kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia

18
PERLUASAN KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA serta PENGARUHNYA terhadap KEHIDUPAN RAKYAT PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MASA PENDUDUKAN JEPANG KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

Upload: hardiyanti98

Post on 13-Apr-2017

308 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

PERLUASAN KOLONIALISME dan

IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA serta

PENGARUHNYA terhadap KEHIDUPAN

RAKYAT

PERKEMBANGAN MASYARAKAT

INDONESIA MASA PENDUDUKAN JEPANG

KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di

INDONESIA

Page 2: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

PERLUASAN KOLONIALISME dan

IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA serta

PENGARUHNYA terhadap KEHIDUPAN RAKYAT

Page 3: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

1. Perubahan politik

a. Kekuasaan VOC di IndonesiaVOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)

adalah kongsi perdagangan Belanda yang dibentuk pada tahun 1602 atas usulan Olden Barneveld.

Tujuan didirikan VOC yaitu :• Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesame pedagang Belanda

• Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa Eropa maupun bangsa Asia.

• Berusaha memperoleh keungtungan sebesar-besarnya melalui monopoli

• Membantu pemerintah Belanda untuk mengusir penjajah Spanyol.

Page 4: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

Pada tanggal 31 Desember 1799 pemerintah Belanda membubarkan VOC karena VOC tidak memperoleh cukup pemasukan kas, sementara pengeluaran untuk menghadapi perlawanan rakyat membuat VOC berutang.

Dapat disimpulkan bahwa runtuhnya VOC disebabkan hal-hal berikut :1) Banyak pegawai VOC yang korupsi2) VOC banyak terjerat hutang3) Pengeluaran VOC semakin besar akibat banyak menghadapi perlawanan di daerah jajahannya4)Adanya persaingan ketat dari pedagang Eropa

Page 5: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

b. Terbentuknya Pemerintah Kolonial BelandaPada tahun 1808, Herman Willem

Deandels ditugaskan sebagai gubernur jendral di Indonesia dengan tugas sebagai berikut :•Mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris•Mengatur pemerintahan di tanah jajahan Indonesia•Memperbaiki keadaan di tanah jajahan Indonesia

Page 6: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Langakah-langkah yang diambil Gubernur Jendral Deandels sebagai berikut :a. Dalam bidang pemerintahan•Membagi pulau Jawa menjadi 9 daerah •Membentuk secretariat Negara (Algemene Secretarie)•Membentuk kantor-kantor pengadilan

b. Dalam bidang pertahanan•Menambah jumlah prajurit dan meningkatkan kesejahteraan•Membangun benteng-benteng•Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan•Membangun armada laut yang kuat

Page 7: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

c. Dalam bidang ekonomi•Mengadakan penyerhan wajib (upeti)•Mengadakan Prianger Stelsel•Menjual tanah kepada pihak swasta•Membentuk bidang pengawasan keuangan Negara (Algemene Rekenkaer)•Mengeluarkan uang kertas

d. Dalam bidang social•Mewajibkan kerja rodi bagi rakyat pribumi•Membiarkan praktik perbudakan•Menghapus upacara penghormatan residen kepada sultan atau sunan

Page 8: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

c. Pemerintah van den Bosch (sistem tanam paksa)

Dengan ditandatangani Traktat London, Belanda kembali berkuasa atas wilayah Indonesia. Pemerintahan Kolonial Belanda yang kemudian berkuasa saat itu menghadapi perlawanan rakyat Indonesia yang dipimpin Pangeran Diponegoro. Perang ini berlangsung 5 tahun (1925-1930) banyak menyedot kas negara Belanda. Sementara di Belanda, muncul pemberontakan Belgia yang ingin merdeka sehingga Belanda mengalami kesulitan keuangan. Untuk mengatasi keadaan tersebut, dilaksanakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel) di Indonesia. Pada tahun1830 van den Bosch segera mengatur dan menetapkan sistem tanam paksa.Dalam sistem tanam paksa, ada beberapa peraturan yang harus dilakukan oleh rakyat.

