komunikasi dalam organisasi
DESCRIPTION
Mata Kuliah AdministrasiTRANSCRIPT
![Page 1: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/1.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
![Page 2: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/2.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
MAKALAH
( Komunikasi dalam Organisasi )
Untuk diajukan ke Dosen bersangkutan
Disusun Oleh :
NAMA NIM Program Studi
Awaluddin 14081107007 Antropologi
Jimmy Kaehe 14081105011 Ilmu Komunikasi
Andreas Moses 14081105032 Ilmu Komunikasi
Evan Tendeang 14081105027 Ilmu Komunikasi
Aditya Tewal 14081105029 Ilmu Komunikasi
Riski kumaat 14081105021 Ilmu Komunikasi
Ilham Syaban 14081105040 Ilmu Komunikasi
Arham 14081105023 Ilmu Komunikasi
Gussafril 14081207014 -
YunitaO. Ganda 14081110015 Ilmu Perpustakaan
Karolina 14081110016 Ilmu Perpustakaan
Andi 14081110017 Ilmu Perpustakaan
Jainudin 14081110018 Ilmu Perpustakaan
Wanda 14081110035 Ilmu Perpustakaan
Devi 14081110012 Ilmu Perpustakaan
Mata Kuliah :
( Dasar-dasar ilmu Administrasi )
Program Studi gabungan di antaranya Ilmu Komunikasi, Perpustakaan Antropologi
Fakultas Ilmu sosial dan Politik
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2014
ii
![Page 3: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/3.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
DAFTAR ISI…
Sampul 1……………………………………………………………………………..….…..i
Sampul 2……………………………………………………………………………………ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………………….iii
Daftar Isi……………………………………………………………………….………..…iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….…………..1
A. Latar Belakang………………………………………………….…………….………..2
B. Tujuan…………………………………………………………………….…………….2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………..3
A. Pengertian Komunikasi dan Organisasi………………………………………...…...3
B. Proses Komunikasi…………………………………………………………………….3
C. Komunikasi dalam Organisasi………………………………………………………..5
D. Proses Komunikasi Organisasi………………………………………………………..6
E. Jaringan dan Saluran Komunikasi dalam Organisasi………………………………7
F. Komunikasi Informal………………………………………………………………….8
G. Penyaluran Ide dalam Komunikasi……………………………………………..…....9
H. Hambatan – Hambatan Komunikasi…………………………………………….….10
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….11
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………...11
B. Saran…………………………………………………………………………………..11
Daftar Pustaka………………………………………………..…………………………….v
iii
![Page 4: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/4.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
KATA PENGANTAR…
Salaam……
Puji Syukur kita Panjatkan Kehadiarat Tuhan Yang Maha Esa, karena Atas izin dan
Karunia-Nya Makalah yang berjudul Komunikasi dalam Organisasi ini dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya.
Pertama-tama tentunya kami dari team Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
team dosen yang telah memberikan kami tugas membuat Makalah ini dan memberikan kami
waktu untuk menyelesaikannya. Adapun Makalah ini memuat tentang Komunikasi dalam
Organisasi baik itu mengenai tentang proses komunikasi dalam organisasi, bentuk komunikasi
organisasi dan lain sebagainya.
Tentunya dalam Penulisan Makalah ini masi banyak hal yang sangat jauh dari yang
namanya kesempurnaan, jadi kami dari team penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah ini ada hal-hal yang kurang berkenang di hati. Kami juga ingin meminta
partisipasi dari pembaca agar memberikan sarannya yan bersifat membangun mengenai makalah
ini agar kedepannya kami dalam menulis makalah bisa lebih baik lagi. Akhir kata, sekali lagi
kami memohon maaf yan sebesar-besarnya…
Salam….
Kamis, 20 November 2014
Kelompok IV
Penulis,
iV
![Page 5: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/5.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain
dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan
suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial
dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.
Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan
masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan
bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau
komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama
yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk
mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang
meliputi hubungan sosial/kebudayaan.
Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing
individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk
kehidupan yang berkelanjutan. Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu
organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi
perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya
tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.
Jadi, berdasarkan rangkaian kalimat di atas dapat maka yang akan di bahas yaitu
menganai Komunikasi dalam Organisasi.
