koleksi local content provinsi dki jakarta di suku...

134
KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) oleh: NOVI ANGGRAENI NIM: 1113025100041 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA 1438 H/ 2017

Upload: ledan

Post on 14-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI

SUKU DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA

ADMINISTRASI JAKARTA BARAT

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Perpustakaan (S.IP)

oleh:

NOVI ANGGRAENI

NIM: 1113025100041

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JAKARTA 1438 H/ 2017

Page 2: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian
Page 3: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian
Page 4: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian
Page 5: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

i

ABSTRAK

Novi Anggraeni (1113025100041). Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta di

Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat

di bawah bimbingan Pungki Purnomo, MLIS. Program Studi Ilmu

Perpustakaan Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Jakarta, 2017

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa pentingnya koleksi local

content dan metode pengembangan koleksi local content Provinsi DKI Jakarta di

Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang

digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian pustaka, dan

observasi. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 (empat) orang, yang

pertama yaitu AR; yang kedua yaitu RW; yang ketiga yaitu SS; dan yang keempat

yaitu TW. Informan yang dipilih merupakan pustakawan, kepala perpustakaan dan

kepala Suku Dinas. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa koleksi local content

dianggap amat penting karena merupakan literatur mengenai sejarah suatu daerah

dan mencerminkan identitas suatu komunitas wilayah tersebut. Pentingnya koleksi

local content Provinsi DKI Jakarta dibuktikan dengan adanya beberapa koleksi

seperti foto, peraturan dan buku. Cara memperoleh koleksi local content di

Sudinpusip Jakarta Barat ialah dengan melakukan pembelian dan

hadiah/sumbangan. Pengadaan pembelian koleksi local content menyatu dengan

koleksi umum yaitu dengan menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah). Pengadaan sumbangan didapatkan dari masyarakat, komunitas dan

instansi (baik pemerintahan maupun perusahaan). Sumbangan bisa dalam bentuk

fisik dan uang yaitu dana CSR (corporate social responsibility).

Kata Kunci: koleksi, local content, kearifan lokal

Page 6: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

ii

ABSTRACT

Novi Anggraeni (1113025100041). Collection of Local Content DKI Jakarta

Province in Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Adiministrasi

Jakarta Barat under the guidance of Pungki Purnomo, MLIS. Library

Science Program Faculty of Adab and Humanities of Jakarta Islamic State

University, in 2017

The purpose of this study is to determine how important the collection of local

content and development methods of local content collections DKI Jakarta

Province in Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta

Barat. This is a descriptive study with qualitative approach. Techniques of data

collection using interviews, literature review, and observation. Informants in this

study are as many as 4 (four) people, the first is AR; the second is RW; the third is

SS; and the fourth is TW. The selected informants were librarians, head libraries

and heads of Suku Dinas. The results of this study indicate that the collection of

local content is considered very important because it is a literature on the history of

an area and reflects the identity of a community of the region. The importance of

the collection of local content DKI Jakarta Province is evidenced by the existence

of several collections such as photos, regulations and books. How to get a collection

of local content in Sudinpusip West Jakarta is to make purchases and

gifts/donations. Procurement of local content collection blends with the general

collection that is by using APBD (Regional Revenue Budget). Procurement of

donations is obtained from communities, communities and agencies (both

government and companies). Donations can be in physical form and money is CSR

(corporate social responsibility).

Keywords: collection, local content, local wisdom

Page 7: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang Maha

pengasih dan Maha pemurah atas segala karunia-Nya yang begitu besar kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Koleksi Local

Content Provinsi DKI Jakarta di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Administrasi Jakarta Barat”. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan

kepada Nabi besar Muhamad SAW, serta seluruh keluarga dan para sahabatnya.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi ujian kesarjanaan

strata 1 (S1) Ilmu Perpustakaan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya tugas ini tentu tak lepas dari dukungan yang

diberikan kepada penulis, baik moril maupun materil. Dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan,

sekaligus pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, arahan dan pemikiran kepada penulis dalam

penulisan skripsi ini.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan.

4. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan pengarahan serta masukan atas penelitian penulis.

5. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan, terima kasih atas ilmu dan

pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu di

Page 8: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

iv

6. bangku kuliah, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat khususnya bagi

penulis.

7. Ibu Dr. Tri Wihyuning Diah, M.Si., selaku Kepala Suku Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat yang telah

memberikan izin serta memberikan dukungan kepada penulis dalam

melaksanakan penelitian.

8. Ibu Siti Sarah, S.Sos., selaku kepala seksi perpustakaan yang telah

meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu penyususnan

skripsi ini.

9. Bapak Drs. Abdul Rachman dan Ibu Rani Widyahany S.Hum selaku

pustakawan yang telah meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam

membantu penyususnan skripsi ini.

10. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Fajeri dan Ibunda Mujiasih serta kakak

penulis yaitu Fiqih Wulandari terima kasih atas kasih sayang, doa yang tidak

pernah terputus, serta dukungan dan perhatian kepada penulis.

11. Sahabat penulis yaitu Ageng Cahyo Wibisono, Tia Mutiawati, Hilda Safitri,

Putri Wulandari, Fathiyatul Rizkiyah, Fitri Vebiyanti, Siti Sulanjari,

Najema Farhani, Riska Meidiana, Gadis Shella Mutia, Mega Apriani, Mutia

Marisdah Nihda (KEJERS), dan Siti Nurkomara terima kasih banyak telah

memberikan motivasi dan berbagi cerita indah selama beberapa tahun ini.

12. Terimakasih kepada teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta

2013 dan terutama IP B yang selalu memberikan semangat kepada penulis

agar dapat menyelesaikan skripsi serta teman-teman KKN Maju Jaya 2016

terutama Diana Oktavia Safitri.

Page 9: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

v

Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

hanya do’a dan ucapan terimakasih yang dapat penulis sampaikan semoga

Allah SWT membalas amal kebaikan dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya,

Amin ya Robbal’allamin...

Jakarta, 7 September 2017

Novi Anggraeni

Page 10: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 5

D. Definisi Istilah ............................................................................................. 6

E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Umum ................................................................................... 8

B. Definisi koleksi ......................................................................................... 13

C. Koleksi Local Content ............................................................................... 15

D. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ...................................................................................... 23

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 23

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 25

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 27

E. Lokasi dan Waktu penelitian ..................................................................... 28

F. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta

Barat .......................................................................................................... 30

1. Sejarah Singkat ................................................................................... 30

Page 11: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

viii

2. Struktur Organisasi ............................................................................. 31

3. Visi dan Misi Perpustakaan ................................................................ 32

4. Tujuan................................................................................................. 33

5. Layanan perpustakaan ........................................................................ 33

6. Sumber Daya Manusia Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Administrasi Jakarta Barat ................................................................. 34

7. Koleksi Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi

Jakarta Barat ....................................................................................... 34

8. Anggaran ............................................................................................ 36

9. Sarana dan Prasarana .......................................................................... 36

B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 37

1. Pentingnya Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta di Suku

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat 37

2. Metode Pengembangan Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta

di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta

Barat ................................................................................................... 52

C. Pembahasan ............................................................................................... 61

1. Pentingnya Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta di Suku

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat

........................................................................................................... .61

2. Metode Pengembangan Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta

di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta

Barat ................................................................................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 74

B. Saran .......................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 12: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian ................................................................................. 29

Tabel 4.1: Waktu pelayanan perpustakaan............................................................ 34

Tabel 4.2: Data buku koleksi bahan pustaka ......................................................... 35

Tabel 4.3: Penempatan Koleksi............................................................................. 36

Tabel 4.4: Informan atau Narasumber .................................................................. 37

Page 13: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1: Foto Tari Topeng.............................................................................. 62

Gambar 4.2: Foto gambang kromong ................................................................... 63

Gambar 4.3: Koleksi buku tercetak ....................................................................... 63

Page 14: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Menjadi Dosen Pembimbing

Lampiran 2 Surat Pergantian Judul

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Jawaban Penelitian

Lampiran 5 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 6 Rekap Data Buku Induk Koleksi Bahan Pustaka

Lampiran 7 Pedoman Wawancara

Lampiran 8 Transkrip Wawancara

Lampiran 9 Foto dengan Informan

Page 15: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan ialah lembaga yang bergerak dibidang jasa, perpustakaan

bukan hanya memiliki fungsi dan peran di bidang pendidikan tetapi juga

sebagai pelestari bahan pustaka yang merupakan hasil dari budaya bangsa.

Berdasarkan keputusan presiden, Perpustakaan Nasional RI memiliki

peran ganda. Salah satu perannya ialah sebagai salah satu sarana pelestari hasil

budaya bangsa. Peran ini di maksudkan bahan pustaka yang memiliki fungsi

sebagai sumber ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dapat

dimanfaatkan masyarakat agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan

menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Tugas pokok dari

Perpustakaan Nasional yaitu untuk membantu presiden dalam

menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan perpustakaan dalam rangka

pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya serta pelayanan informasi ilmu

pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan.1

Perpustakaan daerah merupakan satuan organisasi di lingkungan

perpustakaan Nasional RI yang berada di daerah, yaitu berlokasi di Ibu kota

daerah tingkat I/Provinsi. Dengan demikian perpustakaan daerah merupakan

perpanjangan tangan perpustakaan nasional RI yang mempunyai tugas dan

1Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia (Jakarta: Universitas Terbuka,

1999), p. 17.

Page 16: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

2

fungsi seperti perpustakaan nasional RI tetapi lebih terarah atau terfokus

dengan cakupan suatu daerah. Hal ini menunjukan bahwa perpustakaan

daerah/kota memiliki peran yang sama sebagai salah satu sarana pelestari

bahan pustaka yang merupakan hasil budaya bangsa.2

Koleksi perpustakaan umum ialah koleksi yang bersifat umum, artinya

koleksinya mencakup seluruh ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan

lapisan masyarakat.3 Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan masyarakat

adalah tentang koleksi local content suatu daerah. Local content berhubungan

dengan local knowledge (pengetahuan lokal), tradisional knowledge

(pengetahuan tradisional), local wisdom (kearifan lokal), atau indigenous

knowledge (pengetahuan asli). Local content merupakan pengetahuan lokal dan

unik yang ada dan di kembangkan di area geografis tertentu.4

Local Content merupakan pengetahuan kebudayaan yang dimiliki

kelompok masyarakat tertentu yaitu berupa pengetahuan tradisional yang

dipahami oleh masyarakat untuk berinteraksi dengan alam sekitarnya.5

Perpustakaan yang memiliki peran pelestari bahan pustaka harusnya sadar dan

paham tentang pentingnya koleksi local content sebagai sumber referensi dan

informasi bagi masyarakat penggunanya.

Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat

berada dibawah naungan dari DPAD Provinsi DKI Jakarta merupakan

2Hernandono, p. 18. 3Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2006), p. 84. 4M. Solihin Arianto, ‘Diseminasi Digital Local Content Pengetahuan Islam Local: Membangun

Keunggulan Perpustakaan di Lingkungan PTKIN’, HUMANIKA, I (2016), 217–240 (p. 221). 5I Nyoman Sedana and Ninis Agustini Damayanti, ‘Preservasi Berbasis Kearifan Lokal (Studi

Kasus Mengenai Preservasi Preventif dan Kuratif Manuskrip Lontar Sebagai Warisan Budaya di

Kabupaten Klungkung Bali)’, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan, I (2013), 91–105 (p. 94).

Page 17: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

3

perpanjangan tangan dari perpustakaan nasional yang memiliki peran, tugas

dan fungsi dalam melestarikan bahan pustaka sebagai hasil budaya bangsa.

Pelestarian hasil budaya dibuktikan dengan keberadaan koleksi dalam bentuk

karya cetak dan rekam mengenai DKI Jakarta yang ditempatkan pada Suku

Dinas dan Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat.

Koleksi local content mengenai Jakarta akan sangat berharga dan sebagai

sumber referensi untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan penelitian dan

pengembangan pendidikan, kebudayaan, sumber daya alam dan lingkungan,

sosial, politik, bisnis, ekonomi, pariwisata, dan berbagai aspek yang lain.

Dalam konteks tentang local content, tercantum dalam firman Allah

Subhanahu Wa Ta’ala yang berbunyi:

ن ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إن أكر ن يا أيها الناس إنا خلقناكم م م م

ليم خبير أتقاكم إن الل الل

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan

kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal-mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi

Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha

Mengetahui, Mahateliti.”(QS. Al-Hujurat: 13).6

Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia makhluk berbudaya. Dengan daya

cipta, rasa dan karsa. Manusia hidup dalam ruang budaya agar saling kenal

mengenal saling menghargai eksistensi masing-masing. Baik berupa eksistensi

kelompok yang berbeda secara etnis, ras, bahasa, bahkan agama harus disadari

dan diterima. Meski kaum muslimin memegang erat identitas bersama tetapi

6Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Cordoba: Terjemahan Perkata (Bandung: Cordoba, 2013),

p. 516.

Page 18: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

4

pada umumnya juga memegang erat identitas seperti kesukuan atau etnis.7

Agama dianut bukan hanya kita kepada Tuhan tetapi juga bagaimana hidup

bersama masyarakat. Ketika di hubungkan dengan al-Qur’an dalam surat al-

hujurat ayat 13 bahwa Islam adalah rahmat untuk alam. Dimana manusia hidup

bersama di dalam alam. Hal ini dimaksudkan bahwa manusia diciptakan

berbeda-beda baik secara fisik, cara pandang, dan latar belakang.8

Berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa Suku Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Jakarta Barat belum melakukan kegiatan pelestarian hasil budaya

dan belum adanya koleksi local content mengenai Jakarta Barat. Dalam hal ini

koleksi local content yang dimaksud ialah local content provinsi DKI Jakarta

yang berada di Sudinpusip Jakarta Barat, sehingga penulis ingin mengetahui

bagaimana perspektif pustakawan mengenai pentingnya koleksi local content

sebagai pelestarian hasil budaya provinsi DKI Jakarta. Maka penulis memilih

judul “Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta di Suku Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai penulis perlu

memfokuskan penulisan ini agar tidak melebar bahkan menyimpang dari

apa yang diteliti, sehingga maksud yang diinginkan dapat disampaikan

7Jajang A Rohmana, ‘Memahami Al-Qur’an dengan Kearifan Lokal: Nuansa Budaya Sunda

dalam Tafsir Al-Quran Berbahasa Sunda’, Journal of Qur’an and Hadith Studies, III (2014), 79–99

(p. 80).

8Vilya lakstian, ‘Kearifan Lokal Berbasis Agama Sebagai Sumber Perekat Rakyat Oleh Vilya

Lakstian - Kompasiana.com’ <http://www.kompasiana.com/vilyalakstian/kearifan-lokal-berbasis-

agama-sebagai-sumber-perekat-rakyat> [accessed 5 September 2017].

Page 19: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

5

dengan baik kepada para pembaca. Penulis akan memfokuskan pada

“Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta di Suku Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

a. Seberapa Pentingnya Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta di

Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta

Barat?

b. Bagaimana Metode Pengembangan Koleksi Local Content Provinsi

DKI Jakarta di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Administrasi Jakarta Barat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukannya

penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui seberapa pentingnya koleksi local content Provinsi DKI

Jakarta di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi

Jakarta Barat.

2. Mengetahui metode pengembangan koleksi local content Provinsi DKI

Jakarta di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi

Jakarta Barat.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 20: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

6

1. Dapat memberikan masukan kepada pihak Suku Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat khususnya terkait koleksi

Local Content.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam penelitian di bidang

ilmu perpustakaan.

3. Sebagai referensi dan pedoman bagi penelitian selanjutnya.

D. Definisi Istilah

1. Koleksi adalah kumpulan gambar, benda bersejarah, lukisan dan

sebagainya yang sering dikaitkan dengan minat atau hobi maupun objek

penelitian.

2. Local Content adalah muatan lokal atau isi lokal yang mengandung arti

materi atau informasi lokal yang berkaitan dengan sebuah geografis.

3. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang berfungsi untuk

mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya

untuk masyarakat umum.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memberikan gambaran dalam penyusunan

skripsi ini, penulis akan menguraikan secara sistematis yang terbagi kedalam

lima bab yang digambarkan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, definisi

istilah, dan sistematika penulisan.

Page 21: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

7

Bab II Tinjauan Literatur

Pada bab ini berisi landasan teoritis terhadap hal-hal yang

berkaitan dengan koleksi local content.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini membahas mengenai metode penulisan yang

digunakan yaitu, jenis pendekatan penelitian, informan

penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik

pengolahan dan analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam bab ini membahas gambaran umum mengenai profil

objek penelitian, visi misi, struktur organisasi serta hasil

penulisan dan pembahasan.

Bab V Penutup

Pada bab ini berisi kesimpulan dari penyajian hasil penelitian

yang dikemukakan oleh penulis, dan penulis memberikan

saran-saran yang merupakan masukan dan sumbangan

pemikiran penulis.

Page 22: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

8

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Umum

1. Pengertian perpustakaan umum

Perpustakaan berasal dari kata ‘pustaka’ yang berarti kitab, sedangkan

arti perpustakaan ialah tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk

pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya. Koleksi tersebut

disimpan dan dipergunakan untuk dibaca, dipelajari dan dibicarakan.

Berdasarkan undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan,

menyebutkan pengertian “perpustakaan sebagai institusi pengelola koleksi

karya tulis, karya cetak atau karya rekam secara profesional dengan sistem

yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,

informasi dan rekreasi para pemustaka”.

Perpustakaan adalah sebuah lembaga tempat menyediakan sumber

informasi yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pemustaka

bedasarkan koleksinya. Perpustakaan umum didirikan dan didukung oleh

masyarakat baik itu lokal, regional maupun nasional. Pelayanan perpustakaan

umum ditujukan untuk semua lapisan masyarakat karena masyarakat

penggunanya terlepas dari ras, usia, agama, gender, bahasa, kecacatan,

ekonomi, status ketenagakerjaan dan tingkat pendidikan.9

9Joacim Hansson and others, ‘Public Library and Information Service and Democratic

Development: An Outline For a Comparative Research Programme Between Sweden and

Indonesia’, Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, I (2003), 1–6 (p. 1).

Page 23: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

9

Perpustakaan umum kota/kabupaten adalah perpustakaan yang

kegiatannya diselenggarakan oleh pemerintah daerah, kabupaten atau

kotamadya yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan

perpustakaan di wilayah kabupaten atau kotamadya serta melaksanakan

layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan

usia, agama, status sosial ekonomi dan gender.10

Perpustakaan umum kota/kabupaten tersedia bangunan atau area virtual

atau kedua-duanya yang dilengkapi dengan koleksi perpustakaan dapat

berupa buku, periodical, koran, manuskrip, film, kaset, CD, maupun

pangkalan data (database). Perpustakaan berada dalam berbagai ukuran dan

jumlah koleksi. Terdapat dua unsur utama pada perpustakaan yaitu ruangan

dan koleksi.11

Perpustakaan umum menyediakan sumber informasi yang sesuai bagi

masyarakat penggunanya guna memenuhi kebutuhan informasi.

Perpustakaan umum ialah sebagai institusi yang bebas dan terbuka serta turut

mendidik masyarakat dan memberi pengaruh budaya masyarakat.

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum memiliki tugas pokok, yaitu menyediakan,

mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka,

menyediakan sarana pemanfaatannya serta melayani masyarakat pengguna

10Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI, 2011), p. 18. 11Rochani Nani Rahayu and Yuniar, ‘Profil Perpustakaan Umum di Jawa’, Jurnal Pustakawan

Indonesia, XII, 21–28 (p. 22).

Page 24: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

10

yang membutuhkan informasi dan bacaan. Berikut ialah tugas pokok

perpustakaan umum:

a. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat

untuk melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat.

b. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat

menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca

sedini mungkin.

c. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai

dengan kebutuhan dalam meningkatkan pengetahuan untuk

menunjang pendidikan formal, non formal dan informal.

d. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk

dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak

sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.12

Dalam menjalankan tugasnya, perpustakaan umum memiliki fungsi

sebagai berikut:

a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan

bacaan.

b. Penyedia bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui

pembelian, langganan, tukar menukar, dan lain-lain.

c. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka.

d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.

e. Pendayagunaan koleksi.

12Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), p. 18.

Page 25: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

11

f. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang

langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telpon, faxmil

dan lain-lain.

g. Pemasyarakatan perpustakaan.

h. Pengkajian dan pengembangan dan semua aspek kepustakawanan

i. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-

tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya.

j. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka

pemanfaatan bersama koleksi dan sarana prasarana.

k. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.13

3. Tujuan perpustakaan umum

Tujuan Perpustakaan umum adalah untuk memenuhi kebutuhan

informasi pendidikan rekreasi edukasi masyarakat dan pelestarian

budaya bangsa di tengah-tengah masyarakat, sehingga masyarakat dapat

dengan mudah mengetahui dan mendapatkan informasi yang mereka

butuhkan. Selain itu tujuan utama dari perpustakaan umum ialah agar

warga memiliki kesempatan untuk memperoleh informasi dan

mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar bermanfaat bagi

masyarakat sekitarnya. Menurut manifesto perpustakaan umum,

UNESCO menyatakaan bahwa perpustakaan umum mempunyai empat

tujuan utama, yaitu:

13Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2000), p. 6.

Page 26: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

12

a. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka

yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang

lebih baik.

b. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi

masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi

mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

c. Membantu masyarakat dalam mengembangkan kemampuan yang

dimilikinya, sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi

masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat

dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering

disebut dengan fungsi pendidikan perpustakaan umum, lebih tepat

disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan

seumur hidup. Pendidikan sejenis ini hanya dapat dilakukan oleh

perpustakaan umum, karena perpustakaan umum merupakan satu-

satunya pranata kepustakawanan yang terbuka bagi umum.

d. Bertidak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum

merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat

sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi

budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan

pameran budaya, ceramah, pemutaran film dan penyediaan

informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan dan apresiasi

masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.14

14Milawati, ‘Improvement Strategies of Library Usage at the Public Libraries (A Case Study At

Bantul Public Library Yogyakarta)’, Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, VII (2011), 12–22

(p. 13).

Page 27: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

13

4. Jenis Koleksi Perpustakaan Umum

Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP), perpustakaan

umum kabupaten/kota memiliki berbagai macam jenis koleksi

diantaranya ialah:

a. Perpustakaan memiliki jenis koleksi anak, koleksi remaja, dewasa,

koleksi referensi remaja/dewasa, koleksi khusus, surat kabar,

majalah, dan koleksi non cetak.

b. Jenis koleksi perpustakaan mengakomodasikan semua kebutuhan

masyarakat, termasuk kebutuhan penyandang cacat.

c. Perpustakaan menyediakan koleksi terbitan lokal dan koleksi

muatan lokal.

d. Koleksi perpustakaan terdiri dari berbagai disiplin ilmu sesuai

kebutuhan masyarakat.

e. Komposisi dan jumlah masing-masing jenis koleksi disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat dan kebijakan pembangunan

daerah.15

B. Definisi koleksi

1. Pengertian koleksi

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu ciri yang membedakan

antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya. Koleksi suatu

perpustakaan merupakan faktor utama sekaligus kriteria dalam penilaian

kualitas layanan perpustakaan. Koleksi perpustakaan adalah semua bahan

15Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), p. 3.

Page 28: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

14

pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada

masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.16

Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis,

karya cetak, dan/atau karya rekam dalam bentuk berbagai media yang

mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah dan dilayankan.17

Koleksi adalah kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dan

sebagainya) yang sering dikaitkan dengan minat atau hobi objek, koleksi juga

dapat disebut kumpulan yang berhubungan dengan studi penelitian.18

Koleksi bagi perpustakaan merupakan salah satu faktor yang sangat

penting untuk terselenggaranya layanan perpustakaan yang baik.19 Maka dari

itu koleksi perpustakaan merupakan salah satu daya tarik bagi kelompok

masyarakat yang menggunakan perpustakaan.

