kode penyakit
DESCRIPTION
Kode Penyakit untuk pelaporan PuskesmasTRANSCRIPT
I
A00-A09A00
A01.0
A01.4
A02
A03
A04
A05
A06
A08
A09
A02, A04, A07- A08
A15-A19A15.0
A16.0
KODE ICD – 10
A 15.1 – A 16.2
A16.3 -.9
A17.0
A18
A19
A20-A29A20
A22
A27
A30-A49A30.0
A30.5
A33
A35
A36
A37
A39
A40-A41
A50-A64A50
A51
A54
A65-A66A66
A70-A74A71
A80-A89A80
A82
A87
A90-A99A90
A91
A92.0
B00-B09B00
B01
B05
B15-B19B15
B16
B17-B19
B20-B24B20-B24
B25-B34B26
B50-B64
B50
B51
B52
B53.0
B53.8
B54
B65-B83B74
B76
B77
B79
B80
B85-B89B86
IIC00-C14
C15-C26
C30-C39
C50
C51-C58C53.9
C54.9
C56
C60-C63C61
D10-D36D36
D37-D 48D48
IIID50
D53.9
D51-D58, D60, D62-D64
IVE14
E40
E41
E42
E43
E44
E45
E46
E50
E66
E86
VF19
F20.9
F23
F25
F32
F45
F48
F79
VIG00
G40-G41
G43-G44
G98
VIIH10.9
H16.9
H25
H26
H40
H52
H54
H57-H59
VIIIH60
H65
H66
H70
H72
H93
IXI10
I15
I20
I21
I23-I25
I26
I50
I 63
I 64
I 65-I69
I 84
I 95
I 99
X
J00-J06J00
J01
J02
J03
J04
J06
J09-J18J09
J10-J11
J18.0
J12-16, J18.9
J20-J22J22
J30-J99J 30.3
J 32
J36-J39
J40
J45
J46
J47
J84.9
XIK02
K04
K05-K06
K07
K08
K09
K25
K29.9
K 30
K35
K36
K40
K41
K42
K63
K76
K92
XIIL01
L02
L23-L25
L30.9
L98.
XIIIM10
M13
M54.5
M79.0
M79.1
M79.2
XIVN04
N17
N20-N21
N23
N30
N 34
N40-N42
XVO00
O03
O04
O05
O10
O13
O14.0
O14.1
O15.0
O15.1
O15.2
O15.3
O16
O21
O24
O25
O42
O46
O63
O68
O72
O80
XVIP05
P 07
P21
P22
P29
P 50
P 55
P 58
P 59
P 95
XVIIQ 35
Q 36
Q 37
Q 38
XVIIIR 10
R 15
R 33
R 50
R 56
R 68
XIXS00-S09
S10-S19
S20-S29
S30-S39
S40-S49, S50-S59, S60-S69
S70-S79,S80-S89, S90-S99
S42, S52, S62, S82, S92, T10,T12
T00-T07
T20-T32
T36-T50
T51 – Tt50
T61, T62
T60
XXIIU04
JENIS PENYAKIT
PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU
PENYAKIT INFEKSI USUSKolera
Demam tifoid
Infeksi salmonela lainnya
Shigelosis; Disentri Basiler tidak Spesifik
Infeksi usus karena bakteri lainnya tidak spesifik
Keracunan makanan karena bakteri lainnya
Amubiasis, Disentri Amuba
Infeksi virus dan Infeksi usus tertentu lainnya
Diare dan Gastroenteritis
Penyakit infeksi usus lainnya
TUBERKULOSISTuberkulosa Paru BTA (+) dengan/tanpa pemeriksaan bi
Tuberkulosis paru klinis
Demam paratifoid, tidak Spesifik
Tuberkulosis paru lainnya
Tuberkulosis alat nafas lainnya
Meningitis Tuberkulosa
Tuberkulosis organ lainnya
Tuberkulosis Miliaris
PENYAKIT INFEKSI BAKTERI HEWANPes/Sampar
Antraks
Leptospirosis
INFEKSI BAKTERI LAINNYAKusta I/T (MB)
Kusta B/L (PB)
Tetanus Neonatorum
Tetanus lainnya
Difteria
Pertusis/Batuk rejan
Infeksi Meningokok
Septisemia
PENYAKIT INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI HUBUNGAN SEKSUALSifilis kongenital/bawaan
Sifilis dini
Infeksi Gonokok
PENYAKIT SPIROKAETAL LAINNYAFrambusia
PENYAKIT LAIN KARENA CHLAMYDIATrakoma
INFEKSI VIRUS PADA SUSUNAN SARAF PUSATPoliomielitis akut
Rabies
Meningitis karena virus
DEMAM BERDARAH VIRUS dan DEMAM VIRUS DITULARKAN OLEH ARTROPODADemam Dengue
Demam Berdarah Dengue
Chikungunya
INFEKSI VIRUS DENGAN LESI KULIT DAN MEMBRAN MUKOSAInfeksi herpesvirus (herpes simplex)
Varisela/Cacar Air
Campak
HEPATITIS VIRUSHepatitis A akut (klinis)
Hepatitis B akut
Hepatitis Virus lainnya
PENYAKIT VIRUS GANGGUAN DEFISIENSI IMUN PADA MANUSIA
PENYAKIT VIRUS LAINNYAParotitis (Gondong)
PENYAKIT DISEBABKAN OLEH PROTOSOA
Penyakit HIV /AIDS
Malaria karena plasmodium Falsiparum (Malaria Tropika)
Malaria karena plasmodium Vivaks (Malaria Tertiana)
Malaria karena plasmodium malaria
Malaria karena Plasmodium ovale
Malaria terbukti secara parasitologik tidak terklasifikasik
Malaria Klinis
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH CACINGFilariasis
Penyakit Cacing tambang
Askariasis (Penyakit Cacing Gelang)
Trikhuriasis (Penyakit Cacing Cambuk)
Enterobiasis
PEDIKULOSIS, AKARIASIS & GANGGUAN OLEH KUTU LAINNYASkabies
TUMOR GANAS/NEOPLASMA GANASTumor Ganas bibir, rongga mulut, faring
Tumor Ganas saluran pencernaan
Tumor Ganas sistem pernafasan dan alat di dalam rongg
Tumor Ganas Payudara
TUMOR GANAS ALAT KELAMIN WANITATumor Ganas Leher Rahim
Tumor Ganas Korpus rahim
Tumor ganas indung telur
TUMOR GANAS ALAT KELAMIN PRIATumor Ganas Prostat
Tumor Jinak Lainnya dan tidak spesifik tempatnya
TUMOR TERTENTU ATAU TIDAK DIKETAHUI PERILAKUNYATumor tertentu atau tidak diketahui perilaku lainnya, tem
PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN)Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Gizi
Anemia lainnya
PENYAKIT KELAINAN ENDOKRIN, GIZI DAN METABOLIKDiabetes Mellitus tidak spesifik
Kwasiorkor
Marasmus
Marasmik-Kwasiorkor
Kurang Kalori Protein Berat tidak Spsifik
Kurang Kalori Protein Sedang dan Ringan
Gangguan pertumbuhan karena kurang kalori portein
Malnutrisi protein dan kalori tidak spesifik.
Kekurangan Vitamin A
Obesitas
Deplesi volume (dehidrasi)
GANGGUAN JIWA DAN PERILAKUGangguan jiwa dan perilaku yang disebabkan oleh penggun
Skisofrenia
TUMOR JINAK
Gangguan Psikotik akut dan sementara
Gangguan Skizoafektif
Episode depresif
Gangguan somatoform
Gangguan emosi (neurotik/psisomatik) lainnya
Retardasi Mental tidak spesifik
PENYAKIT SUSUNAN SARAFMeningitis bakterialis
Epilepsi
Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya
Gangguan lain pada Susunan Saraf yang tidak terklasifik
PENYAKIT PADA MATA DAN ADNEKSAKonjungtivitis
Keratitis
Katarak senilis
Katarak lain tidak spesifik
Glaukoma tidak spesifik
Gangguan Refraksi dan Akomodasi
Buta dan Rabun
Gangguan Mata dan adneksa lainnya
PENYAKIT TELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUSOtitis eksterna
Otitis Media Nonsupurativa
Otitis Media Supurativa tidak spesifik
Mastoiditis
Perforasi membran timpani
Gangguan telinga lain tidak spesifik
PENYAKIT SISTEM PEMBULUH DARAHHipertensi Primer (esensial)
Hipertensi sekunder
Angina pektoris
Infark miokard Akut
Penyakit Jantung Iskemik lainnya
Emboli paru
Penyakit Gagal Jantung (Decompensatio Cordis)
Infark serebral
Stroke, tidak menyebut perdarahan atau infark.
