kode penyakit

76
I A00-A09 A00 A01.0 A01.4 A02 A03 A04 A05 A06 A08 A09 A02, A04, A07- A08 A15-A19 A15.0 A16.0 KODE ICD – 10

Upload: puskesmas-sungai-ayak

Post on 07-Aug-2015

2.317 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kode Penyakit untuk pelaporan Puskesmas

TRANSCRIPT

Page 1: Kode Penyakit

I

A00-A09A00

A01.0

A01.4

A02

A03

A04

A05

A06

A08

A09

A02, A04, A07- A08

A15-A19A15.0

A16.0

KODE ICD – 10

Page 2: Kode Penyakit

A 15.1 – A 16.2

A16.3 -.9

A17.0

A18

A19

A20-A29A20

A22

A27

A30-A49A30.0

Page 3: Kode Penyakit

A30.5

A33

A35

A36

Page 4: Kode Penyakit

A37

A39

A40-A41

A50-A64A50

A51

A54

A65-A66A66

A70-A74A71

Page 5: Kode Penyakit

A80-A89A80

A82

A87

A90-A99A90

A91

A92.0

Page 6: Kode Penyakit

B00-B09B00

B01

B05

B15-B19B15

B16

B17-B19

B20-B24B20-B24

B25-B34B26

B50-B64

Page 7: Kode Penyakit

B50

B51

B52

B53.0

B53.8

B54

B65-B83B74

B76

B77

B79

B80

B85-B89B86

IIC00-C14

C15-C26

C30-C39

C50

C51-C58C53.9

Page 8: Kode Penyakit

C54.9

C56

C60-C63C61

D10-D36D36

D37-D 48D48

IIID50

D53.9

D51-D58, D60, D62-D64

IVE14

E40

E41

E42

E43

E44

E45

E46

E50

E66

E86

VF19

F20.9

Page 9: Kode Penyakit

F23

F25

F32

F45

F48

F79

VIG00

G40-G41

G43-G44

G98

VIIH10.9

H16.9

H25

Page 10: Kode Penyakit

H26

H40

H52

H54

H57-H59

Page 11: Kode Penyakit

VIIIH60

H65

H66

H70

H72

H93

IXI10

I15

I20

Page 12: Kode Penyakit

I21

I23-I25

I26

I50

I 63

I 64

I 65-I69

I 84

I 95

I 99

X

J00-J06J00

J01

J02

J03

J04

J06

Page 13: Kode Penyakit

J09-J18J09

J10-J11

J18.0

J12-16, J18.9

J20-J22J22

J30-J99J 30.3

J 32

J36-J39

J40

J45

J46

J47

Page 14: Kode Penyakit

J84.9

XIK02

K04

K05-K06

K07

K08

K09

K25

K29.9

K 30

K35

K36

K40

K41

K42

K63

K76

Page 15: Kode Penyakit

K92

XIIL01

L02

L23-L25

L30.9

L98.

XIIIM10

M13

M54.5

M79.0

M79.1

M79.2

XIVN04

Page 16: Kode Penyakit

N17

N20-N21

N23

N30

N 34

N40-N42

XVO00

O03

O04

O05

O10

O13

Page 17: Kode Penyakit

O14.0

O14.1

O15.0

Page 18: Kode Penyakit

O15.1

O15.2

O15.3

O16

O21

O24

O25

O42

O46

O63

Page 19: Kode Penyakit

O68

O72

O80

XVIP05

P 07

P21

P22

P29

P 50

P 55

P 58

P 59

P 95

XVIIQ 35

Q 36

Q 37

Q 38

XVIIIR 10

R 15

Page 20: Kode Penyakit

R 33

R 50

R 56

R 68

XIXS00-S09

S10-S19

S20-S29

S30-S39

S40-S49, S50-S59, S60-S69

S70-S79,S80-S89, S90-S99

S42, S52, S62, S82, S92, T10,T12

T00-T07

T20-T32

T36-T50

T51 – Tt50

T61, T62

T60

XXIIU04

Page 21: Kode Penyakit

JENIS PENYAKIT

PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU

PENYAKIT INFEKSI USUSKolera

Demam tifoid

Infeksi salmonela lainnya

Shigelosis; Disentri Basiler tidak Spesifik

Infeksi usus karena bakteri lainnya tidak spesifik

Keracunan makanan karena bakteri lainnya

Amubiasis, Disentri Amuba

Infeksi virus dan Infeksi usus tertentu lainnya

Diare dan Gastroenteritis

Penyakit infeksi usus lainnya

TUBERKULOSISTuberkulosa Paru BTA (+) dengan/tanpa pemeriksaan bi

Tuberkulosis paru klinis

Demam paratifoid,  tidak Spesifik

Page 22: Kode Penyakit

Tuberkulosis paru lainnya

Tuberkulosis alat nafas lainnya

Meningitis Tuberkulosa

Tuberkulosis organ lainnya

Tuberkulosis Miliaris

PENYAKIT INFEKSI BAKTERI HEWANPes/Sampar

Antraks

Leptospirosis

INFEKSI BAKTERI LAINNYAKusta I/T (MB)

Page 23: Kode Penyakit

Kusta B/L (PB)

Tetanus Neonatorum

Tetanus lainnya

Difteria

Page 24: Kode Penyakit

Pertusis/Batuk rejan

Infeksi Meningokok

Septisemia

PENYAKIT INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI HUBUNGAN SEKSUALSifilis kongenital/bawaan

Sifilis dini

Infeksi Gonokok

PENYAKIT SPIROKAETAL LAINNYAFrambusia

PENYAKIT LAIN KARENA CHLAMYDIATrakoma

Page 25: Kode Penyakit

INFEKSI VIRUS PADA SUSUNAN SARAF PUSATPoliomielitis akut

Rabies

Meningitis karena virus

DEMAM BERDARAH VIRUS dan DEMAM VIRUS DITULARKAN OLEH ARTROPODADemam Dengue

Demam Berdarah Dengue

Chikungunya

Page 26: Kode Penyakit

INFEKSI VIRUS DENGAN LESI KULIT DAN MEMBRAN MUKOSAInfeksi herpesvirus (herpes simplex)

Varisela/Cacar Air

Campak

HEPATITIS VIRUSHepatitis A akut (klinis)

Hepatitis B akut

Hepatitis Virus lainnya

PENYAKIT VIRUS GANGGUAN DEFISIENSI IMUN PADA MANUSIA

PENYAKIT VIRUS LAINNYAParotitis (Gondong)

PENYAKIT DISEBABKAN OLEH PROTOSOA

Penyakit  HIV /AIDS

Page 27: Kode Penyakit

Malaria karena plasmodium Falsiparum (Malaria Tropika)

Malaria karena plasmodium Vivaks (Malaria Tertiana)

Malaria karena plasmodium malaria

Malaria karena Plasmodium ovale

Malaria terbukti secara parasitologik tidak terklasifikasik

Malaria Klinis

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH CACINGFilariasis

Penyakit Cacing tambang

Askariasis (Penyakit Cacing Gelang)

Trikhuriasis (Penyakit Cacing Cambuk)

Enterobiasis

PEDIKULOSIS, AKARIASIS & GANGGUAN OLEH KUTU LAINNYASkabies

TUMOR GANAS/NEOPLASMA GANASTumor Ganas bibir, rongga mulut, faring

Tumor Ganas saluran pencernaan

Tumor Ganas sistem pernafasan dan alat di dalam rongg

Tumor Ganas Payudara

TUMOR GANAS ALAT KELAMIN WANITATumor Ganas Leher Rahim

Page 28: Kode Penyakit

Tumor Ganas Korpus rahim

Tumor ganas indung telur

TUMOR GANAS ALAT KELAMIN PRIATumor Ganas Prostat

Tumor Jinak Lainnya dan tidak spesifik tempatnya

TUMOR TERTENTU ATAU TIDAK DIKETAHUI PERILAKUNYATumor tertentu atau tidak diketahui perilaku lainnya, tem

PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN)Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi Gizi

Anemia lainnya

PENYAKIT KELAINAN ENDOKRIN, GIZI DAN METABOLIKDiabetes Mellitus tidak spesifik

Kwasiorkor

Marasmus

Marasmik-Kwasiorkor

Kurang Kalori Protein Berat tidak Spsifik

Kurang Kalori Protein Sedang dan Ringan

Gangguan pertumbuhan karena kurang kalori portein

Malnutrisi protein dan kalori tidak spesifik.

Kekurangan Vitamin A

Obesitas

Deplesi volume (dehidrasi)

GANGGUAN JIWA DAN PERILAKUGangguan jiwa dan perilaku yang disebabkan oleh penggun

Skisofrenia

TUMOR   JINAK

Page 29: Kode Penyakit

Gangguan Psikotik akut dan sementara

Gangguan Skizoafektif

Episode depresif

Gangguan somatoform

Gangguan emosi (neurotik/psisomatik) lainnya

Retardasi Mental tidak spesifik

PENYAKIT SUSUNAN SARAFMeningitis bakterialis

Epilepsi

Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya

Gangguan lain pada Susunan Saraf yang tidak terklasifik

PENYAKIT PADA MATA DAN ADNEKSAKonjungtivitis

Keratitis

Katarak senilis

Page 30: Kode Penyakit

Katarak lain tidak spesifik

Glaukoma tidak spesifik

Gangguan Refraksi dan Akomodasi

Buta dan Rabun

Gangguan Mata dan adneksa lainnya

Page 31: Kode Penyakit

PENYAKIT TELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUSOtitis eksterna

Otitis Media Nonsupurativa

Otitis Media Supurativa tidak spesifik

Mastoiditis

Perforasi membran timpani

Gangguan telinga lain tidak spesifik

PENYAKIT SISTEM PEMBULUH DARAHHipertensi Primer (esensial)

Hipertensi sekunder

Angina pektoris

Page 32: Kode Penyakit

Infark miokard Akut

Penyakit Jantung Iskemik lainnya

Emboli paru

Penyakit Gagal Jantung (Decompensatio Cordis)

Infark serebral

Stroke, tidak menyebut perdarahan atau infark.