Page 9: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

Namun dalam pelaksanaanya, ada beberapa kenyataan yang menyimpang dari aturan yang ditetapkan oleh van den Bosch. Terjadinya penyimpangan dikarenakan pemerintah Hindia Belanda menerapkan sistem cultuur procenten yaitu pemberian hadiah kepada pegawai berdasarkan hasil tanaman yang disetorkan.Tokoh- tokoh yang menentang tanam paksa tersebut yaitu :a. Baron van HoecelMerupakan seorang pendeta, yang menjadi anggota parlemen Belanda yang mengusulkan agar tanam paksa dihapusb. Frans van de PutteMerupakan seorag pengusaha [erkebunanyang mengkritik sistem tanam paksac. Eduard Douwes DekkerMerupakan seorang yang pernah menjabat sebagai asisten residen di Lebak, Baten  Berkat beberapa kecaman dari beberapa pihak,secara bengangsur-angsur pelaksanaan tanam paksa dihapuskan.

Page 10: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

d. Pelaksanaan Politik LiberalKaum liberal memerintah di Indonesia menggantikan kekuasaan konservatif yang selama ini dipegang oleh kaum bangsawan. Sesuai asas liberalise, dilaksanakan politik pintu terbuka, bahwa bangsa Indonesia dibuka untuk pengusaha swasta untuk menanamkan modalnya dibidang perkebunan.

e. Pelaksanaan Politik EtisBelanda telah banyak memperoleh kekayaan dari Indonesia, sehngga sudah saatnya Belanda membalas jasa bangsa Indonesia, dengan cara meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan rakyat.

Page 11: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

2. Perubahan SosialRakyat Indonesia tetap mengalami penderitaan, tetapi ada beberapa struktur yang terjadi perubahan, sb :• Berkurangnya jumlah petani• Munculnya golongan buruh• Melahirkan golongan cendekiawan• Rakyat semakin mengenal uang• Padatnya kota-kota besar

3. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Kolonial di Berbagai Daerah• Bidang Politik• Bidang Ekonomi• Bidang Sosial• Bidang Budaya

Page 12: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA

MASA PENDUDUKAN JEPANG

Page 13: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

1. Kedatangan Jepang di Indonesia

Untuk merebut Indonesia, Jepang mendaratkan pasukannya di tiga tempat yaitu di Teluk Banten, Jawa Barat dan Kragan.dibawah pimpinan Jendral Imamura, Jepang memaksa Belanda untuk menyerah tanpa syarat pada tanggal 8 Maret 1942.Kedatangan Jepang ke Indonesia di sambut baik oleh rakyat Indonesia hal ini disebabkan :- Kedatangan Jepang di Indonesia bukan untuk menjajah tetapi untuk membangun Asia Timur Raya- Rakyat Indonesia sudah antisipasti terhadap Belanda- Jepang mengaku sebagai saudara tua yang akan membebaskan Indonesia dari Belanda

Page 14: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

2. Pemerasan Jepang di Indonesia

- Eksploitas SDA- Eksploitas SDM :RomusaKinrohosiWajib militer

Page 15: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

3. Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang

Perlawanan secara legalJepang membentuk organisasi sb:a. Gerakan tiga A•Nippon pelindung Asia•Nippon cahaya Asia•Nippon Pemimpin AsiaGerakan ini diketuai oleh MR. Syamsuddin. Akan tetapi rakyat Indonesia tidak tertarik dengan gerakan ini, sehingga Jepang membubarkannya pada tahun 1943

Page 16: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

b. Pusat tenaga rakyat (Putera)Organisasi ini dibentuk 1 maret 1943 dibawah kepemimpinan 4 serangkai yaitu : -Soekarno , Dr. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH. Mas Mansyur. Karena organisasi ini bersifat nasional maka Jepang membubarkannya pada 1944.

c. Perhimpunan Kebangkitan Jawa (Jawa Hokokai)Organisasi ini dibentuk karena perang semakin meningkat.

d. Chou Singi-inMerupakan organisasi yang bertujuan untuk memberikan masukan kepada Jepang untuk mengambil keputusan. Organisasi ini diketuai oleh Ir. Soekarno 

Page 17: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

4. Perlawanan terhadap Pendudukan JepangMelakukan gerakan bawah tanah dan perlawanan bersenjata.

5. Dampak pendudukan Jepang - Bidang politik- Bidang pemerintahan- Bidang ekonomi- Bidang militer- Bahasa indonesia

Page 18: KOLONIALISME dan IMPERIALISME BARAT di INDONESIA

Terima Kasih Atas waktu yang diberikan

Pemateri Kelompok III

Andi ahmad ali AkbarFitriyanti Thalib

Maimuna SompaNoverita A. Puhi

Siti Hardiyanti Yusuf

Mohon Maaf Jika ada Kesalahan