pengaruh terapi kompres air hangat terhadap skala …

12
Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 231 PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA NYERI ARTHRITIS RHEUMATOID Romliyadi Program Studi Ilmu Keperawatan, STIK Bina Husada Palembang [email protected] DOI: 10.36729 ABSTRAK Latar belakang: Arthritis Rheumatoid. Nyeri pada sendi karena atritis rheumatoid sangat menganggu sehingga mempengaruhi kualitas hidup atau aktivitas penderita, oleh karena itu perlu penanganan salah satunya terapi kompres air hangat. Tujuan: megetahui pengaruh terapi kompres air hangat terhadap skala nyeri arthritis rheumatoid. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan One Group Pre test-Post test Design. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17- 30 april 2021. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pasien dengan penyakit Arthritis Rheumatoid yang pernah berobat ke UPTD Puskesmas Banyuasin. Sampel diambil secara Accidental Sampling berjumlah 38 responden. Analisa data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh terapi kompres air hangat terhadap skala nyeri Arthritis Rheumatoid di wilayah UPTD Puskesmas Banyuasin dengan p value 0,000. Saran: Diharapkan bagi puskesmas agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan tentang penyakit arthritis rheumatoid serta dasar acuan untuk memberikan penyuluhan secara terjadwal dalam setiap bulan dan memperaktekkan secara langsung kepada pengunjung yang datang berobat dengan teknik terapi kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri arthritis rheumatoid tersebut. Kata kunci : Kompres Air Hangat, Nyeri Sendi, Atritis Rheumatoid ABSTRACT Background: Rheumatoid Arthritis. Pain in the joints due to rheumatoid arthritis is very disturbing so that it affects the quality of life or activities of the patient, therefore it is necessary to treat one of them with warm water compress therapy. Objective: to know the effect of warm water compress therapy on rheumatoid arthritis pain scale. Methods: This research is a quantitative research using One Group Pre-test-Post test Design. This study was conducted on 17-30 April 2021. The population used in this study were all patients with Rheumatoid Arthritis who had been treated at the UPTD of the Banyuasin Health Center. Samples were taken by accidental sampling totaling 38 respondents. Data analysis includes univariate and bivariate using the Wilcoxon test because the data are not normally distributed. Results: Based on the results of the study, it was found that there was an effect of warm water compress therapy on the Rheumatoid Arthritis pain scale in the UPTD area of the Banyuasin Health Center with a p value of 0.000. Suggestion: It is hoped for the puskesmas that this research can be useful as additional material for knowledge about rheumatoid arthritis and a reference base to provide scheduled counseling every month and practice directly to visitors who come for treatment with warm water compress therapy techniques to reduce arthritis pain scale. the rheumatism Keywords: Warm Compresses, Joint Pain, Rheumatoid Arthritis

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 231

PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP

SKALA NYERI ARTHRITIS RHEUMATOID

Romliyadi

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIK Bina Husada Palembang

[email protected]

DOI: 10.36729

ABSTRAK

Latar belakang: Arthritis Rheumatoid. Nyeri pada sendi karena atritis rheumatoid sangat menganggu

sehingga mempengaruhi kualitas hidup atau aktivitas penderita, oleh karena itu perlu penanganan

salah satunya terapi kompres air hangat. Tujuan: megetahui pengaruh terapi kompres air hangat

terhadap skala nyeri arthritis rheumatoid. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

dengan menggunakan One Group Pre test-Post test Design. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17-

30 april 2021. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pasien dengan penyakit

Arthritis Rheumatoid yang pernah berobat ke UPTD Puskesmas Banyuasin. Sampel diambil secara

Accidental Sampling berjumlah 38 responden. Analisa data meliputi univariat dan bivariat dengan

menggunakan uji Wilcoxon karena data tidak berdistribusi normal. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa ada pengaruh terapi kompres air hangat terhadap skala nyeri Arthritis Rheumatoid

di wilayah UPTD Puskesmas Banyuasin dengan p value 0,000. Saran: Diharapkan bagi puskesmas

agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan tentang penyakit

arthritis rheumatoid serta dasar acuan untuk memberikan penyuluhan secara terjadwal dalam setiap

bulan dan memperaktekkan secara langsung kepada pengunjung yang datang berobat dengan teknik

terapi kompres air hangat terhadap penurunan skala nyeri arthritis rheumatoid tersebut.