Penyakit Serebrovaskular tidak spesifik

Hemoroid (Wasir)

Hipotensi tidak spesifik

Penyakit Pembuluh darah lain tidak spesifik

PENYAKIT SYSTEM PERNAFASAN

PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS AKUTNasofaringitis Akuta (Common Cold)

Sinusitis Akuta

Faringitis Akuta

Tonsilitis Akuta

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesi

Laringitis  dan Trakeitis Akuta

Page 33: Kode Penyakit

Suspek Avian Influenza/ Flu Burung

Influenza

Broncho Pneumonia tidak spesifik

Pneumonia

PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH AKUT LAINNYAInfeksi saluran pernafasan bawah akut tidak spesifik

PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN LAINNYAAlergi Rhinitis akibat kerja

Sinusitis Kronik

Penyakit Saluran Pernafasan Bagian Atas lainnya

Bronchitis tidak ditentukan akut atau kronik

Asma

Status Asthmatikus

Bronkiektasis dan Bronkiolektasis

INFLUENZA  DAN  PNEUMONIA

Page 34: Kode Penyakit

Penyakit Jaringan Interstitial Paru lainnya

PENYAKIT SISTEM PENCERNAKANKaries gigi

Penyakit Pulpa dan jaringan Periapikal

Penyakit Gusi, jaringan Periodontal dan tulang alveolar

Kelainan dentofasial termasuk maloklusi

Gangguan Gigi dan jaringan penunjang lainnya

Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainn

Tukak Lambung

Gastroduodenitis tidak spesifik

Dispepsia

Apendisitis Akuta tidak spesifik

Apendisitis lainnya

Hernia Inguinalis

Penyakit Usus Halus lainnya

Penyakit Hati lainnya

Hernia  Femoralis

Hernia  Umbilikalis

Page 35: Kode Penyakit

Penyakit Sistem Pencernaan tidak spesifik

PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUBKUTANImpetigo

Abses, furunkel, karbunkel kutan

Dermatitis kontak

Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema)

Gangguan lain pada kulit dan jaringan subkutan yang tida

PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN IKATGout

Artritis lainnya

Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah)

Rematisme, tidak spesifik

Myalgia

Neuralgia dan Neuritis, tidak spesifik

PENYAKIT SISTEM SALURAN KEMIH DAN KELAMINSindroma Nefrotik

Page 36: Kode Penyakit

Gagal Ginjal Akuta

Batu sistem kemih(ginjal,ureter, saluran kemih bawah)

Kolik ginjal tidak spesifik

Sistitis

Uretritis dan sindrom uretral

Gangguan prostat

KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFASKehamilan ektopik (di luar kandungan)

Abortus spontan

Abortus atas indikasi medis

Abortus lainnya

Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan menja

Pre-eklamsia ringan

Page 37: Kode Penyakit

Pre-eklamsia sedang

Pre-eklamsia berat

Eklamsia selama Kehamilan

Page 38: Kode Penyakit

Eklamsia dalam proses Melahirkan

Eklamsia pada Masa Nifas

Eklamsia tidak spesifik (selama kehamilan atau persalina

Hipertensi Maternal

Muntah berlebihan selama masa kehamilan (Hiperemisis

Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) dalam keham

Kehamilan dengan malnutrisi

Ketuban Pecah Dini

Perdarahan Antepartum

Persalinan (Partus) lama

Page 39: Kode Penyakit

Persalinan dengan penyulit gawat janin

Perdarahan setelah persalinan

Persalinan tunggal spontan

KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA PERINATALPertumbuhan janin lambat dan malnutrisi janin

Gangguan yang berhubungan dengan pendeknya masa gestas

Asfiksia waktu lahir

Sindrome distres saluran pernafasan (RDS)

Gangguan kardiovaskuler yang berhubungan dengan mas

Kehilangan darah janin

Penyakit hemolitik pada janin dan bayi baru lahir

Jaundis pada bayi baru lahir disebabkan oleh hemolisis b

Jaundis pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh penyeb

Lahir Mati

KELAINAN BAWAAN, KELAINAN PEMBENTUKAN DAN KHROMOSOMCelah palatum (langit-langit)

Celah bibir

Celah palatum dengan celah bibir

Kelainan bawaan lain pada lidah, mulut dan faring

Nyeri pinggul dan perut

Inkontinensia feses

GEJALA, TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN  LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI FIKASIKAN DI TEMPAT LAIN

Page 40: Kode Penyakit

Retensi urin

Demam yang tidak diketahui sebabnya

Kejang yang tidak terklasifikasikan di tempat lain

Gejala dan tanda umum lainnya

CEDERA, KERACUNAN DAN PENYEBAB EKSTERNAL LAINCedera pada kepala

Cedera pada leher

Cedera pada rongga dada (toraks)

Cedera pada paha, lutut, kaki bagian bawah, telapak kak

Fraktur tulang anggota gerak

Cedera pada daerah badan multipel

Luka bakar dan korosi

Keracunan obat dan preparat biologik

Efek toksik bahan non medisinal (bukan obat)

Efek toksik bahan beracun lainnya yang dimakan sebag

Keracunan pestisida

PENYAKIT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELASSevere acute respiratory syndrome (SARS)

Penyakit Lain-Lainnya

Cedera pada perut, punggung, tulang belakang,  dan pinggul

Cedera pada bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan dan  telapak tangan

Page 41: Kode Penyakit

GEJALA  PENYAKIT

¨      Diare mendadak dan terus menerus, tidak disertai rasa sakit perut.

¨      Muntah terus menerus.

¨      Kotoran seperti cucian air beras, berbau amis.

¨      Dalam waktu singkat dapat terjadi dehydrasi dan menimbulkan syok.

¨      Pemeriksaan laboratorium ditemukan Vibrio Cholerae di tinjanya.

¨      Gejala Umum :

¨      Sakit kepala, lemah, tidak ada nafsu makan, demam selama 2-3 minggu

¨      Demam Tifoid adalah Infeksi Usus yang disebabkan olehSalmonella Typhi.

¨      Gejala Umum :

¨      Sakit kepala, lemah, tidak ada nafsu makan, demam selama 2-3 minggu.

¨      Demam Paratifoid adalah Infeksi Usus yang disebabkan olehSalmonella Paratyphi.¨      Diare, mual, muntah, pusing dan nyeri perut.

¨      Diare dengan tinja berdarah dan berlendir.

¨      Diare, mual, muntah, Kejang / kaku perut.

¨      Diare, sering muntah dan panas, sakit perut, sakit kepala

¨      Diare, mual, sakit perut, tinja bercampur darah dan lendir.

¨      Anus terasa pedih.

¨      Diare dan Demam.

¨      Penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari melembek hingga cair serta bertambahnya frekuensi buang air besar (lazimnya tiga kali atau lebih dalam sehari).

¨      Diare, mual, muntah, Kejang / kaku perut.

¨      Penyakit Tuberkulosa Paru yang di diagnosa dengan pemeriksaan sputum (secara bakteriologi dan histopatologi) positif mengandung bakteri tuberkulosa.

¨      Gejala yang mungkin ada pada penderita adalah :

p  Batuk berdahak 3 minggu atau lebih, tidak sembuh dengan antibiotik

p  Pernah mengeluarkan dahak bercampur dengan darah.

p  Mengalami sesak nafas dan nyeri pada dada.

p  Nafsu makan berkurang dan Berat Badan menurun.

¨      Penyakit Tuberkulosa Paru yang tidak berdasarkan pada pemeriksaan secara bakteriologi maupun histopatologi.

Page 42: Kode Penyakit

¨

Gejala Umum Kusta :

Tanda-tanda Klinis Kusta MB :

¨      Gejala yang mungkin ada pada penderita adalah :

p  Batuk berdahak 3 minggu atau lebih, tidak sembuh dengan antibiotik

p  Pernah mengeluarkan dahak bercampur dengan darah.

p  Mengalami sesak nafas dan nyeri pada dada.

p  Nafsu makan berkurang dan Berat Badan menurun.

¨      Demam, penurunan berat badan, nyeri dada, berkeringat malam hari

¨      Tuberkulosa pada Selaput Otak.

¨      Gejala yang ada pada penderita Meningitis Tuberkulosa adalah :

p  Kesadaran yang menurun / tidak sadar.

p  Demam.

p  Sering diikuti dengan kejang pada seluruh tubuh.

¨      Penyakit Tuberkulosa yang terdapat pada organ lain selalin paru. Misal : usus, tulang, kelenjar lymphe.¨      Penyakit tuberkulosa yang menyerang pembuluh darah baik pada paru maupun organ lainnya.

¨      Penyakit ini ditimbukan karena Infeksi yang disebabkan oleh kuman/bakteri yersinia pestis (Pasteurella pestis), yang ditularkan melalui gigitan pinjal.

¨      Demam tinggi secara mendadak disertai pembesaran kelenjar pada lipat paha dan ketiak atau leher (disebut Bubo), shock, penurunan tekanan darah, nadi cepat dan tidak teratur,gangguan mental, kelemahan, kegelisahan dan kona (tidak sadar)¨      Mengeluarkan dahak berdarah tanpa didahulukan oleh gejala batuk sebelumnya (Pes type paru-paru sekunder).

