan menjelaskan metode dan teknik pembelajaran drum usia dini serta

mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran drum usia dni di

Anugrah Abadi Musik Studio Semarang. Penelitian tersebut memaparkan proses

pembelajaran yang menggunkan metode ceramah, demonstrasi, dan metode

latihan. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penulis yakni sama-sama

Page 22: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

8

meneliti tentang pembelajaran drum, tetapi pada penelitian yan dilakukan oleh

Bagus Endry Kurniawan.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Danny Ariyanto N.P.H (2011)

yang berjudul “Komunitas Punk di Kota Pekalongan: Kajian Bentuk Musik,

Ideologi, dan Penampilan”. Dimana dalam penelitian tersebut membahas tentang

bentuk, ideologi, dan penampilan Komunitas Punk di Pekalongan. Penelitian ini

memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yakni sama-

sama membahas tentang komunitas tetapi komunitas yang dibahas berbeda, jika

dalam penelitian tersebut adalah komunitas punk penelitian yang dilakukan oleh

penulis yakni Komunitas Drummer Semarang. Topik kajian yang dibahaspun

berbeda, dalam penelitian tersebut membahas kajian bentuk musik, ideologi dan

penampilan. Jika dalam penelitian yang dilakukan penulis membahas tentan

kajian organisasi dan pembelajaran.

2.2 LANDASAN TEORI

2.2.1 Pengertian Komunitas

Definisi dari kata komunitas adalah kelompok organisasi yang hidup dan

saling berinteraksi di dalam daerah tertentu misalnya; masyarakat; paguyuban;

atau sejenisnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tim Penyusunan Kamus Pusat

Bahasa terbitan Balai Pustaka, 2002: 586). Komunitas terbentuk karena adanya

sebuah persamaan yang terbagi menjadi tiga komponen yakni berdasarkan tempat

atau lokasi, berdasarkan minat, berdasarkan komuni.

Definisi komunitas dapat dijelaskan melalui; pertama, terbentuk dari

sekelompok orang; kedua, saling berinteraksi secara sosial diantara anggota

Page 23: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

9

kelompok itu; ketiga, berdasarkan adanya kesamaan kebutuhan atau tujuan dalam

diri mereka atau di antara anggota kelompok yang lain; keempat, adanya wilayah-

wilayah individu yang terbuka oleh kelompok lain Van Hoeve (dalam Dadang

2013: 38). Ada banyak definisi komunitas ditemukan dalam literatur. George

Hillery Jr, pernah mengidentifikasi sejumlah definisi, kemudian menemukan

bahwa kebanyakan definisi tersebut memfokuskan makna komunitas sebagai: (1)

the common elements of area; (2) common ties; (3) social interaction. Kemudian,

George merumuskan pengertian komunitas sebagai “people living within a

specific area, sharing common ties, and interacting with one another” (orang-

orang yang hidup disuatu wilayah tertentu dengan ikatan bersama dan satu dengan

lain saling berinteraksi). Sementara itu, terlihat bahwa konsep komunikasi

mengandung empat komponen, yaitu: 1) people; 2) place or territory; 3) sosial

interaction; dan 4) psychological identification. Sehingga merumuskan pengertian

komunitas sebagai “orang-orang yang bertempat tinggal di suatu daerah yang

terbatas secara geografis, yang terlibat dalam interaksi sosial dan memiliki satu

atau lebih ikatan psikologi satu dengan yang lain dan denan wilayah tempat

tinggalnya”.

Definisi di atas tampak selaras dan saling melengkapi, komunitas

mengandung makna adanya sejumlah orang di suatu wilayah terbatas di mana satu

dengan yang lain saling berinteraksi dan memiliki ikatan (sosial psikologi)

bersama baik antara sesamanya maupun dengan wilayah teritorinya. Komunitas

digunakan juga untuk menunjuk kepada suatu unit atau kesatuan sosial yang

terprganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama, tidak

Page 24: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

10

saja yang mempunyai territorial tetapi juga yang bersifat fungsional. Pada kajian

ini komunitas yang dimaksud adalah komunitas dalam pengertian territorial,

seperti dikemukakan oleh beberapa ahli di atas. Komunitas musik adalah

sekelompok orang yang berinteraksi dan mempunyai kesamaan dan kebutuhan

akan berkesenian musik.

