komisi pemberantasan korupsi anggap...

4
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ANGGAP PROGRAM RASKIN TAK TEPAT SASARAN tribunnews.com Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) i menilai program bantuan bagi masyarakat miskin melalui penjualan beras murah yang biasa disebut Program Beras Miskin (Raskin) tidak efektif. Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp 4-5 triliun untuk Program Raskin. "KPK menganggap program subsidi ini tidak memenuhi 6 T, yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat mutu, tepat harga, dan tepat administrasi yang dijadikan sebagai indikator efektivitas program," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dalam paparan di kantor KPK. Hasil kajian yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KPK menemukan enam permasalahan dalam Program Raskin. Terparah, KPK menemukan permainan jaringan mirip kartel ii yang menguasai distribusi beras khusus untuk warga tidak mampu itu. Busyro Muqoddas menjelaskan, praktik kartel dalam Program Raskin dipicu oleh lemahnya mekanisme pendistribusian beras. KPK menemukan adanya jaringan pedagang dan tengkulak yang mengumpulkan beras raskin untuk dijual kembali ke pasaran. Busyro Muqoddas mengingatkan, potensi kartel dalam Program Raskin dapat membuka celah korupsi. Oleh karenanya, KPK merekomendasikan agar pemerintah mendesain ulang Program Raskin. Ada beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi rekomendasi KPK ini. Pertama, Program Raskin tidak memenuhi prinsip 6T untuk mengukur efektivitas program, yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat harga dan tepat administrasi. Kedua, penghimpunan data Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) iii yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS) iv tidak melibatkan Pemerintah Daerah. Akibatnya, terjadi ketidaksesuaian data dan penerima subsidi beras menjadi tidak tepat sasaran. Selain itu jatah beras per bulan sebanyak 15 kilogram per kepala keluarga seringkali meleset. Ada sejumlah daerah yang mendistribusikan beras di bawah 15 kilogram dengan berbagai alasan.

Upload: tranlien

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ANGGAP …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/05/KPK-anggap-Raskin-Tidak... · penghimpunan data Rumah Tangga Sasaran Penerima ... Program Bantuan

Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ANGGAP PROGRAM RASKIN TAK TEPAT SASARAN

tribunnews.com

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)i menilai program bantuan bagi masyarakat miskin melalui penjualan beras murah yang biasa disebut Program Beras Miskin (Raskin) tidak efektif. Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp 4-5 triliun untuk Program Raskin.

"KPK menganggap program subsidi ini tidak memenuhi 6 T, yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat mutu, tepat harga, dan tepat administrasi yang dijadikan sebagai indikator efektivitas program," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dalam paparan di kantor KPK.

Hasil kajian yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KPK menemukan enam permasalahan dalam Program Raskin. Terparah, KPK menemukan permainan jaringan mirip kartelii yang menguasai distribusi beras khusus untuk warga tidak mampu itu.

Busyro Muqoddas menjelaskan, praktik kartel dalam Program Raskin dipicu oleh lemahnya mekanisme pendistribusian beras. KPK menemukan adanya jaringan pedagang dan tengkulak yang mengumpulkan beras raskin untuk dijual kembali ke pasaran. Busyro Muqoddas mengingatkan, potensi kartel dalam Program Raskin dapat membuka celah korupsi. Oleh karenanya, KPK merekomendasikan agar pemerintah mendesain ulang Program Raskin.

Ada beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi rekomendasi KPK ini. Pertama, Program Raskin tidak memenuhi prinsip 6T untuk mengukur efektivitas program, yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat harga dan tepat administrasi. Kedua, penghimpunan data Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)iii yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS)iv tidak melibatkan Pemerintah Daerah. Akibatnya, terjadi ketidaksesuaian data dan penerima subsidi beras menjadi tidak tepat sasaran. Selain itu jatah beras per bulan sebanyak 15 kilogram per kepala keluarga seringkali meleset. Ada sejumlah daerah yang mendistribusikan beras di bawah 15 kilogram dengan berbagai alasan.

Page 2: KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ANGGAP …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/05/KPK-anggap-Raskin-Tidak... · penghimpunan data Rumah Tangga Sasaran Penerima ... Program Bantuan

Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum

Pantauan petugas KPK di lapangan, alokasi biaya subsidi beras yang ditanggung pemerintah meningkat meski diklaim bahwa jumlah RTS-PM menurun. Pada tahun 2013, alokasi anggaran Program Raskin sebanyak Rp21,43 triliun untuk 15,5 juta penerima. Sementara, alokasi anggaran pada tahun 2012 sebanyak Rp19,37 triliun dan pada tahun 2011 sebanyak Rp16,53 triliun. Anggaran untuk tahun 2012 dan 2011 ditujukan untuk 17,488 juta penerima.