¨      Antraks adalah suatu penyakit zoonosa yang disebabkan oleh bacillus anthracis ditularkan melalui kulit yang lecet, abrasi/luka, dapat melalui pernapasan (inhalasi) dan melalui mulut karena makan bahan makanan yg tercemar kuman antraks¨      Gejala awal rasa gatal tanpa disertai rasa sakit dlm kurun waktu 2-3 hari membesar

menjadi vesikel yang berisi cairan kemerahan, dengan gejala konstitusi berupa demam yg sedang, sakit kepala, malaise jarang ada, terjadi pembengkakan lunak pd kelenjar limpha dengan masa inkubasi 1-5 hari (antraks kulit).

¨      Rasa sakit perut yg hebat, mual, muntah, tdk nafsu makan dan suhu badan meningkat, terjadi gastroenteritis akut yg kadang-kadang berdarah, hematemesis, kelamahan umum, demam, pembesaran kelenjar limfe daerah inguinal/lipat paha, perut membesar dan keras, acites, edema scrotum dengan masa inkubasi 2-5 hari (antraks

¨      Lesu, lemah, suhu subfebril dan batuk yg non produktif sesuai dg tanda-tanda bronchitis, dalam waktu 2-4 hari timbul gangguan respirasi berat, suhu meningkat, cyanosis, dispneu, stridor, keringat berlebihan, detak jantung lebih cepat, nadi lemah dan cepat, edema subkutan di daerah dada dan leher, pembesaran limpheu daerah abdomen

¨      Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosa yang disebabkan oleh bakteri leptospira ditularkan melalui kontak dengan air, lumpur, tanaman yg dicemari oleh air seni dari rodent (tikus) dan hewan yg mengandung bakteri leptospira,¨      Gejala umum : demam, nyeri kepala, nyeri otot khususnya di daerah betis, paha,

serta gagal ginjal.

¨      Bercak putih (Hipopigmentasi) atau Hiperpigmentasi, atau bercak kemerahan (eritema) atau adanya penebalan kulit dan sub kutis (Infitrat) serta adanya nodul atau benjolan di bawah kulit.¨      Hilangnya atau kurangnya rasa = Hypesthesia atai Hypoesthesia pada daerah bercak.

¨      Pada daerah bercak tidak ditemukan keringat dan rambut.

¨      Otot dibangian sebelah bawah bercak cenderung untuk mengecil utamanya otot tangan (telapak tangan) dan tungkai bawah.

¨      Tampak Makula dalam jumlah yang banyak

¨      Makula tersebar bilateral tetapi asimetris

¨      Permukaan macula halus dan mengkilap

Page 43: Kode Penyakit

Tanda-tanda Klinis Kusta MB :

¨      Batas macula tidak tegas / tidak jelas.

¨      Rasa hypesthesia atau hypoesthesia tidak jelas

¨      Infiltrat menyebar.

¨      Nodul tidak selalu ada.

¨      Makula dapat muncul dalam jumlah yang tidak banyak yaitu 1 – 5 makula.

¨      Dengan distribusi unilateral, bilateral atau asimetris.

¨      Permukaan macula kering dan kasar

¨      Batas macula jelas dan tegas

¨      Hilang rasa, hypesthesia maupun hopoesthesia sangat jelas

¨      Infiltrat tidak selalu ada, bila ada biasanya terbatas pada daerah makula

¨      Nodul tidak selalu ada.

¨      Tetanus neonatorum adalah yang terjadi pada bayi yang baru lahir.

¨      Tanda-tanda klinis :

p  Demam.

p  Bayi lahir hidup dan bisa menyusui tiba-tiba hari ketiga tidak dapat/sulit minum / menyusu,p  Mulut mencucu seperti mulut ikan

p  Kejang-kejang.

p  Kesadaran menurun.

p  Tidak menangis hanya merintih

p  Sering diikuti dengan sesak nafas.

¨      Adalah Tetanus yang terjadi pada anak (balita, selain neonatus) dan orang dewasa.

¨      Tanda-tanda klinis :

p  Biasanya didahului dengan adanya luka pada tubuh.

p  Kesadaran menurun

p  Demam

p  Kejang

p  Tidak dapat makan maupun minum.

¨      Penyakit yang timbul karena infeksiCorynebacterium diphtaeria

¨      Diagnosa pasti ditegakkan dengan pemeriksaan apus tenggorokan

¨      Tanda-tanda klinis :

p  Panas

p  Terdapat selaput putih (pseudomembrane) pada laring. pharing atau tonsil.

p  Sakit waktu menelan.

Page 44: Kode Penyakit

Tanda-tanda klinis terdiri dari 3 fase yaitu :

¨

PENYAKIT INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI HUBUNGAN SEKSUAL

p  Lehermembengkak disebut dengan bulls neck.

p  Sesak nafas disertai dengan nafas berbunyi disebut sebagai stridor.

Disebut Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri  Bordetella pertusis

¨      Fase Katarak.

p  Berlangsung selama 2 minggu.

p  Didahului dengan batuk ringan, bersin-bersin dan pilek.

¨      Fase Paroksismal.

p  Berlangsung pada minngu ke 4 – 6.

p  Batuk semakin kuat dan berlangsung terus menerus, sulit berhenti, sehingga dapat menimbulkan cyanosis, mata melotot sampai dengan timbul perdarahan sub kunjungtiva, lidah menjulur, dan menimbulkan kesan sesak nafas hebat.¨      Fase Penyembuhan = Konvalesen.

p  Berlangsung pada minggu ke 9 – 10.

¨        Manifestasi umum infeksi disertai gangguan fungsi organ multipel antara lain  berupa hiperpireksi, cutis marmoratae, menggigil, gaduh gelisah, proteinuria

¨        Pemeriksaan penunjang : leukopenia atau leukositosis, granulasi toksik, trombositopenia, anemia dan CRP positif. Penurunan kadar protrombin, fibrinogen

¨      Sifilis bawaan sejak lahir biasanya pada bayi yang ditularkan oleh ibu yang menderita IMS

¨      Gejala umum : matanya banyak sekret mata sampai tertutup

¨      Tampak lesi “chancre” pada daerah kemaluan.

¨      Pada Pria : keluarnya cairan abnormal dari alat kelamin berupa nanah yang terjadi secara akut, disertai rasa sakit / panas waktu buang air kecil.

¨      Pada Wanita : seringkali tidak tampak adanya gejala. Pada keadaan lanjut maka akan tampak pembesaran kelenjar Bartholini dan Skene di daerah bibir kecil kemaluan.

¨      Lesi pertama berbentuk Papiloma akan muncul di daerah dimana Treponema masuk ke dalam tubuh, berbentuk buah arbei dengan permukaan basah, tidak ada nanah.

¨      Ditemukan juga demam, sakit kepala, nyeri tulang dan persendian.

¨      Papiloma tersebar disekitar dubur, mulut vagina.

¨      Tampak “Wet Crab” papiloma pada telapak tangan dan kaki.

¨      Makula, papula, macula-papula, mikro-papula, plak dan nodule.

¨      Hyperkeratosis

¨      Kelainan pada tulang dan sendi yaitu ekstremitas gangosa, hydraarthosis, module di artikulasi.¨      Tampak Gummata, Ulcerasi.

¨      Kedua mata tampak merah dan berair

¨      Penderita sukar melihat cahaya terang dan merasa gatal di matanya

¨      Ditemukan folikel terutama di konjungitiva tarsalis superior dan kornea daerah limbus superior

Page 45: Kode Penyakit

DEMAM BERDARAH VIRUS dan DEMAM VIRUS DITULARKAN OLEH ARTROPODA

¨      Demam waktu mulai sakit

¨      Rangsangan pada selaput otak

¨      Nyeri otot berat.

¨      Kelumpuhan ekstremitas dan biasanya asimetris, timbul antara hari ke 3 dan 4.

¨      Reflek Tendon menurun

¨      Rasa raba biasanya normal.

¨      Demam tinggi

¨      Sakit kepala hebat

¨      Kelumpuhan mulai dari tungkai menjalar ke atas.

¨      Sulit menelan.

¨      Takut air.

¨      Sulit bernafas dan kesadaran menurun

¨      Keadaan ini terjadi beberapa minggu samapai dengan satu tahun setelah gigitan.

¨      Lesu, demam, muntah, sakit kepala dan anoreksia

¨      Kesadaran menurun, kejang, ubun-ubun besar menonjol dan tegang

¨      Peningkatan suhu mendadak (39 – 40 0C disertai menggigil

¨      Nyeri kepala dan muka kemerahan

¨      Nyeri pada belakang mata apabila mata digerakkan atau bola mata digerakkan

¨      Fotofobia

¨      Nyeri otot atau sendi

¨      Anoreksia

¨      Konstipasi, nyeri perut/kolik

¨      Nyeri tenggorokan

¨      Depresi pada pasien demam

¨      Demam mendadak 2 – 7 hari tanpa penyebab yang jelas

¨      Gelisah, nyeri pada ulu hati.

¨      Timbul bercak merah “Purpura” dan pendarahan kulit berbentuk bintik-bintik “Ptechiae”.¨      Pada keadaan lanjut dapat terjadi buang air besar bercampur darah, mutah darah, keluar darah dari hidung.¨      Pada keadaan berikutnya dapat terjadi kesadaran menurun sampai syok

¨      Demam

¨      Persendiaan sakit

¨      Nyeri otot

Page 46: Kode Penyakit

INFEKSI VIRUS DENGAN LESI KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA

PENYAKIT VIRUS GANGGUAN DEFISIENSI IMUN PADA MANUSIA

¨      Ruam kemerahan pada kulit

¨      Gejala awal : Demam yang berlangsung kira-kira 3 minggu

¨      Kelainan umumnya berupa vesikel berkelompok diatas kulit yang eritematous.

¨      Isi vesikel dapat jernih maupun seropurulen

¨      Pada daerah genitalis sering terjadi infeksi sekunder, sehingga ruamnya dapat berubah menjadi ulserasi

¨      Demam.