Komunitas Drummer Semarang terbentuk karena adanya sebuah persamaan

yakni berdasarkan tempat atau lokasi dimana komunitas ini terbentuk pada

individu yang memiliki tempa tinggal yang sama di daerah Kota Semarang,

berdasarkan minat yakni keinginan yang sama, kesukaan atau minat yang sama,

dan tujuan yang sama, berdasarkan komuni yang sama yakni individu yang

memiliki latar belakang dan kepentingan yang sama membentuk kumpulan.

2.2.2 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (event) yang mempengaruhi

peserta didik sedemikian rupa sehingga memperoleh kemudahan. Seperangkat

peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang internal jika peserta didik

melakukan self instruction dan sisi lain kemungkinan juga bersifat eksternal,

yakni jika bersumber antara lain dari pendidikan. Unsur utama dari pembelajaran

adalah pengalaman anak sebagai perangkat event sehingga terjadi proses belajar.

Pendidikan, pengajaran dan pembelajaran memiliki hubungan konseptual yang

berbeda. (Tim MKDK UNNES 2010 : 191).

Pembelajaran menurut Andrias (2003: 35) Belajar merupakan proses

pertumbuhan dan perubahan agar tahu (knowledge), agar mau (Attitude), agar bisa

berhasil (performance). Selanjutnya, dengan menempatkan manusia sebagai titik

Page 25: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

11

sentral dari proses pembelajaran, maka pengertian belajar mungkin juga biasa

dipahami sebagai proses perubahan dan /atau pertumbuhan manusia dari keadaan

yang potensial (human being) menjadi aktual (being human).

Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar

membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah efektif, ranah

psikomotoris (Nana Sudjana 2013 : 22) .

1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan

keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan

refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d)

keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan ketrampilan kompleks, dan (f) gerakan

ekspresif dan interpretatif.

Ketiga ranah tersebut menjadi objek pembelajaran dalam banyak komunitas

yang berdiri. Ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang sering digunakan meski

ketiga ranah tersebut digunakan dan berkesinambungan.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003 : 5), bahwa pengertian pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar di suatu

Page 26: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

12

lingkungan belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasa kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi

sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks, guru mengajar

agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai

suatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi

perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang

peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai

pekerjaan suatu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran

menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

Pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan, pembelajaran adalah

suatu kegiatan yang dilaksanankan secara sadar dan disengaja dan merupakan

proses perubahan tingkah laku seperti variabel kepribadian, kemampuan dan

keterampilan yang terjadi karena adanya suatu pengalaman atau latihan dalam

rangka pencapaian tujuan yang dikehendaki.

Menurut Sudjana (1989: 5), belajar adalah suatu proses yang ditandai

adanya perubahan pada diri seseorang, seperti pengetahuan, penalaran, sikap,

tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta aspek lainnya yang ada

Page 27: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

13

pada individu yang belajar. Panadangan ini menekankan adanya perubahan pada

sifat dasar tersebut menyangkut segi pengetahuan, keterampilan maupun tingkah

laku atau sikap.

Belajar dan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang tak terpisahkan

dari kehidupan manusia. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan potensi-

potensi yang dibawanya sejak lahir. Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-

perubahan pada diri orang yang belajar baik mengarah pada yang lebih baik atau

pun yang kurang baik, direncanakan atau tidak.

Menurut Tri Anni (2004: 2-5) belajar merupakan proses penting bagi

perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan

dikerjakan. Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan,

kebiasaan, sikap keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia.

Oleh karena itu dengan menguasai prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorang

mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam

proses psikologis.

2.2.3 Pengertian Manajemen

Definisi manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui

orang lain Mary Parker Follett (dalam dadang 2013: 7). Pengertian tersebut

mengandung arti bahwa manajer mencapai tujuan organisasi melalui orang lain

untuk melaksanakan sebagai tugas yang mungkin diperlukan.

Definisi diatas menerangkan secara sederhana manajemen, namun

manajemen juga dapat didefinisikan secara lebih merinci seperti pendapat George

R. Terry (dalam Jazuli 2001: 34), merumuskan fungsi dasar manajemen sebagai

Page 28: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

14

proses dinamis yang meliputi fungsi-fungsi: 1) Perencanaan (planning), 2)

Pengorganisasian (organizing), 3) Penggerakan ( aktualing), 4) Pengawasan atau

evaluasi (controlling). Manajemen merupakan dasar bagi hidup matinya sebuah

organisasi.

