komunikasi dalam organisasi

16
Komunikasi dalam Organisasi

Upload: sam-ratulangi-university-manado

Post on 08-Jul-2015

161 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah Administrasi

TRANSCRIPT

Page 1: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

Page 2: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

MAKALAH

( Komunikasi dalam Organisasi )

Untuk diajukan ke Dosen bersangkutan

Disusun Oleh :

NAMA NIM Program Studi

Awaluddin 14081107007 Antropologi

Jimmy Kaehe 14081105011 Ilmu Komunikasi

Andreas Moses 14081105032 Ilmu Komunikasi

Evan Tendeang 14081105027 Ilmu Komunikasi

Aditya Tewal 14081105029 Ilmu Komunikasi

Riski kumaat 14081105021 Ilmu Komunikasi

Ilham Syaban 14081105040 Ilmu Komunikasi

Arham 14081105023 Ilmu Komunikasi

Gussafril 14081207014 -

YunitaO. Ganda 14081110015 Ilmu Perpustakaan

Karolina 14081110016 Ilmu Perpustakaan

Andi 14081110017 Ilmu Perpustakaan

Jainudin 14081110018 Ilmu Perpustakaan

Wanda 14081110035 Ilmu Perpustakaan

Devi 14081110012 Ilmu Perpustakaan

Mata Kuliah :

( Dasar-dasar ilmu Administrasi )

Program Studi gabungan di antaranya Ilmu Komunikasi, Perpustakaan Antropologi

Fakultas Ilmu sosial dan Politik

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2014

ii

Page 3: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

DAFTAR ISI…

Sampul 1……………………………………………………………………………..….…..i

Sampul 2……………………………………………………………………………………ii

Kata Pengantar…………………………………………………………………………….iii

Daftar Isi……………………………………………………………………….………..…iv

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….…………..1

A. Latar Belakang………………………………………………….…………….………..2

B. Tujuan…………………………………………………………………….…………….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………..3

A. Pengertian Komunikasi dan Organisasi………………………………………...…...3

B. Proses Komunikasi…………………………………………………………………….3

C. Komunikasi dalam Organisasi………………………………………………………..5

D. Proses Komunikasi Organisasi………………………………………………………..6

E. Jaringan dan Saluran Komunikasi dalam Organisasi………………………………7

F. Komunikasi Informal………………………………………………………………….8

G. Penyaluran Ide dalam Komunikasi……………………………………………..…....9

H. Hambatan – Hambatan Komunikasi…………………………………………….….10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….11

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………...11

B. Saran…………………………………………………………………………………..11

Daftar Pustaka………………………………………………..…………………………….v

iii

Page 4: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

KATA PENGANTAR…

Salaam……

Puji Syukur kita Panjatkan Kehadiarat Tuhan Yang Maha Esa, karena Atas izin dan

Karunia-Nya Makalah yang berjudul Komunikasi dalam Organisasi ini dapat terselesaikan

sebagaimana mestinya.

Pertama-tama tentunya kami dari team Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

team dosen yang telah memberikan kami tugas membuat Makalah ini dan memberikan kami

waktu untuk menyelesaikannya. Adapun Makalah ini memuat tentang Komunikasi dalam

Organisasi baik itu mengenai tentang proses komunikasi dalam organisasi, bentuk komunikasi

organisasi dan lain sebagainya.

Tentunya dalam Penulisan Makalah ini masi banyak hal yang sangat jauh dari yang

namanya kesempurnaan, jadi kami dari team penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya

apabila dalam makalah ini ada hal-hal yang kurang berkenang di hati. Kami juga ingin meminta

partisipasi dari pembaca agar memberikan sarannya yan bersifat membangun mengenai makalah

ini agar kedepannya kami dalam menulis makalah bisa lebih baik lagi. Akhir kata, sekali lagi

kami memohon maaf yan sebesar-besarnya…

Salam….

Kamis, 20 November 2014

Kelompok IV

Penulis,

iV

Page 5: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain

dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan

suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial

dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.

Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan

masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan

bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau

komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama

yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk

mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang

meliputi hubungan sosial/kebudayaan.

Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing

individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk

kehidupan yang berkelanjutan. Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu

organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi

perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya

tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.

Jadi, berdasarkan rangkaian kalimat di atas dapat maka yang akan di bahas yaitu

menganai Komunikasi dalam Organisasi.