¨      Timbul merah-merah pada kulit seluruh tubuh dan kemudian berisi nanah karena sering disertai dengan infeksi sekunder.¨      Rasa gatal dan pedih di daerah bintik kemerahan

¨      Demam

¨      Timbul kemerahan pada kulit

¨      Becak koplik pada daerah mukosa mulut bagian bukal.

¨      Radang selaput mata (konjungtiva).

¨      Sering diikuti dengan batuk dan pilek.

¨      Demam

¨      Badan lemas

¨      Mual

¨      Selaput mata berwarna kuning atau air kencing berwarna seperti air teh

¨      Tidak nafsu makan

¨      Demam, mual, muntah

¨      Pegal linu dan sakit kepala

¨      Selaput mata berwarna kuning atau air kencing berwarna seperti air teh

¨      Demam

¨      Badan lemah

¨      Mual berkepanjangan sehingga nafsu makan menurun.

¨      Selaput mata (konjungtiva) berwarna kuning.

¨      Air kencing berwarna kuning tua seperti air teh dan kental.

¨      Gejala : Asimptomatik, limfadenopati generalisata, berat badan menurun <10%, kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti dermatitis seboroik, prurigo, onikomikosis, ulkus oral yang rekuren, kheilitis angularis, herpes zoster dalam 5 tahun terakhir, infeksi saluran nafas bagian atas seperti sinusitis bakterialis¨      Masa tunas antara 14-24 hari

¨      Pembekakan parotis yang mula-mula unilateral, biasanya diawali demam sakit kepala, anoreksia, muntah dan nyeri otot selama 1-2 hari. Pembekakan ini nyeri pada perabaan atau pada saat penedrita makan/minum sesuatu yang asam

Page 47: Kode Penyakit

PEDIKULOSIS, AKARIASIS & GANGGUAN OLEH KUTU LAINNYA

¨

¨

¨

¨

¨      Sakit pada otot-otot; sekit kepala;  menggigil; demam hingga timbul; sering disertai dengan kesadaran menurun.

¨      Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium falciparum.

¨      Sakit pada otot-otot; sekit kepala;  menggigil; demam mendadak hilang timbul.

¨      Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium vivax

¨      Sakit pada otot-otot; sekit kepala;  menggigil; demam mendadak hilang timbul.

¨      Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium malaria

¨      Sakit pada otot-otot; sekit kepala;  menggigil; demam mendadak hilang timbul.

¨      Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium ovale

¨      Demam hilang timbul, sakit pada otot-otot, sakit kepala sampai menggigil.

¨      Gejala yang timbul menunjukan ciri khas penyakit malaria, tetapi pada pemeriksaan laboratorium ditemukan penyebab penyakit malaria

¨      Gejala penyakit malaria dapat diketahui tetapi tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium maupun pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan penyebab malaria

¨      Demam berulang selama 3 – 5 hari. Demam dapat hilang timbul sendiri biasanya berkaitan dengan aktifitas fisik, gejala sistemik lainnya dapat berupa mual, muntah.

¨      Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenitis) di daerah lipatan paha, medial paha/lengan serta ketiak walaupun tidak ditemukan adanya luka. Biasanya tampak benjolan kemerahan, sakit dan panas.¨      Radang saluran getah bening yang teraba seperti tali, kemerahan, terasa panas dan sakit serta menjalar dari pangkal paha/ketiak kearah ujung (limfangitis retrograd)¨      Abses (bisul) didaerah lipat paha/ketiak yang dapat pecah, timbul ulkus dan setelah sembuh meninggalkan bekas berupa jaringan parut (Skar)¨      Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar, yang tampak kemerahan, panas, sakit (stadium dini). Biasanya pembesaran ini dapat berkurang /menghilang setelah serangan akut. Bila serangan timbul berulang kali, pembesaran menjadi menetap.¨      Kedaan lanjut akan ditemukan Kaki Gajah.

¨      Perut buncit, badan kurus walaupun banyak makan,lesu/lemas

¨      Pemeriksaan Laboratorium untuk konfirmasi

¨      Kolik perut, sakit perut mendadak, diare, tidak nafsu makan dan mudah lelah

¨      Pemeriksaan Laboratorium untuk konfirmasi

¨      Diare, mual, sampai dengan anemia

¨      Pemeriksaan Laboratorium untuk konfirmasi

¨      Gejala yang khas adalah gatal-gatal di sekitar anus pada waktu malam hari saat cacing betina keluar dari usus untuk meletakkan telunya di daerah perianal. Diagnosis askariasis dan trikhuriasis dengan menemukan telur dalam tinja penderita, sedangkan untuk enterobiasis dapat ditegakkan dengan anal swab karena telur E. vermicularis tidak ¨      Lesi Inflamasi umumnya terjadi di daerah genitalia, di antara jari-jari tangan, di bawah lipat payudara, lipat ketiak dan daerah lipatan lunak lainnya disertai dengan rasa gatal terutama pada malam hari.

¨      Batuk, berat badan menurun, sakit dada dan sesak nafas

Page 48: Kode Penyakit

¨

¨

¨

¨

TUMOR TERTENTU ATAU TIDAK DIKETAHUI PERILAKUNYA¨

PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN)

¨

¨

PENYAKIT KELAINAN ENDOKRIN, GIZI DAN METABOLIK

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨      Lemas, sering berdebar, lekas lelah dan sakit kepala

¨      Penderita dengan reduksi urin positif (benedik atau tes celup dengan kertas lakmus)

¨      Sering mengeluh lemah, rasa baal

¨      Sering haus dan lapar, Sering berkemih

¨      Berat badan menurun

¨      Gatal pada anggota badan yang kronis

¨      Bisul di kulit atau mungkin keputihan pada wanita

¨      Terjadi edema seluruh tubuh terutama di punggung kaki

¨      Wajah membulat dan sembab, perut buncit, otot mengecil

¨      Pandangan mata sayu dan rambut tipis/kemerahan

¨      Badan tampak sangat kurus, iga gambang, perut cekung, wajah seperti orang tua dan kulit keriput

¨      Gangguan perilaku dan emosi akibat penggunaaan obat / zat psikoaktif

¨      Gangguan kemampuan/daya menilai realitas

Page 49: Kode Penyakit

Episode depresif :

¨

¨      Gangguan proses pikir : waham, kebingungan, gangguan daya ingat.

¨      Gangguan suasana perasaan/afek, sussana perasaan/afek tumpul atau tidak sesuai

¨      Gangguan persepsi : halusinasi penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, pengecapan.

¨      Gangguan psikosa akut polimorfik tanpa gejala schizoprenia

¨      Gangguan psikosa akuta dimana halusinasi, waham atau gangguan persepsi nyata tetapi bervariasi, perubahan dari hari ke hari atau dari jam ke jam. Emosi berubah-ubah dengan perubahan perasaan sementara baik gembira atau gembira yang luar biasa, atau kecemasan dan kerentanan, juga biasanya terjadi. Berbagai macam bentuk ini

¨      Gangguan ini sering terjadi pada onset tiba-tiba, meningkat cepat dalam beberapa hari, dan kadang-kadang terlihat dalam pemecahan gejala yag cepat tanpa berulang kembali.Jika terdapat gejala yang menetap, diagnosa harus digantu menjadi gangguan waham yang menetap (F22.-).Bouffe delirante tanpa gejala dari schizoprenia atau yang

¨      Gangguan Schizoafektif, tipe manik

¨      Gangguan dimana terdapat baik gejala schizoprenik dan manik dominan, sehingga episode penyakit tidak dapat didiagnosis menjadi schizoprenia atau episode mania.¨      Kategori ini harus dimasukkan kedalam satu episode dan ganggua yang berulang .Dimana episode yang utama adalah schizoafektif,tipe manik. Psikosa schizoafektif , tipe manik: psikosa schizoprenifom, tipe manik

¨      Ringan : Dua atau tiga gejala yang sudah disebutkan diatas. Pasien biasanya mengalami depresi tetapi masih dapat beraktivitas¨      Sedang : Empat atau lebih gejala diatas biasanya ditemukan dan pasien biasanya mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas biasanya¨      Berat : Episode depresi berat dengan gejala psikosa

Episode depresi seperti diatas tetapi disertai adanya halusinasi, waham, kemunduran psikomotor, atau stupor yang berat,  dimana tidak mungkin melakukan aktivitas sosial yang umum., dapat membahayakan diri dengan usaha bunuh diri, dehidrasi, atau kelaparan. Halusinasi atau waham yang utama tidak dapat menjadi mood yang sejalan.

¨      Kelainan somatisasi

Ciri- ciri utama adalah banyak, berulang kali, dan sering bergantinya gejala- gejala jasmani dalam waktu sedikitnya dua tahun. Kebanyakan pasien memiliki sejarah yang panjang dan kompleks dalam hubungan dengan perawatan medis primer dan spesialis, yang banyak penyelidikan negatif atau kegagalan operasi  telah dilakukan. Gejala- gejala dapat ditujukan

¨      Gejala utama : anxietas/kecemasan, yang dialami atau diekspresikan secara langsung atau diubah menjadi gejala, seperti : Depresi, Disfungsi seksual, Phobia, Obsesi¨      Kedaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap yang teruatama oleh adanya hambatan ketrampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.

¨      Panas, kaku kuduk, kejang klonik, kesadaran menurun reflek patologi positif. Pemeriksaan laboratorium pada cairan serebrospinal (tulang belakang) dapat ditemukan bakteri penyebab meningitis.¨      Kejang yang dimulai dengan hilangnya kesadaran, hilangnya kendali terhadap gerak dan terjadinya kejang tonik atau klonik pada anggota badan

¨      Nafas mendekur, mulut berbusa

¨      Pada periode awal mungkin merasa gelisah, tidak nafsu  makan dan mudah tersinggung

¨      Nyeri kepala khas berdenyut, unilateral dan bertambah berat setelah aktifitas fisik.

