klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

18
Calcium Channel Blokers (CCBs) Klmpk 1 DENNY SANTI NINI KARTINI ABBAS RIANTO FRANSISKO IMELDA FADLIANA SERLI.M DELPIN.T

Upload: alljabar-rahmat

Post on 28-Jul-2015

217 views

Category:

Automotive


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Calcium Channel Blokers (CCBs)

Klmpk 1

DENNYSANTI

NINI KARTINIABBAS RIANTO

FRANSISKO

IMELDAFADLIANA

SERLI.MDELPIN.T

Page 2: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Obat penurun tekanan darah yang

memperlambat pergerakan kalsium ke dalam

sel jantung dan dinding arteri (pembuluh

darah yang membawa darah dari jantung ke

jaringan) – sehingga arteri menjadi relax dan

menurunkan tekanan dan aliran darah di

jantung.

PENGERTIAN CCBs

Page 3: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

CCB bukanlah agen lini pertama tetapi merupakan obat antihipertensi yang efektif, terutama pada ras kulit hitam. CCB mempunyai indikasi khusus untuk yang beresiko tinggi penyakit koroner dan diabetes, tetapi sebagai obat tambahan atau pengganti. Data menunjukkan kalau dihidropiridine tidak memberikan perlindungan terhadap kejadian jantung (cardiac events) dibandingkan dengan terapi konvensional (diuretik dan penyekat beta) atau ACEI pada pasien tanpa komplikasi.

Lanjutan :

Page 4: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Studi dengan CCB nondihidropiridin diltiazem

dan verapamil terbatas, tetapi studi menemukan

diltiazem ekivalen dengan diuretik dan penyekat

beta dalam menurunkan kejadian kardiovaskular.

CCB dihidropiridin sangat efektif pada lansia

dengan hipertensi sistolik terisolasi ( isolated

systolic hypertension).

Lanjutan :

Page 5: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

CCB dihidropiridin long-acting dapat

digunakan sebagai terapi tambahan bila

diuretik tiazid tidak dapat mengontrol

tekanan darah, terutama pada pasien lansia

dengan tekanan darah sistolik meningkat.

CCB bekerja dengan menghambat influx

kalsium sepanjang membran sel.

Lanjutan :

Page 6: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Lanjutan ;

Page 7: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Ada dua tipe voltage gated calcium

channel : high voltage channel (tipe L) dan

low voltage channel (tipe T). CCB yang ada

hanya menghambat channel tipe L, yang

menyebabkan vasodilatasi koroner dan

perifer.

Lanjutan ;

Page 8: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Beberapa tipe penyakat-kanal-kalsium adalah

tipe L (tempat ditemukan: Otot,saraf), tipe T

(tempat ditemukan : jantung, saraf), tipe N

(tempat ditemukan : saraf), tipe P (tempat

ditemukan saraf purkinje serebral).

Lanjutan :

Page 9: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Cara kerja kanal kalsium tipe L merupakan

tipe yang dominan pada otot jantung dan otot

polos dan diketahui terdiri dari beberapa reseptor

obat. Telah dibuktikan bahwa ikatan nifedipine dan

dyhidropyridine lainnya terdapat pada satu situs,

sedangkan verapamil dan diltiazem diduga

mengadakan ikatan pada reseptor yang berkaitan

erat, tetapi tidak identik pada regio lainnya.

Lanjutan :

Page 10: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

1. Dyhidropyridine, contoh : Amilodipine, Felodipine, Isradipine, Nicardipine, Nifedipine, Nimodipine, Nisoldipine, Nitrendipine.

2. Non-dyhidropyridineDyphenilalkilamine : Verapamil Benzotiazepin : Diltiazem Piperazine : Sinarizine lain-lain : Bepridil

PENGGOLONGAN OBAT

Page 11: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Amilodipine Nama Generik: Amlodipine tablet 5mg, 10mg. Nama Dagang: Tensivask® (Dexa Medica) tablet 5mg; 10mg,

Norvask® (Pfizer) tablet 5mg, 10mg. Indikasi: Hipertensi, Angina. Kontraindikasi: Hipersensitivitas terhadap dyhidropiridine. Efek samping: sakit kepala, udema, letih, somnolensi, mual,

nyeri perut, kulit memerah, palpitasi, pening. Peringatan: ganguan fungsi ginjal dan hati, kehamilan dan

menyusui, anak-anak dan orang tua. Dosis dan aturan pakai: 1x sehari 1 tablet 5mg atau 10mg;

Angina dosis awal 1x sehari 2,5mg, dosis maksimum 1x sehari 10mg.

