cover buku pidato fix 1.pdf 1 20/11/2020 11:17:29...kompilasi pidato menteri keuangan 2019 24 rasa...

1

C

M

Y

CM

MY

CY

CMY

K

Cover Buku Pidato Fix 1.pdf 1 20/11/2020 11:17:29

Kompilasi Pidato Menteri Keuangan 2019

2

3

KOMPILASI PIDATOMENTERI KEUANGAN2019

Sri Mulyani Indrawati


4

SambutanSekretaris Jenderal

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Kementerian Keuangan memiliki tanggung jawab besar dalam jajaran pemerintahan. Sebagai pengelola fiskal sekaligus bendahara negara, Menteri Keuangan mengemban tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara. Tak hanya itu, Menteri Keuangan juga mesti menyampaikan perkembangan terkini tentang kebijakan fiskal dan kekayaan negara baik secara langsung maupun tidak langsung kepada para pemangku kepentingan.

Dalam menakhodai institusi ini, selalu ada banyak cerita menarik dalam setiap perjalanan Menteri Keuangan. Pandangan, pikiran, dan kebijakan beliau terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat penting untuk dicatat dan menjadi referensi. Itulah alasan kami menerbitkan buku ini, yaitu sebagai upaya untuk mendokumentasikan penuturan Menteri Keuangan yang terangkum dalam pidato di berbagai acara. Dan secara tidak langsung, Buku Kompilasi Pidato Menteri Keuangan ini juga memetakan bagaimana kebijakan Kementerian Keuangan selama tahun 2019.

Menteri Keuangan mendapatkan kesempatan untuk hadir dan menyampaikan pidato dalam berbagai kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan maupun dalam momen menghadiri undangan. Sebagai salah satu menteri keuangan paling berpengaruh di dunia, beliau

5

ingin meningkatkan engagement dengan semua pemangku kepentingan. Pidato Menteri Keuangan merupakan salah satu media penyampaian pesan ke khalayak dalam mengomunikasikan kebijakan Kementerian Keuangan.

Kami berharap para pembaca dapat memetik buah pikiran dan mengambil pesan dari gagasan-gagasan Menteri Keuangan dalam berbagai sudut pandang. Selain itu, nilai-nilai universal yang terkandung dalam pidato Menteri Keuangan dapat menyesuaikan dengan beragam latar belakang para pemangku kepentingan. Kami harap pesan yang disampaikan terkait nilai-nilai, semangat, integritas, dan transparansi kebijakan Kementerian Keuangan bisa menjadi sumber referensi dan penyemangat kita semua.

Wassalam’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan,

Hadiyanto


6

Daftar Isi

Advokasi PUG Sambutan Hackathon 2019

Hari Bakti DJPB

Rapat Pimpinan Polri

Orientasi Pegawai Baru

Budaya dan Mindset Digital

Sarasehan LPDP

Perempuan dan Perlindungan Anak

27 85

11

41

53

69

97

107

7

Sambutan Kerja Sama UMKM

Seminar Nasional INDEF

Musrenbang Pusat

Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Laporan Hasil Pemeriksaan LKKL

Pelantikan Pejabat Eselon II dan Eselon III

Seminar PPID

Konferensi Pers Nota Keuangan 2019

141 195

125

151

169

179

211

223


8

Launching MPN G3: APBN Bisa Digital

Seminar Katadata

Olimpiade APBN 2019

Rapimnas DJP

Kuliah Umum FEB UI

Festival Budaya BPPK

Dinamika PKN STAN

Asset Manager

Sosialisasi TKDD

Gerakan Suluh Kebangsaan

239

271

317

339

251

291

305

329

357

377


10

11

Hari Bakti DJPB

01


12

Aula Dhanapala23 Januari 2019


14

Bismillahirohmanirohim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua, om swastiastu,, namo buddhaya, salam kebajikan. Yang saya hormati, para pejabat eselon I yang hadir pada hari ini, para tamu undangan, dan stakeholder, serta seluruh peserta dari jajaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang hadir pada kegiatan Hari Bakti Perbendaharaan tahun 2019.

Pertama-tama, kita patut memanjatkan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa, karena kita telah diberikan nikmat waktu dan sehat untuk bisa hadir pada Hari Bakti Perbendaharaan tahun 2019 ini. Kalau kita melihat tema yang diangkat, yaitu tingkatkan Sinergi untuk kemakmuran negeri, ini merupakan tema yang sangat tepat, baik dari sisi waktu maupun dari sisi urgensi. Dari sisi waktu karena kita telah melewati tahun kelima pemerintahan Bapak Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kita diharapkan mampu mempercepat seluruh kegiatan pembangunan. Dan APBN merupakan instrumen yang sangat penting untuk mendorong pembangunan dan melaksanakan kegiatan keuangan negara. Instrumen ini menjadi sangat penting dan bisa terus ditingkatkan kinerjanya. Semua itu bisa diperoleh apabila kita terus meningkatkan sinergi, baik di internal Kementerian Keuangan maupun dengan seluruh stakeholder, baik dengan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, maupun dengan para stakeholder lainnya. Saya juga senang tema ini tidak hanya sekedar fokus menjalankan fungsi sebagai pengelola keuangan negara, namun kita juga fokus untuk menciptakan kemakmuran negeri di seluruh nusantara.

Ibu dan Bapak sekalian, Ini adalah suatu era baru bagi kita untuk mengelola keuangan negara dan menjalankan fungsi perbendaharaan negara semenjak lahirnya undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 mengenai keuangan negara. Kita semua memahami perjalanan 15 tahun adalah perjalanan yang singkat apabila dibandingkan dengan seluruh perjalanan waktu Republik Indonesia,

15

Saya juga berharap forum ini dapat memperkuat determinasi kita agar mencapai target, program, dan ambisi kita untuk terus memperbaiki Indonesia.


16

yang lahir 73 tahun yang lalu dan tahun ini insya Allah akan merayakan yang ke-74.

Saya mengharapkan Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai salah satu institusi backbone dari Kementerian Keuangan. Biasanya di banyak negara, Kementerian Keuangan identik dengan treasury function-nya, maka Direktorat Jenderal perbendaharaan harus bisa menjadi identitas Kementerian Keuangan, mampu menggambarkan dan mencerminkan values yang kita laksanakan sehari-hari. Direktorat Jenderal Perbendaharaan harus mampu menjadi institusi yang memiliki profesionalisme, integritas, mampu terus melayani, mampu terus bersinergi, dan kita secara terus-menerus berikhtiar untuk mencapai kesempurnaan. Nilai-nilai itu tidak hanya sekedar nilai, tapi nilai yang memang kita bawa, kita kerjakan, kita yakini akan membuat institusi Kementerian Keuangan dan perekonomian bangsa Indonesia lebih adil, lebih makmur, dan juga lebih bermartabat.

Ini adalah forum untuk melakukan refleksi dan melihat apa yang sudah kita capai. Saya juga berharap forum ini dapat memperkuat determinasi kita agar mencapai target, program, dan ambisi kita untuk terus memperbaiki Indonesia.

Ibu dan Bapak sekalian, tahun 2018 bukanlah tahun yang mudah. Tahun 2018 diwarnai oleh berbagai situasi global dan nasional yang menimbulkan dampak dinamis terhadap APBN dan perekonomian negara kita. Baik yang berasal dari kebijakan global seperti kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, perang dagang, kenaikan harga komoditas yang memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian kita, dan terjadinya gejolak capital flow yang berdampak pada nilai tukar. Itu semua merupakan dinamika ekonomi global yang banyak mempengaruhi kinerja APBN kita di tahun 2018.

Kita menyikapi volatilitas, dinamika, dan gejolak itu dengan tetap bertekad untuk mengelola keuangan negara sebaik mungkin. Dan APBN sebagai instrumen fiskal harus mampu menjaga dan melindungi perekonomian dari gejolak. Yaitu dengan memperkuat pondasi perekonomian kita dan pondasi bernegara, serta fokus membangun fundamental ekonomi agar makin maju, kompetitif, dan memiliki nilai tambah. Kita menggunakan instrumen fiskal kita untuk mendorong investasi, investasi untuk membangun infrastruktur, investasi bidang sumber daya manusia, dan untuk memperkuat institusi-

17

institusi, termasuk kinerja kementerian lembaga, pemerintah daerah, dan government agency.

APBN memiliki fungsi yang sangat penting dan beragam, antara lain fungsi mengumpulkan penerimaan negara, baik dari pajak, bea cukai, PNBP, dan juga termasuk hibah, kemudian dibelanjakan secara akurat, produktif, efektif, efisien, dan memberikan hasil nyata bagi masyarakat.

Kinerja APBN 2018 telah kita capai dengan sangat baik. Meskipun di tengah goncangan dunia dan goncangan perekonomian. Di tengah begitu banyaknya urgensi kita untuk menjaga negara Republik Indonesia. Di tengah adanya berbagai bencana alam yang kita hadapi di tahun 2018, mulai dari tsunami, gempa bumi, banjir, longsor. Dan di tengah kesibukan kita sebagai tuan rumah dari event-event internasional yang sangat prestisius: Asian Games, Asian Para Games, Annual Meeting IMF-World Bank. Namun APBN kita tetap bisa kita tutup dengan capaian yang sangat baik.

Kalau kita bicara APBN itu tercermin di semua elemen. Penerimaan negara, baik pajak, bea cukai, PNBP, hingga hibah. Belanja negara, baik belanja kementerian lembaga, belanja pusat, dan belanja transfer ke daerah yang mencapai kenaikan dan daya serap yang baik. Defisit kita yang jauh lebih kecil, perubahan yang sangat signifikan, baik dari defisit total maupun dari primary balance. Pembiayaan kita, baik dalam rangka investasi maupun pembiayaan untuk melakukan financing deficit kita. Luar biasa yang kita capai di tahun 2018.

Kalau kita dapat menutup APBN 2018 yang penuh gejolak dan tantangan dengan baik, maka tantangan berikutnya adalah bagaimana kita menjaga tahun 2019 di tengah tantangan yang ada, mungkin ada yang sama, dan mungkin banyak yang berbeda. Pertanyaannya, apakah kita mampu melakukan penyesuaian sehingga nanti kita mampu menutup tahun 2019 dengan prestasi yang sama baiknya atau bahkan lebih baik lagi. Ini tantangan tidak mudah.

Saya ingin mengingatkan, bulan Januari ini adalah waktu yang sangat baik untuk kita semua melakukan evaluasi dan refleksi. Dan pada rapat kerja awal tahun ini merupakan kesempatan saya untuk menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Kantor Wilayah Perbendaharaan yang telah bekerja luar biasa. Kita semua mengingat


18

Di satu sisi kita harus membangun pondasi tata kelola yang baik, di sisi lain kita harus terus agile, fleksibel, dan adaptif.

19

terutama untuk para Kantor Wilayah yang menghadapi situasi yang tidak mudah dan exceptional.

Di tempat bencana seperti di NTB, Lombok. Di tengah guncangan bencana gempa bumi, teman-teman tetap mendirikan tenda untuk terus melaksanakan tugas perbendaharaan di provinsi tersebut. Di tengah gempa bumi yang memporak-porandakan Palu, kita melihat semangat anak buah kita, mereka tetap memiliki komitmen langsung membuka pelayanan demi tetap berjalannya fungsi perbendaharaan. Luar biasa.

Saya kemarin mengunjungi pulau Saumlaki, sebuah pulau yang hanya 45 menit dari Darwin Australia. Di sana kita melihat seluruh jajaran perbendaharaan bekerja di kantor, melaksanaan fungsi dan menjadi wakil dari Kementerian Keuangan di daerah tersebut. Di Sangihe, kita juga lihat teman-teman perbendaharaan ada di sana. Di 34 propinsi, Direktorat Jenderal Perbendaharaan hadir, dengan lebih dari 180 Kantor Pelayanan. Anda adalah wajah dari pemerintah Indonesia yang hadir di depan masyarakat.

Kehadiran instansi pemerintah yang memiliki kantor vertikal di daerah akan menjadi urat nadi bagi perekonomian. Semakin terpencil, maka daerah tersebut semakin tergantung kepada APBN dan APBD. Oleh karena itu, kita harus berterima kasih atas kinerjanya, termasuk pada saat-saat kritis mampu mengatasi berbagai halangan. Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran yang memiliki dedikasi luar biasa untuk terus berkomitmen menjaga pelayanan kita 24 jam, 7 hari seminggu, 365 hari setahun, sampai jam dan detik terakhir.

Ibu dan Bapak sekalian, tantangan di tahun 2019 mungkin sebagian akan sama, sebagian akan berbeda. Dinamika di tahun 2019 akan berlanjut dengan direction yang mungkin tidak persis sama. Proyeksi perekonomian global akan lebih lemah. Tahun 2019 diprediksi tahun lalu pertumbuhannya 3,9. Akhir tahun direvisi menjadi 3,7. Awal januari direvisi menjadi 3,5. Artinya kita melihat tanda-tanda perekonomian dunia melemah. Perdagangan internasional tumbuh 4,5% direvisi menjadi 4%. Kita baru mendengar berita bahwa pertumbuhan ekonomi di RRT adalah terlemah sejak tahun 1990.

Kita melihat dunia berubah dan akan selalu berubah. Perang dagang antara Amerika dengan RRT. Hal tersebut penting untuk kita antisipasi, kita baca,


20

dan kita harus mampu menggunakan instrumen fiskal kita untuk mengelola ekonomi Indonesia secara baik. Karena dunia tidak akan pernah berhenti berubah. Dan kita harus mampu untuk beradaptasi dan berubah sebagai pengelola keuangan negara, pengelola instrumen fiskal yang sangat penting bagi perekonomian dan bagi bangsa ini.

Kita harus memiliki kelincahan, memiliki pemahaman, mampu untuk mendesain antisipasi dan fleksibilitas. Itu semuanya adalah karakter yang harus kita miliki agar menyiapkan bangsa Indonesia terutama perekonomian kita untuk terus mampu mengarungi lautan menuju tujuan kita bernegara. Namun, kelincahan, fleksibilitas, dan adaptasi itu tetap harus dibangun di atas prinsip keuangan negara yang baik. Akuntabilitas, transparansi, integritas, kemampuan untuk menjaga sustainability. Ini tugas yang tidak mudah. Di satu sisi kita harus membangun pondasi tata kelola yang baik, di sisi lain kita harus terus agile, fleksibel, dan adaptif.

Maka Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat Jenderal unit Eselon I lainnya di Kementerian Keuangan, Anda harus memiliki kaki yang kokoh dan badan memiliki pemahaman yang fleksibel, dan kuat. Apakah kita dalam situasi kuda-kuda, kita dalam situasi meloncat, situasi kita harus jongkok, situasi kita harus melakukan pertahanan. Kuda-kuda yang siap adalah tata kelola integritas dan profesionalitas yang kokoh. Namun instrumen, dan policy kita harus selalu fleksibel untuk mampu mengatasi masalah. Kombinasi fleksibilitas, kelenturan, adaptasi dengan kekokohan prinsip-prinsip tata kelola yang baik adalah kombinasi yang tidak mudah. Dan dibutuhkan leadership untuk mampu selalu menjaga keseimbangan secara seluruhnya.

Direktorat Jenderal perbendaharaan patut berbangga dalam perjalanan di tahun ke-15 ini telah dan akan terus menjaga kinerjanya. Mulai dari laporan keuangan pemerintah pusat yang tadinya disclaimer selama 4 tahun pertama, menjadi WDP, dan sekarang menjadi wajar tanpa pengecualian atau WTP. Saya ingin kita tetap jaga ini dengan tidak diam, namun kita tetap berinovasi. Dari yang tadinya akuntansi berbasis kas menjadi akrual. Bagaimana kita mampu untuk terus mengelola keuangan negara dan melaporkannya sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Sehingga mereka mampu menjadi tools, tidak hanya sekedar melapor dan mendapatkan predikat, tapi juga menjadi alat untuk memperbaiki pengelolaan keuangan negara.

21

Terus terang, saya melihat dalam siklus mengelola keuangan negara kita yaitu perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, pertanggungjawaban, kembali lagi masuk dalam perencanaan, namun dalam fase terakhir ini masih belum well defined. Sering saya lihat di Kementerian Keuangan kita sudah puas dengan WTP, padahal kita seharusnya sudah masuk lagi ke perencanaan. Kalau kita sudah WTP, bagaimana WTP ini menjadi acuan untuk masuk ke perencanaan ke depan. Sehingga setiap tahun merupakan tahun kelanjutan dari yang sudah dilakukan dan selalu ada esensi getting better and better, getting more efficient and efficient, getting faster and faster. Saya senang mendapat laporan bahwa sekarang koreksi DIPA semakin sedikit, berarti perencanaan semakin baik.

Kita sudah melakukan revolusi yang sangat baik, mulai dari Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), Modul Penerimaan Negara (MPN) generasi ke-2. Dari sisi spending, sekarang sudah mengembangkan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) yang sudah dites di Kementerian Keuangan dan saya harap akan diekspansi ke semua kementerian lembaga.

Kalau nanti kita sudah memulai sistem treasury function yaitu revenue, spending, dan pembiayaan menjadi satu, saya yakin Kementerian Keuangan akan semakin mampu menggunakan APBN secara jauh lebih agile, fleksibel, dan tepat sasaran. Kita menjadi institusi early alarm terhadap belanja yang tidak efisien, tidak tepat waktu, dan tidak tepat sasaran. Kita harus mampu untuk membangun institusi yang menciptakan benchmark terhadap pengelolaan kas hingga belanja negara dengan lebih ampuh. Prinsip-prinsip itu semakin dikembangkan.

Saya juga berharap setiap rupiah di suatu tempat harus bisa diukur, berapa biaya apabila memegang rupiah itu dibandingkan berapa manfaat apabila menggunakan rupiah itu. Entah itu di satuan kerja, di bendahara, atau kita taruh di Bank Indonesia. We have to be able to meassure why rupiah itu berada di sana, dan apakah dia tepat harus di situ, berapa ongkosnya, berapa manfaatnya. Karena dalam mengelola dana, berarti dananya harus bekerja sangat keras.

Kita tidak akan menjadi bendahara negara terbaik di dunia kalau anda tidak terusik melihat uang persediaan menganggur seminggu, meski hanya 50 juta, setiap rupiah dia tidak boleh idle. Saya ingin Pak Dirjen Perbendaharaan


22

menyebarkan virus itu ke hati dan kepada jajaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Prinsipnya adalah tugas anda mengelola uang itu di tempat yang tepat, di waktu yang tepat, dengan biaya yang tepat, dan manfaat maksimal. Itu prinsip perbendaharaan.

Dan ini harus diturunkan dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU). Karena saya khawatir kalau IKU-nya mengikuti 15 tahun ke belakang sampai sekarang, Anda sudah pada top of the top. Sekarang 15 tahun, IKU-nya harus diubah agar semakin ambisius. Karena saya khawatir karena Direktorat Jenderal Perbendaharaan selalu juara, berarti ada yang salah dengan IKU-nya. Kalau bagus terus-menerus itu yang salah adalah pengukurannya. Karena Indonesia itu masih butuh perbaikan di mana-mana. Jadi kalau kita sudah achieved dan excelent, berarti ada yang salah dengan pengukurannya karena republik ini belum excelent. Kalau kita sudah menjadi negara maju dengan income perkapita 70 ribu per kapita, seluruh infrastruktur sudah terbangun, seluruh anak bisa sekolah dengan kualitas Sekolah Dasar, SMP, SMA, madrasah dan vokasi yang bagus, kalau puskesmas di seluruh Indonesia kualitasnya sama bagusnya, Rumah Sakit semuanya bagus, manajemen BPJS Kesehatan bagus, kalau masyarakat kita sudah bisa mendapatkan pekerjaan dengan income yang baik, itu baru kita merasa kita sudah excelent. We are still not yet there.

Oleh karena itu, saya ingin terus memberikan kegelisahan yang sama. Refleksi adalah untuk membuat evaluasi, untuk mengumpulkan tenaga kembali, dan refleksi adalah bekal untuk memperkuat determinasi.

Saya ingin menutup dengan menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan adalah institusi yang sangat penting di Republik ini. Jatuh bangunnya Republik ini tergantung dari kinerja dan cara kerja kita. Oleh karena itu, mandat, tanggung jawab, dan kesadaran terhadap pentingnya peran kita itu menjadi suatu keharusan, bukan untuk membuat kita jumawa, justru membuat kita makin humble karena kita tahu di pundak kita ada tanggung jawab yang sangat penting.

Dalam bekerja kita perlu menggunakan hati dan pikiran anda. Karena itu adalah energi yang akan membawa kita selalu untuk cukup resah, sehingga kita ingin terus membuat perbaikan. Namun tidak berarti kita menjadi orang yang tidak mensyukuri nikmat. Setiap kali kita mensyukuri nikmat,

23

Fokus kita adalah tujuan, bukan institusi. Ego masing-masing Direktorat Jenderal tidak boleh ada, tidak ada dalam kamus di Kementerian Keuangan.


24

rasa syukur itu menjadi energi baru untuk memperkuat ambisi kita untuk memperbaiki negeri ini.

Saya senang tema yang diangkat adalah sinergi, karena saya menganggap Kementerian Keuangan adalah satu keluarga. Dia adalah institusi yang harus mampu mengatasi batas-batas antar eselon I. Fokus kita adalah tujuan, bukan institusi. Ego masing-masing Direktorat Jenderal tidak boleh ada, tidak ada dalam kamus di Kementerian Keuangan.

Saya juga ingin sinergi ini dapat meningkatkan prestasi. Prestasi yang sudah diraih itu baik, tapi jadikan prestasi sebagai modal untuk meraih prestasi selanjutnya. Sekali lagi saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang baik dan kerja yang luar biasa. Saya mungkin tidak menyebutkan komponen lain di Direktorat Jenderal perbendaharaan, seperti sebagai pembina BLU atau pengelola PIP, namun saya menganggap ini adalah sama prinsipnya. Prinsipnya, semua resource dan instrumen kita harus mampu menjadi inspirator bagi bawahan Anda, bagi kolega, institusi partner Anda.

Sama seperti yang saya sampaikan kepada seluruh jajaran pimpinan Kementerian Keuangan, Anda harus menjadi role model dan menjadi pimpinan yang baik di masing-masing unit Anda. Jangan pernah under estimate atas peran dan tugas Anda. Saya kemarin berkunjung ke semua daerah dan saya melihat ada para staf yang baru kita rekrut. Interaksi pertama anak-anak baru ini adalah dengan Anda. Anda adalah the real boss mereka setiap hari. Mereka senang menjadi follower medsos Kementerian Keuangan atau Menteri Keuangan dan dia punya imajinasi bekerja di Kementerian Keuangan, saya bekerja dengan Bu Sri Mulyani. Tetapi the reality everyday is with you.

Jadi kalau Anda menjadi pemimpin yang baik, Anda harus mampu untuk menanamkan motivasi, menciptakan arahan yang baik, memberikan pengalaman, tidak pelit membagi pengetahuan, menjadi atasan yang baik tidak hanya memberi instruksi atau bahkan kalau orang Jawa nyeneni (memarahi). Pemimpin seperti itu bukanlah pimpinan yang akan mampu menggerakkan organisasi. Memarahi dan memberi instruksi itu paling gampang dan itu yang paling sering dilakukan oleh atasan. Namun pemimpin yang baik adalah yang bisa memahami jajarannya, memahami persoalan, mengumpulkan dan menciptakan energi, melakukan kerjasama di

25

unit masing-masing, menciptakan teamwork, menginspirasi mereka, kalau masuk ke kantor mereka akan bersemangat, kalau pulang dia merasa saya meninggalkan sesuatu.

Yang Anda lakukan adalah mempersiapkan generasi yang akan datang, pemimpin-pemimpin di Kementerian Keuangan yang akan datang. Hidup itu seperti estafet. Hari ini kita pegang tongkat, next time kita akan pass tongkat itu kepada generasi yang akan datang. Ukuran sukses Anda adalah apabila nanti menengok ke belakang, yang di belakang pelarinya jauh lebih kuat, jauh lebih cepat, dan jauh lebih baik dari kita. That’s your measurement of success.

Jangan sampai ketika Anda pensiun merasa berpuas diri dan tenang. Setiap kali menyelesaikan tugas, refleksikan dengan melihat ke belakang, Anda harus mampu meyakinkan diri Anda bahwa I do my best to build my successor, bukan hanya I do my best to build my own reputation.

Jadi, saya ingin menyampaikan, jadilah orang yang selalu berpikir mengenai orang lain. Pada titik karir Anda saat ini, Anda sudah ada di puncak karir sehingga Anda harus selalu berpikir memberi manfaat bagi orang lain.

Oleh karena itu, yang selalu saya sampaikan: Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dengan berprestasi. Harapan saya kepada Anda agar menjalankan tahun 2019 ini dengan terus tekun, teliti, menjaga values, dan insya Allah semoga yang kita lakukan selalu mendapatkan berkah rahmat hidayah dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Terimakasih semuanya. Selamat bekerja. Selamat mengukir prestasi dan sukses.

Wassalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh.


26

27

Advokasi Pengarusutamaan Gender di Lingkungan Kementerian Keuangan

02


28

Gedung Djuanda24 Januari 2019


30

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan. Pertama-tama, saya berterima kasih pada sore hari ini kita diberikan kesempatan lagi untuk bertemu untuk membahas tentang pengarusutamaan gender. Hari ini, kita ingin membuat program-program pengarusutamaan gender di lingkungan Kementerian Keuangan. Saya berharap dari pertemuan ini hingga pertemuan lanjutan yang intensif, kita dapat membuat program untuk tahun 2020-2024.

Saya senang pada sore hari ini kita mengundang seluruh pejabat eselon I dan pak Wakil Menteri Keuangan (Wamen) yang mayoritas laki-laki. Karena selama ini kalau kita sedang membahas pengarusutamaan gender biasanya laki-laki merasa tidak perlu ikut bicara. Itu kesalahan konstruksi. Kalau seperti bangunan, konstruksinya salah. Jadi kita perlu memperbaiki konstruksinya dari awal.

Di Kementerian Keuangan tidak susah sebetulnya. Kenapa? Coba kita lihat pak Wamen yang sangat mendukung pengarusutamaan gender. Pertama, istrinya perempuan. Di luar itu, ketiga anaknya semua perempuan. Jadi untuk pak Wamen, beliau punya kepentingan pribadi yaitu ingin melihat Indonesia semakin mengarusutamakan gender. Karena beliau ingin ketika anak-anaknya menjadi orang dewasa dan sudah bekerja, beliau ingin anak perempuannya diperlakukan setara dengan laki-laki. Dan saya yakin indeks prestasi anak perempuannya lebih tinggi dari laki-laki. Nanti kalau ternyata gaji anaknya lebih rendah daripada laki-laki dan persoalan tersebut hanya karena dia perempuan, pasti beliau tidak akan terima.

Kalau kita bicara tentang kesenjangan diskriminasi, itu terdiri dari empat yaitu aksesnya, partisipasi, kontrol, dan manfaat. Yang pertama akses, biasanya itu dimulai dari lahir. Kalau anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki, masih banyak yang menganggap bahwa anak laki-laki harus diprioritaskan. Mulai dari sekolah hingga gizi. Hal ini yang harus menjadi

31

perhatian kita bersama, jangan sampai perempuan tidak mendapatkan akses yang sama.

Namun kalau dilihat dari partisipasi anak-anak sekolah antara perempuan dan laki-laki, sekarang sudah sama. Bahkan biasanya perempuan bisa sampai 100% karena mereka bertahan, sedangkan laki-laki sering drop out. Hanya saja, akses sekolah ini belum tentu diterjemahkan sama dengan akses pekerjaan. Karena mungkin aksesnya ada, tapi persepsi norma sosial kadang-kadang mengatakan pekerjaan ini bukan pekerjaan perempuan. Hal tersebut menimbulkan barrier walaupun sudah dibuka aksesnya, tapi perempuan tidak mau untuk apply. Jadi aksesnya ada banyak, tapi persepsi dan norma memberikan barrier to entry yang lebih tinggi.

Di Kementerian Keuangan saya selalu minta kalau ada promosi atau mutasi harus ada perempuan, dan yang terjadi bajak-membajak. Kalau di Badan Kebijakan Fiskal tidak akan melepas yang perempuan sebelum perempuan lain diambil dari tempat lain, jadi akhirnya jumlahnya tetap sama. Saya tidak ingin perempuan itu jatah saja, sama seperti kita mengatakan kalau menteri harus 30% perempuan. Namun saya yakin bahwa beban perempuan di Indonesia untuk bisa mencapai suatu karir tertentu memang lebih berat dari laki-laki. Karena memang secara konstruksi sosial, perempuan itu diletakkan lebih rendah atau dia harus membuktikan lebih banyak untuk bisa ditempatkan setara dengan laki-laki. Jadi untuk mencapai tempat yang sama, perempuan itu diharapkan harus menunjukkan dua kali lebih bagus atau meyakinkan bahwa mereka itu pantas menduduki posisi itu.

Jadi saya ingin menyampaikan bahwa akses dan partisipasi perempuan itu sering dihalangi oleh norma sosial yang menempatkan perempuan lebih berat. Perempuan secara biologis berbeda, dia mengandung, melahirkan, menyusui. Jadi pada masa karirnya mereka memiliki beban lebih berat dari laki-laki. Tapi itu tidak menjadi alasan karirnya akan berhenti. Jadi saya senang di gedung Kementerian Keuangan kita sudah memiliki tempat laktasi dan bahkan sudah ada tempat penitipan anak untuk bayi dan balita.


32

Untuk menciptakan lingkungan yang netral dan kondusif, perlu usaha dari kita semua, terutama dari yang laki-laki.

33

Kalau kita melihat dari survei dari woman career advancement in public service dengan studi di Indonesia pada 2012 tentang perjalanan karir perempuan di public service, menggambarkan perempuan terutama di Indonesia cenderung menolak pekerjaan jika pekerjaannya jauh dari rumah. Perempuan akan memilih bekerja di rumah untuk mengasuh anak. Dan persepsi masyarakat adalah kalau perempuan karir itu dinilai lebih rendah daripada perempuan yang mengurus anak. Suka tidak suka persepsi itu menjadi stigma yang membebani perempuan yang bekerja.

Bagi perempuan yang sukses karirnya, pasti pertanyaannya: dia menikah tidak? Kalau dia menikah, anaknya berantakan tidak? Kalau anaknya baik, suaminya stres tidak? Itu banyak pertanyaan yang tidak pernah ditanyakan ke laki-laki. Jadi bagi perempuan untuk mencapainya saja sudah susah, begitu sampai di atas masih ditanya banyak hal.

Untuk menciptakan lingkungan yang netral dan kondusif, perlu usaha dari kita semua, terutama dari yang laki-laki. Saya senang kita mengundang yang laki-laki di sini dan mungkin sebaiknya kita juga harus mengundang eselon II yang laki-laki. Karena banyak sekali yang kita bicarakan.

Di sisi lain kita mendapat rangking tertinggi tentang mentoring pengarustamaan gender di Indonesia. Mentor itu peranannya luar biasa penting, apalagi kalau atasannya memahami dan meng-encourage tentang pengarustamaan gender, itu akan beda sekali. Seorang atasan yang memahami itu pengaruhnya sangat besar terhadap kemampuan perempuan untuk melanjutkan karirnya secara terus menerus. Saya yakin perempuan-perempuan hebat di Kementerian Keuangan punya mentor yang menentukan. Biasanya mayoritas atasannya laki-laki, dan mereka orang yang sangat suportif. Jadi fungsi atasan sebagai mentoring itu penting sekali. Dan walaupun kita sudah diberikan penghargaan yang paling baik di Indonesia, saya ingin mentoring itu lebih diinstitusionalkan.

Dan untuk ibu-ibu yang sudah sukses, selalu berikan mentoring kepada generasi berikutnya. Kita harus memberikan support, memberikan penguatan kepada semua perempuan untuk menjaga agar mereka continuous confidence. Karena perempuan dipersepsikan norma sosial selalu dianggap relatif inferior. Jadi untuk menunjukkan bahwa Anda itu bisa dan


34

percaya diri, itu sudah perjuangan. Jadi jaga agar anak-anak yang masuk di Kementerian Keuangan selalu memiliki kesempatan yang sama dan kepercayaan diri yang sama sehingga mereka akan bisa maju secara baik.

Secara nasional, Kementerian Keuangan mempunyai peran yang penting dalam pengarusutaman gender. Kita sudah memakai sistem gender budgeting dengan menggunakan tagging. Saya rasa itu bagus sekali. Kita biasanya mengatakan jumlah anggaran sekian, penerima benefit-nya sekian juta orang. Kita tidak tahu sekian juta itu berapa yang perempuan dan berapa laki-laki. Jadi dengan budget tagging, kita semakin tahu bahwa anggaran tersebut memberikan benefit yang setara antara gender laki-laki dengan perempuan. Mungkin karena kita sudah belajar tagging cukup lama, ada baiknya sekarang melakukan evaluasi. Apakah dengan tagging ini kita memiliki kemajuan terhadap cara kita mengalokasikan anggaran.

Kanada adalah negara paling maju dalam pengarusutamaan gender. Kita semua tahu perdana menteri mereka sangat bangga dan percaya diri, di mana-mana selalu memproklamirkan diri bahwa beliau adalah seorang feminis. Jajaran kabinetnya mayoritas perempuan. Dan bahkan budgeting-nya tidak hanya menunjukkan tentang budget tagging, tapi harus bisa menunjukkan evidence-based, menjeaskan setiap rupiah itu memang bermanfaat untuk perempuan atau memihak kepada perempuan.

Saya ingin mengundang teman-teman di Kemenkeu, nanti saat membuat program 2024 tolong dibuat dengan sangat spesifik berdasarkan evidence-based. Sebab evidence-based itu bisa mendiagnosa masalah secara benar. Kalau ada evidence atau statistiknya, kita bisa membuka persoalan itu secara objektif. Kemudian kalau kita sudah tahu persoalannya secara objektif, kita juga bisa membuat koreksinya secara lebih baik. Saya ingin mengundang kepada semua pejabat perempuan di sini untuk mulai mencoba mengumpulkan evidence di tempat kerja masing-masing. Kita buat berdasarkan tagging-nya. Jadi kita mulai membiasakan untuk melakukan identifikasi perbedaan gender, supaya kita semakin gender sensitive.

Sebagai institusi kita harus memperhatikan perempuan, khususnya di Kementerian Keuangan agar mereka dapat bekerja dengan nyaman. Sehingga dia tidak memilih untuk keluar dari pekerjaan karena kondisinya

35

sebagai perempuan. Namun saya tidak punya target mereka tidak boleh drop out dari Kementeian Keuangan, karena pilihan adalah pilihan. Ada perempuan yang mengatakan kalau sudah menikah, saya tidak mau kerja lagi, apakah disuruh suaminya atau kesepakatan bersama. Yang jelas itu adalah pilihannya. Tetapi kita bisa membuat environment kita lebih mendukung sehingga pilihan drop out itu menjadi sangat susah. Perempuan akan mempertimbangkan sekali lagi untuk drop out karena Kementerian Keuangan sangat support perempuan dalam bekerja. Kita akan mampu mempertahankan perempuan untuk bekerja. Tetapi kalau pilihan drop out berasal dari pilihan yang lain, itu tidak apa-apa. Asal mereka memilih, tapi jangan sampai pilihan drop out karena faktor dari kita, dari institusi ini.

Kalau kita mengatakan angka partisipasi pekerja laki-laki dan perempuan secara nasional, angka partisipasi pekerja laki-laki itu 82 dari tahun 2010 sampai sekarang sama, tapi angka partisipasi pekerja perempuan yang tadinya 57, sekarang malah drop 52. Penyebabnya apa? Saya tidak tahu. Kalau kita sudah memberi kesempatan kepada anak-anak perempuan untuk bekerja, namun mereka tidak mau bekerja, itu berarti ada sesuatu yang menghalangi mereka untuk bekerja. Apa pengaruhnya secara nasional? Besar sekali.

Di Jepang itu sangat patrilinealistik, tapi mereka menghadapi aging society karena fertilitasnya turun, perempuan malas mempunyai anak lagi. Sehingga kalau ekonominya mau survive, mereka harus melakukan dua hal, yaitu perempuannya harus bekerja atau dia harus pakai robot. Maka kalau Anda lihat teknologi robot yang paling maju itu Jepang, karena dia harus menjawab pertanyaan masalah aging dan labor force yang shrinking. Jadi di Jepang apabila perempuan ikut bekerja, maka akan menyebabkan ekonominya tumbuh, dari 0-1% menjadi 3-4% atau lebih.

Secara global, studi dari sebuah perusahaan konsultan menggambarkan bahwa laki-laki dan perempuan itu income-nya kalau dirupiahkan laki-laki mendapatkan 19 juta perbulan, perempuan hanya 9 juta perbulan, artinya kurang dari separuh. Oleh karena itu dalam studi world economic forum menyebut untuk bisa mengejar ketertinggalan tersebut, perempuan butuh 200 tahun. Long way to go. Kenapa perempuan digaji lebih rendah? karena perempuan bekerja di tempat dengan produktivitas rendah, bukan di


36

Sebagai perempuan, Anda bisa menunjukkan kepada anak-anak perempuan dan seluruh dunia bahwa it is possible to be in that position.

37

tempat dengan highly paid sehingga memang secara agregat seolah-olah perempuan mendapatkan gaji yang lebih rendah.

Kemarin pada bulan Desember 2018 saya sudah menandatangani Keputusan Menteri Keuangan nomor 807 tahun 2018 mengenai implementasi Pengarusutamaan Gender di Kementerian Keuangan. Saya minta untuk implementasinya kita melihat empat aspek tadi: akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat. Saya juga mengharapkan dalam mengelola kebijakan fiskal dan anggaran tidak hanya gender sensitive, tapi juga gender responsive. Gender sensitive itu dia hanya tahu evidence base laki-laki dan perempuan, maka dia harus mau dikoreksi agar ada akses untuk kesehatan dan pendidikan. Tetapi kalau responsif harus ada afirmasi. Kalau perempuan membutuhkan waktu dan tempat, ketika dia memiliki anak kecil, direspon dengan menyediakan ruang laktasi, maka anggarannya harus respon terhadap kebutuhan yang berbeda itu.

Jadi saya berharap teman-teman di Kementerian Keuangan dapat menjadi motor pengarusutamaan gender yang bisa menginspirasi kementerian-kementerian yang lain. Kita sudah mendapatkan penghargaan dari tahun 2014, 2016, 2018 berarti kita dapat 3 kali berturut-turut. Tolong dijaga terus agar kita tetap mendapat penghargaan itu. Tetapi tunjukkan dengan sangat mencolok, dan kita bisa menginspirasi yang lain. Karena peranan anda semua untuk memberikan inspirasi itu sangat penting.

Sebagai perempuan, anda bisa menunjukkan kepada anak-anak perempuan dan seluruh dunia bahwa it is possible to be in that position. Pak Jokowi menunjuk Menteri Keuangan perempuan, Menteri Luar Negeri perempuan, Menteri Kelautan perempuan, dan menteri lain yang secara tradisional bukan untuk perempuan, namun jangan under estimate. Hal tersebut justru memberikan kesadaran bagi anak-anak sekarang, bahwa ternyata diplomat bisa perempuan. Perempuan juga bisa menenggelamkan kapal, tapi itu memang menginspirasi. Betapa benih-benih keberanian dan kepercayaan diri yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin, itu jangan under estimate.

Saya juga berharap agar anda semuanya nanti menjadi role model, menjadi mentor, menjadi coach yang baik dan sekaligus juga untuk membuat


38

evidence-based untuk bisa mendorong lebih jauh pengarusutamaan gender secara lebih signifikan lagi.

Itu yang bisa saya sampaikan. Terima kasih semuanya. Semoga rencana kerja yang dibuat tahun 2020-2024 benar-benar bisa meningkatkan secara signifikan pengarusutamaan gender, tidak hanya di lingkungan Kementerian Keuangan, tapi juga bisa mendorong di level nasional. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


40

41

Rapat Pimpinan Polri 2019

03


42

Gedung Tri Brata30 Januari 2019


44

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan. Sebelumnya marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan karunia sehat dan waktu sehingga kita dapat hadir di Gedung Tri Brata.

Bapak dan Ibu sekalian, tahun 2018 adalah tahun yang tidak mudah. Ditandai dengan perubahan lingkungan global yang sangat fundamental. Kebijakan moneter di Amerika Serikat menyebabkan suku bunga naik dan likuiditas dolar diperketat. Hal ini menyebabkan banyak sekali capital outflow dan menekan nilai tukar rupiah kita. Pada saat yang sama, perekonomian kita sedang menggeliat, pertumbuhannya sangat tinggi sehingga permintaan terhadap barang-barang meningkat. Sehingga kenaikan perekonomian kita menyebabkan current account deficit, nilai suku bunga meningkat dan capital outflow menyebabkan ada sedikit terjadi goyangan di perekonomian kita.

Maka tahun 2018, pemerintah bersama Bank Indonesia dan OJK mencoba untuk menjaga perekonomian dari goncangan yang sangat keras itu. Kami melakukan tindakan-tindakan untuk menstabilkan kembali perekonomian kita. Tidak berbeda jauh dari negara-negara lain, kalau dibandingkan India, Turki, Agentina, Brazil, kita masih jauh lebih baik. Kadang-kadang masyarakat dalam negeri kita mencari pembandingnya yang lebih baik. Tentu saja bagus, karena memacu kita untuk selalu berbuat lebih baik lagi. Tapi pada saat tertentu, kita perlu ada perbandingan yang proporsional. Kita membandingkan dengan G20 yang merupakan negara-negara emerging yang cukup besar.

Karena tahun itu tidak mudah, tapi sebetulnya denyut ekonomi kita cukup tinggi. Jadi kita mencari policy agar momentum pertumbuhan ekonomi kita tetap terjaga, tapi stabilitas harus diperkuat. Bank Indonesia melakukan kebijakan dengan menaikkan suku bunga 7 kali, Kementerian Keuangan

45

Bahkan selalu ada oknum yang mengatasnamakan institusi dan mereka menguntungkan diri sendiri dengan mengorbankan seluruh institusi dan bahkan bangsa Indonesia.


46

mencoba menahan impor, kita coba melakukan kebijakan untuk mengurangi defisit migas. Itu tujuannya untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan.

APBN tahun 2018 berakhir dengan kondisi yang sangat baik. Penerimaan perpajakan kita meningkat dan total penerimaan negara mencapai 102% di atas target. Dan saya berterima kasih kepada Polri karena kerja sama kami dengan Polri membuahkan banyak sekali penerimaan negara. Contohnya, penertiban importir beresiko tinggi. Dengan adanya deklarasi dari KPK, Polri, TNI, Kementerian Keuangan, dan Kejaksaan untuk melaksanakan penertiban importir berisiko tinggi, hasilnya sampai dengan hari ini importir ilegal menurun, dan penerimaan kita dari sisi cukai rokok meningkat. Rokok ilegal yang tadinya 12% turun menjadi 7%, penerimaan cukai rokok kita melebihi target. Penyelundupan bisa kita kurangi sehingga industri dalam negeri bisa terjaga. Jadi saya menganggap bahwa itu adalah hasil yang bagus.

Kami di Kementerian Keuangan bekerja bersama-sama dengan Polri, TNI, KPK. Sekarang kita mau menargetkan masalah pertambangan. Ada lebih dari 130 penambang, tapi yang memiliki NPWP dan yang membayar pajak dan royalti hanya sekitar 80 penambang. Berarti ada sekitar 50 penambang yang mengambil pertambangan dan tidak punya NPWP. Ini semua bisa terjadi karena selama ini kita kerja sendiri-sendiri. Bahkan selalu ada oknum yang mengatasnamakan institusi dan mereka menguntungkan diri sendiri dengan mengorbankan seluruh institusi dan bahkan bangsa Indonesia. Kalau kita memperkecil ruangan seperti itu, maka penerimaan perpajakan kita akan lebih baik, dan iklim investasi juga akan tetap baik. Karena yang menjadi pertaruhan kita adalah menjaga pertumbuhan ekonomi tinggi, kemiskinan menurun, kesempatan kerja tercapai.

Saya berharap bea cukai, pajak, Polri, TNI, Jaksa memiliki bahasa yang sama, jangan sampai kalau bertemu lima institusi tersebut malah menimbulkan ketidakpastian. Biaya ketidakpastian ini yang membuat membuat ekonomi kita tidak kompetitif. Maka kita selalu mengatakan, Indonesia kaya dengan sumber daya alam, kita punya orang-orang yang skillfull, tapi kok kalau produksi kita kalah dengan Thailand, Vietnam, RRT? Ini karena banyak sekali institusi publik menciptakan beban yang tidak seharusnya menjadi beban bagi dunia usaha.

47

Saya bicara dihampir semua forum cerita tentang APBN, tentang ekonomi dan segala macam, ujung-ujungnya yang ditanya utang. Seolah-olah cerita yang lain itu menjadi tidak penting dan tidak ada artinya, padahal itu penting banget. Tapi tidak apa-apa karena memang taktiknya satu isu dibuat supaya menjadi sesuatu yang menggelisahkan dan menakutkan. Karena itu adalah cara kita berpolitik. Mungkin ada yang melakukan seperti itu.

Mari kita lihat utang kita. Pertama, soal peraturan yang melandasinya. Apakah kita tidak utang boleh? Undang-Undang Keuangan Negara mengatakan boleh. APBN itu terdiri dari penerimaan, belanja, dan pembiayaan. Pembiayaan itu penerimaan dikurangi belanja, bisa menjadi defisit atau surplus. Kalau pada Undang-Undang Keuangan Negara, APBN diperbolehkan defisit maksimum 3% dari produk domestik bruto (PDB), ukuran ekonomi Indonesia. Ekonomi Indonesia sebelumnya 10.000 triliun, sekarang menjadi 14 ribu triliun. Kalau 10 ribu triliun 3% nya maksimum utang yang diperbolehkan 300 triliun setiap tahun. Kalau 14 ribu triliun, itu berarti kita boleh defisit 420 triliun. Jadi kita tidak melanggar undang-undang. Bahkan defisit kita lebih kecil dari 3%.

Kalau tiap tahun kita defisit, berarti utangnya bertambah. Pertanyaan selanjutnya adalah boleh tidak menambah utang sampai jebol? Tidak boleh. Berapa maksimumnya? Undang-Undang Keuangan Negara mengatakan 60% dari PDB kita, maksimum total utang kita. Jadi kalau sekarang utang kita terhadap PDB masih di level 30% atau di bawah sedikit, itu sangat jauh dari ceiling di atas. Defisit kita yang tahun lalu hanya 1,76%, itu sangat di bawah 3%. Ini adalah sesuatu yang secara undang-undang dibolehkan dan memang sudah diatur.

Sekarang pertanyaan kedua, utang itu perlu atau tidak? Kalau kita lihat, utang itu adalah bagian dari APBN. Jadi pertanyaannya, APBN itu tujuan atau alat? Banyak yang salah bahwa APBN itu harus tujuan. Kalau saya ingin APBN yang sehat tanpa utang, semua gaji TNI-Polri dan ASN saya turunkan karena belanja pegawai kita bisa mencapai lebih dari 350 triliun. Padahal ketua KPK tadi mengatakan seharusnya Saya menaikkan kesejahteraan supaya tidak korupsi.. Kalau belanja pegawai tidak bisa dipotong dan supaya kita tidak ada utang berarti belanja modal atau barangnya dipotong. Berarti kita bangun infrastruktur, kita tunggu sampai nanti kita punya


48

Dari semua indikator perbaikan itu, apakah ada alasan untuk pesimis? Tidak. Tetapi apakah kita terlena? Sama sekali tidak.

49

uang. Berarti daerah-daerah yang masih terpencil sabar dulu, sampai nanti kalau kita sudah kaya banget baru saya bangun. Atau pilihannya kita pinjam. Apalagi demografi kita muda, masih banyak anak-anak usia sekolah. Berarti kebutuhan kita untuk membangun sumber daya manusia dan infrastruktur itu tidak bisa ditunggu sampai nanti kita kaya. Karena kita tidak akan kaya kalau anak-anak kita bodoh, kita tidak akan kaya kalau kita tidak memiliki infrastruktur.

Jadi kalau bicara tentang ayam dan telur, kita pilih telurnya dulu, karena telur menghasilkan ayam. Jadi investasi melalui utang itu diperbolehkan. Karena kalau kita bicara utang, Indonesia tidak sendirian. Di dunia ini ada 192 negara, ada yang penduduknya cuma 10 ribu, ada yang penduduknya 5 juta, ada yang penduduknya 30 juta, ada yang penduduknya 1,2 miliar, ada yang penduduknya 250 juta yang mirip dengan kita.

Kita menggunakan utang 30% dari PDB, padahal menurut undang-undang 60%. Di dunia rata-rata berapa? Negara Jepang 200% terhadap GDP. Tapi ada yang mengatakan bahwa Jepang utang terhadap penduduknya sendiri. Ya sama saja namanya utang. Kalau terhadap penduduknya sendiri, berarti dia akan menyengsarakan generasi yang akan datang. Kalau kita bisa utang terhadap semua sumber yang murah dan baik, kita lakukan. Jadi saya hanya ingin mengatakan bahwa utang kita terjaga baik, kita profesional, kita transparan, kita akuntabel. Kita pakai indikator dunia.

Saya sangat optimis melihat 2019, tapi saya tetap hati-hati dan waspada. Jadi optimisme dengan kewaspadaan. Apa yang mendasari optimisme? Coba kita lihat penerimaan pajak kita tahun 2018. Seluruh sektor ekonomi memiliki pertumbuhan penerimaan pajak hampir double digit. Misalnya sektor manufaktur tumbuh cukup tinggi mendekati 15%, penerimaan perpajakan sektor pertambangan tumbuh 50%, sektor perdagangan tumbuh hampir 20%, sektor industri jasa keuangan tumbuh mendekati 18%. Semua sektor tumbuh. Dan kalau kita lihat jenis pajaknya, pajak individu yang dibayarkan orang per orang dan yang dibayarkan oleh perusahaan itu meningkat dengan pertumbuhan double digit di atas pertumbuhan ekonomi kita.

Ini yang menjadi landasan kenapa kita optimis. Momentum pertumbuhan


50

kita sedang menguat, kemiskinan kita menurun, single digit dalam sejarah Republik Indonesia 9,66%. Kesenjangan kita yang sebelumnya meningkat, sekarang mulai menurun dan sekarang di 0,38. Itu berarti pertumbuhan ekonomi itu dinikmati semakin merata oleh masyarakat. Kesempatan kerja meningkat, pengangguran menurun, ini termasuk terendah semenjak tahun 2012.

Dari semua indikator perbaikan itu, apakah ada alasan untuk pesimis? Tidak. Tetapi apakah kita terlena? Sama sekali tidak. Karena 2019 masih akan ada guncangan-guncangan. Kalau kita lihat Amerika dan RRT sekarang ini perangnya bukan hanya perang dagang. Mereka sudah sampai pada perang psikologi dan teknologi, karena mereka menganggap ini kompetisi super power dunia. Pengaruhnya akan sangat besar sekali terhadap kita, karena ini akan mempengaruhi flow barang dan jasa, mempengaruhi harga komoditas, juga mempengaruhi keamanan dari region kita. Jadi kita harus waspada.

Kita juga lihat harga komoditas masih naik dan turun, tidak stabil. Kita lihat di Eropa ketegangan antara negara-negara Eropa semakin tinggi. Venezuela sudah kolaps hari ini. Jadi ini semuanya memberikan sinyal walaupun kita optimis dengan memperkuat ekonomi dalam negeri, tetapi kita juga melihat dengan tajam lingkungan sekitar kita.

Kita punya reguler meeting, pertemuan berkala yang disebut KSSK atau Komite Stabilitas Sektor Keuangan antara otoritas moneter, fiskal, OJK, dan LPS. Kita selalu melihat semua indikator, baik dari sisi makro, fiskal, moneter, makroprudensial sampai mikroprudensial industri hingga komponen di sektor keuangan. Kita melihat kondisinya masih normal dan kita akan lihat bagaimana cara memaksimalkan instrumen fiskal, moneter, kebijakan OJK supaya kita bisa bersama-sama mendorong ekonomi agar tetap maju pada saat dunia turbulensi. Kita juga melakukan kerja sama, sinergi, koordinasi, dan menjaga perekonomian kita agar tetap maju dan tetap menciptakan perbaikan bagi masyarakat. Demikian yang saya sampaikan, Terima kasih.

Wassalamualaikum warohmatullahi wa barokaatuh.


52

53

Orientasi Pegawai Baru Kementerian Keuangan

04


54

Aula Dhanapala31 Januari 2019


56

Bismillahirohmanirohim.

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh. Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua, om swastiastu, namo buddhaya. Yang saya hormati, seluruh jajaran eselon I di Kementerian Keuangan dan anak-anak saya yang sekarang masuk menjadi CPNS di Kementerian Keuangan untuk periode 2018. Pertama-tama, saya ingin menyampaikan selamat datang di Kementerian Keuangan, sebuah Kementerian yang sekarang ini berisi 76 ribu pegawai dan kalian akan menjadi satu keluarga bersama kami. Selamat atas pencapaiannya.

Mungkin kalian bergabung ke Kementerian Keuangan karena keinginan orang tua, cita-cita pribadi, harapan pacar, atau keinginan calon mertua. Apapun motivasi Anda , Anda sudah membuat keputusan yang sangat penting untuk bergabung di Kementerian Keuangan. Keputusan kalian masuk di sebuah Kementerian yang begitu penting sehingga keputusan kalian bergabung adalah tidak hanya untuk diri sendiri, tapi untuk bangsa dan negara. Kenapa? Karena Kementerian Keuangan adalah institusi yang memiliki tugas menjaga keuangan negara. Keuangan negara adalah keuangan yang dikumpulkan dari masyarakat dan dipakai untuk masyarakat. Oleh karena itu, fungsi Anda semuanya adalah bagian dari bendahara umum negara.

Seorang bendahara hanya akan dikatakan sukses apabila Anda amanah dan bisa dipercaya, karena Anda akan mengelola keuangan negara, termasuk aset-aset negara yang bukan punya kita sendiri dan dipergunakan semaksimal mungkin untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

Untuk bergabung di Kementerian Keuangan kalian bertarung dengan lebih dari 220 ribu orang dan memenangkan kompetisi kurang dari 2%. Kalian melakukan itu tidak untuk mencari keuntungan diri sendiri. Tugas yang akan kalian hadapi adalah tugas publik, tugas bagi bangsa dan negara. Tugas

57

kita adalah sebagai pengelola keuangan negara, yaitu APBN atau anggaran pendapatan belanja negara. Ada neraca keuangan negara, di dalamnya ada aset, utang, dan ekuitas.

Kita sebagai satu keluarga di Kementerian Keuangan ada bagian yang mengelola penerimaan negara. Ada yang masuk Direktorat Jenderal Pajak, ada yang masuk di Direktorat Jenderal bea dan cukai, ada yang masuk di Direktorat Jenderal anggaran. Tiga Direktorat Jenderal tersebut mengelola pendapatan negara. Pajak, bea dan cukai, dan penerimaan negara bukan pajak. Tahun ini kita harus mengumpulkan lebih dari 2.165 triliun dan itu adalah tugas kita untuk mengumpulkan 1 rupiah demi 1 rupiah bukan untuk masuk kantong pribadi kita. Dia akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan bangsa, negara dan perekonomian rakyat kita.

Tahun ini kita akan membelanjakan lebih dari 2.460 triliun dan itu ditata kelola oleh tiga Direktorat Jenderal. Dirjen anggaran memiliki dua fungsi sebagai pengelola pendapatan negara bukan pajak, dan belanja kementerian lembaga dan pemerintah pusat. Ada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, tugasnya adalah pengelolaan transfer ke daerah: provinsi, kabupaten, kota, hingga desa. Tahun ini kita akan mentransfer lebih dari 800 triliun. Menggerakkan roda seluruh pemerintahan dari desa, kelurahan, kecamatan, kota/Kabupaten, provinsi hingga pusat. Mulai dari guru, dokter, prajurit, polisi, jaksa, hingga parlemen. Itu adalah belanja negara. Dan Direktorat Jenderal yang mengeksekusi belanja negara adalah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yang menyalurkan dananya.

Jadi kita sebagai keluarga Kementerian Keuangan ada yang berfungsi sebagai pengelola pendapatan negara, ada yang mengelola belanja negara, dan ada yang mengelola pembiayaan dan utang. Siapa di sini yang bergabung di Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR)? Kalian tahu kenapa kalian masuk di DJPPR apa tidak? Tidak tahu? DJPPR saat ini sedang top, soalnya Menteri Keuangan disebut sebagai menteri pencetak utang. Kita mengelola pembiayaan dan utang. Tidak


58

hanya utang, tapi juga pembiayaan, itu termasuk investasi kita di berbagai BUMN dan BLU. Investasi berarti kita melakukan injeksi modal agar mereka melaksanakan tugas-tugas pembangunan.

Ada yang masuk di Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan? Tugasnya mengelola mulai dari pendidikan, pelatihan, membawahi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, dan mengelola dana yang sekarang mencapai Rp 56 triliun yang digunakan untuk lebih dari 20.000 beasiswa anak-anak Indonesia. Jadi ada yang mengelola pembiayaan, ada yang mengelola utang, ada yang mengelola pendidikan dan latihan.

Kita juga punya Direktorat Jenderal yang mengelola kekayaan negara. Sekarang ini yang disorot di Kementerian Keuangan hanya di satu sisi saja. Padahal pekerjaan kita jauh lebih besar. Kita mengelola pajak, bea cukai, penerimaan bukan pajak dari royalti sumber daya alam, penerimaan BLU, dividen kekayaan negara yang dipisahkan. Kita juga mengelola belanja negara dari pusat hingga daerah sampai ke desa. Kita mengelola kekayaan negara yang nilainya mungkin bisa mencapai Rp 11 ribu triliun. Dan kekayaan negara ini kita peroleh dari pendapatan negara yang kita belanjakan, termasuk dari utang.

Jadi kalian semua menjadi satu keluarga. Bekerja ibarat satu tubuh Kementerian Keuangan. Ada yang bagian kaki, tangan, dada, telinga, wajah. Semua sama pentingnya karena kita adalah satu tubuh keuangan negara.

Untuk bisa menjalankan itu, kita membutuhkan fungsi-fungsi inti, Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal. Itu tadi adalah core institusi atau unit yang menjadi motor dan penjaga Kementerian Keuangan. Mereka ibarat mata, telinga, dan hati saya. Ada satu bidang lagi yaitu Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Tugas Badan Kebijakan Fiskal adalah yang mendesain kebijakan fiskal Republik Indonesia.

Jadi, kita bersama menjadi satu keluarga Kementerian Keuangan bertugas untuk mengelola keuangan negara, APBN, Kita mengumpulkan seluruh penerimaan negara, kita mengalokasikan belanja negara melalui Kementerian lembaga dan daerah, kita menatakelolakan pembiayaan dan utang, kemudian kita melaporkan dalam bentuk laporan keuangan pemerintah pusat dan laporan keuangan dari Kementerian Keuangan itu sendiri.

59

Kalau kalian hanya berpikir masuk, pulang, terima gaji, maka kalian salah tempat. Karena Kementerian Keuangan tidak merekrut pegawai yang hanya sekedar mengisi absen.


60

Ini adalah suatu siklus keuangan negara yang semuanya dipertanggungjawabkan secara transparan, akuntabel, bertanggung jawab kepada masyarakat Indonesia. Maka keputusan kalian untuk melamar, ikut berkompetisi, dan akhirnya mengalahkan ratusan ribu pesaing kalian dan menjadi anggota Kementerian Keuangan, itu adalah keputusan yang luar biasa penting dan menentukan. Itu bukan keputusan yang sepele, karena yang akan kalian kerjakan bukan pekerjaan sepele. Yang kalian kerjakan akan sangat menentukan republik ini, apakah kita akan bisa terus maju? Apakah kita akan semakin tinggi dan kuat? Apakah kita akan semakin menjadi besar dan berpengaruh serta bermartabat? Apakah kita akan menjadi bangsa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa kita?

Kalian pemegang estafet selanjutnya. Jangan pernah membiarkan siapapun yang menyepelekan pekerjaan Anda . Karena yang Anda kerjakan tidak hanya sekedar masuk pagi, absen, pulang sore, dan mendapat gaji. Itu bukan pekerjaan Anda . Anda masuk ke Kementerian Keuangan sama-sama masuk pagi, memberikan seluruh hati dan pikiran Anda untuk membuat Indonesia menjadi negara yang sejahtera dan adil. Itu tujuan besar. Itu mimpi mulia. Itu membutuhkan seluruh dedikasi dan loyalitas Anda semuanya.