Kata kunci : Kompres Air Hangat, Nyeri Sendi, Atritis Rheumatoid

ABSTRACT

Background: Rheumatoid Arthritis. Pain in the joints due to rheumatoid arthritis is very disturbing so

that it affects the quality of life or activities of the patient, therefore it is necessary to treat one of them

with warm water compress therapy. Objective: to know the effect of warm water compress therapy on

rheumatoid arthritis pain scale. Methods: This research is a quantitative research using One Group

Pre-test-Post test Design. This study was conducted on 17-30 April 2021. The population used in this

study were all patients with Rheumatoid Arthritis who had been treated at the UPTD of the Banyuasin

Health Center. Samples were taken by accidental sampling totaling 38 respondents. Data analysis

includes univariate and bivariate using the Wilcoxon test because the data are not normally distributed.

Results: Based on the results of the study, it was found that there was an effect of warm water

compress therapy on the Rheumatoid Arthritis pain scale in the UPTD area of the Banyuasin Health

Center with a p value of 0.000. Suggestion: It is hoped for the puskesmas that this research can be

useful as additional material for knowledge about rheumatoid arthritis and a reference base to provide

scheduled counseling every month and practice directly to visitors who come for treatment with warm

water compress therapy techniques to reduce arthritis pain scale. the rheumatism

Keywords: Warm Compresses, Joint Pain, Rheumatoid Arthritis

Page 2: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 232

PENDAHULUAN

Dengan bertambahnya usia, wajar

saja bila kondisi dan fungsi tubuh pun

makin menurun. Tak heran bila pada usia

lanjut, semakin banyak keluhan yang

dilontarkan karena tubuh tak lagi mau

bekerja sama dengan baik seperti kala

muda dulu. Dari beberapa masalah yang

kerap muncul pada usia lanjut salah

satunya adalah penyakit yang menyerang

sendi yaitu Arthritis Rheumatoid. Arthritis

Rheumatoid adalah peradangan sendi

kronis yang disebabkan oleh gangguan

autoimun (Haryono & Setianingsih, 2013).

Mengompres dengan air hangat

berarti memberikan rasa hangat pada klien

dengan menggunakan cairan atau alat yang

menimbulkan rasa hangat pada bagian

tubuh tertentu yang memerlukannya

(Rivai, 2011). Terapi kompres air hangat

merupakan terapi nonfarmakologi yang

memberikan manfaat positif. Kompres air

hangat ini meningkatkan relaksasi otot dan

mobilitas, menurunkan nyeri sendi dan

menghilangkan kekakuan sendi dipagi hari

(Lukman dan Ningsih, 2013). Kompres

panas adalah memberikan rasa hangat pada

daerah tertentu dengan menggunakan

cairan atau alat yang menimbulkan hangat

pada bagian tubuh yang memerlukan.

Kompres panas dapat dijadikan salah satu

strategi untuk menurunkan nyeri yang

efektif pada beberapa kondisi, terapi

kompres panas bekerja dengan

menstimulasi reseptor tidak nyeri (non-

nosiseptor) dalam reseptor yang sama

seperti pada cedera (Zakiyah, 2015).

Nyeri merupakan suatu fenomena

yang sulit dipahami, kompleks dan bersifat

misteri yang mempengaruhi seseorang,

serta ekstensinya diketahui bila seseorang

mengalaminya (Zakiyah, 2015). Pada

setiap orang gejala reumatik yang

dirasakan berbeda-beda. Sakit atau radang

dan terkadang bengkak di bagian

persendian pergelangan jari, tangan, kaki,

bahu, lutut (dengkul), pinggang, punggung

dan sekitar leher. Saki treumatik dapat

berpindah-pindah tempat dan bergantian

bahkan sekaligus di berbagai persendian

(Haryono & Setianingsih, 2013).

Penderita Artritis Rheumatoid

diseluruh dunia telah mencapai angka 355

juta dari 2.130 juta jiwa, artinya 1 dari 6

orang di dunia ini menderita rheumatoid.

Diperkirakan angka ini terus meningkat

hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih

dari 25% akan mengalami kelumpuhan.

Organisasi kesehatan dunia (WHO)

melaporkan bahwa 20%, penduduk dunia

terserang Artritis Rheumatoid. Dimana 5-

10% adalah mereka yang berusia 5-20

tahun dan 20% mereka yang berusia 55

tahun (Wiyono, 2010).

