komorebi edisi 6 (feb-mar 2015)
DESCRIPTION
ÂTRANSCRIPT
Opini
Rekayasa Sunnah Hasanah
Pengajian Kampus
Komunitas Muslim TsukubaIslam di Jepang
Mushalla di Jepang
Fatwa Corner
Nomikai Edisi Februari-Maret 2015
RedaksiPenanggung Jawab
Radon Dhelika
(Tokyo Institute of
Technology)
Pimpinan Redaksi
Abdul Karim
(Tsukuba University)
Anggota
Abdul Karim
Radon Dhelika
M. Akbar Sitohang
Sidik Soleman
Samratul Fuady
Website:
kammi-jepang.org
Email:
Daftar Isi
Opini 3Islam di Jepang 7Pengajian Kampus 9Fatwa 11Kabar KAMMI 12Epilog 13
PrologAssalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Sahabat Komorebi,Segala puji bagi Allah SWT. yang telah mempertemukankita kembali di musim yang penuh berkah ini. Bagiseorang Muslim sepantasnya menuntut ilmu, baikdengan membaca, mendengar, maupun berdiskusi.Ibadah tanpa ilmu, hanya akan tertolak dan takberfaedah. Mari kita cari ilmu sebanyak-banyaknya darisetiap kesempatan yang dianugerahkan-Nya.
Mulai edisi majalah Komorebi kali ini, insya Allah adabeberapa perubahan yang ingin kami perkenalkan. Yangpaling utama adalah frekuensi terbit Komorebi yang akandijadikan sebulan sekali (mohon doa dan dukungannya).Oleh karena itu, rubrik-rubrik pun mengalami modifikasiagar kami bisa menyapa sahabat Komorebi lebih seringlagi. Berikut perkenalan beberapa rubrik inti dalamKomorebi: Pengajian Kampus: untuk mengetahui pengajian atau
kegian dakwah di kampus teman seiman di penjuruJepang.
Islam di Jepang: untuk mengetahui perkembangan danhal-hal baru yang berkaitan dengan kehidupan Muslimdi Jepang.
Fatwa Corner: tujuannya untuk mengetahui fatwa paraulama terkait hal-hal yang kita alami sehari-hari diJepang.
Opini: untuk membuka wawasan atas isu kontemporer.
Mari kita rapatkan barisan, untuk membuka wawasankita terhadap lingkungan sekitar. Semoga bermanfaatdan semoga semua amal ibadah kita diterima oleh Allah.
Kami sangat harapkan saran dan kritik sahabat Komorebikepada tim redaksi, yang bisa dikirim [email protected] warahmatullah wabarakatuh
Tim Redaksi
2
OpiniRekayasa Sunnah Hasanah
Selalu ada hikmah di balik musibah. Begitu
juga dengan kasus penembakan tiga anak muda
di Chapel Hill, Carolina Utara, 10 Februari lalu.
Walaupun umat Islam dibuat berkabung atas
kepergian Deah Barakat, Yusor Abu-Salha dan
Razan Abu-Salha dengan cara yang tragis, tapi
banyak yang patut kita syukuri jika melihat gam-
.
Namun Allah ternyata berkehendak lain. Deah
tidak jadi bisa berangkat. Tapi bagaimana dengan
penggalangan dananya? Saat tulisan ini ditulis,
informasi mengenai Syrian Dental Relief telah
dibagi hingga 65 ribu kali di media sosial, dan
dana yang masuk telah mencapai lebih dari 478
ribu USD[1]!
angkatnya proyek amal Deah Barakat untuk para
pengungsi Suriah. Lewat situs youcaring.com,
Deah membuka penggalangan dana komunitas
untuk proyeknya yang diberi tajuk Syrian Dental
Relief, menargetkan 20 ribu USD. Target nominal
ini dimaksudkan untuk mendanai rencana
mulianya menyediakan pelayanan medis gigi
untuk ratusan pengungsi Suriah di Turki. Ia
beserta beberapa mahasiswa maupun dosen
UNC School of Dentistry berencana akan
berangkat sebagai relawan di tahun ini.