2.2.3.1 Langkah-langkah manajemen

Melaksanakan sesuatu dibutuhkan rencana, tujuan dan penetapan prosedur

kerja baik untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Manajemen berfungsi

untuk menjamin masukan dari berbagai sumber daya organisasi guna

menghasilkan produk yang dirancang secara tepat sehingga keinginan konsumen

dapat terpenuhi ( Jazuli, 2001: 45). Selanjutnya terdapat empat fungsi dasar yang

terdapat dalam manajemen agar dapat berjalan dengan baik maka perlu diadakan

proses yang terarah. Proses tersebut adalah:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan, pengelola hendaknya menetapkan tujuan, merumuskan

keadaan, identifikasi kemudahan dan hambatan, setelah itu adalah

mengembangkan rencana. Selain itu pengelola harus memahami kemampuan

organisasi dan kondisi lingkungan. Dalam mengelola sebuah organisasi harus

mempunyai struktur organisasi serta pembagian tugas dan wewenang dari

pengurus.

b. Pengorganisasian (Organising)

Setelah struktur organisasi terbentuk, hendaknya segera menyusun program

kerja agar langkah dari sebuah organisasi berjalan sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan. Menjabarkan tentang organisasi T. Hani Handoko (1986: 167),

Page 29: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

15

menjabarkan kata organisasi kedalam dua pengertian secara umum, pengertian

pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok dengan proses

pengorganisasian sebagai suatu cara dalam kegiatan organisasi yang dialokasikan

dan ditugaskan di antara para anggotanya agar organisasi dapat tercapai secara

efisien. Dengan kata lain organisasi merupakan wadah kerjasama sekelompok

orang dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan bersama. Organisasi

merupakan salah satu dalam unsur langkah-langkah manajemen.

c. Penggerakan (Aktualing)

Penggerakan merupakan suatu langkah untuk membuat pengurus organisasi

berjalan berdasarkan tugas dan wewenang. Penggerakan merupakan merupakan

salah satu langkah untuk memotivasi pengurus sehingga pengurus merasa dihargai

keberadaannya.

d. Pengawasan (Controlling)

Setelah ketiga langkah manajemen berjalan maka langkah selanjutnya

adalah pengawasan dari pelaksana ketiga hal tersebut. Pengawas hendaknya

mengawasi dari tahap awal persiapan selanjutnya tahap pelaksanaan atau ketika

proses berlangsung dan juga pengawasan pada tahap akhir atau evaluasi kegiatan.

Kesimpulan tersebut merupakan acuan penulis untuk mengungkapkan hasil

penelitian dan pembahasan pada penulisan tugas akir yang tertuju pada Komunitas

Drummer Semarang.

Page 30: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

16

2.2.4 Pengertian Musik

2.2.4.1 Pengertian Musik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602), musik adalah ilmu

atau seni menyusun nada atau suara diutarakan kombinasi dan hubungan temporal

untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan

kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung

irama, lagu dan keharmonisan. Lebih lanjut Jamalus (1988: 1-2) mengemukakan

bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pencipta melalui

unsure-unsur musik yaitu: irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu dan

ekspresi sebagai satu kesatuan.

Musik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 602) mengandung arti :

(1) ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan

hubungan temporal untuk menghasilkan kombinasi (suara) yang mempunyai

kesatuan dan kesinambungan, (2) nada atau suara yang disusun demikian rupa

sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang

menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Bila dilihat dari

unsur-unsur bahasa musik berasal dari bahasa yunani Mousikos dan Mosike yang

mengambil nama dari salah satu dewa keindahan dan menguasai bidang kesenian

dan ilmu pengetahuan.

Pengertian musik, sebagai yang diungkapkan oleh Hartono (2003: 59)

musik adalah perwujudan ungkapan perasaan atau ekspresi jiwa manusia yang

direncanakan yang diwujudkan melalui (nada atau bunyi lain) yang mengandung

Page 31: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

17

unsur irama, melodi dan harmoni sehingga menjadi suatu bentuk karya yang dapat

dinikmati oleh dirinya maupun oleh orang lain dengan menggunakan alat

pendengaran, melalui suara atau bunyi bunyian.

Soedarsono dalam bukunya mengungkapkan beberapa pendapat dari

beberapa tokoh, Schopenhauer, filsuf Jeman di abad ke – 19 mengatakan dengan

singkat bahwa “Musik adalah melodi yang Syairnya adalah alam semesta”.