Berdasarkan data, di Indonesia

jumlah penderita gangguan sendi mencapai

7,30% dari populasi, hanya 15,55% yang

pergi kedokter, karakteristk jumlah

Page 3: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 233

terbanyak dari jenis kelamin perempuan

8,46%, dan berdasarkan tempat tinggal

paling terbanyak mengalami radang sendi

di pedesaaan 7,83% dari total populasi.

(Riskesdas, 2018)

Prevalensi penyakit sendi di Provinsi

Sumatera Selatan sebesar 6,48% dan

prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga

kesehatan adalah 11,8%. Prevalensi

penyakit sendi, hipertensi, maupun stroke

tampak meningkat sesuai peningkatan

umur responden. Menurut jenis kelamin

prevalensi penyakit sendi lebih tinggi pada

perempuan dan buruh/ petani 9,86% dari

total populasi, (Riskesdas,2018).

Data penyakit Arthritis Rheumatoid

di Palembang pada tahun 2013 yaitu

sebanyak 49.292, sedangkan pada tahun

2014 yaitu sebanyak 45.153, dan pada

tahun 2015 tercatat 37.551 orang pasien

dengan penyakit reumatik (Data Dinkes

Palembang, 2017). Sedangkan data di

Kabupaten Banyuasin didapatkan bahwa

data penyakit Atritis Rheumatoid menjadi

sistem otot dan jaringan (penyakit tulang-

belulang, radang sendi termasuk rematik)

sehingga menghasilkan jumlah data pada

tahun 2015 yaitu sebanyak 19.211,

sedangkan pada tahun 2016 sebanyak

12.576 orang (Data Dinkes Kabupaten

Banyuasin, 2017).

Menurut penelitian Noorhidayah, el

at (2013) dengan hasil penelitian yaitu

menunjukkan bahwa p = 0,000 (p<0,05).

Terdapat pengaruh pemberian kompres

panas, sejalan juga dengan penelitian di

philipina oleh Lorica (2019) kompres

hangat dalam menurunkan nyeri AR, t-test

adalah 6.000 dan p-value lebih kecil dari

0,05. artinya kompres hangat dapat

digunakan untuk menurunkan intensitas

nyeri. Sejalan juga penelitian Dwipayanti

(2018) uji Wilcoxon P value 0,003 (α˂

0,05). Ada pengaruh kompres air hangat.

Berdasarkan pengambilan data awal

yang peneliti lakukan di Puskesmas

Banyuasin pada tanggal 25 februari 2021

didapatkan data bahwa terdapat720 pasien

dengan penyakit atritis rheumatoid pada

tahun 2017 dan mengalami penurunan

mejadi 625 pasien dengan penyakit

arthritis rheumatoid pada tahun 2018

namun mengalami peningkatan menjadi

747 pasien dengan penyakit arthritis

rheumatoid pada tahun 2019 (Data UPTD

Puskesmas Banyuasin, 2019).

Nyeri pada sendi karena atritis

rheumatoid sangat menganggu sehingga

mempengaruhi kualitas hidup atau

aktivitas penderita. Dan banyak para

penderita tidak dapat menghindari faktor-

faktor pencetus terjadinya nyeri tersebut,

baik secara langsung maupun secara tidak

langsung seperti yang terjadi pada wilayah

kerja UPTD Puskesmas Kabupaten

Banyuasin dimana wilayah tersebut

sebagian besar penduduknya bertani karet,

masyarakatnya banyak melakukan aktifitas

Page 4: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 234

dari pagi hingga sore harinya, disebabkan

oleh tuntutan untuk memenuhi kebutuhan

hidup dalam sehari-hari, kebiasan ini

dilakukan oleh masyarakat setiap harinya

tidak ada hari libur, hal ini membuat

meningkatnya penderita radang sendi

diwilayah binaan tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas

maka peneliti tertarik melakukan penelitian

yang berjudul pengaruh terapi kompres air

hangat terhadap skala nyeri Arthritis

Rheumatoid di wilayah UPTD Puskesmas

Banyuasin Tahun 2021.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan menggunakan desain

Pre-Eksperimental dengan menggunakan

One Group Pretest-Posttest Desain.

Kelompok subjek diobservasi sebelum

dilakukan intervensi kemudian diobservasi

lagi setelah intervensi (Nursalam, 2013)

Pada penelitian ini peneliti ingin

mengetahui pengaruh terapi kompres air

hangat terhadap skala nyeri arthritis

rheumatoid. Etika penelitian sebelem

dilakukan responden diberikan lemaran

persetujuan/informed Consent dan

menjelaskan dijaga confidentiality serta

anonymity demi menjaga kerahasiaan.