2. Koleksi perpustakaan umum

Koleksi perpustakaan umum bersifat umum, mencakup semua ilmu

pengetahuan yang sesuai dengan seluruh lapisan masyarakat. Dengan

demikian bahwa koleksi perpustakaan selalu dikaitkan dengan tugas dan

fungsi yang harus dilaksanakan demi terwujudnya visi dan misi perpustakaan

yang bersangkutan.

16Haryanto, ‘Preservasi Koleksi Grey Literature dalam Kesiagaan Menghadapi Bencana di

Perpustakaan.’, LIBRARIA, IV (2015), 45–67 (p. 47). 17Perpustakaan Nasional RI, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007, 2009,

p. 2. 18Departemen Pendidikan Nasional, ‘Kamus Besar Bahasa Indonesia’ (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2008), p. 714. 19Tatik Ilmiyah and Sri Ati, ‘Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Local Content Terhadap Kegiatan

Penelitian Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi/Tugas Akhir di Perpustakaan Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang’, Jurnal Ilmu Perpustakaan, II (2013), 1–9 (p. 1).

Page 29: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

15

Koleksi perpustakaan umum mengutamakan layanan umum seperti

penyebaran peraturan pemerintah, brosur loka wisata, peta jalan dalam kota

dan lain sebagainya. Koleksi perpustakaan umum mencakup semua disiplin

ilmu dan dimaksudkan untuk dipakai oleh semua lapisan masyarakat,

sehingga penekanannya terletak pada variasi jenis koleksi.20

C. Koleksi Local Content

Koleksi Local Content atau yang biasa dikenal dengan koleksi muatan

lokal adalah koleksi buku, karya ilmiah, peta, cetakan, ilustrasi dan materi

lainnya yang berkaitan dengan lokasi khusus. Muatan lokal merupakan buku

dan cantuman tertulis lainnya yang berkaitan dengan sebuah kawasan

geografis yang diterbitkan oleh sebuah badan korporasi ataupun perorangan,

baik tersedia di toko buku ataupun merupakan literatur kelabu (Grey

Literature).21 Grey literature adalah semua jenis penerbitan yang tidak

dilakukan melalui jalur penerbitan dan bisnis penjualan buku. Grey literature

sangat membantu masyarakat, para pembaca atau para peneliti dalam melihat

fakta-fakta dan data-data dari topik tersebut.22

Menurut Liauw, literatur kelabu (grey literature) ialah bahan-bahan

perpustakaan yang tidak di publikasikan secara komersial melalui jalur

publikasi atau penerbitan. Koleksi lokal didefinisikan sebagai bahan-bahan

20NS, p. 113. 21Sulistyo-Basuki, ‘Local Content: Perubahan Paradigma di Bidang Informasi di Universitas

Petra’ (presented at the Seminar Lokakarya Nasional, Surabaya: Universitas Kristen Petra, 2001),

pp. 1–11 (p. 1). 22Pungki Purnomo, ‘Pengembangan Koleksi Kearifan Lokal (Local Content) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: Peluang dan Tantangan’, XII (2013), 41–50 (p. 43).

Page 30: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

16

perpustakaan yang berhubungan dengan lokasi atau tempat dari perpustakaan

di mana koleksi tersebut disimpan.23

Koleksi local content atau koleksi muatan lokal merupakan koleksi yang

tidak dapat dilakukan penyiangan, karena koleksi ini merupakan warisan

budaya, kekayaan masyarakat, barang inventaris, karenanya jika melakukan

penyiangan tanpa aturan yang tepat akan mendapatkan pelanggaran hukum.24

Perpustakaan yang memiliki koleksi local content akan mendorong

masyarakat untuk memanfaatkan layanan perpustakaan apalagi jika mereka

berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan koleksi local content.

Perpustakaan harus menjadi sarana yang baik untuk meningkatkan penciptaan

konten lokal.25

Koleksi local content ialah seluruh informasi dalam berbagai bentuk dan

media yang berisi tentang pengetahuan, keyakinan, pemahaman, adat

kebiasaan etika dan perilaku manusia didalam komunitas masyarakat.

Koleksi local content ialah koleksi yang terdiri atas hasil budaya, pendidikan,

ekonomi, politik yang dihasilkan dari suatu komunitas masyarakat.

1. Jenis koleksi Local Content

Koleksi local content adalah segala sesuatu mengenai

pengetahuan/informasi asli yang dihasilkan oleh suatu institusi/lembaga,

perusahaan atau daerah sampai dengan negara. Local Content pada suatu

daerah dapat berubah berbagai informasi mengenai kebudayaan, sejarah,

23Liauw Toong Tjiek, ‘Open Access: Menyuburkan Plagiarisme’, Visi Pustaka, XI (2009), 19–

22 (p. 19). 24Zulfikar Zen, ‘Cacah Ulang, Penyiangan dan Preservasi’, Jurnal Ilmu Informasi,

Perpustakaan, Dan Kearsipan, XII (2013), 8–14 (p. 12). 25Chimezie Patrick Uzuegbu, ‘The Role of University Libraries in Enhancing Local Content

Availibility in the Nigerian Community’, Library Philosophy and Practice (E-Journal), 2012.

Page 31: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

17

pariwisata, perekonomian dan sebagainya yang menjadikan ciri dari

suatu daerah.26 Jenis-jenis koleksi local content ialah sebagai berikut:

a) Laporan (baik dari sektor publik maupun swasta) yang berisi

informasi ilmiah, teknis, ekonomi, dan sosial.

b) Koleksi terjemahan (selain yang dipublikasikan secara komersial).

c) Artikel yang tercetak di jurnal tertentu (misalnya Jurnal komunitas

non komersial atau jurnal tingkat lokal).

d) Koleksi tentang peraturan pemerintah dan dokumen resmi

(diterbitkan dalam jumlah terbatas oleh badan pemerintah). 27

e) Koleksi pengenalan budaya masyarakat.

f) Peta wilayah administrasi setempat.

g) Kumpulan informasi mengenai pariwisata di daerah setempat.

h) Miniatur lokasi administrasi suatu wilayah.

i) Foto-foto bersejarah.

j) Musik lokal (CD, DVD, maupun teks asli atau manuskrip musik). 28

2. Pengembangan koleksi local content

Dalam pengembangan koleksi perlu adanya kebijakan tertulis yang

dibuat oleh perpustakaan. Kebijakan pengembangan koleksi didesain

khusus untuk digunakan sebagai alat perencanaan dan sebagai sarana

untuk mengomunikasikan tujuan dan kebijakan pengembangan koleksi

26Ubudiyah Setiawati, ‘Pengembangan Local Content: (Pengalaman di Perpustakaan

UNIKOM)’ <http://elib.unikom.ac.id> [accessed 3 May 2017]. 27Lise Hesselager, ‘Fringe or Grey Literature in the National Library: On “Papyrolatry” and the

Growing Similarity between the Materials in Libraries and Archives’, The American Archivist,

XLVII (1984), 255–70 (p. 265). 28Siren Steen, ‘Special Colections in The Collections in The Bergen Public Library’, Fontes Artis

Musicae, LVII (2010), 275–279 (p. 276).

Page 32: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

18

perpustakaan. Kebijakan ini mencerminkan kenyataan bahwa semua

perpustakaan, betapapun besarnya dan apapun jenisnya, tidak mungkin

mengumpulkan rekaman informasi dalam semua bidang ilmu karena

berbagai kendala, seperti kurangnya dana, staf dan ruang. Menghadapi

kendala ini, perpustakaan dapat meningkatkan efektivitasnya dengan

menetapkan tujuan-tujuan pengembangan koleksi dan prioritas-prioritas,

serta kebijakan dan prosedur yang sesuai untuk implementasinya.29

Untuk melalukan pengembangan koleksi, perpustakaan dituntut

untuk dapat mengetahui dan menganalisis kebutuhan pengguna.

Kebutuhan pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi tiga

jenis, yaitu: pertama kebutuhan yang tidak diaktifkan atau dirasakan

(unactiviveneed). Kebutuhan jenis ini merupakan bentuk kebutuhan yang

paling sulit dievaluasi namun tidak begitu saja diabaikan. Kebutuhan

semacam ini dapat diketahui melaui wawancara mendalam dengan orang

yang bersangkutan. Kedua kebutuhan yang tidak

diekspresikan/dinyatakan (expressed need), yaitu kebutuhan seseorang

akan informasi atau dokumen yang terpenuhi secara langsung oleh

perpustakaan.30

Kegiatan pengembangan koleksi local content sangat diperlukan dan

tertuang dalam suatu kebijakan. Koleksi local content memiliki suatu

kekhasan dan keunikan tersendiri dari koleksi lainnya sehingga

diperlukan suatu pengembangan agar koleksi tersedia kelengkapannya,

29 Syihabuddin Qalyubi, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. (Yogyakarta: Jurusan

Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga, 2003), p. 99. 30Barry Totterdell and Jean Bird, The Effective Library: Report of the Hilling Don Project on

Library Effectiveness. (London: the Library Association, 1976), p. 16.

Page 33: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

19

mencukupi kebutuhan pemustaka dan sebagai pelestarian hasil budaya

juga pelestari sumber informasi untuk para generasi mendatang. Adanya

kebijakan mengenai pengembangan koleksi local content agar tujuan dari

keberadaannya lebih terarah dan jelas seperti pengelolaan dan

pengumpulannya.

3. Pengadaan Koleksi Local Content

Pengadaan koleksi local content di suatu perpustakaan adalah

langkah awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber

informasi. Koleksi local content atau koleksi lokal biasanya diterbitkan

oleh organisasi non pemerintah, pemerintah, organisasi antar pemerintah,

konsultan, perusahaan swasta, dan perorangan.31 Meskipun begitu,

pengadaan atau cara memperoleh koleksi local content di perpustakaan

dapat di lakukan dengan berbagai cara, diantaranya ialah:

1. Pembelian. Pembelian dapat dilakukan melalui toko buku, agen buku

(vendor) dan penerbit baik dalam negeri maupun luar negeri.

2. Tukar-menukar. Pengadaan dilakukan dengan cara tukar-menukar

antar perpustakaan hal ini juga dapat membangun kerjasama antar

perpustakaan.

3. Hadiah atau sumbangan. Pengadaan dengan cara hadiah atau

sumbangan biasanya terlebih dahulu melalui tahap seleksi apakah

koleksi tersebut sudah sesuai dengan subjek dan tujuan perpustakaan.

Cara ini dapat dilakukan oleh siapa saja baik perorangan atau instansi

pemerintahan.

31Richard T Corlett, ‘Trouble with the Gray Literature’, Biotropica, XLIII (2011), 3–5 (p. 3).

Page 34: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

20

4. Deposit. Koleksi deposit bukan hanya di tujukan untuk perpustakaan

nasional saja melainkan pemerintah setempat mewajibkan terbitannya

untuk disimpan dan disajikan untuk masyarakat umum.32

4. Layanan Koleksi Local Content

Layanan koleksi local content adalah layanan perpustakaan yang

mengumpulkan, menyimpan dan melestarikan terbitan suatu daerah dan

tentang daerah tersebut untuk dimanfaatkan oleh pengguna.33 Layanan

yang ada di perpustakaan mengenai koleksi local content atau koleksi

lokal biasanya menjadi bagian khusus dari suatu perpustakaan. Layanan

koleksi ini juga memiliki ciri khas tersendiri mulai dari ruangannya,

layanannya serta nama dari koleksi itu. Cara pengadaan dan

pelayanannya pun berbeda dari jenis koleksi lainnya. Layanan koleksi

local content meliputi:

1. Koleksi. Tersedianya koleksi mengenai local content yang dapat di

akses pengguna.

2. Staf perpustakaan. Pustakawan yang memiliki keahlian dan kompeten

untuk melayani dan membantu pemustaka dalam pencarian informasi

pada layanan koleksi local content.

3. Fasilitas. Berupa wujud fisik dan peralatan yang dipergunakan. 34

32Zafirah Esti Agrestin, ‘Pengelolaan Koleksi Local Content (Muatan Lokal): Studi Kasus

Koleksi Khusus Jakarta di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta’ (Universitas

Indonesia, 2011), p. 19. 33Arianti Permata Sari, ‘Layanan Pusat Deposit Bahan Pustaka dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi (Studi Deskriptif Tentang Kebutuhan Informasi Melalui Kepuasan Pengguna dan Kualitas

Pelayanan Pada Layanan Perpustakaan Nasional RI)’, Libri-Net, II (2013), 1–18 (p. 1). 34Iwin Ardyawin, Rohanda, and Tati Sumiati, ‘Persepsi Pemustaka Mengenai Layanan Deposit

di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat’, eJurnal Mahasiswa Universitas

Padjajaran, I (2012), 1–10 (p. 7).

Page 35: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

21

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang relevan terkait dengan penelitian penulis

dengan tema Koleksi local content adalah sebagai berikut:

1. Pungki Purnomo (2013) Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan

Ilmu perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Dengan judul

penelitian “Pengembangan Koleksi Kearifan Lokal (Local Content) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta: Peluang dan Tantangan”. Tujuan penelitian

ini adalah agar perpustakaan perguruan tinggi lebih intens lagi untuk

menerapkan metode deposit dan melakukan beberapa kerjasama

kemitraan dengan fakultas dan unit-unit lainnya. Tugas perguruan tinggi

terdiri atas tiga hal atau yang populer dengan Tri Dharma perguruan

tinggi. Tri Dharma perguruan tinggi meliputi pelaksanaan pengajaran dan

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain tiga hal itu

perguruan tinggi memiliki tugas untuk melakukan konservasi terhadap

semua perkembangan dinamika ilmu pengetahuan terlebih lagi khususnya

karya kearifan lokal dari para civitas akademika. Dalam hal inilah maka

perpustakaan perguruan tinggi dituntut untuk mengambil perannya.

2. Zafirah Esti Agrestin. (2011). Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Dengan judul

penelitian “Pengelolaan Koleksi Local Content (Muatan Lokal): Studi

Kasus Koleksi Khusus Jakarta di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi DKI Jakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

dan menjelaskan kegiatan pengelolaan koleksi khusus Jakarta yang

merupakan koleksi local content (muatan lokal) di Badan Perpustakaan

Page 36: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

22

dan Arsip Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian

kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,

wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

keberadaan ruangan koleksi khusus Jakarta ini sebagai icon BPAD

Provinsi DKI Jakarta. Dengan keberadaan koleksi Jakarta sebagai icon ini

dapat menjadi kebanggaan atau kelebihan yang bermanfaat untuk

masyarakat untuk mengenal dan mempelajari kebudayaan daerah

setempat dan keberadaan BPAD selanjutnya, serta secara tidak langsung

dapat memelihara dan melestarikan khazanah budaya daerah lokal yaitu

Jakarta. Tujuan diupayakannya koleksi khusus Jakarta yaitu melestarikan

nilai informasi dan khazanah budaya lokal yang merupakan hasil cipta,

rasa, karsa serta karya intelektual daerah yang terkandung dalam koleksi

tersebut. Proses pengembangan koleksi khusus Jakarta dilakukan dengan

mengisi koleksi yang informasinya dapat disebarluaskan kepada

masyarakat luas dan tidak ada peraturan yang mengikat baik oleh

pemerintah seperti yang tercantum baik dalam peraturan perundang-

undang maupun perorangan bahwa koleksi dilarang untuk disebarluaskan

sehingga tidak ada sanksi atau tuntutan jika menyediakan koleksi tersebut

di perpustakaan.

Page 37: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal

tersebut terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan

dan kegunaan. Penelitian yang dilakukan juga harus bersifat sistematis, yaitu

dengan menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

mendeskripsikan dan memberi penjelasan mengenai keadaan yang terjadi di

lapangan. Penelitian kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang

mendalam tentang ucapan, tulisan dan atau perilaku yang diamati dari suatu

individu, kelompok, masyarakat dan atau organisasi tertentu. Tujuan penelitian

yang hendak dicapai dalam penelitian deskriptif adalah untuk mendapatkan

informasi lebih mendalam mengenai subjek yang akan diteliti.35 Metode

penelitian kualitatif disebut juga sebagai metode artistik karena proses

penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) dan disebut sebagai metode

interpretative karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan intepretasi

terhadap data yang ditemukan di lapangan.36

35Pupu Saeful Rahmat, ‘Penelitian Kualitatif’, EQUILIBRUM, V (2009), 1–8 (p. 3). 36Naila Hayati, ‘Pemilihan Metode yang Tepat dalam Penelitian (Metode Kuantitatif dan Metode

Kualitatif)’, Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, IV, 345–57 (p. 347).

Page 38: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

24

Penelitian kualitatif memiliki sebutan pemahaman, maksudnya ialah

penelitian ini mempertanyakan makna suatu fenomena sosial budaya secara

mendalam dan tuntas. Penelitian kualitatif juga mengkaji perilaku manusia,

kebudayaan, dan interaksi antar manusia. Istilah penelitian kualitatif adalah

jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur

statistik atau bentuk hitungan lainnya.37

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif yakni berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan

di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis dan teori,

pendekatan ini digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dari suatu

data yang mengandung makna.38 Pendekatan kualitatif menekankan pada

makna dan pemahaman dari dalam penalaran, dalam konteks tertentu, lebih

banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Pendekatan kualitatif lebih mementingkan pada proses dibandingkan hasil

akhir.39

A. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data-data

diperoleh. Sumber dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat dan sebagainya.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa melalui

perantara atau data yang langsung dari sumbernya. Kata-kata dan

37Anantawikrama Tungga Atmadja, ‘Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam

Ranah Ilmu Akuntansi’, Jurnal Akuntansi Profesi, III (2013), 122–41 (p. 130). 38Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), p. 86. 39Mohammad Mulyadi, ‘Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar

Menggabungkannya’, Jurnal Studi Komunikasi dan Media, XV (2011), 127–38 (p. 134).

Page 39: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

25

tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan data

utama. Data ini diperoleh langsung dari lokasi penelitian, yaitu

melakukan wawancara dengan pustakawan/staf perpustakaan di Suku

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari

sumbernya.40 Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada peneliti, seperti literatur yang membahas

mengenai koleksi local content.

B. Pemilihan Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi

tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan merupakan alat

pengumpul data utama yang benar-benar mengetahui permasalahan yang

akan diteliti.41 Dalam penelitian kualitatif sampel tidak disebut dengan

responden, tetapi disebut sebagai narasumber, informan, partisipan, teman,

atau guru dalam penelitian. Informan yang digunakan dalam penelitian ini

yang berhubungan dengan topik yang diteliti dan yang paling memahami

tentang objek yang diteliti.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh peneliti untuk

mendapatkan data dan fakta-fakta yang ada pada subyek maupun obyek

40Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Alfabeta, 2012), p. 50. 41Lexy J Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya), p. 132.

Page 40: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

26

penelitian. Untuk memperoleh data yang valid, dalam penelitian penulis

menggunakan beberapa metode yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Studi literatur atau kepustakaan

Studi literatur atau kepustakaan adalah seseorang peneliti yang

mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi pengetahuan

yang ada dalam kepustakaan.42 Studi kepustakaan dilakukan guna

menemukan teori pendukung serta melihat informasi yang dihasilkan dan

berkaitan dengan topik penelitian. Sumber informasi yang digunakan

adalah buku-buku, makalah hasil seminar, terbitan berkala yang

berkaitan dengan penelitian serta artikel-artikel.

2. Observasi

Observasi digunakan untuk teknik pengumpulan data yang

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

bila responden yang diamati tidak terlalu besar.43 Dengan dilakukannya

observasi peneliti dapat melihat kejadian sebagaimana subyek yang

diamati mengalaminya, menangkap, merasakan fenomena sesuai

pengertian subyek dan obyek yang diteliti. 44

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewe) yang

42Ardyawin, Rohanda, and Tati Sumiati, p. 8. 43Sugiyono, p. 145. 44Ainu Rofiq Djaelani, ‘Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif’, Majalah Ilmiah

Pawiyatan, XX (2013), 83–92 (p. 84).

Page 41: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

27

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.45 Wawancara yang dilakukan

ialah wawancara mendalam dengan informan kunci (key informant) dan

subyek penelitian pada umumnya. Informan kunci adalah orang-orang

yang memiliki pengetahuan luas dan mendalam tentang komunitasnya

yang dapat memberikan data yang berharga.46 Wawancara dilakukan

kepada informan kunci yaitu pustakawan/staf perpustakaan untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai penelitian yang telah

dirumuskan penulis.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Pada penelitian kualitatif, pada umumnya dilakukan dengan

mengolah data yang telah diperoleh dari berbagai sumber dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan

dilakukan secara terus-menerus sampai datanya jenuh sehingga mendapatkan

sebuah informasi yang matang.

Analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di

lapangan dan setelah selesai di lapangan, analisis data lebih di fokuskan

selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.47 Analisis

data tersebut meliputi kegiatan:

45J Meleong, p. 186. 46Lukas S. Musianto, ‘Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan Kualitatif dalam

Metode Penelitian’, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, IV.2 (2002), 123–136 (p. 134). 47J Meleong, p. 246.

Page 42: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

28

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh penulis melalui wawancara dan kajian pustaka

dicatat secara teliti dan rinci, mengelompokan dan memfokuskan pada hal

penting, dengan demikian data yang diperoleh dapat memberikan gambaran

yang jelas.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks

yang naratif.

c. Penarikan Kesimpulan

Data-data yang terangkum dan dijabarkan dalam bentuk naratif, penulis

buatkan kesimpulan. Kesimpulan digunakan untuk memberikan gambaran

yang jelas mengenai data yang didapat.

E. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Administrasi Jakarta Barat yang beralamat di Jl. Tanjung Duren Barat No. 36

kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta.

Penelitian berlangsung dari bulan Januari 2017 dan melakukan wawancara

pada bulan Juli 2017.

F. Jadwal Penelitian

Setelah penulis menentukan tempat penelitian, selanjutnya penulis

melakukan observasi awal dan permintaan izin untuk melakukan penelitian.

Page 43: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

29

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian

No Kegiatan

2017

Jan Feb Mar Ap Mei Juni Jul Agu Sep

1. Penyusunan

Proposal

2. Pengajuan

proposal

3. Bimbingan

Skripsi

4. Penelitian

5. Penyusunan

Skripsi

6. Pengajuan

Sidang

7. Sidang

Skripsi

Page 44: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi

Jakarta Barat

1. Sejarah Singkat

Sejak tahun 1950 kegiatan Perpustakaan Pemerintahan Daerah

Khusus Ibukota Jakarta sudah dimulai dan masih dalam bentuk

“Kotapradja Djakarta Raja”. Pada tahun 1961 ditingkatkan statusnya

menjadi Daerah Tingkat I Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan nama

“Perpustakaan Balaikota”. Pada tahun 1978 menjadi satu lembaga

perpustakaan umum yang menangani jenis-jenis Perpustakaan Umum

dilingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Tahun 1993 dibentuk

perpustakaan umum pemerintahan daerah (Pemda) DKI Jakarta dengan

Perda No.8 tahun 1993. Tahun 2001 berdasarkan Perda No.3 tahun 2001

dan SK Gubernur No. 109 tahun 2001 dibentuk Kantor Perpustakaan

Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta.

Pada tahun 2017 Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Administrasi Jakarta Barat berganti nama menjadi Suku Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat (Sudinpusip

Jakarta Barat). Pergantian nama ini berdasarkan keputusan gubernur

dikarenakan KPAK Jakarta Barat tidak melakukan kegiatan penelitian dan

pengembangan sehingga Kantor perpustakaan dan Kearsipan ini turun

tingkatan menjadi Sudin (Suku Dinas). Saat ini Suku Dinas Perpustakaan

Page 45: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

31

dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat dikepalai oleh Dr. Tri

Wahyuning Diah, M.si.