B. Tujuan

1) Mengetahui Poroses-Proses Komunikasi dalam berorganisasi, dan

2) Mencampai tujuan dan cita-cita Organisasi dengan memahami apa saja yang ada dalam

komponen-komponen komunikasi dalam berorganisasi.

Halaman 1

Page 6: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi dan Organisasi

Sebelum membahas lebih dalam pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan

terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu komunikasi dan

Organisasi.

1. Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau „common” dalam Bahasa

Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai

kesamaan makna, “commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi

kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.

Kendala utama dalam berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai makna yang

berbeda terhadap lambang yang sama.

a. Menurut Para Ahli

1) Harold D Laswell

2) Everret M rogers

“Komunikasi adalah proses dimana Ide di lahirkan dari sumber ke suatu Penerima

atau lebih dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka”.

b. Pengertian Umum

Jadi dapat disimpulkan bahwa Komunikasi merupakan bentuk Interaksi antara

sumber ke penerima dan biasanya menggunakan media untuk menyampaikannya dan

bisa juga tidak dengan maksud dapat merubah pandangan mereka.

Siapa Mengatakan

apa Melalui

apa

Kepada

Siapa

Dan apa

akibatnya

Halaman 2

Page 7: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

2. Organisasi

Organisasi ( Yunani ; “Organon” berarti “alat” ) adalah suatu kelompok orang dalam

suatu wadah untuk tujuan bersama. (Wikipedia)

a. Menurut Para ahli

1) Stoner

“Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-

orang di bawah pengarahan atasan mengajar tujuan bersama”.

2) James D Mooney

“Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan

bersama”.

b. Pengertian Umum

Jadi, Organisasi merupakan wadah untuk sekelompok orang yang saling

berhubungan satu sama lain dan saling terikat untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

B. Proses Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :

Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang

berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:

1. Tahap Awal

Yang dilakukan sumber adalah Ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau

pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. Ideation ini merupakan

landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.

Halaman 3

Page 8: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

2. Tahap ke Dua

Penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi

atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja

untuk menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.

Pesan atau message adalah alat-alat di mana sumber mengekspresikan gagasannya dalam

bentuk bahasa lisan, bahasa tulisan ataupun perilaku nonverbal seperti bahasa isyarat,

ekspresi wajah atau gambar-gambar.

3. Tahap ke Tiga

Penyampaian pesan yang telah disandi (encode). Sumber menyampaikan pesan

kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu

tindakan tertentu. Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran,

yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah

komunikasi tatap muka, radio dan telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis

meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-

kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector). Sumber

berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun hambatan,

sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang dikehendaki.

4. Tahap ke Empat

perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat lisan, maka

penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika penerima tidak

mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding,

yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.

Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding dan hanya

terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang akan menentukan bagaimana

memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons terhadap pesan

tersebut.

Halaman 4

Page 9: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

5. Tahap ke Lima

Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang

memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya

kepada penerima. Respons atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang

disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu.

Penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah

yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.

C. Komunikasi dalam Organisasi

Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam

Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi yaitu, Model

komunikasi linier (one-way communication), Model komunikasi interaksional dan . Model

komunikasi transaksional.

1. Model komunikasi linier (one-way communication)

Dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan

respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya

bersifat monolog.

Model Komunikasi Linear

( One-way Communication)

Model Komunikasi

Interaksional

Model Komunikasi

Transaksional

Human Communication

( Steward L. Tubbs dan Sylvia

Moss)

Halaman 5

Page 10: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

2. Model komunikasi interaksional

Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback

atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di

mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai

komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.

3. Model komunikasi transaksional

Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan

(relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua

perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.

D. Proses Komunikasi Organisasi

1. Downward communication

komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran

manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas

ke bawah ini adalah:

a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)

b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan

(job retionnale)

c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and

practices)

d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

2. Upward communication

komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada

atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:

a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah

dilaksanakan,

b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang

tidak dapat diselesaikan oleh bawahan,

c) penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan,

d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Halaman 6

Page 11: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

3. Horizontal communication

Tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang

memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:

a) Memperbaiki koordinasi tugas,

b) Upaya pemecahan masalah,

c) Saling berbagi informasi,

d) Upaya pemecahan konflik,dan

e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama.

4. Interline communication Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas

fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini

karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena

terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang

lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan

organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.