Ini adalah estafet penting bagi bangsa kita. Kalian semua tahu bahwa mengelola keuangan negara tidak seperti mengelola tata buku. Uang masuk dicatat, lalu keluar dicatat, tanda tangan, selesai. Dalam mengelola keuangan negara sebagai bagian dari mengelola ekonomi Indonesia, kita dihadapkan pada banyak sekali tantangan dan ketidakpastian.

Kita bisa merencanakan APBN akan mengumpulkan pendapatan Rp 2.165 triliun, namun harga minyak yang diasumsikan 70 dolar jatuh menjadi 50 dolar, nilai tukar Rupiah yang kita tulis di dalam undang-undang APBN Rp 15 ribu, sekarang turun menjadi di bawah Rp14.000. Suku bunga yang tadinya kita asumsikan 5,3 bisa naik atau bisa turun. Produksi minyak Indonesia yang tadinya kita perkirakan 800.000 barel per hari, realisasinya bisa di bawah itu.

Artinya semua bisa bergerak, namun kita harus memegang keuangan negara dengan tangan yang stabil dan kuat. Karena rakyat dan ekonomi Indonesia tergantung dari seberapa kuat dan kredibel tangan-tangan kalian menjaga dan mengelola keuangan negara. Kalau dalam situasi guncang, tangan Anda juga bergetar, apalagi hati Anda ikut ciut dan takut, dan pikiran Anda

61

resah, maka seluruh Republik akan merasakan. Anda masuk di Kementerian Keuangan dididik untuk menjadi orang yang bisa menjadi pemimpin, paling tidak memimpin perasaan dan pikiran Anda secara baik. Tetapi harapan kita jauh lebih tinggi dari itu, Anda bisa memimpin di antara teman-teman kalian, Anda bisa memimpin atasan atau bawahan, dan Anda bisa memimpin bangsa Indonesia karena mereka tergantung pada Anda semua.

Saat kalian menerima kartu identitas pegawai Kementerian Keuangan hari ini, coba rasakan momen tersebut. Pikirkan dan rekam perasaan saat kalian membaca Pakta integritas. Diulang lagi dan coba diabadikan perasaan tersebut. Yaitu rasa menjadi bagian dari keluarga Kementerian Keuangan. Menjadi bagian dari suatu tugas mulia yaitu menjaga dan mengelola keuangan negara, menjadi bagian dari keluarga yang memiliki tujuan sangat penting, yaitu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraan, keadilan, menjadi bangsa yang disegani oleh dunia, menjadi bangsa yang bermartabat, ikut memelihara perdamaian dunia. Itu adalah rasa yang penting. Coba didengarkan, direkam, dan diabadikan. Karena dia adalah motifasi awal dan menjadi motifasi utama kalian untuk berkarya di Kementerian Keuangan mulai hari ini sampai Anda pensiun. 30 tahun lebih Anda harus terus menjaga rasa, motivasi, dan cita-cita itu. Republik mengharapkan Anda menjadi manusia yang memiliki ambisi untuk memajukan bangsa ini.

Kalau kalian masuk sini hanya ingin masuk di Kementerian Keuangan untuk mendapatkan gaji yang lumayan. Kalau Anda berpikir hal-hal sepele seperti itu, mungkin Anda salah tempat. Kalau kalian hanya berpikir masuk, pulang, terima gaji, maka kalian salah tempat. Karena Kementerian Keuangan tidak merekrut pegawai yang hanya sekedar mengisi absen. Kalian generasi milenial yang memiliki banyak sekali karakter, dan kami ingin berinvestasi supaya kalian menjadi manusia-manusia unggul yang bisa mengelola tanggung jawab yang penting.

Maka kita berharap banyak dari kalian. Saya mengharapkan pikiran kalian, Saya meminta perasaan kalian. Saya tidak mau orang yang bekerja tanpa perasaan, sekedar kerja karena kebetulan bosnya ada di belakang. Saya tidak mau orang yang bekerja hanya karena diawasi. Saya ingin kalian kerja dengan pikiran dan hati. Saya bekerja karena saya cinta negeri ini. Saya bekerja karena saya punya hal terbaik yang saya ingin berikan bagi republik ini. Saya ingin melakukan yang terbaik bukan karena saya sedang diawasi


62

Saya tidak ingin kalian masuk, 5 tahun kemudian Anda makin bodoh, 10 tahun kemudian karakter Anda semakin loyo. 15 tahun lagi, api kalian sudah padam.

63

oleh atasan. Saya melakukan ini karena ini adalah bagian dari bakti saya kepada Ibu Pertiwi. Kalian harus punya rasa dengan Republik Indonesia. Kalau Anda tidak punya perasaan apa-apa terhadap Republik ini, Anda salah tempat. Kalau Anda hanya berpikir saya bekerja di Kementerian Keuangan tanpa ada kesadaran bekerja untuk negara dan bangsa Indonesia, Anda salah posisi.

Karena apa yang Anda pikirkan, yang Anda rasakan, yang Anda lakukan, yang Anda ucapkan itu sangat berarti bagi bangsa dan negara republik Indonesia. Sangat berarti. Camkan, rekam, abadikan, dan jaga perasaan itu untuk 30 tahun ke depan saat berkarya. Suatu saat, Anda akan menjadi salah satu yang duduk di depan, atau bahkan menggantikan saya, atau mungkin Anda akan menjadi pemimpin bangsa ini. Karena ini adalah investasi yang sangat penting untuk negara Indonesia.

Kalian masuk di Kementerian Keuangan berdasarkan sistem rekrutmen yang transparan, kompetitif, tidak ada KKN, Anda mengalahkan 200 ribu lebih pelamar jadi kalian pasti cerdas, kalian pasti unggul, kalian pasti punya karakter yang hebat. Saya ingin kalian nanti 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun harus lebih cerdas, lebih hebat, dan lebih berkarakter. Saya tidak ingin kalian masuk, 5 tahun kemudian Anda makin bodoh, 10 tahun kemudian karakter Anda semakin loyo. 15 tahun lagi, api kalian sudah padam.

Saya ingin kalian menghabiskan waktu di Kementerian Keuangan untuk mendapatkan ilmu yang semakin banyak, pengalaman yang semakin luas, karakter yang semakin berkualitas, kepemimpinan yang semakin hebat, dan loyalitas pada negara dan kecintaan kepada Republik Indonesia. Kalian akan menikmati pekerjaan ini dengan baik. Saya akan memberi janji kepada Anda, kalian akan mendapatkan banyak sekali kesempatan dan tantangan untuk maju di sini. Lakukan tugas dengan baik, lakukan pekerjaan dengan pikiran dan hati yang ikhlas, dan berikan yang terbaik dari diri Anda untuk Kementerian Keuangan dan untuk Indonesia. Saya berharap hari ini merupakan suatu momen penting untuk memulai karir yang akan memenuhi harapan, tantangan, dan akan memberikan kepuasan kepada Anda .

Kementerian Keuangan adalah institusi yang pertama melakukan reformasi birokrasi dan akan terus melakukan reformasi birokrasi. Jadi kalian masuk dalam institusi yang akan terus berubah karena memang kami akan terus


64

mentransformasikan institusi ini agar terus mengikuti tantangan zaman. Kalau kita berbicara tentang industrial 4.0, digital teknologi, mengubah banyak sekali ekonomi dan masyarakat kita, Kementerian Keuangan tidak boleh terlambat mengantisipasi serta mengelola perubahan tersebut. Saya berharap kepada kalian generasi milenial agar mampu menjadi bagian warga dari Kementerian Keuangan dengan memberi masukan yang konstruktif mengenai perubahan yang harus dilakukan agar kita lebih lincah, fleksibel, efektif, dan efisien.

Masuk di Kementerian Keuangan, otomatis Anda memiliki 5 nilai-nilai yang dilaksanakan, bukan diingat. Profesional, bukan hanya bajunya yang profesional, bukan gayanya, tapi kualitas dan komitmen kerja Anda profesional. Kalian diminta untuk melayani, karena Kementerian Keuangan adalah institusi yang melayani masyarakat dan stakeholder. Kalian diminta untuk menjaga integritas, dengan tidak memperkaya diri atau memperkaya seseorang atau golongan, melanggar aturan, korupsi, kolusi, nepotisme. Itu yang menjadi faktor yang mencederai Republik Indonesia. Kalau kalian membaca sejarah mengenai penjajahan Belanda atau Jepang, yang membuat kita runtuh adalah KKN. Dan di Kementerian Keuangan banyak sekali potensi untuk tersengat KKN kalau tidak waspada. Maka kita akan terus menjaga Kementerian Keuangan agar menjadi institusi yang bersih melayani, institusi yang memiliki integritas.

Kemudian kalian diharapkan untuk bersinergi. Kalian kerja bukan untuk diri sendiri. Kalian akan bekerja dalam satu unit, satu tim, satu direktorat jenderal, dan bahkan antar unit eselon satu. Semuanya dalam satu simfoni, harmoni, sinergi. Karena kita tidak bekerja Individual.

Nilai terakhir yang kalian semua harus terapkan adalah menuju kesempurnaan. Republik Indonesia mengharapkan kalian memiliki karakter selalu menuju kesempurnaan. Kementerian Keuangan tahun lalu mendapat 37 award. Kementerian Keuangan sudah dapat grade A yang ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kita sudah termasuk yang top di Republik Indonesia. But you are only the best in this country. The best in this country It is not good enough if you compare with other country. So never satisfied. Liga kalian adalah liga dunia. Jadi kalau kalian bicara tentang kesempurnaan, carilah yang terbaik di dunia, kalahkan mereka. Kita sengaja mencari. Jangan selalu mencari pembanding yang lebih rendah dari kita. Cari yang terbaik di manapun negara itu berada. Pelajari,

65

Komitmen kebangsaan Andadan komitmen menjaga negara Indonesia adalah komitmen yang harus abadi. Kalian bagian dari bangsa Indonesia, berikan yang terbaik bagi negara kita.


66

lihat, teliti, dan kita harus bisa kalahkan. Itulah yang saya harapkan dari Kementerian Keuangan yang ingin selalu menuju kesempurnaan.

Itu yang saya ingin sampaikan kepada kalian semua. Sebagai kata-kata selamat datang di Kementerian Keuangan. Sekali lagi, selamat kepada Anda semua yang telah sukses untuk mencapai tahap ini. Pencapaian Anda adalah kebanggaan Anda sendiri, keluarga, dan kebanggaan bagi kami semua di sini.

Kami berharap Kementerian Keuangan menjadi tempat kebhinekaan yang mencerminkan Republik Indonesia yang akan kita perkuat dan kita pelihara. Antara mereka yang normal dan difabel, antar suku, antar etnis, antar agama, kita satu keluarga bangsa Indonesia. Kita juga memiliki CPNS yang kita rekrut khusus dari Papua, putra putri terbaik Papua. Karena kita menginginkan Kementerian Keuangan merupakan miniatur dari Republik Indonesia. Kalian jaga kebhinekaan, kerukunan, kesatuan. Kita adalah bagian dan cerminan dari bangsa Indonesia. Komitmen kebangsaan Anda dan komitmen menjaga negara Indonesia adalah komitmen yang harus abadi. Kalian bagian dari bangsa Indonesia, berikan yang terbaik bagi negara kita.

Saya tutup dengan mengatakan selamat kepada kalian semua. Selamat atas pencapaian yang luar biasa dan jaga komitmen Anda , jaga semangat Anda , dan selamat bekerja di Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Wassalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh.


68

69

Seminar Memperkuat Budaya dan Mindset Digital

05


70

Gedung Djuanda12 Februari 2019


72

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua, om swastiastu, namo buddhaya.

Yang saya hormati seluruh jajaran Eselon I di Kementerian Keuangan, para tamu yang diundang untuk berbicara di-sharing session, serta hadirin para pejabat dan jajaran di Kementerian Keuangan. Pertama-tama kita semua pantas dan patut untuk bersyukur karena kita diberikan nikmat sehat dan waktu dapat menghadiri seminar mengenai budaya digital dalam rangka untuk memperkuat budaya dan mindset digital untuk transformasi Kementerian Keuangan.

Sebuah tema seminar yang sangat penting dan kekinian, karena ini menyangkut tugas kita sebagai institusi pengelola keuangan negara yang memiliki tugas, fungsi, dan tanggung jawab yang sangat penting bagi negara dan perekonomian Indonesia. Kita berharap agar mampu untuk yang pertama adalah memahami terjadinya perubahan di dunia terutama bidang teknologi yang mempengaruhi seluruh negara dan bangsa di dunia termasuk Indonesia. Kedua setelah memahami adanya perubahan ini, kita mampu untuk melakukan penyesuaian dan bahkan meningkatkan kemampuan organisasi kita dalam memahami dan melihat kemungkinan penggunaan teknologi ini untuk memperbaiki kemampuan kita dalam menjalankan tugas. Sesuai dengan mandat undang-undang, sesuai dengan tujuan kita bernegara yaitu menciptakan masyarakat adil dan makmur. Sesuai dengan seluruh tantangan yang kita hadapi dalam rangka menjaga perekonomian Indonesia dan terus memajukan masyarakat. Jadi bagaimana memahami tantangan dan memanfaatkan perubahan itu untuk institusi kita. Ketiga, kita mampu menggunakan pemahaman dan perubahan teknologi ini untuk terus merancang berbagai policy, inovasi dan instrumen agar Kementerian Keuangan dan Indonesia secara keseluruhan mampu menyiapkan diri dalam menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap

73

munculnya teknologi informasi dan teknologi digital yang dampaknya diperkirakan akan sangat luas.

Saya tidak perlu menjelaskan menggunakan statistic, tetapi kita semua tahu kalau Anda mengikuti berita Amerika dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mengenai perang dagang. Kemudian muncul dimensi yang berhubungan dengan perang teknologi, dengan adanya teknologi 5G yang dikhawatirkan akan mendominasi dan memonopoli. Karena seluruh kehidupan manusia akan bisa terkait dan dikaitkan dengan teknologi 5G ini, dan sekarang ini terjadi head to head teknologi antara RRT dan Amerika. Amerika mencoba bersinergi dan kolaborasi dengan negara-negara pro barat untuk melawan dan berusaha untuk tidak menggunakan teknologi 5G dari RRT.

Dunia dihadapkan dengan konstelasi geopolitik baru yang pemicunya adalah teknologi digital yang mampu membuat kehidupan masyarakat di seluruh dunia berubah. Dari sisi interaksi sosial, kehidupan sehari-hari, hingga mereka menjalankan tugas dan berimplikasi pada ekonomi. Dalam lingkup Kementerian Keuangan, kita sudah membahas di dalam forum G20 implikasi dari teknologi digital terhadap dunia, terhadap ekonomi, dan terhadap suatu bangsa. Bagaimana masa depan kerja, pekerja dan pekerjaan.

Itu menjadi salah satu tema, karena adanya otomatisasi robot dan artificial intelligence yang mampu melakukan tugas-tugas yang selama ini kita menganggap itu pekerjaan yang dikerjakan oleh manusia, pekerjaan yang diperuntukkan untuk mereka yang berpendidikan rendah, yang skillnya rendah, sampai pekerjaan yang membutuhkan suatu pemikiran yang tinggi. Tapi hampir semuanya ini bisa dikerjakan oleh robot dengan menggunakan artificial intelligence, sehingga menyebabkan munculnya suatu prediksi sekaligus kekhawatiran bahwa the future of work manusia akan berkompetisi atau bahkan kalah berkompetisi dengan robot.

Kita juga sudah melihat banyak perusahaan konsultan mengeluarkan laporan mereka mengenai berapa pekerjaan yang akan hilang karena


74

lebih mudah, lebih murah, dan lebih reliable digantikan oleh robot. Bidang pekerjaan yang sifatnya repetitive sekarang dilakukan oleh robot. Kalau dilakukan oleh manusia akan menghasilkan banyak sekali kemungkinan kesalahan dan bahkan korban. Sehingga ini akan memberikan dampak terhadap konsep manusia akan hidup di dunia ini. Bayangkan dunia sekarang ini dihuni manusia 7 miliar dan akan diperkirakan pada tahun 2030 akan mencapai 9 miliar. Jumlah manusia semakin banyak, umurnya makin panjang karena kualitas hidupnya makin baik, tapi mereka tidak ada pekerjaan. Jadi manusia tidak ada pekerjaan, kita semakin banyak waktu, jadi manusia mau berbuat apa?.

Itu adalah suatu pertanyaan yang sifatnya sangat fundamental. Anda semua jangan menganggap cerita ini adalah cerita fiksi atau sesuatu yang tidak relevan. Kementerian Keuangan ada di dalam core pembahasan ini. Karena pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah kalau orang tidak bekerja dan diganti robot, siapa yang akan mendapatkan income? Bagaimana apabila orang-orang ini akan digantikan robot, siapa yang bayar pajak? Siapa yang membangun public services? Apakah manusia memang akan didesain menjadi manusia yang akan lebih banyak menikmati waktu? Dan kalau kita bayangkan jika manusia lebih banyak waktu luang, akankah dia akan lebih produktif, lebih mempunyai martabat atau dia akan menjadi manusia yang degrading.

Kita sebagai Kementerian Keuangan melihat bahwa masa depan itu sudah didiskusikan, diprediksikan, bahkan itu sudah terjadi diberbagai belahan dunia. Kita tidak boleh menunggu sampai itu terjadi dan baru kita memikirkan itu. Kita dari sisi Kementerian Keuangan, pengelola keuangan negara yang bertanggung jawab terhadap keuangan publik termasuk kebijakan fiskal baik dari sisi penerimaan negara, belanja negara, dan pembiayaan itu akan sangat terpengaruh. Kalau kita tidak memahami, kita tidak melihat tren ini sebagai sesuatu transformasi yang tidak hanya kita antisipasi tapi dikelola untuk bisa kita manfaatkan, maka kita sebagai bangsa akan tertinggal atau akan ketinggalan dan itu tanggung jawab yang berat bagi kita.

Bagi Kementerian Keuangan harus bisa memahami, melihat kesempatan, memanfaatkan dan memikirkan bagaimana policy resources kita, bagaimana kita mengantisipasi, dan bagaimana kita harus menyiapkan kita sendiri sebagai masyarakat perekonomian. Maka Kementerian Keuangan harus

75

Bagaimana apabila orang-orang ini akan digantikan robot, siapa yang bayar pajak? Siapa yang membangun public services?


76

memiliki kesadaran dan pemahaman mengenai masalah digital dan teknologi digital ini. Tidak akan mungkin Kementerian Keuangan akan memiliki DNA atau gen atau aliran darah atau karakter yang memahami digital kalau anda tidak memahaminya dan tidak memiliki budaya digital. Kita tidak akan mampu untuk membuat policy yang baik, apakah mengenai digital payment, mengenai e-commerce.

Masalah digital ekonomi itu bukan hanya marketplace. Kita tahu ada Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli, dan lain sebagainya. Kita tahu payment system kita ada Gopay, ada Ovo, dan berbagai macam. Kita sebagai institusi Kementerian Keuangan harus mulai berpikir, ini artinya apa? ini implikasinya apa? Anda tidak hanya sebagai penikmat atau pengguna tapi anda harus sebagai policymaker mulai memikirkan. Kalau di Kementerian Keuangan hanya fokus membuat APBN yang kredibel, defisitnya kecil, bahkan kita hanya sibuk menjelaskan utang. Tapi kita tidak melihat gambaran besarnya. Republik ini sedang dilingkupi oleh environment dunia yang bergerak begitu cepat. Dan kita menghabiskan waktu dan tenaga kita hanya masuk pada bidang-bidang yang sifatnya sepele. Maka jangan kaget kalau kemudian Indonesia hanya dijadikan sebagai pasar. Ekonomi yang tumbuh dengan nilai lebih dari mendekati 15.000 trilyun rupiah GDP, growing middle class, sekitar 55 juta masyarakat kita yang punya daya beli yang mantap, yang sekarang penetrasi digitalnya naik, penggunaan telepon genggam mencapai 175 juta yang terkoneksi terhadap internet pertumbuhannya double digit mendekati di atas 20%. That’s all of very interesting attractive and potential untuk sebagai market.

Kita bersama Kementerian lembaga harus memiliki pemahaman akan fenomena ini. Karena peranan Kementerian Keuangan bagi negara sangat penting, maka kita harus memiliki pemahaman teknologi digital dan bahkan menciptakan suatu budaya digital. Sehingga akan muncul suatu budaya, kultur, kebiasaan yang tidak lagi ada gap antara pemahaman teknologi digital ini dengan our daily work.

Saya menganggap bahwa inisiatif Pak Sekjen dan CTO untuk terus menciptakan suatu budaya digital di Kementerian Keuangan itu menjadi penting. Seluruh unit eselon I juga sudah saya minta dan saya akan terus menerus meminta kepada Kementerian Keuangan untuk menjadi institusi yang waspada. Tidak pernah berpuas diri. Walaupun kita sudah

77

mendapatkan 37 award dari berbagai macam sudut, kita dipuji, dihargai, mendapatkan apa saja ditiap perlombaan. Tapi itu tidak membuat kita berpuas diri, justru saya ingin kita semua waspada. Ini yang selalu saya minta di Kementerian Keuangan.

Kalau sekarang trend-nya adalah open space office, share office, ayo kita coba di Kementerian Keuangan. Supaya anak-anak kita dapat merasakan bagaimana bekerja secara share office ini, efisiensi, space ternyata bisa dikurangi, tidak perlu lagi setiap orang satu kubikel. Sehingga penggunaan listrik, air, furniture akan jauh berkurang, tapi kolaborasi makin bagus, efisiensi terjadi, dan efektivitas meningkat tinggi. Saya bahkan menantang “Do you want flexible office hour? I’m good”. Tapi Anda harus siap anytime, twenty four seven jika kantor membutuhkan.

Inovasi banyak sekali contohnya di Kementerian Keuangan, saya pergi ke daerah perbatasan kantor Bea Cukai Entikong, di sela-sela menganggur pegawai disana melihat traffic keluar masuk penduduknya setiap hari membawa beras, minyak, gula, dan lain sebagainya. Kemudia pegawai tersebut berpikir kenapa tidak dibuat suatu aplikasi digital? Amazing. Jadi aplikasi tersebut terinstal di handphone masing-masing, kalau ada orang yang datang dia kirim pesan bahwa saya akan lewat kira-kira jam sekian, saya bawa barang-barang ini, dan lain sebagainya. Kalau kita punya staf Bea Cukai di daerah perbatasan tapi dia punya digital culture, dia melihat suatu pergerakan dan dia sambungkan dengan tugasnya. Kemudian dia membuat Inovasi dan kreativitas untuk menciptakan pelayanan yang lebih baik, informasi yang lebih reliable, security yang makin baik.

Tugas kita adalah kombinasi berbagai macam tugas. Tugas kita adalah mengumpulkan penerimaan, tapi kita harus melayani masyarakat dengan baik dan dapat diandalkan, kita punya public policy yang banyak dimensinya. Banyak yang kurang tahu tentang Kementerian Keuangan, bahwa tugas kita itu dimensinya begitu banyak. Setiap bidang kita lihat ada inovasi. Sekarang ada paperless, kalau kita izin cuti tidak perlu pakai kertas, cukup dengan aplikasi, nota dinas sudah bisa digitalize sehingga tidak harus mengarang isi setiap hari nota dinas. Digital economy memudahkan kita untuk chek quality, konsistensi, content. Itu akan membuat waktu hidup anda tidak akan pernah habis untuk membuat nota dinas dan yang baca pun tidak akan habis waktunya untuk membaca nota dinas.


78

Anda sebagai institusi, Anda itu yang masuk dalam tim kesebelasan, Anda bukan penonton. Kita semuanya memiliki tanggung jawab yang besar.

79

Hal seperti ini membutuhkan kolaborasi, maka saya senang hari ini kita memulai dengan sebuah seminar untuk menciptakan suatu kultur digital di Kementerian Keuangan. Saya membayangkan kalau kultur digital semua ruangan di Kementerian Keuangan seharusnya menjadi smart room. Begitu orang keluar ruangan lampu mati, tidak menunggu orang yang harus mematikan secara manual.

Kalau kita sudah punya culture dan mindset digital nantinya kita akan melihat persoalan ekonomi kita, melihat persoalan di masyarakat kita, sudah punya mindset yang beda. Kementerian Keuangan sebagai institusi yang mengelola anggaran, anda punya pengaruh yang besar. Kalau Anda cara berpikirnya kuno, bagaimana anda bisa memahami generasi milenial. Kalau dalam era teknologi Anda masih manual, how do you know the digital? Karena anda gagal paham, maka policy Anda adalah policy yang gagal. Kalau policy gagal yang susah itu seluruh Republik Indonesia. Kalau Kementerian Keuangan yang penting saja gagal paham, konsekuensinya bukan anda yang gagal tapi the whole of republic and the whole of economic ikut merasakan konsekuensi kegagalan itu.

Jadi kita perlu untuk mampu memahami transformasi dan ikut dalam transformasi ini untuk menjadi pelaku, menjadi pioneer, menjadi champion, tidak hanya pasif melihat, pasif mengomentari, dan itu sekarang banyak terjadi di Republik Indonesia. Yang menjadi pemirsa lebih banyak daripada pemain. Anda sebagai institusi, Anda itu yang masuk dalam tim kesebelasan, Anda bukan penonton. Kita semuanya memiliki tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu saya berharap kita akan terus-menerus melakukan tidak hanya dalam bentuk seminar seperti ini, tapi juga memikirkan bagaimana keseharian transformasi digital itu bisa kita lakukan. Tadi sudah disampaikan mengenai inisiatif strategis dan berbagai KPI (Key Performance Indicator) yang sudah kita perkenalkan dalam rangka menciptakan transformasi digital di Kementerian Keuangan. Saya minta itu kemudian dikembangkan.

Pada saat ini Kementerian Keuangan sedang melakukan beberapa investasi penting dalam membangun pondasi Kementerian Keuangan. Ditjen pajak punya core tax yang sedang dibangun, ini akan mengubah keseluruhan cara kita dalam berhubungan dengan masyarakat, pembayar pajak, pelayanan, sampai pembayaran, dan kalau ada pemeriksaan, hingga bagaimana melihat potensi pajak. Keseluruhan siklus dari masalah perpajakan. Kita


80

terus-menerus meminta antara Ditjen Pajak dan Bea Cukai sekarang untuk kolaborasi. Saya minta di dalam desain core tax sudah dimasukkan aspek dari sisi Bea dan Cukai. Kolaborasi diantara kedua institusi dari sisi revenue menjadi sangat penting, tidak hanya dari sisi penerimaan tapi bagaimana kita bisa mentransformasi organisasinya dan mendesain organisasi dan database sistemnya. Bahkan saya sudah minta untuk PNBP sudah masuk di dalam desain core tax. Karena ada satu wajib pajak yang dia bisa bayar pajak, bayar PNBP, dan dari sisi personal bisa juga memiliki kewajiban bea masuk bea keluar.

Sejak dahulu kita memiliki Kementerian Keuangan yang merupakan institusi besar, tapi tangan satu jalan ke sana, tangan satu jalan ke sana, dan tangan satu jalan ke sana. Sama manusianya, sama perusahaannya. Mereka lihat Kementerian Keuangan fragmented. Kalau kita semakin rapi saya yakin kita semakin baik.

Di sisi spending saya juga minta agar semakin baik, antara Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, dan antara Bendahara Umum Negara. Ketika kita semakin tahu apakah setiap rupiah yang kita belanjakan akan memberikan hasil terbaik bagi masyarakat, bagi ekonomi. Kalau saya punya Rp1 sebaiknya saya belanjakan melalui Kementerian Lembaga, atau melalui transfer daerah, atau saya melakukan pembiayaan. Jadi kita punya choices. Bayangan kalau APBN dan keuangan negara sudah dalam bentuk digital dan melakukan berbagai macam modelling, Saya akan selalu bisa di guide. Sehingga kita bisa mengatakan alokasi Kementerian Lembaga ini harus naik karena dia paling efektif, dia paling efisien, dia paling mampu menyelesaikan masalah pembangunan. Mungkin yang di sini harus kurang, yang disini harus tambah. Hari-hari ini orang bicara tentang kebocoran, efisiensi, itu adalah salah satu bentuk untuk kita menjawab kegelisahan mengenai efisiensi, salah alokasi, bahkan sampai korupsi. Seharusnya Kementerian Keuangan selalu bisa berinovasi dari sisi spending.

Kita belum berbicara tentang BUMN di bawah Kementerian Keuangan. Kalau kita sekarang berhadapan dengan ekspor kita yang lemah, apakah tidak sebaiknya dinaikkan? indikatornya apa? Itu semuanya adalah penggunaan resources kita melalui sebuah model yang makin digital sehingga kita makin consolidated. Kita sedang membuat MPN (Modul Penerimaan Negara) Generasi ketiga, dulu MPN generasi pertama lahir

81

Saya ingin Kementerian Keuangan sebagai institusi yang mempunyai habit long life learning di level manapun, Anda wajib hukumnya untuk terus belajar.


82

bersama saya, MPN generasi kedua, sekarang MPN generasi ketiga. Kita ada SAKTI, SIMPONI, SIMAK BMN, banyak aplikasi tapi semuanya punya spirit bagus.

Kita lihat perubahan organisasi mengikuti dengan teknologi. Harusnya hasilnya adalah reliability, akurasi, presisi, efisiensi, tapi tidak korupsi. Dengan adanya teknologi kita akan makin meningkatkan kinerja dari organisasi kita. Kita menjadi institusi yang dalam visi kita menyebutkan menjadi Kementerian Keuangan yang merupakan motor penggerak transformasi ekonomi abad 21 terbaik di dunia.

Jadi saya ingin seminar mengenai budaya organisasi yang berbasis digital dan bagaimana membuat karakter digital dari kita semua, tolong tidak hanya diikuti, dilihat, didengar sambil lalu. Ini yang akan mengubah kita, institusi kita, perekonomian kita, dan bahkan dunia. Jadi saya ingin kehadiran Anda di sini memusatkan perhatian dan mulai memikirkan dan jangan malu kalau Anda termasuk kelompok yang gaptek (gagap teknoligi). Kadang-kadang ada pejabat yang gaptek, malu bertanya, arogan, tidak mau diajarin, tidak mau tahu, tapi dia nyuruh-nyuruh seolah-olah dia tahu, tapi dia sebenarnya tidak tahu. Saya ingin Kementerian Keuangan sebagai institusi yang mempunyai habit long life learning di level manapun, Anda wajib hukumnya untuk terus belajar.

Kalau ada orang di Kementerian Keuangan yang sudah diterima masuk menjadi pegawai, dan merasa ilmu saya sudah komplit, sudah tidak perlu belajar lagi, tinggal kerja saja, menurut saya orang itu harus segera dikeluarkan dari Kementerian Keuangan. Karena saya tidak percaya kepada orang yang mengatakan bahwa saya sudah mempunyai ilmu cukup dan tidak perlu belajar lagi. Hidup ini begitu sangat kaya dan begitu sangat beragam. it is just Impossible for anyone yang mengatakan bahwa saya sudah cukup memiliki semua pengetahuan. Humility , kerendahan hati, dan kemampuan anda untuk menyadari bahwa kita masih akan terus kurang dan oleh karena itu belajar adalah habit, culture, budaya kita. Dan kita melakukannya bukan karena terpaksa, bukan karena KPI tapi ini adalah suatu natural kita sebagai manusia yang ingin terus menuju kesempurnaan. Makanya kita belajar.

Jadi dalam budaya ini tolong untuk life long learning ini selalu diberikan ruangan bagi mereka untuk catch up tanpa merasa malu, tanpa merasa bahwa mereka mempunyai prestasi lebih rendah. Karena organisasi kita

83

itu banyak sekali talent, tidak bisa just only one aspect, tapi jika salah satu aspek ini anda ketinggalan, Saya minta untuk mengejar. Saya sudah mulai mengikuti semua media sosial mulai dari Instagram, Facebook, ada semuanya. Artinya saya lihat keinginan untuk mengekspresikan itu banyak sekali. Gunakan energi positif ini untuk berkreasi, untuk connect dengan tantangan yang kita hadapi sebagai bangsa.

Dan oleh karena itu saya berharap seluruh keluarga Kementerian Keuangan menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang memberi solusi, jangan menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang isinya complain. Apalagi anda yang di Kementerian Keuangan hukumnya tidak boleh, dilarang menjadi complainer. Apalagi professional complainer, semuanya dikomplain. Anda semua harus menjadi orang-orang yang berpikir untuk terus menjadi solusi maker. Salah satunya pahami masalah digital, mengikuti gaya digital, memanfaatkan digital, memiliki visi digital, dan kemudian kita bisa mempengaruhi Indonesia menjadi suatu negara yang siap dan memanfaatkan dan menjaga martabat sebagai negara yang digital, terima kasih.

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


84

85

Sambutan Hackathon 2019

06


86

Gedung Djuanda1 Maret 2019


88


Salam sejahtera untuk kita semua, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan.

Yang saya hormati seluruh jajaran Eselon I, II, III di Kementerian Keuangan dan jajaran lain. Yang saya hormati para pimpinan lembaga yang ikut serta menyukseskan hackathon pertama di Kementerian Keuangan dan mungkin di institusi publik Indonesia, dan yang saya banggakan 39 para finalis dari 3.500 peserta untuk ikut serta dalam hackathon 2019.

Saya sangat senang malam hari ini akhirnya kita mencapai tahap seleksi 39 generasi muda yang ingin mengkombinasikan antara revolusi industri 4.0, digital ekonomi, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan kita untuk berinteraksi dengan teknologi, terutama yang berhubungan dengan digital. Di sisi lain Kementerian Keuangan memiliki tugas yang sangat fundamentaly important terhadap negara ini yaitu mengelola keuangan negara. Yang betul-betul menyentuh hajat hidup orang banyak, baik dilihat dari sisi penerimaan. Pajak, bea cukai, penerimaan negara bukan pajak, hibah. Maupun dari sisi belanja. Belanja untuk pendidikan, belanja untuk kesehatan, belanja untuk mengurangi kemiskinan, belanja untuk pertahanan, belanja untuk kepolisian, belanja untuk membiayai Pemilu, belanja untuk daerah, belanja sampai ke Dana Desa, belanja sampai dana Kelurahan, subsidi. Itu semua adalah dari sisi belanja APBN. Kemudian ada sisi pembiayaan deficit, primary balance, termasuk untuk melakukan penanaman modal ke lembaga-lembaga dan BUMN. Jadi APBN itu menyangkut hajat hidup orang banyak.

Kami menggunakan hastag uang kita, karena kami ingin mendidik masyarakat Indonesia bahwa APBN itu adalah uang milik kita yang kita kumpulkan dari orang yang memiliki kemampuan ekonomi dan digunakan kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Maka ini adalah

89

uang kita. Dan kita ingin terus-menerus mengedukasi masyarakat. Sehingga saat masyarakat mempunyai kemampuan ekonomi dan harus membayar pajak, mereka benar-benar mengerti kenapa ia harus membayar pajak. Dia tahu bahwa ternyata Negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, dan mempunyai cita-cita untuk menciptakan masyarakat adil makmur, itu urusan kita semua, itu adalah pekerjaan kita semua.

Kami secara terus menerus melakukan inovasi bagaimana cara mengkomunikasikan, cara menginformasikan bahkan untuk mendidik kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dari kelompok SD, SMP, SMA, mahasiswa, sampai kepada kelompok professional, dan bahkan masyarakat luas. Saya terus menantang di dalam Kementerian Keuangan sendiri can you communicate differently. Kita menggunakan media sosial, kita mencoba untuk menjelaskan mengenai tax amnesty waktu itu. Kita meminta Direktorat Jenderal pajak coming with so many creativity, Apa itu tax amnesty? Kenapa ada amnesty? Apa yang diamnestikan? Pengampunan, kalau yang ada yang mengampuni berarti ada yang salah, dan bagaimana melakukannya? dan teman-teman pajak datang dengan banyak kreativitas. Kita mengundang pengusaha, kita mendatangi sekolah, mendatangi stakeholder tertentu, membuat booklet, dan lain sebagainya.

Saya meminta di Kementerian Keuangan untuk berkominikasi. Semua Ditjen Eselon I sekarang mereka semua mempunyai media sosial untuk menjelaskan apa itu Kementerian Keuangan sebagai institusi. Ada institusi yang sangat populer di luar yaitu Ditjen Pajak. Ada juga yang sangat populer seperti Bea Cukai, apalagi pakai uniform. Tapi masyarakat luar tidak tahu Ditjen Perimbangan Keuangan, walaupun itu sangat populer diantara para Gubernur dan Bupati karena hidup mereka bergantung pada transfer. Saya baru dinas dari Gorontalo, Provinsi dengan penduduk 1,2 juta itu membelanjakan APBN kita 5,2 triliun. Sedangkan penerimaan pajak dan pajak bea cukai yang kita kumpulkan dari sana tidak mencapai 1 triliun. Jadi kalian dapat membayangkan di beberapa Provinsi daerah Indonesia sangat


90

Masyarakat kita sangat bagus, karena memiliki rasa ingin tahu yang sangat luar biasa terhadap Kementerian Keuangan atau terhadap tugas kita.

91

tergantung kepada transfer. Tapi Ditjen Perimbangan Keuangan tidak populer di kalangan anak-anak. Saat saya tanya anak-anak mahasiswa ingin masuk Kementerian Keuangan? Iya. Di mana? Kalau tidak Pajak, Bea Cukai. Mereka tidak tahu tentang Dirten Perimbangan Keuangan.

Ada Direktorat Jenderal yang suka belanja, namanya Direktorat Jenderal Anggaran. Banyak masyarakat yang tidak tahu, tapi mungkin dia paling powerfull dan paling dicari oleh DPR, Kementerian lembaga. Sebab How to spend di masing-masing Kementerian itu ada di Direktorat Jenderal Anggaran. Apabila di negara lain menyebut Kementerian Keuangan itu Department of Treasury, kita punya Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Tapi Direktorat Jenderal Perbendaharaan kalau dulu dianggap hanya mencairkan anggaran belanja. Padahal masih banyak fungsi fungsi lain yang ada di instansi vertikal kita.

Kalau yang terkenal di Kementerian Keuangan hanya utang. Padahal kita tidak punya Direktorat Jenderal utang, yang ada adalah Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko. Tapi Apakah artinya kita menyembunyikan utang? Tidak, karena memang secara teknis namanya adalah pembiayaan. Tiap tahun kita belanja membuat jalan, sekolah, jembatan, irigasi, itu menjadi aset negara yang dinilai dan dicatat oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Tapi tidak pernah dilihat, yang dilihat utang, padahal aset kita yang naik tidak pernah dilihat. Maka kita punya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Saya terus-menerus meminta di Kementerian Keuangan try to be so creative as possible. Masyarakat kita sangat bagus, karena memiliki rasa ingin tahu yang sangat luar biasa terhadap Kementerian Keuangan atau terhadap tugas kita. Tugas kita adalah how to communicate back dan to educated dengan tujuan masyarakat Indonesia punya rasa memiliki, ini adalah negara kita, ini kedaulatan kita, ini kemerdekaan kita, ini uang kita.

Kita punya ide untuk membuat hackathon dan Saya tidak mengira yang akan mendaftar itu 3.500 peserta. Saya yakin setelah malam ini kita punya pemenang, dan kita buat lagi pasti akan ada puluhan ribu yang mendaftar. Jadi malam ini dari 3.500 peserta kita seleksi menjadi 39, yang di sini adalah the real wajah Indonesia yang optimis. Aku mau tanya sama kalian. Kalian


92

takut tidak dengan masa depan? Kamu punya skill seperti ini tapi apabila takut dengan masa depan, kita bisa lebih takut daripada kalian. Kalian adalah wajah Indonesia sekarang dan masa depan.

Saya tahu bahwa ini artinya I’m going to rely on you untuk menunjukkan suatu ide kreativitas untuk mengomunikasikan kepada masyarakat cara yang paling efisien, efektif, atraktif, interaktif. Bayangkan muka saya yang menginginkan inovasi kalian, kreativitas kalian. And I’m rely on you, nanti saya akan lihat hasilnya. Dan saya berharap pada hari ketiga saya akan benar-benar terpesona. Saya akan lihat ‘’Wow, This is something that i’m never think of”. Dan ini adalah sesuatu yang membuat saya betul-betul merasa excited. Saya merasa bahwa di Kementerian Keuangan kita punya banyak milenial, nanti akan Saya challenge di dalam Kementerian Keuangan, Saya yakin mereka juga punya kaliber hackathon seperti kalian juga.

Nanti Anda semua kita minta untuk terus melihat berbagai kemungkinan dalam kehidupan ini. Dengan talenta yang Anda miliki, Anda bisa membuat berbagai kemungkinan yang membuat era digital itu menjadi sangat ramah kepada kita. Mereka hadir dan kita mengetahui ini sebagai sesuatu yang bisa membantu untuk membuat Indonesia menjadi maju, bukan era digital yang menjadi ancaman buat kita. Kemudian Saya membayangkan akan semakin banyak orang yang bersemangat terhadap masalah di era digital ini. Mungkin diantara anda akan menjadi founder dari the next unicorn. Pasti kalian bisa lebih hebat dari Nadiem Makarim, Ahmad Zaky, William Tanuwijaya. Anda bisa menjadi the next one.

Saya menganggap ini adalah suatu awal, dan kami ingin mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan bisa menjadi salah satu sumber inspirasi dan solusi. Teknologi digital bisa menjadi salah satu pemberi solusi, dan kami berharap agar masyarakat lebih terbuka, lebih optimis, lebih memiliki ide dalam menghadapi masa-masa perubahan digital di dunia khususnya di Indonesia.

Saya ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang ikut bekerja sama dalam merealisasikan ide hackathon ini. Kita berharap bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat ini akan membuahkan berbagai macam produk-produk atau ide-ide yang baik.

93

Dengan talenta yang Anda miliki, Anda bisa membuat berbagai kemungkinan yang membuat era digital itu menjadi sangat ramah kepada kita.


94

Saya ingin menyampaikan selamat kepada 39 finalis, semoga terus berinovasi dan berharap kita akan mendapatkan ide-ide baru, bagaimana menerjemahkan uang kita dalam kehadirannya di masyarakat melalui aplikasi yang akan kalian desain. Karena kalian lebih mengerti bagaimana peranan digital agar dapat menciptakan aplikasi yang bisa membuat masyarakat kita tahu mengenai uang kita. Mungkin yang akan Anda kreasikan sekarang ini akan memberikan inspirasi kepada kami di Kementerian Keuangan untuk bisa punya ide bagaimana cara mengomunikasikan misi Kementerian Keuangan.

Terima kasih Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


96

97

Sarasehan LPDP 2019

07


98

Aula Dhanapala15 Maret 2019


100

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan.

Yang kami hormati Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, para Menteri yang malam hari ini hadir, pertama-tama kita semua patut memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena pada malam hari ini kita dapat berkumpul untuk menghadiri sarasehan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2019 yang pada malam hari ini temanya adalah “Kembali Untuk Negeri”.

Kita ingin menyampaikan selamat datang kepada Bapak Wakil Presiden dalam acara sarasehan ini. Seluruh peserta LPDP yang hadir pada malam hari ini sangat bangga karena tidak hanya Bapak Wakil Presiden yang hadir namun banyak Menteri dan seluruh pejabat eselon I yang sangat memiliki concern besar terhadap LPDP.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anggota LPDP meliputi kegiatan massal yang dikemas dalam bentuk kelas inspirasi dengan tajuk “Massive Action”. Massive Action ini diselenggarakan serentak dengan melibatkan lebih dari 1000 alumni LPDP untuk memberikan inspirasi kepada 27.000 siswa di 244 sekolah, mulai dari Sekolah Dasar sampai SMA di 27 provinsi. Kita tentu membayangkan kalau anak-anak SD hingga SMA bertemu dengan para peserta LPDP yang merupakan orang-orang yang terpilih di Indonesia. Anda bisa menularkan optimisme dan juga confidence kepada seluruh anak-anak di Indonesia. Jadi saya juga turut bangga dengan Massive Action ini.

LPDP dan alumni juga menggelar Pojok Akademi, Pojok Profesional, dan Pojok Wirausaha. Kegiatannya dirancang untuk memberikan wadah bagi alumni LPDP untuk menggelar inkubasi-inkubasi bisnis yang telah dimiliki oleh para alumni. Seluruh kegiatan ini merupakan wujud kontribusi dari alumni dan awardee LPDP bagi negara tercinta kita Indonesia.

101

Bapak Wakil Presiden yang kami hormati, dapat Kami laporkan bahwa tindak lanjut dari rangkaian acara ini akan dilakukan kolaborasi antara para alumni melalui ikatan alumni LPDP yang disebut dengan “Mata Garuda”. Kolaborasi ini terwujud dengan banyak kegiatan, baik di pusat maupun di daerah dalam bentuk kegiatan sosial pemberdayaan, pelatihan masyarakat, dan berbagai sektor kegiatan pendampingan di pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi daerah masing-masing. Jadi di mana anda berada harus menjadi sumber inspirasi bagi lingkungan sekitarnya.

Bapak wakil presiden dan menteri serta hadirin sekalian, tadi sudah disebutkan bahwa LPDP sudah menyeleksi 20.255 awardee. Dengan rincian sebagai berikut, 9.881 sedang belajar, dan 7.108 sudah selesai atau menjadi alumni, sementara masih ada 3.266 sedang dalam proses menunggu keberangkatan.

Program beasiswa LPDP sudah dikembangkan sesuai arahan Bapak Presiden dan Wakil Presiden dalam sidang kabinet yaitu kita harus semakin banyak memberikan bea siswa dalam bentuk afirmasi dalam rangka memperkuat instansi-instansi di Indonesia termasuk lembaga-lembaga pendidikan. Beasiswa terdiri dari beasiswa reguler, beasiswa disertasi, beasiswa dokter spesialis, beasiswa afirmasi, beasiswa unggulan dosen Indonesia, dan juga dalam bentuk co-funding. Hal ini dalam rangka untuk memaksimalkan hasil setiap rupiah yang kita belanjakan di LPDP. Dengan menghasilkan sebanyak mungkin tenaga-tenaga terdidik maupun yang melakukan penelitian.

Selain beasiswa, LPDP juga memberikan anggaran dana untuk riset inovatif produktif atau namanya Rispro. Pendanaan riset ini sifatnya kompetitif atau sifatnya inisiatif. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing bangsa Indonesia melalui komersialisasi teknologi dan atau implementasi kebijakan. Saat ini ada Rispro komersial maupun Rispro kebijakan.

Bapak Wakil Presiden dan para hadirin yang kami hormati, sesuai dengan arahan Bapak Presiden dan Wakil Presiden bahwa afirmasi action bagi


102

Kalau tadi anda bilang terima kasih saja, itu tidak cukup. Selain terima kasih, Anda harus memberi lebih banyak kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.

103

beasiswa LPDP akan semakin ditingkatkan. Saat ini sudah ada 7.137 penerima beasiswa afirmasi atau sebanyak 32% yang merupakan beasiswa yang diberikan secara affirmative. Termasuk di dalamnya adalah afirmasi bidikmisi, afirmasi untuk beasiswa santri, afirmasi untuk daerah yang tertinggal terluar, dan afirmasi untuk Indonesia bagian timur yang terus ditingkatkan.

Dapat kami sampaikan bahwa contohnya adalah Papua untuk saat ini Papua ada 238 awardee LPDP. Ini menandakan komitmen kita untuk terus meningkatkan kualitas human capital di seluruh Indonesia termasuk dan terutama di daerah Timur Indonesia. Untuk pembiayaan program beasiswa, saat ini dana LPDP sudah mencapai 46,117 triliun. Dan dipelihara dananya dalam bentuk investasi baik dalam surat berharga, surat berharga negara, deposito, dan obligasi.

Bapak Wakil Presiden, kami laporkan bahwa Peraturan Presiden untuk pengelolaan dana abadi pendidikan telah ditandatangani dan diterbitkan dalam bentuk Perpres nomor 12 tahun 2019. Dengan terbitnya Perpres tersebut maka pondasi legal dari LPDP telah ditetapkan dengan baik. Pemerintah akan terus melakukan investasi dana abadi pendidikan ini untuk memperkuat sumber daya manusia di Indonesia sesuai dengan janji dan arahan Bapak Presiden kepada rakyat Indonesia. Ini juga merupakan tekad bahwa Bapak Presiden Jokowi untuk terus mengatasi berbagai macam kendala di bidang kualitas sumber daya manusia dan menciptakan dana yang akan bisa digunakan oleh generasi-generasi yang akan datang. Karena sifatnya adalah dana abadi.

Tentu bagi para awardee LPDP, anda semua sebagai alumni, dari alumni yang pertama sampai yang terakhir, anda merupakan mata rantai yang tidak terputus untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi jangan khianati Republik Indonesia. Kalau tadi anda bilang terima kasih saja, itu tidak cukup. Selain terima kasih, Anda harus memberi lebih banyak kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Berikan baik dalam bentuk pemikiran, kerja keras, prestasi, dan yang paling penting berikan hati anda hanya untuk Indonesia.

Demikian Bapak Wakil Presiden dan para Menteri yang kami hormati, untuk selanjutnya kami mohon Bapak Wakil Presiden untuk memberikan arahan,


104

nasehat kepada seluruh awardee LPDP, untuk bisa menyampaikan apa yang merupakan visi dari Republik Indonesia dan apa harapan dari Bapak Wakil Presiden terhadap seluruh peserta LPDP yang merupakan segelintir penduduk Indonesia yang beruntung menikmati beasiswa dan semangat pendidikan dari uang rakyat kita sendiri.

Terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


106

107

Rakornas Pembangunan Kementerian PPA

08


108

ICE BSD24 April 2019


110

Bismillahirohmanirohim,


Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan. Pertama-tama saya ingin menyampaikan terima kasih atas undangan pada hari ini untuk memberikan pidato dalam rangka koordinasi nasional pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Ini merupakan suatu rapat yang penting bagi kita semua, untuk berkoordinasi meningkatkan partisipasi maupun peranan perempuan dan juga penguatan perlindungan anak di Indonesia. Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita diberikan nikmat waktu dan sehat untuk bisa berkumpul pada hari ini.

Saya ingin menyampaikan penghargaan kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atas inisiatif melakukan rapat koordinasi dengan topik yang sangat penting. Topik yang ingin disampaikan adalah mengenai kesetaraan gender dalam memperkuat perekonomian sebuah bangsa.

Mari kita lihat apa hubungannya pemberdayaan perempuan dengan pembangunan ekonomi. Kalau kita bicara tentang ekonomi, biasanya kita berbicara tentang sesuatu yang besar untuk diukur. Karena kita bicara tentang Gross Domestic Product (GDP), kita bicara tentang income per capita, kita bicara tentang inflasi, jadi semuanya bisa diukur. Oleh karena itu kalau kita bicara tentang kesetaraan gender dari sisi ekonomi, kita juga perlu untuk mengukurnya, apakah suatu ekonomi dimana gender antara laki-laki dan perempuan dapat menciptakan lingkungan yang setara. Setara itu berarti tidak selalu harus identik sama, tetapi artinya kesempatan dapat diberikan dengan sama kepada makhluk yang memiliki jenis kelamin yang berbeda tersebut.

111

Kesetaraan gender dalam ekonomi merupakan suatu hal yang sangat positif. Buktinya adalah salah satu studi yang dibuat oleh sebuah lembaga konsultan internasional, dia melakukan penelitian bagaimana kesetaraan gender itu bisa diukur dari sisi akibat nilai ekonominya. Angka yang ditunjukkan dalam studi tersebut menggambarkan apabila dunia ini tidak menciptakan kesetaraan gender, kue ekonomi yang akan hilang atau tidak mampu diciptakan nilainya adalah 12 triliun US Dollar, itu kira-kira 16,5% dari total ekonomi global. Jadi artinya kalau dunia ini menciptakan suasana yang lebih setara antara perempuan dan laki-laki, maka ekonomi dunia bisa meningkat 16,5% lebih tinggi, lebih sejahtera, dan lebih inklusif. Ini adalah sesuatu yang luar biasa. 12 triliun US Dollar itu kira-kira delapan kali ekonominya Indonesia. Kira-kira sama dengan size ekonomi Jerman, Jepang, dan Inggris sekaligus. Itulah ekonomi yang hilang hanya karena dunia tidak mampu atau belum mampu menciptakan kesetaraan gender.

Saya ingin menyampaikan ini karena yang hadir pada hari ini adalah ahli dibidang gender, baik yang bekerja di pemerintah pusat atau daerah, para pegiat, pelaku, maupun aktivis. Hal tersebut menggambarkan betapa pentingnya peranan anda untuk menciptakan suatu kesetaraan. Karena kesetaraan gender tidak hanya benar dari sisi moral, dia tidak hanya penting dari sisi keadilan, dia tidak hanya penting dari sisi keadilan tapi dia juga sangat penting dan relevan dari sisi ekonomi.

Kita semua tahu bahwa Indonesia saat ini berkomitmen untuk mencapai sustainable development goals. Dan kesetaraan gender merupakan salah satu dari indikator untuk mengukur apakah dunia ini ini melakukan pembangunannya sejalan dengan prinsip-prinsip sustainable development goals. Namun kita juga harus melihat, banyak tantangan untuk mencapai kesetaraan gender ini. Coba kita lihat beberapa survei yang lain selain dari hasil survei sebelumnya yang mengukur betapa banyaknya kesempatan yang hilang dari ekonomi dunia untuk bisa meningkat hanya karena kita belum mampu menciptakan kesetaraan gender. Di dunia ini ada survei untuk mengukur global gender gap di masing-masing negara, termasuk


112

Kalau laki-laki dan perempuan ingin sama-sama maju, tidak boleh ada alasan perempuan tidak bisa meneruskan kerja hanya gara-gara dia harus meninggalkan kantor untuk menyusui bayinya.

113

Indonesia yang diukur. Saat ini Indonesia ada diranking 93, sebetulnya Indonesia sudah meningkat. Apa yang diukur dari sisi indikator gender gender gap tersebut? Empat hal yang diukur dan ini penting untuk kita agar dapat membuat dan meningkatkan program-program dan policy untuk menciptakan kesetaraan.

Empat hal itu adalah pertama partisipasi ekonomi, yang kedua kesetaraan dan pencapaian dari sisi pendidikan, yang ketiga adalah dari sisi kesehatan dan survivability, keempat dari sisi pemberdayaan politik. Keempat hal ini akan menjadi indikator apakah suatu negara memiliki gap dalam ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Kalau dalam economic participation mungkin dilihat dari sisi apakah perempuan bekerja di dunia usaha yang sifatnya formal ataupun informal. Mayoritas di Indonesia perempuan itu bekerja di sektor informal dan biasanya mendapatkan gajinya lebih rendah.

Data menunjukkan bahwa antara laki-laki dan perempuan di Indonesia, partisipasi di pasar tenaga kerja perempuan hanya 53% sementara laki-laki 83%. Selain partisipasinya rendah, perempuan juga mendapatkan gaji lebih rendah sekitar 30% dibandingkan laki-laki. Artinya perempuan dengan kedudukan dan fungsi yang sama, posisinya sama, kemungkinan besar dia mendapatkan gaji lebih rendah karena dia perempuan. Itu tidak adil, tapi dampaknya tidak hanya masalah ketidakadilan saja, ini akan mengurangi dan bahkan mematikan minat perempuan untuk ikut beraktivitas di sektor ekonomi. Itu artinya kerugian dari sisi perempuan itu sendiri maupun dari sisi sosial dan ekonomi.

Selain itu kita juga melihat perempuan di Indonesia biasanya menghadapi situasi yang berbeda dari laki-laki. Karena perempuan dibebani selain pada masalah secara biologis dia berbeda, laki-laki tidak bisa menyusui, hanya perempuan yang menyusui, tidak ada laki-laki yang melahirkan, hanya perempuan yang melahirkan, perempuan memiliki fungsi reproduksi, dan dia didesain oleh Tuhan untuk menjadi makhluk yang bertanggung jawab terhadap munculnya generasi yang akan datang. Tugas itu penting, namun tugas yang begitu penting tidak berarti dihargai oleh masyarakat atau oleh ekonominya. Bahkan tugas dan misi yang penting terhadap generasi berikutnya itu dianggap sebagai beban.


114

Saya sebetulnya lupa belum membuka dengan mengatakan selamat Hari Kartini kepada Anda semuanya. Kita semua selalu mengingat seorang perempuan yang begitu hebat, yang lahir lebih dari 200 tahun yang lalu dan sudah mulai memikirkan betapa pentingnya kesempatan yang sama bagi perempuan untuk sekolah, mendapatkan kesempatan untuk bisa berkiprah. Pemikiran itu sudah sangat tua di Indonesia dan sampai hari ini masih sangat relevan. Maka kalau kita berbicara tentang kesetaraan gender, ini adalah suatu PR bagi kita semua, tidak hanya bagi perempuan malah justru bagi para laki-laki. Karena tadi saya sudah sampaikan bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda dan oleh karena itu kalau ingin membuat suatu kesempatan yang adil, maka seharusnya perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk bekerja, perempuan seharusnya tidak dihukum hanya karena gara-gara dia hamil, melahirkan, dan menyusui. Justru dia seharusnya diberikan support.

Maka kalau kita ingin berbicara tentang kesetaraan, policy ditempat kerja seharusnya konsekuen. Kalau laki-laki dan perempuan ingin sama-sama maju, tidak boleh ada alasan perempuan tidak bisa meneruskan kerja hanya gara-gara dia harus meninggalkan kantor untuk menyusui bayinya. Makanya ruang laktasi harus ada, dan kita sudah siapkan ruang laktasi tersebut di Kementerian Keuangan. Saya sudah meminta bahwa kesetaraan gender itu adalah suatu keharusan.

Di Indonesia paling tidak kita sudah memiliki kebijakan, bahwa perempuan yang melahirkan boleh cuti dan tetap dibayar. Di Amerika tidak begitu, negara yang katanya paling maju namun kalau perempuan di sana melahirkan dan cuti, dia tidak dibayar. Di Kementerian Keuangan tidak hanya perempuan yang cuti, laki-laki harus cuti untuk mengurusi istrinya yang melahirkan. Kami sudah mengeluarkan keputusan Menteri Keuangan tanggal 7 Desember 2018 mengenai pengarustamaan gender dalam rangka menciptakan pengarusutamaan gender, bagaimana cara kita bekerja, dan bagaimana kita cara melihat policy. Di dalam KMK tersebut kami juga melakukan perubahan yaitu bapak-bapak diberikan kesempatan cuti 10 hari untuk mendampingi istri yang melahirkan. Tapi sekarang saya akan memastikan suaminya betul-betul cuti mendampingi istri, jangan sampai 10 hari dia cuti, dia tidak ke kantor, tapi tidak mendampingi istri. Jadi ini mekanisme accountability-nya. Bukannya tidak percaya, tapi agar akuntabel saja.

115

Keadilan tidak berarti laki-laki dan perempuan diperlakukan persis sama karena secara biologis kita berbeda. Namun perbedaan itu tidak membedakan antara dia punya kapasitas atau tidak.


116

Keadilan tidak berarti laki-laki dan perempuan diperlakukan persis sama karena secara biologis kita berbeda. Namun perbedaan itu tidak membedakan antara dia punya kapasitas atau tidak. Dan perempuan secara biologis menghadapi siklus-siklus hidup yang mengharuskan dia berbeda dari laki-laki. Tapi apakah itu berarti seorang perempuan yang sedang hamil tidak bisa memikirkan pekerjaan? Tidak juga, saya sedang hamil tapi bisa menulis disertasi, saya sedang hamil saya bekerja biasa. Sebelum saya melahirkan, malamnya saya bahkan menulis disposisi dan kemudian ke rumah sakit dan melahirkan di rumah sakit dan biasa saja.

Di New Zealand, Perdana Menteri Jacinda Ardern bisa menyusui sambil rapat di DPR. Sebagai Perdana Menteri kalau ingin menyusui, menyusui saja, otak kita tetap jalan. Artinya perempuan tidak berbeda kapasitasnya untuk memikirkan, untuk berpartisipasi secara sosial ekonomi, maupun membuat keputusan yang baik, meskipun dia menghadapi situasi secara biologis yang berbeda. Namun pada titik-titik tertentu dia perlu support itu. Itulah yang harus kita pikirkan bersama.

Kalau bapak dan ibu sekalian memikirkan mengenai kesetaraan gender, coba pikirkan agar membuat perempuan itu memiliki lingkungan yang memungkinkan dia untuk terus bisa produktif, terus memiliki kapasitas dalam berkarya, terus memiliki confidence menjadi perempuan yang bertanggung jawab untuk hamil, melahirkan, memelihara anak, dan menjaga keluarga bersama suaminya. Dan tetap bisa menyampaikan aspirasi dia, karir dia, entah karir di bidang apapun. Saya tidak selalu mengatakan pekerjaan kantor, kalau dia tetap memilih untuk karir berumah tangga dan melakukan bisnis itu juga bagus sekali.

