komite penjamin mutu diklat: audit internal kualitas...

Download Komite Penjamin Mutu Diklat: Audit Internal Kualitas ...juliwi.com/published/E0302/Juliwi0302_27-31.pdf · Diklat terselenggara berdasarkan AKD, memiliki kurikulum dan modul yang

If you can't read please download the document

Upload: nguyenlien

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Edisi 3 No. 2, Apr Jun 2016, p.27-31

    27

    Ulasan / Review

    Komite Penjamin Mutu Diklat: Audit Internal Kualitas

    Pelayanan Kediklatan

    Rahmat Suyatna

    Widyaiswara of Education and Training Institutes of Banten Province, Jl. Raya Lintas Timur KM 4 Karangtanjung,

    Pandeglang, Banten Province, Indonesia

    (Diterima 10 Maret 2016; Diterbitkan 30 Mei 2016)

    Abstract: Education and training have a significant effect in improving knowledge, attitudes

    and skills of the civilian state apparatus. However, in practice, the committee guarantor of

    the quality of education and training should carry out its role as well as possible so that its

    intended purpose can be achieved optimally. Committee on training quality assurance is an

    internal audit of the whole series of education and training ranging from planning,

    implementation and monitoring and evaluation is supported by the standard of facilities and

    adequate infrastructure. Quality training that will be realized when organizations implement

    integrated quality management. A culture of quality should be implemented through the

    implementation of systems and procedures are strict, one with the implementation of

    standard operating procedures from planning and design of education and training, training

    implementation to monitoring and evaluation. With a strong commitment to quality

    education and training that can create Training Agency which is reliable and competitive,

    insha'Allah.

    Keywords: kualitas diklat, akreditasi, audit internal

    Corresponding author: Rahmat Suyatna, E-mail: [email protected], Tel. +62-812-9145-4124.

    Pendahuluan

    Isu kualitas telah menyeruak kedalam kehidupan organisasi sejak lama. Berbagai teori yang

    menjelaskan tentang kualitas begitu banyaknya yang secara empirik dapat dibuktikan. Jika

    dihubungkan dengan pelayanan public maka kualitas menjadi sangat mendesak untuk

    diimplementasikan. Pelayanan public langsung dapat dirasakan oleh pelanggan. Kalau saja ada

    kekurangan dari sisi kualitas, maka pelanggan akan sangat mudah merasakan kekurangan tersebut.

    Terkait dengan kualitas dan pelayanan public, penulis ingin fokus pada pendidikan dan pelatihan

    karena bidang ini merupakan pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara termasuk widyaiswara di

    dalamnya dan tentu saja harus berkualitas mulai dari hulu hingga hilir. Badan Pendidikan dan Pelatihan

    memiliki tugas mendidik dan melatih aparatur sipil negara untuk memiliki pengetahuan, sikap dan

    mailto:[email protected]

  • Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 3 No. 2, Apr Jun 2016, p.27 31 ISSN: 2355-4118

    28

    keterampilan yang diikat erat oleh kompetensi. Dalam penyelenggaraan diklat yang begitu kompleks

    ada tiga pilar yang harus diperhatikan yaitu: Penyelenggara, widyaiswara dan peserta diklat. Ketiganya

    tidak bisa berdiri sendiri, ketiganya merupakan bagian integral. Ketiga bagian integral ini harus

    menunjukkan kualitas tertentu sehingga sebuah diklat diharapkan outcomes (hasilnya) dapat memiliki

    daya ungkit.

    Layaknya Quality Control yang ada di perusahaan-perusahaan, komite penjamin mutu diklat yang

    ada di sebuah instansi kediklatan menjadi auditor internal yang tugas menjamin kualitas pendidikan

    dan pelatihan sebagaimana telah dinyatakan dalam tujuan perencanaannya. Dapat dibayangkan

    sebuah penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) diselenggarakan tanpa adanya

    pengendalian mutu baik masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, sampai dengan dampaknya. Tentu

    saja hal ini membutuhkan keseriusan semua pihak dalam menyelenggarakan diklat yang berkualitas.

    Seperti apakah diklat yang berkualitas, tentu untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan kajian yang

    mendalam. Diklat yang baik akan diawali dengan perencanaan yang baik. Jika diklat teknis, maka diklat

    ini harus dipastikan berasal dari kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat (AKD). Melalui AKD akan

    dihasilkan jenis-jenis diklat yang betul-betul dibutuhkan oleh peserta diklat. Dengan demikian maka

    akan ada kemistri yang baik antara peserta diklat, penyelenggara dan widyaiswara.

