klasifikasi tanah_ftip 2013
DESCRIPTION
Klasifikasi Tanah_FTIP 2013TRANSCRIPT
KLASIFIKASI TANAH
TIM PENGASUH
M.K. KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN UNPAD
Pendahuluan
Klasifikasi tanah adalah usaha untuk membeda-
bedakan tanah berdasarkan atas sifat-sifat yang
dimilikinya
Sangat penting…. Kenapa?
Tanah yang berbeda memerlukan perlakuan
(pengelolaan) yang berbeda pula
TUJUAN KLASIFIKASI
Mengorganisasi (menata) tanah
Mengetahui hubungan individu tanah satu sama lain
Memudahkan mengingat sifat-sifat tanah
Mengelompokkan tanah untuk tujuan-tujuan tertentu;
Menaksir sifat-sifatnya
Menentukan lahan-lahan terbaik (prime land)
Menaksir produktivitasnya
Untuk penelitian –kemungkinan eksplorasi
Mempelajari hubungan-hubungan dan sifat-sifat tanah yang baru
Klasifikasi Alami Vs Klasifikasi Teknis
Klasifikasi tanah yang
didasarkan atas sifat tanah
yang dimilikinya tanpa
menghubungkan dengan
tujuan penggunaan tanah
tsb
Gambaran dasar (sifat
fisik, kimia, mineralogi)
Sebutan “Klasifikasi Tanah”
Klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah untuk penggunaan-penggunaan tertentu
Sebutan “Klasifikasi Kemampuan atau kesesuaian lahan”
PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI TANAH
DI DUNIA
Richthofen (1886)
Fallou (1862)
Thaer (1853)
KLASIFIKASI TEKNIS
Siberstsev - Glinka
Dokuchaev (1883)
DITEMUKANNYA PEDOLOGI
Milton W hitney (1909)
Hilgard (1833-1906)
Ruffin (1832)
AMERIKA AW AL
Baldwin, Kellog, & Thorp (1938)
Marbut (1935)
AMERIKA PERTENGAHAN
Soil Survey Staff (1975)
Riecken & Smith (1949)
Thorp & Smith (1949)
KUANTITATIF MODERN
5 (LIMA) PERIODE
Druif (1936)
Tollenaar (1932)
Mohr (1910 - 1916)
BERDIRINYA PPT 1905
Soil Taxonomy (1975) Key To Soil Taxonomy (1983) Key To Soil Taxonomy (1987)
Key To Soil Taxonomy (1998)
Key To Soil Taxonomy (1996)
Key To Soil Taxonomy (1994)
Key To Soil Taxonomy (1992)
Key To Soil Taxonomy (1990)
fao/unesco (1974)
Dudal - Supraptohardjo (1957)
SEJAK TH 1955
MODIFIKASI
KONGRES KE-5 HITI DI MEDAN
7 - 10 DESEMBER 1989
PERKEMBANGAN KLASIFIKASI TANAH DI INDONESIA
Horison Penciri Klasifikasi
(Diagnostic Horizon)
Taksonomi tanah membagi horison ke dalam dua tipe:
1. Horison genetik :
Lapisan tanah yang dibentuk oleh proses genesis tertentu secara dominan.Contoh : horison A, B, C
2. Horison penciri klasifikasi (diagnostic horizon):
Lapisan tanah yang terbentuk secara genetik, namun ciri-cirinya telah ditentukan sedemikan rupa secara kuantitatif untuk tujuan klasifikasi tanah sehingga unik bagi horison penciri klasifikasi tertentu.
Horison Penciri Klasifikasi
(Diagnostic Horizon)
Horison diagnostik dibedakan menjadi:
Epipedon:
Epi = atas / permukaan
Pedon = tanah
Epipedon adalah horison yang terbentuk di sekitar permukaan tanah.