Komponis Amerika Dello Joio juga mengungkapkan “Mengenal musik dapat

memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenal banyak hal lain

diluar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa penghargaan

akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain diri suatu kenyataan yang

selain ini tersembunyi” (Soedarsono 1992: 13).

2.2.4.2 Unsur-unsur Musik

Unsur ialah elemen-elemen pembentuk sesuatu. Keterangan selengkapnya

mengenai unsur-unsur musik tersebut sebagai berikut:

2.2.4.2.1 Irama

Irama dapat juga diartikan bunyi atau kelompok bunyi dengan bermacam-

macam penjang pendeknya not dan tekanan atau aksen pada not. Irama dapat pula

diartikan sebagai ritme, yaitu susunan panjang pendeknya nada dan tergantung

pada nilai titinada (jamalus, 1988: 8). Irama dalam musik terbentuk dari

sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam panjang pendeknya,

digunakan dengan notasi irama dengan besntuk dan nilai tertentu, dan untuk

tekanan atau aksen dalam not diperlukan tanda birama.

Page 32: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

18

Menurut Sudarsono (1996: 14) dalam praktek sehari-hari irama mempunyai

dua pengertian. Pengertian pertama irama diartikan sebagai pukulan atau ketukan

yang selalu tetap dalam suatu lagu berdasarkan pengelompokan pukulan kuat dan

pukulan lemah. Pengertian kedua irama diartikan sebagai pukulan-pukulan

berdasarkan panjang pendek atau nilai nada-nada dalam suatu lagu.

Sebuah lagu baik vokal maupun instrumental merupakan alur bunyi yang

teratur. Dalam lagu tersebut terdapat adanya suatu pertentangan bunyi antara

bagian yang bertekanan ringan dan bagian yang bertekanan berat. Pertentangan

yang teratur dan selalu berulang-ulang tersebut dinamakn irama atau ritme.

2.2.4.2.2 Melodi

Melodi adalah rangkaian nada-nada yang disusun ke dalam pola-pola yang

beraturan, atau dengan kata lain adalah rangkain nada-nada secara tunggal yang

member ritmik suatu keseluruhan (Van Ess dalam Hartono 2013: 63). Rangkaian

atau perpaduan nada-nada tersebut memperindah suasana dan memberikan

kepuasan bagi siapa saja yang menikmatinya. Misalnya nada naik, nada turun dan

juga nada datar. Gerak melodi naik berarti langkah dari satu nada kenada lain

yang lebih tinggi. Gerak melodi turun adalah langkah dari satu nada kenada lain

yang lebih rendah. Gerak melodi datar adalah langkah dari satu nada kenada lain

pada tinggi nada yang tetap.

2.2.4.2.3 Harmoni

Harmoni adalah keselarasan bunyi yang berupa gabungan dua nada atau

lebih yang berbeda tinggi rendahnya yang dibunyikan secara serentak, dasar dari

nada ini ialah trinada (Jamalus, 1988: 30). Selanjutnya trinada atau akord ialah

Page 33: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

19

gabungan tiga nada yang terbentuk dari salah satu nada dengan nada terts atau

kwintnya, atau dikatakan juga terts bersusun. Trinada diberi nomor dengan angka

romawi sesuai dengan tingkat kedudukan nada dasarnya dalam tangga nada.

Angka romawi besar menunjukan trinada mayor, dan angka romawi kecil

menunjukan trinada minor.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa harmoni adalah

perpaduan dua nada atau lebih yang dibunyikan, sehingga terdengar harmonisasi

suara atau harmoni yang terbentuk dari salah satu nada dengan nada tertentu.

2.2.5 Alat Musik

2.2.5.1 Drum

2.2.5.1.1 Sejarah Drum

Sejarah alat musik drum berlanjut ke peradaban Mesir kuno sekitar 4000

SM, disana ditemukan drum kayu yang terbuat dari kulit binatang, dan cara

memainkannya pun dipukul dengan tongkat kayu yang ukuran bentuknya kurang

lebih sama seperti stik drum zaman sekarang. Kemudian sejarah alam music drum

juga di temukan di Afrika dan Yunani di abad 2000 SM, kerangka drum yang

ditemukan mempunyai kemiripan dengan bentuk drum yang ditemukan di zaman

peradaban mesir. Sekitar tahun 600-an masehi, sejarah alat musik drum di Persia,

dimana disana dibuat gendering pendek dari tanah liat. Lalu gendering tersebut

dibuat dari kayu dan logam. Alat musik tersebut dari situlah berkembang ke

Afrika, Eropa dan Asia, dan digunakan sebagai alat musik pengiring perang. Abad

ke-13 masyarakat masyarakat eropa mengenal alat musik timpani, alat music

tersebut terbuat dari tembaga yang berbentuk kettle sup, dan tipani pun bisa juga

Page 34: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

20

disebut dengan kettle drum. Dua abad kemudian kettle digunakan di Inggris

sebagai alat penandan waktu dan aba-aba serangan untuk bidang ketentaraan

(Muda, 2014: 90).

