kompilasi pidato menteri keuangan 2020

117
1

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

2 3

Kompilasi PidatoMenteri Keuangan

Sri Mulyani Indrawati

2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

4 5

SambutanSekretaris Jenderal

pandemi Covid-19, yang berjalan beriringan dengan program dukungan di sisi ekonomi seperti jaring pengaman sosial dan dukungan kepada dunia usaha.

Sebagai wujud dokumentasi hal-hal yang disampaikan Menteri Keuangan, penyusunan buku kumpulan pidato ini penting untuk dilakukan. Pandangan, pikiran, dan kebijakan Menteri Keuangan terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat perlu dicatat dan dijadikan referensi. Buku ini menjelma sebagai catatan sejarah mengenai isi dan kapan pidato-pidato yang sarat makna dan informasi berharga ini disampaikan kepada khalayak. Antusiasme publik atas pidato-pidato Menteri Keuangan dapat terlihat dari banyaknya berita terkait Kementerian Keuangan yang merujuk pada pidato beliau. Dalam berbagai kesempatan yang dibuka secara umum, banyak khalayak yang ingin langsung mendengarkan pidato beliau. Demikian pula dengan pidato yang disampaikan melalui live streaming media sosial, pidato Menkeu juga banyak mendapatkan apresiasi masyarakat.

Buku kumpulan Pidato Menteri Keuangan diharapkan akan menjadi bahan pembelajaran di kemudian hari. Nilai-nilai universal yang terkandung dalam pidato Menteri Keuangan dapat menyesuaikan dengan berbagai jenis para pemangku kepentingan. Kami harap pesan yang disampaikan terkait nilai-nilai dan kebijakan Kementerian Keuangan dapat menjadi sumber referensi dan penyemangat kita semua.

Wassalam’alaikum warrohmatullahi wabaarokatuh.

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan,

Heru Pambudi

Assalamu’alaikum warrohmatullahi wabaarokatuh

Menulis adalah merekam sejarah. Kisah, pengalaman, dan pelajaran akan tersimpan dalam memori secara lebih akurat jika terekam dengan baik. Upaya untuk mengabadikan perjalanan Kementerian Keuangan sebagai bagian dari sejarah bangsa Indonesia dilakukan salah satunya melalui penulisan kumpulan pidato Menteri Keuangan sepanjang tahun 2020. Menelusuri kata demi kata yang disampaikan dalam pidato para Menteri Keuangan, kita dapat menemukan arah kebijakan, nilai, dan budaya Kementerian Keuangan. Kita pun dapat menarik inspirasi mengenai kepemimpinan dari putra-putri terbaik bangsa yang diamanahkan menjadi pengelola keuangan negara.

Tahun 2020 adalah tahun menantang, tahun yang menuntut keluwesan untuk beradaptasi. Covid-19 mengubah banyak hal dan menjadi ancaman nyata. Tidak hanya mempengaruhi sektor kesehatan, tetapi juga mendisrupsi aspek sosial, ekonomi, dan keuangan. Pada saat itu juga pemerintah melihat adanya potensi krisis yang lebih jauh. Pemerintah segera merespons dengan serangkaian kebijakan luar biasa untuk melindungi masyarakat, ekonomi, dan keuangan. Kebijakan pemerintah selalu menjadikan kesehatan sebagai sektor prioritas dalam penanganan

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

6 7

Daftar Isi

Konferensi Pers Kerjasama Kementerian Keuangan dan KPK atas Pelaksanaan Undang-Undang nomor 19 Tahun 2019

Koordinasi Percepatan dan Perluasan Elektroif ikasi Transaksi Pemerintah Daerah

Rapat Koordinasi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Konferensi Pers Rapat Terbatas Penetapan Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Pelantikan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit

Konferensi Pers St imulus Ekonomi Kedua Dalam Menangani Dampak COVID-19

BRI Group Economic Forum 2020 “Indonesia’s Economic Resi l ience to Weather Global Economic Slowdown,”

Arahan Pimpinan kepada pegawai Kementerian Keuangan di Kantor Wilayah Provinsi Sumatera Selatan

Pelantikan Pejabat Eselon II di Lingkungan Kementerian Keuangan

Top Executive Leaders Session (TELS)

11 35 65 93

57 85

17 43 73 107

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

8 9

Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2021

Seminar “Indonesia Emas 2045 Lulus dari Middle Income Trap” Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universi tas Indonesia

Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah

Konferensi Pers Kedatangan Vaksin COVID-19

PeringatanHari Pajak

Penyerahan DIPA K/L dan Daftar Alokasi TKDD APBN 2021

Olimpiade APBN 2020

KemenkeuMengajar

Townhall Meeting Sambung Rasa Kebangsaan Kementerian Keuangan

Konferensi Pers Bersama Penataan National Logist ic Ecosystem

133 197165 225

115 189161 211

149 179

Daftar Isi

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

10 11

Konferensi Pers Kerjasama Kementerian Keuangan dan KPK atas Pelaksanaan Undang-Undang nomor 19 Tahun 2019

01

Gedung Juanda7 Januari 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

12 13

Nanti dalam perubahan menjadi status ASN sesuai dengan undang-undang, kita juga perlu bicarakan melalui pembahasan dengan berbagai institusi, sepzerti Kemenpan-RB, kami sendiri, dan Sekretariat Negara sehingga kita juga bisa membuat masa transisi ini sebaik mungkin

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang teman-teman wartawan. Kami ingin menyampaikan bagaimana menjalankan Undang-Undang nomor 19 tahun 2019 dan masa transisi, terutama untuk pegawai KPK dalam 2 tahun ini. Yang pertama, berdasarkan mandat undang-undang, ada organ baru yaitu dewan pengawas yang harus disampaikan mengenai hak keuangan sehingga mereka bisa berfungsi sesuai dengan amanat yang diberikan kepada dewan pengawas.

Yang kedua, untuk pegawai KPK, dari sisi hak keuangannya dan status kepegawaian mereka, diberikan transisi 2 tahun. Dalam masa transisi, sesuai dengan arahan Presiden, tidak boleh ada pengurangan hak keuangan dari pegawai sehingga dalam 2 tahun sebelum sampai kemudian ada peraturan baru yang melandasi status pegawai dan keuangan terhadap para pegawai KPK, kita akan membayarkan secara penuh sesuai dengan apa yang telah mereka terima. Tentu di KPK sendiri ada mekanisme gaji pokoknya persis dengan yang mereka terima dan tunjangan-tunjangan yang mereka terima, seperti tunjangan tahunan maupun bulanan. Itu semuanya sesuai dengan mekanisme dari internal KPK sendiri.

Nanti dalam perubahan menjadi status ASN sesuai dengan undang-undang, kita juga perlu bicarakan melalui pembahasan dengan berbagai institusi, seperti Kemenpan-RB, kami sendiri, dan Sekretariat Negara sehingga kita juga bisa membuat masa transisi ini sebaik mungkin. Jadi kita juga akan mendalami dan melihat keseluruhan aspek tersebut.

Anggaran yang sudah disampaikan kepada KPK untuk tahun 2020 tetap bisa berjalan seperti biasa, termasuk anggaran untuk kepegawaian dan belanja barang maupun belanja modal. Untuk belanja modal, kita perlu me-review

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

14 15

mengenai kebutuhan ruangan bagi KPK untuk penampungan barang-barang sitaan.

Untuk program kerja sendiri, kami dari Kementerian Keuangan berharap kerja sama kami dengan KPK selama ini tetap bisa berjalan secara baik dan efektif. Sebagai bendahara keuangan negara yang mengelola keuangan negara, kami tentu memiliki kepentingan yang sangat besar bagi berjalannya pencegahan hingga penindakan korupsi. Itu semua penting.

Kami tadi menyampaikan harapan kami di Kementerian Keuangan, untuk penanganan berbagai mekanisme yang berhubungan dengan birokrasi dan pelayanan, kita berharap untuk terus diperkuat sehingga kami di jajaran Kementerian Keuangan dalam menjalankan tugas juga merasa memiliki partner yang bisa kita percaya dalam mencegah korupsi karena itu penting, seperti WBK dan WBM itu semuanya bisa betul-betul efektif berjalan.

Kami juga membahas mengenai risiko dari pelaksanaan APBN maupun fungsi keuangan negara, apakah itu dari sisi belanja, transfer ke daerah, termasuk dana desa, belanja Kementerian Lembaga, maupun dari sisi program-program dan proyek-proyek yang bersifat kerja sama pemerintah dan badan usaha. Kita berharap bersama-sama melihat secara strategis risiko keuangan negara dan bagaimana menanganinya dari mulai perencanaan, pencegahan, hingga enforcement kalau memang terjadi tindakan korupsi. Kita berharap partnership ini bisa berjalan dengan kuat dan semakin baik sehingga pada akhirnya uang negara, uang kita semua, uang APBN bisa bermanfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan risiko dari penyalahgunaan maupun korupsi dapat dikurangi semaksimal mungkin.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Kami siap untuk bekerja sama dan selamat bekerja untuk pimpinan KPK dan jajaran KPK.

Terima kasih.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

16 17

BRI Group Economic Forum 2020 “Indonesia’s Economic Resilience to Weather Global Economic Slowdown,”

02

Ritz Carlton Paci f ic Place29 Januari 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

18 19

Bismillahirohmanirohim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Om Swastiastu. Namo buddhaya. Salam kebajikan.

Yang saya hormati, Bapak Direktur Utama BRI. Yang saya hormati seluruh jajaran komisaris BRI yang hadir pada siang hari ini. Pertama, saya ingin menyampaikan terima kasih atas undangannya.

Jadi kalau kita bicara tentang ekonomi Indonesia 2019-2020, memang awal tahun 2020 unfortunately banyak sekali hal-hal yang menegangkan yang kita rasakan. Belum lewat 1 bulan tahun 2020, kita melihat banyak sekali kejadian. Oleh karena itu, sebelum kita melangkah lebih jauh, kita juga melakukan refleksi apa yang sudah kita lewati tahun 2019, bagaimana pemerintah merespon dan karena di sini saya diundang sebagai Menteri Keuangan, saya berbicara mengenai kinerja dari kebijakan fiskal dalam mengelola perekonomian yang senantiasa dinamis, baik berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Dan tentu kita akan melihat ke depan apa yang harus kita jaga dan bagaimana kita akan menjaganya.

Mari kita lihat tahun 2019 yang baru saja kita tinggalkan. Kalau kita lihat kaleidoskop singkat dari sisi ekonomi global yang mempengaruhi tren dunia, kita mulai dari awal tahun Amerika waktu itu sempat shut down. Amerika dalam hal ini terus mengalami tekanan dari sisi politik dari dalam negeri yang sangat mewarnai kebijakan ekonominya.

Pada bulan Maret, Hongkong mulai bergolak. Waktu itu dipikir hanya karena 1 Undang-Undang yang di-approve yang tidak sesuai dengan aspirasi, namun ternyata underlying dari political dinamic di Hongkong jauh lebih dalam sehingga sejak Maret hingga saat ini, dinamika politik Hongkong tidak pernah berhenti. Ini yang menyebabkan pertama kali Hongkong mengalami

resesi dan kelihatannya seperti helpless dalam mengelola dinamika politik yang menyebabkan spill over di dalam ekonominya.

Bulan April, IMF menyampaikan bahwa tahun 2019, global economic output direvisi ke bawah dan trade outlook secara global juga yang paling lemah dalam periode semenjak global economic crisis sejak tahun 2008.

Pertengahan tahun atau kualtal pertama ke kuartal kedua, kita melihat Venezuela melt down dari sisi politik dan ekonomi. Jepang dan Korea yang biasanya bertetangga cukup baik, akhirnya pecah dalam ketegangan. Kita lihat Argentina sebagai emerging country melt down dari bulan Agustus. Pertama kali kita melihat drone attack terhadap salah satu fasilitas perminyakan di Saudi dan drone attack yang mematikan seorang jenderal Iran.

Ini semuanya terjadi di dalam episode 2019. Episode-episode tidak hanya penting dalam dirinya sendiri, namun juga menciptakan spill over perekonomian global, baik itu dari sisi harga komoditas yang terus mengalami tekanan, baik dari sisi confidence konsumen maupun dari sisi produsen, dan juga dari policy response. Sampai akhir tahun, Amerika dan RRT mencapai tahap pertama agreement dan kita harap ini akan berlangsung terus.

Memasuki 2020, tentu kita semua harus waspada. Kalau kita lihat 2019, pola ketidakpastian itu tidak berpola. Ketidakpastian itu menimbulkan multiple implication karena yang paling tidak bisa dikelola dalam satu situasi

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

20 21

Meskipun kita mengalami ketidakpastian, Indonesia dianggap cukup resilience sebagai suatu perekonomian. Growth kita dalam 10 tahun terakhir bisa bertahan di atas 5% dan itu disertai dengan 5 tahun terakhir inflasi yang bisa dikelola dalam level yang rendah dalam sejarah Republik Indonesia, yaitu 3% plus minus dalam jangka waktu cukup lamayaitu 5 tahun

adalah ketidakpastian yang tidak memiliki sama sekali pola, kemudian menyebabkan orang tidak berani membuat keputusan. Situasi konsumen-produsen yang tidak membuat keputusan itu artinya stagnan. Mereka tidak membuat keputusan, berarti mereka tidak mengkonsumsi atau investasi. Karena mereka tidak yakin akan kalkulasi yang akan dihadapi. Inilah yang menyebabkan kenapa 2019 global economic growth adalah yang terlemah, bahkan global trade juga yang terlemah semenjak 10 tahun terakhir, sejak krisis ekonomi global 2008-2009. Pelemahan ini menyebabkan adanya policy response.

Chief Economist IMF menyampaikan, 70 negara melakukan respon kebijakan moneter terhadap pelemahan dengan menurunkan suku bunga dan melakukan monetary easing. 70 neraga semuanya bersama-sama menurunkan suku bunga dan melakukan monetary easing. Kalau monetary easing itu tidak dilakukan oleh bank sentral seluruh dunia, maka global economic outlook hanya sekitar 2,4% saja. Technically, ekonomi dunia masuk resesi. Karena untuk global economic, resesi itu bukan negative growth. Anything below 3% itu technically diangap resesi karena global growth itu didorong oleh negara-negara berkembang yang biasanya tumbuh lebih dari 3% dan negara-negara maju yang biasanya tumbuh sekitar 3%. Kalau sampai pertumbuhan rata-rata dunia hanya 3%, itu berarti ekonomi dunia sangat lemah. Indikator lainnya, seperti Purchasing Managers Indeks (PMI) manufacture yang di bawah 50 mengkonfirmasi adanya pelemahan itu. Kita melihat interaksi antar negara, seluruh negara partner dagang Indonesia juga mengalami perlemahan, sebagian bahkan sempat mengalami kontraksi, seperti Singapura yang sempat mengalami negative growth kemudian agak naik sedikit. Negara seperti India bahkan pertumbuhan ekonominya turun cukup drastis dari di atas 7% menjadi sekitar 4,9%. Dan RRT sebagai negara ekonomi terbesar di dunia juga mengalami perlemahan yang kontinyu, sekarang mendekati 6, bahkan outlook-nya di bawah 6%.

Inilah yang menjadi konteks di mana kita beroperasi sebagai suatu perekonomian. Indonesia adalah negara yang terbuka, oleh karena itu pengaruh dari global dan dinamika domestik memberikan pengaruh terhadap kinerja perekonomian Indonesia.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

22 23

Meskipun kita mengalami ketidakpastian, Indonesia dianggap cukup resilience sebagai suatu perekonomian. Growth kita dalam 10 tahun terakhir bisa bertahan di atas 5% dan itu disertai dengan 5 tahun terakhir inflasi yang bisa dikelola dalam level yang rendah dalam sejarah Republik Indonesia, yaitu 3% plus minus dalam jangka waktu cukup lama yaitu 5 tahun. Anda pasti masih ingat bahwa inflasi di Indonesia 6% biasa, 7% itu biasa, single digit artinya mendekati 9%. Sementara negara tetangga kita inflasinya sudah 3-4%. Sekarang di dunia inflasi mendekati 1, Indonesia 3 tapi is amongst the lowest in history of Indonesia. Jadi itu adalah achievement dan itu dilakukan bersama-sama antara Bank Indonesia dengan pemerintah, bahkan sampai pemerintah daerah.

Inflasi yang baik, growth cukup baik, namun ada satu titik lemah dari struktur ekonomi Indonesia, yaitu setiap kali kita tumbuh, kita selalu menghadapi external balance yang negatif, yaitu defisit transaksi berjalan. Ekspor-impor barang dan jasa yang menyebabkan Indonesia selalu mengalami achilles heels. Atau tungkai kita itu lemah. Kalau pas mau lari kenceng, tungkainya langsung menunjukkan bahwa kita perlu untuk terus meningkatkan kemampuan ekonomi dalam mendukung pertumbuhan yang lebih tinggi tanpa menimbulkan imbalances.

Kalau secara makro, kita selalu melihat pertama kali adalah growth dan inflation, itu neraca moneternya. Yang kedua, kita berbicara neraca fiskal atau APBN. Yang ketiga, kita bicara neraca eksternal, yaitu neraca pembayaran kita. Pilar ekonomi ini, yaitu sektor riil, GDP, monetary fiscal, dan external balance harus selalu dijaga. Kalau yang satu tinggi, yang lain harus mengikuti dan tidak boleh ada salah satu menjadi imbalance yang nantinya menciptakan krisis. Krisis bisa dipicu oleh moneter, external balance, fiskal, atau sektor riil. Inilah mengelola ekonomi makro, kita akan melihat keseluruhan aspek tersebut.

Capaian ekonomi Indonesia kalau dilihat dari komposisi agregat demand cukup sehat. Komposisi domestik bisa terjaga di atas 5%. Daya beli tetap terjaga dan kita harus tetap waspada. Indonesia beruntung karena kita adalah negara besar, jadi domestic demand still have huge influence terhadap performance economy kita. Namun ada upside-downside risk. Upside-nya kalau ekonomi global sedang jelek, maka domestic demand jadi penyangga. Downside-nya saat ekonomi dunia tumbuh tinggi, Indonesia juga

tumbuhnya sekitar 5%, tidak bisa 7% karena kita tidak capitalizing external dinamic. Jadi ini cara kita melihat komposisi struktur ekonomi, apa yang harus kita adjust terus supaya ekonomi bisa keep growing secara balance, sustainable, dan good quality.

Kalau kita lihat rata-rata investasi di Indonesia mendekati 7%, ekspor tumbuh 5%, dan impor tumbuh 4%. Tahun 2019 kemarin, ekspor kita negative growth, impor kita juga kontraksi lebih dalam. Ini yang menjadi salah satu kewaspadaan kita memasuki 2020. Karena dengan ekspor yang negatif dan impor kita yang growth-nya yang negatif, itu berarti ada sektor produksi yang tidak mengimpor bahan baku atau barang modal, dan pasti mempengaruhi rencana ekspansi mereka di 2020.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil, berbagai indikator kesejahteraan meningkat. Kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan itu semuanya dalam situasi yang dikoreksi cukup steady dan konsisten. Pengangguran kita sekarang adalah yang terendah dan untuk tahun 2020 kita akan terus menurunkan tingkat pengangguran Indonesia. Kemiskinan adalah the lowest in Indonesia’s history dan selanjutnya kita ingin menurunkan di bawah 9%. Gini ratio kita sekiarang di 0,38, itu juga koreksi dari sebelumnya di atas 0,4. Is it really matters untuk Anda yang duduk di ruangan ini. Mungkin tidak terasa. Tetapi untuk sebuah negara, kemampuan untuk mengoreksi gini ratio dan tingkat kemiskinan serta pengangguran itu adalah achievement dalam global environment yang sangat volatile.

Dari sisi produksi, kita lihat sektor primer kita yang majority adalah sektor yang benar-benar mengambil dari sumber daya alam, apakah itu pertambangan, perikanan, pertanian. Tumbuhnya masih relatif rendah, meskipun beberapa tahun atau kuartal kita sempat lihat sektor pertanian tumbuh cukup tinggi. Secondary sektor yang biasanya didorong oleh sektor manufaktur juga tumbuh di 4,6%. Yang tinggi pertumbuhannya adalah sektor tersier jasa. Jasa ini terutama jasa keuangan. Memang sektor keuangan termasuk yang masih tumbuh dan memberikan kontribusi pajak yang cukup hebat, maupun sektor transportasi dan pergudangan. Sektor perdagangan mungkin sedikit mendapatkan tekanan.

Kalau kita lihat kondisi yang mungkin perlu diwaspadai adalah neraca

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

24 25

Jadi untuk Indonesia, persoalannya bukan masalah kita tahu atau tidak tahu arahnya ke mana, tapi bagaimana kita menggunakan policy instrument kita dengan sangat efektif dan kemampuan eksekusi melaksanakan design policy yang kita inginkan

perdagangan dan transaksi berjalan kita. Inilah salah satu yang menjadi fokus Bapak Presiden untuk selalu menginginkan perubahan dalam struktur ekonomi Indonesia. Dari sejarah, banyak negara mencoba untuk memperkuat dan membangun struktur ekonomi, namun selalu dihadapkan pada pilihan kebijakan yang tidak mudah. Import substitution versus export-oriented plus domestic used versus export, akan selalu menjadi salah satu policy yang membutuhkan response yang berbeda. Yang terjadi dalam sejarah dunia, banyak negara gagal melakukan impor substitution policy. Only a few country yang bisa melakukan substitusi impor selanjutnya dia bisa kompetitif dan menjadi eksportir yang tangguh. Siapa mereka? Jepang, Taiwan, RRT, South Korea, selalu dari negara Asia yang disebut sebagai Macan Asia yang pertama. Namun kalau Anda lihat di Amerika Latin, mereka juga melakukan import substitution, namun mereka tidak berhasil. Banyak negara yang tidak berhasil melakukan perbaikan struktur ekonomi.

Jadi untuk Indonesia, persoalannya bukan masalah kita tahu atau tidak tahu arahnya ke mana, tapi bagaimana kita menggunakan policy instrument kita dengan sangat efektif dan kemampuan eksekusi melaksanakan design policy yang kita inginkan. Salah satu policy yang penting adalah APBN sebagai fiscal tools. APBN merupakan salah satu instrtumen kebijakan yang memiliki daya penetrasi sampai ke level akar rumput, bahkan sampai rumah tangga. APBN memiliki peranan yang penting, dari sisi menjaga stabilitas, mendorong pertumbuhan, mendorong investasi, menjaga perlindungan sosial, menjaga stabilitas politik.

Jangan lupa tahun 2019 yang tadi saya sampaikan kaleidoskop global, di dalam negeri kaleidoskop kita juga sangat penting. Tahun 2019 kita punya election, itu pesta demokrasi yang sangat besar dan itu terjadi di bulan April. APBN untuk mendukung pesta demokrasi luar biasa besar. Membiayai KPU, Bawaslu, keamanan, dan lain-lain. Jadi APBN sebagai tools itu luar biasa peranan dan kehadirannya, dari mulai masalah sosial, ekonomi, politik, bahkan pemerataan versus pertumbuhan.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

26 27

APBN tahun 2019 kita sudah tutup dengan belanja mencapai Rp2300 triliun lebih dan penerimaan negara Rp1957 triliun. Kita tutup dengan defisit yang lebih besar. Kita tahu bahwa penerimaan negara kita melemah karena kita lihat kinerja di perusahaan-perusahaan terutama sektor pertambangan mengalami kontraksi sangat dalam, sektor manufaktur mendapatkan tekanan yang luar biasa, konstruksi melemah. Hanya sektor finansial dan sektor transportasi pergudangan yang masih tumbuh tinggi. Kita tahu ini akan menghasilkan penerimaan negara yang lebih rendah. Namun, kami tidak menyampaikan kepada seluruh kementerian lembaga kamu harus berhemat. Kita meminta mereka tetap belanja sesuai yang mereka rencanakan karena itu penting untuk menyangga ekonomi Indonesia yang sedang menghadapi tekanan.

Coba kita lihat penerimaan pajak kita di 2019 yang menggambarkan bagaimana tekanan ekonomi itu antar sektoral. Sektor industri pengolahan growth dari penerimaan pajaknya negatif 1%, sementara tahun lalu mereka tumbuh 10%. Sektor perdagangan hanya tumbuh 2% dari sisi penerimaan pajak. Jasa keuangan seperti saya sebutkan tadi masih bisa tumbuh 7%, tapi dibanding tahun sebelumnya tumbuh 11% ini lebih lemah. Sektor konstruksi hanya tumbuh 3%, tahun lalu bisa tumbuh 6%. Dan sektor pertambangan kontraksinya mendekati 20% dari sisi penerimaan perpajakan. Hanya sektor transportasi dan pergudangan yang tahun lalu lebih tinggi dari tahun 2019, ini karena beberapa kegiatan e-commerce membuat sektor ini masih tumbuh secara sangat sehat. Inilah situasi kondisi perusahaan-perusahaan di Indonesia tahun 2019.

Jadi kita akan lihat bagaimana mereka akan siap masuk 2020 agar mereka recover atau lebih baik dari sisi pertumbuhan dan kinerja ekonominya. Oleh karena itu, peranan dari belanja pemerintah menjadi penting. Kita tetap menjaga growth dari belanja kita. Realisasi belanja kementerian lembaga mencapai 102%, ini karena ada beberapa kementerian lembaga yang ditambahkan uang belanjanya seperti Menteri Kesehatan untuk membayar BPJS Kesehatan supaya terjadi perbaikan.

Capaian tahun 2019 tidak buruk. Beberapa indikator, seperti pembangunan infrastruktur, di bidang pendidikan 20 juta anak mendapatkan beasiswa, lebih dari 200 ribu sekolah di Indonesia biaya operasinya dibayar dengan APBN, pembangunan bandara yang baru, jalur kereta api yang baru,

dan di bidang kesehatan kita menaikkan kontribusi terhadap BPJS agar mereka lebih mampu untuk sustainable. 10 juta masyarakat paling miskin mendapatkan direct transfer dan 15 juta mendapatkan bantuan negara non-tunai dalam bentuk bahan-bahan pokok. Ini menggambarkan bahwa daya jangkau APBN sampai ke level grass root, termasuk desa yang mendapatkan dana desa transfer.

Memasuki tahun 2020, APBN kita harus tetap kita jaga sehat. Karena sebagai instrument policy, dia tidak boleh sakit. Kalau hari ini suara saya serak, APBN tidak serak. Menteri Keuangannya bisa kena flu, bukan corona. Tahun 2020, kalau kita lihat peta ketidakpastian masih akan terjadi. Amerika Serikat tetap sebagai negara dengan ekonomi terbesar dunia akan menjadi sumber ketidakpastian. Kenapa? Karena mereka memasuki tahun pemilu dan segala sesuatu menjadi dipolitisasi. Yang biasanya policy-nya ke kiri, tapi karena menjelang Pemilu, policy menjadi ke kanan. Itu terjadi disemua negara demokrasi.

Eropa yang kemarin sempat akan recover dari global crisis yang berkepanjangan, mereka mengalami situasi yang tidak terlalu baik. Teman saya Christine Lagarde sekarang menjadi gubernur Bank Sentral Eropa. Kalau Anda menjadi gubernur Bank Sentral, suku bunganya masih tinggi, kreditnya masih tight, sehingga kalau ekonominya mengalami tekanan menjelang krisis, dia bisa menurunkan suku bunga dan bisa melakukan monetary easing, Christine Lagarde dalam situasi sekarang interest rate-nya sudah hampir 0%. Jadi sebagai gubernur Bank Central, ekonomi Eropa melemah, what can I do? Menurunkan suku bunga sudah tidak bisa. Seperti Jepang saja, sudah 0 ya sudah mentok 0, tidak ada central bank membuat negative interest rate. What they keep doing adalah mencetak uang lebih banyak.

Saya bicara sebagai Menteri Keuangan, yang duduk di sini saya tidak tahu sebagai penabung atau sebagai peminjam BRI. Kalau Anda menabung di BRI mungkin kesel karena suku bunga rendah, kalau Anda peminjam mungkin Anda akan senang. Kayaknya Menteri keuangan bilang suku bunga turun, tapi tidak berpengaruh ke saya. Kayaknya BRI mengambil profitnya terlalu tinggi. That is your B2B discussion, saya tidak ingin ikut campur. Tapi saya minta BRI tetap punya keuntungan yang cukup baik untuk bisa bayar pajak dan deviden ke saya. Itu intermezzo ya.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

28 29

APBN sekali lagi sebagai instrumen policy, dia melakukan pekerjaannya 3 fungsi sebagai stabilisator, sebagai alokasi, dan distribusi. Dia melihat kondisi perekonomian ini suatu objek yang harus diperlakukan secara tepat. Kalau kita bicara tentang kemiskinan sudah di level 9,4%, how can we achieve below 9%? Kalau kita bicara ekonomi secara global dan kemudian nasional dari segi demand, bagaimana cara kita meng-counter itu. Itulah yang terus dilakukan sehingga APBN memang secara dimensi sangat kaya.

Kementerian Pertahanan minta anggarannya naik. Jelas, setiap kementerian kalau saya datangi ingin anggarannya naik. Namun, kebutuhan Kementerian Lembaga sangat banyak. Ada pertahanan keamanan, ada kemiskinan, ada infrastruktur, ada SDM, semuanya memiliki case yang semuanya penting. Oleh karena itu, APBN harus responsif. We have to able to respond to the need without compromising our sustainability and credibility. Itulah yang tidak mudah. Jadi kita harus terus mencari titik balance antara mendorong dan mendukung ekonomi dan kemajuan sosial, namun at the same time harus menjaga kesehatan dan sustainability-nya.

Prioritas belanja pemerintah di 2020 adalah tetap sama. SDM penting, alokasi pendidikan 20%, kesehatan 5%, social safety net kita perbaiki. Artinya, seperti yang dilakukan oleh BRI, fokusnya adalah pada UMKM, that is the right focus. Biasanya, BRI itu kuat di situ. Dan pemerintah melakukan hal yang sama, semuanya adalah belanja pemerintah yang directly goes to the grass root. Ini tentu bisa menimbulkan kegiatan ekonomi.

Di sinilah kita membutuhkan tangan-tangan seperti BRI. Sekarang pemerintah dengan kredit usaha rakyat mencapai Rp135 triliun, Bapak Presiden mengharapkan Rp190 triliun di 2020 dan 2024 kita bisa mencapai Rp350 triliun. Dan majority harusnya ke UMKM.

Kita ingin SDM yang baik, infrastruktur yang kita bangun membuat mobilitas masyarakat dan capital bisa lebih cepat. Inilah yang kita coba lakukan dengan tetap membangun infrastruktur dan menghubungkannya dengan sentra-sentra produksi. Kita juga ingin membangun jaring pengaman sosiaal. Karena dalam ekonomi tidak ada yang pasti, jaring pengaman sosial menyebabkan stabilitas sosial politik di Indonesia tetap baik. Dan tentu dari sisi birokrasi dan institusi kita perbaiki.

Kita juga meningkatkan perlindungan sosial dalam Kartu Indonesia Pintar

Prioritas belanja pemerintah di 2020 adalah tetap sama. SDM penting, alokasi pendidikan 20%, kesehatan 5%, social safety net kita perbaiki. Artinya, seperti yang dilakukan oleh BRI, fokusnya adalah pada UMKM, that is the right focus.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

30 31

lalu Menteri PUPR mendapat 110, belanjanya sekitar 100, berarti ada 10 yang unspend. Tahun lalu, Kementerian Pertahanan mendapatkan sekitar Rp119 triliun dan they can only spend 100 triliun juga, jadi masih ada sekitar 19 triliun yang unspend. Jadi kita sekarang bukan masalah anggaran. Banyak masalahnya adalah pada perencanaan dan eksekusinya, sehingga delivery-nya betul-betul bagus. Inilah yang menjadi fokus kita di dalam menjaga agar momentum ekonomi tetap terjaga.

APBN akan fokus kepada SDM. Rp508 triliun untuk pendidikan, dari mulai membangun sekolah sampai menggaji guru sampai beasiswa. APBN untuk investasi dalam hal pembiayaan BUMN maupun untuk dana-dana abadi yang bertugas untuk meningkatkan kualitas SDM kita. Kita punya menteri pendidikan yang baru, kita sedang bekerja sama untuk menggunakan dana APBN, terutama dalam menggunakan dana abadi ini dan kita berharap ini akan memberikan suatu dampak yang jauh lebih positif.

Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan bahwa kita dari sisi pengelola fiskal selalu optimis, tapi waspada. Optimis artinya karena kita punya instrumen fiskal yang kita gunakan untuk bisa mendorong dan merespon kondisi ekonomi. Kita waspada karena ketidakpastian polanya sangat tidak pasti. Anggaran infrastruktur mencapai Rp423 triliun. Ini adalah among the highest dalam sejarah Indonesia. Lagi-lagi, persoalannya apakah itu bisa dieksekusi tepat waktu dan tepat kualitas.

Untuk itu, kita akan terus menjaga agar APBN bisa merespons kebutuhan. Salah satu kebutuhan dunia usaha sekarang adalah insentif fiskal. Kami memberikan beberapa insentif fiskal untuk mendorong investasi. Ini supaya siklus ketidakpastian yang menyebabkan dunia usaha dan konsumen cenderung tidak membuat keputusan, mereka kemudian menjadi ikut optimis. Fasilitas pajak penghasilan dalam bentuk tax deduction, tax holiday dilakukan. Fasilitas pembebasan PPN, fasilitas bea dan cukai agar impor untuk kebutuhan ekspor lebih mudah, fasilitas khusus dari kawasan-kawasan produksi yang kita harapkan bisa kompetitif dengan negara-negara lain. Itu terus kita perbaiki supaya dunia usaha merasa bahwa I have place untuk melakukan kegiatan usaha secara produktif dan inovatif. Tax holiday dan tax allowance kita permudah dan kita perbaiki, dan ini semuanya dilakukan di dalam rangka untuk memperbaiki iklim investasi.

Terakhir, yang sekarang sedang akan dibahas dengan DPR adalah Omnibus

dari mulai SD sampai kuliah. Ada produk baru yang disebut kartu prakerja. Dan kita terus memperbaiki mekanisme kartu sembako. Ke depan, tentu kita berharap subsidi pemerintah itu bisa betul-betul sesuai target.

Kita juga menyelesaikan proyek destinasi pariwisata prioritas yang sudah disampaikan Presiden berkali-kali, Labuan Bajo, Mandalika, Toba. Itu kita selesaikan dengan APBN melalui Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, Menteri Pariwisata, pemerintah daerah, semua jalurnya melalui berbagai macam untuk kita dukung supaya destinasi pariwisata itu bisa disiapkan. Dengan demikian kita juga ingin memperbaiki fundamental ekonomi.

Sepertiga belanja republik adalah untuk daerah dan transfer ke daerah yaitu lebih dari Rp850 triliun. Itu dalam bentuk dana alokasi umum, dana bagi hasil, dana alokasi khusus, dana desa, dana otonomi khusus. Dan kita juga harus terus memperbaiki formula dan implementasi belanja daerah tersebut. Kami terus-menerus melakukan sampai ke dana desa. Sekarang banyak yang kepengen menjadi kepala desa karena ternyata dapat gaji secara langsung dari pemerintah dan ada anggarannya. Pasti gitu. Jadi orang senang jadi kepala desa. Dan memang kalau kepala desanya benar-benar committed, itu hasilnya very amazing.

Saya pergi ke desa di antara Jogja dan Klaten, desa itu tadinya cuma punya Rp20 juta kas daerah, sekarang bisa pegang hampir Rp15 milyar bumdes. Kenapa? Hanya gara-gara ada mata air yang dia bersihkan, semuanya ditata, sekarang jadi Instagramable, orang prewed foto-foto di situ, dia dapat penerimaan asli desanya. Jadi kalau kita punya kepala-kepala desa yang bagus, they really can change the life of the people real cepat sekali. Dia dengan bangga mengatakan sekarang semua anak-anak di desa itu mendapat scholarship. Dan mereka memperbaiki mulai dari kamar mandi, sanitasi, dan sebagainya.

So, kalau kita punya 75.000 orang bagus ditaruh di desa, that’s gonna make a lot of change fundamentally. Inilah yang kita ingin coba maksimalkan penggunaan APBN tahun 2020. Tahun 2020, kita akan belanja Rp2.540 triliun dengan penerimaan Rp2.233 triliun. Kita sangat sadar bahwa dalam mengelola APBN ini akan sangat dinamis. Beberapa kementerian lembaga mendapat alokasi anggaran besar dan terbesar, seperti Kementerian Pertahanan tahun ini mendapatkan Rp132 triliun dan Kementerian PUPR Rp120 triliun. Sekarang persoalannya adalah capacity to spend. Kalau tahun

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

32 33

Law di bidang perpajakan. Ini another paket. Dan Omnibus perpajakan akan bersama-sama dengan Omnibus Law di bidang cipta kerja. Di dalam Omnibus perpajakan, kita melakukan berbagai fasilitas untuk mengurangi beban pajak agar lebih kompetitif. RUU tentang cipta kerja dan Omnibus ini akan mencakup 11 paket, jadi kita sama-sama bergerak menggunakan semua instrumen, kebijakan dan regulasi untuk memperbaiki kondisi lingkungan ekonomi kita sehingga muncul optimisme agar bisa memunculkan kegiatan penciptaan kesempatan kerja dan perbaikan kesejahteraan. Dari mulai perizinan disederhanakan, persyaratan investasi disederhanakan, aspek tenaga kerja, kemudahan dan perlindungan untuk UMKM. So that’s really a very good news. Jadi kalau BRI nanti mau fokus pada UMKM, saya encourage untuk melakukan penelitian terhadap paket bagian UMKM ini sehingga BRI dengan programnya juga bisa memfasilitasi.

Kita juga melakukan riset dan inovasi, simplifikasi administrasi pemerintahan. Kita juga memperjelas dari sanksi bisnis versus sanksi kriminal itu harus didefinisikan secara jelas, dan juga untuk proyek pemerintah serta untuk kawasan khusus. Untuk perpajakan, yang pertama menurunkan tarif pajak dari 25 menjadi 22 dan turun lagi menjadi 20% pada tahun 2023. Kita menurunkan tarif PPh untuk badan yang melakukan go public minus 3% lagi. Kita menghapus PPh deviden dari dalam negeri dan penyesuaian tarif PPh 26 atas bunga. Ini tujuannya supaya instrumen investasi menjadi level playing field dan mudah untuk meng-invest kembali penerimaan atau deviden yang dimiliki untuk kegiatan ekonomi produktif.

Dan yang terakhir, kita akan melakukan meng-introduce pajak terutama untuk e-commerce dengan beroperasinya company seperti Netflix yang sekarang ini dari sisi perpajakan masih membutuhkan penanganan peraturan yang lebih kuat.

Dengan Omnibus ini kita berharap lingkungan usaha jadi lebih positif dan orang tidak mencoba untuk mencari-cari jalan untuk menghindari. Di luar ini pun kita masih punya berbagai instrumen, seperti memberikan insentif kepada daerah dalam bentuk dana insentif daerah.

Kita juga menggunakan instrumen yang kita miliki dalam pembangunan infrastruktur seperti melalui KPBU supaya kita mampu untuk mendorong private sector ikut dalam pembiayaan infrastruktur. Ini yang kita lakukan dalam mendorong partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam kegiatan

pembangunan.

Terakhir, untuk insentif fiskal riset dan training yang baru yang kita berikan. Ini adalah sesuatu yang kita akan terus lakukan agar membuat company di Indonesia memiliki komitmen untuk memperbaiki competitiveness mereka sendiri. Melakukan riset, membangun sumber daya manusia dengan skill yang baik, untuk melakukan yang sebetulnya baik untuk company dan mereka juga mendapatkan insentif dalam bentuk fiskal.

Saya berharap kita semua, terutama BRI sebagai satu bank yang memiliki daya jangkau sampai masyarakat untuk ikut membantu menciptakan peningkatan financial deepening dan financial inclusion. Karena kalau sebagian besar masyarakat sudah masuk dalam sistem perbankan, masih ada bagian dari masyarakat kita yang belum masuk ke dalam sistem keuangan modern. Tentu ini membutuhkan peranan kita semua, termasuk regulator dan supervisor, supaya lembaga-lembaga keuangan di Indonesia bisa dipercaya dan menjadi tempat yang kredibel bagi masyarakat untuk bertransaksi.

Demikian yang bisa saya sampaikan. Sekali lagi, 2020 kita optimis, namun kita tetap waspada. Banyak hal yang bisa menjadi landasan untuk optimis karena kemampuan instrumen kita untuk merespons dari sisi pemerintah dari policy, regulasi, maupun berbagai intervensi yang kita lakukan. Namun, kita juga tahu bahwa kondisi global dan ekonomi selalu diwarnai ketidakpastian sehingga kewaspadaan adalah suatu keharusan bagi kita semua.

Saya berharap BRI dan seluruh stakeholder yang ada akan memiliki optimisme yang sama sehingga kita bisa menciptakan suatu snowballing effect bagi terciptanya momentum pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab.

Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

34 35

Koordinasi Percepatan dan Perluasan Elektroifikasi Transaksi Pemerintah Daerah

03

Kantor Kemenko Perekonomian13 Februari 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

36 37

Bismillahirohmanirohim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Om Swastiastu. Namo Buddhaya. Salam Kebajikan.

Yang saya hormati, Bapak Menko Perekonomian, Bapak Gubernur BI, Menteri Dalam Negeri, para pejabat di lingkungan Kementerian Menko Perekonomian, BI, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Kominfo.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME karena hari ini kita bisa menandatangani nota kesepahaman mengenai koordinasi percepatan dan perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dan perjanjian kerjasama pada level teknis dari kelompok kerja perluasan digitalisasi daerah, serta tim percepatan digitalisasi daerah. Nota kesepakatan ini diharapkan mendukung inovasi dan mempercepat serta memperluas elektronifikasi transaksi pemerintah daerah dan juga untuk mendorong integrasi ekonomi dan keuangan digital.

Perluasan dari ETP juga diharapkan akan meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang semakin transparan, efektif, efisien, akuntabel, dan bertanggungjawab. Ini prinsip-prinsip tata kelola yang baik atau good governance. Namun, ini tidak hanya untuk urusan keuangan, yang paling penting adalah dana yang digunakan untuk manfaat masyarakat. Jadi tujuan akhirnya pelayanan publik yang semakin baik.

Kami sebagai Menteri Keuangan selalu melakukan perbaikan dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan keuangan negara. Kita tidak boleh bekerja rutin dan monoton dan ini salah satu yang kita lakukan untuk terus meningkatkan efektivitas, apalagi ini menyangkut uang negara.

Kita berharap dengan nota kesepakatan ini langkah awal untuk terus memperbaiki dari sisi proses, tata kelola, akuntabilitas, dan efektivitas. ETP juga diharapkan bisa mendorong integrasi ekonomi dan keuangan digital melalui berbagai inovasi yang sifatnya out of the box.

Bapak dan Ibu sekalian. Dengan inisiatif ini, dilakukan koordinasi dan harmonisasi kebijakan pada level nasional untuk mempercepat elektronifikasi transaksi di tingkat daerah. Diharapkan dapat mencakup transaksi antara government to government yaitu seperti pemerintah pusat ke pemerintah daerah bahkan sampai ke desa, government to business yaitu antara pemerintah daerah menggunakan pihak ketiga pada saat mereka membelanjakan barang atau barang modal, dan government to citizen seperti melakukan transfer untuk PKH langsung ke account para keluarganya.