B. Tujuan
1) Mengetahui Poroses-Proses Komunikasi dalam berorganisasi, dan
2) Mencampai tujuan dan cita-cita Organisasi dengan memahami apa saja yang ada dalam
komponen-komponen komunikasi dalam berorganisasi.
Halaman 1
![Page 6: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/6.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi dan Organisasi
Sebelum membahas lebih dalam pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan
terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu komunikasi dan
Organisasi.
1. Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau „common” dalam Bahasa
Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai
kesamaan makna, “commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi
kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.
Kendala utama dalam berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai makna yang
berbeda terhadap lambang yang sama.
a. Menurut Para Ahli
1) Harold D Laswell
2) Everret M rogers
“Komunikasi adalah proses dimana Ide di lahirkan dari sumber ke suatu Penerima
atau lebih dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka”.
b. Pengertian Umum
Jadi dapat disimpulkan bahwa Komunikasi merupakan bentuk Interaksi antara
sumber ke penerima dan biasanya menggunakan media untuk menyampaikannya dan
bisa juga tidak dengan maksud dapat merubah pandangan mereka.
Siapa Mengatakan
apa Melalui
apa
Kepada
Siapa
Dan apa
akibatnya
Halaman 2
![Page 7: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/7.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
2. Organisasi
Organisasi ( Yunani ; “Organon” berarti “alat” ) adalah suatu kelompok orang dalam
suatu wadah untuk tujuan bersama. (Wikipedia)
a. Menurut Para ahli
1) Stoner
“Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-
orang di bawah pengarahan atasan mengajar tujuan bersama”.
2) James D Mooney
“Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama”.
b. Pengertian Umum
Jadi, Organisasi merupakan wadah untuk sekelompok orang yang saling
berhubungan satu sama lain dan saling terikat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
B. Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang
berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:
1. Tahap Awal
Yang dilakukan sumber adalah Ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau
pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. Ideation ini merupakan
landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.
Halaman 3
![Page 8: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/8.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
2. Tahap ke Dua
Penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi
atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja
untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.
Pesan atau message adalah alat-alat di mana sumber mengekspresikan gagasannya dalam
bentuk bahasa lisan, bahasa tulisan ataupun perilaku nonverbal seperti bahasa isyarat,
ekspresi wajah atau gambar-gambar.
3. Tahap ke Tiga
Penyampaian pesan yang telah disandi (encode). Sumber menyampaikan pesan
kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu
tindakan tertentu. Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran,
yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah
komunikasi tatap muka, radio dan telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis
meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-
kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector). Sumber
berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun hambatan,
sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang dikehendaki.
4. Tahap ke Empat
perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka
penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak
mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding,
yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.
Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding dan hanya
terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang akan menentukan bagaimana
memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons terhadap pesan
tersebut.
Halaman 4
![Page 9: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/9.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
5. Tahap ke Lima
Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang
memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya
kepada penerima. Respons atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang
disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu.
Penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah
yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
C. Komunikasi dalam Organisasi
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam
Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi yaitu, Model
komunikasi linier (one-way communication), Model komunikasi interaksional dan . Model
komunikasi transaksional.
1. Model komunikasi linier (one-way communication)
Dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan
respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya
bersifat monolog.
Model Komunikasi Linear
( One-way Communication)
Model Komunikasi
Interaksional
Model Komunikasi
Transaksional
Human Communication
( Steward L. Tubbs dan Sylvia
Moss)
Halaman 5
![Page 10: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/10.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
2. Model komunikasi interaksional
Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback
atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di
mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai
komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. Model komunikasi transaksional
Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan
(relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua
perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
D. Proses Komunikasi Organisasi
1. Downward communication
komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran
manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas
ke bawah ini adalah:
a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan
(job retionnale)
c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and
practices)
d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2. Upward communication
komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada
atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah
dilaksanakan,
b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang
tidak dapat diselesaikan oleh bawahan,
c) penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan,
d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Halaman 6
![Page 11: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/11.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
3. Horizontal communication
Tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang
memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
a) Memperbaiki koordinasi tugas,
b) Upaya pemecahan masalah,
c) Saling berbagi informasi,
d) Upaya pemecahan konflik,dan
e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
4. Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas
fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini
karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena
terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang
lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan
organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.
