komaria: jurnal guru halaman 74-78

5
Komaria | Meningkatkan Keterampilan Membaca Lancar 74 | ISSN : 2459-9743 Meningkatkan Keterampilan Membaca Lancar dengan Menggunakan Kartu Huruf pada Siswa Kelas IIB SD Negeri 10 Sekayu Komaria Guru SD Negeri 10 Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan atau latihan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IIB SD Negeri 10 Sekayu tahun ajaran 2014/2015. Subjek pada penelitian berjumlah 22 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan tes hasil belajar. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran di kelas. Tes hasil belajar dilakukan untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus pertama untuk tes keterampilan membaca lancar sebesar 53, 63 serta nilai kelompok sebesar 67, 72. Pada siklus kedua untuk tes keterampilan membaca lancar sebesar 70, 90, serta nilai kelompok sebesar 76, 36. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan atau latihan mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan keterampilan membaca lancar siswa, dimana pada siklus pertama persentase yang diperoleh sebesar 50% dan siklus kedua sebesar 95% Kata kunci: keterampilan membaca lancar, media kartu huruf A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia ditekankan pada empat keterampilan bahasa yaitu menyimak (Listening Skill), berbicara (Speaking Skill), membaca (Reading Skill), dan Menulis (Writing Skill). Keterampilan berbahasa merupaan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya bisa dibedakan pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan untuk mendidik para siswa agar memiliki keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum K13 dan peningkatan sumber daya manusia yang berhasil dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa peran guru sangat penting dalam dunia pendidikan. Demikian pula dalam upaya membelajarkan siswa, guru dituntut memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif. Dalam proses belajar mengajar sering timbul permasalahan seperti: seperempat siswa kelas II B SD Negeri 10 Sekayu sering tidak mengerjakan latihan pada saat belajar Bahasa Indonesia, 40% siswa kelas II B SD Negeri 10 Sekayu suka mencari perhatian dari guru pada saat proses pembelajaran berlangsung, seperempat siswa kelas II B SD Negeri 10 Sekayu tidak bisa membaca lancar pada pembelajaran Bahasa Indonesia, dan 40% siswa kelas II B SD Negeri 10 Sekayu kurang mampu memahami materi pelajaran. Adapun penyebab permasalahan ini adalah siswa malas belajar menulis dirumah, kurangnya perhatian dan bimbingan dari orang tuanya di rumah, tidak menggunakan media alat pembelajaran serta dominan menggunakan metode ceramah. Dalam hal ini guru mengantisipasi dengan mengumpulkan alat peraga yang berupa kartu huruf, selain itu siswa juga dilatih untuk melafalkan bunyi huruf dengan benar, namun sebagian siswa kurang mampu membaca lancar, siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran membaca lancar.

Upload: jurnal-guru

Post on 15-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran (www.e-jurnalguru.com)

TRANSCRIPT

Page 1: Komaria: Jurnal Guru Halaman 74-78

Komaria | Meningkatkan Keterampilan Membaca Lancar

74 | ISSN : 2459-9743

Meningkatkan Keterampilan Membaca Lancar

dengan Menggunakan Kartu Huruf

pada Siswa Kelas IIB SD Negeri 10 Sekayu

Komaria

Guru SD Negeri 10 Sekayu, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan atau latihan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IIB SD Negeri 10 Sekayu tahun ajaran 2014/2015. Subjek pada penelitian berjumlah 22 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan tes hasil belajar. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran di kelas. Tes hasil belajar dilakukan untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus pertama untuk tes keterampilan membaca lancar sebesar 53, 63 serta nilai kelompok sebesar 67, 72. Pada siklus kedua untuk tes keterampilan membaca lancar sebesar 70, 90, serta nilai kelompok sebesar 76, 36. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan atau latihan mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan keterampilan membaca lancar siswa, dimana pada siklus pertama persentase yang diperoleh sebesar 50% dan siklus kedua sebesar 95% Kata kunci: keterampilan membaca lancar, media kartu huruf

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada

hakikatnya adalah komunikasi. Oleh karena itu,

pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

berkomunikasi, baik lisan maupun tulis.

