klasifikasi sumber daya energi
DESCRIPTION
TADATRANSCRIPT
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ENERGI
Definisi Energi
Ketika mendengar kata “energi”, mungkin yang terbayangkan adalah sesuatu
yang bergerak, sesuatu yang menggerakkan, atau sesuatu yang memiliki kemampuan
untuk melakukan usaha. Secara harfiah “energi” artinya adalah “tenaga”. Kalau menurut
definisi dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 2007, energi adalah
kemampuan untuk melakukankerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanika, kimia,
dan elektromagnetika.
Energi panas (kalori) hasil pembakaran bahan bakar minyak (BBM)
mampumenggerakkan poros mesin kendaraan. Selanjutnya lewat mekanisme tertentu
energi putaranmesin ditransfer ke roda-roda kendaraan. Akhirnya kendaraan tersebut
melaju di jalan-jalan.Contoh lain adalah energi yang terkandung pada air terjun. Karena
menyimpan energi mekanik (potensial dan kinetik), air terjun mampu menggerakkan
turbin. Selanjutnya energi mekanik hasil putaran pada turbin dikonversikan menjadi
energi listrik. Tiba di rumah-rumah pemukiman atau perkantoran listrik tersebut bisa
menyalakan lampu, menyalakan pendingin ruangan,memanaskan alat-alat listrik, dan
mendinginkan lemari es.
Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian karena setiap
kerja yangdilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan energi.
Energi juga dapatdisebut sebagai daya kerja atau tenaga, energi berasal dari bahasa
Yunani yaitu energia yangmerupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi
merupakan besaran yang kekal, artinyaenergi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan,
tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Menurut KBBI energi
didefiniskan sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai
proses kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat pada
benda tersebut. Energi bersifat fleksible artinya dapat berpindah dan berubah.
Pengertian dan definisi energi ada banyak sekali diantaranya adalah
1.Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L. Wolke)
2.Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha (Mikrajuddin)
3.Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh suatu
benda(Pardiyono)
4.Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu
aspek penting dalam analisis teknik (Michael J. Moran), dan masih banyak
lagi.
Dari berbagai pengertian dan definisi energi diatas dapat disimpulkan bahwa
secara umum energidapat didefinisikan sebagai kekuatan yang dimilki oleh suatu benda
sehingga mampu untuk melakukan kerja.
Sumber Daya Energi
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau
unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-
fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar
maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal
pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan
sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources). Ke dalam sumber daya dapat
pulih termasuk tanaman dan hewan (sumber daya hayati).
Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia
sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi ini
disebut sumber energi primer, yaitu sumber daya energi dalam bentuk apa adanya yang
tersedia di alam.
Kalau menurut definisi dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 30
Tahun 2007, energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa
panas, cahaya, mekanika, kimia, dan elektromagnetika.
Di dunia ini tersedia berbagai sumber daya alam; antara lain angin, air, batu
bara, minyak bumi, hutan, panas matahari, dan lain-lain. Di antara sumber daya alam
tersebut ada yang bisa menjadi sumber energi, sehingga disebut sumber daya energi.
Berdasarkan definisi dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 2007
Bab I Pasal 1, sumber energi adalah sesuatu yang dapat menghasilkan energi – baik
secara langsung maupun melalui proses konversi. Sedangkan sumber daya energi adalah
sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan baik sebagai sumber energi maupun
sebagai energi.
Pengklasifikasian sumber daya energy dapat dikelompokkan berdasarkan 5 dasar
yaitu :
Berdasarkan Ketersediaannya
Berdasarkan Asal Terbentuknya
Berdasarkan Pemanfaatannya
Berdasarkan Nilai Komersial
Klasifikasi Sumber Daya Energi Berdasarkan Ketersediaannya.
Berdasarkan ketersediaannya sumber daya alam ada yang sifatnya terbarukan
(renewable resource) dan ada yang tidak terbarukan (non renewable resource).
Demikian pula hanya dengan sumber energi, ada energi terbarukan (renewable energy)
dan energi tak terbarukan (non renewable energy).
a. Energi Terbarukan
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai
upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan
fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat
dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Dengan
definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya.