¨      Mengeluh mual sampai muntah

¨      Radang pada conjunctiva, jaringan mukosa tipis dan transparant yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan sklera sampai limbus dengan bagian liapatan diantaranya¨      Mata merah, penglihatan tidak kabur, pedih, kelopak mata bengkak, terdapat korotan

mata (secret).¨      Radang pada kornea

¨      Mata nyeri atau tarasa seperti ada benda asing, berair, silau.

¨      Penglihatan menjadi kabur atau ketajaman penglihatan menurun.

¨      Kekeruhan lensa mata karena usia lanjut

¨      Penglihatan kabur secara perlahan-lahan.

Page 50: Kode Penyakit

¨      Melihat seperti terhalang asap / kabut.

¨      Mata tidak merah.

¨      Kekeruhan lensa karena sebab lain (kongenital, trauman, infeksi)

¨      Katarak congenital : sejak lahir pupil berwarna putih dan lensa keruh.

¨      Katarak traumatic :

p  Penglihatan kabur secara perlahan-lahan

p  Melihat seperti terhalang asap / kabut

p  Ada riwayat trauma

p  Mata tidak merah

p  Katarak akibat penyakit sistemik (Misalnya 

 iabetes Militus, therafi kortikosteroid)

¨      Sakit kepala, muntah-muntah, mata merah

¨      Penglihatan kabur

¨      Tekanan bola mata meninggi (palpasi meningkat)

¨      Gangguan pembiasan sinar

¨      Secara fisiologis tidak tampak kelainan mata

¨      Myopia = Rabun Jauh (minus atau Plus)

p  Penglihatan jauh kabur

p  Membaca dan menonton Televisi terlalu dekat

¨      Presbyopia = Rabun dekat

p  Kalau mambaca perlu alat bantu kaca mata plus

p  Penglihatan dekat terganggu

p  Kepala pusing

p  Usia diatas 40 tahun.

¨      BUTA : Tajam penglihatan <= 3/60 pada mataterbaik dengan koreksi terbaik

¨      RABUN : tajam penglihatan > 3/60 dan < 6/18 pada mata terbaik dengan koreksi terbaik

Adalah gangguan mata lainnya  :

¨      Pterigium : pertumbuhan selaput di conjunctiva yang dapat mengenai kornea.

¨      Hordeolum : radang akut kelenjar minyak kelopak mata

¨      Chalazion : Radang khronis kelenjar minyak kelopak mata

¨      Blepharitis : Radang pinggir dan pada kelopak mata

¨      Uveitis : radang pada selaput pelangi mata

¨      Dacryocystitis : radang pada saluran air mata

¨      Dacryoadenitis : Radang pada kelenjar air mata

Page 51: Kode Penyakit

Klasifikasi Otitis Externa :

Radang pada tulang mastoid akibat komplikasi OMSK

¨      Strabismus/juling : kelainan keseimbangan otot bola mata Endhoptalmitis (infeksi yang terjadi pada intraokuler setelah mengalami operasi atau trauma)

Radang telinga luar akut maupun khronis yang disebabkan karena bakteri, jamur maupun virus

¨      Otitis Externa Sirkumskripta (Furunkel) ; merupakan radang folikel rambut yang disebabkan kuman stafilokokus aureus atau. S. Albus¨      Otitis Externa Difus : dikenal sebagai swimmer ear, banyak terjadi saat udara panas dan kelembaban tinggi¨      Otomikosis : merupakan radang karena jamur, banyak terdapat pada penduduk tropis dan penyebabnya aspergillus niger, candida albicans dan pityrosporum¨      Otitis Externa Maligna : sering terdapat pada orang tua dengan diabetes mellitus, unilateral dengan penyebab pseudomonas¨      Otitis Externa Eksim : merupakan radang khronis yang meluas dari liang telinga ke jaringan sekitranya akibat reaksi kerentanan kulit

¨      Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, Tuba eustachius, antrum dan sel mastoid.

¨      Klasifikasi Otitis media serosa akut (barotrauma) dan Otitis media serosa khronis (Glue Ear)

¨      Faktor penyebab non infeksi, missal alergi, inflamasi.

¨      Pendengaran terganggu.

¨      Sensasi cairan telinga

¨      Tinitus, vertigo (terkadang)

¨      Pemeriksaan otokopik tampak membran timpani : suram, mobilitas terganggu, cairan ditelingan tengah.

¨      Kegagalan terapi otitis media supuratif akut.

¨      Demam tinggi disertai keadaan umum lemah.

¨      Otoskopik : membran timpani perforasi, discharge purulen

¨      Penonjolan pada dinding posterosuperior liang telinga (saging)

¨      Udema daerah postaurikuler, lunak dan nyeri tekan.

¨      Pecahnya gendang telinga akibat infeksi atau trauma

¨      Demam, otalgia (nyeri telinga)

¨      Otoskopik : membran timpani merah, menonjol atau perforasi disertai discharge

¨      Tuli kongenital : tuli pada bayi yang  disebabkan faktor yang mempengaruhi kehamilan maupun saat lahir

¨      Tuli akibat bising (noise induced hearing loss/NIHL) adalah ketulian akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu lama biasanya disebabkan bising lingkungan kerja. Sifat ketuliannya adalah tuli saraf cochlea dan umumnya terjadi pada 2 telinga

¨      Presbikusis adalah tuli saraf jenis sensorineural (saraf) frekuensi tinggi terutama di atas 2000 Hz, terjadi pada usia lanjut  simetris 2 telinga

¨      Meningkatnya tekanan darah sistolic > 140 mmHg dan atau diastolic > 95 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang), yang penyebabnya tidak diketahui/tidak diikuti oleh penyakit lainnya¨      Hipertensi yang diakibatkan oleh kelainan/penyakit pada organ-organ tertentu atau penggunaan obat-obat tertentu jangka panjang (obat golongan kortikostreroid, pil kontrasepsi)¨      Penderita mengeluh nyeri dada

¨      Keluhan nyeri dada sebelah kiri atau tengah seperti tertekan, berat/diremas-remas, terbakar¨      Lama serangan nyeri < 20 menit dan hilang bila istirahat

Page 52: Kode Penyakit

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS AKUT

¨      Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran depresi atau elevasi segmen ST

¨      Nyeri dada seperti pada angina tetapi lama serangan nyeri > 20 menit dan tidak bisa hilang walaupun beristirahat.

¨      Bersifat khas, dapat diikuti dengan peningkatan kadar enzim jantung

¨      Gangguan neurologik berupa kelemahan atau kelumpuhan dapat berupa hemiparese, hemiplegia, hemiestesia dengan atau tanpa gangguan sensibilitas yang timbul secara mendadak¨      Pada progressive stroke, gejala berkembang, meluas dan bertambah berat selama

beberapa jam hingga beberapa hari sedangkan pada completed stroke, gejala neurologik tidak berkembang lagi

¨      Tekanan darah di bawah normal

¨      Diawali rhinitis dengan/tanpa conjuctivitis

¨      Demam, sakit kepala, nyeri menelan

¨      Pembesaran kelenjar Limfe leher

¨      Dinding pharynx hyperemis (merah)

¨      Nyeri pada daerah hidung, muka dan sakit kepala

¨      Sumbatan hidung, nasal discharge purulent dan berbau

¨      Mukosa kemerahan dan post nasal drip

¨      Udem periorbita (keadaan lanjut)

¨      Infeksi terbatas pada kelenjar limphe faring dan tonsil, sering berasal dari sinusitis

¨      Demam. Nyeri telan, post nasal drip

¨      Faring merah dan udem

¨      Nyeri menelan, demam, bau mulut.

¨      Tonsil membesar dan kemerahan

¨      Sering disertai pembesaran kelenjar limphe leher.

¨      Sering pada anak umur < 5 thn

¨      Demam Didahului oleh infeksi saluran nafas akut

¨      Batuk khas (serak, menggonggong) non produktif disertai sesak napas, gejala menghebat pada malam hari

¨      Didahului oleh infeksi saluran nafas akut

¨      Batuk khas diikuti oleh sesak napas yang makin berat, suara sesak (stridor)

Page 53: Kode Penyakit

o Seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit KLB Flu Burung

o Kontak dengan kasus konfirmasi Flu Burung dalam masa penularan

PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH AKUT LAINNYA¨

¨

¨

¨

¨

¨      Sakit berat, gelisah, duduk posisi tegak diikuti dengan liur menete drooling

¨      gejala demam (suhu > 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan :

o Bekerja pada satu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita Flu Burung

¨      virus akut yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan nafsu makan hilang disertai gejala local berupa rasa menggelitik sampai nyeri tenggorokan kadang batuk kering, hidung tersumbat, bersin dan ingus encer disertai faringitis.¨      Biasanya sembuh sendiri dalam 3 – 5 hari.

¨      Tenggorokan tampak hyperemia.

¨      Dalam rongga hidung tampak konka yang sembab dan hyperemia.

¨      Sekret dapat bersifat serius, seromukus atau muko purilen bila ada infeksi sekunder.

¨      Gejala umum infeksi adalah demam, sakit kepala, lesu

¨      Gejala umum penyakit sal. Napas bawah : takipneu, dispneu, retraksi dinding dada bawah atau napas cuping hidung, sianosis¨      Batuk yang mungkin kering atau berdahak mukoporulent bahkan mungkin berdarah

¨      Gejala umum infeksi adalah demam, sakit kepala lesu dll.

¨      Tachypneu, dispneu, retraksi dinding dada bawah atau nafas cuping hidung, sianosis

¨      Tanda Pneumonia : perkusi pekak pada pneumonia lobaris, ronchi basah halus nyaring pada bronkopneumonia dan bronkofoni positif.¨      Batuk yang mungkin kering atau berdahak mukopurulen, purulen bahkan mungkin berdarah.