    Diklat Berkualitas

    Sebelum menjelaskan diklat berkualitas penulis membatasi dulu apa itu kualitas. Dalam

    http://www.businessdictionary.com/definition/quality kualitas dibatasi sebagai ... a measure of

    excellence or a state of being free from defects, deficiencies and significant variations. It is brought

    about by strict and consistent commitment to certain standards that achieve uniformity of a product in

    order to satisfy specific customer or user requirements. (anonym, 2016).

    Yaitu suatu ukuran keunggulan atau keadaan yang bebas dari cacat , kekurangan dan variasi yang

    signifikan . Hal ini disebabkan oleh komitmen yang ketat dan konsisten dengan standar tertentu yang

    mencapai keseragaman produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau pengguna tertentu.

    Sedangkan ISO 8402-1986 standard mendefinisikan kualitas sebagai "the totality of features and

    characteristics of a product or service that bears its ability to satisfy stated or implied needs. (Howell,

    2009) Yaitu totalitas fitur dan karakteristik dari produk atau jasa yang dikenakan kemampuannya untuk

    memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

    Dengan merujuk pada definisi di atas maka diklat yang berkualitas memang sangat dibutuhkan

    bukan hanya oleh peserta diklat namun oleh semua komponen system. Sehingga diklat yang

    berkualitas harus dirancang dari hulu secara ketat, dilaksanakan secara ketat dan dipantau oleh komite

    penjamin mutu mulai dari hulu hingga hilir. Artinya hasil akhir diklat sebagaimana telah ditetapkan oleh

    penyelenggara dapat dicapai secara efektif dan efisien.

    Dalam Permendagri Nomor 2 Tahun 2013 secara tersurat menyatakan tentang diklat berbasis

    kompetensi. Diklat berbasis kompetensi ini adalah diklat berkualitas karena hasil akhir diklat akan diuji

    kompetensinya sehingga keluaran diklat akan berkualitas. Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi

    tidak akan terwujud tanpa mengusung diklat berkualitas. Maka sejalan dengan itu, Analisis Kebutuhan

    Diklat juga harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan Competency Gap yang

    teranalisis. Bukan saatnya lagi, diklat terselenggara karena keinginan. Dengan merujuk pada

    kebutuhan maka tindak lanjut dari kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat adalah penyusunan Kurikulum

    http://www.juliwi.com/

  • Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 3 No. 2, Apr Jun 2016, p.27 31 ISSN: 2355-4118

    29

    Diklat, Modul Diklat, Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat, dan Bank Soal. Ini penting agar

    perencanaan terkait bahan-bahan ajar betul-betul ideal.

    Manajemen Mutu Terpadu

    Untuk mewujudkan mutu diklat, tiga pilar diklat yaitu penyelenggara, widyaiswara dan peserta diklat

    harus menyadari perannya masing-masing. Dibutuhkan keseriusan semua stakeholder untuk

    mewujudkan diklat berkualitas. Keberadaan Komite Penjamin Mutu Diklat dan Badan Standar Nasional

    (BSN) mutlak dibutuhkan untuk mengendalikan penyelenggaraan diklat secara menyeluruh. Tanpa

    pengendalian tidak mustahil akan terjadi banyak penyimpangan dalam seluruh rangkaian

    penyelenggaraan diklat mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan

    evaluasinya.

    Manajemen Mutu Terpadu (MMT) merupakan suatu sistem nilai yang mendasar dan komperhensip

    dalam mengelola organisai dengan tujuan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka

    panjang dengan memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan dengan

    tetap memperhatikan secara memadai terhadap terpenuhinya kebutuhan

    seluruh stakeholders organisasi yang bersangkutan. Masalah kualitas dalam MMT menuntut adanya

    keterlibatan dan tanggung jawab semua pihak dalam organisasi (Yulia, 2012). Dalam organisasi Badan

    Diklat, penanggungjawab kegiatan adalah eselon II sedangkan secara langsung penanggungjawab

    terjaminnya kualitas penyelenggaraan diklat berada di tangan Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan

    (PPTK). PPTK yang bertanggungjawab akan memastikan terselenggaranya diklat yang berkualitas

    mulai dari hulu sampai hilir.

    Untuk memastikan apakah sebuah organisasi memiliki Manajemen Mutu Terpadu maka dapat

    merujuk pada kriteria berikut:

    Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.

    Apakah penyelenggara betul-betul fokus pada kebutuhan peserta diklat mulai dari penginapan,

    akomodasi, konsumsi, peralatan diklat, kesehatan, hiburan, olah raga, dan lain-lain.

    Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas

    Penyelenggara memiliki standar acuan kualitas dan menjalankannya secara tegas dan konsisten

    (tidak kompromi)

    Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah;

    Diklat terselenggara berdasarkan AKD, memiliki kurikulum dan modul yang merupakan Standar LAN

    RI, memiliki pedoman penyelenggaraan yang jelas sehingga memudahkan pimpinan mengambil

    keputusan.