2. Struktur Organisasi

Gambar 4.1: Struktur Organisasi Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Kota Administrasi Jakarta Barat

Pegawai Sudinpusip Jakarta Barat

Kepala Sudin : Dr. Tri wahyuning Diah, M.Si

Kasubbag Tata Usaha : Yudi Widoyoko, S.E

Staff Tata Usaha : 1. Marojahan Sinaga

2. Syarifuddin

3. Ahmad Sofian

4. Nasrullah

5. Tri Yulian Kristalyanto

Kepala Seksi Perpustakaan : Siti Sarah, S. Sos

Staff Seksi Perpustakaan : 1. Diki Lukman Hakim M.Hum

2. Suryati

Page 46: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

32

3. Sri Mulyati

4. Sugiarto

5. Sitha Arashi Hawiah

6. Ridwan

7. Imam Musada

8. Muhammad Rohid

9. Imansyah

10. Mamat Suparma

Kelompok Pustakawan : 1. Drs. Abdul Rachman

2. Rani Widyahany S.Hum

Kepala Seksi Kearsipanan : Drs. Umar Suwardi

Staff Kearsipanan : 1. Drs. Gustomi

2. Mardiati

3. Juaedin Rudi

3. Visi dan Misi Perpustakaan

1) Visi

“Terwujudnya Pelayanan Prima dalam bidang Perpustakaan dan

Kearsipan”

2) Misi

a) Mewujudkan tata kelola penyelenggaraan Perpustakaan dan

Kearsipan yang baik dengan menerapkan kaidah “Good

Governance”.

Page 47: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

33

b) Mengembangkan sarana dan prasarana Perpustakaan dan Kearsipan

bertaraf nasional dan/atau internasional.

c) Meningkatkan peran dan fungsi perpustakaan dan Kearsipan dalam

kehidupan bermasyarakat, berpemerintahan, berbangsa dan

bernegara.

4. Tujuan

Tujuan berdirinya Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Administrasi Jakarta Barat adalah sebagai pusat pembelajaran bagi

masyarakat dengan sasarannya yaitu meningkatkan mutu sumber daya

masyarakat Jakarta sekitarnya pada umumnya dan masyarakat Jakarta

Barat pada khususnya.

5. Layanan perpustakaan

Sistem pelayanan di Suku Dinas dan kearsipanan Kota Administrasi

Jakarta Barat menerapkan sistem layanan terbuka (open access), sistem ini

memungkinkan pengunjung (pemustaka) mengakses bahan pustaka atau

koleksi yang ada di perpustakaan secara langsung. Berikut ini ialah jenis-

jenis layanan yang ada di Sudinpusip Jakarta Barat.

a) Layanan Sirkulasi.

b) Layanan Referensi/rujukan

c) Layanan Internet dan Komputer

d) Layanan Permainan Anak

e) Layanan Perpustakaan Keliling

f) Layanan Paket

Page 48: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

34

Tabel: 4.1 waktu pelayanan perpustakaan

Senin s/d

Kamis

Buka

Jam : 09.00 – 19.00 WIB

Jum’at Buka

Istirahat

Jam : 09.00 – 11.30 WIB

Jam : 11.30 – 13.30 WIB

Jam : 13.30 – 16.00 WIB

Sabtu &

Minggu

Buka

Jam : 09.00 – 19.00 WIB

Hari Libur

Nasional

6. Sumber Daya Manusia Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Kota Administrasi Jakarta Barat

Pustakawan di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Administrasi Jakarta Barat berjumlah 2 orang, Tenaga profesional

pustakawan lulusan pendidikan Ilmu Perpustakaan yaitu Rani Widyahany,

S.Hum dan Drs. Abdul Rachman tenaga profesional pustakawan yang

telah mengikuti pelatihan ilmu perpustakaan yang bersertifikat.

7. Koleksi Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi

Jakarta Barat

Koleksi Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi

Jakarta Barat diupayakan secara lengkap dan mendalam agar dapat

menunjang tujuan dan program lembaga ini di bidang pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Berikut ragam Koleksi

yang selayaknya tersedia di perpustakaan:

a) Koleksi Umum Remaja dan Dewasa (buku teks)

b) Koleksi Anak

c) Koleksi Referens (rujukan)

d) Koleksi Serial

e) Koleksi Digital

Page 49: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

35

f) Koleksi Multimedia

Tabel: 4.2 Data buku koleksi bahan pustaka

No. Uraian Judul Eksemplar

1. Koleksi tahun 1985-2015 8766 22646

2. Layanan Paket 24010 40961

3. Donasi sumbangan

masyarakat s/d september

2016

3618 7.651

4. Donasi sumbangan

masyarakat s/d Mei 2017

6822 8.967

5. Donasi sumbangan

Dispusip / Asia

Foundation 2017

102 3.206

JUMLAH 43.318 83.431

a) Susunan Koleksi

Koleksi (buku) Suku Dinas perpustakaan dan Kearsipan Kota

Administrasi Jakarta Barat disusun secara berkelas (classified Order)

berdasarkan disiplin ilmu masing-masing atau berdasarkan subjek.

Koleksi (buku) umum remaja dan dewasa disusun berdasarkan klasifikasi

DDC (Dewey Decimal Classification). Sedangkan Koleksi (buku) anak

disusun berdasarkan warna dan memakai sistem pengklasifikasian DDC

kecuali pada koleksi reseferensi dan koleksi fiksi yang hanya

menggunakan label warna.

Page 50: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

36

Tabel: 4.3 Penempatan Koleksi

Jenis Koleksi Penempatan

Koleksi Anak Ruang Perpustakaan Lt.1

Koleksi Umum Remaja dan

Dewasa

Ruang Perpustakaan Lt.2

Koleksi Serial Ruang Perpustakaan Lt.2

Koleksi Non Cetak (Multimedia) Ruang Perpustakaan Lt.2

Koleksi Referensi (rujukan) Ruang Perpustakaan Lt.2

8. Anggaran

Berikut adalah alur mendapatkan anggaran untuk Suku Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat:

9. Sarana dan Prasarana

Gedung Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi

Jakarta Barat dirancang terdiri dari 5 (lima) lantai. Berikut keterangan

mengenai setiap lantai gedungnya:

a) Lantai 1 (satu), pada lantai ini terdapat meja sirkulasi dan layanan

untuk anak.

Page 51: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

37

b) Lantai 2 (dua), lantai ini merupakan ruangan koleksi untuk layanan

remaja dan dewasa, koleksi referensi dan ruang multimedia.

c) Lantai 3 (tiga), merupakan ruangan Kepala Sudin, Kasubag, Staf dan

ruangan pengolahan bahan koleksi.

d) Lantai 4 (empat), pada lantai ini terdapat ruangan penyimpanan

Kearsipan dan ruang pengolahan arsip.

e) Lantai 5 (lima), lantai teratas adalah gudang.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang ditampilkan merupakan hasil reduksi. Pengumpulan

data diperoleh melalui wawancara. Berikut ini ialah informan atau narasumber

dari hasil penelitian ini:

Tabel 4.4 Informan atau Narasumber

No Nama Jabatan

1. Drs. Abdul Rachman Pustakawan Madya

2. Rany Widyahany, S.Hum Pustakawan

3. Siti Sarah, S.Sos Kepala Seksi Perpustakaan

4. Dra. Tri Wahyuningdiah, M.Si Kepala Suku Dinas

Adapun hasil yang diperoleh penulis dalam melakukan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Pentingnya Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta di Suku Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat

Berkaitan dengan penelitian, peneliti mewawancarai empat orang

informan diantaranya ialah Abdul Rachman, Rany Widyahany, Siti Sarah,

Page 52: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

38

dan Tri Wahyuning Diah. Berdasarkan hasil wawancara terdapat beberapa

aspek yang digali oleh peneliti diantaranya ialah pengertian koleksi local

content, kebijakan resmi koleksi local content, tujuan koleksi local content,

jenis koleksi local content, unit khusus pengelolaan koleksi local content, dan

ruangan khusus koleksi local content.

a. Pengertian Koleksi Local Content

Koleksi local content merupakan seluruh informasi dari berbagai

bentuk dan media yang berisi tentang pengetahuan, keyakinan,

pemahaman, kebiasaan, adat kebiasaan etika dan perilaku manusia yang

ada di dalam komunitas masyarakat. Koleksi local content terdiri atas hasil

budaya, pendidikan, ekonomi, dan politik yang dihasilkan dari suatu

komunitas masyarakat. Di Sudinpusip Jakarta Barat koleksi local content

merupakan koleksi yang dianggap penting, berikut ini penulis menanyakan

mengenai pengertian koleksi local content:

Di Sudinpusip Jakarta Barat koleksi local content ialah segala sesuatu

yang berkaitan mengenai local content dari suatu wilayah. Koleksi local

content akan merepresentasikan, menggambarkan tentang komunitas di

suatu wilayah yang tidak dimiliki oleh wilayah lain. Jadi setiap local

content di suatu tempat akan berbeda dengan tempat lainnya. Sebagaimana

telah dikatakan oleh informan RW (Rani Widyahany).

“Koleksi kearifan lokal tuh segala sesuatu yang terkait mengenai kearifan

lokal dari wilayah itu, maksudnya budaya, identitas komunitas wilayah itu

kan yang merepresentasikan, menggambarkan tentang komunitas, sebuah

komunitas itu tidak dimiliki di tempat lain… sama sekali berbeda satu

tempat dengan tempat yang lain…” (RW)48

48Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany, 2017, p. 1.

Page 53: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

39

Koleksi local content akan timbul jika para penulis lokal memiliki

inisiatif dalam menghasilkan karya mengenai sejarah dan kebudayaan

yang ada di wilayah tersebut. Seperti yang dikatakan oleh informan AR

(Abdul Rachman)

“Koleksi kearifan lokal… adalah Koleksi yang timbul atas inisiatif…

penulis-penulis lokal khususnya mengenai sejarah dan kebudayaannya di

wilayah tersebut.” (AR)49

Koleksi local content adalah koleksi khusus yang ada di suatu

wilayah lokal dan dalam penciptanyaannya berasal dari partisipasi para

penulis. Hal ini juga senada dengan apa yang dikatakan oleh informan SS

dan TW sebagai berikut:

”… koleksi kearifan lokal kan kekhususan kita kan kebetulan ada di DKI

Jakarta yah…” (SS)50

“Jadi itu kan koleksi yang terkait dengan buku-buku kan gituh kan, itu

adalah koleksi yang harus kita punyai gitu kan. Di situ juga kan ikut serta

dari para penulis lokal…. Jadi koleksi itu tuh koleksi kebetawian atau

koleksi khusus, yang ada di wilayah lokal yaitu Jakarta…” (TW)51

Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa koleksi local

content adalah segala bentuk informasi yang menggambarkan suatu

komunitas masyarakat yang merupakan kekhususan yang ada di suatu

wilayah serta adanya inisiatif dan partisipasi dari para penulis untuk

menghasilkan sebuah karya local content.

b. Pentingnya dan bukti adanya koleksi Local Content

Koleksi local content suatu hal yang penting dan mengandung sejarah

mengenai suatu daerah. Dengan adanya local content dapat mengetahui

49Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman, 2017, p. 1. 50Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah, 2017, p. 1. 51Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuningdiah, 2017, p. 1.

Page 54: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

40

bagaimana berkembangnya sejarah di suatu daerah setempat. Koleksi local

content merupakan salahsatu pelestarian hasil budaya, koleksi local

content ada agar koleksi tersebut dapat diketahui oleh banyak orang. Maka

dari itu perpustakaan memiliki peran dalam melestarikan hasil budaya

bangsa.

Bedasarkan hasil wawancara dengan informan bahwa koleksi local

content amat penting karena merupakan literatur mengenai sejarah suatu

daerah serta koleksi local content dikembangkan agar dapat diketahui oleh

para generasi mendatang, dengan adanya koleksi local content mengenai

suatu wilayah maka akan mencerminkan identitas suatu komunitas

wilayah tersebut dan akan menjadi ciri khas dari perpustakaan suatu

wilayah. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai seberapa penting

koleksi local content, seperti yang dikatakan oleh informan AR, RW dan

TW sebagai berikut:

“…koleksi kearifan lokal amat penting sekali karena… merupakan

literatur yah, atau sejarah yah yang membuktikan bahwa daerah tersebut

memang ada sejarahnya… untuk diketahui para generasi yang akan

datang.” (AR)52

“… penting karena merupakan identitas suatu wilayah, suatu komunitas

dan suatu masyarakat.” (RW)53

“… penting banget karena merupakan ciri khas dari suatu daerah itu

sendiri...” (TW)54

Berdasarkan Perda Provinsi DKI No. 6 Tahun 2006 Koleksi local

content ialah termasuk kedalam koleksi deposit, sehingga jika diterapkan

di perpustakaan wilayah kota itu sangat penting karena akan bertambahnya

52‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 1. 53‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 1. 54‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuningdiah’, p. 1.

Page 55: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

41

koleksi perpustakaan, mengurangi anggaran APBD, menambah

kekhasanahan informasi, pengadaannya tidak ditentukan karena berasal

dari deposit para penerbit dan penulis. Hal tersebut yang penulis tanyakan

mengenai seberapa penting koleksi local content, sebagaimana yang telah

dikatakan oleh informan SS sebagai berikut:

“…penting…untuk menambah koleksi kedua mengurangi dari sisi

penganggaran APBD… untuk menambah kekahasanahan informasi

menambah informasi yang tadinya kita tidak punya menjadi punya…

Ketiga kalo APBD kan ada tahun-tahunnya harus nunggu dulu nah kalo

itu kan tidak karena itu kewajiban setiap penerbit setiap pengarang buku,

wajib menyerahkan karya nya ke pemerintah DKI… kalo kearifan lokal itu

ada sudah diatur sama Perda …” (SS)55

Koleksi local content di sudinpusip Jakarta Barat memang belum

dikumpulkan secara khusus, namun terdapat beberapa koleksi mengenai

kejakartaan seperti foto, peraturan dan buku. Hal tersebut yang penulis

tanyakan mengenai bukti bahwa koleksi local content dianggap penting,

sebagaimana yang dikatakan oleh informan AR dan RW:

“Koleksi di Jakarta barat memang belum di kumpulkan secara khusus

tidak seperti di badan, namun demikian kekhususan itu ada di Dinas

(Badan)...” (AR)

“kita nyimpen beberapa kaya peraturan gubernur, foto-foto, peraturan

walikota yah ada sih beberapa tapi ngga semua…” (RW)56

Belum adanya koleksi local content yang menjadi ciri khas di

Sudinpusip Jakarta Barat ini, pengumpulan koleksi ini masih menjadi

pekerjaan perpustakaan untuk kedepannya. Hal tersebut yang penulis

tanyakan mengenai bukti bahwa koleksi local content dianggap penting,

senada dengan apa yang dikatakan oleh informan TW dan SS.

55‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 1. 56‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 2.

Page 56: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

42

“…buku-buku tentang Jakarta sih ada…kelemahannya juga ngga ada tuh

koleksi tentang khusus Jakarta barat. Itu jadi PR tuh…”(TW)57

“…ini menjadi PR nya kita semua khusus untuk mengumpulkan menjadi

apah bahan informasi yang menjadi sangat penting…” (SS)58

c. Kebijakan resmi koleksi local content

Belum ada kebijakan resmi mengenai koleksi local content baik lisan

maupun tertulis dari kepala seksi perpustakaan ataupun kepala Sudin,

namun dalam pelaksanaannya terdapat pada undang-undang dan perda

provinsi No. 6 tahun 2006 tentang karya cetak dan karya rekam. Hal

tersebut yang penulis tanyakan mengenai kebijakan resmi koleksi local

content, senada dengan informan RW, AR, dan TW:

“Kita memang menganggap penting tapi kita ngga punya peraturan, kalo

Dinas memang punya karena mengelola koleksi kearifan lokal. Kalau

untuk khusus Jakarta barat kita ngga punya tetapi berhubungan dengan

Jakarta kita mengikuti UU. No. 4 Tahun 1990 sama peraturan daerah

yaitu perda No. 6 Tahun 2006 soal karya cetak karya rekam dan semuanya

itu sih tingkat provinsi yah.” (RW)59

“…sekarang sih ngga ada, sehingga pada saat ini kebijakan koleksi

kearifan lokal memang tergantung dari kebijakan pimpinan…” (AR)60

“…mungkin sampai sekarang ini kita belum ada…”(TW)61

Belum adanya kebijakan atau peraturan mengenai koleksi local

content di Sudinpusip Jakarta Barat dikarenakan peraturan seperti itu

hanya bisa dibuat dan ditandatangani oleh Dinas perpustakaan provinsi.

Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai kebijakan resmi koleksi

local content, sebagaimana yang dikatakan oleh informan SS:

“…kita belum buat karena…induknya kan ada di Dinas…memang harus

Dinas yang mengurus. Karena untuk mengeluarkan regulasi… untuk

57‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 2. 58‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 3. 59‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 2. 60‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 1. 61‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 2.

Page 57: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

43

menandatangani itu kan eselon II nah di wilayah ini kan itu eselon III….”

(SS)

d. Tujuan Koleksi Local Content

Koleksi local content memiliki tujuan sebagai identitas atau ciri khas

dari suatu komunitas masyarakat, sumber informasi bagi masyarakat,

sebagai pelestari sumber informasi, serta bahan referensi bagi para

generasi mendatang. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai tujuan

koleksi local content, senada dengan informan RW, TW, AR, dan SS

sebagai berikut:

“Tujuannya itu yah identitas masyarakat… koleksi kearifan lokal itu perlu

yah agar masyarakat dapat mengetahuinya…” (RW)62

“…jadi yah sebagai ciri khas suatu wilayah…Biar anak cucu kita juga

bisa tahu koleksi tentang ini...” (TW)63

“Tujuan… agar koleksi itu…di ketahui para generasi berikutnya…koleksi

tersebut perlu dilestarikan atau harus diingat bagi para pendahulunya,

sebagai bahan referens bagi para generasi penerus...” (AR)64

“…sebagai…sumber informasi…” (SS)65

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari adanya

koleksi local content ialah sebagai identitas (ciri khas) dari masyarakat,

sumber informasi, pelestarian serta bahan referensi bagi para generasi

mendatang.

62‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 3. 63‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuningdiah’, p. 3. 64‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 2. 65‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 4.

Page 58: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

44

f. Jenis koleksi Local Content

Koleksi local content memang belum terkhusus di wilayah kota

tidak terkecuali di Sudinpusip Jakarta Barat namun terdapat beberapa

koleksi mengenai local content secara umum yaitu mengenai Jakarta. Pada

Sudipsusip Jakarta Barat terdapat koleksi berupa peraturan gubernur, foto

gambang kromong dan foto kegiatan yang ada di sudinpusip Jakarta Barat

dan koleksi buku tercetak yang tersusun berdasarkan kelas yang

salahsatunya ialah buku pantun. Hal tersebut yang penulis tanyakan

mengenai jenis koleksi local content, senada seperti pemaparan informan

RW, AR, TW, dan SS berikut ini:

“…peraturan gubernur atau dari dinas, foto-foto, foto gambang kromong,

ada foto kegiatan hari anak membaca (HANJABA) kita bentuk menjadi

album atau CD…mengenai kegiatan perpustakaan…foto gubernur sih ada

tapi gubernur yang lama cuma ngga kita pajang…” (RW)

“Memang koleksi kearifan lokal tidak terkoleksi khusus tersendiri namun

demikian tersusun berdasarkan kelas yaitu pada kelas budaya, misalnya

tergabung pada koleksi lainnya yang bernilai budaya dan sejarah.” (AR)

“…Buku pantun, pantun betawi gitu kan pantun anak anak…” (TW)

“…sekarang…itu ada semua di bawah…” (SS)

Koleksi local content bukan hanya berupa buku maupun koleksi

tercetak tetapi koleksi local content itu terdiri dari foto, miniatur, peta,

peraturan pemerintahan dll. Di Sudinpusip Jakarta Barat memang tidak

mengelompokan atau mengkhususkan koleksi local content baik itu foto

pejabat pemerintahan atau miniatur sehingga koleksi yang ada ialah berupa

buku tercetak dan foto mengenai kesenian Jakarta. Hal tersebut yang

penulis tanyakan mengenai koleksi local content selain koleksi tercetak,

Page 59: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

45

senada dengan yang dikatakan oleh informan AR, RW, SS, dan TW

sebagai berikut:

“Foto-foto dari para pejabat setempat memang tidak dikhususkan…untuk

seni dan budaya itu terdapat dalam koleksi buku…di perpustakaan

memang tidak dikhususkan.” (AR)66

“Kalo foto-foto itu pasti ada cuma kalo khusus di Jakarta Barat ngga ada

yah, kaya koleksi yang ada di bawah itu ada foto gambang kromong.”

(RW)67

“…Tadinya ada, tapi saya ga berani bilang kalo itu ada” (SS)68

“…sekarang nih saya ga melihat yah kaya koleksi-koleksi seperti itu”

(TW)69

g. Unit khusus Pengelolaan koleksi Local Content

Unit khusus pengelolaan koleksi local content berfungsi untuk

mengelola koleksi, mulai dalam pengadaan, sistem pengkalsifikasian,

menata (shelving) koleksi. Penyiangan (weeding) serta pelestarian koleksi.

Pada Sudinpusip Jakarta barat tidak adanya unit khusus dalam pengelolaan

koleksi local content, tidak adanya unit khusus memang belum adanya

pengkhususan pada koleksi local content serta tidak adanya seksi yang

mengelola koleksi tersebut. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai

unit khusus pengelolaan koleksi local content, berikut pemaparan dari

keempat informan yang senada mengatakan tidak adanya unit khusus:

“Unit khusus memang itu sudah diatur oleh provinsi, namun demikian

sekarang tidak ada lagi yang merawat atau mengkoleksi, menata koleksi

kearifan lokal tersebut.” (AR)70

66 ‘Wawancara Pribadi Dengan Abdul Rachman’, p. 2. 67 ‘Wawancara Pribadi Dengan Rany Widyahany’, p. 3. 68 ‘Wawancara Pribadi Dengan Siti Sarah’, p. 6. 69‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 3. 70‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 2.

Page 60: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

46

“Engga kita ngga punya Karena di sini kita cuma 2 seksi yaitu

perpustakaan dan kearsipan…” (RW)71

“Ngga ada, kan tadi saya dari awal udah bilang bahwa kearifan lokal kita

belum…” (SS)72

“Engga ada sih kalo khusus, yah paling masih kepala seksi perpustakaan

kalo di sini yah…” (TW)73

Terdapat berbagai faktor tidak adanya unit khusus koleksi local

content di perpustakaan terutama di perpustakaan wilayah kota yaitu

seperti yang ada di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota

Administrasi Jakarta Barat. Faktor-faktor yang menghambat tidak adanya

unit khusus di Sudinpusip Jakarta Barat ialah karena sudah dikelola dan

terpusat di DPAD Provinsi DKI Jakarta, kurangnya SDM, tidak adanya

ruangan khusus koleksi local content, belum fokus dalam pengkhususan

koleksi local content, tidak adanya seksi khusus di bidang koleksi local

content, perubahan nomenklatur yang mempersempit kepala seksi

sehingga membuat semakin banyaknya pekerjaan yang harus di lakukan.

Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai faktor tidak adanya unit

khusus, berikut ini senada dengan pemaparan dari informan AR, RW, SS

dan TW:

“…karena koleksi tersebut sudah dikelola dinas dan sudah ada di dinas

bukan di wilayah kota. Karena ngga ada koleksi kearifan lokal wilayah

Jakarta barat, Jakarta timur….” (AR)74

“Ngga ada unit khusus karena udah terpusat di provinsi karena dari

pengadaannya ngga bisa khusus, kurangnya SDM, banyak yang pensiun

jadi kekurangan pegawai, ngga ada ruangan kaya pojok kearifan

lokal…ngga di fokusin…fokusnya kaya ke perpustakaan-perpustakaan di

71‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 3. 72‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 6. 73‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuningdiah’, p. 3. 74‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 3.