Sekarang dengan teknologi memungkinkan perempuan melakukan dua kegiatan sekaligus. Munculnya revolusi industri 4.0 memberikan kesempatan baru dan luas bagi perempuan untuk bisa terus melaksanakan berbagai potensi yang ada dalam dirinya. Sehingga dia tetap bisa berpartisipasi dalam bentuk perdagangan. Misalnya dia membuat perhiasan, dia membuat hijab, dia membuat sepatu, dia membuat tas, dia membuat makanan, dia membuat apa saja. Anda bisa melakukan dan lebih efisien dalam mengorganisasi usahanya. Itu adalah potensi yang besar dari teknologi. Oleh karena itu saya berharap teman-teman semua melihat

117

dalam mendesain agenda persamaan gender itu gunakan dan manfaatkan teknologi semaksimal mungkin. Teknologi seharusnya makin membantu.

Kembali kepada empat indikator yang disebut sebagai gender gap tadi. Apa kendala yang biasanya muncul bagi perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama. Pertama adalah economic empowerment, dalam economic empowerment itu constraint pertama dalam banyak negara adalah perempuan tidak bisa mengakses modal. Ini karena banyak perempuan yang dia tidak memiliki aset atas nama dirinya, sehingga dia tidak mampu memiliki jaminan. Banyak negara mempunyai kendala seperti apakah perempuan berhak memiliki rumah atas nama dirinya, apakah perempuan berhak memiliki tanah atas nama dirinya, apakah perempuan bisa bisa memiliki perusahaan. Itu adalah legal barrier atau legal opportunity, menjadi halangan dari sisi hukum. Di Indonesia mungkin tidak ada masalah apabila perempuan memiliki aset, meskipun secara norma biasanya dalam rumah tangga kalau ada aset atas nama anak laki-laki saja, bukan anak perempuan.

Tadi sudah saya sampaikan, banyak perempuan yang sebetulnya punya kapasitas tapi tidak memiliki kesempatan. Tapi kalau dia melakukan dan memulai usahanya, banyak kapasitas yang masih perlu terus ditingkatkan. Education, skill, manajemen, leadership itu penting. Banyak yang menganggap bila ada perusahaan yang dimiliki perempuan, biasanya apabila ada survei dari bank mempertanyakan kapasitasnya, dia belum lihat neracanya, tidak melihat track record, tapi begitu tahu owner-nya perempuan langsung dikurangi. Itu adalah sesuatu yang tidak menguntungkan.

Bahkan banyak survei yang mengatakan, kalau anda mau mencari kerja, begitu tahu calon pekerjanya perempuan, pertanyaannya berbeda sekali dengan calon pekerja laki-laki. Pertanyaan bagi perempuan biasanya lebih banyak seandainya, seandainya, yang membuat seolah-olah perempuan itu dipertanyakan komitmennya, kemampuannya, bahkan keberaniannya untuk menerima pekerjaan tersebut.

Hal-hal inilah yang perlu untuk dibuka dan dibuat studinya. Sehingga Bapak Ibu sekalian selalu memiliki evidence-based, basis bukti fakta yang dari data dan fakta ini kita mampu memperbaiki policy-nya. Kalau dari pemerintah


118

Ekonomi hanya bisa maju kalau masyarakatnya sehat dan memiliki pendidikan. Namun di bidang kesehatan, perempuan di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala.

119

untuk economic empowerment banyak contohnya dari sisi UMKM ada kegiatan Kredit Usaha Rakyat, dari Kementerian Keuangan dengan program UMi. Itu semua basisnya perempuan dengan usaha skala kecil menengah. Di situ juga ada coaching dan empowerment, ada subsidi bunga. Ini semua diharapkan agar mampu memberi ruangan dan kesempatan lebih banyak bagi perempuan.

Yang kedua adalah masalah education. Sekarang ini perempuan sudah diberi kesempatan yang sama, namun secara umum masalah kemiskinan menjadi alasan sehingga anak perempuan tidak bisa sekolah. Biasanya keluarga miskin yang memiliki uang sedikit, yang dipilih untuk sekolah adalah yang laki-laki. Untuk itu pemerintah mengatasi melalui program Program Keluarga Harapan (PKH), agar keluarga miskin diberikan tambahan income cash pada keluarganya sehingga tidak ada alasan anak perempuannya tidak bisa sekolah. Bahkan di sekolah ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan juga ada beasiswa. Ini semuanya bertujuan untuk menghilangkan kemungkinan anak perempuan tidak bisa mendapatkan kesempatan belajar hanya karena kendala ekonomi. Program-program inilah yang harus kita pantau. Jangan sampai anak perempuan mendapatkan kesempatan yang berbeda dari anak laki-laki hanya karena masalah kondisi ekonomi. Jadi jangan pernah mengurangi atau mengkerdilkan kemampuan perempuan dan membatasinya hanya karena Dia perempuan.

Hari ini dunia sedang membicarakan tentang revolusi industri 4.0. Itu suatu revolusi teknologi yang berbasis komputer melalui artificial intelligence dan menggunakan berbagai desain program. Itu semuanya hanya akan memberikan kesempatan kepada mereka yang memiliki kapasitas dibidang science technology dan matematika. Jadi kalau perempuan tidak mengambil kesempatan untuk belajar science technology dan matematika, akan semakin kecil kesempatan perempuan untuk bisa lebih maju. Jangan sampai mereka drop out keinginannya untuk maju di revolusi industri 4.0 ini.

Jadi di era industri 4.0, perempuan memiliki kesempatan yang sangat besar untuk bisa berkontribusi dan menjadi pelaku utama. Jangan sampai kita menyia-nyiakan anak-anak perempuan dan perempuan di Indonesia yang punya kemampuan besar dan jangan sampai mereka tidak bisa mewujudkan kemampuannya hanya karena keluarga, masyarakat, lingkungan, dan kebijakan kita yang memberatkan dan mematikan kemampuan itu. Itu tanggung jawab kita semua.


120

Yang ketiga adalah masalah kesehatan. Ekonomi hanya bisa maju kalau masyarakatnya sehat dan memiliki pendidikan. Namun di bidang kesehatan, perempuan di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala. Misalnya persalinan yang aman, sehingga ibu-ibu tidak berada dalam kondisi antara pilihan hidup dan mati pada saat melahirkan. Karena ditangani oleh dokter atau tenaga medis yang baik. Maternal mortality ratio di Indonesia masih cukup tinggi. Maka belanja pemerintah 5% untuk kesehatan seharusnya bisa meningkatkan keselamatan bagi ibu-ibu yang melahirkan.

Kita juga memiliki program khusus bagi anak-anak dibawah 5 tahun yang mengalami stunting atau kurang gizi. Tolong ibu dan bapak sekalian ikut mensukseskan program ini untuk mengatasi anak kurang gizi. Ini adalah tanggung jawab kita bersama, mereka adalah generasi penerus kita. Indonesia tidak mungkin menjadi negara besar dan maju kalau 25% anak-anak kita kekurangan gizi. Oleh karena itu saya berharap ini akan menjadi program yang menjadi perhatian kita semua.

Kemudian ada juga masalah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), bagaimana kita mampu memberikan pemihakan kepada generasi muda Indonesia yang paling awal. Agar mereka mendapatkan tempat yang aman, mendapatkan kesempatan yang sama, mendapatkan gizi yang cukup, memperoleh kesempatan untuk bermain dan belajar sesuai dengan usianya. Saya berharap dengan program kesehatan tersebut kita dapat membangun dan menjaga generasi muda Indonesia. Sehingga mereka menjadi generasi yang mampu untuk terus maju.

Dan yang terakhir adalah masalah political empowerment. Saya menganggap partisipasi perempuan untuk terjun ke dunia politik saat ini makin tinggi. Mulai dari bagaimana kita melek terhadap isu dan kemampuan kita membaca data. Sebagai perempuan kita harus bisa membaca, menganalisa, dan membuat pilihan berdasarkan fakta. Saya senang tadi ada anak-anak perempuan yang menyapa saya di Forum Anak, karena salah satu anak telah mengikuti salah satu program di Kementerian Keuangan yaitu Girls Take Over. Dalam program tersebut anak perempuan tadi beraktivitas menjadi Menteri Keuangan selama satu hari. Saya senang saat saya interview terkait pandangannya tentang gender itu amazing. Saat seusia dia, saya tidak pernah berpikir sejauh itu. Jadi tanamkan sejak dini tentang kesadaran soal gender. Beri kesempatan yang sama kepada anak cucu kita. Secara policy tanggung jawab kita lebih besar lagi, kita tidak dapat membiarkan seseorang

121

Ini bukan masalah menang atau kalah, ini bukan masalah “saya dapat dan kamu kehilangan”, ini adalah masalah kebersamaan.


122

mendapatkan perlakuan yang tidak adil hanya karena perbedaan gender. Itulah yang menjadi di prioritas kita semua.

Kita bisa memasukkan masalah gender di RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), bahkan di Kementerian Keuangan kami melakukan gender tagging. Jadi sekarang setiap anggaran bisa di-tag atau ditandai apakah anggaran ini berpihak kepada perempuan atau tidak. Tapi kebijakan-kebijakan ini tidak akan cukup kalau kita hanya mengandalkan orang lain melakukan untuk kita. Namun laki-laki dan perempuan mempunyai peranan yang penting. Dan diposisi manapun anda berada, baik laki-laki maupun perempuan, apakah sebagai CEO, direktur manager, kepala seksi, atau sebagai senior, anda punya kesempatan untuk mendorong agenda persamaan gender itu.

Saya ingin menyampaikan pesan kepada bapak ibu yang hadir pada kesempatan ini. Pertama, kemajuan itu ditentukan oleh anda semua, kita semua, yang secara bersama-sama selalu mencoba untuk membuat kemajuan itu. Satu centimeter saja anda membuat kemajuan itu sangat berarti penting. Setiap centimeter kemajuan adalah satu centimeter yang sangat berharga untuk diperjuangkan dan dicapai. Kedua, dimanapun posisi anda berada, gunakan sebagai contoh dari sisi champion.

Saya akan memberikan sedikit gambaran, kalau suatu organisasi itu memiliki peran penting dan organisasi ini hanya diisi oleh satu jenis makhluk, maka dia akan kehilangan pandangan, pemikiran, dan juga kontribusi dari jenis makhluk yang lainnya. Sehingga porsinya tidak sempurna, tidak lebih baik. Maka ada survey, kalau perusahaan board of director-nya atau board of commissioner-nya itu didiversifikasi antara laki-laki dan perempuan seimbang, maka kinerja perusahaan itu lebih baik. Kalau didiversifikasi lebih baik, maka kita mampu untuk berbicara dengan perspektif yang berbeda. Jadi kalau kita bicara tentang sesuatu hanya dari perspektif laki-laki, dia tidak akan mungkin tahu tentang perspektif perempuan.

Oleh karena itu kalau kita bicara tentang kebijakan masyarakat, masyarakat itu jenis kelaminnya tidak hanya laki-laki, tapi ada perempuannya. Maka kebijakan masyarakat hukumnya harus selalu inklusif. Dan inilah yang ingin saya titipkan kepada anda semua. Ini bukan masalah menang atau kalah, ini bukan masalah ’saya dapat dan kamu kehilangan”, ini adalah masalah kebersamaan. Seperti tubuh kita saat berjalan secara harmonis dalam

123

mencapai tujuan kita, mengejar mimpi kita, mengejar semua harapan-harapan kita. Itulah makna dari kesetaraan gender.

Selamat melakukan rapat koordinasi nasional, dan semoga anda semua bisa menjadi para champion untuk mendukung persamaan, kesetaraan, dan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan. Terima kasih.



124

125

Musyawarah Perencanaan Pembagunan

09


126

Gedung Bappenas30 April 2019


128

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. Hari ini saya diminta untuk menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi makro untuk menyusun APBN tahun 2020. Seperti yang kita ketahui, penyusunan APBN sebenarnya sudah dimulai sejak awal tahun ini. Dan dimulai dengan membahas tentang kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal.

Ibu bapak sekalian, dalam mendesain kebijakan fiskal tentu kita harus melihat kebijakan makro ekonominya. Karena kebijakan fiskal merupakan bagian dari keseluruhan alat untuk mengelola ekonomi, sosial, dan politik. Karena ini adalah sesuatu instrumen yang paling penting maka kita harus selalu update dengan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perekonomian di Indonesia. Sehingga alat kebijakan fiskal itu bisa connect dengan tantangan yang dihadapi dan tujuan yang akan kita capai. Itulah yang menjadi landasan bagaimana kita akan mendesain kebijakan fiskal.

Saya ingin sampaikan bahwa keinginan manusia itu banyak, tapi dia memiliki resources yang terbatas, maka yang kita lakukan adalah memilih dengan prioritas. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga sama, kebutuhannya itu sangat banyak namun memiliki resources yang terbatas. Jadi harus ada prioritas. Itu tidak hanya terjadi di Indonesia, negara dengan high income countries pun juga memiliki keterbatasan resources. Oleh karena itu dalam mendesain kebijakan fiskal yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menentukan prioritas tersebut berdasarkan tantangan yang ada, tujuan yang ingin dicapai, dan ketersediaan resources yang ada.

Pada tahun 2020 ini, tema kebijakan fiskalnya adalah mengakselerasi daya saing melalui Inovasi dan penguatan kualitas sumber daya manusia. Kita fokus memperbaiki daya saing dari perekonomian Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat Indonesia, berkompetisi di

129

level dunia dengan baik. Oleh karena itu saya ingin menyampaikan visi dan tantangan pembangunan, bagaimana kebijakan fiskal ekonomi makro kita dalam jangka menengah, dan kerangka ekonomi makro khususnya tahun 2020.

Kalau kita bicara tentang visi dan pembangunan, Bappenas sudah memiliki studi kira-kira Indonesia pada tahun 2045 akan seperti apa? Kita ingin menjadi negara yang maju. Untuk bisa mencapainya kita harus mempunyai mekanisme secara sistematis dan teroganisir. Proyeksi Indonesia tahun 2045 untuk menjadi negara maju tentu didasarkan apakah kita memiliki resources yang cukup untuk menopang proyeksi tersebut. Manusianya, kegiatan ekonominya, kondisi geografisnya, dan sumber daya alamnya.

Tahun 2045 Indonesia akan memiliki jumlah penduduk mencapai 319 juta orang. Dari sisi size ekonomi, apabila kita tetap bisa menjaga pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, maka kita akan bisa mencapai sebagai negara kelima terbesar di dunia. Kita akan menjadi negara dimana 70% dari penduduknya sudah berstatus kelas menengah dimana sebagian besar ekonominya berasal dari sektor jasa. Apabila sektor jasa menjadi salah satu penopang ekonomi , maka dibutuhkan sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas. Karena sektor jasa bisa saja jasa yang low income, low wage, sektor jasa informal. Kita inginnya sektor jasa yang high wage, high productivity. 73% masyarakat kita nanti akan tinggal di perkotaan, bukan semuanya pindah ke kota, tapi bisa saja kondisi di Kabupaten atau Desa sudah berubah menjadi kota. Ini terjadi apabila income per capita kita mencapai Rp23.000 dan penduduk usia produktif akan mencapai 47% dari total populasi.

Untuk bisa mencapai proyeksi tersebut, kita membutuhkan berbagai macam langkah yaitu bagaimana kita membangun infrastruktur, bagaimana kita meningkatkan kualitas SDM, bagaimana kita mampu untuk menggunakan dan mengembangkan teknologi, bagaimana kita bisa memiliki birokrasi yang


130

bersih dan efisien, yang kompeten, dan profesional, bagaimana kita bisa memiliki tata ruang wilayah yang semakin tertata rapi, dan bagaimana kita bisa memiliki sumber daya ekonomi dan keuangan yang andal.

Tantangan kita untuk bisa melaksanakan proyeksi yang cukup ambisius tadi adalah bagaimana kita bisa menangani isu-isu hari ini. Isu-isu yang sekarang terjadi dan sedang melanda dunia. Pertama dari sisi ekonomi dalam negeri, kita sekarang sedang menghadapi output gap yang mendekati 0. Artinya kalau kita ingin maju, lebih tinggi, dan lebih makmur, maka kita tidak bisa hanya fokus pada sisi permintaan saja. Kebijakan fiskal untuk konsumsi, kebijakan fiskal untuk investasi, kebijakan fiskal untuk mendukung belanja pemerintah, itu semuanya adalah sisi permintaan. Tapi sekarang kita harus mulai menangani isu yang sekarang terjadi dari sisi produksinya. Bagaimana meningkatkan kapasitas produksi dan bagaimana kita bisa mengundang investor untuk meningkatkan jumlah dan produktivitas.

Kami baru saja menghadiri Spring Meeting yang merupakan pertemuan menteri-menteri keuangan dan gubernur-gubernur bank sentral di seluruh dunia untuk membicarakan tentang ekonomi yang terupdate. Tantangan ekonomi global kita tahun ini berbeda sekali dengan situasi 2018. Tahun ini ekonomi dunia diperkirakan melemah dan perdagangan global juga akan lemah bahkan tidak mencapai 4% untuk perdagangan global. Pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini direvisi menurun, tadinya 3,9% direvisi terakhir hanya 3,3%. Artinya lingkungan global yang lemah akan mempengaruhi banyak hal. Ekspor kita, minat investasi untuk masuk, dan kemampuan mendorong ekonomi.

Ketiga, kita dihadapkan dalam kondisi demografi Indonesia. Penduduk kita mayoritas berusia muda dan memiliki harapan tinggi, dia membutuhkan investasi sejak usia dini. Dan kita juga harus menyiapkan komposisi demografi ini tidak akan selamanya muda. Suatu saat demografi kita itu akan mengalami penuaan. Penuaan itu berarti kebutuhan kesehatannya akan berbeda dengan anak-anak usia muda. Berarti kita harus mulai berpikir dari sekarang, jangan sampai suatu negara terlambat mengatasi masalah tersebut. Jadi dalam mengelola ekonomi dan negara ini, kita harus tahu apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Istilahnya kita sudah bisa melakukan proyeksi demografi dan dari proyeksi demografi tersebut kita bisa membuat perencanaan berapa jumlah sekolah, berapa jumlah

131

Ini yang harus menjadi fokus kita, karena dengan masyarakat yang makin terdidik dan punya skill, kita akan mampu membangun sektor industri agar menjadi makin baik dan kuat.


132

Puskesmas, berapa jumlah universitas, berapa jumlah rumah sakit, dan lain sebagainya

Middle income trap adalah salah satu isu di hampir semua middle income country. Indonesia sekarang dari low income country sudah menjadi middle income country. Banyak negara tadinya negara berpendapatan rendah, sekarang menjadi negara berpendapatan menengah. Tapi banyak negara yang hanya berhenti dipendapatan menengah saja, dia tidak meneruskan perjalanannya menjadi high income country, karena mereka terperangkap di tengah. Di Amerika Latin hampir semuanya, Brazil, Meksiko, Kolombia, Peru. Mungkin suatu saat Argentina yang sejak 100 tahun yang lalu dia sangat kaya, termasuk negara yang pendapatan per kapitanya turun sangat drastis. Jadi jangan dikira negara itu bisa continue, linear, dan pasti maju. Tergantung dari kebijakan dan tindakan kita sekarang, apakah kita mampu menghindari middle income trap ini. Bentuk perangkap itu antara lain produktivitas rendah, institusi tidak kompeten, dan tidak efisien. Itu semua yang menyebabkan kita tidak miskin, tapi tidak juga kaya, kualitas hidupnya tidak terlalu bagus, dan bisa terjadi hingga berpuluh-puluh tahun.

Maka Indonesia harus mampu untuk keluar dari middle income trap ini. Oleh karena itu seluruh tools kebijakan kita harus mampu menangani isu-isu fundamental tersebut. Mungkin hasilnya tidak bisa besok, mungkin hasilnya tidak bisa bulan depan, bahkan hasilnya mungkin tidak tahun depan. Suatu pondasi itu hasilnya bisa dirasakan medium term, tapi harus dibangun. Karena setiap orang menginginkan untuk dapat melihat hasilnya besok. Kalau sesuatu hal harus terlihat besok, Indonesia tidak akan dapat fokus untuk membangun pondasi yang kuat agar bisa menghindari middle income trap.

Dalam jangka pendek, kita juga menghadapi tantangan yang juga tidak mudah. Yaitu tantangan yang sifatnya mungkin temporary seperti di Amerika Serikat menaikkan suku bunga, perang dagang antara Amerika dan RRT, fluktuasi harga komoditas, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang mengalami moderasi, dan juga masalah perubahan iklim, serta kondisi geopolitik. Itu mempengaruhi kondisi ekonomi kita hari ini dan seluruh dunia.

Tadi saya sudah menyampaikan mengenai masalah demografi Indonesia yang cukup banyak. Oleh karena itu kita perlu untuk investasi hari ini, agar

133

anak-anak sudah memasuki usia produktif dia betul-betul produktif dan keterampilan masyarakat kelompok muda harus terus ditingkatkan. Karena kalau kita lihat tema APBN adalah mengakselerasi daya saing, namun kalau kita lihat dari global competitiveness index Indonesia masih sangat jauh peringkatnya. Bandingkan dengan negara-negara seperti Malaysia atau Korea Selatan. Kita sudah lihat mana yang harus dikejar, semuanya hampir berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan, juga dari sisi kesehatan, dan yang berhubungan dengan financial sector. Ini yang harus menjadi fokus kita, karena dengan masyarakat yang makin terdidik dan punya skill, kita akan mampu membangun sektor industri agar menjadi makin baik dan kuat.

Pertumbuhan ekonomi kita tahun kemarin 5%, namun neraca pembayaran kita mengalami defisit transaksi berjalan, bahkan defisit transaksi perdagangan. Ini menggambarkan kalau ekonomi kita tumbuh, kebutuhan impor kita juga semakin tinggi. Ini karena sektor manufaktur Indonesia mengalami penurunan. Sementara yang meningkat adalah sektor jasa, tapi jasa informal. Jadi kalau kita ingin ekonomi yang baik maka kita harus investasi di bidang sektor-sektor yang banyak menciptakan lapangan kerja.

Sementara kita ingin mengakselerasi daya saing dengan membangun sektor industri yang kuat, kemudian muncul revolusi industri 4.0, artifisial intelijen, dan robotisasi. Semuanya mengharuskan kita mendesain sektor industrinya secara berbeda dalam konteks perubahan industri ini. Maka pertanyaannya, kebijakan APBN seperti apa yang bisa mengelola isu-isu dan tantangan-tantangan yang kita hadapi tersebut.

Pertama, APBN harus dan bisa menjadi instrumen yang penting untuk menjadi sumber solusi. Tapi kalau APBN kita tidak dikelola dengan baik, maka APBN akan menjadi sumber masalah. Dalam mengelola ekonomi, kita punya tujuan, kita punya instrumen tapi resources kita terbatas. Cara menggunakan resources melalui instrumen untuk mencapai tujuan harus tetap dalam rambu-rambu agar instrumen itu tidak dipakai berlebih-lebihan. Sehingga akhirnya dia jebol, sama seperti mesin atau alat apa saja kalau Anda memakai melebihi kapasitasnya dia akan jebol. APBN itu juga sama.

Menjaga agar APBN tetap sehat, kredibel, dan efektif adalah prasyarat APBN menjadi instrumen pembangunan. Caranya dari sisi penerimaan harus dijaga, tidak hanya dari sisi belanja saja, menaikkan anggaran pendidikan,


134

Saya berharap kita semua harus memiliki kepedulian yang besar. Jangan sampai kita mengeluarkan anggaran yang banyak, namun kita semua sama-sama kecewa.

135

menaikkan anggaran kesehatan, menaikkan gaji, semuanya dinaikkan tapi tidak mengurusi dari sisi penerimaannya, artinya jebol. Jadi agar instrumen ini tetap sehat, kredibel, dan efektif, kita harus jaga. Maka di dalam kebijakan fiskal yang dianggap sebagai sustainable dalam jangka panjang, kita harus tetap menjaga tax ratio kita, rasio pinjaman pemerintah, defisit, termasuk keseimbangan primer.

Jadi kami di Kementerian Keuangan disatu sisi mendengar semua aspirasi Kementerian/Lembaga pemerintah daerah dan masyarakat yang membutuhkan banyak hal, di sisi lain kita harus menjaga APBN kita agar sehat dan bisa memenuhi kebutuhan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan fiskal akan kita jaga supaya seimbang. Kita menaikkan tax ratio, namun kita juga harus melihat kondisi perekonomia, kita, kalau dinaikkan secara drastis, ekonomi bukannya semakin tumbuh, kesempatan kerja bukannya malah naik, dan daya saing kita malah tidak naik tapi justru malah turun. Namun kalau kita tidak manaikkan tax ratio, kita tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang banyak. Maka kita butuh keseimbangan.

Untuk tahun 2020 pertumbuhan ekonomi kita dikisaran 5,3% - 5,6%, ini yang harus dicapai melalui proses yang seimbang antara demand dan supply, inflasi 2% sampai 4%, nilai tukar rupiah antara Rp14.000 hingga Rp15.000, dan harga minyak di antara 60 dan 70. Kalau bapak dan ibu lihat historisnya, beberapa prediksi ini yang paling sulit adalah harga minyak. Padahal harga minyak mempengaruhi penerimaan pajak dan bagi daerah ada dana bagi hasil. Inilah yang menyebabkan kenapa APBN harus mengelola ketidakpastian tersebut. Arah kebijakan makro tahun 2020 adalah tax ratio akan ditargetkan antara 12,3% hingga 11,8% dari GDP. Defisit kita antara minus 1,65% dan minus 1,6%. Keseimbangan primer diharapkan mendekati balance dan rasio utang tetap terjaga di 30%.

Sekarang kita akan berbicara tentang kebijakan fiskal. Belanja negara harus semakin baik dan berkualitas, dan ini tantangan yang tidak mudah. Saya memberikan contoh yang gampang saja, Bapak Presiden Jokowi waktu itu fokus untuk infrastruktur. Beliau akan datang ke proyek untuk melihat hasil fisiknya, bendungan, embung, pelabuhan, airport. Kita bisa lihat yang tadinya tiang-tiang, sekarang sudah dibangun, besok keretanya yang sudah mulai diresmikan. Kalau kita mengeluarkan belanja untuk perbaikan sumber daya manusia, hasilnya tidak gampang dilihat. Kita mengeluarkan anggaran


136

pendidikan 490 triliun itu paling besar dibandingkan anggaran infrastruktur yang 410 triliun, terus ditanya pendidikan jadinya apa? Jadi kalau kita bicara sumber daya manusia dan dengan anggaran belanja yang besar yaitu pendidikan 490 triliun, kesehatan 126 triliun, jika ditotal sudah lebih dari 600 triliun, tapi orang tidak melihat hasilnya, tidak seperti jalan tol yang kelihatan fisiknya.

Ini tantangan yang sangat besar dari Republik kita sekarang ini. Karena anggaran untuk pembangunan SDM akan semakin besar karena ini merupakan Prioritas presiden yang menginginkan sumber daya manusia kita menjadi makin baik. Namun hasilnya tergantung dari kemampuan kita semua, pemerintah pusat, dan daerah. Kita juga menggunakan APBN untuk mendukung ekspor, infrastruktur, dan untuk jaring pengaman sosial. Kita juga memperkuat desentralisasi fiskal, karena peranan daerah sangat penting dalam melakukan pembangunan sumber daya manusia dan belanja yang berkualitas. Saya berharap kita semua harus memiliki kepedulian yang besar. Jangan sampai kita mengeluarkan anggaran yang banyak, namun kita semua sama-sama kecewa.

Arah tahun 2020 adalah inovasi, SDM, akselerasi daya saing, mendukung transformasi industri, dan menjaga kesehatan fiskal. Saya ingin menambahkan sedikit mengenai industri. Kalau kita akan memperkuat industri manufaktur bukan berarti anggaran industrinya naik, tapi Kementerian Perindustrian mempunyai instrumen fiskal dalam memberikan insentif pajak untuk perindustrian, sehingga pihak swasta dapat membangun industrinya. Tax allowance, tax holiday, insentif pajak itu bisa mencapai 150 triiun sendiri. Artinya walaupun anggaran Kementerian Perindustrian mungkin tidak besar sampai ratusan triliun, tapi dia memiliki instrumen untuk membuat industri kita tumbuh melalui insentif.

Untuk APBN tahun 2020 kita akan terus mendukung dan mendorong pembiayaan yang kreatif. Instrumen penerimaan kita itu terdiri dari pajak, bea cukai dan penerimaan negara bukan pajak. Instrumen belanja kita seperti yang saya sebutkan, bisa dari Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah. Bapak Ibu sekalian, Kementerian lembaga saya dorong agar mulai mempelajari belanja dengan menggunakan konsep KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha). Misalnya ada yang mau membangun rumah sakit umum daerah, ada yang mau membangun pasar, membangun jalan raya, kalau menggunakan APBD dan menunggu DAK fisik

137

Mari kita jaga APBN kita bersama-sama, ini bukan hanya pekerjaan Menteri Keuangan.


138

akan membutuhkan waktu yang lama. Anda bisa mulai dengan mekanisme KPPU, nanti dibantu Kementerian Keuangan. Sehingga yang tadinya anggaran APBD-nya terbatas untuk membuat pasar, butuh waktu 6 tahun karena APBD-nya sedikit, dengan KPBU anda bisa membuat pasar lebih cepat.

Untuk komposisi belanja, kita juga harus jaga. Pada sidang kabinet kemarin, Presiden meminta kita untuk menjaga agar belanja barang tidak meningkat makin tinggi, terutama belanja barang yang tidak produktif. Presiden meminta supaya kami melihat secara detail track record anggarannya. Artinya cara kita membelanjakan anggaran itu menunjukkan kualitas bangsa kita. It’s not about the money tapi sikap kita terhadap uang itu menggambarkan kualitas kita. Disinilah saya mengharapkan leadership dari Bapak Ibu semuanya, dalam melakukan penajaman komposisi belanja secara detail dan tekun melihat bagaimana kita mengalokasikan anggaran. Kebutuhan masih banyak, namun resource pasti terbatas. Oleh karena itu pasti butuh prioritas, cara kita menetapkan prioritas akan sangat menentukan.

Saya ingin semuanya bersama-sama mengawal APBN ini. Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden kemarin dalam paripurna sidang kabinet sudah menyampaikan bahwa untuk belanja barang tahun 2020 harus dikembalikan seperti belanja barang 2015. Karena saat saya melaporkan kepada Bapak Presiden, dalam jangka waktu 5 tahun ini kenaikan belanja barang naik 32% selama 5 tahun terakhir. Saya tidak mengatakan bahwa belanja barang itu jelek, karena belanja barang seperti pemeliharaan itu baik, belanja sosial betul-betul bermanfaat. Kami akan melakukan pemotongan terhadap belanja barang tetap secara hati-hati. Belanja modal harus ditingkatkan, karena kita semua merasa masih membutuhkan investasi infrastruktur, air bersih, kalau kita bicara tentang sanitasi.

Ini hal-hal yang perlu kita perlu redesign dan kita cermati serta kita kerjakan. Jadi kita perlu sinergi koordinasi antar Kementerian lembaga, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah, serta instansi lainnya. Kalau kita berbicara tentang stunting, kurang gizi itu bukan hanya program Kementerian Kesehatan, tapi ada lebih dari 20 Kementerian lembaga. Jadi kita kerjanya keroyokan, stunting itu tidak hanya tentang makanan bergizi namun banyak sekali faktornya. Presiden minta 10 destinasi pariwisata, itu bukan hanya Kementerian Pariwisata sendiri tetapi merupakan kerja

139

bersama-sama. Jadi kita perlu untuk melakukan sinergi untuk beberapa program.

Jadi Ibu Bapak sekalian, saya ingin menutup dengan mengatakan bahwa APBN itu bukan hanya sekedar berapa uang yang dibelanjakan tapi itu instrumen kita bersama. APBN merupakan proses politik yang panjang dan melibatkan banyak sekali pihak. Saya tutup dengan mengatakan, mari kita jaga APBN kita bersama-sama, ini bukan hanya pekerjaan Menteri Keuangan. Kami itu bendahara umum negara, namun dalam undang-undang keuangan negara Bapak Ibu sekalian memiliki fungsi tugas yang penting dari sisi porsi belanja, PNBP, dan pengelolaan tata kota keuangan yang baik, serta efisiensi dan efektivitas belanja. Kami sebagai bendahara umum negara bertugas mengumpulkan penerimaan negara, melakukan pembiayaan, namun tugas Rp2.500 triliun yang harus kita belanjakan itu adalah tugas kita semua. Demikian yang kita bisa sampaikan, semoga kita terus bisa memperbaiki kualitas desain APBN kita, rancangan APBN, dan hasil dari APBN untuk tujuan kemakmuran masyarakat yang berkeadilan. Terima kasih.



140

141

Perjanjian Kerja Sama Pembinaan UMKM

10


142

Gedung Marie Muhammad30 April 2019


144

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat pagi dan selamat salam sejahtera untuk kita semua, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan. Yang saya hormati para jajaran pejabat Eselon I dan Kepala Kantor Wilayah, para Deputi dari Kementerian BUMN, Deputi dari Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan dan pihak-pihak lain yang pada hari ini hadir dalam penandatanganan kerjasama antara Direktorat Jenderal Pajak dengan lembaga-lembaga tersebut untuk pengembangan business development services terutama untuk UMKM.

Saya ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya terutama kepada 21 BUMN, 1 Kementerian, 2 asosiasi dan 2 instansi yang pada hari ini melakukan penandatanganan dengan Direktorat Jenderal Pajak. Kami berterimakasih karena ada sebagian BUMN yang sudah melakukan hubungan dengan Direktorat Jenderal Pajak dengan basis teknologi untuk mengurangi interaksi dan semakin meningkatkan akurasi dalam kewajiban perpajakan melalui host to host computer connection.

Pengaruh dari kerja sama ini lebih dari pemenuhan kewajiban perpajakannya, namun berhubungan dengan pembinaan usaha kecil dan menengah. Mengapa ini penting? Kita semua tahu bahwa di Indonesia pelaku usaha menengah dan kecil merupakan pelaku mayoritas dalam jumlah statistiknya. Jumlahnya lebih dari 60% dari seluruh perekonomian kita. Mungkin dari sisi kegiatan perekonomian tidak besar tapi dia mampu menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Jadi dari sisi ekonomi dia memiliki nilai tambah. Tidak hanya sekedar dari sisi kegiatan ekonomi yang dilakukan, namun dia juga menciptakan suatu kesempatan kerja bagi dirinya sendiri.

145

Penerimaan pajak harus merefleksikan keadilan, maka dari sisi APBN kita harus mampu untuk mendesain kebijakan fiskal agar dapat menyeimbangkan antara kewajiban dengan hak. Negara melalui APBN itu hadir untuk UMKM melalui berbagai macam saluran. UMKM mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMKM mendapatkan Kredit Usaha Ultra Mikro melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP), UMKM mendapatkan dana bergulir yang dikelola oleh Kementerian Koperasi dan UMKM, dan lain sebagainya. UMKM juga mendapatkan dukungan pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang lain, seperti kita menurunkan pajak final untuk UMKM dari 1% menjadi 0,5%.

Selain memberikan kemudahan bagi UMKM melalui kebijakan maupun melalui instrumen fiskal secara khusus, pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat banyak kepada UMKM yang merupakan pelaku dominan dari sisi jumlah dalam perekonomian kita. Namun dari sisi kewajiban UMKM masih perlu dilakukan pembinaan dan bimbingan. Karena dari sisi karakter usahanya, UMKM biasanya hanya fokus melaksanakan kegiatan ekonomi yang ditekuninya. Sehingga sering tidak melakukan pembukuan atau mendesain usahanya sehingga dia bisa semakin berkembang.

Sehingga uluran tangan itu tidak hanya dari sisi akses kredit, tapi juga dari sisi penguatan dan pembinaan untuk meningkatkan kualitas UMKM di Indonesia. Dan itu dilakukan oleh pemerintah maupun oleh lembaga-lembaga lain yang memiliki kepedulian untuk melakukan pembinaan dan pengembangan. Oleh karena itu kami berharap agar UMKM ke depan berubah menjadi pelaku ekonomi yang semakin formal dan memiliki kapasitas. Kunci sukses dari negara-negara seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang adalah karena kualitas dari UMKM-nya sangat baik, kompetitif, efisien, dan mereka masuk di dalam sektor formal yang produktif. Jadi kita berharap kualitas UMKM ke depan kita perkuat dan perbaiki


146

Kunci sukses lainnya adalah hubungan antara institusi-institusi yang sudah memiliki kapasitas lebih baik untuk bisa memperkuat UMKM. Karena seperti di negara-negara lain yang sudah maju, UMKM yang bisa berhasil biasanya memiliki strategi perdagangan. Di mana perusahaan besar menjadi induk yang ikut mengangkat UMKM tesebut, itu adalah suatu keniscayaan yang cukup penting. Saya berharap seluruh kepedulian dari instansi dan lembaga untuk memperkuat UMKM akan terus dilaksanakan.

Kita melakukan kerjasama ini bukan melulu karena kita ingin mendapatkan penerimaan pajaknya. UMKM yang jumlahnya banyak ini sebenarnya dari sisi kontribusi pajak hanya sekitar 5,7 triliun dari seluruh penerimaan pajak kita yang sudah mencapai lebih dari 1.500 triliun. Jadi ini bukan dari sisi penerimaan pajaknya, tapi yang kita harapkan dengan adanya business development services ini agar UMKM mampu mentransformasikan dirinya menjadi suatu institusi yang formal. Dan oleh karena itu dia memiliki tanggung jawab dan keinginan untuk mengukur kinerjanya dengan baik.

Menjadi formal tidak berarti dia menjadi high cost dan ini yang paling penting. UMKM sering menganggap bahwa menjadi formal itu akan memunculkan berbagai konsekuensi, yang dapat diterjemahkan menjadi beban dan biaya. Ini menjadi tantangan untuk kita semua. Kita berharap dengan adanya business development services ini, UMKM termotivasi untuk masuk ke sektor formal namun tidak merasakan ancaman maupun konsekuensi dengan biaya transaksi yang tinggi.

Oleh karena itu saya berharap dari Direktorat Jenderal Pajak terus memperkuat pelayanan perpajakannya yang simpel dan mudah. Karena ini akan menjadi kunci penting. Kalau orang sudah menganggap berhubungan dengan Direktorat Jenderal Pajak terlalu sulit dan tidak efisien, bahkan menimbulkan banyak sekali persoalan. Maka Direktorat Jenderal Pajak masih memiliki PR yang besar.

Saya menghargai Direktorat Jenderal Pajak sudah melakukan langkah-langkah untuk mengurangi beban dari para wajib pajak untuk memenuhi kewajiban dengan mudah. Salah satunya yang sukses adalah e-filing, dengan adanya e-filing dapat mempermudah secara elektronik, siapa saja dapat melakukan pengisian dan pembayaran secara digital melalui elektronic transaction. Sekarang yang menyampaiakn SPT melalui e-filing sudah mencapai 81%, ini berarti sudah sangat masif. Dan familiarity itu mestinya

147

Kalau kita lihat ekonomi kita sangat didominasi oleh pembayar pajak yang jumlahnya relatif kecil dan bahkan didominasi oleh penerimaan korporasi.


148

juga diperkenalkan pada UMKM sehingga mereka tidak harus pergi ke kantor pajak.

Saya pernah mengunggah di Instagram saya, satu contoh seorang ibu yang pekerjaannya membuat bata di daerah Ponogoro dan dia tetap comply untuk membayar pajak. Karena dia merasa bahwa ini adalah hak negara kita. Untuk pelaku-pelaku seperti ini seharusnya dipermudah secara ekstrem, sehingga mereka tidak harus meninggalkan tempat kerja, mereka lebih mudah untuk membuat pembukuan dan lain-lain. Kita berharap ini akan menjadi salah satu ukuran kesuksesan dari business development services yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui kerjasama pada hari ini.

Kita berharap bahwa kenaikan jumlah pembayar pajak itu tidak hanya dari korporasi tetapi juga melalui individual dan para pelaku kecil. Jumlah pembayar pajak kita saat ini adalah 12,5 juta, kalau untuk penduduk di atas 260 juta, jumlah 12,5 juta itu sangat kecil. Kalau kita lihat ekonomi kita sangat didominasi oleh pembayar pajak yang jumlahnya relatif kecil dan bahkan didominasi oleh penerimaan korporasi. Ini menyebabkan APBN kita kadang-kadang mengikuti siklus ekonomi, kalau ekonomi naik penerimaan pajak ikut naik, ekonomi turun penerimaan ikut turun. Karena korporasi biasanya menghadapi siklus seperti ini, sementara kalau individual income tax maupun UMKM biasanya jauh lebih resilience.

Bagaimana cara kita untuk memperkuat daya tahan penerimaan perpajakan kita? Yaitu melalui basis yang semakin luas, namun dengan compliance yang semakin mudah dan murah serta efisien. Sehingga tidak ada alasan untuk individual tax payer maupun UMKM mengatakan bahwa compliance cost-nya terlalu tinggi atau compliance effort-nya terlalu sulit. Ini yang saya harapkan dari Direktorat Jenderal Pajak, baik menggunakan sistem IT, SOP-nya, proses bisnisnya lebih mudah, itu semuanya harus digunakan untuk mempermudah dari sisi compliance effort pelaku pajak terutama untuk para UMKM.

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh lembaga yang ikut membantu Direktorat Jenderal Pajak untuk tidak hanya mensosialisasikan tapi juga meningkatkan kemampuan kita untuk meningkatkan compliance dari pelaku kecil, untuk menciptakan positive impact bagi masyarakat. Dari sisi Direktorat Jenderal Pajak sendiri saya berharap target tahun ini tetap bisa tercapai.

149

Jadi kerjasama dengan semua pihak untuk bisa meningkatkan compliance harus dilakukan. Karena kita akan sangat tergantung dari penerimaan pajak dalam mengelola seluruh kebijakan fiskal. Tadi saya sampaikan kalau jumlah pajak yang kita kumpulkan dari UMKM 5,7 triliun, dan UMKM itu menerima manfaat melalui APBN jauh lebih besar dari 5,7 triliun. Salah satu contohnya adalah program Kredit Usaha Rakyat, jumlah subsidi bunganya sudah mencapai belasan triliun, kalau tidak salah 16 triliun. Artinya UMKM itu mendapatkan lebih banyak manfaatnya, jadi kalau mereka juga ikut melakukan kultur kepatuhan, dampaknya sangat besar sekali kepada negara Indonesia.

Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para pelaku ekonomi yang hadir dan juga UMKM yang selama ini sudah comply untuk membayar pajak dengan baik. Mungkin mereka-merekalah yang patut kita sebut sebagai pahlawan dalam ekonomi Indonesia. Dari sisi jumlahnya sekarang ini baru 1,8 juta untuk UMKM yang membayar pajak, itu sangat kecil sekali. Karena jumlah populasi UMKM kita bisa mencapai puluhan juta. Jadi kita memang perlu untuk sama-sama meningkatkan kesadaran dan compliance itu secara baik.

Demikian yang saya ingin sampaikan. Terima kasih kepada semua pihak, selamat melakukan perjanjian kerjasama, semoga kerjasama ini merupakan awal yang baik dan betul-betul positif bagi para UMKM, bagi Direktorat Jenderal Pajak dan tentu bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Terima kasih Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh


150

151

One Hour University Menghadapi Revolusi Industri 4.0

11


152

Gedung Kementerian ESDM15 Mei 2019


154


Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati seluruh jajaran pejabat dari Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan para peserta yang hadir. Pertama-tama saya berterima kasih kepada Kementerian ESDM yang terus berupaya terus melakukan inovasi dan perubahan. Karena sebagai suatu bangsa, kita semua melihat secara langsung bahwa dunia ini berubah secara cepat. Apakah itu makhluk, apakah itu institusi, atau apakah itu suatu bangsa, apabila mereka tidak melakukan adaptasi maka mereka akan punah seperti dinosaurus. Jadi kalau kita ingin negara ini tidak punah, bangsa Indonesia tidak punah, institusi yang tidak punah, kalian tidak punah, maka kalian harus berubah.

Oleh karena itu pada siang hari ini saya akan mencoba memberikan sedikit perspektif historis dari suatu perubahan dan konsekuensinya kepada kita. Karena anda mengundang saya sebagai Menteri Keuangan maka saya akan mencoba melihatnya dari perspektif sebagai Menteri Keuangan. Saya akan berbicara mengenai beberapa hal tentang revolusi industri di dunia ini, industrial 4.0, transformasi perekonomian Indonesia, aspek sumber daya manusia maupun teknologi, dan harapan saya pada seluruh ASN di Kementerian ESDM.

Kita mulai dengan dunia yang terus mengalami perubahan. Semenjak revolusi industri kedua menyebabkan perubahan yang sangat cepat terhadap dunia ini. Anda merupakan generasi milenial, Anda beruntung karena anda masih muda, bisa melihat, bisa menikmati, dan mungkin anda akan menjadi pelaku penting pada perubahan dunia. Coba kita bayangkan kalau kita dilahirkan pada suatu abad yang stagnan, kita dari lahir sampai kita meninggal tidak ada perubahan apa-apa, betapa bosannya hidup itu. Anda beruntung sebagai milenial karena waktu anda lahir terjadi suatu inovasi, Anda remaja sudah berubah, Anda sudah mendekati 30 tahun mengalami perubahan lagi, dan ketika anda sudah menua mungkin akan melihat masyarakat sudah ada yang transmigrasi ke Mars.

155

Revolusi industri terjadi dalam empat fase. Fase pertama dan kedua dari revolusi industri sayangnya yang menikmati dan yang menjadi pemenang adalah negara-negara yang relatif maju. Revolusi industri pertama dengan munculnya mesin uap, kemajuan sistem transportasi, komunikasi, dan perbankan. Jadi kalau kita lihat dari revolusi industri pertama dan kedua itu terutama negara maju yang menjadi penemunya. Beberapa inovasi yang besar tersebut membuat mereka semakin makmur. Sehingga kalau kita lihat mulai tahun 1700 sampai 1900, jarak antara negara maju dengan negara miskin itu jauh sekali.

Setelah terjadinya perang dunia pertama dan kedua, muncullah negara-negara merdeka, muncul PBB, muncul World Trade Organization (WTO), muncul Bank Dunia. Semua itu memunculkan sesuatu kesempatan bagi negara-negara yang baru lahir sebagai negara merdeka untuk mulai catch up dan itu didukung oleh revolusi industri yang ketiga. Yaitu dibidang otomasi, elektronik, dan software. kalau kita lihat sejarah negara dekat kita Korea Selatan, China, Malaysia, Thailand, negara yang dimulai dengan situasi sangat miskin. Namun 30 tahun kemudian, akan menunjukkan siapa yang akan masih miskin, atau menjadi middle, atau mereka yang menjadi negara maju. Revolusi industri ketiga dibidang elektronik, memberikan opportunity kepada beberapa negara yang belum maju untuk catch up. Bahkan revolusi industri yang keempat ini, dengan munculnya teknologi digital akan membuka lebih lebar lagi kesempatan bagi negara yang tadinya low income, low middle income, untuk catch up menjadi negara yang advance. Dan inilah yang saya anggap sebagai suatu opportunity bagi Indonesia.

Itu semua bisa terjadi karena mereka mampu meletakkan pondasi kebijakan awal yang tepat dengan zamannya. Dulu negara-negara asia menggunakan industrial policy dan mampu menjadi negara industri. Kalau Anda lihat dibeberapa literatur pembangunan tahun 80/90, negara-negara itu disebut formasi angsa terbang, yaitu Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, dan RRT. Semuanya melakukan industrialisasi dengan memanfaatkan revolusi


156

industri yang ketiga, menggunakan policy untuk mendukung sumber daya manusia, dan infrastruktur untuk bisa menciptakan produktivitas yang sesuai dengan industrinya. Sehingga negara-negara tersebut bisa mendekati negara maju, bahkan negara Singapura tidak hanya mendekati tapi dia mengalahkan. Pendapatan perkapita Singapura sudah mengalahkan negara-negara maju. Ini menunjukkan ada negara yang sukses, ada negara yang struggle, dan ada negara yang failed. Ini adalah pelajaran yang berharga mengenai mengelola suatu negara. Dengan belajar dari sejarah, kita juga bisa belajar dari banyak negara. Apa yang membuat negara menjadi maju dan apa yang membuat negara menjadi gagal.

Revolusi industri yang ketiga dan keempat memungkinkan beberapa negara emerging dan developing untuk catch up. Coba kita lihat 52 perusahaan terbesar di dunia. Ada perusahaan besar yang berasal dari negara yang bukan dari negara maju. Oleh karena ini adalah suatu pertanda bahwa apabila suatu negara membuat kebijakan yang benar, merencanakan dengan baik, dan membuat pondasi yang baik, anda mampu untuk naik kelas dari middle menjadi advance. Apa contohnya? Teknologi. Teknologi adalah faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan kemakmuran yang luar biasa. Itu terlihat diberbagai negara yang catching up cukup cepat seperti RRT, Thailand, India, Turki, Malaysia. Teknologi di negara-negara tersebut menunjukkan adanya peranan teknologi yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan atau peningkatan pendapatan perkapita dari negara tersebut. Dan teknologi itu biasanya tidak muncul secara homegrown, tapi dia diimpor melalui foreign direct investment (FDI) yaitu investasi yang masuk di suatu negara dengan membawa modal, membawa pengetahuan, membawa tata kelola, dan membawa teknologi. Kemudian dilakukan asimilasi.

Banyak negara yang mengundang investasi dengan cara FDI, kemudian mampu melakukan asimilasi sehingga memunculkan proses industrialisasi. Korea Selatan, Singapura, Taiwan adalah negara-negara yang mampu membangun ekonominya dengan mengundang investasi secara FDI, kemudian mereka membangun struktur ekonominya, basisnya manufaktur dengan komponen teknologi, dan produktivitas. Inilah yang disebut proses industrialisasi.

Pertanyaannya kenapa banyak negara tidak mampu mengundang FDI ? Karena FDI datang karena kita sama-sama menginginkan, semua

157

Sinergi kebijakan itu sangat penting, kadang-kadang hanya karena dua institusi tidak bicara kemudian seluruh negara kita tidak mampu untuk membuat suatu policy yang komprehensif.


158

membutuhkan. Ada beberapa faktor yang memungkinkan FDI untuk datang ke suatu negara. Pertama adalah infrastruktur. Investor akan mengatakan apabila negaramu tidak ada instruktur, saya tidak akan datang, atau saya akan datang tapi kamu memberikan semua fasilitas untuk membangun infrastruktur. Dan itu yang seharusnya disediakan oleh suatu negara. Jadi anda tidak bisa mengundang FDI tanpa modal, harus ada modal.

Dan juga competitiveness index suatu negara selain ditentukan oleh infrastruktur, juga ditentukan oleh institusi dan policy. Maka kalau anda sering melihat Presiden Jokowi berbicara tentang infrastruktur, membuat penyederhanaan aturan, itu adalah karena kita ingin menciptakan Indonesia agar mampu mendatangkan modal. Sebagai negara emerging seperti kita biasanya jumlah tabungan yang dikumpulkan lebih kecil dibandingkan kebutuhan untuk investasi. Oleh karena itu negara emerging selalu ingin mendatangkan modal. Sedangkan modal hanya akan masuk kalau dia ada infrastruktur, penyederhanaan aturan, serta policy yang baik.

Sebagai ASN, anda merupakan faktor penting. Anda bisa menjadi solusi, namun anda juga bisa menjadi trouble make. Birokrasi dibanyak negara, ASN bukan bagian dari solusi. Karena begitu dia menjadi ASN. Dia merasa masuk di dalam kelompok yang establish, dia hidupnya baik tapi tidak belum tentu seluruh negaranya, seluruh rakyatnya. Tergantung dari bagaimana policy, regulasi, dan tingkah laku anda dalam menjalankan tugas sebagai institusi publik.

Kalau kita lihat global competitiveness index maupun ease of doing business index, Indonesia mengalami progres yang cukup luar biasa dalam 5 tahun terakhir. Ease of doing business index itu bagaimana mengukur dan bagaimana negara menciptakan lingkungan yang dianggap mudah untuk menjalankan bisnis. Indonesia termasuk negara yang bisa loncat dengan sangat cepat. Sekarang berada diposisi 70-an dari sebelumnya di atas 100 hanya dalam waktu kurun waktu 5 tahun. Itu suatu prestasi, mungkin di Indonesia orang tidak memperhatikan itu. Indikator ease of doing business index antara lain mudah dalam mendapatkan saluran listrik, mudah membayar pajak, mudah mengeluarkan barang dari pelabuhan, mudah untuk memulai usaha, dan lain sebagainya. Negara yang efisien adalah negara yang rakyatnya mempunyai banyak ide, dia bisa menterjemahkan ide itu menjadi realita dengan effort yang sekecil mungkin, dengan beban yang sekecil mungkin, sehingga muncul ide yang berkembang dan bisa menjadi

159

perusahaan. Munculnya Google, Facebook, dan lain sebagainya, itu ada di sebuah negara yang seperti itu.

Ini pesan yang luar biasa penting untuk kita semua sebagai ASN, karena kita sering menjadi institusi yang menciptakan banyak halangan itu. Sehingga ide yang baik itu mati di tengah jalan atau bahkan yang baru lahir pun langsung aborted. Kita menjadi institusi yang sangat menentukan negara itu bisa maju atau tidak. Oleh karena itu banyak negara pasti berjuang untuk mereformasi institusi dan kebijakan, karena tidak semua negara bisa.

Yang kita perlukan adalah kebijakan yang sinergi. Sinergi kebijakan itu sangat penting, kadang-kadang hanya karena dua institusi tidak bicara kemudian seluruh negara kita tidak mampu untuk membuat suatu policy yang komprehensif. Jadi sinergi kebijakan, koordinasi kebijakan, efisiensi birokrasi, peraturan yang investor brainly, tata kelola yang berintegritas, itu penting. Semua ini mungkin tidak terlihat, tapi dirasakan, konsekuensinya sangat tinggi. Policy institusi yang efisien dari birokrasi Itu adalah aset yang luar biasa penting dari suatu negara meskipun itu tidak bisa dilihat atau diraba, tetapi itu dirasakan oleh masyarakat dan investor. Itu luar biasa.

Mari kita lihat industrial 4.0, dimana karakteristiknya bisa menciptakan demokratisasi progress. Industri 4.0 berbeda dengan industri 1.0, 2.0, dan 3.0 yang biasanya muncul dengan heavy capital untuk starting your business karena biasanya membuat pabrik. Di industri 4.0 seseorang bisa mempunyai ide dan langsung connect dengan market. Ini berarti ada suatu kesempatan yang luar biasa luas dan demokratisasi dari kesempatan. Kalau dulu tidak demokratis, karena hanya orang yang mempunyai kapital dan teknologi yang bisa menjalankan bisnis. Sekarang teknologi sangat mudah diakses dan opportunity menjadi sangat banyak. Karena di industri 4.0 dengan adanya teknologi digital dan dengan adanya internet maka memunculkan banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang belum selesai dieksplorasi. Ada yang mengatakan ini baru tahap awal, makanya tadi dalam pembukaan saya mengatakan anda generasi milenial yang beruntung. Anda mungkin akan melihat suatu perubahan dunia yang luar biasa karena industri 4.0 yang masih akan berkembang.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral adalah salah satu kementerian yang dianggap favorit dari zaman orde baru atau orde lama. Karena semua orang tahu bahwa negeri ini tergantung kepada energi


160

Halangan kita apa? Coba kita lihat perspektif Indonesia dari tahun 1961 sampai 2016. Kalau Anda mempunyai perspektif sejarah cukup panjang, Indonesia is not bad at all.

161

sumber daya mineral. Kalau anda lihat struktur ekonomi Indonesia, didominasi oleh energi sumber daya mineral. Maka kalau anda ingin menjadi kelompok establishment masuklah di Kementerian ESDM. Anda menjadi regulator, anda menjadi policy maker.

Dalam era digital the new mine is data, tambang yang baru itu namanya data. Kalau kemarin kita dengar Tokopedia, Bukalapak setiap hari diakses 15 juta orang, baik untuk melakukan transaksi maupun non transaksi. Orang itu adalah data. Orang yang setiap hari memegang teleponnya dia tidak tahu bahwa setiap hari dia menyerahkan data dirinya. What you think, what you do, what you design, datanya tidak hilang namun setiap hari dikumpulkan dan semakin banyak dikumpulkan mengakumulasi tambang emas. Karena ini menyangkut jutaan bahkan milyaran orang. Makah hal yang masih menjadi perdebatan panjang mengenai revolusi industri 4,0 adalah mengenai privasi. How to protect data, data security, dan how you use data.

Kita perlu untuk membuat mindset yang berbeda dengan adanya revolusi industri ini. Sekarang dunia terdiri dari 7,6 miliar manusia. Penetrasi dari penggunaan mobile 5,1 miliar manusia, 4,3 miliar pengguna internet, 3,4 miliar pengguna sosial media, 3,2 miliar sosial media yang ada di dalam mobile. Saya berharap penggunaan APBN yang lebih bijaksana, harus tahu audience-nya siapa dan bagaimana anda menyampaikannya. Jadi anda sudah tahu kalau dulu kita ingin pasang iklan, tidak harus di media cetak, malah bisa jadi tidak perlu memakai uang kalau menterinya populer. Membuat iklan di instagram mungkin jauh lebih banyak yang membaca. Kreativitas seperti itu yang kita coba lakukan di Kementerian Keuangan.

Karena kalau di Kementerian biasanya membuat perencanaan dengan melihat anggaran tahun lalu berapa, anggaran tahun ini apa, kegiatannya apa, kegiatan tahun lalu apa, dan akan diulang lagi. Sementara kita melihat dunia berubah sangat cepat. Dari strategi komunikasi saja, anda mungkin juga harus berubah. Kalau kita melihat 3,4 miliar orang yang menggunakan sosial media, mereka adalah audience dan itu berarti anda harus bisa reaching up terhadap mereka.

Karena revolusi industri 4,0 juga muncul perusahaan-perusahaan yang baru lahir dua, tiga tahun atau paling lama sepuluh tahun yang lalu sekarang tiba-tiba menjadi the biggest company in the world. Bukalapak, Gojek, Traveloka, Tokopedia. Hal-hal seperti ini sangat mungkin memunculkan perusahaan-


162

perusahaan dengan ide-ide baru dan dia langsung bisa establish. Oleh karena itu Indonesia perlu untuk terus memelihara momentum ini. Karena bagi orang Indonesia, contoh itu paling powerfull. Karena sudah melihat ada yang sukses. Dengan Gojek ada yang sukses, dengan membuat platform Traveloka dia bisa sukses, dengan membuat platform Tokopedia dia bisa sukses. Sehingga anak-anak muda sekarang mindset-nya ingin seperti itu.

Idenya luar biasa anak-anak ini, ada Ruangguru. Dimulai dari ide melihat ada guru yang favorit, ada anak-anak yang membutuhkan les, dia membutuhkan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Kalau dulu harus sekolah di SMA yang paling hebat untuk bisa mendapatkan nilai bagus, sekarang cukup di-upload cara mengajar yang bagus, kemudian ratusan, ribuan, bahkan jutaan anak bisa belajar dengan bagus. Transaksi terjadi. Supply, demand, dan platform. Jadi basically industri 4.0 membuat marketing itu menjadi lebih dekat, efisien, dan lebih instan. dan itulah yang menghilangkan semua halangan halangan dari entrepreneurship. Oleh karena itu Indonesia melihat ini sebagai suatu kesempatan yang luar biasa besar.

Ini adalah sesuatu yang membuat kita lebih optimis terhadap Indonesia. Kalau Indonesia dapat menjaga momentum ini dengan baik, maka tahun 2045 Indonesia akan bertransformasi ekonomi dan menjadi negara maju. Ini yang sudah disampaikan oleh Presiden berkali-kali mengenai visi Indonesia 2045, saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Kalau kita bicara seperti ini, kita bukan sedang bermimpi. Tapi kita melihat negara ini punya potensi yang luar biasa. Kadang-kadang kita suka merasa bahwa kita itu tidak cukup hebat. Saya selalu mengatakan kepada teman-teman di Kementerian Keuangan, jangan pernah mau merasa diri anda disepelekan dan negara anda disepelekan. Confident tapi bukan angkuh, confident itu tidak arogan, confident itu bukan delusional, confident itu percaya diri secara mental. Kita percaya memiliki kemampuan untuk menterjemahkan cita-cita kita kepada suatu realita. Tidak berarti semuanya pasti akan sukses, tapi yang sudah sukses pasti menghadapi 1001 macam situasi yang tidak mudah. Namun waktu dia sukses, 1001 macam halangan itu hilang, yang dilihat suksesnya saja.