Bentuk sediaan obat : Tablet.

Lanjutan :

Page 12: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Diltiazem Nama Generik: Diltiazem tablet 30mg, 60mg. Indikasi: Hipertensi, Angina pectoris. Kontraindikasi: gagal ginjal parah, wanita

hamil,hipersensitivitas, hipotensi, bradikardia, Sick Siannus Syndrome, A-V Blok

Efek samping: - Peringatan: - Dosis dan aturan pakai: Angina Pectoris 3x sehari

1 tablet 30mg, Herbesser 3x sehari 1 tablet dapat ditingkatkan menjadi 60mg (3x sehari 1 tablet) za

Lanjutan :

Page 13: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Felodipine Nama Generik: Felodipine tablet 2,5mg, 5mg, 10mg. Nama Dagang: Nirmadil® (Fahrenheit) tablet 5mg,

Plendil® (AstraZeneca) tablet 2,5mg, 5mg, 10mg. Indikasi: Hipertensi, Angina pectoris. Kontraindikasi: Wanita menyusui, kehamilan

termasuk tahap dini. Efek samping: - Peringatan: - Dosis dan aturan pakai: 1x sehari 1 tablet, dosis awal

mulai 2,5mg selanjutnya 5-10mg. Bentuk sediaan obat : Tablet.

Lanjutan :

Page 14: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Nifedipine Nama Generik: Nifedipine tablet 5mg, 10mg. Indikasi: terapi dan propilaksi gangguan koroner, terutama

angina pectoris, hipertensi, insufisiensi koroner kronik Kontraindikasi: wanita hamil dan menyusui, syok kardiogenik,

hipersensitivitas, Efek samping: ringan dan hanya sementara, rasa panas, rasa

berat kepala, mual dan pusing, udem subcutan, hipotensi dan palpitasi.

Peringatan: dapat meningkatkan aktivitas sediaan yang menurunkan tekanan darah dan penghambat beta reseptor.

Dosis dan aturan pakai: diberi dosis tunggal atau 3x sehari 5mg-10mg sebelum makan; Angina dosis awal 1x sehari 2,5mg, dosis maksimum 1x sehari 10mg.

Bentuk sediaan obat : Tablet.

Lanjutan :

Page 15: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Verapamil Nama Generik: Verapamil tablet 80mg. Nama Dagang: Cardiover® (Landson) tablet 80mg, Isoptin/

Isoptin SR® (Tunggal IA, Knoll) tablet 80mg, 240mg/kaplet. Indikasi: Angina pectoris Kontraindikasi: hipotensi atau syok kardiogenik, gangguan

konduksi(AV blok tingkat 2 dan 3, SA blok), sick sinus syndrome, penderita dengan atrialflutter atau fibrasi atrial dan accessory by pass tract, misalnya wolf Parkinson.

Efek samping: ortostastik hipotensi, mual, konstipasi, sakit kepala, gelisah.

Peringatan: - Dosis dan aturan pakai: dewasa 3x sehari 1 tablet ½ jam

sebelum makan Bentuk sediaan obat : Tablet.

Lanjutan :

Page 16: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Nondihidropiridin (verapamil dan diltiazem)

menurunkan denyut jantung dan memperlambat

konduksi nodal atriventrikular. Verapamil meng-

hasilkan efek negatif inotropik dan kronotropik yang

bertanggung jawab terhadap kecenderungannya

untuk memperparah atau menyebabkan gagal

jantung pada pasien resiko tinggi. Diltiazem juga

mempunyai efek ini tetapi tidak sebesar verapamil.

Lanjutan :

Page 17: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

Verapamil dan diltiazem harus diberikan

secara hati-hati dengan penyekat beta untuk

mengobati hipertensi karena meningkatkan

resiko heart block dengan kombinasi ini. Bila

CCB perlu di kombinasi dengan penyekat

beta, dihidropirine harus dipilih karena tidak

akan meningkatkan resiko heart block .

Lanjutan :

Page 18: Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)

TERIMA KASIH