Page 61: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

47

bawah naungan kita kan kaya RPTRA-RPTRA, TBM, perpustakaan rumah

susun sama perpustakaan keliling.” (RW)75

“…belum ada…kepala seksi khususnya…yang menangani…kearifan lokal

ini adanya di Dinas di wilayah emang kita belum, bukan belum punya ada

tapi belum optimal.” (SS)76

“Yah ngga ada…tapi sekarang ini kalo DKI Jakarta juga kita akan

mengurangi nomenklatur dari pada pejabat, kaya misal di sini Kassi bisa

akan berubah lagi menjadi K2, jadi kan menciut...” (TW)77

Tidak adanya unit khusus dalam pengelolaan koleksi local content,

hal ini akan membuat para pencari informasi seperti masyarakat wilayah

kota Jakarta Barat, peneliti, wartawan dll akan membuat mereka merasa

kesulitan dalam mengakses informasi tentang Jakarta Barat secara khusus.

Perpustakaan berfungsi untuk melayani masyarakat dalam pencarian

informasi dan akses secara terbuka.

Pada Sudinpusip Jakarta Barat, petugas perpustakaan akan berusaha

melayani pemustaka dalam melakukan pencarian yang dibutuhkan.

Petugas perpustakaan bisa membantu pemustaka melalui opac

perpustakaan atau langsung mendatangi rak perpustakaan. Tetapi jika

informasi atau koleksi tersebut memang tidak ada di Sudinpusip Jakarta

Barat petugas perpustakaan akan mengarahkan dan merujuk pemustaka

untuk datang ke DPAD Provinsi Jakarta. Petugas perpustakaan akan

merujuk ke DPAD karena memang di sana sudah terdapat koleksi khusus

Jakarta. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai cara memperoleh

informasi tentang koleksi local content Jakarta dan khususnya Jakarta

75‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 3. 76‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 6. 77‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 3.

Page 62: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

48

barat. Seperti yang diungkapkan informan AR, RW dan SS sebagai

berikut:

“Yah kami merujuk ke sana ke provinsi…petugas Jakarta Barat akan

merujuk ke provinsi karena banyak koleksi seni dan budaya Jakarta ada

di sana.” (AR)78

“Biasanya sih kalo itu berupa buku kita bisa menggunakan bantuan opac

yah kalo non buku yah kita minta bantuan petugas yaitu petugas

layanan…kalo di sini ngga ada yah kita rujuk ke perpustakaan kuningan

yaitu DPAD Provinsi DKI Jakarta.” (RW)79

“…kita arahin ke Dinas kan…Itu ada semua di kuningan…lantai 8.”

(SS)80

Selain merujuk pemustaka untuk datang langsung ke DPAD Provinsi

DKI Jakarta, petugas perpustakaan dapat memberitahu bahwa terdapat

aplikasi dari kominfo yang akan memudahkan masyarakat dalam mencari

informasi yang berhubungan dengan Jakarta, aplikasi ini bisa diakses

secara bebas dan terbuka bagi masyarakat. Hal tersebut yang penulis

tanyakan mengenai cara memperoleh informasi tentang koleksi local

content Jakarta dan khususnya Jakarta barat, sebagaimana yang dikatakan

oleh informan TW:

“…kita kan publikasinya kan melalui kominfo trus ada kita buat aplikasi-

aplikasi nya sendiri kan ada di Dinas gitu kan sekarang kan kita mainnya

kan udah gadget gituh kan…” (TW)81

Berdasarkan hasil pemaparan dapat disimpulkan bahwa Sudinpusip

Jakarta barat khususnya petugas perpustakaan akan mengarahkan dan

merujuk pemustaka untuk mendatangi langsung DPAD Provinsi Jakarta

yang berada di kuningan.

78‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 3. 79‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 4. 80‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 7. 81‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 5.

Page 63: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

49

Jika memang di DPAD tidak ada atau informasi yang dibutuhkan

mengenai kekhususan Jakarta barat seperti ingin mengetahui sejarah

walikota atau maskot Jakarta Barat petugas akan merujuk ke tempat

adanya informasi tersebut bisa dengan mengarahkan langsung ke kantor

walikota atau alamat adanya sumber informasi itu berasal. Hal tersebut

yang penulis tanyakan mengenai cara memperoleh informasi tentang

koleksi local content khususnya Jakarta barat, sebagaimana yang telah

dikatakan oleh informan SS dan AR sebagai berikut:

“…walikota menceritakan ada bagiannya di bagian umum umpama

walikota Jakarta Barat ada berapa kecamatan ada berapa kelurahan dia

menceritakan ada berapa RW…orang sana lah yang jauh lebih

mengetahui…” (SS)82

“…ingin memperdalam tentang kearifan lokal wilayah kota misalnya

tentang budaya dan pengembangan ikan hias/ikan cupang maka oleh

petugas tersebut diminta merujuk ke wilayah setempat yaitu di daerah slipi

petamburan yang banyak menghasilkan ikan hias.” (AR)83

h. Ruangan khusus dalam penyimpanan koleksi Local Content

Salah satu sarana pendukung dalam pengembangan koleksi local

content ialah ruangan untuk menyimpan dan menempatkan koleksi local

content. Ruangan koleksi khusus local content akan membuat salah satu

icon dari perpustakaan dan menambah daya tarik bagi pemustaka. Di

Sudinpusip Jakarta tidak memiliki ruangan khusus dalam menyimpan dan

menempatkan (men display) koleksi local content. Hal tersebut yang

penulis tanyakan mengenai ruangan khusus dalam penyimpanan koleksi

local content, sebagaimana yang di sampaikan oleh informan AR, RW, SS,

dan TW sebagai berikut:

82‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 7. 83‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 4.

Page 64: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

50

“Untuk penyimpanan khusus untuk kearifan lokal khusus Jakarta barat

tidak ada, memang tidak dikhususkan….” (AR)84

“…ngga ada ruangan khusus kaya di taruh di ruangan yang lebih dingin

itu ngga ada dan ngga ada perlakuan khusus juga…” (RW)85

“ngga ada” (SS)86

“…ngga ada…” (TW)87

Tidak terdapatnya ruangan khusus koleksi local content akan

membuat koleksi tersebut terpencar-pencar dan tercampur dengan koleksi

lainnya. Hal ini akan membuat koleksi mengenai local content akan sulit

ditemukan oleh para pemustaka. Di Sudinpusip Jakarta Barat koleksi local

content diperlakukan sama dengan koleksi lainnya sehingga dalam

menempatkan dan mengelompokan koleksi tersebut berdasarkan kelas.

Tidak terdapatnya ruangan khusus karena koleksi mengenai local content

wilayah Jakarta dan khususnya Jakarta Barat jumlahnya sedikit, sehingga

jika di kelompokan menjadi satu ruangan koleksi tersebut tidak akan terisi

penuh dalam satu rak. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai

dicampurnya koleksi local content dengan koleksi lainnya, seperti yang

dikatakan oleh informan RW:

“…dicampur, jadi koleksi referensi, koleksi anak dari segi koleksi buku

kita perlakukan sama seperti buku umum biasa… koleksinya tidak

banyak karena dari segi tempat juga dalam 1 rak koleksi itu juga ngga

akan penuh, makanya di satukan ajah kaya koleksi lainnya” (RW)88

Koleksi local content tersusun berdasarkan kelas yaitu pada budaya

dan sejarah. Selain tersusun berdasarkan kelas, koleksi local content juga

84‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 6. 85‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 4. 86‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 8. 87‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 4. 88‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 4.

Page 65: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

51

termasuk kedalam koleksi referensi. Koleksi yang tergolong dalam koleksi

referensi ialah koleksi-koleksi yang diberikan dari pihak institusi maupun

komunitas. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai dicampurnya

koleksi local content dengan koleksi lainnya, seperti yang diungkapkan

oleh informan AR, SS, dan TW sebagai berikut:

“…perpustakaan Jakarta Barat belum ada ruangan khusus yang memuat

koleksi tersebut sehingga untuk mempermudah koleksi maka diolah

berdasarkan kelas” (AR)89

“…arena tadi kan itu kita tidak menciptakan adanya di bawah itu kan

referensi…ada di referensi… maka informasi seperti itu kita taronya di

ruangan referensi…kearifan lokal itu ada di situ…ada institusi atau

komunitas yang menyerahkan koleksi…kita taronya di situ…ada

aturannya ada di bawah itu ada cuman ga lengkap…” (SS)90

“…Yah paling ada koleksi yang adanya di referensi atau di kelas-kelas

budaya, sejarah gituh yah.”(TW)91

Dengan demikian penulis menarik kesimpulan bahwa koleksi local

content di Sudinpusip Jakarta Barat pada saat ini memang masih dicampur

dengan koleksi lainnya. Koleksi local content bercampur dengan koleksi

lainnya berdasarkan kelas dan hasil perolehan koleksi tersebut. Koleksi

yang bersubjek budaya dan sejarah maka akan disusun dan dikelompokan

berdasarkan kelas budaya dan sejarah. Sedangkan koleksi local content

yang diperoleh dari suatu instansi dan komunitas akan tergolong dalam

koleksi referensi. Penggolongan koleksi ini dikarenakan Sudinpusip

Jakarta Barat belum memiliki ruangan khusus yang memuat koleksi

tersebut sehingga untuk mempermudah koleksi maka diolah berdasarkan

kelas dan cara perolehan.

89‘Wawancara Pribadi Dengan Abdul Rachman’, p. 4. 90‘Wawancara Pribadi Dengan Siti Sarah’, p. 8. 91‘Wawancara Pribadi Dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 5.

Page 66: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

52

2. Metode Pengembangan Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta di

Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta

Barat

Berdasarkan hasil wawancara terdapat beberapa aspek yang digali oleh

peneliti diantaranya ialah cara pengadaan koleksi local content, anggaran

khusus koleksi local content, faktor yang meghambat dalam pengembangan

koleksi local content, dan perbaikan/peningkatan dalam pengembangan

koleksi local content.

a. Cara pengadaan koleksi local content

Pengadaan koleksi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain

pembelian, cara tukar menukar, hadiah atau dengan cara menerbitkan

sendiri. Pada Sudinpusip Jakartta Barat cara pengadaan koleksi local

content ialah dengan pembelian, sumbangan/hibah dan tukar menukar

informasi. Pengadaan dengan cara pembelian menggunakan dana dari

APBD, sedangkan untuk sumbangan/hibah didapatkan dari sumbangan

masyarakat, komunitas dan instansi. Sumbangan/hibah tidak hanya

memberikan bentuk fisik (tercetak) saja seperti buku tercetak melainkan

juga dalam bentuk uang yaitu dengan menggunakan dana CSR (corporate

social responsibility) yaitu dana dari suatu instansi atau perusahaan yang

berkontribusi untuk kesejahteraan bagi individu, komunitas dan

masyarakat. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai cara pengadaan

koleksi local content, telah di sampaikan oleh informan dari hasil

wawancara:

“….Proses pengadaannya di wilayah kota yaitu satu, pengadaan dari

biaya APBD yang kedua sumbangan/ hibah dari masyarakat khusus untuk

koleksi kearifan lokal para petugas selalu berhubungan dengan para

Page 67: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

53

penerbit dan orang-orang yang menulis buku-buku tentang kearifan lokal

dan juga menelusuri ke toko-toko buku yang cukup besar seperti gramedia

dan toko-toko buku lokal.” (AR)92

“Pembelian dan sumbangan. Pembelian itu sumber dananya dari APBD…

kalo sumbangan itu ada dari masyarakat atau dari instansi setempat yah...

Sumbangan masyarakat itu ada komunitas atau masyarakat itu sendiri

yang ingin menggalang dana untuk donasi buku. Nah kalo itu kan

bentuknya fisik yah, ada lagi sumbangan masyarakat yang dari dana CSR

bentuknya tuh uang…” (RW)93

“Kan caranya itu pertama tukar informasi, kedua dengan dapat hadiah

ketiga itu dengan beli. Yah ketiga itu yang kearifan lokal biasanya

komunitas yang memberikan…” (SS)94

“….caranya itu ada membeli sama sumbangan, membeli itu dari APBD.”

(TW)95

Dalam pengadaan koleksi perlunya suatu bukti transaksi dari kedua

belah pihak. Pembuktian ini tertuang dalam surat serah terima barang,

surat serah terima barang adalah suatu bukti dan dokumentasi dari suatu

kejadian. Surat serah terima barang berisikan informasi adanya

penyerahan dan penerimaan antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Dengan adanya surat ini pihak perpustakaan dan pihak lainnya (penerbit,

masyarakat/komunitas, instansi) mempunyai dokumen atau bukti telah

terjadinya transaksi.

Pada Sudinpusip Jakarta Barat memiliki bukti dalam pengadaan

koleksi berupa faktur, berita acara, serah terima barang. Adanya bukti ini

sebagai dokumentasi dan memudahkan dalam pendataan buku yang baru

masuk. Seluruh kegiatan pengadaan harus terdapat bukti ini terutama

pembelian dari dana APBD, yang mana perpustakaan memiliki

92‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 5. 93‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 4. 94‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 8. 95‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 5.

Page 68: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

54

kewajiban untuk membuat laporan pertanggungjawaban dari dana

tersebut. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai serah terima

barang dalam pengadaan koleksi local content, berikut hasil dari

wawancara dengan informan AR, RW, SS, dan TW:

“…prosedur pembelian buku…dilakukan dengan berita acara atau

perjanjian antara pihak yang membeli kepada pihak-pihak penjual

(penerbit/toko buku)” (AR)96

“Ada faktur, berita acara pengadaan barang.” (RW)97

“…semua pengeluaran yang dari APBD harus ada tanda terima

barang…ada berita acara…pengeluaran dari APBD itu harus ada berita

acara dan serah terima barang.” (SS)98

“…berarti beli berarti ada berita acaranya kan. Ada tanda terima

barangnya.” (TW)99

Pengadaan koleksi diperoleh bukan hanya dari hasil pembelian

melainkan juga dari hasil sumbangan/hadiah baik berupa perorangan/

individu maupun kelompok. Pada sudinpusip Jakarta Barat pengadaan

dengan cara sumbangan dilakukan dengan dibuat serah terima sebagai

bukti. Pengadaan dari hasil sumbangan bisa dengan cara meminta

langsung atau pihak instansi memberikan langsung kepada perpustakaan.

Perpustakaan dapat meminta langsung ke instansi pemerintahan

dengan melalui surat terlebih dahulu, surat tersebut berisi permohonan

dan juga daftar buku yang akan diminta. Instansi pemerintahan seperti

DPAD, walikota dan SKPD-SKPD yang ada di wilayah Jakarta

khususnya Jakarta Barat bisa langsung memberikan koleksinya yang

96‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 5. 97‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 5. 98‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 9. 99‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 6.

Page 69: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

55

akan disumbangkan, koleksi tersebut berupa undang-undang dan

peraturan. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai prosedur

pengadaan dengan cara hadiah/sumbangan, berikut ini hasil wawancara

dengan informan AR, RW, SS, dan TW:

“…untuk sumbangan buku dari para pejabat pemerintahan, prosedur

pelaksanaannya di lakukan dengan dibuat tanda serah terima dari

berbagai pihak. Tergantung dari pihak mereka juga yah bisa dengan

surat atau mengasih begitu ajah… Buku hasil terbitan kantor/dinas yang

berada di Provinsi DKI Jakarta misalnya buku-buku kegiatan SKPD-

SKPD itu mereka memberikan.” (AR)100

“Ada beberapa kita meminta ke departemen atau instansi. Kita

memintanya itu berupa surat beserta list buku yang diminta nanti mereka

akan menghubungi kita lalu kita yang akan mengambilnya langsung

istilahnya jemput buku gituh.” (RW)101

“Biasanya kan ada kaya donatur…kalo dengan cara jemput…kita yang

menjemput kita yang bersurat kita yang ngambil…tapi banyak juga yang

nganterin kesini...undang-undang biasanya di anterin pake tanda terima

itu gituh sih, biasanya ada surat jalannya. Biasanya ada yang nganterin

atau…aturannya ini bersurat dulu…” (SS)102

“Biasanya dikasih…dari walikota…dari pusat, dari wilayah…” (TW)103

b. Anggaran Khusus pengadaan koleksi local content

Pengadaan dengan cara pembelian memerlukan anggaran, anggaran

yang dikuhuskan untuk koleksi local content akan mendukung dalam

pengembangan koleksi local content. Pada Sudinpusip Jakarta Barat

pengadaan koleksi local content tidak dikhususkan tetapi pengadaannya

menyatu dengan koleksi lainnya. Hal tersebut yang penulis tanyakan

mengenai anggaran khusus pengadaan koleksi local content,

sebagaimana yang dikatakan oleh informan AR, RW, SS, dan TW:

100‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 5. 101‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 5. 102‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 9. 103‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 6.

Page 70: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

56

“…pengadaan koleksi buku kearifan lokal memang tidak di khususkan

namun…pengadaannya menyatu dengan koleksi buku lain.” (AR)104

“…anggaran khusus kita ngga ada yah…” (RW)105

“Engga ada…” (SS)106

“Engga ada anggaran khusus yah…” (TW)107

Tidak adanya anggaran khusus memang pihak perpustakaan belum

mengkhususkan pada pengembangan koleksi local content. Terdapat

beberapa hal yang membuat tidak adanya anggaran khusus koleksi local

content diantaranya ialah jumlah koleksi sedikit dan sulit ditemukan,

tidak adanya nomenklatur dalam pengadaan khusus koleksi local

content, tidak adanya terbitan terbaru mengenai koleksi local content,

pembelian koleksi harus sesuai dengan kisaran harga, koleksi harus

diminati dan sesuai dengan keinginan masyarakat serta tidak adanya

daftar koleksi local content di katalog penerbit. Hal tersebut yang penulis

tanyakan mengenai tidak terdapatnya anggaran khusus dalam pengadaan

koleksi local content, sebagaimana yang dikatakan oleh informan:

“Karena koleksi kearifan lokal itu hanya 5% belum tentu ada, jadi sedikit

yah.” (AR)108

“Karena nomenklaturnya ngga ada dan memang ngga ada, kalo

misalnya kita mau ngadain buku tentang kearifan lokal…apakah buku-

buku kearifan lokal itu ada dan banyak judulnya… dari segi

penerbitannya itu sedikit kan makanya kita satukan ajah ke pengadaan

buku umum.” (RW)109

“…Kita ambil pertama itu cetakannya kedua itu harganya kita kan

dalam mengajukan anggaran buat membeli buku kan harga serendah-

104‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 6. 105‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 6. 106‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 10. 107‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 6. 108‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 6. 109‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 6.

Page 71: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

57

rendahnya 40.000-80.0000 kalo harganya termasuk dalam angka itu yah

bisa kita beli, kedua disukai oleh masyarakat ngga diminati oleh

masyarakat ngga… ada ngga pertanyaan dari masyarakat mana

kearifan lokal ini… kita harus ikutin keinginan masyarakat.” (SS)110

“…nah di katalog penerbit itu belum tentu ada buku tentang kearifan

lokal. Pembelian juga di sesuaikan berdasarkan range harga dan tahun

penerbitannya harus yang terbaru gituh.” (TW)111

c. Faktor yang menghambat dalam pengembangan koleksi local content

Pengembangan koleksi local content tidak selalu berjalan mulus,

adanya faktor-faktor yang menghambat dalam pengembangan koleksi local

content di suatu perpustakaan. Pada Sudinpusip Jakarta Barat terdapat

beberapa hambat yang di hadapi perpustakaan dalam pengadaan koleksi

local content diantaranya ialah koleksinya sewaktu-waktu (tidak menentu)

dan penerbitannya tidak selalu tersedia.

Faktor lain yang menghambat ialah tidak adanya kesadaran dari petugas

perpustakaan dan masyarakat tentang koleksi local content, tidak adanya

kerjasama dengan DPAD dan masyarakat yang mencari koleksi local

content akan langsung mendatangi DPAD. Kendala dari segi pengadaan

ialah masih tergabung dengan dana APBD sehingga harus menyesuaikan

SOP nya. Koleksi local content juga memiliki kelemahan yang sangat sulit

ditemukan khususnya koleksi mengenai Jakarta Barat serta tidak adanya

nomenklatur bahwa perpustakaan wilayah kota harus memiliki koleksi local

content. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai faktor yang

menghambat dalam pengembangan koleksi local content, sebagaimana

yang telah dikatakan oleh informan AR, RW, SS, dan TW sebagai berikut:

110‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 10. 111‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuning Diah’, p. 6.

Page 72: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

58

“…hambatan yang di alami dalam pengadaan buku koleksi kearifan lokal,

hambatannya yaitu…anggaran yang sudah tersedia bukunya sulit untuk di

temukan…koleksi kearifan lokal suka tenggelam suka ada…” (AR)112

“Karena ngga semua dari kita aware sama koleksi local content, dari segi

petugasnya dan dari segi masyarakat…pengadaan buku berdasarkan

permintaan masyarakat nah kalo masyarakat nya ajah ngga butuh, dari segi

kebijakan karena disini cabang dari pusat…ngga ada kerjasama gitu sama

DPAD terkait koleksi kearifan lokal. Sebenernya kalo emang orang udah

pada tahu kalo di kuningan sudah mengelola local content yah pasti

masyarakat tidak akan mencari kesini lagi yah pasti langsung ke kuningan

ajah karena udah ada disana” (RW)113

“…koleksi itu…tidak termasuk kedalam kategori koleksi yang kita

beli…kita beli pertama tahun terbitannya harus terbaru…cetakannya,

kedua harganya harus masuk ketiga sebelum kita mengajukan itu di katalog

itu harus di publish di internet…kalo APBD aturannya udah ada…harus

ngikutin harga katalog…” (SS)114

“…tindak lanjut ada SK gubernur, walikota…ngga ada nomenklatur bahwa

wilayah kota harus ada koleksi kearifan lokal…” (TW)115

d. Perbaikan/peningkatan dalam pengembangan koleksi local content

Upaya perbaikan atau peningkatan yang dilakukan perpustakaan agar

kegiatan pengembangan koleksi local content dapat berjalan. Pada

Sudinpusip Jakarta Barat menginginkan upaya perbaikan atau peningkatan

agar pengembangan koleksi local content bisa berjalan. Upaya

perbaikan/peningakatan yang ingin dilakukan perpustakaan ialah harus

dimilikinya ruangan khusus, adanya petugas khusus dalam pengadaan

koleksi local content, perlunya memperkuat landasan dasar dalam

memfokuskan koleksi local content ialah seperti adanya kebijakan,

anggaran, kesadaran dari pengelola perpustakaan dan masyarakat.

112‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 6. 113‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 6. 114‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 10. 115‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuningdiah’, p. 7.

Page 73: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

59

Setelah itu semua terlaksana, perpustakaan akan mengadakan

ruangan khusus seperti pojok local content, promosi koleksi local content,

menerapkan literasi kepada masyarakat dalam mengakses koleksi local

content, dan alih media koleksi. Selain adanya landasan dasar tersebut

perlunya didukung dengan penerbitan buku local content yang terbaru (up

to date). Bukan hanya landasan namun sarana dan prasarana harus

menunjang pemfokusan koleksi local content. Perputakaan akan

mendukung penciptaan koleksi local content dengan dibuatnya seminar

yang membahas koleksi local content dan kegiatan lainnya agar para

budayawan, para penulis, para penerbit dapat menghasilkan suatu karya

baru yang akan terus ada. Membahas koleksi local content dengan

perpustakaan yang berada di lima wilayah kota di Jakarta agar dapat

terealisasi bersama, perlunya UPT (unit khusus) dan sejenisnya dalam

membantu pengelolaan koleksi local content, peraturan mengenai koleksi

local content sebagai koleksi deposit yang wajib diserahkan ke pihak

perpustakaan. Hal tersebut yang penulis tanyakan mengenai

perbaikan/peningkatan dalam pengembangan koleksi local content,

sebagaimana yang dikatakan oleh infoman:

“…harus ada ruangan khusus…ada petugas khusus yang memantau

terbitan koleksi kearifan lokal di toko buku nasional maupun

lokal…anggaran harus selalu tersedia.” (AR)116

“…bikin survey kecil-kecilan dulu yang ada di semua perpustakaan di

bawah Sudinpusip Jakarta barat. Kalo masyarakat tahu koleksi kearifan

lokal dan mereka butuh itu akan menjadi dasar yang kuat. Setelah itu

pengadaan dan menyiapkan ruangan kaya pojok kearifan lokal. Setelah itu

kita promosiin majang-majang foto-foto dan kita membimbing masyarakat

untuk cara penggunaan koleksi tersebut kita akan alih media dan kita

116‘Wawancara Pribadi dengan Abdul Rachman’, p. 6.