Halangan kita apa? Coba kita lihat perspektif Indonesia dari tahun 1961 sampai 2016. Kalau anda mempunyai perspektif sejarah cukup panjang,

163

Ini berarti infrastruktur penting, pekerja buruh pekerja penting, sumber daya manusia penting, policy perpajakan penting, efisiensi dari birokrasinya penting, dan ini PR untuk kita semua.


164

Indonesia it’s not bad at all. Negara yang mampu tumbuh konsisten di atas 5% lebih dari tiga dekade di dunia ini hanya sedikit. Ada negara yang tumbuh kemudian jatuh lagi, ada yang tumbuh 8% kemudian negative, ada yang stagnan di 2%. Paling tidak dalam perspektif historis, Indonesia pernah mengalami very deep contraction saat terjadi financial crisis 1997-1998. Itu adalah situasi yang sangat sulit untuk Indonesia. Tetapi akibat krisis itu, kita masuk di era reformasi. Bank Indonesia menjadi independen, kita memunculkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia memiliki LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), Kementerian Keuangan beroperasi di bawah undang-undang keuangan negara yang baru, kita merubah APBN yang yang tadinya 1 April sampai 31 Maret berubah menjadi 1 Januari sampai 31 Desember, banyak yang berubah.

Namun harus diakui setelah terjadinya krisis, Indonesia cukup struggle untuk memperkuat daya saing kita. Kalau dulu kita mempunyai Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), Pembangunan Jangka Panjang dibagi menjadi Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dibagi menjadi APBN setiap tahun. Sekarang kita mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), tapi setiap 5 tahun ada Pemilihan Umum yang memunculkan perubahan prioritas Oleh karena itu di satu sisi kita mengalami kemajuan antara lain kemiskinan yang menurun, pengangguran menurun, gini koefisien juga menurun.

Jadi sebenarnya kita mempunyai modal, namun kalau kita melihat manufaktur sektor di Indonesia yang kita pernah mengalami industrialisasi dari tahun 1970-an. Kemudian menurun, stagnan, dan sekarang menurun lagi. Transformasi ekonomi Indonesia dalam hal ini tidak berlanjut. Makanya kalau hari ini kita berbicara tentang current account deficit setiap kali naik 5% karena impor yang banyak, karena kita tidak melengkapi seluruh industrialisasi kita dan oleh karena itu kita perlu meningkatkannya. Negeri ini belum mampu menciptakan lingkungan industri manufaktur agar terus tumbuh. Ini berarti infrastruktur penting, pekerja buruh pekerja penting, sumber daya manusia penting, policy perpajakan penting, efisiensi dari birokrasinya penting, dan ini PR untuk kita semua.

Diversifikasi manufaktur seharusnya menunjukkan kebutuhan Indonesia semakin banyak karena Indonesia merupakan middle income country yang sedang tumbuh. Selain itu kegiatan kita terkonsentrasi di Jawa, padahal Indonesia begitu sangat luas. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua,

165

Maluku, dan Nusa Tenggara Bali. Maka Menteri Bappenas mempunyai skenario untuk memindahkan ibukota.

Tenaga kerja kita yang masih muda seharusnya bisa menjadi modal, namun mayoritas pendidikannya masih rendah. Ini menggambarkan di satu sisi kita mempunyai opportunity, di sisi lain ada kondisi yang harus kita address. Bagaimana kita bisa menyelesaikan persoalan terkait kondisi faktual yang masih perlu di-address versus opportunity yang muncul dengan adanya revolusi industri 4.0. Salah satu instrumen agar bisa menyelesaikan persoalan tersebut adalah APBN. Maka kebijakan di dalam APBN merefleksikan prioritas kebutuhan negara. Pada awal tahun 2014-2015 pemerintah membuat keputusan yang sangat penting yaitu tentang belanja subsidi. Anggaran belanja subsidi sebelumnya diatas 300 triliun, kemudian turun menjadi hanya sepertiganya dan kita melihat belanja yang lain meningkat. Ini adalah soal pilihan, karena APBN uangnya bukan tidak terbatas. Kalau kita mempunyai anggaran Rp2.500 triliun, itu adalah pilihan kita untuk membelanjakan apa. Ini adalah pilihan bagi republik ini. Kita sudah mempunyai komitmen bahwa 20% untuk pendidikan. Jadi sekarang tantangannya adalah bagaimana menggunakan anggaran 20% itu agar bisa menciptakan perbaikan akses dan kualitas pendidikan. 5% anggaran kita untuk kesehatan, supaya manusia Indonesia sehat, berpendidikan, dan mempunyai skill. Tapi kebutuhan kita begitu banyak, infrastruktur penting, SDM penting, kesehatan penting, pendidikan penting, semuanya penting. Maka yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengumpulkan uang agar bisa memenuhi kebutuhan yang semuanya penting.

Saya berharap birokrasi menjadi institusi yang mampu memberikan berbagai solusi bagi negeri ini. Kementerian Keuangan juga terus melakukan reformasi. Kita selalu menyebutkan nilai-nilai di kementerian keuangan integritas, professional, pelayanan, sinergi, dan kesempurnaan. Kalian harus membuat nilai-nilai itu hidup, tidak hanya sekedar menjadi pajangan dinding. Saya ingin mengatakan bahwa Kementerian ESDM begitu sangat penting bagi kami, di APBN muncul di semua sudut. Penerimaan negara muncul, ada penerimaan migas, non-migas, dan PNBP. Di belanja anda muncul banyak banget, ada anggaran subsidi yang sangat besar subsidi listrik, subsidi BBM, elpiji 3 kilo, dan lain sebagainya.Kementerian ini di APBN muncul dimana-mana, it’s so important dan implikasinya kepada publik dan masyarakat begitu besar.


166

Gunakan teknologi untuk terus membuat perspektif mengenai bagaimana hidup dan kerja kita agar hasilnya lebih produktif dan baik.

167

Saya ingin menyatakan bahwa gunakan kesempatan dengan baik atas revolusi industri 4.0 ini. Gunakan itu untuk terus mencari dan memperbaiki policy kita, gunakan teknologi untuk memikirkan kembali bagaimana cara kita bekerja. Gunakan teknologi untuk terus membuat perspektif mengenai bagaimana hidup dan kerja kita agar hasilnya lebih produktif dan baik. Kita berharap ide-ide akan muncul terutama dari anak-anak milenial agar dapat ditampung sehingga Kementerian ESDM menjadi salah satu Kementerian yang dikagumi publik. Semoga anda bisa membangun institusi seperti itu. Good luck, terima kasih.



168

169

Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan

12


170

Kantor Pusat BPK12 Juni 2019


172

Bismillahirohmanirohim


Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan. Yang saya hormati anggota BPK, yang kami hormati para Menteri dan pimpinan lembaga di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, para pejabat eselon I BPK dan Kementerian serta Lembaga, dan hadirin yang berbahagia.

Sebelumnya marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan karunia sehat dan waktu, sehingga kita dapat hadir di Auditorium BPK Republik Indonesia dalam rangka penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian dan Lembaga tahun 2018 di Bidang Perekonomian dan Perencanaan Pembangunan Nasional. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan LKPP tahun 2018 yang sebelumnya telah diserahkan kepada DPR, DPD, dan Presiden Republik Indonesia. Kami mewakili Bapak Menko Perekonomian yang pada hari ini berhalangan untuk bisa hadir.

Bapak Ibu sekalian yang kami hormati, Pemerintah dalam mengelola APBN berkomitmen untuk mengedepankan tata kelola yang baik atau good governance. Agar seluruh kebijakan, baik yang dari sisi pendapatan negara maupun belanja negara serta pembiayaan dapat berdampak positif dan optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Secara umum kebijakan belanja negara tahun 2018 diarahkan untuk memperkuat kualitas belanja negara melalui peningkatan belanja yang produktif dan sesuai prioritas nasional. Hal ini juga disertai dengan efisiensi belanja untuk hal-hal yang sifatnya non prioritas dan juga untuk terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia, mengurangi kemiskinan, dan kesenjangan sosial, serta untuk terus menciptakan kesempatan kerja yang baik.

173

Pada tahun 2018 yang penuh dengan tantangan perekonomian global, kita patut bersyukur bahwa pelaksanaan APBN 2018 telah ditutup dengan capaian yang sangat baik. Termasuk dari sisi belanja negara yang telah menunjukkan kinerja yang cukup terkendali dan sesuai dengan prioritas nasional. Bahkan dari sisi penyerapan melampaui batas ekspektasi yang ditargetkan.

Capaian kinerja pelaksanaan APBN yang positif tahun 2018, telah berdampak optimal bagi perekonomian Indonesia baik dari sisi pertumbuhan ekonomi yang masih terjaga momentumnya, dan juga dari sisi kesejahteraan termasuk pengurangan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja, dan pengurangan kesenjangan. Dari sisi ekonomi makro, APBN tahun 2018 telah mampu berkontribusi dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17%. Pertumbuhan ini di tengah ketidakpastian global namun kita tetap mampu menjaga momentum. Sehingga 5,17% adalah angka pertumbuhan tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Ini adalah suatu capaian yang membanggakan dan saya yakin ini menunjukkan hasil kerja dari seluruh Kementerian dan Lembaga untuk terus meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia.

Pencapaian kinerja APBN tahun 2018 yang semakin baik adalah suatu hasil kerja keras dan juga merupakan momentum yang sangat penting sebagai wujud pertanggungjawaban dari seluruh Kementerian dan Lembaga kepada masyarakat. Kemantapan sinergi yang dibangun dan diwujudkan dengan semakin baiknya tata kelola di masing-masing Kementerian Lembaga maupun antar Kementerian Lembaga. Yang dimulai sejak perencanaan penganggaran hingga sampai pelaksanaan yang semakin baik dan taat azas hingga dengan pelaporan keuangan yang akuntabel sehingga mendapatkan opini dari BPK yaitu WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

Kita berharap momentum kinerja APBN yang baik pada tahun 2018 harus terus kita jaga dan ditingkatkan. Dengan demikian pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan untuk tahun anggaran yang berlaku saat ini


174

dapat terus kita jaga dan bahkan makin berkualitas serta lebih baik.

Kami mewakili keseluruhan Kementerian dan Lembaga dibawah Kementerian Koordinator Perekonomian dan Perencanaan Pembangunan mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada BPK Republik Indonesia terutama anggota II BPK yang membawahi audit dari seluruh Kementerian Lembaga dibawah Menko Perekonomian dan Perencanaan Pembangunan. Audit dan catatan temuan BPK membantu pemerintah untuk terus meningkatkan pengelolaan keuangan negara dan juga pertanggungjawaban keuangan negara yang semakin baik.

Bapak dan ibu sekalian yang kami hormati, penyusunan laporan keuangan sebagai salah satu tugas konstitusional kita yang diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah dilaksanakan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN tahun anggaran 2018. BPK Republik Indonesia telah melakukan pemeriksaan pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2018 dan atas pemeriksaan tersebut BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian untuk yang ketiga kalinya berturut-turut. BPK melakukan pemeriksaan terhadap 86 Laporan Keuangan Kementerian dan Lembaga, dan 1 Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LK-BUN). Hasilnya 82 institusi lembaga telah mendapatkan opini WTP untuk laporan tahun 2018. Capaian ini meningkat dibandingkan tahun 2017 di mana hanya 80 institusi yang mendapatkan opini WTP. Jadi ada tambahan 2 institusi masuk dalam kategori WTP.

Kami mewakili seluruh Kementerian Lembaga ingin menyampaikan terima kasih dan selamat kepada semua Kementerian dan Lembaga yang telah mencapai opini WTP. Dan saya yakin itu dilakukan atau dicapai melalui kerja keras dan kerja sama yang sangat baik dengan BPK. Kita juga berharap bahwa hasil WTP tersebut juga bisa diterjemahkan dalam bentuk manfaat anggaran yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat dan perekonomian.

Bapak dan ibu sekalian yang saya hormati, opini WTP diharapkan selaras dan menunjang perbaikan kinerja secara terus-menerus dan disertai dengan pengembangan sistem pengendalian internal agar terus diperbaiki dan berfungsi secara memadai. Tujuannya adalah agar pemerintah mampu

175

Dengan akuntabilitas dan integritas laporan keuangan kita berharap kepercayaan dari seluruh masyarakat dan stakeholder akan semakin membaik.


176

untuk menjadi entitas yang akuntabel, bisa dipercaya masyarakat, dan bisa menggunakan sumber daya keuangan negara untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara lebih baik. Dengan akuntabilitas dan integritas laporan keuangan kita berharap kepercayaan dari seluruh masyarakat dan stakeholder akan semakin membaik.

Oleh karena itu kami berharap kepada seluruh pimpinan Kementerian Lembaga agar kita tidak berpuas diri dan berlomba untuk mengejar opini WTP saja. Tetapi juga terus bekerja keras dalam melaksanakan pengelolaan anggaran dan melaksanakan praktek tata kelola pemerintahan yang baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan, berdasarkan tugas dan fungsi dari kementerian dan lembaga masing-masing. Tidak hanya dari sisi compliance tapi juga dari sisi performance diharapkan juga akan semakin baik.

Dalam rangka pencapaian WTP di seluruh entitas kementerian dan lembaga baik di pusat dan daerah, pemerintah akan terus secara konsisten berupaya untuk meningkatkan LKPP dan pengelolaan keuangan negara dengan menerapkan perbaikan-perbaikan. Antara lain melaksanakan pembinaan secara intensif terkait implementasi akuntansi pemerintah yang berbasis akrual. Kita juga terus melakukan program pelatihan akuntansi dan pelaporan keuangan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia di Kementerian dan Lembaga.

Ibu dan Bapak sekalian yang kami hormati, kita tahu masih banyak permasalahan yang masih perlu mendapatkan perhatian dan pembenahan. Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan laporan keuangan tahun 2018 antara lain lemahnya pengendalian internal dan ketidakpatuhan dalam hal penatausahaan kas, pengelolaan persediaan dan aset tetap, serta pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan juga penganggaran pelaksanaan serta pertanggungjawaban yang belum sesuai dengan ketentuan di masing-masing kementerian dan lembaga.

Berdasarkan Undang-Undang 15 tahun 2004, kami mewakili pemerintah menyampaikan kepada para Menteri dan pimpinan Lembaga, bahwa terhadap hasil pemeriksaan BPK tersebut agar seluruh Menteri memimpin sendiri dalam menindaklanjuti seluruh rekomendasi BPK. Ini harus dinyatakan dalam action plan yang dilengkapi dengan jadwal atau timeline penyelesaian yang jelas dan menyampaikan hasil monitoring tersebut secara

177

periodic. Karena walaupun kita telah mencapai WTP 3 tahun berturut-turut, tidak menjamin bahwa kita akan terus WTP, namun kerjasama yang baik antara kita dengan BPK akan menjadi modal bagi kita untuk terus melakukan perbaikan sehingga prestasi yang sudah dicapai bisa dipertahankan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga BPK dan pemerintah terus bisa menjaga dan memelihara sinergi untuk mewujudkan pengelolaan keuangan negara secara baik, dalam rangka menggunakan sumber daya keuangan negara, untuk mencapai tujuan pembangunan. Apakah itu dihitung dari pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, pengurangan kemiskinan, dan juga pengurangan kesenjangan.

Kami ingin menutup dengan dua pantun, “Pulang mudik lewat cipali, kena macet cuma sesekali, kerjasama yang baik perlu digali, tahun depan WTP kembali”. “Bila datang ke Jakarta jangan lupa bawa KTP, terima kasih BPK, sekali WTP tetap WTP”.

Terima kasih.

Wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


178

179

Pelantikan Pejabat Eselon II dan III Kementerian Keuangan

13


180

Aula Dhanapala14 Juni 2019


182


Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua, om swastiastu, namo buddhaya salam kebajikan. Yang saya hormati para pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan serta para pejabat yang dilantik pada hari ini, pertama-tama Kita patut memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena pada hari ini kita semua diberikan kesempatan sehat dan diberikan waktu untuk dapat berkumpul melaksanakan acara pelantikan pejabat eselon II dan III di lingkungan Kementerian Keuangan

Pada hari ini saya ingin menyampaikan selamat kepada anda semua yang dilantik pada posisi dan jabatan baru, baik yang promosi, mutasi, maupun rotasi. Terdapat 499 pejabat yang dilantik, terdiri dari 22 pejabat eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko serta 477 pejabat eselon III di lingkungan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal perbendaharaan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko. Pelantikan yang dilakukan secara lintas unit Eselon I ini merupakan simbol bahwa kita semua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari satu Kementerian Keuangan yang memiliki tugas sangat penting bagi negara yaitu mengelola keuangan negara. Dimanapun anda ditempatkan, anda adalah bagian dari institusi bendahara negara.

Saudara-saudara yang terpilih untuk mengemban tugas dan amanah ini adalah pimpinan dari 83.777 pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. Anda yang berdiri dan mendapatkan kehormatan untuk dilantik pada jabatan baru, anda bayangkan 499 dari 83.777 pegawai adalah suatu angka yang sangat penting. Anda adalah insan insan terpilih yang dipercaya untuk mengemban jabatan dan tugas yang sangat penting. Anda dipilih karena pengalaman, kematangan, dan memiliki wawasan sebagai pemimpin institusi yang

183

memiliki tugas penting bagi Republik Indonesia.

Pejabat yang dilantik hari ini akan bertugas di berbagai wilayah dan berbagai unit di bawah Kementerian Keuangan. 61 pejabat menerima promosi dari eselon IV menjadi eselon III, sementara 438 pejabat merupakan pengukuhan jabatan dan mutasi pada jabatan baru. Kita semua tahu bahwa memimpin Kementerian Keuangan bukanlah pekerjaan ringan, sepele, atau sesuatu hal yang tidak serius. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan kepada anda semua, Kementerian Keuangan adalah institusi yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga jahitan kesatuan Republik Indonesia.

Coba anda perhatikan, anda berdiri dan dikelompokkan berdasarkan agama, namun anda bersumpah setia kepada negara kesatuan Republik Indonesia. Anda bersumpah atas nama keyakinan agama masing-masing, namun anda bersumpah untuk menjalankan satu tujuan mulia, yaitu membangun bangsa dan negara berdasarkan undang-undang dasar negara kesatuan Republik Indonesia. Jangan lupakan sumpah anda, karena anda tidak bersumpah untuk saya meskipun saya yang membacakan teksnya. Anda bersumpah kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan pencipta alam. Jadi kesetiaan anda terhadap sumpah itu bukanlah suatu kesetiaan terhadap pimpinan, bukan terhadap institusi, bukan terhadap negara kesatuan Republik Indonesia. Tapi kesetiaan sumpah anda adalah janji anda sebagai makhluk kepada Tuhan yang menciptakan anda. Saya harap anda mencamkan hal itu dengan sangat serius.

Kita sebagai bangsa, kita memiliki kebhinekaan yang tidak bisa kita hilangkan. Kebhinekaan merupakan suatu rahmat yang harus kita pelihara apapun latar belakang, etnis, suku, agama, dan dari mana anda sekolah. Kebhinekaan itu adalah rahmat yang harus kita syukuri dan saya harap kita sebagai manusia mampu menjadi lebih inklusif.

Ini adalah bagian dari rahmat namun juga cobaan, karena seseorang ingin


184

mencari orang lain yang persis dengan dia, kalau dia berdoa akan meminta kepada Tuhan agar diciptakan orang-orang yang persis dengan dia supaya hidup dia enak dan gampang. Namun Tuhan menciptakan kita didunia tidak untuk mengakomodasi doa seperti itu, bahkan kadang-kadang bayi kembar sekalipun dia memiliki sedikit perbedaan. Itu adalah pelajaran, itu adalah peringatan.

Saya ingin seluruh jajaran pimpinan Kementerian Keuangan dalam menjalankan tugas dimanapun anda berada dan pada jabatan apapun, saya mengharapkan anda menjadi pemimpin yang inklusif. Pemimpin yang menghormati dan memahami apa arti perbedaan, tidak membuat kita pecah sebagai satu negara. Pemimpin yang mampu memahami perbedaan sebagai suatu aset. Pemimpin yang mampu menghormati berdasarkan etika dan martabat. Karena kita percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kita menghormati perikemanusiaan yang adil dan beradab. Semuanya kita jahit dalam satu persaudaraan yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Kita denominasinya sama, manusia. Keluarnya berbeda-beda, namanya beda, sukunya beda, rasnya beda, agamanya beda, sekolahnya beda. Tapi satu denominasi yang menyatukan kita adalah kita manusia yang adil dan beradab. Saya ingin seluruh jajaran Kementerian Keuangan memiliki sikap sebagai pemimpin yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab. Ini saya sampaikan secara sungguh-sungguh.

Pada hari ini kita masih menyelesaikan tahapan proses pemilu, yang sempat membuat seluruh negara ini merasa tegang. Mungkin diantara anda memiliki aspirasi, ekspektasi, pilihan. Namun sebagai pimpinan di Kementerian Keuangan dan kita sebagai ASN sudah diminta untuk netral. Netralitas untuk tetap menjalankan tugas sebagai pengelola keuangan negara, sebagai bendahara negara. Artinya kita menjalankan APBN, menjelaskan APBN, membela kebijakan yang sudah kita tetapkan, menjelaskan kepada seluruh pihak yang belum memahami, belum mengerti, atau sengaja tidak mengerti, atau sengaja tidak mau memahami, atau bahkan melakukan fitnah. Anda harus membelanya. Itu adalah bagian dari profesionalitas dan integritas kita. Itu bagian dari netralitas kita sebagai pengelola keuangan negara. Karena siapapun presidennya, kita harus menjaga keuangan negara berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kita tidak menjalankan tugas ini hanya karena selera satu menteri, selera satu dirjen. Kita menjalankan ini dalam koridor peraturan perundang-

185

Masih banyak orang yang berpikiran negatif tapi sebagian besar masyarakat Indonesia menghargai transparansi dan akuntabilitas kita.


186

undangan, karena anda adalah pejabat negara. Tingkah laku anda, tugas anda, keputusan anda, sikap anda, tidak hanya diatur dengan undang-undang, namun juga diatur oleh etika dan value.

Oleh karena itu saya ingin menekankan, dalam proses penyelesaian seluruh sistem demokrasi di Indonesia, saya meminta seluruh jajaran Kementerian Keuangan menjadi pemimpin yang menciptakan jembatan bagi yang selama ini berbeda. Jadilah pemersatu terhadap yang selama ini ingin dipecah atau bahkan sudah pecah. Jadilah penyejuk terhadap hal-hal yang selama ini begitu hangat atau bahkan panas. Jadilah sumber untuk memberikan pejelasan yang benar dari hal-hal yang selama ini sengaja diciptakan untuk membuat masyarakat resah dan bingung. Anda punya tugas itu di setiap unit yang anda pimpin.

Saya memberi perhatian yang sangat detail terhadap kualifikasi pimpinan seperti itu. Dan saya tidak akan memaafkan pada jajaran eselon mana saja yang melakukan pola kepemimpinan yang eksklusif, yang hanya mementingkan dirinya, kelompoknya, atau bahkan menjadi penyuara kebencian terhadap mereka yang berbeda dengan kita. Itu tidak bisa dimaafkan dan tidak seharusnya ada di Kementerian Keuangan. Kalau di institusi ini ada pimpinan di level manapun, atau bahkan bukan pimpinan tapi staf jajaran yang memiliki kepercayaan ingin menjadi eksklusif, maka anda salah tempat. Karena anda tidak hanya akan menjadi benalu tapi menjadi racun bagi institusi dan bagi negara. Karena institusi ini memiliki tugas menjahit persatuan dan menjaga persatuan.

Saya ingin menekankan di bulan suci ini. Saya meyakini sesudah menjalankan puasa ramadan saya ingin mensucikan pikiran, hati, perasaan, cara berpikir dan bersikap saya. Mensucikan kembali dengan menjalankan tugas sebagai manusia, yang diciptakan berbeda-beda namun bisa disatukan dengan satu tujuan. Saya berharap kepada anda yang dilantik pada jabatan baru agar menggunakan kesempatan itu untuk mengambil sikap sebagai pimpinan Kementerian Keuangan yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan di atas perbedaan yang beragam. Itu titipan saya yang sangat penting.

Mungkin titipan saya ini berbeda dari titipan yang biasa saya sampaikan. Karena selama ini saya menekankan kepada fungsi bendahara keuangan negara. Namun saya semakin menyadari bahwa Kementerian Keuangan

187

sebagai institusi yang besar dan penting, dia harus mampu menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk bisa menunjukkan kepemimpinan yang setia pada negara kesatuan Republik Indonesia. Inklusif, menghormati perbedaan, menghormati cara kita menjalankan tugas dengan prinsip-prinsip yang jelas namun menghormati pilihan pribadi masing-masing. Itu esensi yang ingin saya tekankan, yang sangat penting untuk para pejabat pada hari ini.

Sekarang kita membahas hal lain yang berhubungan dengan tugas pokok fungsi kita. Dunia menghadapi situasi yang sangat berubah, ekonomi bergerak, ketegangan antar negara-negara. Jadi dunia berubah mulai dari geopolitik, situasi ekonomi, teknologi, hingga keamanan. Oleh karena itu kita sebagai pengelola keuangan negara tidak boleh lengah, harus waspada, dan punya pemahaman terhadap pergerakan dunia Itu. Karena Indonesia adalah negara yang besar, termasuk terbesar di dunia dari jumlah populasi, geografi, dan dari ukuran ekonominya. Maka kalau sebagai negara besar kita tidak mampu memahami perubahan dunia, lengah, tidak waspada, dan kita hanya sibuk dengan pikiran kita sendiri, maka kita akan menempatkan Indonesia pada situasi dan posisi yang rapuh, dan itu tidak boleh terjadi.

Di bidang keuangan negara, APBN, kita melihat penerimaan negara mengalami tekanan. Tahun lalu kita berhasil mencapai lebih dari 100%, sebagian karena prestasi anda semua dengan meningkatkan penerimaan negara antara lain pajak, bea cukai, penerimaan negara bukan pajak. Namun itu juga karena pergerakan harga komoditas dan nilai tukar, kita tidak memungkiri itu. Tapi kita memahami itu sebagai sesuatu yang harus kita kelola, kita tidak jumawa, kita tidak arogan, kita tidak sombong, namun kita memahami ada situasi yang berpihak kepada kita. Ada situasi pada saat kita menghadapi tekanan yang tidak mudah, namun kita Jelaskan ke publik sebagai bagian dari akuntabilitas publik. Bukan karena kita ingin pamer, bukan karena kita ingin menakut-nakuti, bukan untuk membela diri, tapi bagian dari transparansi dan akuntabilitas. Masih banyak orang yang berpikiran negatif tapi sebagian besar masyarakat Indonesia menghargai transparansi dan akuntabilitas kita.

Oleh karena itu saya mengharapkan anda semua sebagai pimpinan pimpinan di Kementerian Keuangan agar memiliki sikap untuk selalu transparan dan akuntabel. Jelaskan tugas anda baik di unit vertikal anda sendiri maupun seluruh komponen APBN dan keuangan negara. Saya tidak ingin mendengar pejabat di Kementerian Keuangan masih berpikir


188

Semakin tinggi jabatan, maka anda bertanggung jawab atas apa yang anda ucapkan. Senang atau tidak senang Anda menggambarkan Kementerian Keuangan.

189

hanya mengerjakan tugasnya saja, yang lain bukan tugasnya. Apalagi ada yang mengatakan saya mengurusi APBN tapi bagian APBN yang halal saja, namun yang haram tidak mau mengurusi. Anda semuanya terjalin satu, yaitu dalam keuangan negara dan APBN. Oleh karena itu sebagai pemimpin anda bertanggung jawab untuk bisa menjelaskan seluruh tugas itu. Maka sekarang saya selalu instruksikan bahwa anda harus tahu paling tidak sedikit tentang dasar makro ekonomi, APBN sebagai alat fiskal, dan apa saja komponen APBN.

Memang bukan tugas yang ringan, coba anda bayangkan apabila menjadi Menteri Keuangan, supaya merasakan tanggung jawab untuk memenuhi seluruh kebutuhan negara yang harus tetap dijaga. Pendidikan, kesehatan, kemiskinan, infrastruktur, keinginan untuk punya birokrasi yang efisien, professional, bersih, tidak korupsi. Karena kita tahu di mana posisi Indonesia dan anda sebagai pengelola keuangan negara merasakan kebutuhan itu. Tugas yang tidak ringan, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Begitu terbatasnya penerimaan dan begitu banyak kebutuhan, maka kita harus melakukan pembiayaan. Itu pun kita dimarahi. Belanja tidak boleh kurang, namun apabila penerimaan kurang kita tidak boleh utang. Kalau ada di antara jajaran pimpinan Kementerian Keuangan tidak memahami esensi APBN, maka anda salah tempat.

Saya sekarang mengawasi media sosial anda, ini adalah bagian dari akuntabilitas publik. Karena anda adalah wajah dari Kementerian Keuangan. Semakin tinggi jabatan, maka anda bertanggung jawab atas apa yang anda ucapkan. Senang atau tidak senang anda menggambarkan Kementerian Keuangan. Jadi sebagai pejabat anda harus hati-hati, yang anda sampaikan di media sosial walaupun atas nama pribadi itu dilihat sebagai bagian yang tidak terpisahkan bahwa anda adalah keluarga Kementerian Keuangan. Jadi saya berharap pada saat anda berucap, mengunggah foto, menyampaikan komentar, itu adalah representasi dari pimpinan-pimpinan Kementerian Keuangan yang dia paham tugas dan tanggung jawabnya, dia paham mengenai keuangan negara, dia paham mengenai APBN, dia paham mengenai kebijakan fiskal, dia paham mengenai perekonomian, dan tugas kita untuk menjaganya.

Anda adalah pimpinan di Kementerian Keuangan, apapun yang anda unggah di media sosial baik atas nama pribadi maupun menggunakan nama lain tapi kita tahu, itu menggambarkan kesetiaan anda terhadap sumpah jabatan


190

yang baru anda sampaikan. Anda adalah pemimpin di institusi yang memiliki tugas penting. Anda boleh bicara tentang makanan, tentang pulang mudik, tentang macet, tentang infrastruktur, ada yang dipuji, ada yang masih kurang. It’s fine, tapi yang setiap anda tulis dan anda unggah, jangan lupa anda membawa nama Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Saya kadang-kadang mengunggah hal pribadi, saya pergi dengan cuci saya, saya unggah tapi orang akan melihat saya sebagai Menteri Keuangan. Apapun yang saya unggah orang melihatnya sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Jadi saya bicara ini bukan untuk anda, tapi juga untuk saya. Saya tahu, orang lain tidak bisa membedakan saya sebagai Sri Mulyani Indrawati, sebagai istrinya suami saya, sebagai ibunya anak-anak saya, dan sebagai neneknya cucu saya, dengan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan yang membawahi 83.777 pegawai. Saya bicara tentang apa yang saya lakukan.

Menjadi pemimpin di era teknologi media sosial yang sangat transparan membuat anda yang tidak bisa lagi munafik. Di luar bicara A, di dalam bicara B. Di depan pura-pura baik, di belakang ternyata penuh kebencian. Di depan kelihatannya setia kepada negara, di belakang ternyata anda punya pemikiran yang berbeda. Unfortunately kita tidak dalam situasi yang bisa menjadi manusia yang bermuka beda, tapi seharusnya itu harus disyukuri karena anda terhindar dari manusia yang munafik.

Yang terakhir, karena kita sekarang ditengah-tengah tahun 2019, kita sudah melihat ditahun 2018 kita dapat selesaikan dengan baik. APBN kita pertanggungjawabkan dengan baik dan kita mendapatkan WTP lagi. Itu membutuhkan kerja keras dari seluruh jajaran, anda semuanya. Tiga tahun berturut-turut BA 15, BUN, dan LKPP. Itu pencapaian yang luar biasa. 2019 sedang kita jaga bersama, semester I bukan semester yang mudah. Ekonominya menunjukkan situasi pelemahan. This is not an easy time, harga komoditas turun, penerimaa negara kita dalam tekanan yang tidak mudah, sementara kebutuhan belanja tetap dan kita ingin tetap mendukung perekonomian kita agar tetap tumbuh sehat.

Suasana seperti ini adalah suasana yang bisa menyaring pimpinan yang memiliki kemampuan untuk berinovasi dan kemampuan untuk membuat terobosan. Apalagi ini adalah siklus sesudah Pemilu. Pemimpin yang terpilih diharapkan bisa memenuhi semua harapan dunia usaha dan masyarakat.

191

Semoga kita menjadi manusia-manusia yang memiliki manfaat bagi umat manusia dan bangsa Indonesia.


192

Itu membutuhkan kebijakan kita semua dan keuangan negara memegang peranan yang penting. Belanja negara harus makin efektif dan efisien. Kita harus mampu meningkatkan kualitas belanja, karena setiap rupiah yang kita kumpulkan adalah setiap rupiah yang kita ambil dari masyarakat. Dia harus kembali dengan sebaik-baiknya atau bahkan lebih baik dari yang kita ambil. Itu tugas yang tidak mudah. Kita juga harus mengelola utang negara berdasarkan defisit yang kita miliki maupun utang-utang sebelumnya. Dalam kondisi gejolak saat ini, kita harus meningkatkan basis investor kita dan kita harus membersihkan pandangan-pandangan yang sifatnya menyesatkan mengenai utang. Itu tugas kita.

Saudara-saudara sekalian saya ingin tutup dengan mengatakan bahwa saya bicara ini untuk menyadarkan anda sebagai pejabat di Kementerian Keuangan. Sadarlah bahwa tugas Kementerian Keuangan tidak ringan, suasananya lebih menantang, tantangannya semakin rumit, harapan masyarakat semakin tinggi. Jadi kalau Anda masih punya waktu dan ruang untuk bergosip, bergunjing, melakukan hal-hal yang tidak perlu, anda punya waktu untuk menyebar hal-hal yang tidak benar, anda punya waktu untuk menyebar kebencian, mungkin saya salah pilih. Anda juga harus melihat anak buahnya, sampaikan kepada anak buah bahwa kita memiliki tugas yang tidak mudah. Jangan sampai anak buah anda memiliki waktu untuk berpikir yang tidak-tidak. Tugas anda adalah membimbing Kementerian Keuangan menjadi institusi yang mampu menjalankan tugasnya.

Saya berharap yang berdiri di ruangan ini maupun yang tidak ada di ruangan ini, mereka adalah yang terpilih dan merupakan pilihan yang benar untuk memimpin setiap tanggung jawab pada unit yang anda pimpin. Saya akan berdoa terus dan berharap bahwa pilihan kita hari ini untuk mengangkat anda adalah keputusan yang terbaik dan benar. Karena saya telah memilih orang-orang yang saya yakini mampu menjalankan tugas, tantangan, dan harapan masyarakat.

Saya ingin tutup dengan menyampaikan kepada anda semua, selamat bertugas di jabatan yang baru, jalankan amanah ini dengan sepenuh hati, bekerjalah dengan ikhlas, dan bahagia. Itu penting, karena kalau anda tidak ikhlas dan tidak bahagia anda akan menyengsarakan unit dan anak buah anda. Anak buah anda boleh ditekan untuk kerja keras, tapi mereka harus tetap bahagia.

193

Saya ingin anda kerja ikhlas dan bahagia karena hal itu akan memunculkan aura kepemimpinan anda sehari-hari. Kerjakan amanah dengan sepenuh hati, ikhlas, bahagia, dan jaga kehormatan diri anda, jaga kehormatan keluarga anda, jaga kehormatan institusi Kementerian Keuangan. Selamat bekerja, semoga sukses, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing kita semua umtuk menjalankan tugas yang tidak mudah. Semoga kita menjadi manusia-manusia yang memiliki manfaat bagi umat manusia dan bangsa Indonesia.

Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


194

195

Seminar Nasional INDEF

14


196

Grand Sahid Jaya16 Juli 2019


198


Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua

Om Swastiastu Namo Buddhaya, Salam kebajikan

Yang saya hormati para pendiri INDEF serta para hadirin yang diundang pada acara hari ini. Saya diminta untuk membahas tantangan investasi terutama di kondisi perang dagang. Jadi kalau kita berbicara tentang perang dagang, tentu kita semua tahu itu started di bawah kepemimpinan Presiden Trump yang memiliki persepsi mengenai hubungan antar negara yang berbeda. Menurut Presiden Trump, perdagangan itu seperti hubungan menang dan kalah. Padahal perdagangan itu adalah mutual transaction. Orang tidak berdagang karena dipaksa, orang berdagang karena pembeli yang butuh dan penjual yang memiliki sehingga terjadilah transaksi itu. Jadi memang dimulai keinginan Amerika untuk mengurangi defisit terhadap negara-negara yang memiliki surplus. Tahun 2018, muncullah list negara-negara yang memiliki surplus dan kemudian menjadi watch list-nya. Ada surplusnya yang besar maka menjadi perhatian yang tinggi. RRT tentu menjadi negara yang paling besar surplusnya. Selain RRT, Eropa dan Korea Selatan juga memiliki surplus besar. Indonesia juga masuk di list itu.

Mulai dari retorik, kemudian menjadi suatu eskalasi, yaitu menerapkan tarif 25% terhadap 279 produk dari RRT. RRT di single out, karena dengan Meksiko, Kanada, Eropa, bahkan dengan Jepang dilakukan perjanjian bilateral terhadap Amerika dan disetujuilah berbagai measure yang dianggap bisa mengoreksi. Namun karena dengan RRT jumlahnya lebih besar, maka eskalasinya menjadi sangat mendunia. Jangan lupa Amerika dan RRT adalah dua negara terbesar size GDP-nya di dunia. Jadi tentu ini akan mempengaruhi perdagangan dan ekonomi global. Dampak dari munculnya eskalasi perang dagang tersebut yaitu dengan menerapkannya tarif bahkan

199

nontarif barrier, maka kita lihat pertumbuhan ekonomi dunia mengalami pelemahan. Dengan meningkatnya eskalasi perang dagang 2018, maka proyeksi ekonomi 2019 akan menurun 0,5%. 0,5% itu sama dengan GDP satu negara di Afrika Selatan.

Kalau kita lihat di sisi perdagangan global juga mengalami pelemahan. Semenjak tahun 2017 yang sempat pick up. Kalau anda lihat statistiknya di ekonomi Indonesia, growth dari demand side kita baru pick up lagi tahun 2017. Dan perdagangan global juga mengalami peningkatan di tahun 2017. Semenjak itu, di kuartal I perang dagang dimulai, maka turun lagi. Sekarang ini, growth dari global trade hanya 3%. It is extremely low. Ini tentu mempengaruhi supply chain di seluruh dunia. Kalau permintaan dan perdagangan dunia melemah, pasti semua yang ada di chain itu akan berpengaruh. Itulah yang terjadi di seluruh negara. Itu adalah suatu fenomena yang kita lihat sebagai konteks bagaimana kita mengelola Indonesia.

Bahkan dari sisi moneter, exchange rate di seluruh dunia mengalami pelemahan terhadap Amerika. Kebetulan saat terjadi perang dagang, Federal Reserve juga menerapkan secara bertahap kenaikan suku bunga. Jadi dalam hal ini Amerika melakukan double hit kepada seluruh dunia yaitu melalui trade and monetary policy. Dan ini berpengaruh kepada exchange rate secara keseluruhan. Depresiasi mata uang di masing-masing negara berbeda-beda tergantung dari seberapa erat dan dekat hubungan negara tersebut dengan Amerika.

Namun, di luar perdagangan itu sendiri ada aspek lain yaitu aspek geopolitik. Ini muncul pada perang perdagangan khusus mengenai teknologi 5G. Kita berbicara tentang Huawei. Mulai ditangkapnya anak dari pendirinya di Kanada. Lalu muncul juga larangan untuk berdagangan atau memberikan supply terhadap part-nya terutama yang diproduksi di Amerika. Inilah yang menimbulkan suatu suasana yang mempengaruhi trade war. Jika kita lihat dari aspek trade war, ada tiga hal yang mempengaruhi yaitu tarif, kenaikan


200

suku bunga dari Federal Reserve, dan geopolitik. Tiga hal ini jelas akan mempengaruhi keseluruhan sentimen terhadap global ekonomi. Karena Huawei tidak hanya merupakan simbol dari kepentingan yang jauh lebih besar yaitu dominasi teknologi di era revolusi digital. Di Washington, hubungan Amerika terhadap RRT mendapatkan dukungan dari dua partai yang sangat jarang terjadi di Amerika. It is change very dramatically political forces Amerika terhadap apa yang terjadi di dunia terutama dalam fenomena RRT ini.

Dampak dari perang dagang ini ada yang sifatnya jangka pendek dan jangka panjang dan ada yang negatif dan positif. Yang negatif sudah saya sebutkan, growth global melemah berarti seluruh supply chain yang mengikuti juga melemah. Global trade melemah berarti seluruh yang tergantung dengan ekspor melemah. Dan juga muncul less optimizition terhadap capital flow karena mereka merasa permintaan global terhadap barang menjadi akan lebih rendah dengan adanya pelemahan ekonomi global. Ini akan berpengaruh kepada keputusan investment. Pengusaha itu membuat keputusan tidak hanya dari mikro perusahaan tetapi juga dari environment yang dihadapi. Kalau dilihat ada optimizition dan pergerakan yang meningkat tren nya, mereka akan langsung mengambil kesempatan tersebut. Jadi kalau global economic melemah, maka akan mempengaruhi atau memperlemah minat investasi dimanapun.

Ada hal yang disebut positif adalah bagaimana setiap negera mencoba mengurangi intensitas perdagangan global yang sedang tidak pasti ini. Makanya mulai muncul bilateral inisiatif. Di kawasan beberapa negara, bagaimana Bank Indonesia merintis bersama-sama dengan partner dagang untuk menggunakan bilateral currency sehingga mengurangi ketergantungan terhadap US dollar atau melakukan trade bilateral/regional. Itu semuanya menjadi kompensasi bagaimana kita mencoba mengurangi dampak negatif global tersebut ke dalam negeri masing-masing.

Kalau kita lihat di kawasan ASEAN, pengaruh perang dagang ini berbeda-beda. Semakin negara tersebut ada di supply chain, mungkin bisa mendapatkan upside dan juga bisa downside. Semakin tergantung dengan trade, mereka akan terkena ekspos. Jadi kalau kita lihat peta ini, Indonesia sedikit pengaruhnya karena kita tidak terlalu dekat dengan supply chain dan sektor manufaktor kita tidak mengalami peningkatan. Itu good dan bad. Kenapa kita katakan bad? Bad karena kita ingin men-transform ekonomi

201

Lingkungan yang oleh para investor dianggap plus point yaitu kepastian hukum, kepastian berusaha, dan transaction cost yang pasti.


202

Indonesia. Good pada saat ini, kita tidak terkena. Jadi di dalam desain policy economic, setiap keputusan policy tidak semuanya memiliki positif side, pasti ada negatif side-nya. Itu yang harus selalu dipikirkan oleh policy maker. Bukannya tidak berani membuat policy, tetapi membuat policy dengan kesadaran. Setiap policy pasti ada sisi lain yang harus kita lihat sebagai konsekuensinya. Oleh karena itu, jika kita lihat Indonesia dengan less ekspos terhadap trade, kita tidak less ekspos terdahap supply chain, kita less ekspos terhadap manufactoring sector. Tetapi saat terjadi oppurtunity, kita menjadi less stable untuk menggunakan oppurtunity yang ada.

Dampaknya dari trade terhadap beberapa negara. Singapura sudah masuk ke dalam negatif. Karena ekspor dan impornya sudah lebih besar dari GDP nya. Jadi pasti kalau global growth decline sudah pasti kena. RRT sekarang pertumbuhan ekonominya the weakest dalam 27 tahun terakhir. Dan negara lain seperti Thailand juga terkena hit and hard dari trade tersebut. Oleh karena itu, kalau kita lihat dari sisi kondisi perang dagang, analisa ini memang menimbulkan beberapa potensi yaitu opportunity. Oleh karena itu, kalau kita lihat short opportunity seperti ini, bagaimana kita akan mempersiapkan Indonesia untuk mengambil opportunity ini.

Sekarang kita berbicara ke investasi. Investasi itu bukan sesuatu yang langsung ada. Para investor memiliki pandangan yang fundamental. Faktor fundamental adalah faktor yang harus kita selesaikan yang mengkontribut terhadap optimizition dari investasi ini. Sebelum masuk ke investasi lebih jauh, mari kita lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap pada posisi cukup stabil. Pengangguran menurun, the lowest dalam history Indonesia 20 tahun terakhir. Kemiskinan terakhir 9,4%, the lowest dalam history. Ini karena suatu desain policy, baik belanja sosial dan keinginan kita untuk menjaga harga sehingga menciptakan pertumbuhan terutama 40% di rumah tangga miskin. Gini ratio kita secara bertahan turun di 3,84%. Jadi trennya sudah benar. Karena tren pembangunan tidak hanya sekadar growth, tetapi juga unemployment, kemiskinan, dan inequality sudah di arah yang benar. Sekarang jika kita ingin menjaga momentum dan mengakselerasinya, maka kita akan berbicara kepada masalah fudamentalnya baik sisi production maupun sisi demand. Kalau kita berbicara tentang demand side, growth kita yang diatas 5% itu contributed mainly by compsumtion and government spending.

Ekspor tahun 2014-2015 turun dengan harga komoditas. Lalu pick up di 2017,

203

and then turun lagi karena trade war. Investment hit hard by commodity price. Jadi problem kita ada dua yaitu investment dan ekspor. Oleh karena itu, presiden berkali-kali menyampaikan investasi dan ekspor dibenahi. Jika kita berbicara tentang pembenahan dua hal ini, maka kita berbicara tentang the riil fundamental yaitu productivity. Kalau kita berbicara tentang productivity, maka kita harus melihat faktor yang mempengaruhi productivity itu yaitu human capital, infrastruktur, institusi birokrasi. Karena ini adalah three biggest point yang menentukan. Oleh karena itu, APBN kita sebagai instrumen fiskal selalu terus menerus merespons kebutuhan baik yang sifatnya situasional jangka pendek mapun yang sifatnya catalytic terhadap hal-hal fundamental. Untuk bisa melakukan itu APBN harus sehat dan kredibel. Jadi kalau APBN sebagai instrumen yang penting, maka harus sehat, efektif, sustainable dan kredibel. Tetapi APBN adalah keuangan negara dimana implementasinya ada kementerian, lembaga, dan daerah. Jika kita berbicara tentang fundamental dan struktural that is exactly how politic enter into the picture.

Kalau kita lihat investasi di Indonesia memiliki karekteristik dimana sektor manufaktur tidak menjadi poin yang terbesar. Bahkan sesudah terjadinya Indonesia melakukan industrialisasi tahun 1980-1990, kemudian terjadi krisis ekonomi 1997-1998, simce then manufaktur kita itu decline. Ini suatu fenomena dimana dahulu pada rezim politik yang sentral, otoriter dan bisa mengontrol hampir semua labor cost and investment climate, disitu investasi berdatangan. Begitu Indonesia menjadi demokrasi dan desentralisasi, ability to create lingkungan investasi sudah berkurang. Lingkungan yang oleh para investor dianggap plus poin yaitu kepastian hukum, kepastian berusaha, dan transaction cost yang pasti. Dunia usaha mengatakan tidak apa-apa untuk mengeluarkan cost lebih asalkan ada hasil kepastian. Jadi ini adalah tantangan untuk Indonesia. Bagaimana kita bisa mempertahankan demokrasi, namun tetap deliver. Itulah exactly the first fundamental issue. Kenapa presiden kemarin dalam pidatonya menyampaikan bahwa birokrasi kita tidak boleh business as usual dan mereka harus bekerja untuk melayani. Itu adalah instruksi presiden yang harus di-translate di semua kementerian, lembaga, dan daerah.

20 tahun sejak reformasi atau 10 tahun sejak desentralisasi fiskal, jika kita berbicara tentang APBN, maka Dana Alokasi Umum (DAU) itu langsung dikasih ke daerah. Kita tidak mengontrol penggunaannya. Ada sebagian Dana Bagi Hasil (DBH) langsung di transfer ke daerah. Dana desa per desa


204

Indonesia is not Jawa. Sekarang kita sedang membangun konektivitas. Kita harus kerja sangat keras untuk membuat semua bagian Indonesia cukup konektif dan atraktif.

205

sudah di alokasi berdasarkan formula, ini langsung dikontrol oleh mereka. Yang masih bisa sedikit dikontrol adalah Dana Alokasi Khusus (DAK), DAK nonfisik itu pun langsung ke sekolah. Lalu ada DAK fisik, kita bisa kontrol daerah yang left behind, kita kasih lebih banyak agar bisa catching up. So this is just to give you little bit idea about bagaimana sistem politik institusi di birokrasi Indonesia sangat menentukan sentimen dan efektivitas investment climate di Indonesia. Maka untuk Indonesia yang merupakan negara besar, justru kita memiliki banyak sekali kemungkinan. Mari kita lihat beberapa daerah yang memiliki gubernur atau pemerintah yang bagus, mereka bisa meng-create investment climate yang bagus. Itulah yang menjadi harapan kita. In term of nationally, kita coba perbaiki dengan reformasi birokrasi. Bentuknya berupa aturan-aturan supaya birokrat tidak hanya masuk pagi pulang sore tanpa measurement, ada kontrak kerja, ada cara untuk menilainya. Itu semua dilakukan. Namun kita harus mengakui itu semua belum cukup. Maka presiden dalam sidang kabinet berkali-kali berkata tolong lihat lagi APBN nya, apakah spending yang dilakukan dapat mendukung secara positif investment climate di Indonesia.

Yang kedua, selain investmetn climate, kita juga melakukan labor cost pada productivity. Total Factor Productivity (TFP) Indonesia termasuk yang terendah. TFP itu dipengaruhi oleh teknologi, organisasi, dan produktivitas. Teknologi biasanya meng-convert dengan tanah dan labor yang sama tetapi produktivitasnya lebih tinggi. Organisasi adalah jika companynya bagus dan efisien dengan jumlah input yang sama, they can produce better and cheaper. Itu semua tergantung kepada teknologi, organisasi, dan produktivitas. Maka jika kita berbicara tentang TFP di Indonesia, kita termasuk yang terendah dibandingkan negara-negara yang sekarang menjadi power house manufaktur. What is behind them? Jadi kita berbicara tentang sumber daya manusia disebutkan ada 30% yang stunting. Sekarang ini mayoritas dari sumber daya manusia Indonesia adalah yang masuk kerja tetapi pendidikan SD atau SMP ke bawah. Jadi kalau kita mau meng-upgrade, presiden harus memilih prioritasnya. Kita membuat kartu Indonesia pintar karena jika anda anak dari keluarga miskin maka jangan sampai mereka menjadi miskin selamanya. Kita memberikan kartu Indonesia sehat karena jangan sampai anak keluarga miskin semakin tetinggal. Jadi memotong tali kemiskinan antar generasi. Hasilnya tidak besok, tetapi paling cepat 10-15 tahun lagi. Di tahun 2020, Presiden menjanjikan akan ada kartu Indonesia pintar kuliah. Memang tidak menyelesaikan semua masalah, tetapi itu adalah backbone-nya produktivitas.


206

Jika kita berbicara tentang labor produktivitas, maka ada kaitannya dengan hal fundamental pendidikan yaitu akses pendidikan dan kualitas pendidikan. Bahkan sekarang yang sudah masuk ke global market diberikan rescaling yang disebut dengan kartu pra kerja. That is the building block policy. First, sumber daya manusia harus di-invest. Makanya belanja tentang pendidikan, kesehatan dan sosial menjadi backbone utama. Hasilnya tidak immediate, tetapi harus dilakukan. Presiden menginginkan dunia pendidikan harus berubah. Beliau menginginkan agar universitas menjadi bagus makanya akan membuat dana abadi untuk universitas. Dikritik mengenai riset, sekarang kita memberikan dana abadi riset ditambah memberikan insentif fiskal double deduction untuk perusahaan melakukan reseacrh. Dikritik mengenai masalah vokasi, sekarang kita memberika double deduction untuk perusahaan yang melakukan vokasi. So we use APBN instrument untuk meng-adress isu fundamental.

Setelah institusi dan sumber daya manusia, berikutnya adalah infrastruktur. Karena Indonesia is not about Jakarta. Indonesia is not Jawa. Sekarang kita sedang membangun konektivitas. Kita harus kerja sangat keras untuk membuat semua bagian Indonesia cukup konektif dan atraktif. Tanpa ada capital, daerah akan stagnan saja tergantung dengan APBN dan APBD. Ini yang menggambarkan how to private sector punya confident untuk masuk ke setiap daerah Indonesia. Kita harus membangun infrastruktur agar tidak ada lagi konsep daerah terluar, terpinggir, dan terjauh. It is just a matter geographic. Konsep inilah yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang presiden bicarakan tentang nawacita. Jika dilihat backbone-nya tetap sama, infrastruktur tetap penting. Sekarang infrastruktur di-connect dengan sentra industri. Kita saling membantu. Jika kita ingin meningkatkan pariwisata, tidak hanya Kementerian Pariwisata yang turun tangan, ada Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Kementerian UMKM, dan pemerintah daerah semuanya kerja untuk invest them. Ini adalah hal yang coba kita lakukan.

Jika kita berbicara tentang diagnosa, memang ada opportunity dari perang dagang ini. Kesempatan itu datang dari kemampuan kita untuk menarik investasi dan menggunakan pasar baik di regional maupun global. Itu juga merupakan cara untuk menyelesaikan masalah fundamental di Indonesia. Apa masalah fundamental di Indonesia? Tentang competitiveness dan productivity. Competitiveness dan productivity tergantung kepada kualitasi manusianya. Maka pendidikan dan pelatihan menjadi penting.

207

Competitiveness dan productivity tergantung kepada kualitas manusianya. Maka pendidikan dan pelatihan menjadi penting.


208

Lalu competitiveness dan productivity juga tergantung kepada kualitas infrastrukturnya, maka infrastruktur harus dibangun. competitiveness dan productivity juga tergantung kepada inovasi dan riset, maka kita membuat policy mengenai inovasi dan riset menggunakan instrumen fiskal. competitiveness dan productivity juga tergantung kepada kualitas birokrasi, maka presiden mereformasi birokrasi. Empat hal ini lah yang akan kita teruskan untuk meningkatkan kualitas dan mutu perekonomian Indonesia. Dan pada saat yang sama tetap fokus untuk mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan. Disini kita akan menggunakan seluruh policy yang ada seperti makro, moneter, fiskal, perbankan, sektor keuangan, dan pada level yang sifatnya struktural seperti kebijakan perdagangan, investasi, birokrasi, dan lain-lain.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan, selamat melakukan seminar. Semoga hasil seminar ini juga bisa memberikan masukan kepada pemerintah mengenai hal-hal yang perlu diakselerasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang fundamental di Republik Indonesia. Terima kasih atas undangannya. Selamat pagi.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh


210

211

Seminar Keterbukaan Informasi Publik

15


212

Gedung Djuanda29 Juli 2019


214




Om swastiastu namo buddhaya salam kebajikan

Yang saya hormati Bapak Gede Narayana Ketua Komisi Informasi Pusat, Bapak Taj Yasin Maimoen Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bapak Cegah Danardono Siradjudin Koordinator USAID, dan seluruh perangkat pejabat Kementerian Keuangan, PPID di Kementerian Keuangan, kementerian lain, lembaga, pemerintah daerah serta provinsi. Saya juga ingin menyapa perwakilan gerakan untuk kesejahteraan tunarungu Indonesia yang hadir pada pagi ini termasuk tamu spesial saya pagi ini adalah Surya Sahetapy, hari ini kita membuat Vlog bersama untuk bisa mengenalkan bahwa PPID di Kementerian Keuangan juga bisa diakses oleh para down syndrome. Pertama-tama, saya juga ingin menyapa kepada seluruh pejabat Kementerian Keuangan, Pak Wamen dan para eselon satu yang hadir pada hari ini, serta undangan sekalian.

Pertama-tama mari kita mengadakan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala ,Tuhan Yang Maha Esa karena diberikan kelimpahan waktu untuk mengikuti acara hari ini seminar keterbukaan informasi publik di Kementerian Keuangan tahun 2019. Tema yang diangkat pada seminar hari ini adalah era keterbukaan informasi, apakah semua informasi harus dibuka? yang tadi sudah disampaikan oleh Ibu Sumiyati sebagai plh. Pak Sekretaris Jenderal. Hadirin sekalian tadi sudah disampaikan oleh Ibu Itjen bahwa sebagai suatu negara yang bersistem demokrasi terbuka dan juga memiliki keterbukaan publik, kita sebetulnya menjalankan amanah Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 28 F, setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya. Jadi akses informasi dan memperoleh informasi

215

itu adalah untuk mengembangkan pribadi dari lingkungan sosialnya. Untuk itu mereka juga berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Mereka mendapatkan semua akses untuk mengembangkan pribadi dan kepentingan sosialnya.

Untuk mendapatkan informasi mengenai kinerja pemerintah, tentu kita sebagai pengelola lingkungan Kementerian Keuangan yaitu keuangan negara, pemerintah harus mampu menjalankan amanat Undang-Undang Dasar tersebut. Ini adalah bagian dari tanggung jawab dan sekaligus akuntabilitas kita. Ini juga merupakan apa yang disebut pondasi tata kelola yang baik, good governance. Keterbukaan transparansi informasi yang akurat, kredibel dan detail memang merupakan sesuatu yang berhak untuk diperoleh oleh masyarakat mengenai pemerintahan, baik itu Kementerian, Lembaga maupun Badan Publik.

Kementerian Keuangan di dalam rangka menjalankan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 3 ayat 1, disebutkan bahwa keuangan negara, dikelola secara tertib, taat, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Dengan demikian transparansi informasi publik mengenai keuangan negara dan kinerja keuangan negara, itu merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar maupun Undang-Undang Keuangan Negara dan Undang-Undang mengenai Keterbukaan Informasi Publik. kami juga yakin bahwa keterbukaan informasi akan memberikan dampak positif bagi pemerintah maupun masyarakat. Bagi Kementerian Keuangan pilihannya bisa saja informasi Publik itu isinya hanya angka saja, namun angka itu tidak akan bisa nyambung kepada masyarakat karena masyarakat biasanya melihat tabel itu malas, kemudian tidak tahu cara membacanya. Jadi bagi kami tidak hanya meng-upload data itu, tetapi bagaimana kami bisa memberikan edukasi mengenai makna dari data tersebut. Oleh karena itu, kami di dalam keterbukaan informasi mengharuskan dan meningkatkan kapasitas analisa kuantitatif analisisnya sehingga kita juga bisa memaket


216

dan mempresentasikan data dan informasi itu jauh lebih mudah bagi masyarakat untuk dimengerti.

Dari sisi masyarakat tentunya, hak untuk mendapatkan informasi publik tentu diharapkan sesuai dengan amanat undang-undang untuk meningkatkan kapasitas pribadi seseorang. Untuk skripsi analisa saya rasa itu sesuatu hal yang positif dan tentu di dalam untuk menciptakan bisa saja orang mengambil data mengambil angka tetapi dia menghasilkan kesimpulan yang berbeda, di dalam dunia akademis memungkinkan orang untuk berbeda pendapat bahkan dengan membaca data yang sama, selama kita diimbangi dengan asas keterbukaan dan asas sopan santun, bukan untuk menghina atau sampai membenci. Komitmen kami untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas, kita dalam rangka untuk menjaga kurasi sebagai pengelola keuangan negara, bendahara umum negara, agar kredibilitas bisa dijaga. Karena orang akan melihat keuangan negara ditutup, tidak transparan, tidak kredibel, tidak konsisten, maka orang akan bertanya ini informasinya seperti apa sebenarnya. Dan itu akan mempengaruhi reputasi Republik Indonesia.

Tema hari ini adalah apakah semua informasi harus dibuka, ini menjadi sesuatu yang penting karena sekarang di Kementerian Keuangan, kita sering menemui ada orang yang meminta informasi yang tidak bisa sama sekali untuk dibuka. Jadi batasnya di mana? batas untuk membuka atau tidak membuka adalah berdasarkan pasal 17 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 yaitu mengenai Informasi Publik. Dimana informasi publik yang dikecualikan untuk dibuka ke publik, itu yang memiliki sifat ketat, terbatas dan rahasia. Alasan informasi tidak dibuka ke publik adalah pertama kalau informasi itu menghambat proses penegakan hukum, jadi kalau ada proses seperti identitas pelapor, saksi, data intelijen dan lainnya. Kedua jika mengganggu hak intelektual dan persaingan usaha yang sehat. Jadi kalau bisa menciptakan persaingan yang tidak sehat boleh ditutup. Ketiga apabila informasi itu membahayakan pertahanan dan keamanan negara. Keempat apabila informasi itu mengungkapkan kekayaan alam Indonesia. Kelima, apabila informasi ini merugikan pertahanan ekonomi Indonesia, ini menjadi salah satu yang sering dipermasalahkan atau didiskusikan. Keenam, apabila informasi ini bisa membahayakan hubungan luar negeri atau diplomatik. Dan ketujuh, apabila informasi berisi data pribadi masyarakat. Di dalam Kementerian Keuangan, kami memperoleh data pribadi masyarakat,

217

Saya paling tidak suka kalau ada pejabat hanya sekadar memenuhi aturan saja. Saya harap di jajaran Kementerian Keuangan dan K/L lain, Anda mempunyai passion.