Sumber energy terbarui adalah energi yang berasal dari alam yang dapat
diperbarui secara alamiah. Alam menyediakan berbagai sumber energi ini
dalam jumlah yang sangat besar karena hampir selalu ada dan siap diolah
menjadi sumber energy serta dapat digunakan tanpa batas waktu dan tidak
akan pernah habis, karena dapat dipulihkan dalam waktu yang cepat,
misalnya tenaga air (karena terjadinya siklus air), panas bumi, dan sinar
matahari.
Tenaga Air
Air yang mengalir dapat digunakan sebagai sumber energy guna
mendapatkan energy gerak (kincir air) atau energy listrik (PLTA). Pada
PLTA , sebuah turbin yang dialiri air dapat mengaktifkan sebuah generator
yang menghasilkan energy listrik.
Panas Bumi
Panas bumi adalah sumber energy yang berasal dari dalam perut bumi.
Secara alami, di dalam bumi terdapat energy panas (berupa magma) yang
mengalir ke permukaan bumi di mana terdapat gunung berapi dan di
Indonesia terdapat banyak gunung berapi. Oleh karena itu sangat tepat bila
digunakan panas bumi sebagai sumber energy. Panas bumi dapat
dimanfaatkan dalam bentuk uap panas yang langsung dapat digunakan
sebagai sumber energy, misalnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP).
Biomassa
Biomassa adalah keseluruhan makhluk (hidup atau mati), misalnya tumbuh-
tumbuhan, binatang, mikroorganisme, dan bahan organic (termasuk sampah
organic). Selain sebagai sumber makanan, biomassa juga merupakan bahan
bakar. Unsur utama dari biomassa adalah bermacam-macam zat kimia yang
sebagian besar mengandung karbon (C). Bila kita membakar biomassa,
karbon tersebut dilepaskan ke udara dalam bentuk karbon dioksida (CO2).
Selain dari pembakaran biomassa, CO2 juga dapat dihasilkan dari proses
pembusukan mikroorganisme. Untuk selanjutnya CO2 tersebut akan
digunakan tanaman dalam proses fotosintesis. Proses pelepasan dan
penggunaan CO2 itu disebut Siklus Karbon. Biomassa sebagai sumber
energy, dapat berupa biogas.
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses pembusukan bahan-bahan
organic, misalnya sampah organic, kotoran hewan oleh mikroorganisme.
Unsure utama dari biogas adalah gas metana (CH4) dan sisanya antara lain
karbon sioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), dan sulfur dioksida (SO2).
Biogas dapat menghasilkan energy listrik (PLTG) dan energy panas
(kompor biogas).
Tenaga Angin
Tenaga angin juga dapat dimanfaatkan, misalnya untuk mendorong kapal
layar, menggerakkan mesin, atau menghasilkan energy listrik (misalnya
kincir angin). Untuk menggerakkan kincir angin diperlukan kecepatan angin
rata-rata 4 m/detik dalam setahun. Di Indonesia kondisi ini dapat ditemukan
di beberapa tempat di Nusa Tenggara.
Energi Surya
Karena kebanyakan energi terbaharui pusatnya adalah “energi surya” istilah
ini sedikit membingungkan. Namun yang dimaksud di sini adalah energi
yang dikumpulkan langsung dari cahaya matahari.
Tenaga surya dapat Digunakan untuk:
Menghasilkan listrik Menggunakan sel surya
Menggunakan menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas surya
Menghasilkan listrik Menggunakan menara surya
Memanaskan gedung, secara langsung
Memanaskan gedung, melalui pompa panas
Memanaskan makanan, Menggunakan oven surya.