Waktu penelitian dimana

pengambilan data pada tanggal 30 Maret

2021 dan penelitian dilaksanakan pada

tanggal 17-30 april 2021. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

semua pasien dengan penyakit Arthritis

Rheumatoid yang pernah berobat ke UPTD

Puskesmas Kabupaten Banyuasin. Cara

pengambilan sampel dalam penelitian ini

akan menggunakan teknik Accidental

sampling. sampel dalam penelitian ini

berjumlah 38 orang sampel dengan kriteria

inklusi bersedia menjadi responden,

mampu mengikuti terapi yang akan

diberikan, bersedia mengikuti dan

melakukan terapi kompres air hangat,

selama terapi tidak mendapatkan terapi

farmakologi/ pengobatan sendi lainnya.

Analisa data digunakan mengunakan

analisis univariat dan analisis bivariat

dengan uji Wilcoxon karena data tidak

berdistribusi normal. Selanjutnya Untuk

melihat hasil kemaknaan menghitung

statistik digunakan batas kemaknaan 0,05.

Apabila nilai p<0,05 (ada

perbedaan/pengaruh yang bermakna)

sedangkan penerimaan terhadap hipotesa

apabila nilai p> 0,05 (tidak ada

perbedaan/pengaruh yang bermakna).

HASIL PENELITIAN

AnalisisUnivariat

Sekala Nyeri Arthritis Rheumatoid

Sebelum dilakukan Kompres Air

Hangat

Variabel skala nyeri sebelum

kompres air hangat pada penelitian ini.

Adapun tabel frekuensinya adalah sebagai

berikut.

Page 5: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 235

Tabel 1.

Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Arthritis Rheumatoid

Sebelum di Lakukan Kompres Air Hangat

No Sekala Nyeri Sebelum

Kompres Air Hangat

Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Nyeri Ringan 2 5,3

2 Nyeri Sedang 19 50,0

3 Nyeri Berat Terkontrol 17 44,7

4 Nyeri Berat Tidak Terkontrol - -

Jumlah 38 100

Berdasarkan table 1 dapat dilihat

bahwa dari 38 responden didapatkan paling

terbanyak yang mengalami nyeri sedang

19 responden (50,0%) dan nyeri berat

terkontrol sebanyak 17 responden (44,7%).

Skala Nyeri Arthritis Rheumatoid

Setelah dilakukan Kompres Air Hangat

variabel skala nyeri sebelum

kompres air hangat pada penelitian ini.

adapun tabel frekuensinya adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.

Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Arthritis Rheumatoid

Setelah di Lakukan Kompres Air Hangat

No Sekala Nyeri Setelah

Kompres Air Hangat

Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Nyeri Ringan 23 60,5

2 Nyeri Sedang 15 39,5

3 Nyeri Berat Terkontrol - -

4 Nyeri Berat Tidak Terkontrol - -

Jumlah 38 100

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat

bahwa dari 38 responden nilai distribusi

frekuensi skala nyeri pada pasien Arthritis

Rheumatoid setelah dilakukan kompres air

hangat 23 responden nyeri ringan (60,5%),

adapun nyeri sedang 39,5% .

Rata-rata sekala nyeri sebelum dan

sesudah dilakukan kompres air hangat

Adapun hasil analisis variabel rata-

rata sekala nyeri sebelum dan setelah

kompres air hangat pada penelitian ini,

sebagai berikut:

Page 6: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 236

Tabel 3.

Rata-Rata Skala Nyeri Arthritis Rheumatoid Sebelum dan Setelah

di Lakukan Kompres Air Hangat

Variabel Median Standar

Deviasi

Minimum-

Maximum

Normality

Test

Sebelum Kompres

Air Hangat

2,00 0,595 1 – 3 0,000

Setelah

Kompres Air Hangat

1,00 0,495 1 – 2 0,000

Berdasarkan table 3 dapat dilihat

bahwa rata-rata skala nyeri sebelum

dilakukan kompres air hangat yaitu 2,00

dengan standar deviasi 0,595 dan rata-rata

skala nyeri setelah air kompres hangat

adalah 1,00 dengan standar deviasi 0,495.

Setelah dilakukan uji normalitas data

didapatkan p value 0,000 (> 0,05) yang

berarti data pada penelitian ini berdistribusi

tidak normal sehingga harus dilakukan uji

alternative dengan uji Wilcoxon.