Page 74: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

60

upload ke website kita…jadi yang utama tuh kebijakan, anggaran,

kesadaran dari seluruh pengelola perpustakaan akan pentingnya koleksi

kearifan lokal serta adanya kebutuhan dari masyarakat sebagai landasan

untuk memperkuat dalam mengembangkan koleksi kearifan lokal.” (RW)117

“…orang yang mau cetak orang yang mau buat kearifan lokal itu harus

buat buku terbaru... yang kedua harga...ketiga regulasinya…kalo buku

kearifan lokal itu kan kaya dari peraturan tata tertib persyaratan kalo

mengurus IMB seperti apa biasanya pemerintah kota yang menerbitkan itu

yang mengeluarkan SKPD yang bersangkutan…umpama Dinas kehuatanan

dan kelautan dia kan punya produk… meskinya di bagiin di perpustakaan…

(SS)118

“…buat suatu tempat lah yah yang mau kita tonjolin… sarana

prasarananya yg belum memadai… Pertama itu yah terus ngumpulin

budayawan-budayawan, para penulis, para penerbit untuk membahas

koleksi kearifan lokal. Mungkin kita juga perlu membahas ini dan duduk

bareng juga bersama lima wilayah kota. Kita juga perlu UPT atau apalah

agar pekerjaan-pekerjaan kearifan lokal lebih mudah….bagi para penulis

lokal diharapkan bisa memberikan koleksi terbitannya untuk di serahkan ke

perpustakaan…” (TW)119

Dapat disimpulkan bahwa perbaikan-perbaikan yang harus

dilakukan ialah hal yang paling utama harus adanya kesadaran dari

perpustakaan dan masyarakat, terutama bagi masyarakat di wilayah kota

Jakarta barat. Dengan adanya kesadaran masyarakat ketersediaan koleksi

akan dapat terwujud. Perlunya nomenklatur bahwa koleksi local content

juga harus tersedia di perpustakaan wilayah kota. Perbaikan lainnya ialah

perlunya mengumpulkan budayawan, penulis, komunitas dan penerbit

untuk dapat menghasilkan suatu karya mengenai local content yang terbaru.

Setelah ini semua dapat terwujud barulah perpustakaan menyiapkan sarana

dan prasarana, unit, promosi dan lain-lain agar dapat mendukung adanya

ketersediaan koleksi yang dapat diakses oleh masyarakat.

117‘Wawancara Pribadi dengan Rany Widyahany’, p. 6. 118‘Wawancara Pribadi dengan Siti Sarah’, p. 11. 119‘Wawancara Pribadi dengan Tri Wahyuningdiah’, p. 7.

Page 75: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

61

C. Pembahasan

Penelitian ini berdasarkan dua perumusan masalah, yaitu tentang

pentingnya koleksi local content dan metode pengembangan koleksi local

content Provinsi DKI Jakarta di Sudinpusip Jakarta Barat. Kedua perumusan

tersebut akan dibahas secara lebih jelas pada paragraf di bawah ini.

1. Pentingnya Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta di Suku Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat

a. Koleksi local content

Koleksi local content merupakan seluruh informasi dari berbagai

bentuk dan media yang berisi tentang pengetahuan, keyakinan,

pemahaman, kebiasaan, adat kebiasaan etika dan perilaku manusia yang

ada di dalam komunitas masyarakat. Koleksi local content terdiri atas hasil

budaya, pendidikan, ekonomi, politik yang dihasilkan dari suatu

komunitas masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara koleksi local content

adalah segala bentuk informasi yang menggambarkan suatu komunitas

masyarakat yang merupakan kekhususan yang ada di suatu wilayah serta

adanya inisiatif dan partisipasi dari para penulis untuk menghasilkan

sebuah karya local content.

b. Pentingnya dan bukti adanya koleksi local content

Koleksi local content merupakan salahsatu pelestarian hasil budaya,

koleksi local content ada agar koleksi tersebut dapat diketahui oleh banyak

orang. Maka dari itu perpustakaan memiliki peran dalam melestarikan

hasil budaya bangsa. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan

bahwa koleksi local content amat penting karena merupakan literatur

mengenai sejarah suatu daerah serta koleksi local content dikembangkan

Page 76: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

62

agar dapat diketahui oleh para generasi mendatang. Selain sebagai

literatur, koleksi local content suatu wilayah akan mencerminkan identitas

suatu komunitas wilayah tersebut dan termasuk kedalam koleksi deposit

yang tertera pada perda No. 6 tahun 2006.

Pentingnya koleksi local content harus dibuktikan dengan adanya

suatu indikasi atau bukti bahwa di dalam perpustakaan terdapat koleksi

local content baik itu koleksi Jakarta maupun Jakarta Barat. Adanya

koleksi ini telah menunjukan bahwa koleksi local content memang

dianggap penting. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan bahwa

koleksi local content memang belum dikumpulkan secara khusus, namun

terdapat beberapa koleksi mengenai kejakartaan seperti foto, peraturan dan

buku. Berikut ini ialah bukti yang ditemukan berdasarkan observasi secara

langsung:

Gambar 4.1 Foto Tari Topeng

Page 77: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

63

Gambar 4.2 Foto gambang kromong

Gambar 4.3 Koleksi buku tercetak

c. Kebijakan resmi koleksi local content

Dalam menyelenggarakan dan mengembangkan koleksi local content

perlu adanya kebijakan tertulis yang dibuat oleh perpustakaan. Kebijakan

tertulis ini sebagaimana telah diterapkan oleh DPAD Provinsi DKI Jakarta

dan tertuang dalam undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang

perpustakaan. Pernyataan ini ialah bahwa “Pemerintah Provinsi dan

pemerintah Kabupaten/kota berkewajiban menyelenggarakan dan

mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasarkan kekhasan

daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kebudayaan daerah

digunakan agar dapat menyelenggarakan dan mengembangkan di

wilayahnya”. Sedangkan peraturan yang dibuat oleh Provinsi DKI Jakarta

Page 78: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

64

tetuang pada Perda No. 6 Tahun 2006 tentang karya cetak dan karya

rekam.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan bahwa Sudinpusip

Jakarta Barat belum memiliki kebijakan resmi mengenai koleksi local

content baik lisan maupun tertulis dari kepala seksi perpustakaan ataupun

kepala Sudin, namun dalam pelaksanaannya terdapat pada Perda No. 6

tahun 2006 tentang karya cetak dan karya rekam. Tidak adanya kebijakan

tersebut di Sudinpusip Jakarta Barat dikarenakan wewenang dalam

pembuatan dan penandatanganan hanya bisa dilakukan oleh pejabat dari

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta.

d. Tujuan Koleksi Local Content

Koleksi local content memiliki tujuan sebagai fungsi informasi dan

pelestarian. Dengan adanya koleksi local content perpustakaan umum

daerah sebagai pusat informasi bagi masyarakat lokal yang dapat

memberikan informasi bagi masyarakat lokal. Berdasarkan hasil

wawancara dengan informan bahwa tujuan dari adanya local content ialah

sebagai identitas (ciri khas) dari masyarakat, sumber informasi, pelestarian

hasil budaya serta bahan referensi bagi para generasi mendatang.

e. Jenis koleksi Local Content

Koleksi local content merupakan koleksi yang mengandung

informasi lokal suatu daerah. Koleksi local content tersedia dengan

berbagai bentuk dan media diantaranya ialah koleksi cetak, audiovisual,

foto, peraturan-peraturan, miniatur, peta dll. Berdasarkan hasil wawancara

Page 79: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

65

dengan informan bahwa koleksi local content memang belum terkhusus di

Sudinpusip Jakarta Barat maupun di lima wilayah yang ada di Provinsi

DKI Jakarta, namun terdapat beberapa koleksi mengenai local content

secara umum yaitu mengenai Jakarta. Diantaranya ialah:

1. Koleksi tercetak seperti buku

2. Peraturan gubernur

3. Foto-foto, diantaranya ialah foto gambang kromong dan foto kegiatan

yang ada di Sudinpusip Jakarta Barat.

Di Sudinpusip Jakarta Barat tidak mengelompokan atau

mengkhususkan sehingga koleksi yang ada ialah berupa buku tercetak dan

foto mengenai kesenian Jakarta.

f. Unit khusus Pengelolaan koleksi Local Content

Unit khusus pengelolaan koleksi local content berfungsi untuk

mengelola koleksi local content, mulai dalam pengadaan, sistem

pengkalsifikasian, menata koleksi (shelving). Penyiangan (weeding) serta

pelestarian koleksi. Pada sudinpusip Jakarta barat tidak adanya unit khusus

dalam pengelolaan koleksi local content, tidak adanya unit khusus

memang belum adanya pengkhususan pada koleksi local content serta

tidak adanya seksi yang mengelola koleksi tersebut.

1. Faktor-faktor penyebab tidak adanya unit khusus

Terdapat berbagai faktor tidak adanya unit khusus koleksi local

content di Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi

Jakarta Barat. Diantaranya ialah:

Page 80: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

66

a) Koleksi local content sudah di kelola dan terpusat di DPAD

Provinsi DKI Jakarta

b) Kurangnya SDM

c) Tidak adanya ruangan khusus koleksi local content

d) Perpustakaan belum fokus dalam pengkhususan koleksi local

content

e) Tidak terdapat seksi khusus di bidang koleksi local content

f) Penyempitan tugas dan fungsi pada struktur organisasi.

Tidak adanya unit khusus dalam pengelolaan koleksi local

content, tidak membuat perpustakaan meninggalkan perannya dalam

melayani masyarakat pengguna dalam melakukan pencarian

informasi terkait local content. Berikut ini ialah upaya Sudinpusip

Jakarta Barat dalam melayani pengguna dalam pencarian informasi

mengenai koleksi local content baik Jakarta maupun Jakarta Barat,

diantaranya ialah:

a) Petugas perpustakaan membantu pemustaka melalui opac

perpustakaan atau langsung mendatangi rak perpustakaan.

b) Petugas perpustakaan akan mengarahkan dan merujuk pemustaka

untuk datang ke DPAD Provinsi Jakarta.

c) Petugas akan merujuk ke tempat adanya informasi tersebut bisa

dengan mengarahkan langsung ke kantor walikota atau alamat

adanya sumber informasi itu berasal.

Page 81: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

67

g. Ruangan khusus dalam penyimpanan Local Content

Salah satu sarana pendukung dalam pengembangan koleksi local

content ialah ruangan untuk menyimpan dan menempatkan koleksi local

content. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan bahwa

Sudinpusip Jakarta Barat tidak memiliki ruangan khusus dalam

menyimpan dan menempatkan (men display) koleksi local content.

Koleksi local content di Sudinpusip Jakarta Barat pada saat ini masih

dicampur dengan koleksi lainnya. Koleksi local content bercampur dengan

koleksi lainnya berdasarkan kelas dan hasil perolehan koleksi tersebut.

Koleksi yang bersubjek budaya dan sejarah maka akan disusun dan

dikelompokan berdasarkan kelas budaya dan sejarah. Sedangkan koleksi

local content yang diperoleh dari suatu instansi dan komunitas akan

tergolong dalam koleksi referensi. Penggolongan koleksi ini dikarenakan

Sudinpusip Jakarta Barat belum memiliki ruangan khusus yang memuat

koleksi tersebut sehingga untuk mempermudah koleksi maka diolah

berdasarkan kelas dan cara perolehan.

Terdapat beberapa faktor yang membuat koleksi local content

dicampur dengan koleksi lainnya:

a) koleksi mengenai local content wilayah Jakarta dan khususnya Jakarta

Barat jumlahnya sedikit

b) Jika koleksi local content yang ada di Sudinpusip Jakarta Barat

dikelompokan menjadi satu ruangan koleksi tersebut tidak akan terisi

penuh dalam satu rak.

Page 82: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

68

2. Metode Pengembangan Koleksi Local Content Provinsi DKI Jakarta di

Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta

Barat

a. Cara pengadaan koleksi local content

Pengadaan koleksi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara

lain pembelian, cara tukar menukar, hadiah atau dengan cara

menerbitkan sendiri. Berikut ini ialah cara perolehan koleksi local

content di Sudinpusip Jakarta Barat:

a) Pembelian.

Pengadaan dengan cara pembelian menggunakan dana yang

diperoleh dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah).

Pembelian bisa dilakukan melalui katalog penerbit atau

pustakawan mendatangi langsung ke toko buku.

b) Hadiah/Sumbangan.

Pengadaan dengan cara hadiah/sumbangan didapatkan dari

sumbangan masyarakat, komunitas dan instansi. Sumbangan yang

diberikan bisa berupa fisik yaitu koleksi tercetak dan berupa uang

yaitu melaui dana CSR (corporate social responsibility). Dana ini

diberikan dari instansi. Instansi yang ingin menyumbang bisa

langsung memberikan ke perpustakaan atau perpustakaan dapat

memohon sumbangan koleksi bisa melalui surat permohonan.

Surat ini akan di tujukan ke instansi mana yang akan dimintai buku.

Dalam surat tersebut berisi suatu permohonan dan daftar buku apa

saja yang akan diminta. Surat permohonan ini bisa diajukan ke

Page 83: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

69

instansi pemerintahan seperti DPAD, walikota dan SKPD-SKPD

yang ada di wilayah Jakarta khususnya Jakarta Barat.

Koleksi yang didapat dari instansi pemerintahan biasanya

berupa undang-undang dan peraturan. Sehingga dapat dikatakan

bahwa dalam pengadaan sumbangan pihak perpustakaan bisa

berperan aktiv dalam mengembangkan koleksi dari hasil perolehan

koleksi sumbangan.

Dalam pengadaan koleksi perlunya suatu bukti transaksi dari kedua

belah pihak. Pembuktian ini tertuang dalam surat serah terima barang,

surat serah terima barang adalah suatu bukti dan dokumentasi dari suatu

kejadian. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan bahwa

Sudinpusip Jakarta Barat memiliki bukti dalam pengadaan koleksi.

Bukti tersebut ialah berupa faktur, berita acara dan serah terima barang.

Adanya bukti ini sebagai dokumentasi dan memudahkan dalam

pendataan buku yang baru masuk. Seluruh kegiatan pengadaan harus

terdapat bukti ini terutama pembelian dari dana APBD (Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah), yang mana perpustakaan memiliki

kewajiban untuk membuat laporan pertanggungjawaban dari dana

tersebut.

b. Anggaran Khusus pengadaan koleksi local content

Pengadaan dengan cara pembelian memerlukan anggaran,

anggaran yang dikuhuskan untuk koleksi local content akan

mendukung dalam pengembangan koleksi local content. Berdasarkan

hasil wawancara dengan informan bahwa pengadaan koleksi local

Page 84: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

70

content di Sudinpusip Jakarta Barat tidak dikhususkan tetapi

pengadaannya menyatu dengan koleksi lainnya.

Tidak adanya anggaran khusus memang pihak perpustakaan belum

mengkhususkan koleksi local content. Terdapat beberapa hal yang

membuat tidak adanya anggaran khusus koleksi local content,

diantaranya ialah:

a) Jumlah koleksi sedikit dan sulit ditemukan

b) Tidak adanya nomenklatur dalam pengadaan khusus koleksi local

content

c) Tidak adanya terbitan terbaru mengenai koleksi local content

d) Pembelian koleksi mengenai local content harus sesuai dengan

range harga dana APBD

e) Koleksi harus sesuai dan diminati dengan keinginan masyarakat

f) Tidak adanya koleksi local content di katalog penerbit.

c. Faktor yang menghambat dalam pengembangan koleksi local content

Pengembangan koleksi local content tidak selalu berjalan mulus,

adanya faktor-faktor yang menghambat dalam pengembangan koleksi

local content di suatu perpustakaan. Berdasarkan hasil wawancara

dengan informan terdapat beberapa hambat yang di hadapi perpustakaan

dalam pengembangan koleksi local content. Berikut ini ialah faktor-

faktor yang menghambat, diantaranya ialah:

a) Kendala dari segi pengadaan, diantaranya ialah: koleksi local

content sangat sulit ditemukan khususnya koleksi mengenai Jakarta

Barat, penerbitannya tidak selalu tersedia atau tidak menentu,

Page 85: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

71

pengadaan dengan cara pembelian masih tergabung dengan dana

APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) sehingga harus

menyesuaikan SOP (Standart Operating Procedure).

b) Tidak adanya kesadaran dari petugas perpustakaan dan masyarakat

tentang koleksi local content

c) Tidak adanya kerjasama dengan DPAD Provinsi DKI Jakarta

d) Masyarakat yang mencari koleksi local content akan langsung

mendatangi DPAD Provinsi DKI Jakarta.

e) Tidak adanya nomenklatur bahwa perpustakaan wilayah kota harus

memiliki koleksi local content.

d. Perbaikan/peningkatan dalam pengembangan koleksi local content

Upaya perbaikan atau peningkatan yang dilakukan perpustakaan

agar kegiatan pengembangan koleksi local content dapat berjalan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan bahwa Sudinpusip

Jakarta Barat menginginkan upaya perbaikan atau peningkatan agar

pengembangan koleksi local content bisa berjalan. Berikut ini ialah

upaya perbaikan/peningakatan yang ingin dilakukan perpustakaan,

diantaranya yaitu:

a) Memiliki ruangan khusus untuk penempatan koleksi local content

b) Terdapat petugas khusus dalam pengadaan koleksi local content

c) Perlunya kebijakan untuk memperkuat landasan dasar dalam

memfokuskan koleksi local content

d) Tersedianya anggaran khusus koleksi local content

Page 86: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

72

e) Adanya kesadaran dari pengelola perpustakaan dan masyarakat

mengenai pentingnya koleksi local content

Selain hal-hal teknis diatas, Sudinpusip Jakarta Barat akan

mendukung penciptaan koleksi local content dengan dibuatnya seminar

yang membahas koleksi local content dan kegiatan lainnya agar para

budayawan, para penulis, para penerbit dapat menghasilkan suatu karya

baru yang akan terus ada. Membahas koleksi local content dengan

perpustakaan yang berada di lima wilayah kota di Jakarta agar dapat

terealisasi bersama, perlunya UPT (unit khusus) dalam membantu

pengelolaan koleksi local content, peraturan mengenai koleksi local

content sebagai koleksi deposit yang wajib diserahkan ke pihak

perpustakaan.

Setelah itu semua terlaksana, perpustakaan akan mengadakan

ruangan khusus seperti pojok local content, promosi koleksi local

content, menerapkan literasi kepada masyarakat dalam mengakses

koleksi local content, dan alih media koleksi. Selain adanya landasan

dasar tersebut perlunya didukung dengan penerbitan buku local content

yang terbaru (up to date). Bukan hanya landasan namun sarana dan

prasarana harus menunjang pemfokusan koleksi local content.

Dapat disimpulkan bahwa perbaikan-perbaikan yang harus

dilakukan ialah hal yang paling utama harus adanya kesadaran dari

perpustakaan dan masyarakat, terutama bagi masyarakat di wilayah kota

Jakarta barat. Dengan adanya kesadaran masyarakat ketersediaan koleksi

akan dapat terwujud. Perlunya nomenklatur bahwa koleksi local content

Page 87: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

73

juga harus tersedia di perpustakaan wilayah kota. Perbaikan lainnya ialah

perlunya mengumpulkan budayawan, penulis, komunitas dan penerbit

untuk dapat menghasilkan suatu karya mengenai local content yang

terbaru. Setelah ini semua dapat terwujud barulah perpustakaan

menyiapkan sarana dan prasarana, unit khusus dan promosi.

Page 88: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis data

dan pembahasan dalam penelitian ini terkait koleksi local content Provinsi DKI

Jakarta di Sudinpusip Jakarta Barat dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Koleksi local content dianggap amat penting karena merupakan literatur

mengenai sejarah suatu daerah dan mencerminkan identitas suatu komunitas

wilayah tersebut. Pentingnya koleksi local content dibuktikan dengan

adanya beberapa koleksi mengenai Jakarta seperti foto, peraturan dan buku.

2. Cara memperoleh koleksi local content di Sudinpusip Jakarta Barat ialah

dengan melakukan pembelian dan hadiah/sumbangan. Pengadaan

pembelian koleksi local content menyatu dengan koleksi umum yaitu

dengan menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah).

Pengadaan sumbangan didapatkan dari masyarakat, komunitas dan instansi

(baik pemerintahan maupun perusahaan). Sumbangan bisa dalam bentuk

fisik dan uang yaitu dana CSR (corporate social responsibility).

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah disebutkan di atas, penulis

memberikan beberapa saran kepada Sudinpusip Jakarta Barat agar koleksi

local content dapat dikembangkan, adapun saran dari penulis sebagai berikut:

1. Sebaiknya pendapat mengenai pentingnya koleksi local content dibuktikan

dengan penyelenggaraan dan pengembangan koleksi local content.

Sudinpusip Jakarta Barat berkewajiban menyelenggarakan dan

Page 89: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

75

mengembangkan kekhasan daerah yang mana hal ini tertuang pada UU No.

43 Tahun 2007.

2. Sebaiknya metode pengembangan koleksi local content dikhususkan yaitu

dengan anggaran khusus yang tidak menyatu dengan APBD.

