komite olahraga nasional indoneisa … dan olimpiade. ada pula even utama (mayor event) dengan...

96
FORMAT PENJARINGAN CALON TUAN RUMAH PORDA JAWA BARAT TAHUN 2022 KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA PROVINSI JAWA BARAT PENYELENGGARAAN PORDA 2022: PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN REGIONAL MELALUI TRANSFORMASI BUDAYA, EKONOMI, DAN PERKOTAAN

Upload: lamxuyen

Post on 14-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

FORMAT PENJARINGAN

CALON TUAN RUMAH PORDA JAWA BARAT

TAHUN 2022

KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA

PROVINSI JAWA BARAT PENYELENGGARAAN PORDA 2022:

PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA DAN AKSELERASI PEMBANGUNAN REGIONAL MELALUI TRANSFORMASI

BUDAYA, EKONOMI, DAN PERKOTAAN

Page 2: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

Ringkasan

Penyelenggaraan PORDA di masa mendatang perlu diarahkan, tidak hanya untuk meningkatkan prestasi atlet Jabar guna mendukung peningkatan daya saing Indonesia dalam even-even internasional, seperti Olimpiade, tetapi juga diarahkan untuk memacu proses pembangunan regional Jabar melalui transformasi budaya, ekonomi dan perkotaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, harus terjamin integritas perencanaan dan pelaksanaan pada setiap siklus, mulai dari bidding, persiapan, penyelenggaraan, dan manajemen kegiatan pasca PORDA. Integritas, mencakup sikap amanah untuk memelihara kepercayaan masyarakat terhadap pembangunan olahraga merujuk pada prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pasal 37 UU No. 3 Tahun 2005. Data dari pengalaman sukses dan kurang berhasil selama ini dalam penyelenggaraan PORDA perlu juga dimanfaatkan. I. Pendahuluan

1.1 Perubahan Kebijakan dari Politik ke Ekonomi

Perubahan sudah banyak terjadi dalam kebijakan pembangunan olahraga, termasuk penyelenggaraan even olahraga. Pada era 1960-an, pembangunan olahraga secara keseluruhan merupakan bagian dari platform politik. Di Indonesia terkenal ungkapan bahwa olahraga merupakan alat untuk membangun bangsa dan karakter (nation and character ). Sejak tahun 1966 hingga 1998—fase transformasi—pembangunan olahraga menjadi bagian dari pembangunan nasional, meskipun model pembinaan sentralistis yang dikendalikan oleh kebijakan yang ditentukan oleh pemerintah pusat, masih dominan. Sejak era transformasi bergulir, dan otonomi daerah mulai dijalankan, kebijakan mulai berubah. UU No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional menekankan model sinergi pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pembangunan olahraga. Pemerintah bertanggung jawab merumuskan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan, sementara pihak masyarakat melalui non-government organization, seperti KONI, mengeksekusi kebijakan itu. Strategi desentralisasi mulai diperkenalkan, dan pembangunan regional khususnya melalui penyelenggaraan PON mulai diluncurkan. PON 2000 di Surabaya, PON 2004 di Sumsel, PON 2008 di Kaltim, PON 2012 di Riau, dan PON 2016 di Jawa Barat adalah realisasi dari pembangunan regional. Investasi dalam pembangunan fasilitas olahraga dan infrastruktur pendukung dibangun dengan dampak tidak saja berupa pembangunan fisik tetapi juga perubahan sosial terkait dengan perubahan sikap masyarakat terhadap kebersihan, disiplin menjalani peraturan, dan ekonomi mikro berupa pertumbuhan usaha kecil. Dampak nyata PON 2004 di Palembang adalah kemajuan pembangunan sarana fisik—bangunan dan fasilitas umum (jalan, drainase, air bersih)—yang memotong waktu hingga 20 tahun.

Page 3: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

Penyelenggaraan PON 2016 di Jabar juga banyak membawa perubahan dan kemajuan. Selain pembangunan fasilitas olahraga di daerah—implementasi kebijakan Jabar Ngahiji—sukses meraih prestasi sebagai “Juara Umum” membangkitkan rasa percaya diri dan memperkuat identitas masyarakat etnis Sunda, terbesar di Indonesia. Nilai prestasi yang menekankan kualitas, itulah yang diharapkan melekat dalam sikap dan perilaku masyarakat , imbas dari nilai dalam olahraga yang menekankan nilai prestasi (meritokrasi), lawan dari nepotisme dalam semua aspek pembangunan, dan penentuan keputusan. Sejak tahun 1980-an di tataran internasional, kebijakan pembangunan dan penyelenggaraan even juga berubah. Even adalah aneka kompetisi atau kejuaraan olahraga resmi yang dikelola oleh suatu induk organisasi olahraga. Ditinjau dari jangkauan dan kehadiran penonton, ada even yang disebut mega even seperti Piala Dunia dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis, Wimbeldon dalam tenis. Motif penyelenggaraannya berubah dari semata politis ke kebijakan berupa pembangunan perkotaan dan ekonomi. Istilah yang digunakan oleh para pakar—disepakati secara internasional- yaitu urban regeneration atau urban transformation. Untuk bidang ekonomi disebut economic development (pembangunan ekonomi). Motif inilah yang menyebabkan berbagai kota--bukan Negara—mengajukan diri sebagai tuan rumah penyelenggara. Asian Games di Doha, Qatar, sebuah negara kecil tetapi kaya,yang berbatasan dengan Arab Saudi, tertuju pada pembangunan perkotaan, fasilitas olahraga dan perumahan. Sama halnya dengan Olimpiade London 2012, yaitu untuk merenovai sekaligus mengembangkan London bagian timur. Kita di Indonesia sebenarnya sudah melakukannya, meskipun tidak disebut secara eksplisit. Asian games Jakarta, 1962 berhasil mengembangkan kota Jakarta dari “kampong besar” menjadi kota metropolitan, lengkap dengan fasilitan publik yang modern seperti Hotel Indonesia, Toserba Sarinah, jalan raya dan lainnya yang mengubah profil kota Jakarta menjadi modern. Pada tingkat lokal, kebijakan seperti itu juga sudah dilakukan. Pendirian stadion Matoangin, dalam rangka PON Makassar adalah untuk mempercepat pemulihan dan rasa aman karena pemberontakan Kahar Muzakar, yang berhasil ditumpas oleh prajurit Siliwangi, pimpinan Letjen Solihin G.P. Penyelenggaraan PORDA Banten, semasa kepemimpinan Solihin GP sebagai gubernur, dimaksudkan untuk membuka isolasi daerah Banten, Jabar bagian barat. Ketika Tasikmalaya memperoleh kesempatan menjadi tuan rumah semasa kepemimpinan Suryatna Subrata sebagai Ketua Umum KONI Jabar, PORDA itu juga ditujukan untuk memacu pembangunan Jabar daerah timur, dekat perbatasan dengan Jateng. 1.2 Peningkatan Jumlah Cabang Olahraga

Page 4: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

Memasuki abad ke-21 terjadi perubahan di lingkungan internal olahraga. Perubahan terjadi bukan hanya motif ekonomi dalam penyelenggaraan even olahraga tetapi juga cabang-cabang olahraga juga makin bertambah. Faktor media massa berpengaruh kuat dalam menyeberluaskan informasi terkait olahraga, dan sekaligus memainkan peranan penting dalam pembelajaran masyarakat dalam bidang olahraga. Tren itulah yang juga dialami di Indonesia. Banyak cabang olahraga baru yang diadopsi di Indonesia melalui inisiatif sekelompok pengurus dan pegiat olahraga. Kecenderungan ini mempengaruhi penyelenggaraan PON yaitu cabang olahraga semakin bertambah jumlahnya. Demikian pula dalam penyelenggaraan PORDA yang akan berlangsung pada Oktober 2018 di Bogor. Perubahan itu menimbulkan rangkaian dampak berupa investasi biaya yang besar dalam penyelenggaraan dan untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga.

II. Masalah dan Tantangan

Terkait dengan tren perubahan tersebut di atas muncul dan berkembang masalah, dan sekaligus sebagai tantangan untuk mengatasinya. Beberapa masalah, khususnya terkait dengan PORDA adalah:

Cabang olahraga yang dipertandingkan, terlampau banyak, karena mengikuti format PON—mencapai 60 cabor—suatu jumlah yang berimplikasi pada besarnya investasi yang dikeluarkan, dan berdampak langsung pada beban yang ditanggung daerah, baik aspek ekonomi maupun teknis penyelenggaraan pertandingan. Bebannya terlampau berat, dan bahkan melebihi kapasitas membangun (building capacity) daerah ditinjau dari ketersediaan anggaran dan kemampuan manajemen.

Cabang-cabang olahraga kurang terfokus pada cabang olahraga yang

dipertandingkan dalam Olimpiade sehingga tidak ada kesinanmbungan dalam system perencanaan untuk membangun daya saing dari tingkat daerah kabupaten, seterusnya provinsi hingga nasional. Model pembinaan sekaligus promosi atlet berbakat berupa “Sistem Piramid” tidak berjalan atau terputus-putus.

Visi tentang sukses prestasi sering disalahartikan, dan direduksi menjadi

keberhasilan tuan rumah meraih medali emas sebanyak mungkin dan mengabaikan pencapaian standar prestasi yang lebih tinggi.

Terkait dengan butir ke-3 di atas, perhatian pembinaan lebih tertuju pada atlet

senior, dan mengabaikan regenerasi atlet potensial yang berusia muda untuk menjamin siklus pencapaian prestasi (SPP).

Page 5: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

Penyelenggaraan PORDA sejak perencanaan kurang terpadu dengan rencana pembangunan daerah atau kota, pengembangan tata ruang dan pertimbangan terhadap kelestarian lingkungan, serta penghematan sumber daya (air dan energy listrik).

III. Arah Baru Kebijakan Penyelenggaraan PORDA

Sebagai sebuah provinsi besar terkait jumlah penduduk, (47 juta), kemajuan bidang pendidikan, budaya, pariwisata, dan kualitas SDM—universitas besar di Jabar-- termasuk sejarah panjang tradisi olahraga di Jawa Barat, maka semua keunggulan komparatif itu perlu diperlihara dan sekaligus ditingkatkan. Untuk mengukuhkan “branding” yang sudah dicapai, maka pembangunan bidang olahraga diposisikan sebagai bagian integral pembangunan wilayah. Kota Bandung, dengan prestasi dan reputasi sebagai ibu kota tetap dijadikan sebagai sebuah barometer kemajuan olahraga di Jawa Barat. Namun kemajuan yang merata perlu diakselerasi di daerah-daerah kabupaten dan kota lainnya, sekaligus untuk merintis pengembangan sentra-sentra pelatihan jangka panjang (8-12 bulan) untuk merealisasi visi baru “Barjaya untuk Nusantara.” Jabar harus mampu memainkan peranan sebagai salah satu pendukung terkuat daya saing Indonesia di tataran internasional, termasuk pencapaian prestasi di Olimpiade. Karena itu, arah kebijakan baru terkait PORDA adalah:

1) PORDA merupakan ajang kompetisi multi even yang jenis dan nomornya ditetapkan secara sangat selektif dan proporsional, mencakup cabang olahraga Olimpiade, Asian Games, Sea Games, dan keunggulan khas Jawa Barat.

2) PORDA merupakan kesempatan untuk membangkitkan pembinaan berkualitas melalui perencanaan jangka panjang di semua kabupaten dan kota, dan sekaligus menjadi momen untuk menyeleksi para atlet yang dipersiapkan mengikuti Pelatda persiapan PON (PON 2020), hingga kemudian terpilih dan dipromosi ke jenjang nasional.

3) PORDA merupakan even puncak bertaraf daerah, tetapi jalur-jalur kompetisi lainnya tetap digalakkan, seperti Kejurda, yang disebar ke seluruh atau berbagai daerah.

4) PORDA merupakan kesempatan “emas” untuk memacu pengembangan wilayah, sehingga model penentuan tuan rumah penyelenggara tidak membatasi diri pada pertimbangan satu kabupaten, yang menguntungkan berupa distribusi beban biaya dan teknis penyelenggaraan, yang dijiwai oleh nilai gotong royong

5) Sekaitan dengan siklus penyelenggaraan PORDA sejak bidding, persiapan, penyelenggaraan, dan pasca PORDA, pihak tuan rumah penyelenggara harus mampu memelihara kesinambungan ke-4 tahap tersebut dan berhasil mencapai tujuan setiap tahap.

6) Tahap kegiatan pasca PORDA harus memperoleh perhatian sejak perencanaan

bidding hingga terwujud dampak kebijakan berupa:

Page 6: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

a. kesiapan kabupaten/kota menjadi pusat pembinaan daerah, b. pendayagunaan semua fasilitas olahraga untuk memberdayakan ekonomi

lokal, c. terbinanya nilai budaya yang menghargai prestasi, dan nilai-nilai terkait

karakter yang menjadi modal pembangunan.