Pengaruh Sebelum dan Sesudah

Kompres Air Hangat Terhadap Skala

Nyeri Pada Pasien Arthritis Theumatoid

Adapun hasil analisis pengaruh

variabel skala nyeri sebelum dan setelah

dilakukan kompres air hangat pada pasien

Arthritis Rheumatoi, sebagai berikut.

Tabel 4.

Pengaruh Sebelum dan Sesudah Kompres Air Hangat Terhadap

Skala Nyeri pada Pasien dengan Arthritis Rheumatoid

Variabel Median Std.

Deviation

Minimum-

maximum N p Value

Sebelum Kompres

Air Hangat

2,00 0,595 1 – 3

38 0,000 Sesudah kompres

Air hangat

1,00 0,495 1 – 2

Berdasarkan table 4 diatas dapat

dilihat rata-rata pengaruh skala nyeri pada

pasien dengan Arthritis Rheumatoid

sebelum diberikan kompres hangat adalah

2,00 dengan standar deviasi 0,595.

Sedangkan rata-rata skala nyeri Arthritis

Rheumatoid sesudah diberikan kompres air

hangat adalah 1,00 dengan standar deviasi

0,495.

Hasil penelitian setelah dilakukan uji

statistik dengan uji Wilcoxon karena data

tidak berdistribusi normal, didapatkan nilai

p value = 0,000, maka dapat disimpulkan

ada pengaruh sebelum dan sesudah

kompres air hangat terhadap skala nyeri

pada pasien dengan arthritis rheumatoid

Page 7: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 237

PEMBAHASAN

Sebelum Kompres Air Hangat

Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien

Dengan Arthritis Rheumatoid

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat

bahwa dari 38 responden didapatkan paling

terbanyak yang mengalami nyeri sedang

19 responden (50,0%) dan nyeri berat

terkontrol sebanyak 17 responden (44,7%).

Sejalan dengan teori bahwa Kompres

dengan air hangat berarti memberikan rasa

hangat pada klien dengan menggunakan

cairan atau alat yang menimbulkan rasa

hangat pada bagian tubuh tertentu yang

memerlukannya (Rivai, 2011). Pada setiap

orang gejala reumatik yang dirasakan

berbeda-beda. Sakit atau radang dan

terkadang bengkak di bagian persendian

pergelangan jari, tangan, kaki, bahu, lutut

(dengkul), pinggang, punggung dan sekitar

leher. Sakit reumatik dapat berpindah-

pindah tempat dan bergantian bahkan

sekaligus di berbagai persendian pada

setiap tubuh. (Haryono & Setianingsih,

2013).

Hasil penelitian diatas sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Noorhidayah el at (2013). dimana

didapatkan terapi kompres panas terhadap

penurunan sekala nyeri pada lansia dengan

Arthritis Rheumatoid sebagian besar

(57,69%) lansia dengan penyakit rematik

sebelum perlakuan mengalami nyeri

sedang, dan (34,61%) lansia dengan nyeri

berat terkontrol, begitu juga menurut

Damanik (2019) terdapat nyeri sedang

56,25%.

Berdasarakan hasil penelitian, teori,

dan penelitian terkait peneliti berasumsi

bahwa nyeri atritis rheumatoid dapat

memberikan sensasi persepsi setiap orang

menyampaikanya berbeda-beda antara satu

individu dengan individu lainnya, dengan

adanya kompres air hangat ini dapat

membantu menurunkan ketika penderita

mengalami nyeri.

Setelah Kompres Air Hangat Terhadap

Skala Nyeri Pada Pasien dengan

Arthritis Rheumatoid

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat

bahwa dari 38 responden nilai distribusi

frekuensi skala nyeri pada pasien Arthritis

Rheumatoid setelah dilakukan kompres air

hangat 23 responden nyeri ringan (60,5%),

adapun nyeri sedang 39,5%.

Sejalan dengan teori bahwa Kompres

dengan air hangat berarti memberikan rasa

hangat pada klien dengan menggunakan

cairan atau alat yang menimbulkan rasa

hangat pada bagian tubuh tertentu yang

memerlukannya (Rivai, 2011). Nyeri

merupakan suatu fenomena yang sulit

dipahami, kompleks dan bersifat misteri

yang mempengaruhi seseorang, serta

ekstensinya diketahui bila seseorang

mengalaminya (Zakiyah, 2015).

Hasil penelitian diatas sejalan dengan

penelitian Noorhidayah el at (2013).

