komite keperawatan

11
KOMITE KEPERAWATAN I. Pendahuluan Seirama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan arti hidup sehat, dampak terhadap tuntutan pelayanan kesehatan juga semakin tinggi, demikian juga terhadap pelayanan keperawatan di rumah sakit menduduki porsi yang paling besar, karena dilaksanakan terus menerus selama 24 jam sehingga baik buruknya sebuah rumah sakit sering dinilai dari penampilan tenaga keperawatannya. Oleh karena itu perawat perlu meningkatkan kemampuan profesionalnya secara terus menerus baik secara individual maupun kelompok. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya KOMITE KEPERAWATAN sebagai organisasi yang dapat membantu memantau pelaksanaan pelayanan keperawatan dalam rangka meningkatkan kualitasnya.. II. Pengertian Komite adalah kelompok diluar struktur organisasi formal yang secara bersama menggunakan pengetahuan, keterampilan dan ide. Kelompok terdiri dari beberapa karakteristik individu terbaik yang akan membuat kesepakatan atau hasil yang efektif dengan mengkombinasikan keterampilan dan energi (Swansburg, 1999). Komite terdiri dari 2 jenis, yaitu stnading committe adalah penasehat yang berwenang memberikan masukan secara kontinu kepada pihak manajemen maupun organisasi, sedangkan Ad Hoc Committee adalah kelompok yang dibentuk dengan tujuan khusus untuk menyelesaikan suatu kegiatan dan akan dibubarkan setelah tugasnya selesai (Swansburg, 1999). Keberadaan komite sangat membantu dalam penyampaian informasi baik keatas maupun kebawah dengan demikian arus informasi/umpan balik menjadi lebih efektif dan mempercepat peningkatan mutu pelayanan serta perbaikan kinerja karyawan/keperawatan. III. Keberadaan komite Keperawatan Keberadaan komite di rumah sakit sangat diperlukan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan pelayanan. Sebab dengan adanya komite : 1. Menyatukan perawat dalam penggunaan pengetahuan, keterampilan dan ide untuk pembuatan rencana kerja.

Upload: nofvia-de-vega

Post on 23-Nov-2015

176 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Komite keperawatan

TRANSCRIPT

KOMITE KEPERAWATAN

I. PendahuluanSeirama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan arti hidup sehat, dampak terhadap tuntutan pelayanan kesehatan juga semakin tinggi, demikian juga terhadap pelayanan keperawatan di rumah sakit menduduki porsi yang paling besar, karena dilaksanakan terus menerus selama 24 jam sehingga baik buruknya sebuah rumah sakit sering dinilai dari penampilan tenaga keperawatannya. Oleh karena itu perawat perlu meningkatkan kemampuan profesionalnya secara terus menerus baik secara individual maupun kelompok. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya KOMITE KEPERAWATAN sebagai organisasi yang dapat membantu memantau pelaksanaan pelayanan keperawatan dalam rangka meningkatkan kualitasnya..

II. PengertianKomite adalah kelompok diluar struktur organisasi formal yang secara bersama menggunakan pengetahuan, keterampilan dan ide. Kelompok terdiri dari beberapa karakteristik individu terbaik yang akan membuat kesepakatan atau hasil yang efektif dengan mengkombinasikan keterampilan dan energi (Swansburg, 1999). Komite terdiri dari 2 jenis, yaitu stnading committe adalah penasehat yang berwenang memberikan masukan secara kontinu kepada pihak manajemen maupun organisasi, sedangkan Ad Hoc Committee adalah kelompok yang dibentuk dengan tujuan khusus untuk menyelesaikan suatu kegiatan dan akan dibubarkan setelah tugasnya selesai (Swansburg, 1999). Keberadaan komite sangat membantu dalam penyampaian informasi baik keatas maupun kebawah dengan demikian arus informasi/umpan balik menjadi lebih efektif dan mempercepat peningkatan mutu pelayanan serta perbaikan kinerja karyawan/keperawatan.

III. Keberadaan komite KeperawatanKeberadaan komite di rumah sakit sangat diperlukan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan pelayanan. Sebab dengan adanya komite :1. Menyatukan perawat dalam penggunaan pengetahuan, keterampilan dan ide untuk pembuatan rencana kerja.2. Membatasi kesenjangan antar bagian.3. Memanfaatkan kepakaran atau spesialisasi individu untuk pencapaian tujuan.4. Memberikan pengalaman sosialisasi individu kedalam proses dinamika kelompok5. Mempercepat adanya perubahan6. Mengurangi kegiatan supervisi (pengendalian/pengarahan) dan disiplin melalui komite7. Meningkatkan keharmonisan dalam bekerja serta dapat menurunkan turn -over.