IV. Kebijakan dan Kapasitas Membangun

Keberhasilan dan kesinambungan pembangunan olahraga hanya akan terjamin jika daerah kota dan kabupaten menetapkan kebijakan yang bersisi program nyata dan alokasi dana secukupnya, sesuai dengan kemampuan yang ada. Dengan demikian pencapaian tujuan berupa hasil dan dampak yang terukur harus masuk dalam perencanan dan pelaporan pembangunan daerah. Dengan demikian daerah dengan segala daya perlu menggali sumber dana baik dari pendapatan daerah maupun bantuan suka rela dari masyarakat serta dukungan dari swasta untuk kemudian dibelanjakan bagi pengembangan program olahraga. Segenap upaya pembinaan berbasis pengetahuan, tertuju pada optimalisasi pencapaian tujuan yang bersifat majemuk. Pencapaian prestasi yang membangkitkan prestise dan kebanggaan daerah hanya merupakan sebagian dari keuntungan yang diperoleh. Pencapaian nilai-nilai pendidikan tidak kalah pentingnya, demikian pula perubahan yang menyangkut sikap dan perilaku masyarakat untuk ikut menciptakan suasana yang kondusif. Tercapainya derajat kebugaran jasmani dan kesehatan merupakan “kekayaan” yang tidak tampak, tetapi sangat besar manfaatnya dan sekaligus sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kita harus menghindari sikap mental berupa ekspektasi yang tidak realistis untuk memperoleh keuntungan kembali (return) dari investasi yang kecil dan keinginan untuk memperoleh hasil yang besar dalam waktu seketika. Perumusan dan penetapan kebijakan pembangunan olahraga merupakan tanggung jawab pemerintah, termasuk pengawasan dalam pelaksanaannya, sementara pihak organsiasi non-pemerintah seperti KONI membantu sekaligus perpanjangan tangan pemerintah. Hanya dengan demikian kemajuan demi kemajuan akan cepat tercapai. Keberhasilan dalam implementasi kebijakan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti intensitas komunikasi antara pembuat kebijakan dan organisasi olahraga serta komitmen yang kuat untuk melaksanakan program-program nyata, dan bukan pernyataan verbal belaka. Komitmen itu tumbuh jika dalam proses penetapan kebijakan juga mempertimbangkan aspirasi dan suara dari masyarakat. Ini berarti pendekatan terbaik adalah kombinasi antara “top down”—“bottom up”, ketetapan dari pihak eksekutif-legislatif dan semua konstituen organisasi olahraga. Ketetapan tersebut merujuk kepada Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga pasal 16 ayat (3) yang berbunyi :

Page 7: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

Pemerintah provinsi atau pemerintah Kabupaten/Kota selaku penanggungjawab penyelenggaran pekan olahraga provinsi atau pekan olahraga Kabupaten/Kota menetapkan tempat penyelenggaraan dengan memperhatikan : a) Kemampuan dan potensi calon tuan rumah; b) Ketersediaan prasarana dan sarana; c) Dukungan masyarakat setempat; d) Pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga calon tempat

penyelenggaraan; dan e) Usulan dari komite olahraga provinsi atau komite olahraga kabupaten/kota

V. Siklus Porda

Dalam sebuah rangkaian yang tertuang dalam kerangka waktu sebagai keesinambungan—ciri dari perencanaan dalam olahraga—setiap tahap dari penyelenggaraan PORDA harus terlaksanan dan tertata dengan baik. Tata kelola yang baik (good governance) merupakan prsayarat untuk menjamin even olahraga yang tinggi integritasnya, sebuah jaminan untuk memelihara kepercayaan masyarakat, sekaligus sebagai pertanggunganjawab.

5.1 Tahap Bidding

Tahap pertama adalah pengajuan diri sebagai tuan rumah penyelenggara. Proses persiapan pengajuan diri sebaiknya melibatkan semua unsure baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat, tanpa pretense adanya kepentingan individu dan kelompok, serta tekanan dari pihak-pihak pelaku bisnis yang akan terlibat dalam pembangunan fisik. Harus dipertimbangkan masak-masak jenis dan jumlah cabang yang dipertandingkan karena ada kaitannya terutama dengan pengadaan venue dan penyelenggaraan teknis serta dukungan akomodasi, agar tidak melampaui kapasitas daerah terutama dari aspek penganggaran dan ketenagaan. Ekspektasi jangan melampaui daya dukung kapabilitas manajemen, sebab suber daya pelaku dan pengorganisir even olahraga tergolong sangat terbatas.

Kesiapan menajdi tuan rumah tidak cukup hanya berdasartkan surat resmi dari pemerintah (eksekutif) dan pihak DPRD (legislatif). Sangat diharapkan jangan sampai ada kelompok masyarakat yang merasa ditinggalkan dalam proses pengajuan diri. Karena itu transparansi dalam perencanaan sangat dibutuhkan. Merupakan sebuah keharusan untuk memenuhi prinsip efisiensi dan efektivitas, menginventarisasi semua fasilitas yang sudah tersedia. Makin banyak yang sudah dibangun dengan standar kontruksi memenuhi syarat maka makin besar potensi daerah menjadi tuan rumah. Jika kadaannya kurang terawatt, fasilitas olaharga itu berpeluang untuk direnovasi dengan biaya sehemat mungkin. Keseluruhan tata letak venue dan bangunan-bangunan baru diintegrasikan dengan tata ruang dan prospek pengembangan perkotaan dan wilayah. Kesatuan utuh dari fasilitas

Page 8: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

umum, akses transportasi, pengadaan air, listrik dan saranba kebersihan akan menghasilkan terbangunnya kota dengan profil yang indah dan menjadi kebanggaan masyarakat. Dengan demikian, aspek pelestarian lingkungan menjadi kriteria utama dalam PORDA. Pada tataran Olimpiade isu lingkungan hidup sejak Olimpiade Sydney 2000 merupakan syarat mutlak.

Dengan langkah-langkah perencanaan dan ekspektasi realistis berdasarkan investasi yang hemat, pembangunan olahraga akan memperoleh dukungan kuat dari khalayak luas, dan dari kalangan pemerintah sendiri serta kemungkinan besar dukungan dari pihak swasta.

5.2 Tahap Persiapan

Tahap persiapan paling krusial dalam penyelenggaraan sebuah multi even, seperti halnya PORDA sekalipun. Tahap persiapan banyak melibatkan aspek administrasi dan manajemen bidang keuangan agar dapat memenuhi peraturan perundangan-undangan dalam tata keuangan daerah. Poin ini sangat penting sesuai dengan visi Jabar, “Sukses administrasi” yang sudah diterapkan dalam penyelenggaraan PON Jabar 2016 dan berhasil mencapai target. Jauh lebih kompleks lagi adalah pembangunan venue dan fasilitas pendukung. Seluruh rangkaian pembangunan saling berkaitan sehingga pengawasan terhadap setiap simpul yang mempengaruhi reaksi berantai sangat menetukan. Sudah banyak contoh dari PON ke PON yaitu penyelesaian pembangunan venus tidak mampu meneuhi target dalam keranhka waktu yang sudah ditetapkan.

Persoalannya tidak semata aspek teknis yang memerlukan teknologi, tenaga kerja, dan proses cermat yang tidak dapat dilakukan secara tergesa-gesa atau potong kompas. Kesalahan kontruksi termasuk ukuran standar—kurang satu cm sekalipun dalam kolam renang—berdampak pada venue yang dinilai tidak memenuhi syarat. Karena itu, persiapan PORDA melibatkan organisasi yang kompleks, dan persoalan teknis yang rumit pula. Hanya dengan komitmen serta ketetapan hati mulai dari tingkat pembuat kebijakan hingga pelaksana, semua kesulitan dapat diatasi.

Dapat disimpulkan perencanaan dan pelaksanaan persiapan terentang dalam kerangka waktu yang sudah terpola dan berurutan secara logis. Menunda waktu adalah malapetaka dalam pelaksanaan even olahraga. 5.3 Pelaksanaan PORDA

Sejak tahap persiapan, pihak KONI Provinsi berfungsi dalam kedudukan sebagai Steering Committee (SC) dan daerah pelaksana termasuk pengurus olahraga tingkat provinsi berfungsio sebagai Organizing Committee (OC). Media membantu mempromosi dan pada gilirannya, bisa melalui perantaraan media, pihak sponsor siap memberikan

Page 9: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

dukungan. Dua tujuan yang lazim dari pihak sponsor adalah (1) membangkitkan citra produk dan jasa terkait atribut cabang olahraga tertentu, (2) meningkatkan pemasaran produk dan jasa. Semakin luas jangkauan gaung PORDA dan cabornya, termasuk potensi khalayak penonton (langsung dan tak langsung melalui radio atau TV) semakin besar peluang oleh memperoleh sponsorship.

Integritas pelaksanaan akan terjamin melalui penyelenggaraan kompetisi yang fair. Karena itu semua petugas pertandingan, wasit dan juri harus disiapkan sebaik mungkin. Legalitas keikutsertaan atlet juga menjamin integritas.

Yang menjadi tujuan utama dalam tahap pelaksanaan adalah tercapainya prestasi berstandar tinggi—nasional dan internasional—dan bukan hanya sekedar memperoleh medali. Konsekuensinya adalah proses pembinaan prestasi harus berlangsung sejak jauh-hari dan memenuhi prinsi-prinsip pelatihan.

5.4 Pasca PORDA

Pasca PORDA menjadi sangat krusial karena biasanya, kepanitiaan resmi sudah dibubarkan, dan tanggung jawab kembali sepenuhnya pada pemerintah daerah beserta dinas terkait dan organsiasi induk olahraga di kabupaten dan kota. Karena itu kapabilitas manajemen yang didukung oleh kebijakan publik yang konsisten akan menjamin diperolehnya manfaat seoptimal mungkin dari seluruh fasilitas yang sudah menelan biaya besar.

Beberapa faktor yang harus memperoleh perhatian agar diperoleh return yang besar darii investasi, berupa transfomasi budaya, ekonomi dan perkotaan pada tahap pasca PORD: Pembangkitan potensi ekonomi olahraga, berupa pembukaan lapangan kerja dan perolehan pendapatan dari fasilitas dan area di sekitar gelanggang olahraga. Potensi ekonomi berupa penyediaan lapangan kerja, sebenarnya sudah terjadi pada fase pembangunan venues serta infrastruktur lainnya. Untuk keperluan analisis dampak ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan jenisnya, harus terekam dengan baik dan menjadi bahan dalam pelaporan.

Potensi ekonomi pasca PORDA dapat berupa layanan jasa, seperti pembinaan fitness, konsultasi resep latihan dan nutrisi, program penurunan berat badan, pelatihan olahraga anak-anak usia dini dan aneka kursus lainnya. Program penggalian pendapatan (income generating) yang diperoleh dari sewa dengan tariff yang pantas, seperti untuk kegiatan sosial, tetapi harus dilengkapi denga alat-alat pendukung agar terjamin keselamatan fasilitas dari ancaman kerusakan. Sebuah gedung olahraga dapat disulap menjadi sebuah temnpat pesta yang mewah jika dilengkapi dengan perlengkapan dan desain interior oleh ahlinya.

Page 10: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

Program untuk meningkatkan partisipasi masyarakat berolahraga sangat penting karena menjadi dasar terbentuknya demand yang besar dari khayalak sebagai konsumen untuk barang dan jasa dalam olahraga. Di sekitar gedung olahraga atau lapangan dapat dididikan toko-toko pakaian dan peralatan olahraga melalui pemberdayaan potensi pelaku-pelaku bisnis lokal. Akses penggunakan semua fasilitas diperlancar dan dipermudah, melalui pemberian reduksi sewa, biaya masuk dan bahkan pajak (totonan) sebagai insentif pembangkit motivasi berolahraga. Kesemuanya ini perlu didukung oleh regulasi berupa PERDA.

VI. Penutup

PORDA merupakan sebuah muti even bertaraf provinsi dan menjadi ajang bagi regenerasi atlet dan meningkatkan prestasi. Tujuan yang ingin dicapai selain prestasi yang serba teruktur, menuju standar nasional dan internasional, jalan menuju Olimpiade, yaitu guna mempercepat pembangunan wilayah melalui transformasi budaya, ekonomi dan perkotaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dipatuhi dan dilaksanakan sebaikn-baiknya kegiatan dalam setiap siklus PORDA mulai dari bidding, persiapan, pelaksanaan hingga pasca PORDA.

Kegiatan PORDA sangat kompleks ditinjau dari pengadaan sumber daya manusia, finansial, dan teknis penyelenggaraan itu sendiri. Azas efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas merupakan rujukan utama dalam penyelenggaraan. Semua pengalaman terdahulu, sukses dan kurang berhasil dalam penyelenggaraan PORDA patut diperhitungkan. Dalam konteks akselerasi pembangunan olahraga daerah Jawa Barat, sangat mungkin yang dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara adalah beberapa kabupaten/kota, dan pendekatan wilayah dapat digunakan sebagai sebuah pilihan.

