komunikasi dengan sekolah anak
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Komunikasi dengan Sekolah Anak
Komunikasi dengan Sekolah Anak
Yakinkan bahwa tujuan dan loso pendidikan kita
sejalan dengan pihak sekolah.
Tanggung jawab utama pendidikan anak berada pada orangtua masing-masing.
Sekolah adalah pihak yang membantu dan mendukung.
Isu kebanyakan anak adalah isu individual. Bicarakan masalah secara individual dengan sekolah,
bukan membawanya menjadi isu kelompok orang tua.
Cek lagi. Apakah isu bisa diselesaikan anak secara mandiri?
Bila ya, ajak anak membahas langkah pemecahan masalah dan melakukannya.
Mulai bicarakan isu kita dengan orang yang paling mengenal anak di sekolah,
biasanya guru kelas.
Hindari membicarakan keburukan anak lain, orangtua lain, guru, atau sekolah di depan anak.
Amati apakah pihak sekolah mendengarkan apa yang kita utarakan dengan baik.
Dengarkan perspektif sekolah dalam isu ini.
Karena perbedaan konteks/situasi, seringkali ada perbedaan tingkah laku dan intensitas
masalah anak di rumah dan di sekolah. Hal ini perlu dikomunikasikan.
Setelah pembicaraan awal, libatkan pihak yang lebih besar di sekolah.
Misal guru lain, konselor, atau pimpinan sekolah.
Pengalaman interaksi yang berbeda dengan anak akan memberi lebih banyak alternatif pemecahan masalah.
Sepakati rencana aksi dan jangka waktu evaluasi dengan pihak sekolah.
Amati perkembangan anak. Tetapkan milestones kecil
sebagai tujuan dan penanda kemajuan.
Komunikasi adalah proses dua arah. Apabila sekolah yang kita pilih sesuai dengan
tujuan dan loso pendidikan kita, fokus pada persamaan ini untuk membantu anak.
Tidak ada sekolah yang sempurna. Namun, kita bisa mengamati apakah sekolah menunjukkan
keinginan untuk mendengarkan, memperbaiki diri dan mengembangkan anak.