IV. Peran dan tanggung jawabSetiap anggota harus dapat berperan aktif dalam kelancaran kegiatan komite, terutama dalam perumusan dan pemecahan masalah. Menurut Beune dan Sheats, ada 12 peran yang harus dilaksanakan oleh kelompok sebagai :1. Inisiator- kontributor2. Penerim,a informasi3. Menerima opini4. Pemberi informasi5. Elaborator6. Memberikan opini7. Koordinator8. Evaluator9. Energizer10.Fasilitator tehnik prosedur11.Pendokumentasian.

V. Bidang kerja Komite Keperawatan :1. Praktik keperawatan2. Mutu keperawatan3. Pengembangan profesional keperawatan

VI. Tugas Komite Keperawatan :1. Mengembangkan sistem dan prosedur pelaksanaan keperawatan :a. Membuat standar keperawatan, prosedur, asuhan dan protokol.b. Sistem pendokumentasianc. Standar pengembangan staf, pembinaan dan jenjang karier.2. Pembinaan tenaga keperawatan :a. mengkaji kebutuhan pelayanan sesuai dengan kebutuhan profesib. Merencanakan pengembangan staf.3. Fungsi komite keperawatanKomite keperawatan hendaknya dapat berfungsi sebagai :1. Konsultan2. Negosiator3. Motivator4. Problem solver.

VII. kelompok kerja :Individu harus dapat bergabung untuk dapat bekerja sama dalam memikirkan sesuatu yang penting.Ciri-ciri dari kelompok ini adalah :1. Tidak hanya berangan-angan tetapi mampu berfikir kritis2. Menggunakan umpan balik negatif sebagai bahan pertimbangan3. Percaya adanya moral yang harus diataati4. Mengerti bahwa manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan5. Menekankan pada anggota untuk tidak ragu-ragu dalam bersikap.6. Mampu mencari/menyelidiki sebab-sebab kekhawatiran7. Membuat keputusan dengan suara bulat8. Melindungi anggota kelompok dari reaksi negatif.Kelompok berja harus mampu menggunakan sumber daya yang ada, pengaturan waktu yang baik, membuat keputusan yang rasional, menggunakan pendekatan ilmiah dalam pemecahan masalah serta dapat mengembangkan kerjasama secara baik. Perlu diajarkan pada anggota kelompok untuk dapat 1. melakukan advokasi2. Tidak membatasi alternatif3. berfikir kritis4. Mempunyai waktu luang untuk kegiatan5. Melakukan cara bimbingan yang bervariasi6. Mencari masalah dengan diskusi7. Mencari pendapat dengan opini8. Pengembangan indikator kelompok9. Mencari jawaban mengapa orang tidak setuju.

VIII. keanggotaan :Komite Keperawatan akan berhasil jika mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:1. komite harus terdiri dari individu yang ingin mengkontribusikan komitemen, energi dan waktu mereka.2. Anggota harus mempunyai berbagai pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan yang memadai sehingga menjawab kebutuhan kepakaran yang diperlukan.3. Jumlah anggota tidak terlalu besar, sehingga memungkinkan untuk diskusi, biasanya sekitar 6 8 orang.4. Tugas dan tanggung jawab termasuk mekanisme pelaporan harus dijabarkan secara jelas.5. Penugasan diberikan seawal mungkin dengan harapan yang jelas tentang topik yang akan dibahas6. Semua anggota komite mempunyai agenda tertulis dan pimpinan yang efektif.

IX. Kualifikasi anggota :1. Mempunyai kemampuan leadership2. Mampu memfasilitasi secara efektif3. Mempunyai pengalaman klinik yang cukup.4. Mempunyai pengalaman dalam bidang manajemen5. Memiliki sertifikat manajemen6. Mampu berkomunikasi secara baik.

X. Efektifitas KomiteKomite dapat berjalan dengan baik bila :1. Mempunyai tujuan yang jelas2. Membuat struktur komite guna mendukung tujuan3. Merencanakan pertemuan sesuai dengan sasaran dan tujuan serta mengacu pada : Jumlah ideal anggota Susunan agenda Ruangan yang kondusif Penyiapan materi yang akan dibahas Penggunaan waktu secara efisien Klarifikasi isi dan hasil diskusi Partisipasi setiap anggota Mendengar dengan baik Kesimpulan pada keputusan dan komitemen Evaluasi proses Pengedaran informasi notulen rapat.XI. keanggotaan :Keanggotaan komite Keperawatan terdiri dari kelompok tenaga keperawatan yang kompeten didalam bidangnya dan yang terlih. Adapun susunan keanggotaan adalah sebagai berikut :1. ketua merangkap anggota2. Wakil merangkap anggota3. Sekretaris merangkap anggota4. Anggota yang terdiri dari 5 orang.