Page 11: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

NO INSTRUMEN KUISIONER BORANGEVALUASI

DIRIRESPONDEN

1 Kebijakan publik dalam pembinaan V V V 1.DISPORA

V V V 2.KONIDA

2 Integritas proses pengajuan daerah

sebagai penyelenggaran PORDA

V V V 1.DISPORA

V V V 2.KONIDA

V V V 3.BAPEDA

3 Kapabilitas organisasi dan manajemen

pembinaan olahraga

V V V 1.KONIDA

V V V 2.PENGCAB KAB/KOTA

4 Kapabilitas organisasi dalam pembinaan

olahraga prestasi

V V V 1.KONIDA

V V V 2.PENGCAB KAB/KOTA

5 Kapabilitas manajemen dalam

mempersiapkan PORDA

V V V 1.DISPORA

V V V 2.KONIDA

V V V 3.PENGCAB KAB/KOTA

6 Kapabilitas manajemen pasca PORDA V V V 1.DISPORA

V V V 2.PENGELOLA ASET DAERAH

V V V 3.KONIDA

RESPONDEN PENGIRISAN FORM KELAYAKAN TUAN RUMAH PORDA 2022

Page 12: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

I. KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PEMBINAAN OLAHRAGA

Page 13: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

I. KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PERUMUSAN KEBIJAKAN OLAHRAGA

No Aspek Definisi Komponen Indikator

I. Kebijakan publik

dalam pembinaan

olahraga

Kebijakan publik adalah

seperangkat program yang

ditetapkan oleh aktor atau

pejabat publik guna

menjawab sekaligus

mengatasi masalah yang

dirasakan penting oleh

kelompok masyarakat dalam

olahraga

1. Proses pembuatan

keputusan terkait

kebijakan

1.1 Institusi yg menjadi

leading sektor pembuatan

kebijakan

1.2 Partisipasi pemerintah,

swasta dan masyarakat

1.3 Penggunaan UU No. 3

Tahun 2005 sebagai

rujukan

2. Sosialisasi kebijakan

2.1 Penyampaian substansi

kebijakan

2.2 Jangkauan media terhadap

pihak berkepentingan,

pengcab, dan dinas-dinas

terkait

3. Respons stakeholder

terhadap kebijakan

3.1 Intensitas komunikasi

dalam sosialisasi

kebijakan

3.2 Derajat pemahaman

bersama dan kesiapan

menerima kebijakan

3.3 Adanya kelompok

pendukung dan oposan

terhadap kebijakan

4. Output kebijakan

4.1 Tersusunnya dokumen

kebijakan

4.2 Alokasi anggaran

pembinaan yang menentu

pada setiap tahun

4.3 Prioritas program untuk

memperoleh pengucuran

anggaran

4.4 Transparansi dan

akuntabilitas penggunaan

dan pelaporan anggaran

5. Outcome kebijakan

5.1 Hasil yg dicapai dalam

bidang olahraga prestasi

5.2 Dampak kebijakan

terhadap partisipasi

olahraga

5.3 Dampak kebijakan

terhadap penurunan angka

sakit di kabupaten secara

keseluruhan

Page 14: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

KUISIONER

PERUMUSAN KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN OLAHRAGA

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 15: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

I. KUESIONER PERUMUSAN KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN OLAHRAGA

Petunjuk: Bacalah dengan cermat beberapa pertanyaan di bawah ini, dan kemudian, kemukakan jawaban apa

adanya sesuai dengan kondisi daerah masing-masing yang sebenarnya, cukup dengan:

membuat tanda cek dalam kurung [v ] atau

mengisi kolom kosong.

Tidak ada jawaban yang benar atau jawaban yang salah.

No Pertanyaan Jawaban

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Terlepas dari keinginan daerah untuk menjadi penyelenggara

PORDA 2020, apakah sudah pernah sebelumnya ditetapkan

kebijakan publik tentang pembangunan olahraga?

Jika ada, institusi mana yang mengambil inisiatif sebagai leading

sektor?

Sejauh mana partisipasi dari pihak pemerintah (eksekutif) dalam

perumusan kebijakan pembangunan olahraga daerah?

Sejauh mana partisipasi dari pihak legislatif dalam perumusan

kebijakan pembangunan olahraga daerah?

Apakah pihak masyarakat, via LSM, ikut terlibat dalam

perumusannya?

Apakah organisasi olahraga ikut terlibat dalam penyusunannya ?

Sebutkan Dinas terkait, kalau ada, yang ikut merumuskannya?

Apakah UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan?

Nasional dibaca dan digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan

kebijakan pembangunan olahraga?

Berdasarkan pemahaman Sdr terhadap UU No. 3 Tahun 2005, ,

sejauh mana peranan pemerintah (daerah) dalam penetapan kebijakan

pembinaan olahraga?

Apakah PERDA. Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Keolahragaan juga digunakan sebagai rujukan ?

a. Ada [ ]

b. Belum ada [ ]

……………………………..

…………………………….

a. Sangat intensif [ ]

b. Cukup intensif [ ]

c. Kurang intensif [ ]

a Sangat intensif [ ]

b. Cukup intensif [ ]

c. Kurang intensif [ ]

a. Ikut terlibat [ ]

b. Tidak terlibat [ ]

a. Ikut terlibat [ ]

b. Tidak terlibat [ ]

……………………………

……………………………

a.Dipakai sepenuhnya sebagai

rujukan [ ]

b.Dibaca tapi tak

mendalam [ ]

c.Tidak dipakai sebagai

rujukan [ ]

a. Tidak banyak berperan [ ]

b. Hanya memfasilitasi [ ]

c. Pemegang insiatif utama [ ]

a. Dipakai sepenuhnya sebagai

rujukan [ ]

b.Dibaca tapi tak

mendalam [ ]

c.Tidak dipakai sebagai

rujukan [ ]

KPKPO-I

Page 16: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

11

12

Apakah dokumen kebijakan serta substansinya disosialisasikan

kepada semua pemangku kepentingan, seperti dinas terkait, cabor

dll?

Apakah proses sosialisasi kebijakan hanya di lingkungan dinas atau

pihak terkait atau juga menjangkau masyarakat luas ?

a. Tidak disosialisasikan [ ]

b. Dijelaskan hingga dipahami [ ]

c. Disebarluaskan hingga terjalin

komitmen [ ]

a. Hanya intern dinas terkait termasuk

cabang olahraga [ ]

b. Tersebar meluas melalui media [ ]

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Sejauh mana intensitas komunikasi dalam sosialisasi kebijakan ?

Sampai sejauh mana derajat pemahaman bersama dan kesiapan

menerima kebijakan ?

Apakah ada kelompok oposan terhadap kebijakan yang sudah

disusun?

Setelah berlangsung pembahasan, apakah rumusannya dituangkan

dalam sebuah dokumen?

Apakah dalam dokumen tersebut tercantum besaran alokasi

anggaran pembinaan yang menentu pada setiap tahun?

Apakah ada Prioritas program untuk memperoleh pengucuran

anggaran ?

Jika ada alokasi dana pembinaan, apakah semua pihak mengetahui

besaran alikasinya?

Apakah penyampaian pertanggungjawaban lancar sesuai dengan

rencana?

Apakah ada dampak kebijakan terhadap peningkatan prestasi?

Bagaimana dampak kebijakan terhadap partisipasi olahraga ?

Bagaimana dampak kebijakan terhadap penurunan angka sakit di

kabupaten secara keseluruhan ?

a. Diterima begitu saja [ ]

b. Terjadi debat pro dan kontra [ ]

c. Sangat kuat pertukaran pendapat [ ]

a. Kurang dipahami kepentingannya [ ]

b. Sangat dipahami [ ]

c. Sepakat untuk melaksanakannya [ ]

a. Ada sekelompok kecil yang tidak

mendukung [ ]

b. Semua memberikan dukungan [ ]

a. Tidak tersusun [ ]

b. Tersusun dalam dokumen resmi [ ]

a. Ada tercantum, meski tidak tegas

besarannya [ ]

b. Tidak dicatumkan [ ]

c. Tercantum dan menentu [ ]

pengusurannya

a. Prioritas pada olahraga prestasi [ ]

b. Prioritas pada olahraga pendidikan[ ]

c. Dibagi rata begitu saja [ ]

a. Semua pihak penerima

mengetahuinya [ ]

b. Tidak terbuka, terbatas bagi

penerima [ ]

a. Kebanyakan kurang lancar [ ]

b. Sebagian lancar [ ]

c. Semuanya sesuai rencana [ ]

a. Belum tampak hasilnya [ ]

b. Sudah tampak perubahan,

peningkatan prestasi [ ]

a. Terjadi peningkatan jumlah warga

berolahraga [ ]

b. Belum tampak perubahan,

peingkatan [ ]

a. Tidak tampak penurunan angka sakit

[ ]

b. Ada penurunan meski tak begitu

nyata [ ]

c. Sangat nyata pengaruhnya [ ]

Page 17: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

BORANG

URAIAN TERKAIT PERUMUSAN KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN OLAHRAGA

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(……………..………..)

Page 18: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

I. BORANG URAIAN TERKAIT PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN OLAHRAGA

Petunjuk: Paparkan uraian singkat dan padat dalam borang jika memang ada kegiatan

pengembangan kebijakan pembangunan olahraga daerah. Jika belum ada, jangan dipaksakan pengisiannya.

Lewati saja.

No Aspek Bahasan

1

Proses penyusunan kebijakan

Paparkan secara singkat dan padat proses pengembangan kebijakan pembangunan olahraga di daerah sdr!

Paparan menyangkut beberapa poin:

Institusi mana sebagai leading sektor, dan UU No. 3 Tahun 2005 sebagai rujukan

Intensitas partisipasi pihak eksekutif dan legislatif

Keterlibatan organisasi olahraga, LSM dan pihak swasta

Intensitas komunikasi, tukar pikiran hingga kesepakatan

Terwujudnya dokumen (ada bukti fisik)

BPKPO-I

Page 19: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

2 Sosialisasi Kebijakan

Paparkan secara singkat, tetapi lengkap, gambaran tentang penyebarluasan dokumen tentang kebijakan

olahraga daerah; poinnya mencakup:

Proses sosialisasi, tingkat pemahaman terhadap substansi

Adanya pihak oposan (kalau ada)

Page 20: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

3 Intensitas komunikasi dalam sosialisasi kebijakan Paparkan dengan ringkas tetapi lengkap gambaran tentang proses komunikasi dalam sosialisasi

kebijakan; poinnya mencakup:

Intensitas komunikasi dalam sosialisasi kebijakan

Derajat pemahaman bersama dan kesiapan menerima kebijakan

Adanya kelompok pendukung dan oposan terhadap kebijakan

Page 21: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

4

Output kebijakan

Paparkan secara singkat tetapi lengkap tentang output kebijakan, poinnya mencakup:

Alokasi anggaran pembinaan yang menentu pada setiap tahun

Prioritas program untuk memperoleh pengucuran anggaran

Transparansi dan akuntabilitas penggunaan dan pelaporan anggaran

Page 22: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

5

Outcome Kebijakan

Paparkan secara singkat tetapi lengkap tentang outcome kebijakan, poinnya mencakup:

Hasil yg dicapai dalam bidang olahraga prestasi

Dampak kebijakan terhadap partisipasi olahraga

Dampak kebijakan terhadap penurunan angka sakit di kabupaten secara keseluruhan

Page 23: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

EVALUASI DIRI

TERKAIT PERUMUSAN KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN OLAHRAGA

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(……………..………..)