.
warkan para sahabatnya untuk bersedekah,
membantu rombongan tersebut. Hanya saja,
sedekah yang masuk agak lambat, hingga
seorang sahabat Anshar dikisahkan membawa
sedekah yang banyak dalam bungkusan yang
sangat besar. Ini lah yang memicu para sahabat
berbondong-bondong bersedekah hingga
membuat wajah Rasulullah SAW bersinar-sinar.
Amalan Deah maupun sahabat Anshar anonim
ini barangkali sederhana. Tapi lewat mereka,
begitu banyak orang lain terinspirasi berbuat
.
bar yang lebih luas dari kejadian
ini. Satu hal yang jelas, kita bisa
melihat terbantunya dakwah Islam
di Amerika via publikasi besar-
besaran media yang bernada
positif atas kasus ini, seperti
liputan shalat jenazah yang
dihadiri ribuan orang.
Hikmah lainnya adalah ter-
.
Sunnah yang menggerakkan
Dalam sirah, pernah ada kisah
yang nyaris sama persis,
melibatkan seorang sahabat
Anshar. Dikisahkan bahwa
Rasulullah SAW di Madinah
kedatangan serombongan Arab
badui yang kondisinya miskin.
Rasulullah SAW kemudian mena-
.
Oleh : Radon Dhelika (Ketua KAMMI Jepang 2014-2015)
“Siapa yang memulai
sunnah hasanah dalam
Islam, maka ia memperoleh
pahalanya dan pahala yang
menirunya sesudahnya
dengan tanpa mengurangi
pahala mereka sama sekali”
(HR Muslim).
3
yang serupa sampai menghasilkan efek
domino, seperti layaknya bola salju yang
menggelinding dengan momen yang
besar. Oleh Rasulullah SAW, amal seperti
ini dinamakan sebagai sunnah hasanah
“Siapa yang memulai sunnah hasanah
dalam Islam, maka ia memperoleh
pahalanya dan pahala yang menirunya
sesudahnya dengan tanpa mengurangi
pahala mereka sama sekali” (HR Muslim).
Solusi masalah sosial
Dalam hadits tersebut, Rasulullah tidak
berhenti di sunnah hasanah saja,
melainkan melanjutkan dengan hal yang
berkebalikan: sunnah sayyiah alias
contoh/teladan yang buruk.
Di dalam kehidupan sehari-hari, tidak
susah rasanya untuk mencari contoh
sunnah sayyiah. Sebut saja trend
merokok, pergaulan bebas, kekerasan
dalam rumah tangga, dan masih banyak
lagi dalam setiap sektor kehidupan.
Dalam kacamata dakwah, sunnah
sayyiah adalah sasaran empuk perbaikan.
Namun sayangnya, kita lebih terbiasa
melakukan perbaikan dengan jalan
menghujat sunnah sayyiah tersebut.
Slogan-slogan seperti “no drugs!”,
“merokok berbahaya bagi kesehatan!”
sudah sangat sering kita dengar.
Walaupun tidak ada yang salah dengan
cara seperti ini, tapi saya berpendapat,
cara yang lebih elegan dan efektif dalam
menghadapi sunnah sayyiah tidak lain
adalah dengan memperbanyak sunnah
hasanah. Karena sebuah efek domino
yang buruk harus lah dihadapi dengan
efek domino yang baik.
Terhadap kebiasaan merokok
masyarakat yang endemik misalnya, kira-
.
kira mana upaya penyadaran yang lebih
efektif: memasang spanduk raksasa
tentang bahaya merokok ataukah
membuat iklan kreatif ala Thailand yang
sempat populer di tahun 2012[2] Iklan
yang memuat percakapan ringan antara
anak-anak dengan para perokok ini
menyebar secara viral, dan menginspirasi
kampanye-kampanye anti rokok kreatif
lainnya di berbagai tempat.
Agar sunnah menular
Sunnah hasanah sejatinya lahir dari
sebuah amal. Seperti aksi sukarela Deah
atau sedekah sahabat Anshar anonim,
kita pun barangkali pernah melakukan
amal yang sama. Tapi, di sini lah kita perlu
bertanya, mengapa ada amal yang biasa-
biasa saja, tapi ada juga yang
bertransformasi menjadi sunnah hasanah
yang menyebar luas? Apa hal spesial yang
ada di kasus Deah maupun hadits
tersebut yang menjadikannya viral dan
menyebar cepat? Bukan kah bila kita bisa
merekayasa amal dan memperbanyak
sunnah hasanah, maka transformasi
sosial bisa dicapai dengan lebih efisien?