¨      Sakit kepala, nyeri tekan di daerah sinus

¨      Batuk lama

¨      Sputum produktif

¨      Lama 3 bulan pertahun, selama 2 tahun berturut-turut

¨      Sesak nafas disertai suara wheezing (mengi) akibat kesulitan ekspirasi cyanosis bila berat

¨      Pada auskultasi terdengar wheezing dan akspirasi memanjang.

¨      Keadaan sesak hebat yang ditandai dengan giatnya otot-otot Bantu pernafasan dan sianosis dikenal sebagai status asmatikus yang dapat berakibat fatal, retraksi intercostals¨      Hipersonor.

Page 54: Kode Penyakit

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨      Awal kerusakan gigi tampak kehitaman dibagian permukaan pit, fssure atau interproksimal gigi.

¨      Pada sondasi tersangkut

¨      Pada kerusakan gigi lebih lanjut, tampak gigi berlubang yang dapat meluas dari lapisan email sampai dentil, tetapi belum mengenai jaringan pulpa. Dapat juga mengenai semen gigi.¨      Penderita tidak selalu mengeluh dengan rangsangan makanan/minuman manis, asam, panas dan dingin

¨      Gigi berlubang sudah mengiritasi jaringan pulpa (Hyperraemi Pulpa).

¨      Terasa nyeri berdenyut terus menerus.

¨      Terasa sakit bila ada rangsangan asam, manis, dingin dan panas atau tanpa rangsangan.¨      Pada keadaan lanjut kerusakan dapat mengenai jaringan pulpa dan jaringan periapikal (gangren pulpa, periodontitis apikalis).¨      Jika menguyah terasa sakit dan mengganjal

¨      Pada perkusi / druk terasa sakit.

¨      Radang gusi

¨      Gusi berwarna merah

¨      Mulut berbau

¨      Tampak adanya saku gusi

¨      Tidak terasa nyeri kadang terasa gatal

¨      Pada keadaan lanjut terjadi periodontitis marginalis (bukan penyebab gigi karies).

¨      Adanya saku gusi yang dalam dan gusi tampak kotor (karang gigi dan stain)

¨      Termasuk rdang gusi geraham bungsu (pericoronitis) gejala yang tampak : merah, demam, sukar membuka mulut dan abses.

¨      Gigi goyang bahkan bisa sampai tanggal akibat penyakit sistemik (antara lain : Diabetes Mellitus).

¨      Gigi tanggal akibat kecelakaan penyakit periodontal.

¨      Kista ronga mulut, penyakit rahang, kelenjar ludah, stomatitis, penyakit bibir dan mukosa mulut, dan penyakit pada lidah.

¨      Nyeri perut biasanya  dimulai di epigastrium, kemudian berpusat di letak apendiks

Page 55: Kode Penyakit

¨

¨

¨

¨

PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN IKAT

¨

¨

¨      Akibat kontak dengan zat kimia, protein, bakteri atau virus

¨      Gatal, Ruam kulit

¨      Gatal

¨      Ruam kulit

¨      Serangan nyeri sendi akut pada satu sendi

¨      Sendi terlihat tampak bengkak, hangat, kemerahan, dengan kulit di atasnya teregang

¨      Nyeri sendi, bengkak, merah

¨      Nyeri pada saat bergerak

¨      Sendi-sendi kaku

¨      Lemah, nafsu makan hilang

¨      Kaku seluruh badan

¨      Nyeri biasanya timbul bila udara dingin (pada artritis rematoid)

¨      Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki.

¨      Adanya nyeri pada punggung bawah yang timbul tak tergantung dengan waktu siang atau malam, memberat terutama bila berjalan, batuk ataupun mengejan.

¨      Nyeri sendi, bengkak, merah

¨      Nyeri pada saat bergerak

¨      Sendi-sendi kaku

¨      Lemah, nafsu makan hilang

¨      Nyeri biasanya timbul bila udara dingin (pada artritis rematoid)

¨      Udem

¨      Ditemukan proteinuria, hypoalbuminemia dan hyperkolesterolemia, kadang terdapat juga uremia

Page 56: Kode Penyakit

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨      Warna kemih normal / merah seperti air cucian daging.

¨      Reaksi anak kecil terhadap nyeri ini khas sekali: menarik batang penisnya ketika berkemih, kencing keruh kadang merah.

¨      Nyeri hebat di pinggang yang memancar ke kemaluan dan paha disertai mual, muntah, keringat dingin.

¨      Sering kencing, terasa panas dan sakit.

¨      Rasa ingin kencing keruh

¨      Pada anak sering disertai demam ringan.

¨      Kadang kencing berdarah.

¨      Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup di luar kandungan, atau keluarnya janin dengan berat kurang dari 1000 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu.

¨      Berdasarkan bagian janin yang keluar dari kandungan, abortus dapat dibagi menjadi : Abortus Inkompletus dan Abortus Kompletus.

¨      Gejala Abortus Inkompletus:

p  Perdarahan pervagina pada kehamilan kurang dari 20 minggu dengan sebagian hasil konsepsi telah keluar.

p  Pada pemeriksaan dalam terlihat kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat Pada pemeriksaan dalam terlihat kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau menonjol dari ostium uteri ekstem

¨      Gejala Abortus Kompletus :

p  Keluarnya gumpalan darah pervagina pada kehamilan kurang dari 20 minggu.

p  Uterus telah mengecil.

p  Pada pemeriksaan dalam terlihat ostium uteri telah menutup.

¨      Perdarahan masih ditemukan, tetapi jumlahnya tidak banyak.

¨      Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan.

¨      Gejala :

p  Tekanan darah 140/90 mmHg sampai dengan 160/110 mmHg

Page 57: Kode Penyakit

p  Protein dalam urine

p  Penglihatan kabur

p  Muntah-muntah.

p  Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan

p  Kesadaran menurun.

¨      Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan.

¨      Gejala :

p  Tekanan darah 140/90 mmHg sampai dengan 160/110 mmHg

p  Protein dalam urine

p  Penglihatan kabur

p  Muntah-muntah.

p  Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan

p  Kesadaran menurun.

¨      Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan.

¨      Gejala :

p  Tekanan darah lebih dari / diatas 160/110 mmHg

p  Protein dalam urine

p  Penglihatan kabur

p  Muntah-muntah.

p  Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan

p  Kesadaran menurun.

¨      Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan.

¨      Gejala :

p  Tekanan darah 140/90 mmHg (pre-eklamsia ringan = sampai dengan 160/110 mmHg, Pre-eklamsia berat = lebih dari 160/110 mmHg)

p  Protein dalam urine ( + 2 atau lebih)

p  Penglihatan kabur

p  Muntah-muntah.

p  Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan

p  Kesadaran menurun.

Page 58: Kode Penyakit

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

Pembukaan serviks tetap 3 cm setelah 8 jam inpartu.

Pembukaan yang belum lengkap setelah 18 jam inpartu

p  Kejang-kejang pada Bumil biasanya pada trimester ketiga atau pada saat persalinan / masa nifas.

¨      Muntah berlebihan pada kehamilan

¨      Perdarahan pervagina yang terjadi pada kehamilan diantara umur kehamilan 28 minggu sampai sebelum kelahiran bayi

¨      Komplikasi kehamilan ini merupakan keadaan gawat darurat kebidanan, karena dapat mengakibatkan kematian ibu maupun janin dalam waktu singkat.

¨      Penyebab perdarahan antepartum pada umumnya karena Plasenta Previa dan Solusio Placenta.

¨      Gejala Placenta Previa :

p  Perdarahan per-vagina pada kehamilan 28 minggu atau lebih.

p  Jumlah perdarahan mungkin sedikit atau banyak tergantung luasnya insersi placenta yang terlepas.p  Jumlah perdarahan sesuai dengan keadaan umum (bila sedikit keadaan umum pasien baik, bila banyak keadaan umum pasien memburuk).

p  Warna darah merah segar.

p  Perut tidak tegang dan tidak ada nyeri perut.

¨      Gejala Solusio Placenta :

p  Perdarahan per-vagina pada kehamilan 28 minngu atau lebih.

p  Jumlah darah yang keluar tidak sesuai dengan keadaan umum penderita (perdarahan yang keluar mungkin sedikit, tetapi pasien menunjukan tanda-tanda syok).

p  Warna darah merah tua (darah lama).

p  Perut tegang dan nyeri perut.

p  Bagian-bagian janin sulit dipalpasi.

¨      Keadaan persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam (sejak inpartu)

¨      Gejalanya :

p  Pembukaan servik tidak bertambah dengan berlalunya waktu yaitu :

p  Pada partograf, garis pembukaan serviks berada di sebelah kanan garis waspada

Page 59: Kode Penyakit

¨

¨

KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA PERINATAL¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

¨

KELAINAN BAWAAN, KELAINAN PEMBENTUKAN DAN KHROMOSOM

¨

¨

¨      Perdarahan lebih dari 500 ml yang terjadi pada Kala III persalinan, yang dapat terjadi sebelum atau setelah lahirnya plasenta.Merupakan jenis komplikasi perdarahan yang sering terjadi dan merupakan keadaan gawat darurat kebidanan yang menjadi penyebab utama kematian ibu .

¨      Penyebab perdarahan post partum yang paling sering adalah : Atonia Uteri, Sisa Plasenta atau Retensio Plasenta dan Robekan Jalan Lahir.

¨      Gejalanya :

p  Perdarahan pervagina lebih dari 500ml atau 2 gelas, yang terjadi pada Kala III persalinan (setelah anak lahir).

p  Tekanan darah menurun sampai syok.

¨      Keadaan umum ibu melemah dan pucat.

