kompres dingin.docx

6
2.3.4.2 cara pemberian kompres dingin kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic persiapan alat : v mangkok bertutup steril v bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa sesuai keutuhan v cairan nti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000 dst kebutuhan, larutan betadin v pembalut bila perlu v perlak dan pengalas v sampiran bila perlu prosedur pelaksanaan : v dekatkan alat ke dekat klien v pasang sampiran v cuci tangan v pasang perlak pada area yang akan di kompres v mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan v tuangkan cairan kedalam mangok steril v masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut v peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset v bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut v rapikan posisi klien v bereskan alat-alat setelah selesai tindakan v cuci tangan

Upload: hipmmastunpatti

Post on 06-Feb-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kompres Dingin.docx

2.3.4.2 cara pemberian kompres dingin

kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic persiapan alat :

v mangkok bertutup steril

v bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa sesuai keutuhan

v cairan nti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000 dst kebutuhan, larutan betadin

v pembalut bila perlu

v perlak dan pengalas

v sampiran bila perlu

prosedur pelaksanaan :

v dekatkan alat ke dekat klien

v pasang sampiran

v cuci tangan

v pasang perlak pada area yang akan di kompres

v mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan

v tuangkan cairan kedalam mangok steril

v masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut

v peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset

v bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut

v rapikan posisi klien

v bereskan alat-alat setelah selesai tindakan

v cuci tangan

v dokumentasikn

Hal yang perhatikan

v kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah

v pada luka bakar kotorkasa di ganti tiap 1-2 jam

Page 2: Kompres Dingin.docx

v perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan

v pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat

>> kompres dingin basah dengan air biasa/air es persiapan alat :

v kom kecil berisi air biasa/air es

v perlak pengalas

v beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu

v sampiran bila perlu

v selimut bila perlu

prosedur :

v dekatkan alat-alat ke klien

v pasang sampiran bila perlu

v cuci tngan

v pasang pengalas pada area yang akan dikompres

v masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab

v letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres

v ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa atau air es.

v Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun

v Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai

v Cuci tangan

v Dokumentasikan

Hal yang harus diperhatikan:

v Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak

v Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah

kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap) Persiapan alat :

Page 3: Kompres Dingin.docx

v Kirbat es/eskap dengan sarungnya

v Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat mencair

v Air dalam kom

v Lap kerja

v Perlak pengalas

Prosedur :

v Bawa alat-alat ke dekat klien

v Cuci tangan

v Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam

v isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut

v keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat

v periksa skap, adakah kebocoran atau tidak

v keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya

v buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien

v pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres

v letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres

v kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh

v angkat eskap bila sudah selesai

v atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman

v bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini

v cuci tangan

v dokumentasikan

hal-hal yang perlu di perhatikan

v bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat

v selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan lain-lain

Page 4: Kompres Dingin.docx

v pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan

v bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic

v bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera dig anti (bila

...Indikasi kompres dilakukan pada :

1. Klien yang suhunya tinggi

2. Klien dengan perdarahan hebat

3. Klien yang kesakitan (missal infiltrat appendikuler, sakit kepala yang hebat)

>>Pengertian Hipertermi dan Diagnosanya) – Hipertermi adalah suatu Keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37,80C peroral atau 38,80C perrektal karena factor eksternal (Carpenito, 1995)

>>Tujuan

menilai kondisi metabolisme dalam tubuh.

memberikan rasa nyaman terhadap pasien

menurunkan suhu tubuh

mencegah peradangan meluas

KOMPRES DINGIN

A. PENGERTIAN

Menempatkan suatu zat dengan suhu rendah bertujuan untuk melakukan terapi penyembuhan

B. TUJUAN

1. menurunkan suhu tubuh

2. mencegah peradangan meluas

3. mengurangi kongesti

4. mengurangi perdarahan local

5. mengurangi rasa sakit di daerah sekitar trauma atau memar

6. agar luka menjadi nersih

C. INDIKASI

1. suhu tinggi

2. suhu rendah

3. memar/ gejala peradangan

Page 5: Kompres Dingin.docx

4. muntah darah

5. pasca/ setelah operasi tonsilektomi ( pengangkatan tonsil)

6. luka tertutup dan terbuka

D. LOKASI PENGOMPRESAN

1. menurunkan suhu tubuh : ketiak/axila, lipatan paha, dahi ( daerah hipotalamus )

2. mengurangi perdarahan/ rasa sakit : tergantung pada tempatnya

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi RevisiV. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Corwin, E. J. (2001). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.

Doengoes, M. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.