Penyakit Serebrovaskular tidak spesifik
Hemoroid (Wasir)
Hipotensi tidak spesifik
Penyakit Pembuluh darah lain tidak spesifik
PENYAKIT SYSTEM PERNAFASAN
PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS AKUTNasofaringitis Akuta (Common Cold)
Sinusitis Akuta
Faringitis Akuta
Tonsilitis Akuta
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesi
Laringitis dan Trakeitis Akuta
Suspek Avian Influenza/ Flu Burung
Influenza
Broncho Pneumonia tidak spesifik
Pneumonia
PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH AKUT LAINNYAInfeksi saluran pernafasan bawah akut tidak spesifik
PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN LAINNYAAlergi Rhinitis akibat kerja
Sinusitis Kronik
Penyakit Saluran Pernafasan Bagian Atas lainnya
Bronchitis tidak ditentukan akut atau kronik
Asma
Status Asthmatikus
Bronkiektasis dan Bronkiolektasis
INFLUENZA DAN PNEUMONIA
Penyakit Jaringan Interstitial Paru lainnya
PENYAKIT SISTEM PENCERNAKANKaries gigi
Penyakit Pulpa dan jaringan Periapikal
Penyakit Gusi, jaringan Periodontal dan tulang alveolar
Kelainan dentofasial termasuk maloklusi
Gangguan Gigi dan jaringan penunjang lainnya
Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainn
Tukak Lambung
Gastroduodenitis tidak spesifik
Dispepsia
Apendisitis Akuta tidak spesifik
Apendisitis lainnya
Hernia Inguinalis
Penyakit Usus Halus lainnya
Penyakit Hati lainnya
Hernia Femoralis
Hernia Umbilikalis
Penyakit Sistem Pencernaan tidak spesifik
PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUBKUTANImpetigo
Abses, furunkel, karbunkel kutan
Dermatitis kontak
Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema)
Gangguan lain pada kulit dan jaringan subkutan yang tida
PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN IKATGout
Artritis lainnya
Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah)
Rematisme, tidak spesifik
Myalgia
Neuralgia dan Neuritis, tidak spesifik
PENYAKIT SISTEM SALURAN KEMIH DAN KELAMINSindroma Nefrotik
Gagal Ginjal Akuta
Batu sistem kemih(ginjal,ureter, saluran kemih bawah)
Kolik ginjal tidak spesifik
Sistitis
Uretritis dan sindrom uretral
Gangguan prostat
KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFASKehamilan ektopik (di luar kandungan)
Abortus spontan
Abortus atas indikasi medis
Abortus lainnya
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan menja
Pre-eklamsia ringan
Pre-eklamsia sedang
Pre-eklamsia berat
Eklamsia selama Kehamilan
Eklamsia dalam proses Melahirkan
Eklamsia pada Masa Nifas
Eklamsia tidak spesifik (selama kehamilan atau persalina
Hipertensi Maternal
Muntah berlebihan selama masa kehamilan (Hiperemisis
Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) dalam keham
Kehamilan dengan malnutrisi
Ketuban Pecah Dini
Perdarahan Antepartum
Persalinan (Partus) lama
Persalinan dengan penyulit gawat janin
Perdarahan setelah persalinan
Persalinan tunggal spontan
KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA PERINATALPertumbuhan janin lambat dan malnutrisi janin
Gangguan yang berhubungan dengan pendeknya masa gestas
Asfiksia waktu lahir
Sindrome distres saluran pernafasan (RDS)
Gangguan kardiovaskuler yang berhubungan dengan mas
Kehilangan darah janin
Penyakit hemolitik pada janin dan bayi baru lahir
Jaundis pada bayi baru lahir disebabkan oleh hemolisis b
Jaundis pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh penyeb
Lahir Mati
KELAINAN BAWAAN, KELAINAN PEMBENTUKAN DAN KHROMOSOMCelah palatum (langit-langit)
Celah bibir
Celah palatum dengan celah bibir
Kelainan bawaan lain pada lidah, mulut dan faring
Nyeri pinggul dan perut
Inkontinensia feses
GEJALA, TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI FIKASIKAN DI TEMPAT LAIN
Retensi urin
Demam yang tidak diketahui sebabnya
Kejang yang tidak terklasifikasikan di tempat lain
Gejala dan tanda umum lainnya
CEDERA, KERACUNAN DAN PENYEBAB EKSTERNAL LAINCedera pada kepala
Cedera pada leher
Cedera pada rongga dada (toraks)
Cedera pada paha, lutut, kaki bagian bawah, telapak kak
Fraktur tulang anggota gerak
Cedera pada daerah badan multipel
Luka bakar dan korosi
Keracunan obat dan preparat biologik
Efek toksik bahan non medisinal (bukan obat)
Efek toksik bahan beracun lainnya yang dimakan sebag
Keracunan pestisida
PENYAKIT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELASSevere acute respiratory syndrome (SARS)
Penyakit Lain-Lainnya
Cedera pada perut, punggung, tulang belakang, dan pinggul
Cedera pada bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan dan telapak tangan
GEJALA PENYAKIT
¨ Diare mendadak dan terus menerus, tidak disertai rasa sakit perut.
¨ Muntah terus menerus.
¨ Kotoran seperti cucian air beras, berbau amis.
¨ Dalam waktu singkat dapat terjadi dehydrasi dan menimbulkan syok.
¨ Pemeriksaan laboratorium ditemukan Vibrio Cholerae di tinjanya.
¨ Gejala Umum :
¨ Sakit kepala, lemah, tidak ada nafsu makan, demam selama 2-3 minggu
¨ Demam Tifoid adalah Infeksi Usus yang disebabkan olehSalmonella Typhi.
¨ Gejala Umum :
¨ Sakit kepala, lemah, tidak ada nafsu makan, demam selama 2-3 minggu.
¨ Demam Paratifoid adalah Infeksi Usus yang disebabkan olehSalmonella Paratyphi.¨ Diare, mual, muntah, pusing dan nyeri perut.
¨ Diare dengan tinja berdarah dan berlendir.
¨ Diare, mual, muntah, Kejang / kaku perut.
¨ Diare, sering muntah dan panas, sakit perut, sakit kepala
¨ Diare, mual, sakit perut, tinja bercampur darah dan lendir.
¨ Anus terasa pedih.
¨ Diare dan Demam.
¨ Penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari melembek hingga cair serta bertambahnya frekuensi buang air besar (lazimnya tiga kali atau lebih dalam sehari).
¨ Diare, mual, muntah, Kejang / kaku perut.
¨ Penyakit Tuberkulosa Paru yang di diagnosa dengan pemeriksaan sputum (secara bakteriologi dan histopatologi) positif mengandung bakteri tuberkulosa.
¨ Gejala yang mungkin ada pada penderita adalah :
p Batuk berdahak 3 minggu atau lebih, tidak sembuh dengan antibiotik
p Pernah mengeluarkan dahak bercampur dengan darah.
p Mengalami sesak nafas dan nyeri pada dada.
p Nafsu makan berkurang dan Berat Badan menurun.
¨ Penyakit Tuberkulosa Paru yang tidak berdasarkan pada pemeriksaan secara bakteriologi maupun histopatologi.
¨
Gejala Umum Kusta :
Tanda-tanda Klinis Kusta MB :
¨ Gejala yang mungkin ada pada penderita adalah :
p Batuk berdahak 3 minggu atau lebih, tidak sembuh dengan antibiotik
p Pernah mengeluarkan dahak bercampur dengan darah.
p Mengalami sesak nafas dan nyeri pada dada.
p Nafsu makan berkurang dan Berat Badan menurun.
¨ Demam, penurunan berat badan, nyeri dada, berkeringat malam hari
¨ Tuberkulosa pada Selaput Otak.
¨ Gejala yang ada pada penderita Meningitis Tuberkulosa adalah :
p Kesadaran yang menurun / tidak sadar.
p Demam.
p Sering diikuti dengan kejang pada seluruh tubuh.
¨ Penyakit Tuberkulosa yang terdapat pada organ lain selalin paru. Misal : usus, tulang, kelenjar lymphe.¨ Penyakit tuberkulosa yang menyerang pembuluh darah baik pada paru maupun organ lainnya.
¨ Penyakit ini ditimbukan karena Infeksi yang disebabkan oleh kuman/bakteri yersinia pestis (Pasteurella pestis), yang ditularkan melalui gigitan pinjal.
¨ Demam tinggi secara mendadak disertai pembesaran kelenjar pada lipat paha dan ketiak atau leher (disebut Bubo), shock, penurunan tekanan darah, nadi cepat dan tidak teratur,gangguan mental, kelemahan, kegelisahan dan kona (tidak sadar)¨ Mengeluarkan dahak berdarah tanpa didahulukan oleh gejala batuk sebelumnya (Pes type paru-paru sekunder).
¨ Antraks adalah suatu penyakit zoonosa yang disebabkan oleh bacillus anthracis ditularkan melalui kulit yang lecet, abrasi/luka, dapat melalui pernapasan (inhalasi) dan melalui mulut karena makan bahan makanan yg tercemar kuman antraks¨ Gejala awal rasa gatal tanpa disertai rasa sakit dlm kurun waktu 2-3 hari membesar
menjadi vesikel yang berisi cairan kemerahan, dengan gejala konstitusi berupa demam yg sedang, sakit kepala, malaise jarang ada, terjadi pembengkakan lunak pd kelenjar limpha dengan masa inkubasi 1-5 hari (antraks kulit).