218

membayar pajak itu adalah by name, by address. Itu adalah data yang rahasia maka dilindungi oleh undang-undang.

Pada seminar hari ini, kita juga belajar dan mengundang tamu-tamu lain yang memiliki jam terbang dalam rangka menciptakan informasi publik yang baik. Yang pertama Bapak Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bapak Taj Yasin Maimoen, nanti kita bisa belajar bagaimana Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi terbaik dalam hal transparansi keterbukaan dan juga sebagai penerima predikat informatif pada keterbukaan Informasi publik 2018. Jawa Tengah pasti berbeda dengan kemenkeu atau K/L yang lain, jadi kita masih belajar dari sana. Kita juga mengundang program koordinator USAID, Bapak Cegah Danardono Siradjudin yang dapat memberikan insight mengenai keterbukaan informasi publik di negara-negara yang sudah menerapkan informasi publik yang baik. Saya sampaikan juga terima kasih kepada Ketua Komisi Informasi Pusat karena selama ini terus mengawal dan menerapkan undang-undang keterbukaan informasi. Kementerian Keuangan selalu menjadi juara, selama 3 kali. Oleh karena itu, kita juga harus senang karena kita telah menjaga reputasi Kemenkeu.

Tahun lalu kami sudah meluncurkan mobile aplikasi untuk PPID Kementerian Keuangan. Kita juga membuka website PPID. Tahun ini progres yang akan kami laporkan adalah website dan mobile ini sekarang bisa diakses juga kepada mereka yang disable. Jadi Surya Sahetapy yang menjadi tamu kita hari ini adalah mewakili teman-teman yang tuli untuk bisa ikut mempromosikan bahwa akses PPID di Kementerian Keuangan merupakan suatu yang lebih friendly terhadap mereka yang disable. Karena ini adalah upaya awal sehingga kita masih akan terus menyempurnakan. Dan saya juga berterima kasih kepada Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia. Tadi saya sudah vlog dengan Surya Sahetapy dan dia sudah berbaik hati membuat promosi mengenai informasi keterbukaan PPID Kementerian Keuangan. Saya lihat di instagram yang sudah memfollow dan melihat sudah lebih dari 27.000 orang, itu luar biasa. Oleh karena itu, ini adalah sesuatu yang sangat positif dan kita akan terus menggunakan para influencer juga agar masyarakat mempunyai ketertarikan untuk memahami informasi-informasi keuangan negara, karena mereka tidak mudah untuk dihinggapi informasi yang salah. Di era keterbukaan informasi ini, permasalahan yang paling rumit bagi masyarakat kita adalah too much information and most of them garbage information. Jadi kita sedang berperang di suatu

219

battle untuk memenangkan peperangan informasi yang banyak memang dibuat disinformation. disinformation itu adalah informasi tetapi ingin menyesatkan. Jadi bagaimana masyarakat bisa membedakan antara valid dengan tidak valid, yang hoax dan Kredibel, itu adalah suatu peperangan hari ini. Dan kita juga akan terus-menerus dan mencoba untuk meminta kepada seluruh stakeholder terutama untuk para stakeholder yang bisa ikut meng-influence secara positif.

Tadi Surya sudah menyampaikan, di Indonesia itu masih belum cukup memberikan fasilitas kepada para disable sehingga mereka harus berusaha jauh lebih keras seperti di tempat umum bahkan ke dokter harus mencari translator sehingga Surya bilang dia harus bayar lebih dari pada para pasien biasa. Hari ini saya belajar tentang Indonesia, Indonesia bersatu tidak boleh lelah untuk mencintai Indonesia. Saya berharap pagi hari ini seluruh pejabat PPID di Kementerian Keuangan bisa terus menggali dan mengasah wawasan. Jangan sampai kita berasa Oh ini keterbukaan informasi, lalu kita tunjuk pejabatnya dan merasa saya sudah upload, dan masyarakat mau ambil atau tidak. Saya paling tidak suka kalau ada pejabat hanya sekadar memenuhi aturan saja. Saya harap di jajaran Kementerian Keuangan dan K/L Lain, anda mempunyai passion. Sesuai yang saya sampaikan tadi it is not about Access information, it is also about battle against disinformation. Jadi sebetulnya kita harus mampu untuk terus menjaga integritas data-data dan anda harus mampu menjadi warrior untuk berjuang menghilangkan dan meminimalisir sebanyak mungkin berbagai informasi-informasi yang tidak baik.

Oleh karena itu, sinergi antara PPID menjadi penting untuk terus melakukan inovasi dan kreatifitas agar kita semua tetap bisa mengisi ruang publik dengan informasi yang baik. Berdasarkan Global Open Data Indeks 2016, Indonesia mendapatkan posisi 61 dari 94 negara untuk keterbukaan informasinya. Ini masih dibawah tiers kita, Singapura rangking 17, Thailand rangking 51, Filipina rangking 53, dan dalam hal ini saya berharap Kementerian Keuangan dan K/L yang hadir bisa menjadi inspirator. Pemda Jawa Tengah bisa menjadi inspirator bagi pemerintahan daerah mengenai transparansi dan akuntabilitas. Demikian yang bisa saya sampaikan, kita berharap dengan keterbukaan informasi, masyarakat bisa memiliki tempat untuk bisa shopping around finding the right and answer the information. Karena ini seperti orang menuju ke mall, apa saja apa saja yang dibutuhkan,


220

Semoga upaya sinergi dan kolaborasi ini dapat terus menjaga Republik Indonesia dari berbagai upaya-upaya yang ingin mengkondisikan suasana masyarakat dengan informasi-informasi yang salah.

221

apa saja yang bisa didapatkan, supermarket informasi di layanan publik seperti Kementerian dan Lembaga menjadi penting.

Pada momen kali ini saya ingin agar seluruh stakeholder dan para narasumber bisa betul-betul memberikan pengalaman-pengalaman unik dan tepat untuk bagi kita terus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat di dalam memperoleh informasi yang akurat. Semoga upaya sinergi dan kolaborasi ini dapat terus menjaga Republik Indonesia dari berbagai upaya-upaya yang ingin mengkondisikan suasana masyarakat dengan informasi-informasi yang salah. Dan kita semua dengan kolaborasi bisa bekerja sama untuk meningkatkan kualitas informasi kepada publik sehingga masyarakat memiliki rasa kecintaan terhadap Republik Indonesia berdasarkan berbagai fakta, bahkan apabila Indonesia belum baik, belum sempurna, mereka terpanggil untuk memperbaikinya. Saya berterima kasih kepada seluruh stakeholder, termasuk Surya Sahetapy dan seluruh Institusi Gerak Hati yang telah ikut dalam seminar pagi hari ini dalam rangka untuk meningkatkan reaching out kita kepada seluruh stakeholder. Selamat berseminar, semoga apa yang kita lakukan dapat memberikan kebaikan bagi Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Terima kasih pada hari ini, kita juga memberikan kolom khusus supaya masyarakat bisa melihat dan bisa memahami meskipun mereka tidak bisa mendengar, terima kasih

Wassalamualaikum warahmatullah wabarokatuh


222

223

Konferensi Pers Nota Keuangan

16


224

Gedung Marie Muhammad16 Agustus 2019


226

Salam sejahtera untuk kita semua

Saya coba untuk sesingkat-singkatnya namun tidak menghilangkan informasi-informasi yang penting. Tadi sudah disampaikan oleh Bapak Presiden secara sengat lengkap, jadi saya akan meng-highlight beberapa tema dan angka-angka yang penting di RAPBN 2020. Pertama, insentif perpajakan untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia dan daya saing. Di sini sudah dimasukkan super reduction untuk kegiatan vokasi dan litbang, mini tax holiday untuk investasi dibawah Rp500 miliar dan investment allowance untuk industri padat karya. Ini tujuannya untuk menguatkan program daya saing dan sumber daya manusia.

Kedua ntuk bidang sumber daya manusia dan perlindungan sosial, hal yang baru di RAPBN 2020 adalah sesuai dengan janji kampanye Presiden, ada KIP kuliah, kartu pra kerja, dan kartu sembako. KIP kuliah mendukung kelanjutan pendidikan masyarakat miskin yang selama ini sudah mendapatkan Kartu Indonesia Pintar atau Program Indonesia Pintar. KIP adalah untuk mereka yang meneruskan kuliah. Kartu pra kerja untuk meningkatkan produktivitas para pencari kerja. Dan kartu sembako mendukung penguatan perlindungan masyarakat.

Ketiga yang penting dan baru di RAPBN 2020 adalah penyelesaian 4 destinasi pariwisata super prioritas yang tadi sudah disampaikan oleh Bapak Presiden. Empat destinasi tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo dan Mandalika. Ini menggunakan prinsip money follow program dimana programnya adalah pariwisata dan prioritasnya di 4 destinasi tersebut. Keempat, di dalam transfer ke daerah yang cukup besar, ada beberapa yang baru. Penguatan dari DAK fisik sekarang menyangkut dua bidang baru yaitu sosial dan transport laut. Juga alokasi DAU ditambahkan untuk penghasilan tetap perangkat desa dan penggajian pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau P3K.

Kemudian yang kelima dana abadi untuk sumber daya manusia dan

227

kebudayaan. Di sini ada yang baru dalam RAPBN 2020 adalah dana abadi kebudayaan, dana Abadi perguruan tinggi, dan penambahan dana abadi riset secara signifikan. Dan yang terakhir tentu kita terus melakukan perkuatan di dalam rangka untuk meningkatkan perbaikan neraca transaksi berjalan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Secara singkat, asumsi makro sudah disampaikan oleh Bapak Presiden, jadi kami tidak mengulangi. Jadi saya akan menekankan beberapa resiko dari tantangan global, pertumbuhan ekonomi dunia melemah dan oleh karena itu, ini akan menjadi dump cyles dari asumsi makro yang akan kita sampaikan kepada dewan di dalam RUU APBN ini baik dari sisi pertumbuhan ekonomi global maupun dari sisi perdagangan internasional. Semuanya diproyeksikan kondisinya lebih lemah dari tahun 2018 dan 2019 ini dan oleh karena itu, kita akan terus mewaspadai resiko itu didalam penekanan asumsi yang digunakan di dalam RAPBN kita.

Namun di sisi lain, arus modal kita cukup baik. Sampai dengan Juni terjadi recovery yang cukup besar Rp189,1 triliun dan juga ini terlihat didalam nilai tukar kita yang mengalami penguatan sampai dengan Juni 2019. Hal ini disebabkan juga karena peningkatan dan resistensi ekonomi kita serta persepsi risiko yang baik terhadap Indonesia, yield kita bisa menurun meskipun pada saat lalu kita melihat kenaikan suku bunga federal reserve selama 4 kali dan suku bunga Bank Indonesia naik 7 kali. Ini semua dinamika yang akan mempengaruhi asumsi makro kita. Oleh karena itu untuk perekonomian Indonesia, kita gunakan asumsi 5,3% sementara beberapa lembaga internasional memproyeksikan dibawah 5,3% yaitu 5,2% atau konsensusnya bahkan 5,1%. Ini tantangan kita untuk tetap menjaga komponen pertumbuhan ekonomi baik itu konsumsi, investasi dan terutama ekspor yang sedang mengalami tekanan pada tahun 2019 ini.

Untuk laju inflasi yang sudah disampaikan oleh Bapak Presiden cukup sesuai dan stabil sebesar 3,1%, nilai tukar rupiah Rp14.400, itu masih inline dengan beberapa faktor pendukungnya. Jadi secara singkat asumsi makro yang


228

tadi Disampaikan oleh Bapak Presiden, pertumbuhan 5,3% inflasi 3,1%, nilai tukar Rp14.400, suku bunga SPN 5,4%, harga minyak 65 dollar AS per barel, lifting 734 barel per hari dan lifting gas 1,191 barel per hari. Untuk beberapa indikator pembangunan seperti tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, gini ratio dan indeks pembangunan manusia ada di dalam chard ini nanti Pak menteri Bappenas atau Bu Menko bisa menyampaikan.

Postur APBN kita di 2020, pendapatan negara mencapai Rp2.221,5 triliun, penerimaan perpajakan Rp1.861,8 triliun, dan PNBP Rp349,3 triliun. Untuk belanja negara mencapai Rp2.528,8 triliun di mana belanja pemerintah pusat Rp1.670 triliun dan transfer ke daerah naik cukup tajam Rp858,8 triliun. Keseimbangan primer kita masih sedikit defisit Rp12 triliun dan defisit total adalah 1,76% dari GDP atau Rp372 triliun, dimana pembiayaan = defisit tersebut. Jika kita lihat dari defisit, kita coba untuk tetap menekan dan memperkecil meskipun kita juga sadar bahwa APBN dan instrumen fiskal yang disampaikan oleh Bapak Menko tadi adalah instrumen untuk menstabilisasikan ekonomi. Pada saat ekonomi kita akan menghadapi tekanan terutama dari lingkungan global kita tentu tidak akan terlalu cepat untuk mengetatkan fiskal kita. Kita harus mendukung untuk menetralisir kelemahan Global ini.

Beberapa hal yang penting, tax ratio di 11,5%, growth dari perpajakan kita adalah untuk non migasnya 14,8% dan untuk pertumbuhan perpajakannya 13,3%. Kalau dilihat, ini masih merupakan sesuatu yang cukup sehat meskipun tadi saya sampaikan dengan lingkungan makro yang cukup melemah di level global ini tentu merupakan suatu tantangan. Kita akan terus melakukan reformasi dibidang perpajakan, di satu sisi yang disampaikan oleh Bapak Presiden tetap meningkatkan penerimaan pajak namun tidak mengganggu iklim investasi. Oleh karena itu, instrumen pajak tidak hanya untuk collection, tapi juga untuk mendorong investasi. Kita memberikan super deduction untuk vokasi dan litbang, ini PMK nya sedang diselesaikan , mini tax holiday untuk investasi sampai dengan Rp500 miliar, investment allowance untuk industri padat karya dan PPh yang ditanggung pemerintah untuk sektor panas bumi, SBN valas dan penghapuskan piutang PDAM. Untuk yang PPN, insentif PPN terutama PPN impor dan penyerahan barang strategis dan PPN yang tidak dipungut atas impor untuk penyerahan jasa dan alat angkut tertentu terutama untuk industri kapal laut, pesawat udara, dan kerata api.

229

Kita akan terus melakukan evaluasi dan monitoring dari belanja agar semakin tajam dan semakin efisien serta efektif.


230

Kita juga memberikan insentif kepabeanan dan cukai dalam bentuk fasilitas pabeanan terutama dalam kawasan berikat, gudang berikat kemudian impor untuk tujuan ekspor dan kawasan ekonomi khusus serta bea masuk yang ditanggung oleh pemerintah. Ini semua adalah fasilitas fiskal yang tidak keluar dalam bentuk APBN namun sangat menentukan iklim investasi. Bentuk dukungan perpajakan ini, kita mengestimasi tahun 2018 yang lalu sudah mencapai Rp221 triliun untuk fasilitas yang dinikmati oleh masyarakat dan perekonomian. Untuk reformasi, kita akan teruskan peningkatan Indonesia untuk naik ke ranking 32 untuk World Competitiveness Index. Hal ini dikarenakan kontribusi dari kebijakan perpajakan yang masuk dalam peringkat 4.

Untuk Bea Cukai, disini beberapa indikator akan kita pantau terus untuk memperbaiki bagaimana mobilitas dari kegiatan ekonomi. PNBP masih didominasi oleh sumber daya alam namun untuk non sumber daya alam juga semakin meningkat porsinya. Oleh karena itu kita akan makin mengaitkan dengan pelayanan kepada masyarakat dan kinerja dari BUMN didalam menyumbang penerimaan negara bukan pajak.

Sekarang masuk ke belanja, secara sangat singkat ini adalah satu halaman untuk menggambarkan lebih dari Rp2.500 triliun belanja kita. Anggaran pendidikan Rp505,8 triliun, fokusnya ke berbagai akses peningkatan skill, penguasaan IT dan dukungan penelitian. Untuk anggaran kesehatan mencapai Rp132 triliun terutama untuk stunting kemudian untuk preventive dan untuk menunjang program JKN terutama BPJS Kesehatan. Yang kedua untuk program perlindungan sosial akan mencapai Rp385,3 triliun terutama untuk memperkuat data sehingga kita bisa tracking data kemiskinan mengakselerasi penurunan kemiskinan yang sudah dicapai selama ini dan melakukan sinergi dan sinkronisasi antar program serta subsidi semakin tepat sasaran.

Untuk infrastruktur akan mencapai Rp492 triliun, ini meneruskan program prioritas nasional termasuk untuk konektivitas, untuk menunjang ketahanan pangan air dan energi, dan untuk membantu Kementerian/Lembaga untuk mulai meningkatkan pembiayaannya melalui pembiayaan kreatif sepertiga KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Tadi telah disampaikan juga oleh Bapak Presiden mengenai birokrasi yang efisien dan ini juga APBN mendukung hal tersebut. Dan tentu karena kita hidup di negara

231

yang dibawah ring of fire, kita harus mempunyai kapasitas untuk mitigasi bencana serta ketahanan fiskal untuk menghadapi ketidakpastian global.

Belanja pemerintah pusat mencapai Rp.1670 triliun atau naik 9,4% ini stimulus terhadap perekonomian melalui growth dari belanja pemerintah terutama di pusat baik itu dalam bentuk belanja K/L maupun dalam bentuk belanja non K/L terutama untuk subsidi. Peningkatan dari belanja terutama terlihat di berbagai sektor yang merupakan janji presiden pada saat kampanye, KIP kuliah, kartu sembako, dan kartu pra kerja. Kita juga semakin meningkatkan belanja untuk pemerataan, perbaikan antardaerah, perbaikan kualitas kesehatan, empat destinasi wisata dan mendorong investasi. Satu catatan yang disampaikan oleh Bapak Presiden yang akan kita lakukan terus-menerus yaitu adalah efisiensi dan efektivitas belanja. Kita akan terus melakukan evaluasi dan monitoring dari belanja agar semakin tajam dan semakin efisien serta efektif.

Beberapa kementerian yang mendapatkan anggaran terbesar dan peningkatannya dibandingkan 2 tahun terakhir. Kementerian Pertahanan Rp127,4 triliun naik cukup signifikan dibanding tahun 2019 dan 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga meningkat menjadi Rp120,2 triliun naik dari Rp111,8 triliun pada tahun 2019 dan 102 triliun pada tahun 2018, Polri di Rp90,3 triliun, ini kita cadangkan untuk pengamanan pilkada tahun depan, Kementerian Agama Rp65 triliun naik cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, Kementerian Sosial Rp62,8 triliun juga naik cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya, Kementerian Kesehatan Rp57,4 triliun namun untuk BPJS cukup besar kenaikannya, Kementerian Perhubungan Rp42,7 triliun hampir sama selama 2 tahun, Kementerian Riset dan Teknologi Rp42,2 triliun, Kementerian Keuangan Rp37,2 triliun relatif hampir sama dengan tahun sebelumnya, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp35,7 triliun.

Banyak beberapa pos yang belum kita assign karena masih menunggu desain secara matang. Contohnya untuk anggaran pendidikan yang mencapai Rp505,8 triliun, ini masih akan menunggu kementerian terkait untuk beberapa program yang masih perlu dimatangkan yaitu untuk pendidikan vokasi terutama kartu pra kerja dan beberapa dana abadi pendidikan untuk mendukung universitas, dan dana Abadi penelitian yang bertingkat di mana bentuk pengelolaannya masih akan juga dibahas, serta


232

Dana Insentif Daerah adalah untuk memperkuat bagaimana pemerintah daerah bisa menyesuaikan dan mendorong sesuai dengan program nasional.

233

dana Abadi kebudayaan disini masuk ke dalam anggaran pendidikan.

Beberapa capaian dan target dengan anggaran Rp505,8 triliun tersebut adalah untuk program Indonesia Pintar yang dulu KIP biasa itu targetnya tetap sama yaitu 20,1 juta siswa, untuk KIP kuliah yang mengubah desain beasiswa bidikmisi sekarang menjadi KIP kuliah, jumlah mahasiswa yang akan menerima melonjak dari 463,6 ribu mahasiswa menjadi 818,1 ribu mahasiswa, jadi hampir dua kali lipat. Penerima lpdp akan tetap diperkirakan sekitar 5 ribu untuk tahun depan. Untuk pembangunan rehab ruang kelas yang dilaksanakan Kementerian PUPR akan mencapai 55,7 ribu ruang kelas. Bantuan operasi sekolah juga akan mencakup 271 ribu sekolah atau mencakup 54,6 juta siswa. Ini adalah yang mendapatkan benefit langsung dari APBN melalui belanja pendidikan.

Untuk KIP kuliah dianggarkan Rp7,5 triliun meningkat dari beasiswa bidikmisi sebanyak 53% jumlah mahasiswanya yang akan mendapat hampir dua kali lipat karena anggarannya juga meningkat. Ini terutama untuk lulusan Kartu Indonesia Pintar dari keluarga PKH yang diterima di PTN dan PTS yang terakreditasi A dan B. Untuk kartu pra kerja kita anggarkan untuk 2 juta peserta di mana 1,5 juta melalui training latihan digital sedangkan 500 ribu melalui training reguler.

Untuk anggaran kesehatan yang 5% dari APBN, beberapa yang penting telah disampaikan oleh bapak presiden, jumlah jiwa yang masuk dalam kartu Indonesia sehat adalah 96,8 juta namun kita memfokuskan kenaikannya di dalam iuran nanti yang akan dilihat dan diantisipasi. Di dalam anggaran kesehatan ini, penting untuk dilihat adalah stunting yang meningkat jumlah kabupatennya dan JKN. Untuk stunting kita naikkan 260 kabupaten dari 160 kabupaten. Untuk JKN, kita meningkatnya secara drastis dari Rp26,7 triliun menjadi Rp48,8 triliun antisipasi kenaikan PBI. Oleh karena itu tarif iuran yang baru nanti diharapkan mampu untuk membantu defisit dan meningkatkan kolektibilitas dari masyarakat. Dan tentu policy lainnya tetap diperbaiki seperti dari sisi perusahaan dan layanan.

Untuk perlindungan sosial memang ada perubahan PKH turun sedikit namun kenaikan kartu sembako meningkat cukup besar dan juga berbagai belanja subsidi langsung merupakan safety net untuk masyarakat termasuk dana desa dan pembiayaan ultra mikro. Untuk yang langsung dinikmati oleh masyarakat miskin seperti kartu sembako naik sangat drastis dari


234

Rp20 triliun menjadi Rp28,1 triliun, jumlah penerimanya 15,6 juta dan nilai bantuannya meningkat menjadi Rp150.000 per bulan dan cakupan komoditasnya juga diperluas.

Untuk infrastruktur yang mencapai Rp419 triliun yang signifikan naik adalah jalan. Jika kita lihat dari tabel ini, jalan yang menghubungkan jalan trans sumatera dari 2019 hanya 406 km, tahun depan akan mencapai 837 km. Jadi ini kenaikan yang sangat signifikan sedangkan untuk jalur kereta api hampir sama jumlahnya untuk tahun depan. Untuk infrastruktur jalan tol langit seperti satelit maupun keterlibatan swasta, ini adalah proyek-proyek yang akan masuk dalam KPBU di tahun 2020, nilainya hampir mendekati Rp20 triliun terutama untuk satelit palapa kemudian jalan tol di wilayah Sumatera, kemudian untuk kereta api di Makassar-Parepare, untuk pengembangan pengoperasian pelabuhan Bau-Bau dan Pelabuhan Nagrek di Provinsi Gorontalo.

Empat destinasi pariwisata telah disampaikan oleh Bapak Presiden, diharapkan untuk tahun 2020 ini harus selesai keseluruhan infrastrukturnya. Sedangkan untuk birokrasi, belanja pegawai terutama untuk meningkatkan kinerja birokrasi di dalam pelayanan maupun untuk meningkatkan birokrasi yang bebas korupsi, di sini beberapa program birokrasi seperti pemberitaan berbasis elektronik, satu data satu peta, mendorong profesionalisme ASN, dan menjaga kesejahteraan dalam bentuk THR dan gaji ke-13, serta kita juga mencadangkan apabila reformasi di bidang policy pensiun akan mulai dilaksanakan, untuk peraturan perundang-undangannya perlu disesuaikan. Subsidi untuk BBM elpiji 3 kg tidak ada perubahan, sedangkan untuk subsidi listrik juga dalam hal ini targetnya tetap sama. Tentu kita sangat sadar bahwa untuk subsidi ini, peranan dari nilai tukar maupun harga minyak akan sangat menentukan. Oleh karena itu, kita akan terus mengevaluasi dan mendesain subsidi akan terus semakin diperbaiki. Untuk belanja ke daerah, DBH, DAU dan dana khusus pada dasarnya cukup meningkat tahun ini dari sisi DAU. Kalau kita lihat dari sisi DAU-nya yang tadinya Rp417,8 triliun menjadi Rp430 triliun, kenaikannya pada dana kenaikan perangkat desa, perekrutan pegawai PPPK, dan penyempurnaan formula DAU di dalam rangka meratakan kemampuan fiskal daerah. Untuk DBH, kita menggunakan minimal 50% DBH cukai untuk membantu program JKN, dan DBH untuk dana reboisasi. Jadi DBH nya naik dari Rp103 triliun menjadi Rp116 triliun. Sementara untuk dana khusus relatif masih sama. Untuk dana yang lain, DAK fisik ada tambahan

235

Kita akan mencari titik yang cukup seimbang antara kehati-hatian namun tetap menstimulasi perekonomian pada saat menghadapi tekanan global.


236

dua kategori, dana insentif daerah adalah untuk memperkuat bagaimana pemerintah daerah bisa menyesuaikan dan mendorong sesuai dengan program nasional.

Beberapa target dari transfer ke daerah adalah sebagai berikut seperti berapa km dana desa akan dibangun, jembatan desa, pasar desa dan juga kalau dari sisi manusia berapa jumlah air bersih, sarana MCK, semuanya dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan dana desa yang mencapai Rp72 triliun. Terakhir adalah untuk defisit yang tadi telah disampaikan, Rp351 triliun lebih rendah dari tahun ini maupun tahun sebelumnya tetap mempertahankan trend bahwa hutang menurun dan defisit tetap kita pertahankan netral atau surplus. Kita terus akan menjaga pembiayaan secara hati-hati. Oleh karena itu, kia terus fokus melakukan pendalaman pasar domestik kita dan melakukan pengelolaan dari hutang kita secara ekstra hati-hati di dalam menghadapi lingkungan global. Di sisi lain harapan masyarakat, pada saat ekonomi mengalami tekanan dan pelemahan, pasti menginginkan APBN itu ekspasif. Jadi kita akan mencari titik yang cukup seimbang antara kehati-hatian namun tetap menstimulasi perekonomian pada saat menghadapi tekanan global. Kita tetap akan menjaga credit rating kita juga, kita harapkan akan makin baik. Pembiayaan kita selain untuk deficit financing juga untuk investasi. Investasi di dalam pembiayaan bisa mencapai Rp74,2 triliun, ini terutama tadi untuk beberapa penanaman modal negara seperti LPEI tapi juga untuk dana abadi yang ditujukan untuk membangun sumber daya manusia, dana abadi pendidikan, penelitian, dana abadi kebudayaan dan dana abiadi untuk mendorong universitas, itu semuanya masuk di dalam Rp74,2 triliun tersebut. mungkin itu yang bisa saya sampaikan, kita harapkan untuk APBN akan menjadi instrumen yang efektif di dalam membantu program-program dari menteri terkait dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Bapak Presiden.

Terima kasih

Wassalamualaikum warahmatullah barakatuh


238

239

Launching MPN G3: APBN Bisa Digital

17


240

Aula Dhanapala23 Agustus 2019


242

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh


Om swastiastu, Namo buddhaya, salam kebajikan

Yang saya hormati Bapak Wakil Menteri Keuangan Bapak Mardiasmo, seluruh jajaran eselon I Kementerian Keuangan yang hadir pada hari ini, staf khusus saya di bidang teknologi maupun komunikasi, para pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan, direksi dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang hadir pada pagi hari ini, Bank BNI, Mandiri, BRI dan BTN, kemudian Bank DKI yang hadir pada pagi hari ini, kemudian partner kita tokopedia, bukalapak dan finnet, dan seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang bekerja luar biasa untuk mempersiapkan Modul Penerimaan Negara (MPN) Generasi ketiga. Kalau kita lihat hari ini, barangkali kita tidak menyadari begitu besar dan begitu banyaknya kemajuan yang sudah kita capai pada pengelolaan keuangan negara.

Pada tahun 1985-86, penerimaan pajak kita hanya Rp6,3 triliun dan penerimaan dari sumber daya alam yang kita sebut sekarang penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp12 triliun, waktu itu boom minyak pertama dan Indonesia mendapatkan lebih banyak dan dipakai banyak sekali untuk program-program pembangunan. Kalau kita sekarang lihat tahun 1997-98 waktu munculnya era reformasi, penerimaan perpajakan kita naik dari Rp6,3 triliun menjadi Rp64,7 triliun, penerimaan sumber daya alam hanya naik dari Rp12 triliun menjadi Rp14 triliun karena sangat tergantung dengan harga minyak dan waktu itu kurs relatif fixed exchange rate.

Perjalanan jauh sesudah reformasi sampai munculnya Undang-Undang Keuangan Negara dan Undang-Undang Perbendaharaan Negara, bagaimana kita harus menjalankan dan menetapkan APBN setiap tahunnya, terus menerus didukung oleh upaya Kementerian Keuangan sebagai pengelola dan bendahara negara. Dengan tidak hanya menurunkan peraturan-

243

peraturan yang berasal dari Undang-Undang Keuangan Negara dan Undang-Undang Perpajakan yang kemudian muncul sesudahnya, namun juga diiringi dengan reformasi di bidang tata kelola, di bidang proses organisasi, dan yang paling penting kita melakukan reformasi dengan menggunakan teknologi sebagai salah satu elemen untuk memperbaiki pengelolaan keuangan negara. Maka tadi disebutkan, MPN generasi 1 mulai dari tahun 2007, kita sudah mulai memikirkan bagaimana mengelola penerimaan negara dahulu. APBN kita ada penerimaan negara, belanja negara, dan pembiayaan negara. Penerimaan negara kita upayakan melakukan investasi melalui teknologi dengan membangun yang disebut MPN generasi pertama.

Kalau kita lihat tahun itu, uang negara yang diterima melalui kas negara dan kemudian disetorkan ke bank dan dari bank ke Bank Indonesia, sehingga waktu itu loket pajak maupun perbendaharaan adalah loket uang. Waktu itu banyak sekali persepsi mengenai korupsi kalau berhubungan dengan Kementerian Keuangan harus pakai calo. Kalau kita mau membayar pajak susah apalagi kalau kita mau mencairkan anggaran lebih susah lagi. Itulah kondisi yang dihadapi pada masa itu. Kita mencoba mereformasi dengan membuat agar bisnis prosesnya mulai kelihatan pelayanan kepada masyarakat, bagaimana masyarakat bisa membayar pajak dengan mudah dan pasti, bagaimana orang bisa menggunakan keuangan negara, karena dia memang mempunyai otorisasi, dia bisa melakukannya dengan tidak mudah, tidak pasti dan bocor. Maka muncullah ide untuk investasikan di bidang teknologi. Jadi waktu kita membuat MPN generasi 1, kita berkali-kali rapat karena kalau terjadi setoran kita masih ada yang disebut dengan buku merah, ada posisi rekonsiliasi bawah, dan ada rekonsiliasi atas. Jadi kalau saya Menteri Keuangan menanyakan hari itu, penerimaan negara kita berapa? Tergantung yang menjawab siapa, bisa versi buku merah, bisa versi rekonsiliasi bawah, atau versi rekonsiliasi atas. Bayangkan itu terjadi 2007, dan kita terus melakukan perbaikan-perbaikan.

Jadi saya mau cerita asal mula kenapa kata-kata membayar pajak lebih


244

mudah dari membeli pulsa. Kejadiannya adalah weekend, saya sedang makan dengan keluarga saya, lalu suami saya kehabisan pulsa, dia minta kepada anak saya untuk membelikan pulsa tersebut. Tidak lama dari itu, anak saya bilang “sudah yah”, lalu saya bilang sudah ya cepat sekali? Karena saya adalah Menteri Keuangan golongan kolonial, saya impress, kok cepet sekali, bayarnya menggunakan apa? Kata anak saya beli pulsanya memakai m-banking. Karena itu hari minggu, jadi hari senin saya langsung membuat rapat pimpinan (rapim), dan saya menggunakan kejadian itu untuk diskusi dengan tim Kementerian Keuangan. Kok orang beli pulsa mudah sekali, dia beli pulsa untuk mendapatkan manfaat langsung, kalau orang membayar pajak dia harus bertanya tanya pajaknya untuk apa dan kita juga harus menjelaskan pajak itu untuk membangun jalan, membangun jembatan, menggaji buruh, membayar gaji prajurit, melakukan riset dan teknologi, membantu sebagian dari universitas dan madrasah, kita harus menjelaskan pajak untuk apa. Tapi poinnya adalah orang harus diyakini dan bayarnya kok susah. Maka kita memiliki tantangan how we can show, pajak itu mudah semudah membeli pulsa.

Maka saya senang kemudian dari teman-teman Dirjen Perbendaharaan yang mengelola MPN generasi ketiga dan dari Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Anggaran. Kenapa tiga ini, mungkin bagi diluar Kementerian Keuangan tidak tahu, jadi Direktorat Jenderal Pajak yang mengelola pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengelola bea dan cukai tapi bea dan cukai ini juga menerima juga PPN impor, PPH impor, dan pajak ekspor, karena transaksinya terjadi di border, dan Direktorat Jenderal Anggaran mengelola penerimaan negara bukan pajak, penerimaan negara bukan pajak terdiri dari sisi sumber daya alam, royalti, deviden BUMN, BLU-BLU, rumah sakit, perguruan tinggi atau badan layanan lainnya termasuk memperpanjang SIM dan paspor.

Saya senang bahwa seluruh effort dilakukan oleh Kementerian Keuangan untuk menggunakan teknologi agar kita semakin mempermudah pelayanan kepada masyarakat untuk melakukan kewajiban pembayaran penerimaan negara, apakah pajak, perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak. Dari sisi teknologi yang tadinya per detik hanya 60 transaksi sekarang menjadi 1.000 transaksi. Kenapa kita butuhkan nilai lebih dan kepastian yang lebih besar? Karena volume dari APBN kita meningkat. Tahun 2000 sesudah dari formasi, penerimaan perpajakan kita baru Rp119,5 triliun, kemudian tahun 2019 kita targetkan Rp1.643 triliun, jadi kenaikan yang luar

245

Di Kementerian Keuangan kami terus encourage generasi milenial kita untuk terus melakukan inovasi bagaimana pengelolaan keuangan negara bisa memanfaatkan teknologi digital yang semakin maju.


246

biasa dalam waktu 19 tahun. Kalau tahun 2020 nanti yang akan dibahas oleh DPR, target tahun depan adalah Rp1.861 triliun penerimaan dari perpajakan kita. Belum PNBP nya yang dalam hal ini bisa mencapai lebih dari Rp360 triliun. Jadi dari sisi inilah kita mengatakan bahwa volume dan frekuensi dari penerimaan negara kita semakin hari semakin besar.

Kita lihat sekarang yang disampaikan di sini mengenai kerja sama kita, sekarang tidak hanya dengan bank-bank himbara dan bank pembangunan daerah seperti Bank DKI, namun ada keseluruhan 87 perbankan di seluruh Indonesia yang menjadi partner kita. Karena selama ini, sebelum revolusi industri 4.0, dimana munculnya berbagai macam perusahaan-perusahaan digital market place maupun fintech, kita memang relay kepada perbankan sebagai partner untuk masyarakat bisa membayar kewajibannya di berbagai outlet bank tersebut. Jadi kami tidak perlu seluruh kantor wilayah perbendaharaan, pajak dan cukai menjadi outlet untuk penerimaan, orang-orang di Kementerian Keuangan tidak lagi menerima setoran tetapi dilakukan dengan perbankan. Sekarang dengan kemajuan digital ekonomi, dengan munculnya perusahaan-perusahaan yang baru, seperti yang hari ini kita tunjukkan ada tiga, tokopedia bukalapak dan finnet, mereka bisa menjadi partner kita untuk penerimaan perpajakan kita. Saya senang tadi dibisikin jika bersama fintech ini, fee-nya lebih kecil dibandingkan bank. Menteri Keuangan memang begitu tugasnya, kalau bisa tawar ya tawar terus. Jadi ini akan memberikan pressure kepada teman-teman perbankan bahwa techology is coming, you have reduce your cost. Bagaimana caranya, itu tantangan anda semua, tapi itu adalah sesuatu yang akan kita lakukan.

Saya kemarin menanyakan kepada tim Kementerian Keuangan, apakah safety dan security nya dijamin? Iya, tadi disebutkan di situ kalau kita membayar kita akan mempunyai billing code nya dan pembayar pajak langsung mendapatkan receipt nya, entah melalui email atau sms, itu adalah lebih bagus, karena kalau kita kasih receipt dalam bentuk kertas nanti waktu lapor pajak hilang receipt nya, kalau di email akan simpan. Setiap bendahara negara yang melakukan pembayaran, dia memiliki kewajiban untuk memotong pajaknya. Selama ini kami kerepotan. Jadi dirjen pajak, para kanwil dan para kantor pajak itu salah satu kesibukan mereka yang menghabiskan banyak waktu adalah harus meminta, mengawasi, dan mendapatkan informasi dari bendahara-bendahara di seluruh Republik Indonesia baik pusat maupun di daerah, berapa banyak uang yang sudah dikeluarkan dan apakah pajaknya sudah dipotong. Jadi saya bilang kepada

247

Dirjen Pajak dan Dirjen Perbendaharaan, pekerjaan ini harusnya bisa diatasi oleh teknologi dan sistem, bendahara negara mengikuti sistem kita, jadi saat dia membayar potong pajaknya seharusnya sudah bisa otomatis dilakukan. Saya senang bahwa Bank DKI sudah menunjukkan hal itu. Kalau semua bendahara negara melalui banknya mereka sudah bisa otomatis memotongnya maka saya sudah bilang kepada Dirjen pajak bahwa pekerjaan kanwil, kepala kantor dan AR menjadi lebih ringan, tetapi anda harus lebih giat dalam hal ekstensifikasi. Bukannya berkurang pekerjaan tapi ekstensifikasi sehingga bisa langsung ke masyarakat, edukasi bagaimana pajak, dan melakukan upaya-upaya yang lain.

Saya harap solusi ini supaya bisa ditingkatkan hingga suatu saat nanti dari operasi APBN yang sebesar Rp2.500 triliun, langsung otomatis setiap transaksi kita langsung tahu berapa porsi pajak yang harus langsung otomatis diterima. Ini adalah suatu perjalanan yang lebih dari satu dekade dan untuk bisa mencapai pada tahap sekarang ini termasuk begitu banyaknya inovasi-inovasi yang muncul, tadi ada Single Sign On (SSO). Jadi kalau dulu mau bayar negara untuk bayar pajak masuknya ke kanal pajak, tetapi saat masuk ke pajak itu harusnya masuk ke bea cukai karena terkait dengan ekspor jadi dia pindah ke kanal bea cukai, terus jika dia memiliki kewajiban untuk membayar royalti harus pergi lagi ke kanal anggaran. Jadi dia harus pergi ke berbagai kanal. Dengan SSO maka wajib bayar hanya mempunyai satu akun dan hanya melihat satu bentuknya saja. Saya berharap dan saya memiliki optimisme dengan begitu banyaknya inovasi teknologi dan terutama juga semakin banyaknya generasi-generasi muda yang digital minded, anda pasti mempunyai behaviour karakter dan ekspektasi bahwa everything should be digitalize.

Di Kementerian Keuangan kami terus encourage generasi milenial kita untuk terus melakukan inovasi bagaimana pengelolaan keuangan negara bisa memanfaatkan teknologi digital yang semakin maju. Makanya sekarang termasuk nota dinas sebaiknya tidak lagi dalam bentuk kertas, tanda tangan sudah pakai tanda tangan yang digital, encrypted. Itu saja untuk nota dinas dalam rangka mutasi, promosi, pensiun dan meninggal bisa menghabiskan 400.000 rim kertas jika dicetak. Jadi kalau kita sekarang sudah menggunakan nota dinas digital maka kita bisa mengurangi penggunaan kertas, kita bisa menyelamatkan hutan, dan hutan itu bisa dinikmati untuk kita semua.


248

Untuk sekarang ini, saya berterima kasih bahwa Anda semuanya terus berupaya untuk memajukan Indonesia.

249

Oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini saya juga ingin menyampaikan apresiasi terimakasih. Pertama tentu kepada partner kita tadi, Himbara yang dari awal memulai journey ini bersama kita, terima kasih kepada Himbara dan bank-bank persepsi lainnya yang jumlahnya 86 termasuk Bank DKI. Kemudian saya ingin menyampaikan terima kasih kepada beberapa perusahaan digital yang sekarang menjadi pionir partner kita, tokopedia, bukalapak dan finnet. Dan juga tentu saya berharap Bank DKI mau membantu pengembangan daerah lainnya akan terus meningkatkan peran dan pelayanannya untuk bisa meningkatkan perbaikan dalam pengelolaan keuangan pusat dan daerah, terima kasih.

Untuk sampai ke tahap sekarang ini saya ingin menyampaikan kepada semua pihak di lingkungan Kementerian Keuangan yang saya tahu kerja luar biasa keras, tadi yang telah disampaikan oleh Pak Andin dari Sekretaris Jenderal, Dirjen Perbendaharaan, Dirjen Pajak, Dirjen Bea dan Cukai, Dirjen Anggaran, Staf Ahli bidang OBTI, Staf Khusus bidang Teknologi Informasi dan seluruh pihak yang saya tahu memiliki peran yang luar biasa untuk mengelola keuangan negera kita. Untuk sekarang ini, saya berterima kasih bahwa anda semuanya terus berupaya untuk memajukan Indonesia sehingga suatu saat Indonesia terus-menerus mampu meneruskan perjalanannya menuju cita-cita yang kita semua dambakan. Untuk menutup sambutan ini dan karena kita masih memakai baju merah putih dan masih bulan Agustus dalam peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74, saya ingin menyampaikan selamat hari kemerdekaan Republik Indonesia, saya berharap bahwa peresmian MPN generasi ketiga adalah langkah yang konsisten dengan tema kita semua, seluruh komponen bangsa yang ingin terus-menerus memperbaiki sumber daya manusia unggul, manusia unggul Indonesia maju. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


250

251

Kuliah Umum FEB Universitas Indonesia

18


252

Auditorium Soeria Atmadja2 September 2019


254



Selamat pagi untuk kalian semua, Salam sejahtera

Om Swastiastu namo buddhaya Salam Kebajikan

Saya hari ini akan berbicara mengenai pondasi dasar. Mengapa kalian masuk ke fakultas ekonomi dan bisnis? Yaitu belajar ilmu ekonomi, walaupun kalian nanti masuk ke jurusan akuntansi, manajemen, tetapi kalian berada di keluarga ekonomi dan bisnis. Oleh karena itu basic of economic principle harus diketahui. Jadi pada kuliah ini, kalian akan bisa mengidentifikasi istilah dan basic ekonomi artinya menjadi seorang ekonom yang berpikir secara ekonomis. Ekonomi terdiri dari dua tataran yang satu mikro dan yang satu lagi makro. Nanti kalian akan tahu yang dimaksud dengan mikroekonomi dan makroekonomi. Kalian akan dihadapkan kepada dua pertanyaan besar yang kalian hadapi dan itu penting sekali. Saya sering sekali dulu sewaktu kuliah duduk memakai jaket kuning, saya berbicara tentang ilmu ekonomi that is very first encounter karena dulu saya background IPA jadi tidak pernah bertemu dengan ilmu ekonomi. Jadi kita sekarang berbicara kepada prinsipnya, and by the way, di kelas kalian ini ada dua buku yang sangat bagus, kalian akan rugi jika tidak membaca. Saya saja yang dosen, I love read the text book karena text book itu banyak sekali memberikan nuansa yang tidak bisa dibicarakan di kelas ini meskipun catatannya text book itu ditulis oleh profesor Amerika jadi banyak konteksnya itu political economy di Amerika.

Jadi nanti di sini kalian akan tahu apa itu mikro dan makro? Dua pertanyaan besar ekonomi? dan how to define way of thinking, cara berpikir ekonomi? Dan juga bagaimana sebagai ekonomis bekerja baik di satu sisi sebagai social sciencetist dan di satu sisi sebagai policy advisor. Kalo saya bahkan sebagai policy maker. Banyak pekerjaan yang membutuhkan cara berpikir

255

ekonomis yang tidak bisa ditulis yaitu contohnya Menteri Keuangan, Gubernur Bank Sentral, jika kalian tidak tahu basic economic principle that is no way you are understand the way economic works. Lets start with economic, definisinya adalah sebagai suatu social science, ilmu pengetahuan sosial yang specifically dealing with choice. Pilihan itu dilakukan oleh kita sebagai manusia atau individu bisnis atau perusahaan mulai dari warung tegal sampai ke perusahaan besar seperti go-jek. Itu semua adalah bisnis dan pemerintah juga make a choice, dan seluruh society. What kind of choice? Kenapa orang membuat pilihan? Sebetulnya kalian sebelum masuk ke dalam Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis, saya yakin kalian make a choice, right? Kalian sudah membuat pilihan dan choice itu muncul karena ada persoalan. If you can make all the choices, jika saya bisa mendapatkan semuanya maka anda tidak perlu membuat pilihan. Pernahkah kalian bermimpi coba saya bisa menjadi mahasiswa ITB, UI dan Binus at the same time. You have to make a choice, saya senang ilmu ekonomi, tapi saya juga senang fisika, juga senang kedokteran, jika itu bisa terjadi maka susah membuat pilihan. Most of the time, hidup kita adalah membuat pilihan karena you cannot be on the places at the same time. That’s why, kalian harus membuat pilihan.

Pilihan dibuat karena kalian menghadapi kelangkaan. Resources itu selalu langka tapi resources tidak hanya dalam bentuk uang, but your time is also langka. Kalian mau perempuan atau lelaki, mau orang kaya orang miskin, mau lahir di barat timur utara selatan, semua manusia memiliki waktu hanya 24 jam sehari, seven days a week. Waktu itu langka karena it is not unlimited. Dan membuat pilihan-pilihan itu kita bereaksi terhadap sinyal insentif. Ada sinyalnya why I choose a certain choice? Tadi saya sebutkan ilmu ekonomi dibagi menjadi dua, mikro dan makro. Mikro adalah berhubungan dengan choice pada level individual. The decision pilihan kalian sebagai individu. Itulah yang dipelajari di mikro, tetapi tidak hanya individual, company dan bisnis juga membuat pilihan. Jadi mikroekonomi kita berbicara tentang bagaimana masyarakat secara individu masing-masing dan perusahaan membuat pilihan. Apa yang akan diputuskan oleh mereka? Namun setiap


256

keputusan individu atau perusahaan, itu lah yang dipelajari dalam mikro ekonomi.

Sedangkan makro, kita berbicara tentang kinerja dari suatu perekonomian dan performance dari perekonomian. Perekonomian itu bisa nasional atau global. Jadi kalau di sisi mikro, keputusan individual dan company, apa yang diputuskan oleh individual? Individual itu contohnya tadi pagi kalian makan paginya apa atau tidak sempat makan pagi? Pilihannya cepat-cepat makan dengan roti yang semalam sudah dibeli atau makan nasi goreng atau bubur ayam apa saja itu. It’s your choice. Saya yakin kalian sehabis mandi berpikir mau pakai baju apa? What color I am wearing today. That is your choice. Dan kalau kalian tinggalnya tidak di sekitar ini, kalian akan bertanya berangkatnya naik apa? It’s your choice. Jadi setiap individual you make choice. Perusahaan akan membuat keputusan produk apa yang akan diproduksi? Berapa banyak yang diproduksi? Produk itu yang gampang wujudnya mungkin air ,makanan, baju, mobil, handphone. Tetapi bisa juga dalam bentuk services, seperti sekolah, rumah sakit, entertainment. Itulah keputusan-keputusan yang dibuat oleh perusahaan. Kalau keputusan ini dibuat dalam sebuah ekonomi, maka seluruh kinerja nya itulah yang masuk ke dalam kelompok makro ekonominya. Kalau kita berbicara tentang makro maka kalian akan sering sekali mendengar kata-kata agregat, di agregasi, dan dijumlahkan.

Pertanyaan mengenai apa ilmu ekonomi itu? Yaitu pertanyaan bagaimana keputusan-keputusan tadi akan menyebabkan bagaimana dan siapa barang-barang dan jasa itu diproduksi. Ilmu ekonomi berbicara tentang bagaimana masyarakat atau individu memenuhi kebutuhannya. Dan untuk memenuhinya tadi ada keterbatasan. Jika kalian ingin sekolah di tempat yang bagus, tempat yang mahal, tetapi reality-nya resources kalian terbatas. Maka kalian akan membuat keputusan-keputusan. Saya memilih ini karena ini sesuai dengan resources saya. Keputusan-keputusan inilah yang kemudian akan menyebabkan berapa banyak, bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa itu diproduksi. Kalau di ruangan ini saja, kita buat voting makan paginya semuanya adalah bubur ayam, si produsen akan tahu bahwa anak-anak FEB tahun 2019 suka makan bubur ayam lalu dalam bisnis mereka akan memproduksi bubur ayam. Dia tidak akan menghasilkan makanan yang lain. Your choices create what need to be produce. Keputusan itu memberikan sinyal kepada perusahaan mengenai apa yang akan diproduksi. Kalau

257

Ada orang yang bilang tidak perlu sekolah di Harvard, tetapi bisa menjadi entrepreneur. Tentu saja bisa.


258

handphone kalian, mereka tahu aplikasi apa yang kalian suka, maka itulah yang akan diproduksi. Kalau handphone kalian bisa tahu berapa banyak tipe musik yang kalian download maka dia akan memproduksi musik seperti itu. Jadi pilihan kalian akan menentukan what will be produce, apa yang akan diproduksi.

Lalu mengenai bagaimana dan untuk siapa? Ini nanti ada hubungannya dengan faktor produksinya. Jadi pertanyaan pertama dalam ekonomi itu pilihan menentukan pertanyaan mengenai what, how and who. Ini adalah pertanyaan pertama bagaimana barang dan jasa dihasilkan. Pertanyaan kedua ilmu ekonomi yang paling penting adalah orang membuat keputusan itu out of self interest, self interest itu kepentingan kalian sendiri, kepentingan orang itu sendiri. Saya hari ini mau makan dan berpakaian dan pergi ke kampus dengan cara sekian, itu adalah yourself interest. Tidak ada kalian berpikir ini adalah interaksi orang lain karena saya harus sudah ada di kampus, jam sekian dan saya sudah harus siap. That is your interest. Kalau konsumen berpikir bahwa saya harus membeli untuk satu bulan untuk keluarga saya adalah konsumen X dan Y, maka dia akan menentukan berapa suatu barang yang akan diproduksi. Jadi kalau ini adalah suatu pertanyaan utama ilmu ekonomi, maka ilmu ekonomi akan berbicara misal di Amerika Serikat berapa banyak barang pertanian yang diproduksi, berapa banyak barang manufacturing yang diproduksi, berapa banyak services yang akan diproduksi. Yang menentukan siapa? Apakah yang menentukan adalah Presiden Donald Trump? Tidak, is not a command economy. Yang menentukan adalah masyarakatnya. Masyarakatnya menentukan berdasarkan pilihan. Jadi itulah yang akan menentukan bagaimana suatu perekonomian menetapkan resources, berapa jumlah resources yang akan dialokasikan untuk memproduksi barang tertentu.

Kita lihat mengenai ekonomi Amerika, China, dan Ethiopia. Ini saja sudah menggambarkan komposisi perbandingan produksi antar negara tersebut. Produksi agrikultur, produksi manufaktur dan services. Tiga kategori yang kira-kira kelompok besar saja. Agrikultur itu adalah segala sesuatu untuk keperluan makanan. Manufaktur adalah pabrik-pabrik untuk menghasilkan suatu barang. Services adalah seluruh yang diproduksi oleh perekonomian dalam bentuk services. Services itu mulai dari olahraga, musik, pendidikan, kesehatan, transportasi, sampai ke jasa keuangan itu semuanya adalah services. Negara Amerika majority ekonominya adalah services tapi dia tidak

259

kekurangan makan. Ethiopia, negara yang termasuk paling miskin di dunia, misal pendapatan per kapitanya 1.000 dollar per kapita, sedangkan Amerika itu sekitar 70.000 dollar per kapita, tujuh puluh kali lipat. Produksi majority adalah untuk agrikultur, manufaktor dan services, ini saja sudah menentukan perekonomian berapa dan produksi apa. Pertanyaan selanjutnya barang-barang dan jasa tersebut, bagaimana memproduksinya? Kalau choices sudah dibuat, maka cara memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat membutuhkan apa yang disebut dengan faktor produksi.

Faktor produksi merupakan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Pertama, kalau kalian ingin memproduksi pasti kalian membutuhkan lokasi maka land is important. Kedua, kalau kalian akan memproduksi kalian pasti membutuhkan tenaga kerja, labor is important. Ketiga, kalau kalian sudah mempunyai land dan labor, maka kalian butuh modal atau capital. Dan yang keempat, kalau ada land, labor, and capital, tapi itu tidak di mix dengan bagaimana cara untuk mengkombinasikan hal tesebut, itu adalah pekerjaan tentang entrepreneur. Kalian pernah mendengar tentang kisahnya Nadim yang menghasilkan dan membuat Go-jek. Jadi, dia graduated dari Harvard, setelah pulang dari Harvard dia bukannya kerja namun duduk saja. Ternyata dia tidak hanya duduk, dia sedang melakukan observasi. Bagaimana orang berinteraksi mengenai ojek lalu dia mendapatkan ide yang disebut dengan Go-jek. Dia melihat ada tukang ojek yang sedang duduk di situ, ojek tersebut menunggu orang untuk datang. Kalau seandainya handphone ojeknya tersebut ada aplikasi sehingga bisa dipanggil maka produktivitas akan jauh lebih tinggi daripada hanya duduk di perempatan jalan. So you can see entrepreneur. Dia bisa bicara tentang ide to create value based on observation. Orang-orang yang memiliki itu bisa disebut bakat, namun ada juga yang menyebut itu melalui training. Ada orang yang bilang tidak perlu sekolah di Harvard, tetapi bisa menjadi entrepreneur. Tentu saja bisa. Maka faktor produksi yang keempat itu adalah entrepreneur.

Kalau land itu adalah limited. Kita tidak menambah tanah. Dunia itu tidak akan menambah tanah kalau ada yang menambah tanah tambahan seperti reklamasi, itu sebenarnya mengambil tanah dari tempat lain. Kalau labor adalah yang diproduksi oleh manusia. Dedicated untuk waktu maupun usahanya. Para ibu dosen dan bapak dosen disini dedicated labor-nya, waktu dan pemikirannya. Dan labor tidak hanya dalam bentuk jumlah. Indonesia


260

Generasi kalian ini yang dianggap memiliki ability untuk mengakses informasi yang luar biasa.

261

jumlah angkatan kerjanya 110 juta, tetapi jumlah yang 110 juta tidak berarti bisa menghasilkan lebih banyak produksinya dibandingkan dari hanya 20 juta. Hal ini disebabkan oleh human capital-nya. Jadi human capital adalah knowledge atau skill-nya yang menyebabkan produktivitasnya tinggi. So you should know your quality matters a lot. Terakhir enterpreneurship, kita lihat suatu perekonomian pasti akan menanyakan ekonomi ini mempunyai land yang besar atau tidak. Indonesia is a big country, negara-negara yang kondisi geografisnya seperti kita tidak banyak. Indonesia termasuk a few of them.

Bagaimana dengan populasinya? Indonesia is the fourth largest in the world, jadi ekonomi kita adalah ekonomi yang berisi manusia empat terbesar dari sisi demografi. Tetapi kalau kita compare dari sisi pendidikannya maka kita akan lihat mayoritas tenaga kerja kita hanya lulusan SD dan SMP. Coba anda lihat dan bandingkan dengan Amerika Serikat, majority adalah lulusan high school dan pendidikan tinggi. Itu yang menyebabkan mengapa ekonomi terfokusnya berbeda. Dan kalau kita berbicara tentang enterpreneurship, Indonesia juga mempunyai enterpreneurship. Jadi jika negara lain mempunyai entrepreneurship mengapa ekonominya bisa lebih bagus. That must be a lot policy thinking behind it. Inilah yang nanti menyebabkan kalau kalian berbicara tentang ilmu ekonomi sementara pada level mikro ekonomi berbicara tentang bagaimana konsumen individual membuat keputusan dan bisnis merespon keputusan. Itu kalian akan kalian pelajari nanti yang disebut tentang mekanisme pasar.

Pada makro ekonomi kita akan berbicara tentang bagaimana perekonomian itu tumbuh, pengangguran bisa dikurangi, economic size-nya menjadi besar, dan masyarakat lebih sejahtera. Itulah yang dibahas dalam makro ekonomi. Pertanyaan mengenai faktor produksi membawa kita kepada hal ketiga dari sisi choice tadi yaitu mengenai reward-nya. Jadi siapa yang mendapatkan manfaat dari setiap produksi. Kalau land maka reward-nya adalah rent. Kalau tenaga kerja itu mendapatkan upah dan gaji. Kalau entrepreneur maka reward-nya adalah profit atau loss. Kalau anda mempunyai capital maka reward-nya adalah interest. Jadi, tergantung ada pada faktor produksi yang mana. Ini akan menentukan kalau di ekonomi lebih banyak memproduksi barang barang pertanian berarti land is important, labor is important, capital is important, and enterpreneurship mungkin iya tapi tidak sepenting services. Biasanya entrepreneur itu akan muncul di manufaktur and services.


262

Pertanyaan kedua, kalau tadi choice menyebabkan terpilihnya what, apa yang diproduksi, dan How, bagaimana memproduksinya dan untuk siapa, pertanyaan ilmu ekonomi yang kedua adalah mengenai apakah orang yang membuat suatu keputusan self interest itu baik untuk seluruh society atau tidak? Kalau kita membuat berdasarkan self interest, apakah ini tidak konflik dengan kepentingan masyarakat. Jika kalau kalian diluar ditanyakan kamu jurusan apa? Ilmu ekonomi, dan pasti akan dikomentar bahwa ilmu ekonomi hanya berbicara tentang untung dan rugi seolah-olah ilmu ekonomi mengajarkan self interest. Itu stereotyping yang sebetulnya menggambarkan prinsip-prinsip bagaimana decision itu dibuat. Kalau orang berbicara tentang untung rugi pada dirinya sendiri maka itu adalah self-interest-nya. Most of the people dalam membuat suatu keputusan selalu berpikir untungnya untuk saya apa? Jadi yang gampang untuk saya apa? Yang untung buat saya? Makanya orang akan mencari barang yang paling murah saja, tanpa peduli barang ini murah tetapi merusak lingkungan atau tidak. Yang penting saya bisa membeli kebutuhan saya dan kebutuhan saya tercapai.

Oleh karena itu, kalau nanti kita bicara tentang ekonomi sekarang, keadaannya berbeda sekali waktu saya belajar tahun 1980-an. Kalau sekarang tema berita tentang social interest vs self interest menjadi sangat besar. Generasi kalian ini yang dianggap memiliki ability untuk mengakses informasi yang luar biasa. Buku yang kalian pelajari sekarang ini berbeda sekali konteksnya dengan waktu saya pelajari tetapi prinsipnya tetap sama. Pernyataan mengenai apakah kalau saya melakukan self interest berarti seluruh masyarakat akan juga mengalami manfaat yang sama? Itu menjadi pertanyaan yang sangat besar yang sekarang dibahas tidak hanya di Indonesia tetapi di dunia. Kalau self interest itu adalah meng-serve dirinya sendiri, social interest adalah mengenai masyarakat.