Jelas matahari tidak memberikan energi konstan untuk setiap titik di bumi,
sehingga penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan untuk daya
baterai, karena kebanyakan aplikasi lainnya akan membutuhkan sumber
energi sekunder, untuk mengatasi padam. Beberapa pemilik rumah
menggunakan tata surya yang menjual energi ke grid pada siang hari, dan
menarik energi dari grid di malam hari, inilah keuntungan untuk semua
orang, karena permintaan listrik AC tertinggi pada siang hari.
b. Sumber energy tak terbarui adalah energi yang diperoleh dari sumber daya
alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun. Dikatakan tak
terbarui karena, apabila sejumlah sumbernya dieksploitasikan, maka untuk
mengganti sumber sejenis dengan jumlah sama, baru mungkin atau belum
pasti akan terjadi jutaan tahun yang akan datang. Hal ini karena, disamping
waktu terbentuknya yang sangat lama, cara terbentuknya lingkungan tempat
terkumpulkan bahan dasar sumber energi inipun tergantung dari proses dan
keadaan geologi saat itu. Contoh dari Energi tak terbarukan yang sangat
dikenal, yaitu minyak bumi. Dari cara terbentuknya, Minyak bumi atau
minyak mentah merupakan senyawa hidrokarbon yang berasal dari sisa-sisa
kehidupan purbakala (fosil), baik berupa hewan, maupun tumbuhan.
Sumber energy tak terbarui dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu bahan
bakar fosil dan bahan bakar nuklir.
Bahan bakar fosil berupa minyak bumi, gas bumi, dan batu bara yang
selama jutaan tahun terbentuk dan tersimpan dalam perut bumi, berasal dari
mikroorganisme, tumbuh-tumbuhan, dan binatang yang mati berjuta tahun
silam. Proses pembentukan sumber energy fosil memerlukan tekanan dan
suhu tinggi yang terdapat di dalam bumi.
Minyak Bumi
Minyak bumi adalah cairan berwarna hitam yang merupakan campuran
bemacam-macam jenis molekul hydrogen-karbon, sehingga bila dibakar
akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Minyak bumi
terdapat di bawah permukaan bumi pada kedalaman 500-2.500 m. untuk itu,
minyak mentah ini harus dipompa keluar kemudian dialirkan ke instalasi
penyulingan minyak guna diproses untuk mendapatkan bermacam-macam
jenis bahan bakar misalnya, bensin, solar, minyak tanah, dan lain-lain.
Selain digunakan sebagai bahan bakar, minyak bumi juga dipakai untuk
bahan baku dalam industry plastic dan kimia.
Gas Bumi
Proses pembentukan minyak bumi selalu diikuti oleh pembentukan gas
bumi. Gas bumi terutama terdiri dari gas metana (CH4), yaitu sebesar 75-
95% dan sedikit karbon dioksida (CO2) serta belerang.
Gas bumi digunakan, misalnya untuk pembangkit tenaga listrik dengan
bahan bakar gas (LPG). Selain sebagai pemasok keperluan energi, gas bumi
juga digunakan untuk bahan baku dalam industry pupuk.
Karena gas bumi mengandung metana (CH4) dalam jumlah besar, gas
tersebut menyebabkan efek rumah kaca jika tidak dibakar.
Batu Bara
Proses terbentuknya batu bara mirip dengan proses terbentuknya sumber
energy fosil lainnya seperti gas bumi dan minyak bumi.
Batu bara juga berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang, dan
mikroorganisme yang meti jutaan tahun yang lalu, setelah melalui proses
yang sangat lama disertai pengaruh panas dan gerakan bumi kemudian
membentuk lapisan-lapisan tebal dan tertimbun di dalam tanah.
Batu bara merupakan salah satu sumber energy yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selain
itu, batu bara dapat juga digunakan di berbagai industry, antara lain
peleburan logam dan industry semen. Di Indonesia, batu bara banyak
ditemukan di Kalimantan dan Sumatera.
Uranium
Sumber energy tak terbarui selain bahan bakar fosil adalah bahan bakar
nuklir. Uranium merupakan bahan bakar nuklir utama. Seperti batu bara,
uranium juga terdapat di dalam tanah, dan untuk mengeksploitasinya harus
dilakukan penambangan.
Energy dari uranium tidak dilepaskan melalui proses pembakaran (seperti
batu bara dan minyak bumi), tetapi melaui proses reaksi khusus berupa
pemisahan inti atom yang akan menghasilkan energy yang sangat besar.
Pemisahan satu atom uranium akan melepaskan beberapa neutron yang akan
mambantu proses pemisahan atom uranium lainnya. Proses pemisahan
tersebut berjalan cepat disertai energy tinggi berupa energy panas.