Sub Komite :Untuk mengorganisir pekerjaan dan mempermudah menjalankan fungsai dan tugasnya, ketua Komite dibantu oleh subkomite. Pengorganisasian sama dengan Komite.Subkomite terdiri dari :1. Subkomite mutu pelayanan keperawatan.2. Subkomite etik keperawatan3. Subkomite pengembangan profesi kep.

XII. Tugas,dan wewenang komite :1. Tugas Komite Keperawatan :a. membantu bidang keperawatan menyusun standar pelayanan keperawatan dan memantau pelaksanaannya.b. Memantau kegiatan pelaksanaan tugas-tugas praktisi keperawatan c.Mengembangkan program peningkatan keprofesionalisasian pelayanan keperawatan dan riset keperawatan.

2. Wewenang komite Keperawatan :a. memberikan masukan bagi pengembangan perencanaan SDM keperawatanb. Memberikan pertimbangan tentang pengaan sarana, fasilitas dan pendataan yang dibutuhkan dalam pelayanan keperawatan.c. Melakukan pembinaan praktisi keperawatan yang terkait dengan etika profesi dan kewenangan dalam pelayanan keperawatan.d. Memberikan rekomendasi kerjasama rumah sakit dengan pengguna lahan praktik (institusi pendidikan keperawatan).e. Memberikan masukan kepada bidang keperawatan tentang peningkatan (pengembangan) pelayanan kep..

Mekanisme kerja Komite Keperawatan :1.Ketua bersama seluruh jajaran komite melakukan rapat pleno untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan keperawatan sesuai dengan area wewenang dan fungsi dari komite keperawatan dan menyusun program kerja tahunan sekaligus menetapkan kewajiban, tugas dan pertanggungjawaban suatuprogram.2. Melakukan rapat pleno bulanan untuk membahas permasalahan yang timbul dari pelayanan keperawatan3. Melakukan rapat secara insidentil/darurat untuk membahas permasalahan yang timbul dan bersifat darurat.

XIII. Penutup Kedudukan Komite keperawatan disebuah rumah sakit sangat penting untuk menampung aspirasi dari bawah maupun menyalurkan informasi dari pihak manajemen. Selain itu juga berfungsi untuk memberikan masukan atau nasehat berdasarkan kepakaran dan pengalaman yang dimiliki dalam mengatasi masalah operasional dan mengembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu perlu dimaksimalkan keberadaan Komite keperawatan di rumah sakit guna turut meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit khususnya bidang keperawatan.