Jadi pernahkah kalian membayangkan keputusan kalian baik tetapi buruk untuk society. Contohnya sampah plastik, kalian berangkat pagi memakai kantong kresek, memakai sedotan plastik, minum memakai plastik, its so convinient for you, individual choice bagi kalian dan juga perusahaan yang memproduksi itu. Jika telah selesai dipakai lalu dibuang ke tempat sampah. Setelah itu dari tempat sampah dipindahkan ke suatu tempat ada. Ada yang bisa untuk diproduksi lagi, ada yang dibuang ke somewhere. Dan yang somewhere itu dibuang ke tempat yang tidak ada manusianya hanya ada ikan, jadi tidak bisa diprotes dibuang ke laut. Kalian lihat sekarang banyak

263

Tidak ada orang yang tidak mengalami trade off. Kalau melakukan sesuatu, kalian harus give up something else.


264

sekali foto tentang pencemaran sampah di lautan, ikan yang tersangkut di plastik. That is your self interest. Bayangkan di dunia ini ada 7 miliar manusia, kalau setiap hari satu orang minum 2 botol saja, berapa miliar botol di produce untuk setiap harinya? Dan botol itu mau diapakan jika sudah dipakai?

Jadi pada society tadi, self interest versus society interest, kita bicara tentang sampah plastik is one thing, kalau kita bicara tentang climate change is another thing. Kalau setiap orang pergi membutuhkan bensin maka itu akan memproduksi CO2. Maka jika negara semakin kaya yang tadinya satu keluarga mempunyai satu mobil sekarang bahkan bisa dua mobil atau dua motor. Dan setiap rumah tangga akan memproduksi CO2 semakin banyak. Unfortunately, semakin kaya maka semakin tinggi CO2 yang di produce. Misalnya dulu satu rumah tidak ada AC, sekarang satu rumah 1 AC dan lama-kelamaan 1 kamar 1 AC. So semakin kaya, you are producing more pollution. Sehingga memunculkan pertanyaan, aku punya uang, aku punya gaji, so it is my right untuk mempunyai AC yang nikmat. Jadi your self interest versus social interest semakin menjadi pilihan.

Pertanyaan kedua adalah masalah efisiensi dan equality. efisiensi itu situasi di mana choice itu kalau dibuat no one is going worst, itu efisiensi. Itu adalah the best possible way untuk menghasilkan barang dengan harga tertentu. Tetapi kalau kita bicara tentang keadilan tidak di situ, keadilan adalah persoalan yang tidak muncul immediately. Ekonomi lebih berbicara tentang ke efisiensi. Jadi pada saat sekarang ini, kalau kalian berbicara tentang ilmu ekonomi, topik yang sekarang dibahas di dunia adalah apakah masalah keadilan itu menjadi nomor dua. Contohnya adalah globalisasi, Presiden Trump retoriknya adalah globalisasi merugikan Amerika, padahal Amerika itu menguasai dunia, itupun dia merasa dirugikan. Banyak pekerja di Amerika yang tidak bisa commit dengan pekerja Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Pekerja RRT bisa menghasilkan barang dengan harga sepertiganya, gaji yang lebih rendah, sehingga produksinya lebih baik di RRT dari pada di Amerika karena lebih murah. Akibatnya Amerika kebanjiran impor dan pabrik-pabrik tutup pindah ke RRT sehingga memunculkan perasaan bahwa ini tidak adil. Jadi globalisasi adalah suatu hal bahwa ekonomi menguntungkan karena bisa diproduksi di tempat yang paling murah dan paling efisien, namun memininumkan efek samping bagi pemerintah dan pekerja.

265

Kedua, sekarang kalian hidup di masa yang penuh dengan informasi. Informasi, teknologi, dan revolusi informasi ini menguntungkan banyak konsumen, sekarang jika kalian membutuhkan sesuatu tinggal lihat saja di apps. Tetapi apakah informasi teknologi ini kemudian menyebabkan perusahaan-perusahaan itu menjadi beruntung dengan melayani kalian? Namun apakah ini akan baik bagi society? Munculnya informasi hoax, banyaknya fitnah, tidak bisa membedakan lagi mana informasi yang benar dan yang salah, jadi hal yang baik bisa menjadi hal yang buruk untuk society. Jadi kalau kita lihat ilmu ekonomi berbicara tentang apa yang harus diproduksi, bagaimana memproduksi dan untuk siapa, apakah efisien, namun ini tidak menjawab seluruh kebutuhan masyarakat. Masyarakat membutuhkan rasa lain yang juga harus di-produce.

Kalau kita sudah bicara tentang ilmu ekonomi ini, kebetulan tahun 2008-2009 terjadi krisis keuangan global. Itu penyebabnya adalah self interest versus society interest. Konsumen ingin mengambil kredit sebanyak-banyaknya, bank ingin memberikan kredit sebanyak-banyaknya. Mereka hanya cari saling menguntungkan, tetapi kreditnya tidak bagus. Jika yang terjadi hanya satu kasus tidak ada masalah, akan tetapi apabila terjadi di seluruh masyarakat maka akan terjadi krisis keuangan. Krisis keuangan terjadi gara-gara keputusan individual tadi namun mempengaruhi seluruh society. Jadi pada prinsip ekonomi, kita berbicara tentang bagaimana suatu perusahaan dibuat. Kita berbicara bagaimana prinsip itu dibuat. Pertama, seluruh entitas baik individu maupun perusahaan selalu menghadapi trade off. Tidak ada orang yang tidak mengalami trade off. Kalau melakukan sesuatu, kalian harus give up something else. Seperti contoh tadi kalau kalian sudah memiliki FEB UI, maka pilihan di tempat lain harus give up.

Prinsip yang ketiga, rasional people think at the margin artinya seluruh umat manusia itu dianggap rasional, ilmu ekonomi berasumsi pada dasarnya manusia itu rasional. Rasional artinya selalu membandingkan, sebagai contoh kalau saya harus membayar Rp100.000, saya dapatnya apa? Apakah yang saya dapat itu manfaatnya cocok dengan saya atau tidak? Jadi marginnya jumlah Rp100.000 yang saya bayar versus marginnya manfaat yang saya terima. Itulah yang sekarang dibuat. Untuk sisi produsen juga sama, kalau saya harus memproduksi lebih banyak, apakah terjual dengan harga tertentu? Kalau terjual dengan harga tertentu itu penerimaan saya apakah lebih besar dibandingkan dengan biaya tambahan? Jadi semua itu


266

Orang selalu berpikir, yang untung hanyalah produsen padahal itu adalah decision made by both. Yang membeli juga untung karena tidak harus memproduksi sendiri. Keuntungannya dalam bentuk manfaat.

267

dibuat rasional. Pilihan itu ditentukan berdasarkan rasional yaitu kalian membandingkan benefit dengan cost-nya.

Ilmu ekonomi juga berasumsi manusia itu bertindak berdasarkan insentif. Kita bicara tentang bagaimana orang harus melakukan atau suatu entitas ekonomi membuat suatu keputusan karena insentif. Pada ilmu ekonomi, insentif yang paling powerfull dan yang selalu dibahas adalah harga. Jadi begitu dikasih harga misalnya air per botol harganya Rp1.000.000 maka orang tidak akan yang beli, itu berarti insentifnya salah. Begitu saya turunkan menjadi Rp1.000 maka semuanya membeli. Berarti insentifnya terlalu murah, karena rugi. Harga adalah indikator yang dijadikan insentif. Nanti akan dibahas mengenai bapak ilmu ekonomi yaitu Adam Smith. Dia itu yang menemukan istilah invisible hand. Jadi orang bertindak memutuskan sesuatu itu karena ada yang mengatur. Yang mengatur itu tangan yang tidak kelihatan. Tangan yang tidak kelihatan itu adalah harga. Jadi dengan harga, orang akan memutuskan beli atau tidak, produsen menentukan should produce or not, itu keputusan nya berdasarkan harga yang tadi. Kalau sekarang semua orang ingin membeli handphone pada harga Rp1.000.000, maka kemudian produsen telepon akan mencoba membuat telepon dengan harga Rp1.000.000. Itu adalah price dan signal yang diberikan antara konsumen dan produsen. Dan inilah yang menyebabkan keputusan mengenai what, how much, how you are going to produce, and for who, itu terjawab.

Namun, kita juga lihat bahwa market mechanism melalui perdagangan tadi, memunculkan interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Jadi pada perdagangan, pembeli dan penjual sama-sama mendapatkan untung. Kok bisa? Jadi di kuesioner banyak sekali yang mengatakan kalau ekspor itu untung, impor itu buntung. Orang selalu berpikir, yang untung hanyalah produsen padahal itu adalah decision made by both. Yang membeli juga untung karena tidak harus memproduksi sendiri. Keuntungannya dalam bentuk manfaat. Maka perdagangan itu sebenarnya menguntungkan kedua belah pihak. Dan market meng-organize bagaimana keputusan itu dibuat. Price dan market bisa membuat keputusan seperti invisible hand yang mengatur jumlah baju, yang warnanya banyak disukai, orang suka memakai sepatu untuk jalan, maka kemudian orang akan mengatakan kalau market sudah berjalan. Akan tetapi kita juga melihat kadang-kadang market sometimes fail. Fail-nya karena price-nya tidak menunjukkan the real price yang menguntungkan society. Maka


268

government akan masuk. Dan disinilah muncul market versus government. Contohnya market itu adanya monopoli. Monopoli itu berarti produsen bisa bebas untuk memproduksi dan memberikan harga yang sangat tinggi. Maka itu harus diatur oleh government. Jadi dalam kesempatan ini, kita sudah mempelajari apa itu ekonomi, mikroekonomi dan makroekonomi, pertanyaan-pertanyaan mengenai ekonomi, dan peran pemerintah dalam ekonomi. Demikian yang dapat saya sampaikan, selamat belajar semoga kalian akan menjadi ekonomi-ekonomi yang terbaik di Republik Indonesia.



270

271

Seminar Katadata

19


272

Ballroom Djakarta Theater12 September 2019


274





Yang saya hormati Bapak Ibu sekalian para tamu undangan yang hadir pada pagi hari ini. Saya diminta untuk menyampaikan bagaimana tantangan dan strategi sektor keuangan menuju lima besar dunia terutama dari aspek Kementerian Keuangan yaitu sebagai pengelola fiskal. Pada bahasan ini, saya akan mempresentasikan empat hal yaitu visi dan misi bagaimana tantangan pembangunan ke depan. Kedua, kebijakan fiskal jangka menengah untuk merespon tantangan dan kesempatan yang ada. Ketiga, kita fokus kepada masalah investasi yang sekarang ini menjadi salah satu area yang sangat penting terutama pada saat kita menghadapi kemungkinan terjadinya pelemahan ekonomi global dan bagaimana strategi Indonesia untuk tetap menjaga dengan menggunakan counter cyclical measure. Keempat, mengenai sektor keuangan dan strategi dari sektor keuangan ke depan.

Bapak Ibu sekalian, dari berbagai kesempatan bapak presiden telah menyampaikan bahwa kita sebagai suatu bangsa, sebagai suatu negara optimis untuk bisa terus memajukan bangsa dan negara ini termasuk perekonomian. Meskipun ekonomi bukan satu-satunya hal yang penting karena kita juga mempunyai masalah di isu sosial, politik, dan hukum. Namun visi ke depan kita, di tahun 2045 Indonesia melakukan selebrasi 100 tahun kemerdekaan Indonesia, dengan suatu momentum pertumbuhan ekonomi dan kemajuan ekonomi yang terus bisa dijaga, maka pada tahun itu kita akan bisa mencapai Indonesia dengan income per kapita US$23.199 per kapita. Populasi Indonesia berdasarkan proyeksi demografi, fertilitas dan komposisi demokrasinya, pada tahun 2045 akan mencapai 319 juta populasi. Disitu kita sudah mulai masuk ke aging society di mana komposisi demografi

275

muda sudah mulai shrinking meskipun tidak sedrastis seperti RRC yang melakukan one child policy. 73% masyarakat Indonesia akan tinggal di perkotaan dan tentu dari sisi faktor produksi akan semakin bergeser kepada sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah makin tinggi. Di situlah apabila kita mampu menjaga momentum ini secara aman dan berkelanjutan, maka kita akan masuk di negara dengan ukuran ekonomi lima terbesar di dunia.

Namun vision tersebut tidak mungkin akan terjadi dengan sendirinya. Momentum perbaikan juga tidak mungkin akan terus berjalan secara otomatis. Kita semua tahu bahwa seluruh vision hanya akan bisa menjadi reality apabila di setiap periode terus menggunakan kesempatan dan resources yang ada untuk bisa mengatasi isu yang fundamental penting tidak hanya hari ini tapi ke depan. Isu-isu fundamental bagi kita, prasyarat kita untuk terus bisa masuk ke depan, apabila kita bisa meng-adress isu enam hal yaitu infrastruktur, sumber daya manusia, kemampuran mengadopsi dan mengadaptasi teknologi termasuk inovasi, birokrasi pemerintahan, tata ruang wilayah, dan sumber daya ekonomi keuangan.

Enam hal ini merupakan fondasi kita untuk terus bisa menjaga keseimbangan antara progres dengan pemerataan keadilan, antara progres dengan kenyataan bahwa di setiap waktu setiap saat progress itu bukanlah suatu jaminan, tetapi akan dihadapkan pada berbagai kemungkinan dinamika fluktuasi bahkan volatilitas bahkan krisis mungkin terjadi di dalam lingkungan global. Jadi kita tidak bekerja di dalam environment yang vakum. Kalau kita lihat dari fondasi enam prioritas ini, membangun infrastruktur, sumber daya manusia, menciptakan birokrasi yang efisien, profesional, kompetensi dan berintegritas, kemampuan teknologi, tata ruang wilayah merefleksikan mobilitas masyarakat, dan kemampuan untuk membangun sektor keuangan yang makin advance dan mendalam maka kita mampu secara bertahap menuju visi 2045.

Salah satu hal yang penting adalah bagaimana kita memecahkan masalah momentum ini ditunjang dengan kenaikan dan perbaikan produktivitas


276

dan daya saing. Karena itu adalah dua measurement yang menggambarkan how efisien dan how able kita meng-organize dan menggunakan resources yang ada. Resources tidak selalu natural resources tetapi juga resources dari sisi sumber daya manusia dan keuangan termasuk regulasi policy yang friendly untuk bisa memperbaiki daya saing dan produktivitas. Pada map ini kelihatan bahwa Indonesia dari sisi infrastruktur, IT adoption, health, skill, financial system dan innovation capability kalah dari dua negara yang dianggap telah memiliki kemajuan lebih dari Indonesia. Korea Selatan yang sangat advance, hanya satu generasi mereka bisa memotong garis kemiskinan dan masuk dari middle income menjadi higher income country. Dalam success story Korea, bukan berarti tidak pernah menghadapi masalah. Kita semua ingat bahwa Korea bersama Indonesia mengalami krisis ekonomi 1998. Jadi kalau kita mengatakan dalam perjalanan menuju vision tidak ada garansi bahwa everything is gonna be smooth, fine ,and safe. There is always dynamic yang harus selalu diwaspadai.

Kalau hari ini kita berbicara tentang productivity dan kemampuan untuk bisa meningkatkan daya saing, maka kita tahu bahwa berbagai indikator area yang perlu mendapatkan perhatian dan harus mencapai progres. Oleh karena itu, bapak presiden sekarang selalu berbicara mengenai sumber daya manusia. Beliau berbicara tentang empowerment dan ekosistem investasi yang harus diperbaiki termasuk mengidentifikasi peraturan perundang-undangan. Saat ini sampai 70 undang-undang yang dianggap memberatkan investasi. Banyak peraturan perundang-undangan kita yang diproduksi tahun 1980 atau bahkan zaman penjajahan Belanda yang belum sepenuhnya update atau harusnya di remove. Karena tentunya produk perundang-undangan zaman Belanda mindset-nya kolonial terhadap koloni sehingga bukan untuk men-serve the people atau memperbaiki lingkungan agar kesempatan kerja tercipta investasi terjadi.

Ini adalah suatu tantangan bapak presiden meminta semua kabinet fokus. Kita juga perlu memperbaiki kualitas birokrasi kita sehingga prinsipnya bukan sekadar bekerja untuk just for working apalagi bekerja supaya kelihatan relevan membuat peraturan atau policy yang menyusahkan orang lain dan menyenangkan diri sendiri. Saya sudah dua kali menjadi Menteri Keuangan, the work of reformasi birokrasi sudah diluncurkan sejak 15 tahun yang lalu dan sampai hari ini masih sangat relevan. Meskipun tidak berarti kita tidak melakukan atau mencapai kemajuan. The progress that we achive is still not good enough or adequate. Meskipun kita membuat progres,

277

Ekonomi yang biasanya belum maju adalah dominated by primary sector dengan value added yang terbatas.


278

kita merasa bahwa dibandingkan dengan kebutuhan ekonomi masih perlu ditingkatkan.

Tantangan pembangunan hari ini yang kita lihat adalah dari sisi perekonomian output gap sudah shrinking. Itu artinya supply demand sudah sama. Oleh karena itu, jika kita ingin maju both side harus berjalan seiring. kalau hanya demand side yang selama ini kita lakukan di konsumsi, investasi, goverment spending, dan ekspor, without addressing the supply side maka ekonomi akan mengalami overheating dan unsustainable. Kalau saat ini, kita berbicara tentang if you continue growing by five persen melalui agregat demand expansion tanpa meng-adress isu sisi supply, soon or later ini tidak akan sustainable. Kita sekarang melihat dari faktor supply side-nya, production dan function-nya. Di situ kelihatan sumber daya manusia, infrastruktur , dan kapital itu menjadi sangat penting. Jadi kembali dan kembali cerita tetap sama.

Kita saat ini sedang dan masih menikmati bonus demografi. Definisi bonus demografi untuk gampangnya membicarakan tentang komposisi demografi yaitu jumlah orang yang muda dan produktif lebih besar dari yang aging. Kalau dulu waktu kecil, saya melihat orang berumur 40 tahun itu sudah tua sekali sekarang saya lihat umur 50 tahun. Saya rasa di tahun 20 tahun lagi dari sisi harapan hidup kita menyebabkan bahwa kita akan memiliki komposisi dari demografi yang semakin menua dan masih bisa produktif serta berumur panjang dan nanti demografi yang kecil dari sisi yang muda akan relatif shrinking. Kita melakukan program keluarga berencana, jadi dua di-replace dengan dua. Teorically dengan dua di-replace dua growth-nya menjadi 0%. Kalau di China, karena one child policy, dua di-replace satu, maka hanya dalam satu generasi piramidanya langsung shrinking. That’s why mereka mengalami aging yang sangat rapid. Komposisi kelompok mudanya shrinking very fast. Itu yang menimbulkan komplikasi di dalam pengelolaan ekonomi karena aging society kebutuhan dari sisi seluruh perangkat sosial ekonomi dan produktivitasnya berbeda sekali dengan society yang demografinya masih muda. Jika seperti itu, maka Indonesia bisa berhenti pada status middle income saja. We cannot move forward menjadi higher income country. Oleh karena itu, middle income trap muncul. Di seluruh dunia ini, it’s only a few country were able to continue progressing menjadi high income country.

279

Pada konteks inilah, kita perlu meng-address isu struktural. Perubahan struktural ini memiliki tantangan paling penting, bagaimana komposisi ekonomi bisa maju menjadi ekonomi yang berbasis kepada value added yang lebih tinggi. Ekonomi yang biasanya belum maju adalah dominated by primary sector dengan value added yang terbatas. Tetapi kalau ekonomi semakin advance maka dari natural resources diambil dan kemudian muncullah hilirisasi. service sector menjadi meningkat tetapi bukan service sector di sisi informal yang low value added. Tetapi service sector yang ditandai dengan edukatif, skill dan inovasi. Inilah yang akan menandai sebuah negara bisa maju terus menjadi negara yang high income dan escape dari middle income trap. Bagaimana kita akan mencapai itu dengan tools yang kita miliki? Tentu kita lihat bahwa setiap tahapan membutuhkan intervensi dan desain policy yang berbeda. Pada saat ini, kita mengatakan ini adalah masa membangun fondasi maka kita bicara tentang membangun aksesibilitas. Kita berbicara tentang konektivitas, kita berbicara tentang akses pendidikan, kita berbicara tentang akses kesehatan. Kita belum berbicara mengenai akses itu efisiensi dan kualitas, tetapi bagaimana 260 juta masyarakat bisa mengakses tersebut. Ini semua adalah yang disebut the foundational state dari kita untuk mempersiapkan Indonesia untuk maju menjadi higher middle income country.

Pada saat itulah kita masuk pada masa transisi dan kemudian menjadi negara yang maju. Tiga tahap dari 2020 hingga 2045, itu adalah path menuju Indonesia maju. Kalau kita berbicara tentang 10 tahun lagi di debat publiknya kita masih berbicara tentang membangun SDM. Itu berarti bukannya tidak ada kemajuan. Karena 10 tahun lagi, isu yang relevan tetap SDM, tetapi kita berbicara tentang a different kinds of investment. Jadi, apabila kita berbicara tentang isu ini bukan berarti bahwa the next decade isunya totally different? Tidak. Oleh karena itu, kalau kita lihat konteks pola ini, pertanyaannya bagaimana kita bisa men-secure path dari progres ini ke depan.

Tantangan tidak mudah. Hari ini saja, kalau kita bicara tentang ketidakpastian, banyak sekali media berbicara tentang kemungkinan terjadi resesi. Kalau kita berbicara tentang policy yang dibuat oleh negara-negara advance seperti Amerika Serikat, setiap twitter-nya Presiden Trump mempengaruhi tidak hanya sentimen tetapi bahkan ekspektasi dan proyeksi ekonomi. Kita berbicara tentang resesion, kita berbicara tentang perang


280

Masyarakat sekarang inginnya services cepat. Masyarakat inginnya kepastian. Masyarakat inginnya transparansi.

281

dagang, kita bicara tentang interest rate of Federal Reserve. Itu semuanya adalah yang dilakukan di Amerika memiliki skill over karena mereka systimatically important country. Negara-negara dengan size ekonomi yang besar, apa yang terjadi di negara tersebut pasti mempengaruhi di sekitarnya bahkan dunia.

Amerika dan RRC adalah dua negara dengan ukuran ekonomi terbesar nomor 1 dan 2. Kalau dua gajah ini dalam situasi tidak harmonis pasti pengaruhnya sampai ke the rest of the world. Kita lihat di Eropa yang merupakan suatu kawasan ekonomi, mereka masih struggle, Brexit setiap hari, kita baca di sana sangat pusing bahkan tidak tahu lagi apakah whether democratic system is still functioning. It is just to show you bahwa don’t underestimate every tahap di setiap negara. It is always a challenge. Jadi jangan pernah punya ilusi suatu saat negara kita mempunyai seseorang yang bisa menyelesaikan sebuah masalah and we are going to live happily ever after. Every country and every period that is always have the challenge that need to be address. Dan oleh karena, setiap negara harus mampu untuk mengidentifikasi mana faktor fundamental structural, mana yang sifatnya cyclical dan mana yang sifatnya bisa di kontrol dan tidak dikontrol. Dan how we are to define policy accordingly. Oleh karena itu, yang bisa kita kontrol seperti instrumen APBN fiskal, we have to make sure ini adalah suatu instrumen yang bisa meng-address isu yang beragam. Ada yang sifatnya fundamental struktural, ada yang sifatnya cylical dan sifatnya yang spillover. Itu different.

Struktural fundamental seperti kualitas sdm, infrastruktur, dan birokrasi, we have to come up with program. Itu under our control. Yang harusnya kita bisa come up with progres. Kalau yang sifatnya cyclical, apakah kita dalam kondisi boom, ankward move, atau declining, maka kita harus mengidentifikasi posisi kita dan bagaimana policy untuk meng-counter cyclical itu sehingga bisa smooth. Namun kalau yang sifatnya spillover maka kita tidak bisa mengontrol sumber masalahnya. Yang bisa kita lakukan adalah you can create more stronger immune system kita. Seperti kalau kita masuk ke dalam suatu ruangan banyak orang yang batuk dan pilek, you cannot control them. Namun kalau kita dalam posisi immune system yang baik you have the change untuk tidak terkena itu. Ini yang selalu dilakukan bersama-sama. Everytime, every period, every situation you have to deal dengan tiga area ini.


282

Bagaimana supaya APBN sebagai sumber instrumen fiskal bisa melakukan pekerjaan secara efektif? Pertama penerimaan negara. That’s why, reformasi di sektor penerimaan negara itu adalah continuous topic. Definisi dari reform dari berbagai sisi perpajakan, ada peraturan perundang-undangan, masalah quality bisnis proses internal dari Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea Cukai dan PNBP, ada masalah IT System, ada masalah sumber daya manusia, dan organisasi. Jadi ini terus menerus harus selalu kita kalibrasi agar bisa fit. Masyarakat sekarang inginnya services cepat. Masyarakat inginnya kepastian. Masyarakat inginnya transparansi. Jadi bagaimana kita harus mendesain, redesign, dan reform agar perpajakan kita bisa menangkap dan meng-adjust aspirasi masyarakat tadi. Kita menggunakan teknologi, merubah bisnis proses, mereform internal organisasi untuk mendapatkan itu.

Namun kita juga tahu regulasi perpajakan kita banyak yang outdated. Banyak yang dibuat tahun 1980-an, yang di-update tahun 1990-an, kemudian di-update terakhir tahun 2000-an. Saat ini, dengan ekonomi digital that means we need to improve more and we have to responds fast enough. Kalau kita berbicara tentang penerimaan perpajakan, itu tidak berarti bahwa kita ingin mengambil resources dari perekonomian. Karena sebetulnya, pajak meng-collect penerimaan untuk membiayai belanja. Dan inilah yang perlu dilihat sebagai suatu keseimbangan. You collect and you spend. Bagaimana meng-collect lebih bagus dan better spending menjadi penting sekali. Dari spending side, maka kita bicara tentang masalah fundamental, cyclical, dan spillover. Yang fundamental pasti mempengaruhi belanja paling banyak karena kita ingin membangun fondasi ekonomi Indonesia lebih baik. SDM dan infrastruktur mengambil porsi paling besar dalam APBN kita. Dan itulah yang akan saya tunjukkan dalam APBN selama 3 tahun terakhir.

Pada konteks ini, saya ingin menyampaikan bahwa tidak seluruh masalah penyelesaiannya adalah pemerintah dan APBN. Birokrasi kita bukan menjadi sumber solusi malah menjadi sumber masalah. Jadi mindset bahwa tidak seluruh masalah harusnya diselesaikan oleh APBN dan pemerintah, harusnya tidak ada. Untuk itu kalau kita berbicara tentang private sector dan aktivitas masyarakatnya, maka kita berbicara tentang bagaimana membuat environment dan ekosistem yang baik agar partisipasi swasta dan masyarakat menjadi optimal. Keinginan kita inilah diwujudkan dalam policy-policy untuk memperbaiki iklim investasi. Kalau kita berbicara tentang bagaimana growth itu di-create? Tadi sudah saya sampaikan, dalam posisi

283

Fokus kita untuk mengembangkan perekonomian kita tentu tidak bisa semua area menjadi fokusnya.


284

sekarang output gap-nya semakin shrinking, maka kita harus meng-adress sisi supply maupun demand nya. Dari sisi supply side, berarti kita berbicara dari sisi produksi, sumber daya manusia, kapital, dan juga teknologi atau inovasi yang menciptakan value added. Dari sisi demand side, kita berbicara tentang konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor. Hal ini yang harus menjadi peta kita, dan satu instrumen bisa mempengaruhi supply side dan demand side. Itulah pentingnya kita mendesain policy terutama dalam hal kendali pemerintah untuk bisa lakukan.

Kebijakan fiskal harus seiring dengan kebijakan nonfiskal seperti moneter dan struktural. Kebijakan-kebijakan yang setengah fiskal merupakan kebijakan yang terkait keuangan negara yang dipisahkan seperti BUMN, Special Mission Vehicle (SMV), dan BLU juga menjadi penting. Jadi secara berturut-turut fiskal dan nonfiskal bersama-sama meng-adress isu dari sisi supply maupun dari sisi demand. Banyak kebijakan itu at the end tergantung kepada daerah. Fokus kita untuk mengembangkan perekonomian kita tentu tidak bisa semua area menjadi fokusnya. Karena resources pemerintah terbatas, dan tidak semua masalah tidak harus diselesaikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, resources dan policy pemerintah akan difokuskan kepada hal-hal yang sifatnya strategis. Namun jika kita berbicara tentang strategic development, ada area-area dimana pemerintah penting untuk masuk dan menjadi pembuka jalan. Tentu pada situasi ini, yang paling penting pada saat masuk menjadi pembuka jalan kemudian pemerintah menjadi dominan sehingga akhirnya swasta tidak bisa masuk. Karena where you stop, where you limit menjadi sangatlah penting. Di suatu perekenomian memang konsep crowding out sangat riil. Kompetisi yang sangat even juga sangat riil. Inilah letaknya kenapa pemerintah perlu terus menerus melakukan kalibrasi dari keterlibatan dan peranananya.

Namun pemerintah akan menggunakan instrumen fiskal terutama untuk menciptakan hilirisasi atau value added yang makin tinggi. Dalam konteks ini, policy fiskal nya akan mengambil kriteria. Apakah linkage-nya tinggi, baik backward maupun fordward? Apakah multiplier employment-nya bagus? Apakah memperkuat strukturnya untuk bisa menciptakan? Apakah harus menggunakan APBN atau hanya policy saja? Karena orang sering mengidentifikasi semua harus menggunakan APBN.

Terakhir saya akan menyampaikan mengenai sektor keuangan. Kita semua tahu bahwa akhir-akhir ini kondisi dari sektor keuangan di dunia mengalami

285

ketidakpastian yang tinggi. Ini karena pasca krisis global 2008-2009, dunia ini sebetulnya belum dalam situasi normal sehat. 2008-2009 yang waktu itu dikhawatirkan akan menciptakan depresi dunia, maka seluruh instrumen policy di seluruh negara dimobilisir untuk mencegah terjadinya depresi dunia itu. Caranya, fiskalnya expansion, moneternya expansion, dan kemudian dari sisi keuangan regulasinya agak di tighten. Karena waktu itu yang dianggap sebagai sumber krisis 2008-2009 adalah Lehman Brothers, American International Group (AIG), dan segala macam institusi itu dianggap karena mereka terlalu loose policy-nya. Jadi pertemuan G20 semenjak terjadinya krisis 2009, temanya saat itu adalah financial sector have to be regulated. Waktu terjadinya krisis itu, semua pimpinan lembaga keuangan itu dipanggil oleh DPR-nya Amerika. Mereka dimarahin habis-habisan, karena ini yang menyebabkan krisis, kalian membuat bailout dan you still life at very hight lifestyle.

Ini adalah kondisi dimana kita dihadapkan fiskal moneter melakukan ekspansi untuk melakukan counter cylical karena adanya krisis. Sehingga yang terjadi kemudian, sektor riil nya perlahan kembali namun tidak semuanya kembali. It takes longer time Europe to recover. Dan sekarang orang bertanya dampak dari keputusan dari krisis global itu dirasakan sekarang. Ten years later. Yaitu banyak negara APBN nya over burden, karena meraka melakukan ekspansi fiskal itu berarti defisit financing. Kalau mereka moneter policy, suku bunganya sudah sangat rendah bahkan ada yang zero. Jadi ekonomi ini disanggah dengan fiskal ekspansi makanya defisit tinggi dan hutang menjadi tinggi. Dan monetery policy yang ekspansi moneter menyebabkan rate interest-nya rendah. Idealnya setelah 10 tahun harusnya sudah mulai sehat. Maka fiskalnya mulai konsolidasi dan moneternya juga mulai normalisasi. Maka idealnya interest rate-nya mulai naik dan fiskalnya konsilidasi, it means collect more tax and spend less. Belum sempat melakukan ini sekarang sudah ada ancaman resesi. Jika resesi terjadi, demand for counter cylical menjadi tinggi. Jadi artinya harus ekspansi fiskal dan moneter lagi. Bagaimana mau melakukan ekspansi fiskal dan monter jika kondisi saat ini sudah di bottom? Jadi hari ini adalah situasi makroekonomi policy menjadi suatu sumber mengenai apakah mereka ready untuk to face next cycle of economic.

Saya ingin menyampaikan ini agar anda semua mengetahui bahwa sekarang di Indonesia dalam posisi fiskal policy kita dengan defisit Rp1,84 Triliun tahun lalu dan tahun ini jika DPR menyetujui di Rp1,76 triliun. Kita menjaga


286

Instrumen itu kita gunakan untuk bisa merangsang dan meningkatkan kegiatan ekonomi tanpa distracting our focus tetap menjaga fondasi agar tetap baik.

287

secara pruden fiskal kita. Kita make sure untuk spending semakin baik dan semakin efisien. Kita membuat KPBU menjadi naik. Itu karena kita ingin mengamankan fiscal space kita. Karena dunia tidak pernah menjamin untuk tumbuh terus positif. Dan didalam siklus beberapa decade terakhir, maka waktu terjadinya resesi biasanya yang di-call pertama untuk intervensi adalah makro policy yaitu fiskal dan moneter. Sama seperti krisis 2008-2009 yang di-call pertama adalah fiskal dan moneter terlebih dahulu. Oleh karena itu, pengelola makro ekonomi fiskal dan moneter selalu berpikir two step ahead. Itulah yang disebut how we are going to use macro policy fiscal monetary untuk menciptakan cycle. Namun masalah ekonomi tidak hanya siklus. Ada masalah fundamental, ada masalah spillover. Jadi kompleksitas ini sering terjadi, waktu siklus mengarapkan ekspansi, fundamental mengharapkan ekspansi, tetapi spillover-nya mengharapkan kontraksi. That is complex dari decision making process and design.

Oleh karena itu, kita akan terus menjaga agar makro policy kita adalah sound and timely appropriate. Kami dengan Bank Indonesia akan terus melakukan koordinasi. Dan tentu kita menggunakan setiap rupiah itu untuk meng-adress isu-isu yang sifatnya fundamental. Tekanan ketidapastian global ini harus terus kita waspadai. Namun harus diakui, Indonesia untuk meng-adress isu secara lebih efektif maka financial depthening menjadi penting. Karena kalau tidak, hanya mengandalkan macro policy, kita tidak akan mampu untuk bisa menyelesaikan masalah secara fundamental. Sektor keuangan dari sisi kedalamannya diukur dari jumlah tabungan terhadap GDP, kapitalisasi saham, dan bonds valuation terhadap GDP, Indonesia masih kalah dibandingkan negara-negara tetangga kita. Financial sector di Indonesia masih terbatas, belum dalam. Saya contohkan dengan danau, apabila tingkat kedalaman suatu danau berbeda, ada yang dalam dan ada yang dangkal, maka jika diberikan sentuhan danau yang dangkal akan lebih bergejolak dibandingkan danau yang dalam. Jadi sama seperti sektor keuangan kita, kita perlu untuk memperdalam sektor keuangan kita.

Kenapa kita terus menerus dengan Bank Indonesia, OJK, dan LPS melakukan kampanye pendalaman sektor keuangan. Masyarakat harus menjadi aware terhadap instrumen investasi yang berbeda-beda. Namun supaya masyarakat bisa percaya terhadap instrumen investasi dan mau menabung dalam berbagai instrumen keuangan dengan membeli bond atau saham, mereka mengharapan integritas dan kredibilitas sektor keuangan. Makanya reformasi di capital market dan financial statement untuk bisa menjadi


288

reliable. Karena hal itu digunakan untuk decision process terutama investor individual yang kecil tingkat kepercayaannya sangat tergantung kepada reputasi sektor keuangan. Makanya pada konteks inilah, kita mengatakan reformasi dan pendalaman sektor keuangan identik dengan reformasi di bidang regulasi, di bidang law enforcement. Identik dengan kemampuan kita untuk mendisiplinkan dan menciptakan kredibilitas dari informasi mekanisme pasarnya. Disini selain fungsi dari OJK, LPS, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, fungsi aparat penegak hukum lainya menjadi sangat penting. Karena kalau sampai terjadi apa-apa, mereka sangat ditentukan bagaimana penangannannya.

Inilah yang ingin saya sampaikan sebagai poin-poin bagaiman Indonesia bisa continue journey untuk bisa mencapai 2045 menjadi high income country. Ada faktor yang sifatnya fundamental, struktural, cylical, dan spillover. Meskipun sifat faktor tersebut dinamis, kita tidak boleh lengah dan setiap saat terdistraksi. Masalah pembangunan manusia, infrastruktur yang efisiensi, dan birokrasi yang efisien termasuk penegak hukum itu menjadi suatu yang sangat penting. Selain masalah bagaimana kita bisa mendukung investasi lebih tinggi melalui berbagai macam policy. Kita bisa memberikan tax holiday, tax allowance, pajak ditanggung pemerintah, fasilitas dukungan penanaman modal negara, atau hal lain. Instrumen itu kita gunakan untuk bisa merangsang dan meningkatkan kegiatan ekonomi tanpa distracting our focus tetap menjaga fondasi agar tetap baik.

Demikian yang ingin saya sampaikan, terima kasih, dan semoga apa yang sampaikan disini berguna bagi kita semua terutama untuk memupuk rasa optimisme kita. Optimisme bukan berarti kita tidak waspada. Kita optimis namun kita waspada. Dan juga untuk kita semua bekerja keras bersama-sama untuk bisa memperbaiki policy, regulasi dan instrumen maupun tingkah laku kita. Karena hal itu menjadi penting untuk menjaga momentum Indonesi menuju 2045 yang sejahtera. Terima kasih.



290

291

Festival Budaya BPPK

20


292

Studio XXI Plaza Senayan17 September 2019


294



Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua


Yang terhormat seluruh jajaran Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), serta tamu yang hadir pada hari ini untuk ikut berpartisipasi bahkan menjadi juri dan menjadi inspirasi bagi change agent BPPK. Ini adalah suatu bentuk event yang dibuat oleh BPPK, agak berbeda dari biasanya. Kita biasanya datang ke ruangan ini weekend untuk menonton film bioskop. Ternyata hari ini kita berkumpul dalam rangka untuk memberikan banyak sekali apresiasi terhadap hasil karya BPPK berupa film, tulisan, tayangan dan pemikiran. Dan juga untuk meningkatkan ownership sekaligus untuk anda semua sebagai change agent di BPPK agar memunculkan kepedulian mengenai pentingnya bagaimana mendesain pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kementerian Keuangan. Ini adalah salah satu misi kita untuk membuat Kementerian Keuangan sebagai salah satu knowledge institution.

Pada institusi Kementerian Keuangan kita ingin terus menerus secara sengaja, terorganisir, dan dengan sungguh-sungguh untuk membuat sebuah keputusan. Setiap kita melakukan tindakan, kita memiliki kesadaran penuh bahwa sebagai pengelola keuangan negara apa yang anda pikirkan, buat, dan putuskan, itu pengaruhnya kepada seluruh negara dan bangsa. Dan oleh karena itu, you cannot put lightly. Kesadaran yang diemban oleh kita adalah sesuatu yang penting membutuhkan kita untuk terus menerus belajar, terus menerus mempelajari apa yang telah kita putuskan. Kemudian secara terus menerus mengambil pelajaran dari apa yang sudah kita putuskan. Sehingga kita sebagai institusi mampu terus menerus memperbaiki keputusan dan tindakan serta perbuatan kita.

295

Negara kita sebagai negara berkembang, ada semacam sense bahwa kita ini terus menerus dalam situasi darurat. Sehingga kira selalu mempunyai alasan bahwa kita itu di-drive oleh emergency dan kedaruratan. Di-drive oleh kejadian, rather than we design, we plan, dan kita coba untuk meraih suatu tujuan. Tetapi, instead of planning, thinking, redesignning, memperbaiki kebijakan dan keputusan kita, kita terus menerus di paksa dan di-direct oleh kejadian-kejadian. Inilah yang merupakan suatu esensi dimana saya menganggap pentingnya knowledge institution. Dan kemampuan kita untuk menggunakan seluruh keputusanan knowledge dan activity kita dalam rangka untuk perbaikan. Karena itu akan mengubah secara fundamental dari kita yang tadinya driven by event and emergency menjadi driven by planning, thinking carefully, dan improvement. Hasilnya pasti berbeda. Coba anda perhatikan, saya kasih contoh mengenai film Annual Meeting yang barusan. Rasanya ini adalah sebagai salah satu momen bagi Indonesia. Dan menggambarkan bahwa kalo Indonesia bersama-sama dan bersungguh-sungguh melakukan kalibrasi. Pada tahun itu, Indonesia menghadapi tuan rumah Asian Games, Paragames, Annual Meeting, dan satu tahun sebelum pemilu. Jadi its quite a very time a moment for kita sebagai suatu bangsa.

Mempertaruhkan reputasi Republik Indonesia untuk menjadi host Annual Meeting, banyak orang yang tidak sadar dan tidak peduli. Banyak yang melihat dari berapa jumlah uang yang dibelanjakan untuk menjadi host itu. Jadi untuk suatu event saja, anda bisa lihat dari berbagai dimensi orang akan bereaksi. Keputusan suatu bangsa untuk menjadi suatu host pasti sudah ditimbang baik dan buruknya. Pemerintah Indonesia tahun 2014, memutuskan kita harus menjadi tuan rumah annual meeting. Waktu itu mempertimbangkan kita sudah pernah mengalami krisis, bangkit, dan saat ini Indonesia termasuk negara yang dianggap memiliki kinerja yang baik. Jadi banyak sekali pelajaran yang bisa kita share. Dan untuk menjadi host itu berarti juga menunjukkan kita masuk dalam era atau fase yang lain. Kita meninggalkan krisis masa lalu dan kita masuk pada suatu era untuk membangun Indonesia menjadi negara emerging yang established.


296

Dan juga kita ingin menunjukkan showcase banyak sekali kemajuan yang sudah kita peroleh. Kenapa hal itu penting? Karena yang terjadi Indonesia itu terjadi juga di negara yang lain. Banyak negara mengalami hal yang sama dan tidak semua negara bisa bangkit. Sering kita menganggap apa yang terjadi pada diri kita sendiri itu yang paling unik, khusus, dan tidak ada yang sama di tempat lain. Sehingga kemudian kita merasa yang paling menderita, paling tidak perform, paling jelek, dan segala macam. Perasaan seperti itu akan muncul apabila kita menjadi manusia dan bangsa yang hanya melihat diri sendiri. Persepektif kita tidak terbuka, perpesktif kita tidak melihat secara luas. Dunia itu diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, bahkan tidak hanya satu bumi ini. Penciptaan itu bahkan mencakup berbagai planet yang lain. Pada konteks ini, kita baru sadar ternyata kita one among, kita satu diantara 192 negara. Kita kemudian melihat apa yang bisa dipelajari dan apa yang bisa kita berikan ke yang lain. Perasaan dan keinginan seperti itulah yang membedakan kita.

Saya berharap Kementerian Keuangan sebagai suatu institusi yang sangat penting untuk mengelola keuangan republik Indonesia, dapat diisi oleh orang-orang yang bisa berpikir seperti itu. Orang-orang yang tidak picik, yang tidak melihat kepada dirinya sendiri, yang merasa tidak pernah cukup, bahkan lebih parah lagi orang yang tidak pernah peduli bahwa yang dipikirkan dan perbuat ada pengaruhnya kepada orang lain. Kalau Kementerian Keuangan diisi sama orang-orang yang memiliki perspektif bahwa hidup bersama sebagai makhluk sosial memiliki interaksi, namun sebagai institusi negara, anda memiliki pengaruh yang sifatnya sangat hulu kepada seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena anda terletak di hulu, maka pengaruhnya sangat banyak.

Peranan dari BPPK menjadi penting. Saya terus terang mungkin only among a few Indonesian yang kebetulan menjadi Menteri Keuangan dua kali di dua periode. Dan oleh karena itu, perspektif dari saya unik. Sejak awal saya sangat menyadari pentingnya momen-momen history di Kementerian Keuangan itu di-capture. Saya mau kasih contoh yang konkrit. Saya masuk menjadi Menteri Keuangan tahun 2005 akhir. Saya bersama keluarga hendak menonton bioskop pada sabtu pagi di Washington DC. Terus saya mendapatkan telepon dari Jakarta bahwa saya diminta datang ke Indonesia untuk diwawancara menjadi menteri. In short, saya kemudian masuk ke dalam kabinet, menjadi Menteri Bappenas dan kemudian menjadi Menteri

297

Saya ingin teman-teman BPPK untuk menjadi orang-orang yang kreatif. Anda adalah change agent.


298

Keuangan. Anda bisa bayangkan, seseorang yang dari pure academic tiba-tiba harus memegang tanggung jawab sebagai seorang menteri. It is so different. Anda harus memimpin dari institusi tersebut. Saya memimpin di Bappenas yang hanya 1.000 orang pindah ke Kementerian Keuangan yang waktu itu jumlahnya 40.000 orang. And then I ask, apakah ada manual book untuk menjadi menteri? Have you ever imagine, how am I supposed to run this institution? Why I am telling you this? Because you are in BPPK. It is actually your job to make that manual. Sehingga menteri yang akan datang, apabila dia datang sudah tahu pola kerja dengan membaca manualnya. Jadi waktu itu saya hanya membaca Undang-undang Keuangan Negara saja. Dan itu scoop-nya sebagai Menteri Keuangan is just like runnning your country. Karena definisi keuangan negara adalah seluruh penerimaan, belanja negara, aset negara, dan waktu 2005 itu adalah first time kita untuk menjalankan Undang-undang itu.

The reason I am telling you this adalah untuk memberikan kalian suatu contoh nyata bagaimana knowledge and knowledge capture is so essential. Negara kita banyak sekali knowledge, dimana knowledge capture nya di neglect. Sehingga negara ini akan suffer dari berapa lama seseorang itu belajar. Orang belajar untuk diri nya sendiri itu tidak apa-apa, namun apabila orang ini belajar dan pada menit itu harus tanda tangan membuat keputusan for the country. Jadi bisa anda bayangkan, betapa pentingnya jika di Indonesia itu kita memiliki knowledge yang bisa kita capture. Dan knowledge capture itu bisa dipakai untuk diseminasi sehingga memunculkan proses belajar. Makanya kita menyebut dengan corporate university. Ini semacam lingkungan universitas dari korporasi institusi keuangan.

Kenapa waktu itu saya mengangkat dua Dirjen yaitu Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai yang totally from outside? Karena waktu itu temanya adalah untuk restore confident. Kita mencoba untuk melakukan reform, karena waktu itu saya sadar masuk ke Kementerian Keuangan sebagai institusi yang memiliki undang-undang baru, mempunyai mandat yang luar biasa penting, namun trust, confident, dan kredibilitasnya masih sangat lemah. Itu gara-gara krisis, failed, dan korupsi. Sehingga kita untuk rebuild the new institution, confident dan trust, you really have to menggunakan segala macam cara. Apa yang terjadi di Kementerian Keuangan mulai dari sebelum krisis, munculnya undang-undang keuangan baru, undang-undang BPK, undang-undang perpajakan di revised, itu semuanya adalah kejadian yang sangat penting.

299

Milestone bagi republik ini. Dan tiba-tiba saya menjadi Menteri Keuangan 2016. Waktu itu kita memang banyak membangun dengan reformasi, dengan membuat Standar Operational Procedure (SOP). Setiap unit harus ada SOP. Ini hanya untuk memberikan certainty services delivery kita. Namun, kita membuat setiap institusi itu reform untuk setiap unit.

Teman-teman BPPK sekalian, itu event-event yang luar biasa pada institusi. Fast forward sekarang saya menjadi menteri lagi, saya menganggap banyak kejadian yang kita lalui itu knowledge-nya masih disana. Dari zaman saya menjadi Menteri Keuangan dulu, beberapa Dirjen sudah retired atau meninggal. Mereka itu menjadi pimpinan yang very critical mengubah Kementerian Keuangan. Makanya saya selalu mengatakan tolong knowledge capture dilakukan segera. Tidak harus membuat buku tulisan yang tebal. Dan oleh karena itu, tujuannya tidak hanya sekadar dokumentasi. Anda di BPPK harus mulai memikirkan, kalau kita mengajar mengenai pajak, beacuka, perbendaharaan, anggaran, kekayaan negara atau akuntansi secara umum harusnya knowledge content itu termasuk mendengarkan testimoni dari orang-orang yang sudah melakukan. Sehingga tidak hanya widyaswara saja yang sharing.

Saya ingin teman-teman BPPK untuk menjadi orang-orang yang kreatif. Anda adalah change agent. Kalau saya mengatakan anda sebagai agen perubahan, saya mestinya bertanya kepada anda dahulu, apakah anda tahu anda mau berubah dari apa menjadi apa? Saya khawatir anda hanya mempunyai title change agent tetapi tidak tahu tadinya apa mau berubah menjadi apa. Bagaimana anda bisa memberikan inspirasi kepada yang lain untuk berubah. Tujuan perubahannya itu untuk apa? Ini yang seharusnya anda define, saya ingin melakukan perubahan yang tadi nya ini berubah menjadi itu. Anda semuanya untuk bisa memiliki awareness dan menularkan virus perubahan itu, anda harus memiliki narasi yang jelas mengenai perubahan. Jangan sampai setiap kepala jawabannya berbeda-beda mengenai arti dari change agent. Saya mengharapkan Pak Rio dan tim tolong di-define secara clear, what is really what you try to change. Mengapa kita harus berubah? Berubah menjadi apa? Dan jadikan kalimatnya bukan menjadi kalimat birokratis untuk pencairan DIPA. Kalimat-kalimat yang tidak melekat dipikiran orang-orang. Buatlah menjadi suatu narasi yang komplit. Yang anda sendiri bisa connect, you personally can connect with that narasi. Dan kalau anda secara naratif bisa connect, maka anda bisa


300

Anda jika menjadi change agent, anda harus tahu bahwa environment itu dinamis. Dan yang menjadi target anda pun dinamis.

301

menceritakan tanpa harus liat teksnya. Karena it is just part of your story.

Saya saat menyampaikan narasi pada pidato saya, sangat jarang melihat teksnya. Meskipun saya punya speech writer dan Pushaka yang membuat teksnya, tetapi saat menyampaikan narasi, it is belong to me. Dan oleh karena itu, kalau saya menceritakan saya tahu kapan saya harus menekan, kapan saya harus jeda, kapan saya harus melucu, kapan saya harus memasukkan my personal, itu menjadi cerita saya. Karena saya connect dengan substansinya. Saya berbicara tentang akuntansi, laporan keuangan, revaluasi, LKPP, pajak, pelantikan, so you can connect with the story because you are owning that story. Sebelum berpidato, saya baca dahulu apa yang telah disiapkan oleh tim speech writer, kemudian saya mengerti narasinya seperti ini, and you feel ownership. Oleh karena itu, memberikan values, menceritakan anda itu penting, kenapa anda harus sukses, leadership anda matters, narasi tersebut akan masuk kepada orang-orang yang saya sampaikan. Anda sebagai change agent harus mempunyai attitude seperti itu. Change coming from within. Bisa dipaksa dan inspire dari luar. Tetapi the sustainable, authentic, systematic, and long lasting change is always coming from within. Jadi kalau anda tidak percaya kepada agen perubahan, jangan menjadi agen perubahan. Nanti malah anda akan menjadi agen anti perubahan. Pertama cara berbicaranya sudah tidak kredibel, bahasa tubuhnya tidak menyenangkan, bagaimana bisa convince orang lain jika dirinya sendiri seakan tidak percaya dengan yang dikatakannya.

Saya senang anda semua belajar dari tamu yang diundang pada hari ini. Tamu itu tidak harus orang yang sukses, cari tamu yang meng-inspire hati anda. Dari ceritanya, pikiran dan hati anda tergerak. I connect with that story. Oleh karena itu, saya ingin the power of story, narasi, dan motivasi dari dalam penting sekali. Saya ingin di Kementerian Keuangan banyak sekali change agent yang militan seperti itu. Dia melakukan itu tidak hanya untuk menyenangkan eselon II nya. Anda menjadi change agent bukan untuk (Key Perfomancae Indicator) KPI anda saja. Apakah anda meng-influence orang, anda menciptakan motivasi baru ke orang, dan anda bisa menularkan virus keinginan berubah menjadi lebih baik? Itulah yang menjadi penting. Dan tolong bekerja tidak hanya dengan pikiran dan fisik anda, tetapi hati anda masuk kesitu. Bahasa tubuh kalian juga sangat mempengaruhi. Jadi saya ingin teman-teman di BPPK yang menjadi change agent itu menjadi penyebar virus baik. Dan harusnya anda mempunyai virus yang powerful.


302

Jika setiap hari anda bisa mengajak orang untuk berbuat dan menjadi lebih baik, itu akan sangat matters a lot.

Terakhir saya ingin sampaikan, pada konteks hari ini, dimana kita semuanya bekerja tetapi pada saat yang sama kita melihat perubahan dunia begitu cepat. Environment kita berubah dengan sangat cepat. Dunia ini berubah sangat cepat. Perubahan yang tidak pernah terbayangkan terjadi sampai terjadi, misalnya trade war. Jadi dunia berubah luar biasa cepat. Belum pernah terbayangkan Presiden Amerika bersalaman dengan Presiden Korea Utara, it is happening. Itu global environment. Belum kita berbicara tentang climate change dan digital technology. Perubahan itu terus menerus akan memaksa kita bagi suatu bangsa dan perekonomian untuk juga harus berubah. Kemudian kalau kita lihat di Kementerian Keuangan mayoritasnya adalah milenial, mereka dari kecilnya sudah digital native. Cara berpikirnya tidak sama dengan anda semua. Oleh karena itu, saya minta di BPPK change agent, janganlah menjadi robot-robot yang hanya satu template dan melakukan itu. Anda jika menjadi change agent, anda harus tahu bahwa environment itu dinamis. Dan yang menjadi target anda pun dinamis. Oleh karena itu diperlukan untuk terus menerus memperbaiki content-nya, message-nya, dan instrumennya. Core value-nya tetap sama yaitu integritas. Tetapi how you are to present apa itu arti integritas pasti akan berbeda konteksnya.

Saya harap teman-teman di BPPK bisa terus mengadaptasi dan men-develop serta terus menerus memperbaiki berbagai konten untuk bisa lebih connect kesemuanya. Terakhir saya ingin menyampaikan bahwa institusi Kementerian Keuangan yang sangat besar, kebutuhan untuk terus menerus memperbaiki training, reskilling, knowledge dan enhancement itu sangat besar. Mestinya mindset untuk menciptakan itu harus terus menerus diperbaiki, termasuk di STAN. Dan untuk itu kalian semua tidak boleh menjadi orang-orang yang berhenti belajar. Haus pengetahuan, haus informasi, haus ilmu kemudian diletakkan di konteks Kementerian Keuangan. Itulah yang ingin saya sampaikan, sekali lagi selamat kepada kalian semua untuk menjadi change agent. Jadilah betul-betul penerang di keluarga Kementerian Keuangan. Anda semua jadilah orang yang bisa membawa perubahan yang fundamental. Dan tentu saya berharap anda semua menjadi orang yang bisa menginspirasi siapa saja yang anda ajak bicara untuk mengubah Kementerian Keuangan menjadi a better institution,

303

a faster institution, a more competent, a more profesional dan bisa menjadi institusi yang bisa sama dengan institusi di dunia. Oleh karena itu, visi Kementerian Keuangan yang bisa menjadi penggerak ekonomi bangsa menghadapi era yang semakin maju. Selamat bekerja dengan pikiran dan hati anda. Selamat bekerja dengan semangat, semoga sukses, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita semua. Terima kasih.



304

305

Dinamika PKN STAN

21


306

PKN STAN29 September 2019


308




Om swastiastu Namo budhaya

Salam kebajikan

Yang saya hormati, seluruh jajaran eselon 1 yang hadir pada pagi hari ini untuk bersama kalian semua yang baru masuk di PKN STAN menghadiri acara yang merupakan tradisi PKN STAN yang sangat baik, yaitu dinamika PKN STAN. Saya dengar dari Pak Rio bahwa tema pagi hari ini adalah kebudayaan Indonesia. Saya ingin berterima kasih, boleh tepuk tangan kepada senior kalian yang memilih tema kebudayaan Indonesia. Hari ini, 2.667 mahasiswa baru di PKN STAN, yang tadi disampaikan Pak Rio adalah kurang dari 2% dari 133.000 orang yang mendaftar di PKN STAN dan anda diterima. Jadi anda adalah, kalau bisa dikatakan, tidak hanya juara di antara 5% orang, tapi malah kurang dari 2% dari seluruh orang yang mengikuti proses ini. Kalian boleh dan harus bangga atas pencapaian tersebut. Ini luar biasa. Pada saat ini, lebih dari 20 juta anak seusia kalian yang juga sedang merintis untuk masa depan hidupnya, sebagian dari mereka adalah lebih dari 133.000 pelamar di PKN STAN dan yang kita terima adalah kurang dari 2%-nya, jadi paling tidak anda semuanya telah mendapatkan posisi untuk memulai masa depan kalian.

Kenapa waktu kalian masuk PKN STAN ada proses dinamika? Proses dinamika tahun ini, kita memilih topiknya adalah kebudayaan Indonesia? Karena ini adalah suatu tema yang dirasa makin penting. Saya yakin dari kalian yang duduk di depan saya ini berasal dari hampir seluruh bagian Republik Indonesia, mana yang berasal dari kepulauan Sumatera? Mana yang berasal dari Kalimantan? Mana yang dari Sulawesi? Mana yang dari

309

Papua, Nusa Tenggara, dan Maluku? Ada yang berasal dari Bali? Ada yang berasal dari pulau Jawa? Dari sini saja sudah menggambarkan bahwa kalian adalah miniatur Republik Indonesia, betul?

Kalian dibesarkan dari keluarga-keluarga yang berbeda-beda, kalian dibesarkan dari sekolah-sekolah yang berasal dari lingkungan sosial yang berbeda-beda. Dan yang berbeda-beda itu tidak berarti yang satu lebih baik atau yang satunya lebih buruk. Kita berbeda karena kita menjadi kaya oleh perbedaan itu. Kita berbeda tidak berarti yang A lebih baik dari B. Kedua huruf itu merangkai ABC sampai Z menjadi suatu huruf yang kemudian bisa menjadi berbagai bentuk ekspresi kata dan kalimat. Sama seperti kalian.

Kalian berasal dari berbagai tempat di Indonesia yang berbeda-beda, tidak berarti yang satu lebih baik dari yang lain. Namun kalian bersama-sama saling berkombinasi, maka kalian bisa merangkai kata-kata dan kalimat yang menggambarkan hebat dan bagusnya Republik Indonesia. Itulah makna Bhinneka. Kalau kalian sering menyebut Bhinneka Tunggal Ika saat kecil dan seperti diingat saja, maka maknailah pada saat ini, bukan hanya diingat-ingat, tapi juga diresapi dan dipahami, ternyata saya sekarang satu kelas dengan orang yang berasal dari daerah yang sama sekali berbeda, tapi kami bisa berkawan. Mana dari bea cukai? Pajak? Akuntansi? Manajemen keuangan? Jadi kalian yang berasal dari berbagai tempat di Indonesia, berbeda sekolah dari berbagai daerah, sekarang kalian tiba-tiba menjadi satu kelompok yaitu kelompok pajak, bea cukai, akuntansi, atau manajemen keuangan. Dan kalian ada di keluarga besar yang nanti akan menjadi pengelola keuangan negara.

Apa artinya mengelola keuangan negara? Satu keluarga pengelola keuangan negara. Kalian memiliki satu prasyarat untuk menjadi pengelola keuangan negara. Salah satu di kelompok kalian pasti nanti akan ada yang menjadi bendahara? Yang kalian pilih menjadi bendahara kan pasti karakter pertamanya itu jujur. Itulah yang kita selalu sebut integritas. Kalian tidak akan memilih seseorang yang menjadi bendahara kalau kalian tahu dia


310

memiliki reputasi suka mengambil uang yang dikelolanya. As basic as that. Sangat mendasar dan kalian menerapkannya pada aktivitas sehari-hari. Walaupun tidak semua menjadi bendahara kelompok, kalian nanti akan menjadi keluarga bendahara negara. Kalianlah yang memegang fungsi bendahara negara Republik Indonesia. Hari pertama kalian mendaftar di PKN STAN, hari pertama kalian masuk di PKN STAN, hari-hari pertama kalian mengikuti aktivitas dan perkuliahan, kalian tidak boleh lupa bahwa kalian telah dengan sadar masuk dan ingin menjadi bagian dari keluarga bendahara negara. Ini adalah kekayaan dan seluruh keuangan negara yang dikelola oleh kita semua, maka sifat kejujuran yang tadi kalian jawab adalah merupakan sikap awal atau sikap dasar yang tidak boleh kalian lupakan. Kalian ingat itu, apapun yang terjadi. Itu adalah sikap dasar dan sikap awal yang tidak boleh luntur dimakan usia, yang tidak boleh luntur ketika kalian menambah ilmu, tidak luntur karena kalian mendapatkan jabatan. Justru semakin anda berusia, mendapatkan ilmu, dan nantinya akan menjadi orang yang mendapatkan jabatan, maka sikap dan karakter kejujuran harus semakin tebal dan makin kuat.