Pembelajaran Bahasa Indonesia ditekankan

pada empat keterampilan bahasa yaitu

menyimak (Listening Skill), berbicara

(Speaking Skill), membaca (Reading Skill), dan

Menulis (Writing Skill). Keterampilan

berbahasa merupaan suatu kesatuan yang tidak

dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya

bisa dibedakan pengajaran Bahasa Indonesia di

sekolah dasar bertujuan untuk mendidik para

siswa agar memiliki keterampilan berbahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Sebagai pengajar atau pendidik, guru

merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah

sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan,

khususnya dalam kurikulum K13 dan

peningkatan sumber daya manusia yang

berhasil dari upaya pendidikan selalu

bermuara pada faktor guru. Hal ini

menunjukkan bahwa peran guru sangat

penting dalam dunia pendidikan. Demikian

pula dalam upaya membelajarkan siswa, guru

dituntut memiliki multi peran sehingga mampu

menciptakan kondisi belajar mengajar yang

efektif.

Dalam proses belajar mengajar sering

timbul permasalahan seperti: seperempat

siswa kelas II B SD Negeri 10 Sekayu sering

tidak mengerjakan latihan pada saat belajar

Bahasa Indonesia, 40% siswa kelas II B SD

Negeri 10 Sekayu suka mencari perhatian dari

guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung, seperempat siswa kelas II B SD

Negeri 10 Sekayu tidak bisa membaca lancar

pada pembelajaran Bahasa Indonesia, dan 40%

siswa kelas II B SD Negeri 10 Sekayu kurang

mampu memahami materi pelajaran. Adapun

penyebab permasalahan ini adalah siswa malas

belajar menulis dirumah, kurangnya perhatian

dan bimbingan dari orang tuanya di rumah,

tidak menggunakan media alat pembelajaran

serta dominan menggunakan metode ceramah.

Dalam hal ini guru mengantisipasi dengan

mengumpulkan alat peraga yang berupa kartu

huruf, selain itu siswa juga dilatih untuk

melafalkan bunyi huruf dengan benar, namun

sebagian siswa kurang mampu membaca

lancar, siswa kurang aktif dalam kegiatan

pembelajaran membaca lancar.

Page 2: Komaria: Jurnal Guru Halaman 74-78

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei – Juni (2015): 74 - 78

ISSN : 2459-9743 | 75

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

apakah penggunaan kartu huruf dapat

meningkatkan keterampilan siswa kelas IIB SD

Negeri 10 Sekayu dalam membaca lancar?

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertjuan untuk

mendiskripsikan peningkatan aktivitas peserta

didik dalam membaca lancar dengan

menggunakan kartu huruf pada pembelajaran

Bahasa Indonesia Kelas II B SD Negeri 10

Sekayu, serta untuk mengetahui bahwa dengan

menggunakan kartu huruf dapat meningkatkan

aktivitas siswa dalam membaca suku kata, kata

serta kalimat dengan lafal yang benar dan

tepat.

b. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian bagi siswa adalah

meningkatkan motivasi siswa dalam membaca

lancar khususnya dalam penggunaan kartu

huruf agar tujuan pendidikan dapat tercapai,

bagi guru adalah mengetahui strategi

pembelajaran yang bervariasi untuk dapat

meningkatkan sistem pembelajran dikelas,

bagi peneliti dapat menambah strategi

pembelajaran peneliti tentang penggunaan

kartu huruf agar siswa dapat membaca lancar,

dan bagi sekolah membantu dalam

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar

dengan menggunakan kartu huruf.

B. Kajian Teori

1. Keterampilan membaca Lancar

Menurut Smith dalam Ginting (2005)

bahwa membaca merupakan suatu proses

membangun pemahaman dari teks yang

tertulis. Sedangkan menurut Tarigan (1985)

bahwa membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca

untuk menerima pesan, suatu metode yang

dipergunakan untuk berkomunikasi dengan

diri sendiri kadang-kadang orang lain, yaitu

mengkomunikasikan makna yang terkandung

atau tersirat pada lambang-lambang tertulis.