Pertukaran data dan informasi terkait ETP ini menjadi salah satu faktor kunci untuk melakukan feedback dari seluruh kegiatan pemerintah yang akan membelanjakan lebih dari Rp2.500 triliun. Dan yang mendapatkan manfaat dari operasi keuangan pemerintah mulai dari tingkat masyarakat langsung seperti penerima PKH, penerima bantuan non-tunai, bahkan yatim-piatu sampai kepada Madrasah, hingga bisnis yang mendapatkan tax holiday dan tax allowance. Jadi perputaran dari keuangan negara bisa menggerakkan ekonomi.

Transfer ke daerah kita bisa mencapai lebih dari Rp856 triliun, termasuk

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

38 39

Dengan adanya transparansi ETP ini, kita berharap pemenuhan pelaporan menjadi lebih mudah. Bapak Presiden selalu menyampaikan mengenai reformasi birokrasi dan simplifikasi.

dana desa Rp72 triliun. Dari daerah sendiri, pendapatannya mencapai Rp296 triliun. Jadi sepertiganya. Jadi daerah itu masih sangat tergantung APBN, sepertiganya mereka men-generate sendiri dalam bentuk pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp296 triliun. Dari PAD Rp296 triliun ini, 76% adalah pajak daerah, 4% retribusi daerah, dan 3% dalam bentuk kekayaan daerah yang dipisahkan yaitu BUMD, dan 22% dari pendapatan asli lainnya. Dengan adanya ETP atau elektronifikasi transaksi pemerintah daerah ini, kita berharap daerah bisa mengidentifikasi potensi PAD melalui berbagai cara yang sifatnya inovatif dan kerjasama pemerintah dengan badan usaha serta memberdayakan ekonomi kecil dan menengah, karena data menjadi sangat penting.

Kementerian Keuangan akan terus memperbaiki akuntabilitas transfer daerah dengan memperkuat Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) yang sudah disusun. Kementerian Keuangan akan terus melakukan pengembangan SIKD ini untuk menyediakan data pemerintah daerah sampai dengan level transaksi.

Dengan SIKD ini kami akan terus mendorong adanya satu source data keuangan daerah, jangan sampai nanti ada versi-versi lain yang kemudian menimbulkan masalah confident. Kita juga berharap dengan ETP ini, masyarakat kita dan pemerintah daerah menjadi rely non-cash, sehingga dari sisi akuntabilitas maupun efisiensi sudah makin baik. Dengan adanya transparansi ETP ini, kita berharap pemenuhan pelaporan menjadi lebih mudah. Bapak Presiden selalu menyampaikan mengenai reformasi birokrasi dan simplifikasi. Instruksi kepada saya secara khusus mengenai SPJ atau surat pertanggungjawaban sampai level guru atau BOS minta disederhanakan, kita sudah terus bekerja sama dengan kementerian terkait untuk menyederhanakannya.

Banyak tantangan yang masih kita hadapi dalam mewujudkan ETP. Pertama, sistem keuangan di daerah itu masih berbeda-beda. Jadi kita perlu untuk membuatnya menjadi uniform. Ketersediaan peraturan daerahnya yang menyangkut elektronifikasi transaksi ini masih beragam, mungkin kita bisa memberi suatu platform oleh Mendagri dan kami sebagai pembina pemerintahan dari sisi keuangan negara dan keuangan daerah.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

40 41

Kita perlu juga mengatasi keterbatasan sistem dan jaringan infrastruktur. Kementerian Komunikasi yang sedang membangun Palapa Ring, jalan tol langit, kami tahu kebutuhan investasinya banyak sekali. Dan ini salah satu prioritas pemerintah untuk masuk jaringan sampai seluruh desa, salah satu kemampuan kita untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Kebijakan mendorong infrastruktur itu masih akan sangat penting. Dan tentu keterbatasan lainnya adalah produk layanan perbankan dan akses sektor keuangan belum semuanya masuk ke level sampai desa dan daerah, sekolah maupun puskesmas.

Saya ingin menutup dengan mengatakan bahwa ETP ini bukan merupakan tujuan, tapi sarana atau alat untuk mencapai. Pada akhirnya, tujuannya akan tercapai apabila ada lima hal. Satu, adanya deliverable assurance, yaitu dengan ETP ini, maka kita dapat menjamin dana anggaran pemerintah dan daerah tidak hanya sent, tapi juga delivered, dan bermanfaat bagi ekonomi dan masyarakat. Yang kedua, dengan ETP kita dapat ulitization data. Karena sekarang tidak perlu membuat catatan, mengirim laporan, tapi automatically akan generated melalui transaksi itu, maka persoalannya tidak lagi dengan datanya yang di-collect, tapi siapa yang akan menggunakan dan menganalisa data itu. Jadi data collection mungkin teratasi, data analisis dan feedback kepada policy menjadi tantangan selanjutnya.

Yang ketiga, dengan ETP ini kita berharap continuous improvement itu terjadi secara sistem. Karena dengan adanya timely data, kita mestinya bisa langsung terus-menerus melakukan perbaikan. Perbaikan dari sisi jaringan infrastrukturnya, dari sisi sistem maupun aplikasi, dan yang paling penting adalah brainware-nya di level pusat maupun daerah.

Keempat adalah dengan adanya ETP ini akan bisa mendukung kebijakan fiskal nasional, yaitu men-support national fiscal policy kita. Karena kita berharap penerapan ETP dengan melakukan otomatisasi pembayaran, maka kita juga bisa melakukan otomatisasi pemotongan pajak. Selama ini, teman-teman pajak kalau ke daerah sibuk mencari bendahara daerah. Apakah setiap belanjanya sudah dipotong pajaknya. Dengan ETP ini, maka pekerjaan itu menjadi otomatis sehingga akan memberikan improvement terhadap collection pajak kita. Nanti bisa di-expand pada transaksi lainnya.

Dan yang terakhir, yang ke-5 yang paling penting adalah ETP ini untuk mendorong perbaikan pelayanan publik dan reformasi birokrasi yang makin baik. Ini adalah tujuan dari seluruhnya.

Demikian, kami tentu berharap dengan nota kesepahaman ini, kami akan memperbaiki kerjasama yang makin erat, namun dari sisi domain dari Kementerian Keuangan karena menyangkut alokasi anggaran ke daerah yang cukup besar. Tentu kita berterima kasih kepada seluruh instansi yang lain khususnya Kemendagri. Itu adalah insitusi untuk bisa mendorong untuk transparansi dan perbaikan tata kelola keuangan di daerah. Dan juga dengan pihak Menko Perekonomian yang sudah mengkoordinasikan semua ini dan Bank Indonesia yang menjadi salah satu backbone dari infrastruktur, dan Kementerian Kominfo tentunya. Kita berharap apa yang kita lakukan hari ini akan semakin memperbaiki Indonesia ke depan.

Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

42 43

Arahan Pimpinan kepada pegawai Kementerian Keuangan di Kantor Wilayah Provinsi Sumatera Selatan

04

Sumatera Selatan28 Februari 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

44 45

sedang melemah, ekspor menurun, harga batubara turun, rupiah menguat, maka kita juga melihat di dalam penerimaan kita. Pajak kita menjadi flat tahun lalu, kita hanya tumbuh sangat kecil, sementara belanja kita sudah komitmen untuk bisa mendorong ekonomi, untuk bisa menjalankan fungsi-fungsi dan mengejar target-target pembangunan. Itulah konteks yang selalu dan harus selalu kita waspadai, kita pelajari, dan kita kelola.

Tahun 2019, ekonomi Indonesia ditutup tidak terlalu buruk, meskipun banyak sekali tanda-tanda pelemahan. Pertumbuhan ekonomi kita masih di atas 5% tapi itu sudah merupakan suatu pertumbuhan. Kalau dilihat di dalam konteks G20, kita sudah ke-2 tertinggi karena India turun sangat drastis dari di atas 6% menjadi hanya 4,5%, sedangkan RRT masih sekitar 6%. Jadi selalu antara RRT, Indonesia, India itu yang 3 terbesar karena negara G20 yang lain adalah 20 negara yang ekonominya terbesar di dunia. Jadi kalau di dunia ini ada 192 negara, kita itu 20 terbesar dari size ekonomi kita.

Dengan pertumbuhan yang masih baik, kita tidak boleh berpuas diri atau bahkan jumawa. Kita justru harus waspada karena kita lihat komposisinya sudah menunjukkan tataran tidak mudah. Sampai akhir tahun konsumsi mulai melemah karena turun di bawah 5%, investasi juga melemah yang tadinya kita harapkan 7% ternyata hanya 4,5%. Dan ekspor kita negatif, impor kita negatif. Bukan sibuk ekspor dan impor, melainkan menangani penyelundupan. Ini menggambarkan tantangan perekonomian dunia yang sedang melemah.

Pada tahun 2018 lalu, kurs rupiah kita melemah bahkan lewat dari Rp15.000, ekspor kita masih tumbuh, dan waktu itu mulai ada kepanikan karena ada capital outflow. Suasananya mirip seperti hari ini waktu harga saham jatuh

Bismillahirohmanirohim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Om Swastiastu. Namo buddhaya. Salam kebajikan.

Yang saya hormati seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang saya sayangi dan saya banggakan. Pertama-tama, kita semua patut memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu Wa ta’ala yang hari ini memberikan kita waktu untuk bisa berkumpul dalam kunjungan kerja saya ke Palembang. Tadi pagi saya bersama dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Desa, dan Gubernur Sumatera Selatan memberikan pengarahan kepada seluruh aparat desa, Kepala Desa, dan Lurah, Camat, dan para Bupati/Walikota. Dalam rangka memberikan pengarahan tentang pelaksanaan keuangan negara kita. Saya beruntung karena sekarang bapak Menteri Dalam Negeri rajin untuk ikut turun ke bawah dan ikut menyampaikan kepada seluruh aparat pemerintahan vertikal yang merupakan tulang punggung bagi pelaksanaan jalannya pemerintahan di seluruh daerah Indonesia.

Maka saya akan menggunakan kesempatan ini untuk membagi informasi sekaligus memberi arahan kepada Anda tentang tantangan kita semua sebagai insan keuangan negara, pengelola keuangan negara, bendahara negara di Republik Indonesia.

Saya akan memulai dengan konteksnya dulu. Setiap institusi memahami konteks itu tidak pernah statis, namun bergerak. Tahun lalu kita melihat ekonomi mengalami tekanan yang sangat berat dan ini terlihat di dalam catatan-catatan kinerja yang kita lihat di Kementerian Keuangan. Karena yang kita lakukan sebagai pengelola keuangan negara, sebagai bendahara negara, baik itu dari sisi penerimaan pajak, bea dan cukai, penerimaan negara bukan pajak, dia menggambarkan secara tidak langsung denyut dari kondisi perekonomian kita. Kalau ekonomi sedang baik, harga batubara tinggi, harga kelapa sawit tinggi, itu terlihat dalam penerimaan pajak kita, penerimaan bea keluar, penerimaan dari sisi PNBP kita. Kalau ekonominya

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

46 47

pagi ini 4%, tapi Dow Jones dua hari terakhir sudah jatuh 6%. Ini karena ada dinamika baru yang disebut virus Corona. Padahal ini sudah 2 bulan. Tadinya mereka sempat berharap ini hanya terjadi di RRT, lebih spesifik lagi di Kota Wuhan. Namun, ternyata dari Wuhan melebar ke seluruh RRT dan melebar ke dunia.

Kemarin saya ke Riyadh untuk pertemuan G20, dinamika dari kejadian virus corona ini bergerak sangat cepat, ketika virus corona sudah terjadi di Korea Selatan dan Italia, menyebabkan semua sadar bahwa ini tidak lagi terjadi di Wuhan. Ini sudah mendunia, makanya diubah dari outbreak menjadi pandemi. Pandemi itu artinya melebar ke seluruh dunia, siapa saja bisa kena dan modus operandi dari penularannya sudah tidak bisa lagi ditrek. Yang sekarang ini sudah melebar kemana-mana. Jadi kalau Anda dengar hari ini semua sekolah di Jepang ditutup, Disneyland Jepang ditutup, 10 kota Italia ditutup, dan kalau dunia stand still berhenti, pasti ekonomi juga berhenti. Ini menimbulkan para investor mulai mengalami kepanikan dengan menjual saham, menjual bonds, dan mereka kembali, ada yang belinya emas, ada yang kembali ke US Dollar. Anda semuanya melihat ini adalah bukan sesuatu yang baru, kejadian ini pernah terjadi di 2008-2009 triggernya bukan virus, tapi krisis ekonomi dunia.

Poin saya pada seluruh jajaran Kementerian Keuangan, dalam mengelola keuangan negara dan mengelola ekonomi kita jangan pernah berharap kondisi ekonomi selalu tenang, aman. Namun, kita harus selalu siap sedia karena ekonomi can be very volatile and dynamic, bisa dinamis dan sangat bergejolak. Ini konteks. Kalau sudah bergejolak, nanti dampaknya bagaimana? Kalau Anda semuanya di Sumatera pasti akan melihat ekspor kita sudah negatif tahun lalu, dan kalau seluruh dunia ini juga stand still, maka mereka tidak akan membeli barang-barang kita, pasti ekspor kita akan kena lagi, impor kita juga akan kena karena mereka juga tidak mengirim barang kepada kita. Kalau tidak impor, banyak pabrik yang membutuhkan bahan baku dari luar juga akan terkena. Kalau mereka pinjam uangnya dari bank, maka bank akan terkena. Jadi kita sudah melihat rentetan ini sebagai suatu bentuk kewaspadaan.

Jadi kita sebagai pengelola keuangan negara, sebagai bendahara negara, apa yang harus dilakukan? Saya sudah bicara di banyak tempat sebagai Menteri Keuangan, APBN fiscal policy adalah alat. Dia adalah alat yang akan dipakai dan semakin dipakai saat ekonomi sedang membutuhkan.

Poin saya pada seluruh jajaran Kementerian Keuangan, dalam mengelola keuangan negara dan mengelola ekonomi kita jangan pernah berharap kondisi ekonomi selalu tenang, aman. Namun, kita harus selalu siap sedia karena ekonomi can be very volatile and dynamic, bisa dinamis dan sangat bergejolak.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

48 49

Kalau ekonominya lagi baik, kita kerja keras untuk memupuk amunisi kita. Pada saat ekonominya turun, kita unload. Maka kalau ekonomi lagi bagus, defisitnya kita kecilkan, bahkan mendekati balance. Kalau kita lemah, kita harus menginjeksi supaya perusahaan-perusahaan yang mau berhenti, hotel-hotel yang kosong, restoran-restoran yang empty, karena turis dari RRT tidak datang, sekarang turis dari Eropa tidak datang, mereka yang dalam kondisi lemah terus kita makin perketat terus dengan ditarik pajak makin tinggi, tapi justru kita berikan break kepada mereka. Maka APBN itu harus dibuat fleksibel, dijadikan instrumen sesuai dengan tantangan dan kondisi ekonomi dan tujuan pembangunan yang kita mau capai.

Kalau APBN menjadi menjadi instrumen pembangunan, maka APBN harus kuat dan kredibel. Anda tidak mungkin menjadi seorang perawat untuk orang yang sakit kalau Anda sendiri sakit. Betul? Maka kita menjaga keuangan negara yang sehat, kredibel, kuat itu adalah kewajiban kita semua, Anda semuanya di sini. Masing-masing punya peranan, mau Anda di pajak, di bea dan cukai, mau Anda di perbendaharaan, Kekayaan Negara, instansi di BPK, Sekretariat Jenderal, Anda punya peranan, yaitu menjaga institusi keuangannya baik, kuat, dipercaya dan keuangan negaranya juga kuat, sehat, dan dipercaya. Saya mengatakan bahwa sehat itu bukan berarti kita tidak punya utang. Jangan kira kalau sehat itu berarti tidak boleh ada utang sama sekali, tidak juga. Karena dia juga merupakan instrumen.

Saya juga menyampaikan kepada Anda semuanya dalam mengelola keuangan negara yang sehat ini, peranan Anda semua menjadi penting. Pertama, dari sisi penerimaan negara, pajak, bea dan cukai, dan PNBP adalah komponen penerimaan negara kita. Kita akui bahwa penerimaan pajak kita belum setinggi yang kita harapkan, bahkan tahun lalu pertumbuhan penerimaan pajak kita melemah karena harga komoditasnya menurun, ekspornya negatif, investasinya tumbuhannya 4,5%. Namun, itu tidak berarti bahwa kita tidak boleh berhenti berupaya karena kalau tax ratio kita masih ada sekitar 11%, berarti masih banyak kegiatan dan bidang ekonomi yang belum berkontribusi terhadap pajak. Dan itu bukan pekerjaan yang mudah, dan pasti bukan pekerjaan populer karena orang tidak suka dipajakin, semua orang tidak suka dipajakin.

Saya baru pulang dari Riyadh, mereka sekarang memungut PPN. Harga PPN mereka sekarang diubah sesuai dengan harga internasional setiap 3 bulan. Bahkan saya bertemu salah satu orang dari staf komjen, sopirnya

mengatakan “Bu anak-istri sudah saya kirim ke Indonesia karena di Saudi setiap orang asing harus bayar 400 Real per bulan. Mau tidur, mau kerja, pokoknya kalau tinggal di sana 400 real. Sangat mahal”.

Kita juga memungut pajak, memungut bea masuk, memungut bea keluar, memungut Cukai itu bukan pekerjaan yang populer. Kalau kalian masih tenang lah, kalau saya sudah disebut jadi menteri pajak, menteri utang, menteri apa saja. Tidak apa-apa karena itu memang konsekuensi dari pekerjaan. Tetapi saya ingin mengatakan kepada Anda semuanya ini adalah tanggung jawab konstitusi dan tanggung jawab negara yang harus kita lakukan. Tantangannya sulit, lebih sulit lagi kalau kita tidak kompeten, lebih sulit lagi kalau kita tidak profesional, lebih sulit lagi kalau kita tidak sinergi, lebih sulit lagi kalau kita tidak punya integritas. Kalau kita punya 4 itu aja, masih sulit karena ekonominya sulit.

Sekarang di dunia sedang dilakukan upaya untuk berkoordinasi kerjasama perpajakan, memungut pajak tambang negara, kita mau lakukan dengan ekonomi digital. Karena sekarang perusahaannya tidak pernah ada di Indonesia, tapi penerimaannya di Indonesia banyak banget. Google, Facebook, Instagram, Spotify, Netflix. Tadi saya dengar dari Pak Gubernur dan saya juga merasakan di Sumatera Selatan ini koneksinya tidak terlalu bagus. Kalau di sini koneksinya bagus, saya yakin Anda semuanya sudah sibuk dengan Spotify, dengan Netflix, dengan segala macam, dan itu yang terjadi. Dan siapa yang menggunakan itu, perusahaannya yang ada di Amerika Serikat atau cabangnya di Singapura, dia dapat penerimaan. Palembang tidak bisa memungutnya karena dia tidak ada badan usaha tetapnya di sini. Maka kita secara internasional sedang berunding karena mereka mendapat penerimaan dari sini, mestinya bayar pajak di sini. Yang punya perusahaan di Amerika mengatakan “Kamu bisa menikmati itu kan karena saya punya inovasi membuat platform itu, jadi bayar pajaknya di Amerika.” Ini kan terjadi konflik kepentingan.

Di dunia internasional, apalagi mengurusi keuangan negara, kita tahu bahwa kita harus menjaga kepentingan Republik. Makanya kita semua di dalam jajaran Kementerian Keuangan sangat perlu kompetensi, profesional, sinergi, kolaborasi, dan punya integritas. Karena kalau tidak, tantangan di luar itu begitu banyak yang mau mengambil bagian dan kepentingan Indonesia di berbagai hal. Penyelundupan, rokok ilegal, pengemplang pajak, menghindari pajak. Jadi kalau kita bicara tentang keuangan negara,

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

50 51

Jadi saya ingin jajaran Kementerian Keuangan itu merasakan betul bahwa yang Anda kerjakan itu penting dan mulia. Maka Anda mengerjakan itu dengan dignity, dengan seluruh kehormatan

kebijakan fiskal yang kuat, yang kredibel, menjadi instrumen yang baik, dia hanya bisa muncul kalau para jajarannya melakukan tugas dengan komitmen yang seperti saya sampaikan.

Kedua, kita bicara tentang belanja. Sudah ngumpulin uangnya susah, tidak populer, rebutan sama negara lain, rebutan sama orang yang mau ngemplang, rebutan sama orang yang mau menyelundupkan, udah dikumpulin mestinya belanjanya harus baik. Karena setiap rupiah yang kita kumpulin harus kembali lagi ke ekonomi untuk membuat ekonomi lebih maju lagi. Maka, kita terus-menerus mau melakukan reformasi dari sisi belanja. Coba bayangkan, belanja Kementerian Lembaga itu dikelola oleh DJA, ada lebih dari 88 Kementerian Lembaga, semuanya melakukan belanja. Ada yang membuat jalan, rumah, pasar, airport, sanitasi, Puskesmas, sekolah, ada yang kita transfer sepertiganya oleh Pak Dirjen Perimbangan Keuangan. Dirjen Perimbangan Keuangan itu kalau di Jakarta dikenal sebagai gubernur jenderal, kayak VOC ya, karena beliau yang membagi-bagi lebih dari Rp850 triliun ke semua provinsi, kabupaten/kota, Kecamatan, Kelurahan, Desa. Jadi uang yang Anda kumpulkan dengan susah payah, Anda boleh merasa bangga. Setiap malam kalau anda salat boleh mengatakan “Terima kasih ya Allah saya masih diberi kesempatan untuk bisa membuat Republik ini lebih baik” karena uang yang Anda kumpulkan, yang Anda ambil dari yang tadinya bocor, kembali lagi ke Republik ini dari mulai provinsi, kabupaten, Kecamatan, Kota, kelurahan, desa, Kita kasih setiap desa di Indonesia sekitar 75.000 diberikan dana desa. Ada yang dapat Rp900 juta, ada yang dapat Rp2 miliar setiap desa. Bahkan sampai ke rumah tangga yang paling fakir miskin. Kita memberikan dana langsung tunai, kita kasih kartu sembako agar bisa beli beras, telur, susu. Jadi hidup Anda mulia.

Jadi saya ingin jajaran Kementerian Keuangan itu merasakan betul bahwa yang Anda kerjakan itu penting dan mulia. Maka Anda mengerjakan itu dengan dignity, dengan seluruh kehormatan. Anda diberikan kesempatan untuk bekerja sesuatu yang sangat mulia. Bagaimana kita berjuang supaya anak-anak tidak kurang gizi, itu pakai uang juga, selain pakai program. Bagaimana kita berjuang supaya anak dari keluarga miskin tidak menjadi miskin selamanya, itu suatu perjuangan melalui anggaran kita. Belanja kita perlu kita perbaiki secara terus-menerus, yang disalurkan melalui Dirjen Anggaran melalui Kementerian Lembaga dengan yang disalurkan langsung ke daerah. Kita melakukan itu dengan sepenuh hati, dengan dignity, dengan kompetensi, dan terus-menerus kita berusaha untuk membuat perbaikan.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

52 53

Saya ingin yang duduk di ruangan ini adalah orang-orang Kementerian Keuangan yang bisa membaca APBN. Kalau Anda bilang kerja di mana? Kementerian Keuangan, terus saya tunjukkan APBN, baca APBN, Anda tidak mengerti, itu gawat. Anda harus bisa membaca APBN, sehingga ada perasaan bahwa Anda adalah bagian dari Kementerian Keuangan. Jadi Anda punya rasa memiliki sekaligus punya rasa tanggung jawab dan juga punya rasa ingin menjaga. Ini Kementerian Keuangan punya kita semua, yang menjaga Republik ini, dan harus dijaga oleh Anda semuanya. Maka tahun lalu saya terus-menerus meminta setiap daerah, setiap Kanwil, setiap unit eselon I harus terus melakukan training dan sharing informasi mengenai keuangan negara. Undang orang dari DJA, DJPK, sehingga Anda merasa punya motivasi kerja. Karena kalau Anda kerja, tapi hanya berangkat pagi, pulang sore, tiba-tiba besok sudah mau pensiun. Selesai pensiun ditanyain, Bapak Ibu dulu kerja apa? Ya pokoknya kerja di Kementerian Keuangan itulah. Sayang, waktu Anda is just a waste. Anda tidak punya motivasi untuk bisa diceritakan ke pasangan Anda, ke anak Anda, mengapa Anda harus pagi-pagi meninggalkan rumah, mengapa kadang-kadang Anda pulang malam? Mengapa Anda harus kadang kadang meninggalkan anak Anda saat dia membutuhkan Anda? Karena harus kerja. There is a reason and the reason is serious. Saya bukan jalan-jalan, bukan ngopi-ngopi, saya bekerja untuk negara.

Tahun ini kondisinya tidak mudah. Maka setelah sidang kabinet, kita melakukan rapat untuk merespon dampak virus korona, kita membuat policy packages. Untuk turis, airlines, travel agen diberikan insentif, , dan pajak daerah untuk hotel, restoran, kita tidak pungut selama 6 bulan, kita ganti pakai uang pusat. Saya minta teman-teman di daerah itu bisa menjelaskan. Jangan sampai nanti ada beberapa kabupaten yang bilang “saya tidak mau pajak hotel restorannya tetap mau saya pungut, saya tidak percaya Menteri Keuangan akan bayar saya”. Karena Republik ini harus kita urus sama-sama.

Kita memberi tambahan untuk PKH, kartu sembako. Kita menambah dana supaya terjadi pembangunan perumahan supaya muncul dampak multiplier. Kita melakukan ini karena ekonomi melemah dan kita masuk agar dapat mengungkit lagi ke atas. Maka dari tahun lalu saya selalu mengatakan baca APBN, miliki rasa memiliki, ikut bangga, ikut marah kalau kita dihina. Jangan biarkan kita dianggap bahwa kita tidak becus kerjanya. Itu serius banget, itu masalah disloyalty, masalah kompetensi Anda juga. Berarti salah rekrut kita. Kita punya semangat bersama.

Anda harus bisa membaca APBN, sehingga ada perasaan bahwa Anda adalah bagian dari Kementerian Keuangan. Jadi Anda punya rasa memiliki sekaligus punya rasa tanggung jawab dan juga punya rasa ingin menjaga. Ini Kementerian Keuangan punya kita semua, yang menjaga Republik ini, dan harus dijaga oleh Anda semuanya.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

54 55

Jadi pesan saya, pahami mengenai pekerjaan Anda, pahami mengenai misi Kementerian Keuangan, resapi tanggung jawab yang kita miliki. Sehingga Anda memiliki kebanggaan mengerjakan tugas setiap hari. Jangan kehilangan orientasi, tiba-tiba Anda luntur kepercayaan terhadap diri sendiri, terhadap apa yang Anda kerjakan hanya karena orang lain bilang yang kalian kerjakan tidak bagus, terus Anda ikut percaya. Demi Waktu, sesungguhnya manusia merugi. Kita semua merugi, kecuali kalau kalian bisa doing something good for others. Lakukan yang baik untuk orang lain, termasuk Anda menjaga dignity dan martabat dari Kementerian Keuangan sebagai institusi yang penting.

Tahun lalu kita sempat muncul ketegangan karena Pemilu. Saya ingin seluruh Kementerian Keuangan punya perspektif makin dewasa. Satu yang tidak boleh dikompromikan, yaitu kesatuan kita. Kesatuan sebagai Kementerian Keuangan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. Official-nya come and go, elected and non elected, tapi Indonesia tetap, Kementerian Keuangan tetap. Jadi jangan membuat kita retak, apalagi kita kemudian menjadi saling curiga. Satukan kembali. Kita sudah memiliki berbagai peraturan internal, etika, toleransi, menjaga harmoni. Itu serius dan saya terus memperhatikan secara serius masalah itu. Karena Anda semua adalah perekat Republik. Anda adalah pondasi Republik. Kalau kita membiarkan Republik ini pondasi dan rekatannya dibiarkan rusak atau melemah, maka seluruh tugas mulia anda itu menjadi tidak ada sama sekali artinya. Anda bekerja tidak percaya pada apa yang Anda kerjakan, tapi malah ikut melemahkan Republik ini.

Jadi saya minta seluruh teman-teman jajaran Kementerian Keuangan, kalau masih ada perasaan kemarin ini, kemarin itu, datang dan duduk sama-sama. Sekarang kita ada dalam misi yang sama. Dan kita punya urusan yang penting saat ini, yakni menjaga ekonomi kita dari kondisi global yang tidak mudah. Seolah-olah itu saja tidak cukup.

Jadi sebagai bendahara negara, Anda semuanya saya minta secara pribadi, kita sebagai manusia pribadi, jadilah pribadi yang baik, yaitu pribadi yang kompeten, profesional, suka berkolaborasi, betul-betul serius memikirkan Republik ini. It is not a joke, pekerjaan kita bukan guyonan, bukan sepele. Maka saya selalu tersinggung kalau pekerjaan kita dibuat sebagai guyonan. Bukan berarti saya tidak humoris, saya sering bercanda, tapi jangan membuat joke dari pekerjaan kamu. Itu serius banget.

Dan yang terakhir tentu saja integritas Anda. Jaga itu, jangan pernah digadaikan. Jangan pernah digadaikan. Muka anda, jidat anda itu tidak ada harganya. Integrity Anda adalah priceless, tidak ada harganya, karena tidak diperjualbelikan. Jadi responsibility Anda adalah sesuatu untuk Republik ini, agar negara ini menjadi negara yang maju, yang tadi kita bicarakan. Bukan untuk digadaikan, selesai semuanya. It’s tough, saya mengatakan itu berat karena saya cukup tau. Saya jadi Menteri Keuangan sudah cukup lama. Jadi ini sesuatu yang complicated, jadi saya tahu ini tidak mudah. Setiap Anda punya cobaan dan godaan sampai ke level saya. Kalau levelnya pelaksana, godaannya harganya sekian, Kepala Kantor sekian, Kasubdit sekian, Kanwil sekian, Dirjen sekian, Menteri sekian. Dan dia akan terus melihat ini, jidatnya ada harganya yang bisa dibeli. Jangan pernah pasang harga karena Anda tidak dalam bisnis jual-beli.

Saya titip itu sangat serius, saya tidak underestimate godaan dan tantangan Anda, tapi saya percaya pada Anda dan tolong kepercayaan saya atas nama negara kepada Anda jangan dikhianati. Saya ingin menyampaikan selamat bekerja. Tahun 2020 is another year, kita masih 10 bulan, tapi rasanya 2 bulan ini panjang banget dan kita harus menjaga seluruh Indonesia tetap aman, meskipun guncangan terjadi.

Selamat bekerja semuanya. Selamat saling menjaga, saling peduli, dan saling memperkuat. Kalau kita bersinergi pajak dengan bea cukai, pajak dengan Ditjen Anggaran, seluruhnya semakin bagus, maka kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

Terus saling menjaga, saling mengisi, dan saling memperbaiki. Negara membutuhkan Anda semuanya, negara membutuhkan jajaran Kementerian Keuangan yang loyal, kompeten, profesional, yang mau berkolaborasi, dan punya integritas. Selamat bekerja. Terima kasih atas keramahtamahan.

Saya mohon maaf saya tidak menyiapkan pantun. Biasanya saya kreatif, tapi hari ini banyak sekali yang dipikirkan. Kalau ada sumur di ladang, bolehlah kita menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang, bolehlah kita bertemu kembali.

Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

56 57

Pelantikan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit

05

Gedung Djuanda2 Maret 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

58 59

APBN, APBD, dan APBDes adalah instrumen yang kita gunakan dalam menjaga perekonomian kita. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, ini adalah instrumen yang efektif melindungi perekonomian dan terus mewujudkan pembangunan yang telah digariskan, terutama pada 5 prioritas penting: pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, transformasi ekonomi, perbaikan regulasi, dan simplifikasi dari birokrasi.

Kementerian Keuangan sebagai institusi yang menjadi bendahara negara memiliki tugas yang penting melalui berbagai instrumen dan institusi yang ada di bawah Kementerian Keuangan. Salah satunya adalah BLU Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. BLU ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan daya tahan industri kelapa sawit, termasuk dalam tugas dan fungsinya untuk menghasilkan devisa, menciptakan kesempatan kerja, membangun kedaulatan energi, dan mendorong sektor ekonomi kerakyatan. Peranan ini harus terus ditingkatkan, terutama ditambah dengan tantangan diplomasi kepada negara-negara luar negeri, khususnya negara Eropa. Indonesia adalah negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia.

Industri sawit adalah penghasil devisa terbesar, dengan kontribusi 13,5% dari total ekspor non-migas kita atau nominalnya sebesar 22,3 billion US Dolar. Industri sawit telah mengurangi pengangguran dengan menyerap 2,6 juta petani swadaya, 4,2 juta pekerja langsung dan 12 juta pekerja tidak langsung. Industri sawit dalam beberapa tahun terakhir

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua. Om Swastiastu. Namo buddhaya. Salam kebajikan.

Yang saya hormati Menko Perekonomian, yang saya hormati Menteri Energi Sumber Daya Mineral, yang saya hormati Menteri Perdagangan, Wakil Menteri Keuangan, para pejabat Kementerian Keuangan, Ketua dan anggota dewan pengawas BLU BPDPKS, sekretaris komite pengarah BLU BPDPKS, dan para pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Keuangan, serta hadirin para undangan yang berbahagia.

Pertama-tama, kita patut bersyukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izin dan rahmatnya pada hari ini kita dapat melaksanakan pelantikan untuk saudara Eddy Abdurrachman sebagai Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Badan Layanan Umum yang bertugas mengelola dana perkebunan kelapa sawit untuk menjaga keberlangsungan industri kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional Indonesia.

Saudara-saudara sekalian, pada hari ini kita memahami bahwa kondisi ekonomi global sangat menantang. Selain dihadapkan pada pelemahan ekonomi ditambah dengan pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan melambat menjadi 2,8% dan pertumbuhan ini akan sama seperti terjadi pada tahun 2008-2009, di mana terjadi krisis keuangan global. Memburuknya kondisi perekonomian global tentu akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan kebijakan bersama otoritas moneter Bank Indonesia dan otoritas OJK untuk terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

60 61

juga difokuskan untuk menciptakan kemandirian energi, karena neraca perdagangan kita untuk energi mengalami defisit. Melalui program B30, industri sawit berperan menghemat devisa melalui pengurangan impor solar yang mencapai 8 miliar Dollar per tahun. Tahun 2019 industri sawit mengalami tekanan yang berat karena harga CPO mengalami pelemahan di bawah harga keekonomiannya. Hal ini berdampak pada harga tandan buah segar di tingkat petani dan mempengaruhi kesejahteraan petani. Pemerintah mengambil kebijakan untuk tidak memberlakukan pungutan untuk meringankan beban industri kelapa sawit. Namun dengan demikian, BLU BPDPKS menjadi tidak mendapatkan tambahan dana dari tarif yang dipungut.

Untuk mengurangi kelebihan stok CPO, pemerintah juga melakukan program B30 mulai 1 Januari 2020. Ini merupakan program untuk kemandirian energi dan untuk menciptakan stabilisasi harga. Program ini telah berhasil mengangkat harga CPO di atas 750 dolar per ton dan dengan kenaikan tersebut pungutan bagi industri kelapa sawit telah dikenakan karena harga tersebut sudah di atas batas. Namun, dengan pelemahan ekonomi saat ini dan terutama dengan merebaknya virus corona, kita harus mewaspadai perkembangan harga CPO. Karena, tidak dipungkiri Tiongkok adalah importir terbesar kedua dari produk CPO kita.

Hal yang saya sampaikan ini merupakan suatu deskripsi akan begitu pentingnya industri kelapa sawit nasional. Oleh karena itu, menunjuk pimpinan BPDPKS tidak sama dengan menunjuk pimpinan BLU lainnya, karena dimensi ekonomi sosial politik dan bahkan internasional sangat sangat erat. Saya sangat berharap Eddy Abdurrachman yang bukan figur asing di Kementerian Keuangan dan di Kemenko Perekonomian akan menggunakan seluruh pengalaman leadership-nya selama di Kementerian Keuangan maupun Kemenko Perekonomian untuk membangun dan mengembangkan program-program di BPDPKS yang memiliki banyak sekali

Yang perlu diperhatikan adalah sustainabilitas dari perkebunan kelapa sawit dan industri kelapa sawit dan turunannya. Program peremajaan menjadi penting, tata kelola sangat penting. Selama ini saya selalu mendapatkan feedback mengenai BLU ini dari berbagai penjuru.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

62 63

stakeholders.

Pelantikan ini dihadiri oleh Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan, Menteri ESDM, dan Menteri Pertanian. Ini menggambarkan betapa BLU ini tidak seperti BLU lainnya yang biasanya antara Kementerian Keuangan dan satu lagi Kementerian teknis. Namun BPDPKS adalah ekonomi nasional dan ekonomi yang strategis karena dia menyangkut penghasil devisa terbesar dan juga produsen terbesar di dunia. Sehingga kita berharap dengan kepemimpinan Pak Eddy Abdurrahman, BPDPKS akan mampu meng-establish reputasi dan efektif dalam melakukan koordinasi dengan industri kelapa sawit dan meningkatkan tugas yang sangat penting, yaitu replanting.

Industri kelapa sawit merupakan industri yang berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 61/2015 dan sudah direvisi menjadi PP Nomor 66 tahun 2018 yang mengatur penghimpunan dan penggunaan dana perkebunan kelapa sawit. Yang perlu diperhatikan adalah sustainabilitas dari perkebunan kelapa sawit dan industri kelapa sawit dan turunannya. Program peremajaan menjadi penting, tata kelola sangat penting. Selama ini saya selalu mendapatkan feedback mengenai BLU ini dari berbagai penjuru. Jadi saya ingin menyampaikan kepada pejabat yang dilantik untuk memahami bahwa Anda akan dilihat dan diharapkan oleh banyak sekali stakeholder, tata kelola harus menjadi baik. Ini salah satu yang saya harapkan bisa dilaksanakan oleh kepemimpinan saat ini.

Sesuai arahan Bapak Presiden, program peremajaan sawit harus dilakukan untuk 500.000 hektar dalam waktu 3 tahun. Ini suatu target yang sangat menantang. Saya juga ingin agar peremajaan ini menjadi fokus dari pimpinan yang baru dengan menggandeng penguatan pembiayaan untuk peremajaan sawit melalui kredit usaha rakyat. Prosedur peremajaan kelapa sawit juga telah ditempuh dari sebelumnya terdapat 14 syarat menjadi

sekarang 8 syarat. Saya tidak tahu apakah memang perlu 8 syarat itu, komite pengarah sudah minta supaya disederhanakan menjadi dua syarat, kalau perlu satu syarat saja, yang jelas dan bisa efektif akuntabilitasnya.

Untuk keberhasilan Biodiesel 30, kita tentu perlu meningkatkan pasokan pengembangan energi lanjutan dari B30. Dan kita sudah melihat dari angka terakhir, terjadi kompetisi penggunaan kelapa sawit untuk biodiesel dan untuk makanan. Ini masih terjadi di banyak negara. Saya berharap pemimpin yang dilantik bisa menggunakan kepemimpinannya untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi berkelanjutan dan mengurangi kebutuhan defisit energi, dan tetap menjaga kebutuhan pangan. Saya ingin industri dan perkebunan sawit di Indonesia bisa membangun reputasi baru berdasarkan sustainabilitas, keadilan, dan tata kelola untuk kemakmuran bagi masyarakat.

Sekali lagi saya ucapkan selamat atas penugasan baru ini. Terima kasih atas kesediaan untuk mengambil tanggung jawab yang merupakan bukan tanggung jawab yang ringan. Dan saya berharap ketiga pejabat terus mengingat sumpah jabatan yang baru saja diucapkan. Dan kita berterima kasih kepada Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan, serta Menteri Energi Sumber Daya Mineral yang terus mendukung. Semoga kerja sama dengan para menteri yang lain dan di bawah koordinasi Menko Perekonomian akan berjalan dengan efektif membangun dan membimbing BPDPKS untuk menjalankan tugasnya.

Terima kasih.Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

64 65

Rapat Koordinasi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

06

Kantor Kemenko PMK4 Maret 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

66 67

rekrutmennya. Siapa yang membuat keputusan rekrutmen, siapa yang harus membayar keputusan itu? Itu kan jadi tidak jelas.

Komponen murid terkait jumlah dan lokasi saja mungkin kita tahu datanya mesti by name by adress, anak ini sekolahnya di mana kan harusnya kita tahu. Guru juga menurut saya harusnya begitu. Guru apa, berapa jumlahnya, untuk berapa sekolah, untuk berapa murid, dan kualifikasinya apa. Idealnya kita punya data itu, baik yang madrasah maupun yang negeri. Itu ekosistem kedua.

Yang ketiga tentang sekolah. Untuk pembangunan melalui Mendiknas, Kementerian Agama, dan sekarang melalui Menteri PUPR. Karena Bapak Presiden merasa yakin bahwa membangun sekolah baru atau memperbaiki sekolah rusak itu project officer-nya lebih bagus dan lebih capable Menteri PUPR, maka Rp7 triliun ditaruh di sana sekarang ini. Ini kita juga perlu tahu sekolah itu seperti apa, sekolah yang rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, dan yang mau dibangun baru sama sekali. Siapa yang membuat alokasi anggarannya? Di mana? Dan apakah itu sekolah biasa, SD, SMP, SMA, atau Madrasah, dari Tsanawiah, Aliyah, Ibtidaiyah, atau sekolah khusus SMK dan yang lain-lain. Itu terus terang kami tidak tahu.

Cara memperbaikinya kita harus sama-sama sepakat sehingga kita tahu ini masalah penyaluran uang, atau ini masalah akuntabilitas, atau ini masalah persyaratan menggunakan uang, atau ini masalah policy dan regulasi. Jadi saya tahu aturan-aturannya itu sesuai apa tidak, nanti kita terbentur aturan. Ada konstitusi, ada undang-undang guru, undang-undang Pendidikan, ada undang-undang pemerintah pusat -pemerintah daerah, ada hubungan keuangan pusat dan daerah, kemudian ada masalah agama.

Sepertinya kita perlu duduk bersama, kami akan membantu untuk bekerjasama dengan timnya Menko Pembangunan Manusia dan

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Saya akan mulai sekaligus memberikan laporan kepada Menko Perekonomian dan Kementerian Agama karena yang kita luncurkan bersama Menteri Pendidikan adalah suatu perubahan yang cukup fundamental, yaitu penyaluran dana BOS. Jadi kalau kita bicara tentang ekosistem pendidikan, kita akan bicarakan pengajarnya, kita bicara tentang kurikulumnya, kita bicara tentang infrastrukturnya, dan kita bicara tentang muridnya. Mestinya kita bicaranya seluruh ekosistem.