Saya senang hari ini juga kalian semua duduk secara kompak dan saya dengar dari Ibu Sumiyati bahwa kalian main cublak-cublak suweng, betul? Dan kalian juga tadi memainkan permainan rangku alu bambu, betul? Itu permainan dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Ini sebetulnya merupakan suatu simbol kepada kalian semua di setiap bagian daerah di Indonesia. Kalian memiliki apa yang disebut budaya, sesuatu yang menggambarkan martabat, akal budi dari daerah masing-masing. Dan melalui budaya, kita mengajarkan nilai-nilai kepada generasi ke generasi. Saya tidak tahu lagu cublak-cublak suweng itu ada sejak kapan, tapi dari saya kecil sudah menyanyikan lagu itu. Dan sekarang saya sudah menjadi eyang, saya menyanyikan untuk cucu saya. Apa sebetulnya yang ingin kalian wariskan dari generasi ke generasi itu? Tidak hanya sekadar lagunya, tidak hanya sekadar permainannya, tidak hanya sekadar bahasanya, tapi di setiap gerakan, nyanyian, lagu, dan berbagai macam tari tersembunyi berbagai macam filosofi dalam dari setiap masyarakatnya. Dan kita hidup di Indonesia ini benar-benar dianugerahi oleh sebuah masyarakat yang memiliki nilai budaya dan seni yang berbeda-beda. Betapa kita mendapatkan suatu anugerah yang luar biasa, betapa kita tinggal di sebuah negara yang begitu indah di mana setiap suku, setiap daerah, setiap etnis, memiliki karakter budaya, value, dan ekspresi yang berbeda-beda. Itu adalah perbedaan yang indah, itulah keindahan yang saya harap bisa memunculkan sikap apresiasi.

311

Di sinilah kalian punya semangat anak muda, kalian punya kreativitas, kalian punya ide, kalian punya kecerdasan, kalian akan belajar untuk bisa mendharmabaktikan kepada Republik Indonesia.


312

Kalian menghormati ada satu suku yang memiliki ekspresi yang berbeda dengan yang lain. Kalian menghormati ada yang menggunakan baju yang berbeda. Kalian menghormati dan bahkan mengagumi perbedaan tersebut yang menggambarkan betapa ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa itu indah.

Saya harap semua mahasiswa STAN, baik yang sekarang ini sedang mengikuti dinamika angkatan pertama juga para seniornya, kalian menyadari bahwa itu adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang kalian harus pelihara. Itu titipan kepada kita sebagai umat manusia. Kebudayaan yang berbeda adalah menggambarkan kekayaan yang luar biasa. Kita perlu menanamkan rasa tersebut karena di masyarakat kita muncul suatu tendensi atau tanda-tanda kalau berbeda itu berarti dia tidak sama dengan saya. Oleh karena itu, dia pasti lebih buruk dari saya. Ada yang memaknai perbedaan itu adalah sesuatu yang bisa dijadikan sumber perpecahan. Kalian melihat apa yang terjadi di Papua, hanya karena sikap, kata-kata, yang kemudian menyulut tindakan persepsi dan kemudian kecurigaan.

Republik Indonesia memiliki berbagai suku, agama, ras, dan etnisitas, itu tidak bisa kita bilang seandainya Indonesia itu semua suku sunda, suku batak, suku jawa, suku kalimantan, dayak, sulawesi, papua, maluku, bali, nusa tenggara. Kalian tahu bahwa itu adalah memang merupakan keluarga Republik Indonesia. Jadi jangan punya ilusi dan mimpi bahwa kalian akan tinggal di sebuah negara yang semuanya satu jenis atau homogen. Kalian memang diciptakan untuk tinggal di bumi Pertiwi Republik Indonesia di mana kita hidup dengan manusia-manusia yang berasal dari berbagai macam suku, agama, ras, dan etnisitas. Masing-masing memiliki budaya yang berbeda-beda, maka ini adalah anugerah sekaligus pekerjaan rumah sekaligus tantangan kalau kita tidak bisa hidup bersama, kita selalu mampu mencari alasan untuk bertempur satu sama lain, kita selalu mudah mencari alasan untuk pecah, kita mudah mencari alasan untuk saling memusuhi dan bermusuhan, kita mudah dan sangat mudah untuk bahkan saling membenci. Oleh karena itu, saya ingin menitipkan pada kalian semua, anak-anak yang sudah memiliki prestasi disaring dari lebih dari 133.000 atau kurang dari 2% masuk ke Politeknik Keuangan Negara STAN. Saya ingin menitipkan kepada kalian.

Perlu diingat bahwa kalian semua sekolah di sini dibiayai oleh uang negara dan uang rakyat. Kalian dibiayai oleh setiap rupiah yang kita kumpulkan

313

untuk menyelenggarakan negara ini, termasuk untuk membiayai sekolah seperti PKN STAN. Jadi saya titip kepada kalian yang baru masuk maupun yang sudah lulus maupun yang sudah jadi pejabat, jangan pernah kalian menjadi pengkhianat Republik Indonesia. Jangan pernah! Saya ingin dengar dari kalian. Kalian berjanji untuk setia kepada negara Republik Indonesia? Ini bukan janji kepada saya karena kalian sudah merupakan anak sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadilah pemersatu, jadilah perekat, jadilah orang-orang yang membentuk institusi yang terus menjaga Republik Indonesia karena dari sikap kalianlah merupakan cerminan dari sikap masyarakat Republik Indonesia. Kalian bisa mensyukuri anugerah kebhinnekaan dan kalian bisa menjawab tantangan agar Indonesia tidak mudah dipecah-belah dan menjadi bermusuhan. Kalian merupakan generasi yang saya titipkan kepada kalian kesatuan, persatuan, dan saling menghormati perbedaan itu. Ini bukan kuliah supaya kalian mengetahui dan mengingat-ingat, tapi ini adalah suatu percakapan yang saya ingin kalian resapi, kalian pahami.

Kalian disatukan dari manapun SMA-nya provinsinya, kalian sama kerennya. Beda provinsi, beda orang tua, beda sekolah, kalian semuanya sama kerennya sudah masuk PKN STAN, betul? Kalian bangga masuk sini? Ada yang menyesal masuk PKN STAN? Kalau kalian bangga berjuang masuk PKN STAN, kalian memang berhak untuk bangga. Oleh karena itu, kalian sebetulnya baru saja mengalami bahwa yang di sebelah kiri-kanan kalian, depan-belakang kalian, adalah berasal dari berbagai bagian dari Indonesia, namun kita tetap satu. Kita semua disatukan dengan satu cita-cita membangun Indonesia untuk menjadi negara yang besar, maju, bermartabat, adil, dan makmur. Itulah cita-cita kalian yang menyatukan kalian. Kalian boleh berbeda dari berbagai daerah, namun kalian punya satu sikap dan satu cita-cita. Kalian juga disatukan dengan satu sikap yang tadi kalian kalian sudah jawab, yaitu kejujuran. Kalian mencintai Republik Indonesia ini sebagai suatu ladang untuk berbakti. Di sinilah kalian punya semangat anak muda, kalian punya kreativitas, kalian punya ide, kalian punya kecerdasan, kalian akan belajar untuk bisa mendharmabaktikan kepada Republik Indonesia.

Jadi saya ingin menyampaikan selamat kepada kalian semua, anak-anak dinamika PKN STAN 2019. Selamat atas diterimanya kalian di PKN STAN 2019. Selamat datang di keluarga keuangan negara. Kalian merupakan bagian dari keluarga pengelola keuangan negara. Walaupun kalian


314

Selamat mengukir masa depan kalian dan masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia.

315

masih mahasiswa, sikap kalian tidak boleh berubah. Kalian akan menjadi profesional yang unggul, profesional yang punya kompetensi, profesional yang punya kejujuran dan integritas untuk menjadi bagian dari pengelola keuangan negara di Republik Indonesia.

Oleh karena itu, selamat belajar, selamat menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, dan jawab tantangan zaman kita. Tantangan dari zaman kalian, selain teknologi yang semakin maju, teknologi digital yang bahkan mungkin akan menggantikan berbagai fungsi di Indonesia dan di seluruh dunia, teknologi robot otomatis yang bisa menggantikan fungsi-fungsi pekerjaan. Kalian juga dihadapkan pada tantangan dunia yang semakin kompleks, dinamika dunia yang makin kompleks. Kalian juga dihadapkan pada tantangan Indonesia di mana generasi seperti kalian ini jumlahnya puluhan juta memiliki mimpi dan harapan yang tinggi yang harus semuanya diberi kesempatan. Kalian menghadapi tantangan di mana masyarakat sekarang mudah sekali dipecah-belah oleh informasi.

Tantangan-tantangan inilah yang kalian harus jawab dan hadapi, sambil kalian belajar ilmu pengetahuan menjadi pengelola keuangan negara yang hebat dan tangguh. Kalian menjadi punggawa-punggawa negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan bahwa saya percaya bahwa kalian akan bisa menjawab tantangan tersebut. Terima kasih. Selamat belajar. Selamat menempuh karir. Selamat mengukir masa depan kalian dan masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Terima kasih.



316

317

Olimpiade APBN 2019

22


318

Aula Dhanapala1 Oktober 2019


320

Bismillahirohmanirohim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Namo buddhaya.Salam kebajikan.

Yang saya hormati Pak Wamen dan seluruh jajaran eselon 1 yang hari ini hadir dalam rangka melihat hasil pertandingan Olimpiade APBN di tingkat SMA. Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Anggaran dan BPPK (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan) yang merupakan dua institusi bersinergi untuk membuat Olimpiade APBN. Tadi telah disampaikan bahwa Kementerian Keuangan dalam rangka mensosialisasikan, mengedukasikan, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai APBN sebagai uang kita. Maka kita menggunakan hastag ‘Uang Kita’. Sosialisasi Itu kita lakukan dengan berbagai cara, ada melalui sosial media, bahkan sampai ke pendidikan usia dini anak-anak yang bahkan belum TK, dan juga melalui ‘Indonesia Mengajar’ yang biasanya itu di level sekolah dasar, sampai dengan sekarang membuat Olimpiade.

Kita ingin menyampaikan kepada masyarakat melalui berbagai macam cara, dari penerbitan buku setiap bulan bertemakan APBN Kita yang mengangkat isu-isu khusus, sampai menyampaikan kepada media mengenai perjalanan APBN setiap bulannya, dan juga memberikan infografis. Saya senang hari ini kita bertemu dengan para finalis dari 1.466 SMA yang ikut. Bahkan ada yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tapi juga sekolah menengah atas di Jeddah. Ini menggambarkan antusiasme dari anak-anak SMA untuk bisa berpartisipasi dalam olimpiade APBN kita meningkat luar biasa. Tahun lalu belum sampai ribuan, masih ratusan yang ikut. Dan saya yakin kalau nanti kita upload di sosial media lebih banyak lagi, pasti akan ada puluhan ribu lagi yang akan ikut tahun depannya. Kenapa? karena anak-anak SMA ini adalah anak-anak yang memiliki peranan luar biasa penting.

321

Saya dulu SMA sama sekali tidak tahu mengenai APBN. Jadi kalian jelas generasi yang lebih maju atau progressing. Republik Indonesia senang karena setiap masa kita melihat generasi muda yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Kita semuanya berada dari generasi yang lebih dulu dari kalian. Kita dibesarkan di dalam zaman kita, yang waktu itu APBN bentuk dan transparansinya tidak seperti ini. Zaman saya dulu SMA, saya ingat setiap kali Pak Harto menyampaikan APBN di DPR. Dan karena waktu itu TV-nya hanya satu channel, namanya TVRI, maka kita semua melihat pidatonya itu. Kita mendengar angka demi angka disebutkan, tapi kita tidak punya ide itu angka dari mana, untuk apa, dan apa hubungannya dengan kita semua. Zaman berubah, fast-forward. Saya SMA itu tahun 70-an, sedangkan sekarang kalian ada di 2019 jadi banyak sekali bedanya. Dan dari tahun kita dulu di SMA sampai sekarang anda semua SMA, perubahan banyak sekali terjadi.

Kita pernah mengalami 97-98 krisis ekonomi yang melahirkan generasi reformasi. Kalian adalah anak dari generasi reformasi. Tahun 97-98 itu yang kemudian memunculkan permintaan agar Indonesia lebih transparan, demokratis, dan akuntabel. Kita harus bisa menjelaskan ke masyarakat dari mana uang diperoleh, untuk apa dipakai, dan apa pertanggungjawabannya. Itulah yang melahirkan era reformasi itu dengan undang-undang yang mengelola keuangan negara yang baru. Dari tahun 2003, Undang-Undang nomor 17, Undang-Undang nomor 1 tahun 2004, dan mengenai BPK, Undang-Undang nomor 15 tahun 2004. Itu trilogi undang-undang yang menggambarkan pengelolaan keuangan negara berbeda dengan masa sebelumnya. Jadi kalian dibesarkan di dalam suatu era semenjak tahun 2003-2004 adalah rezim pengelolaan keuangan negara yang berbeda dengan zaman kami. Oleh karena itu, dari tahun 2003, undang undang keuangan tersebut baru berusia belum sampai 20 tahun. Bahkan kalau undang-undang pertama yang menggunakan undang-undang keuangan baru, Undang-undang APBN yang baru itu baru dimulai di 2005 karena 2004 itu transisi, jadi sebetulnya baru 14 tahun kita mengenal APBN seperti yang kamu lihat dan kamu kenal sekarang.


322

Apa esensinya bagi kalian semua yang ikut di dalam olimpiade ini?. Kalau kita mendengar hastag ‘uang kita’, ini sebetulnya menggambarkan secara sangat sederhana dan simple bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah anggaran untuk menyelenggarakan seluruh kebutuhan negara Republik Indonesia, mulai dari pusat dan daerah, dari nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, desa, bahkan sampai individual. Filosofinya mengumpulkan uang dari rakyat dan dari seluruh kegiatan ekonomi yang memang berkewajiban untuk menyetorkan pajak dan perpajakan. Uang itu adalah uang rakyat dikumpulkan melalui undang-undang.

Jadi anak-anak sekalian, teman-teman SMA sekalian, jadi anda tahu di dalam Kementerian Keuangan, kami selalu berusaha menjadi situs yang sinergi sehingga APBN bisa disusun secara berkualitas. Namun, Pak Rio sebagai Kepala BPPK, dia yang mengelola STAN dan juga pendidikan pelatihan yang sekarang secara giat untuk membuat Kementerian Keuangan menjadi knowledge institution. Ilmu dan pengetahuan serta informasi kita ingin bagikan seluas-luasnya karena kalau kita bagikan bukannya kurang. Itulah hebatnya ilmu. Ilmu itu semakin kita bagikan, bukannya semakin kurang. Beda jika saya punya uang 100, saya bagikan, ya habis. Kalau ilmu semakin kita bagikan, semakin menjadi lebih tinggi. Saya senang bahwa hari ini kita akan bertemu dengan para finalis olimpiade APBN tingkat SMA. Anda yang berdiri di sini adalah yang terunggul dari 1.466 sekolah.Finalis dari Regional 1 atau dari wilayah barat adalah SMA Negeri 6 Palembang. Finalis dari regional 2, terdiri dari Jawa, Bali, dan Kalimantan adalah SMA Negeri 1 Tabanan. Dan dari regional 3, yaitu Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua diwakili oleh SMA Al-Azhar Mandiri Palu. Baru saja terkena musibah bencana masih menghasilkan SMA yang masuk dalam finalis olimpiade APBN.

Sedangkan untuk para semifinalis, saya juga ingin menyampaikan selamat di luar dari 3 SMA ini, yakni di regional 1 yang masuk dalam semifinal adalah SMA unggulan CT Foundation Sumatera Utara, SMA Darma Yudha Pekanbaru Riau, SMA Negeri 1 Sungailiat Kepulauan Babel, serta Madrasah Insan Cendekia Kota Batam Kepulauan Riau. Inilah para semifinalis dari regional 1. Selamat dan saya mengagumi pencapaian Anda semua.

Regional 2 yang masuk ke dalam semifinal adalah SMA 1 Singaraja Bali, kemudian Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong Banten,

323

Kalau di dalam olimpiade, kita menggunakan spirit citius altius fortius. Citius lebih cepat, altius lebih tinggi, fortius lebih kuat.


324

kemudian SMA Pradita Dirgantara Jawa tengah, dan keempat dari SMA Negeri 1 Sleman Jogjakarta. Dan untuk regional ketiga yang masuk semifinal adalah SMA Negeri 3 Poso Sulawesi Tengah, SMA Negeri MT Madani Palu Sulawesi Tengah, kemudian SMA Negeri 1 Majene Sulawesi Barat, dan yang masuk semifinal keempat adalah SMA Averos Papua Barat.

Jadi ini adalah satu pencapaian yang luar biasa dari anda semua sehingga masuk babak semifinal dan final. Saya sangat bangga bahwa anak-anak SMA sekarang pemahaman mengenai APBN luar biasa. Dari sini saja anda sudah menyisihkan dari 1.466 menggambarkan betapa ambisi dan keinginan anda untuk memahami sebuah instrumen dan kebijakan yang luar biasa penting bagi Indonesia. Itu akan sudah tertanam sejak anda di SMA. Saya berharap dan berdoa di antara kalian ada yang nanti menjadi pengganti bapak-bapak dan ibu-ibu yang di depan serta pengganti saya yang lebih baik. Saya juga berharap kalian semuanya sekarang menjadi salah satu ambassador atau duta APBN kita di antara generasi kalian saja. Sehingga kalian bisa mewarnai pembicaraan, perdebatan, diskusi dari mulai arisan keluarga sampai ngobrol di antara tetangga, WhatsApp grup, kalian masuk sebagai duta besar yang bisa menjelaskan APBN itu apa dan bagaimana. Karena terus terang masyarakat kita itu sekarang dibanjiri oleh informasi yang banyak sekali dan isinya biasanya sepotong-sepotong sehingga tidak bisa melihat secara utuh.

Orang bisa bicara tentang gajah, semua benar. Ada yang mendeskripsikan buntutnya, ada yang mendeskripsikan kupingnya, ada yang mendeskripsikan perutnya, ada yang mendeskripsikan gadingnya, ada yang mendeskripsikan hidungnya. Semuanya benar. Jadi kalau anda dengar masyarakat jadi sumber yang sah dan mereka bisa menggambarkan APBN itu sama seperti gajah tadi. Ada yang ngomongnya soal kukunya gajah terus, ada yang ngomong soal belalainya terus, ada yang perutnya terus. Dan kemudian angka-angka itu dan kalimat-kalimat itu dipakai untuk menyampaikan kepada masyarakat kadang-kadang dengan agenda yang berbeda-beda. Sering tujuannya adalah untuk tidak memberikan pengertian yang utuh sehingga masyarakat bingung bahkan resah. Yang paling meresahkan contohnya utang. Kenapa utangnya kok nambah terus, defisit APBN? Yang meresahkan kedua adalah korupsi, itu benar harus dijaga terus. Ada yang kemudian melihatnya hanya dari sisi pajak terus, apa-apa sekarang kok di pajakin. Katanya kita merdeka harusnya kita merdeka dari pajak? Ada yang terutama anak-anak muda yang sering travelling ternyata bea cukai kerjaannya periksa koper saya terus, jasa titipan dioprek oleh bea cukai. Ada

325

yang melihat kok aset negara dimana-mana, tapi itu tidak bermanfaat untuk masyarakat. Ada yang bilang Indonesia punya kekayaan melimpah ruah harusnya kita hidupnya sudah melimpah ruah. Ada yang lihat kenapa dana desa di kasih banyak-banyak tapi desanya tidak makmur-makmur. Jadi you can tell 1001 story about APBN.

Kalau ada cerita 1001 malam, maka APBN diceritakan dari hari pertama sampai hari ke 1001 itu tidak ada habisnya. Kalau kalian masih ingat cerita 1001 malam, yaitu dia ceritakan dari hari ke 1 sampai hari ke-1001 akhirnya pangeran dan putrinya saling jatuh cinta karena everynight you are telling story. Saya ingin kalian menjadi pencerita yang baik sehingga rakyat Indonesia knows what the APBN is. Bisa tidak?

Kalian ke sini sebagai pelajar yang pintar, cerdas, generasi muda yang jauh lebih maju dari generasi kami. Waktu SMA, kami tidak ada komputer. Kami tidak punya mobile phone, kita tidak punya internet sehingga kami hanya hidup dan mendapat informasi dari TV yang mempunyai satu channel, koran yang dicetak, dari buku pelajaran yang dicetak. Kalian sekarang punya banyak sekali channel sehingga memang kalian akan terus berlomba-lomba dengan berbagai macam informasi yang berasal dari sumber yang lain.

Kita menggunakan kata-kata olimpiade karena saya ingin menyampaikan dalam perlombaan ini sportivitas menjadi penting. Anda semuanya yang masuk dalam semifinalis dan finalis nanti bisa melihat “oh, saya rasanya sudah keren dan pintar ternyata ada yang lebih pintar”, ada yang bisa menyampaikan lebih baik, pemahaman saya bagus, tapi ternyata mereka jauh lebih baik dibandingkan saya. Inilah yang disebut semangat sportivitas untuk saling terus melihat dan berlomba untuk kebaikan. Kalau di dalam olimpiade, kita menggunakan spirit citius altius fortius. Citius lebih cepat, altius lebih tinggi, fortius lebih kuat. Perlombaan olahraga dengan jiwa sportivitas mencari siapa yang bisa lebih cepat, siapa yang lebih tinggi, dan siapa yang lebih kuat. Olimpiade APBN mengharapkan kalian menjaga jiwa dan semangat sportivitas dengan tadi citius altius fortius. Siapa yang bisa lebih cepat, menjawab dengan benar, melihat isu dan kemudian menghubungkannya dengan benar, siapa yang lebih tinggi skornya untuk bisa mendapatkan nilai lebih tinggi dan siapa yang lebih kuat di dalam menghadapi kompetisi dan kuat di dalam menjelaskan ke masyarakat sehingga kita tidak dikalahkan oleh informasi-informasi yang jelek dan parsial, informasi yang palsu, dan salah. Informasi-informasi yang sifatnya


326

Janji itu harus dipenuhi, salah satu instrumen yang penting di dalam memenuhi janji republik adalah instrumen APBN.

327

adalah hoax bisa kita kalahkan karena kita punya semangat lebih cepat, lebih tinggi, dan lebih kuat.

Selamat kepada kalian semua, jadilah duta besar APBN yang baik, juga di dalam menjelaskan bahwa APBN adalah uang rakyat. Kita kumpulkan, kita desain, kita belanjakan, dan kita pertanggungjawabkan setiap sen demi setiap sen. Dan itu kembali ke rakyat. Itulah yang disebut sebagai kontrak antara negara dengan rakyatnya, janji Republik Indonesia. Indonesia yang dilahirkan dengan janji untuk terus merdeka, berdaulat, bersatu, adil, dan makmur. Janji itu harus dipenuhi, salah satu instrumen yang penting di dalam memenuhi janji republik adalah instrumen APBN. Jadi kalian selamat sudah menjadi pendekar-pendekar yang memahami instrumen yang begitu penting, yang begitu critical, dan nanti kalian akan menjadi generasi penerus estafet kepemimpinan ke tangan anda yang kami semua akan bangga dan tenang karena penerus kita adalah orang-orang yang lebih hebat, lebih kuat, lebih cerdas, lebih cepat, lebih tinggi daripada kita generasi sebelumnya.

Selamat atas pencapaian anda. Selamat berlomba. Dan semoga anda akan menjadi penjaga Republik Indonesia yang tangguh dalam mengarungi masa depan yang penuh tantangan, namun saya yakin selalu bisa diatasi.

Terima kasih.



328

329

The Asset Manager 2019

23


330

Hotel Borobudur29 Oktober 2019


332



Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua

Om Swastiastu namo buddhaya, salam kebajikan

Yang saya hormati Bapak Dirjen Kekayaan Negara Bapak Isa, para jajaran dewan juri yang berasal dari swasta, seluruh hadirin yang kami hormati, serta para finalis terbaik. Hari ini kita bertemu kembali dalam rangka Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) terus-menerus mencoba untuk mensosialisasikan kepada seluruh jajaran pengelola aset negara, karena Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara. Di keuangan negara, aset negara yang ada dalam neraca Republik Indonesia nilainya lebih dari Rp6.000 triliun sebelum revaluasi nanti setelah direvaluasi kita akan mendapatkan nilai update terkini dari aset-aset negara, dari mulai gedung, tanah, kendaraan, jalan raya, jembatan, irigasi dan segala macam. Kita memiliki aset negara yang begitu banyak, Indonesia sedang giat membangun, terutama semenjak zaman pasca reformasi ini. Berdasarkan Undang-Undang Keuangan Negara baru, pengelolaan aset menjadi satu mata rantai yang tidak putus dalam pengelolaan keuangan negara.

Dulu kita selalu beranggapan dan memfokuskan 85%-90% pada APBN, berapa banyak kita bisa mendapatkan penerimaan negara dalam satu tahun, berapa banyak kita belanjakan dan berapa kita akan mendapat pembiayaannya. Setiap tahun hal tersebut berulang-berulang tanpa kita melihat bahwa apa yang kita belanjakan tiap tahun, tahun ini saja kita belanja hampir mendekati Rp2.500 triliun di luar belanja untuk gaji dan barang yang disebut belanja modal yang menjadi aset negara. Dan aset negara itu terakumulasi kadang-kadang taken for granted, jika sudah masuk buku, sudah dibangun dan sudah menghabiskan uang negara lalu dinikmati

333

saja, itu masih bagus kalau kita masih menikmati. Yang buruk adalah kadang-kadang sudah dibangun, sudah selesai, ya sudah tidak berpikir lagi apakah itu berguna atau tidak. Kita harus mengakui banyak sekali perencanaan penganggaran kita masih perlu diperbaiki. Usulan-usulan untuk pembangunan itu kadang-kadang tidak juga dipikirkan secara sangat matang. Pembangunan itu pada akhirnya akan menjadi apa, untuk apa, dan bagaimana pemanfaatannya, kecuali kalau kita berbicara tentang jalan raya, air minum, itu mungkin sangat nyata pemanfaatannya. Di pembangunan-pembangunan yang menghasilkan aset negara, kita juga sering kemudian menganggap begitu sudah selesai dilaporkan mission accomplished selesai, padahal aset-aset itu masih harus berfungsi dan dipelihara.

Kalau fungsi pemerintah berubah atau bahkan ada keputusan politik untuk memindahkan Ibukota, kita baru mulai tersadar bawa aset-aset negara ini akan menjadi apa, akan diapakan, dan bagaimana mengelolanya. Sebagian besar energi kita berpikir untuk membangun Ibukota baru sementara Ibukota lama dengan lebih dari Rp1.400 triliun valuasinya di DKI ini saja mesti harus dipikirkan. Saya selalu menyampaikan kepada teman-teman di Kementerian Keuangan dan saya harap ditularkan kepada seluruh kementerian dan lembaga, cara kita memperlakukan aset negara menggambarkan peradaban kita. Kita adalah sebuah bangsa yang hanya sekadar berusaha sangat keras pada waktu meminta anggaran untuk membangun. Meminta anggaran itu perjuangan karena kompetisi dengan berbagai tujuan yang lain, makanya upaya dan ikhtiar yang paling besar adalah berusaha mendapatkan anggaran terutama dari APBN atau APBD. Kemudian kita berhasil, maka kemudian usaha kedua adalah membangunnya, mengeksekusinya dan selesai. Kalau secara sikap, negara ini hanya berusaha keras mendapatkan anggaran dan membangun, lalu sesudah itu kita tidak peduli, taken for granted atau menganggap itu dengan sendirinya sudah selesai, maka itulah gambaran dari peradaban kita. Kita hanya sibuk berusaha mendapatkan alokasi dan membangun kemudian terlihatlah banyak aset-aset yang tidak terurus, itu menggambarkan bagaimana peradaban kita mengorganisasi diri kita sendiri, cara kita


334

menggunakan uang, membangun, memelihara dan bahkan cara kita waktu mendesain, membangun, dan memikirkan ini 1.000 tahun lagi nanti akan bisa dilihat anak cucu kita. Bapak Ibu sekalian keluar saja dari hotel ini dan melihat lapangan banteng yang dibangun oleh Daendels, masih tegak berdiri padahal jasad dan roh nya sudah tidak, dan sekarang masih menjadi suatu simbol.

Kita mencoba membangun dan memelihara kembali, inilah yang selalu saya sampaikan kepada teman-teman Kementerian Keuangan dan seluruh pemelihara pemilik menjaga aset negara. mindset kita memperlakukan aset negara itu menggambarkan kemampuan kita untuk menjadi bangsa yang produktif atau tidak. Kalau aset-aset itu dibiarkan pada saat perencanaannya, membangunnya, kemudian memanfaatkannya, memeliharanya dan menjaganya, itu tidak menjadi suatu siklus kesatuan sikap dan bangsa kita memiliki kelemahan yang harus kita koreksi. Waktu kita minta melakukan revaluasi aset yang sudah dua tahun ini dan BPK melakukan temuan, terlihat sekali kelemahan kita dalam mengelola aset. Ada aset yang tercatat dan tidak ada dan kita tidak pernah tahu itu kok tidak ada. Kalau yang tidak ada satu jalan kan aneh, pagar hilang kita bisa mengerti pagarnya mungkin jadi gedung, tapi itu saja sudah menggambarkan pada saat kita melakukan exercise revaluasi tidak hanya sekadar untuk meng-update value-nya, kita melihat banyak sekali kelemahan kita saat menjaga, menginventaris, dan memelihara aset kita.

Kedua, beyond just documenting, menginventaris dan menjaganya, yang lebih dari itu yang kita inginkan adalah aset-aset itu harusnya produktif. Di neraca, aset bukan liability, that is supposed to generated benefit kepada pemilik neraca itu. Kalau aset tidak produktif seharusnya menjadi liability which is yang sering terjadi karena kemudian menghasilkan banyak sekali biaya pemeliharaan. Jadi beyond just documenting, menginventaris dan menjaganya, kita juga harus mulai harus berpikir untuk membuat aset itu bermanfaat dan berguna. Dalam artian sangat sempit, kadang-kadang diartikan harus menghasilkan pnbp sewa karena setiap ruangan yang idle dia menjadi idle saja tidak menghasilkan. Saya sudah beberapa kali menyampaikan di banyak forum, negara-negara yang lebih maju, asetnya kerja untuk pemiliknya. Kalau di kita, aset kita mungkin Rp1.400 triliun di Jakarta, kita yang bekerja untuk aset itu, dipelihara tapi tidak meng-generate value manfaat yang melebihi dari biaya pemeliharaannya. Jadi kita bekerja keras mengumpulkan uang pajak hanya untuk melihara aset, bukan asetnya

https://en.wikipedia.org/wiki/Herman_Willem_Daendels

335

Jadi poin saya sekarang adalah bagaimana kita membuat aset-aset negara tidak sekadar kita bangun dan kita bukukan tetapi bisa menghasilkan manfaat.


336

yang menghasilkan ke kita. That is challenge, bagaimana kita bisa membuat aset itu bekerja untuk kita dan untuk bisa aset itu bekerja untuk kita, aset itu menghasilkan tidak selalu dalam bentuk uang dalam arti sempit, hasil bisa dalam bentuk manfaat ekonomi dan sosial yang di evaluasi. Oleh karena saya Menteri Keuangan jadi semuanya harus menghasilkan uang, tetapi bisa memberikan manfaat ekonomi dan manfaat sosial yang bisa kita lihat dan rasakan, that is something. Tetapi dalam konteks seperti itu kadang-kadang kita bisa men-generate income. Jadi poin saya sekarang adalah bagaimana kita membuat aset-aset negara tidak sekadar kita bangun dan kita bukukan tetapi bisa menghasilkan manfaat. Manfaat itulah yang harus diturunkan dalam cara kita mengelola aset.

Acara hari ini judulnya adalah aset manajer maka poin yang paling penting dari acara seperti ini adalah mindset dari para manajer pengelola aset itu. Saya berharap dengan acara-acara perlombaan seperti ini, kita tidak hanya memberikan pengetahuan, ceramah, atau pidato seperti ini, tolong jagain aset, jadilah manajer yang baik, itu asetnya di manage secara produktif, itu hanya kata-kata saja. How to manage aset harus menjadi sesuatu yang bisa di implementasikan. Cara kita untuk bisa memberikan ide bagaimana mengimplementasikan ide-ide sebagai manajer aset yang produktif, kreatif, dan inovatif adalah dengan membuat acara yang seperti ini. Saya senang dengan idenya bahwa kita memberikan asignment kepada seluruh peserta di mana kalau dengan adanya ibukota baru maka aset-aset di Jakarta itu mau diapakan. Di internal Kementerian Keuangan, saya sudah terus menerus menanyakan kepada Dirjen Kekayaan Negara, apakah kita siap atau tidak, do we have any ide?, ini mau diapakan? Jangan sampai kita nanti punya ibu kota baru terus di sana mengeluarkan biaya dan menimbulkan anggaran, namun disini kita juga masih punya aset yang harus kita pelihara juga. Maka saya senang di perlombaan asset manager batch kedua ini, dibuat simulasi beberapa gedung di Jakarta di lokasi yang relatif strategis, di Lapangan Banteng, Gatot Subroto, dan Thamrin.

Saya sering menyampaikan kepada Pak Isa, ini adalah gedung pemerintah kemudian sebelahnya gedung swasta, coba kita lihat gedung pemerintah ini setiap tahun selalu menghabiskan anggaran berapa dan yang swasta menghasilkan uang berapa. Itu saja sudah menunjukkan fungsi pemerintah tidak selalu bisa di kuantitatif tapi kalau lokasinya sama-sama di Thamrin sebelah-sebelahan yang satu menghasilkan triliunan dan yang satu menghabiskan ratusan miliar. Itu bisa memberikan pressure kepada kita

337

para pengguna aset. Kalian mempunyai kantor di sini you actualy cost a lot of money. Jadi kalau kalian hanya masuk duduk melamun dan menyusahkan banyak orang dan pulang lagi, itu it’s gonna be even more costly bagi republik ini. Times of oppurtunity inilah yang akan saya tularkan ke seluruh jajaran Kementerian Keuangan dan para pengelola aset.

Dengan demikian, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Ditjen Kekayaan Negara dan LMAN untuk terus-menerus menularkan sikap untuk menjaga, mengelola, dan memanfaatkan aset negara. Ini adalah titipan negara kepada kita sebagai pengelola untuk bisa dimanfaatkan. Pertanyaannya apakah kita bisa menjadi manusia-manusia yang bisa dititipkan? Yang memiliki kemampuan untuk menjalankan amanah aset untuk bisa kita jaga tetap dan bisa kita manfaatkan untuk seluruh rakyat Indonesia. Demikian yang ingin saya sampaikan, selamat kepada semua yang sudah ikut serta meskipun tidak masuk ke dalam babak final, artinya anda memiliki kepedulian dan ingin terus maju, ingin terus belajar dan ingin terus berinteraksi. That thing is very positif. Selamat kepada lima finalis yang nanti akan kita dengar dan siapapun yang nanti akan menjadi pemenang sebetulnya semua peserta ini is a champion already, thank you so much, terima kasih.



338

339

Rapimnas DJP

24


340

Gedung Marie Muhammad1 November 2019


342

Bismillahirohmanirohim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore dan salam sejahtera.

Om swastiastu. Namo buddhaya.

Salam kebajikan.

Yang saya hormati Bapak Dirjen Pajak yang baru Pak Suryo Utomo, Pak Awan sebagai staf ahli ditempatkan di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Pak Wakil Menteri Suahazil Nazara, Pak Dirjen Bea Cukai, Staf ahli bidang penerimaan dan seluruh jajaran direktur, kanwil, maupun seluruh pimpinan kepala kantor dan kepala badan pengkajian, kepala Pusat Pengelolaan Data dan Dokumentasi Perpajakan (PPDDP), seluruh pejabat eselon 3 peserta rapimnas DJP sekalian. Pertama-tama kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT karena kita diberikan nikmat karunia hidayah waktu dan kesehatan untuk bisa berkumpul pada sore hari ini di kantor DJP untuk melakukan rapimnas. Dan hari ini juga bertepatan dengan kita melakukan estafet pergantian pimpinan di DJP dari Bapak Robert Pakpahan kepada Dirjen Pajak yang baru Pak Suryo Utomo.

Kita melakukan pelantikan ini di dalam minggu di mana kita baru saja memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-91 dan hari oeang yang ke-73. Jadi minggu ini adalah Minggu yang sangat berarti dan bersejarah sehingga saya harap untuk seluruh pimpinan DJP bisa meresapinya tidak hanya sebagai satu momen yang lewat begitu saja. Banyak hal yang kita bisa refleksikan dengan melakukan berbagai macam selebrasi atau peringatan dari mulai Sumpah Pemuda 91 tahun yang lalu, padahal usia republik ini 71 tahun, artinya para pemuda yang terdiri dari berbagai etnis dan suku berkumpul pada tahun 1928, mereka memiliki komitmen, aspirasi, dan janji untuk bersatu di bawah identitas Indonesia. Tanah tumpah darah Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia.

343

Momen itu saja kalau anda sebagai warga negara Indonesia dan bangsa Indonesia merefleksikannya. Ada banyak pemuda dari berbagai suku bersatu dan berikrar, itu inspiratif. Itu juga memberikan suatu kekuatan bagi kita, relevansi dari contoh moralitas dan semangat pemuda pada masanya. Ditarik ke depan pada hari ini 91 tahun kemudian, kalau anda mendengarkan Sumpah Pemuda, saya secara pribadi merinding karena saya merasa ada connection kepada sumpah itu. Bukan apa-apa, karena kita merasa komitmen untuk bersatu itu harus terus-menerus diikrarkan dan diperkuat karena itu bukan sesuatu yang taken for granted, bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada dan akan selalu ada tanpa kita semua ikut memeliharanya. DJP sebagai suatu institusi yang terbesar di bawah Kementerian Keuangan dan tersebar di seluruh Indonesia rasanya relevansi dari Sumpah Pemuda seharusnya sangat besar.

Bulan lalu saya ke Papua untuk menengok kantor bea cukai kita yang hangus terbakar dan kantor pajak yang mengalami kerusakan. Dengarkan aspirasi dari staf di sana dan anda akan bisa merasakan betapa kebutuhan atau keinginan untuk menjaga persatuan dan kesatuan itu selalu ada ujiannya, selalu diuji dari zaman ke zaman dengan berbagai macam cobaan, entah itu cobaan karena teknologi, identitas, dinamika geopolitik, namun itu bukanlah sesuatu yang seharusnya kita ambil sebagai yang pasti ada atau taken for granted. Itu yang ingin saya sampaikan sore ini di dalam momen kita memperingati hari sumpah pemuda. Saat yang sama, kita memperingati Hari Oeang ke-73. Secara simbolis kita juga merasakan bahwa peringatan itu mengingatkan kita bahwa kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia yang dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus tidak akan berjalan begitu saja tanpa kita semua di setiap zaman ikut menjaganya. Pada momen 73 tahun yang lalu, pilihan untuk menunjukkan kemerdekaan dan kedaulatan adalah dengan menerbitkan uang Republik Indonesia. Di situlah merupakan garis pemisah antara uang penjajahan dengan Republik Indonesia sebagai suatu negara dan bangsa baru yang memiliki kedaulatan dan oleh karena itu menerbitkan uang sendiri.


344

Soal hari pajak, saya tahu bahwa DJP mencari tahu fungsi perpajakan mungkin sudah ada bahkan sebelum Republik ada, betul? Karena memang DJP adalah salah satu alat kelengkapan penjajahan waktu itu sehingga deklarasi perpindahan atau hijrah menjadi Indonesia merdeka harus merupakan suatu proses mencari pemikiran untuk kita semua. Apa artinya negara Indonesia berdaulat, bersatu, merdeka untuk bisa mencapai tujuan adil dan makmur. Dari sisi peranan DJP, ini adalah suatu pertanyaan yang begitu relevan. Peranan DJP adalah identik dengan jatuh bangunnya Republik Indonesia. Identik artinya anda tidak terpisahkan dari nasib republik ini. Atau supaya lebih dramatis, nasib Republik Indonesia sangat tergantung kepada anda sebagai jajaran pimpinan DJP.

Supaya meresap dan dapat merasakan that your rule, your responsibilities, kehadiran, peran, dan tanggung jawab anda adalah identik dengan jatuh bangunnya republik ini. Maka saya senang hari ini sudah muncul tagline-nya “DJP kuat, Indonesia maju”. Itu tagline yang sangat tepat. Tadi di dalam saya menyampaikan sambutan untuk pelantikan Dirjen baru, Pak Suryo, saya mengingatkan Indonesia maju hanya akan terjadi apabila para pejabat, terutama pejabat yang memiliki fungsi begitu penting bagi jatuh-bangunnya republik ini harus mempunyai empat hal. Pertama, kompeten berarti anda punya substansi technical proficiency dan knowledge. Itu harus dimiliki. Tidak seharusnya seseorang menjadi pejabat hanya karena urutan, pertemanan, hanya karena tidak ada pilihan lain. Di dalam konteks DJP, saya mengharapkan Pak Suryo dan seluruh pimpinan dan jajaran kanwil, seharusnya di dalam membangun sistem karir dan membangun kualitas sumber daya manusia di DJP, aspek kompetensi knowledge adalah menjadi salah satu aspek yang penting dan menjadi syarat sehingga seluruh lini jabatan diisi orang-orang yang kompeten.

Karakter yang kedua adalah yang menduduki jabatan dan memiliki tanggung jawab penting di DJP harusnya adalah mereka yang memiliki mentalitas ikhlas melayani dan menjalankan tugas. Dalam jargon politik, istilahnya itu dihibahkan. Anda semua menghibahkan diri sendiri di jabatan tersebut. Karena di dalam kata ikhlas adalah komitmen untuk menjalankan tugas secara amanah dengan tanpa berpikir untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat pribadi dan kelompok. Keikhlasan adalah energi untuk memberi. Tidak mungkin Indonesia maju apabila pejabat-pejabat nya di dalam menjalankan tugas pertamanya adalah apa untuk saya? Apa untungnya untuk saya? Apa yang dapat saya peroleh dari posisi ini? Kalau insting

345

Memang berat sana-sini, namun tetap ada beberapa komponen cukup besar. Beberapa komponen mengalami tekanan sangat besar, beberapa komponen tetap tumbuh.


346

pertamanya seperti itu, lain sama sekali dalam menjalankan tugas. Tetapi kalau Anda semua menerima jabatan dan kemudian dilantik dari awal niatnya adalah saya mengikhlaskan diri sendiri untuk menjalankan tugas itu, maka bayangkan Republik Indonesia kalau di ruangan ini 514 orang dan seluruh pejabat eselon II, itu akan merupakan suatu kekuatan yang luar biasa.

Yang ketiga ini dikaitkan dengan urgensi. Bukan karena Presiden Jokowi ingin cepat, namun jika kita melihat Indonesia secara strategis, kita itu memiliki jendela yang makin terbatas untuk bisa membangun pondasi Indonesia menjadi negara maju. Jendela yang terbatas atau window of opportunity itu makin menyempit. Window of opportunity adalah bonus demografi. Jumlah populasi kita yang mayoritas muda karena kalau mayoritas penduduk kita masih usia muda produktif, maka ekonominya bisa tumbuh lebih besar, kemampuan dan kemungkinan tumbuh lebih tinggi itu lebih besar dibandingkan dengan daerah yang demografinya sudah didominasi oleh kelompok tua. Contohnya, Singapura itu demografinya shrinking sampai mereka punya program untuk meminta anak-anak mudanya kalau bisa jangan cuma kerja, kawin lah, punya anak lah, they have special program, honeymoon, tax break, support untuk anak, tetapi tetap populasinya shrinking. Ke utara sedikit, Korea, Jepang, China itu semua aging populations. Di barat ada Eropa. Artinya kita punya kesempatan. Apakah Indonesia akan terus di dominasi oleh demografi yang muda? Tidak. Karena secara natural nanti semakin ada knowledge, edukasi, economic opportunity, pasti akan terjadi perubahan dalam demografi. Kita hanya memiliki waktu kurang dari 15 tahun sebelum bonus demografi kita hilang, that’s why karakter ketiga pejabat di Republik Indonesia harus mampu bekerja cepat dan efisien, tidak birokratis, dia bisa fokus pada hasil dan betul-betul berpikir inovatif, kreatif, untuk memecahkan masalah dengan segera dan terus ikhtiar menyelesaikan atau mengatasi persoalan sehingga kita bisa bekerja lebih efektif, lebih cepat, lebih menghasilkan.

Keempat, karakter dari Indonesia bisa maju adalah apabila pejabatnya tidak mengkompromikan integritasnya. Dari atas sampai bawah, hulu sampai hilir, dari dirjen, menteri, presiden, sampai ke pelaksana AR pemeriksa. Saya menyampaikan tadi pagi untuk pelantikan dirjen pajak, tapi pesan itu relevan untuk semua jajaran Kementerian Keuangan. Oleh karena itu, saya ulangi lagi pada sore hari ini. Itu sebagai appetizer, jangan terlalu tegang. Sekarang baru main course-nya.

347

Bapak dan ibu sekalian kumpul di sini pada awal bulan November. Kita tinggal dua bulan di 2019 ini. Kemarin saya bertemu mengundang kanwil-kanwil dengan Pak Robert, Pak Suryo, Pak Awan, dan seluruh jajaran. Memang saya tidak mendengar seluruh kanwil, tapi dari yang menunjukkan atau memiliki portofolio yang cukup signifikan, tergambar bahwa penerimaan pajak kita sangat berat di 2019 ini. Berbeda dengan tahun lalu yang kalau saya ketemu para kanwil, mereka bertemu saya dengan kepala tegak. Hari ini agak menunduk dan banyak excuse-nya. Dari mulai LTO, PMA, Kanwil Jawa Barat, Jakarta Utara. Yang paling optimis saja bicaranya bagus tetapi Insya Allah 80-something. Kenapa begitu?

Pertama, pertumbuhan ekonomi memang mengalami tekanan meski kita terus-menerus coba melihat datanya. Tadi saya sampaikan ke Pak Wamen yang ketemu kepala BPS. Bagaimana pertumbuhan ekonomi? Memang berat sana-sini, namun tetap ada beberapa komponen cukup besar. Beberapa komponen mengalami tekanan sangat besar, beberapa komponen tetap tumbuh. Pertambangan sangat tertekan, ekspor-impor mengalami tekanan oleh karena itu penerimaan kena ke pajak dan bea dan cukai. Di dalam struktur penerimaan kita, DJP yang menyumbangkan 70% dari penerimaan negara Rp1.577,56 triliun. Sebanyak 85% dari penerimaan pajak dikontribusikan oleh voluntary payment yang sudah ajek di dalam database kanwil manapun, KPP mana pun tahu ini kliennya yang biasa bayar sekian. Mereka sudah register dan mereka sekarang menyampaikan volume aktivitasnya turun dan oleh karena itu penghasilannya turun. Sehingga waktu ekonomi turun, penerimaan pajak juga turun. Kalau dari sisi makro ekonomi sebagai fiscal authority, saya mengelola ekonomi tidak hanya mengelola penerimaan pajak, ini sebetulnya kalau pajaknya turun, namun belanjanya tidak dipotong, kita melakukan counter cyclical. Namun komposisi dari penerimaan pajak 85% voluntary payment, 15%-nya ekstra effort, itu jelas menciptakan resiko apalagi yang ekstra effort-nya negatif growth 8,7%. Kok bisa ekstra effort negatif growth? Nanti Pak Yon yang jelasin karena angkanya dari dia.

Kalau negatif growth saya bayangkan pak dirjen menyampaikan sudah lengkap dan saya setuju semuanya masih banyak tantangan dalam penerimaan pajak, dari mulai AR, pemeriksa jumlah maupun kualitasnya, SOP-nya, cara kita meng-handle-nya itu perlu untuk diperbaiki. Kemudian database, data is mining so inportant maka DJP meminta adanya reorganisasi, maka kita sekarang sudah ada untuk sistem dan data. Jadi


348

Try to search everything. Kita reformasi. Kalian bilang sistem kita kurang, kita bangunkan core tax.

349

kalau ekstra effort tumbuh negatif 8,7% apa artinya? Apakah bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian sebagai kanwil dan kepala kantor liburan? Cuti? Atau tidak melakukan kegiatan? Aku tidak mengerti itu. Atau karena tidak ada data? Jadi itu adalah salah satu yang mungkin harus kita lihat. Apalagi Indonesia dikenal tax base kita masih terbatas 47.000.000 penerima NPWP, namun yang benar-benar membayar 12.000.000. Berarti tax base kita masih sangat tipis. Mungkin alasannya ada PTKP-nya tinggi, ada banyak yang final-final, ada yang exception. Memang Indonesia kalau dilihat ekonominya, yang menjadi penopang penerimaan pajak shrinking atau dikurangi. Namun saya hampir yakin yang tidak terkena exception ini pun kita masih belum collect properly. Oleh karena itu, yang disampaikan pak dirjen, pesan saya coba kerjain aja, tapi ukur. Kalau hanya mengerjakan tanpa mengukur ya saya tidak pernah tahu nanti tiba-tiba 2020 yang beberapa hari lagi, tidak tercapai. Tidak bisa dijelaskan.

Kalau saya menyampaikan apakah targetnya ketinggian? perasaan semenjak saya pulang ke Indonesia, saya negosiasi target sudah sering. Situasi hari ini hampir mirip ketika situasi saya pulang kemarin. Waktu itu, begitu saya pulang, pada hari kedua saya menjadi Menteri Keuangan lagi, saya undang anda semua di mezzanin. Kita bekerja sampai malam untuk menanyakan berapa short fall yang nyata. Tetapi hari ini rasanya semua top-down bottom up kita melakukan targeting, semua mengikuti dan sudah mendengar aspirasi. And we miss this one. Ada beberapa faktor penjelas, misalnya pertumbuhan ekonomi turunnya terlalu cepat, kita kaget juga. Itu mungkin menjelaskan sebagian karena memang hari ini prediksi perekonomian global itu tidak menggembirakan. Kalau pertumbuhan dunia itu hanya 3% itu secara teknik sudah masuk resesi. Memang kalau kita lihat faktor-faktor pendukungnya mengkonfirmasi itu. Itu bisa dijadikan excuse. Berubah arahnya cepat, dari 2018 yang peak tiba-tiba merosot terutama di semester kedua ini. Tetapi semester 1 pun penerimaan kita cukup tertatih-tatih. Jadi saya minta untuk 2 bulan ini walaupun kita tetap mempersiapkan. Kalau di 2 bulan ini penerimaannya short, target 2020 harus tinggi banget karena target sudah diputuskan pada bulan September yang lalu. Konsekuensinya sangat besar.

Beberapa hal ini yang perlu perhatian sudah diidentifikasi. Tadi sudah disampaikan oleh pak dirjen. Dari sisi organisasi, saya minta kepada Pak Suryo, Pak Awan, dan seluruh pimpinan. Ada masukan mungkin ekspansi kantor madya harus dipertimbangkan. Saya tahu banyak taxpayer kita


350

begitu dinaikkan dari pratama ke madya, dia menurunkan diri kembali. Cari cara untuk mencegah itu. Tadi pagi saya menerima Pak Ansari Ritonga. Dia bekerja selama lebih dari 57 tahun mengabdi di Indonesia dan dia pernah jadi dirjen pajak. Dia membuat buku tentang perjalanan karirnya. Dia menjadi kanwil pertama di Medan, kanwil kedua di Surabaya, kanwil ketiga di Jawa barat. Waktu di Medan, karena itu daerah kekuasaannya Pak Ansari, dia bisa menguasai, tapi itupun berdarah-darah. Dia cerita bagaimana wajib pajak di-backing oleh oknum. Ternyata ada kolusinya dengan internal pajak sendiri. Jadi di dalam kantor itu ada yang mengurus kadang-kadang dengan pensiunannya atau konsultan pajaknya. Itu kata pak Ansari sendiri. Saya penasaran apakah ini masih kasusnya sama? Saya tidak tahu. Coba Anda sekarang pikirkan, masa Indonesia nggak berubah dari tahun 80-an sampai 2019? Jadi ada wajib pajak yang dia bayar pajak sekadarnya atau bahkan dia tidak bayar pajak. Beliau berhadapan dengan seorang pengusaha yang sangat flamboyan dan dia kasih zakat dan kasih banyak sekali sedekah sehingga dia temennya banyak sekali dan dianggap pengusaha yang sangat dermawan. Tetapi dia tidak bayar pajak. Cara untuk bisa meyakinkan pengusaha seperti itu.. Saya yakin banyak kepala kepala kantor di sini yang juga menghadapi masalah yang sama dan pasti memiliki kreativitas atau cara berpikir. Itulah yang disebut extra effort.

Saya yakin teman-teman di sini yang benar-benar komitmen pasti menghadapi situasi seperti itu. Coba baca bukunya pak Ansari. Saya bukan promosi, tapi saya penasaran aja apa sih yang harus kita butuhkan lagi untuk suatu negara, suatu bangsa, sebagai Kementerian Keuangan atau DJP untuk bisa membuat DJP kuat, Indonesia maju. Try to search everything. Kita reformasi. Kalian bilang sistem kita kurang, kita bangunkan core tax. Saya minta itu dilaksanakan, Pak Suryo dan Pak Awan. Jangan meleset waktunya karena tidak ada ada alasan, ini pun sudah mundur. Bisnis proses kita perlu dirapikan agar jangan setiap pemeriksa punya style sendiri-sendiri, AR punya interpretasi sendiri-sendiri. Hari ini, kalau bapak dan ibu lihat instagram-nya DJP yang memuat Pak Robert dan Pak Suryo sebagai dirjen baru, lihat komennya. Banyak yang ngasih selamat, tapi ada juga komen yang nyeletuk semoga dengan dirjen pajak yang ini tidak ada lagi pemeriksa yang datang. Omset saya cuma 50 juta, tiba-tiba saya harus bayar pajak 600 juta. Celetukan-celetukan seperti itu menggambarkan mereka masih menghadapi uncertainty mengenai apa sih yang menjadi guidance kenapa saya harus bayar pajak berapa? Bagaimana cara menghitungnya? Itu tantangan 40.000 lebih karyawan kita, dengan peraturan yang sama tetapi

351

Tidak ada orang yang senang membayar pajak. Oleh karena itu, paling penting adalah mengurangi rasa painful membayar pajak.


352

cara menjalankannya bisa beda-beda. Tolong itu dirapikan. Peranan dari kanwil dan KPP menjadi penting.

Elemen yang keempat adalah integritas. Integritas itu penting, tapi dia necessary condition tapi tidak sufficient. Dia adalah syarat yang harus dan perlu, tapi tidak cukup. Saya memahami DJP dan Kemenkeu itu sudah 15 tahun lebih. Kita sering dihadapkan pada ada orang yang jujur banget, sembahyangnya khusyuk, orangnya baik banget, tidak korupsi, integritasnya baik, tapi ketika diletakkan sebagai kepala kantor, tidak bisa jalan. Jadi jujur dan baik harus ditularkan dengan kompetens, ikhlas melayani dan mampu bekerja secara efisien dan cepat serta tepat. Itu adalah sesuatu yang harus kita pupuk dan kita bangun. Saya minta DJP benar-benar memikirkan itu, Organisasi, manusianya, bisnis proses, sistem, dan pelaksanaannya. Karena kita dihadapkan pada tantangan yang tidak makin mudah. Teknologi digital mengubah banyak sekali kegiatan ekonomi, artinya kita membutuhkan lebih banyak lagi orang-orang yang kompeten dan cerdas di dalam menghadapi perubahan itu.

Begitu banyak pekerjaan rumah yang dihadapi bapak ibu sekalian, tentu saya berharap Pak Suryo di dalam memimpin DJP memunculkan leadership yang kolegial dan inklusif. Karena tadi saya garis bawahi yang disampaikan oleh Pak Suryo, tidak mungkin dirjen pajak sendiri melakukan tugasnya. Dirjen pajak identik dengan DJP, berarti seluruh jajaran harus bersama-sama. Kepemimpinan yang teamwork, inklusif, dan akuntabel sehingga semua kanwil dan kepala kantor atau direktur tahu kenapa dia harus bekerja, bagaimana harus bekerja, mengapa harus mencapai suatu target tertentu, dan apa konsekuensinya kalau tidak mencapai target untuk organisasi maupun untuk karirnya sendiri. Dan kita juga bisa mengidentifikasi persoalan secara bersama-sama dan mengatasinya bersama-sama.

Saya ingin menekankan dari sisi semangat dan moral value nya. Kalau seorang Anshari Ritonga dihadapkan pada pengusaha yang punya backing sampai di Jakarta, pengusaha yang punya backing preman atau tokoh agama, tapi beliau melakukannya, tidak gentar menjalankan secara proper ada emosional inteligent, tidak hanya asal gempur dan efektif. Efektif itu artinya yang bersangkutan akhirnya membayar pajak. Mungkin tidak ikhlas, tapi at least comply. Lebih bagus lagi kalau dia ikhlas karena paham pajak untuk apa. Tidak ada orang yang senang membayar pajak. Oleh karena itu, paling penting adalah mengurangi rasa painful membayar pajak.

353

Ke depan di 2020 karena tantangan akan semakin berat, bapak ibu sekalian, tolong terus bekerja secara erat. Data menjadi penting, target realistis, tapi juga extra effort yang bisa diukur menjadi sangat penting. Saya ingin menyampaikan beberapa inisiatif bapak presiden untuk mendukung Indonesia maju atau mencapai Indonesia maju melalui penciptaan kesempatan kerja dan investasi, yaitu kita harus mendesain policy agar investasi dan kesempatan kerja tercipta di Indonesia. Artinya, semua instrumen policy kita ditujukan untuk mencapai itu. Pajak merupakan salah satu tools yang penting. Oleh karena itu, akan ada inisiatif membuat omnibus law di bidang perpajakan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi Indonesia di dalam menciptakan kesempatan kerja dan menarik investasi. Di sini akan masuk tarif, ekonomi digital, sistem regional versus global, sanksi yang lebih masuk akal sehingga orang lebih compliance juga dari segi pajak dari deviden. Tujuannya agar Indonesia menjadi tempat yang lebih baik dan masuk akal dari sisi policy perpajakannya. Saya harap, dalam rangka menyiapkan itu, jangan sampai menciptakan syok di dalam sistem. Artinya seluruh kanwil dan kepala kantor terinformasi dan mengantisipasi. Jangan sampai muncul “berubah lagi peraturannya dan oleh karena itu saya tidak bisa mencapai target”. Kepemimpinan dari bapak dan ibu sekalian menjadi sangat penting.

Saya ingin menutup dengan mengatakan bahwa semangat dari jajaran DJP di dalam mencapai target penerimaan pajak sangat tergantung pada leadership bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian yang ada di ruangan ini. Leadership anda, motivasi yang diberikan, ketekunan, kreativitas, inovasi, kemampuan untuk memotivasi, kemampuan untuk mengayomi, itu semuanya adalah sangat menentukan karena kita belum memiliki sistem yang bisa menggaransi semua tax base jadi peranan leadership masih sangat penting. Oleh karena itu, tercapai atau tidak tercapainya memang bergantung pada personal leadership anda. Kalau ada tugas yang berat, sangat enak dan sangat rasional apabila kita jinjing bersama sehingga jangan bekerja sendiri-sendiri. Salah satunya menyampaikan target per AR itu adalah positif atau negatif. Silakan, saya tidak memiliki prescription, tapi saya menganggap bahwa membagi-bagi secara sangat kecil kepada setiap AR suatu target itu menyebabkan juga ketidak fleksibelan dan bahkan adanya potensi yang hilang dari penerimaan pajak.

Saya punya harapan sangat besar kepada bapak ibu sekalian. Kalau tidak ada target di AR, ya di KPP dong. Bukannya sama sekali tidak ada target, nanti


354

Tantangan yang besar dan kompleks jangan membuat Anda merasa kecil hati. Terus bekerja secara ikhlas dan amanah.

355

bisa hilang semua dong. Jadi caranya bagaimana DJP mengkombinasikan target Rp1577,56 triliun tersebut. Bagaimana anda membagi target yang besar itu dengan akuntabilitas yang bagus tapi tidak menimbulkan kekakuan. Itu tantangan yang anda semua harus pecahkan. Anda jangan hanya mengeluh di setiap AR atau setiap KPP. Bahkan ini sebetulnya tidak baru sama sekali karena di bukunya Pak Ansari ada. WP waktu dikejar, tahu kepala kanwilnya namanya Anshari Ritonga, dia langsung membangkrutkan diri dan pindah ke Jakarta. Jadi kalau orang Indonesia ingin menghindari pajak itu gampang, tidak perlu ke labuan atau Cayman Island. Cukup pindahkan KPP, maka hilang. Kok dari tahun 80-an sampai 2019 sekarang kok masih sama? Saya yakin 500 orang di ruangan ini tahu caranya mengatasi. Betul? Ya dong.