¨      Bayi yang pada masa lahir mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) yang ditandai dengan nilai APGAR waktu lahir kurang dari 7.

¨      Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukan tanda-tanda kehidupan tidak terdengar detik jantung, tidak teraba denyut tali pusat, tidak bernafas atau tidak ada gerakan).

¨      Merupakan kelainan yang disebabkan oleh  bawaan, atau gangguan pada masa pembentukan rahang janin dalam kandungan. Manifestasi dalam rongga mulut :

p  Celah pada bibir, bisa unilateral atau bilateral

p  – Celah pada langit-langit ( palatum) bisa sederhana atau kompleks.

Merupakan kelainan bawaan, selain celah palatum, celah bibir dan celah palatum dengan celah bibir

GEJALA, TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN  LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI FIKASIKAN DI TEMPAT LAIN

Page 60: Kode Penyakit

¨

¨

¨

¨

CEDERA, KERACUNAN DAN PENYEBAB EKSTERNAL LAIN

PENYAKIT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELAS

¨      Cukup jelas

¨      Cukup jelas

¨      Cukup jelas

¨      Cukup jelas

¨      Cukup jelas

¨      Cukup jelas

¨      Cukup jelas

¨      Cukup jelas

¨      Cukup jelas

¨      Cukup jelas

¨      Nek, muntah, pusing, abd cramps,diare, shock

¨      Mual, pusing, muntah, diare, kejang

¨      Mual, pusing, muntah, diare, kejang

¨      Sindroma gangguan pernafasan yang terjadi mendadak dan dapat menjadi berat (hingga dapat menyebabkan kematian) disebabkan olehvirus corona

Page 61: Kode Penyakit

PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN)

Page 62: Kode Penyakit

NO KELOMPOK1 i PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU2 A00-A093 A004 A01.05 A01.46 A027 A038 A049 A05

10 A0611 A0812 A09

13

14 A15-A1915 A15.016 A16.017 A 15.1 – A 16.218 A16.3 -.919 A17.020 A1821 A1922 A20-A2923 A2024 A2225 A2726 A30-A4927 A30.028 A30.529 A3330 A3531 A3632 A3733 A3934 A40-A4135 A50-A6436 A5037 A5138 A5439 A65-A6640 A6641 A70-A7442 A7143 A80-A89

KODE ICD – 10

A02, A04, A07- A08

Page 63: Kode Penyakit

44 A8045 A8246 A87

47 A90-A99

48 A9049 A9150 A92.051 B00-B0952 B0053 B0154 B0555 B15-B1956 B1557 B1658 B17-B19

59 B20-B24

60 B20-B2461 B25-B3462 B2663 B50-B6464 B5065 B5166 B5267 B53.068 B53.869 B5470 B65-B8371 B7472 B7673 B7774 B7975 B8076 B85-B8977 B86

78 II TUMOR GANAS/NEOPLASMA GANAS

79 C00-C1480 C15-C2681 C30-C3982 C5083 C51-C5884 C53.985 C54.986 C5687 C60-C6388 C6189 D10-D36

Page 64: Kode Penyakit

90 D3691 D37-D 48

92 D48

93 III

94 D5095 D53.9

96

97 IV98 E1499 E40

100 E41101 E42102 E43103 E44104 E45105 E46106 E50107 E66108 E86

109 V GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU

110 F19

111 F20.9112 F23113 F25114 F32115 F45116 F48117 F79

118 VI PENYAKIT SUSUNAN SARAF

119 G00120 G40-G41121 G43-G44122 G98

123 VII PENYAKIT PADA MATA DAN ADNEKSA

124 H10.9125 H16.9126 H25127 H26128 H40129 H52130 H54131 H57-H59

PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN)

D51-D58, D60, D62-D64

Page 65: Kode Penyakit

132 VIII PENYAKIT TELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUS

133 H60134 H65135 H66136 H70137 H72138 H93

139 IX PENYAKIT SISTEM PEMBULUH DARAH

140 I10141 I15142 I20143 I21144 I23-I25145 I26146 I50147 I 63148 I 64149 I 65-I69150 I 84151 I 95152 I 99

153 X PENYAKIT SYSTEM PERNAFASAN

154 J00-J06155 J00156 J01157 J02158 J03159 J04160 J06161 J09-J18162 J09163 J10-J11164 J18.0165 J12-16, J18.9166 J20-J22167 J22168 J30-J99169 J 30.3170 J 32171 J36-J39172 J40173 J45174 J46175 J47176 J84.9

177 XI PENYAKIT SISTEM PENCERNAKAN

Page 66: Kode Penyakit

178 K02179 K04180 K05-K06181 K07182 K08183 K09184 K25185 K29.9186 K 30187 K35188 K36189 K40190 K41191 K42192 K63193 K76194 K92

195 XII PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUBKUTAN

196 L01197 L02198 L23-L25199 L30.9

200 L98.

201 XIII PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN IKAT

202 M10203 M13204 M54.5205 M79.0206 M79.1207 M79.2

208 XIV PENYAKIT SISTEM SALURAN KEMIH DAN KELAMIN

209 N04210 N17211 N20-N21212 N23213 N30214 N 34215 N40-N42216 XV KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS217 O00218 O03219 O04220 O05

221 O10

222 O13

Page 67: Kode Penyakit

223 O14.0224 O14.1225 O15.0226 O15.1227 O15.2228 O15.3229 O16230 O21231 O24232 O25233 O42234 O46235 O63236 O68237 O72238 O80

239 XVI KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA PERINATAL

240 P05

241 P 07

242 P21243 P22244 P29245 P 50246 P 55247 P 58

248 P 59

249 P 95

250 XVII KELAINAN BAWAAN, KELAINAN PEMBENTUKAN DAN KHROMOSOM

251 Q 35252 Q 36253 Q 37254 Q 38

255 XVIII

256 R 10257 R 15258 R 33259 R 50260 R 56261 R 68

262 XIX CEDERA, KERACUNAN DAN PENYEBAB EKSTERNAL LAIN

263 S00-S09264 S10-S19265 S20-S29

GEJALA, TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI FIKASIKAN DI TEMPAT LAIN

Page 68: Kode Penyakit

266 S30-S39

267

268

269

270 T00-T07271 T20-T32272 T36-T50273 T51 – Tt50274 T61, T62275 T60

276 XX PENYAKIT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELAS

277 U04

278 XX1 Penyakit Lain-Lainnya

S40-S49, S50-S59, S60-S69

S70-S79,S80-S89, S90-S99

S42, S52, S62, S82, S92, T10,T12

Page 69: Kode Penyakit

JENIS PENYAKITPENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU

PENYAKIT INFEKSI USUSKoleraDemam tifoid

Infeksi salmonela lainnyaShigelosis; Disentri Basiler tidak SpesifikInfeksi usus karena bakteri lainnya tidak spesifikKeracunan makanan karena bakteri lainnyaAmubiasis, Disentri AmubaInfeksi virus dan Infeksi usus tertentu lainnyaDiare dan Gastroenteritis

Penyakit infeksi usus lainnya

TUBERKULOSISTuberkulosa Paru BTA (+) dengan/tanpa pemeriksaan biakan.Tuberkulosis paru klinisTuberkulosis paru lainnyaTuberkulosis alat nafas lainnyaMeningitis TuberkulosaTuberkulosis organ lainnyaTuberkulosis MiliarisPENYAKIT INFEKSI BAKTERI HEWANPes/SamparAntraksLeptospirosisINFEKSI BAKTERI LAINNYAKusta I/T (MB)Kusta B/L (PB)Tetanus NeonatorumTetanus lainnyaDifteriaPertusis/Batuk rejanInfeksi MeningokokSeptisemiaPENYAKIT INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI HUBUNGAN SEKSUALSifilis kongenital/bawaanSifilis diniInfeksi GonokokPENYAKIT SPIROKAETAL LAINNYAFrambusiaPENYAKIT LAIN KARENA CHLAMYDIATrakomaINFEKSI VIRUS PADA SUSUNAN SARAF PUSAT

Demam paratifoid, tidak Spesifik

Page 70: Kode Penyakit

Poliomielitis akutRabiesMeningitis karena virus

DEMAM BERDARAH VIRUS dan DEMAM VIRUS DITULARKAN OLEH ARTROPODA

Demam DengueDemam Berdarah DengueChikungunyaINFEKSI VIRUS DENGAN LESI KULIT DAN MEMBRAN MUKOSAInfeksi herpesvirus (herpes simplex)Varisela/Cacar AirCampakHEPATITIS VIRUSHepatitis A akut (klinis)Hepatitis B akutHepatitis Virus lainnya

PENYAKIT VIRUS GANGGUAN DEFISIENSI IMUN PADA MANUSIA

PENYAKIT VIRUS LAINNYAParotitis (Gondong)PENYAKIT DISEBABKAN OLEH PROTOSOAMalaria karena plasmodium Falsiparum (Malaria Tropika)Malaria karena plasmodium Vivaks (Malaria Tertiana)Malaria karena plasmodium malariaMalaria karena Plasmodium ovaleMalaria terbukti secara parasitologik tidak terklasifikasikanMalaria KlinisPENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH CACINGFilariasisPenyakit Cacing tambangAskariasis (Penyakit Cacing Gelang)Trikhuriasis (Penyakit Cacing Cambuk)EnterobiasisPEDIKULOSIS, AKARIASIS & GANGGUAN OLEH KUTU LAINNYASkabies

TUMOR GANAS/NEOPLASMA GANAS

Tumor Ganas bibir, rongga mulut, faringTumor Ganas saluran pencernaanTumor Ganas sistem pernafasan dan alat di dalam rongga dadaTumor Ganas PayudaraTUMOR GANAS ALAT KELAMIN WANITATumor Ganas Leher RahimTumor Ganas Korpus rahimTumor ganas indung telurTUMOR GANAS ALAT KELAMIN PRIATumor Ganas Prostat