¨ Rasa sakit perut yg hebat, mual, muntah, tdk nafsu makan dan suhu badan meningkat, terjadi gastroenteritis akut yg kadang-kadang berdarah, hematemesis, kelamahan umum, demam, pembesaran kelenjar limfe daerah inguinal/lipat paha, perut membesar dan keras, acites, edema scrotum dengan masa inkubasi 2-5 hari (antraks
¨ Lesu, lemah, suhu subfebril dan batuk yg non produktif sesuai dg tanda-tanda bronchitis, dalam waktu 2-4 hari timbul gangguan respirasi berat, suhu meningkat, cyanosis, dispneu, stridor, keringat berlebihan, detak jantung lebih cepat, nadi lemah dan cepat, edema subkutan di daerah dada dan leher, pembesaran limpheu daerah abdomen
¨ Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosa yang disebabkan oleh bakteri leptospira ditularkan melalui kontak dengan air, lumpur, tanaman yg dicemari oleh air seni dari rodent (tikus) dan hewan yg mengandung bakteri leptospira,¨ Gejala umum : demam, nyeri kepala, nyeri otot khususnya di daerah betis, paha,
serta gagal ginjal.
¨ Bercak putih (Hipopigmentasi) atau Hiperpigmentasi, atau bercak kemerahan (eritema) atau adanya penebalan kulit dan sub kutis (Infitrat) serta adanya nodul atau benjolan di bawah kulit.¨ Hilangnya atau kurangnya rasa = Hypesthesia atai Hypoesthesia pada daerah bercak.
¨ Pada daerah bercak tidak ditemukan keringat dan rambut.
¨ Otot dibangian sebelah bawah bercak cenderung untuk mengecil utamanya otot tangan (telapak tangan) dan tungkai bawah.
¨ Tampak Makula dalam jumlah yang banyak
¨ Makula tersebar bilateral tetapi asimetris
¨ Permukaan macula halus dan mengkilap
Tanda-tanda Klinis Kusta MB :
¨ Batas macula tidak tegas / tidak jelas.
¨ Rasa hypesthesia atau hypoesthesia tidak jelas
¨ Infiltrat menyebar.
¨ Nodul tidak selalu ada.
¨ Makula dapat muncul dalam jumlah yang tidak banyak yaitu 1 – 5 makula.
¨ Dengan distribusi unilateral, bilateral atau asimetris.
¨ Permukaan macula kering dan kasar
¨ Batas macula jelas dan tegas
¨ Hilang rasa, hypesthesia maupun hopoesthesia sangat jelas
¨ Infiltrat tidak selalu ada, bila ada biasanya terbatas pada daerah makula
¨ Nodul tidak selalu ada.
¨ Tetanus neonatorum adalah yang terjadi pada bayi yang baru lahir.
¨ Tanda-tanda klinis :
p Demam.
p Bayi lahir hidup dan bisa menyusui tiba-tiba hari ketiga tidak dapat/sulit minum / menyusu,p Mulut mencucu seperti mulut ikan
p Kejang-kejang.
p Kesadaran menurun.
p Tidak menangis hanya merintih
p Sering diikuti dengan sesak nafas.
¨ Adalah Tetanus yang terjadi pada anak (balita, selain neonatus) dan orang dewasa.
¨ Tanda-tanda klinis :
p Biasanya didahului dengan adanya luka pada tubuh.
p Kesadaran menurun
p Demam
p Kejang
p Tidak dapat makan maupun minum.
¨ Penyakit yang timbul karena infeksiCorynebacterium diphtaeria
¨ Diagnosa pasti ditegakkan dengan pemeriksaan apus tenggorokan
¨ Tanda-tanda klinis :
p Panas
p Terdapat selaput putih (pseudomembrane) pada laring. pharing atau tonsil.
p Sakit waktu menelan.
Tanda-tanda klinis terdiri dari 3 fase yaitu :
¨
PENYAKIT INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI HUBUNGAN SEKSUAL
p Lehermembengkak disebut dengan bulls neck.
p Sesak nafas disertai dengan nafas berbunyi disebut sebagai stridor.
Disebut Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis
¨ Fase Katarak.
p Berlangsung selama 2 minggu.
p Didahului dengan batuk ringan, bersin-bersin dan pilek.
¨ Fase Paroksismal.
p Berlangsung pada minngu ke 4 – 6.
p Batuk semakin kuat dan berlangsung terus menerus, sulit berhenti, sehingga dapat menimbulkan cyanosis, mata melotot sampai dengan timbul perdarahan sub kunjungtiva, lidah menjulur, dan menimbulkan kesan sesak nafas hebat.¨ Fase Penyembuhan = Konvalesen.
p Berlangsung pada minggu ke 9 – 10.
¨ Manifestasi umum infeksi disertai gangguan fungsi organ multipel antara lain berupa hiperpireksi, cutis marmoratae, menggigil, gaduh gelisah, proteinuria
¨ Pemeriksaan penunjang : leukopenia atau leukositosis, granulasi toksik, trombositopenia, anemia dan CRP positif. Penurunan kadar protrombin, fibrinogen
¨ Sifilis bawaan sejak lahir biasanya pada bayi yang ditularkan oleh ibu yang menderita IMS
¨ Gejala umum : matanya banyak sekret mata sampai tertutup
¨ Tampak lesi “chancre” pada daerah kemaluan.
¨ Pada Pria : keluarnya cairan abnormal dari alat kelamin berupa nanah yang terjadi secara akut, disertai rasa sakit / panas waktu buang air kecil.
¨ Pada Wanita : seringkali tidak tampak adanya gejala. Pada keadaan lanjut maka akan tampak pembesaran kelenjar Bartholini dan Skene di daerah bibir kecil kemaluan.
¨ Lesi pertama berbentuk Papiloma akan muncul di daerah dimana Treponema masuk ke dalam tubuh, berbentuk buah arbei dengan permukaan basah, tidak ada nanah.
¨ Ditemukan juga demam, sakit kepala, nyeri tulang dan persendian.
¨ Papiloma tersebar disekitar dubur, mulut vagina.
¨ Tampak “Wet Crab” papiloma pada telapak tangan dan kaki.
¨ Makula, papula, macula-papula, mikro-papula, plak dan nodule.
¨ Hyperkeratosis
¨ Kelainan pada tulang dan sendi yaitu ekstremitas gangosa, hydraarthosis, module di artikulasi.¨ Tampak Gummata, Ulcerasi.
¨ Kedua mata tampak merah dan berair
¨ Penderita sukar melihat cahaya terang dan merasa gatal di matanya
¨ Ditemukan folikel terutama di konjungitiva tarsalis superior dan kornea daerah limbus superior
DEMAM BERDARAH VIRUS dan DEMAM VIRUS DITULARKAN OLEH ARTROPODA
¨ Demam waktu mulai sakit
¨ Rangsangan pada selaput otak
¨ Nyeri otot berat.
¨ Kelumpuhan ekstremitas dan biasanya asimetris, timbul antara hari ke 3 dan 4.
¨ Reflek Tendon menurun
¨ Rasa raba biasanya normal.
¨ Demam tinggi
¨ Sakit kepala hebat
¨ Kelumpuhan mulai dari tungkai menjalar ke atas.
¨ Sulit menelan.
¨ Takut air.
¨ Sulit bernafas dan kesadaran menurun
¨ Keadaan ini terjadi beberapa minggu samapai dengan satu tahun setelah gigitan.
¨ Lesu, demam, muntah, sakit kepala dan anoreksia
¨ Kesadaran menurun, kejang, ubun-ubun besar menonjol dan tegang
¨ Peningkatan suhu mendadak (39 – 40 0C disertai menggigil
¨ Nyeri kepala dan muka kemerahan
¨ Nyeri pada belakang mata apabila mata digerakkan atau bola mata digerakkan
¨ Fotofobia
¨ Nyeri otot atau sendi
¨ Anoreksia
¨ Konstipasi, nyeri perut/kolik
¨ Nyeri tenggorokan
¨ Depresi pada pasien demam
¨ Demam mendadak 2 – 7 hari tanpa penyebab yang jelas
¨ Gelisah, nyeri pada ulu hati.
¨ Timbul bercak merah “Purpura” dan pendarahan kulit berbentuk bintik-bintik “Ptechiae”.¨ Pada keadaan lanjut dapat terjadi buang air besar bercampur darah, mutah darah, keluar darah dari hidung.¨ Pada keadaan berikutnya dapat terjadi kesadaran menurun sampai syok
¨ Demam
¨ Persendiaan sakit
¨ Nyeri otot
INFEKSI VIRUS DENGAN LESI KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA
PENYAKIT VIRUS GANGGUAN DEFISIENSI IMUN PADA MANUSIA
¨ Ruam kemerahan pada kulit
¨ Gejala awal : Demam yang berlangsung kira-kira 3 minggu
¨ Kelainan umumnya berupa vesikel berkelompok diatas kulit yang eritematous.
¨ Isi vesikel dapat jernih maupun seropurulen
¨ Pada daerah genitalis sering terjadi infeksi sekunder, sehingga ruamnya dapat berubah menjadi ulserasi
¨ Demam.
¨ Timbul merah-merah pada kulit seluruh tubuh dan kemudian berisi nanah karena sering disertai dengan infeksi sekunder.¨ Rasa gatal dan pedih di daerah bintik kemerahan
¨ Demam
¨ Timbul kemerahan pada kulit
¨ Becak koplik pada daerah mukosa mulut bagian bukal.
¨ Radang selaput mata (konjungtiva).
¨ Sering diikuti dengan batuk dan pilek.
¨ Demam
¨ Badan lemas
¨ Mual
¨ Selaput mata berwarna kuning atau air kencing berwarna seperti air teh
¨ Tidak nafsu makan
¨ Demam, mual, muntah
¨ Pegal linu dan sakit kepala
¨ Selaput mata berwarna kuning atau air kencing berwarna seperti air teh
¨ Demam
¨ Badan lemah
¨ Mual berkepanjangan sehingga nafsu makan menurun.