Coba atasi itu, jangan hanya menjadi keluhan. Kalian akan menjadi institusi yang bisa merespon terhadap masalah. Saya mendukung 100% apa yang anda mau, walaupun anda semua deg-degan kalau tidak mencapai target. Berikan saya apa saja yang anda butuhkan. Saya tahu presiden memberi dukungan penuh, wapres juga, dan para menteri juga selalu saya sampaikan bahwa kita membutuhkan dukungan seluruh stakeholder. Jadi, ditutup dengan selamat bekerja dengan semangat yang tinggi. Tantangan yang besar dan kompleks jangan membuat anda merasa kecil hati. Terus bekerja secara ikhlas dan amanah. Semoga Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa bersama kita di dalam menjalankan ikhtiar yang mulia bagi bangsa Indonesia. Selamat bekerja. Jadilah kebanggaan Republik Indonesia. DJP kuat, Indonesia maju. Selamat bekerja.



356

357

Sosialisasi TKDD

25


358

Gedung Marie Muhammad14 November 2019


360


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat siang dan salam sejahtera

Om Swastiastu Namo Buddhaya Salam kebajikan.

Yang kami hormati Bapak Ketua Badan Anggaran DPR RI Bapak Said Abdullah, para wakil menteri, pejabat eselon I, dan para pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan, para gubernur, wakil gubernur, maupun bupati dan walikota serta jajarannya, dan seluruh hadirin yang kami hormati. Siang hari ini kita bisa berkumpul untuk melakukan sosialisasi kebijakan pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa untuk tahun anggaran 2020. Ini dilakukan siang hari sesudah tadi pagi bapak presiden menyampaikan kepada seluruh kementerian dan lembaga serta diwakili oleh pak gubernur sebagai perpanjangan kewenangan pemerintah pusat di daerah mengenai DIPA dan transfer ke daerah dan dana desa untuk anggaran tahun 2020. Dari sisi waktu, ini tepat sekali menggunakan momentum penyerahan DIPA dan penyerahan transfer ke daerah dengan dana desa.

Sosialisasi ini diharapkan menjadi ajang bagi kita semua untuk saling mengingatkan dan menyadari bahwa instrumen APBN adalah instrumen yang luar biasa penting, tidak hanya dalam mengelola penyelenggaraan negara, menyelenggarakan program-program pembangunan yang penting bagi masyarakat, namun juga bagi kita untuk saling belajar dan mengingatkan untuk hal-hal yang perlu diperbaiki. Tahun 2020 adalah tahun yang penting karena merupakan tahun pertama dari penyelenggaraan RPJM 2020-2024. Pada RPJM ini, seperti bapak presiden dan wakil presiden sampaikan, fokus dari capaian dan program kerja dari kabinet termasuk ke daerah adalah membangun Indonesia maju. Tagline-nya adalah Indonesia maju jadi jangan berhenti apalagi mundur. Salah satu instrumen yang luar biasa penting di dalam mencapai tujuan Indonesia maju adalah APBN dan

361

APBD. Karena APBN dan APBD merupakan sumber daya yang dimiliki dan dipergunakan untuk menyelenggarakan kegiatan bernegara. Namun, yang paling penting adalah sumber daya yang digunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Mengapa ini menjadi penting? Karena kita semua tahu kondisi perekonomian tidaklah statis, selalu dinamis. Pada kondisi saat ini, dinamika perekonomian global dalam arah yang melemah. Adanya perlemahan perekonomian global yang kemudian berimbas masuk ke dalam perekonomian nasional, baik melalui jalur perdagangan, barang dan jasa, arus modal termasuk dana, dan juga dari sisi psikologis atau sentimen. Ekonomi Indonesia seperti dialami ekonomi negara lain, walaupun ada yang ingin tertutup, tidak pernah bisa bebas dari dampak ekonomi global. Tahun 2019 ini, ekonomi global diperkirakan hanya akan tumbuh di 3,2% jauh lebih rendah dari yang sebelumnya diperkirakan 3,9%. Dan bahkan lebih berat lagi, perdagangan internasional hanya tumbuh 1,5%. Ini adalah pertumbuhan yang paling lemah dibanding 20 tahun terakhir atau bahkan sebelum itu. Karena ekonomi dunia itu di dorong oleh perdagangan internasional antarnegara. Jadi kalau perdagangan internasional antarnegara melemah, pasti ekonomi di dunia mengalami perlemahan. Banyak negara yang bahkan ekonominya ada pada zona pertumbuhan nol atau negatif. Sehingga kalau Indonesia tumbuh 5% dengan inflasi tetap terjaga rendah dan pengangguran menurun, kemiskinan menurun, dan kesenjangan menurun ini adalah suatu yang harus dan patut kita syukuri. Suatu prestasi bersama yang berasal dari kerja keras seluruh pemimpin daerah dan kementerian lembaga. Saya berterima kasih dan menggarisbawahi bahwa kita harus bekerja lebih keras lagi.

Karena APBN dan APBD adalah penting, dia tidak hanya mengkontribusikan dari sisi belanja langsung. Dalam hal ini, pemerintah akan membelanjakan Rp2.540 triliun, dimana transfer daerah adalah Rp896,9 triliun. Angka ini sendiri penting, namun seperti belanja, begitu kita belanja Rp2.540 triliun, dampaknya ke dalam masyarakat itu multiply melalui suatu proses


362

multiplikasi. Uangnya kita belanjakan dalam bentuk proyek jalan, pasar, irigasi, atau bahkan transfer langsung ke desa atau ke masyarakat dalam bentuk sumbangan untuk masyarakat yang berpendapatan rendah. Uang itu tidak berhenti begitu saja cuma di satu titik. Uang akan dipakai untuk belanja lagi sehingga menimbulkan multiplikasi. Ini yang disebut multiplier effect yang tinggi. Semakin kita berbelanja dengan kualitas baik yang menimbulkan multiplier effect, maka ekonomi akan makin berdenyut.

Permintaan ekonomi kita yang terdiri dari rumah tangga untuk konsumsi, investasi yang dilakukan oleh para korporasi dan pelaku bisnis, pemerintah dalam bentuk belanja. Tiga belanja ini ditambah belanja dari luar negeri dalam bentuk ekspor, empat mesin pertumbuhan ekonomi ini harus didorong maksimal pada saat ekonomi global mengalami perlemahan. Kita sudah masuk ke dalam kelompok negara G20. Kalau dihitung dari GDP-nya, secara nominal kita masuk di peringkat nomor 16. Kalau menggunakan daya beli, kita masuk di peringkat 7. Jadi ini adalah negara yang ekonominya tidak kecil, penduduknya besar ekonominya besar. Maka kita punya mesin pertumbuhan yang cukup bisa diandalkan kalau suasana di luar kita memburuk. Kita berbeda dengan Singapura yang kalau ekonomi luar melemah, dia juga ikut. Tetapi Indonesia punya kemampuan untuk menjaga, inilah yang disebut resiliensi atau daya tahan ekonomi. Daya tahan ekonomi ini yang sangat tergantung dari pemerintah pusat dan daerah untuk tetap bisa mendorong konsumsi rumah tangga, investasi oleh korporasi, dan pemerintah melalui belanja yang baik. Maka bapak presiden tadi pagi menyampaikan, kita hanya bisa mencapai hasil yang baik kalau kita kerja bersama sebagai tim kompak antar kementerian lembaga serta antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Itu sangat betul dan sangat penting saat ini.

Kami akan terus berusaha untuk mendesain APBN dalam rangka untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan kita menjaga ekonomi dan memajukan Indonesia, namun di sisi lain harus tetap sustainable dan kredibel. Tugas pimpinan seperti bapak-ibu sekalian yang memimpin daerah adalah optimis dan percaya diri, tapi waspada. Saya tidak mengatakan optimis itu jumawa, kemudian kita menjadi careless. Kita optimis dan percaya diri, tapi waspada. Kita yakin, namun kita juga terus melihat faktor-faktor dan hal-hal yang bisa mengancam perekonomian kita. Itulah sikap yang terus harus diperlihatkan oleh seluruh pimpinan daerah.

363

Setiap daerah begitu beragamnya di republik ini.Namun kita menggunakan transfer sebagai sarana menciptakan ekualisasi.


364

Bagaimana APBN bisa menunjang optimisme, kepercayaan diri dan mendorong pertumbuhan ekonomi? Tadi telah saya sampaikan Rp2.540 triliun total belanja nasional. Yang dibiayai oleh penerimaan negara sebesar Rp2.232 triliun, defisit APBN tahun depan adalah 1,76% dari PDB. Ini termasuk defisit kecil, namun realisasinya bisa lebih besar sama seperti tahun ini di mana defisitnya harusnya 1,84% dari GDP, kita naik dari 2,2%. Tujuannya memang untuk mendorong ekonomi supaya tumbuh tetap menjaga momentumnya. Dari belanja itu, transfer ke daerah adalah Rp856, 9 triliun. Transfer keuangan ke daerah dan dana desa. Kalau dibandingkan tahun ini yang kemungkinan realisasinya Rp814 triliun, berarti untuk tahun depan ada kenaikan 5,2% dari GDP.

Peranan Bapak Ibu sekalian dalam menggunakan dana transfer ini sebagai faktor pendorong ekonomi daerah dan mengurangi kemiskinan serta menciptakan kesempatan kerja adalah luar biasa penting. Presiden menggunakan tema Indonesia Maju karena berfokus pada cipta kesempatan kerja dan memberikan dukungan kepada usaha menengah kecil dan mikro. Berarti kita harus tahu bagaimana strategi menggunakan setiap rupiah yang ditransfer untuk menciptakan kesempatan kerja, mendorong kualitas sumber daya manusia, dan memperbaiki dari sisi produktivitas, competitiveness, ekonomi, dan terutama usaha kecil menengah. Kita lihat dari APBD yang Rp850 triliun tadi, Dana Bagi Hasil (DBH) untuk tahun depan sebesar Rp117,6 triliun. Ini adalah lebih tinggi 14% dari tahun ini yang sebesar Rp103 triliun. DBH untuk tahun 2019 akan dianggarkan untuk menyelesaikan sebagian dari kurang bayar yang terjadi sampai dengan tahun 2018.

Sebagai Menteri Keuangan, kami harus selalu menjaga angka penerimaan yang tidak pasti. Setiap rupiah yang kita kumpulkan ada dari upaya jajaran pajak, bea cukai, dan penerimaan anggaran bukan pajak, namun ada juga faktor lain seperti harga minyak, batubara, kelapa sawit, nilai tukar, dan daya beli masyarakat. Itu semua mempengaruhi penerimaan kita. Sedangkan untuk DBH yang kita estimasi dalam APBN melalui kurs, harga minyak, dan gas ternyata selalu ada deviasi. Harga minyak yang kita asumsikan US$70 per barel, tiba-tiba menjadi US$50 per barel. kurs yang tadinya kita asumsikan Rp15.000 ternyata Rp14.000. Ini semuanya akan mempengaruhi nilai sebenarnya yang kita kumpulkan dan yang kita bagi hasilkan.

365

Sementara saya paham bahwa APBD juga perlu kepastian. Meskipun tahun lalu kita mengatakan secara jujur, seharusnya kalau APBN bergerak APBD juga ikut bergerak. Namun daerah tampaknya belum siap untuk ikut bergerak. Makanya Dana Alokasi Umum (DAU) yang harusnya dinamis, para gubernur, bupati, walikota lapor ke presiden menyusun APBD itu susah karena tidak pasti. Kalau naik, senang tetapi kalau turun kita tidak tahu cara mengelolanya. Jadi APBN dan APBD sifatnya tidak selalu fix, namun sesudah kita lihat daerah untuk mengelola APBD masih perlu ditingkatkan. Ini merupakan PR bersama kita. Hari ini semua resiko diserap pusat. Kalau sudah mendapatkan year fall, kita bayar di akselerasi. Karena penerimaan turun, kita akan cicil kekurangannya. Jadi kita harap kita akan terus melakukan akselerasi yang kurang bayar dan lebih bayar nanti akan dilakukan kalkulasi secara bertahap.

Untuk DBH, terutama yang cukai tahun 2020 ini, ditujukan untuk mendukung program jaminan kesehatan nasional. DBH cukai hasil tembakau diharapkan juga bisa mendukung program jaminan kesehatan nasional di daerah sehingga kita bisa menjaga program jaminan kesehatan nasional secara sustainable. Kita juga mengoptimalkan DBH sumber daya alam kehutanan dan dana reboisasi untuk rehabilitasi hutan dan lahan program kehutanan sosial dan pencegahan serta penanggulangan kebakaran hutan. Kita mengharapkan adanya link di dalam rangka untuk bisa betul-betul menggunakan DBH itu dalam rangka menciptakan pengelolaan sumber daya alam yang sustainable.

Tahun depan kita akan membagikan DAU sebesar Rp427 triliun, naik Rp9,3 triliun dari output tahun ini. Kalau kita lihat dari DAU dibaginya kepada seluruh daerah berdasarkan formula. Setiap daerah begitu beragamnya di republik ini. Namun kita menggunakan transfer sebagai sarana menciptakan ekualisasi, baik secara vertikal antarjenjang pemerintahan, pusat ke provinsi, kabupaten, kota, hingga bahkan kecamatan kelurahan dan desa. Serta ekualisasi horizontalanan pemerintah daerah. Karena dia merupakan instrumen yang harus menjalankan kedua hal ini, maka kadang-kadang Bapak Ibu sekalian merasakan kenapa saya hanya mendapatkan sekian? Karena equalisasi itu berarti yang sudah maju sekali memang akan mendapatkan transfernya lebih kecil dari yang tertinggal. Namun kalau daerah yang tertinggal itu tidak bisa mengeksekusi anggaran dengan baik, diberikan resource lebih banyak bukannya makin maju malah terperosok, inilah yang kita evaluasi terus. Kita akan coba untuk meningkatkan kekuatan


366

Jangan lupa, Indonesia maju hanya bisa terjadi kalau manusianya memiliki pendidikan, pengetahuan, skill dan juga karakter dan etos kerja yang baik.

367

kapasitas di daerah dalam bentuk sosialisasi. Kalau bapak-ibu sekalian mau mengirimkan timnya ke Kementerian Keuangan untuk belajar bagaimana bisa belanja dan mengelola keuangan, kami terbuka.

DAU adalah memberikan reward bagi pemda yang memiliki tingkat kemandirian pendapatan yang baik. Kita memberikannya dalam bentuk Dana Insentif Daerah (DID). Karena DAU memang instrumen equalisasi jadinya yang sudah baik otomatis dapatnya sedikit, tetapi kita kompensasi dengan DID. Kita memberikan afirmasi untuk daerah kepulauanm di mana bobot 100% untuk menghitung luas wilayah per tahun. Ini untuk mengakhiri debat mengenai yang kita urus apakah orang atau ikan. Misalnya di Jawa timur DAU ingin dihitung berdasarkan kepala per orang, tetapi di daerah timur Indonesia, kalau dihitung berdasarkan kepala orang maka dapatnya akan sedikit dibandingkan berdasarkan ekor ikan. Jadi Indonesia ini begitu beragam. Instrumennya satu, tapi harus mewadahi perbedaan yang begitu banyak di seluruh wilayah Indonesia.

Kita juga berharap DAU bisa memperkuat pembangunan infrastruktur seperti yang Pak Presiden sampaikan. Kita sekarang kerja sebagai tim. Kalau kita ingin membangun Labuan Bajo, maka Menteri PUPR akan membangun jalannya, Menteri Perhubungan membangun airportnya, pemerintah daerah juga diharapkan untuk saling melengkapi, kemudian Badan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pariwisata membuat event internasional sehingga bisa terbangun secara lengkap dan saling menunjang. Kita juga menyetarakan penghasilan perangkat desa dan anggaran gaji pemerintah dengan perjanjian kerja. Ini kalau menjelang pemilu menjadi persoalan. Kita ingin ini bisa diakomodasi dan dilaksanakan secara baik.

Untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik yang tahun depan mencapai Rp72,2 triliun ini juga naik hampir 10% dibanding output tahun 2019. DAK fisik, sesuai dengan namanya, adalah membangun infrastruktur yang sifatnya fisik. Kita berharap pembangunan infrastruktur fisik dan sarana prasarana pelayanan dasar akan bisa mempercepat pengurangan kemiskinan, termasuk penggunaan stunting atau kekurangan gizi di daerah-daerah. Kami akan terus mengharapkan di dalam DAK fisik ini bisa diukur kinerjanya dan oleh karena itu prosedurnya tergantung bagaimana kemajuan kinerja bisa dicapai sehingga dia bisa menggunakan anggaran tersebut.

Untuk DAK nonfisik yang jumlahnya mencapai Rp130,3 triliun di mana ini


368

meningkat Rp4,6 triliun dari tahun 2019. Tujuan DAK nonfisik adalah agar seluruh daerah memiliki tingkat dan kualitas pelayanan yang relatif sama dan setara sehingga rakyat kita merasa bahwa negara hadir dan dengan kualitas yang relatif sama. Ini berfokus pada sumber daya manusia dari segi pendidikan. Karena kita memiliki Menteri Pendidikan dan Menteri Kesehatan yang baru dan Menteri Pendidikan sekarang adalah kombinasi antara Mendikbud dan Menteri Pendidikan Tinggi, mungkin kita akan lihat bagaimana inisiatif beliau dalam mengefektifkan belanja-belanja pendidikan yang sebagian besar adalah dalam bentuk DAK nonfisik untuk bantuan operasi sekolah. Kita berharap nanti Mendikbud bisa berkomunikasi dengan daerah sehingga penggunaan anggaran pendidikan melalui DAK nonfisik bisa efektif meningkatkan kualitas pendidikan. Jangan lupa, Indonesia maju hanya bisa terjadi kalau manusianya memiliki pendidikan, pengetahuan, skill dan juga karakter dan etos kerja yang baik. Maka, semua fokusnya adalah manusia yang harus menjadi baik.

DID tahun depan mencapai Rp15 triliun naik 50% dari tahun ini yang hanya Rp10 triliun. Kita berharap bisa mengakomodasi berbagai insentif agar daerah betul-betul merasakan adanya reward terhadap apa yang dilakukan. Yang sering terjadi, para kepala daerah itu mengeluh DID-nya turun. Kalau DID naik, biasanya tidak ada yang komplain atau tidak pernah mengirim SMS terima kasih. Tetapi memang tidak usah terima kasih. DID itu memang prestasi, jadi itu bukan hadiah yang sifatnya bagi rata. Definisi dari prestasi memang dimodifikasi dan setiap daerah berlomba-lomba untuk bisa menjadi daerah yang berprestasi. Jadi kalau ada daerah yang mengatakan saya sudah bekerja, kenapa DID nya dahulu dapat Rp300 miliar sekarang dapat Rp5 miliar? Berarti daerah tersebut disalip oleh yang lain. Dunia ini bergerak terus. Presiden saja tidak sabar karena negara lain maju lebih cepat, maka pemerintah daerah juga harus terus berupaya untuk menaikkan kemampuan di dalam mendapatkan kinerja atau prestasi tersebut. Ini yang perlu untuk disadari sehingga kalau sudah WTP seharusnya dapat DID dong? Atau kalau kita bicara tentang jumlah kemiskinan, jumlah stunting atau kurang gizi, itu kita masukkan ke dalam kriteria.

Coba kalau kita lihat kriteria dari DID. Ada kriteria utama, yaitu WTP, penetapan Perda APBD, dan penggunaan e-government dan e-budgeting. Meski dengan adanya e-government dan e-budgeting tidak serta-merta semua urusan akan beres karena jika sistem itu masuknya garbage, keluarnya juga garbage. Paling tidak, sistemnya ada jadi nanti tinggal

369

Teorinya, kalau kita benar-benar memperhatikan rakyat kita, harusnya masyarakat tersebut bisa naik ke jenjang sosial yang lebih tinggi.


370

memperbaiki cara inputnya dan outputnya. Ada juga kategori kinerja. Pada kategori kinerja ini, kesehatan fiskal dan kualitas pengelolaan daerah masuk. Ada hal-hal baru, yaitu daerah kita berikan insentif supaya mulai kreatif melakukan pembiayaan. Ada beberapa daerah yang sudah tahu. Pemda Konawe membuat RSUD dengan KPBU. KPBU itu bisa membuat rumah sakit walaupun APBD-nya tidak cukup. Itu konsepnya bagus sekali. Beberapa daerah lain sudah diskusi, tapi 3 tahun hanya diskusi saja. Dulu alasannya pemerintah pusat susah, sekarang saya minta PT SMI untuk membantu daerah, tetap saja tidak jalan. Kadang-kadang diskusi dengan DPRD tidak mulus, daerahnya tidak siap. Jadi sekarang persoalannya bukan soal uang. Uangnya ada, tapi eksekusinya tidak jalan. Ini menyebabkan kecepatan kita tidak pernah optimal. Tolong Bapak Ibu sekalian, memang ini adalah proses politik yang harus baik, transparansi baik, tata kelola baik, namun juga agar eksekusi dan delivery-nya baik.

Ada juga yang mandatory spending tidak masuk karena ada daerah yang anggaran pendidikannya tidak sampai 20%, anggaran infrastrukturnya tidak sesuai, anggaran kesehatannya tidak juga. Padahal itu penting untuk masyarakat kita mencapai kualitas SDM yang baik, juga ketepatan waktu pelaporan. Ini masuk dalam kriteria baru di DID. Karena kita sedang ingin meningkatkan kompetensi Indonesia termasuk mengatasi defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan, maka ekspor dan investasi menjadi penting. Dua kriteria ini kita masukkan DID. Jadi daerah yang ekspornya banyak, terutama daerah yang berasal dari UMKM atau komoditas baru, investasinya naik berarti pertumbuhannya tinggi, kemiskinan turun, kesempatan kerja naik, itu kita masukkan dalam DID.

Jadi sekarang kriteria DID itu bergerak. Jangan nanti Bapak Ibu sekalian apalagi yang sudah veteran jadi kepala daerah berpikir kalao tahun lalu sudah dapat, maka pasti sekarang juga dapat. Itu belum tentu. Kita akan terus tingkatkan kriteria sehingga sesuai dengan kebutuhan Republik Indonesia. Kriteria lain kita tetap ada, yaitu pelayanan dasar publik, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat untuk pengentasan kemiskinan. Itu tetap masuk, dan kita tambahkan beberapa hal yang kita anggap merupakan faktor penting untuk menunjang kesuksesan program bapak presiden, yaitu Indonesia maju.

Dana Otonomi Khusus (otsus) dan dana tambahan infrastruktur dialokasikan Rp21,4 triliun ini naik Rp450 miliar. Penggunaan dana otsus untuk perbaikan

371

di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan penyalurannya berdasarkan kinerja. Untuk dana keistimewaan daerah Jogja dialokasikan Rp1,32 triliun meningkat 10% dari output tahun ini, terutama untuk memperbaiki kualitas kebencanaan, ketepatan penggunaan anggaran, dan memperkuat pelaksanaan dari evaluasi dan pemantauan.

Dana desa tahun depan Rp72 triliun naik Rp2,2 triliun dari tahun ini. Penggunaan atau alokasinya berdasarkan jumlah desa. Baru-baru ini, kita melihat mengenai desa fiktif atau desa siluman. Ini menggambarkan fenomena dan kita harus hati-hati karena sekarang dengan dana desa yang langsung transfer ke daerah atau ke desa itu, mulai muncul enterpreneur. Kalau begitu kita bikin desa saja biar dapat transfer dana desa. Kami bersama-sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan terus bekerja untuk merapikan database. Jika ada daerah yang ketahuan ada dana desa dan ternyata desanya tidak ada, kita akan bekukan. Kalau sudah terlanjur transfer, ya kita ambil lagi melalui pemerintah daerah. Kita berharap para pimpinan daerah betul-betul memiliki pengetahuan mengenai desa di daerah masing-masing. Lalu juga ada dana kelurahan, jadi desa dan kelurahan mendapatkan transfer dana. Berarti pada level grass root itu ada dana yang ditransfer langsung. Kemudian di atas itu, ada juga masyarakat miskin yang mendapat PKH dan kartu sembako, anak-anaknya mendapatkan kartu Indonesia pintar, keluarganya mendapat kartu Indonesia sehat. Jadi artinya itu ter-cover harusnya kemiskinan menurun karena desa tertinggal mendapatkan transfer lebih banyak. Jadi kalau Bapak Ibu sekalian betul-betul melihat, tahu masyarakat dan daerah anda sendiri, desa dan lurahnya di-cover oleh APBN, masyarakat miskin diberikan langsung dari APBN dalam bentuk PKH, kartu sembako, kartu Indonesia pintar, kartu Indonesia sehat, kartu kuliah dan kartu pra kerja. Teorinya, kalau kita benar-benar memperhatikan rakyat kita, harusnya masyarakat tersebut bisa naik ke jenjang sosial yang lebih tinggi. Sehingga kemiskinan bisa turun di bawah 9% tahun depan atau 8,5%, pengangguran bisa turun di bawah 5%.

Saya akan menutup dengan pesan mengenai pengelolaan. Pertama, APBD dan transfer ke daerah menyumbangkan 70% dari APBD. Ada daerah yang lebih kaya mungkin transfer ke daerahnya lebih sedikit, tetapi ada daerah yang kurang mampu transfer ke daerahnya lebih besar. Tetapi rata-rata seluruh daerah itu tergantung dari APBN sekitar 70%. Artinya, dana transfer


372

Meskipun dunia mengalami dinamika yang banyak, namun apabila kita bisa bekerja secara tim, bersama, koordinatif, kerjasama yang baik pusat dan daerah, maka hasilnya akan jauh lebih baik.

373

itu hanya akan bisa berarti dan menghasilkan apabila prinsip-prinsip pengelolaannya diperbaiki. Kami mencatat beberapa kelemahan. Satu, dari sisi efisiensinya yang kurang. Porsi belanja pegawai tinggi sampai 36%, kemudian penggunaan belanja barang dan jasa terutama perjalanan dinas. Kalau mau perjalanan dinas untuk sosialisasi setahun sekali saja, jangan wara-wiri. Kami dengan Mendagri dan menteri yang lain dan presiden minta untuk dikoordinir supaya menteri jangan sering koordinasi yang bergantian sehingga alokasinya 13,4% sendiri dari APBD, belum unit cost-nya juga lebih mahal. Per DM, ada beberapa daerah yang super tinggi jadi harusnya disamakan. Kalaupun ada, ada tunjangan kemahalan, tapi tidak ada daerah yang bahkan 5 kali lipat bahkan dibandingkan dengan DM pusat. Itu kan tidak benar. Kemudian, belanja jasa kantor bisa mencapai 17,5%. Jadi Bapak Ibu sekalian, kalau dilihat tadi belanja perjalanan dinas dan jasa kantor sudah 31%, itu belum pegawainya 36%. Jadi APBD-nya hampir 70% untuk mengurusi orang-orang Pemda. Makanya sisa-sisa itu hanya sedikit untuk rakyat.

Kami di pusat sudah meminta untuk meneliti belanja-belanja per kelompok tadi. Alokasi belanja di daerah, APBD-nya juga kita lihat kurang fokus. Program dan kegiatan itu bermacam-macam, padahal bapak presiden selalu mengatakan fokus aja. Beliau ketika menjadi Walikota Solo, dari 5 kepala dinas, hanya 2 yang dikasih anggaran, yang 3 tidak. Terus yang 3 mengeluh, dia (walikota) bilang sudah kamu duduk manis aja kan yang penting tetap dapat gaji, saya mau fokus ke yang dua ini dulu. Poinnya pernah dilakukan oleh pak Presiden Jokowi waktu masih walikota dan waktu itu kita semua tahu walikota solo sukses, malah jadi presiden. Kalau sekarang kepala dinasnya happy, tapi rakyat malah tidak happy, hasilnya tidak ada. Makanya mau 5 tahun ditambahin terus, tidak terasa hasilnya.

Kita juga berharap Bapak Ibu sekalian terus mempelajari inovasi di dalam pengelolaan dan pembiayaan APBD. Memang untuk menerbitkan surat utang di daerah, kami masih hati-hati walaupun beberapa daerah sudah siap. Ironisnya, daerah yang kaya itu yang paling siap untuk menerbitkan surat utang, padahal yang kaya itu tidak butuh utang. Sedangkan daerah kekurangan itu yang membutuhkan pembiayaan. Kami punya Ppecial Mission Vehicle (SMV) untuk membantu bapak-ibu sekalian. Kalau bapak-ibu ini instrumen Syariah, kita punya. Konvensional juga ada. Namun, ini dipakai untuk membangun infrastruktur, baik sosial maupun infrastruktur ekonomi untuk bisa mengejar ketertinggalan secara baik. Bisa jalan raya,


374

air minum, sanitasi, pasar, infrastruktur sosial seperti pendidikan dan kesehatan. Jadi tolong yang sudah pernah KPBU bisa saling belajar, apa yang dibutuhkan sehingga Bapak Ibu sekalian yang baru terpilih dan ingin mengejar ketertinggalan tidak perlu menunggu APBN dan APBD naik, tapi kita melakukan secara cermat. Tidak ugal-ugalan, tidak sembrono, tetapi membangun memang menggunakan inovasi pembiayaan sehingga masyarakat cepat bisa merasakan pelayanan yang lebih baik.

Untuk memperbaiki APBD, kualitas sumber daya manusia di daerah harus terus ditingkatkan. Kami dalam hal ini akan terus memperbaiki dari sisi regulasi dan penguatan. Peraturan Pemerintah nomor 12 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah mengatur melalui beberapa standar kegiatan dan satuan biaya. Tadi yang saya sampaikan, biaya honorarium, biaya perjalanan dinas, biaya paket meeting, biaya pengadaan kendaraan dinas, dan biaya pemeliharaan. Itu kita harapkan antar daerah tidak seperti bumi-langit sehingga tidak kelihatan bahwa suatu daerah memiliki satuan yang sama sekali tidak rasional. Kita juga akan mengatur bagan akun standar dalam APBD. Ini termasuk standardisasi dan simplifikasi kegiatan dan program. Saya masih akan terus meminta supaya ada penyederhanaan sehingga Bapak Ibu sekalian tidak pusing dengan akuntansinya. Pelaporannya dibuat sederhana, tapi mencerminkan informasi yang penting bagi rakyat sehingga rakyat tahu uang APBD nya untuk apa. Tentu kita akan terus mendorong kualitas SDM di daerah. Kalau Bapak Ibu sekalian mau pelatihan atau mengirimkan untuk magang di tempat kami, kita akan lakukan.

Seperti yang disampaikan oleh bapak presiden tadi pagi, saya menutup dengan menyampaikan bahwa tujuan kita untuk menciptakan Indonesia maju tergantung pada kita sendiri. Meskipun dunia mengalami dinamika yang banyak, namun apabila kita bisa bekerja secara tim, bersama, koordinatif, kerjasama yang baik pusat dan daerah, maka hasilnya akan jauh lebih baik. APBD sebagai instrumen untuk kebijakan fiskal memiliki peranan yang penting. Kita tentu berharap pemerintah daerah, pimpinan-pimpinan, memiliki komitmen dan leadership dalam menggunakan APBD sesuai dengan prioritas program nasional dan kebutuhan spesifik dari masing-masing daerah.

Terakhir, tentu saja APBD sama dengan APBN itu adalah uang rakyat kita. Jadi pengelolaannya selain hati-hati, akuntabel, tentu agar tidak dikorupsi

375

karena itu adalah musuh paling besar dari penyelenggaraan negara kita. Reformasi birokrasi di daerah diharapkan terus dilakukan dengan tidak menambahkan layer birokrasi seperti harapan presiden untuk dilakukan simplifikasi, tidak menambah berbagai macam jabatan atau mengangkat berbagai macam orang yang ternyata sebetulnya bukan itu fokus untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Tentu kami Kementerian Keuangan siap untuk terus mendukung dan membantu Bapak Ibu sekalian sehingga pada akhirnya kita mampu mencapai Indonesia maju, Indonesia yang kita semua bisa banggakan, Indonesia yang bisa kita wariskan pada anak-cucu kita dengan perasaan bahwa kita telah melakukan terbaik untuk generasi sekarang dan akan datang. Selamat bekerja. Semoga Allah SWT selalu memberi kemudahan rahmat dan hidayah kepada kita. Terima kasih.



376

377

Gerakan Suluh Kebangsaan

26


378

Ar yaduta19 Desember 2019


380

Bismillahirohmanirohim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat pagi dan salam sejahtera

Om swastiastu Namo buddhaya

Salam kebajikan

Yang saya hormati, Pak Mahfud MD dan seluruh sesepuh yang luar biasa hadir pada pagi hari ini. Mbak Alissa Wahid sebagai sekjen dan seluruh aktivis. Saya diminta hadir di sini untuk menceritakan pengalaman mengelola birokrasi dan terus memelihara semangat kebangsaan sebagai seseorang yang cukup veteran, sama seperti Pak Mahfud yang sudah beberapa kali menjadi menteri. Kalau sebagai Menteri Keuangan, kita memimpin sebuah institusi yang begitu penting dan strategis bagi negara Republik Indonesia. Saya selalu menggunakan kata ‘tulang punggung bagi Republik’ karena sebuah republik waktu lahir dengan sebuah ide besar, cita-cita besar, tidak mungkin tercapai tanpa ada keuangan negara yang baik.

Jadi saya ingin menceritakan pengalaman ini mungkin dalam 4 bagian. Yang pertama, motivasi dasar. Yang kedua, mengenai peranan dari institusi Kementerian Keuangan. Yang ketiga, bagaimana mengejawantahkan nilai kebangsaan itu. Nanti kami akan memberikan sedikit pengalaman yang pernah saya secara pribadi alami bersama seluruh birokrasi di Kementerian Keuangan. Kemudian yang terakhir adalah bagaimana proses ini terus berlanjut. Yang pertama mengenai motivasi dasar. Jadi waktu saya menjadi Menteri Keuangan waktu zaman Pak SBY, conversation mengenai kebangsaan tidak menjadi sesuatu cerita utama. Waktu itu saya menjadi Menteri Keuangan lebih bergulat agar keuangan negara lebih sehat lagi karena kita menanggung beban berat setelah krisis ekonomi 97-98. Jadi fokusnya membangun kredibilitas, kekuatan, kesehatan, dari keuangan negara sehingga fokusnya adalah lebih benar-benar pada capacity,

381

kompetensi, dan lain-lain.

Waktu saya diminta oleh Pak Jokowi untuk kembali lagi ke Indonesia untuk menduduki posisi yang sama sebagai Menteri Keuangan itu beda 6 tahun. Saya di luar negeri 6 tahun sebagai managing director Bank Dunia yang mengurus 134 negara client dan saya sudah travelling lebih dari 90 negara di dunia melihat bagaimana negara dunia semua berlomba untuk membangun negaranya menghilangkan kemiskinan. 6 tahun memberikan pelajaran yang banyak bagi saya sebagai policy maker, sebagai ekonom, dalam hal ini juga sebagai seorang yang memiliki tanggung jawab terhadap publik jadi sebagai public personal. Kita sangat sadar bahwa apa yang kita lakukan itu mengenai dan bisa berimplikasi pada publik. Kemudian saya kembali ke Indonesia tahun 2016, dan masih dalam suasana yang sama yaitu sibuk mengembalikan APBN kita menjadi berfungsi.

Pada saat saya kembali pun saya juga mengobservasi Kementerian Keuangan yang sesudah saya tinggalkan 6 tahun itu ada semacam ketegangan yang mungkin di bawah permukaan. Kelihatan jajaran saya itu menjadi secara lebih terlihat religiusitasnya. Jadi kalau begitu meeting, ada adzan, langsung salat berbondong-bondong. Dan tentu saja dari sisi cara berbaju, kelihatan seperti yang disebutkan oleh Pak Menteri Agama. Ini masalah sensitif dan saya akan sampaikan bahwa ini menjadi conversation di internal Kementerian Keuangan. Jadi appearance atau penampilan dengan identitas kalau yang beragama Islam dalam bentuk jenggot dan celana cingkrang. Bahkan untuk beberapa interaksinya itu menjadi lebih eksklusif atau terkotak-kotak. Kita merasakan betul, tapi juga ada ketegangan. Jadi implementasi religiusitas birokrasi itu tidak menimbulkan suatu ketenangan, tapi malah ada ketegangan di bawah permukaan. Dan suasana itu pada saat menjelang pemilu semakin mengeras karena adanya polarisasi dalam pemilu. Sehingga kami di Kementerian Keuangan yang ada 87.000 orang ini harus betul-betul sepakat untuk demokrasi. Jadi demokrasi itu berarti memberikan hak kemerdekaan kepada setiap individu untuk melakukan ekspresinya. Tetapi, di sisi lain kita juga memiliki kesepakatan


382

untuk menjaga persatuan dan kesatuan tadi. Persis yang dikatakan Pak Mahfud itu ada tension yang terlihat sekali, suatu pergolakan atau perjuangan di antara kita sendiri secara internal maupun institusional. Ini adalah sesuatu yang perlu untuk kita rekonsiliasi.

Yang kedua, ASN jelas secara undang-undang harus netral, namun implementasi netralitas pada pemilu dan di sisi lain mereka memiliki preferensi politik itu seperti apa? Itu juga sesuatu yang perlu dibicarakan. Karena kita bisa saja sebagai menteri bilang harus netral, tapi tidak memberikan konkretnya seperti apa. Karena di Kementerian Keuangan akan banyak sekali seperti yang saya sampaikan. Isu Kementerian Keuangan kadang tidak netral secara politik karena isu keuangan negara itu menjadi salah satu poin yang dipakai oleh kandidat untuk bertarung. Masalah pajak, masalah utang, dan macam-macam. Jadi kita mau netral seperti apa wong kita sedang menjalankan Undang Undang APBN. Itu kompleksitas, yang mungkin di tempat lain tidak terlalu nyata, tapi bagi kami itu nyata. Dalam konteks inilah saya merasakan sebagai pimpinan Kementerian Keuangan, dialog internal Kementerian Keuangan antara ASN birokrasi itu menjadi sangat penting. Kita bisa menyampaikan undang-undangnya bilang begitu, aturan begini, kamu harus begini. Namun, rasanya untuk isu seperti ini yang berhubungan dengan value. Karakter, sikap itu tidak bisa hanya dengan satu pidato atau dengan mekanisme pidato. Harus ada conversation. Jadi bagaimana kita memulai conversation?.

Kita memulai dengan mengembalikan motivasi kita sebagai suatu institusi dan anda semua ASN yang telah berikrar untuk masuk menjadi bagian dari institusi itu. Jadi dikembalikan lagi logical sequence-nya. Pertama, kita semua adalah bagian dari Republik Indonesia. Republik Indonesia lahir melalui suatu proses. Makanya dalam hampir semua pidato saya, saya selalu memulainya dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, karena walaupun di setiap upacara selalu ada tiga pembaca, yaitu Pancasila, pembukaan Undang-Undang Dasar, dan yang terakhir yang berhubungan dengan upacara waktu itu, kalau untuk upacara hari keuangan, maka ikrar mengenai keuangan. Tetapi yang dua itu, mengenai Pancasila dan pembukaan Undang Undang Dasar itu, selalu dibaca di upacara. Namun karena dalam suasana upacara panas, orang bahkan tidak bisa connect dengan apa yang dibaca itu. Pada suasana meeting, saya sering membuka pertemuan itu dengan mengingatkan kembali mengenai pembukaan UUD itu, karena itu adalah mengingatkan kembali mengenai siapa kita, sebagai

383

No one is asking you untuk masuk Kementerian Keuangan, kalian sendiri yang berjuang untuk masuk. Dan untuk masuk ke institusi ini kalian mulai dengan sumpah.


384

Indonesia, dan kenapa Indonesia itu dilahirkan. Sama seperti kalau saya sekarang sudah kelompok kolonial atau baby boomer. Saking sudah cukup lama hidup, kadang-kadang kita taken for granted, seolah kita lahir itu untuk apa, kita sedang menuju ke mana, padahal tidak juga. Kadang-kadang orang sudah sepuh pun tidak tahu dia mau ke mana dan kenapa dia waktu itu lahir. Jadi sama seperti kita menjalankan republik ini, saya selalu menekankan apa yang disebut estafetnya itu. Namun ide dasar awal kemerdekaan, kita perlu ingatkan dan resapi karena di setiap periode cara meresapi semangat lahirnya republik itu berbeda. “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai di gerbang pintu”, Saya itu menggunakan kata-kata ini untuk menyampaikan bahwa waktu para pendiri bangsa itu memproklamirkan, mereka memproklamirkan kita sampai di gerbang pintu kemerdekaan. Tidak berarti bahwa kita akan terus merdeka. Jadi menekankan kata estafet adalah dari gerbang pintu mencapai tujuan, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Republik Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan favorit saya adalah kata-kata ini, untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Saya sering menggunakan kata-kata ini, hampir semua awal pidato mengenai keuangan negara hanya untuk mengingatkan bahwa bahkan para pendiri bangsa kita yang waktu itu dalam kondisi totally miskin, tidak punya resources, belum punya ide Republik Indonesia seperti apa, tapi mereka mempunyai ide besar sekali bahkan ambisi ikut menjaga ketertiban dunia. Berdasarkan prinsip-prinsip yang luar biasa, kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Amazing kata-kata itu. Saya sebagai Menteri Keuangan kalau setiap membaca itu, bulu kuduk saya merinding. Bagaimana vision itu bisa lahir dan itu menurut saya adalah sebuah anugrah untuk Republik ini. Kita kadang-kadang taken for granted karena disuruh ngapalin itu tawar aja, tidak pernah kita pikirkan, rasakan. Dan ternyata waktu kita merasakan betul sebagai bagian dari negara ini, ini juga merupakan titipan, cita-cita, dan harapan dari para pendiri bangsa kita. Ini motivasi awal yang saya tekankan.

Kemudian, baru masuk kepada Kementerian Keuangan sebagai institusi pengelola keuangan negara, bendahara negara, apa relevansinya dengan cita-cita besar itu?. Di situ muncullah relevansi mengenai what kind of birokrasi ASN yang diperlukan untuk menjadi bagian dari institusi Kementerian Keuangan. Jadi menghubungkan antara tujuan besar republik dengan fungsi kita sebagai bendahara negara. Mungkin salah satu pidato

385

pelantikan saya yang cukup viral karena saya dengar di-forward ke mana-mana adalah waktu setiap saya pelantikan, saya menyampaikan kepada mereka semua. Pertama, waktu rekrutmen ASN baru dari STAN atau umum, saya mengatakan mereka berikrar atau menyampaikan janji alias disumpah. Saya membacakan sumpahnya, tapi sumpah nya bukan untuk saya. Setiap yang punya agama itu dikasih satu-satu. Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha di atas kitab sucinya masing-masing bersumpah sebagai bagian dari institusi keuangan negara. Mereka menyatakan setia untuk menjaga Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kemudian juga bersumpah tidak akan korupsi, konflik kepentingan, dan lain-lain. Saya selalu mengingatkan mereka, kalian ini sudah manusia dewasa kan? Membuat sumpah tidak ada tekanan, bahkan anda semua berjuang mati-matian, berkompetisi, mengalahkan orang lain untuk masuk Kementerian Keuangan. So it is your choice. No One is asking you untuk masuk Kementerian Keuangan, kalian sendiri yang berjuang untuk masuk. Dan untuk masuk ke institusi ini kalian mulai dengan sumpah. Dan sumpah itu sangat jelas mengatakan bahwa kita akan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Jadi saya mengatakan sebagai Menteri Keuangan, sebenarnya tugasnya gampang. Kamu sumpahnya kepada Yang Menciptakan kamu. Kalau kamu melanggar bukan kepada saya, tapi kepada Yang Menciptakan. Kalau kamu makhluk religius, apalagi kalau yang Islam 5 kali salat, bahkan tambah salat sunnah, ingin semakin religius, berarti kalian tidak akan melanggar janji kalian kepada Yang Maha Kuasa. Dikembalikan lagi dalam logika seperti itu. Kemudian, saya mengatakan karena anda makhluk dewasa, kalian sudah bersumpah dan sumpah itu adalah bukan kepada atasan kalian, tapi kepada Yang Menciptakan kalian, ya jalankan. Kenapa walaupun ada sumpah itu, kita mewujudkan eksklusivisme sebagai ASN? Bahkan ada kecenderungan untuk membenturkan kalau menjadi makhluk religius, kamu tidak bisa menjadi ASN yang setia kepada NKRI. Upaya untuk membenturkan kalau seolah-olah you have to choose between two. Itu kan tidak benar.

Pada konteks inilah kemudian kami membuat conversation. Percakapan ini saya ibaratkan di Kementerian Keuangan, percakapan itu apa maksudnya? Percakapan antarkeluarga. Jadi saat rapat pimpinan Kementerian Keuangan sesudah pemilu, saya menyampaikan saya semenjak jadi Menteri Keuangan sering dapat whatssapp. Bu di tempat ibu ada yang tidak percaya khilafah, HTI, ada dari ini, segala macam banyak sekali masukan. Saya mengatakan, saya sebagai pimpinan maka saya bertanggung jawab. Saya dapat masukan


386

Jadi kalau Anda masih menjadi pejabat yang Anda harus membawa tanggung jawab sebagai institusi negara, Anda harus behave sesuai itu.

387

seperti ini pasti ada maksudnya. Ini adalah fitnah? Kalau fitnah, kita harus bersihkan. Atau kalau ada asap pasti ada apinya. Ada tidak sih apinya di sini? Saya tidak melakukan prasangka sama sekali. Kenapa ada persepsi? Dan itu tidak cuma di Kementerian Keuangan, bahkan sampai di sumber (pegawai) Kementerian Keuangan, yaitu STAN, kita juga dianggap sangat systematically infiltrated katanya. Jadi kami membuat percakapan di antara pimpinan. Saya bilang “kalian kan sudah ada di puncak karir eselon I. Yang membedakan kalian dengan saya itu hanya garis takdir. Anda tidak jadi menteri, saya jadi menteri. Tetapi mayoritas anda dari awal masuk Kementerian Keuangan dan sekarang sudah ada di puncak karir atau bahkan nanti ada yang retired dalam eselon 2, jadi ini adalah posisi kalian di puncak karir anda. Arti dari puncak karir itu sesuatu yang sangat penting karena posisi mereka sebagai pimpinan Kementerian Keuangan. Saya selalu gunakan kata pimpinan jadi tidak hanya satu orang. Itu anda memiliki suatu tanggung jawab yang luar biasa, tidak hanya mengelola keuangan negara.

Saya mulai masuk pada kebangsaan tadi. Kementerian Keuangan memiliki 87.000 orang, kita merekrut dari seluruh Indonesia. Saya tanya eselon 2 ada tidak orang dari Papua? Tidak ada. Eselon 1? Kalau kita mau bicara tentang primordialisme atau identitas, tidak cuma suku, agama, tapi juga universitasnya mana. Jadi kalau kami sebagai Menteri mau mengatakan kalau anda bicara tentang inklusif institution itu artinya apa? Belum gender juga. Ada masalah korupsi, ada masalah persepsi bahwa Kementerian Keuangan diinfiltrasi dengan paham yang menurut badan penanggulangan terorisme itu eksklusif, intoleran, dan menjadi radikal. Saya mengatakan kepada mereka kalau saya diminta jadi Menteri Keuangan negara, saya diminta berbicara tentang uang negara, saya boleh lah cukup ahli. Tapi kalau berbicara tentang radikalisme, kita bicara tentang toleransi, kita bicara tentang eksklusivisme atau inklusivisme, saya tidak ahli, tapi saya punya intuisi. Dan anda semuanya mungkin juga tidak ahli, tapi kalau kita tidak pernah berbicara, anda berbicaranya di balik pintu masing-masing bisik-bisik oh yang ini nih sekarang dirjen-nya Batak, pasti akan di Batakisasi semua. Oh sekarang yang Islam ini pakai celana cingkrang, pasti dia akan dibikin begitu.

Bapak dan ibu sekalian, saya akan memberikan anekdot contoh ketegangan yang terjadi di Kementerian Keuangan, ada eselon II dari Bali, kami tugaskan, tetapi anak buahnya tidak mau karena dia bukan muslim. Orang Bali itu di kamar kerjanya membawa patung garuda biasa saja untuk


388

hiasan. Anak buahnya menganggap itu tidak boleh, jadi patung itu hampir dirusak atau dibuang. Jadi kalau saya berbicara mengenai hal ini, ini real ada sesuatu yang growing. Jadi waktu kami membuat conversation, saya buka di Gedung Dhanapala melibatkan sekitar 225 eselon 2 di Kementerian Keuangan, semua kepala kantor wilayah pajak, bea cukai, perbendaharaan, kekayaan negara, dan para direktur-direktur di pusat saya masukkan situ dan semua eselon 1. Itu seperti tidak direncanakan, jadi ceritanya dalam rangka merayakan persatuan dan kesatuan. Saya langsung menggunakan kesempatan itu untuk membuat dialog. Saya bilang mau nanya begini yok kita berbicara tentang persatuan dan kesatuan, Kementerian Keuangan menjaga persatuan dan kesatuan.

Di Kementerian Keuangan ada yang pakai celana cingkrang dan berjenggot, ada yang tidak mau salaman sama saya. Saya tahu ini sensitif, saya tidak dalam rangka menyerang siapa-siapa. Di sisi lain, kita ngobrol dan orang yang memang tadinya memakai celana cingkrang, saya datangi. Sekarang saya tanya, anda posisinya eselon II di Kementerian Keuangan. Orang tahu kalau anda meng-upload gambar yang mungkin adalah ekspresi dari perasaan kalian, anda tidak bisa memisahkan diri sebagai pejabat publik. Jadi itu adalah konsekuensi yang barangkali kalian agak terpaksa menerima. You can no longer become private citizen karena apapun yang anda upload di Instagram, walaupun atas nama pribadi, orang mengasosiasikan itu dengan kementriannya.

Jadi kalau anda masih menjadi pejabat yang anda harus membawa tanggung jawab sebagai institusi negara, anda harus behave sesuai itu. Kalau anda mulai meng-upload barang-barang dan bahkan kalimat-kalimat yang eksklusif itu, anda akan merusak pekerjaan anda sendiri. Saya tidak melarang, tapi anda tidak fit aja jadinya. Benar tidak? Saya tanya apa motivasi anda mengupload gambar itu? Apakah menjadi religius, lebih dekat dengan Tuhan, atau seperti apa? Di situ kita mengalami conversation yang sangat rumit. Saya minta saat itu kamera semua dimatikan supaya kita semua merasa nyaman bicara sebagai keluarga. Sama seperti ketika dulu saya dibesarkan di keluarga dengan 10 anak, ketika ada masalah besar kami bicarakan di meja makan bersama-sama semua keluarga. Saya katakan ini tempat paling aman untuk anda bicara. Kalau anda tidak mau bicara dan anda mulai main di luar, saya juga bisa melakukannya. Tetapi saya sebagai pimpinan Kementerian Keuangan menciptakan tempat ini untuk anda bicara.

389

Mengerti perbedaan saja itu tahap yang sulit. Itu bukan tahap yang hanya bisa Anda omongkan dengan pasal-pasal atau ayat-ayat.


390

Jadi Ibu - Bapak sekalian, itu sangat luar biasa. Saya takjub dengan reaksi mereka, mulanya mereka tidak mau bicara, akhirnya saya datangi saya bawa mic. Coba kamu bicara, ceritanya macam-macam. Ada yang penuh wisdom, ada yang punya background family. Ibu mungkin tidak tahu bahwa keluarga saya itu non-Islam. Kalau kamu dari non islam terus kamu sekarang tampil sebagai Islam yang eksklusif, maksud kamu apa? Jadi pembicaraan seperti itu yang muncul. Lalu saya pergi ke non-Islam, Kristen atau Hindu, coba kamu berbicara terus terang persepsi kalian terhadap teman yang berpakaian seperti itu atau bersikap seperti itu? Mereka belum berani mengatakan, itu kemerdekaan. Di Kementerian Keuangan, kita punya rambu-rambu apa yang boleh dan tidak boleh. Point saya adalah dalam keluarga Kementerian Keuangan, mereka bicara persepsi satu sama lain. Yang tadinya painful karena waktu itu sampai 12.00, energi saya habis terkuras. Itu lebih susah daripada mengurusi keuangan negara. Saya capek, tapi saya puas dan ini baru mulai sehingga kita janjian malam ini kita tidur, saya ingin pertemuan ini satu bulan lagi di mana kita akan bicara lebih dalam lagi. Saya menyampaikan kepada mereka, saya Menteri Keuangan tapi saya tidak ahli dalam bidang kebangsaan, toleransi, tapi saya punya intuisi kita perlu berbicara.

Di seri yang kedua, conversation lebih bagus dan lebih cair sampai memunculkan banyak hal. Misalnya lagi rapat, ada adzan, yang Islam langsung meninggalkan ruang rapat. Ada perasaan toleransi untuk mengatakan “maaf ya kita mau salat dulu”. Even small gesture like that menggambarkan anda care terhadap orang lain. Kalau tidak seperti itu, anda menganggap orang lain itu sama seperti anda. Bahkan saya sampai membuat juklak dam juknis atau petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis supaya orang-orang makan siang tidak dengan orang yang sama, bukan dengan orang yang agamanya sama, masjidnya sama, kos-kosan sama atau sama-sama dari STAN. Kalau begitu terus, kalian akan menjadi orang yang begitu terus. Coba kalian cari orang yang berbeda-beda agama, beda kos-kosan, supaya kalian kenal.

Saya sering menggunakan pengalaman saya. Saya tinggal lama di Amerika beberapa kali, yang terakhir sampai 6 tahun. Kalau anda tidak pernah jadi minoritas, anda susah sekali untuk memahami. Di Amerika saya sebagai Muslim itu minoritas. Di World Bank, waktu Ramadan saya puasa. Bayangkan pagi-pagi kita rapat, saya puasa, mereka minum kopi. Aduh enak baunya, apalagi kalau winter. Mereka minum enak di depan saya, they don’t

391

even recognise, saya puasa atau tidak, tapi mereka bilang “oh kamu puasa ya, Sri Mulyani? Sorry ya.” Waktu mereka bilang begitu, saya senang. Ada yang menganggap puasa itu hanya tidak makan “are you also fasting, not drinking? How come? For how long?” Waktu itu kalau summer puasanya bisa sampai 16 jam, buka puasa jam 8 atau 8.30 malam. “Can you still thinking? Are you still functioning?” Hal-hal seperti itu menggambarkan ketika anda menjadi minoritas dan mereka memperhatikan kamu, it means a lot.

Jadi sikap toleransi itu tidak mungkin diceramahkan. Sikap toleransi harus melalui experience, makanya saya meminta kalau anda mau experience anda tidak boleh hanya ketemu dengan orang yang sama seperti anda supaya kita bisa memahami perbedaan. Maka waktu itu kami bertemu salah seorang yang menjadi penggerak Bhinneka Tunggal Ika, yaitu Program Sabang Merauke. Jadi program itu dilakukan dengan satu minggu anak dari keluarga yang lain tinggal di keluarga yang lain yang beda agama atau beda suku. Saya bilang Kementerian Keuangan kan miniatur Indonesia, saya mau juga mencoba. Jadi waktu anak-anak libur, saya bilang mandatory bagi eselon I atau eselon II untuk menerima anak yang beda agama untuk tinggal di rumahnya. Saya mulai dengan volunteer 30 orang, sekarang sudah mulai banyak, tahun depan saya ingin lebih dari 100 orang. Ada yang dari Bali tinggal di rumah keluarga muslim, ada yang dari Batak Kristen tinggal di rumah Jawa atau Sunda dan Muslim. Ternyata dari conversation mengatakan, tadinya saya pikir kalau orang Islam itu melihat kita itu seperti apa. Ada yang dari muslim tinggal di tempat Kristen, saya pikir semua makanan itu babi.

Jadi so many perception yang sudah membelenggu kita menyebabkan kita tidak bisa menjadi manusia merdeka. Kita menjadi terkendala dengan berbagai persepsi sehingga memberikan pengalaman yang membuat mereka akhirnya muncul sikap toleransi atau memahami perbedaan. Mengerti perbedaan saja itu tahap yang sulit. Itu bukan tahap yang hanya bisa anda omongkan dengan pasal-pasal atau ayat-ayat. Kami di Kementerian Keuangan, sebagai pimpinan, kita berpikir sangat detail dan keras untuk memahami organisasi kita dan pengalaman kebangsaan dari anak buah kita. Dan ternyata, bapak dan ibu sekalian, waktu saya sudah membuat conversation itu muncullah tulisan-tulisan yang amazingly beautiful. Nanti saya sampaikan kepada anda. Kementerian Keuangan kan harus ditempatkan di berbagai tempat di Indonesia. Ada orang Jawa harus ditempatkan di luar Pulau Jawa, bagaimana kemudian dia


392

Mencintai Indonesia itu perlu banyak sekali energi dan perasaan. Makanya kalau cinta Indonesia, that needs a lot of effort.

393

berhadapan dengan kebiasaan yang berbeda dan setiap kepala kantor itu punya wisdom yang berbeda-beda, namun ceritanya itu indah. Itu menunjukkan kalau mereka itu punya keinginan untuk terbuka, tidak membuat prejudice, mereka mulai bisa dan itu biasanya jauh lebih sukses. Dari berbagai pengalaman ini, kami sedang memformulasikan bagaimana caranya Kementerian Keuangan menjadi perekat bangsa. Kita mulai dari STAN sudah mulai berubah total. Aktivitas mahasiswa tidak berdasarkan primordial. Kita minta kalau antar agama ada interfaith, kita juga membuat aktivitas yang lebih inklusif sampai dia masuk di Kementerian Keuangan.

Pada akhirnya, saya ingin menutup dengan mengatakan bahwa pada dasarnya kita semua itu perekat bangsa, kita juga pemersatu bangsa, namun tugas utama kita tetap mengelola keuangan negara. Negara ini keuangannya akan kuat kalau negaranya aman, bersatu, jadi kita punya interest untuk membuat negara ini terus damai, aman, dan Kementerian Keuangan sebagai institusi yang punya tugas dan punya banyak sekali privilege yang diberikan negara kepada kita, kita punya tanggung jawab yang lebih besar untuk melakukan itu. Inilah yang kita sedang dan terus akan lakukan. Dan ini dilakukan dengan cara mensosialisasikan atau memaknai values Kementerian Keuangan sendiri yaitu integritas, profesionalitas, pelayanan, sinergi, dan kesempurnaan. Itu kita lakukan setiap hari.

Jadi saya ingin tutup dengan mengatakan mungkin untuk memaknai kebangsaan itu tidak hanya sekadar menghafal Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila, tapi kita sebagai makhluk tiap hari harus memutar ulang dan menanyakan ke diri kita “apa relevansi nilai-nilai itu untuk kita hari ini?” Bahkan untuk saya sendiri sebagai orang yang cukup umur, saya masih perlu untuk mengingatkan diri sendiri dan bahkan untuk anak anak buah saya yang milenial. 70% pegawai Kementerian Keuangan adalah milenial. Mereka connection terhadap hari kemerdekaan Republik Indonesia, momen-momen kemerdekaan, mereka bahkan tidak punya ingatan tentang reformasi 97-98 karena mereka baru lahir. Jadi mengkonkretkan ide kebangsaan untuk keseharian itu tantangan kita. Ini tidak menjadi jargon untuk kampanye, tapi hidup dengan nilai-nilai itu. Itu yang menjadi tantangan kita sehari-hari, makanya saya senang kalau sekarang teman-teman di Kementerian Keuangan sudah mulai mengekspresikan karena saya dari dulu sampai sekarang membuat setiap pidato saya selalu saya tutup dengan kata-kata yang sangat sederhana: jangan pernah lelah mencintai Indonesia.


394

Mencintai Indonesia itu perlu banyak sekali energi dan perasaan. Makanya kalau cinta Indonesia, that needs a lot of effort. Maka kita semua wajib merawat perasaan kita sendiri dan kecintaan kita sendiri itu. Semoga ini berguna untuk gerakan suluh kebangsaan. Kami hanya membagikan pengalaman di Kementerian Keuangan. Saya tidak mengatakan masalah ini sudah selesai, tapi ini perjalanan yang baru kita mulai. Kita akan sangat senang dan kita akan mengundang berbagai elemen bangsa untuk mengisi kita karena kita tidak hanya bekerja untuk menghitung uang, tetapi kita sebagai manusia juga membutuhkan bagian dari kita untuk mencintai bangsa ini, peduli terhadap masyarakat, dan peduli terhadap kemanusiaan yang adil dan beradab.

Demikian. Terima kasih.



396

cover buku pidato fix 1.pdf 1 20/11/2020 11:17:29...kompilasi pidato menteri keuangan 2019 24 rasa...

Documents