Kemudian kita berpikir, kita punya 20% APBN untuk pendidikan yang seharusnya atau idealnya bisa mencukupi atau bisa mendanai kebutuhan pendidikan di ekosistem tersebut. Baru kemudian kita bicara tentang idealnya menggunakan Rp550 triliun tersebut. Pertama yang jadi fokus kita muridnya. Muridnya ini akan dijadikan seperti apa melalui proses pendidikan itu? Sehingga kita bicara tentang data murid saja, murid di sekolah biasa maupun madrasah. Karena sekarang BOS langsung ke sekolah, saya mendapatkan masukan melalui whatsapp bahwa sekolah-sekolah itu membuat murid fiktif. Jumlah muridnya digedein karena per kepala yang pendidikan khusus Rp2 juta, untuk SMK Rp 1,6 juta, SMA Rp 1,5 juta, SMP Rp 1,1 juta, SD Rp900 ribu. Jadi orang sudah mulai berpikir sekarang membuat sekolah dengan murid sekian.

Ini bukan fenomena di pendidikan saja. Dana Desa, begitu tahu ada dana desa, muncul Desa Buatan. Di Republik ini begitu tahu ada program pemerintah uang mengalir dari APBN, kemudian muncul “enterpreneur”. Jadi mungkin sambil kita memikirkan ekosistem dan desain pendidikan ini, kalau saya sebagai bendahara negara, akan melakukan inisiatif audit menyeluruh persis seperti BPJS Kesehatan saat itu. Ini sebetulnya anggaran pendidikan Rp520 triliun itu untuk siapa? Dapat apa? Dan untuk apa? Termasuk tentang pendidiknya, yaitu guru. Ada guru permanen, ada guru honorer, ada yang negeri, ada yang swasta, ada yang madrasah. Kita tidak tahu ini treatment-nya harusnya seperti apa, bayarnya seperti apa, dan bagaimana proses

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

68 69

Itu keputusan konstitusi, namun tidak disiapkan dengan penataan ekosistem dan pengaturan penyalurannya itu. Itu yang menjadi PR kita dan ini sudah 12 tahun, mungkin it’s about a time untuk memperbaiki.

Kebudayaan, Mentri Pendidikan, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri. kita sama-sama membuat ekosistem pendidikan maunya seperti apa. Kalau terjadi perubahan dalam pengalokasian, saya akan berterima kasih sekali pada Bapak-Bapak. Karena selama menjadi Menteri Keuangan kita harus melaksanakan 20% anggaran pendidikan setelah dibawa ke Mahkamah Konstitusi, itu tahun 2007. Semenjak itu, kita harus men-secure 20% setiap tahun. Itu keputusan konstitusi, namun tidak disiapkan dengan penataan ekosistem dan pengaturan penyalurannya itu. Itu yang menjadi PR kita dan ini sudah 12 tahun, mungkin it’s about a time untuk memperbaiki.

Untuk yang BOS, seperti kita ketahui ada tiga jenis, BOS yang reguler, BOS kinerja, dan afirmasi. Jadi kita mungkin bicara lebih banyak mengenai BOS reguler, yang merupakan penyaluran secara reguler kepada sekolah berdasarkan unit muridnya. Ini yang diminta oleh Menteri Pendidikan menyalurkan langsung untuk mendukung merdeka belajar. Jadi kami membuat regulasinya dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri untuk membuat konsep penyaluran langsung ini. Ini sudah kita lakukan.

Untuk BOS DIPA Kemenag, mekanisme penyaluran untuk Tsanawiyah dan Aliyah melalui DIPA masing-masing yang diajukan ke kantor perbendaharaan, kami langsung transfer ke sekolah karena ini memang pusat, jadi dia tidak didelegasikan. Kalau Kementerian Pendidikan karena ada provinsi dan kabupaten, kalau dari Kementerian Agama sepertinya memang langsung.

Untuk Madrasah Ibtidaiyah, pesantren, dan sekolah swasta melalui DIPA Kantor Kementerian Agama. Jadi yang Tsanawiyah dan Aliyah itu langsung pusat ke account. Kalau yang Ibtidaiyah yang sama dengan SD itu melalui kantor Kemenag di daerah. Ini berarti mungkin perlu untuk di-reform sama seperti Kemendikbud, ya kita harus pikirkan untuk langsung ke masing-masing account, tapi mekanisme akuntabilitasnya juga mesti harus dibuat yang sama.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

70 71

Jadi mekanismenya Kemendikbud memberitahu kami sekolah dan alokasinya, kemudian kami transfer ke provinsi, kemudian provinsi menyalurkan ke SD-SMP-SMA-SMK, kemudian provinsi memberikan laporan kepada kami terkait penggunaan dananya dan itulah yang sesuai dengan yang di Kemendikbud. Sekarang Kemendikbud memberikan kami alokasi rekomendasi per provinsi, per sekolah, kami langsung salurkan ke sekolahnya melalui Ditjen Perbendaharaan, kantor-kantor perbendaharaan kita di semua daerah. Jadi sekolah SD-SMP-SMA-SMK itu semuanya langsung kita transfer ke account-nya tanpa melalui provinsi. Kemudian alokasi tersebut dicatat sebagai penerimaan oleh pemerintah daerah untuk masuk di dalam account-nya APBD mereka. Itu bedanya dengan yang sebelum dan sesudah, dan juga tahap penyalurannya tiga tahap di luar yang dua tahap.

Mungkin itu yang bisa kami sampaikan. Kita akan mendorong untuk reformasi ini. Apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki tahun 2020 dan apa yang kita persiapkan untuk 2021. Ke depan kami sarankan anggaran pendidikan itu bener-bener untuk murid-murid dan untuk membangun sistem. Dan kami akan membantu melalui buka-tutup dan salurannya ke mana.

Mungkin itu, Bapak, yang bisa kami sampaikan.

Terima kasih.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

72 73

Pelantikan Pejabat Eselon II di Lingkungan Kementerian Keuangan

07

Gedung Juanda9 Maret 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

74 75

Keuangan sehingga syarat yang mutlak harus dipenuhi sebagai pimpinan di Kementerian Keuangan di unit manapun, di daerah mana pun, yaitu telah mampu menjalankan nilai-nilai dari Kementerian Keuangan, yaitu profesionalitas, sinergi, pelayanan, integritas dan terus-menerus ingin mencapai kesempurnaan. Lima nilai yang tidak hanya tertera di dinding, tidak hanya kita hafalkan, namun syarat Anda untuk menjadi pimpinan di lingkungan Kementerian Keuangan. Saya berharap melalui proses talent pool, Anda adalah figur-figur yang tidak lagi menghafalkan dan menceramahi anak buah mengenai values, tapi Anda melaksanakan sebagai role model. Anda menjadi role model bagi anak buah untuk menjalankan 5 values tersebut. Itu adalah syarat mutlak pertama.

Syarat yang kedua, kemampuan Anda untuk membaca lingkungan yang kita hadapi. Dengan mampu membaca dan memahami, Anda mampu bersikap dan ikut merespon untuk menjadi bagian dari solusi. Kemampuan membaca itu berbeda-beda, lingkungan yang dibaca pun berbeda-beda, tapi dalam konteks Kementerian Keuangan, kita sekarang membaca perubahan lingkungan dan dinamika yang begitu sangat tinggi. Merebaknya virus Covid-19 di berbagai negara sekarang ini adalah dinamika dan perkembangan yang harus mampu Anda baca. Itu artinya apa? Itu artinya apa untuk Indonesia? Untuk masyarakat kita, untuk perekonomian kita, untuk kondisi sosial politik kita, dan pada akhirnya ke keuangan negara kita. Sesudah kita tahu kemampuan membaca kita terhadap perekonomian, terhadap masyarakat, sosial politik, terhadap perekonomian dan keuangan negara, pertanyaan kedua adalah bagaimana kita menggunakan instrumen keuangan negara untuk merespons hal itu? Jadi memahami untuk mengetahui dampak dan memformulasikan bagaimana instrumen kita bisa merespons terhadap dinamika persoalan yang ada.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera. Om Swastiastu. Namo buddhaya. Salam kebajikan.

Yang saya hormati Wakil Menteri Keuangan, para pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan, serta seluruh pasangan yang hadir, para pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan yang dilantik pada pagi hari ini, serta seluruh jajaran yang hadir pada undangan pelantikan pejabat eselon II dan III di lingkungan Kementerian Keuangan.

Pertama-tama, kita semua patut memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa, karena kita diberikan nikmat sehat dan waktu hingga pada pagi hari ini kita dapat berkumpul untuk melaksanakan pelantikan pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan.

Saya ingin menyampaikan selamat kepada Anda semuanya yang baru saja dilantik pada hari ini untuk mengemban tugas baru sebagai pimpinan di jajaran Kementerian Keuangan. Tugas baru ini merupakan tanda kepercayaan dari Kementerian Keuangan, dari saya sebagai menteri dan para jajaran eselon I kepada Anda semua untuk menjadi pemimpin di Kementerian Keuangan di unit masing-masing. Itu menggambarkan suatu penilaian terhadap kualitas kepemimpinan yang kita harapkan dari Anda semua, kompetensi yang Anda memiliki, dan integritas serta profesionalitas yang bisa ditunjukkan pada tugas yang baru.

Kita semuanya tahu bahwa menjadi pemimpin di Kementerian Keuangan sebagai institusi yang mengemban tugas sebagai bendahara negara bukanlah tugas yang mudah. Tugas keuangan negara akan terus dihadapkan pada persoalan-persoalan ekonomi, sosial, politik, global, regional, dan nasional. Semuanya akan mempengaruhi kemampuan keuangan negara. Jabatan bendahara negara menjadi jabatan yang penuh tantangan. Anda semua merupakan replika dari kepemimpinan seluruh jajaran Kementerian

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

76 77

Anda yang dilantik pada hari ini jangan merasa ini hanya urusan Menteri Keuangan, biar Menteri saja yang mikirin, saya mengerjakan tugas yang ada di depan saya. Kalau sampai Anda punya sikap seperti itu, tolong tunjuk jari, keluar dari barisan, saya ganti SK penunjukan Anda. Karena ini bukan hanya problem menteri saja, ini adalah problem kita semua di jajaran kepemimpinan Kementerian Keuangan. Saya berkali-kali mengatakan, di jajaran kepemimpinan Kementerian Keuangan, is not one single person. Bukan menterinya saja, wamennya saja, dirjen, sekjen, irjen, atau Kepala Badan saja.

Jajaran Kementerian Keuangan harus mampu memiliki kemampuan membaca dan merespons dalam menggunakan instrumen yang kita miliki. Kemudian muncul kreativitas untuk bisa menjadi bagian dari solusi. Jadi umpamanya kita melihat bahwa dengan adanya coronavirus ini, masyarakat dihinggapi rasa ketidakamanan, maka kemudian muncul disrupsi di sisi produksi maupun dari sisi permintaan. Jadi kita lihat chain reaction-nya. Kemudian kita akan berpikir apa yang bisa saya lakukan?

Memang tidak semua solusinya adalah keuangan negara, tapi keuangan negara memiliki peran penting. Dan jangan sampai, peran penting keuangan negara diminimalkan karena kepemimpinan Anda yang tidak responsif dan tanggap. Itu penting untuk kita semua.

Hari ini kita akan fokus pada risiko besar perekonomian kita, dan kita harus fokus memitigasikan risiko itu, meminimalkan dampaknya. Karena ini bukan teori lagi. Ini sudah terjadi dan kita sudah melihat betapa lumpuhnya ekonomi karena virus tersebut. Kita lihat negara sebesar RRT sampai negara kecil seperti Singapura, semuanya sama-sama terdampak sangat serius terhadap corona virus.

Saya minta pengelolaan APBN 2020 harus meningkatkan kemampuan, kewaspadaan, ketelitian kita untuk bisa menggunakan instrumen APBN itu sebagai salah satu sumber solusi. Bahkan apabila APBN menghadapi tekanan karena situasi ekonomi, kita tidak boleh ikut menjadi bagian yang sakit. Kita harus menjadi shockbreaker yang efektif. Itulah fungsi dan tanggung jawab dari keuangan negara dan APBN sebagai instrumen kebijakan fiskal.

Dalam situasi kita sekarang mengelola APBN 2020, pikiran dan perhatian kita juga harus berpikir untuk persiapan 2021 karena kita sudah mulai

Hari ini kita akan fokus pada risiko besar perekonomian kita, dan kita harus fokus memitigasikan risiko itu, meminimalkan dampaknya. Karena ini bukan teori lagi. Ini sudah terjadi dan kita sudah melihat betapa lumpuhnya ekonomi karena virus tersebut.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

78 79

proses penyusunan APBN 2021. Ini tantangan yang tidak mudah. Saya ingin sampaikan kepada seluruh jajaran di Kementerian Keuangan, Anda semuanya tidak dalam situasi untuk bekerja rutin dan menjalankan segala sesuatu seperti biasanya. Kita perlu untuk berpikir sangat keras dan kita bongkar semua pengalaman kita, 20-30 tahun kebelakang, apa instrumen yang bisa kita pakai, apa pengalaman yang bermanfaat untuk hari ini, apa yang harus kita lakukan, kita bongkar pengalaman kita sendiri, instrumen yang pernah kita lakukan, policy yang pernah kita lakukan kita pelajari lagi. Dan kita belajar dari negara-negara lain. Kita belajar dari diri kita sendiri dan dari negara lain sehingga kita mampu untuk memformulasikan policy yang sesuai dengan tantangan yang kita hadapi. That’s why I call it not business as usual. Oleh karena itu, kita harus menjalankan 2020 dan mempersiapkan 2021 dengan tetap fokus karena situasinya berat, situasinya menekan, tapi kita tidak boleh goyah.

Saya ingin memberikan beberapa pesan kepada pejabat eselon II yang dilantik pada hari ini. Satu adalah Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI)yang sebelumnya dijabat oleh Pak Frans dan sekarang digantikan oleh Bu Puspa. Kita semua tahu di era media sosial, komunikasi dan informasi yang begitu cepat, salah satu yang menjadi tantangan besar dari institusi publik seperti kita adalah komunikasi dan layanan informasi. Kalau saya sering menggunakan di dalam rapim, kita seperti main tinju full body contact 7 hari 24 jam. Full time. Semua harus ditangani. Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Pak Frans yang sudah mengembangkan KLI sebagai divisi komunikasi dan layanan informasi yang cukup responsif terhadap dinamika yang terjadi di lingkungan kita. Dinamika itu bisa internal dan eksternal.

Banyak hal dalam pengelolaan keuangan negara, baik itu APBN, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara, dan laporan keuangan dari seluruh Kementerian Lembaga, merupakan salah satu indikator dari tata kelola keuangan negara yang menjadi perhatian publik. Ini adalah bagian dari proses membangun akuntabilitas dan kredibilitas dari Kementerian Keuangan. Kemampuan mengkomunikasikan apa yang telah kita lakukan dalam mengurus uang rakyat dan negara. Ini

bukan uang nenek moyang kita, bukan uang kita sendiri, itu adalah uang negara dan uang rakyat. Jadi cara kita mengelola, bagaimana mendapatkan uang itu, bagaimana membelanjakannya, bagaimana melaporkan pertanggungjawaban, itu menjadi kepentingan publik dan itu harus dikomunikasikan dengan baik.

Kita juga tahu dinamika cara berkomunikasi tidak lagi melalui koran, tapi melalui berbagai jalur komunikasi, seperti sosial media, website, itu semua perlu untuk terus diperbarui dan ditingkatkan. Tidak lagi dalam bentuk buku nota keuangan yang tebal, tapi kita juga meng-upload tidak selalu dalam bentuk angka APBN, kadang perlu dalam bentuk narasi dan semua cara harus kita lakukan agar rakyat memahami uang kita. Saya minta Bu Puspa untuk bisa mengambil estafet kepemimpinan dari KLI ini untuk bisa terus meningkatkan kemampuan kita dalam mengkomunikasikan semua tanggung jawab dan tugas-tugas yang dilakukan Kementerian Keuangan.

Masih banyak orang yang melakukan disinformasi. Kontestasi informasi begitu banyak persaingan dan mereka juga kreatif. Mereka bahkan mungkin fulltime membuat disinformasi atau hoax. Sehingga, kita harus mampu untuk bisa menangkal itu. Cara mereka juga menarik, bahkan lebih menarik dan lebih persuasif sehingga orang lebih percaya pada mereka. Melalui WA grup, melalui cerita sinopsis pendek, melalui YouTube, berbagai hal bisa dilakukan. Jadi kontestasi dari sisi informasi dan komunikasi memang sangat menantang. Sekali lagi saya sampaikan, kita tidak boleh goyah. Kita tahu apa yang harus kita komunikasikan dan kita tahu cara mengkomunikasikan. Saya minta tugas ini benar-benar yang dilakukan. Kemampuan dari sisi leadership, kemampuan untuk membaca masalah, mengantisipasi, memformulasi, dan merespon secara tepat waktu dan tepat kualitas.

Dan untuk itu, Bu Puspa harus mampu berkomunikasi secara efektif di internal Kemenkeu. Karena ini bukan hanya tugas KLI sendiri, tetapi bagaimana kita bisa menjahit seluruh unit eselon 1 untuk tidak berpikir parsial, tidak berpikir terkotak-kotak. Itu yang saya harapkan, saya percaya terhadap kemampuan Bu Puspa untuk menjalankan tugas tersebut. Lakukan dengan baik. Lakukan dengan benar.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

80 81

Saya ingin menyampaikan terima kasih Pak Frans dan tolong sampaikan seluruh ilmu dan informasi kepada Ibu Puspa sehingga KLI akan terus berkembang secara efektif sebagai salah satu pintu komunikasi yang terbaik dari Kementerian Keuangan.

Hari ini kita juga melantik Direktur Lelang di lingkungan DJKN. Selain pesan saya untuk membuat proses bisnis, inovasi, dan mekanisme lelang yang baik, saya ingin khusus untuk Direktur Lelang, karena ini termasuk yang cukup sering ada informasi keluhan mengenai kinerja dari lelang Indonesia. Integritas sangat penting. Jadi kita harus mampu membangun kredibilitas dari proses lelang, transparansi, pembentukan harga, informasi, kepada seluruh pelaku sehingga kalau ada yang kecewa karena dia kalah, dia tahu kenapa dia kalah. Meskipun dia kalah, kemudian dia melakukan komunikasi ke mana-mana, namun kita bisa mempertanggungjawabkan dengan integritas. Pada saat kita lelang, pasti kita menentukan siapa pemenangnya. Kalau ada pemenang, berarti ada yang kalah. Kalau proses bisnis baik, tata kelolanya kredibel, integritasnya tidak dipertanyakan, orang boleh kecewa tapi dia tidak akan memfitnah. Jadi saya minta kepada Direktur Lelang untuk betul-betul memperhatikan reputation risk dan membangun reputasi dari Direktorat Lelang di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara secara all out.

Untuk Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain, optimalkan kolektibilitas dari piutang negara dan kekayaan negara lainnya. Bagaimana kita melakukan inventarisasi, bagaimana kita menggunakan utilisasi, terutama yang berkaitan dengan kontraktor-kontraktor kerjasama atau K3S di bidang perminyakan. Pelajari dengan teliti, perbaiki prosesnya, bagaimana menggunakan dan memaksimalkan value for money dari aset tersebut.

Untuk para Kepala Kantor Wilayah, saya minta di DJKN, Anda semua adalah pimpinan-pimpinan Kementerian Keuangan di lingkungan Kementerian Keuangan di daerah, jadi bekerja bersinergi dengan kanwil yang lain. Pupuk terus kemampuan Anda agar menjadi pemimpin yang efektif. Dan khusus di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, disiplin menciptakan value dari kekayaan negara kita di seluruh Indonesia, di seluruh pelosok dalam bentuk apapun.

Kalau proses bisnis baik, tata kelolanya kredibel, integritasnya tidak dipertanyakan, orang boleh kecewa tapi dia tidak akan memfitnah.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

82 83

Saya minta untuk seluruh jajaran Kementerian Keuangan dan tidak hanya eselon II, tapi eselon III yang hari ini dilantik. Ini adalah amanah yang diberikan oleh pimpinan Kementerian Keuangan kepada Anda. Jaga amanat tersebut. Anda sudah mengucapkan sumpah dan sumpah itu bukan kepada yang membacakan. Sumpah itu Anda sampaikan kepada Yang Menciptakan Anda, jadi take it seriously. Anda mungkin bisa menyembunyikan pada saya atau atasan Anda, tapi Anda tidak bisa menyembunyikan di hadapan Yang menciptakan Anda. Jadi, apa yang Anda ucapkan sebagai janji atau sumpah, tolong dipenuhi.

Saya berharap untuk seluruh Kanwil melakukan efektivitas komunikasi dengan forum pimpinan pemerintah daerah. Peranan Kementerian Keuangan di daerah harus terasa menonjol dan bermanfaat. Jangan mereka ingat kalau anggarannya tidak cair. Jangan mereka ingat Kemenkeu kalau mereka ada masalah. Saya minta jajaran Kemenkeu di daerah harus dirasakan kehadirannya, dilihat manfaatnya, memberikan nilai tambah bagi daerah. Jelas kita memberi nilai tambah dalam bentuk aliran APBN ke APBD maupun belanja KL. Itu adalah sangat jelas, tapi hal yang jelas pun sering tidak dimunculkan sehingga orang menganggap Kementerian Keuangan tidak ada di daerah. Anda harus mampu menceritakan itu kepada daerah. Aliran anggaran dari Kementerian Lembaga dan dari pemerintah daerah yang berasal dari APBN adalah riil, namun sering ceritanya sepi sehingga orang menganggap sepertinya taken for granted. Karena Anda juga pada saat yang sama harus melakukan tugas yang tidak populer, yaitu mengumpulkan penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak. Waktu belanjanya tidak ada cerita, waktu mengumpulkan uangnya membuat orang kesel. Anda harus mampu menjelaskan ke seluruh stakeholder di daerah untuk bisa menjelaskan peranan kita, sehingga mereka memahami memiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia berarti kita juga harus ikut merawatnya. Merawat itu selain kita harus memahami dan menjalankan ideologi Pancasila, tapi merawat itu termasuk menghidupinya dengan

membayar pajak dan kewajiban lain dan membelanjakannya dengan baik. Itu cara kita merawat Republik.

Jadi saya minta seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk ikut menjalankan tugas tidak hanya sempit, namun menjalankan tugas sebagai bendahara negara di daerah.

Dan saya berharap dalam melaksanakan tugas tetap mencerminkan values dari Kementerian Keuangan yang tadi telah saya sampaikan. Sehingga orang punya brand bahwa orang-orang Kemenkeu adalah: orang-orang yang profesional, orang-orang yang selalu ringan tangan memberi pelayanan, orang-orang yang punya integritas, orang-orang yang selalu bersinergi dan bekerja sebagai tim, serta orang-orang yang tidak pernah puas karena dia selalu ingin mencapai kesempurnaan. Itu adalah brand dari Kemenkeu dan saya minta semuanya ikut mensosialisasikan dalam bentuk tindakan, pikiran, dan tingkah laku, ucapan setiap hari.

Demikian yang saya ingin sampaikan. Selamat bertugas, laksanakan dengan sepenuh hati dengan cinta terhadap Republik Indonesia. Dan karena Anda cinta, maka Anda ingin memberi yang terbaik.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu bersama kita di dalam menjalankan tugas negara yang tidak ringan. Selamat bekerja dan sukses selalu.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

84 85

Konferensi Pers Stimulus Ekonomi Kedua Dalam Menangani Dampak COVID-19

08

Kantor Kemenko Perekonomian13 Maret 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

86 87

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Bapak Menko Perekonomian. Bapak dan ibu sekalian, para Menteri, dan para wartawan yang saya hormati. Menyikapi perkembangan merebaknya dampak Covid-19 terhadap perekonomian kita, kita akan selalu melakukan respons terhadap situasi perekonomian. Seperti diketahui, pada tahap pertama kita melihatnya risikonya terbatas hanya pada hotel dan restoran karena berhubungan dengan pariwisata. Namun, hanya dalam waktu 1 bulan menunjukkan perkembangan bahwa situasi sekarang menjadi pandemi dunia memberikan dampak risiko yang semakin besar dan karena itu kita terus merespons. Ini pun juga bukan pengumuman terakhir, karena tantangan dan situasi ekonomi yang kita hadapi ini masih sangat dinamis. Jadi saya pastikan bahwa kita akan terus terbuka terhadap situasi yang ada dan menyiapkan seluruh instrument policy yang kita miliki untuk terus memitigasi atau meminimalkan dampak. Kalau dampaknya sama sekali mungkin tidak bisa dihilangkan, namun yang bisa kita lakukan adalah meminimalkan dampak itu, baik terhadap sektor pengusaha, perusahaan, korporasi, maupun pada masyarakat.

Pemerintah selalu melihat dari dua sisi. Dari sisi ekonomi berarti kita melihat dari sisi demand side dan dari sisi production side, terutama sektor manufaktur yang langsung terdampak. Oleh karena itu, sektor produksi yang mengalami disrupsi karena adanya pandemi ini yang menyebabkan banyak sektor produksi, terutama manufaktur yang terhalang mendapatkan barang-barang impornya untuk bahan baku.

Saya ingin menegaskan, dari sisi APBN sebagai instrumen fiskal, kita sudah melihat dan berencana bahwa APBN kita defisitnya mungkin akan meningkat menjadi 2,5% dari GDP. Ini artinya, fiskal kita memberikan stimulus sebesar 0,8% dari GDP dari original plan, nilainya Rp120 triliun karena belanja tidak kita rem, tapi penerimaan mengalami penurunan. Itu

berarti kita tetap melakukan relaksasi defisit yang membesar. Jadi kalau dari quantifying, kita akan lihat APBN memberikan dukungan pada ekonomi sebesar sekitar 0,8% dari GDP sendiri.

Jadi fokus kita sekarang adalah meminimalkan dampak sektor produksi manufaktur yang terkena disrupsi. Kalau fokus sebelumnya adalah mengenai daya beli masyarakat, kita menambah PKH, kita juga menambah untuk memberi proteksi pada hotel dan restoran. Sekarang ini yang kita lihat pada sektor produksi manufaktur yang mengalami disrupsi, tapi kita juga melakukan untuk masyarakat, terutama kelompok pekerja yang potensial kena disrupsi tersebut.

Oleh karena yang kita lakukan pertama adalah relaksasi pajak penghasilan pasal 21. Ini adalah pajak karyawan dan pekerja. Kita memberikan skema relaksasi untuk pembayaran pajak PPh pasal 21 dengan memberikan mereka yang biasanya membayar, apakah itu perusahaan yang membayar atau masyarakat sendiri yang membayar, pajaknya ditanggung pemerintah 100% atas penghasilan pekerja yang memiliki income sampai dengan Rp200 juta per tahun. Ini di sektor industri manufaktur, baik yang berlokasi di KITE (Kawasan Industri Tujuan Ekspor) maupun yang non-KITE.

Jadi, industri manufaktur yang karyawannya kemungkinan menghadapi dampak besar akan mendapatkan skema relaksasi PPh pasal 21 yang ditanggung pemerintah untuk karyawannya yang berpendapatan sampai dengan Rp200 juta per tahun. Relaksasi ini kami berikan selama 6 bulan dan dimulai untuk gaji bulan April sampai dengan September. Nilai dari relaksasi pajak penghasilan pasal 21 karyawan ini yang ditanggung pemerintah sebesar Rp8,6 triliun. Estimasi berdasarkan kinerja perusahaan tahun 2019. Kita berharap dengan Rp8,6 triliun akan menambah daya beli masyarakat,

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

88 89

Jadi kita melakukan relaksasi untuk pasal 22 impor mereka. Ini akan sangat membantu perusahaan dari sisi cashflow. Ini kita berikan untuk seluruh 19 sektor industri ini, baik yang berlokasi di KITE maupun yang tidak.

terutama karyawan atau dalam hal ini juga perusahaan yang mendapatkan tekanan cashflow yang menurun tanpa harus menambahkan pajak dikomponen gajinya.

Yang kedua, kita akan memberikan relaksasi pajak penghasilan pasal 22 impor. Impor ini dalam rangka untuk yang mengimpor barang-barang, bahan baku, barang modal untuk 19 sektor industri yang terkena dampak. Saya mungkin saya salah ya, yang pasal 21 tadi adalah untuk seluruh sektor industri. Relaksasi pajak penghasilan pasal 22 itu khusus untuk yang 19 industri manufaktur yang memang direkomendasikan oleh KADIN dan Apindo. 19 sektor ini yang diidentifikasi oleh tim Apindo yang mendapatkan kesulitan untuk impor pada saat terjadi dirsupsi production, terutama di RRT. Mereka mungkin harus menunggu atau mereka akan mencari supplier dari negara lain untuk mendapatkan bahan bakunya. Jadi kita melakukan relaksasi untuk pasal 22 impor mereka. Ini akan sangat membantu perusahaan dari sisi cashflow. Ini kita berikan untuk seluruh 19 sektor industri ini, baik yang berlokasi di KITE maupun yang tidak. Pembebasan PPh pasal 22 impor ini akan diberikan selama 6 bulan, dimulai bulan April hingga September. Perkiraan kami, dari sisi total volume kalau sama seperti tahun lalu, itu adalah Rp8,15 triliun PPh pasal 22 impor yang tidak akan dibayarkan oleh perusahaan. Diharapkan ini akan memberikan ruangan cashflow bagi perusahaan untuk bisa tetap me-maintain produksinya.

Yang ketiga, kami memberikan relaksasi pajak penghasilan pasal 25. Relaksasi ini adalah pajak penghasilan korporasi, diberikan melalui skema pengurangan PPh pasal 25 ini sebesar 30% kepada 19 sektor industri pengolahan yang sama seperti PPh pasal 22, baik yang mereka berlokasi di KITE maupun non-KITE, termasuk KITE IKM. Ini kita berlakukan mulai April hingga September selama 6 bulan. Ini akan mengurangi beban cashflow perusahaan yang biasanya melakukan pembayaran PPH 25 masa, nilainya Rp4,2 triliun dari policy mengenai relaksasi PPh pasal 25 untuk koperasi.

Kemudian kita juga memberikan yang keempat, relaksasi restitusi pajak pertambahan nilai. PPN untuk perusahaan yang melakukan ekspor, mereka itu biasanya melakukan restitusi terhadap barang-barang inputnya. Kalau untuk eksportir, kita tidak memberikan sama sekali batasan.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

90 91

Jadi restitusinya dipercepat, bahkan tanpa audit awal, jadi langsung mendapatkan restitusi, baru nanti kita periksa kalau memang diperkirakan ada sesuatu yang harus diperiksa. Namun, untuk perusahaan-perusahaan yang non-eksportir, kita memberikan batasan sampai dengan Rp5 miliar. Jadi untuk 19 sektor tertentu, restitusi PPN ini dan terutama untuk eksportir akan mendapatkan relaksasi dalam bentuk restitusi PPN yang dipercepat. Dan ini juga dimulai bulan April hingga September atau 6 bulan. Total restitusinya diperkirakan mencapai Rp1,97 triliun.

Ini adalah yang bersifat fiskal, ada nilai rupiah yang kita berikan dalam bentuk relaksasi dan support sehingga perusahaan atau pekerja akan mendapatkan dukungan. Defisit dinaikkan 0,8% plus stimulus ini. Stimulus pada tahap pertama yang sudah diumumkan sebesar Rp10 triliun pada bulan yang lalu.

Sekarang stimulus non fiskal, artinya prosedural, syarat administrasi, itu yang disebut non fiskal, supaya lalu lintas barang menjadi sangat cepat dan lancar. Pertama, untuk para eksportir. Kami akan menyederhanakan dan mengurangi larangan terbatas untuk ekspor, terutama untuk sertifikat kesehatan. Ada 749 komoditas HS code (Harmonized System) atau 55,19% dari total ekspor yang selama ini terkena larangan terbatas. 749 komoditas itu atau 55,19% sekarang dibebaskan latasnya, ini termasuk produk ikan dalam bentuk health certificate, produk industri kehutanan dalam bentuk fee legal. Dokumen dari health sertifikat dan fee legal ini tidak lagi menjadi dokumen persyaratan ekspor. Namun, kalau eksportir ini mengekspor ke negara yang memang meminta health sertifikat dan fee legal, mereka tetap harus mendapatkan karena mereka tidak bisa menembus pasar tersebut. Namun kalau untuk negara yang tidak mengharuskan, mereka tidak perlu lagi ada health sertifikat dan fee legal.

Untuk impor, terutama yang bahan baku, karena selama 2,5 bulan ini industri manufaktur mengalami disrupsi bahan baku. Kami juga melakukan penurunan lartas atau larangan terbatas impor bahan baku untuk 1.022 HS code. Ini kira-kira 9% dari komoditas yang selama ini masuk kategori lartas tersebut. Kita berharap dengan menghilangkan larangan terbatas impor,

industri manufaktur bisa segera mendapatkan bahan-bahan baku tersebut, termasuk besi baja, komoditas hortikultura, hewan, produk, dan sejumlah lartas industri lainnya, seperti garam, industri, gula, tepung, jagung, kentang dan lain-lain. Untuk bisa melaksanakan simplifikasi ini, bea dan cukai akan melaksanakan revisi Peraturan Menteri Perdagangan dan Badan POM, yaitu Permendag 44/2019 yang perlu untuk direvisi, Permendag 72/2019 dan Peraturan Kepala Badan POM Nomor 30/2017.

Yang ketiga untuk reputable trader yaitu mereka yang termasuk dalam kategori AEO atau Authorized Economic Operator dan mitra utama kepabeanan, itu jumlahnya 35% dari importir di Indonesia. Untuk para reputable trader ini, mereka sekarang tidak perlu melakukan penyampaian izin dokumen dan proses bertemu, mereka bisa melakukan super fast track process melalui komputer online dan approval-nya otomatis. Jadi kalau mereka mau mengimpor barang-barang yang mereka butuhkan untuk produksi, mereka melakukan login di website atau sistem yang ada di bea dan cukai, dan otomatis mendapatkan respons tanpa adanya proses administrasi lainnya.

Sedangkan untuk para importir lainnya, kita akan kategorikan. Kalau mereka yang masuk dalam low risk, kita masukkan jalur hijau. Kalau yang masuk medium risk, kita masukkan jalur kuning. Kalau importir yang masuk dalam high risk, yang reputasinya dan track record-nya itu merah atau very high risk, mereka masuk jalur merah yang harus diperiksa. Ini fasilitas perizinannya akan dilakukan secara normal berdasarkan jalurnya.

Demikian yang bisa kami sampaikan, dari sisi stimulus fiskal maupun non fiskal di atas keseluruhan policy APBN kita.

Terima kasih.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

92 93

Konferensi Pers Rapat Terbatas Penetapan Program Pemulihan Ekonomi Nasional

09

Gedung Juanda3 Juni 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

94 95

Terima kasih kepada teman-teman media yang saya hormati. Pertama, saya ingin menyampaikan hari ini Bapak Presiden melakukan rapat terbatas untuk penetapan program pemulihan ekonomi nasional dan juga untuk penetapan postur APBN 2020.

Mungkin saya akan sampaikan dahulu beberapa hal mengenai program pemulihan ekonomi nasional ini diatur sebagai suatu langkah luar biasa yang sudah tertuang di dalam Perppu nomor 1 tahun 2020 yang sekarang menjadi Undang-Undang nomor 2 tahun 2020. Program ini adalah program untuk menangani dampak dari terjadinya pandemi Covid-19 yang sangat memukul pada bidang kesehatan, masyarakat, dan ekonomi. Dari Undang-Undang nomor 1 tahun 2020 ini memang sudah diturunkan beberapa peraturan perundangan yang menyangkut dukungan APBN dalam penanganan pandemi Covid-19, yaitu pertama Perpres nomor 54 tahun 2020 yang memuat postur APBN sesudah terjadinya Covid-19. Dan dari sidang kabinet hari ini akan ditetapkan revisi Perpres 54/2020 yang akan menampung program-program pemulihan ekonomi nasional. Karena dalam Perpres awal lebih fokus pada bidang kesehatan, sebab memang waktu itu sedang krisis di bidang kesehatan, kemudian di bidang bantuan sosial kepada masyarakat, dan bagian ketiga mengenai ekonomi dan keuangan dan pemulihannya akan tertuang di dalam revisi Perpres ini.

Dalam Perpres 54 yang kemudian diatur dalam PP 23 tahun 2020 mengenai pemulihan ekonomi nasional ditetapkan bahwa ada empat modalitas plus belanja negara yang merupakan instrumen APBN untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Ini yang kita bahas pada hari ini mengenai pemulihan ekonomi nasional itu melalui 4 modalitas, yaitu penyertaan modal negara, penempatan dana pemerintah di perbankan, investasi pemerintah, penjaminan plus belanja-belanja negara yang ditujukan untuk menjaga dan memulihkan ekonomi nasional yang terkena dampak akibat covid-19.

Saya ingin sampaikan kepada media bahwa proses pengambilan keputusan untuk penetapan program pemulihan ekonomi nasional dan revisi Perpres 54/2020 mengenai postur APBN itu dilakukan melalui proses konsultasi, baik di lingkungan pemerintah sendiri melalui rapat kabinet, Menko Perekonomian, Menko Maritim dan Investasi, dan berbagai lembaga seperti BI, OJK, dan LPS yang terlibat di dalam pembahasan desain tersebut, dan juga melalui konsultasi dengan DPR, meskipun DPR sedang dalam proses reses, namun kami mendapatkan izin untuk berkonsultasi melalui pimpinan DPR dengan badan anggaran dan Komisi XI. Oleh karena itu, masukan-masukan mereka tertuang juga dalam desain pemulihan ekonomi nasional ini.

Saya ingin sampaikan beberapa hal. Pertama, biaya penanganan covid-19 yang akan tertuang di dalam revisi Perpres adalah diidentifikasikan sebesar Rp677,20 triliun. Ini terdiri dari bidang kesehatan sebesar Rp87,55 triliun, termasuk di dalamnya adalah untuk belanja penanganan COVID, tenaga medis, santunan kematian, bantuan iuran untuk jaminan kesehatan nasional, untuk pembiayaan gugus tugas, dan insentif perpajakan di bidang kesehatan. Kedua, untuk perlindungan sosial yang menyangkut program PKH, sembako, bansos untuk Jabodetabek, bansos non-Jabodetabek, kartu pra kerja, diskon listrik yang diperpanjang menjadi 6 bulan, dan logistik untuk sembako serta BLT dana desa, itu mencakup Rp203,9 triliun. Yang ke-3 adalah dukungan kepada UMKM dalam bentuk subsidi bunga, penempatan dana untuk restrukturisasi dan mendukung modal kerja bagi UMKM yang pinjamannya sampai dengan Rp10 miliar, serta belanja untuk penjaminan terhadap kredit modal kerja darurat, kalau menggunakan kata-kata bapak presiden, kredit modal kerja yang diberikan untuk UMKM di bawah Rp10 miliar pinjamannya, itu dukungan APBN mencakup Rp123,46 triliun.

Keempat untuk insentif dunia usaha agar mereka mampu bertahan dengan melakukan relaksasi di bidang perpajakan dan stimulus lainnya mencapai

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

96 97

Rp120,61 triliun. Kemudian untuk bidang pembiayaan dan korporasi, termasuk di dalamnya adalah penyertaan modal negara, penalangan untuk kredit modal kerja darurat untuk non-UMKM Padat Karya, serta belanja untuk premi risiko bagi kredit modal kerja, bagi industri padat karya yang pinjamannya di atas Rp10 miliar hingga Rp1 triliun, termasuk penjaminan untuk beberapa BUMN, dana talangan, sebesar Rp44,57 triliun. Itu masuk kategori pembiayaan korporasi, baik BUMN, korporasi Padat Karya di atas Rp10 miliar hingga Rp1 triliun, dan untuk non-Padat Karya. Dan yang terakhir, dukungan untuk sektoral maupun Kementerian Lembaga serta Pemerintah Daerah yang mencapai Rp97,11 triliun. Jadi total penanganan covid-19 adalah sebesar Rp677,2 triliun.

Di dalam penanganan ini, kita bisa kategorikan. Pertama, untuk yang membantu masyarakat dalam rangka menopang daya beli mereka yang merosot akibat PHK maupun karena mereka dalam situasi yang rentan, seperti program PKH, kartu sembako, diskon listrik, bansos untuk non-Jabodetabek, bansos untuk Jabodetabek, BLT, dana desa, dan kartu pra kerja ini totalnya Rp178,9 triliun. Ada hal yang tadi diputuskan oleh sidang kabinet, yaitu untuk bansos yang selama ini diberikan dalam bentuk sembako. Pertama, bansos ini diperpanjang sampai Desember. Jadi untuk Jabodetabek sekarang akan sampai Desember, namun mulai Juli hingga Desember, manfaatnya turun dari Rp600.000 menjadi Rp300.000 per bulan. Non Jabodetabek juga dilakukan perpanjangan sampai dengan Desember, namun dari Juli hingga Desember nilai manfaatnya turun dari Rp600.000 menjadi Rp300.000 per bulan. Presiden tadi juga memutuskan untuk penyaluran bansos ini akan dilakukan secara tunai non-cash. Jadi dalam hal ini akan dilakukan transfer ke nama dan account mereka sesuai dengan data di Kementerian Sosial maupun kerjasama dengan pemerintah daerah masing-masing.

Untuk BLT dana desa yang sekarang juga diperpanjang hingga September, antara Juli hingga September, manfaatnya diturunkan dari Rp600.000 menjadi Rp300.000 sehingga total untuk BLT Desa ini akan mencapai Rp31,8 triliun. Sedangkan yang tadi bansos tunai non-Jabodetabek itu totalnya menjadi Rp32,4 triliun dan untuk bansos Jabodetabek totalnya Rp6,8 triliun. Dari data yang diperoleh dari data terpadu, penerima dari bansos itu mayoritas adalah para petani, peternak, dan pekebun, yaitu 18,4 juta. Kemudian pedagang dan pekerja sektor swasta 4,2 juta, pekerja bangunan

Presiden tadi juga memutuskan untuk penyaluran bansos ini akan dilakukan secara tunai non-cash. Jadi dalam hal ini akan dilakukan transfer ke nama dan account mereka sesuai dengan data di Kementerian Sosial maupun kerjasama dengan pemerintah daerah masing-masing.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

98 99

3,4 juta, pekerja pabrik sekitar 3,3 juta, supir dan pekerja sektor komunikasi 1,3 juta, nelayan hampir 900.000, dan sektor lainnya. Ini sudah mencakup 40% dari masyarakat. Itu adalah dukungan yang diberikan pemerintah untuk menahan daya beli agar tidak menurun akibat adanya covid dan merosotnya kegiatan ekonomi, terutama di level masyarakat di akar rumput.

Sekarang untuk dukungan yang ditujukan kepada sektor usaha, terutama untuk UMKM, itu sudah masuk beberapa skema yang akan masuk di Perpres postur APBN ini. Yang akan dimasukkan dalam Perpres baru adalah subsidi bunga Rp35,28 triliun. Ini eksekusinya nanti di semua lembaga keuangan di bawah pengawasan OJK, baik itu BPR, perbankan baik yang konvensional dan syariah, dan perusahaan pembiayaan, juga kredit usaha rakyat yang disalurkan melalui perbankan, serta yang non-bank melalui BLU pemerintah maupun BUMN, seperti PMN untuk program Mekar dan Pegadaian serta ultra mikro yang diberikan melalui PIP, juga melalui koperasi petani serta UMKM yang ada di bawah Pemerintah Daerah, itu masuk program bantuan subsidi bunga tersebut. Rp35,28 triliun yang akan mencakup lebih dari 60 juta account. Total penundaan pokoknya Rp285 triliun untuk kredit outstanding yang sebesar Rp1.601 triliun. Selain usaha kecil menengah mendapatkan subsidi bunga dan penundaan cicilan pokok selama 6 bulan, program pemulihan ekonomi kita juga menempatkan dana untuk lembaga keuangan dan bank memberikan kredit modal kerja kepada UMKM tadi sehingga mereka mampu tidak hanya bertahan karena covid, tetapi mampu mendapatkan kredit modal kerja baru untuk bisa meningkatkan kegiatan usahanya untuk yang di bawah Rp10 miliar. Kami bersama OJK sudah membuat surat keputusan bersama untuk melaksanakan dua program, yaitu program untuk subsidi bunga UMKM dan program penempatan dana untuk mendukung restrukturisasi serta program untuk pemberian kredit modal kerja barunya. Dengan memberikan jaminan dari sisi risiko kredit.