Argumen bahwa pertolongan Allah
memainkan peranan yang penting, tidak
bisa disangkal. Tapi mari kita berpikir
peranan apa yang bisa kita mainkan di
luar faktor ilahi tersebut.
Jonah Berger, seorang Profesor
marketing di University of Pennsylvania,
belum lama ini merilis buku hasil
karyanya yang saya rasa perlu ada dalam
daftar wajib buku bacaan kita semua,
Contagious: Why Things Catch On[3].
Lewat pendekatan ilmiah, ia mencoba
menjawab pertanyaan semua praktisi
marketing sedunia: mengapa sesuatu
.
4
(terutama produk, ide) bisa menyebar
secara viral, dibicarakan jutaan orang,
dibagi lewat berbagai media sosial?
Dalam bukunya yang masuk dalam
New York Times best sellers ini, enam
komponen (bisa berdiri sendiri atau
berkombinasi) diajukan oleh Profesor
Berger sebagai resep jitu, yaitu Social
Currency, Triggers, Emotion, Public,
Practical Value, Stories yang disingkat
menjadi STEPPS. Secara sederhana, bila
sebuah produk bernilai sosial bagi yang
membagi informasinya, memiliki pemicu
yang tepat, membangkitkan emosi, dapat
dilihat orang umum, memiliki nilai
manfaat, dan dibalut cerita yang bagus,
maka kemungkinannya akan besar untuk
menyebar ke banyak orang.
Walaupun konteks utamanya adalah
untuk produk maupun ide, tapi tidak ada
salahnya di tulisan singkat ini kita
gunakan STEPPS sebagai acuan awal nan
sederhana untuk menjawab pertanyaan
yang sama untuk amal.
Untuk kasus Deah, tidak bisa
dipungkiri, komponen Emotion memeran-
kan peran utama, selain Social Currency
dan Stories. Pembaca berita tentang
Deah akan bangkit kemarahannya,
sehingga terpicu untuk menyebarkan
berita. Kisah Deah, pemuda 23 tahun
yang aktif dalam aksi amal, menambah
daya jual di aspek Social Currency dan
Stories, sehingga tidak heran banyak yang
tergerak ikut membantu proyek Syrian
Dental Relief. Di sisi lain, kisah sahabat
Anshar anonim tidak memiliki aspek
Social Currency, Triggers, Emotion,
Practical Value, maupun Stories. Hanya
saja, kekuatannya di komponen Publik.
Aksinya bersedekah di depan publik
.
memiliki peranan kuat, yang barangkali
memecah rasa kikuk para sahabat lain
untuk bersedekah.
Epilog
Di era sekarang, dengan semakin
kompleksnya masalah sosial, tidak lah
berlebihan jika dikatakan bahwa metode
dakwah pun harus lah berubah. Dakwah
yang cerdas dan efektif dalam bentuk
sunnah hasanah dibutuhkan untuk
mengimbangi gempuran sunnah sayyiah
di berbagai lini.
Gaung “kerja, kerja, kerja!” yang
sedang merebak memang baik, tapi perlu
juga kita iringi dengan “riset, data,
analisis!” agar kerja dakwah bisa lebih
efisien dan efektif. Di sinilah diperlukan
kolaborasi antara ilmuwan dan aktivis
dakwah. Analisis lebih mendalam
terhadap STEPPS untuk amal jelas
dibutuhkan. Bisa jadi malah kerangka
pemikiran lain yang lebih tepat untuk
menjelaskan transformasi amal menjadi
sunnah hasanah.
Jika hal sederhana semacam tantangan
ember es (ice bucket challenge)[4] bisa
menyebar begitu cepat dan sukses
membantu pendanaan riset penyakit ALS,
mengapa hal serupa tidak bisa kita
lakukan misalnya untuk dana dukungan
kepada Palestina?
Jika video seseorang bermain ping
pong setiap hari selama setahun[5] bisa
menginspirasi jutaan orang, mengapa
video seseorang yang memperbaiki
bacaan Quran-nya selama setahun tidak
bisa kita jadikan viral juga?
Mari, kita lakukan bagian kita.