2. Kartu Huruf

Menurut Ilmi dkk (2011:23) tujuan

pembelajaran menggunakan alat peraga atau

kartu huruf adalah tahapan proses belajar

membaca bagi siswa sekolah dasar, siswa

belajar untuk memperoleh kemampuan dan

menguasai teknik-teknik membaca dan

menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh

karena itu, guru perlu merancang

pembelajaran membaca dengan baik sehingga

mampu menumbuhkan kebiasaan membaca

sebagai suatu yang menyenangkan.

Kartu huruf adalah kartu yang ditulisi

huruf-huruf tertentu, dalam satu kartu bisa

terdapat satu huruf atau dua huruf gabungan

konsonan dan vokal. Penggunaan kartu huruf

dapat dilakukan dengan cara meletakkan

secara berurutan beberapa kartu sehingga

membentuk kata-kata yang sederhana untuk

dibaca oleh siswa.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di

SD Negeri 10 Sekayu di Jalan Kolonel Wahid

Udin. Sumber data penelitian adalah siswa

kelas II B SD Negeri 10 Sekayu. Penelitian ini

berlangsung 5 bulan, mulai dari bulan

Desember 2014 sampai bulan April 2015.

Penentuan waktu mengacu pada kalender

akademik sekolah, sehingga penelitian

tindakan kelas ini dilakukan dua siklus.

Subyek peneltian ini adalah siswa kelas II

B SD Negeri 10 Sekayu. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode ceramah tanya

jawab, demonstrasi, serta penugasan atau

latihan dalam keterampilan siswa membaca

lancar suatu teks dengan menggunakan kartu

huruf. Hasil akhir dari penilaiaan adalah nilai

siswa berdasarkan 4 aspek yaitu keaktifan,

perhatian, partisipasi, serta minat siswa yang

terlihat atau belum terlihat dalam keterampilan

membaca lancar menggunakan karttu huruf.

Beberapa kegiatan yang peneliti lakukan

dalam merencanakan PTK adalah pertama

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) keterampilan membaca lancar

menggunakan kartu huruf, kedua menyusun

teks bacaan, ketiga menyusun pedoman

penilaiaan dan format penilaian, keempat

menyusun format observasi sebagai instrumen

untuk mengumpulkan data tentang proses

pembelajaran.

Kegiatan melaksanakan PTK adalah

pelaksanaan dari pembelajaran keterampilan

membaca lancar menggunakan kartu huruf

dengan mengacu pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah di susun. Observasi

atau pengamatan dilakukan oleh observer

terhadap proses pembelajaran yang dilakukan

oleh peneliti. Observer tersebut adalah

Sumarni, S. Pd. SD. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi dan tes keterampilan membaca

lancar menggunakan kartu huruf.

Dalam observasi yang harus

dideskripsikan adalah tampilan fisik siswa dan

guru, dialog yang terjadi dalam proses

pembelajaran, lingkungan kelas, kejadian yang

dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan

sumber belajar, serta aktivitas siswa dan guru.

Teknik tes adalah tes yang diberikan guru

Page 3: Komaria: Jurnal Guru Halaman 74-78

Komaria | Meningkatkan Keterampilan Membaca Lancar

76 | ISSN : 2459-9743

kepada siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, selama tes berlangsung peneliti

dan guru selalu memberikan motivasi dan

arahan sekaligus mengevaluasi hasil belajar

setiap siswa.

Dari hasil belajar siswa digunakan untuk

mengukur tingkat keterampilan membaca

lancar siswa menggunakan kartu huruf pada

siklus 1 dan siklus 2, dan penjelasan-

penjelasan yang relavan dengan permasalahan

yang dibahas dan menganalisisnya pada data

yang telah dikumpulkan. Maka teknik

pengolahan data yang digunakan adalah teknik

kualitatif dan kuantitatif.