    Memiliki komitmen jangka penjang

    Terselenggaranya evaluasi pasca diklat yang terjadwal, yang tergambar dari jangka pendek, jangka

    menengah dan jangka panjang

    Membutuhkan kerjasama tim

    Tersedianya Tim Penjamin Mutu, Tim Evaluasi Pasca Diklat, Tim AKD.

    http://www.juliwi.com/

  • Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 3 No. 2, Apr Jun 2016, p.27 31 ISSN: 2355-4118

    30

    Memperbaiki proses secara berkesinambungan

    Merevisi Sisdur, SOP Pelayanan, SOP Rutin, SOP Penugasan dan SOP Teknis secara rutin

    tahunan

    Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

    Penyelenggaraan diklat yang mengacu pada SOP Penyelenggaraan Diklat

    Memberikan kebebasan yang terkendali

    Keputusan tetap berada dipucuk pimpinan namun kreativitas sepenuhnya diserahkan kepada setiap

    individu

    Memiliki kesatuan tujuan

    Perlu adanya sosialisasi visi, misi, dan strategi agar tetap konsisten dengan tujuan yang telah

    ditetapkan.

    Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

    Pelibatan semua pihak diperlukan demi lancarnya dan tercapainya tujuan yang tekah ditetapkan.

    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur tetap harus dilaksanakan secara

    berkelanjutan agar lebih berdaya. (Yulia, 2012)

    Manajemen Mutu Terpadu dalam pelaksanaannya memerlukan dukungan seluruh stakeholder diklat

    baik di internal Badan Diklat Provinsi Banten, eksternal SKPD Provinsi Banten, dan eksternal badan

    Pembina kepegawaian di kabupaten dan kota lingkup Provinsi Banten. Tanpa keseriusan dan

    dukungan yang penuh, mustahil sebuah diklat berkualitas akan terwujud. Sejatinya, Komite Penjamin

    Mutu Diklat akan melakukannya tugasnya dengan penuh tanggungjawab dalam rangka menjamin

    penyelenggaraan diklat yang berkualitas. Namun untuk menjamin independensi diperlukan juga

    penjamin mutu eksternal yang secara fair akan memberikan masukan positif terkait penjaminan mutu

    diklat. Organisasi eksternal yang dapat melakukan pekerjaan ini adalah Badan Standar Nasional.

    Penulis memiliki harapan besar terwujudnya Badan Diklat yang terpercaya dan berdaya saing melalui

    pengendalian seluruh kegiatan kediklatan melalui badan eksternal ini. Melalui penataan system dan

    prosedur yang kini sedang dilakukan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Banten diharapkan satu

    atau dua tahun ke depan bisa meraih standar pelayanan public terbaik, melalui ISO 9001:2015 (Admin,

    2015).

    Kesimpulan

    Pendidikan dan pelatihan akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia jika tiga pilar

    kediklatan menunjukkan keseriusannya. Penyelenggara, widyaiswara, dan peserta diklat harus secara

    simultan memainkan peranannya masing-masing dengan sangat baik. Manajemen mutu terpadu

    mamainkan peranan yang tidak kecil dalam rangka penyelenggaraan diklat yang berkualitas. Jika tiga

    pilar tadi adalah driver dan penumpangnya maka MMT adalah kendaraannya. Keduanya harus

    bersinergi dan taat pada aturan lalu lintas yang diatur oleh polisi lalu lintas yaitu Komite Penjamin Mutu

    Diklat. Terwujudnya diklat yang berkualitas merupakan langkah positif lembaga penyelenggara

    kediklatan dalam rangka mengoptimalkan penggunaan keuangan negara dan membantu komisi

    pemberantasan korupsi dalam upaya pencegahannya, wallahu alam bissawab

    http://www.juliwi.com/

  • Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 3 No. 2, Apr Jun 2016, p.27 31 ISSN: 2355-4118

    31

    Daftar Pustaka

    Admin. (2015, September 15). Quality management systems -- Requirements. Retrieved from http://www.iso.org/iso/catalogue_detail?csnumber=62085

    anonym. (2016, June 22). Retrieved from BusinessDictionary.com: http://www.businessdictionary.com/definition/quality.html

    Howell, R. S. (2009, December 15). A Whole New World of Quality Management. Retrieved from http://www.commerce.gov.lc/articles/view/13

    Yulia, E. (2012, May 14). Retrieved from manajemen mutu terpadu dalam pendidikan: https://manajemenmututerpadudalampendidikan.wordpress.com/2012/05/14/

    http://www.juliwi.com/