Penyakit HIV /AIDS

TUMOR JINAK

Page 71: Kode Penyakit

Tumor Jinak Lainnya dan tidak spesifik tempatnyaTUMOR TERTENTU ATAU TIDAK DIKETAHUI PERILAKUNYA

Tumor tertentu atau tidak diketahui perilaku lainnya, tempat dan tidak spesifik

Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Gizi

Anemia lainnya

PENYAKIT KELAINAN ENDOKRIN, GIZI DAN METABOLIKDiabetes Mellitus tidak spesifikKwasiorkorMarasmusMarasmik-KwasiorkorKurang Kalori Protein Berat tidak SpsifikKurang Kalori Protein Sedang dan RinganGangguan pertumbuhan karena kurang kalori porteinMalnutrisi protein dan kalori tidak spesifik.Kekurangan Vitamin AObesitasDeplesi volume (dehidrasi)

GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU

SkisofreniaGangguan Psikotik akut dan sementaraGangguan SkizoafektifEpisode depresifGangguan somatoformGangguan emosi (neurotik/psisomatik) lainnyaRetardasi Mental tidak spesifik

PENYAKIT SUSUNAN SARAF

Meningitis bakterialisEpilepsiMigren dan sindrom nyeri kepala lainnyaGangguan lain pada Susunan Saraf yang tidak terklasifikasikan

PENYAKIT PADA MATA DAN ADNEKSA

KonjungtivitisKeratitisKatarak senilisKatarak lain tidak spesifikGlaukoma tidak spesifikGangguan Refraksi dan AkomodasiButa dan RabunGangguan Mata dan adneksa lainnya

PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN)

Gangguan jiwa dan perilaku yang disebabkan oleh penggunaan lebih dari satu jenis obat dan zat psikoaktif lainnya

Page 72: Kode Penyakit

PENYAKIT TELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUS

Otitis eksternaOtitis Media NonsupurativaOtitis Media Supurativa tidak spesifikMastoiditisPerforasi membran timpaniGangguan telinga lain tidak spesifik

PENYAKIT SISTEM PEMBULUH DARAH

Hipertensi Primer (esensial)Hipertensi sekunderAngina pektorisInfark miokard AkutPenyakit Jantung Iskemik lainnyaEmboli paruPenyakit Gagal Jantung (Decompensatio Cordis)Infark serebralStroke, tidak menyebut perdarahan atau infark.Penyakit Serebrovaskular tidak spesifikHemoroid (Wasir)Hipotensi tidak spesifikPenyakit Pembuluh darah lain tidak spesifik

PENYAKIT SYSTEM PERNAFASAN

PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS AKUTNasofaringitis Akuta (Common Cold)Sinusitis AkutaFaringitis AkutaTonsilitis Akuta

Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik

Suspek Avian Influenza/ Flu BurungInfluenzaBroncho Pneumonia tidak spesifikPneumoniaPENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH AKUT LAINNYAInfeksi saluran pernafasan bawah akut tidak spesifikPENYAKIT SALURAN PERNAFASAN LAINNYAAlergi Rhinitis akibat kerjaSinusitis KronikPenyakit Saluran Pernafasan Bagian Atas lainnyaBronchitis tidak ditentukan akut atau kronikAsmaStatus AsthmatikusBronkiektasis dan BronkiolektasisPenyakit Jaringan Interstitial Paru lainnya

PENYAKIT SISTEM PENCERNAKAN

Laringitis dan Trakeitis Akuta

INFLUENZA DAN PNEUMONIA

Page 73: Kode Penyakit

Karies gigiPenyakit Pulpa dan jaringan PeriapikalPenyakit Gusi, jaringan Periodontal dan tulang alveolarKelainan dentofasial termasuk maloklusiGangguan Gigi dan jaringan penunjang lainnyaPenyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainnya.Tukak LambungGastroduodenitis tidak spesifikDispepsiaApendisitis Akuta tidak spesifikApendisitis lainnyaHernia Inguinalis

Penyakit Usus Halus lainnyaPenyakit Hati lainnyaPenyakit Sistem Pencernaan tidak spesifik

PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUBKUTAN

ImpetigoAbses, furunkel, karbunkel kutanDermatitis kontakDermatitis lain, tidak spesifik (eksema)

Gangguan lain pada kulit dan jaringan subkutan yang tidak terklasifikasikan.

PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN IKAT

GoutArtritis lainnyaLow Back Pain (Nyeri Punggung Bawah)Rematisme, tidak spesifikMyalgiaNeuralgia dan Neuritis, tidak spesifik

PENYAKIT SISTEM SALURAN KEMIH DAN KELAMIN

Sindroma NefrotikGagal Ginjal AkutaBatu sistem kemih(ginjal,ureter, saluran kemih bawah)Kolik ginjal tidak spesifikSistitisUretritis dan sindrom uretralGangguan prostat

KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFASKehamilan ektopik (di luar kandungan)Abortus spontanAbortus atas indikasi medisAbortus lainnya

Pre-eklamsia ringan

Hernia FemoralisHernia Umbilikalis

Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan menjadi penyulit pada masa kehamilan, persalinan dan nifas.

Page 74: Kode Penyakit

Pre-eklamsia sedangPre-eklamsia beratEklamsia selama KehamilanEklamsia dalam proses MelahirkanEklamsia pada Masa NifasEklamsia tidak spesifik (selama kehamilan atau persalinan atau nifas)Hipertensi MaternalMuntah berlebihan selama masa kehamilan (Hiperemisis)Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) dalam kehamilanKehamilan dengan malnutrisiKetuban Pecah DiniPerdarahan AntepartumPersalinan (Partus) lamaPersalinan dengan penyulit gawat janinPerdarahan setelah persalinanPersalinan tunggal spontan

KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA PERINATAL

Pertumbuhan janin lambat dan malnutrisi janin

Asfiksia waktu lahirSindrome distres saluran pernafasan (RDS)Gangguan kardiovaskuler yang berhubungan dengan masa perinatalKehilangan darah janinPenyakit hemolitik pada janin dan bayi baru lahirJaundis pada bayi baru lahir disebabkan oleh hemolisis berlebihan

Jaundis pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh penyebab tidak spesifik lainnya

Lahir Mati

KELAINAN BAWAAN, KELAINAN PEMBENTUKAN DAN KHROMOSOM

Celah palatum (langit-langit)Celah bibirCelah palatum dengan celah bibirKelainan bawaan lain pada lidah, mulut dan faring

Nyeri pinggul dan perutInkontinensia fesesRetensi urinDemam yang tidak diketahui sebabnyaKejang yang tidak terklasifikasikan di tempat lainGejala dan tanda umum lainnya

CEDERA, KERACUNAN DAN PENYEBAB EKSTERNAL LAIN

Cedera pada kepalaCedera pada leherCedera pada rongga dada (toraks)

Gangguan yang berhubungan dengan pendeknya masa gestasi (kehamilan) dan berat badan lahir rendah, tidak terklasifikasikan di tempat lainnya

GEJALA, TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI FIKASIKAN DI TEMPAT LAIN

Page 75: Kode Penyakit

Cedera pada paha, lutut, kaki bagian bawah, telapak kaki

Fraktur tulang anggota gerak

Cedera pada daerah badan multipelLuka bakar dan korosiKeracunan obat dan preparat biologikEfek toksik bahan non medisinal (bukan obat)Efek toksik bahan beracun lainnya yang dimakan sebagai makananKeracunan pestisida

PENYAKIT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELAS

Severe acute respiratory syndrome (SARS)

Penyakit Lain-Lainnya

Cedera pada perut, punggung, tulang belakang, dan pinggul

Cedera pada bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan dan telapak tangan

Page 76: Kode Penyakit

KATEGORI JENIS PENYAKIT MENURUT ICD X

No.

12 C 00 – D48

3 D 50 – D53

4 E 00 – E 905 F 00 – F 996 G 00 - G 997 H 00 - H 598 H 60 - H 959

10111213 M 00 – M 9914 N 00 - N 9915 O 00 - O 9916 P 00 – P 96

17 Q 00 - Q 99

18 R 00 - R 99

19

20

21

KODE ICD 10

A 00–B99

I 00 - I 99J 00 - J 99K 00 - K 93L 00 - L 99

S 00 - T 98

V 01 - Y 98

Z 00 - Z 99

Page 77: Kode Penyakit

KATEGORI JENIS PENYAKIT MENURUT ICD X

KATEGORI JENIS PENYAKIT

Penyakit Infeksi dan parasit tertentuPenyakit Neoplasma

Penyakit Endokrin, Nutrisi dan MetabolikPenyakit Gangguan Jiwa dan PerilakuPenyakit Susunan SarafPenyakit Mata dan AdneksaPenyakit Telinga dan Prosesus MastoidPenyakit Sistim SirkulasiPenyakit Sistim PernafasanPenyakit Sistim PencernaanPenyakit Kulit dan Jaringan SubkutanPenyakit Sistem Muskulosketal dan Jaringan IkatPenyakit Sistem Kemih KelaminKehamilan, Persalinan dan Masa NifasKeadaan Tertentu yang Bermula pada Masa Perinatal

Kelainan Bawaan, Kelainan Pembentukan dan Khromosom

Penyebab Luar dari kesakitan dan Kematian

Penyakit Darah dan Organ Pembuat Darah dan beberapa kelainan yang berhubungan dengan mekanisme Kekebalan

Gejala, Tanda dan Penemuan Abnormal secara Klinis dan laboratorium yang tidak diklasifikasikan di tempat lain

Cedera, Keracunan dan Akibat tertentu lainnya oleh Penyebeb dari luar

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan akses terhadap pe;ayanan Kesehatan