Oleh karena itu, dalam skema ini, kita juga menugaskan kepada Jamkrindo dan Askrindo untuk bisa memberikan jaminan bagi kredit modal kerja yang diberikan oleh lembaga keuangan perbankan kepada UMKM di bawah Rp10 miliar, yang kemudian premi imbal jasa penjaminannya, maupun counter guarantee serta loss limit-nya akan ditanggung oleh pemerintah sebagai risiko sharing sehingga lembaga keuangan dan perbankan pulih dan mau memberikan kredit modal kerja. Untuk pemberian penjaminan

kredit modal kerja ini, kami akan dukung melalui PMN kepada Jamkrindo/Askrindo sebesar Rp6 triliun plus imbal jasa penjaminan Rp5 triliun dan cadangan penjaminan untuk stop loss sebesar Rp 1 triliun. Jadi total program untuk menggulirkan modal kerja darurat kepada UMKM agar mereka bisa mendapatkan akses lagi sampai dengan Rp10 miliar melalui penjaminan dan stop loss yang mencapai Rp12 triliun. Ini diharapkan bisa meng-cover kebutuhan hingga mencapai Rp150 triliun volume kredit modal kerja baru yang bisa digulirkan sehingga UMKM bisa mulai bekerja kembali.

Kami juga akan menempatkan dana di perbankan yang melakukan restrukturisasi melalui SKB dengan OJK dan Kementerian Keuangan. Ini yang sudah dilakukan mekanisme pembahasan, dan implementasinya akan segera dilakukan dengan penetapan skema tersebut.

Yang selanjutnya adalah dukungan dalam pemulihan ekonomi, dukungan dalam bentuk insentif perpajakan kepada dunia usaha. Kita semua tahu bahwa sektor usaha mengalami tekanan yang luar biasa akibat covid ini. Oleh karena itu, perlu mendapatkan ruangan nafas bagi mereka sehingga mereka bisa survive mengatasi kondisi yang sangat berat melalui berbagai insentif perpajakan. Jadi, kita membantu dalam bentuk insentif perpajakan agar beban dari dunia usaha bisa dikurangi sebesar mungkin. PPh pasal 21 mencakup lebih dari 1.062 kelompok industri bisa mendapatkan insentif pajak ini. Jadi 1.062 kelompok usaha, dari mulai industri hingga jasa perdagangan, transportasi, kesehatan, dan lain-lain itu masuk dalam 1.062 kelompok ini. Total untuk PPh pasal 21 yang ditanggung pemerintah mencapai Rp25,6 triliun.

Kemudian untuk UMKM, pajaknya juga ditanggung pemerintah sehingga mereka tidak perlu membayar pajak final 0,5%. Jadi tahun ini, mereka mendapatkan subsidi untuk tidak membayar pajak. Untuk perusahaan yang mengimpor bahan baku, 431 kelompok usaha yang melakukan impor bahan baku terutama industri manufaktur, mereka juga dibebaskan PPh pasal 22 impor sebesar Rp14,75 triliun. Kemudian untuk korporasi, angsuran PPh pasal 25-nya dikurangi sebesar 30% untuk 846 kelompok usaha, mulai dari manufaktur hingga jasa, semuanya mendapatkan insentif ini. Besaran insentifnya Rp14,4 triliun. Dan untuk 431 kelompok usaha, kita melakukan pengembalian pendahuluan PPN sehingga cash flow dari perusahaan

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

100 101

Selanjutnya adalah dukungan untuk BUMN yang dianggap memiliki pengaruh yang besar terhadap hajat hidup masyarakat. Peranan BUMN dari sisi sovereign statusnya memiliki eksposur yang besar terhadap sistem keuangan dan juga dimiliki pemerintah dengan aset total yang dimiliki cukup besar.

terkurangi bebannya dengan pengembalian PPN secara lebih dahulu sebesar Rp5,8 triliun.

Seperti diketahui dalam Perppu, kita juga menurunkan tarif pajak korporasi badan sebesar 3% sehingga korporasi membayar tarif PPH turun dari 25% menjadi hanya 22%. Ini pasti memberikan dampak yang lebih positif kepada perusahaan sehingga diharapkan mereka bisa lebih mampu bertahan. Jadi total dari insentif perpajakan kita mencapai Rp123,01 triliun yang dinikmati oleh ribuan kelompok usaha yang memang dianggap eligible untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk insentif perpajakan.

Bagian yang selanjutnya adalah dukungan untuk BUMN yang dianggap memiliki pengaruh yang besar terhadap hajat hidup masyarakat. Peranan BUMN dari sisi sovereign statusnya memiliki eksposur yang besar terhadap sistem keuangan dan juga dimiliki pemerintah dengan aset total yang dimiliki cukup besar. Program pemulihan ekonomi ini ada 12 BUMN yang mendapatkan dukungan. Dari mulai PLN yang akan mendapatkan tambahan untuk subsidi diskon listrik yang diperpanjang, penyertaan modal negara, dan pembayaran kompensasi dari piutang pemerintah yang akan dibayarkan sebesar Rp45,4 triliun. Kedua, untuk Hutama Karya dinaikkan PMN-nya dari 3,5 triliun ditambah Rp7,5 triliun sehingga menjadi Rp11 triliun. Untuk kereta api akan ditambahkan dana talangan sebesar Rp3,5 triliun. Untuk Bahana BPUI yang menangani Jamkrindo dan Askrindo akan mendapatkan penyertaan modal negara sebesar Rp6 triliun dalam rangka program penjaminan kredit modal kerja darurat tadi serta PMN non tunai sebesar Rp268 miliar. Dan untuk PNM yang melakukan program ultra mikro Mekar akan ditambahkan penanaman modal negaranya dari Rp1 triliun menjadi Rp2,5 triliun. Ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas dalam memberikan dukungan kepada usaha ultra mikro yang di bawah Rp10 juta.

Dua BUMN yang lain, yaitu Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) maupun Bulog mendapatkan dukungan. ITDC dalam hal ini adalah Rp500 Miliar untuk PMN tahun ini dan untuk Bulog karena mendukung operasi bantuan sosial akan mendapatkan penyaluran sebesar Rp10,5 triliun. Jadi program pemulihan ekonomi yang dilakukan melalui BUMN mencakup tadi 12 BUMN dari sisi subsidi, dari sisi penyaluran bansos, dari sisi PMN, serta dana talangan totalnya adalah Rp52,57 triliun.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

102 103

Peranan dari pemerintah daerah menjadi penting dalam pemulihan ekonomi ini. Dan kita memasukkan di dalam postur APBN revisi, dana insentif daerah tambahan sebesar Rp5 triliun, serta dana alokasi khusus fisik untuk mendukung Pemerintah Daerah yang akan melakukan program-program swakelola padat karya yang menggunakan tenaga lokal yang bisa diselesaikan dalam kurun waktu 5 bulan ke depan sebelum berakhirnya Tahun Anggaran 2020, kami mengalokasikan Rp8,7 triliun. Plus tadi Bapak Presiden meminta kami untuk menaikkan fasilitas pinjaman ke daerah. Saat ini dibahas Rp1 triliun, Presiden meminta kami membuat kajian mengenai kebutuhan Pemerintah Daerah yang menghadapi kondisi penerimaan asli daerah turun drastis akibat covid dan penerapan PSBB untuk bisa mendapatkan akses pinjaman sehingga mereka bisa melakukan program-program daerahnya dalam penanganan covid maupun memulihkan ekonominya.

Di dalam sidang kabinet, kita juga memberikan dukungan kepada sektor pariwisata, sektor perikanan dan nelayan, serta sektor pertanian dan sektor perumahan yang tujuannya adalah untuk memulihkan kegiatan ekonomi, selain program padat karya dari Kementerian Lembaga yang mencakup Rp18,44 triliun. Ini adalah program pemulihan ekonomi keseluruhan.

Jadi saya ulangi lagi, dari sisi demand side melalui bansos dan bantuan-bantuan untuk meningkatkan kemampuan konsumsi masyarakat dan untuk mendukung daya beli masyarakat. Kedua, dari sisi produksi, kita membantu UMKM melalui bantuan subsidi bunga, bantuan untuk restrukturisasi, bantuan untuk kredit modal kerja, dan juga bantuan kredit modal kerja bagi sektor korporasi, padat karya, serta bantuan kepada BUMN, selain itu kita memberikan insentif atau bantuan perpajakan. Dengan program tersebut, Perpres 54 akan direvisi untuk mencerminkan kebutuhan yang kita antisipasi hingga akhir tahun. Kita tentu terus berupaya agar pertumbuhan ekonomi kita tidak menurun tajam seperti yang dihadapi banyak negara-negara lain di dunia yang bahkan masuk zona negatif. Kalaupun kuartal kedua terjadi dampak yang sangat berat, program pemulihan ekonomi nasional ini diharapkan tidak merosot tajam dan kuartal ketiga serta keempat tahun 2020, ekonomi sudah bisa mulai pulih kembali.

Di dalam sidang kabinet, kita juga memberikan dukungan kepada sektor pariwisata, sektor perikanan dan nelayan, serta sektor pertanian dan sektor perumahan yang tujuannya adalah untuk memulihkan kegiatan ekonomi,

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

104 105

Dengan program pemulihan ekonomi dan penanganan covid tahun 2020 ini, maka APBN 2020 mengalami perubahan postur. Pertama, pendapatan negara akan dikoreksi lagi dari Perpres yang tadinya menyebutkan Rp1760,9 akan mengalami penurunan ke Rp1699,1 triliun di mana penerimaan perpajakan dari Rp1462,6 triliun menjadi Rp1404,5 triliun. Belanja negara akan meningkat di dalam Perpres 54/2020 dari sebesar Rp2613,8 triliun akan direvisi menjadi Rp2738,4 triliun atau terjadi kenaikan belanja Rp124,5 triliun yang mencakup berbagai belanja untuk mendukung pemulihan ekonomi dan penanganan covid, termasuk untuk daerah dan sektoral.

Dengan demikian, Perpres 54/2020 mengenai postur akan direvisi dengan defisit yang meningkat dari Rp852,9 triliun atau 5,07% dari GDP meningkat menjadi Rp1039,2 triliun atau menjadi 6,34% dari produk domestik bruto. Kenaikan defisit ini akan tetap kita jaga secara hati-hati. Kami akan menggunakan berbagai sumber pendanaan yang memiliki risiko paling kecil dan biaya yang paling kompetitif atau paling rendah, termasuk menggunakan sumber internal pemerintah sendiri, seperti penggunaan saldo anggaran lebihnya pemerintah, dana abadi yang dimiliki pemerintah untuk bidang kesehatan dan BLU, serta penarikan pinjaman program dengan bunga yang rendah.

Kemudian kita akan melakukan penerbitan surat berharga negara di domestik maupun global, dan dukungan dari Bank Indonesia melalui kebijakan-kebijakan moneternya, seperti penurunan giro wajib minimum dan berbagai program yang melibatkan pembiayaan below the line.

Kami bersama Gubernur BI melakukan SKB mengenai mekanisme pembiayaan yang above the line melalui market. Dan kami akan melakukan lagi SKB kedua mengenai burden sharing untuk menjaga sustainabilitas dari kebijakan fiskal maupun dari independensi serta kredibilitas dari kebijakan moneter. Kita berdua akan menyampaikan surat kesepakatan bersama ini karena kami berdua harus menjaga kualitas kebijakan moneter dan fiskal untuk menjaga stabilitas makro ekonomi, mendukung pemulihan ekonomi secara berkelanjutan, dan di sisi lain tetap prudent dan asas transparansi

dan akuntabilitas tetap dilaksanakan oleh kedua institusi moneter dan fiskal ini. Kita juga melakukan bersama OJK sehingga peranan lembaga keuangan, baik perbankan maupun bukan bank, bisa ikut melaksanakan proses pemulihan ekonomi dan juga ikut sharing risiko dan burden-nya.

Kita berharap ekonomi kita dan dunia yang mengalami tekanan luar biasa akibat pandemi covid ini bisa terus kita jaga bersama dan kita meminimalkan dampak negatifnya, serta secara bertahap membangun pondasi bagi pemulihan ekonomi nasional secara bergotong-royong, bersama-sama, sinergis, dan saling mendukung.

Ini yang telah disampaikan di sidang kabinet. Dan tekanan yang berat di tahun 2020 nanti akan berakibat juga kepada postur tahun 2021 dan selanjutnya. Sebentar lagi kami menyiapkan RAPBN tahun 2021, kita harapkan akan tetap konsisten dalam tema menjaga dampak covid dari sisi kesehatan, dari sisi masyarakat sosial, terutama masyarakat miskin, dan dari sisi ekonomi, serta secara terus-menerus kita mendukung pemulihan ekonomi sehingga masyarakat bisa mendapatkan dampak positif dari program-program pemerintah tersebut.

Mungkin demikian dari saya, cukup panjang karena ini menyangkut program pemulihan ekonomi yang extra ordinary, yang luar biasa, dan dukungan APBN yang memang mencakup berbagai bidang yang cukup luas dan dampaknya terhadap postur APBN tahun 2020.

Terima kasih.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

106 107

Top Executive Leaders Session (TELS)

10

Gedung Juanda3 Juni 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

108 109

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pada hari yang berbahagia ini, marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena kita masih diberikan nikmat sehat dan dapat bertemu pada acara ini, Top Executive Leaders Session (TELS). Kalau kita lihat COVID ini sebagai sesuatu fenomena yang extra ordinary atau luar biasa, dari sisi magnitude masalahnya, complexity-nya, maupun dari sisi speed dan implikasinya. itu semuanya sudah tergambarkan bahwa ini bukan masalah sepele. Dan untuk bisa mengurangi atau mencegah penyebarannya, hal ini berdampak luar biasa kepada masalah sosial dan ekonomi. Yang disebut sebagai perfect storm adalah kalau di ekonomi atau di pengelolaan keuangan negara bagi saya sebagai Menteri Keuangan, dengan COVID-19 ini kemudian memunculkan gejolak kepanikan yang dapat kita lihat pada bulan Maret-April yang lalu di pasar uang, karena mereka belum bisa men-digest ini. Sehingga COVID-nya sendiri adalah ancaman dari sisi jiwa dan kesehatan, kemudian reaksinya dalam bentuk kepanikan. Dan implikasi dari COVID dengan social distancing dan semi Lockdown menyebabkan kondisi ekonomi dan sosial atau ekonomi dan keuangan kita mengalami dampak yang menurun tajam.

Bagi keuangan negara, ini berarti saya harus menghadapi multiple challenges yang disebut perfect Storm itu. Bagaimana supaya APBN bisa mendukung langkah-langkah emergency di bidang kesehatan, bagaimana APBN harus bisa segera melakukan langkah-langkah untuk bisa mendukung dan melindungi masyarakat, bantuan sosial, karena COVID ini yang terkena paling pertama adalah masyarakat bawah. Berbeda dengan global financial crisis yaitu terjadi di Lehman Brothers atau di bank yang besar dan kemudian dampaknya spillover ke ekonomi. Kalau COVID ini langsung ke rakyat yang paling bawah. Jadi bagaimana APBN bisa segera merespons kebutuhan untuk melindungi masyarakat atau social protection. Bagaimana APBN harus bisa melindungi dunia usaha supaya tidak terjadi kebangkrutan massal, baik di usaha kecil menengah sampai kepada yang besar. Bagaimana COVID jangan sampai menyebabkan krisis keuangan.

Semuanya ini sudah multitude ditambah dengan gejolak kepanikan, di mana nilai tukar bergejolak karena adanya capital flight pada bulan Maret yang lalu. Hanya dalam waktu seminggu Rp124 trilyun dana keluar dari Indonesia karena semuanya menarik dan kemudian tidak ada transaksi atau transaksinya hampir berhenti. Itu betul-betul mengakibatkan gejolak di nilai tukar, surat berharga negara kita, dan harga saham. Dan guncangan itu, apabila tidak dikelola, bisa menimbulkan confidence kepada sistem keuangan kita. Belum lagi sistem keuangan perbankan dan non-bank, semua menghadapi non-performing loan atau klien mereka sekarang menghadapi persoalan COVID. Jadi Inilah yang disebut tadi, semua arah dan semua sisi mengepung kita. Padahal APBN diminta untuk merespon segera karena kalau tanpa dukungan APBN ini, tidak akan jalan.

Jangan lupa, COVID ini terjadi atau pandemi dideklarasikan bulan Maret. APBN tahun 2020 itu tidak ada di dalam rencana anggaran akan menghadapi COVID. Jadi kita harus segera merespon supaya bagaimana langkah-langkah di bidang kesehatan bisa jalan, dari mulai gugus tugas, pengadaan PCR, pengadaan untuk alat pelindung diri, masker, ventilator, upgrading rumah sakit, semuanya bisa dijalankan. Dan APBN yang menjadi tumpuan bukannya immune terhadap COVID. Penerimaan pajak dan penerimaan non pajak kita juga drop karena yang menyetor pajak sedang semuanya kena COVID. Jadi di satu sisi penerimaan turun, belanjanya naik, defisitnya menggelembung, dan kita harus melakukan langkah sangat segera. Itulah yang saya sebutkan sebagai perfect storm.

Seperti yang saya tadi katakan, COVID itu adalah masalah kesehatan yang speed-nya luar biasa. Jadi kita melakukan itu dalam waktu yang begitu sangat pendek. Untungnya, dunia ini sekarang ada teknologi. Bayangkan, kalau COVID itu terjadi 20 tahun yang lalu di mana handphone-nya masih jadul, atau tidak ada handphone, atau tidak ada WA grup, email aja susah. Bayangkan itu kalau terjadi? Work from home tidak akan terjadi, orang di rumah without working. Jadi situasi ini dengan teknologi memungkinkan kita melakukan hal-hal yang dulu unthinkable. Jadi menurut saya itu

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

110 111

adalah hal yang kita lakukan. Jadi fokus kepada threat-nya, implikasi dari ancaman itu, dan kemudian kita langsung cari informasi, dan kita kemudian menyiapkan semua possibilities-nya.

Kalau di dalam kita di Kementerian Keuangan, kita tahu langsung APBN akan kena, padahal APBN harus menjawab solusi. Jadi kita langsung menyusun Perppu, minta kepada sidang kabinet, ini situasi akan seperti ini, Bapak Presiden. Defisit akan naik karena penerimaan kita drop, belanja kita untuk kesehatan dan segala macam akan naik, jadi ini pasti akan di atas 3%. Di atas 3% itu berarti kita harus mengubah Undang-Undang. Tidak mungkin mengubah UU tanpa Perppu, maka dibuat Perppu. Itu untuk satu hal.

Hal yang lain, kalau sampai terjadi ini terkena sektor perbankan dan sektor keuangan, maka LPS, OJK, BI sudah siap belum? Kalau sampai terjadi hal seperti ini, kita sudah berpikir belum? Jadi kita juga melakukan forward-looking exercise untuk kemudian kita mendefinisikan. Mungkin bedanya, kalau di sektor publik seperti saya pemerintahan dengan yang di korporasi seperti anda semua. Kalau di dalam korporasi kan ada di dalam kewenangan direksi, semuanya bisa deploy melakukan ini-ini. Kalau di pemerintahan, Anda terikat dengan Undang-Undang. Kalau di sana pasti juga ada tata kelola dan governance. Itulah yang mungkin membedakan. Jadi speed dan agility itu ya tetap sama, namun mungkin dari sisi skala dan dari sisi kompleksitasnya agak berbeda.

Pemerintah dalam hal ini kita sharing burden dengan Bank Indonesia. Kita sudah diskusi bagaimana kalau dengan tambahan Rp690 triliun lebih belanja untuk COVID. Bisa tidak sebagian itu yang akan dibiayai dengan surat hutang BI membantu dalam suku bunganya? Maka kita meng-create adanya mekanisme untuk BI bisa membeli di primary market, BI nanti bisa membeli private placement untuk SBN yang 0% bebannya untuk pemerintah. Itu kita lakukan. Untuk institusi yang lain juga harus melakukan hal yang sama. Karena kita tahu kondisinya akan masih berlangsung, kita bukannya oh udah selesai nih PMK 70, 255 dan yang lain terus saya liburan, kan tidak begitu. Kita lihat kok ini tidak jalan, ini jalannya seperti ini, waktu dipikirkan seperti ini, ternyata ini tidak jalan. Maka kita keep improving.

Jadi menurut saya Iya, saya berharap semua bidang usaha, anda juga keep improving. Kalau saya improving itu adalah policy, instrumen, speed, dan eksekusi gitu. Kalau Anda semuanya keep improving ya seperti gitu.

Kalau di dalam kita di Kementerian Keuangan, kita tahu langsung APBN akan kena, padahal APBN harus menjawab solusi. Jadi kita langsung menyusun Perppu, minta kepada sidang kabinet, ini situasi akan seperti ini, Bapak Presiden.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

112 113

Coba cari instrumen baru, bidang yang baru, bidang yang bisa bagaimana ekonomi bisa pulih lagi sehingga setiap elemen dari masyarakat bisa mengkontrobusikan dalam hal sharing role, yaitu berbagi perang, berbagi beban, dan berbagi tanggung jawab.

Ada pertanyaan atau joke yang beredar di media sosial, dilakukan oleh Suzanne Wok dari Twitter. Dia menanyakan “who let the digital transformation of your company? Multiple choice 3: A. The CEO. B. The CTO, C. COVID 19. Jawabannya COVID 19. Jadi yang men-transform kita sekarang is not a CEO atau CTO, it is the COVID. Dan saya juga sebagai CEO di Kementerian Keuangan, saya sebagai CFO negara, saya merasakan transformasi itu dipaksa secara luar biasa cepat secara overnight oleh COVID. Ternyata 4 bulan saya tidak di kantor yang ada di Wahidin, saya punya kantor juga di kantor pajak. Itu semuanya tidak saya pakai. Saya ada di ruangan saya ini aja di kubikel di rumah. Dan we can respond to this COVID for these past 4 months. Dari bikin Perppu, PMK, kita mendesain semuanya itu. Itu merupakan eye opening dan tadi open our mind. Oh ternyata kita bisa bekerja seperti ini.

Dalam situasi seperti ini tadi, transformasi digital hanya bisa dilakukan apabila kita punya infrastruktur digital. Kemenkeu punya tidak infrastruktur? Oh ternyata ada, tapi kita juga merasa bagian-bagian ini kurang. Kan sama, mungkin kompleksitasnya kita lebih banyak. Yang pajak, Bea Cukai, perbendaharaan, kita tersebar di seluruh Indonesia. Gimana caranya untuk Bea Cukai yang langsung di depan, pajak yang kemudian dia harus tutup tapi bagaimana tetap collecting, itu menjadi bahan review kita terus. Apakah work from home dan adanya pandemic ini akan mempengaruhi etos kerja kita, attitude kita, profesionalitas kita, dari sisi integrity, data security, dan confidentiality. Itu kan tetap harus dilakukan dari sisi itu. Jadi menurut saya, dengan adanya syok ini kita dipaksa berubah. Tadi saya sudah sebutkan kita langsung bikin yang disebut bisnis continuity plan kita. Dan kita sekarang di Kemenkeu membentuk satu task force karena saya yang minta. Kalau ternyata kita nanti akan berbulan-bulan ternyata kita bisa kerja dengan operating cost yang sangat kecil, ya berarti next year kita bisa dong operating cost-nya sekecil ini. Sekarang saya sudah bisa men-save hampir sekitar Rp1,2 triliun yang tidak bisa di-spent karena memang ada COVID, orang tidak bisa travelling, saya tidak perlu pergi ke G20 karena G20 sekarang pakai (e-meeting), saya seharusnya pergi ke Riyadh, seharusnya pergi ke Spring Meeting, seharusnya ketemu investor di London. Kan tidak

dilakukan ternyata, tapi saya tetap bisa tuh. Berarti yang selama ini dipikir itu harus ada ternyata tidak ada juga tidak apa-apa gitu kan.

Point saya adalah dalam digital transformation, ada infrastrukturnya penting, ada kemauan untuk melakukan, ada pemaksaan bahkan. Tapi jangan lupa dalam mentransform organisasi dan manusia, we are dealing with manusia. Dia punya perasaan, dia punya pikiran, dan dia punya aspirasi. Organisasi kita harus kita care sehingga waktu dia transform bukannya breakdown dan demoralisasi, tapi dia menjadi sesuatu yang lebih agile dan produktif. Dan kita bikin target-target. Seperti saya katakan target saya. Saya targetkan kalau seandainya Anda bisa saving dari sisi belanja kita gara-gara digital transformasi ini, saving-nya nanti saya pakai untuk membayar supaya insentif Anda lebih gede. Wah mereka lebih seneng. Dan itu kita lakukan berkali-kali. Umpamanya dulu mereka mengatakan Bu sekarang less paper, lama-lama paperless. Anggaran yang dipakai untuk membeli ATK kertas-kertas, kita saving dipakai untuk kesejahteraan, mereka akan senang. Kalau saya bilang sekarang listriknya dan air bisa dikurangi penggunaannya, anggaran itu kita save. Kita menjadi lebih Green, kita lebih environmental friendly, tapi mereka merasa bahwa mereka tidak dirugikan dengan transformasi itu. Hal-hal ini yang perlu kita sampaikan bahwa jangan kita menyampaikan kepada semua jajaran tujuan kita at all cost hanya untuk organisasi menjadi leen, efisien, dan yang lain-lain, terus yang lain dikorbanin, kan nggak. Ini adalah suatu di leadership kebersamaan. Itu yang mungkin menjadi sesuatu yang paling penting.

Terakhir, saya ingin tambahkan ya, kalau kita membuat keputusan itu kan menyangkut hajat hidup orang banyak, kita inginnya sempurna. Tetapi tidak akan mungkin keputusan itu sempurna. Di dalam dunia ini tidak ada yang sempurna. Jadi sebagai salah satu sikap leadership adalah Anda tidak boleh membuat keinginan untuk sempurna itu menjadi excuse untuk tidak bikin keputusan. Don’t let perfect itu sebagai the enemy of good. Kita memang ingin selalu perfect, tapi kalau kita tidak mencapai itu, kita sudah good, kita harus make decision. Kalau menunggu sampai perfect, akhirnya kita tidak bikin keputusan apa-apa. Namun kemudian tadi bagian dari open minded dan kita continue learner, kita langsung tahu Oh keputusan kita mungkin ada downside risk-nya, ada kelemahannya di sini, ya kita lihat kelemahannya itu gimana supaya tidak terjadi.

Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

114 115

PeringatanHari Pajak

11

Ses i Daring14 Jul i 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

116 117

Bismillahirromanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om Swastiastu. Namo Buddhaya. Salam Kebajikan.

Yang saya hormati, Pak Wakil Menteri, seluruh pejabat eselon 1, para pejabat eselon 2, 3, 4 dari jajaran Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan seluruh jajaran pegawai yang selama ini menjadi tulang punggung bagi berjalannya Republik Indonesia.

Pertama-tama, kita semua patut untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa karena pada pagi hari ini kita masih diberikan nikmat waktu, nikmat sehat, nikmat untuk bisa bertemu, meskipun dalam bentuk virtual, untuk merayakan Hari Pajak tanggal 14 Juli tahun 2020.

Kita semua tahu bahwa peringatan Hari Pajak dan penetapan Hari Pajak ditentukan berdasarkan lahirnya atau munculnya kata pajak di dalam perbendaharaan Republik Indonesia yang waktu itu sedang digodok untuk lahir. Kata itu muncul pada tanggal 14 Juli dari sidang Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Jadi, saya ingin mengingatkan pada seluruh jajaran pajak bahwa kelahiran institusi pajak itu didesain dan bersatu dengan kelahiran Republik Indonesia. Tidak ada suatu negara yang mendeklarasikan dirinya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat apabila dia tidak memiliki institusi dan kemampuan untuk mengumpulkan pajak sebagai penerimaan negaranya.

Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan karena tahun 2020 ini sebetulnya seharusnya menjadi tahun yang historical. Tahun ini kita memperingati Republik Indonesia yang ke-75 tahun. Biasanya kalau ada angka-angka yang bagus seperti 75 ini harusnya selebrasinya juga sangat khusus. Dan tahun ini seharusnya kita juga melakukan peringatan untuk 75 tahun lahirnya kata pajak dan kemudian menjadi ide membentuknya institusi pajak sebagai

tulang punggung penerimaan negara Republik Indonesia. Jadi, saya ingin menyampaikan selamat hari jadi kepada Anda semuanya, insan pajak yang telah bekerja dan berbakti untuk negara kita dan terus membangun untuk bisa terus mencapai tujuan bernegara.

Dalam tahun ini, kita semuanya tahu bahwa kita sedang menghadapi suatu kondisi yang extraordinary. Munculnya COVID-19 yang dideklarasikan oleh World Health Oganization (WHO) pada bulan Maret sebagai pandemi, merupakan suatu penyakit yang belum ditemukan vaksinnya dan meluas secara cepat dan ganas. Oleh karena itu, perubahan yang sangat luar biasa ini menjadi tantangan dan memberi suatu penugasan kepada kita semua. COVID-19 sudah menjangkiti lebih dari 200 negara. Kalau dari statistiknya, saat ini sebanyak 76.900 orang lebih yang sudah terkena dan yang meninggal 3.656 orang di Indonesia. Ada beberapa yang berasal dari keluarga kita sendiri, baik keluarga kita di rumah maupun keluarga di Kementerian Keuangan. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan rasa duka saya kepada saudara-saudara kita yang telah meninggalkan kita bersama karena COVID-19. Kita tahu bahwa COVID-19 itu real. Sampai hari ini kita tahu dan oleh karena itu, kita tetap mewaspadai. Namun sebagai institusi yang merupakan tulang punggung Republik Indonesia, kita tidak boleh menyerah dan kita tahu bahwa tugas kita justru akan semakin berat. Jadi, ini adalah suasana yang merupakan battleground atau pertempuran kita semua.

Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan selamat memperingati hari jadi, tapi saya ingin juga mendorong Anda semua untuk bangkit. Mari kita bangkit bersama. Kita bangkit bersama dengan suatu solidaritas kegotongroyongan. Tema Hari Pajak tahun ini dipilih secara sangat tepat yaitu Bangkit Bersama Pajak dengan Semangat Gotong Royong. Karena memang ini bukan masalah berapa angka pajak yang harus kita terima, tetapi kita melakukan tugas dan tanggung jawab dengan menyadari bahwa ancaman nyawa sangat nyatadan sudah ada korban di antara kita.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

118 119

Kita lihat COVID-19 kini telah menyebabkan dampak seperti apa. Kita tahu bahwa COVID-19 adalah masalah kesehatan. Kita mendengar pada sekitar bulan Januari, walaupun COVID itu sudah ada sebelum Januari 2020, bahwa ada satu kota di RRT namanya Wuhan yang terjangkit COVID, kemudian kota itu ditutup. Sebuah kota industri yang luar biasa sangat sibuk tiba-tiba lengang, tidak ada manusia yang keluar dari rumahnya. Dan kita mendengar cerita begitu banyak korban. Kemudian yang lebih dramatis, muncul video negara tetangga kita, Bandar Udara Changi Singapura yang kita semua tahu adalah merupakan denyut dari Negara Singapura dan perekonomiannya. Tiba-tiba menjadi lengang, tidak ada penumpang. Tidak ada orang berlalu-lalang. Dan COVID-19 masuk di Republik Indonesia secara official ditemukan pertama kali pada bulan Maret.

Mungkin Anda kembali lihat saja Whatsapp (WA) Anda pada bulan Maret. Banyak sekali yang mengirim suasana Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman yang kosong. Dan semua perkantoran kosong. Semua orang ada di rumah diminta tinggal di rumah. Jadi COVID-19 yang tadinya merupakan masalah kesehatan telah menimbulkan implikasi yang begitu meluas, bukan hanya orang tidak bisa dan tidak boleh bekerja berlalu-lalang, bahkan untuk kebutuhan yang sangat dasar dari manusia, yaitu untuk beribadah pun tidak dibolehkan pergi ke tempat ibadah, entah itu masjid, gereja, vihara.

Kita di Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara, memandang ini tidak hanya dari sisi bagaimana penyakit ini telah mencekam seluruh kehidupan bangsa dan negara di seluruh dunia. Namun, kita harus berpikir lebih dari sekadar ketegangan dan ketakutan. Kita justru harus bekerja pada saat semua negara, semua rakyat, semua dihinggapi oleh perasaan ancaman yang nyatadari sebuah makhluk yang tidak terlihat. Begitu nyatayang menyebabkan kita semua dipaksa untuk tidak keluar rumah. Justru pada saat kecemasan, ketakutan, kegentingan yang sangat besar itu kita diminta untuk berpikir lebih bagaimana kita harus menangani situasi yang genting ini dan memecahkannya. Artinya, Anda semuanya di Kementerian Keuangan, termasuk di DJP, adalah manusia-manusia yang tidak dibolehkan tenggelam dalam rasa cemas dan takut karena Anda tidak punya kemewahan untuk cemas. Kehidupan bangsa dan perekonomian sosial kita sangat tergantung dari bagaimana kita merumuskan langkah-langkah untuk menghadapi kegentingan ini dan bahkan mulai memikirkan cara untuk mencari solusinya.

Kita di Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara, memandang ini tidak hanya dari sisi bagaimana penyakit ini telah mencekam seluruh kehidupan bangsa dan negara di seluruh dunia. Namun, kita harus berpikir lebih dari sekadar ketegangan dan ketakutan.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

120 121

Dari Maret sampai dengan Juli, saya sampaikan kepada Anda semua, kita diliputi kecemasan, ketegangan, dan kekhawatiran terhadap keselamatan jiwa karena COVID-19 itu tidak pilih-pilih. Harusnya eselon 4 dulu, atau pelaksana dulu, atau satpam dulu. Tidak juga. Tidak ada diskriminasi di dalam COVID-19 ini. Dan oleh karena itu, kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran itu nyata. Dan dalam situasi ini, kita dipanggil wajib bekerja lebih keras agar negara/bangsa kita bisa mengatasi kegentingan, kerawanan, dan ancaman ini dan merumuskan langkah-langkah untuk tidak hanya sekadar menangani COVID-19, tetapi melindungi sosial, melindungi masyarakat kita, melindungi sektor ekonomi kita, melindungi sektor keuangan kita, dan membangkitkan mereka untuk bisa tumbuh lagi, untuk bangkit lagi. Maka, kita sendiri juga harus bangkit dan kita harus bangkit duluan, paling tidak dari sisi semangat, dari pemikiran, dari bagaimana kita bisa memformulasikan respon kebijakan.

Domino efek dan ancaman yang sangat besar itu sudah kelihatan di dalam perekonomian kita. Kuartal 1 ekonomi kita melemah, dari yang biasanya tumbuh di atas 5%, kita mengalami pertumbuhan yang di bawah 3% atau tepatnya 2,97%. Ini sebelum terjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang saat ini diterapkan. Karena Kuartal 1 adalah sampai Maret, jadi diterapkannya baru pada bulan Maret akhir, namun sudah bisa berdampak melemahkan ekonomi kita cukup signifikan. Dengan PSBB diterapkan secara lebih meluas seperti di luar Jakarta, di Jawa, dan di beberapa provinsi, maka kita tahu bahwa dampak terhadap sosial ekonominya menjadi sangat signifikan. Kondisi inilah yang memacu kita untuk segera mengusulkan dan merumuskan kepada Presiden dan kabinet untuk kemudian menyampaikan landasan Perppu Nomor 1 Tahun 2020. Alhamdulillah, Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang dirumuskan dalam situasi kegentingan yang luar biasa, dalam suasana bangsa dan rakyat yang masih sangat khawatir terancam COVID-19, dalam suasana yang ketidakpastian dan kita semua dipaksa untuk Work from Home (WFH), Alhamdulillah, Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang menjadi landasan hukum bagi kita untuk melaksanakan berbagai hal yang sifatnya extraordinary, langkah-langkah yang luar biasa di bidang keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan, sudah diterima oleh DPR dan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020. Itu milestone yang sangat penting. Itu adalah tahapan merespons kebijakan yang sangat penting.

Dari Perppu inilah kita melakukan berbagai turunan untuk menata lagi. Bagaimana keuangan negara mendukung Republik Indonesia menghadapi

COVID-19 dan ancaman akibatnya, termasuk bidang kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan. Kita rumuskan dalam suasana yang sangat dinamis. Maka, APBN kita dalam Undang-Undang yang tadinya kita desain dengan keinginan untuk mendapatkan penerimaan negara mencapai lebih dari Rp2.233 triliun, kita revisi dari Perpres 54 ke Perpres 72 menjadi hanya Rp1.642,6 triliun. APBN yang tadinya diestimasi akan memiliki pendapatan Rp2.233 triliun direvisi menjadi Rp1.642,6 triliun. Itu adalah suatu penurunan 27% dari target awal. Jadi kita sudah melihat, Anda semuanya melihat betapa dahsyatnya COVID-19 ini karena menyebabkan masyarakat tidak berinteraksi, tidak bisa melakukan aktivitas yang merupakan nadi dari kegiatan sosial dan ekonomi. Dan oleh karena itu, banyak sekali perusahaan-perusahaan dari mulai yang besar sampai yang levelnya sangat kecil, semuanya terdampak. Dan itu artinya penerimaan negara kita dari perpajakan juga sangat terdampak akibat COVID-19 ini.

Dalam suasana inilah kita juga harus berikhtiar. Di sisi lain, belanja negara kita luar biasa meningkat. Untuk penanganan COVID-19 saja, kita memformulasikan belanja lebih dari Rp697 triliun. Itu mulai dari penanganan di bidang kesehatan, memberikan apa yang disebut bantuan sosial secara luas kepada seluruh masyarakat, termasuk mereka yang terkena PHK, sampai membantu usaha kecil-menengah, baik yang sudah punya akses kepada bank melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), maupun yang tidak melalui bank, pinjaman-pinjaman, dan kita memberikan mereka dukungan dalam bentuk tidak membayarkan cicilan maupun untuk memberikan subsidi kepada bunganya. Dan kita masih memberikan insentif usaha di bidang perpajakan. Yang usaha kecil pajaknya ditanggung pemerintah, PPH 21 ditanggung pemerintah, pajak korporasi selain diturunkan juga memberikan diskon massanya 30%, PPH 22 impor, PPH final 26, PPN restitusi yang dipercepat, semuanya kita berikan agar dunia usaha dalam menghadapi syok yang sangat besar ini, mereka bisa tetap survive. Jadi sekarang fokus kita adalah bagaimana masyarakat bisa survive dari ancaman kesehatan dan mereka bisa survive dari ancaman ekonomi. Bagaimana manusia dan sektor usaha bisa kedua-duanya survive dari ancaman kesehatan dan dari sisi ancaman kondisi ekonomi yang melemah secara sangat drastis.

Kuartal kedua ini, kita bahkan sudah mengestimasi pertumbuhan ekonomi kita akan minus. Estimasi dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF) sebesar minus 3,8%. Ada estimasi yang lebih jelek mencapai di atas minus 5%.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

122 123

Apakah kita mampu comply terhadap protokol kesehatan dan oleh karena itu kita mampu untuk menjadi negara yang bisa mengatasi penyakit atau virus ini, namun tetap bisa melakukan aktivitas ekonomi dan sosial secara aman.

Dan keseluruhan tahun untuk tahun ini, pertumbuhan itu masih dalam range minus 0,4% hingga 1% menurut estimasi dari BKF. Kalau Anda lihat proyeksi dari institusi lain bervariasi. Anda akan bertanya, seberapa akurat? Semuanya menggunakan asumsi. Asumsinya apakah COVID-19 akan selesai, bisa diatasi, bisa dicegah, tidak muncul apa yang disebut gelombang kedua. Dan asumsi-asumsi ini tergantung dari disiplin masyarakat, efektivitas kita dalam membimbing masyarakat, kepatuhan mereka terhadap protokol kesehatan. Dan semua ini tidak mudah. Ini tidak mengenal negara kaya, negara miskin, negara menengah, negara Timur, negara Barat, negara Islam, negara non Islam. Semuanya sama saja. Apakah kita mampu comply terhadap protokol kesehatan dan oleh karena itu kita mampu untuk menjadi negara yang bisa mengatasi penyakit atau virus ini, namun tetap bisa melakukan aktivitas ekonomi dan sosial secara aman.

Anda semuanya di DJP tadi disampaikan oleh Pak Dirjen, mulai dari WFH dan sekarang secara bertahap Work from Office (WFO), yang tadinya 25% sekarang menjadi 50%. Saya berharap bahwa Anda semua di dalam menjalankan tugas negara, yaitu mengumpulkan pajak Rp1.198 triliun yang tadi Pak Dirjen katakan ini adalah suatu target yang realistis. Realistis itu berarti bisa dicapai. Jadi kalau sampai tidak tercapai, itu berarti lebih kepada kapasitas dan kompetensi Anda. Ya kan? Karena kita sudah menurunkan 27% lebih targetnya dengan estimasi ekonomi kita memang mengalami tekanan yang luar biasa.

Pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan akan menurun, bahkan Kuartal 2 akan minus 3,8%. Pemerintah dari sisi upaya policy-nya, strateginya ingin pada Kuartal 3 dan 4, kita bisa membangkitkan ekonomi lagi. Dan kebangkitan ini, kita berharap pajak juga sudah mulai bisa bangkit lagi karena kita berharap dunia usaha bisa survive. Namun jangan dikira bahwa Anda hanya sekadar mengumpulkan pajak. Fokus kita membuat dunia ekonomi dan dunia usaha bisa survive. Maka yang dilakukan pemerintah sekarang adalah mendorong dan memberikan bantuan sebanyak mungkin agar mereka bisa survive dan bangkit kembali. Selain tadi insentif perpajakan, kita masih memberikan berbagai dukungan-dukungan dari sisi impor bahan baku, untuk kemudian pembelian barang-barang produk Indonesia melalui APBN, kita menggunakan seluruh instrumen kita untuk bisa membantu seluruh masyarakat dan dunia usaha. Kita juga menggunakan dana kita yang ada di Bank Indonesia, cash kita ditaruh di perbankan agar bank mampu untuk menggelontorkan dan mendorong

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

124 125

aliran darah kepada perekonomian kita lagi dengan suku bunga yang lebih rendah.