Page 24: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

I. EVALUASI DIRI TERKAIT PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN OLAHRAGA

Petunjuk: Terkait dengan pengembangan kebijakan pembangunan olahraga di daerah Sdr. jawablah setiap

pertanyaan dalam kuesioner berikut ini cukup dengan mencantumkan tanda cek (v) dalam salah satu kolom

jawaban: BS =Baik Sekali; B = Baik; C = Cukup; K = Kurang; dan KS = Kurang Sekali. Tidak ada jawaban

yang benar atau salah

No Pernyataan BS B C K KS

1

Partisipasi pihak eksekutif dalam penyusunan kebijakan pembangunan olahraga

2 Partisipasi pihak legislatif dalam penyusunan kebijakan pembangunan olahraga

3 Partisipasi organisasi olahraga dalam penyusunan kebijakan pembangunan olahraga

4 Intensitas komunikasi dua arah dalam penyusunan kebijakan pembangunan olahraga

5

Tingkat pemahaman semua pihak terkait terhadap substansi kebijakan pembangunan olahraga

6

Komitmen semua pihak terkait untuk menerapkan substansi kebijakan pembangunan olahraga

7 Alokasi anggaran pembinaan yang menentu pada setiap tahun

8 Kejelasan prioritas program untuk memperoleh pengucuran anggaran

9

10

Transparansi dan akuntabilitas penggunaan dan pelaporan anggaran

Dampak kebijakan terhadap peningkatan dalam olahraga prestasi

11 Dampak kebijakan terhadap partisipasi masyarakat dalam olahraga

12

Dampak kebijakan terhadap penurunan angka sakit di kabupaten secara keseluruhan

13 Koordinasi KONI, Dispora dan Dinas Pendidikan dalam pengelolan program pembinaan olahraga

14 Rumusan tujuan pembinaan olahraga di daerah

EDPKPO-I

Page 25: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

II. INTEGRITAS PROSES PENGAJUAN DAERAH SEBAGAI

PENYELENGGARAN PORDA

Page 26: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

II. KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN INTEGRITAS DAERAH PENGUSUL PENYELENGGARAN PORDA 2022

No Aspek Definisi Komponen Indikator

II. Integritas proses

pengajuan daerah

sebagai

penyelenggaran

PORDA

Integritas pengajuan diri

sebagai tuan rumah

PORDA adalah

terjaminnya keterbukaan,

kejujuran, dan

keterpercayaan dari pihak

masyarakat terhadap

institusi penggagas dan

pengusul penyelenggaraan

PORDA

1.Proses penyusunan

perencanaan pengajuan

diri sebagai tuan

rumah PORDA

1.1 Institusi sebagai leading

sektor pengusul

1.2 Penggunaan UU No. 3

Tahun 2005 sebagai

rujukan

2.Partisipasi pihak

pemerintah, swasta dan

masyarakat dalam

perencanaan

2.1 Koordinasi pihak

pemerintah (eksekutif) dan

DPRD (legislatif)

2.2 Partisipasi KONI

Kab/Kota, Dispora, Dinas

Pendidikan, dan lainnya

2.3 Partisipasi organisasi

(LSM)

2.4 Partisipasi pihak swasta

3.Perumusan tujuan

PORDA yg diharapkan

tercapai

3.1 Kejelasan perumusan

tujuan terkait olahraga

3.2 Kejelasan perumusan

tujuan non-olahraga

4. Analisis komprehensif

dalam penyusunan

rencana terkait

PORDA

4.1 Analisis faktor lingkungan

mencakup potensi

kependudukan, ekonomi,

dan perkembangan

olahraga

4.2 Analisis faktor

penghambat

5. Analisis dampak

jangka pendek dan

jangka panjang terkait

ketahanan

pembangunan olahraga

di Jabar

5.1 Dampak jangka pendek

PORDA berupa

peningkatan partisipasi

berolahraga

5.2 Dampak jangka panjang

peningkatan potensi

sebagai sentra pembinaan

di Jabar

5.3 Dampak jangka panjang

terhadap aspek

kesejahteraan masyarakat

5.4 Dampak jangka panjang

terhadap pengembangan

potensi ekonomi olahraga

Page 27: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

KUESIONER

INTEGRITAS PENGUSUL

PENYELENGGARAAN PORDA 2022

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(…………….………..)

Page 28: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

II. KUESIONER INTEGRITAS PENGUSUL

PENYELENGGARAAN PORDA 2022

Petunjuk: Bacalah dengan cermat beberapa pertanyaan di bawah ini, dan kemudian, kemukakan jawaban apa

adanya sesuai dengan kondisi daerah masing-masing yang sebenarnya, cukup dengan:

membuat tanda cek dalam kurung [v ] atau

mengisi kolom kosong.

Tidak ada jawaban yang benar atau jawaban yang salah

No Pernyataan Jawaban

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sebutkan nama institusi pengusul untuk menjadi tuan rumah

PORDA 2022

Ketika menyusun rencana usulan menjadi tuan rumah PORDA

2022, apakah UU No. 3 Tahun 2005 digunakan sebagai rujukan?

Jika UU No. 3 Tahun 2005 digunakan sebagai rujukan, pasal dan

ayat mana saja yang menjadi foksu perhatian?

Apakah PERDA. Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2015

tentang Penyelenggaraan Keolahragaan juga digunakan sebagai

rujukan ?

Dalam proses penusunan usulan menjadi penyelenggara POR

2022, bagaimana koordinasi antara pihak eksekutif dan legislatif?

Bagaimana dukungan pihak DPRD terhadap usulan

penyelenggaraan, termasuk alokasi anggaran?

Ketika mengembangkan gagasan dan menyusun dokumen usulan

sebagai tuan rumah penyelenggara PORDA 2022, apakah pihak

KONI Kab/Kota, Dispora, Dinas Pendidikan, dan lainnya yang

terkait semuanya ikut berpartisipasi secara intensif

Apakah organisasi atau LSM ikut berpartisipasi dalam

pengembangan rencana menjadi tuan rumah PORDA?

Jika ada yang ikut, sebutkan dama LSM tersebut

Apakah masyarakat daerah secara umum atau di sekitar rencana

lokasi penyelenggaraan, mengetahui rencana usulan sebagai tuan

rumah PORDA 2022?

……………………………………

……………………………………

a. Ya [ ]

b. Tidak [ ]

…………………………………….

…………………………………….

…………………………………….

b. Dipakai sepenuhnya

sebagai

rujukan [ ]

b.Dibaca tapi tak

mendalam [ ]

c.Tidak dipakai sebagai

rujukan [ ]

a. Kuat sekali [ ]

b. Cukup Kuat [ ]

c. Kurang [ ]

a. Kuat sekali [ ]

b. Cukup kuat [ ]

c. Kurang [ ]

a. Ya, ikut semua secara

intensif [ ]

b. Ya, ikut beberapa [ ]

c. Ya ikut, tetapi tidak banyak

kontribusi pemikirannya [ ]

a. Ya, ikut serta [ ]

b. Tidak ikut [ ]

…………………………………….

…………………………………….

…………………………………….

a. Ya, masyarakat umumnya

sangat paham [ ]

b. Ya, sebagian kecil

memahaminya [ ]

c. Tidak memahami dengan

baik [ ]

KIP2PO

Page 29: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

11

Apakah ada kelompok masyarakat tertentu yang menolak rencana

penyelenggaraan PORDA 2022 di daerah Sdr?

a. Tidak ada [ ]

b. Ada tetapi tidak begitu

bermakna efeknya [ ]

12

13

14

15

16

Jika ada yang menolak, meskipun kecil jumlahnya, apa alasannya?

Dalam proses merumuskan tujuan PORDA, apa tujuan yang

menjadi prioritas daerah sebagai penyelenggara? Buat ranking

dari beberapa alternatif yang tersedia dalam kolom jawaban

Dalam proses penyusunan usulan, apakah faktor kependudukan

ikut diperhitungkan?

Jika diperhitungkan, apa kaitannya dengan PORDA?

Dari sudut pandang perkembangan ekonomi di daerah Sdr, apakah

faktor tersebut juga diperhitungkan dalam pengusulan sebagai

penyelenggara PORDA?

a. Lokasi dinilai merusak

konservasi lingkungan [ ]

b. Lokasi venue dinilai

mengambil alih lahan

produktif [ ]

c. Lokasi venue berdekatan

dengan pabrik [ ]

d. Lokasi venue berdekatan

dengan lokasi pembuangan

sampah atau limbah [ ]

No Tujuan Rank

a Peningkatan partisipasi masyarakat berolahraga

b. Menjadi juara umum

c. Menghasilkan bibit potensial untuk Jabar

d Membangkitkan potensi ekonomi lokal

e. Memperoleh warisan fasilitas olahraga

f. Membangkitkan kebiasaan hidup aktif dan sehat

g. Menata perkotaan

a. Tidak diperhitungkan [ ]

b. Diperhitungkan [ ]

a. Terkait daya tampung [ ]

b. Terkait dengan pemakaiannya

pada pasca PORDA [ ]

a. Tidak diperhitungkan, tidak

ada kaitannya [ ]

b. Sangat diperhitungkan karena

ada kaitannya [ ]

Page 30: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

17

Sejauh mana potensi pendapatan daerah dikaitkan dengan besarnya

anggaran penyelenggaraan PORDA 2022?

a. Pendapatan daerah sangat

potensial mendukung PORDA

[ ]

b. Pendapatan daerah cukup

potensial [ ]

c. Pendapatan daerah kecil tetapi

diharapkan subsidi dari

pemerintah

provinsi [ ]

18

19

Faktor apa yang dinilai sebagai penghambat utama dalam

penyelenggaraan PORDA ? Buat ranking sesuai pernyataan yang

tersedia.

Faktor apa yang dinilai paling mendukung penyelenggaraan

PORDA? Buat ranking dari pernyataan berikut ini

No Pernyataan Rank

a. Aspirasi masyarakat berolahraga masih rendah

b. Sumber pendapatan daerah kecil

c. Masih banyak fasilitas olahraga belum tersedia

d. Biaya pembangunan fasilitas umum (jalan, air minum dll) mahal

e. Masyarakat tidak mendukung

No Pernyataan Rank

a. Aspirasi

masyarakat tinggi

dalam berolahraga

b. Keinginan untuk

mengembangkan

daerah lebih cepat

maju

c. Memperoleh

warisan fasilitas

olahraga

d. Sumber

pendapatan cukup

untuk mendukung

Page 31: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

20

Ditinjau dari analisis dampak PORDA 2022, untuk jangka pendek

5 tahun mendatang, faktor apa yang dinilai paling nampak? Buat

ranking.

No Pernyataan Rank

a. Jumlah bibit atlet cepat meningkat

b. Masyarakat kian gemar berolahraga

c. Prestasi olahraga kian meningkat

d. Potensi ekonomi akan tumbuh dalam olahraga

e. Masyarakat makin sehat

f. Masyarakat makin menghargai ketertiban

g. Profil perkotaan semakin bagus

Page 32: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

BORANG

URAIAN TERKAIT INTEGRITAS PENGUSUL

PENYELENGGARAAN PORDA 2022

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(……………..………..)

Page 33: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

II. BORANG URAIAN TERKAIT INTEGRITAS PENGUSUL PENYELENGGARAAN PORDA 2022

Petunjuk: Paparkan beberapa hal terkait dengan pengajuan diri sebagai peyelenggara PORDA 2022. Utarakan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

No Aspek Bahasan

1

Leading Sector Pengusul Tuan Rumah PORDA 2022

Kemukakan institusi sebagai leading sektor pengusul

Kemukakan pasal dan ayat yang menjadi rujukan dalam UU No. 3 Tahun 2005

PERDA Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan

Page 34: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

2

Koordinasi Pihak-pihak Terkait

Paparkan koordinasi dan partisipasi di antara pihak-pihak terkait berikut ini dalam proses pengajuan

usulan sebagai tuan rumah PORDA 2022.

Pihak pemerintah (eksekutif)

DPRD (legislatif)

KONI Kab/Kota, Dispora, Dinas Pendidikan, dan lainnya

Organisasi (LSM)

Pihak swasta

Masyarakat Umum

Page 35: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

3

Tujuan Penyelenggaraan PORDA 2022

Paparkan dengan gamblang tujuan olahraga (misalnya, peningkatan pembibitan, prestasi olahraga) dan

non-olahraga (misalnya, perbaikan profil kota, kesehatan masyarakat) dan lainnya yang sesuai dengan

aspirasi masyarakat, yang ingin dicapai melalui PORDA

Page 36: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

4.

Data Kependudukan, Ekonomi, Fasilitas Umum dan Olahraga

Paparkan beberapa hal berikut ini (gunakan lembaran lainnya jika idak cukup):

Gambaran ringkas tentang profil kependudukan: rasio pria dan wanita; persentase usia 6-25

tahun

Gambaran tentang sumber pendapatan daerah, termasuk potensi ekonomi daerah

Gambaran tentang prosepek pengembangan perkotaan dan fasilitas umum

Gambaran tentang fasilitas olahraga yang tersedia

Page 37: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

5

Dampak PORDA 2022

Paparkan beberapa hal berikut ini (gunakan lembaran lainnya jika tidak cukup):

Dampak PORDA jangka pendek 5 tahun ke depan

Dampak PORDA jangka panjang 10 tahun ke depan

Page 38: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

6

Sarana Olahraga dan Infrastruktur

Paparkan beberapa sarana olahraga yang sudah tersedia. Berikan penilaian tentang struktur sesuai

dengan standard, termasuk kualitasnya secara umum pada saat sekarang.

No Cabang Olahraga Jumlah Lokasi BS B C K KS

1 Stadion dan lapangan sepakbola

2 Lapangan atletik

3 Gedung Olahraga serba guna

4 Gedung khusus untuk bulutangkis

5 Gedung khusus untuk bola basket

6 Gedung khusus untuk bola voli

7 Kolam renang

8

9

10

11

12

Keterangan:

BS = Baik sekali

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

KS = Kurang sekali

Lengkapi dengan peta lokasi venue yang tersedia, termasuk infrastruktur, seperti drainase, akses, sumber

air, dan energi listrik.