Page 90: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

76

DAFTAR PUSTAKA

Ardyawin, Iwin, Rohanda, and Tati Sumiati, ‘Persepsi Pemustaka Mengenai

Layanan Deposit di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi

Jawa Barat’, eJurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran, I (2012), 1–10

Arianto, M. Solihin, ‘Diseminasi Digital Local Content Pengetahuan Islam Local:

Membangun Keunggulan Perpustakaan di Lingkungan PTKIN’,

HUMANIKA, I (2016), 217–240

Atmadja, Anantawikrama Tungga, ‘Pergulatan Metodologi dan Penelitian

Kualitatif dalam Ranah Ilmu Akuntansi’, Jurnal Akuntansi Profesi, III

(2013), 122–141

Barry Totterdell, and Jean Bird, The Effective Library: Report of the Hilling Don

Project on Library Effectiveness. (London: the Library Association, 1976)

Corlett, Richard T, ‘Trouble with the Gray Literature’, Biotropica, XLIII (2011),

3–5

Departemen Pendidikan Nasional, ‘Kamus Besar Bahasa Indonesia’ (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2008)

Djaelani, Ainu Rofiq, ‘Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif’,

Majalah Ilmiah Pawiyatan, XX (2013), 83–92

Esti Agrestin, Zafirah, ‘Pengelolaan Koleksi Local Content (Muatan Lokal): Studi

Kasus Koleksi Khusus Jakarta di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi DKI Jakarta’ (Universitas Indonesia, 2011)

Hansson, Joacim, Angela Zetterlund, Bo Jarneving, and Djuni Prihatin, ‘Public

Library and Information Service and Democratic Development: An Outline

For A Comparative Research Programme Between Sweden and Indonesia’,

Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, I (2003), 1–6

Haryanto, ‘Preservasi Koleksi Grey Literature dalam Kesiagaan Menghadapi

Bencana di Perpustakaan.’, LIBRARIA, IV (2015), 45–67

Hayati, Naila, ‘Pemilihan Metode yang Tepat dalam Penelitian (Metode Kuantitatif

dan Metode Kualitatif)’, Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, IV, 345–357

Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia (Jakarta: Universitas

Terbuka, 1999)

Hesselager, Lise, ‘Fringe or Grey Literature in the National Library: On

“Papyrolatry” and the Growing Similarity between the Materials in

Libraries and Archives’, The American Archivist, XLVII (1984), 255–270

Page 91: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

77

Ilmiyah, Tatik, and Sri Ati, ‘Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Local Content

Terhadap Kegiatan Penelitian Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan

Skripsi/Tugas Akhir di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Diponegoro Semarang’, Jurnal Ilmu Perpustakaan, II (2013), 1–9

Irawan, Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999)

J Meleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya)

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Cordoba: Terjemahan Perkata (Bandung:

Cordoba, 2013)

Lakstian, Vilya, ‘Kearifan Lokal Berbasis Agama Sebagai Sumber Perekat Rakyat

Oleh Vilya Lakstian - Kompasiana.com’ <http://www.kompasiana.com/

vilyalakstian/kearifan-lokal-berbasis-agama-sebagai-sumber-perekat-

rakyat> [accessed 5 September 2017]

Milawati, ‘Improvement Strategies of Library Usage at the Public Libraries (A Case

Study At Bantul Public Library Yogyakarta)’, Berkala Ilmu Perpustakaan

dan Informasi, VII (2011), 12–22

Mulyadi, Mohammad, ‘Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar

Menggabungkannya’, Jurnal Studi Komunikasi dan Media, XV (2011),

127–138

Nani Rahayu, Rochani, and Yuniar, ‘Profil Perpustakaan Umum di Jawa’, Jurnal

Pustakawan Indonesia, XII, 21–28

NS, Sutarno, Manajemen Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2006)

Patrick Uzuegbu, Chimezie, ‘The Role of University Libraries in Enhancing Local

Content Availibility in the Nigerian Community’, Library Philosophy and

Practice (E-Journal), 2012

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Umum (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000)

———, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (Jakarta: Perpustakaan Nasional

RI, 2011)

Purnomo, Pungki, ‘Pengembangan Koleksi Kearifan Lokal (Local Content) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta: Peluang dan Tantangan’, XII (2013), 41–50

Qalyubi, Syihabuddin, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

(Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab IAIN

Sunan Kalijaga, 2003)

RI, Perpustakaan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

2007, 2009

Page 92: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

78

Rohmana, Jajang A, ‘Memahami Al-Qur’an dengan Kearifan Lokal: Nuansa

Budaya Sunda dalam Tafsir Al-Qur'an Berbahasa Sunda’, Journal of

Qur’an and Hadith Studies, III (2014), 79–99

S. Musianto, Lukas, ‘Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan

Kualitatif dalam Metode Penelitian’, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan,

IV (2002), 123–36

Saeful Rahmat, Pupu, ‘Penelitian Kualitatif’, EQUILIBRUM, V (2009), 1–8

Sari, Arianti Permata, ‘Layanan Pusat Deposit Bahan Pustaka dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi (Studi Deskriptif Tentang Kebutuhan Informasi

Melalui Kepuasan Pengguna dan Kualitas Pelayanan Pada Layanan

Perpustakaan Nasional RI)’, Libri-Net, II (2013), 1–18

Sedana, I Nyoman, and Ninis Agustini Damayanti, ‘Preservasi Berbasis Kearifan

Lokal (Studi Kasus Mengenai Preservasi Preventif dan Kuratif Manuskrip

Lontar Sebagai Warisan Budaya di Kabupaten Klungkung Bali)’, Jurnal

Kajian Informasi dan Perpustakaan, I (2013), 91–105

Setiawati, Ubudiyah, ‘Pengembangan Local Content: (Pengalaman di Perpustakaan

UNIKOM)’ <http://elib.unikom.ac.id> [accessed 3 May 2017]

Steen, Siren, ‘Special Colections in The Collections in The Bergen Public Library’,

Fontes Artis Musicae, LVII (2010), 275–79

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Alfabeta, 2012)

Sulistyo-Basuki ‘Local Content: Perubahan Paradigma di Bidang Informasi di

Universitas Petra’ (presented at the Seminar Lokakarya Nasional, Surabaya:

Universitas Kristen Petra, 2001), pp. 1–11

Tjiek, Liauw Toong, ‘Open Access: Menyuburkan Plagiarisme’, Visi Pustaka, XI

(2009), 19–22

Yusuf, Taslimah, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka,

1996)

Zen, Zulfikar, ‘Cacah Ulang, Penyiangan dan Preservasi’, Jurnal Ilmu Informasi,

Perpustakaan, dan Kearsipan, XII (2013), 8–14

Page 93: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 94: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

Lampiran 1

Surat Tugas Menjadi Dosen Pembimbing

Page 95: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

Lampiran 2

Surat Pergantian Judul

Page 96: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

Lampiran 3

Surat Izin Penelitian

Page 97: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

Lampiran 4

Surat Jawaban Izin Penelitian

Page 98: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

Lampiran 5

Surat Tugas Menjadi Dosen Pembimbing

Page 99: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

Lampiran 6

Rekap Data Buku Induk Koleksi Bahan Pustaka

Page 100: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

Lampiran 7

Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara

1. Sejauhmana pentingnya koleksi kearifan lokal

a. Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa itu koleksi kearifan lokal?

b. Apakah koleksi kearifan lokal merupakan koleksi yang dianggap penting?

c. Mengapa koleksi kearifan lokal dianggap penting?

d. Adakah kebijakan resmi terkait dengan koleksi kearifan lokal?

e. Apakah tujuan dari keberadaannya koleksi kearifan lokal?

f. Terdapat jenis koleksi kearifan lokal apa saja yang ada di Suku Dinas

Perpustakaan

g. Apakah terdapat unit khusus (SDM) yang mengelola koleksi kearifan

lokal?

h. Apakah terdapat ruangan khusus dalam penyimpana kearifan lokal?

2. Metode pengembangangan koleksi kearifan lokal

a. Melalui cara apa saja koleksi kearifan lokal diperoleh?

b. Bagaimana proses dan prosedur pengadaan:

c. Adakah anggaran khusus untuk pengadaan koleksi kearifan lokal?

d. Faktor apa saja yang mengahambat (kendala) yang dihadapi dalam

pengembangan koleksi kearifan lokal?

e. Menurut Bapak/Ibu kira-kira apa yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki

agar pengembangan koleksi kearifan lokal lebih baik?

Page 101: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

1

Lampiran 8

Transkrip Wawancara

Transkrip Wawancara

Informan : Drs. H. Abdul Rachman

Jabatan : Pustakawan Madya

Hari/tanggal : Senin, 10 Juli 2017

Tempat : Ruang Pengolahan

Waktu : 11.50 WIB

P : Menurut bapak apa sih koleksi kearifan lokal itu?

AR : Koleksi kearifan lokal yah yang saya tahu adalah Koleksi yang timbul

atas inisiatif para penulis-penulis lokal khususnya mengenai sejarah dan

kebudayaannya di wilayah tersebut.

P : Koleksi kearifan lokal di anggap penting ngga sih pak?

AR : Oh sebetulnya koleksi kearifan lokal amat penting sekali karena itu

merupakan literatur yah, atau sejarah yah yang membuktikan bahwa

daerah tersebut memang ada sejarahnya. Sehingga pada generasi penerus

juga harus mengetahui perkembangannya, karena pada saat ini itu sudah

di lupakan.Padahal koleksi kearifan lokal itu dikembangkan untuk

diketahui para generasi yang akan datang.

P : Ada ngga sih bukti koleksi kearifan lokal dianggap penting di Sudinpusip

Jakarta barat?

AR : Koleksi di Jakarta barat memang belum di kumpulkan secara khusus tidak

seperti di badan, namun demikian kekhususan itu ada di dinas (badan).

Koleksi di sana banyak yang bernilai seni dan sejarah

P : Kebijakan khusus terkait kearifan lokal ada ngga pak?

Page 102: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

2

AR : Kebijakan khusus dari setiap pimpinan itu tentang koleksi kearifan lokal,

seperti yang sekarang ini ga ada kebijakan cuma dulu doang pak

hermawan. Kalo sekarang sih ga ada, sehingga pada saat ini kebijakan

koleksi kearifan lokal memang tergantung dari kebijakan pimpinan. Kalo

untuk pimpinan pada saat ini terlihat belum ada, namun demikian

pimpinan-pimpinan sebelumnya artinya yang dulu memang menginginkan

bahwa koleksi kearifan lokal itu perlu dilestarikan sehingga para generasi

yang akan datang dapat mempelajarinya dan mengetahui.

P : Tujuan dari koleksi kearifan lokal itu apa pak?

AR : Tujuan yang utama ialah agar koleksi itu untuk di ketahui para generasi

berikutnya yang kedua, bahwa koleksi tersebut perlu dilestarikan atau

harus diingat bagi para pendahulunya sebagai bahan referens bagi para

generasi penerus dalam menulis yang benilai sejarah.

P : Jenis-jenis koleksi kearifan lokal di sini

AR : Memang koleksi kearifan lokal tidak terkoleksi khusus tersendiri namun

demikian tersusun berdasarkan kelas yaitu pada kelas budaya, misalnya

tergabung pada koleksi lainnya yang bernilai budaya dan sejarah.

P : Koleksi itu kan ga cuma buku kan yah pak, ada ga sih di sini tuh foto-foto,

miniatur, foto pahlawan, Jakarta tempo dulu, gubernur/walikota?

AR : Foto-foto dari para pejabat setempat memang tidak di khususkan namun

demikian foto foto tersebut memang ada yang di pajang di dinding-dinding

perpustakaan dan untuk seni dan budaya itu terdapat dalam koleksi buku

yang sudah tertera. Di perpustakaan memang tidak di khususkan.

P : Bapak pernah melihat foto-foto ga sih pak yang terkait mengenai Jakarta

AR : Memang ada beberapa mengenai Jakarta kita pernah membeli peta tentang

Jakarta atau pemimpin-pemimpin Jakarta.

Page 103: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

3

P : Unit khusus atau SDM yang mengelola mengenai koleksi kearifan lokal

ada ngga pak?

AR : Unit khusus memang itu sudah diatur oleh provinsi, namun demikian

sekarang tidak ada lagi yang merawat atau mengkoleksi, menata koleksi

kearifan lokal tersebut.

P : Kenapa sih bisa ngga ada, faktor apa ajah sih pak yang ngebuat ngga ada?

AR : Jadi kenapa koleksi kearifan lokal tidak di kelola di wilayah kota, karena

koleksi tersebut sudah di kelola dinas dan sudah ada di dinas bukan di

wilayah kota. Karena gada koleksi kearifan lokal wilayah Jakarta barat,

Jakarta timur. Saya juga belum pernah denger itu.

P : Saya pernah denger pak, kalo Jakarta barat itu terkenalnya sama ikan

cupang dan maskotnya Jakarta barat itu yah ikan cupang pak.

AR : Oh iya memang benar boleh lah yah maskotnya ikan cupang, yah

sebetulnya yang terkenal tanaman hias. Kan emang ngga di Jakarta barat

ajah yah banyak daerah-daerah lain juga. Selain ikan hias Jakarta Barat

juga di kenal sama tanaman hiasnya yah.

P : Emang di sini kan ngga ada koleksi khusus Jakarta Barat gituh yah pak,

jadi bagaimana kalo para peneliti, wartawan atau masyarakat yang ingin

mengakses tentang informasi yang berkaitan dengan Jakarta barat?

AR : Yah kami merujuk ke sana ke provinsi, gini ajah kalo untuk menerima para

peneliti untuk mengadakan tentang budaya maka petugas Jakarta Barat

akan merujuk ke provinsi karena banyak koleksi seni dan budaya Jakarta

ada di sana.

P : Kalo kaya peneliti tuh ingin meneliti tentang khusus Jakarta Barat kaya

misalnya yang ikan cupang tadi terus kaya wisatanya yang ada di Jakarta

Barat itu gimana pak?

Page 104: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

4

AR : Namun demikian ingin memperdalam tentang kearifan lokal wilayah kota

misalnya tentang budaya dan pengembangan ikan hias/ ikan cupang maka

oleh petugas tersebut di minta merujuk ke wilayah setempat yaitu di daerah

slipi petamburan yang banyak menghasilkan ikan hias.

P : Ruangan khusus dalam penyimpanannya pak, ada ga?

AR : Untuk penyimpanan khusus untuk kearifan lokal khusus Jakarta barat tidak

ada, memang tidak di khusus kan. Koleksi tersebut terpencar-pencar baik

itu seni dan budaya walaupun itu merupakan satu kesatuan di rak.

P : Kenapa bisa koleksinya itu di campur pak?

AR : Koleksi lokal pada saat ini memang masih di campur dengan koleksi

budaya dan sejarah karena perpustakaan Jakarta Barat belum ada ruangan

khusus yang memuat koleksi tersebut sehingga untuk mempermudah

koleksi maka diolah berdasarkan kelas.

P : Kalo pengadaan atau cara memperoleh koleksi kearifan lokal di

Sudinpusip Jakarta Barat bagaimana pak?

AR : Yang utama kita menginventarisasi para penerbit yang menerbitkan

koleksi kearifan lokal dan yang kedua para petugas atau pengelola

perpustakaan juga selalu ingin melihat keluar atau di toko-toko buku lokal

seperti senen dan juga kwitang.

P : Oh jadi langsung mendatangi gituh yah pak?

AR : Nah iyah jadi kami langsung mendatangi ke toko-toko buku nasional

maupun lokal yang ada di Jakarta (kwitang dan senen).

P : Kalo proses pengadaannya pak?

AR : Proses pengadaannya di wilayah kota yaitu satu, pengadaan dari biaya

APBD yang kedua sumbangan/ hibah dari masyarakat khusus untuk

koleksi kearifan lokal para petugas selalu berhubungan dengan para

Page 105: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

5

penerbit dan orang-orang yang menulis buku-buku tentag kearifan lokal

dan juga menelusuri ke toko-toko buku yang cukup besar seperti gramedia

dan toko- toko buku lokal.

P : Kalo kaya membeli itu tuh ada serah terimanya atau berita acara nya gituh

ga sih pak?

AR : Ehmmm iyah prosedur pembelian buku yah di lakukan dengan berita acara

atau perjanjian antara pihak yang membeli kepada pihak-pihak penjual

(penerbit/toko buku)

P : Kalo sumbangan itu dari gubernur atau instansi itu tuh kita minta proposal

untuk koleksi terbitan mereka atau gimana pak?

AR : Khusus untuk sumbangan buku dari para pejabat pemerintahan, prosedur

pelaksanaannya di lakukan dengan dibuat tanda serah terima dari berbagai

pihak. Tergantung dari pihak mereka juga yah bisa dengan surat atau

mengasih begitu ajah. Namun demikian ada beberapa Negara yang

memberikan buku kepada Sudinpusip Jakarta barat itu dari Swiss itu di

peruntukan koleksi tersebut untuk RPTRA. Ada 200 judul.

P : Bisa gasih pak kita minta ke instansi-instansi?

AR : Buku hasil terbitan kantor/dinas yang berada di Provinsi DKI Jakarta

misalnya buku-buku kegiatan SKPD-SKPD itu mereka memberikan.

P : Anggaran khusus kearifan lokal ada ngga pak?

AR : Memang gimana yah katakan khusus untuk anggaran pembelian atau

pengadaan koleksi buku kearifan lokal memang tidak di khususkan namun

demikian pengadaan nya menyatu dengan koleksi buku lain.

P : Kenapa ga di pisah atau digabung dengan koleksi lainnya?

AR : Karena koleksi kearifan lokal itu hanya 5% belum tentu ada, jadi sedikit

yah

Page 106: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

6

P : Faktor yang menghambat dalam pengembangan koleksi kearifan lokal apa

ajah pak?

AR : Banyak hambatan yang di alami dalam pengadaan buku koleksi kearifan

lokal, hambatannya yaitu satu, pertama anggaran yang sudah tersedia

bukunya sulit untuk di temukan. Anggaran yang kita siapkan secara

fantastis tapi buku tersebut tidak ada. Memang koleksi kearifan lokal suka

tenggelam suka ada. Jadi pada saat ini perpustakaan di wilayah kota selalu

siap dalam mengahadapi hasil terbitan kearifan lokal kalaupun itu memang

ada

P : Kenapa hal yang kedua tadi bisa menghambat pak?

AR : Kedua hambatan tersebut yang selalu di alami di sini koleksi tersebut

terbitnya bersifat insidentil (sewaktu-waktu) jadi perpustakaan tidak

mengetahui kapan koleksi tersebut akan terbit oleh karena itu perpustakaan

selalu siap apabila koleksi tersebut terbit dan akan di beli

P : Menurut bapak apa yang perlu di perbaiki dan di tingkatkan dalam

pengembangan koleksi kearifan lokal di Sudinpusip Jakarta Barat?

AR : Kalau sudin perpustakaan dan kearsipan mau mengoleksi mau

mengkhususkan kearifan lokal yah yang pertama satu harus ada ruangan

khusus, dan dua ada petugas khusus yang memantau terbitan koleksi

kearifan lokal di toko buku nasional maupun lokal. ehmm ketiga anggaran

harus selalu tersedia.

Page 107: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

1

Transkrip Wawancara

Informan : Rani Widyahany S.Hum

Jabatan : Pustakawan Pertama

Hari/tanggal : Kamis, 6 Juli 2017

Tempat : Kasubid Tata Usaha

Waktu : 14.00 WIB

P : Apakah Ibu mengetahui apa itu koleksi kearifan lokal?

RW : Koleksi kearifan lokal tuh segala sesuatu yang terkait mengenai kearifan

lokal dari wilayah itu, maksudnya budaya, identitas komunitas wilayah itu

kan yang merepresentasikan, menggambarkan tentang komunitas, sebuah

komunitas itu tidak dimiliki di tempat lain. Maksudnya itu, sama sekali

berbeda satu tempat dengan tempat yang lain contohnya ialah surat kabar

yang terbit di tempat itu saja seperti koran khusus Jakarta terus kalo yang

di Universitas itu contohnya skripsinya.

P : Apakah koleksi kearifan lokal merupakan koleksi yang dianggap penting?

RW : Iya penting karena itu merupakan identitas dari suatu tempat itu, karena itu

pasti identik banget sama komunitasnya dan nga ada di tempat lain, yah

penting karena merupakan identitas suatu wilayah, suatu komunitas dan

suatu masyarakat.

P : Apakah pendapat penting itu berdasarkan pendapat pribadi atau mewakili

perpustakaan?

RW : Iya itu pendapat pribadi sih, menurut saya local content itu penting karena

merupakan identitas masyarakat dan harus bisa merepresentasikan suatu

masyarakat. Misalnya kita harus bisa melestarikan budaya itu sendiri

seperti di betawi itu khasnya tanjidor, ondel-ondel, dodol. Kalo di

perpustakaan yah penting juga namanya kita di masyarakat ingin cari

referensi, jadi perpustakaan umum harus bisa mengelola mendayagunakan

local content di komunitasnya di masyarakatnya. Jika masyarakat ingin

Page 108: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

2

memperdalam yah larinya ke perpustakaan kan. Karena koleksi kearifan

lokal menjadi sumber pelestarian. Karena kalo kita ke perpustakaan lain

yah pasti hanya menyimpan koleksi mengenai wilayah itu sendiri.

P : Apa bukti atau indikasi bahwa koleksi kearifan lokal itu dianggap penting,

jadi contohnya ada koleksi apa saja mengenai kearifan lokal di Sudinpusip

Jakarta Barat?

RW : kita nyimpen beberapa kaya peraturan gubernur, foto-foto, peraturan

walikota yah ada sih beberapa tapi ngga semua. Tapi ngga setiap terbitan

tentang kearifan lokal kita punya.

P : Ada ngga sih kebijakan resmi terkait dengan koleksi kearifan lokal?

RW : Kita memang menganggap penting tapi kita ngga punya peraturan, kalo

Dinas memang punya karena mengelola koleksi kearifan lokal. Kalau

untuk khusus Jakarta barat kita ngga punya tetapi berhubungan dengan

Jakarta kita mengikuti UU. No. 4 Tahun 1990 sama peraturan daerah yaitu

perda No. 6 Tahun 2006 soal karya cetak karya rekam dan semuanya itu

sih tingkat provinsi yah.

P : Kalo yang perda bentuknya tertulis kan yah, tapi kalo disini engga yah bu?

RW : Kalo disni sih belum ada, emang peraturan dari walikota itu engga. Karena

kita ngga punya jadi kita ngga mengumpulkan tapi kalo sumbangan yah

kita terima. Kalo mengumpulkan ngga terlalu ngotot mengumpulkan sih,

karena dari SKPD yang ada disini yang berkaitan dengan ke jakartaan itu

bakal dilarikannya di provinsi yang berlokasi di kuningan. Kaya dinas

pariwisata yang terdekat di Jakarta itu akan memberikan koleksi

terbitannya ke DPAD kalo disini yah engga.

P : Tujuan dari keberadaannya koleksi kearifan lokal?

RW : Tujuannya itu yah identitas masyarakat, kaya di sini tuh terkenalnya ikan

hias yah yaitu ikan cupang. Jadi harusnya koleksi kearifan lokal itu perlu

Page 109: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

3

yah agar masyarakat dapat mengetahuinya juga. Buku-buku tentang cara

mengembangbiakan ikan cupang gituh kan.

P : Terdapat jenis koleksi kearifan lokal apa saja yang ada di Suku Dinas

Perpustakaan?

RW : Ada beberapa peraturan gubernur atau dari dinas, foto-foto, foto gambang

kromong, ada foto kegiatan hari anak membaca (HANJABA) kita bentuk

menjadi album atau CD jadi kaya mengenai kegiatan perpustakaan, sama

foto gubernur sih ada tapi gubernur yang lama cuma ngga kita pajang, tapi

foto walikota itu ngga ada yah, itu adanya di RPTRA.

P : Kalo koleksi kaya foto-foto tempo dulu, ondel-ondel, pejuang atau

pahlawan yang berasal dari Jakarta, miniatur, rumah adat, koleksi-koleksi

terkait Jakarta barat maupun Jakarta itu ada ngga?

RW : Kalo foto-foto itu pasti ada cuma kalo khusus di Jakarta barat ngga ada

yah, kaya koleksi yang ada di bawah itu ada foto gambang kromong.

P : Apakah terdapat unit khusus (SDM) yang mengelola koleksi kearifan

lokal?

RW : Engga kita ngga punya Karena di sini kita cuma 2 seksi yaitu perpustakaan

dan kearsipan. Perpustakaan dibagi menjadi pengolahan dan layanan jadi

ngga ada tuh seksi koleksi kearifan lokal. Tapi kalo kaya pengadaan

koleksi itu kita pasti beli yah koleksi yang berbau Jakarta kaya cara

berbelanja di Jakarta, kuliner Jakarta barat, resep-resep masakan Jakarta.

P : Faktor yang menyebabkan ngga ada nya unit khusus itu apa ajah?

RW : Ngga ada unit khusus karena udah terpusat di provinsi karena dari

pengadaannya ngga bisa khusus, kurangnya SDM, banyak yang pensiun

jadi kekurangan pegawai, ngga ada ruangan kaya pojok kearifan lokal itu

belum ada kaya ngga di fokusin ajah sih kita tuh fokusnya kaya ke

perpustakaan-perpustakaan di bawah naungan kita kan kaya RPTRA-

RPTRA, TBM, perpustakaan rumah susun sama perpustakaan keliling.

Page 110: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

4

P : Kalau ngga ada unit khusus bagaimana orang lain seperti wartawan,

peneliti atau masyarakat yang ingin mencari koleksi atau informasi Jakarta

Barat?

RW : Biasanya sih kalo itu berupa buku kita bisa menggunakan bantuan opac

yah kalo non buku yah kita minta bantuan petugas yaitu petugas layanan.

Ngga ada petugas khusus sih kalo di sini ngga ada yah kita rujuk ke

perpustakaan kuningan yaitu DPAD Provinsi DKI Jakarta.

P : Ada ruangan khusus dalam penyimpanan kearifan lokal ngga?

RW : Engga ada di sini ngga ada ruangan khusus gitu

P : Kalo ngga ada ruangan khusus berarti koleksinya di campur yah bu?

RW : Iya di campur, jadi koleksi referensi, koleksi anak dari segi koleksi buku

kita perlakukan sama seperti buku umum biasa. Jadi ngga ada ruangan

khusus kaya di taruh di ruangan yang lebih dingin itu ngga ada dan ngga

ada perlakuan khusus juga. Tidak ada kebijakan dan koleksinya tidak

banyak karena dari segi tempat juga dalam 1 rak koleksi itu juga ngga akan

penuh, makanya di satukan ajah kaya koleksi lainnya.