¨ Selaput mata (konjungtiva) berwarna kuning.
¨ Air kencing berwarna kuning tua seperti air teh dan kental.
¨ Gejala : Asimptomatik, limfadenopati generalisata, berat badan menurun <10%, kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti dermatitis seboroik, prurigo, onikomikosis, ulkus oral yang rekuren, kheilitis angularis, herpes zoster dalam 5 tahun terakhir, infeksi saluran nafas bagian atas seperti sinusitis bakterialis¨ Masa tunas antara 14-24 hari
¨ Pembekakan parotis yang mula-mula unilateral, biasanya diawali demam sakit kepala, anoreksia, muntah dan nyeri otot selama 1-2 hari. Pembekakan ini nyeri pada perabaan atau pada saat penedrita makan/minum sesuatu yang asam
PEDIKULOSIS, AKARIASIS & GANGGUAN OLEH KUTU LAINNYA
¨
¨
¨
¨
¨ Sakit pada otot-otot; sekit kepala; menggigil; demam hingga timbul; sering disertai dengan kesadaran menurun.
¨ Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium falciparum.
¨ Sakit pada otot-otot; sekit kepala; menggigil; demam mendadak hilang timbul.
¨ Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium vivax
¨ Sakit pada otot-otot; sekit kepala; menggigil; demam mendadak hilang timbul.
¨ Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium malaria
¨ Sakit pada otot-otot; sekit kepala; menggigil; demam mendadak hilang timbul.
¨ Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium ovale
¨ Demam hilang timbul, sakit pada otot-otot, sakit kepala sampai menggigil.
¨ Gejala yang timbul menunjukan ciri khas penyakit malaria, tetapi pada pemeriksaan laboratorium ditemukan penyebab penyakit malaria
¨ Gejala penyakit malaria dapat diketahui tetapi tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium maupun pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan penyebab malaria
¨ Demam berulang selama 3 – 5 hari. Demam dapat hilang timbul sendiri biasanya berkaitan dengan aktifitas fisik, gejala sistemik lainnya dapat berupa mual, muntah.
¨ Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenitis) di daerah lipatan paha, medial paha/lengan serta ketiak walaupun tidak ditemukan adanya luka. Biasanya tampak benjolan kemerahan, sakit dan panas.¨ Radang saluran getah bening yang teraba seperti tali, kemerahan, terasa panas dan sakit serta menjalar dari pangkal paha/ketiak kearah ujung (limfangitis retrograd)¨ Abses (bisul) didaerah lipat paha/ketiak yang dapat pecah, timbul ulkus dan setelah sembuh meninggalkan bekas berupa jaringan parut (Skar)¨ Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar, yang tampak kemerahan, panas, sakit (stadium dini). Biasanya pembesaran ini dapat berkurang /menghilang setelah serangan akut. Bila serangan timbul berulang kali, pembesaran menjadi menetap.¨ Kedaan lanjut akan ditemukan Kaki Gajah.
¨ Perut buncit, badan kurus walaupun banyak makan,lesu/lemas
¨ Pemeriksaan Laboratorium untuk konfirmasi
¨ Kolik perut, sakit perut mendadak, diare, tidak nafsu makan dan mudah lelah
¨ Pemeriksaan Laboratorium untuk konfirmasi
¨ Diare, mual, sampai dengan anemia
¨ Pemeriksaan Laboratorium untuk konfirmasi
¨ Gejala yang khas adalah gatal-gatal di sekitar anus pada waktu malam hari saat cacing betina keluar dari usus untuk meletakkan telunya di daerah perianal. Diagnosis askariasis dan trikhuriasis dengan menemukan telur dalam tinja penderita, sedangkan untuk enterobiasis dapat ditegakkan dengan anal swab karena telur E. vermicularis tidak ¨ Lesi Inflamasi umumnya terjadi di daerah genitalia, di antara jari-jari tangan, di bawah lipat payudara, lipat ketiak dan daerah lipatan lunak lainnya disertai dengan rasa gatal terutama pada malam hari.
¨ Batuk, berat badan menurun, sakit dada dan sesak nafas
¨
¨
¨
¨
TUMOR TERTENTU ATAU TIDAK DIKETAHUI PERILAKUNYA¨
PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN)
¨
¨
PENYAKIT KELAINAN ENDOKRIN, GIZI DAN METABOLIK
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨ Lemas, sering berdebar, lekas lelah dan sakit kepala
¨ Penderita dengan reduksi urin positif (benedik atau tes celup dengan kertas lakmus)
¨ Sering mengeluh lemah, rasa baal
¨ Sering haus dan lapar, Sering berkemih
¨ Berat badan menurun
¨ Gatal pada anggota badan yang kronis
¨ Bisul di kulit atau mungkin keputihan pada wanita
¨ Terjadi edema seluruh tubuh terutama di punggung kaki
¨ Wajah membulat dan sembab, perut buncit, otot mengecil
¨ Pandangan mata sayu dan rambut tipis/kemerahan
¨ Badan tampak sangat kurus, iga gambang, perut cekung, wajah seperti orang tua dan kulit keriput
¨ Gangguan perilaku dan emosi akibat penggunaaan obat / zat psikoaktif
¨ Gangguan kemampuan/daya menilai realitas
Episode depresif :
¨
¨ Gangguan proses pikir : waham, kebingungan, gangguan daya ingat.
¨ Gangguan suasana perasaan/afek, sussana perasaan/afek tumpul atau tidak sesuai
¨ Gangguan persepsi : halusinasi penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, pengecapan.
¨ Gangguan psikosa akut polimorfik tanpa gejala schizoprenia
¨ Gangguan psikosa akuta dimana halusinasi, waham atau gangguan persepsi nyata tetapi bervariasi, perubahan dari hari ke hari atau dari jam ke jam. Emosi berubah-ubah dengan perubahan perasaan sementara baik gembira atau gembira yang luar biasa, atau kecemasan dan kerentanan, juga biasanya terjadi. Berbagai macam bentuk ini
¨ Gangguan ini sering terjadi pada onset tiba-tiba, meningkat cepat dalam beberapa hari, dan kadang-kadang terlihat dalam pemecahan gejala yag cepat tanpa berulang kembali.Jika terdapat gejala yang menetap, diagnosa harus digantu menjadi gangguan waham yang menetap (F22.-).Bouffe delirante tanpa gejala dari schizoprenia atau yang
¨ Gangguan Schizoafektif, tipe manik
¨ Gangguan dimana terdapat baik gejala schizoprenik dan manik dominan, sehingga episode penyakit tidak dapat didiagnosis menjadi schizoprenia atau episode mania.¨ Kategori ini harus dimasukkan kedalam satu episode dan ganggua yang berulang .Dimana episode yang utama adalah schizoafektif,tipe manik. Psikosa schizoafektif , tipe manik: psikosa schizoprenifom, tipe manik
¨ Ringan : Dua atau tiga gejala yang sudah disebutkan diatas. Pasien biasanya mengalami depresi tetapi masih dapat beraktivitas¨ Sedang : Empat atau lebih gejala diatas biasanya ditemukan dan pasien biasanya mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas biasanya¨ Berat : Episode depresi berat dengan gejala psikosa
Episode depresi seperti diatas tetapi disertai adanya halusinasi, waham, kemunduran psikomotor, atau stupor yang berat, dimana tidak mungkin melakukan aktivitas sosial yang umum., dapat membahayakan diri dengan usaha bunuh diri, dehidrasi, atau kelaparan. Halusinasi atau waham yang utama tidak dapat menjadi mood yang sejalan.
¨ Kelainan somatisasi
Ciri- ciri utama adalah banyak, berulang kali, dan sering bergantinya gejala- gejala jasmani dalam waktu sedikitnya dua tahun. Kebanyakan pasien memiliki sejarah yang panjang dan kompleks dalam hubungan dengan perawatan medis primer dan spesialis, yang banyak penyelidikan negatif atau kegagalan operasi telah dilakukan. Gejala- gejala dapat ditujukan
¨ Gejala utama : anxietas/kecemasan, yang dialami atau diekspresikan secara langsung atau diubah menjadi gejala, seperti : Depresi, Disfungsi seksual, Phobia, Obsesi¨ Kedaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap yang teruatama oleh adanya hambatan ketrampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.
¨ Panas, kaku kuduk, kejang klonik, kesadaran menurun reflek patologi positif. Pemeriksaan laboratorium pada cairan serebrospinal (tulang belakang) dapat ditemukan bakteri penyebab meningitis.¨ Kejang yang dimulai dengan hilangnya kesadaran, hilangnya kendali terhadap gerak dan terjadinya kejang tonik atau klonik pada anggota badan
¨ Nafas mendekur, mulut berbusa
¨ Pada periode awal mungkin merasa gelisah, tidak nafsu makan dan mudah tersinggung
¨ Nyeri kepala khas berdenyut, unilateral dan bertambah berat setelah aktifitas fisik.
¨ Mengeluh mual sampai muntah
¨ Radang pada conjunctiva, jaringan mukosa tipis dan transparant yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan sklera sampai limbus dengan bagian liapatan diantaranya¨ Mata merah, penglihatan tidak kabur, pedih, kelopak mata bengkak, terdapat korotan
mata (secret).¨ Radang pada kornea
¨ Mata nyeri atau tarasa seperti ada benda asing, berair, silau.