Page 39: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

7.Paparkan sarana olahraga yang akan dibangun untuk penyelenggaraan PORDA 2022. Kembangkan

tabel sesuai dengan perencanaan.

No. Cabang Olahraga Lokasi Daya

Tampung

Jumlah

Lapangan

Tahap pembangunan

(2019-2021)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Catatan: Lengkapi dengan peta lokasi venue yang tersedia, termasuk infrastruktur, seperti drainase, akses,

sumber air, dan energi listrik. Jika wilayah baru paparkan secara garis besar perubahan kontur tanah dan

vegetasi yang terkena infrastruktur. Lengkapi dengan rencana penghijauan beruapa penanaman rumput dan

pohon-pohon.

Page 40: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

III. KAPABILITAS ORGANISASI DAN MANAJEMEN

PEMBINAAN OLAHRAGA

Page 41: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

III. KAPABILITAS ORGANISASI DAN MANAJEMEN PEMBINAAN OLAHRAGA DAERAH PENGUSUL PENYELENGGARAAN PORDA TAHUN 2022

No Aspek Definisi Komponen Indikator

III. Kapabilitas

organisasi dan

manajemen

pembinaan

olahraga

Kapabilitas organisasi dan

manajemen pembinaan

olahraga adalah

kemampuan organisasi

olahraga untuk

menjalankan fungsi-fungsi

manajamen olahraga

amatir yang bersifat nir

laba untuk mencapai

tujuan, mencakup tujuan

objektif pembinaan

olahraga dan tujuan non-

olahraga

1. Struktur dan desain

organisasi olahraga

1.1 Tersusunnya struktur dan

desain organisasi sesuai

AD/ART

1.2 Karakteristik birokrasi

2. Komposisi

kepengurusan

2.1 Latar belakang personel

organisasi

2.2 Intensitas kontribusi

personel terhadap

organisasi

3. Pelaksanaan fungsi-

fungsi manajemen

3.1 Pelaksanaan fungsi-fungsi

manajemen

3.2 Penyelenggaraan meeting

berkala dan rutin

3.3 Pencatatan hasil meeting

3.4 Kelangsungan program

setiap bidang

4. Kesehatan organisasi

4.1 Gaya kepemimpinan

organisasi

4.2 Distribusi dan

pendelegasian

kewenangan

4.3 Kelancaran arus informasi

dalam organisasi

4.4 Keserasian pemahaman

terhadap visi dan misi

4.5 Konflik kepentingan

4.6 Kecepatan bertindak

mengatasi

penyalahgunaan

kewenangan

4.7 Kapabilitas mengelola

konflik

5. Daya pengembangan

organisasi untuk

mencapai tujuan

organisasi

5.1 Pembinaan kultur

organisasi

5.2 Etos kerja dan komitmen

pencapaian tujuan

5.3 Penilaian dan tindak

lanjut program

Page 42: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

KUISIONER

KAPABILITAS ORGANISASI DAN

MANAJEMEN OLAHRAGA TUAN RUMAH

PORDA TAHUN 2022

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 43: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

III. KUESIONER KAPABILITAS ORGANISASI DAN MANAJEMEN OLAHRAGA

TUAN RUMAH PORDA TAHUN 2022

Petunjuk: Bacalah dengan cermat beberapa pertanyaan di bawah ini, dan kemudian, kemukakan pilih salah

satu, atau beberapa jawaban sesuai pertanyaan dan kondisi daerah masing-masing yang sebenarnya, cukup

dengan:

membuat tanda cek dalam kurung [v ] atau

mengisi kolom kosong.

Tidak ada jawaban yang benar atau jawaban yang salah

No Pernyataan/Pertanyaan Jawaban

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8

Apakah struktur organisasi sesuai dengan AD/ART yang berlaku?

Secara keseluruhan, bagaimana penilaian Sdr terhadap jumlah

personel yang duduk sebagai pengurus

Ditinjau dari latar belakang keahlian yang dibutuhkan organisasi

olahraga, bagaimana penilaian Sdr terhadap personel yang duduk

dalam kepengurusan?

Menurut pengamatan Sdr. Bagaimana kontribusi anggota pegurus

kepada organisasi olahraga

Dalam pembuatan keputusan untuk hal-hal yang strategis,

bagaimana prosedur yang lazim dilakukan?

Apakah rapat-rapat rutin berlangsung lancar sesuai rencana?

Apakah hasil rapat, termasuk jalannya rapat selalu dicatat

lengkap ?

Dalam rapat berikutnya, apakah notulen rapat sebelumnya

dibacakan dan dilaporkan hal-hal yang sudah dilaksanakan dan

yang belum?

a. Ya [ ]

b. Tidak [ ]

a. Besar [ ]

b. Cukup [ ]

c. Kecil [ ]

a. Umumnya sangat professional

sesuai dengan tugas pokoknya

[ ]

b. Hanya sebagian kecil yang

sesuai keahliannya untuk

membina organsiasi olahraga [

]

c. Pada umumnya tidak

memahami seluk beluk

pembinaan olahraga [ ]

a. Kecil sekali [ ]

b. Banyak [ ]

c. Hampir-hampir

tidak ada [ ]

a. Diputuskan secara

musyawarah dalam sebuah

rapat [ ]

b. Diputuskan sendiri oleh Ketua

Umum [ ]

c. Diberikan mandat kepada

wakil ketua [ ]

a. Tidak [ ]

b. Ya [ ]

a. Ya, selalu [ ]

b. Tidak pernah [ ]

c. Ya, kadang-kadang [ ]

a. Ya, selalu [ ]

b. Tidak pernah [ ]

c. Ya, kadang-kadang [ ]

KKOMO

Page 44: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No. Pertanyaan/Pernyataan Jawaban

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Sesuai dengan perencanaan pada awal kepengurusan dibentuk,

apakah semua bidang memiliki tugas pokok dan fungsi yang jelas

dicantumkan dalam rencana strategis organisasi?

Ketika rapat anggota pengurus berlangsung, bagaimana kehadiran

anggota pengurus?

Dalam hal membuat keputusan, apakah ketua selalu dominan dan

tidak mendengar saran-saran pengurus lainnya?

Apakah semua informasi dari luar disampaikan kepada bidang-

bidang terkait?

Bagaimana pemahaman anggota pengurus terhadap kandungan

visi?

Menurut penilaian Sdr. bagaimana pemahaman anggota pengurus

terhadap misi organisasi?

Menurut penilaian Sdr. apa motif utama anggota pengurus aktif

terlibat dalam kepengurusan? Buat ranking sesuai pernyataan

dalam kolom jawaban.

a. Ya, semuanya berjalan [ ]

b. Tidak sama sekali [ ]

c. Hanya sebagian yang

berfungsi [ ]

a. Hanya sebagian kecil yang

hadir [ ]

b. Hadir lebih dari

50 persen [ ]

c. Seluruhnya hadir [ ]

a. Semua keputusan penting

dimusyawarahkan [ ]

b. Ketua sangat memegang

peranan [ ]

c. Sebagian diserahkan kepada

wakil atau bidang tertentu [ ]

a. Surat-surat sering mengendap

di meja sekretaris [ ]

b. Informasi segera beredar via

disposisi kepada bidang terkait

[ ]

a. Sangat memahaminya [ ]

b. Kurang memahaminya [ ]

c. Tidak memahaminya [ ]

a. Tidak memahami kandungan

misi [ ]

b. Sebagian dipahami [ ]

c. Sepenuhnya dipahami [ ]

No. Jawaban Rank

a. Menyumbang

keahlian

b. Batu loncatan

bagi kepentingan

lain

c. Supaya dikenal

luas

d. Menambah

pergaulan

e. Ingin melihat

Jabar lebih maju

f. Mencari

keuntungan

finansial kalau

ada kesempatan

g Memperoleh

status di mata

masyarakat

Page 45: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Pertanyaan/Pernyataan Jawaban

16.

17.

18.

19.

20.

Untuk menangani kegiatan cukup besar, apakah personel dari

dalam daerah Sdr. mampu sepenuhnya menyelesaikan tugas agar

penyelenggaraan sukses mencapai tujuan?

Berdasarkan estimasi Sdr. berapa persen tenaga dari dalam

daerah yang mampu melaksanakan tugas penyelenggaraan even

setaraf PORDA?

Untuk memenuhi personel pelaksana pertandingan, dari mana

tenaga tersebut dapat diperoleh?

Adakah kegiatan terkait olaharga yang sudah menjadi tradisi di

daerah Sdr?

Sebutkan kegiatan olahraga atau even yang menjadi tradisi di

daerah Sdr?

a. Tidak mampu karena jumlahnya

sangat terbatas [ ]

b. Cukup mampu, dengan bantuan

dari luar [ ]

c. Sepenuhnya mampu [ ]

a. 25 persen [ ]

b. 50 persen [ ]

c. 75 persen [ ]

No Lembaga/Organisasi %

1.

2.

PT atau universitas

setempat:

…………………..

……………………

……………………

Organisasi/klub

olahraga:

-Jumlah

organisasi:……….

-Jumlah

Personel …………..

Total 100%

a. Belum ada [ ]

b. Ada meski tidak teratur

pelaksanaannya [ ]

c. Ada, terselenggara setiap

tahun [ ]

……………………………….

……………………………….

………………………………..

Page 46: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

BORANG

URAIAN TERKAIT KAPABILITAS

ORGANSIASI DAN

MANAJEMEN PEMBINAAN OLAHRAGA

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 47: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

III. BORANG URAIAN TERKAIT KAPABILITAS ORGANSIASI DAN

MANAJEMEN PEMBINAAN OLAHRAGA

No Aspek Bahasan

1

Struktur Organisasi

Paparkan secara ringkas dan jelas beberapa hal sebagai berikut:

Susunan struktur dan desain organisasi sesuai AD/ART

Kemampuan organisasi untuk menyerap dukungan (misalnya, finansial, keahlian dll) dari

lingkungan sekitar.

Karakteristik personel apakah sesuai dengan tuntutan organisasi olahraga.

Kontribusi anggota pengurus kepada organisasi (misalnya, keahlian, waktu, finansial)

Page 48: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

2

Fungsi Manajemen

Paparkan secara ringkas dan jelas beberapa hal sebagai berikut:

Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

Penyelenggaraan meeting berkala dan rutin

Pencatatan hasil meeting

Kelangsungan program setiap bidang

Page 49: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

3

Gaya Kepemimpinan

Paparkan secara ringkas dan jelas beberapa hal sebagai berikut:

Gaya kepemimpinan organisasi

Distribusi dan pendelegasian kewenangan

Kelancaran arus informasi dalam organisasi

Keserasian pemahaman terhadap visi dan misi

Konflik kepentingan

Kecepatan bertindak mengatasi penyalahgunaan kewenangan

Potensi konflik dan kemampuan mengatasinya

Page 50: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Aspek Bahasan

4

Kultur Organisasi

Paparkan secara ringkas dan jelas beberapa hal sebagai berikut:

Pembinaan kultur organisasi

Etos kerja dan komitmen pencapaian tujuan

Penilaian dan tindak lanjut program

Page 51: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

EVALUASI DIRI

TERKAIT KAPABILITAS ORGANSIASI DAN

MANAJEMEN PEMBINAAN OLAHRAGA

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 52: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

III. EVALUASI DIRI TERKAIT KAPABILITAS ORGANSIASI DAN MANAJEMEN

PEMBINAAN OLAHRAGA

Petunjuk: Terkait dengan kapabilitas organsiasi dan manajemen pembangunan olahraga di daerah Sdr.

jawablah setiap pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner berikut ini cukup dengan mencantumkan tanda cek

(v) dalam salah satu kolom jawaban: BS =Baik Sekali; B = Baik; C = Cukup; K = Kurang; dan KS = Kurang