P : Melalui cara apa saja koleksi kearifan lokal diperoleh?

RW : Pembelian dan sumbangan. Pembelian itu sumber dananya dari APBD jadi

terserah yah kita mau beli buku atau mau beli atlas itu terserah kita dari

pihak perpustakaannya. Kalo sumbangan itu ada dari masyarakat atau dari

instansi setempat yah. Kaya misalnya dinas tata air menerbitkan panduan

pengelolaan tata air di Jakarta barat dia nyumbang buku ke kita kan, nah

itu kita olah juga itu kan bentuknya sumbangan. Sumbangan masyarakat

itu ada komunitas atau masyarakat itu sendiri yang ingin menggalang dana

untuk donasi buku. Jadi kita itu punya kegiatan bulan donasi buku kegiatan

itu akan kita promosiin akan kita buat poster tuh di depan yaitu bulan

donasi buku dan kita buat kotak bulan donasi buku untuk di taruh buku-

buku sumbangan dari masyarakat. Terus juga kita sampaikan secara lisan

yaitu dari mulut ke mulut dari mulai komunitas di bawah naungan kita

Page 111: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

5

kaya komunitas abang none buku, RPTRA dan lainnya dan itu bakal

nyebar ke masyarakat dan masyarakat sukarela untuk menggalang donasi

buku nanti kita jemput buku itu lalu kita olah dan nanti bakal kita sebar

lagi ke RPTRA. Nah kalo itu kan bentuknya fisik yah, ada lagi sumbangan

masyarakat yang dari dana CSR bentuknya tuh uang jadi CSR memberikan

sejumlah uang nanti kita yang akan langsung membeli.

P : Bagaimana proses dan prosedur pengadaan?

RW : Adanya proses seleksi, administrasi, dokumen lelalang surat perintah kerja,

rapat dari tim pengadaan. Dengan cara pembelian kita memilih sejumlah

buku atau menyeleksi berdasarkan katalog nah kalo di katalog itu terdapat

koleksi buku yang berkaitan dengan kearifan lokal pasti itu kita beli.

Pembelian ini akan di seuaikan dengan budget yang kita punya juga.

P : Jika membeli, apakah ada berita acara, tanda terima dan bukti lainnya?

RW : Ada faktur, berita acara pengadaan barang.

P : Melalui cara hadiah/sumbangan apakah pihak perpustakaan meminta suatu

instansi/lembaga lainnya untuk mendapatkan koleksi?

RW : Ada beberapa kita meminta ke departemen atau instansi. Kita memintanya

itu berupa surat beserta list buku yang diminta nanti mereka akan

menghubungi kita lalu kita yang akan mengambilnya langsung istilahnya

jemput buku gituh.

P : Ada ngga anggaran khusus untuk pengadaan koleksi kearifan lokal?

RW : Kalo anggaran khusus kita ngga ada yah sama kaya pengadaan umum biasa

dari APBD atau dari sumbangan CSR.

P : Kenapa ngga ada anggaran khusus?

RW : Karena nomenklaturnya ngga ada dan memang ngga ada, kalo misalnya

kita mau ngadain buku tentang kearifan lokal, dari segi rupiah nyampe

ngga sih 40 juta itu apakah buku-buku kearifan lokal itu ada dan banyak

Page 112: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

6

judulnya, kalo kita mau menghabiskan dana itu berarti kalo harus banyakin

ajah dari segi eksemplarnya ajah apa itu akan berguna. Kalo misalnya kaya

gituh dari segi penerbitannya itu sedikit kan makanya kita satukan ajah ke

pengadaan buku umum.

P : Faktor apa saja yang menghambat (kendala) yang dihadapi dalam

pengembangan koleksi kearifan lokal?

RW : Karena ngga semua dari kita aware sama koleksi local content, dari segi

petugasnya dan dari segi masyarakat. Kan pengadaan buku berdasarkan

permintaan masyarakat nah kalo masyarakat nya ajah ngga butuh, dari segi

kebijakan karena disini cabang dari pusat cuma ngga semua koleksi yang

ada di sana tuh sudah di alih mediakan gitu. Kita juga ngga ada kerjasama

gitu sama DPAD terkait koleksi kearifan lokal. Sebenernya kalo emang

orang udah pada tahu kalo di kuningan sudah mengelola local content yah

pasti masyarakat tidak akan mencari kesini lagi yah pasti langsung ke

kuningan ajah karena udah ada disana.

P : Menurut Bapak/Ibu kira-kira apa yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki

agar pengembangan koleksi kearifan lokal lebih baik?

RW : Kalo emang mau fokus harus meningkatkan koleksinya dulu, tempat buat

display, alih meja setiap kita turun langsung ke masyarakat kita juga harus

tau masyarakat itu perlu ngga koleksi local content kalo masyarakatnya

udah perlu udah sadar dan udah butuh banget dan pasti dia akan ngajuin

setiap ada formulir kebutuhan masyarakat atau formulir pengadaan buku.

Jadi kita bikin survey kecil-kecilan dulu yang ada di semua perpustakaan

di bawah Sudinpusip Jakarta barat. Kalo masyarakat tahu koleksi kearifan

lokal dan mereka butuh itu akan menjadi dasar yang kuat. Setelah itu

pengadaan dan menyiapkan ruangan kaya pojok kearifan lokal. Setelah itu

kita promosiin majang-majang foto-foto dan kita membimbing masyarakat

untuk cara penggunaan koleksi tersebut kita akan alih media dan kita

upload ke website kita atau gimana. Jadi yang utama tuh kebijakan,

anggaran, kesadaran dari seluruh pengelola perpustakaan akan pentingnya

Page 113: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

7

koleksi kearifan lokal serta adanya kebutuhan dari masyarakat sebagai

landasan untuk memperkuat dalam mengembangkan koleksi kearifan

lokal.

Page 114: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

1

Transkrip Wawancara

Informan : Siti Sarah, S. Sos

Jabatan : Kepala Seksi Perpustakaan

Hari/tanggal : Rabu, 12 Juli 2017

Tempat : Ruang Kasi Perpustakaan

Waktu : 14.30 WIB

P : Apakah ibu mengetahui koleksi kearifan lokal itu apa?

SS : Kalo yang saya tahu tentang kearifan lokal kan ada undang-undangnya

ada PERDA nya, yang saya tahu koleksi kearifan lokal kan kekhususan

kita kan kebetulan ada di DKI Jakarta yah. Kalo di wilayah itu kita tidak

mengelola kearifan lokal yang ada itu di provinsi ada aturannya dan ada

PERDA nya untuk mengumpulkan karya cetak, karya rekam yang hasil

karya-karya orang-orang yang ada di Jakarta sesuai dengan PERDA No.

6 tahun 2006 terkait dengan pengelolaan karya cetak dan karya rekam.

Itu kan hasil kearifan lokal bahwa itu di kelola di Dinas nah itu ada di

kuningan, nah itu wilayah saya melihat itu emang belum ada dan belum

dapat yang sebanyak di provinsi yang ada itu memang paling banyak di

provinsi yah kan memang aturannya seperti itu. Di sana di provinsi itu

dapat sebanyak 2 eksemplar setiap hasil karya orang-orang yang ada di

DKI ini di serahkan di perpustakaan provinsi DKI Jakarta nah itu rata

rata sih yang tercetak dan terekam. Nah apa semacam itu kearifan lokal?

Kalo yang lain emang kita kan mengikuti apa yang ada di regulasi dan

memang Dinas yang mengelola seperti itu tuh.

P : Menurut ibu tuh seberapa penting sih koleksi kearifan lokal itu?

SS : Oh penting, penting loh karena kita kan punya potensi, kalau dilihat

potensi kita yang ada di DKI Jakarta ini potensi banget pertama untuk

menambah koleksi kedua mengurangi dari sisi penganggaran APBD

dengan adanya koleksi-koleksi itu ada yang tidak kita bisa beli ada yang

hanya tidak diperjual belikan tapi dapat disitu, untuk menambah

Page 115: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

2

kekahasanahan informasi menambah informasi yang tadinya kita tidak

punya menjadi punya, mengurangi pengeluaran APBD. Ketiga kalo

APBD kan ada tahun-tahunnya harus nunggu dulu nah kalo itu kan tidak

karena itu kewajiban setiap penerbit setiap pengarang buku, wajib

menyerahkan karya nya ke pemerintah DKI. Nah pemerintah

diuntungkan. Saya melihat itu penting banget kalo di wilayah ada seperti

itu bisa di garap seperti itu, tapi adanya di provinsi. Nih kita ini kan gini

kalo kearifan lokal itu ada sudah diatur sama Perda itu sama aturan gitu,

nah itu kan sudah mengikat itu setiap komunitas mengeluarkan produk

apapun entah tercetak maupun bukan tercetak harus ada regulasi nya

yang mengatur. Yang baru ada sekarang yang tercetak, yang terekam,

koran, majalah segala macem tuh. Kalo emang menjadi seharusnya sih

termasuk contoh eee suatu komunitas mengeluarkan kaya di Jakarta

Barat ini kan itu ada tempat pengelolaan eee apa yahh kalo Jakarta Barat

ini terkenal dengan taman apa sih ini di taman sih kalo di Jakarta Barat

ini. Saya belum pernah dapet dan belum kesana caranya mengelola taman

itu yang bagus itu seperti apa sih. Kan terkenal itu taman di Jakarta Barat

ini, mengelola taman segala macem seperti apa. Kalo itu cara mengelola

taman dengan baik dan bagaimana cara menghasilkan buah dengan bagus

dan berproduksi itu itu kita belum dapat nah itu kan termasuk kearifan

lokal yaitu cara mengelola apa tuh apa sih minuman bukan bir pletok yah

itu mah kan memang ada tapi ada kekhususan di Jakarta Barat itu ada.

Jakarta Barat itu tidak di miliki Jakarta utara nah itu kan ada

kekhususannya gitu itu memang kita kearah sana. Tapi di provinsi udah

dalam udah ada karena itu ada regulasinya.

P : Tadi kan menurut ibu penting yah, nah di sini tuh ada ngga sih bu kaya

bukti atau koleksi kearifan lokal di sini tu ada apa ajah.

SS : Pentingnya itu gini, ada di bawah nah yang ada di sini itu rata-rata hasil

pembelian hasil pengadaan memang kearifan lokal ini menjadi PR nya

kita mulai ke depan bahwa itu ga di kelola dengan baik nah umpama nanti

ke depan ini komunitas itu tidak, kan kita harus menjemput bola dimana

Page 116: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

3

komunitas itu kan menghasilkan produk biasanya cara memproduksi apa

tulisan segala macem nah kita memang harus menjemput bola. Nah ini

menjadi PR nya kita semua khusus untuk mengumpulkan menjadi apah

bahan informasi yang menjadi sangat penting. Kan bahan informasi ini

sangat susah emang dan mungkin yang tercetak nah sekarang ini ada

kecendrungan kalo anak zaman sekarang itu kan tinggal liat di gadget liat

di google pencet apa langsung keluar apa nah kita pengin itu yang

tercetak meskipun itu di tulis dengan sangat sederhana. Nah itu juga kan

menjadi apa bagian dari literasi ke depannya itu kita akan, saya sih sudah

waktu satu tahun kemarin udah sempat memikirkan bahwa di Jakarta

Barat nih apa yah yang istimewa, karena kan memang perpustakaan lima

wilayah ibu kota kan punya nah kalo kita punya seperti itu ajah akhirnya

gada yang istimewa kita harus punya informasi yang kita olah dan akan

di butuhkan sepanjang hayat nah itu lah yang dinamakan fungsi

perpustakaan. Nah itu lah fungsi perpustakaan sepanjang hayat. Kan itu

PR nya kita semua.

P : Kalo kaya kebijakan resmi tentang koleksi kearifan lokal itu sendiri ada

ngga sih bu?

SS : Ehmmm kalo itu kita belum buat karena kan di wilayah itu kan punya

induk nah induknya kan ada di Dinas, nah kalo Dinas itu kan turunannya

wilayah kota nah memang harus Dinas yang mengurus. Karena untuk

mengeluarkan regulasi itu harus yang bisa mempunyai tangan

mempunyai kekuatan, bukan ga punya kekuatan hukum karna kan kita

ada aturannya gitu untuk menandatangani itu kan eselon II nah di wilayah

ini kan itu eselon III. Jadi untuk mengeluarkan mengusungkan bahwa

kearifan lokal ini ada di ke 5 wilayah kota, misalnya nah umpama Jakarta

Barat keunggulannya apa nih yang mau di angkat jangan semua issu

jangan semua permasalahan perlu di angkat gituh. Pertama Jakarta Barat

kalo mau di angkat kebetulan kan kita dekat dengan daerah bandara

internasional gitu mungkin transportasinya gitu jadi kita fokus satu

permasalahan. Jakarta timur misalnya apa gitu jadi kelima wilayah ini

Page 117: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

4

fokus dengan satu permasalahan itu masing-masing kita mengangkat issu

nah issu apa yang paling penting nah kita memang harus dorong seperti

itu yah mudah mudahan ke depan kita akan mendorong Dinas untuk

mengeluarkan kebijakan paling engga itu lah yang bisa kita pake untuk

di wilayah kota. Oh utara udah masalah kelautan nah udah tentang

kelautannya ajah gitu nah kearifan lokal nya kealutan itu umpama kalo

ada pertanyaan jadi ada spesifikasi ada kekhususannya gitu kita akan

mendorong kesitu

P : Kalo tujuan dari koleksi kearifan lokal itu sendiri gimana bu?

SS : Nah jadi kan gini itu tadi udah saya bilang, kan gini ehhh kita kan fungsi

perpustakaan seperti apa pertama kita kan sebagai pemberi sumber

informasi kalo ada yang menanyakan informasi ini oh bisa di tanyakan

di perpustakaan. Kearifan lokal ini bisa muncul bisa kita kumpulkan

bahan-bahannya kalo ada aturan atau kita ujug-ujug pasti orang ngga

akan percayalah seumpama ehhmmm buat apaan itu nah biasanya hasil-

hasil seperti itu kalo tidak ada. Kita kalo mau bikin mau ngumpulin

tulisan seperti apa kan harus ada ininya dulu harus ada perintahnya dulu

seumpama ada perintah atau ada keinginan kita untuk mengetahui apa sih

potensi apa sih yang mau kita kembangkan di Jakarta Barat ini nah harus

ada dari situ dulu, yah memang sih harus muncul dari kita dulu bukan

dari atas dari bawah gituh dari kita apa yah oh ini nih yang bisa kita garap

di wilayah nih kita mengajukan kita bersurat kita mengajukan tolong di

buat regulasinya di buat laporannya kita pengin bikin kearifan lokal

tentang ini di Jakarta Barat nah itu menjadi sangat penting karena itu tadi

tujuan adanya perpustakaan kan pendidikan sepanjang hayat. Nah kalo

dikaitkan itu tadi itu kan ngga akan hilang kalo kita udah punya anak

cucu kita kedepan pasti akan lihat oh dulu hasil garapan dulu tahun segini

nih seperti ini tahun ke depan kan kita tidak lagi ngomongin nulis pake

kertas mungkin ngga lagi dengan sekarang dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi nah tapi dengan tulisan tangan hasil

Page 118: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

5

penelitian hasil cetakan udah pasti kita butuhkan itu sejarah akan

berbicara itu lah fungsi dan peran perpustakaan.

P : Jenis koleksi yang ada di Sudinpusip Jakarta Barat itu apa aja sih bu

tentang kearifan lokal?

SS : Nah tadi kan udah di bicarakan masalah kearifan lokal kita kan sekarang

kan masih punya cita-cita nah kalo cita-cita jangan semua issu kita angkat

gitu, misalnya dari 9 golongan 9 klasifikasi yah jangan kita ikutin gitu

yang terkait wilayah Barat ajah apa transportasinya, apa kerajinan

tangannya yang mau kita angkat nah itu yang mau kita angkat. Kalo

semua mau kita ini biar kita bagi 5 wilayah kota dan untuk itu harus

duduk bareng. 5 wilayah kota kan ada Jakarta Barat ada Jakarta selatan

nah umpama Barat mengangkat issu masalah apa nanti kan lama lama

kita jadi punya semua di 5 kota wilayah di 9 di klasifikasi yang ada. Nah

sekarang yang kita miliki sekarang dan itu ada semua di bawah kan kita

bagian dari perpustakaan umum itu semua harus ada.

P : Koleksi itu kan ngga cuma buku yah bu, iya kaya misalnya ada foto

tentang Jakarta tempo dulu, atau kaya lebih kekhusus gitu kan walikota.

Nah walikota Jakarta Barat apakah ada foto atau apa gitu?

SS : Di Jakarta Barat ini saya jujur ehh ini tadi kembali lagi namanya koleksi

itu kan ada yang berupa buku ada yang berupa cetakan ada foto ada

gambar ada lukisan ada lukisan baru ada lukisan sekarang gitu kita

emang udah terpengaruh dengan dunia ilmu teknologi dan informasi.

Akhirnya berkembang oh itu ngga penting ada pas kita lihat di youtube

ini ketemu. Kita, saya punya program ke depannya ini mudah-mudahan

saya masih ada di sini koleksi foto itu kan kita punya cuma kadang kan

kebijakan ini kan ada yang ga pengen di tempel ada yang pengen di ini

akhirnya di taro. Kantor ini kan udah di bangun kantor baru itu 5-6 tahun

yang lalu tadinya waktu punya yang lama itu lengkap koleksi foto,

namanya Jakarta tempo dulu ada, nah sekarang saya gatau deh orang-

orang kemarin itu di taro dimana. Nah sebenernya sejarah itu yang

Page 119: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

6

tadinya harmoni seperti apa yang tadinya tanah abang seperti apa ini kita

punya. Gambar-gambar itu kan bagian dari koleksi nah itu hilang semua

pas pergantian. Nah ada yang bagus dan tidak bagus kalo kita pergantian

penjabat itu kan ada yang suka dan yang tidak suka kalo di tempel

macem-macem gitu itulah kekurangan pertama. Kedua saya melihat

mungkin kalo perlu di kasih ini juga katakan, tempatkanlah seseorang itu

sesuai dengan bakat dan kemampuan ilmu yang dia miliki kalo dia di

tempatkan suatu di tugaskan di eee di tugasi orang ga sesuai ilmu yang

dia miliki itu tadi. Nah saya melihat itu saya kan dulu pernah di sini itu

waktu kantor ini belum seperti ini gitu lengkap tapi pas saya balik lagi

kesini waduh hilang semua ini koleksi-koleksi terutama bukan yang

bukunya bukan yang tercetaknya yah itu koleksi foto. Tadinya ada, tapi

saya ga berani bilang kalo itu ada.

P : Berarti kalo kaya foto-foto itu tadinya ada?

SS : Tapi sekarang foto-foto itu di provinsi ada

P : Kalo kaya miniatur atau apa gitu bu?

SS : Tidak ada

P : Kalo unit khusus atau SDM koleksi kearifan lokal di sini

SS : Ngga ada, kan tadi saya dari awal udah bilang bahwa kearifan lokal kita

belum nah untuk itu ngga harus ada orang khusus kalo yang ngolah buku

ada di belakang ada. Ngolah buku, buku cetak buku ajah koleksi tercetak

ajah.

P : Faktor-faktornya apa bu, kenapa bisa ngga ada unit khusus?

SS : Di struktur organisasi, kita kan bicara tentang struktur organisasi kalo

kita ujug-ujug tau taunya ada di situ bahwa ada kearifan lokal itu harus

ada bagiannya itu mungkin bagian dari yang harus di kerjakan, tapi

belum ada umpama kepala seksi khususnya umpama yang menangani

Page 120: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

7

khususnya orangnya nah kearifan lokal ini adanya di Dinas di wilayah

emang kita belum, bukan belum punya ada tapi belum optimal.

P : Oh berarti kan tadi ngga ada yah bu, ngga ada unit khusus kalo misalnya

kaya peneliti, wartawan mau mencari informasi tentang Jakarta atau

khusus Jakarta Barat?

SS : Engga, gini kita arahin ke Dinas kan perpustakaan perannya seperti apa

sih kalo ga ada disini yah kita bisa arahin ke Dinas, yang ga benar itu kita

tidak bisa memberikan informasi di Dinas. Itu ada semua di kuningan itu

ada semua koleksi dari kapan itu ada semua nyarinya di kuningan lantai

8.

P : Kalo kaya tentang lebih kekhususannya Jakarta Baratnya bu, kaya

misalnya ingin mengetahui tuh walikota Jakarta Barat dari awal sampai

sekarang gitu?

SS : Kan gini ehh kan kita di perpustakaan ada 2 orang tua kebetulan

perpustakaan ini tidak menginduk ke walikota kita, kita menginduknya

ke Dinas yang memberikan anggaran itu di Dinas, nah kita tuh PA

perpustakaan nya pengguna anggarannya ini itu ada di Dinas Kepala

Dinas bukan PA nya di walikota. Tapi walikota bisa memerintahkan kita

secara administrasinya kita ada di walikota administrasinya Jakarta Barat

tapi secara operasionalnya ada di Dinas nah untuk itu memang kita tidak

me apah kedaerahaannya kan ada di walikota menceritakan ada

bagiannya di bagian umum umpama walikota Jakarta Barat ada berapa

kecamatan ada berapa kelurahan dia menceritakan ada berapa RW nanti

ada di walikota gitu walaupun secara lisan saya bisa ajah menjawab

masalah administrasi nya di walikota untuk administrasi pasti orang sana

lah yang jauh lebih mengetahui meskipun saya sendiri bisa menjawab.

P : Kalo ruangan khusus tentang koleksi kearifan lokal ada ga?

SS : ngga ada

Page 121: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

8

P : Berarti itu di campur dengan koleksi lain yah bu, kenapa bisa di campur

gituh bu?

SS : Iyah, ya arena tadi kan itu kita tidak menciptakan adanya di bawah itu

kan referensi nah sebenernya ini kan bukan tidak ada, ada di referensi

umpama nih ada dari UKM mengeluarkan produk apah dengan buku apa

maka informasi seperti itu kita taronya di ruangan referensi itu, tujuannya

dibaca umpama kalo ada orang meneliti, hanya bisa di lihat tidak bisa di

bawa pulang hanya boleh baca di situ buku buku khusus nah ada itu di

lantai 2. Nah sebenarnya kearifan lokal itu ada di situ. Nah kalo pas ada

institusi atau komunitas yang menyerahkan koleksi nah kita taronya di

situ nah ada aturannya ada di bawah itu ada cuman ga lengkap. Saya kalo

bicara kalo ga lengkap kaya ga pede gituh ngomongnya.

P : Metode kaya pengembangan koleksi yah bu, jadi kaya pengadaan koleksi

kearifan lokal tuh caranya apa ajah bu?

SS : Kan caranya itu pertama tukar informasi, kedua dengan dapat hadiah

ketiga itu dengan beli. Yah ketiga itu yang kearifan lokal biasanya

komunitas yang memberikan karena dia kan ada kepentingan di situ

umpama dia memproduksi sesuatu nah barangnya itu gimana dia bisa di

ketahui orang banyak kalo tidak di taro di tempat-tempat yang strategis.

Contohkan kita bagian dari layanan publik itu biasanya dia sendiri yang

menyerahkan kalo kita harus punya yah kita beli dengan cara beli yang

paling gampang

P : Kalo yang membeli itu apa ada berita acara tanda terima?

SS : Ada, semua pengeluaran yang dari APBD harus ada tanda terima barang

kedua itu ada berita acara. Semau-mau berapapun nilainya itu kalo ada

pengeluaran dari APBD itu harus ada berita acara dan serah terima

barang.

P : Kalo dari hadiah/sumbangan itu kan bisa dari Dinas atau dari komunitas

itu kita kaya kirim proposal atau mereka yang ngasih langsung?