¨ Penglihatan menjadi kabur atau ketajaman penglihatan menurun.
¨ Kekeruhan lensa mata karena usia lanjut
¨ Penglihatan kabur secara perlahan-lahan.
¨ Melihat seperti terhalang asap / kabut.
¨ Mata tidak merah.
¨ Kekeruhan lensa karena sebab lain (kongenital, trauman, infeksi)
¨ Katarak congenital : sejak lahir pupil berwarna putih dan lensa keruh.
¨ Katarak traumatic :
p Penglihatan kabur secara perlahan-lahan
p Melihat seperti terhalang asap / kabut
p Ada riwayat trauma
p Mata tidak merah
p Katarak akibat penyakit sistemik (Misalnya
iabetes Militus, therafi kortikosteroid)
¨ Sakit kepala, muntah-muntah, mata merah
¨ Penglihatan kabur
¨ Tekanan bola mata meninggi (palpasi meningkat)
¨ Gangguan pembiasan sinar
¨ Secara fisiologis tidak tampak kelainan mata
¨ Myopia = Rabun Jauh (minus atau Plus)
p Penglihatan jauh kabur
p Membaca dan menonton Televisi terlalu dekat
¨ Presbyopia = Rabun dekat
p Kalau mambaca perlu alat bantu kaca mata plus
p Penglihatan dekat terganggu
p Kepala pusing
p Usia diatas 40 tahun.
¨ BUTA : Tajam penglihatan <= 3/60 pada mataterbaik dengan koreksi terbaik
¨ RABUN : tajam penglihatan > 3/60 dan < 6/18 pada mata terbaik dengan koreksi terbaik
Adalah gangguan mata lainnya :
¨ Pterigium : pertumbuhan selaput di conjunctiva yang dapat mengenai kornea.
¨ Hordeolum : radang akut kelenjar minyak kelopak mata
¨ Chalazion : Radang khronis kelenjar minyak kelopak mata
¨ Blepharitis : Radang pinggir dan pada kelopak mata
¨ Uveitis : radang pada selaput pelangi mata
¨ Dacryocystitis : radang pada saluran air mata
¨ Dacryoadenitis : Radang pada kelenjar air mata
Klasifikasi Otitis Externa :
Radang pada tulang mastoid akibat komplikasi OMSK
¨ Strabismus/juling : kelainan keseimbangan otot bola mata Endhoptalmitis (infeksi yang terjadi pada intraokuler setelah mengalami operasi atau trauma)
Radang telinga luar akut maupun khronis yang disebabkan karena bakteri, jamur maupun virus
¨ Otitis Externa Sirkumskripta (Furunkel) ; merupakan radang folikel rambut yang disebabkan kuman stafilokokus aureus atau. S. Albus¨ Otitis Externa Difus : dikenal sebagai swimmer ear, banyak terjadi saat udara panas dan kelembaban tinggi¨ Otomikosis : merupakan radang karena jamur, banyak terdapat pada penduduk tropis dan penyebabnya aspergillus niger, candida albicans dan pityrosporum¨ Otitis Externa Maligna : sering terdapat pada orang tua dengan diabetes mellitus, unilateral dengan penyebab pseudomonas¨ Otitis Externa Eksim : merupakan radang khronis yang meluas dari liang telinga ke jaringan sekitranya akibat reaksi kerentanan kulit
¨ Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, Tuba eustachius, antrum dan sel mastoid.
¨ Klasifikasi Otitis media serosa akut (barotrauma) dan Otitis media serosa khronis (Glue Ear)
¨ Faktor penyebab non infeksi, missal alergi, inflamasi.
¨ Pendengaran terganggu.
¨ Sensasi cairan telinga
¨ Tinitus, vertigo (terkadang)
¨ Pemeriksaan otokopik tampak membran timpani : suram, mobilitas terganggu, cairan ditelingan tengah.
¨ Kegagalan terapi otitis media supuratif akut.
¨ Demam tinggi disertai keadaan umum lemah.
¨ Otoskopik : membran timpani perforasi, discharge purulen
¨ Penonjolan pada dinding posterosuperior liang telinga (saging)
¨ Udema daerah postaurikuler, lunak dan nyeri tekan.
¨ Pecahnya gendang telinga akibat infeksi atau trauma
¨ Demam, otalgia (nyeri telinga)
¨ Otoskopik : membran timpani merah, menonjol atau perforasi disertai discharge
¨ Tuli kongenital : tuli pada bayi yang disebabkan faktor yang mempengaruhi kehamilan maupun saat lahir
¨ Tuli akibat bising (noise induced hearing loss/NIHL) adalah ketulian akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu lama biasanya disebabkan bising lingkungan kerja. Sifat ketuliannya adalah tuli saraf cochlea dan umumnya terjadi pada 2 telinga
¨ Presbikusis adalah tuli saraf jenis sensorineural (saraf) frekuensi tinggi terutama di atas 2000 Hz, terjadi pada usia lanjut simetris 2 telinga
¨ Meningkatnya tekanan darah sistolic > 140 mmHg dan atau diastolic > 95 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang), yang penyebabnya tidak diketahui/tidak diikuti oleh penyakit lainnya¨ Hipertensi yang diakibatkan oleh kelainan/penyakit pada organ-organ tertentu atau penggunaan obat-obat tertentu jangka panjang (obat golongan kortikostreroid, pil kontrasepsi)¨ Penderita mengeluh nyeri dada
¨ Keluhan nyeri dada sebelah kiri atau tengah seperti tertekan, berat/diremas-remas, terbakar¨ Lama serangan nyeri < 20 menit dan hilang bila istirahat
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS AKUT
¨ Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran depresi atau elevasi segmen ST
¨ Nyeri dada seperti pada angina tetapi lama serangan nyeri > 20 menit dan tidak bisa hilang walaupun beristirahat.
¨ Bersifat khas, dapat diikuti dengan peningkatan kadar enzim jantung
¨ Gangguan neurologik berupa kelemahan atau kelumpuhan dapat berupa hemiparese, hemiplegia, hemiestesia dengan atau tanpa gangguan sensibilitas yang timbul secara mendadak¨ Pada progressive stroke, gejala berkembang, meluas dan bertambah berat selama
beberapa jam hingga beberapa hari sedangkan pada completed stroke, gejala neurologik tidak berkembang lagi
¨ Tekanan darah di bawah normal
¨ Diawali rhinitis dengan/tanpa conjuctivitis
¨ Demam, sakit kepala, nyeri menelan
¨ Pembesaran kelenjar Limfe leher
¨ Dinding pharynx hyperemis (merah)
¨ Nyeri pada daerah hidung, muka dan sakit kepala
¨ Sumbatan hidung, nasal discharge purulent dan berbau
¨ Mukosa kemerahan dan post nasal drip
¨ Udem periorbita (keadaan lanjut)
¨ Infeksi terbatas pada kelenjar limphe faring dan tonsil, sering berasal dari sinusitis
¨ Demam. Nyeri telan, post nasal drip
¨ Faring merah dan udem
¨ Nyeri menelan, demam, bau mulut.
¨ Tonsil membesar dan kemerahan
¨ Sering disertai pembesaran kelenjar limphe leher.
¨ Sering pada anak umur < 5 thn
¨ Demam Didahului oleh infeksi saluran nafas akut
¨ Batuk khas (serak, menggonggong) non produktif disertai sesak napas, gejala menghebat pada malam hari
¨ Didahului oleh infeksi saluran nafas akut
¨ Batuk khas diikuti oleh sesak napas yang makin berat, suara sesak (stridor)
o Seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit KLB Flu Burung
o Kontak dengan kasus konfirmasi Flu Burung dalam masa penularan
PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH AKUT LAINNYA¨
¨
¨
¨
¨
¨ Sakit berat, gelisah, duduk posisi tegak diikuti dengan liur menete drooling
¨ gejala demam (suhu > 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan :
o Bekerja pada satu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita Flu Burung
¨ virus akut yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan nafsu makan hilang disertai gejala local berupa rasa menggelitik sampai nyeri tenggorokan kadang batuk kering, hidung tersumbat, bersin dan ingus encer disertai faringitis.¨ Biasanya sembuh sendiri dalam 3 – 5 hari.
¨ Tenggorokan tampak hyperemia.
¨ Dalam rongga hidung tampak konka yang sembab dan hyperemia.
¨ Sekret dapat bersifat serius, seromukus atau muko purilen bila ada infeksi sekunder.
¨ Gejala umum infeksi adalah demam, sakit kepala, lesu
¨ Gejala umum penyakit sal. Napas bawah : takipneu, dispneu, retraksi dinding dada bawah atau napas cuping hidung, sianosis¨ Batuk yang mungkin kering atau berdahak mukoporulent bahkan mungkin berdarah
¨ Gejala umum infeksi adalah demam, sakit kepala lesu dll.
¨ Tachypneu, dispneu, retraksi dinding dada bawah atau nafas cuping hidung, sianosis
¨ Tanda Pneumonia : perkusi pekak pada pneumonia lobaris, ronchi basah halus nyaring pada bronkopneumonia dan bronkofoni positif.¨ Batuk yang mungkin kering atau berdahak mukopurulen, purulen bahkan mungkin berdarah.