Page 8: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 238

dimana setelah dilakukan kompres air

hangat 57,69% lansia mengalami nyeri

ringan, menurut Damanik (2019) terdapat

52% mengalami nyeri ringan, setelah

dilakukan kompres air hangat, menurut

Isnawati (2018) terdapat nilai mean 4,6%.

setelah dilakukan kompres air hangat.

Berdasarkan hasil penelitian, teori

dan penelitian terkait peneliti berasumsi

bahwa ketika sesorang mengalami nyeri

atritis rheumatoid dapat menggunakan air

hangat dalam menurunkan/mengurangi

nyeri yang dialami seseorang, pengunjung

dapat melakukannya tanpa mengkonsumsi

obat farmakologi secara terus menerus dan

ternyata ada pengaruh terapi kompres air

hangat dalam mengurangi nyeri rematik..

Rata – Rata Sebelum dan setelah

Kompres Air Hangat Serta Test

Normalitas Data Terhadap Skala Nyeri

pada Pasien dengan Arthritis

Rheumatoid

Berdasarkan table 3 dapat dilihat

bahwa rata-rata skala nyeri sebelum

dilakukan kompres air hangat yaitu 2,00

dengan standar deviasi 0,595 dan rata-rata

skala nyeri setelah air kompres hangat

adalah 1,00 dengan standar deviasi 0,495.

Setelah dilakukan uji normalitas data

didapatkan p value 0,000 (> 0,05) yang

berarti data pada penelitian ini berdistribusi

tidak normal sehingga harus dilakukan uji

alternative dengan uji Wilcoxon

Kompres panas adalah memberikan

rasa hangat pada daerah tertentu dengan

menggunakan cairan atau alat yang

menimbulkan hangat pada bagian tubuh

yang memerlukan. Kompres panas dapat

dijadikan salah satu strategi untuk

menurunkan nyeri yang efektif pada

beberapa kondisi, terapi kompres panas

bekerja dengan menstimulasi reseptor tidak

nyeri (non-nosiseptor) dalam reseptor yang

sama seperti pada cedera. Area pemberian

kompres dapat menimbulkan respon

sistemik dan respon lokal (Zakiyah, 2015).

Hasil penelitian ini juga sesuai

dengan hasil penelitian Sinaga el at (2015).

Hasil uji menunjukkan selisih mean pada

kelompok intervensi lebih tinggi yaitu

sebesar 2,200 dibanding dengan kelompok

kontrol dengan selisish mean 0,466 yang

artinya penurunan skal nyeri sendi lansia

pada kelompok intervensi jauh lebih tinggi

dibanding kelompok kontrol. Hasil uji

menunjukkan saat pengukuran kedua ada

perbedaan skala nyeri dalam kelompok

kontrol dan kelompok intervensi. Hal ini

menunjukkan terdapat penurunan nyeri

sendi secara signifikan baik pada

kelompok control maupun intervensi,

tetapi pada kelompok intervensi penurunan

nyeri sendi lebih besar dibandingkan

kelompok kontrol.

Sedangkan menurut penelitian

Noorhidayah el at (2013). didapatkan hasil

penelitian menggunakan uji Wilcoxon yaitu

menunjukkan bahwa p = 0,000 (p<0,05).

Terdapat pengaruh pemberian kompres

Page 9: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 239

panas terhadap penurunan tingkat nyeri

pada pasien lansia dengan rematik, sejalan

juga menurut penelitian damanik (2019)

nilai rerata 15,96 dengan nilai p 0,000

(p<0,05) ada pengaruh kompres air hangat.

Berdasarkan hasil penelitian, teori

dan penelitian terkait peneliti berasumsi

bahwa terjadi penuruan rata-rata skala

nyeri atritis rehumatoid setelah dilakukan

terapi kompres air hangat, ada perngaruh

setelah dilakukan kompres air hangat,

maka perlu dilakukan uji Wilcoxon untuk

menjawab apakah ada pengaruh kompres

air hangat dalam menurunkan skala nyeri

pada penderita yang mengalami nyeri

reumatik.

Pengaruh Sebelum Dan Sesudah

Kompres Air Hangat Terhadap Skala

Nyeri pada Pasien dengan Arthritis

Rheumatoid

Berdasarkan table 4 dapat dilihat

rata-rata skala nyeri pada pasien dengan

Arthritis Rheumatoid sebelum diberikan

kompres hangat adalah 2,00 dengan

standar deviasi 0,595. Sedangkan rata-rata

skala nyeri Arthritis Rheumatoid sesudah

diberikan kompres air hangat adalah 1,00

dengan standar deviasi 0,495. Hasil uji

statistik didapatkan nilai p value = 0,000,

maka dapat disimpulkan ada pengaruh

terapi kompres air hangat terhadap skala

manajemen nyeri Arthritis Rheumatoid.