Page 122: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

9

SS : Iyah bisa, Engga kan gini biasanya kan ada kaya donatur kan kita tau ada

donatur di situ kan ada informasi kalo dengan cara jemput bola kita yang

menjemput kita yang bersurat kita yang ngambil kita yang bawa kesini

kita olah dan segala macem tapi banyak juga yang nganterin kesini. Ada

yang nganterin yah tergantung manusia nya tuh kan kadang-kadang kalo

ada banyak buku numpuk banget di rumahnya buat apah dia naro maka

akan di serahkan ke perpustakaan dan masih banyak cara. Kita pengen

contoh kaya waktu berapa bulan yang lalu kita butuh Qur’an nah Qur’an

itu tadinya untuk kita disini nah ga lama ada peresmian masjid hasyim

asyari di Daan mogot kita butuhkan itu Qur’an kita bersurat kesana kita

bersurat ke MUI Jakarta Barat. Di MUI di jawab bahwa ini tidak ada di

MUI Jakarta Barat melainkan di MUI tingkat provinsi akhirnya kita

kesini kita ambil Qur’an nya dari bukunya itu kita sumbangin lagi ke

masjid. Jadi tidak harus di taruh di sini dari orang kita serahin lagi ke

orang untuk pemanfaatannya gituh.

P : Kalo kita minta bersurat itu biasanya ke instansi mana aja bu?

SS : Kan instansi biasanya yang mengeluarkan, itu kan ketauan contoh yang

mengeluarkan produk contoh UKM kedua eehh ini kementrian agama

seperti itu. Nah kalo undang-undang biasanya di anterin pake tanda

terima itu gituh sih, biasanya ada surat jalannya.

P : Kalo dari Dinas?

SS : Biasanya ada yang nganterin atau ada yang bilang oh aturannya ini

bersurat dulu, yah kita ikutin ajah gituh, kalo koleksi seperti itu gimana

kepentingan kita kalo kepentingan kita benar-benar mendesak harus

punya dan segala macem kita pake surat kesana paling kita jemput gitu.

P : Kalo anggaran khusus untuk pengadaan koleksi kearifan lokal bu?

SS : Engga ada, kalo koleksi umum masih ada kalo kearifan lokal ngga ada.

Kalo kearifan lokal ini kan ngga tau yang namanya beli buku itu kita kan

Page 123: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

10

harus lihat di katalog nah kan di katalognya ngga ada. Nah aturan nya

yang sekarang kita kalo mau beli buku kan yang harus ada di katalog.

P : Kenapa sih bu ngga ada anggaran khusus?

SS : Bukan ngga ada, kita kan mau beli buku kan itu usulan tahun kemarin

bukan tahun ini bukan tahun ini baru ngajuin duitnya beli buku tahun ini

usulan tahun 2016 nah kita harus liat di internet kalo di publish di internet

data-data buku yang kita butuhkan itu ada kita beli. selama itu, ini kan

aturannya kalo beli buku pertama harus tahun 2015 atau 2016 kalo buku-

buku kearifan lokal tahun 2010 atau 2012 yah ngga terpilih sama kita

karena tidak sesuai dengan SOP yang kita mau, kalau kearifan lokal itu

cetakannya tahun 2015 atau 2014 paling sedikit. Kita ambil pertama itu

cetakannya kedua itu harganya kita kan dalam mengajukan anggaran

buat membeli buku kan harga serendah-rendahnya 40.000-80.0000 kalo

harganya termasuk dalam angka itu yah bisa kita beli, kedua di sukai

oleh masyarakat ga di minati oleh masyarakat ngga kalau tidak diminati

walau itu bukunya baru tidak kita beli. Ada ga pertanyaan dari

masyarakat mana kearifan lokal ini. Kalau tidak diminati masyarakat kita

ngga beli kita harus ikutin keinginan masyarakat.

P : Kendalanya bu yang menghambat atau yang dihadapi dalam

pengembangan koleksi kearifan lokal?

SS : Kalau karena kearifan lokal kita harus punya kalau kita harus

menggugurkan kita harus punya koleksi itu, yah tidak termasuk kedalam

kategori koleksi yang kita beli. Yang kita beli pertama tahun terbitannya

harus terbaru pertama itu cetakannya, kedua harganya harus masuk

ketiga sebelum kita mengajukan itu di katalog itu harus di publish di

internet itu bukan kendala kecuali kita beli buku ketengan. Umpama nih

kalo saya datang ke Dinas apa ada buku tentang kearifan lokal kita beli

di situ ga pake APBD kalo APBD aturannya udah ada, aturan mainnya

udah ada oh harus ngikutin harga katalog nah kalo nilainya seumpama

100.000 kita ngga akan beli karena di plafon anggarannya nilai

Page 124: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

11

serendahnya 40 dan setingginya 80 nah itu juga menjadi kendala buat

kita yang tadinya ingin beli buku jadi ngga jadi beli buku paling yah saya

ngeluarin yah dari kocek sendiri itu solusinya seperti itu.

P : Menurut ibu apa sih yang perlu di tingkatkan atau di perbaiki agar

pengembangan koleksi kearifan lokal lebih baik atau bisa berjalan?

SS : Pertama gini orang yang mau cetak orang yang mau buat kearifan lokal

itu harus buat buku terbaru karena yang kita fokus itu kan pasti

masyarakat kan kalo tahunnya jebot ih buat apa itu yang pertama itu

tahun. Yang kedua harga, karena tau sendiri sekarang kaki kanan kaki

kiri itu udah ada di penjara begitu orang menggiurkan dalam pengadaan

pembelian buku. Ketiga regulasinya, nah sekarang emang dalam

aturannya ada PP nya bahwa pengiriman buku udah gratis katanya, tapi

kan itu kata presiden tapi nyatanya di lapangan seperti itu masih tetap

pengiriman buku segala macam yah selanjutnya produk apa yang mau di

ini contoh kearifan lokal tuh apa ajah gitu, contoh kearifan lokal itu apa

ajah sih jenisnya kearifan lokal nah itu jenisnya apa ajah oh itu termasuk

jenis kearifan lokal satu dua tiga empat sampai 50. Nah kita contreng oh

ini masuk kedalam kearifan lokal. Kalo buku kearifan lokal itu kan kaya

dari peraturan tata tertib persyaratan kalo mengurus IMB seperti apa

biasanya pemerintah kota yang menerbitkan itu yang mengeluarkan

SKPD yang bersangkutan contoh kaya Dinas perumahan contoh mau

gurus tanah mau ngurus IMB itu berapa lama itu dia akan mengeluarkan

produk itu dan mengeluarkan buku satu buku satu semacam kita bilang

booklet ini kalo saya bilang kaya ga dianggap apa apa. Umpama Dinas

kehuatanan dan kelautan dia kan punya produk punya buku nah dia tidak

jual itu kita yang jemput nah itu adanya di bawah nah itu kita tidak

mengolah. Karena kebiasaan kita dalam mengeluarkan produk kan

fungsinya ini kan untuk bahan sosialisasi gimana orang mau tau kalo di

taruh di situ ajah umpama di cetak seratus di taro ajah meskinya di bagiin

di perpustakaan di taro gitu misalnya 50 nah seperti itu kita akan jemput

bola karena ini fungsi melestarikan bahan pustaka.

Page 125: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

12

P : Berarti yang pertama yang harus di perbaiki regulasinya yah bu

SS : Heem regulasinya nah ini apah apa yah kedisiplinan, kalo mengeluarkan

sesuatu kan kita tau kalo kita mempunyai tugas pokok contoh kaya Dinas

Pemakaman tugas pokok nya tuh seperti apa sih tapi gimana caranya kan

mereka mengeluarkan buku nah harusnya tuh buku-bukunya di kasih-

kasihin kan ke kita di bagiin ajah gitu contoh kalo ngurusin warisan

berapa nah itu kan kearifan lokal gituh seperti itulah yang belum kita

garap nah dengan saya adanya adek ini insya Allah kedepan nanti pas

adek kesini udah ada udah keliatan.

Page 126: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

1

Transkrip Wawancara

Informan : Dr. Tri Wahyuningdiah, M.Si.

Jabatan : Kepala Sudinpusip Jakarta Barat

Hari/tanggal : Rabu, 12 Juli 2017

Tempat : Ruang Kepala Sudin

Waktu : 15.30 WIB

P : Apakah ibu mengetahui koleksi kearifan lokal?

TW : Jadi itu kan koleksi yang terkait dengan buku-buku kan gituh kan, itu

adalah koleksi yang harus kita punyai gitu kan. Di situ juga kan ikut serta

dari para penulis lokal. Saya juga di bidang ini kan belum ini kan yah.

Biasanya ada asosiasi para penulis dan kerjasama dari para penerbit. Jadi

koleksi itu tuh koleksi kebetawian atau koleksi khusus, yang ada di

wilayah lokal yaitu Jakarta. Biasanya koleksi itu tuh bisa di promosikan

hingga merambah ke luar yah tergantung dari pada keaktivan dari kita yah.

Biasanya koleksi kearifan lokal itu di bawah asosiasi iyahkan asoasiasi

para penulis para penerbit. Koleksi kearifan lokal itu oh kaya pantun-

pantun betawi gituh yah, jadi kearifan lokal itu bukan hanya cerita-cerita

ajah yah kan.

P : Seberapa penting sih koleksi kearifan lokal itu bu?

TW : Wah itu sebetulnya bukan merasa seberapa penting yah itu semuanya serba

penting yah karena kita kan dasarnya dari sana kan, karena merupakan ciri

khas dari pada suatu wilayah. Karena sesuatu itu yang menarik yang bisa

di promosikan kemudian membawa dari pada nama dari lingkungannya

kemudian dari budayanya setempat. Jadi penting banget karena merupakan

ciri khas dari suatu daerah itu sendiri. Itu penting banget harusnya yah ada

di sini, yah boleh juga nih yah koleksi kearifan lokal sebagai masukan buat

saya. Memang harus ada suatu tempat juga kan untuk menonjolkan agar

Page 127: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

2

masyarakat tahu. Sejauh ini kan ok banget yah. Ada suatu kumpulnya

budaya betawi gitu yah kaya di situ babakan.

P : Di sini tuh ada ngga sih bu kaya bukti atau koleksi kearifan lokal di sini tu

ada apa ajah.

TW : Kalo buku-buku tentang Jakarta sih ada yah di bawah itu, memang harus

ada yah suatu tempat juga kan untuk menonjolkan agar masyarakat tahu.

Harusnya tuh ada tuh buku buku yang kita banggakan tuh ada tuh. Kaya

gitu tuh ciri khas kita tuh apah. Oh kaitannya dengan pariwisata harusnya

ada ciri khas kita tuh apa di perpustakaan. Ciri khas kita yang bisa jual tuh

apa, di Jakarta Barat nih apa yah yang istimewa, karena kan kelemahannya

juga gada tuh koleksi tentang khusus Jakarta barat. Itu jadi PR tuh mba.

Harusnya kita punya juga yah di suatu tempat. Menilai juga kan yah

pergantian suatu pejabat gituh ngga di lanjutkan lagi programnya. Kaya

nanti bisa tuh ketemu oleh para budayawan perlu ada seminar tuh mba bu

sarah tuh. Kita buat seminar tentang kearifan lokal iyahh tuh bisa kita

undang mahasiswa iya terutama media yah kemudian kominfo, pariwisata

terus suatu komunitas tentang budaya komunitas kebudayaan ada kan kaya

komunitas betawi itu kan punya ininya kan. Nah itu kita undang saya juga

pernah kan ngomong kaya gitu. Cuma kan gitu yah anggaran ngga ada

masa kita mau ngundang pake aqua doang. Nah terus kita mau bantuan,

bantuan kemana. Jadi yah paling dari kita ke kita. Tetap kita pikirkan apa

sih yang mau kita tonjolin. Udah deh abis ini kita mau bikin deh. Kaya

Jakarta tuh apa sih yah paling juga kan ondel-ondel.

P : Kalo kebijakan bu, kebijakan terkait koleksi kearifan lokal itu bu?

TW : Nah itu dia, eeeh yah mungkin sampai sekarang ini kita belum ada, taruhlah

satu perintah lah yah untuk kearah sana. Nah tandanya kan kita belum jadi

padanan perpustakaan yang baru. Tandanya sih belum ada seharusnya sih

jadi suatu PR buat kita dan kalo kemarin sih coba deh di himpun gimana

caranya kan agar perpustakaan kita ini harus hidup untuk buat anak cucu

kita kan. Berkaitan dengan seni budaya seni budaya gitu kan yah kebijakan

itu sih belum ada ehh ih sudah ada cuma kan termasuk dalam taraf

Page 128: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

3

persiapan dan pengumpulan bahan bahan gitu kan walaupun memang

selalu gubernur atau siapapun gitu kan bahwa di sini kebanggaan dari kota

yang kita tempati itu apah.

P : Kalo tujuan koleksi kearifan lokal bu?

TW : Kan udah jawab tadi pertama haha, jadi yah sebagai ciri khas suatu wilayah

dan untuk mengetahui potensi apa sih yang ada di Jakarta Barat ini. Biar

anak cucu kita juga bisa tahu koleksi tentang ini gitu.

P : Kalo jenis-jenis koleksi kearifan lokal itu apa?

TW : Tadi saya bilang apa, masih campur aduk sih di sini. Buku pantun, pantun

betawi gitu kan pantun anak anak. Harusnya pustakawan harus aktiv yah

yah iya harus aktiv trus Bu Rani tuh harus aktiv ga melulu, dia tuh harus

menciptakan. Seperti kita kan ada hutan kota tuh tanaman-tanaman

produktif seperti budaya selatan. Nah kalo di barat tuh gatau apa kaya

hutan kota ada taman kota ada hutan kota paling bedanya yah lebih gede

doang. Itu PR tuh mba.

P : Koleksi itu kan ngga cuma buku yah, iya kaya misalnya ada foto tentang

Jakarta tempo dulu, foto Jakarta atau khusus Jakarta Barat apakah ada bu?

TW : ini kan baru akan dibuat yah, baru di rencanakan yah nanti kedepannya lah.

Kalo dulu saya gatau yah, tapi kalo sekarang nih saya ga melihat yah kaya

koleksi-koleksi seperti itu. Kalo di Dinas ada yah.

P : Kalo unit khusus atau SDM yang mengelola kearifan lokal itu ada ngga

bu?

TW : Ngga ada sih kalo khusus, yah paling masih kepala seksi perpustakaan kalo

di sini yah, mungkin nanti kita akan minta bantuan yah temen-temen kita

atau nanti PJLP yah ikatan pustakawan, paling ngga kita harus

bergandengan tangan terus lah yah sama lurah sama camat juga. Karena

paradigma perpustakaan oh tempat buat ngadem gituh kan. Ngga ada

ketertarikannya kalo mba kan dari jurusan ilmu perpustakaan. Cuma

Page 129: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

4

kerjasama sama instansi terkait tuh yah agak sulit kan yah cuma kadang-

kadang tidak berpotensi, untungnya kita-kita ini orangnya pada ini hatinya

kuat tekanan batinnya kuat. Coba ajah kalo kita rapat rapat kita di ikut

sertakannya kan kadang-kadang absennya paling belakang gitu ga di

nomer satukan ini Oh harusnya kita harus maju. PR kita lagi nih.

P : Berarti memang ngga ada yah bu unit khusus di sini tuh tentang kearifan

lokal?

TW : Yah ngga ada, cuma kita masih serabutan bu sarah masih nanganin semua

nya gitu kan cuma nanti kedepannya memang harus ada entah UPT atau

apa. Tapi sekarang ini kalo DKI Jakarta juga kita akan mengurangi

nomenklatur dari pada pejabat, kaya misal di sini Kassi bisa akan berubah

lagi menjadi K2, jadi kan menciut nah orang kan belum tentu mampu.

Kaya saya gituh mampu ngga bisa ngga menangani 15 kasus gituh kan.

Yah kan kalo ada yang membantu lagi bu sarah kan kaya UPT atau apa

kan bagus akan lebih membantu lagi akan lebih mudah. Tindak lanjut dari

dinas kota yah harus kita bentuk gitu sih.

P : Faktor-faktor kenapa bisa ngga ada unit khusus bu?

TW : Yah gituh gini, perpustakaan ini kan kalo di lihat dari kasat mata kan

banyak yang tidak tertarik kan yah tertariknya kalo udah tahu kalau udah

paham kalo udah masuk kedalam oh iya ini manfaatnya. Kalo saya lihat

dari tupoksinya dari pimpinan pimpinan kaya saya kan. Kalo di dinas kan

di tangani oleh bu kadinnya kan yah kan dari pariwisata nah dia udah mulai

nih ini ini. trus akhirnya kabid kabid trus ke kasudin. Ini mau di bawa

kemana nih kaya kearifan lokal apa sih nih namanya yah kaya suatu

kegiatan lah yah yang harus bisa hidup jadi memang belom ada yang

menangani malah yang ada mau kita kurangin. Banyak kan pekerjaan-

pekerjaan tentang kearifan lokal gitu ternya banyak loh yah pekerjaan kita

tuh ngga sedikit

Page 130: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

5

P : Kalo kaya kearifan lokal tuh masyarakat, peneliti atau wartawan yang ingin

mengetahui tentang Jakarta atau khususnya tentang Jakarta barat di

Sudinpusip Jakarta Barat itu gimana bu?

TW : Oh kita kan Publikasinya kan melalui kominfo trus ada kita buat aplikasi-

aplikasi nya sendiri kan ada di Dinas gitu kan sekarang kan kita mainnya

kan udah gadget gituh kan. Kaya kita RPTRA udah bagus kan kegiatannya

udah 2 Sudin kan ruangan nya juga bagus kan besar yah.

P : Orang lain ingin mengetahui informasi tentang Jakarta atau Jakarta barat

itu gimana bu?

TW : Kaya di Dinas yah Pak Iwan tuh, kita kan tuh punya buku laporan yah kalo

Dinas kita juga penginnya gitu, kita juga penginnya gituh harusnya ada

sih.

P : Ruangan khusus itu kan ngga ada yah bu tentang koleksi kearifan lokal,

berarti koleksinya di campur yah bu?

TW : Itu tempat pengolahan buku-buku. Ngga kan, jadi belum rapih itu belum

kelar kaitan dengan klasifikasinya kaya tentang buku-buku sekolah, buku

SD, kegamaan. Kedepan kita akan buat karena itu juga teguran dari Kadis

semuanya blom tuh 5 wilayah juga belum. Yah paling ada koleksi yang

adanya di referensi atau di kelas kelas budaya, sejarah gituh yah.

P : Kalo cara pengadaan itu caranya pake apa ajah bu?

TW : Pengadaan kita lelang dulu kan harus dari pihak terkait supaya kita ngga

salah kalo kita ujug-ujug pengadaan kalo ngga ada duitnya kan percuma

juga. Saya bawa enjoy yah saya gitu kan bahasanya olahan itu harus lebih

bagus gitu kan. Caranya itu ada membeli sama sumbangan, membeli itu

dari APBD.

P : Kalo membeli koleksi kearifan lokal gitu ada berita acaranya gitu gasih

bu?

Page 131: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

6

TW : Mungkin kalo misalnya kaya buku tentang makanan-makanan khas betawi

kalo kaya bukan terbitan dari walikota kan itu berarti beli berarti ada berita

acaranya kan. Ada tanda terima barangnya.

P : Kalo terbitan dari walikota kaya peraturan-peraturan gitu kita ngajuin atau

di kasih bu biasanya?

TW : Biasanya di kasih sih dari walikota itu.

P : Kalo pengadaan sumbangan, biasanya sumbangan dari mana saja bu?

TW : Dari bank DKI, dari pusat, dari wilayah ada di PT apa gituh sumbangan

buku banyak kaya dari masyarakat greenvile kadang nawarin sekalian

bersihin kamarnya ohh banyak banget tuh buku-buku yah kadang kadang

gitu yah kaya gitu. Udah gausah banyak banyak buat bahan aku dehh.

P : Kalo anggaran khusus untuk pengadaan koleksi kearifan lokal bu?

TW : Engga ada anggaran khusus yah, yah anggaran yang dari APBD itu.

P : Kenapa sih bu ngga ada anggaran khususnya?

TW : Kan kalo kita mau beli buku, anggaran tahun ini yah buat pengadaan tahun

ini juga. Ngga gitu yah anggaran tahun 2016 yah anggaran untuk

pengadaan tahun 2017 gituh yah. Karena kalo dari anggaran APBD itu kita

harus sesuain sama katalog penerbit yah, nah di katalog penerbit itu belum

tentu ada buku tentang kearifan lokal. Pembelian juga di sesuaikan

berdasarkan range harga dan tahun penerbitannya harus yang terbaru

gituh.

P : Menurut ibu apa sih yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki agar koleksi

kearifan lokal bisa ada dan berkembang?

TW : Yah itu kan, ini baru mau dilaksanakan ke depannya kaya kita ngumpulin

komunitas, trus bertemu dengan budayawan-budayawan. Sama buat suatu

tempat lah yah yang mau kita tonjolin yang bisa kita jual lah katakanlah.

Page 132: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

7

P : Kalo kendala yang di hadapi bu dalam pengembangan koleksi kearifan

lokal?

TW : Harus ada tindak lanjut ada SK gubernur, walikota. Jadi kan itu adanya di

Dinas yah di wilayah tuh ngga ada, ngga ada nomenklatur bahwa wilayah

kota harus ada koleksi kearifan lokal dan lima wilayah itu juga ngga ada

yah.

P : Yang harus di perbaiki agar pengembangan koleksi kearifan lokal lebih

baik atau bisa berjalan apa bu?

TW : Yah sarana prasarananya yg belum memadai kayanya kelihatannya bagus

yah gedungnya gede yah padahal sih engga yah banyak yang harus kita

perbaiki. Pertama itu yah terus ngumpulin budayawan-budayawan, para

penulis, para penerbit untuk membahas koleksi kearifan lokal. Karena itu

yah kelemahannya itu ngga ada dan sulit sekali untuk menemukan koleksi

tentang budaya Jakarta khususnya Jakarta Barat. Mungkin kita juga perlu

membahas ini dan duduk bareng juga bersama lima wilayah kota. Kita juga

perlu UPT atau apalah agar pekerjaan-pekerjaan kearifan lokal lebih

mudah. Dan juga bagi para penulis lokal diharapkan bisa memberikan

koleksi terbitannya untuk di serahkan ke perpustakaan agar bisa tersebar

informasi didalamnya. Seperti itu ajah sih.

Page 133: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

Lampiran 9

Foto dengan Informan

Ibu Tri Wahyudingdyah Ibu Rany Widyahany

Ibu Siti Sarah

Bapak Rachman Abdul Rachman

Page 134: KOLEKSI LOCAL CONTENT PROVINSI DKI JAKARTA DI SUKU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36563/3/NOVI... · digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, kajian

BIODATA PENULIS

NOVI ANGGRAENI. Lahir di Jakarta, 25 November 1995.

Anak kedua dari dua bersaudara, Ayahanda Fajeri dan Ibunda

Mujiasih. Memiliki kakak perempuan yang bernama Fiqih

Wulandari. Saat ini, penulis bertempat tinggal di Jalan

Bungur I No. 103 RT 003/06 Kel. Periuk Jaya Kec. Periuk,

Kota Tangerang. Riwayat pendidikan bawah dan menengah

ditempuh di Kota Tangerang: SDN Periuk Jaya Permai (2007), SMPN 15 Tangerang

(2010), SMA Syekh-Yusuf Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (2013), kemudian

melanjutkan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ilmu Perpustakaan

(2017), dan menulis skripsi berjudul “Koleksi Lokal Content Provinsi DKI Jakarta di

Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Barat”. Semasa

kuliah penulis pernah aktif pada organisasi kemahasiswaan intra kampus yakni Senat

Mahasiswa (SEMA) Fakultas Adab dan Humaniora (2015-2016). Kemudian penulis

melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

Administrasi Jakarta Barat (2016), dan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa

Sukatani, Cisoka Kabupaten Tangerang (2016).