5
Referensi:
[1] http://www.youcaring.com/medical-fundraiser/syrian-dental-relief/206249
[2] Smoking Kid - Best of #OgilvyCannes 2012/#CannesLions
https://www.youtube.com/watch?v=g_YZ_PtMkw0
[3] Berger, Jonah. Contagious: Why things catch on. Simon and Schuster, 2013.
[4] http://en.wikipedia.org/wiki/Ice_Bucket_Challenge
[5] Guy Plays Table Tennis Every Day for a Year https://www.youtube.com/watch?v=4y21uwFUgkE
Ingin mengirimkan opini anda tentang masalah terkini dengan ulasan nilai-nilai islam dan dimuat di
majalah Komorebi Kammi ? Silahkan dikirim ke tim redaksi melalui email : [email protected]
6
Islam di Jepang
Walaupun tidak ada data yang pasti, jumlah
Muslim di Jepang diperkirakan hanya berada di
kisaran 70 ribu, yang berarti tidak sampai 1% dari
total populasi Jepang. Dengan kondisi sangat
minoritas, hal ini tentu berimbas pada sulitnya
Muslim untuk menunaikan ibadah, seperti
mencari tempat untuk shalat lima waktu saat
dalam perjalanan non safar, karena jumlah
masjid dan musholla yang terbatas.
Namun, beberapa tahun terakhir ini Muslim di
Jepang mendapatkan banyak angin segar berupa
sambutan positif dari pemerintah maupun
swasta yang ingin lebih memerhatikan kebutuhan
Muslim. Hal ini terutama dipicu oleh menurunnya
.
angka jumlah turis yang berkunjung ke Jepang
sejak musibah tsunami tahun 2011 lalu. Untuk
lebih meningkatkan jumlah turis, maka turis
Muslim, terutama dari Timur Tengah maupun
Malaysia dan Indonesia menjadi salah satu
target. Dan tidak heran langkah-langkah yang
ditempuh untuk menggarap pasar ini adalah
dengan menambah fasilitas-fasilitas bagi Muslim,
mulai dari musholla di tempat-tempat strategis,
hingga penyediaan makanan halal.
Maka saat ini sudah tidak asing lagi kita jumpai
musholla-musholla yang bukan diinisiasi oleh
komunitas Muslim, yang tersedia di tempat-
tempat umum, seperti pusat perbelanjaan hingga
.
Musholla di Jepang:Tumbuh dan Berkembang
Musholla di Rera Chitose, Hokkaido (Kiri) dan Papan tulisan musholla di Takashimaya, Shinjuku (kanan)
7
memenuhi kebutuhan turis dari Malaysia
dan Indonesia yang meningkat secara
signifikan beberapa tahun belakangan ini.
Tren ini kemudian dilanjutkan oleh
Aeon mall yang membuka musholla di
dua cabang mereka, yaitu di Makuhari,
Chiba, dan Nagoya sejak akhir 2014. Lalu,
seperti tidak mau kalah, Takashimaya di
Shinjuku juga membuka musholla resmi
bagi pengunjung Muslim. Sejak dibuka
bulan September 2014 lalu, musholla
yang berlokasi di lantai 11 ini mendapat
animo positif dari komunitas Muslim.
“Musholla dekat dengan Shinjuku Station,
sangat strategis bagi Muslim yang sedang
jalan-jalan ke Shinjuku,” sebut Endrianto
Djajadi, karyawan swasta yang ber-
domisili di Yokohama.
Yang juga mendapat sambutan positif
adalah dibukanya musholla di beberapa
bandara di Jepang. Tidak hanya Narita
(telah ada di 4 lokasi) dan Haneda sebagai
bandara utama di Tokyo, tapi juga diikuti
oleh beberapa bandara lain di seluruh
Jepang. Tercatat setidaknya bandara
Kagoshima, Shin-Chitose di Hokkaido,
serta Chubu telah membuka musholla
untuk para turis Muslim. Yang tidak kalah
.
menakjubkan, bandara internasional
Kansai yang awalnya hanya punya
musholla di satu lokasi, diberitakan akan
menambah jumlahnya menjadi tiga di
tahun 2015 ini.