Anda semua tahu dengan penerimaan pajak yang merosot, sedangkan belanja naik, kita harus mengalami defisit yang luar biasa besar. APBN kita tadinya didesain dengan defisit yang semakin mengecil, yaitu 1,76% dari GDP atau hanya Rp307 triliun. Anda semua tahu bahwa selama ini kita selalu dikatakan kita berhutang dan berhutang. Anda tahu sekarang defisit kita akan mencapai Rp1.039 triliun. Ini terjadi untungnya bahwa dalam kondisi APBN kita sudah mulai kita pulihkan kesehatannya. Rasio utang terhadap GDP kita di kisaran 30, defisit kita tadinya hanya 1,76% dengan Primary Balance kita mau mendekati 0. Upaya selama 4 tahun ini, kita menyehatkan APBN betul-betul merupakan suatu hikmah pada saat kemudian kita menghadapi ancaman yang sangat dahsyat seperti COVID-19 sehingga bahkan kita memerlukan Perppu untuk mengangkat atau membuka kapasitas defisit yang maksimum 3%. Dan situasi ini tidak terhindarkan karena belanja yang tadi saya sebutan untuk membantu rakyat, kesehatan, dunia usaha itu tidak bisa dan tidak boleh ditunda karena ini adalah bagian dari survivability kita. Jadi jajaran Kementerian Keuangan harus mengelola beban yang luar biasa. Di satu sisi, penerimaan harus tetap kita bisa kumpulkan Rp1 demi Rp1 dalam suasana ancaman COVID-19. Di sisi lain, kita ingin menggelontorkan belanja agar rakyat bisa terlindungi dari ancaman kesehatan maupun dari sisi ancaman kehidupan dan kesejahteraan.

Pendapatan rakyat kita drop. Hasil survey BPS menunjukkan semakin kecil pendapatan rakyat yang di bawah Rp2 juta, drop-nya hingga 70%. Penurunan pendapatan rakyat kita bervariasi antara 70% turun yaitu kelompok yang paling rendah, sampai 35% dari kelompok yang lebih menengah-atas. Itu adalah tekanan yang sangat serius. Jadi, kita tetap harus bagaimana kita tetap melakukan pemulihan ekonomi, tapi teman-teman pajak tetap bisa mengumpulkan penerimaannya sambil kita memberi insentif pajak. Itu namanya suatu tugas di antara conflicting tujuan dalam jangka pendek, tapi tidak dalam dalam jangka menengah-panjang.

Anda semuanya sudah ditakdirkan sama Yang Maha Kuasa untuk hidup di masa terjadinya COVID-19. Pasti ada pesan yang penting kenapa kita dipilih sebagai generasi yang harus menghadapi suatu tantangan dan ancaman yang terjadinya tidak 100 tahun sekali. Setiap masa ada tantangannya dan setiap tantangan ada manusianya. Anda di situ. Dan saya berharap jajaran

Anda semuanya sudah ditakdirkan sama Yang Maha Kuasa untuk hidup di masa terjadinya COVID-19. Pasti ada pesan yang penting kenapa kita dipilih sebagai generasi yang harus menghadapi suatu tantangan dan ancaman yang terjadinya tidak 100 tahun sekali.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

126 127

dari DJP semuanya dengan keimanan Anda, religiusitas Anda semuanya, keyakinan Anda semuanya bahwa hidup kita ada yang menciptakan, ada yang menuntun, dan ada yang melindungi. Anda semuanya sebagai manusia pajak dengan kompetensi Anda, profesionalitas dan komitmen Anda, kita semuanya dengan seluruh dimensi itu sekarang dipilih untuk menjalankan tugas pada sebuah masa yang sangat sulit. Dan saya tahu ujian ini akan menentukan siapa yang akan lulus menjadi manusia yang lebih baik dan menjadi bangsa yang lebih baik. Saya berharap Anda semuanya akan menjadi manusia yang lebih baik dan kita semua berkontribusi untuk membangun agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik sesudah kita menghadapi ancaman COVID-19 ini. Lebih baik itu artinya apa? Anda mungkin di dalam menyikapi pekerjaan Anda, upaya-upaya dilakukan maksimal, upaya-upaya yang sifatnya rasional, ikhtiar kita bersama, kita lakukan.

Tadi Pak Dirjen Pajak menyampaikan telah melakukan reorganisasi. Sebanyak 18 kantor Pratama diubah menjadi Madya, 80% penerimaan akan tergantung dari kantor Madya hingga kantor-kantor LTO Khusus dan Madya. Tetapi saya tidak berarti mengatakan yang 20% tidak penting karena basis pajak kita masih sangat terbatas, jadi perluasan menjadi penting. Pak Dirjen menyampaikan bahwa peranan Kanwil menjadi penting. Saya berharap untuk pelaksanaan tugas perpajakan dan pajak ini, beban tidak hanya ada di Dirjen atau staf ahli. Kita semuanya ada di dalam keseluruhan Kanwil dan Kepala Kantor secara merata dan adil. Beban, tanggung jawab, panggilan komitmen, itu semuanya adalah pada kita semua di setiap masing-masing, posisi Anda menjadi sangat penting. Tadi Pak Dirjen mengatakan bahwa sekarang dengan 50% Anda masuk ke kantor tujuannya adalah untuk intensifikasi terutama dalam hal pengawasan. Lakukan secara cerdas, lakukan dengan tetap menggunakan protokol kesehatan. Saya tidak ingin mendengar jajaran kita terancam jiwanya dalam melaksanakan tugas, namun kita tidak bisa memungkiri bahwa panggilan tugas tidak bisa kita kesampingkan. Jadi lakukan tugas itu dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Saya minta kepada seluruh Kepala Kantor untuk selalu memperhatikan tingkat kesehatan dari mereka yang hadir secara fisik dari segi keselamatan

dan kesehatan. Karena COVID-19 ini, yang disebut masa puncak gelombang 1 saja belum kita alami. Jadi kalau pada bulan Maret-April yang lalu begitu tegang WFH semuanya, sekarang karena kita sudah sebagian masuk WFO, saya sudah berapa kali ke parlemen, saya ke kabinet, saya harus hadir di berbagai tempat, kita upayakan untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. Gunakan masker, ingatkan yang tidak menggunakan, jangan segan, jangan merasa itu adalah urusan dia karena sekarang ini COVID-19 urusan kita semua. Ada orang yang tidak melakukan, berarti dia menjadi salah satu potensi. Protokol kesehatan itu bukan untuk main-main, ini bukan masalah enak-tidak enak, siapapun harus melakukan. Karena seperti saya sebutkan tadi, COVID-19 tidak memilih. Ini adalah situasi yang berbeda, jadi kita jangan merasa kalau seperti ini saya menjadi terlalu berlebih-lebihan. Saya minta kepada seluruh yang hadir, apalagi sekarang yang hadir di tempat yang lebih dari 20-30 orang. Gunakan masker, apalagi kalau Anda ada di kantor. Anda tidak seharusnya tidak menggunakan masker di kantor karena Anda bisa menjadi penyebar atau penerima. Anda semua tahu berapa banyak yang merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Bisa saja itu Anda, bisa saja adalah teman Anda, kelihatannya sehat, tapi dia membawa virus. Ini tidak untuk menstigmatisasi, tapi itu benar-benar nyata. Jadi saya minta semuanya untuk memiliki konsiderasi bahwa menggunakan masker itu bukan karena apa-apa, itu adalah rasa peduli kita kepada sesama dan peduli kepada diri Anda sendiri. Cuci tangan yang sering, maka saya minta fasilitas untuk cuci tangan harus dilihat. Tempat salat tolong dilihat. Jangan menggunakan sajadah untuk bergantian, bawa sendiri sajadah Anda. Saya mohon maaf agak detail karena kemarin kita sidang kabinet melihat bahwa begitu Jakarta dibuka, tingkat positifnya melonjak 2 kali lipat. Orang menganggap bahwa begitu dibuka, COVID-19 tidak ada, padahal COVID-19 nya masih gentayangan. Jadi, saya betul-betul minta kepada seluruh jajaran pajak, Anda bekerja harus tetap menjaga protokol kesehatan.

Dalam suasana ini, saya minta Anda tetap juga fokus terhadap apa yang harus dilakukan. Penerimaan pajak, pemberian fasilitas perpajakan, mendukung masyarakat dan dunia usaha untuk tetap bisa survive menghadapi COVID-19. Itu adalah keseimbangan yang tidak mudah, maka saya minta kepada AR dan semua kepala kantor, Anda perhatikan secara detail. Kalau kita sudah meluncurkan yang disebut insentif pajak, sampaikan

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

128 129

Sulit atau mempersulit itu dua hal yang berbeda. Saya minta semuanya tetap melakukan komitmen ini. Karena sekali lagi saya sampaikan, kemampuan kita untuk survive dari dampak COVID-19 itu tergantung kepada kita mau bekerja keras bergotong-royong untuk mencari policy yang seimbang tadi.

pada wajib pajak kalau memang mereka berhak menerima. Jangan disembunyikan. Jangan sampai Anda tidak rela, “jangan kasih insentif, nanti penerimaan saya turun”. Sampaikan kepada wajib pajak yang memang berhak menerima insentif. Saya kemarin sudah dapat laporannya sebagian yang menggunakan insentif lebih banyak perusahaan besar. Perusahaan menengah tidak tahu atau tidak mau atau terlalu repot mengurusnya. Kalau tidak tahu, kewajiban Anda untuk memberi tahu. Kalau tidak mau, itu pilihan mereka, tetapi kalau mereka tidak mau karena urusannya repot itu adalah PR kita. Repot itu karena apa? Apakah kita membuat sulit prosedurnya? Apakah kita menunjukkan bahwa kita tidak rela? Sulit atau mempersulit itu dua hal yang berbeda. Saya minta semuanya tetap melakukan komitmen ini. Karena sekali lagi saya sampaikan, kemampuan kita untuk survive dari dampak COVID-19 itu tergantung kepada kita mau bekerja keras bergotong-royong untuk mencari policy yang seimbang tadi. Tetap mengumpulkan serupiah demi serupiah yang memang harus kita kumpulkan dan memberikan secara ikhlas dan memberikan pelayanan yang sangat baik untuk insentif yang memang harus kita berikan. Itu adalah kombinasi yang tidak mudah. Maka saya minta leadership dari semuanya, dari mulai Dirjen, dari semua Kanwil, dari semua Kepala Kantor, Kepala Seksi, Anda semua harus mempelajari itu karena ini adalah desain policy kita. Policy kita tahun ini adalah tetap menjaga minimum penerimaan, namun kita memberikan banyak dukungan dan insentif kepada masyarakat dan kepada dunia usaha. Ini akan kita pantau per minggu. Bapak Presiden melihatnya per hari untuk belanja-belanja, tapi untuk kita seluruh APBN adalah seluruh program pemulihan ekonomi akan kita pantau per minggu.

Sedangkan untuk penerimaan pajak dan pemeriksaan, tolong dilakukan juga dengan sangat teliti dan hati-hati. Kita mulai bulan Juli ini juga membuat tax base baru, yaitu Kegiatan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Ini yang kita harapkan juga bisa menjadi salah satu tambahan basis perpajakan kita. Kita harap dengan kita saling bahu-membahu, saling mendukung, saling bergotong-royong, saling terus care atau peduli terhadap satu sama lain, kita insya Allah bisa menjalankan tugas negara yang luar biasa berat ini. Dan pemerintah, kita semua termasuk di Kementerian Keuangan termasuk yang akan terus diharapkan melakukan respon policy yang terus-menerus.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

130 131

Jadi artinya yang sudah ditetapkan kemarin, sebulan yang lalu, kita lihat kalau ada yang tidak jalan, apa yang tidak jalan? Perlu ditambah tidak? Atau yang ini tidak jalan, maka perlu untuk kita ganti tidak? Suasana akan sangat dinamis dan kita akan terus melakukan berbagai macam upaya, termasuk memformulasikan kebijakan terus-menerus agar ekonomi kita bisa kembali pulih.

Penerimaan pajak sampai dengan semester 1 disampaikan oleh Pak Dirjen tadi yang terberat adalah bulan Mei. Penerimaan banyak yang kontraksinya bahkan mencapai 50%, ada yang 35%, tergantung dari sektornya atau jenis pajaknya. Bulan Mei kontraksinya sangat dalam. Bulan Juni masih kontraksi, tapi sudah menunjukkan kontraksinya menurun yang tadinya minus di atas 30 menjadi hanya minus 20 atau belasan. Kita berharap bulan Juli sudah tidak kontraksi lagi, paling tidak mendekati nol dan kemudian momentum itu bisa kita jaga sampai dengan Agustus-September dengan catatan tidak terjadi outbreak gelombang yang memuncak. Jadi kita mencoba terus mengupayakan momentum pemulihan dengan tetap menjaga tidak terjadi outbreak yang makin meningkat. Saya berharap momentum ini terjaga di Kuartal ketiga. Dan kalau semuanya Insya Allah berjalan dengan baik, kita semua menjaga, masyarakat juga tadi disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan, maka ekonomi kita bisa mulai bertahap pulih kembali. Inilah yang sedang dan akan terus kita lakukan. Inilah yang ada di depan mata kita semua. Dan teman-teman Pajak juga tahu dalam situasi seperti ini, ekonominya terguncang, kita juga menghadapi aturan yang baru. Saya berharap semua upaya dari peraturan perpajakan bisa diformulasikan secara cepat, secara baik, secara akurat, dan bisa dieksekusi sehingga memang dampaknya dirasakan secara nyata dalam perekonomian kita.

Saya tutup dengan memberikan ringkasan. Anda semuanya terpilih menjadi satu generasi yang menghadapi tantangan yang luar biasa ini. Pasti sama seperti takdir, itu didesain oleh Yang Maha Kuasa dengan suatu cerita, planning/perencanaan, dan akhirnya akhiran yang baik. Saya berharap Anda semua menjadi makhluk yang menjalankan tugas dengan komitmen yang luar biasa, integritas yang penuh, profesionalitas dan kompetensi yang

tidak terkompromikan. Apakah Anda bekerja dari rumah, ataukah Anda bekerja dari kantor. Saya sedih kalau mendengar ada jajaran pajak yang masih mengkhianati integritas dan profesionalitasnya karena yang Anda khianati tidak hanya cita-cita Republik ini, yang Anda khianati tidak hanya teman sejawat Anda, tapi yang paling serius Anda mengkhianati hati nurani Anda sendiri, janji dan sumpah Anda sendiri.

Jadilah jajaran Kementerian Keuangan DJP yang betul-betul menyampaikan dan menjalankan amanah, yaitu tugas tanggung jawab secara penuh dan baik. Istilah agama Islam: Istiqomah. Kita semuanya berharap Anda mampu menjalankan dengan keikhlasan dan dedikasi. Dan itu semuanya akan menimbulkan suatu energi positif bagi kita semua. Kalau kita bersama-sama bergotong-royong, komitmen memberikan energi positif, profesionalisme kita jaga, integritas kita pelihara, maka Anda memberikan energi positif yang luar biasa. Mungkin target kita belum tercapai, tapi Anda telah memberikan yang terbaik. Tentu lebih baik lagi kalau Anda memberikan yang terbaik dan targetnya tercapai atau melebihi. Namun jangan sampai DJP terkena reputasi target tidak tercapai dan Anda mengkhianati profesionalitas dan integritas. Itu adalah aib yang tidak terbayar. Berapapun Anda terima uang, itu tidak membayar tadi nurani dan dignity Anda maupun pengkhianatan yang dilakukan.

Hati-hati menjalankan tugas. Sayangi keluarga Anda, jaga mereka, dan sayangi DJP, sayangi Republik Indonesia. Selamat bekerja, selamat merayakan Hari Pajak. Mari kita bangkit bersama secara bergotong-royong mencapai cita-cita Republik Indonesia. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om Shanti Shanti Shanti Om.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

132 133

Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2021

12

Aula Mezzanine 14 Agustus 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

134 135

Bapak-bapak dan ibu sekalian, para menteri yang hadir di mezzanine maupun melalui virtual, dan para media yang kami hormati. Kami akan sampaikan terutama beberapa indikator yang akan menjadi landasan bagi estimasi dan penetapan RAPBN 2021 yang dalam dua bulan ke depan masih akan dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat.

Pertama, tadi telah disampaikan oleh Pak Menko mengenai perkembangan COVID-19 dan beberapa negara tetangga kita yang mengalami resesi sangat dalam atau kontraksi sangat dalam pada kuartal keduanya. Ini memberikan peringatan kepada kita supaya kita juga tetap berhati-hati karena dampak COVID-19 ini, terutama di kuartal ketiga dan keempat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami tekanan akibat COVID-19. Kita melakukan revisi dari yang kita sampaikan pada bulan Maret-April. Tadinya, pemerintah memperkirakan tahun ini pertumbuhannya ada di kisaran -0,4% sampai dengan 2,3%. Perkiraan terakhir yang kita lakukan sesudah melihat realisasi kuartal kedua dan angka pada bulan Juli, kita perkirakan untuk pertumbuhan tahun 2020 range-nya ada di -1,1% hingga 0,2% artinya agak bergeser ke arah negatif atau mendekati nol. Karena kita melihat bahwa tekanan di kuartal kedua sangat dalam dan faktor-faktor untuk kuartal ketiga harus betul-betul diusahakan, tidak hanya tergantung dari pemerintah, meskipun pemerintah merupakan pemegang peran yang cukup besar di dalam pemulihan ekonomi.

Proyeksi ini terutama terkait pada konsumsi rumah tangga yang memang mengalami tekanan yang cukup dalam dan kita perkirakan pertumbuhan antara -1,3% hingga 0%. Sedangkan untuk Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang merupakan investasi juga masih di dalam kisaran zona negatif -4,2% hingga -2,6%, ekspor maupun impor seiring dengan tekanan yang luar biasa di global economy juga mengalami tekanan masih dalam zona negatif. Untuk ekspor yaitu -5,6% hingga -4,4% dan untuk impor -10,5% hingga -8,4%. Tentu kita akan melihat terutama pada pencapaian kuartal ketiga untuk melihat proyeksi 2020 ini.

Dengan ketidakpastian pada tahun 2020 yang masih akan terus berlangsung hingga akhir tahun, maka proyeksi ekonomi tahun depan, meskipun akan diperkirakan pulih, masih sangat tergantung pada keberhasilan penanganan COVID-19, terutama pada efektivitas penanganan COVID-19 dari masyarakat dengan partisipasi untuk disiplin protokol kesehatan, penemuan vaksin, dan ketersediaan vaksin tahun 2021. Dukungan ekspansi fiskal tahun 2021 masih akan tetap dilakukan dengan melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional, baik dari sisi demand dan supply serta sesuai dengan yang disampaikan oleh bapak presiden, akselerasi dari reformasi, terutama untuk mendorong produktivitas, daya saing, dan iklim investasi. Ini nanti terwujud dari sisi RUU Omnibus Law yang masih dalam pembahasan, reformasi anggaran, dan dari sisi lembaga pengelolaan. Kita tentu akan sangat dipengaruhi juga oleh prospek pertumbuhan ekonomi dunia yang pada kuartal ketiga nanti akan banyak muncul revisi proyeksi gross untuk tahun 2021, di mana untuk tahun 2021 nampaknya masih akan sangat tergantung juga kepada penanganan COVID-19 dan apakah terjadi second wave.

Dengan ketidakpastian ini, tentu kita akan terus menggunakan instrumen kebijakan yang dimiliki pemerintah secara maksimal. Koordinasi kebijakan fiskal-moneter akan terus dijaga untuk bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi, serta dapat menciptakan stabilitas terutama kepada instrumen-instrumen yang penting, seperti Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham, maupun nilai tukar. Burden sharing antara fiskal dan moneter yang selama ini sudah memberikan confidence dan cukup memberikan kontribusi terhadap sentimen positif di pasar SBN akan tetap kita jaga kredibilitasnya pada tahun depan. Dengan pemahaman bahwa situasi ini memang sangat eksepsional, namun kita tetap hati-hati untuk membangun fundamental dan kembali kepada trek pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

136 137

Nilai tukar tahun 2020 akan bergerak menguat pada kisaran Rp14.600. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah pemulihan ekonomi kita yang akan tentu menarik arus modal ke dalam dan terutama kalau faktor reform Omnibus Law juga akan bisa selesai, maka akan menciptakan confidence masuk dan capital flow masuk ke Indonesia dan ini pasti akan mengurangi volatilitas. Normalisasi kebijakan moneter dari negara Amerika dan negara-negara maju mungkin masih akan tertunda karena pemulihan ekonomi mungkin masih sangat tidak pasti. Dan peluang pemulihan ekonomi negara maju akan memberikan sentimen positif terhadap neraca pembayaran. Dari sisi inflasi, kami dengan Bank Indonesia akan tetap menjaga. Pemerintah untuk tetap dijaga pada kisaran 3%, terutama bagi sisi pemerintah adalah inflasi yang berasal dari produk-produk yang dijaga oleh pemerintah, maupun pada sisi volatile food. Ini yang selama ini bapak presiden telah memberikan perhatian luar biasa, makanya nanti anggaran mengenai ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas yang sangat tinggi.

Harga minyak untuk tahun 2021 diperkirakan pada kisaran US$45 per barel, ini tentu dengan asumsi bahwa pada tahun 2020 the worst is over. Kejadian sampai harga minyak pernah pada 1-2 hari mengalami negatif price, itu sudah dilewati dan sekarang sudah relatif stabil, yaitu pada kisaran US$40 per barel. Dengan seiring sedikit pemulihan yang terjadi di level global dan beberapa emerging, kita berharap harga minyak akan meningkat pada level pertengahan US$40-an, antara US$40-50 yaitu US$45 per barel. Lifting minyak dan gas kita masih cukup struggle. Lifting minyak kita adalah pada 705.000 barel per hari, itu lebih rendah selama 4 tahun terakhir, dan untuk lifting gas pun juga sekarang juga mengalami penurunan, meskipun untuk tahun 2021 kita harapkan akan sedikit lebih baik dibandingkan realisasi tahun ini.

Untuk angka kemiskinan dan pengangguran, tadi bapak presiden telah menyampaikan dalam pidatonya bahwa memang kita mengalami situasi berat dengan adanya COVID-19 ini, di mana target kemiskinan kita mungkin terkena dampak dari adanya COVID-19 yang kemudian menimbulkan kenaikan jumlah kemiskinan. Namun, kita akan tetap menjaga pada level single digit. Target kemiskinan tahun 2021 adalah antara 9,2% hingga 9,7%. Kita pernah mencapai 9,4% tahun 2019 sampai dengan awal tahun 2020 kemudian mengalami setback ke 9,78% karena adanya COVID-19 ini. Kita akan kembalikan pada track di antara 9,2% hingga 9,7%. Dari tingkat pengangguran juga sama, dengan adanya COVID-19 maka terjadi kenaikan

Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah pemulihan ekonomi kita yang akan tentu menarik arus modal ke dalam dan terutama kalau faktor reform Omnibus Law juga akan bisa selesai, maka akan menciptakan confidence masuk dan capital flow masuk ke Indonesia dan ini pasti akan mengurangi volatilitas

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

138 139

jumlah masyarakat yang terkena PHK. Dan jumlah pengangguran kita akan kembalikan pada track di kisaran 7,7% hingga 9,1%. Untuk gini ratio, kita akan jaga, meskipun COVID-19 ini memang akan menimbulkan dampak terhadap pelebaran kesenjangan akibat daerah-daerah atau masyarakat yang memiliki akses infrastruktur mungkin diuntungkan, namun daerah-daerah yang belum memiliki akses infrastruktur terasa sekali ketertinggalan dan keterbatasan karena adanya COVID-19 ini. Makanya nanti di 2021 ini, infrastruktur akan di-push lagi dan Information and Communication Technologies (ICT) akan ditingkatkan secara cukup signifikan.

Jadi asumsi dasar yang dipakai untuk melakukan estimasi RAPBN 2021 adalah pertumbuhan ekonomi antara 4,5% hingga 5,5% dengan inflasi 3%, tingkat suku bunga SBN 10 tahun di 7,29%. Nilai tukar di Rp14.600, harga minyak US$45 per barel, lifting minyak di 705.000 barel per hari, dan lifting gas 1.007.000 barel per hari. Untuk APBN ini sesuai dengan yang disampaikan bapak presiden temanya adalah percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reform. Jadi memang tujuannya adalah mendorong pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi. Kita semua tahu bahwa pemulihan ekonomi mutlak perlu apabila kesehatannya juga terjaga. Maka nanti dari sisi anggaran kesehatan akan terlihat anggaran yang masih cukup signifikan dialokasikan. Jadi untuk tema ini ada empat hal, melanjutkan dan mempercepat pemulihan ekonomi, yaitu dengan penuntasan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional, seperti yang sudah dilaksanakan di tahun 2020 diakselerasi atau diteruskan di tahun 2021.

Untuk reformasi struktural akan dilakukan penguatan, terutama di bawah Pak Menko Perekonomian, banyak sekali peningkatan dan perbaikan iklim investasi, daya saing, dan mendorong inovasi, perbaikan kualitas SDM melalui berbagai kegiatan vokasi, pendidikan, dan penelitian, reformasi di bidang kesehatan dan perlindungan sosial. Untuk prioritas pembangunan nasional akan dilakukan prioritas dan mendorong kembali prioritas nasional yang penting, seperti bidang SDM yaitu kesehatan pendidikan, dan untuk bidang infrastruktur yaitu teknologi komunikasi, kemudian infrastruktur yang lain, serta untuk bidang pariwisata dan ketahanan pangan.

Tahun 2021, defisit APBN di 5,5%. Ini lebih besar dari yang tadi dibahas dengan DPR semasa kita membahas di sebelum reses, yaitu pada rancangan APBN 2021 tentang pokok-pokok kebijakan fiskal. Defisit 5,5% ditetapkan karena kita masih melihat COVID 19 memberikan ketidakpastian yang masih

akan berlangsung sampai tahun depan. Dan oleh karena itu, kebutuhan untuk pemulihan ekonomi dan untuk ekspansi fiskal untuk mendukung pemulihan dan penanganan kesehatan masih dirasakan penting. Sementara, dari sisi pendapatan negara, kita masih akan lebih memberikan insentif untuk pemulihan ekonomi. Oleh karena itu target dari gross penerimaan negara dari perpajakan memang dibuat tidak terlalu tinggi. Untuk belanja negara, kita akan tetap mendukung program-program seperti bansos untuk akselerasi pemulihan, terutama untuk daya beli masyarakat yang paling rendah, akses untuk UMKM dan koperasi melalui subsidi bunga KUR dan dukungan program pada sektor terdampak, seperti pangan dan pariwisata. Dan untuk bidang pembiayaan kita masih akan melakukan restrukturisasi BUMN, BLU, dan pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) sesuai dengan amanat dalam Omnibus Law yang mungkin bisa disepakati. Kemudian peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM akan ditingkatkan melalui kapital yang akan diinjeksi untuk PIP di dalam rangka melakukan ekspansi bagi pembiayaan usaha ultra mikro dan untuk mendukung masyarakat berpendapatan rendah di bidang perumahan.

Postur dari APBN 2021 adalah sebagai berikut: pendapatan negara mencapai Rp1.776,4 triliun atau tumbuh 4,5%. Untuk penerimaan perpajakan Rp1481,9 atau hanya tumbuh 5,5%. Ini yang tadi saya sampaikan pertumbuhan dari penerimaan negara tidak dibuat tinggi karena kita masih akan lebih memberikan penekanan kepada insentif dan memberikan penekanan kepada mendorong pemulihan. Untuk PNBP mencapai Rp293,5 triliun atau bahkan mengalami kontraksi 0,2%, sedangkan penerimaan hibah akan sebesar Rp0,9 triliun. Belanja negara akan mencapai Rp2.747,5 triliun atau pertumbuhannya 0,3% sedikit lebih tinggi dari tahun ini di mana tahun ini adalah pengecualian yang sangat tinggi karena adanya COVID-19. Tahun depan tidak langsung dipotong, namun kita coba pertahankan agar kita bisa mampu untuk tetap mendukung pemulihan ekonomi. Belanja K/L mencapai Rp1.029 triliun meningkat cukup tajam dari Rp836,4 triliun tahun ini atau naik 23,1%. Sementara belanja non-K/L mengalami penurunan Rp921,4 triliun, ini dikarenakan beberapa pos akan dialihkan menjadi belanja K/L, terutama untuk penanganan COVID dan belanja-belanja prioritas.

Transfer ke daerah akan steady pada Rp796,3 triliun meningkat 4,2% dari tahun ini yang hanya Rp763,9 triliun. Dan dana desa naik sedikit, yaitu Rp72 triliun dari tahun ini yang meningkat Rp71,2 triliun. Sehingga defisit APBN mencapai Rp971,2 triliun atau dalam hal ini menurun dari tahun 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

140 141

Kita akan tetap mempertahankan beberapa insentif perpajakan dalam rangka untuk membantu cashflow dari wajib pajak, terutama untuk penyediaan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat, pembebasan dan penurunan bea masuk untuk akselerasi perekonomian dan investasi.

yang defisitnya diperkirakan mencapai Rp1039,2 triliun. Defisit Rp971,2 triliun ini adalah 5,5% dari estimated GDP tahun depan. Dengan defisit ini, pembiayaan anggaran akan diperkirakan mencapai Rp971,2 triliun ini juga mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun ini yang pembiayaannya mencapai Rp1039,2 triliun.

Teman-teman media yang saya sayangi. Kita akan melihat beberapa pendapatan pajak, beberapa bagian dari nota keuangan ini yang agak detail. Tetapi, nanti untuk beberapa Kementerian, pak menteri yang akan menyampaikan. Untuk pajak, tadi saya sampai sampaikan, penerimaan perpajakan tumbuh 5,5%. Sesudah tahun ini diperkirakan kita mengalami kontraksi 9,2% estimasi kita terhadap penerimaan pajak tahun ini di mana dunia usaha mengalami tekanan yang luar biasa. Kita akan tetap mempertahankan beberapa insentif perpajakan dalam rangka untuk membantu cashflow dari wajib pajak, terutama untuk penyediaan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat, pembebasan dan penurunan bea masuk untuk akselerasi perekonomian dan investasi. Kita juga mendukung perpajakan untuk peningkatan kualitas SDM melalui pemberian insentif bagi kegiatan vokasi dan litbang untuk penguatan kualitas SDM. Dan penguatan sektor strategis dalam rangka transformasi ekonomi akan diberikan berbagai insentif perpajakan melalui Omnibus Law perpajakan dan proses bisnis layanan yang akan semakin user-friendly yang berbasis IT. Kita akan terus memberikan penguatan bagi klinik ekspor dan klinik untuk percepatan investasi dan daya saing. Ini sesuai tema yang diangkat oleh Bapak Presiden sebagai prioritas seperti pembangunan kawasan-kawasan industri untuk transformasi ekonomi.

Untuk reformasi perpajakan, kami akan terus melakukan intensitas perpajakan di bidang perdagangan yang menggunakan sistem elektronik. Ekstensifikasi dan pengawasan berbasis individual, dan pemeriksaan serta penagihan serta penegakan hukum dengan berbasis risiko dan dengan azas keadilan. Kita juga akan mengembangkan fasilitas kepabeanan dan harmonisasi fasilitas fiskal lintas K/L, terutama juga mendukung transformasi ekonomi. Untuk penerimaan pajak tahun 2021 akan didukung oleh kinerja dari pemulihan ekonomi sendiri. Kalau ekonomi sudah mulai pulih, kita berharap penerimaan dari PPH dan PPN juga akan mulai secara bertahap pulih kembali. Tetapi kita akan tetap melakukan kebijakan-kebijakan agar proses dan kecepatan pemulihan tidak mengalami disrupsi. Maka, insentif seperti percepatan pengembalian pendahuluan PPn, insentif

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

142 143

PPh pasal 22, pajak yang ditanggung pemerintah, dan tax holiday serta tax allowance tetap akan diberikan atau akan menjadi insentif fiskal di dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi. Pertumbuhan pajak tahun depan untuk PPH nonmigas 3,2% dan untuk penerimaan PPN akan tumbuh sekitar 7,6% seiring dengan pemulihan ekonomi. Untuk kepabeanan dan cukai, kita juga tidak hanya dari sisi enforcement dan compliance, tapi lebih untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mendukung transformasi ekonomi, terutama dengan reform dari sistem nasional logistik ekosistem kita. Dengan target penurunan biaya logistik dan waktu logistik dari 111 jam menjadi kurang dari separuhnya, yaitu 55,8 jam. Dan kita berharap ini bisa mendukung penaikan ease of doing business kita dari 116 ke posisi 87 untuk masalah logistik. Reformasi di bidang penerimaan akan tetap dilakukan dengan melakukan enforcement di dalam penanganan kegiatan barang kena cukai ilegal. Untuk tahun depan, cukai kita harapkan tumbuh 3,6% dan untuk perdagangan pajak internasional akan tumbuh 4,4% seiring dengan pemulihan ekonomi global.

PNBP kita tahun depan masih akan dalam situasi yang stagnan, yaitu pertumbuhannya bahkan slightly di bawah 0% (tepatnya) 0,2%. Ini dikarenakan PNBP yang berasal dari sumber daya alam migas tahun ini mungkin akan meningkat, namun PNBP yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, target untuk deviden tahun depan hanya Rp26,1 triliun. Ini jatuh turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu untuk tahun 2020 masih Rp65 triliun dan untuk tahun 2019 bahkan sempat mencapai Rp80,9 triliun karena adanya sumbangan dari Bank Indonesia. BUMN biasanya sekitar Rp50 triliun. Untuk BLU dan yang lainnya masih relatif stabil kenaikannya, namun kita akan ada beberapa kenaikan dan PNBP lainnya akan tumbuh. Jadi dalam hal ini yang merosot cukup tajam adalah pada kekayaan negara yang dipisahkan, baik itu yang berasal dari BUMN maupun dari Bank Indonesia.

Belanja pemerintah tahun depan akan tetap tumbuh. Kalau kita lihat, belanja Kementerian Lembaga akan mengalami kenaikan yang cukup tajam sebesar 23,1%. Ini terutama kalau kita buka dan kita kategorikan dari belanja pegawai, barang, dan modal serta bansos. Untuk belanja pegawai tetap kita jaga efisiensinya, namun pemerintah akan mengembalikan lagi pemberian gaji 13 dan THR sesuai dengan policy tahun-tahun sebelumnya, yaitu

pemberian gaji ke-13 dan THR dengan penghitungan yang penuh, yaitu sesuai dengan tukin mereka. Kemudian jumlah pegawai masih akan tetap dikendalikan dengan adanya pola kerja dan proses bisnis karena adanya COVID-19 ini makin efisien dan reformasi birokrasi akan tetap jalan. Untuk belanja barang, kita harapkan, walaupun K/L anggarannya meningkat, namun ini dilakukan tetap dengan efisiensi, terutama dengan adanya work from home dan berbagai kebijakan inovasi di bidang birokrasi, seperti penggunaan open space dan dukungan IT sehingga kita berharap birokrasi tetap efisien, namun fokus kegiatannya adalah untuk sebesar-besarnya manfaat bagi rakyat. Kita juga akan melakukan penajaman dan sinergitas belanja barang yang diserahkan ke masyarakat dan kepada Pemda. Ini terutama untuk beberapa Kementerian, seperti nanti ada Menteri PUPR di sini, belanja-belanja yang akan dihibahkan akan terus ditingkatkan agar tidak terjadi situasi di mana sesudah belanjanya diperoleh, kemudian masyarakat atau Pemda tidak atau belum siap menerima. Untuk belanja modal, kegiatannya akan betul-betul mendukung beberapa kegiatan belanja modal yang tertunda tahun ini. Seperti diketahui pada tahun 2020 ini, seperti Kementerian PUPR banyak belanja modalnya yang diminta untuk di-delay atau ditunda ke 2021 dengan implikasi tahun 2021 akan terjadi catching up atau mengkompensasi penundaan ini. Oleh karena itu akan terlihat nanti kementerian PUPR meningkat cukup tajam.

Kita juga sesuai dengan instruksi bapak presiden dengan adanya COVID-19 memberikan kita semacam kesadaran bahwa agenda digitalisasi dan infrastruktur untuk mendukung digitalisasi menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu, dukungan APBN sesuai instruksi Presiden adalah betul-betul untuk pembangunan ICT dan infrastruktur digital akan bisa dilakukan, termasuk untuk daerah-daerah yang selama ini masih tertinggal dan termiskin, ada 12.000 lebih desa yang belum mengalami koneksi dan ini akan secara bertahap semuanya akan di-address.

Ada juga untuk bantuan sosial, meskipun tidak semasif seperti tahun ini, namun tahun depan kita akan tetap jaga untuk program bansos, seperti PKH, kartu sembako, dan untuk PIP dan PBI dari JKN. Kita juga akan mendukung penuh reformasi perlindungan sosial dan cakupan dari KIP kuliah, terutama untuk mahasiswa baru dan tentu dengan Pak Menteri Sosial serta Mendagri, Kementerian Keuangan mendukung update dari data

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

144 145

terpadu kesejahteraan sosial yang menjadi basis dari pemberian bansos ini.

Kita lihat tahun ini kita sering mengkomunikasi anggaran untuk pemulihan ekonomi, kita akan bandingkan antara 2020 dengan 2021. Ini tentu adalah yang khusus untuk pos pemulihan ekonomi, tapi tidak termasuk belanja untuk K/L. Jadi khusus untuk pemulihan ekonomi seperti kesehatan, tahun depan akan dialokasikan Rp25,4 triliun dibandingkan tahun ini yang Rp87,5 triliun. Ini terutama untuk pengadaan vaksin, imunisasi, sarana prasarana alat laboratorium dan litbang, serta cadangan bantuan untuk iuran BPJS dan PBPU. Tentu nilainya lebih rendah karena memang tahun ini adalah extraordinary, namun anggaran di Kementerian Kesehatan nanti akan kami sampaikan meningkat cukup signifikan. Untuk pemulihan ekonomi bidang UMKM, akan tetap dialokasikan Rp48,8 triliun di dalam rangka untuk tetap menjaga subsidi KUR, dukungan pembiayaan terhadap UMKM tetap akan diteruskan, penempatan dana di perbankan juga tetap akan dilakukan, dan untuk penjaminan kredit modal kerja serta cadangan pembiayaan PEN akan masuk di dalam program UMKM ini. Perlindungan sosial tahun depan Rp110 triliun dalam rangka pemulihan ekonomi dibandingkan tahun ini yang bahkan mencapai sampai Rp203 triliun karena seperti disampaikan tahun ini memang eksepsional. Tetapi dalam Rp110 triliun ini ada untuk PKH tetap 10 juta orang, kartu sembako 18,8 juta orang, dengan jumlah manfaat yang meningkat yaitu Rp200.000 per kelompok penerima manfaat. Pra kerja, dana desa, dan bansos tunai untuk 10 juta KPN masih akan dipertahankan sampai 6 bulan dengan nilai nominal perbulannya turun menjadi Rp200.000. Untuk bantuan pembiayaan sektoral dan pemerintah daerah, akan lebih ditingkatkan karena ini adalah temanya pemulihan ekonomi sehingga sektor dan pembeda yang menjadi ujung tombaknya. Maka dukungan terhadap pariwisata, program-program padat karya, kawasan industri, ketahanan pangan seperti food estate, pengembangan ICT dan pinjaman ke daerah, serta cadangan belanja PEN ini masuk di dalam Rp136,7 triliun lebih tinggi dari tahun ini yang hanya Rp106,11 triliun. Kita lihat sektoral Pemda ini akan menjadi ujung tombak bagi pemulihan ekonomi tahun depan. Tentu saja tetap dengan mendukung UMKM dan bansos.

Untuk korporasi Rp14,9 triliun ini terutama untuk PMN pada lembaga penjaminan ekpor karena mereka akan menjadi penjamin dari kredit modal kerja korporasi. PMN kepada BUMN akan dilakukan untuk beberapa yang mendapat penugasan, nanti Pak Erick bisa menyampaikan, seperti Hutama Karya, ITDC Pelindo 3, dan KIW, serta adanya anggaran cadangan untuk back stop loss limit, terutama untuk penjaminan korporasi. Dan terakhir untuk insentif usaha, kita tetap alokasikan Rp20,4 triliun di dalam rangka memberikan insentif perpajakan, terutama pajak yang ditanggung pemerintah dan pembebasan PPH 22 serta pengembalian pendahuluan.

Kalau kita bandingkan ini program pemulihan ekonomi dengan belanja K/L yang memiliki peran penting di dalam pemulihan ekonomi dan memperbaiki kondisi sosial serta kesehatan. Kita lihat di sini. Kementerian PUPR tahun depan kenaikan anggarannya mencapai Rp149,8 triliun. Kita lihat tahun 2019 itu Rp100 triliun, tahun ini dipotong sampai Rp75,6 triliun, dan oleh karena itu kompensasinya tahun depan untuk program-program yang memang mengalami penundaan akan dikejar di tahun depan. Kementerian Pertahanan akan mencapai Rp137 triliun. Ini juga dari tahun ini yang sebesar Rp117,9 triliun. Untuk Polri Rp112 triliun dari tahun ini Rp92,6 triliun. Kementerian Sosial Rp92,8 triliun agak turun sedikit dari tahun ini, namun tidak terlalu tajam, tetap akan cukup besar mungkin lebih kepada jumlah kelompok penerima yang memang dipertajam dengan data DTKS yang lebih update. Kementerian Sosial mengalami kenaikan yang sangat tajam sesudah tahun ini akan meningkat di Rp78,5 triliun dan tahun 2019 hanya Rp67 triliun, tahun depan dianggarkan Rp84,3 triliun. Kemendikbud juga akan meningkat cukup tajam, tahun 2019 Rp36,5 triliun meloncat dua kali lipat di 2020 dan tahun depan akan mencapai Rp81,5 triliun. Kementerian Agama juga meningkat dari Rp62,4 triiliun ke Rp67 triliun. Kementerian Perhubungan juga mengalami kenaikan, yaitu Rp32,7 triliun menjadi Rp45,7 triliun. Kementerian Keuangan, ini termasuk beberapa dana pengelolaan seperti LPDP mencapai Rp43,3 triliun. Dan kemudian kementerian terbesar lainnya adalah Kementerian Pertanian yang melonjak sangat signifikan dari Rp14 triliun menjadi Rp21,8 triliun sesuai penekanan bapak presiden untuk food estate.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

146 147

Anggaran kesehatan sekarang akan mencapai 6,2% dari APBN melebihi apa yang dimandatkan undang-undang yang hanya 5% dari dari APBN. Ini tentu membutuhkan percepatan bagi pembelanjaannya yang tetap akurat. Kita berharap dengan kenaikan ini akan ada pemulihan di bidang kesehatan akibat COVID-19 masih akan tetap dijaga. Mungkin pertaruhan terbesar tahun depan adalah belanja untuk vaksin, terutama vaksin COVID-19. Kemudian juga untuk program untuk nutrisi ibu hamil, penguatan sinergi pusat dan daerah, untuk penganggaran dan pembiayaan yang mendukung supply-side program promotif dan preventif, reformasi JKN dan health security. Mungkin pak menteri kesehatan yang menyampaikan, jadi saya tidak akan melakukan secara detail.