Namun horison di permukaan bisa saja bukan epipedon jika misalnya terjadi erosi
Horison Bawah Pencir (subsurface horizon)
Horison ini terbenuk di bawah permukaan. Biasanya merupakan horison B, namun dapat juga merupakan bagian dari horison A
EPIPEDON
HISTIK : bahan organik > 20%
MOLLIK: b. organik > 1%; value lembab > 3,5 ; tebal > 18 cm; KB > 50%
E. UMBRIK : seperti mollik tetapi KB < 50%
E. ANTHROPIK : seperti mollik tetapi P2O5 larut dlm asam sitrat > 250 ppm
E. OCHRIK : value terang > 3,5; b.o < 1% atau keras-sangat keras & masif
E. PLAGGEN : Tebal > 50 cm, hitam, akibat pemupukan organik yg terus menerus
E. FOLISTIK : bahan organik tinggi, tetapi pada tanah mineral, bukan tanah organik
E, MELANIK : tebal > 30 cm, berwarna hitam karena adanya akumulasi asam humik tipe A
HORISON BAWAH PENCIRI
AGRIK : Akumulasi debu, liat & humus
ALBIK : Berwarna pucat , value lembab > 5
ARGILIK : Penimbunan liat di B, paling sedikit 1,2 X liat diatasnya
KALSIK : tebal > 15 cm, akumulasi CaCO3 atau MgCO3 tinggi
KAMBIK : Indikasi lemah adanya argilik/spodik tdk memenuhi syarat utk kedua hor tsb
GIPSIK : Gipsum (CaSO4)
NATRIK : Akumulasi Na
OKSIK : tebal > 30 cm, KTK (NH4OAc) < 16 me/100 g liat, KTK efektif < 12 me/00 g liat
PETROKLASIK: Horison kalsik yang mengeras
PETROGIPSIK : Horison gipsik yang mengeras
SALIK : tebal > 15 cm, banyak garam2 sekunder mudah larut
SOMBRIK : Berwarna gelap seperti umbrik, dengan iluviasi humus
SPODIK : Horison iluviasi sesquioksida bebas
SULFURIK : Horison sulfat masam (cat clay); pH < 3,5, karatan --jarosit
KANDIK : Seperti argilik tetapi KTK (NH4OAc) < 16 me/100 g liat, KTK efektif < 12 me/100 g liat
Perbandingan Klasifikasi (Tumbuhan vs Tanah)
KATEGORI NAMA
Phylum : Pteridophyta
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminoseae
Genus : Glycine
Species : Glycine max
KATEGORI NAMA
Order : Alfisol
Suborder : Udalf
Great Group: Hapludalf
Subgroup : Typic Hapludalf
Family : Fine loamy,
mixed, mesic
Seri : Miami
(Phase) : Tererosi
Klasifikasi tanah menggunakan data dari :
Epipedon
Horison bawah penciri
Horison penciri untuk tanah organik
Penciri khusus
Regim temperatur
Regim kelembaban
Horison Penciri untuk Tanah Organik
BAHAN FIBRIK : b.o. kasar > 2/3
BAHAN HEMIK : b.o. kasar 1/3 - 2/3
BAHAN SAPRIK : b.o. kasar < 1/3
BAHAN HUMILLUVIK : iluviasi humus setelah lama
digunakan cocok taman
BAHAN LIMNIK : endapan organik/anorganik dari mahluk
hidup di air
PENCIRI KHUSUS
konkresi
padas (pan)
orterde
orstein
fragipan
duripan
padas liat (clay pan)
krotovinas
plintit
slickenside
selaput liat (clay skin)
kontak lithik
kontak paralithik
REGIM TEMPERATUR
PERGILIC - Suhu tanah rata2 thn < 0oC
CRYIC - Suhu tanah rata2 thn 0o - 8oC, m.panas < 15oC
FRIGID - Suhu tanah rata2 thn 0o - 8oC, m.panas > 15oC
MESIC - Suhu tanah rata2 thn 8o - 15oC
THERMIC - Suhu tanah rata2 thn 15o - 22oC
HYPERTHERMIC - Suhu tanah rata2 thn > 22oC
ISO (FRIGID, MESIC, THERMIC, HYPRETHERMIC) - Perbedaan suhu tanah rata2 m.panas dan m.dingin < 6oC
TROPIC - Sifat iso & suhu tanah rata2 thn > 8o (iso mesic atau lebih panas)