E. Jaringan dan Saluran Komunikasi dalam Organisasi

Dari pengertian organisasi yang menyatakan bahwa organisasi merupakan suatu

kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja,

berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa

dalam suatu organisasi mensyaratkan:

1. Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu

dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff

pimpinan dan karyawan,

2. Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang

komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi

tanggungjawabnya.

Halaman 7

Page 12: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah

diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara

sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam

kontek organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi

diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling

bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent

relationships).

F. Komunikasi Informal

komunikasi yang berjalan melalui jalur tersembunyi dalam organisasi. Ciri-ciri dari

komunikasi informal adalah penyebarannya cepat, karena terjadi secara berantai dan tidak

dibatasi oleh struktur organisasi. Bentuk jaringannya adalah single trend, Gosip , probability

dan cluster. Artinya komunikasi ini dilakukan dari luar organisasi/ informasi berasal dari

luar, komunikasi-komunikasi informasi seperti ini biasanya berasal dari berita yang tidak

jelas dan tidak diketahui kebenarannya.

G. Penyaluran Ide dalam Komunikasi

Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan. Salah satu nya

adalah dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan solusi

untuk menyelesaikan masalah nya. Tahapan – tahapan menyalurkan ide melalui komunikasi :

1. Ide (gagasan), Perumusan

Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.

2. Penyaluran (Transmitting)

Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.

3. Tindakan

Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi

dilaksanakan.

4. Pengertian

Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi

ide si receiver.

5. Penerimaan

Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).

Halaman 8

Page 13: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

6. Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi dikatakan efektif apabila pendengar menginterpretasikan dan menangkap

berita yang disampaikan tepat seperti apa yang dimaksud oleh pembicara, dalam hal ini

seorang nara sumber/manajer harus pandai dalam melakukan komunikasi kepada

bawahannya agar mereka mengerti apa kehendak dari manajer, efektivitas komunikasi juga

bergantung pada gaya bahasa yang digunakan, dan senioritas / wibawa, seorang manajer

dengan wibawa dan gaya bahasa yang sopan, biasanya bawahan akan segan dan mereka akan

lebih cepat mengerti akan tugas yang diberikan. Berdasarkan the five Inevitable laws of

effective communication yaitu :

1) Respect : Sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan,

2) Emphaty : kemampuan kita untuk menempatkan diri pada situasi/kondisi yang dihadapi

orang lain,

3) Audible : pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan,

4) Clarity : kejelasan dari pesan yang disampaikan,

5) Humble : dalam membangun komunikasi yang efektif perlu adanya sikap rendah hati.

H. Hambatan – Hambatan Komunikasi

Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :

1. Hambatan dari Proses Komunikasi :

a) Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas

bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi

emosional,dan

b) Hambatan dalam penyandian/symbol, Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang

dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang

dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang

dipergunakan terlalu sulit.

c) Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media

komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat

mendengarkan pesan.

d) Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si

penerima

Halaman 9

Page 14: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

e) Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima

/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari

informasi lebih lanjut.

f) Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan

apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas

dan sebagainya.

2. Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat

komunikasi, dan lain – lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi

dan sebagainya.

3. Hambatan Semantik.

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti

mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

4. Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,

misalnya; perbedaan nilai – nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan

penerima pesan.

Halaman 10

Page 15: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses Komunikasi dalam Organisasi

Jadi dalam berorganisasi tentunya memerlukan proses komunikasi, adapun proses

komunikasi terjadi apabila ada komponen-komponen Komunikasi yaitu adanya

Sumber,Pesan, Media, Penerima dan efek sera kemungkinan akan terjadi Umpan balik.

Adapun proses Komunikasi dalam Organisasi adalah ;

1. Downward communication

komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran

manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.

2. Upward communication

komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada

atasannya

3. Horizontal communication

Tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang

memiliki kedudukan yang setara.

4. Interline communication

Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional.

B. Saran

Kedepannya kami dari team Penulis berharap proses Pembelajaran di kelas khususnya

pada Mata Kuliah Administrasi bisa lebih baik lagi kedepannya.

Halaman 11

Page 16: Komunikasi dalam organisasi

Komunikasi dalam Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

o M. Rogers, Everet, Communication in Organization. New York: Gramedia, 2005.

o Bonnington, Robert, Modern Business: A System Approach. New York: Gramedia, 2005.

o Pace, R Wayne dan Faules Don F.2006. Komunikasi Organisasi. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

o Muhammad, Arni.2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara

o Teori-teori komunikasi|pusat penerbitan universitas terbuka

o http://wikipedia.ac.id

**********************************

V