¨ Sakit kepala, nyeri tekan di daerah sinus
¨ Batuk lama
¨ Sputum produktif
¨ Lama 3 bulan pertahun, selama 2 tahun berturut-turut
¨ Sesak nafas disertai suara wheezing (mengi) akibat kesulitan ekspirasi cyanosis bila berat
¨ Pada auskultasi terdengar wheezing dan akspirasi memanjang.
¨ Keadaan sesak hebat yang ditandai dengan giatnya otot-otot Bantu pernafasan dan sianosis dikenal sebagai status asmatikus yang dapat berakibat fatal, retraksi intercostals¨ Hipersonor.
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨ Awal kerusakan gigi tampak kehitaman dibagian permukaan pit, fssure atau interproksimal gigi.
¨ Pada sondasi tersangkut
¨ Pada kerusakan gigi lebih lanjut, tampak gigi berlubang yang dapat meluas dari lapisan email sampai dentil, tetapi belum mengenai jaringan pulpa. Dapat juga mengenai semen gigi.¨ Penderita tidak selalu mengeluh dengan rangsangan makanan/minuman manis, asam, panas dan dingin
¨ Gigi berlubang sudah mengiritasi jaringan pulpa (Hyperraemi Pulpa).
¨ Terasa nyeri berdenyut terus menerus.
¨ Terasa sakit bila ada rangsangan asam, manis, dingin dan panas atau tanpa rangsangan.¨ Pada keadaan lanjut kerusakan dapat mengenai jaringan pulpa dan jaringan periapikal (gangren pulpa, periodontitis apikalis).¨ Jika menguyah terasa sakit dan mengganjal
¨ Pada perkusi / druk terasa sakit.
¨ Radang gusi
¨ Gusi berwarna merah
¨ Mulut berbau
¨ Tampak adanya saku gusi
¨ Tidak terasa nyeri kadang terasa gatal
¨ Pada keadaan lanjut terjadi periodontitis marginalis (bukan penyebab gigi karies).
¨ Adanya saku gusi yang dalam dan gusi tampak kotor (karang gigi dan stain)
¨ Termasuk rdang gusi geraham bungsu (pericoronitis) gejala yang tampak : merah, demam, sukar membuka mulut dan abses.
¨ Gigi goyang bahkan bisa sampai tanggal akibat penyakit sistemik (antara lain : Diabetes Mellitus).
¨ Gigi tanggal akibat kecelakaan penyakit periodontal.
¨ Kista ronga mulut, penyakit rahang, kelenjar ludah, stomatitis, penyakit bibir dan mukosa mulut, dan penyakit pada lidah.
¨ Nyeri perut biasanya dimulai di epigastrium, kemudian berpusat di letak apendiks
¨
¨
¨
¨
PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN IKAT
¨
¨
¨ Akibat kontak dengan zat kimia, protein, bakteri atau virus
¨ Gatal, Ruam kulit
¨ Gatal
¨ Ruam kulit
¨ Serangan nyeri sendi akut pada satu sendi
¨ Sendi terlihat tampak bengkak, hangat, kemerahan, dengan kulit di atasnya teregang
¨ Nyeri sendi, bengkak, merah
¨ Nyeri pada saat bergerak
¨ Sendi-sendi kaku
¨ Lemah, nafsu makan hilang
¨ Kaku seluruh badan
¨ Nyeri biasanya timbul bila udara dingin (pada artritis rematoid)
¨ Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki.
¨ Adanya nyeri pada punggung bawah yang timbul tak tergantung dengan waktu siang atau malam, memberat terutama bila berjalan, batuk ataupun mengejan.
¨ Nyeri sendi, bengkak, merah
¨ Nyeri pada saat bergerak
¨ Sendi-sendi kaku
¨ Lemah, nafsu makan hilang
¨ Nyeri biasanya timbul bila udara dingin (pada artritis rematoid)
¨ Udem
¨ Ditemukan proteinuria, hypoalbuminemia dan hyperkolesterolemia, kadang terdapat juga uremia
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨ Warna kemih normal / merah seperti air cucian daging.
¨ Reaksi anak kecil terhadap nyeri ini khas sekali: menarik batang penisnya ketika berkemih, kencing keruh kadang merah.
¨ Nyeri hebat di pinggang yang memancar ke kemaluan dan paha disertai mual, muntah, keringat dingin.
¨ Sering kencing, terasa panas dan sakit.
¨ Rasa ingin kencing keruh
¨ Pada anak sering disertai demam ringan.
¨ Kadang kencing berdarah.
¨ Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup di luar kandungan, atau keluarnya janin dengan berat kurang dari 1000 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu.
¨ Berdasarkan bagian janin yang keluar dari kandungan, abortus dapat dibagi menjadi : Abortus Inkompletus dan Abortus Kompletus.
¨ Gejala Abortus Inkompletus:
p Perdarahan pervagina pada kehamilan kurang dari 20 minggu dengan sebagian hasil konsepsi telah keluar.
p Pada pemeriksaan dalam terlihat kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat Pada pemeriksaan dalam terlihat kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau menonjol dari ostium uteri ekstem
¨ Gejala Abortus Kompletus :
p Keluarnya gumpalan darah pervagina pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
p Uterus telah mengecil.
p Pada pemeriksaan dalam terlihat ostium uteri telah menutup.
¨ Perdarahan masih ditemukan, tetapi jumlahnya tidak banyak.
¨ Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan.
¨ Gejala :
p Tekanan darah 140/90 mmHg sampai dengan 160/110 mmHg
p Protein dalam urine
p Penglihatan kabur
p Muntah-muntah.
p Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan
p Kesadaran menurun.
¨ Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan.
¨ Gejala :
p Tekanan darah 140/90 mmHg sampai dengan 160/110 mmHg
p Protein dalam urine
p Penglihatan kabur
p Muntah-muntah.
p Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan
p Kesadaran menurun.
¨ Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan.
¨ Gejala :
p Tekanan darah lebih dari / diatas 160/110 mmHg
p Protein dalam urine
p Penglihatan kabur
p Muntah-muntah.
p Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan
p Kesadaran menurun.
¨ Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan.
¨ Gejala :
p Tekanan darah 140/90 mmHg (pre-eklamsia ringan = sampai dengan 160/110 mmHg, Pre-eklamsia berat = lebih dari 160/110 mmHg)
p Protein dalam urine ( + 2 atau lebih)
p Penglihatan kabur
p Muntah-muntah.
p Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan
p Kesadaran menurun.
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
Pembukaan serviks tetap 3 cm setelah 8 jam inpartu.
Pembukaan yang belum lengkap setelah 18 jam inpartu
p Kejang-kejang pada Bumil biasanya pada trimester ketiga atau pada saat persalinan / masa nifas.
¨ Muntah berlebihan pada kehamilan
¨ Perdarahan pervagina yang terjadi pada kehamilan diantara umur kehamilan 28 minggu sampai sebelum kelahiran bayi
¨ Komplikasi kehamilan ini merupakan keadaan gawat darurat kebidanan, karena dapat mengakibatkan kematian ibu maupun janin dalam waktu singkat.
¨ Penyebab perdarahan antepartum pada umumnya karena Plasenta Previa dan Solusio Placenta.
¨ Gejala Placenta Previa :
p Perdarahan per-vagina pada kehamilan 28 minggu atau lebih.
p Jumlah perdarahan mungkin sedikit atau banyak tergantung luasnya insersi placenta yang terlepas.p Jumlah perdarahan sesuai dengan keadaan umum (bila sedikit keadaan umum pasien baik, bila banyak keadaan umum pasien memburuk).
p Warna darah merah segar.
p Perut tidak tegang dan tidak ada nyeri perut.
¨ Gejala Solusio Placenta :
p Perdarahan per-vagina pada kehamilan 28 minngu atau lebih.
p Jumlah darah yang keluar tidak sesuai dengan keadaan umum penderita (perdarahan yang keluar mungkin sedikit, tetapi pasien menunjukan tanda-tanda syok).
p Warna darah merah tua (darah lama).
p Perut tegang dan nyeri perut.
p Bagian-bagian janin sulit dipalpasi.
¨ Keadaan persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam (sejak inpartu)
¨ Gejalanya :
p Pembukaan servik tidak bertambah dengan berlalunya waktu yaitu :
p Pada partograf, garis pembukaan serviks berada di sebelah kanan garis waspada
¨
¨
KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA PERINATAL¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
¨
KELAINAN BAWAAN, KELAINAN PEMBENTUKAN DAN KHROMOSOM
¨
¨
¨ Perdarahan lebih dari 500 ml yang terjadi pada Kala III persalinan, yang dapat terjadi sebelum atau setelah lahirnya plasenta.Merupakan jenis komplikasi perdarahan yang sering terjadi dan merupakan keadaan gawat darurat kebidanan yang menjadi penyebab utama kematian ibu .
¨ Penyebab perdarahan post partum yang paling sering adalah : Atonia Uteri, Sisa Plasenta atau Retensio Plasenta dan Robekan Jalan Lahir.
¨ Gejalanya :
p Perdarahan pervagina lebih dari 500ml atau 2 gelas, yang terjadi pada Kala III persalinan (setelah anak lahir).
p Tekanan darah menurun sampai syok.
¨ Keadaan umum ibu melemah dan pucat.
¨ Bayi yang pada masa lahir mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) yang ditandai dengan nilai APGAR waktu lahir kurang dari 7.
¨ Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukan tanda-tanda kehidupan tidak terdengar detik jantung, tidak teraba denyut tali pusat, tidak bernafas atau tidak ada gerakan).