Hasil penelitian diatas didukung

dengan teori yang menjelaskan bahwa

kompres panas adalah memberikan rasa

hangat pada daerah tertentu dengan

menggunakan cairan atau alat yang

menimbulkan hangat pada bagian tubuh

yang memerlukan. Kompres air panas

dapat dijadikan salah satu strategi untuk

menurunkan nyeri yang efektif pada

beberapa kondisi, terapi kompres air panas

bekerja dengan menstimulasi reseptor tidak

nyeri (non-nosiseptor) dalam reseptor yang

sama seperti pada cedera. Area pemberian

kompres dapat menimbulkan respon

sistemik dan respon lokal (Zakiyah, 2015).

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Wulan (2015). dimana terapi kompres air

hangat terhadap penurunan skala nyeri

yaitu menunjukkan nilai significancy 0,000

(p<0,05). Sejalan juga menurut penelitian

Isnawati (2018) dari hasil uji statistik

wilcoxon didapatkan p-value (0,000)≤ α

(0,05) artinya Ha ditolak Ho diterima

dengan begitu terdapat pengaruh kompres

air hangat dalam menurunkan nyeri.

Menurut Wijaya. (2020) uji Mann Whitney

dengan 0,05. Hasil penelitian ini

menunjukkan p value 0,001 (p<0,05) ada

pengaruh.

Berdasarkan hasil penelitian, teori

serta penelitian terkait maka peneliti

berasumsi bahwa ada pengaruh kompres

air hangat ketika seorang mengalami nyeri

Arthritis Rheumatoid, selanjutnya dapat

memberikan pengobatan non farmakologi

kepada pengunjung yang datang berobat

untuk dapat melakukannya dirumah

Page 10: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 240

masing-masing ketika penyakit

reumatiknya mengalami kekambuhan/nyeri

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan maka peneliti mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Distribusi frekuensi skala nyeri

Arthritis Rheumatoid sebelum

dilakukan kompres air hangat paling

banyak mengalami nyeri sedang

sebanyak 19 responden (50,0%) dan

nyeri berat terkontrol sebanyak 17

responden (44,7%) sedangkan nyeri

ringan yaitu sebanyak 2 responden

(5,3%).

2. Distribusi frekuensi skala nyeri pada

pasien Arthritis Rheumatoid setelah

dilakukan kompres air hangat paling

banyak mengalami nyeri ringan yaitu

sebanyak 23 responden (60,5%) dan

nyeri sedang sebanyak 15 responden

(39,5%).

3. Ada pengaruh terapi kompres air

hangat terhadap skala manajemen nyeri

Arthritis Rheumatoid.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Rivai tim Poltekkes Kemenkes Maluku. (2011). Penuntun Praktikum Keterampilan

Kritis II :Untuk Mahasiswa D-3 Keperawatan. Jakarta :SalembaMedika

Aspiani, RenyYuli. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Aplikasi NANDA, NIC

dan NOC. Jilid I. Jakarta : Trans Info Media

Atifah, Nurul Khoirin. (2015). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Skala Nyeri

Sendi Pada LansiaDi Dusun RejosoWijimulyoNanggulanKulonProgo. Diakses pada

tanggal 20 April 2017 Pukul 20.20 Wib di http://repository. stikesayaniyk.ac.id

Corwin, Elizabeth. (2013). BukuSakuPatofisiologi. Jakarta :PenerbitBukuKedokteran EGC.

Devi Novita Damanik. (2019). Pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri pada

lansia yang mengalami reumatoid artritis di Desa Kotasan Kec Galang. Jurnal

Kesehatan ilmiah indonesia, vol. 4 No. 1 Juni 2019.

DinkesKabupatenBanyuasin. (2017). Data Penyakit Kabupaten Banyuasin 2015-2016.

Dinkes Kota Palembang. (2017). Daftar 10 Pemyakit Terbanyak Dinas Kesehatan Pelembang

2013-2015.

Puteri Indah Dwipayanti (2018) The Effect Of Warm Ginger Compress Towards Joint Pain

Of The Elderly At Upt Panti Werdha Mojopahit, Mojokerto District. Accepted:

October 15, 2018 http://ejournal-kertacendekia.id/index.php/jnh/

Page 11: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 241

Findi Nur isa Isnawati. (2018). Efektifitas terapi kompres air hangat terhadap intensitas nyeri

pada lansia yang menderita arthritis reumatoid di posyandu lansia mawar indah

dusun Janggan Desa Janggan Kecamatan poncol Kab. Magetan. Skripsi.Madiun.