KETUA KOMITE KEPERAWATANKetua komite keperawatan adalah seorang staf perawat fungsional yang diberi hak, tugas, tanggung jawab dan kewenangan mengola asuhan keperawatan.Uraian Tugas Ketua Komite Keperawatan1. Membantu direktur RS dalam menyusun standar pelayanan keperawatan dan memantau pelaksanaannya2. Mengkoordinasi pengurus komite keperawatan, yang dimaksud pengurus komite keperawatan adalah anggota komisi I, komisi II dan komisi III3. Meningkatkan program pengembangan SDM keperawatan, audit keperawatan dan etik keparawatan4. Mengawasi dan membina pengurus komite keperawatan5. Mendelegasikan tugas kepada komisi I, komisi II atau III bila berhalangan6. Wewenang Ketua Komite Keperawatan7. Mengkoordinasi pengurus komite keperawatan8. Menandatangani surat dan disposisi9. Memimpin rapat komite keperawatan10. Mewakili komite keperawatan dalam rapat ekstern11. Mendelegasikan wewenang kepada komisi I, II dan III12. Mengawasi dan membina anggota/ pengurus komite keperawatan13. Hak ketua komite keperawatan adalah :14. Berhak mendapat tanggapan dari Direktur RS15. Berhak mendapat reward yang sesuai dari RS.KOMISI IKomisi I adalah staf perawat staf perawat fungsional yang diberi hak, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan melalui audit keperawatan (SOP, SAK, lisensi dan penyelia)Tugas Pokok Komisi I1. Membantu ketua komite keperawatan dalam audit keperawatan2. Membentuk panitia SOP, SAK, lisensi dan penyelia3. Fungsi Komisi I adalah melaksanakan urusan audit keperawatanUraian tugas :4. Membantu ketua komite dalam membuat SOP, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi SOP untuk anggota staf perawat fungsional5. Melakukan revisi SOP sesuai akreditasi6. Membuat SAK, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk anggota staf perawat fungsional.7. Melakukan revisi SAK sesuai akreditasi8. Memberikan lisensi dan memperpanjang lisensi praktek keperawatan bekerjasama dengan PPNI9. Melakukan supervisi ke ruang rawat, membuat standar pelaklsanaan audit, operasional prosedur keperawatan, mengkoordinasikan kepada ketua komite dan unit terkaitWewenang Komisi I1. Mengkoordinasi panitia SOP, SAK, lisensi2. Membina ketua dan anggota panitia3. Mengatur kewenangan audit keperawatan agar sesuai dengan SOP, SAK, dan memiliki lisensi praktek keperawatan4. Memberikan lisensi praktek keperawatan baik di dalam maupun di luar rumah sakit5. Melakukan supervisi keperawatan pagi, sore dan malam hari6. Melakukan supervisi sarana, prasarana serta pengambilan keputusan7. Membuat SOP, SAK, sesuai dengan ilmu pengetahuan dan masukan dari surveyor akreditasi8. Melaksanakan bimbingan dan pengawasan sesuai dengan pendidikan, keahlian dan kinerjanya9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada ketua komite keperawatanKOMISI IIKomisi II adalah staf keperawatan fungsional yang diberi hak, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan melalui etik keperawatan (kridensial dan kehormatan) serta urusan reward perawatTugas Pokok Komisi II1. Membantu ketua komite dalam pembinaan etik keperawatan2. Membantu panitia kridensial, panitia etik dan reward perawatFungsi Komisi II1. Melaksanakan urusan pembinaan etik keperawatan2. Melaksanakan urusan reward perawatUraian tugas Komisi II1. Membantu ketua komite dalam membuat standar operasional kredensial2. Melaksanakan proses penerimaan SDM keperawatan dan mengevaluasi kinerja selanjutnya3. Menerima masukan dari komisi lain sehubungan dengan pengeluaran dari profesi keperawatan4. Membantu ketua komite dalam membuat standar oprasional pembinaan etik keperawatan5. Melaksanakan pembinaan etik keperawatan6. Melaksanakan pembinaan atas pelanggaran etik keperawatan7. Mengusulkan pengembalian nama baik bagi perawat yang telah selesai mmenjalani proses penbinaan etik kepada ketua komite keperawatan8. Membuat laporan kegiatan secara tertulis kepada ketua komite setiap tahun9. Mengajukan reward berupa materiil dan moril bagi perawat, serta mengevaluasinya.Wewenang Komisi II1. Mengkoordinasi panitia kredensial dan panitia kehormatan perawat2. Membina ketua dan anggota panitia3. Mengatur kewenangan etik keperawatan4. Memberikan advokasi bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan5. Menentukan kelulusan seorang perawat menjadi profesi keperawatan di rumah sakit6. Membuat SOP kredensial dan kehormatan sesuai dengan ilmu pengetahuan dan masukan dari surveyor akreditasi7. Menangani reward perawat berupa moril dan materiilKomisi III adalah seorang staf perawat fungsional yang diberi hak, tugas, wewenang dan tanggung jawab mengelola asuhan keperawatan melalui pengembangan keperawatan (paningkatan SDM, paningkatan peralatan dan sarana asuhan keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan.Tugas pokok Komisi II :1. Membantu ketua komite dalam pengembangan keperawatan2. Membantu panitia SDM, peralatan askep, dan pendokumentasian asskepKOMISI III Fungsi Komisi III adalah melaksanakan urusan pengembangan keperawatanUraian tugas Komisi III :1. Membantu ketua komite dalam peningkatan SDM2. Membuat perencanaan dan evaluasi program pendidikan formal maupun informal3. Membuat perencanaan dan evaluasi program pengembangan SDM keperawatan4. Membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi jenjang karir keperawatan5. Membuat program standar peralatan keperawatan6. Memantau dan mengevaluasi penggunaan peralatan keperawatan7. Membuat perencanaan dan evaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan8. Membuat format dan mengavaluasi pendokumentasian asuhan keperawatan9. Membuat standar pendokumentasian asuhan keperawatan10. Mengawasi pendokumentasian asuhan keperawatan11. Membuat laporan kegiatan secara tertulis kepada ketua komite keperawatan setiap tahunWewenang Komisi III1. Mengkoordinasi panitia SDM, panitia peralatan askep, panitia pendokumentasian askep2. Membina ketua dan anggota panitia3. Mengatur kewenangan praktisi keperawatan agar sesuai dengan standar kualifikasi keperawatan4. memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan SDM5. Memberi saran dan pertimbangan kepada ketua komite tentang pengembangan SDM