Sekali. Tidak ada jawaban yang benar atau salah

No Pertanyaan/Pernyataan BS B C K KS

1. Kesesuaian struktur organisasi olahraga yang sesuai dengan AD/ART

2. Kemampuan melaksanakan fungsi organsiasi sesuai AD/ART

3. Kemampuan organsiasi menyerap kontribusi dari lingkungan masyarakat

4. Kontribusi pihak swasta kepada organsiasi

5. Kontribusi anggota pengurus terhadap organisasi

6. Keteraturan rapat-rapat rutin dalam organsiasi

7. Kehadiran para anggota pengurus dalam rapat-rapat rutin

8. Pencatatan hasil pada setiap rapat

9. Tidak lanjut hasil rapat untuk peningkatan kinerja organisasi

10. Kelancaran arus informasi kepada bidang terkait

11. Kemampuan ketua dalam memecahkan masalah

12. Pendelegasian kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi dalam organisasi

13. Implementasi fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, dst)

14. Upaya mengelola konflik sehingga berubah menjadi peningkatan kinerja

organisasi

15. Upaya untuk memperbaiki kelemahan organisasi

16. Pemahaman anggota terhadap visi dan misi organisasi

17. Komitmen anggota untuk mewujudkan visi dan misi organisasi

18. Pengembangan tradisi kegiatan olahraga di daerah

19 Semangat untuk meningkatkan kinerja organisasi

Page 53: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

IV. KAPABILITAS ORGANISASI DALAM PEMBINAAN

OLAHRAGA PRESTASI

Page 54: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

IV. KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KAPABILITAS

ORGANISASI DALAM PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI

No Aspek Definisi Komponen Indikator IV Kapabilitas

organisasi dalam pembinaan olahraga

prestasi

Kapabilitas organisasi dalam

pembinaan olahraga prestasi adalah kemampuan organisasi

untuk melaksanaan

pembinaan prestasi olahraga

dengan merujuk kepada komponen-komponen dalam

sistem pembinaan

1. Pembinaan usia dini

jangka panjang

1.1 Pembinaan usia dini di

lingkungan sekolah 1.2 Pembinaan usia dini di klub

2. Pemanduan dan

promosi bakat

2.1 Pelaksanaan pemanduan

bakat

2.2 Pemantauan perkembangan

atlet Junior

3. Sistem penghargaan

3.1 Kebijakan dalam pemberian penghargaan kepada atlet

3.2 Bentuk-bentuk penghargaan

4. Pembangunan fasilitas

olahraga

4.1 Kebijakan pembangunan

fasilitas olahraga

4.2 Fasilitas olahraga yg sudah terbangun

4.3 Pemanfaatan fasilitas

olahraga

5. Ketersediaan pelatih

dan kualifikasi

5.1 Ketersediaan pelatih olahraga

5.2 Kualifikasi pelatih olahraga

6. Proses pelatihan

6.1 Kelangsungan proses pelatihan

6.2 Pemenuhan prinsip pelatihan

7. Proses kompetisi

7.1 Kelangsungan proses

kompetisi

7.2 Mutu kompetisi

8. Pemanfaatan Iptek olahraga

8.1 Ketersediaan lembaga pendidikan tinggi bidang

keolahragaan

8.2 Pendayagunaan iptek

olahraga

9. Dukungan media dan sponsorship

9.1 Perhatian media (lokal/nasional)

9.2 Frekuensi pemberitaan

9.3 Dukungan pihak pengusahaa

sebagai sponsor

10. Ketersediaan dana pembinaan

10.1 Besaran alokasi anggaran untuk pembinaan

10.2 Kesinambungan

pengucuran anggaran

Page 55: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

KUESIONER

KAPABILITAS ORGANISASI DALAM

PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 56: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

IV. KUESIONER KAPABILITAS ORGANISASI DALAM

PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI

Petunjuk: Bacalah dengan cermat beberapa pertanyaan di bawah ini, dan kemudian, kemukakan pilih salah

satu, atau beberapa jawaban sesuai pertanyaan dan kondisi daerah masing-masing yang sebenarnya, cukup

dengan:

membuat tanda cek dalam kurung [v ] atau

mengisi kolom kosong.

Tidak ada jawaban yang benar atau jawaban yang salah

No. Pertanyaan/Pernyataan Jawaban

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Apakah strukur dan susunan pengurus organisasi yang Sdr. kelola

sesuai dengan AD/ART yang berlaku?

Jika tidak, apa alasannya?

Apakah program pembinaan prestasi dituangkan dalam sebuah

rencana strategis?

Jika Tidak, apa alasannya?

Apakah pembinaan usia dini berjangka panjang telah berjalan di

daerah Sdr?

Jika tidak, apa saja alasannya?

a. Ya [ ]

b. Tidak [ ]

a. Disederhanakan sesuai dengan

dengan kondisi daerah [ ]

b. Kepengurusan lebih ramping

dan mudah dikendalikan [ ]

a. Ya [ ]

b. Tidak [ ]

a. Kesulitan dalam

penyusunannya [ ]

b. Meskipun disusun, juga tidak

digunakan sebagai

panduan [ ]

c. Banyak pembina kurang

paham akan fungsi

perencanaan [ ]

a. Ya [ ]

b. Tidak [ ]

a. Pengurus tidak tahan

menunggu lama hasilnya [ ]

b. Kesulitan mencari anak-anak

usia muda yang bersedia

dilatih [ ]

c. Orang tua kurang mendukung

sebab lebih baik mengikuti

kegiatan akademi [ ]

d. Secara keseluruhan, klub-klub

terkait satu cabang kurang

berkembang [ ]

KKOMO

Page 57: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No. Pertanyaan/Pernyataan Jawaban

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

Sejauh mana perhatian orang tua terhadap pembinaan olahraga

ketimbang menekuni kegiatan akademik?

Jika ada even olahraga, bagaimana minat masyarakat untuk

menyaksikannya secara langsung?

Apakah program pemanduan bakat secara keseluruhan telah

berjalan?

Di antara organsiasi yang sudah berjalan pemanduan bakat, dalam

cabang olahraga apa saja?

Apakah ada pencatatan serta diikuti perkembangan prestasi atlet

pelajar?

Apakah system penghargaan untuk memotivasi para atlet

menekuni suatu cabang olahraga telah diterapkan di daerah Sdr?

Jika belum diterapkan apa saja alasannya?

Jika sudah diterapkan meskipun tidak seluruh cabor, sebutkan

bentuk-bentuk penghargaan yang telah diberikan kepada atlet

Junior.

Jika sudah diterapkan meskipun tidak seluruh cabor, sebutkan

bentuk-bentuk penghargaan yang telah diberikan kepada atlet

senior.

Apakah kegiatan berlatih menggunakan lapangan khusus untuk

cabor yang dibina?

Apakah penggunaan fasilitas berlatih dikenakan biaya sewa?

Jika membayar untuk pemakaian seperti kolam renang, apakah

diperoleh diskon?

a. Perhatiannya besar [ ]

b. Perhatiannya cukup [ ]

c. Perhatiannya kurang [ ]

a. Kurang sekali [ ]

b. Cukup [ ]

c. Besar sekali [ ]

a. Belum berjalan [ ]

b. Cukup berjalan [ ]

c. Berjalan lancar [ ]

………………………………….

………………………………….

…………………………………..

a. Tidak ada [ ]

b. Ada, tapi sebagian [ ]

c. Semuanya terekam dengan

baik datanya [ ]

a. Sudah diterapkan pada

sebagian cabor [ ]

b. Belum diterapkan [ ]

a. Organisasi tidak mampu [ ]

b. Diserahkan sepenuhnya pada

orang tua [ ]

a. Pemberian uang saku

bulanan [ ]

b. Pemberian bea siswa [ ]

c. Piagam penghargaan [ ]

d. Bonus menang bertanding [ ]

a. Pemberian uang saku

bulanan [ ]

b. Lapangan pekerjaan [ ]

c. Bonus menang bertanding

d. Piagam penghargaan [ ]

a. Lapangan khusus

b. Menggunakan fasilitas [ ]

bersama cabor lain [ ]

a. Ya, membayar sewa sesuai

tarif [ ]

b. Tidak, gratis [ ]

a. Diperoleh [ ]

b. Tidak diperoleh [ ]

Page 58: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No. Pertanyaan Jawaban

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

Menurut penilaian Anda, bagaimana kualitas

sarana/prasarana berlatih?

Di lingkungan cabor yang Sdr bina, apakah latihan berjalan

secara teratur?

Menurut penilaian Sdr. bagaimana mutu pelatihan?

Apakah kompetisi berlangsung secara teratur?

Jika tidak teratur jalannya kompetisi, faktor apa yang

menjadi penghambat?

Berdasarkan penilaian secara umum, bagaimana kecukupan

tenaga pelatih di daerah Sdr?

Jika belum memenuhi kebutuhan, faktor apa penyebabnya?

Apakah ada perguruan tinggi bidang keolahragaan di daerah

Sdr?

Kalau ada, bagaimana partisipasi dosen atau mahasiswa

untuk ikut terlibat dalam pembinaan olahraga?

Jika terlibat, apa saja kontribusi tenaga profesional dari

perguruan tinggi dalam pembinaan olahraga di daerah Sdr?

Selama beberapa tahun terakhir ini, bagaimana peliputan

media terhadap kegiatan pembinaan olahraga di daerah Sdr?

a. Baik sekali [ ]

b. Cukup baik [ ]

c. Kurang [ ] a. Ya, teratur [ ]

b. Tidak teratur [ ]

a. Baik [ ]

b. Cukup [ ]

c. Kurang [ ] a. Tidak teratur [ ]

b. Teratur [ ] a. Minimnya dana [ ]

b. Tidak terencana dengan

baik [ ]

c. Peserta tidak berminat [ ] a. Kurang sekali [ ]

b. Cukup memenuhi

kebutuhan [ ] a. Kurangnya motivasi untuk

menekuni profesi sebagai

pelatih [ ]

b. Tidak ada program khusus

untuk membina pelatih [ ]

c. Tidak ada sistem

penghargaan untuk pelatih

[ ] a. Ada [ ]

b. Tidak ada [ ] a. Kurang [ ]

b. Cukup [ ]

c. Banyak terlibat [ ] a. Memperkenalkan hal-hal

baru dalam pelatihan [ ]

b. Pembiasaan pengumpulan

data untuk membuat

keputusan [ ]

c. Kegiatan tes dan

pengukuran [ ] a. Sering sekali [ ]

b. Kurang [ ]

c. Tidak pernah [ ]

Page 59: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Pertanyaan Jawaban

30.

31.

Bila ada penyelenggaraan even olahraga, apakah pernah

memperoleh sponsor?

Jika pernah, berupa apa sokongan dari sponsor?

a. Pernah [ ]

b. Belum pernah [ ]

a. Bantuan biaya, meskipun

kecil [ ]

b. Bantuan material, seperti

minuman [ ]

Page 60: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

BORANG

URAIAN TERKAIT KAPABILITAS

ORGANISASI DALAM

PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 61: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

IV. BORANG URAIAN TERKAIT KAPABILITAS ORGANISASI DALAM

PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI

No. Uraian

1. Pengorganisasian

Paparkan secara singkat dan padat:

Kelangsungan hidup organisasi pembinaan olahraga prestasi, ditinjau dari perencanaan,

pengorgansiasian, program, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian

Kecenderungan cabang olahraga yang diminati masyarakat

Kegiatan olahraga yang lazim dilakukan untuk mengisi waktu luang

Minat anak-anak muda terhadap olahraga

Page 62: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No. Uraian

2. Pembibitan dan Pemanduan Bakat

Paparkan secara singkat dan padat beberapa hal beriktu ini sesuai dengan kondisi di lingkungan

klub-klub olahraga di daerah Sdr.

Program pemasalan dan pembinaan usia dini

Program pemanduan bakat

Hambatan dan dukungan pembinaan usia dini

Page 63: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No. Uraian

3. Program Promosi Bakat dan Pemberian Penghargaan Paparkan secara singkat dan padat program mempromosi bakat dan pemberian penghargaan

bagi atlet yunior dan senior.

Pencatatan prestasi dan perkembangan atlet yunior

Pendataan atlet senior

Pemberian penghargaan dan bentuk-bentuknya yang sudah diberikan kepada atlet

yunior dan senior

Kendala dalam pemberian penghargaan

Page 64: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No. Uraian

4. Mutu Pelatihan, Tenaga Pelatih, dan Kompetisi

Paparkan secara singkat dan padat penyelenggaraan latihan dan kompetisi di lingkungan

organsiasi sdr?

Perencanaan

Keteraturan jadwal

Mutu pelatihan

Tenaga pelatih dan kualifikasi

Potensi untuk berprestasi

Keteraturan kompetisi

Mutu kompetisi

Page 65: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No. Uraian

5 Kondisi Fasilitas Olahraga

Paparkan secara singkat dan padat kondisi fasilitas olahraga yang digunakan untuk pembinaan:

Kecukupannya untuk memenuhi kebutuhan pelatihan olahraga

Kualitasnya

Biaya penggunaan

Page 66: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No. Uraian

6 Kontribusi Iptek Olahraga

Paparkan secara singkat dan padat kontribusi tenaga professional dari perguruan tinggi di

lingkungan daerah Sdr terhadap pembinaan olahraga prestasi:

Bentuk-bentuk kontribusi

Intensitas partisipasi

Page 67: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No. Uraian

7 Dukungan Media Massa dan Sponsor

Paparkan secara singkat dan padat tentang perhatian media massa serta sponsor terhadap

pembinaan olahraga prestasi di daerah Sdr?