Rizky Muda dalam bukunya Mahir Drum (2014: 10) selain menjelaskan

sejarah drum pada peradaban mesir kuno juga menerangkan tentang sejarah alat

music drum pada penjelajahan bangsa Eropa-Amerika, penjelajahan bangsa Eropa

ke Amerika di tahun 1500 yang juga sekaligus memperkenalkan alat music drum.

Saat itu pengaruh alat musik drum sangat luar biasa, hingga 1800 beberapa

Negara mulai memasukan alat musik drum untuk tentara mereka. Sejarah drum

berlanjut ke pada pertama drum dan symbal memang dimainkan terpisah dalam

militer ataupun musik orkestra, kemudian pada walanya, drummer memaikan bass

drum dan snare dengan tangan. Di tahun 1890-an beberapa pemain drum mulai

bereksperimen untuk menggunakan footpedals dalam memainkan bas drum.

Sejarah alat music drum terdapat nama William Ludwig yang membuat system

pedal bas drum yang dibuat di tahun 1909, dan ini merupakan jalan pembuka

untuk alat music drum modern.

Perkembangan sejarah yang sangat pesat membuat perkembangan alat

music drum juga berkembang sangat pesat, muncul nya hi-hat dan para musisi

menemukan trik baru dalam penempatan drum, kemudian mereka melakukan

banyak latihan, dan dari sana satu pemain pun dapat memainkan satu set drum.

2.2.5.1.2 Pengertian Drum

Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yang

direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum

Page 35: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

21

juga digunakan dari bahan lain, misalnya plastik. Drum terdapat di seluruh dunia

dan memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani, bodhran, Ashiko, snare

drum, bass drum, tom-tom, bentuk, dan lain-lain (Muda, 2014: 11).

Musik pop, rock, dan jazz, drum biasanya mengacu pada drum kit atau drum

set, yaitu sekelompok drum yang biasanya terdiri dari snare drum, tom-tom, bass

drum, cymbal, hi-hat, dan kadang ditambah sebagai alat musik drum elektrik.

Orang yang memakai drum set disebut”drummer”.

2.2.5.3.1 Bagian-bagian Drum

Set drum biasa terdiri dari beberapa komponen:

2.2.5.3.1.1 Snare

Snare merupakan unsure paling vital dalam drum, karena snare merupakan

bagian penentu dalam penentu ketukan dalam bermain drum. Snare terdiri dari

berbagai variasi ukuran antara 10” hingga 15”. Pada snare terdapat bagian yang

sangat penting yaitu snare wire atau stainer yang terdapat di bawah snare. Jika

kita memukul sisi atas pada drum, maka staniner yang di rapatkan pada bawah

snare akan berintraksi yang menghasilkan bunyi yang sangat nyaring (Muda,

2014: 15).

2.2.5.3.1.2 Tom-tom

Tom-tom pada drum merupakan kelengkapan pada drum set, dimana

drummer dapat lebi leluasa mem-variasikan pukulan. Tom-tom baru muncul pada

decade 30-an; pada awalnya tidal bisa dituning. Tom-tom terdiri dari bermacam-

macam ukuran dan bahan yang berbeda. Tom-tom terbuat dari kayu maple atau

Page 36: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

22

birch, untuk ukuran yang ber-variasi ; 6”, 8”, 10”, 12”, 13”, 14”, 15”, 16”, 18”,

20” (Muda, 2014: 14).

2.2.5.3.1.3 Cymbal

Cymbal terbagi dalam berbagai bagian: 1) Hi-Hat, merupakan dua lempeng

cymbal yang di gabungkan menjadi satu bagian. Biasanya kedua bagian itu

mempunyai ukuran yang sama. Fungsi dari Hi-Hat sangat penting sekali, sebab

mempunyai peranan mengatur tempo atau waktu dalam permainan. Hi-Hat

mempunyai ukuran 10”, 13”, 14”, dan 15”. Pada jaman dahulu drummer belum

mengenal Hi-Hat, tetapi “Low boy” (letaknya dibawah), 2) Ride Cymbal,

mempunyai fungsi yang sama dengan Hi-Hat, yaitu sebagai iringan atau rhythm.