REGIM KELEMBABAN
AQUIC – Tanah jenuh air – reduksi karatan, kroma rendah
ARIDIC / TORIC – Kering > 6 bln (bila tanah tdk pernah beku). Tdk pernah lembab > 90 hr berturut-turut atau lebih setiap tahun
PERUDIC – CH setiap bln selalu > evapotranspirasi
UDIC – Tdk pernah kering 90 hr (kumulatif) setiap thn
USTIC – Kering >90 hr (kumulatif) setiap thn, tetapi < 180 hr
XERIC – hanya di mediteran, setiap thn kering > 45 hr berturut-turut di m.panas, dan lembab > 45 hr berturut-turut di m.dingin
TATA NAMA
NAMA ORDER AKHIRAN UNTUK ARTI ASAL KATA
KATEGORI LAIN
ALFISOL ALF dari Al - Fe
ARIDISOL ID Aridus, sangat kering
ENTISOL ENT Recent, baru
HISTOSOL IST Histus, jaringan
INCEPTISOL EPT Inceptum, permulaan
MOLLISOL OLL Mollis, lunak
OXISOL OX Oxide, oksida
SPODOSOL OD Spodos, abu
ULTISOL ULT Ultimus, akhir
VERTISOL ERT Verto, berubah
ANDISOL AND Ando, tanah hitam
GELISOL El gelare, freeze=membeku
Contoh:
Ordo: Ultisol (ultus=akhir, perkembangan tanah tingkat akhir).
Subordo: Udult (udus=humida, lembab, tidak pernah kering)
Great group: Fragiudult (fragifan=padas rapuh,)
Subgroup: Aquic Fragiudult (aqua=air, kadang-kadang jenuh air)
Famili: Aquic Fragiudult, halus, kaolinitik, isohipertermik (tanah berliat halus; mineral liat yang dominan kaolinit; suhu tanah > 22 0C, perbedaan suhu musim panas dan musim dingin < 5 0C)
Seri : Granada (pertama kali ditemukan di daerah Granada)
Ordo Penciri Utama
Horizon Penciri Sifat-sifat Penciri lain
Alfisol Horison argilik KB >35 %, pada kedalaman 180 cm
Andisol Mempunyai sifat-sifat tanah andik
Aridisol Regim kelembaban tanah aridik
(sangat kering)
Entisol Hanya ada epipedon ochrik, albik
atau histik
-
Gelisol - Mempunyai sifat gelik (membeku
sepanjang tahun)
Histosol Epipedon histik tebalnya > 40 cm -
Inceptisol Horison kambik -
Mollisol Epipedon mollik KB (NH4OAc pH 7) seluruh solum
> 50%
Oxisol Horison oksik -
Spodosol Horison spodik -
Ultisol Horison argilik KB rendah (< 35%), pada
kedalaman 180 cm
Vertisol - Sifat vertik (mengembang-
mengkerut) > 30% liat
Classification Categories
Order 12
Suborder 47
Great Group 230
Subgroup 1,200
Family 6,600
Series 17,000
Entisol
Berada pada tahap awal perkembangan tanah
Belum mempunyai horison genetik selain horison A
Tanah yang tidak apat diklasifikasikan ke dalam ordo lain = Entisol
Ditemukan di daerah kering atau basah, dengan tekstur pasir
Eutrochrept asal Northen Micigan
Inceptisol
Perkembangan horison genetik
minimal, namun lebih
berkembang dibandingkan
Entisol
Ditemukan di daerah humid dan
subhumid
Mempunyai horison alterasi
yang telah kehilangan Al dan
Fe, namun masih mempunyai
mineral mudah lapuk
Memiliki berbagai horison
diagnostik kecuali argilik,
spodik, natrik, kandik dan oksik
Biasanya ditemukan pada
ekosistem padang rumput
Memiliki epipedon mollik
yang tebal, lunak, dan
berwarna hitam
Horison tersebut biasanya
subur akibat penambahan
bahan organik yang terus
menerus dari akar
rerumputan
KB tinggi dan struktur
remah / crumb yang baik
Merupakan salah satu tanah
yang produktif untuk usaha
pertanian.