Yang saya ingin tambahkan adalah belanja di bidang infrastruktur ICT dan digital karena ini mengalami kenaikan yang cukup tajam, yaitu belanja untuk Kominfo menjadi Rp14,7 triliun, di bidang Kemensos, Kemenkeu, ATR dan lainnya sehingga totalnya akan mencapai Rp30,5 triliun. Terakhir mungkin tentang transfer ke daerah. Tadi saya sampaikan naik Rp796 triliun, ini terutama adalah untuk kenaikan dari TKDD dan mensinergikan dari transfer ke daerah dengan belanja K/L. Ini yang paling penting. Jadi supaya kita akan makin meningkatkan sinergi antara belanja K/L, terutama untuk infrastruktur dengan transfer ke daerah. Kita juga me-redesign pengelolaan TKDD, terutama untuk dana transfer umum dan dana transfer khusus dengan penganggaran yang makin berbasis pada kinerja dan peningkatan akuntabilitas. Kemudian, kinerja anggaran TKDD akan terus di-reform melalui peningkatan dan implementasi standar harga satuan regional sehingga masing-masing daerah akan bisa diperbandingkan secara konsisten dan menyusun bagan akun standar dari keuangan daerah. Dukungan TKDD untuk program prioritas 2021 tetap akan dilakukan sehingga temanya untuk transfer adalah sama dengan tema K/L, yaitu pertama pembangunan ICT, infrastruktur dan konektivitas, ketahanan pangan, pembangunan untuk pengembangan UMKM, pariwisata, dan reform di bidang pendidikan serta kesehatan. Terakhir untuk dana desa, tadi meningkat dari Rp71,2 triliun menjadi Rp72 triliun. Dalam hal ini fokus untuk pemulihan ekonomi desa dan untuk mendukung pengembangan sektor

prioritas. Dalam hal ini, alokasi anggaran desa adalah untuk mendukung UMKM, kesinambungan program padat karya tunai, dan transformasi ekonomi desa menuju ekonomi desa digital, dan juga mendukung untuk ketahanan pangan.

Dari sisi terakhir untuk pembiayaan dari defisit yang meningkat 5,5% ini, kami akan tetap menjaga utang secara hati-hati. Pemenuhan pembiayaan akan mayoritas didanai oleh penerbitan SBN. Supply-demand di pasar keuangan serta yield tentu akan menjadi perhatian dari kita untuk strategi issuance maupun size-nya. Kita akan menjaga stabilitas makro agar tetap menjaga credit rating Indonesia, meskipun jumlah defisitnya meningkat, namun tetap bisa memberikan confidence terhadap konsolidasi jangka panjang.

Rencana untuk pemenuhan utang tahun 2021 melalui optimalisasi lelang SBN. Terus kita tetap akan melakukan pengadaan uang tunai dengan denominasi valas, dengan memanfaatkan fleksibilitas antara instrumen, dan kita juga akan terus meningkatkan SBN ritel kita. Ini yang akan menjadi fokus kita sehingga kita akan mampu mendiversifikasi instrumen dan mendapatkan yield atau biaya utang yang paling kompetitif. Mungkin itu bapak Menko yang kami sampaikan. Sekali lagi, APBN akan menjadi faktor untuk mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi sesuai dengan tema tahun 2021.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

148 149

Townhall Meeting Sambung Rasa Kebangsaan Kementerian Keuangan

13

Ses i Daring19 Agustus 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

150 151

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sehat untuk kita semua. Yang saya hormati seluruh jajaran Kementerian Keuangan, dari Pak Wamen, para eselon 1, para staf ahli, para staf khusus, dan seluruh jajaran yang bertugas di seluruh kantor di wilayah Indonesia atau bahkan di luar negeri. Situasi sekarang jadi memungkinkan yang di luar negeri pun bisa ikut berpartisipasi.

Pertama-tama, kita semuanya patut untuk memanjatkan puji syukur pada malam hari ini kita masih diberikan nikmat sehat dan waktu untuk berkumpul dan melakukan Townhall Meeting dari jajaran Kementerian Keuangan. Baru saja 2 hari yang lalu, merayakan 75 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Seharusnya tahun ini adalah tahun yang luar biasa penting bagi Indonesia. Kalau kita bayangkan tahun 2020 angkanya cantik, harusnya kita 17 Agustus 75 tahun kemerdekaan, 3/4 abad, angkanya juga cantik. Jadi waktu masuk tahun 2020 dulu itu, dengan suatu ekspektasi begitu banyak hal yang mestinya baik dan akan dirayakan dengan sukacita dan dengan rasa bersyukur. Namun, Manusia boleh berencana, Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Kuasa yang akhirnya menentukan takdir. Di tahun 2020 ini kita harus betul-betul menghadapi suatu kondisi tantangan COVID-19. Ini adalah tantangan yang belum pernah kita semua atau saya sendiri pernah hadapi di dalam professional life saya. Jadi, pengalaman dan tantangan yang kita hadapi ini membuat kita selalu diingatkan bahwa sebagai manusia itu harus mampu melakukan refleksi dan rendah hati menghadapi kondisi seperti ini.

Jajaran Kementerian Keuangan yang saya banggakan, saya cintai, dan saya harapkan. Harapan mimpi kita bangsa Indonesia ke depan itu sangat besar dan itu ada di pundak kita semua. Anda semua dan saya sendiri sebagai pimpinan, saya mengharapkan besar sekali dari Anda semuanya. Sebagai punggawa dari keuangan negara yang kita diminta untuk menjadi penjaga, pengelola, dan dalam hal ini bisa menggunakan instrumen keuangan negara

untuk tujuan kita bernegara. Jadi refleksi 75 tahun kemerdekaan menjadi sangat tepat. Saya berharap tentu di dalam konteks seperti hari ini, kita mampu untuk membuka pikiran dan hati kita sehingga kita mampu terus belajar, kita mampu untuk menyerap dan merasakan, empati kita tetap terus terjaga, terasah, agar kita mampu menjalankan tugas negara yang luar biasa penting dan sangat berat saat ini.

Coba kita sekarang renungkan. Saya rasa Anda semuanya lahir ditakdirkan untuk menjadi orang Indonesia. Mungkin di antara jajaran Kemenkeu tidak ada yang merupakan orang asing yang kemudian memilih pindah menjadi warga negara Indonesia. Anda semuanya itu terlahir sebagai orang Indonesia. Kita di ruangan ini pasti belum ada yang usianya setua usia Republik Indonesia. Karena kalau ada, berarti sudah retired. Kita semuanya sudah hidup dan menghirup kemerdekaan. Kita sering merasakan dan atau bahkan taken for granted, menerima seolah-olah itu adalah sebuah realita fakta yang tidak akan berubah. Indonesia itu merdeka, dari saya lahir juga begitu, dan akan selamanya begitu. Indonesia itu sudah begitu dari sananya. Karena kita tidak dilahirkan di dalam periode di mana kita menghadapi ancaman antara eksistensi Indonesia versus non-Indonesia. Di ruangan ini tidak ada yang lahir sebelum kemerdekaan. Tidak pernah melihat Belanda sebagai penjajah atau Jepang sebagai penjajah. Artinya untuk menjadi Indonesia, being Indonesia, menjadi Indonesia itu seolah-olah bukan sesuatu yang perlu untuk dipermasalahkan lagi. Padahal, sebuah negara atau sebuah bangsa itu lahir dari kesamaan ide dan kesamaan pengalaman. Apalagi kita berjuang untuk memerdekakan diri waktu itu, itu karena para pendiri kita itu memiliki kesamaan cita-cita, memiliki satu kesamaan pengalaman, yaitu pengalaman dijajah dan ingin memerdekakan diri. Dan oleh karena itu, muncullah berbagai pergerakan kemerdekaan Indonesia dan perjuangannya, tadi secara casual disebutkan dengan “pengorbanan darah, air mata, jiwa”. Hari ini kalau berbicara seperti itu seperti kalimat casual. Padahal pada situasi itu adalah sesuatu yang pada masa itu, mungkin sebagian dari orang tua kita itu bisa bercerita cukup detail, apa

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

152 153

rasanya dijajah dan bagaimana rasanya memperjuangkan kemerdekaan dan bagaimana cita-cita mereka atau harapan mereka begitu besar untuk bisa memiliki sebuah negara merdeka yang namanya Indonesia.

Saya ingin menyampaikan ini kepada Anda semua sebagai refleksi 75 tahun karena ini juga untuk memberikan peringatan kepada diri saya sendiri. Never take it for granted. Jangan pernah memperlakukan seolah-olah itu sudah seharusnya begitu terhadap nasib dari negara dan bangsa Indonesia ini. Itu poin pertama. Karena kita dilahirkan dengan sebuah effort perjuangan dan dengan sebuah kesatuan cita-cita dan ide untuk kita membangun sebuah bangsa. Kalau kita lihat betapa banyak kalimat-kalimat di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 45 itu, sering saya bayangkan, betapa sangat jenius dan sangat relevan hingga hari ini. Pada hari ini telah kita hantarkan di depan pintu gerbang kemerdekaan Republik Indonesia. “Pintu gerbang”, luar biasa itu. Kalau Anda semuanya terbiasa untuk menghargai keindahan kata-kata dan kalimat yang merefleksikan sebuah ide, sebuah perasaan, itu masih sangat relevan. Kalau Anda sekarang ini sering terpesona dengan syair, dengan lagu, mestinya Anda bisa connect. Ini yang tadi saya bilang semoga orang Kementerian Keuangan itu bukan orang-orang yang miskin perasaan, miskin empati, dan miskin imajinasi. Karena Anda tidak mampu untuk menangkap keindahan-keindahan di luar angka APBN dan keuangan negara. Menghantarkan rakyat dan bangsa kita di depan pintu gerbang kemerdekaan. Itu makna simbolisnya luar biasa. Dan kemudian kata-kata yang ada di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 45 itu luar biasa. Sebuah statement atau yang disebut goal, mission, ideas, statement yang menggambarkan tentang apa itu artinya membangun sebuah negara.

Saya sangat berharap temen-temen Kemenkeu yang bekerja, Anda ini ada di jantungnya Republik. Anda jangan pernah lupa setiap hari Anda menciptakan degup buat Republik ini, jangan pernah kehilangan orientasi Anda itu berdegup untuk apa. Anda menciptakan degupan ini untuk siapa. Karena kalau Anda bekerja tanpa ada orientasi dan connection terhadap tujuan itu, Anda menjadi hanya sekrup, Anda menjadi alat, padahal sebanyak 84 ribu jajaran Kemenkeu itu adalah manusia-manusia yang dipilih dan terpilih untuk berada di jantung Republik ini. Artinya, yang kita lakukan,

Never take it for granted. Jangan pernah memperlakukan seolah-olah itu sudah seharusnya begitu terhadap nasib dari negara dan bangsa Indonesia ini. Itu poin pertama. Karena kita dilahirkan dengan sebuah effort perjuangan dan dengan sebuah kesatuan cita-cita dan ide untuk kita membangun sebuah bangsa.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

154 155

yang kita pikirkan, yang kita buat, yang kita ucapkan, dan yang kita keluarkan dalam bentuk policy dan tindakan itu matters a lot, sangat penting bagi Republik ini. Mungkin Anda mulai berpikir Ibu Sri Mulyani ini kok berat hidupnya. Tidak juga sih. Saya itu memelihara koneksi bukan untuk membebani jiwa raga saya gitu, tetapi itu sebetulnya sebagai penyemangat. Saya justru ingin membuat seperi ini supaya saya bersemangat, berarti yang saya lakukan ini sangat menentukan nasib dan makanya membuat saya termotivasi. Apalagi temen-temen yang masih muda, anak millenial. Ibu Sri Mulyani terlalu berat untuk hidup saya. Saya kepinginnya, apalagi yang semakin Anda muda, saya ingin terus memberikan suatu jembatan koneksi antara yang Anda lakukan hari ini, di ruangan Anda masing-masing melalui Zoom atau melalui connection ini, bahwa hal ini bukan perkara sepele, ini tidak untuk membebani Anda, tetapi untuk Anda merasa bahwa I have mission to accomplish. Dan itu misinya noble. Saya punya misi dan misinya tuh sangat mulia. Dan ini membuat Anda tidak merasa sombong. Jadi saya harap Anda tidak begitu, tapi tahu bawa ini penting dan oleh karena itu kita harus menjaga spirit itu dan connection atau hubungan antara yang kita lakukan dengan tujuan kita berbangsa dan negara.

Oleh karena itu, saya berharap kita melakukan townhall meeting ini untuk merajut semangat kebersamaan, kebangsaan, sambung rasa. Karena rasa kebangsaan dan kebersamaan itu kalau tidak dipelihara juga lama-lama akan rentan. Tahun lalu kita membuat townhall dan isunya waktu itu sangat berbeda. Tahun lalu karena kita menjelang pemilu, jadi isunya itu ada hubungannya dengan pemilu, namun sekarang kita dalam suasana COVID-19. Coba bayangkan dalam satu tahun saja berbeda banyak sekali sentimen dan fokus yang kita hadapi, namun sebetulnya pondasinya tetap sama. Saya ingin Kemenkeu sebagai satu institusi, saya pernah mengatakan di dalam banyak kesempatan, Anda itu masuk Kemenkeu tidak ada yang menyuruh, tidak ada yang memaksa, bahkan banyak sekali dari Anda melamar ingin masuk. Begitu Anda masuk, Anda juga tidak dipaksa, Anda hanya disumpah aja. Kalau Anda tidak suka, Anda bisa keluar saja. Anda dalam melakukan sumpah, semuanya berdasarkan keyakinan agama masing-masing. Jadi Anda bersumpah di hadapan Yang Menciptakan Kita. Untuk apa? Untuk melaksanakan tugas negara itu. Inilah yang saya ingin sambung rasa dan sambung kebangsaan itu ayo kita pelihara terus, apalagi

dalam suasana COVID-19 ini. COVID-19 ini disrupsinya luar biasa besar, namun jangan membuat kita kehilangan fokus.

Masa depan kita, Insya Allah 25 tahun lagi, Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan, aspirasi kita adalah menjadi negara yang high income country, negara maju, negara yang makmur, dan negara yang semakin adil dan beradab, dan itu berarti membutuhkan kerja keras. 25 tahun itu tidak lama. Mungkin kalau yang di ruangan ini yang mengikuti Instagram saya, saya baru saja posting di tanggal 13 atau 14 Agustus kemarin, foto saya pada saat 22 tahun yang lalu. Jadi kalau berbicara 25 tahun ke depan, it’s not that long. 22 tahun yang lalu, saya sudah menjadi ekonom dan sekarang saya menjadi Menteri Keuangan. Waktu itu Pak Jokowi sebagai pengusaha dan sekarang beliau menjadi presiden. Saya ingin memberikan perspektif bahwa 25 tahun itu tidak lama. Dan tugas kita sebagai jajaran punggawa pengelola keuangan negara semakin penting.

Apa yang perlu kita terus dukung melalui policy keuangan negara kita? Negara hanya akan maju sesuai dengan ide kemerdekaan kita apabila manusianya maju. Maju itu berarti pikirannya maju, kesehatannya baik, kemudian bisa tinggal di tempat yang bagus dan yang sehat, punya pendapatan, bisa menyekolahkan anaknya, sekolah-sekolahnya bagus, dan punya peradaban serta karakter yang tetap terjaga sebagai identitas ke-Indonesia-an. Jadi manusia itu penting, makanya di keuangan negara fokus kita bagaimana untuk membuat manusia di Indonesia itu menjadi maju? Anggaran pendidikan, kesehatan, kemudian social safety net atau jaminan sosial itu harus kita desain supaya sustainable, supaya betul-betul bisa mencapai tujuan. Kita mendukung reformasi di bidang pendidikan, kesehatan, kita terus mendorong agar jaminan sosial itu bisa diadministrasikan, dikelola, dan dibiayai secara sustainable. Aspek keadilan dan aspek sustainabilitas itu penting. Itu adalah satu tantangan tersendiri.

Saya tidak ingin di jajaran Kementerian Keuangan ikut merasakan, sepertonya kebijakan Menteri Keuangan kita tidak pro rakyat. Kadang-kadang kita dihadapkan pada policy choice atau kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan yang tidak mudah. Terus kita ingin menjadi negara high income country yang maju, modern, beradab, dan itu berarti

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

156 157

Anda sering ditanyakan kerja di mana? Di Kemenkeu. Oh itu saya lihat Menteri Keuangan nongol terus ngomongin tentang keuangan negara. Anda harus bisa menjadi seperti saya yang jelasin. Dan untuk itu, Anda harus terus mendapatkan informasi.

infrastruktur harus dibangun. Masih banyak sebagian dari rakyat kita yang bahkan tidak mendapatkan air bersih. Kalau sekarang rasio elektrifikasi kita udah hampir 100%, tapi kualitasnya masih berbeda. Masih lebih dari 12.000 desa di Republik Indonesia tidak bisa akses internet. Kalau saya dulu ke daerah-daerah, selalu saja Kanwil-Kanwil mengeluhkan kualitas dari connection-nya tidak bagus. Kalau di satu tempat kita taken for granted seolah-olah Wi-Fi ada di mana-mana, ini tidak semua di Indonesia seperti yang sekarang kita miliki. Jadi itu sesuatu yang harus kita pikirkan. Apalagi dalam COVID-19 ini ternyata backbone ICT kita itu penting untuk bisa melaksanakan kegiatan pendidikan yang tidak bisa di sekolah, kesehatan, dan bahkan work from home.

Kemenkeu sudah melakukan program Pemulihan Ekonomi Nasional? Untuk pemulihan ekonomi itu apa sih isinya, ada yang concern atau interest-nya kepada tujuan besar ini? Dan saya harap Anda semuanya tetap terus mencari informasi, mengikuti dari website-nya Kemenkeu dari media sosialnya Kemenkeu, mengikuti semua sumber informasi yang ada, untuk Anda terus belajar dan Anda menjadi wakil dari Kementerian Keuangan di lingkungan keluarga sendiri, di lingkungan RT, di lingkungan Kelurahan, lingkungan tempat kerja, dan di daerah Anda. Anda sering ditanyakan kerja di mana? Di Kemenkeu. Oh itu saya lihat Menteri Keuangan nongol terus ngomongin tentang keuangan negara. Anda harus bisa menjadi seperti saya yang jelasin. Dan untuk itu, Anda harus terus mendapatkan informasi. Saya selalu minta intranet kita dan informasi internal kita harusnya bisa men-support. Saya mau menyampaikan kepada Anda semua, hari ini saya mulai dengan Nadine. Jadi kalau Anda selama ini sudah melihat website, ini baru pertama kali hari ini saya punya experience untuk membuka website sebagai Menteri. And it’s interesting. Menurut saya sangat bagus, kenapa tidak dari dulu saja, jadi saya tidak perlu mencetak nota dinas yang banyak itu. Dan nanti kalau saya sudah mulai asik, nanti pasti akan banyak sekali ide-ide dari situ. Jadi jangan khawatir saya tidak akan kehilangan atau kehabisan ide untuk Anda semuanya. Jadi, saya harap Anda semuanya yang ingin mengetahui Indonesia mau ke mana, dengan adanya COVID-19 kita responsnya gimana. Tetapi jangan sampai kita hanya mikir bahwa kita

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

158 159

hanya memikirkan COVID-19 untuk jangka pendek, walaupun COVID-19 ini sekarang adalah yang paling menentukan arah dan seluruh energi kita. Namun, itu tidak menjadi satu-satunya dan yang akan menjadi selamanya untuk mempengaruhi kita. Namun, kita menggunakan tantangan hari ini harus untuk memikirkan kebijakan-kebijakan yang luar biasa sangat tergantung kepada keuangan negara.

Kemudian setengah lagi concern-nya dari Anda semuanya lebih kepada concern internal kita. Work from home gimana, Bu? Kondisi kita seperti apa? Fasilitas kita seperti apa? Dan bahkan ada yang merasa masalah nasib, kalau di-layering karir saya ke depan seperti apa? Jadi itu selalu seimbang karena kita kan manusia. Pada dasarnya manusia ada masalah security-insecurity, pribadi versus public role kita atau public responsibility kita, karena kita adalah para punggawa atau pejabat yang bekerja untuk publik.

Saya ingin menutup untuk memberikan waktu yang lebih banyak kepada Anda yang mau bertanya. Saya berharap temen-temen di Kemenkeu itu tidak bekerja hanya sekadar bekerja. Pelihara terus sambung rasa, rasa kebangsaan Anda, rasa kebersamaan Anda. Karena rasa itu adalah aset atau modal kita untuk menjalani hari-hari yang kadang-kadang tidak mudah, hari-hari yang sering melelahkan, hari-hari yang panjang yang kadang-kadang sangat tidak menyenangkan. Selama kita masih punya modal, kecintaan pada Republik ini, kebangsaan kita, ide yang sesuai dengan cita-citanya para pendiri Republik ini, maka saya menjadi optimis bahwa Anda itu menjadi Indonesia bukan karena taken for granted.

Dan yang kedua, memupuk rasa kebangsaan itu berarti juga akan menambah energi kita atau modal kita untuk menjalankan tugas-tugas kita secara lebih baik. Terus belajar, saya saja terus belajar, setiap hari saya belajar. Setiap hari saya membaca, melihat, dan menganalisa. Kalau ada berita seperti ini harus seperti apa, di negara lain terjadi seperti ini artinya

kita harus bersikap apa. Karena yang kita urus itu bukan hal sepele. Ini hal yang luar biasa penting. Jadi kalau Kemenkeu isinya adalah orang-orang yang terus naik kompetensinya, maka ini akan menjadi salah satu tulang punggung atau jantung yang luar biasa penting. Dan tolong jaga integritas Anda dan profesionalitas Anda karena kerja dari rumah itu banyak sekali eksesnya, ada yang positif, ada yang negatif. Saya berharap lebih banyak positifnya. Anda mungkin perlu menyesuaikan karena tidak terasa kita sudah 6 bulan kerja seperti ini.

Terakhir, tentu saya ingin menyampaikan tolong transformasi kelembagaan kita upayakan bersama. Karena saya berharap dengan COVID-19 ini, ini tidak hanya disrupsi yang sifatnya sementara. Disrupsinya mungkin sementara, tapi pengaruhnya kita harapkan bisa lebih permanen ke arah yang baik. Pengaruh untuk organisasi kita menjadi lebih baik, yaitu cara kerja kita, kecepatannya, efisiensinya, kualitasnya, akurasinya, dan manfaatnya itu semuanya harusnya lebih baik. Ini yang saya titipkan pada Anda.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan. 75 tahun, 3/4 abad kemerdekaan Republik Indonesia. Rasanya kita harus menjadi salah satu generasi yang memegang estafet ini. Dan semoga kita semuanya menjalankan tugas secara baik. Kalau bahasa Arabnya kita Istiqomah dan nanti semoga selesainya husnul khotimah, artinya kita menjalankannya dengan kesadaran yang paling dalam untuk menjalankan ini sebagai suatu bentuk kecintaan, ibadah, dedikasi, dan sesuai dengan mission-nya, integritas kita terjaga terus, dan suatu saat ini menjadi happy ending untuk Anda semua dan untuk Republik Indonesia.

Demikian. Semangat Indonesia 75 tahun merdeka.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

160 161

Olimpiade APBN 2020

14

Ses i Daring30 Agustus 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

162 163

Bismillahirohmanirohim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om Swastiastu. Namo Buddhaya. Salam Kebajikan.

Yang saya cintai dan saya banggakan, para siswa SMA di seluruh Indonesia dan para pejabat di Kementerian Keuangan. Tahun ini, kita bertemu kembali di dalam suasana yang sangat berbeda karena di tahun 2020 kita menghadapi tantangan dunia yaitu yang disebut pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi seluruh kehidupan kita. Anak-anak harus belajar di rumah dan itu sangat mempengaruhi bagaimana kalian akan terus untuk meningkatkan kualitas belajar kalian. Saya berharap kalian tidak menyerah dan jangan putus asa. Terus belajar dan bersemangat, meskipun kita dalam suasana tantangan yang luar biasa ini.

Tahun ini, Kementerian Keuangan kembali meluncurkan Olimpiade APBN. Dan seperti tahun lalu, di mana pesertanya luar biasa besar, yaitu sebanyak 1.446 tim dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Tahun ini dalam suasana COVID-19, kita justru melihat antuasiame dari anak-anak SMA untuk ikut Olimpiade APBN meningkat luar biasa sebanyak 3.324 tim yang sekarang terdaftar. Dengan kenaikan jumlah peserta sebanyak 123% Ini menunjukkan karakter semangat anak-anak muda, terutama para siswa SMA. Pandemi tidak menurunkan semangat Anda untuk berkompetisi, untuk mempelajari hal yang baru, dan untuk memahami salah satu instrumen yang luar biasa penting, yaitu APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Itu adalah uang kita, uang rakyat kita yang kita kelola bersama.

Dengan meningkatnya antusiasme anak-anak SMA dalam mengikuti olimpiade APBN ini, saya berharap akan semakin banyak yang memahami bagaimana mengelola keuangan negara ini. Dan semangat kalian untuk ikut Olimpiade Tahun 2020 ini adalah menunjukkan keinginan kalian untuk bangkit, untuk bersatu, dan untuk meraih juara. Bangkit, bersatu, dan juara. Itu adalah etos dan karakter dari anak-anak muda seperti kalian yang betul-betul membuat saya merasa sangat bahagia dan bangga. Inilah masa depan Indonesia.

Kalian semua di dalam mengikuti Olimpiade APBN 2020, selain tadi tidak

menyerah dan bahkan tetap menjaga semangat untuk bangkit melawan COVID-19, kalian juga merupakan generasi harapan untuk memahami kebijakan keuangan negara. Dan ini adalah suatu langkah awal dalam kehidupan kalian ke depan. 10 tahun atau 20 tahun lagi, sebagian dari kalian mungkin akan bekerja di berbagai tempat. Kalian akan mengingat momen dan waktu ini, waktu kalian ikut Olimpiade APBN 2020 dan memahami ternyata mengurus keuangan negara itu seperti ini. Dan kalian nanti lah yang akan menjadi penerus, penjaga, dan bahkan memperkuat keuangan negara untuk mencapai cita-cita Republik Indonesia.

Saya berterima kasih bahwa dalam situasi pandemi COVID-19 ini, kita masih akan bisa melaksanakan kompetisi Olimpiade APBN 2020. Dan rasa terima kasih saya ini saya sampaikan kepada seluruh jajaran di Kementerian Keuangan yang saya tahu mereka telah bekerja, meskipun sebagian dari office dan sebagian dari rumah, namun semangatnya luar biasa. Saya juga ingin berterima kasih kepada para mahasiswa PKN STAN yang juga ikut memberikan dukungan untuk kegiatan ini. Ini adalah salah satu jenis inisiatif agar pemahaman dan edukasi mengenai keuangan negara menjadi jauh lebih meluas dan lebih efektif.

Anak-anak siswa SMA yang saya cintai, saya banggakan, dan saya harapkan. Semangat dan terus bersemangat untuk mengikuti kompetisi apapun. Hari ini kalian ikut di dalam Olimpiade APBN 2020. Saya berharap jiwa kompetitif Anda dan jiwa untuk terus belajar, untuk ingin mengetahui, dan untuk ingin maju terus kalian jaga. Itu adalah harta yang luar biasa penting bagi Republik Indonesia. Anak-anak muda yang selalu semangat untuk bangkit, semangat untuk berkompetisi, semangat untuk belajar baru, dan semangat untuk memajukan Indonesia.

Selamat berkompetisi di dalam Olimpiade APBN 2020. BangKit, bersatu, dan raih menjadi juara.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om Shanti Shanti Shanti Om. Salam Kebajikan.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

164 165

Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah

15

Ses i Daring21 September 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

166 167

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah. Wassalatu wassalamu ala Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Pada pagi hari yang berbahagia ini, marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena kita masih diberikan nikmat sehat dan dapat bertemu dalam pertemuan yang sangat penting, yaitu Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) dengan tema Membangun Ekonomi dan Keuangan Syariah yang Berkelanjutan Melalui Sinergi Pengembangan Industri Halal, Adopsi Teknologi, dan Inklusi Keuangan. Saya percaya melalui acara seperti ini kita akan mendapatkan banyak sekali ide, input, maupun hasil kajian ilmiah yang mendalam dan memiliki dukungan data yang bisa membangun dan bermanfaat bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Ini adalah upaya yang sistematis dan ilmiah dalam rangka untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah yang bukan hanya semata-mata tugas dari pemerintah, namun merupakan suatu kepedulian dari keseluruhan para pemangku kepentingan. Ini merupakan suatu bentuk kepedulian kolektif yang bisa menimbulkan energi yang jauh lebih besar dalam menciptakan tatanan ekonomi yang memiliki value atau nilai-nilai keislaman.

Saat ini kita semua masih menghadapi tantangan pandemi COVID-19 yang luar biasa menantang dan memberikan suatu tekanan besar pada ekonomi. Di bidang kemanusiaan, seluruh dunia sudah lebih dari 23 juta kasus dan untuk Indonesia lebih dari 240.000 kasus yang terkonfirmasi positif. Kita terus akan menekan angka kematian dan juga angka terpapar positif dan ini merupakan suatu pilihan yang harus dilakukan oleh kita semua. Jadi, melalui forum ini pun, saya ingin mengundang seluruh para peserta, meskipun kita tetap aktif dan produktif menjalankan kegiatan kita sehari-hari, namun tetaplah ikut menjaga protokol kesehatan karena masalah pandemi ini adalah masalah kita semua. Dan langkah-langkah untuk menanganinya akan mempengaruhi dan memberikan dampak yang luar biasa bagi ekonomi dan

sosial kita. Dampak ekonomi dari pandemi COVID-19 dirasakan oleh seluruh industri, termasuk industri dan ekonomi, serta keuangan syariah.

Sebagaimana kita ketahui, sebelum terjadinya COVID-19 ini, sebetulnya perbankan syariah Indonesia telah membukukan kinerja yang cukup baik. Pertumbuhan mengalami double digit pada tahun 2019, yaitu market share-nya di atas 5% dan kita berharap akan terus berkembang sesuai aspirasi banyak masyarakat. Namun saat ini, waktu terjadinya COVID-19, seluruh industri keuangan, termasuk perbankan dan perbankan syariah, melakukan perubahan rencana pertumbuhan mereka. Ini diakibatkan karena risiko akibat COVID-19 tidak hanya merupakan masalah kesehatan dan mengancam jiwa, tapi juga mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi yang menyebabkan seluruh masyarakat harus melakukan langkah-langkah social distancing dan berimbas kepada industri ekonomi dan keuangan.

Pemerintah terus melakukan langkah-langkah untuk bisa tetap menangani COVID-19 dari aspek kesehatan, namun pada saat yang sama menggunakan semua instrumen kebijakan dalam rangka menangani dampak sosial dan ekonominya. Instrumen-instrumen ini, terutama yang berasal dari fiskal, masuk ke dalam hampir semua elemen kehidupan masyarakat. Dari sisi kesehatan, dari sisi sosial (berupa) bantuan sosial yang diberikan, hingga bantuan kepada seluruh kegiatan pendidikan, baik itu di madrasah, pesantren, hingga sekolah-sekolah dan sampai kepada pendidikan tinggi. Kita juga memberikan bantuan yang sangat masif kepada seluruh rumah tangga usaha kecil menengah, dari mulai bantuan sembako, bantuan cash, hingga bantuan untuk mengurangi beban listrik, yaitu dibebaskan untuk yang 450VA hingga 950 VA.

Kita juga mendukung usaha kecil menengah, termasuk dalam hal ini usaha menengah syariah. Bantuan kepada mereka yang meminjam di bawah Rp10 miliar diberikan dalam bentuk relaksasi pinjaman, yaitu tidak membayar cicilan selama 6 bulan dan juga dikurangi beban dari biaya hutangnya. Ini

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

168 169

merupakan upaya pemerintah yang terus dilakukan untuk bisa melindungi masyarakat dan dunia usaha, termasuk melindungi industri dan keuangan syariah. Bantuan langsung kepada usaha menengah kecil juga diberikan untuk bentuk usaha yang mengikuti rambu-rambu atau prinsip-prinsip syariah, dari mulai Bank Wakaf hingga juga Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Ini diupayakan agar mereka tidak hanya bisa mampu membantu diri, tetapi juga membantu masyarakat.

Di dalam konteks ini, pemerintah tentu berharap bahwa seluruh elemen masyarakat, kita terus memperbaiki dan menyempurnakan kebijakan-kebijakan. Situasi pandemi ini adalah unpresedented atau presedennya itu sudah sangat lama, lebih dari 1 abad yang lalu. Di mana waktu itu terjadi Spanish Flu atau flu Spanyol pada tahun 1918 sampai dengan 1919. Dampaknya luar biasa. Waktu itu, jutaan manusia meninggal dan mempengaruhi ekonomi seluruh dunia. Saat ini, dunia menghadapi pandemi COVID-19. Kalau diurut dan dilihat di dalam history atau sejarah Indonesia, berarti terjadinya flu Spanyol itu terjadi pada saat Indonesia belum merdeka. Jadi semenjak kita merdeka hingga sekarang, ini adalah pandemi yang luar biasa dan pertama kali kita alami. Jadi saya berharap kita semua melihat situasi ini tidak hanya dari sisi negatif, namun kita terus berikhtiar, bertawakal dan terus mengupayakan agar Indonesia bisa menangani dari sisi tantangan kesehatan dan tantangan dari sisi implikasi sosial ekonomi-kemasyarakatan, termasuk di dalam industri keuangan dan industri keuangan syariah.

Pertemuan hari ini adalah pertemuan di mana kita akan mengundang para peneliti atau periset di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Riset yang bertemakan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sudah mengalami peningkatan yang menggembirakan. Namun, apabila dibandingkan dengan negara-negara lain maupun dibandingkan dengan riset ekonomi dan keuangan di bidang yang konvensional, maka kita masih bisa terus meningkatkan kemampuan dan peranan dari riset di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Karena dengan dilakukannya langkah-langkah dan aktivitas riset yang berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah, maka kita akan mampu mengkombinasikan akal kita yang dianugerahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk terus berusaha dan berikhtiar. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan penelitian adalah sebuah kegiatan yang bersamaan untuk merupakan ikhtiar di dalam memperbaiki kehidupan umat manusia,

. . . kita terus berikhtiar, bertawakal dan terus mengupayakan agar Indonesia bisa menangani dari sisi tantangan kesehatan dan tantangan dari sisi implikasi sosial ekonomi-kemasyarakatan, termasuk di dalam industri keuangan dan industri keuangan syariah.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

170 171

habluminannas dengan menggunakan anugerah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yaitu akal dan iman kita.

Saya tentu berharap bahwa perguruan tinggi akan terus melakukan riset secara rigorous, bersungguh-sungguh, dan terus membuka dari sisi data, metodologi, dan cara menganalisa agar kita terus bisa meningkatkan kemampuan kita di dalam memperbaiki dan menyempurnakan berbagai kebijakan dan aturan di dalam ekonomi Islam dan industri syariah yang betul-betul bisa berjalan dan menjawab kebutuhan zamannya. Tema riset tentu saya harapkan merupakan suatu tema yang memperhatikan keterhubungan atau link and match. Artinya, riset-riset itu dapat memberikan rekomendasi dari kebijakan pemerintah dan merupakan suatu evidence-based atau suatu basis yang didasarkan data dan fakta, yang kemudian kita ramu dalam rangka untuk terus memperbaiki kebijakan-kebijakan. Tentu dalam tema-tema yang bisa bermanfaat, terutama di dalam konteks COVID-19 akan sangat berguna. Tema-tema yang diangkat di dalam penelitian tentu saya harapkan juga tema yang sesuai dengan prioritas riset nasional kita, juga rencana induk riset nasional kita, yang tentu bisa menjawab kebutuhan dari industri keuangan syariah, namun pada saat yang sama juga merupakan jawaban dari isu-isu yang sifatnya adalah pembangunan nasional.

Kalau kita lihat Indonesia dari sisi industri halal dan industri yang menggunakan landasan prinsip-prinsip nilai Islam, dengan jumlah penduduk dunia sekarang mencapai lebih dari 1,8 miliar umat muslim, atau merupakan 24% dari total penduduk dunia. Dengan total pengeluaran muslim dunia diestimasikan sebesar 2,2 triliun US Dollar, dan itu masuk di seluruh bidang, dari mulai bidang makanan, obat-obatan, sektor lifestyle, dan juga dipengaruhi oleh kebutuhan serta etika nilai dan ajaran Islam. Pengeluaran ini juga memiliki pertumbuhan yang cukup besar, yakni 5,2%. Dengan pertumbuhan yang pesat tersebut, maka sebetulnya ekonomi syariah merupakan bagian yang penting di dalam ekonomi global kita. Dan ini terus didukung dan didorong oleh peningkatan kesejahteraan di negara-negara yang memiliki penduduk muslim.

Beberapa negara telah menjadi pionir dalam pembentukan sebuah ekosistem syariah. Dan Indonesia juga terus meningkatkan dari keseluruhan

elemen ekosistem syariah ini, dari peraturan perundang-undangan hingga bahkan institutional, di mana pemerintah bersama seluruh stakeholder membangun seluruh penggiat maupun mereka pemikir, maupun pembuat policy di bidang syariah. Maka, kita perlu untuk terus membangun ekosistem ini dengan mulai dari policy, regulasi, instrumen, dan juga langkah-langkah sifatnya yang bisa menjawab kebutuhan umat secara inklusif karena Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki kebhinekaan, namun mayoritas masyarakatnya adalah muslim. Oleh karena itu, Indonesia justru memiliki kekuatan yang luar biasa untuk memberikan jawaban mengenai relevansi nilai-nilai Islam di dalam kehidupan dunia dan di dalam negeri kita di Indonesia yang begitu Bhinneka dan memiliki kemajuan, dan Islam tetap bisa dilaksanakan secara baik.

Isu-isu dari industri keuangan, industri makanan, industri farmasi, bahkan industri manufaktur, industri lifestyle, termasuk tourism, ini merupakan suatu isu dan peningkatan aktivitas ekonomi, di mana umat Islam ingin melaksanakan etika dan nilai-nilainya, namun pada saat yang sama bisa melaksanakan kegiatan ekonomi bersama dengan umat yang lain. Riset di bidang ini perlu terus ditingkatkan. Bagaimana ekosistem bisa dibangun, bagaimana policy instrumen dan kehandalan yang didukung oleh data, baik pada level mikro perusahaan, termasuk dalam hal ini riset di bidang tata kelola hingga kepada riset yang sifatnya makro dan sektoral. Ini sebuah tantangan dan sekaligus keinginan untuk membangun riset di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

Perkembangan industri-industri di bidang ekonomi dan keuangan syariah bisa memiliki keunggulan kompetitif yang teruji di dalam kehidupan dan di dalam bahkan persaingan global. Ekonomi syariah harus mampu terus-menerus eksis dan sekaligus menjadi jawaban kebutuhan umat manusia, terutama yang masih terus berikhtiar memerangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, meningkatkan kesejahteraan secara berkeadilan. Karena nilai Islam yang luar biasa terus-menerus secara pokok muncul di semua ajaran dan di setiap doa kita adalah bercirikan kepada keadilan dan kemaslahatan. Jadi, kita harus terus berpikir untuk menciptakan dalam prinsip-prinsip keadilan ini dalam kita mengembangkan ekosistem dan ekonomi dan keuangan syariah.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

172 173

Kita perlu untuk menyiapkan hal-hal yang dapat mendorong ekonomi dan keuangan keseluruhan, termasuk ekonomi dan keuangan syariah, yaitu pembangunan yang mengadopsi teknologi yang terus bergerak dan membutuhkan infrastruktur.

Pemerintah akan terus mendorong dengan berbagai policy dan instrumen, kebijakan-kebijakan di dalam ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, baik itu dari sisi kegiatan industri keuangan syariah maupun dari sisi industri riil. Ekspor produk halal kita akan didorong, tentu memanfaatkan keanggotaan Indonesia di dalam forum organisasi negara-negara Islam OKI. Namun kita juga bisa meningkatkan dan mempenetrasi bahkan negara-negara non-OKI dimana segmen dari umat Islamnya cukup besar dan permintaan terhadap barang dan jasa mereka juga terus meningkat. Kalau pada tahun 2018, ekspor produk halal kita ke negara OKI sebesar 45 miliar US dollar dan itu adalah 12,5% dari total perdagangan Indonesia yang mencapai 369 miliar US dollar. Kita berharap pada tahun-tahun ke depan, pertumbuhan itu terus dipertahankan. Tentu COVID-19 mempengaruhi banyak sekali kinerja ekonomi dari negara-negara di dunia dan ini merupakan tantangan yang tidak mudah. Kita juga harus melihat negara-negara anggota OKI mungkin akan dihadapkan pada tantangan dari COVID-19 ini, dan pasti juga akan mempengaruhi kemampuan dan demand mereka terhadap barang-barang ekspor Indonesia.

Ibu dan Bapak sekalian, para hadirin. Kita perlu untuk menyiapkan hal-hal yang dapat mendorong ekonomi dan keuangan keseluruhan, termasuk ekonomi dan keuangan syariah, yaitu pembangunan yang mengadopsi teknologi yang terus bergerak dan membutuhkan infrastruktur. Di dalam konteks di mana dunia menghadapi juga ancaman perubahan iklim yang mempengaruhi dan mengancam eksistensi dari keseluruhan kehidupan dunia, maka kita sebagai umat Islam juga harus mampu menjadi salah satu pemberi solusi. Indonesia terus perlu melakukan berbagai langkah di dalam mengadopsi teknologi di dalam perkembangan ekonominya.

Pada APBN 2021 sampai 2024, pemerintah akan terus membangun infrastruktur, termasuk infrastruktur ICT. Kita mampu memberikan akses terhadap teknologi informasi dan teknologi digital yang sekarang merupakan keharusan bagi kita dalam menciptakan daya dukung dan daya pengaruh. Pengaruh teknologi ini diharapkan akan mengakselerasi pembangunan ekonomi keuangan syariah juga, termasuk dari sisi inklusi keuangan. Teknologi juga kita harapkan akan meningkatkan produktivitas dan competitiveness dari industri-industri syariah. Karena, dengan peningkatan produktivitas dan daya saing, maka mereka akan mampu

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

174 175

memberikan jawaban yang relevan dan terus dibutuhkan bagi umat manusia sekarang dan yang akan datang. Oleh karena itu, pemerintah juga akan terus meningkatkan dan mendukung berbagai peningkatan konten teknologi dan inovasi, termasuk di industri halal, seperti industri makanan, industri farmasi, industri keuangan, atau industri manufaktur yang lain. Penerapan teknologi disertai dengan prinsip-prinsip kehalalan akan memberikan jawaban yang sangat dibutuhkan bagi pembangunan industri produk-produk halal di Indonesia. Pada konteks itu, peraturan perundang-undangan dan mekanisme untuk bisa meningkatkan pengujian produk halal secara efisien dan tidak menjadi beban bagi industri menjadi sesuatu yang penting. Ini adalah hal yang mungkin perlu menjadi perhatian dari para periset kita, bagaimana agar jaminan kehalalan dari industri-industri dapat diberikan dan dapat disampaikan oleh pelaku industri tanpa membuat mereka menurun dari sisi daya saingnya, dari cost structure-nya, dan dari sisi reliabilitasnya bahwa sertifikat tersebut memang betul-betul memberikan suatu jaminan kehalalan. Teknologi tentu bisa membantu, namun policy dan institusi untuk bisa mendukungnya perlu juga kita kaji sehingga kita mampu untuk menjadi pusat industri halal yang efisien, inovatif, produktif, dan memiliki daya kompetisi.