¨ Merupakan kelainan yang disebabkan oleh bawaan, atau gangguan pada masa pembentukan rahang janin dalam kandungan. Manifestasi dalam rongga mulut :
p Celah pada bibir, bisa unilateral atau bilateral
p – Celah pada langit-langit ( palatum) bisa sederhana atau kompleks.
Merupakan kelainan bawaan, selain celah palatum, celah bibir dan celah palatum dengan celah bibir
GEJALA, TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI FIKASIKAN DI TEMPAT LAIN
¨
¨
¨
¨
CEDERA, KERACUNAN DAN PENYEBAB EKSTERNAL LAIN
PENYAKIT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELAS
¨ Cukup jelas
¨ Cukup jelas
¨ Cukup jelas
¨ Cukup jelas
¨ Cukup jelas
¨ Cukup jelas
¨ Cukup jelas
¨ Cukup jelas
¨ Cukup jelas
¨ Cukup jelas
¨ Nek, muntah, pusing, abd cramps,diare, shock
¨ Mual, pusing, muntah, diare, kejang
¨ Mual, pusing, muntah, diare, kejang
¨ Sindroma gangguan pernafasan yang terjadi mendadak dan dapat menjadi berat (hingga dapat menyebabkan kematian) disebabkan olehvirus corona
PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN)
NO KELOMPOK1 i PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU2 A00-A093 A004 A01.05 A01.46 A027 A038 A049 A05
10 A0611 A0812 A09
13
14 A15-A1915 A15.016 A16.017 A 15.1 – A 16.218 A16.3 -.919 A17.020 A1821 A1922 A20-A2923 A2024 A2225 A2726 A30-A4927 A30.028 A30.529 A3330 A3531 A3632 A3733 A3934 A40-A4135 A50-A6436 A5037 A5138 A5439 A65-A6640 A6641 A70-A7442 A7143 A80-A89
KODE ICD – 10
A02, A04, A07- A08
44 A8045 A8246 A87
47 A90-A99
48 A9049 A9150 A92.051 B00-B0952 B0053 B0154 B0555 B15-B1956 B1557 B1658 B17-B19
59 B20-B24
60 B20-B2461 B25-B3462 B2663 B50-B6464 B5065 B5166 B5267 B53.068 B53.869 B5470 B65-B8371 B7472 B7673 B7774 B7975 B8076 B85-B8977 B86
78 II TUMOR GANAS/NEOPLASMA GANAS
79 C00-C1480 C15-C2681 C30-C3982 C5083 C51-C5884 C53.985 C54.986 C5687 C60-C6388 C6189 D10-D36
90 D3691 D37-D 48
92 D48
93 III
94 D5095 D53.9
96
97 IV98 E1499 E40
100 E41101 E42102 E43103 E44104 E45105 E46106 E50107 E66108 E86
109 V GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU
110 F19
111 F20.9112 F23113 F25114 F32115 F45116 F48117 F79
118 VI PENYAKIT SUSUNAN SARAF
119 G00120 G40-G41121 G43-G44122 G98
123 VII PENYAKIT PADA MATA DAN ADNEKSA
124 H10.9125 H16.9126 H25127 H26128 H40129 H52130 H54131 H57-H59
PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN)
D51-D58, D60, D62-D64
132 VIII PENYAKIT TELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUS
133 H60134 H65135 H66136 H70137 H72138 H93
139 IX PENYAKIT SISTEM PEMBULUH DARAH
140 I10141 I15142 I20143 I21144 I23-I25145 I26146 I50147 I 63148 I 64149 I 65-I69150 I 84151 I 95152 I 99
153 X PENYAKIT SYSTEM PERNAFASAN
154 J00-J06155 J00156 J01157 J02158 J03159 J04160 J06161 J09-J18162 J09163 J10-J11164 J18.0165 J12-16, J18.9166 J20-J22167 J22168 J30-J99169 J 30.3170 J 32171 J36-J39172 J40173 J45174 J46175 J47176 J84.9
177 XI PENYAKIT SISTEM PENCERNAKAN
178 K02179 K04180 K05-K06181 K07182 K08183 K09184 K25185 K29.9186 K 30187 K35188 K36189 K40190 K41191 K42192 K63193 K76194 K92
195 XII PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUBKUTAN
196 L01197 L02198 L23-L25199 L30.9
200 L98.
201 XIII PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN IKAT
202 M10203 M13204 M54.5205 M79.0206 M79.1207 M79.2
208 XIV PENYAKIT SISTEM SALURAN KEMIH DAN KELAMIN
209 N04210 N17211 N20-N21212 N23213 N30214 N 34215 N40-N42216 XV KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS217 O00218 O03219 O04220 O05
221 O10
222 O13
223 O14.0224 O14.1225 O15.0226 O15.1227 O15.2228 O15.3229 O16230 O21231 O24232 O25233 O42234 O46235 O63236 O68237 O72238 O80
239 XVI KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA PERINATAL
240 P05
241 P 07
242 P21243 P22244 P29245 P 50246 P 55247 P 58
248 P 59
249 P 95
250 XVII KELAINAN BAWAAN, KELAINAN PEMBENTUKAN DAN KHROMOSOM
251 Q 35252 Q 36253 Q 37254 Q 38
255 XVIII
256 R 10257 R 15258 R 33259 R 50260 R 56261 R 68
262 XIX CEDERA, KERACUNAN DAN PENYEBAB EKSTERNAL LAIN
263 S00-S09264 S10-S19265 S20-S29
GEJALA, TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI FIKASIKAN DI TEMPAT LAIN
266 S30-S39
267
268
269
270 T00-T07271 T20-T32272 T36-T50273 T51 – Tt50274 T61, T62275 T60
276 XX PENYAKIT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELAS
277 U04
278 XX1 Penyakit Lain-Lainnya
S40-S49, S50-S59, S60-S69
S70-S79,S80-S89, S90-S99
S42, S52, S62, S82, S92, T10,T12
JENIS PENYAKITPENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU
PENYAKIT INFEKSI USUSKoleraDemam tifoid
Infeksi salmonela lainnyaShigelosis; Disentri Basiler tidak SpesifikInfeksi usus karena bakteri lainnya tidak spesifikKeracunan makanan karena bakteri lainnyaAmubiasis, Disentri AmubaInfeksi virus dan Infeksi usus tertentu lainnyaDiare dan Gastroenteritis
Penyakit infeksi usus lainnya
TUBERKULOSISTuberkulosa Paru BTA (+) dengan/tanpa pemeriksaan biakan.Tuberkulosis paru klinisTuberkulosis paru lainnyaTuberkulosis alat nafas lainnyaMeningitis TuberkulosaTuberkulosis organ lainnyaTuberkulosis MiliarisPENYAKIT INFEKSI BAKTERI HEWANPes/SamparAntraksLeptospirosisINFEKSI BAKTERI LAINNYAKusta I/T (MB)Kusta B/L (PB)Tetanus NeonatorumTetanus lainnyaDifteriaPertusis/Batuk rejanInfeksi MeningokokSeptisemiaPENYAKIT INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI HUBUNGAN SEKSUALSifilis kongenital/bawaanSifilis diniInfeksi GonokokPENYAKIT SPIROKAETAL LAINNYAFrambusiaPENYAKIT LAIN KARENA CHLAMYDIATrakomaINFEKSI VIRUS PADA SUSUNAN SARAF PUSAT
Demam paratifoid, tidak Spesifik
Poliomielitis akutRabiesMeningitis karena virus
DEMAM BERDARAH VIRUS dan DEMAM VIRUS DITULARKAN OLEH ARTROPODA
Demam DengueDemam Berdarah DengueChikungunyaINFEKSI VIRUS DENGAN LESI KULIT DAN MEMBRAN MUKOSAInfeksi herpesvirus (herpes simplex)Varisela/Cacar AirCampakHEPATITIS VIRUSHepatitis A akut (klinis)Hepatitis B akutHepatitis Virus lainnya
PENYAKIT VIRUS GANGGUAN DEFISIENSI IMUN PADA MANUSIA
PENYAKIT VIRUS LAINNYAParotitis (Gondong)PENYAKIT DISEBABKAN OLEH PROTOSOAMalaria karena plasmodium Falsiparum (Malaria Tropika)Malaria karena plasmodium Vivaks (Malaria Tertiana)Malaria karena plasmodium malariaMalaria karena Plasmodium ovaleMalaria terbukti secara parasitologik tidak terklasifikasikanMalaria KlinisPENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH CACINGFilariasisPenyakit Cacing tambangAskariasis (Penyakit Cacing Gelang)Trikhuriasis (Penyakit Cacing Cambuk)EnterobiasisPEDIKULOSIS, AKARIASIS & GANGGUAN OLEH KUTU LAINNYASkabies
TUMOR GANAS/NEOPLASMA GANAS
Tumor Ganas bibir, rongga mulut, faringTumor Ganas saluran pencernaanTumor Ganas sistem pernafasan dan alat di dalam rongga dadaTumor Ganas PayudaraTUMOR GANAS ALAT KELAMIN WANITATumor Ganas Leher RahimTumor Ganas Korpus rahimTumor ganas indung telurTUMOR GANAS ALAT KELAMIN PRIATumor Ganas Prostat
Penyakit HIV /AIDS
TUMOR JINAK
Tumor Jinak Lainnya dan tidak spesifik tempatnyaTUMOR TERTENTU ATAU TIDAK DIKETAHUI PERILAKUNYA
Tumor tertentu atau tidak diketahui perilaku lainnya, tempat dan tidak spesifik
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Gizi
Anemia lainnya
PENYAKIT KELAINAN ENDOKRIN, GIZI DAN METABOLIKDiabetes Mellitus tidak spesifikKwasiorkorMarasmusMarasmik-KwasiorkorKurang Kalori Protein Berat tidak SpsifikKurang Kalori Protein Sedang dan RinganGangguan pertumbuhan karena kurang kalori porteinMalnutrisi protein dan kalori tidak spesifik.Kekurangan Vitamin AObesitasDeplesi volume (dehidrasi)
GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU
SkisofreniaGangguan Psikotik akut dan sementaraGangguan SkizoafektifEpisode depresifGangguan somatoformGangguan emosi (neurotik/psisomatik) lainnyaRetardasi Mental tidak spesifik
PENYAKIT SUSUNAN SARAF
Meningitis bakterialisEpilepsiMigren dan sindrom nyeri kepala lainnyaGangguan lain pada Susunan Saraf yang tidak terklasifikasikan
PENYAKIT PADA MATA DAN ADNEKSA
KonjungtivitisKeratitisKatarak senilisKatarak lain tidak spesifikGlaukoma tidak spesifikGangguan Refraksi dan AkomodasiButa dan RabunGangguan Mata dan adneksa lainnya
PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN)
Gangguan jiwa dan perilaku yang disebabkan oleh penggunaan lebih dari satu jenis obat dan zat psikoaktif lainnya
PENYAKIT TELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUS
Otitis eksternaOtitis Media NonsupurativaOtitis Media Supurativa tidak spesifikMastoiditisPerforasi membran timpaniGangguan telinga lain tidak spesifik
PENYAKIT SISTEM PEMBULUH DARAH
Hipertensi Primer (esensial)Hipertensi sekunderAngina pektorisInfark miokard AkutPenyakit Jantung Iskemik lainnyaEmboli paruPenyakit Gagal Jantung (Decompensatio Cordis)Infark serebralStroke, tidak menyebut perdarahan atau infark.Penyakit Serebrovaskular tidak spesifikHemoroid (Wasir)Hipotensi tidak spesifikPenyakit Pembuluh darah lain tidak spesifik
PENYAKIT SYSTEM PERNAFASAN
PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS AKUTNasofaringitis Akuta (Common Cold)Sinusitis AkutaFaringitis AkutaTonsilitis Akuta
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik
Suspek Avian Influenza/ Flu BurungInfluenzaBroncho Pneumonia tidak spesifikPneumoniaPENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH AKUT LAINNYAInfeksi saluran pernafasan bawah akut tidak spesifikPENYAKIT SALURAN PERNAFASAN LAINNYAAlergi Rhinitis akibat kerjaSinusitis KronikPenyakit Saluran Pernafasan Bagian Atas lainnyaBronchitis tidak ditentukan akut atau kronikAsmaStatus AsthmatikusBronkiektasis dan BronkiolektasisPenyakit Jaringan Interstitial Paru lainnya
PENYAKIT SISTEM PENCERNAKAN
Laringitis dan Trakeitis Akuta
INFLUENZA DAN PNEUMONIA
Karies gigiPenyakit Pulpa dan jaringan PeriapikalPenyakit Gusi, jaringan Periodontal dan tulang alveolarKelainan dentofasial termasuk maloklusiGangguan Gigi dan jaringan penunjang lainnyaPenyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainnya.Tukak LambungGastroduodenitis tidak spesifikDispepsiaApendisitis Akuta tidak spesifikApendisitis lainnyaHernia Inguinalis
Penyakit Usus Halus lainnyaPenyakit Hati lainnyaPenyakit Sistem Pencernaan tidak spesifik
PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUBKUTAN
ImpetigoAbses, furunkel, karbunkel kutanDermatitis kontakDermatitis lain, tidak spesifik (eksema)
Gangguan lain pada kulit dan jaringan subkutan yang tidak terklasifikasikan.
PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN IKAT
GoutArtritis lainnyaLow Back Pain (Nyeri Punggung Bawah)Rematisme, tidak spesifikMyalgiaNeuralgia dan Neuritis, tidak spesifik
PENYAKIT SISTEM SALURAN KEMIH DAN KELAMIN
Sindroma NefrotikGagal Ginjal AkutaBatu sistem kemih(ginjal,ureter, saluran kemih bawah)Kolik ginjal tidak spesifikSistitisUretritis dan sindrom uretralGangguan prostat
KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFASKehamilan ektopik (di luar kandungan)Abortus spontanAbortus atas indikasi medisAbortus lainnya
Pre-eklamsia ringan
Hernia FemoralisHernia Umbilikalis
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan menjadi penyulit pada masa kehamilan, persalinan dan nifas.
Pre-eklamsia sedangPre-eklamsia beratEklamsia selama KehamilanEklamsia dalam proses MelahirkanEklamsia pada Masa NifasEklamsia tidak spesifik (selama kehamilan atau persalinan atau nifas)Hipertensi MaternalMuntah berlebihan selama masa kehamilan (Hiperemisis)Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) dalam kehamilanKehamilan dengan malnutrisiKetuban Pecah DiniPerdarahan AntepartumPersalinan (Partus) lamaPersalinan dengan penyulit gawat janinPerdarahan setelah persalinanPersalinan tunggal spontan
KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA PERINATAL
Pertumbuhan janin lambat dan malnutrisi janin
Asfiksia waktu lahirSindrome distres saluran pernafasan (RDS)Gangguan kardiovaskuler yang berhubungan dengan masa perinatalKehilangan darah janinPenyakit hemolitik pada janin dan bayi baru lahirJaundis pada bayi baru lahir disebabkan oleh hemolisis berlebihan
Jaundis pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh penyebab tidak spesifik lainnya
Lahir Mati
KELAINAN BAWAAN, KELAINAN PEMBENTUKAN DAN KHROMOSOM
Celah palatum (langit-langit)Celah bibirCelah palatum dengan celah bibirKelainan bawaan lain pada lidah, mulut dan faring
Nyeri pinggul dan perutInkontinensia fesesRetensi urinDemam yang tidak diketahui sebabnyaKejang yang tidak terklasifikasikan di tempat lainGejala dan tanda umum lainnya
CEDERA, KERACUNAN DAN PENYEBAB EKSTERNAL LAIN
Cedera pada kepalaCedera pada leherCedera pada rongga dada (toraks)
Gangguan yang berhubungan dengan pendeknya masa gestasi (kehamilan) dan berat badan lahir rendah, tidak terklasifikasikan di tempat lainnya
GEJALA, TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI FIKASIKAN DI TEMPAT LAIN
Cedera pada paha, lutut, kaki bagian bawah, telapak kaki
Fraktur tulang anggota gerak
Cedera pada daerah badan multipelLuka bakar dan korosiKeracunan obat dan preparat biologikEfek toksik bahan non medisinal (bukan obat)Efek toksik bahan beracun lainnya yang dimakan sebagai makananKeracunan pestisida
PENYAKIT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELAS
Severe acute respiratory syndrome (SARS)
Penyakit Lain-Lainnya
Cedera pada perut, punggung, tulang belakang, dan pinggul
Cedera pada bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan dan telapak tangan
KATEGORI JENIS PENYAKIT MENURUT ICD X
No.
12 C 00 – D48
3 D 50 – D53
4 E 00 – E 905 F 00 – F 996 G 00 - G 997 H 00 - H 598 H 60 - H 959
10111213 M 00 – M 9914 N 00 - N 9915 O 00 - O 9916 P 00 – P 96
17 Q 00 - Q 99
18 R 00 - R 99
19
20
21
KODE ICD 10
A 00–B99
I 00 - I 99J 00 - J 99K 00 - K 93L 00 - L 99
S 00 - T 98
V 01 - Y 98
Z 00 - Z 99
KATEGORI JENIS PENYAKIT MENURUT ICD X
KATEGORI JENIS PENYAKIT
Penyakit Infeksi dan parasit tertentuPenyakit Neoplasma
Penyakit Endokrin, Nutrisi dan MetabolikPenyakit Gangguan Jiwa dan PerilakuPenyakit Susunan SarafPenyakit Mata dan AdneksaPenyakit Telinga dan Prosesus MastoidPenyakit Sistim SirkulasiPenyakit Sistim PernafasanPenyakit Sistim PencernaanPenyakit Kulit dan Jaringan SubkutanPenyakit Sistem Muskulosketal dan Jaringan IkatPenyakit Sistem Kemih KelaminKehamilan, Persalinan dan Masa NifasKeadaan Tertentu yang Bermula pada Masa Perinatal
Kelainan Bawaan, Kelainan Pembentukan dan Khromosom
Penyebab Luar dari kesakitan dan Kematian
Penyakit Darah dan Organ Pembuat Darah dan beberapa kelainan yang berhubungan dengan mekanisme Kekebalan
Gejala, Tanda dan Penemuan Abnormal secara Klinis dan laboratorium yang tidak diklasifikasikan di tempat lain
Cedera, Keracunan dan Akibat tertentu lainnya oleh Penyebeb dari luar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan akses terhadap pe;ayanan Kesehatan