Walaupun bisa jadi motif penambahan
sarana, terutama musholla, adalah untuk
alasan pariwisata, bagaimana pun kita
perlu bersyukur. Selain hal tersebut
mempermudah Muslim, kita juga
berharap semoga bisa memicu
ketertarikan orang Jepang kepada Islam
sehingga menjadi jalan hidayah mereka.
bandara.
Musholla jenis
ini yang pertama
kali dibuka bisa
jadi adalah di
pusat perbelan-
jaan Rera Chitose
Outlet Mall di
Chitose, Hokkai-
do, pada tahun
2012 lalu.
Menurut website
mereka, fasilitas
ini dibuka untuk
.
Informasi resmi musholla di website bandara
Narita (atas) dan Tempat berwudhu di musholla
di bandara Haneda (bawah)
8
Pengajian Kampus
Di Tsukuba, komunitas Muslim dari berbagai
negara yang berjumlah sekitar 300an orang,
kebanyakan berasal dari Pakistan, Bangladesh,
Indonesia, dan Arab. Komunitas ini rata-rata
terdiri dari pebisnis dan mahasiswa.
Dari 300 orang tersebut, jumlah Muslim
Indonesia cukup dominan, sekitar 60 orang, yang
hamper seluruhnya adalah mahasiswa dari
jenjang S1 hingga S3.
Masjid Tsukuba
Alhamdulillah, di Tsukuba, ada masjid yang
tidak terlalu jauh, sekitar 15 menit naik sepeda
dari universitas. Tidak sedikit jamaah yang datang
setiap hari untuk sholat 5 waktu, terutama sholat
Subuh dan Isya.
Website : http://www.masjidtsukuba.org/
Komunitas Muslim di Tsukuba
Oleh : Abdul Karim (Mahasiswa program S1 Tsukuba University)
9
FKMIT
Untuk mengakomodasi kebutuhan ruhiyah
komunitas Indonesia yang cuku besar, Forum
Keluarga Muslim di Tsukuba (FKMIT) setiap pekan
hari Jumat ba’da Maghrib, mengadakan
pengajian rutin di Masjid Tsukuba untuk putra
dan putri secara terpisah. Secara kreatif kegiatan
rutin ini diberi nama KuPat (Kumpul untuk Putra)
dan SiPut (Silaturrahmi untuk Putri). Membaca
Al-Quran dilanjutkan dengan tafsir dan kultum
terkait adalah mata acara utamanya. Setelah itu
tidak lupa dilanjutkan dengan makan malam,
sholat jamaah Isya’, dan pulang bersama.
Alhamdulillah, kegiatan sederhana nan rutin ini
cukup mendapatkan animo positif komunitas
Muslim di Tsukuba. Gelap dan dingin rupanya tak
lagi dipermasalahkan demi merapat ke masjid,
yang rata-rata ditempuh dengan bersepeda
puluhan menit.
Tujuan utama pengajian ini adalah sebagai
sarana pemupuk hubungan erat antara individu
dalam komunitas. Selain itu, dengan menghadiri
sholat berjamaah dan majlis ilmu ini, diharapkan
kebutuhan akan siraman ruhani komunitas di
tengah kesibukan harian bisa terpenuhi, demi
memegang erat ajaran Islam yang mulia.
Mudah-mudahan komunitas Muslim di seluruh
Jepang dan di segala penjuru dunia secara
umum, diberi kekuatan olehNya untuk
memegang erat identitas keislaman, di tengah
kesibukan kita.
Sekilas FKMIT
Berdiri sejak : 24 Mei 1999
Ketua saat ini : Roni Maryana
Kegiatan lain :
SIKRET (Silaturahmi Kreatif), SOSIS (Sosial, Sain,
dan Islam), RAME (Ramadhan Ekslusif), FOWEB
(FKMIT on the web), iSAP dan iCAT (Infaq Senyap
dan Infaq Tercatat), SURGA (Sensus Keluarga),
Kolak (Kajian online akhwat)
Ingin komunitas/pengajian kampus Anda masuk dalam
rubrik “Pengajian Kampus” Komorebi?
Kirimkan naskah Anda beserta foto-foto kegiatan komunitas
Anda ke [email protected]
10
Fatwa Corner
Pertanyaan :
Assalamualaikum Wr Wb
Saya adalah salah satu mahasiswa pendatang
yang baru datang ke Jepang 3 bulan lalu.