Haryono, Rudi & Sulis Setianingsih. (2013). Musuh-Musuh anda setelah usia 40 tahun.

Yogyakarta :Gosyen Publishing

Judha, Mohamad. (2016). Rangkuman sederhana Anatomi &Fisiologi Untuk Mahasiswa

Kesehatan. Yogyakarta :Gosyen Publishing.

Judha, Mohamad dkk. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta

:NuhaMedika

Josephine Lorica (2019). Warm Compress Reduced Pain Intensity of Arthritis Rheumatoid

for Elderly People; Pre- and Post-test Design Study. School of Nursing, Saint Paul

University Philippines, Tuguegarao City

Lukman dan ningsih, N. (2013). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem

Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika

Mardiono, Sasono. (2013). Pengaruh Terapi Range Of Motion (ROM) dalam Menurunkan

Skala Nyeri Atritis Rheumatoid pad Lansia di Panti Sosial Trena Werdha Warga

Tama Indralaya Tahun 2012. Diaskes pada tanggal 19 agustus 2017 pukul 23.00

WIB di

http://psik.binahusada.ac.id/sites/default/files/files/JURNAL%20SASONO%202012.

pdf

Maryunani, Anik. (2010). Nyeri dalam Persalinan : Teknik dan cara penanganannya. Jakarta

: Trans Info Media.

Noorhidayah, dkk. (2013). Terapi Kompres Panas Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Klien

Lansia Dengan Nyeri Rematik. Diakses pada tanggal 20 April 2017 Pukul 20.15 Wib

di http://www.ppjp.unlam.ac.id

Notoadmojo, Soekijdo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT RinekaCipta

Nursalam. (2011). Proses dan dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktis, Edisi 2.

Jakarta :SalembaMedika

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan. Pendekatan Praktis Edisi3.

Jakarta :Salemba Medika

Pratintya, Ani Dwi, dkk. (2012). Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Persendian

Osteoarthritis Pada Lanjut Usia.Diakses pada tanggal 20 April 2017 Pukul 20.25

Wib di http://ejournal.unisayogya.ac.id.

Puskesmas Banyuasin. (2020). Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Banyuasin Tahun 2020.

PuskesmasBanyuasin. (2020). Daftar 10 Penyakit Terbanyak UPTD Puskesmas Banyuasin

2015-2020.

Riset kesehatan dasar. (2013). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian

Kesehatan RI. Diakses 11 Februari 2017 Pukul 20.12 WIB di

http://www.depkes.go.id.

Riyadi, Sujono & H Harmoko. (2012). Standart Operating Procedure dalam Praktik Klinik

Keperawatan Dasar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sibagariang, Eva Elly. dkk. (2010). Buku Saku Metodologi Penelitian untuk Mahasiswa

Diploma Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media.

Page 12: PENGARUH TERAPI KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP SKALA …

Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021 Romliyadi

Jurnal ‘Aisyiyah Medika | 242

Supardi, Sudibyo&Rustika, (2013). Buku Ajar MetodologiRisetKeperawatan. Jakarta : CV

Trans Info Media

Steffi Eka Nindyastuti Wijaya. (2020). Effect Of Giving Warm Compress Therapy And Bay

Leaf Decoction To Scale Level Gout Arthritis Pain, Proceedings of the International

Conference on Nursing and Health Sciences, Volume 1, No 1, November 2020,

http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/PICNHS, Global Health

Science Group

Syafuddin. (2013). Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi2.Jakarta

: EGC.

Tim Dosen (2017). riset kuantitatif dan kualitatif. Panduan petunjuk tekhnis penulisan riset

kuantitatif dan kualitatif. STIK Bina Husada Palembang.

Wulan, Rifda Angelina. (2015). Pengaruh Terapi Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan

Skala Nyeri Sendi Pada Wanita Lanjut Usia. Diakses pada tanggal 20 April 2017

Pukul 20.10 Wib di http://jurnal.untan.ac.id/index

.php/jmkeperawatanFK/article/viewFile/9438/9323

Zakiyah, Ana. (2015). Nyeri :Konsep dan Penatalaksanaan dalam Praktik Keperawatan

Berbasis Bukti.Jakarta :Salemba Medika.