Ibu Bapak dan hadirin sekalian. Saya terima kasih bahwa di dalam forum ini kita akan terus meningkatkan minat dari para periset, terutama dari dunia akademis. Karena, link and match antara dunia riset akademis dengan sektor riil dan pemerintah merupakan suatu keharusan untuk bisa meningkatkan kemampuan kita untuk menghadirkan ekonomi Islam dan prinsip-prinsip syariah yang bisa menjawab kebutuhan zaman saat ini dan ke depan. Kita juga terus akan meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah muslim terbesar sehingga kemajuan ekonomi Indonesia menjadi salah satu indikator bagi kemajuan dunia muslim di dunia. Dan itu juga perlu untuk terus didorong dan ditingkatkan dengan perkembangan dari industri-industri yang sesuai dengan aspirasi dari umatnya.

Kalau menurut Global Islamic Finance Report tahun 2019, kita telah menempati peringkat 1, kita juga masih tidak boleh terus merasa

Karena, link and match antara dunia riset akademis dengan sektor riil dan pemerintah merupakan suatu keharusan untuk bisa meningkatkan kemampuan kita untuk menghadirkan ekonomi Islam dan prinsip-prinsip syariah yang bisa menjawab kebutuhan zaman saat ini dan ke depan.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

176 177

puas. Indikator dari segmen ekonomi syariah masih sangat terbatas dibandingkan dengan ekonomi konvensional. Perbankan syariah kita juga terus harus ditingkatkan, tidak hanya dari sisi kehadiran, namun juga dari sisi kemampuan memberikan jawaban, efisiensi, teknologi, tata kelola, dan kepercayaan. Profitabilitas yang bisa dirasakan sebagai manfaat bagi seluruh umatnya dan itu harus terus ditunjukkan dalam indikator-indikator keuangan syariah yang bisa comparable atau bisa dibandingkan dengan indikator-indikator ekonomi konvensional. Namun, dari ekonomi syariah, kita diberikan keyakinan bahwa etika keislamannya dijalankan. Etika keislaman itu adalah keadilan, namun juga etika lain yaitu kejujuran. Kemampuan untuk saling percaya dan tidak menyalahi perjanjian dan itu artinya institusinya harusnya efisien, tidak ada korupsi, tidak ada manipulasi. Itu adalah wajah Islam yang merupakan suatu daya tarik dan daya kompetitif yang luar biasa.

Oleh karena itu, saya ingin mengajak seluruh para akademisi untuk terus membangun, meneliti dan melihat seluruh aspek industri dan keuangan syariah dari seluruh elemen. Data mikro mengenai kinerjanya, data tentang tata kelola, cara pembuatan keputusan, efisiensi-efektivitasnya, serta kemampuan untuk terus berkembang perlu menjadi perhatian kita. Scope dari penelitian harus sangat besar sehingga kita bisa menghadirkan institusi Islam merupakan suatu institusi yang inklusif, kompetitif, inovatif, produktif, dan kreatif. Kita berharap bahwa kolaborasi ini akan terus diperkuat.

Kementerian Keuangan sekarang juga merupakan tempat bagi sekretariat dari Komite Nasional Keuangan Syariah yang sekarang diubah menjadi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Di dalam komite ini, Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019-2024 telah diluncurkan, yaitu bagaimana membuat Indonesia menjadi pelaku utama dan sebagai hub ekonomi dan keuangan syariah dunia. Untuk menjadi pelaku utama dan hub ekonomi keuangan syariah, maka kita harus bekerja keras untuk menunjukkan bahwa seluruh fondasi-fondasi yang dibutuhkan, baik dari sisi institusi maupun regulasi, policy, dan instrumen harus bisa

menunjukkan suatu kemampuan di dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah yang kompetitif.

Oleh karena itu, saya berharap dari kegiatan riset ini akan diperoleh banyak sekali jawaban atau bahkan kalaupun belum sampai kepada jawaban, kalau di dalam kegiatan riset kita bisa mengidentifikasikan masalah dengan benar, mengidentifikasikan persoalan dengan sangat valid, maka kita memiliki harapan untuk memberikan jawaban atau mencari jawaban terhadap masalah tersebut dengan juga secara benar. Inilah pentingnya kegiatan riset yang berdasarkan metodologi ilmiah. Sehingga kita bisa mengkombinasikan keyakinan kita, keimanan kita, dengan akal kita dalam sebuah ikhtiar yang betul-betul bisa memberikan jawaban.

Saya ingin mengucapkan selamat untuk Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah tahun 2020 ini, meskipun di dalam suasana COVID-19, tetap menunjukkan semangat melakukan kegiatan ilmiah secara intensif dan berkelanjutan. Semoga seluruh kegiatan ini akan memberikan manfaat kemaslahatan kepada seluruh umat Islam dan umat manusia sehingga dia menjadi jawaban seperti yang dijanjikan oleh Allah SWT bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh dunia.

Selamat melaksanakan riset dan kegiatan-kegiatan ilmiah. Semoga kita semua selalu mendapatkan karunia dan terus dilimpahi oleh ridho dari Allah SWT.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

178 179

Konferensi Pers Bersama Penataan National Logistic Ecosystem

16

Ses i Daring24 September 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

180 181

Dengan adanya pembentukan NLE ini, kita harapkan akan bisa menurunkan biaya logistik kita yang sekarang adalah 23,5% dari PDB akan bisa ditekan menjadi 17%. Penurunan sekitar 5-6% ini nanti akan dikontribusikan dari seluruh proses dari hulu hingga hilir, seperti menghubungkan sektor-sektor transportasi, mensimplifikasi proses, menghilangkan repetisi, dan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha. Tentu dengan adanya reformasi ini, kita harapkan sektor logistik akan semakin meningkat, tidak hanya dari sisi efisiensi, tapi juga dari sisi kontribusinya untuk meningkatkan daya kompetisi seluruh perekonomian nasional. Dan dengan adanya standar layanan dan transparansi akan terjadi persaingan yang sehat.

Bapak dan Ibu sekalian, kita semua tahu bahwa gambaran sistem logistik kita saat ini adalah seperti benang ruwet. Meskipun kita sudah merintis dengan adanya National Single Window sejak 2016 yang menghubungkan beberapa kementerian dan lembaga, namun belum sampai membentuk sebuah sistem ekosistem yang bisa mempermudah transaksi dengan para pelaku usaha. Nasional Single Window lebih kepada koordinasi antara para lembaga atau Kementerian di lingkungan government, jadi ini adalah government to government. Namun, link-nya dengan para usahawan, yaitu dari sisi para pelaku usaha importir, eksportir, dan pelaku dari logistik itu belum ter-connect secara baik. Sehingga yang terjadi sekarang ini adalah importir, eksportir, dan pelaku-pelaku logistik, harus berkali-kali melakukan submission dan proses untuk berhubungan dengan tetap masing-masing government to government, sehingga yang terjadi adalah banyak sekali proses repetitif dan rumit seperti yang terlihat di sini.

NLE diharapkan akan membuat kemudahan dan kejelasan seluruh proses, di mana dokumen dan proses itu bisa di-share, meskipun ini bukan

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang kepada Bapak Menko Maritim dan Investasi, Menko Perekonomian, Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, serta para Eselon 1 yang mewakili para menteri, dan seluruh para stakeholder yang pada siang hari ini kita undang untuk melakukan media briefing mengenai National Logistic Ecosystem (NLE).

Seperti kita ketahui bahwa masalah logistik nasional ini merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan daya kompetisi dari perekonomian Indonesia. Dan upaya untuk terus memperbaiki itu tentu memerlukan upaya kerjasama dari semua instansi atau institusi. Bapak Presiden yang telah menetapkan Keputusan Presiden mengenai program untuk perbaikan NLE ini dengan dua Bapak Menko, yaitu Menko Perekonomian, Menko Marinves, dan seluruh Kementerian/Lembaga yang terkait di dalam program untuk memperbaiki sistem logistik nasional Indonesia.

Biaya logistik kita dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita, terutama di ASEAN dan tentu yang terdekat seperti di Singapura dan Malaysia, itu masih dianggap lebih tinggi dan ini menyebabkan perekonomian Indonesia perlu terus untuk memperbaiki daya kompetisinya. Kita mengeluarkan lebih dari 23,5% dari PDB kita untuk biaya logistik. Ini lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang hanya 13%. Dan performance dari logistik kita dalam ease of doing business mengenai berapa jumlah hari atau waktu untuk menyelesaikan proses logistik itu belum menunjukkan suatu perbaikan yang signifikan. Dari trade across borders ease of doing business kita, hanya naik sedikit dari 67,3 ke 69,3. hal ini sebetulnya tidak terlalu bagus. Oleh karena itu, upaya untuk melakukan reformasi di bidang logistik nasional menjadi suatu keharusan.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

182 183

suatu integrasi, tetapi kolaborasi yang akan sangat mempermudah dan menyederhanakan. Kalau kita lihat nanti keseluruhan government to government National Single Window Indonesia nanti, itu nanti akan ada simplifikasi dokumen sampai kepada masalah perizinan, dan tentu dari sisi sharing dari proses bisnis. Dan kemudian dengan pelaku usaha di luar, apakah itu truck system, apakah itu yang disebut depo, container, shipping, maupun dari sisi akhirnya berupa payment system, itu bisa dimasukkan ke NLE ini. Sehingga semuanya akan ada ekosistem ini tanpa harus melakukan entry atau submission dokumen maupun proses yang berulang-ulang. Karena para pelaku usaha ini biasanya menggunakan formulir dan formulir itu harus berjalan atau diserahkan di masing-masing lembaga berkali-kali dan berulang-ulang.

Kalau kita lihat penataan ekosistem logistik ini proses bisnisnya akan dirapikan dan disederhanakan melalui single submission. Dalam hal ini saya berterima kasih kepada Bapak Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Menteri KKP, BKPM, dan Badan Pengelola Batam, serta Kementerian/Lembaga lainnya yang akan masuk di dalam platform dan melakukan bersama-sama perubahan bisnis prosesnya dan kemudian memadukan dalam satu single submission system. Ini pasti akan sangat mempermudah bagi para pelaku usaha.

Yang kedua, NLE juga merupakan suatu platform di mana para pelaku seperti transportasi shipping, bidang pelabuhan, warehouse, dan depo itu bisa masuk ke platform ini dan sharing sehingga tidak terjadi transaksi maupun proses yang repetitif. Yang ketiga, sistem pembayaran , platform pembayaran dan perbankan akan masuk ke sistem ini sehingga kita telah bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Himbara. Dan untuk pengelolaan tata ruang, karena pergerakan kontainer loading-unloading itu semuanya sangat menentukan efisiensi, baik pergerakan maupun waktu, maka tata ruang menjadi sangat penting. Penataan tata ruang pelabuhan, penempatan depo container, dan pembentukan inland consolidated center ini sangat penting. Bapak Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Pelindo, dan kami sendiri bekerja sama untuk bisa mendesain sebuah tata ruang yang lebih efisien.

Jadi, NLE mencakup seluruh proses dari hulu hingga ke hilir. Bahkan tadi disebutkan kita juga akan masuk ke proses di luar negerinya, dari mulai outbound hingga inbound-nya. Dari mulai proses di mana barang itu masuk ke dalam gudang, dimuat di dalam truk, kemudian clearance dari pemerintah, apakah itu badan-badan Kementerian/Lembaga, seperti custom, karantina, Badan POM, dan yang lain-lain, hingga keluar departure dari port-nya, masuk ke dalam shipping, kemudian arrival, dan kemudian clearance kembali masuk kepada trucking sampai kepada warehouse tujuan. Itu semuanya merupakan sebuah ekosistem bersama. NLI kita buat dengan kontribusi dan kolaborasi yang sangat luas.

NLI merupakan suatu proses yang terus kita kembangkan. Semenjak sudah ditetapkan oleh Bapak Presiden, tim dari Bea dan Cukai bekerja sama dengan Kementerian yang lain. Bapak Menko Perekonomian dan Marinves mengkoordinasi keseluruhan proses ini. Kita sampai dengan September atau Oktober ini, sudah melakukan penerapan pengajuan pemeriksaan dan profil tunggal antara Bea Cukai Karantina, karantina ikan dan karantina pertanian. Ini sudah menjadi satu single pengajuan, pemeriksaan, dan profiling-nya sudah sama, sudah menjadi satu, jadi tidak perlu pergi antara Bea Cukai, karantina ikan, dan karantina pertanian. Kemudian kita juga melakukan integrasi layanan perizinan, yaitu ship to ship dan floating storage unit, serta perizinan usaha dan perizinan pemasukan barang konsumsi di kawasan khusus, terutama di Pulau Batam. Kemudian penebusan delivery order dan persetujuan pengeluaran peti kemas dilakukan secara online sehingga dokumen tidak perlu jalan secara fisik. Pemesanan truk juga dilakukan seperti online, seperti sistem Gojek, dalam hal ini nanti truk bisa dipesan dan mereka tidak perlu ngetem secara fisik di satu tempat. Dan pembayaran online yang terintegrasi dengan platform, khususnya trucking, serta perluasan penerapan auto gate di Pelabuhan Tanjung Priok, termasuk juga di Batam sudah melakukan piloting untuk mengimplementasikan auto gate system di pelabuhan tersebut.

Bapak dan ibu sekalian. Kita sudah meneliti dari proses yang akan dimasukkan dalam NLE ini yang akan sangat menurunkan rantai proses bisnis, menyederhanakan, dan menghilangkan repetisi akan memberikan

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

184 185

suatu efisiensi, baik dari sisi biaya maupun dari sisi waktu. Seperti tadi, delivery order maupun SP2 yaitu Surat Pengeluaran dan Petikemas ini yang sekarang dilakukan secara online dari tadinya manual dan dengan jam pelayanan yang terbatas karena harus secara fisik hadir di kantor antara jam 9 hingga jam 15, sekarang dilakukan secara online sehingga bisa dilakukan 7 x 24 jam nonstop. Dari hitungan kami dengan evidence tahun 2019, volume aktivitas dari delivery order serta SP2 ini, maka apabila dilakukan secara online dengan 7x24 jam nonstop, kita akan bisa melakukan efisiensi hingga Rp402 miliar dari para perusahaan yang harusnya tadi mengeluarkan dana untuk pengurusan SP2 secara manual. Dan dari sisi waktu menjadi 91% jauh lebih efisien.

Kemudian mengenai e-trucking, dalam NLE ini, pemesanan yang tadinya sifatnya manual, tidak transparan, dan akhirnya truk serta supirnya harus nongkrong lama, sekarang menjadi jauh lebih efisien dan tercatat semuanya sehingga ada transparansi melalui pemesanan online yang berbasis web. Ini sama seperti kita order ojek online. Dari sistem e-truck yang bisa terestimasi Rp975 miliar saving efisiensi dan 50% waktu yang akan terkurangkan dan ini merupakan suatu hal yang sangat signifikan.

Ketiga adalah mengenai proses inspeksi. Seperti tadi disampaikan, dari mulai penyampaian dokumen, kemudian mendapatkan clearance, dan pemeriksaan barang melalui pembukaan kontainer oleh Bea Cukai dan karantina, selama ini dilakukan terpisah, tidak terkoordinasi, jadi sering dokumen harus wira-wiri ke Bea Cukai, ke karantina, dan kontainer dibuka oleh tim Bea Cukai terpisah lagi dengan karantina. Kalau sekarang dengan cara single submission, satu submission saja yang di-share oleh Bea Cukai dan karantina, baik ikan maupun pertanian, maka mereka akan bisa melakukan satu kali proses dan satu kali joint inspection. Dengan proses yang lebih terkoordinasi dalam satu sistem ini, maka kita akan bisa mengurangi beban pada dunia usaha menjadi hampir mencapai Rp85 miliar sendiri dengan waktu yang jauh lebih singkat antara 35%-56% lebih singkat.

Dan terakhir, mengenai pengangkutan, yaitu bagaimana keberangkatan, kedatangan kapal, dan bongkar muat dari barang semenjak shipment

...maka apabila dilakukan secara online dengan 7x24 jam nonstop, kita akan bisa melakukan efisiensi hingga Rp402 miliar dari para perusahaan yang harusnya tadi mengeluarkan dana untuk pengurusan SP2 secara manual. Dan dari sisi waktu menjadi 91% jauh lebih efisien.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

186 187

datang, selama ini ada 7 instansi yang terlibat di dalam loading-unloading barang di kapal, yaitu Bea Cukai, imigrasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, badan usaha di pelabuhan, PKBM, dan operator terminal sehingga 7 instansi ini oleh para pelaku, mereka harus datang sendiri-sendiri ke masing-masing instansi dan tentu menyebabkan biaya lebih tinggi. Kalau kita lihat jumlah transaksinya 7 hari dikali 100.136 itu volume yang terjadi pada tahun lalu, maka kita bisa bayangkan kalau kita melakukan satu submission bersama atau single submission dengan pemberitahuan tunggal sehingga perusahaan dan perkapalan tidak harus pergi ke masing-masing 7 instansi tersebut. Maka yang akan terjadi akan ada efisiensi hingga mencapai Rp60 miliar dan kemudian waktu yang bisa lebih efisien di mana si pelaku usaha tidak perlu ke masing-masing instansi tersebut.

Ini adalah contoh evidence dari beberapa efisiensi atau manfaat efisiensi dari dibangunnya suatu ekosistem logistik, baik dari sisi biaya maupun dari sisi waktu. Dan ini adalah dengan melakukan bersama-sama keseluruhan proses di antara government maupun antara gabungan dengan dunia usaha. Kemudian untuk layanan ship to ship maupun floating storage unit yang sebelumnya manual melalui beberapa Kementerian/Lembaga, dan pengurusannya bisa memakan waktu 3 hari, dengan single submission, pengurusannya menjadi satu hari. Nanti kita harapkan dalam satu hari bisa di-reduce lagi menjadi hanya beberapa jam sehingga kita akan bisa mendapatkan maksimum efisiensi yang kita bisa peroleh. Efisiensi waktunya 70%, ini dari 3 hari menjadi 1 hari. Kita berharap nanti akan makin lebih efisien lagi.

Dan terakhir, mengenai perizinan usaha dan konsumsi, proses integrasi dari sistem perizinan dan potong kuota antara CEISA-FTZ di Bea Cukai dengan IBOSS BP Batam yang selama ini belum terintegrasi dan membutuhkan waktu validasi hingga 1 hari, dengan single submission ini waktu validasinya hanya 30 menit sehingga 94% efisiensi waktu bisa diperoleh oleh para

pelaku usaha dalam proses perizinan ini.

Apa yang akan kita lakukan dengan adanya kebersamaan dan kolaborasi ini? Kami dari pemerintah, semua Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi dari Menko Perekonomian dan Menko Marinves dengan bapak-bapak dan ibu menteri dan Pimpinan Lembaga, kita akan terus melakukan perkuatan sehingga sistem itu akan semakin efisien dan menjadi trully single submission antar kelembagaan. Dan dengan pengusaha dan pelaku bisnis, terutama di bidang logistik, akan terus melakukan kolaborasi dan sinergi sehingga kita akan bisa betul-betul membangun nasional logistik ekosistem ini. Di dalam setiap proses, kita akan terus berkomunikasi dan mengevaluasi. Rencana yang akan kita lakukan, kita komunikasikan dan kita sepakati dari sisi waktu implementasinya.

Saya berterima kasih kepada seluruh stakeholder dalam hal ini, terutama bagi Kementerian/Lembaga yang sudah masuk di dalam ekosistem ini, dan juga tentu kerjasama yang luar biasa dengan para pelaku usaha, terutama di bidang logistik untuk kita bersama-sama bisa membangun daya kompetisi Indonesia yang lebih baik, lebih efisien, melalui komitmen bersama melayani masyarakat dan dunia usaha secara lebih baik.

Terima kasih saya sampaikan kembali dan saya mohon untuk Bapak Menko serta para menteri sekalian untuk juga bisa menyampaikan pandangan, harapan, dan arahannya kepada seluruh tim yang masuk di dalam NLE ini dan tentu dalam berkomunikasi dengan seluruh dunia usaha.

Terima kasih.Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

188 189

Penyerahan DIPA K/L dan Daftar Alokasi TKDD APBN 2021

17

Istana Negara25 November 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

190 191

akibat COVID-19 yang menyebabkan guncangan sangat hebat, mobilitas manusia terhenti, perdagangan global merosot, sektor keuangan global bergejolak, harga komoditas menurun tajam, dan ekonomi global masuk jurang resesi. Keuangan negara menjadi instrumen utama dan sangat penting di dalam menghadapi krisis akibat pandemi COVID-19, memberikan perlindungan sosial, dan melakukan pemulihan ekonomi. Sesuai Perpres 72/2020, APBN tahun 2020 diperkirakan mengalami defisit 6,34% dari PDB atau sekitar Rp1.039 triliun. Defisit yang sangat besar diharapkan mampu menjadi kekuatan counter cyclical dari perlemahan ekonomi sehingga kontraksi ekonomi dapat diminimalkan pada kisaran -1,7 hingga -0,6 untuk tahun 2020 ini.

Efektivitas APBN di dalam mengurangi dampak negatif pandemi sangat tergantung kepada pelaksanaannya yang tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat kualitas. Untuk itu, koordinasi dan kolaborasi antara K/L serta dengan pemerintah daerah sangat penting dan menentukan. Pada triwulan ketiga 2020, konsumsi pemerintah melalui belanja APBN tumbuh positif 9,8%. Hal ini meningkat signifikan dari kontraksi belanja negara sebesar -6,9% pada triwulan kedua. Akselerasi belanja APBN tersebut mampu mendorong kembali pertumbuhan ekonomi yang terpukul berat oleh COVID-19 pada Kuartal kedua. Momentum perbaikan ini perlu terus dijaga sebagai modal pemulihan ekonomi pada tahun 2021.

Tahun 2021, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tingkat 5%. Meskipun proyeksi perekonomian domestik membaik, kita terus waspada karena risiko ketidakpastian masih tinggi. Keberhasilan dalam

Bismillahirohmanirohim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.Salam sejahtera untuk kita semua. Om Swastiastu. Namo buddhaya. Salam kebajikan.

Yang kami hormati, Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, para ketua dan wakil ketua lembaga tinggi negara, para menteri dan pimpinan lembaga, para gubernur dan kepala daerah, serta hadirin yang berbahagia.

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya pada hari ini kita diberikan kesehatan dan kekuatan untuk dapat menghadiri acara Penyerahan DIPA Kementerian Lembaga atau K/L serta Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2021. Proses penyusunan dan penetapan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2021 dilaksanakan tepat waktu di tengah pandemi COVID-19. Pembahasan pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dilaksanakan dengan rapat virtual dan dengan tetap menjaga transparansi, check and balances, dan proses legislasi yang baik. Kami sangat menghargai DPR RI dan juga Dewan Perwakilan Derah (DPD) atas kolaborasi dan kerjasama yang luar biasa sangat baik di dalam masa pandemi ini.

Proses penyerahan DIPA K/L dan daftar alokasi TKDD APBN 2021 yang dilaksanakan lebih awal diharapkan dapat mendukung penanganan COVID-19, pemulihan ekonomi, dan berbagai prioritas pembangunan strategis. Kami menyampaikan terima kasih atas kesediaan Bapak Presiden untuk memberikan arahan bagi seluruh kementerian dan lembaga serta pimpinan pemerintah daerah untuk pelaksanaan APBN 2021.

Bapak Presiden yang kami hormati, serta hadirin sekalian yang berbahagia. Penyusunan APBN 2021 dilakukan dalam situasi yang sangat menantang

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

192 193

mengendalikan pandemi akan menjadi faktor penting di dalam menentukan akselerasi pemulihan ekonomi pada tahun 2021.

Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, dan para hadirin sekalian. Total belanja negara tahun 2021 akan mencapai Rp2.750 triliun, di mana Rp1.032 triliun dialokasikan kepada 87 K/L. Fokus pertama adalah mendukung kelanjutan penanganan pandemi COVID-19 melalui program pencegahan, penyebaran, melalui penerapan disiplin kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, dan treatment), dan juga untuk program vaksin COVID-19 serta vaksinasi. Total anggaran kesehatan tahun 2021 mencapai Rp169,7 triliun. Anggaran pendidikan tetap menjadi alokasi terbesar dengan Rp550 triliun atau 20% dari belanja negara, ditujukan untuk mendukung reformasi pendidikan, termasuk perekrutan satu juta guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

Perlindungan sosial tetap menjadi prioritas dengan anggaran Rp408,8 triliun. Reformasi dan perbaikan perlindungan sosial diharapkan makin tepat sasaran dan efektif, didukung dengan penyempurnaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Belanja K/L sebesar Rp1.032 triliun ditunjukkan untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional sekaligus memperkuat fondasi struktur ekonomi agar semakin kompetitif, produktif, dan inovatif. Program prioritas untuk tahun 2021 meliputi pembangunan kawasan industri, pengembangan food estate, dukungan pariwisata, pembangunan infrastruktur dan program padat karya. APBN 2021 juga mendukung peningkatan infrastruktur dan peran teknologi informasi dan komunikasi atau ICT dan transformasi digital.

Mulai tahun 2021, dilaksanakan reformasi penganggaran Kementerian Lembaga dengan penganggaran berbasis hasil. Perbaikan mencakup: 1) Peningkatan integrasi konvergensi kegiatan pembangunan antar Kementerian Lembaga, 2) Pengurangan duplikasi kegiatan antar K/L, dan 3) Penajaman rumusan program. Di sisi penerimaan negara juga dilakukan

Reformasi dan perbaikan perlindungan sosial diharapkan makin tepat sasaran dan efektif, didukung dengan penyempurnaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. Belanja K/L sebesar Rp1.032 triliun ditunjukkan untuk mendukung program

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

194 195

reformasi di bidang perpajakan. TKDD tahun 2021 dialokasikan sebesar Rp795,5 triliun dengan kebijakan untuk meningkatkan kualitas hasil dan kualitas kontrol, mendorong pemerintah daerah di dalam pemulihan ekonomi, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan. Sebagai instrumen penting, APBN harus dijaga agar tetap sustainable, sehat, dan credible. Untuk itu, defisit harus diturunkan secara bertahap, namun pemulihan ekonomi harus tetap terjaga dan bahkan diakselerasi.

Defisit APBN 2021 sebesar 5,7% dari PDB atau sebesar Rp1.006,4 triliun. Ini lebih rendah dari APBN 2020. Hal ini menggambarkan arah konsolidasi fiskal secara terukur dan bertahap, walau tetap ekspansif. Disiplin fiskal dan efektivitas APBN sangat penting untuk mengembalikan kesehatan APBN dan hanya dapat diwujudkan dengan komitmen dan tanggung jawab seluruh K/L dan pemerintah daerah sebagai pengguna anggaran untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat dan mendorong dan memulihkan pertumbuhan ekonomi. Selain peran penting APBN, dukungan kebijakan moneter, kebijakan dan regulasi sektor keuangan, kebijakan investasi, kebijakan perdagangan, dan kebijakan pemerintah daerah sangat penting untuk pemulihan ekonomi akibat COVID-19. Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan reformasi Ekosistem Logistik Nasional diharapkan dapat mendorong investasi, membuka kesempatan kerja, dan meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia.

Bapak Presiden yang kami hormati, Bapak Wakil Presiden, serta hadirin yang berbahagia.

Dengan segala hormat, kami mohon kesediaan Bapak Presiden untuk dapat menyerahkan DIPA secara simbolis kepada delapan menteri dan Daftar Alokasi TKDD tahun 2021 kepada para gubernur. Serta sekaligus memberikan arahan dalam pelaksanaan APBN tahun 2021. Para menteri yang menerima DIPA secara simbolis merupakan representasi dari fokus

belanja pemerintah tahun 2021, yaitu bidang kesehatan, pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi, infrastruktur, perlindungan sosial, pariwisata, ketahanan pangan, serta pertahanan keamanan. Selain itu, penerimaan DIPA secara simbolis juga mempertimbangkan kinerja pengelolaan anggaran dan keuangannya, kedelapan kementerian lembaga tersebut yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Sosial, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Badan Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Pertahanan.

Sebagai penutup, kami mengharap agar Kementerian Lembaga dan Daftar Alokasi TKDD di tahun 2021 dapat segera ditindaklanjuti sehingga kegiatan dapat dilaksanakan segera di awal tahun 2021.

Demikian, Bapak Presiden, kami sampaikan laporan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan rahmat dan hidayah serta perlindungan kepada kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

196 197

Seminar “Indonesia Emas 2045 Lulus dari Middle Income Trap” Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

18

Ses i Daring27 November 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

198 199

persyaratan mengenai kualitas dan ketersediaan infrastruktur yang baik, dibutuhkan kualitas sumber daya manusia yang baik, dan oleh karena itu pendidikan, kesehatan, skill, karakter menjadi luar biasa penting. Dibutuhkan juga tentang kesiapan teknologi dan kemampuan untuk inovasi. Kita juga perlu untuk menata wilayah Republik Indonesia yang begitu luas agar semakin mampu mencerminkan suatu mobilitas yang efisien dan baik serta sehat. Dan tentu kita membutuhkan sektor keuangan yang semakin maju. Stabilitas ekonomi, baik itu makro maupun pada level mikro korporasi, stabilitas politik, dan juga peraturan hukum yang ditegakkan secara konsisten menjadi persyaratan utama. Itulah yang disebut sebagai suatu negara yang maju dengan persyaratan yang tidak mudah.

Indonesia saat ini adalah Indonesia yang sedang pada taraf pendapatan menengah. Penghasilan kita masih termasuk kelompok negara menengah. Kalau kita lihat dari perkembangan ini, ini adalah sesuatu yang positif. Kita juga melihat perkembangan kita dari sisi income per kapita kita yang semakin menunjukkan peningkatan menuju negara middle-upper income country. Namun, itu tidak menjamin bahwa Indonesia akan bisa terus menjadi negara maju atau negara yang berpenghasilan tinggi. Sudah banyak di history atau sejarah negara-negara yang sudah mencapai middle income dan mereka tetap stay di middle income, makanya terminologinya disebut sebagai middle income trap.

Kalau kita lihat dari tahun 1970 hingga sekarang, dan itu kurun waktu yang sangat panjang, banyak sekali negara-negara, terutama di Latin Amerika, Eropa Timur, dan Asia bahkan tetap berada dalam posisi middle income. Itulah yang disebut middle income trap. Hanya sedikit negara yang bisa lolos. Negara tetangga kita Singapura, Taiwan, Jepang, Korea adalah negara-negara yang hanya merupakan sedikit negara yang mampu menembus perangkap berpendapatan tengah ini. Kita lihat banyak negara untuk bisa

Bismillahirohmanirohim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kepada seluruh Ikatan Alumni (Iluni) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia yang menghadiri seminar nasional. Hari ini saya akan menyampaikan bagaimana Indonesia ingin mencapai cita-citanya menjadi sebuah negara yang maju, yang berdaulat, yang adil dan makmur, dan tentu menjadi negara yang bermartabat. Oleh karena itu, Indonesia harus lulus dari middle income trap. Saya akan menyampaikan Indonesia 2045 lulus dari middle income trap.

Kita tahu bahwa negara Indonesia didirikan oleh para pendiri bangsa dengan suatu cita-cita yang sangat mulia. Bagaimana menjadi sebuah negara yang maju, bagaimana bisa memajukan seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara, bagaimana bisa menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju ini merupakan sesuatu yang bisa dicapai oleh kita. Kalau kita lihat proyeksi Indonesia hingga tahun 2045, berbagai perhitungan dari sisi demografi maupun dari ekonomi, Indonesia akan mencapai sebagai sebuah negara dengan populasi 318 juta, dengan penduduk yang mayoritas masih didominasi oleh kelompok muda. Kita juga akan memiliki penduduk tidak hanya muda, tetapi juga produktif yang sebagian besar 73% tinggal di perkotaan dan mereka adalah kelas menengah. Apabila Indonesia bisa maju terus, maka Indonesia akan menjadi negara dengan ukuran ekonomi yang sangat besar, bahkan bisa masuk di dalam 5 besar dunia dengan pendapatan perkapita mencapai 23 ribu.

Peralihan negara Indonesia dari saat ini menjadi negara maju tentu akan bersamaan dengan peralihan dari transformasi sektor-sektor produksi kita, di mana sektor-sektor yang maju dengan produktivitas tinggi, baik itu adalah manufaktur maupun jasa, itu menjadi karakter utama. Namun, untuk mencapai negara Indonesia maju dibutuhkan persyaratan. Dibutuhkan

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

200 201

maju pasti persyaratannya pertumbuhan ekonominya tinggi. Singapura selama 8 tahun dari tahun 1971 ke 1979, bisa tumbuh di atas 8% dan tetap terjaga di atas 8% hingga periode tahun 1990 sehingga bisa menembus middle income trap. Jepang juga sama, pada periode tahun 1966 hingga awal tahun 1970-an, mereka bisa tumbuh di atas 8% dan kemudian mengalami shock dan stay di pertumbuhan di bawah 4%. Korea Selatan selama periode 1977 hingga 1987 atau 1 dekade bisa tumbuh di atas 9% dan kemudian tetap terjaga pertumbuhannya di atas 8% yang menyebabkan mereka bisa menembus kategori sebagai negara upper-income.

Sedangkan negara-negara yang masih berkutat di kelompok middle income termasuk negara Malaysia, Thailand, Indonesia, Meksiko, dan Brazil, mereka harus terus memacu produktivitasnya untuk bisa menembus barrier sebagai middle income trap. Inilah yang perlu kita pelajari sebagai para akademisi. Apakah kita bisa belajar dari sejarah kita sendiri maupun dari sejarah negara-negara lain? Dan apakah kita mampu berubah dan membawa perubahan itu?

Sebelum pandemi, perekonomian Indonesia kita sebenarnya sudah relatif dalam momentum pertumbuhan yang cukup tinggi. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, mulai dengan membangun infrastruktur, kita melakukan reformasi birokrasi, dan juga untuk memperbaiki iklim investasi. Namun, harus diakui pertumbuhan hanya masih di sekitar 5%. Kalau kita belajar dari sejarah, untuk melihat negara yang mampu menembus untuk menjadi high income country, butuh tumbuh di atas 8%. Oleh karena itu, kita juga perlu untuk terus bekerja sangat detail dan betul-betul memiliki determinasi untuk mengatasi persoalan-persoalan struktural yang biasanya menghambat negara untuk maju, lebih maju lagi atau lebih tinggi lagi pendapatannya. Kualitas sumber daya manusia menjadi sangat penting, infrastruktur masih sangat dibutuhkan, meskipun kita sudah melakukan pembangunan yang cukup banyak, birokrasi kita perlu untuk disederhanakan dan diefisienkan, regulasi kita perlu juga disederhanakan, dan ekonomi kita perlu untuk ditransformasikan.

Tantangan untuk mengelola ekonomi bukan sesuatu yang sederhana karena ekonomi tidak berjalan linier seperti kita berjalan di jalan tol. Kita melihat di dalam mengelola ekonomi banyak sekali tantangan yang sering terjadi, dari mulai financial crisis, dulu di Asia tahun 1997-1998, global tahun

Inilah yang perlu kita pelajari sebagai para akademisi. Apakah kita bisa belajar dari sejarah kita sendiri maupun dari sejarah negara-negara lain? Dan apakah kita mampu berubah dan membawa perubahan itu?

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

202 203

2008-2009, krisis yang terjadi di negara-negara yang mengalami utang sangat tinggi, bahkan kalau kepemimpinan di Amerika Serikat berganti dan kemudian kebijakan moneternya berubah, seperti mereka melakukan ekspansi moneter atau menaikkan suku bunga dalam bentuk normalisasi, itu menimbulkan apa yang disebut taper tantrum, perang dagang antara Amerika dengan RRT dan juga dengan negara-negara Eropa mempengaruhi kondisi ekonomi yang akan juga berimbas ke Indonesia. Dan saat ini kita sedang menghadapi juga tantangan yang luar biasa secara dunia, yaitu krisis kesehatan akibat COVID-19 yang berimbas kepada masalah sosial, ekonomi, dan keuangan.

Kita masih akan juga berhadapan dengan tantangan seperti climate change atau perubahan iklim yang mengancam kehidupan sebagai negara kepulauan di mana kita punya ratusan ribu pulau dan itu pulau-pulau kecil akan sangat terancam kondisinya. Juga tentu disrupsi dari sisi teknologi. Teknologi membawa banyak kebaikan, namun dia juga bisa mengancam apabila kita tidak menyiapkan diri.

Indonesia dihadapkan pada masalah struktural seperti produktivitas yang sangat perlu untuk diperbaiki. Di dalam dekade terakhir, kita lihat Indonesia masih sangat jauh ketinggalan dari negara-negara, bahkan developing dan emerging country yang menunjukkan produktivitas mereka jauh lebih tinggi dari Indonesia. Dan produktivitas itu sangat dibentuk atau dikontribusikan oleh kualitas SDM-nya. Total factor productivity adalah fungsi dari kualitas SDM. Apakah mereka memiliki pendidikan skill dan karakter yang mampu memiliki nilai tambah yang tinggi dan kemampuan untuk menggunakan teknologi sehingga mereka mampu menjadi jauh lebih produktif atau menjadi produktif atau memiliki value added.

Dari sisi kompetisi dan competitiveness, Indonesia masih banyak sekali PR yang harus kita selesaikan. Coba kita lihat dari sisi global competitiveness index yang disusun oleh Global Competitiveness Report World Economic Forum, Indonesia masih jauh dari frontier yang menggambarkan kemajuan. Apa saja yang menjadi tantangan besar kita? Sekali lagi juga berputar kepada kualitas SDM, apakah itu kemampuan untuk inovasi, skill-nya, labor market, semuanya sangat tergantung kepada kualitas SDM kita. ICT adoption kita masih sangat tergantung kepada sumber daya manusia yang menjadi pusat perhatian kita di dalam perbaikannya, baik melalui pendidikan, kesehatan,

pelatihan, dan policy-policy kita, juga dari sisi kebijakan di sektor tenaga kerja.

Ada hal lain juga yang menjadi penghalang kita, yaitu masalah product-market atau financial system kita yang masih sangat belum berkembang, dan itu selalu menjadi penghambat apabila Indonesia ingin maju. Institusi kita juga dianggap sebagai suatu institusi yang belum menjadi kelas dunia pertama. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk terus mereformasi birokrasi, reformasi regulasi, dan juga kemampuan kita untuk menjadi efisien. Tentu itu adalah tantangan yang tidak mudah. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan reformasi agar penduduk kita yang sebetulnya merupakan suatu kekuatan, demografi yang masih muda, jumlahnya banyak, itu menjadi faktor plus. Namun, harus bisa menjadi demografi muda yang produktif, yang memiliki skill dan inovasi.

Perubahan struktur ekonomi kita juga masih belum ideal. Transformasi ekonomi kita justru di-drive oleh sektor informal jasa yang nilai tambahnya tidak tinggi. Manufacturing sector kita malah justru mengalami penurunan. Jika kita bicara tentang manufacturing sector, produktivitas dan competitiveness menjadi kunci. Kemudahan berusaha di Indonesia dari sisi regulasi birokrasi, walaupun kita sudah sampai pada suatu kemajuan yang sebetulnya cukup luar biasa, yaitu yang tadinya peringkat di atas 120, kemudian kita meloncat menjadi peringkat 73. Namun itu masih peringkat ke 73. Kalau ingin menjadi suatu negara yang top position, kita harus lebih maju. Oleh karena itu, perubahan mindset, regulasi, birokrasi agar kita mampu menciptakan Indonesia yang betul-betul memberikan kesempatan kepada seluruh rakyatnya, bisa berusaha secara mudah, bisa berinovasi, bisa kreatif, bisa produktif itu membutuhkan perubahan mindset birokrasi dan institusi-institusi yang menjadi lebih efisien.

Inilah yang sebetulnya diharapkan oleh Bapak Presiden Jokowi pada arahan periode kedua beliau. Kita harus terus mengembangkan sumber daya manusia. Pembangunan infrastruktur perlu diteruskan untuk ditingkatkan kualitas maupun aksesibilitas dan jumlahnya. Deregulasi dan debirokratisasi adalah kunci, mindset dari institusi publik harus betul-betul melayani dan memberikan pelayanan yang transparan, efisien, dan akuntabel, dan ini untuk mendukung transformasi ekonomi. Bapak presiden dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan regulasi menjadi salah satu faktor

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

204 205

Penyederhanaan perizinan di dalam RUU Cipta Kerja ini menjadi salah satu faktor penting. Persyaratan investasi yang dimudahkan, ini tidak untuk investor luar negeri, justru investor dalam negeri, rakyat kita sendiri, masyarakat kita sendiri yang sering untuk berusaha menghadapi banyak halangan.

penghambat. Oleh karena itu, upaya melalui pembahasan dan akhirnya persetujuan Omnibus Law di bidang cipta kerja.

Undang-Undang Cipta Kerja adalah undang-undang yang ingin mengatasi persoalan-persoalan struktural yang telah diidentifikasikan sebagai penghambat untuk Indonesia menjadi negara maju. Penyederhanaan perizinan di dalam RUU Cipta Kerja ini menjadi salah satu faktor penting. Persyaratan investasi yang dimudahkan, ini tidak untuk investor luar negeri, justru investor dalam negeri, rakyat kita sendiri, masyarakat kita sendiri yang sering untuk berusaha menghadapi banyak halangan. Di bidang ketenagakerjaan, kita memberikan dukungan agar tenaga kerja kita produktif, diperlakukan baik, dan mereka bisa berkompetisi secara unggul. Kemudahan dan perlindungan untuk usaha kecil-menengah menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk menciptakan sektor usaha yang sangat dinamis. Kemudahan berusaha, dukungan riset, dan inovasi merupakan faktor yang tadi kita identifikasi sebagai faktor yang masih lemah dalam competitiveness index kita. Demikian juga dari sisi administrasi pemerintahan dan juga bagaimana mindset untuk pemberian sanksi yang lebih memberikan solusi dan untuk pengendalian soal lahan yang tadi merupakan urusan kewilayahan yang penting di dalam faktor untuk mendorong ekonomi menjadi produktif, konektivitas menjadi efisien. Dan tentu untuk proyek-proyek pemerintah serta kawasan ekonomi khusus yang diciptakan dalam rangka kita mampu untuk terus memberikan ruang yang sangat kompetitif dan produktif bagi rakyat kita sendiri. Inilah yang ingin dicapai dari Undang-Undang Cipta kerja yang diharapkan bisa mengatasi masalah masalah fundamental struktural yang kita tahu dari sejarah kita sendiri maupun sejarah negara-negara maju bahwa kalau kita tidak bisa mengatasinya, maka akan menjadi perangkap di income menengah.

Tantangan ke depan kita tentu masih sangat banyak. Saat ini kita masih berfokus pada COVID-19 yang masih terus menyebar dan eskalasinya sangat tinggi. Kita juga harus menjaga agar penyebarannya bisa kita kelola atau kita kontrol melalui 3M: Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan. Dan pemerintah terus melakukan 3T: Testing, Tracing, dan Treatment. Itu diharapkan untuk didukung oleh seluruh lapisan masyarakat karena COVID-19 bukan masalah pemerintah, COVID-19 adalah masalah kita semua. Dia tidak ada diskriminasi, siapa saja bisa terkena COVID-19.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

206 207

Untuk kita bisa mengatasi COVID-19 sebagai syarat untuk kita kembali memulihkan ekonomi Indonesia, langkah penanganan COVID-19 dilakukan pemerintah secara komprehensif. Di bidang kesehatan mulai dari melakukan 3T, kita juga meningkatkan kemampuan rumah sakit, fasilitas isolasi, dan juga memberikan jaminan kesehatan dan pengobatan. Dari sisi ekonomi, karena dampak COVID-19 memukul perekonomian kita dari usaha sangat kecil-mikro sampai menengah dan besar, kita memberikan berbagai kemudahan, seperti insentif pajak, bantuan tunai bagi masyarakat, bantuan produktif, bantuan pangan, bantuan jaminan sosial, dan juga suku bunga yang diturunkan. Kita memberikan insentif pajak, kita juga memberikan restrukturisasi kredit, serta penguatan untuk pemberian jaminan kredit agar dunia usaha bisa mengatasi COVID-19 dan kemudian mereka mampu untuk pulih kembali.