Selayaknya mahasiswa baru di Jepang, saya
diundang serangkaian party penyambutan baik
itu dari lab, international student, dll. Dalam
party tersebut salah satu sesi utamanya adalah
meminum minuman beralkohol bersama-sama
(nomikai).
Yang ingin saya tanyakan bagaimanakah
hukumnya, apabila kita menghadiri sebuan
undangan atau jamuan seperti itu? Walaupun
kita tidak ikut minum minuman beralkohol tsb
karena disediakan juga berbagai jenis softdrink
non-alkohol.
Terimakasih sebelumnya atas penjelasan Ustad.
Wassalamualaikum Wr Wb
Jawaban :
Rasulullah SAW bersabda seperti diriwayatkan
oleh Jabir RA:
واليو على م الخر فل يجلس من كان يؤمن بالله
مائدة يشرب عليها الخمر
“Barang siapa yang benar-benar beriman kepada
Allah dan hari akhir maka janganlah menghadiri
perjamuan yang mengadakan khamr.”
(HR Ahmad dan Tirmidhi)
Hadist tersebut secara tegas melarangmenghadiri jamuan makan yang menyediakankhamr. Hal ini menunjukkan bahwa hukumnyaadalah haram. Karena duduk di suatu tempatyang mengandung kemungkaran padahal ia bisameninggalkannya merupakan pertanda ridhadan rela dengan kemungkaran tersebut.
Allah SWT berfirman
كرى مع القوم ا ينسينهك الشهيطان فل تقعد بعد الذ وإمه
المين الظه
Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa makajanganlah kamu duduk bersama orang-orangzalim setelah kamu ingat(QS Al An’am 68)
Jika dalam kondisi darurat dan terpaksa harusmenghadiri acara tersebut, maka usahakanuntuk tidak duduk di meja yang terdapat khamr(minuman memabukkan) di atasnya, merujukkepada zhahir hadist diatas “..tidak duduk dimeja yang diatasnya diedarkan khamr”.
Wallahu a’lam.
Dijawab oleh :
Ust Jailani Abdul Salam, Lc., MA.
Jika ada pertanyaan tentang isu terkait yangingin ditanyakan silahkan dikirim ke tim redaksimelalui email : [email protected]
飲み会 (Nomikai) Join or not ?
11
Kabar KAMMI
Alhamdulillah, sejak bulan Juli 2014, tim ZIS KAMMI Jepang yang dikomandoi oleh Ilman Nuran
Zaini (Tokyo Institute of Technology) telah melakukan beberapa kali penggalangan dana, baik yang
rutin maupun insidental. Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan para sahabat Komorebi
maupun masyarakat umum atas kepercayaannya kepada program-program ZIS KAMMI Jepang.
Semoga amal ibadah kita semua diterima oleh Allah.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, berikut kami laporkan hasil pengumpulan sejak bulan Juli
2014. Insya Allah kami akan secara rutin melaporkan via Komorebi maupun Facebook Page KAMMI
Jepang.
1. ZIS Ramadhan (14 Juli-27 Juli 2014)
Keterangan Jumlah Disalurkan viaZakat fitrah ¥ 165,000 PKPUZakat mal ¥ 138,405 PKPULainnya ¥ 44,090 PKPU
Keterangan Jumlah Disalurkan viaGelombang I ¥ 660,501 KNRPGelombang II ¥ 747,000 Sahabat Al AqsaFahima ¥ 23,500 KNRP
Keterangan Jumlah Disalurkan viaGelombang I ¥ 74,491 ACTGelombang II ¥ 20,000 PKPU
Keterangan Jumlah Disalurkan via- ¥ 17,000 PKPU
Keterangan Jumlah Disalurkan viaZIS ¥ 74,200 PKPU
2. Donasi Palestina (12 Juli-27 Juli 2014)
3. Donasi longsor Banjarnegara (19-25 Des 2014)
4. Donasi banjir Jakarta (9-24 Februari 2015)
5. ZIS Umum (Agustus 2014-Maret 2015)
KAMMI Jepang menerima dan menyalurkan ZIS Anda. Silakan transfer via
JP Post Bank
10040-80034941
a/n KAMMI Jepang (カンミジャパン)
dan melakukan konfirmasi ke : [email protected]
12