Langkah-langkah menggunakan teknik

kuantitatif adalah membandingkan persentase

setiap tes keterampilan siswa membaca lancar

menggunakan kartu huruf secara individu dan

kelompok pada siklus 1 dan siklus 2. Apabila

terjadi peningkatan keterampilan membaca

lancar menggunakan kartu huruf berarti

hipotesis terbukti, jika tidak terjadi

peningkatan keterampilan membaca lancar

menggunakan kartu huruf berarti hipotesis

tidak berhasil.

1. Hasil Penelitian Siklus 1

Pada saat pembelajaran berlangsung,

aktivitas peserta didik diamati berdasarkan

lembar observasi yang telah disusun oleh

peneliti.

Tabel 1. Hasil Observasi untuk Siklus 1

Keterangan: - Persentase nilai dimana P = (SP/4) x 100

Untuk persentase nilai > 70 memperoleh

kriteria T (Terlihat) dan < 70 memperoleh

kriteria BT Belum terlihat, dari tes

keterampilan membaca lancar menggunakan

kartu huruf terdapat 11 orang mendapatkan

kriteria terlihat dan 11 orang lainnya mendapat

kriteria belum terlihat dengan persentase 50%.

Tabel 2. Nilai Hasil Belajar Siswa

dalam Keterampilan Membaca Lancar

Siklus 1

Keterangan: • Kriteria Ketuntasan Latihan (Tes keterampilan

siswa membaca teks) = 60 • Kriteria Ketuntasan Penugasan

(Kelompok/keterampilan siswa membaca teks ) = 70

Siklus 1 hasil tes keterampilan siswa

membaca teks pada kriteria baik terdapat 3

orang dengan persentase 13,63%, kriteria

sedang terdapat 9 orang dengan persentase

40,90%, dan kriteria kurang terdapat 10 orang

dengan persentase 45,45%. Hasil nilai

kelompok pada kriteria baik terdapat 6 orang

dengan persentase 27,27%, kriteria sedang

terdapat 5 orang dengan persentase 22,27%,

dan kriteria kurang terdapat 11 orang dengan

persentase 50%.

2. Hasil Penelitan Siklus 2

Pada saat pembelajaran berlangsung,

aktivitas peserta didik diamati berdasarkan

lembar observasi yang telah disusun oleh

peneliti.

Page 4: Komaria: Jurnal Guru Halaman 74-78

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei – Juni (2015): 74 - 78

ISSN : 2459-9743 | 77

Tabel 3. Hasil Observasi untuk Siklus 2

Keterangan: Persentase nilai dimana P = (SP/4) x 100

Untuk persentase nilai > 70 memperoleh

kriteria T (Terlihat) dan < 70 memperoleh

kriteria BT Belum terlihat, dari tes

keterampilan membaca lancar menggunakan

kartu huruf terdapat 21 orang mendapatkan

kriteria terlihat dan 1 orang lainnya mendapat

kriteria belum terlihat dengan persentase 95%.

Tabel 4. Nilai Hasil Belajar Siswa

dalam Keterampilan Membaca Lancar

Siklus 2

Keterangan: • Kriteria Ketuntasan Latihan (Tes keterampilan siswa

membaca teks) = 60 • Kriteria Ketuntasan Penugasan (Kelompok/

keterampilan siswa membaca teks ) = 70

Sikus 2 hasil tes keterampilan siswa

membaca teks pada kriteria baik terdapat 12

orang dengan persentase 54,54%, kriteria

sedang terdapat 10 orang dengan persentase

45,45%, dan kriteria kurang terdapat 0 orang

dengan persentase 0%. Hasil nilai kelompok

pada kriteria baik terdapat 11 orang dengan

persentase 50%, kriteria sedang terdapat 11

orang dengan persentase 50%, dan kriteria

kurang terdapat 0 orang dengan persentase

0%.

