klassifikasi adas

6
Potensi Tanaman Adas sebagai Bahan Obat Tradisional Klasifikasi: Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Ordo : Apiales Family : Apiaceae (Umbelliferae) Genus : Foeniculum Species : Foeniculum vulgare Mill Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill.) adalah tanaman herba tahunan dari familii Umbelliferae dan genus Foeniculum. Indonesia dikenal dua jenis Adas yang termasuk ke dalam famili Umbelliferae, yaitu Adas (F. vulgare Mill.) dan Adas Sowa (Anetum graveolens Linn.). Kedua jenis ini telah banyak dibudidayakan di Indonesia, terutama Adas (F. vulgare Mill.)

Upload: wina-laili-m

Post on 28-Nov-2015

59 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Klassifikasi Adas

Potensi Tanaman Adas sebagai Bahan Obat Tradisional

Klasifikasi:

Kingdom   :  Plantae

Divisi          : Magnoliophyta

Class         : Magnoliopsida

Ordo          : Apiales

Family       : Apiaceae (Umbelliferae)

Genus       : Foeniculum

Species : Foeniculum vulgare Mill

Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill.) adalah tanaman herba

tahunan dari familii Umbelliferae dan genus Foeniculum. Indonesia

dikenal dua jenis Adas yang termasuk ke dalam famili Umbelliferae,

yaitu Adas (F. vulgare Mill.) dan Adas Sowa (Anetum

graveolens Linn.). Kedua jenis ini telah banyak dibudidayakan di

Indonesia, terutama Adas (F. vulgare Mill.) Sedangkan A.

graveolens Linn lebih banyak dibudidayakan di daerah dataran

Page 2: Klassifikasi Adas

rendah dan daunnya dimakan sebagai lalapan. Selain sebagai

bumbu masak, tanaman Adas mempunyai banyak kegunaan mulai

dari akar, daun, batang dan bijinya. Daun Adas digunakan sebagai

diuretik (pelancar air seni) dan memacu pengeluaran keringat.

Akarnya berkhasiat sebagai obat batuk, pencuci perut dan sakit

perut sehabis melahirkan. Tanaman muda digunakan juga sebagai

obat gangguan saluran pernapasan dan dari ekstrak buah Adas

dapat digunakan untuk mengobati mulas.

Deskripsi Tanaman Adas

Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian

1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik

pada dataran tinggi. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm – 2 m,

tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 – 5 batang.

Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila

memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip

ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan

pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang

berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan

tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 – 40 gagang

bunga, panjang ibu gagang bunga 5 – 1 0 mm, panjang gagang

bunga 2 – 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung

batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 – 10 mm, lebar 3 – 4 mm,

masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak

kuning sampai sepenuhnya cokelat. Buah masak mempunyai bau

khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas

menghasilkan minyak Adas, yang merupakan basil sulingan serbuk

buah Adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak Adas,

manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan.

Pada waktu muda biji Adas bewarna hijau kemudian kuning

kehijauan, dan kuning kecokelatan pada saat panen sangat

menentukan kandungan minyak atsiri. Adas juga dipakai untuk

bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa

Page 3: Klassifikasi Adas

(corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya

Adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari.

Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji

atau dengan memisahkan anak tanaman.

Kandungan bahan aktif

Kandungan atsiri adas bervariasi antara 0,6 – 6%. Buah yang

terletak di tengah-tengah payung umumnya mengandung minyak

atsiri yang lebih tinggi dan baunya lebih tajam dibandingkan

dengan buah yang terletak di bagian lain. Iklim dan waktu panen

sangat menentukan kandungan minyak atsiri.