Frekuensi pemberitaan

Kegiatan atau even yang sering diberitakan

Partisipasi sponsor dan bentuk sponsor terhadap even (jika ada)

Iklim pembinaan secara umum, bersemangat atau tidak

Page 68: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

EVALUASI DIRI

KAPABILITAS ORGANISASI DALAM PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 69: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

IV. EVALUASI DIRI KAPABILITAS ORGANISASI DALAM PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI

Petunjuk: Terkait dengan kapabilitas organsiasi dan manajemen pembangunan olahraga di daerah Sdr.

jawablah setiap pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner berikut ini cukup dengan mencantumkan tanda cek

(v) dalam salah satu kolom jawaban: BS =Baik Sekali; B = Baik; C = Cukup; K = Kurang; dan KS = Kurang

Sekali. Tidak ada jawaban yang benar atau salah

No Pernyataan BS B C K KS

1. Pelaksanaan fungsi manajemen pembinaan olahraga prestasi

2 Pelaksanaan pembinaan usia dini jangka panjang

3 Proses identifikasi bakat atlet yunior

4 Pemantauan berlanjut perkembangan prestasi atlet yunior

5 Promosi bakat atlet Junior dari satu jenjeng ke jenjang berikutnya

6 Pemberian penghargaan bagi atlet Junior

7 Pemberian penghargaan bagi atlet senior

8 Perhatian orang tua terhadap pembinaan prestasi atlet Junior

9 Penyediaan tenaga pelatih

10 Kualitas kemampuan professional pelatih

11 Ketersediaan sarana dan prasarana olahraga untuk berlatih

12 Kelangsungan pelatihan atau training dalam suatu cabang olahraga

13 Kelngsungan system kompetisi

14 Partisipasi tenaga professional dari perguruan tinggi

15 Penerapan ilmu pengetahuan bidang keolahragaan

16 Perhatian media terhadap pembinaan olaharga prestasi

17 Dukungan pihak sponsor terhadap pembinaan prestasi

18 Dukungan pihak sponsor terhadap penyelenggaraan suatu even

19 Ketersediaan dana bagi pembinaan

Page 70: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

V. KAPABILITAS MANAJEMEN DALAM

MEMPERSIAPKAN PORDA

Page 71: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

V. KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KAPABILITAS

MANAJEMEN MEMPERSIAPKAN PORDA 2022

No Aspek Definisi Komponen Indikator

V Kapabilitas

manajemen dalam

mempersiapkan

PORDA

Kapabilitas manajemen

dalam mempersiapkan

PORDA adalah

kemampuan daerah untuk

mengerahkan segenap

dana dan upaya guna

menyelenggarakan

PORDA dengan tata kelola

sebaik mungkin terkait

penyediaan dan

pendayagunaan fasilitas

olahraga, fasilitas

pendukung, personel

kompetisi, dan

pengerahan relawan agar

tercapai tujuan PORDA

yang diharapkan

1. Komitmen daerah

yang didukung

keputusan politik

yang kuat (eksekutif

dan legislatif) untuk

menyelenggarakan

PORDA sesuai

dengan desain yang

telah ditetapkan

1.1 Adanya dokumen

kesiapan daerah yang

mencerminkan dukungan

politik yang kuat bagi

penyelenggaraan PORDA

1.2 Gambaran tentang potensi

ekonomi terutama

dukungan dana dari

anggaran belanja

pemerintahan daerah

2. Pembangunan

fasilitas olahraga

terkait tata ruang dan

pengembangan

perkotaan

2.1 Kesanggupan membangun

fasilitas olahraga baru dan

pemanfaatan fasilitas yang

sudah tersedia

2.2 Rencana pembangunan

fasilitas olahraga yang

diserasikan dengan tata

ruang termasuk upaya

membangun dan atau

menata profil perkotaan

3. Pendayagunaan

fasilitas olaraga yang

sudah tersedia,

termasuk kegiatan

renovasi sesuai

kebutuhan dan

standard

3.1 Data fasilitas olahraga

yang sudah tersedia

3.2 Data fasilitas olahraga

yang dapat ditingkatkan

kualitasnya

Page 72: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

V. KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KAPABILITAS MANAJEMEN

MEMPERSIAPKAN PENYELENGGARAAN PORDA 2022

No Aspek Definisi Komponen Indikator

V Kapabilitas

manajemen dalam

mempersiapkan

PORDA

Kapabilitas manajemen

dalam mempersiapkan

PORDA adalah

kemampuan daerah untuk

mengerahkan segenap

dana dan upaya guna

menyelenggarakan

PORDA dengan tata kelola

sebaik mungkin terkait

penyediaan dan

pendayagunaan fasilitas

olahraga, fasilitas

pendukung, personel

kompetisi, dan

pengerahan relawan agar

tercapai tujuan PORDA

yang diharapkan

4. Penyiapan perangkat

administrasi untuk

mendukung tata

kelola

penyelenggaraan

yang baik, tercapai

prestasi dan

pembangkitan

potensi ekonomi

olahraga

4.1 Kemampuan untuk

menyiapkan perangkat

administrasi dan

personel untuk

menjamin tata kelola

yang baik bagi

penyelenggaraan

pertandingan, dan

pencapaian prestasi dan

pembangkitan potensi

ekonomi

4.2 Menyiapkan desain

PORDA untuk

membangkitkan potensi

ekonomi olahraga di

daerah

5. Sosialisasi

penyelenggaraan

termasuk pengerahan

relawan sebagai

momen pembelajaran

nilai-nilai olahraga

5.1

Page 73: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

KUESIONER

KAPABILITAS MANAJEMEN

MEMPERSIAPKAN PORDA 2022

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 74: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

V. KUESIONER KAPABILITAS MANAJEMEN MEMPERSIAPKAN PORDA 2022

Petunjuk: Jawablah sejumlah pertanyan/pernyataan dalam kuesioner ini dengan mencantumkan

jawaban dalam tanda kurung [ v ] pada salah satu alternative jawaban yang Sdr. anggap paling sesuai

dengan pertanyaan. Tidak ada jawaban benar atau salah.

No Pertanyaan/Pernyataan Jawaban

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Sekaitan dengan penyelenggaraan PORDA 2022 bagaimana

komitmen pihak eksekutif dan legislatif untuk memberikan

dukungan hingga terlaksana tuntas mencapai tujuan yang

diharapkan?

Apakah pernah disusun rencana penyelenggaraan PORDA

2022?

Bagaimana kemampuan pihak Organizing Committee (OC)

berdasarkan perencanaan, untuk menjamin tata kelola

persiapan administrasi sebaik mungkin?

Jika OC merasa mampu, faktor apa yang menjadi

jaminannya?

Menurut persepsi Sdr, apa sesungguhnya makna yang paling

esensial bagi tercapainya sukses prestasi dalam PORDA?

Apakah dalam desain persiapan penyelenggaraan PORDA

juga dirancang aspek pembangkitan potensi ekonomi daerah

penyelenggara?

Menurut penilaian Sdr. sejauh mana potensi ekonomi dan

anggaran pendapatan daerah untuk membiayai pembangunan

fisik dan penyelenggaraan PORDA secara keseluruhan?

a. Kuat sekali [ ]

b. Cukup kuat [ ]

c. Kurang kuat [ ]

a. Sudah ada, lengkap [ ]

b. Baru tersusun berupa draft [ ]

c. Belum tersusun [ ]

a. Sangat mampu [ ]

b. Cukup mampu [ ]

c. Kurang mampu [ ]

a. Tenaga terampil dalam manajemen

cukup tersedia [ ]

b. Tersedia tenaga diperkuat konsultan

[ ]

c. Aspirasi semua unsur sangat kuat

menjadi penyelenggara PORDA [ ]

a. Mengumpul medali sebanyak

mungkin untuk menjadi juara umum

[ ]

b. Meningkatkan standard prestasi

sekurangnya bertaraf nasional

c. Memunculkan atlet-atlet junior

berbakat sebanyak mungkin

a. Ya, termasuk ke dalam desain [ ]

b. Tidak termasuk ke dalam desain [ ]

a. Tidak begitu kuat [ ]

b. Cukup kuat [ ]

c. Sangat kuat sehingga terjamin

semua kebutuhan rampung sebelum

waktunya [ ]

Page 75: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Pertanyaan/Pernyataan Jawaban

8.

9.

10.

12

13.

14

Menurut penilaian Sdr. apakah pihak panitia PORDA kelak

mampu menjamin tata kelola bidang administrasi sebaik

mungkin, termasuk memanfaatkan informasi teknologi?

Jika daerah Sdr sebagai tuan rumah dan kekurangan dalam

stok atlet untuk memperkuat kontingen Sdr. apa yang akan

dilakukan untuk mengatasinya?

Sekaitan praktik mendatangkan atlet dari luar daerah Jabar

untuk memperkuat kontingen daerah, apa sikap Sdr terhadap

kebijakan itu?

Apakah fasilitas yang sudah tersedia dinilai memadai untuk

penyelenggaraan PORDA?

Jika belum memadai jumlahnya, apakah daerah

berkemampuan menyiapkan semua fasilitas olahraga yang

dibutuhkan jauh-jauh hari sebelum PORDA berlangsung ?

Apakah tersedia tenaga perencana desain PORDA yang

terpadu dengan tata ruang daerah?

a. Kurang mampu [ ]

b. Cukup mampu [ ]

c. Sangat mampu [ ]

a. Persiapan pembinaan sejak

jauh-jauh hari [ ]

b. Mendatangkan atlet dari

luar daerah [ ]

c. Memanfaatkan stok alet

seadanya [ ]

a. Tidak ada masalah, karena

atlet datang dari sesama

daerah di Indonesia [ ]

b. Sangat menguntungkan

karena tidak perlu

mengeluarkan biaya

pembinaan [ ]

c. Tidak menguntungkan bagi

pembinaan atlet dari dalam

Jabar itu sendiri [ ]

a. Sangat minim dan tidak

memadai [ ]

b. Cukup memadai bagi

penyelenggaraan

PORDA [ ]

c. Sangat memadai baik dari

sisi jumlah maupun

kualitas [ ]

a. Pesimis tidak mampu

memenuhinya [ ]

b. Optimis mampu

memenuhinya dengan

kemampuan daerah sendiri

[ ]

c. Optimis jika dibantu

anggaran dari provinsi [ ]

a. Ada, sedikit jumlahnya

yang tersedia [ ]

b. Tidak cukup, lalu perlu

konsultan [ ]

c. Tersedia tetapi perlu

pendampingan [ ]

Page 76: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

No Pertanyaan Jawaban

15.

16.

17.

18.

Apakah proses sosialisasi persiapan PORDA termasuk ke

dalam desain perencanaan?

Jika sosialisasi termasuk dalam perencanaan, apakah

pengerahan relawan menjadi prioritas?

Jika termasuk prioritas, dari mana saja sumber relawan yang

diutamakan?

Apa alasan Sdr. melibatkan relawan dalam PORDA?

a. Termasuk ke dalam

perencanaan [ ]

b. Tidak termasuk [ ]

a. Menjadi prioritas [ ]

b. Tidak termasuk

prioritas [ ]

a. Pelajar dan mahasiswa

setempat [ ]

b. Khalayak luas yang

berminat [ ]

c. Kombinasi semua unsur

yang berpotensi [ ]

a. Momen pembelajaran nilai

olahraga [ ]

b. Membangkitkan rasa

menyatu melalui

Olahraga [ ]

c. Meningkatkan kesediaan

berkorban demi

keberhasilan daerah dalam

olahraga [ ]

Page 77: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

BORANG KAPABILITAS MANAJEMEN MEMPERSIAPKAN

PORDA 2022

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 78: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

V. BORANG KAPABILITAS MANAJEMEN MEMPERSIAPKAN PORDA 2022

No. Uraian

1. Paparkan secara ringkas dengan jelas beberapa hal sebaga berikut: Adanya dokumen kesiapan daerah dalam peeyelenggaraan PORDA:

dukungan politik yang kuat bagi penyelenggaraan PORDA

tentang potensi ekonomi terutama dukungan dana dari anggaran belanja pemerintahan daerah

Page 79: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

V. BORANG KAPABILITAS MANAJEMEN MEMPERSIAPKAN PORDA 2022

No. Uraian

2. Paparkan secara ringkas dengan jelas beberapa hal sebaga berikut: Pembangunan fasilitas olahraga terkait tata ruang dan pengembangan perkotaan

Kesanggupan membangun fasilitas olahraga baru dan pemanfaatan fasilitas yang sudah tersedia

Rencana pembangunan fasilitas olahraga yang diserasikan dengan tata ruang termasuk upaya

membangun dan atau menata profil perkotaan

Page 80: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

V. BORANG KAPABILITAS MANAJEMEN MEMPERSIAPKAN PORDA 2022

No. Uraian

3. Paparkan secara ringkas dengan jelas beberapa hal sebaga berikut: Pendayagunaan fasilitas olaraga yang sudah tersedia, termasuk kegiatan renovasi sesuai kebutuhan dan

standard

Data fasilitas olahraga yang sudah tersedia

Data fasilitas olahraga yang dapat ditingkatkan kualitasnya

(Gunakan lmbaran lainnya, jika lembaran ini tiak cukup)

Page 81: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

V. BORANG KAPABILITAS MANAJEMEN MEMPERSIAPKAN PORDA 2022

No. Uraian

4. Paparkan secara ringkas dengan jelas beberapa hal sebaga berikut: Penyiapan perangkat administrasi untuk mendukung tata kelola penyelenggaraan yang baik, tercapai

prestasi dan pembangkitan potensi ekonomi olahraga

Kemampuan untuk menyiapkan perangkat administrasi dan personel untuk menjamin tata kelola

yang baik bagi penyelenggaraan pertandingan, dan pencapaian prestasi dan pembangkitan

potensi ekonomi

Menyiapkan desain PORDA untuk membangkitkan potensi ekonomi olahraga di daerah

Page 82: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

V. BORANG KAPABILITAS MANAJEMEN MEMPERSIAPKAN PORDA 2022

No. Uraian 5. Paparkan secara ringkas dengan jelas beberapa hal sebaga berikut:

Sosialisasi penyelenggaraan termasuk pengerahan relawan sebagai momen pembelajaran nilai-nilai

olahraga

Desain PORDA untuk meningkatkan partisipasi masyaraat berolahraga

Desain pengerahan relawan sebagai momen pembelajaran nilai kerelawanan dalam olahraga

Page 83: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

EVALUASI DIRI

TERKAIT KAPABILITAS MANAJEMEN

MEMPERSIAPKAN PORDA 2022

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 84: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

V. EVALUASI DIRI TERKAIT KAPABILITAS MANAJEMEN MEMPERSIAPKAN

PORDA 2022

Petunjuk: Terkait dengan kapabilitas manajemen mempersiapkan PORDA olahraga di daerah Sdr. tentukan

penilaian sesuai berdasarkan makna pada setiap butir pernyataan dalam aspek penilaian yang sudah tersedia.