Dalam keterampilan membaca lancar

menggunakan kartu huruf, dari siklus 1 ke

siklus 2 terjadi peningkatan, dapat dilihat pada

tabel 1 dan 3 observasi siswa, tabel 2 dan tabel

4 nilai hasil belajar, dan grafik (batang) 1 dan

grafik (batang) 2.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan selama dua siklus, dengan

menggunakan metode ceramah, tanya jawab,

demonstrasi, dan penugasan atau latihan pada

siswa kelas II B SD Negeri 10 Sekayu, peneliti

dapat menyimpulkan beberapa hal. Penerapan

Kartu Huruf tersebut mampu meningkatkan

pemahaman peserta didik terhadap

keterampilan membaca lancar dengan berbagai

metode, sehingga hasil belajar siswa

mengalami peningkatan. Hal ini ditandai

dengan peningkatan nilai hasil belajar siswa

dalam setiap siklus, yaitu siklus 1 untuk tes

keterampilan siswa membaca teks sebesar 53,

63 serta nilai kelompok sebesar 67, 72, siklus

II untuk tes keterampilan siswa membaca teks

sebesar 70, 90, serta nilai kelompok sebesar

76, 36.

Penerapan Kartu Huruf tersebut

mempunyai pengaruh positif terhadap aktivitas

peserta didik selama proses belajar mengajar

berlangsung, yaitu dapat meningkatkan

motivasi dan aktivitas belajar siswa yang

ditunjukkan dengan hasil observasi saat proses

pembelajaran berlangsung. Pada siklus I hasil

yang diperoleh sebesar 50% dan siklus II

sebesar 95%. Penerapan kartu Huruf tersebut

dapat digunakan pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia khususnya pada keterampilan

membaca lancar siswa dengan menggunakan

kartu huruf.

2. Saran

Agar pada proses belajar mengajar Bahasa

Indonesia khususnya di Sekolah Dasar

berlangsung lebih efektif dan lebih

memberikan hasil yang optimal bagi siswa,

Page 5: Komaria: Jurnal Guru Halaman 74-78

Komaria | Meningkatkan Keterampilan Membaca Lancar

78 | ISSN : 2459-9743

maka peneliti menyarankan beberapa hal.

Untuk melaksanakan penerapan kartu huruf

dalam keterampilan membaca lancar dengan

metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi,

dan penugasan atau latihan memerlukan

persiapan yang cukup matang, terutama dalam

mempersiapkan tugas yang akan diberikan

kepada siswa sehingga diperoleh hasil yang

optimal.

Dalam rangka meningkatkan prestasi

belajar siswa, guru hendaknya lebih sering

melatih siswa dengan berbagai metode

pembelajaran, walau dalam taraf sederhana,

dimana siswa nantinya dapat menemukan

pengetahuan baru, memperoleh konsep dan

keterampilan, sehingga siswa berhasil atau

mampu memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya. Diharapkan kepada rekan-rekan

guru untuk melakukan penelitian mengenai

peningkatan pemahaman siswa melalui media

atau metode pembelajaran yang lain.

Daftar Pustaka

Ilmi, dkk. 2011. Alat Peraga Bahasa Indonesia.

Bogor: CV. Regina.

Dandelion, M. 2012. Pladen Jekulo Kudus:

Peningkatan Keterampilan Memahami Teks Bacaan Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siswa Kelas IV SD 04 Pladen Jekulo Kudus, (online) (http://momoydandelion.

blogspot. com/2012/01/proposal-ptk-sd-

bahasa-indonesia. html?m=1 Rabu, 24

Desember 2014, 13. 30)

Rosnariyanti. 2009. Lubuk Kuari Jambi:

Meningkatkan Minat Membaca Dengan Media Buku Cerita Yang Menarik Kelas III SD No. 07/IX Lubuk Kuari Kabupaten Muaro Jambi, (Online)(Http://cucuzakariyya. files.

wordpress. com/2010/06/proposal-ptk-

rosnariyanti. doc Rabu, 24 Desember 2014,

13. 30)