Tabel 1. Kadar minyak atsiri, anethol, fenchone dan estragol

Jenis/tempat asal

Kadar minyak(g/100 ml)

Anethol (%)

Fenchone (%)

Estragol (%)

Adas (F. vulgare) Cipanas, Jawa Barat 3,83 43,3 33,3 15,3

Adas (F. vulgare) Lembang , Jawa Barat 3,23 28,3 28,9 16,9

Adas jamu (F. vulgare) Jawa Tengah 4,39 44,5 16,9 22,7

Adas (F. dulce) dari pedagang 2,23 73,0 2,0 0,96

Anis (Star anis) dari pedagang 13,97 82,8 - 0,96

Minyak atsiri yang paling utama dari varietas dulce mengandung

anethol (50 – 80%), limonene (5%), fenchone (5%), estragol

(methyl-chavicol), safrol, alpha-pinene (0,5%), camphene, beta-

pinene, beta-myrcene dan p-cymen. Sebalik-nya varietas vulgare

Page 4: Klassifikasi Adas

tidak dibudi-dayakan, kadang-kadang mengandung lebih banyak

minyak atsiri, tetapi karena dicirikan oleh fenchone yang pahit (12

– 22%) sehingga harganya lebih murah dari varietas dulce.

Kegunaan untuk obat dan industri lainnya

Sebagai tanaman obat adas dapat digunakan sebagai

antispasmodik, karminatif, diuretik (pelancar air seni), ekspektoran

(pengencer dahak), laxative, stimulant (perangsang), dan obat sakit

perut. Dari sedikit akar yang direbus sebagai sayuran bisa

digunakan untuk obat batuk (pelancar dahak). Adas juga digunakan

sebagai obat untuk merangsang air susu ibu (pelancar ASI),

sebagai obat kolik dan digunakan untuk memperbaiki rasa obat

lainnya. Minyak esensial dan oleoresin Adas dapat digunakan untuk

aroma sabun, kream, parfum dan minuman beralkohol. Obat-obatan

herbal Cina juga menggunakan Adas sebagai obat grastroenteritis,

hernia, gangguan pencernaan, gangguan abdomen,

menghancurkan lendir dan merangsang produksi susu. Minyak

esensial adas dilaporkan bisa menstimulasi perbaikan liver pada

tikus putih dan juga sebagai antibakteri.

Untuk kesehatan wanita selain meningkatkan produksi ASI, Adas

juga dapat memperlancar haid, dan meningkatkan hormon

estrogen sehingga adas juga dapat memperlambat menopause.

Adas juga dapat digunakan sebagai terapi tradisional kanker

prostat, dengan dosis 1 – 2 sendok teh Adas yang telah dihancurkan

kemudian direndam dalam secangkir air panas selama 10 menit,

dan di-minum sebanyak 3 cangkir tiap hari.

CARA PEMAKAIAN :

Buah Adas sebanyak 3 – 9 g direbus, minum atau buah adas

digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum

sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu

Page 5: Klassifikasi Adas

diminum.  Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu

digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit

telinga dan luka.  Minyak Adas juga dapat digunakan untuk

menggosok tubuh anak yang masuk angin.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah : buah masak

mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat,

masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daun : berbau

aromatik Minyak dari buah : minyak Adas (fennel oil).

KANDUNGAN KIMIA : Adas mengandung minyak asiri (Oleum

Foeniculi) 1 – 6%, mengandung 50 – 60% anetol, lebih kurang 20%

fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol,

anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan

anetol yang menyebabkan Adas mengeluarkan aroma yang khas

dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan

biji mengandung stigmasterin (serposterin). Efek Farmakologis dan

Hasil Penelitian : 1. Komponen aktifnya, anisaldehida,

meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada

tikus percobaan. 2. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan

merangsang pengeluaran kentut (flatus). 3. Menghilangkan dingin

dan dahak. 4. Minyak Adas yang mengandung anetol, fenkon,

chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna

dan bekerja menyerupai perangsang nafsu makan.

DAFTAR PUSTAKA

Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, dr Setiawan Dalimartha,

Trubus Agriwidya, Anggota Ikapi, Jakarta, 1999.

Balittro.2009.http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?

option=com_content&view=article&id=81:adas-tanaman-yang-

Page 6: Klassifikasi Adas

berpotensi-dikembangkan-sebagai-bahan-obat-

alami&catid=19:artikel. Diakses tanggal 25 Oktober 2013