Mollisols
Endoaquol asal Illinois
Alfisol memiliki horison argilik, (akumulasi liat), kandik dan natrik dengan KB lebih besar dari 35 %
Dapat memiliki epipedon ochric dan umbrik
Kesuburan alami cukup tinggi
Ditemukan di daerah humid dan subhumid biasanya bawah vegetasi hutan
Sangat produktif untuk pertanian dan silvikultur
Alfisols
Udalf asal Southern Michigan
Ultisol biasanya masam dengan tingkat kesuburan rendah
Mempunyai horison argilik dan KB lebih kecil dari 35 %
Ditemukan didaerah beriklim panas di daerah humid dan tropis
Mineral liat dominan biasanya kaolinit
Berwarna kekuningan atau kemerahan karena adanya pembentukan besi oksida
Membutuhkan pengapuran dan pemupukan intensif
Ultisols
Udult asal North Carolina
Tanah yang terlapuk sangat lanjut
Ditemukan terutama di daerah tropis
Sangat sedikit mengandung mineral mudah lapuk
Kaya akan Fe dan Al oksida (horison oxic), warna profil merata
Kesuburan tanah sangat rendah namun dapat menjadi sangat produktif dengan pemupukan dan pengapuran
Oxisols
Torrox asal Hawaii
Vertisol kaya akan liat montmorilonit yang dapat mengembang bila basah dan mengerut bila kering
Membentuk rengkahan saat musim kering
Volume tanah yang mengembang / mengkerut cukup signifikan sehingga menyebabkan kerusakan bangunan yang cukup serius
Ditemukan pada daerah dengan iklim kering yang periodik
Akibat pengembangan dan pengerutan yang terus menerus, tanah ini tidak memiliki perkembangan horion yang jelas dan baik
Iluviasi menyebabkan terbentuknya slickenside atau bidang kilir
Vertisols
Xerert asal Idaho
Idaho
Vertisols cracks Slickensides
Aridisols
Aridisol adalah atanah di daerah beriklim arid (kering) sepanjang tahun, yang diidentikkan dengan tanah padang pasir
Mempunyai horison bawah permukaan dengan akumulasi liat kalsium karbonat, silika, garam, dan atau gipsum
Horison permukaan biasanya berpasir. Adakalanya memiliki horison ochric
Jika terdapat irigasi teknis tanah ini sapat sangat produktif, meskipun harus memperhatikan problem salinitas / bergaram
Spodosols
Karakteristik Spodosols: memililki horison spodic dan akumulasi humus (Bh) dan atau oksida Al & Fe (Bs)
Memiliki horison E yang berwarna di atas horison spodik yang berwarna terang
Ditemukan dibawah hutan konifer beriklim lembab
Horison spodik terbentuk karena pencucian asam-asam organik
Histosols
Satu-satunya ordo tanah organik dalam Taksonomi Tanah
Mengandung sedikitnya 20 % bahan organik dengan kedalaman lebih dari 40 cm (horison histik)
Terbentuk pada daerah dengan drainase buruk yang menghambat dekomposisi sisa tanaman
Sering disebut dengan tanah gambut
Dapat menjadi sangat produktif dengan jika dikeringkan dengan pengelolaan yang tepat
Saprist from Michigan
Andisols
Andisol berkembang dari abu vulkan, ditemukan pada daerah yang memiliki gunungapi
Didominasi oleh liat alofan dan imogolit
Retensi fosfat sangat tinggi, lebih dari 85 %
Mempunyai kapasitas memegang air yang tinggi
Merupakan salah satu tanah yang sangat produktif untuk berbagai tanaman pertanian dan perkebunan
Gelisols
•Gelisols adalah tanah pada daerah sangat dingin
yang mengandung permafrost sampai
kedalaman 2 m
• Secara geografis penyebarnnya terbatas pada
daerah kutub atau puncak pegunungan dengan
elevasi sangat tinggi
• Karena lingkungannya yang sangat terbatas
Gellisol hanya mendukung kehidupan populasi
sekitar 0.4 %, terendah dibandingkan semua
ordo tanah lainnya percentage of any of the soil
orders.
Terima Kasih