Dalam satu set drum, biasanya ride cymbal hanya satu sedangkan jenis cymbal

lainnya ada banyak. Ride cymbal mempunyai ukuran 18”-26”, 3) Crash cymbal,

berfungsi sebagai variasi dalam permainan. Biasanya memukul crash cymbal pada

waktu tertentu (fill-in). crash cymbal memiliki ukuran 15”, 16”, 17”, 18”, 19”,

20”, dan 22”, 4) Splash cymbal, mempunyai fungsi yang sama dengan crash

cymbal. Tetapi Splash cymbal memiliki ukuran yang lebih kecil dibandin crash

cymbal yakni memiliki ukuran 6”, 8”, 10”, dan 12”, 5) Chinese cymbal,

mempunyai fungsi yang sama dengan crash cymbal, tetapi Chinese cymbal

memiliki bentuk yang berbeda yakni seperti bentuk cymbal yang dibalikkan,

Chinese cymbal di ciptakan karena pengaruh dari music china, 6) bell cymbal,

seperti Splash cymbal hanya ukurannya jauh lebih tebal, 7) Sizzle cymbal ,

mempunyai keeling di bagian tepi cymbal, sehingga menghasilkan suara desis

yang panjang, kemudian muncul pula sizzle hi-hat (Muda, 2014: 19).

Page 37: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

23

2.2.5.2 Pembelajaran Drum

Bermain drum tentu memiliki tehnik yang dipelajari oleh pemain drum,

Rizky Muda dalam bukunya Mahir Drum (2014: 84) menjelaskan teknik dasar

rudimen, rudiment merupakan tehnik awal bermain drum. Rudiment yang sering

disebut teknik dasar ini memiliki banyak bentuk penerapan dalam bermain drum

atau alat musik perkusi yang lain. Teknik yang mengunakan tangan, dan

menghasilkan pola pukulan yang bervariasi dalam permainan drum, akan tetapi

seiring berkembangnya musik drum, rudiment juga berkembang dan tidak

dimainkan dengan tangan tetapi dikombinasikan dengan kaki sehingga dapat

menghasilkan variasi yang lebih banyak lagi. Ada beberapa teknik dasar

(rudiment): Single Stroke, Double Stroke, Triple Stroke, Triplet, Paradidle, Flam,

Drag, Ratamacue.

Pembelajaran drum di Komunitas Drummer Semarang mengaplikasikan

pembelajaran dasar yang diterangkan di atas. Namun, terdapat pengembangan dan

penambahan variasi dalam setiap tekniknya.

Page 38: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

71

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Komunitas Drummer Semarang adalah komunitas yang terbentuk sebagai

wadah musisi-musisi drummer di Kota Semarang khususnya, terbentuk sampai

dengan tahun 2016 ini. Komunitas Drummer Semarang berjalan dengan

terbentuknya sebuah organisasi di dalamnya, sehingga tujuan dan kegiatan

terbentuknya Komunitas Drummer Semarang dapat tercapai dengan sempurna.

Kegiatan Komunitas Drummer Semarang terbagi menjadi dua yakni kegiatan

musikal dan nonmusikal. Adapun pembelajaran yang diadakan Komunitas

Drummer Semarang mencakup Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom

yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif,

ranah afektif, ranah psikomotorik.

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh Komunitas Drummer

Semarang diklasifikasikan menjadi 3 garis besar yang menggaris bawahi kegiatan

Komunitas Drummer Semarang terarah dan sesuai dengan tujuan yakni (1) Ranah

kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,

yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek

berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Komunitas Drummer Semarang