Penilaian dibuat, cukup dengan mencantumkan tanda cek (v) dalam salah satu kolom jawaban: BS =Baik Sekali;

B = Baik; C = Cukup; K = Kurang; dan KS = Kurang Sekali. Tidak ada jawaban yang benar atau salah

No. Aspek Penilaian BS B C K KS

1. Komitmen pihak eksekutif dalam mempertsiapkan PORDA

2. Komitmen pihak legislatif dalam mempersiapkan PORDA

3. Cakupan isi desain dan perencanaan PORDA

4. Perencanaan PORDA terkait pencapaian standard prestasi nasional

5. Perencanaan PORDA terkait pencapaian potensi ekonomi daerah

6. Daya dukung anggaran daerah untuk pembangunan fasilitas olahraga

yang belum ada

7. Daya dukung anggaran untuk renovasi fasilitas olahraga

8 Perencanaan terkait dengan penataan perkotaan

9 Perencanaan terkait kelestarian lingkungan

10. Pemenuhan prinsip hemat energi listrik dalam desain fasilitas olahraga

11. Pemenuhan prinsip hemat sumber daya air dalam desain fasilitas

olahraga dan fasilitas umum

12. Keterpaduan semua venue dan pembangunan wilayah

13. Pemenuhan integritas melalui tata kelola administrasi persiapan dan

penyelenggaraan

14. Desain program untuk mengerahkan partisipasi seluruh lapiasn

masyarakat

15. Program kampanye PORDA secara keseluruhan untuk menjangkau

pelosok-pelosok daerah

16. Desain pengerahan relawan dalam PORDA

Page 85: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

VI. KAPABILITAS MANAJEMEN PASCA PORDA

Page 86: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

VI. KISI-KISI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KELAYAKAN TUAN RUMAH PORDA TAHUN 2022

No Aspek Definisi Komponen Indikator

VI Kapabilitas

manajemen

pasca PORDA

Kapabilitas manajemen

pasca PORDA adalah

kemampuan daerah dalam

upaya mendayagunakan

semua aspek peninggalan

PORDA, mencakup aspek

manajemen sarana dan

prasarana olahraga,

kemampuan organisasi dan

kapasitas manajerial

olahraga pengembangan

olahraga

1.Kemampuan

mengelola dan

memelihara sarana dan

prasarana olahraga

1.1 Penerbitan PERDA untuk

memayungi regulasi

pemanfaatan fasilitas

olaharga secara optimal

1.2 Pengalokasian dana

subsidi dari pemerintah

untuk pemeliharaan

fasilitas olahraga

1.3 Kemampuan dan potensi

penggalian dana untuk

swa-kelola

pemeliharaan fasilitas

olahraga

2.Pendayagunaan semua

fasilitas olahraga untuk

melayani kebutuhan

masyarakat luas,

termasuk olaharga elit

2.1 Pengaturan waktu

penggunaan fasilitas

olahraga untuk olahraga

pendidikan, olahraga

rekreasi, dan olahraga

prestasi

2.2 Penetapan reduksi pajak,

tarif penyewaan untuk

olahraga masyarakat dan

olahraga pendidikan

3.Pengelolaan fasilitas

olahraga sebagai salah

satu sentra pembinaan

daerah Jabar

3.1 Kesiapan untuk ditunjuk

sebagai pengelola

sebuah sentra pembinaan

sesuai dengan potensi

daerah

3.2 Kesiapan untuk

mendukung kebijakan

desentralisasi pembinaan

dengan segala

konskuensinya

4.Dukungan logistik

bagi pemusatan

pelatihan daerah yang

bersumber dari usaha

swa-kelola dan sumber

lainnya secara gotong

royong

4.1 Pengembangan desain

untuk menjamin

dukungan logistik pusat

pelatihan

4.2 Komitmen kuat

menjadikan pusat

pelatihan daerah untuk

mewujudkan visi Jabar

“Berjaya untuk

Nusantara”

Page 87: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

KUESIONER

KAPABILITAS MANAJEMEN

PASCA PORDA 2022

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 88: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

VI. KUESIONER KAPABILITAS MANAJEMEN PASCA PORDA 2022

Petunjuk: Jawablah sejumlah pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner ini dengan mencantumkan

jawaban dalam tanda kurung [ v ] pada salah satu alternatif jawaban yang Sdr. anggap paling sesuai

dengan pertanyaan. Tidak ada jawaban benar atau salah.

No Pertanyaan/Pernyataan Jawaban

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Bagaimana komitmen pihak eksekutif pada pasca PORDA

untuk menerbitkan Perda sekaitan dengan pendayagunaan

dan pemeliharaan fasilitas olahraga?

Bagaimana komitmen pihak legislatif pada pasca PORDA

untuk menerbitkan Perda sekaitan pendayagunaan dan

pemeliharaan fasilitas olahraga?

Bagaimana pendapat Sdr jika dalam Perda tersebut nanti

tercantum pemberian potongan biaya bagi pelajar dan atlet

pengguna fasilitas olahraga?

Bagaimana pendapat Sdr. jika semua upaya terkait

penyelenggaraan even olahraga memperoleh reduksi

pembayaran pajak tontonan?

Bagimana kesiapan Sdr. jika fasilitas olahraga eks PORDA

dijadikan sentra pembinaan wilayah untuk suatu cabang

olahraga?

Jika Sdr. setuju, dari mana sumber pembiayaannya?

Jika Sdr. setuju, cabang olahraga apa (1-2 cabang) yang

dinilai potensial untuk dibina di daerah Sdr?

Jika Sdr. tidak setuju dijadikan sentra pembinaan daerah,

apa yang dijadikan alasan utama?

a. Kuat sekali [ ]

b. Cukup kuat [ ]

c. Kurang kuat [ ]

a. Kuat sekali [ ]

b. Cukup kuat [ ]

c. Kurang kuat [ ]

a.. Sangat setuju [ ]

b. Kurang setuju [ ]

c. Tidak setuju [ ]

a. Sangat setuju [ ]

b. Kurang setuju [ ]

c. Tidak setuju [ ]

a. Sangat setuju [ ]

b. Kurang setuju [ ]

c. Tidak setuju [ ]

a. Dianggarkan secara rutin

setiap tahun dari ABPD

daerah kabupaten/kota

setempat [ ]

b. Gotong royong biaya dari

kabupaten/kota dan provinsi

[ ]

a. ……………………..

b. ………………………

a. Tidak ada biaya [ ]

b. ABPD sangat kecil [ ]

c. Memberatkan daerah [ ]

Page 89: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

BORANG

TERKAIT KAPABILITAS

MANAJEMEN PASCA PORDA

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 90: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

VI. BORANG TERKAIT KAPABILITAS MANAJEMEN PASCA PORDA

No. Uraian

1. Paparkan dengan singkat dan jelas beberapa hal sebagai berikut Kemampuan mengelola dan memelihara sarana dan prasarana olahraga

Penerbitan PERDA untuk memayungi regulasi pemanfaatan fasilitas olaharga secara optimal

Pengalokasian dana subsidi dari pemerintah daerah untuk pemerliharaan fasilitas olahraga

Kemampuan dan potensi penggalian dana untuk swa-kelola pemeliharaan fasilitas olahraga

Page 91: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

VI. BORANG TERKAIT KAPABILITAS MANAJEMEN PASCA PORDA

No. Uraian

2. Paparkan dengan singkat dan jelas beberapa hal sebagai berikut Pendayagunaan semua fasilitas olahraga untuk melayani kebutuhan masyarakat luas, termasuk olahraga

elit

Pengaturan waktu penggunaan fasilitas olahraga untuk olahraga pendidikan, olahraga rekreasi,

dan olahraga prestasi

Penetapan reduksi pajak, tarif penyewaan untuk olahraga masyarakat dan olahraga pendidikan

Page 92: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

VI. BORANG TERKAIT KAPABILITAS MANAJEMEN PASCA PORDA

No. Uraian

3. Paparkan dengan singkat dan jelas beberapa hal sebagai berikut Pengelolaan fasilitas olahraga sebagai salah satu sentra pembinaan daerah Jabar

Kesiapan untuk ditunjuk sebagai pengelola sebuah sentra pembinaan sesuai dengan potensi

daerah

Kesiapan untuk mendukung kebijakan desentralisasi pembinaan dengan segala konskuensinya

Page 93: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

VI. BORANG TERKAIT KAPABILITAS MANAJEMEN PASCA PORDA

No. Uraian

4. Paparkan dengan singkat dan jelas beberapa hal sebagai berikut Dukungan logistik bagi pemusatan pelatihan daerah yang bersumber dari usaha swa-kelola dan sumber

lainnya secara gotong royong

Pengembangan desain untuk menjamin dukungan logistik pusat pelatihan

Komitmen kuat menjadikan pusat pelatihan daerah untuk mewujudkan visi Jabar “Berjaya

untuk Nusantara”

Page 94: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

VI. BORANG TERKAIT KAPABILITAS MANAJEMEN PASCA PORDA

No. Uraian

1.

Page 95: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

EVALUASI DIRI

KAPABILITAS MANAJEMEN PASCA PORDA

Nama : …………………………..

Instansi : …………………………..

Jabatan : …………………………..

Kota/Kab : …………………………..

…….., …… Juli 2018

(………..……………..)

Page 96: KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONEISA … dan Olimpiade. Ada pula even utama (mayor event) dengan criteria penonton sekurangnya 1000 orang, seperti Kejuaraan All England dalam bulutangkis,

VI. EVALUASI DIRI KAPABILITAS MANAJEMEN PASCA PORDA

Petunjuk: Terkait dengan kapabilitas manajemen pasca PORDA, tentukan penilaian yang sesuai

berdasarkan makna pada setiap butir pernyataan dalam aspek penilaian yang sudah tersedia.

Penilaian dibuat, cukup dengan mencantumkan tanda cek (v) dalam salah satu kolom jawaban: BS

=Baik Sekali; B = Baik; C = Cukup; K = Kurang; dan KS = Kurang Sekali. Tidak ada jawaban yang

benar atau salah

No. Pernyataan BS B C K KS

1.

Komitmen pihak eksekutif untuk menerbitkan Perda sebagai payung

regulasi penggunaan dan pemeliharaan fasilitas olahraga pasca

PORDA

2. Komitmen pihak legislatif untuk menerbitkan Perda sebagai payung

regulasi penggunaan dan pemeliharaan fasilitas olahraga pasca

PORDA

3. Komitmen pihak klub/organsiasi olahraga untuk memberikan

dukungan terhadap implementasi Perda sebagai payung regulasi

penggunaan dan pemeliharaan fasilitas olahraga pasca PORDA

4. Komitmen pihak eksekutif untuk mengusulkan Perda reduksi biaya

penggunaan fasilitas olahraga

5. Komitmen pihak legislatif untuk mengesahkan Perda reduksi biaya

penggunaan fasilitas olahraga

6. Komitmen pihak legisatif untuk menyetuji reduksi pajak tontonan

setiap even olahraga

7. Kesiapan daerah untuk dijadikan sentra pembinaan daerah

8. Potensi daerah untuk membiayai sentra pembinaan daerah

9. Potensi sumber biaya dari swasta untuk membiayai sentra pembinaan

daerah

10. Kemampuan manajemen mengelola sentra pembinaan daerah