E. Jaringan dan Saluran Komunikasi dalam Organisasi
Dari pengertian organisasi yang menyatakan bahwa organisasi merupakan suatu
kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja,
berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa
dalam suatu organisasi mensyaratkan:
1. Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu
dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff
pimpinan dan karyawan,
2. Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang
komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.
Halaman 7
![Page 12: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/12.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah
diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara
sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam
kontek organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi
diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling
bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent
relationships).
F. Komunikasi Informal
komunikasi yang berjalan melalui jalur tersembunyi dalam organisasi. Ciri-ciri dari
komunikasi informal adalah penyebarannya cepat, karena terjadi secara berantai dan tidak
dibatasi oleh struktur organisasi. Bentuk jaringannya adalah single trend, Gosip , probability
dan cluster. Artinya komunikasi ini dilakukan dari luar organisasi/ informasi berasal dari
luar, komunikasi-komunikasi informasi seperti ini biasanya berasal dari berita yang tidak
jelas dan tidak diketahui kebenarannya.
G. Penyaluran Ide dalam Komunikasi
Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan. Salah satu nya
adalah dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan solusi
untuk menyelesaikan masalah nya. Tahapan – tahapan menyalurkan ide melalui komunikasi :
1. Ide (gagasan), Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
2. Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
3. Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
4. Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi
ide si receiver.
5. Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Halaman 8
![Page 13: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/13.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
6. Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi dikatakan efektif apabila pendengar menginterpretasikan dan menangkap
berita yang disampaikan tepat seperti apa yang dimaksud oleh pembicara, dalam hal ini
seorang nara sumber/manajer harus pandai dalam melakukan komunikasi kepada
bawahannya agar mereka mengerti apa kehendak dari manajer, efektivitas komunikasi juga
bergantung pada gaya bahasa yang digunakan, dan senioritas / wibawa, seorang manajer
dengan wibawa dan gaya bahasa yang sopan, biasanya bawahan akan segan dan mereka akan
lebih cepat mengerti akan tugas yang diberikan. Berdasarkan the five Inevitable laws of
effective communication yaitu :
1) Respect : Sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan,
2) Emphaty : kemampuan kita untuk menempatkan diri pada situasi/kondisi yang dihadapi
orang lain,
3) Audible : pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan,
4) Clarity : kejelasan dari pesan yang disampaikan,
5) Humble : dalam membangun komunikasi yang efektif perlu adanya sikap rendah hati.
H. Hambatan – Hambatan Komunikasi
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1. Hambatan dari Proses Komunikasi :
a) Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas
bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional,dan
b) Hambatan dalam penyandian/symbol, Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
c) Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan.
d) Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima
Halaman 9
![Page 14: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/14.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
e) Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut.
f) Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan
apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas
dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain – lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi
dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti
mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai – nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan
penerima pesan.
Halaman 10
![Page 15: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/15.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses Komunikasi dalam Organisasi
Jadi dalam berorganisasi tentunya memerlukan proses komunikasi, adapun proses
komunikasi terjadi apabila ada komponen-komponen Komunikasi yaitu adanya
Sumber,Pesan, Media, Penerima dan efek sera kemungkinan akan terjadi Umpan balik.
Adapun proses Komunikasi dalam Organisasi adalah ;
1. Downward communication
komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran
manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
2. Upward communication
komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada
atasannya
3. Horizontal communication
Tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang
memiliki kedudukan yang setara.
4. Interline communication
Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional.
B. Saran
Kedepannya kami dari team Penulis berharap proses Pembelajaran di kelas khususnya
pada Mata Kuliah Administrasi bisa lebih baik lagi kedepannya.
Halaman 11
![Page 16: Komunikasi dalam organisasi](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022042715/559cdd281a28ab94408b47a8/html5/thumbnails/16.jpg)
Komunikasi dalam Organisasi
DAFTAR PUSTAKA
o M. Rogers, Everet, Communication in Organization. New York: Gramedia, 2005.
o Bonnington, Robert, Modern Business: A System Approach. New York: Gramedia, 2005.
o Pace, R Wayne dan Faules Don F.2006. Komunikasi Organisasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
o Muhammad, Arni.2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
o Teori-teori komunikasi|pusat penerbitan universitas terbuka
o http://wikipedia.ac.id
**********************************
V