dalam pembelajaran perlu adanya pengetahuan dari narasumber dan ingatan yang

diperoleh anggota untuk mengingat materi pembelajaran, setelah dirasa anggota

Page 39: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

72

mendapat materi perlunya pemahaman dan pengaplikasian dengan salah satu

anggota maju kedepan untuk memperlihatkan kemampuannya yang divariasi

dengan materi yang baru saja diperoleh. Selagi salah satu anggota maju

mempraktekkan kemampuannya anggota yang lain memperhatikan dan

menganalisis teknik yang diperlihatkan. Evaluasi dilaksanakan setelah salah satu

anggota maju kedepan dan dabing dengan narasumber. (2) Ranah afektif

berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban

atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Pembelajaran Komunitas

Drummer Semarang juga mencakup ranah afektif karena dalam persiapan

pembelajaran menerapkan sistem manajemen organisasi, dimana seluruh anggota

ikut serta dalam mempersiapkan pembelajaran. Adanya penerimaan pembelajaran

yang diterima oleh anggota Komunitas Drummer Semarang dan reaksi yang

ditunjukan seperti maju untuk unjuk diri memperlihatkan kemampuannya serta

mengembangkan skill dari materi yang didapat dari pertemuan pembelajaran yang

berlangsung menunjukan bahwa hasil pembelajaran yang diadakan di Komunitas

Drummer Semarang berhasil sesuai dengan tujuan. (3) Ranah psikomotorik

berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada

enam aspek ranah psikomotorik, yakni (a) gerakan refleks, (b) keterampilan

gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e)

gerakan ketrampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.

Pembelajaran Komunitas Drummer Semarang menggunakan enam ranah

Psikomotorik ini karena dalam perform peserta didik yang maju memperlihatkan

kemampuan dan perpaduan materi yang diperoleh dilakukan secara sadar dan

Page 40: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

73

gerakan reflek diperoleh dari pengembangan materi yang diperoleh saat itu juga.

Gerakan kompleks, ekspresif dan interatif diperlihatkan pada anggota yang maju

dengan penguasaan panggung dengan percaya diri dengan kemampuannya.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah :

a. Bagi pembina Komunitas Drummer Semarang, selalu memperhatikan dunia

luar dengan berbagai modernisasi yang terjadi didalamnya tapi tentunya tidak

meninggalkan prinsip berdirinya Komunitas Drummer Semarang yang

sesungguhnya.

b. Bagi masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan sebagai anggota Komunitas

Drummer Semarang, selalu menjaga kekompakan dan kerjasama serta tingkatkan

rasa cinta akan kesenian yang ada dengan cara saling toleransi sesama untuk

mempertahankan kegiatan yang sudah tercapai bagus agar tetap terlaksana dan

terus lebih maju dalam berkarya.

Page 41: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

74

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, suharsimi. 2011. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Dadang. 2013. Komunitas Hardcore Straightedge di Kabupaten Batang (kajian

tentang Bentuk Musik dan Aktivitasnya). Skripsi. UNNES.

Geoge, Leslie. 2009. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Harefa, Andrias. 2013. Mengasah paradigm pembelajar. Yogyakarta: Gradien.

Hartono. 2013. Pendidikan Seni Memacu Potensi Anak, Memicu Konservasi Seni

Tradisi. Semarang: Unnes Press.

Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta:

Depdikbud.

Joni, Raka. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Josep, Wagiman. 2001. Teori Musik Dasar. Semarang.

2007. Teori Musik 1. Semarang: Sendratasik.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. 1996. Depdiknas: Balai Pustaka.

Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. 2002. Depdiknas: Balai Pustaka.

Koentjaraningrat. 1991. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.

Gramedia.

Moleong, Lexy J. 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

RosdaKarya.

Page 42: KOMUNITAS DRUMMER SEMARANG (KAJIAN DALAM KONTEK ...lib.unnes.ac.id/31934/1/2501410158.pdf · Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada pihak-pihak yang terkait

75

Moleong. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Miles, M.M dan Huberman, A.M. 1992. Terjemahan T. Rehendi Rohidi. Analisis

Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.

Muda, Rizky. 2014. Mahir Drum Semudah Membalikan Telapak Tangan. Jakarta:

PT Niaga Swadaya.

Nasir, Moh. 1985. Metode Penelitian. Jakarta: Ghaliia Jakarta.

Rifa’i, Anni. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

Rohidi. 1993. Analisis Data Kualitatif dalam Matthew M. Miles dan A. Michael

Huberman (terjemahan). Jakarta: UI Press.

Scott, Jhon. 2012. Teori Sosial. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Sudjana, Nana.2013. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sumaryanto, Totok. 2001. Diktat Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif.

Semarang: IKIP Press.

_______________. 2007. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian

Pendidikan Seni. Semarang: Unnes Press.

Syafiq, Muhammad. 2003. Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta: Adicita Karya

Nusa.