"Perlu review subsidi Raskin, memperbaiki kebijakan perhitungan subsidi supaya lebih akuntabel dan memperkuat sistem pengawasan. Kami berikan waktu satu bulan dan akan kami monitor tiap tahunnya," tegas Busyro Muqoddas.

Deputi Perlindungan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Chazali Husni Situmorang, siap menjalankan rekomendasi yang diberikan KPK. Ketua Tim Koordinasi Raskin Tingkat Pusat ini akan segera membuat rencana aksi untuk memperbaiki potensi penyimpangan dalam Program Raskin.

"Kami melihat ada 10 titik rawan yang dicermati. Sambil melakukan evaluasi tiga bulanan, kajian ini menjadi momentum memperdalam lagi dan membuat rencana aksi," ujar Chazali Husni Situmorang.

Menanggapi rekomendasi pihak KPK itu, Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)v, Bambang Widianto, menyatakan saran dan hasil kajian tersebut menjadi bahan untuk timnya. Sebab, TNP2K adalah unit yang berada langsung di bawah Wakil Presiden Boediono. Sumber berita: 1. tribunnews.com, KPK Temukan Permainan Kartel Program Raskin Pemerintah, Kamis, 3

April 2014. 2. finance.detik.com, KPK Anggap Program Raskin Tak Tepat Sasaran, Kamis, 3 April

2014. Catatan: Pada tahun 2010, telah ditetapkan instrumen utama program penanggulangan kemiskinan

sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 ayat (1) Perpres Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, yang terdiri dari: 1. Klaster I : Kelompok Program Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga

Bertujuan untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin. Termasuk dalam program

Page 3: KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ANGGAP …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/05/KPK-anggap-Raskin-Tidak... · penghimpunan data Rumah Tangga Sasaran Penerima ... Program Bantuan

Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum

penanggulangan kemiskinan Klaster I adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Program Beras untuk Keluarga Miskin (Raskin).

2. Klaster II : Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat. Termasuk dalam program penanggulangan kemiskinan Klaster II adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja/Padat Karya Produktif.

3. Klaster III : Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil Bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil. Termasuk dalam program penanggulangan kemiskinan Klaster III adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Bersama (KUBE).

4. Program-program lainnya yang baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin.

Berdasarkan program percepatan penanggulangan kemiskinan di atas, Program Raskin masuk dalam program penanggulangan kemiskinan Klaster I.

Program Raskin merupakan subsidi pangan yang diperuntukkan bagi keluarga miskin sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan pada keluarga miskin. Pendistribusian beras ini diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin dimana masing-masing keluarga akan menerima beras 15 kg/Kepala Keluarga (KK) tiap bulan dengan harga bersih Rp1.600,00/kg di titik-titik distribusi. Keberhasilan Program Raskin diukur berdasarkan tingkat pencapaian indikator 6T, yaitu: tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010, telah dibentuk TNP2K yang merupakan wadah koordinasi di tingkat nasional yang akan melakukan langkah-langkah koordinasi secara terpadu lintas pelaku untuk memastikan agar pelaksanaan dan pengendalian program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh berbagai kementerian/lembaga dapat terlaksana sesuai rencana.

Page 4: KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ANGGAP …jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2014/05/KPK-anggap-Raskin-Tidak... · penghimpunan data Rumah Tangga Sasaran Penerima ... Program Bantuan

Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum

Untuk mengefektifkan pelaksanaan program dan pertanggungjawaban Program Raskin maka dibentuk Tim Koordinasi Raskin di Pusat sampai Kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin di desa/kelurahan/pemerintahan yang setingkat.

Dalam hal penyediaan beras, Perum Bulog mendapat mandat untuk menyediakan beras dengan jumlah dan waktu yang tepat serta kualitas sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah.

Alokasi pagu atau jumlah RTS-PM Program Raskin 2014 untuk masing-masing provinsi dan kabupaten/kota adalah sama dengan alokasi jumlah RTS-PM tahun 2013, yang merupakan kelanjutan dari Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S) sebanyak 15.530.897 rumah tangga dengan menggunakan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebagai penanda kepesertaannya. Data nama dan alamat RTS-PM Program Raskin 2014 masih mengacu pada daftar wilayah administrasi provinsi/kabupaten/kota/ kecamatan/desa-kelurahan hasil Pendataan Perlindungan Sosial tahun 2011 (PPLS - 11) yang dilaksanakan oleh BPS.

i Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. ii Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal. iii Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) adalah rumah tangga yang berhak menerima beras Raskin. iv Badan Pusat Statistik (BPS, dahulu Biro Pusat Statistik) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen di Indonesia yang mempunyai fungsi pokok sebagai penyedia data statistik dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk masyarakat umum, secara nasional maupun regional. v Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) adalah lembaga yang dibentuk sebagai wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan di tingkat pusat untuk melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan. Dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, TNP2K Bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia dan diketuai oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.