Apa yang dilakukan di Indonesia? Kita lihat dan kita bandingkan dengan negara lain, dan kita terus menyempurnakan kebijakan-kebijakan kita, karena ini adalah situasi dan tantangan yang luar biasa dinamis. Pemerintah mengeluarkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 sebagai landasan untuk memberikan respon di keuangan negara maupun sektor keuangan. Kita membuat program pemulihan ekonomi dan itu terus diperbaiki. Menyesuaikan APBN tahun 2020 agar terus bisa responsif terhadap situasi akibat pandemi. Dan kita juga dengan Bank Indonesia bersama-sama bergotong-royong untuk bisa mengatasinya melalui burden sharing. Anggaran sebesar Rp 695 triliun lebih dialokasikan untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi untuk bidang kesehatan dan untuk bidang perlindungan sosial yang memberikan begitu banyak dukungan kepada puluhan juta hingga lebih dari 50 juta keluarga yang mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah. Juga mendukung pemerintah daerah sektoral untuk bisa bangkit kembali. Usaha kecil-menengah maupun korporasi mendapatkan dukungan serta tentu kita menggunakan berbagai instrumen.

Berbagai perlindungan sosial yang kita berikan bisa menahan akibat pukulan COVID-19 ini. Apabila kita tidak melakukan apa-apa, maka jumlah orang

miskin akan meningkat dari 9,22% menjadi 10,96%. Itu adalah kemunduran dan kita bisa cegah dengan berbagai perlindungan sosial yang kita berikan, maka kemiskinan tetap bisa kita jaga dalam single digit, yaitu di 9,69%.

Kita juga memberikan berbagai subsidi untuk UMKM agar mereka bisa bertahan karena mereka terpukul secara langsung. Begitu masyarakat tidak boleh melakukan mobilitas karena untuk mencegah COVID-19, maka sektor informal dan UMKM juga ikut terpukul sangat dalam. Oleh karena itu, pemerintah memberikan berbagai dukungan kepada UMKM, mulai dari restrukturisasi pinjaman mereka, subsidi bunga mereka, insentif perpajakan, dan memberi bantuan produktif serta jaminan untuk pinjaman modal kerjanya.

Dengan berbagai upaya itu, kita melihat pembalikan ekonomi kita terjadi. Ekonomi yang mengalami tekanan pada kuartal kedua hingga kontraksi 5,32% sekarang mulai mengalami perbaikan. Seluruh dunia terpukul oleh COVID-19. Kontraksi ekonomi di berbagai negara jauh lebih dalam dan pemulihan juga merupakan upaya yang dilakukan oleh semua negara. Kita harus bekerja betul-betul tekun dan konsisten karena walaupun kita sudah melihat adanya pembalikan, tantangan untuk pemulihan ekonomi masih sangat besar. COVID-19 belum hilang dan kita harus tetap menjaga momentum pembalikan itu menjadi pemulihan yang betul-betul sehat dan kuat.

Kita lihat dari kegiatan manufaktur kita sudah membaik, mobilitas masyarakat juga sudah mulai meningkat, dan perdagangan baik barang dan jasa juga sudah mulai menunjukkan peningkatan. Wisatawan mancanegara merosot sangat tajam karena semua negara tidak melakukan perjalanan, maka hotel-hotel dan restoran terkena dampak yang luar biasa dalam. Inilah yang sekarang menjadi fokus bagi pemerintah untuk bisa mengatasi bersama dunia usaha.

Pada saat COVID-19 diumumkan, sektor keuangan mengalami gejolak yang luar biasa secara global. Masyarakat dunia panik, terjadilah capital outflow,

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

208 209

harga saham merosot tajam, surat berharga negara di semua dunia atau bonds mengalami gejolak, nilai tukar juga terguncang. Alhamdulillah di dalam situasi yang sudah semakin baik, meskipun tantangan COVID-19 masih ada, sekarang gejolak itu sudah bisa mereda dan itu menjadi kesempatan bagi kita untuk kembali fokus memulihkan ekonomi. Kita terus melakukan berbagai upaya melalui instrumen APBN kita.

APBN menjadi instrumen yang bekerja luar biasa karena kita dihadapkan pada situasi yang luar biasa extra ordinary. Kalau dalam situasi sebelum COVID-19 dan normal, kita tidak boleh memiliki defisit APBN di atas 3% sesuai dengan Undang-Undang Keuangan Negara, dalam kondisi COVID-19 ini kita terpaksa harus memiliki defisit yang melebar sebagai cara untuk melakukan counter cyclical terhadap perlemahan ekonomi Indonesia. Extraordinary policy ini tentu dilakukan secara tetap akuntabel dan hati-hati, sejalan dengan secara hati-hati kita mulai membuka kembali kegiatan dan ekonomi kita. Dan dengan demikian kita harap recovery-nya akan terus terjaga.

APBN secara ekspansif merupakan instrumen yang menjalankan fungsi stabilisasi dan counter cyclical. Ekspansi secara fiskal memang akan menimbulkan beban dari sisi defisit dan utang negara, namun diperlukan untuk membantu masyarakat yang terpukul berat oleh COVID-19, membantu dunia usaha, membantu pemerintah daerah, dan membangkitkan kembali ekonomi Indonesia. Namun, APBN harus dijaga supaya dia harus kembali sehat. Oleh karena itu, APBN 2021 dijaga antara keseimbangan ekspansi dan konsolidasi. Kita tetap akan menjaga momentum agar jumlah belanja yang akan dibelanjakan pada tahun 2021 benar-benar merefleksikan prioritas, yaitu bagaimana kita akan tetap menjaga pemulihan ekonomi melalui berbagai kegiatan, apakah itu ketahanan pangan, sektor pariwisata, pembangunan infrastruktur, pembangunan ICT, dan juga memberikan perlindungan sosial. Tentu di dalam APBN 2021, kita tetap memprioritaskan COVID-19, terutama untuk vaksinasi.

Berbagai anggaran yang akan dikeluarkan pada tahun 2021 adalah sebagai sarana untuk tetap memulihkan ekonomi Indonesia dan juga untuk mendukung reformasi. Reformasi di bidang pendidikan sekarang ini sedang dijalankan. Reformasi di bidang kesehatan juga menjadi sangat penting. Dan juga kita melihat reformasi yang dilakukan untuk meng-address isu struktural, seperti yang tadi saya sampaikan yaitu bagaimana kita meningkatkan produktivitas kita. Inilah yang terus diupayakan oleh pemerintah, tidak hanya untuk menangani COVID-19 yang merupakan tantangan nyata dan luar biasa, namun juga tetap fokus membangun Indonesia dari sisi pondasinya sehingga Indonesia bisa membangun secara struktur menjadi lebih kuat. Kita bisa keluar dari krisis COVID-19 itu lebih sehat, lebih kuat, dan memiliki daya kompetisi yang tinggi.

Inilah upaya yang dilakukan di dalam rangka kita untuk mengatasi COVID-19 dan ancaman middle income trap. Ini yang harus lakukan oleh semua pihak, pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri. Dunia usaha, dunia akademik, dan juga seluruh lapisan masyarakat perlu bersama-sama untuk mengurus, menjaga, dan membangun Indonesia.

Terima kasih. Selamat berseminar. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

210 211

KemenkeuMengajar

19

Ses i Daring30 November 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

212 213

ada penyebabnya. Kenapa dong waktu itu Ibu Menteri Keuangan bisa ketemu di kelas, sekarang kok ketemunya virtual. Karena kita sedang menghadapi musuh bersama, namanya pandemi COVID-19. COVID-19 adalah virus yang bisa menyerang siapa saja, dia tidak mengenal umur. Kalau di negara-negara lain itu ada Presiden Brazilia kena COVID-19, Perdana Menteri Inggris kena COVID-19, Presiden Amerika terkena COVID-19, sampai masyarakat biasa, semua bisa, sampai murid-murid pun bisa.

Jadi kita semua, di manapun kalian berada, kalian jangan lupa ya untuk menjalankan protokol kesehatan. Pakai masker kalau ketemu teman, bahkan kalau ketemu saudara yang di luar dari yang di rumah sendiri, jaga jarak kalau bicara sama teman, meskipun kita sudah kangen 9 bulan tidak ketemu, tetap jaga jarak, dan sering mencuci tangan kalau kalian habis bermain, habis bertemu, atau habis melakukan aktivitas. Ingat 3M itu ya: pakai masker apalagi kalau kalian sedang bertemu dengan siapa saja, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan.

Sekarang saya masuk lagi ke APBN. Kalau Menteri Keuangan mengelola keuangan negara tadi, dengan mengumpulkan seluruh pendapatan negara, terus nanti dipakai untuk belanja negara. Belanja nya itu apa? Sangat bermacam-macam. Kalau kita bicara tentang anggaran pendapatan belanja, tadi sudah mengumpulkan dari seluruh pajak-pajak yang diterima. Jadi kalau orang bekerja, sebagian dari pendapatannya itu dipakai untuk membayar pajak. Kalau ada perusahaan itu dia kemudian bekerja dan menghasilkan keuntungan, dia sebagian dari keuntungan itu diserahkan ke negara. Seperti tadi, Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam, maka nanti kita akan melihat bahwa seluruh pendapatan negara yang berasal dari tadi kekayaan negara, apakah batubara, minyak gas, emas, aluminium, nikel, itu semuanya kalau ditambang, akan membayar sebagian dalam bentuk pajak maupun royalti. Jadi pendapatan negara itu kita kumpulkan semua, bahkan

Selamat pagi. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi terutama kepada para siswa yang hari ini ikut dalam Kemenkeu Mengajar. Senang sekali saya bisa bertemu dengan Anda semuanya. Ini merupakan suatu kesempatan yang luar biasa karena biasanya saya mengajar di kelas dan kita bisa bercanda, kita bisa bersapa, kita bisa bicara mengenai masing-masing, saya bisa berinteraksi. Hari ini saya akan mengajar dalam virtual.

Mungkin kalian sudah 6 bulan ini belajar melalui virtual, jadi saya akan coba sebaik mungkin supaya kita bisa berinteraksi, meskipun mungkin tidak terlalu bisa secara langsung seperti waktu kita mengajar di kelas.

Kalau ditanya Ibu Menteri Keuangan itu mengelola keuangan negara. Namanya uang mungkin sama, uang di rumah, uang saku kalian, atau uang di sekolah kalau kalian di kelas sebagai bendahara kelas mungkin juga mengumpulkan iuran dari teman-teman dan kemudian kita jadikan suatu uang bersama. Uang negara kira-kira juga sama, kita mengumpulkan semua keuangan dari para pembayar pajak yang menjadi wajib pajak di Indonesia atau kita mengumpulkan dari sisi bea masuk, bea dan cukai, kita bisa masuk dari juga pengumpulan yang berasal dari kekayaannya Indonesia. Indonesia negara yang kaya. Kita punya pertambangan dari mulai tambang batubara, tambang minyak, kita memiliki tambang emas. Itu setiap kali ditambang, dia memiliki kewajiban untuk membayar bagi hasil kepada pemerintah, royalti maupun pajak. Uang-uang inilah yang kemudian dikumpulkan menjadi pendapatan negara yang kemudian dipakai untuk mendanai seluruh kegiatan kita bernegara. Kegiatannya itu yang disebut belanja negara. Jadi kita sekarang harus mencoba untuk menjelaskan bagaimana pendapatan negara dikumpulkan dan belanja negara akan dilakukan.

Namun, sebelumnya ya anak-anak sekalian kan karena kita ini sekarang tidak bertemu di kelas, kita bertemunya secara virtual. Itu berarti karena

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

214 215

juga dalam bentuk seumpamanya kalau ada rumah sakit itu dia menjadi BLU dan punya pendapatan, dia dikumpulkan untuk dipakai sendiri pun itu dicatat di dalam pendapatan negara. Kalau ada sekolahan, dalam hal ini universitas, dia mendapatkan biaya SPP sekolah, itu juga dikumpulkan dan dicatat di dalam pendapatan negara, tidak diserahkan ke Ibu Menteri Keuangan, tapi tetap dicatat. Itu ya pendapatan negara.

Kalau sudah dikumpulkan dananya banyak dari masyarakat, itu dipakai untuk apa? Untuk belanja. Sama seperti di rumah kalian. Kalau orang tua kalian bekerja, pendapatannya itu dipakai untuk belanja kebutuhan rumah. Ada yang untuk bayar listrik, untuk kalian setiap hari makan-minum, membayar kuota internet.. kalau sekarang kuota internet dibayar oleh pemerintah. Nah, pemerintah juga membayar seluruh belanja negara. Apa itu belanja negara? Para pegawainya, para polisi, para TNI, para pegawai negeri di pusat dan daerah, guru-guru kalian yang ada di sekolah negeri atau sekolah swasta yang mendapatkan tunjangan profesi guru. Kalau kalian di Madrasah juga kalian mendapatkan bagian dari belanja negara itu. Ada juga belanja dalam bentuk barang. Apa itu belanja barang? Umpamanya kalau di sekolah itu alat-alat untuk kalian bereksperimen, atau kalau dalam hal ini belanja dalam bentuk buku, belanja untuk perjalanan, itu masuk di dalam belanja barang.

Kemudian ada belanja modal. Ini yang sering diomongin. Kalau kalian sekarang lihat jalan tol antarkota, kalau kalian lihat satelit, kenapa kita bisa koneksi dengan kota-kota lain atau pulau-pulau yang lain karena adanya internet, itu karena ada satelit-satelit yang dibayar pakai belanja negara. Kemudian listrik, sebagian dari listrik ini yang kalian nikmati adalah karena ada subsidi dari pemerintah.

Jadi belanja negara itu begitu banyak, ada yang sifatnya adalah untuk gaji, ada yang sifatnya untuk kegiatan sehari-hari, ada yang sifatnya adalah untuk membangun. Sama seperti di rumah kita. Kalau orangtua punya pendapatan, ada sebagian adalah untuk makan sehari-hari itu seperti belanja barang, kemudian ditabung untuk kalian ke depan, atau untuk membangun rumah, membeli mobil atau motor, itu adalah belanja modal. Mengelola keuangan negara ada miripnya dengan belanja mengelola keuangan dari rumah tangga.

Siapa yang melakukan berbagai kegiatan itu? Kalau untuk pajak, kita punya

Mengelola keuangan negara ada miripnya dengan belanja mengelola keuangan dari rumah tangga.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

216 217

yang disebut Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Ini adalah salah satu unit di Kementerian Keuangan yang memiliki kewenangan karena diberikan oleh kewenangan negara untuk memungut pajak. Kalian mungkin bertanya, kita udah kerja, kenapa kita menyerahkan uang ke negara? Karena itu diatur undang-undang. Ini untuk mengurus Republik Indonesia bersama. Teman-teman kita yang di DJP mengumpulkan pajak itu tadi, dari mulai minyak dan gas atau hasil tambang lainnya atau barang-barang kegiatan ekonomi lainnya serta juga kalau ada barang-barang mewah. Kalau ada barang yang dikategorikan barang mewah, dia membayar pajak pertambahan nilai barang mewah, termasuk yang terakhir ada materai.

Kalau kita lihat bea dan cukai yang mungkin kalian lihat kalau naik pesawat di airport, ada orang pakai baju biru tua tulisannya bea dan cukai, itu adalah bagian dari Kementerian Keuangan. Mereka tidak hanya mengumpulkan uang dari sisi cukai rokok dalam hal ini, atau dari cukai hasil yang lain seperti minuman beralkohol, namun juga menjaga daerah perbatasan kita dari para penyelundup. Memangnya ada yang mengelundup? Oh banyak. Ada yang menyelundupkan apa yang disebut barang-barang berbahaya untuk kesehatan, narkoba itu masuk ke Indonesia atau barang-barang yang lain. Jadi, bea dan cukai menjaga perbatasan kita dan sekaligus mengumpulkan penerimaan negara dalam bentuk bea masuk dan cukai dan tadi yang saya sebutkan untuk royalti.

Kalau kita sudah punya pendapatan negara yang dikumpulkan oleh Dirjen Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan kalau yang untuk royalti hasil tambang itu dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran, maka belanjanya kemudian diberikan kepada seluruh kementerian dan lembaga. Jadi tujuannya apa bu? Ya seluruh belanja ini adalah untuk membangun Indonesia. Umpamanya belanja di bidang pendidikan. Kalian akan mendapatkan belanja pendidikan dari mulai gaji gurunya, dari biaya operasi sekolah kalian, dari mulai biaya sekarang kuota internet untuk murid, dan untuk guru. Itu semuanya adalah supaya kalian menjadi generasi yang lebih baik ke depan, punya ilmu, belajar dan selalu belajar. Belajar dari kelas, belajar dari buku, dan belajar dari seluruh penugasan yang diberikan oleh guru kalian. Ini yang menyebabkan kalian akan menjadi anak-anak yang besar, pintar nanti, punya kemampuan berpikir untuk mengurus diri kalian sendiri dan mengurus Indonesia.

Kalau kita lihat kemudian ke daerah, kalian tinggal di masing-masing tempat kalian tinggal. Itu pasti ada Bapak RT, RW, ada Lurah, kalau kalian di desa ada tempat Desa, ada kemudian Pak camat, ada bupati, atau walikota. Mereka itu kegiatannya para bupati, Walikota, Kecamatan, Lurah, atau sampai desa itu juga dibiayai oleh APBN kita melalui transfer ke daerah. Jadi Menteri Keuangan setiap bulan mentransfer ke daerah, dana itu dipakai untuk daerah bekerja. Terus ibu buat apa sih bu mentransfer ke daerah? Supaya mereka melayani masyarakat, mulai dari menjaga kebersihan, bagaimana keamanan setempat, bagaimana kalau kalian ada yang lahir kemudian harus meregister mendapatkan surat keterangan untuk kelahiran, nomor penduduk, itu semuanya adalah masyarakat dilayani oleh pemerintah daerah dan pemerintah daerah dibayar melalui anggaran pendapatan negara tadi, yaitu melalui transfer daerah ini.

Kalau keuangan negara banyak sekali fungsinya, ini tujuannya untuk apa sih? Ya untuk menjaga negara kita ini. Jadi kalau kalian bilang, Bu kok kita harus bayar pajak? Ya itu untuk jaga Indonesia sendiri, untuk kembali lagi ke masyarakat. Kenapa kok kita baru minum, kita beli minuman ada itu pajaknya, PPN-nya. Atau kalau kalian dalam hal ini bekerja orangtuanya, mereka membayar pajak. Itu semuanya bukannya karena negara mau menyusahkan orangtua, tapi itu uang dikumpulkan untuk membuat Indonesia bisa jalan lagi karena Indonesia itu negara yang punya cita-cita, sama seperti kalian punya cita-cita. Kalau di kelas saya pasti bertanya ke kalian, coba siapa namanya, kamu punya cita-cita pengen jadi apa? Kalau ibu inget banget waktu itu, sebagian besar kalian cita-citanya ingin menjadi polisi, ada yang ingin jadi guru, ada yang ingin jadi dokter, dan saya belum pernah dengar ada yang ingin jadi Menteri Keuangan gitu, belum pernah denger sih, moga-moga nanti kalau aku tanya ada juga yang mau jadi Menteri Keuangan. Dan semuanya itu adalah cita-cita pasti harus diupayakan. Kalian untuk mencapai cita-cita harus diupayakan. Indonesia untuk mencapai cita-cita ini jadi harus diupayakan. Apa itu diupayakan? Ya kita membangun tadi, mulai membangun jalan, membangun listrik, jadi kalau kita lihat hasil dari APBN itu ada untuk pendidikan kalian, untuk membangun berbagai jalan supaya banyak masyarakat Indonesia bisa bergerak dari satu kota ke kota lain, dari tempat kerja sampai ke rumah, bisa melalui jalan kereta api, bandara, melalui laut. Itu semuanya tujuannya supaya masyarakat bisa memiliki kemajuan, aktivitas, produktif, dan mereka bisa menjalankan seluruh kegiatannya itu butuh infrastruktur.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

218 219

Dan yang paling penting, Indonesia mempunyai manusia-manusia yang harus pintar seperti kalian ini. Jadi belajar meskipun dalam situasi tantangan yang luar biasa,

Pendidikan itu menjadi penting, bagaimana membuat kalian menjadi anak-anak yang pintar. Saat ini, gara-gara COVID-19 kita semuanya harus tinggal di rumah. Tapi kita tetap belajar seperti saat ini kalian belajar, menggunakan informasi teknologi. Telekomunikasi harus kita bangun, maka satelit harus diadakan, kemudian koneksinya bisa jalan supaya walaupun ibu guru dan bapak guru tidak ketemu kalian, kita bisa tetap belajar. Ini semuanya menggunakan infrastruktur yang dibiayai oleh negara.

Kemudian, karena Indonesia jumlahnya begitu banyak, kita harus menjaga supaya ketahanan pangan ada. Kalau kalian di rumah, di meja kalian ada makanan, itu semuanya dibutuhkan upaya untuk sampai mencapai di meja kalian. Kalau kalian makan nasi, itu beras dari padi itu berasal dari sektor pertanian, maka kita harus mengurus sektor pertanian kita. Kalau kalian ada makanan, lauk-pauk, entah itu ikan, ayam, tahu atau tempe, itu semuanya harus ada ketahanan pangannya karena Indonesia negara yang sangat besar. Jadi, salah satu prioritas belanja negara itu menjaga agar Indonesia punya ketahanan pangan.

Dan yang paling penting, Indonesia mempunyai manusia-manusia yang harus pintar seperti kalian ini. Jadi belajar meskipun dalam situasi tantangan yang luar biasa, kita memberikan pendidikan, anak-anak semuanya diberikan imunisasi supaya tidak terkena penyakit, supaya kalian bisa menjadi orang-orang nanti yang besar, lebih pintar dari orang tua kalian, lebih pintar dari generasi sekarang sehingga Indonesia makin maju.

Ini semuanya adalah tugas untuk menggunakan APBN secara baik. APBN ini adalah uang kita, namanya uang rakyat Indonesia, maka harus dipertanggungjawabkan. bagaimana caranya mempertanggungjawabkan? Ya setiap pendapatan dicatat. Kalau di kelas kalian adakah yang namanya bendahara negara? Siapa yang memberikan sumbangan hari ini dicatat, namanya siapa katakanlah Ami. Ami hari ini memasukkan Rp1.000, itu dicatat. Nanti ada lagi namanya Budi membayar Rp1.000, dicatat semua. Terus bendahara negara juga mencatat ini pengeluarannya untuk apa? Katakanlah untuk kegiatan bersama anak-anak, atau tamasya atau kegiatan sosial, dicatat semua. APBN juga sama. Menteri Keuangan bersama seluruh menteri-menteri yang lain, dia harus mencatat berapa pengeluaran APBN untuk membangun jalan, Menteri PU harus mencatat itu, membangun irigasi dia catat itu. Dan kemudian catatannya masih diperiksa lagi, yang memeriksa bukan kita sendiri supaya kita tidak boleh menipu atau korupsi

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

220 221

gitu, jadi diperiksalah oleh auditor dari luar, namanya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Itu namanya yang disebut amanah. Kalau ibu kalian dikasih uang jajan, dipakai untuk apa? Lapor ke orang tua kalian dipakai untuk ini atau ditabung. Kalau kalian dari kecil sudah biasa hidupnya amanah, nanti kalau makin besar juga kalian harus jaga itu karena itu masalah kepercayaan. Jadi APBN kita besarnya luar biasa.

Tahun ini karena ada COVID-19, lebih banyak lagi kebutuhannya. Sama seperti kalau di rumah, saat ada yang sakit pasti pengeluaran bertambah untuk membeli obat dan untuk ke rumah sakit. Sekarang ini Indonesia sedang berhadapan dengan tantangan COVID-19. Ini yang menyebabkan belanja kita akan meningkat. Dan kemudian supaya kita menjaga masyarakat kita dari ancaman COVID-19 ini, makanya kita sekarang belanjanya lebih banyak Rp2.738 triliun. Padahal kita mengumpulkan pendapatannya Rp1.699 triliun. Kalau ibu pendapatannya cuma Rp1.699 triliun, tapi belanja lebih banyak, ibu dapat dari mana? Dari utang. Kenapa kok Ibu utang? Bukankah utang itu jelek? Utang untuk apa?

Kita lihat belanjanya kalau begitu. Bu, kalau belanjanya dikurangin saja, bisa tidak? Bisa juga kita kurangi, maka kita harus betul-betul menjaga belanjanya harus hemat, harus efektif dan harus efisien, dan tidak boleh di korupsi tentunya. Kalau belanjanya sudah dijaga, pendapatannya berkurang, kita memang harus berutang karena tadi, kebutuhan begitu banyak. Untuk apa saja Ibu? Ini gara-gara untuk COVID-19, kita mengeluarkan anggaran sampai Rp97 triliun untuk kesehatan. Kita memberikan masyarakat perlindungan untuk perlindungan sosial. Apa itu perlindungan sosial? Masyarakat kita yang miskin, yang pendapatannya sangat kecil, dia diberikan pemerintah bantuan, bisa bantuan uang, bisa bantuan dalam bentuk sembako.

Sekarang masyarakat kita yang pendapatannya sedikit, tidak bisa membayar listrik karena tidak bisa bekerja, maka pemerintah memberi bantuan, listriknya dibayar pemerintah supaya mereka tetap bisa tinggal di rumah, menikmati listriknya karena mereka harus di rumah. Anak-anak harus di rumah untuk belajar, sekolah, tapi bayar internetnya mahal, Ibu. Maka kemudian anak-anak diberikan kuota internet supaya kalian bisa belajar.

Kemudian, usaha-usaha kecil. Coba kalau kalian sekolah, kalian ingat tidak di sekolah kalian itu banyak yang jualan makanan kan? Sekarang mereka tidak bisa jualan makanan kan? Usaha-usaha kecil itu luar biasa sekarang, mereka susah karena kamu tidak ke sekolah, karena tidak ke sekolah tidak ada yang beli makanan. Jadi warung-warung mereka menjadi tutup dan ibu-ibu atau bapak-bapak yang jualan makanan di sekolah itu dalam situasi susah sekali. Maka pemerintah memberikan bantuan.

Juga untuk perusahaan-perusahaan besar. Kalian sekarang tidak pernah pergi ke taman, kalian tidak pernah pergi lagi ke mall, di tempat-tempat belanja tidak ada orang karena semuanya khawatir sama COVID-19. Maka para penjual itu, perusahaan-perusahaannya juga menjadi kesulitan. Maka pemerintah membantu mereka.

Jadi dalam kondisi COVID-19 itu banyak sekali belanja pemerintah bertambah. Pemerintah membantu semua lapisan masyarakat. Dokter-dokter yang bertugas, yang harus merawat penyakit atau para pasien COVID-19, mereka diberikan tambahan, bahkan ada yang meninggal dan kita sangat menyayangkan. Turut berduka cita atas luar biasa jasa para dokter, para tenaga pendidikan ini. Dalam suasana susah inilah APBN mencoba untuk membantu masyarakat. Inilah yang disebut kenapa keuangan negara harus dijaga tadi, fungsinya bendahara negara menjaga seluruh penerimaan dikumpulkan Rp1 demi Rp1, belanja dihitung dan dijaga. Dan kalau kita masih kekurangan untuk pendapatan kita, kita memang berutang dan utang itu juga harus dijaga supaya nanti kita bisa mengembalikan lagi melalui berbagai pendapatan negara dari pajak yang tadi dikumpulkan lagi. Itulah cara mengelola keuangan negara.

Jadi, kalian semuanya menjadi orang-orang yang tahu ternyata hidup di Indonesia itu cara mengelolanya seperti ini, dan oleh karena itu kita akan perlu untuk menjaganya bersama. Anak-anak kalian semuanya yang sekarang harus belajar di rumah, kalian tetap bisa menjadi anak-anak yang bisa membantu negara yang lagi susah ini. Gimana bantunya? Ya jadi anak yang belajar, itu saja sudah membantu. Kalau kalian belajar baik, kalian senang menulis, menulis lah. Kalian suka menyanyi, menyanyi lah. Hobinya tetap dilaksanakan, tapi tetap menjaga protokol kesehatan. Kalian suka olahraga, berolahragalah. Namun, tetap belajar mengerjakan tugas-tugas. Ingat, orang tua kalian juga lagi dalam situasi yang tidak mudah sekarang, mereka bekerja harus di rumah, menjaga kalian. Jadi kalian bantuin orang

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

222 223

tua kalian di rumah, itu membantu sekali ya. Dan kalau kalian mau pergi keluar, mengikuti protokol kesehatan. Itu membantu pemerintah. Kalau kalian mau keluar jalan-jalan ke taman, pakailah masker, tetap jaga jarak, dan tetap cuci tangan. Di rumah menjadi anak-anak yang betul-betul menjalankan tadi kegiatan belajar bersama orang tua, kalau kalian punya kakak, kalian sama kakak yang baik, sama adik yang baik. Semuanya itu membantu orang tua kalian.

Jadi itu anak-anak sekalian yang kalian semua hadapi. Saya harapkan supaya kalian bisa menjadi anak-anak yang tetap semangat. Mungkin sudah capek juga ya Bu, ini sudah hampir 9 bulan kita tidak sekolah, Ibu. Nanti habis ini kalian akan bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mas Nadiem. Dia nanti akan cerita bagaimana mengelola pendidikan dalam situasi COVID-19, sama seperti ibu sebagai Menteri Keuangan mengelola keuangan negara dalam situasi COVID-19. Kita tetap jagain negara ini harus tetap jalan, kita harus mampu membuat mereka itu, semua Indonesia harus bisa mengatasi COVID-19 ini. Jangan mudah berkecil hati, jangan mudah berputus asa, atau jangan sering mengeluh “Aduh Ibu, Bunda, capek. Aduh Bunda, aku tidak mau”, Kalau kalian cepat sekali mengeluh, itu orang tua kalian juga akan menjadi susah juga. Nanti besarnya kalian menjadi orang yang mudah sekali mengeluh, sedikit-sedikit mengeluh, ada sedikit kesulitan mengeluh. Kalau kalian menjadi orang-orang yang kuat, gimana dong supaya menjadi kuat? Ya kalian bilang ke hati kalian sendiri, saya adalah anak yang kuat. Saya bisa ini. Kalau anak-anak seperti kalian semuanya menjadi anak-anak yang kuat, yang tambah, maka Indonesia akan bisa mengatasi COVID-19. COVID-19 ini juga takut kepada anak-anak yang berani, yang sehat, dan yang pikirannya selalu positif.

Ini yang kemudian akan menyebabkan Indonesia bisa mengatasi COVID-19 ini. Kita bisa mengatasi apapun tantangan negara kita. Karena seperti kalian, untuk mencapai cita-cita, selalu ada saja tantangan. Kadang-kadang ada halangan, kadang-kadang yang bisa membuat kita merasa “aduh kok susah banget” ya. Namun, kalau kalian tetap semangat, kalian akan bisa mencapai cita-cita kalian. Indonesia juga begitu, negara kalian ini. Kalau kita mempunyai cita-cita ingin membuat Indonesia menjadi negara yang keren,

menjadi negara yang maju, menjadi negara yang hebat, dan menjadi negara-negara di mana rakyatnya bisa makmur, semuanya bisa sekolah anak-anaknya, jalan-jalan bisa dibangun, sekolah kalian bagus, itu hanya bisa dilakukan kalau kita bekerja keras dan tidak mudah putus asa karena sering kita dihadapkan pada tantangan. Seperti hari ini, tantangannya COVID.

Kita berharap sesudah COVID, Indonesia akan jadi negara yang lebih kuat, lebih sehat, lebih baik. Kalian juga sama, sesudah COVID kalian tetap akan menjadi anak-anak yang lebih hebat, lebih kuat, lebih pandai. Sekarang sudah mengerti bagaimana bisa berinteraksi secara virtual menggunakan aplikasi Zoom, kalian bisa makin bisa mendapatkan banyak pengetahuan. Ini mungkin yang saya ingin sampaikan. Jadi mengurus negara yang besar, mengurus keuangan negara yang rumit, sama mengurus hidup kalian belajar tuh sama, tidak ada bedanya. Ya itu tadi. Harus berpikir positif, tetap ikhtiar, kerja keras, berpikir, sambil berdoa. Itu sama aja. Kalian sekarang umurnya masih 8 tahun, 10 tahun, 12 tahun, 15 tahun, sampai nanti umurnya seperti Ibu ini sama aja. Kalau kalian sudah punya karakter yang benar, sikap yang benar, kalian akan menjadi orang yang ke depannya itu akan tetap jadi baik dan benar. Jadi jaga ya pikiran kalian ya. Saya berterima kasih kepada semuanya, kalian adalah murid-murid yang peduli sama Indonesia. Saya sangat bangga sama kalian. Jaga itu ya. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

224 225

Konferensi Pers Kedatangan Vaksin COVID-19

20

Ses i Daring7 Desember 2020

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

226 227

Rp35,1 triliun yang berasal dari anggaran 2020, kita alokasikan untuk pengadaan vaksin dan penanganan kesehatan. Untuk pengadaan melalui penugasan, dalam hal ini Biofarma, melibatkan seluruh lembaga dalam negeri dan luar negeri yang tadi sudah dijelaskan oleh Ibu Menteri Luar Negeri. Sedangkan pengadaan direncanakan akan berjalan selama beberapa tahun, dari tahun ini 2020 hingga 2021 dan 2022 sesuai kebutuhan. Vaksinasi akan dilaksanakan berdasarkan kriteria dan prioritas penerima vaksin yang tadi sudah disampaikan oleh Menteri Kesehatan, yaitu dari sisi prioritas wilayahnya, penerima vaksinnya, jadwalnya, dan tahapan pemberian vaksinnya. Juga standar pelayanan vaksinasi diberikan atau ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Program vaksinasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan juga oleh swasta, serta organisasi profesi akan sebagian didanai oleh APBN dan sebagian dilakukan secara mandiri. Seperti diketahui, meskipun ada vaksin tadi yang telah disampaikan dari mulai bapak Presiden, Pak Menko, Pak Menteri Kesehatan, kita semuanya masih harus waspada. Pertama, untuk 3T (testing, tracing, dan treatment) itu berarti masih akan ada anggaran untuk pembelian berbagai alat, seperti PCR dan reagen. Itu tetap disediakan pada tahun 2021.

Dan tentu saja, dari sisi implementasinya. Beberapa yang ingin saya sampaikan untuk tahun 2020 Kementerian Kesehatan telah membelanjakan Rp637,3 miliar untuk pengadaan vaksin, yaitu untuk 3 juta dosis dari Sinovac dan 100.000 dosis dari Cansino. Vaksin Sinovac ini yang dijadwalkan hadir pada bulan Desember dan tentu nanti akan berjalan seperti yang tadi disampaikan. Sasaran vaksin, tentu kita mengikuti apa yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan atas saran dari organisasi profesi, seperti Itagi dan WHO. Dalam hal ini, bagi mereka yang akan dibayar oleh pemerintah akan ditetapkan targetnya oleh Bapak Menteri Kesehatan. Siapa yang akan

Bismillahirohmanirohim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tadi telah dijelaskan oleh beberapa menteri mengenai proses dari kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia. Dari sisi penganggaran di Kementerian Keuangan dalam mendukung untuk penanganan COVID-19 ini seperti diketahui telah dialokasikan untuk tahun anggaran 2020 dalam bentuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk bidang kesehatan khususnya sebesar Rp96,17 triliun. Untuk tahun anggaran 2020 ini, belanja di bidang kesehatan difokuskan untuk belanja penanganan COVID-19, terutama untuk: satu, insentif bagi tenaga kesehatan yang sebanyak 727,4 ribu personel tenaga kesehatan, di mana anggarannya sudah dibayarkan sebesar Rp7,69 triliun. Kita juga berduka dengan memberikan dalam bentuk santunan kematian 200 tenaga kerja gugus tugas COVID-19 sebanyak Rp3,22 triliun dan insentif di bidang perpajakan yang kita berikan untuk bidang kesehatan mencakup Rp3,82 triliun. Untuk tahun anggaran 2020 ini, kita mencadangkan Rp35,1 triliun untuk program vaksinasi dan pengadaan vaksin, yang kita cadangkan termasuk di dalam pengadaan vaksin yang tadi malam tiba.

Saya ingin menyampaikan bahwa program vaksinasi ini tentu baru akan mulai dijalankan dan berjalan terus di tahun 2021. Oleh karena itu, selain tadi adalah anggaran untuk 2020 yang sudah dicadangkan sebanyak Rp35,1 triliun, tahun 2021 juga dianggarkan untuk vaksinasi. Tahun 2021 total anggaran kesehatan mencapai Rp169,7 triliun di mana untuk penanganan vaksin dan penanganan COVID adalah sebesar Rp60,5 triliun untuk tahun 2021. Rinciannya, Rp18 triliun adalah antisipasi pengadaan vaksin COVID-19, Rp3,7 triliun antisipasi imunisasi atau program vaksinasinya, Rp1,3 triliun untuk pembelian sarana-prasarana laboratorium, litbang, dan PCR di mana Kementerian Kesehatan akan melakukan pengadaan sebesar Rp1,2 triliun dan Badan POM sebesar Rp100 miliar. Dan kita juga masih mencadangkan iuran JKN untuk para masyarakat yang tidak mampu, yaitu untuk kelas 3.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

228 229

menjadi target? Yaitu yang selama ini disebutkan usia 18 hingga 59 (tahun) tanpa komorbid.

Kita juga mendukung dari APBN dari sisi alat pendukungnya. Saat ini, sudah dibelanjakan untuk mulai jarum suntik, alkohol swab, dan safety box sebanyak Rp277,45 miliar. Juga karena vaksin harus disimpan ditempat pendingin, vaksin refrigerator 249 unit, cold box 249 unit, alat pemantau suhu vaksin 249 unit, vaksin carrier 498 unit, dan APD, semuanya ini anggarannya telah dibelanjakan sebesar Rp190 miliar. Untuk persiapan dan pelatihan, Kementerian Kesehatan dengan target 3 juta dosis vaksin untuk tahun 2020 ini, seluruh biaya operasionalnya telah menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan di Kementerian Kesehatan.

Untuk jejaring layanan yang tadi disampaikan, kami mendukung dengan dana alokasi yang ada di Kementerian Kesehatan maupun yang ada nanti ditransfer kepada daerah. Karena operasi vaksin ini akan menyangkut seluruh jaringan Kesehatan, baik rumah sakit hingga 10.134 Puskesmas, 2.877 rumah sakit, dan 49 KKP yang beserta wilayah kerjanya. Ini semuanya nanti akan diikuti termasuk untuk pembangunan sistem informasi yang sedang dibangun oleh KPCPEN Telkom untuk tracing dari siapa yang sudah mendapatkan vaksinasi.

Kebijakan fiskal di dalam rangka untuk membantu importasi vaksin COVID-19 didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 99 tahun 2020 dan dari sisi Kementerian Keuangan sudah diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 188/PMK.04 tahun 2020 mengenai pemberian fasilitas kepabeanan dan/atau cukai serta perpajakan atas impor pengadaan vaksin di dalam rangka penanganan pandemi coronavirus atau COVID-19. Subjek yang bisa mendapatkan fasilitas ini pemerintah pusat, seperti Kementerian Kesehatan, Badan POM, pemerintah daerah, dan badan hukum atau non badan hukum yang mendapatkan penugasan atau penunjukan oleh Kementerian Kesehatan. Objek yang diberikan fasilitas berdasarkan PMK ini meliputi vaksin, bahan baku vaksin, peralatan yang diperlukan di dalam produksi vaksin karena tadi nanti akan disampaikan bahwa sebagian vaksin akan dalam bentuk bahan curah, dan peralatan untuk pelaksanaan vaksinasi di dalam rangka penanganan COVID-19. Fasilitas yang kami berikan adalah pembebasan bea masuk dan/atau cukai, tidak dipungut pajak pertambahan nilai dan pajak pertambahan penjualan barang mewah, serta dibebaskan pemungutan pajak penghasilan pasal 22. Kami melakukan pelayanan ini oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang tadi disampaikan oleh

Fasilitas yang kami berikan adalah pembebasan bea masuk dan/atau cukai, tidak dipungut pajak pertambahan nilai dan pajak pertambahan penjualan barang mewah, serta dibebaskan pemungutan pajak penghasilan pasal 22.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

230 231

Bapak Menteri Kesehatan bekerja sama dengan Badan POM, Kementerian Kesehatan, dan Indonesia National Single Window. Yang kami berikan adalah pelayanan dari mulai mekanisme untuk pengadaannya dan persyaratan-persyaratan fasilitas fiskalnya serta untuk rush handling yang disampaikan oleh Bapak menteri kesehatan di mana dari dimulai PIB sampai dengan kemudian pengeluaran barang yang selama ini dilakukan maksimal 3 hari, makin dipercepat.

Tadi malam, waktu kami melakukan penelitian dan monitoring, barang tiba di Cengkareng dan langsung diperiksa keseluruhannya, yaitu 1,2 juta vaksin yang tiba pada hari Minggu tanggal 6 Desember 2020 di impor dari Sinovac Life Science Corporate Limited China dalam bentuk sars-cov2 vaksin atau verocel dengan nama penerimanya adalah PT Bio Farma. Vaksin ini dikemas dalam 33 paket dengan berat bruto 9.229 kg sesuai dengan AWB nomor PEK 99463221. Nilai pabean dari impor vaksin ini diperkirakan sebesar 20.571.978 dolar Amerika. Perkiraan fasilitas fiskal yang diperoleh dari importasi ini adalah sebesar Rp50,95 miliar di mana untuk pembebasan bea masuk sebesar Rp14,56 miliar dan pajak dalam rangka impor sebesar Rp36,39 miliar. Jumlah vaksin yang diimpor menurut dokumen 1,2 juta vial 1 dosis vaksin dan 568 vial 1 dosis vaksin untuk sampel pengujian.

Pemenuhan ketentuan administrasi sudah dilakukan oleh PT Bio Farma Persero yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan sebagai importir dengan SKI dan SAS dari Badan POM yang sudah dikeluarkan tanggal 22 November tahun 2020 dan rekomendasi Kementerian Kesehatan yang keluar tanggal 5 Desember tahun 2020 serta SKMK tanggal 5 Desember. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah melakukan dukungan keseluruhan untuk pelayanan impor vaksin tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 188. Tadi malam, begitu sudah datang, langsung diperiksa dan kemudian dikirim ke gudang Bio Farma di Bandung dengan pengawalan dari TNI dan Polri dan insya Allah sekarang sudah sampai.

Demikian yang kami sampaikan dari kami di Kementerian Keuangan yang akan terus mendukung dari sisi penganggaran dan tentu dari sisi perencanaan pelaksanaan program vaksinasi COVID-19, terutama yang akan dibayar oleh pemerintah.

Terima kasih.Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kompilas i Pidato Menter i Keuangan 2020

232