Energi panas yang dihasilkan, antara lain digunakan untuk memanaskan air
sehingga terbentuk uap. Di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) uap
tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin dan selanjutnya turbin akan
menggerakkan generator listrik.
Dalam proses pemisahan inti atom uranium, neutron-neutron dilepaskan
disertai dengan energi tinggi. Neutron-neutron ini membentuk suatu sinar
khusus yang disebut “sinar radioaktif”. Sinar radioaktif ini mengandung
sangat banyak energi yang merugikan makhluk hidup, karena sinar ini dapat
menghancurkan sel tubuh, sehingga dapat mengakibatkan leukemia dan
kanker kulit.
Untuk melindungi lingkungan hidup dari sinar radioaktif, maka instalasi
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) harus dibangun sesuai dengan
persyaratan keamanan dan keselamatan.
Uranium telah menjadi unsur mineral yang paling kontroversial di bumi ini.
Di satu sisi uranium diperlukan manusia untuk mendukung berbagai
kegiatan, termasuk pengembangan teknologi. Di seluruh dunia, hanya
terdapat beberapa negara saja yang menguasai teknologi nuklir. Tetapi di
sisi lain, pemanfaatan uranium selalu diikuti oleh rasa khawatir dari para
penggunanya, misalnya rasa tidak aman dari bahaya bocornya reaktor nuklir
yang setiap saat dapat terjadi. Oleh karena itu, hanya negara-negara
berteknologi tinggi saja yang benar-benar mampu memanfaatkan uranium
sebagai bahan bakar.
Klasifikasi Sumber Daya Energi Berdasarkan Asal Terbentuknya
a. Energi Fosil
Energi fosil merupakan energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang
menghasilkan gas, batu bara dan minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber
energi yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia karena sifatnya yang dapat
menggerakkan berbagai hal di dunia.
Pembentukan energy fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan
mendapatkan pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya. Bahan bakar
fosil itu sendiri adalah bahan bakar yang terbentuk dari proses alam seperti dekomposisi
anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk fitoplankton dan zooplankton yang
mengendap ke bagian bawah laut (atau danau) dalam jumlah besar, selama jutaan tahun.
Bahan bakar fosil merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses pembentukannya
memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat
daripada proses pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil
menimbulkan keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global menuju generasi energi
terbarukan karena itu dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi meningkat.
Bentuk bahan bakar fosil pun macam-macam, yakni:
1. Batubara
Pembentukan batubara pertama kali adalah bahan organik yang bersifat kayu
mati, kemudian terjadi pembusukan oleh bakteri aerobik (bakteri yang memerlukan
oksigen).
Pembusukan ini terjadi bersama-sama dengan oksidasi dan sebagian
menghasilkan produk yang bersifat koloid dan hidrosol dimana material tersebut
menjadi busuk dan hancur. Dalam kejadian ini struktur biologi asalnya masih
tetap kelihatan. Tahap ini dapat dilihat pada lapisan gambut.
Tahap ke dua adalah akumulasi produk tadi tertimbun di bawah tumbuhan mati,
berikutnya bakteri aerobik masih terus bekerja. Karena penyediaan oksigen
makin lama makin berkurang, maka bakteri ini mati dan diganti dengan bakteri
an-aerobik (bakteri yang hidupnya tidak membutuhkan oksigen).
Pada tahap ke tiga terjadi perubahan bentuk produk tersebut menjadi berupa
hidrogel. Proses selanjutnya adalah proses pemadatan dan konsolidasi di bawah
lumpur geologis dimana bakteri non-aerobik akhirnya berhenti bekerja.
Pertambahan beban dari atas (tekanan) menyebabkan gel menjadi padat, airnya
terperas (dewatering), terbentuknya asam humus dan dalam waktu relatif lama
terbentuklah lignit.
Tahap selanjutnya adalah pembentukan sub-bituminus, bituminus, semi
bituminus dan semi antrasit serta antrasit. Terbentuknya macam-macam
batubara tersebut tergantung dari tekanan, suhu dan umur relatif geologi.
2. Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa
tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-
zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara
alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak
senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa
hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga
untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah
sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan
pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang
berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat
dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung
minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut
bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun
berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam
lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah
menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan
dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga
mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam
batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan
terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada
saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair
yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam.
Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di
berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul
dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler
dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di
permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas
minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak
berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu,
minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin,
petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak
bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan
ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak
bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi
karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi.
Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara
komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara
pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di
pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak
diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan
struktur sumber.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta
gamar ilustrasi:
1. Ganggang yang hidup di danau tawar (juga di laut) mengumpulkan energi
dari matahari dengan fotosintesis.
Gambar 2. Pengumpulan Energi Matahari Oleh Ganggang
(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar
cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk
adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon).
Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar
laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini
sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan
mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan
terurai.
Gambar 3. Pembentukan Batuan Induk
(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang
berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus
menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan
reservoir atau batuan sarang yang terdapat pori – pori di dalamnya. Daerah
ini lama – kelamaan akan terus tertimbun sehingga akan semakin tenggelam
ke bawah. Karena semakin masuk ke dalam maka suhunya akan semakin
panas dan tekanannya semakin tinggi, dengan begitu akan terjadi proses
pemasakan pada batuan yang akhirnya menjadi minyak. Minyak terbentuk
pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau
kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapai 100 derajat
Celsius. Ketika suhu terus bertambah maka suhu tinggi ini akan mengubah
karbon yang ada menjadi gas.
Gambar 4. Pengendapan Batuan Induk
(Sumber : http://rovicky.wordpress.com/2008/02/21/proses-pembentukan-minyak-bumi/)
4. Karbon yang ada akan terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrokarbon lalu minyak mentah yang dihasilkan oleh batuan
induk yang telah matang ini akan meresap ke dalam batuan berpori dan
bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain. Minyak akan tertangkap dan
tertahan oleh sebuah jebakan geologi dan siap ditambang.
Gambar 5. Pembentukan Hidrokarbon Oleh Karbon dan Hidogen
3. Gas Alam
Gas alam terbentuk dari sisa-sisa hewan laut kecil dan tanaman yang mati
200-400 juta tahun yang lalu. Orang-orang kuno Yunani, Persia, dan India
menemukan gas alam berabad-abad yang lalu.
Gas alam dapat sulit untuk ditemukan karena terjebak dalam batuan
berpori bawah tanah. Namun, berbagai metode telah dikembangkan untuk
mengetahui deposit gas alam. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Melihat batuan permukaan untuk menemukan petunjuk tentang formasi bawah
tanah,
2) Mengatur off ledakan kecil atau menjatuhkan beban berat di permukaan dan
merekam suara ombak yang bangkit kembali dari lapisan batuan bawah tanah
dan,
3) Dengan mengukur tarikan gravitasi massa batuan jauh di dalam bumi.
Para ilmuwan juga meneliti cara-cara baru untuk mendapatkan natural
(metana) gas dari biomassa sebagai sumber bahan bakar yang berasal dari
tumbuhan dan hewan limbah. Gas metana diproduksi secara alami setiap kali
organik materi meluruh. Tempat yang terdapat batubara dan tempat
pembuangan sampah adalah sumber gas alam, namun hanya 3% dari
permintaan tercapai.
b. Energi Non Fosil
Energi non fosil adalah sumber energi yang pembentukannya bukan berasal dari jasad
organik. Termasuk sumber energi non fosil adalah sinar matahari, air, angin, dan panas
bumi.
Klasifikasi Sumber Daya Energi Berdasarkan Pemakaiannya
Dari segi pemakaian sumber energi terdiri atas energi primer dan energi sekunder.
a. Energi Primer
Energi yang langsung diberikan oleh alam dalam wujud aslinya dan belum
mengalami perubahan (konversi) disebut sebagai energi primer. Minyak bumi
jika baru digali (baru diproduksikan ke permukaan), gas bumi, batu bara,
uranium(nuklir), tenaga air, biomassa, panas bumi, radiasi panas matahari
(solar), tenaga angin, dantenaga air laut dalam wujud aslinya disebut sebagai
energi primer.
b. Energi Sekunder
Energi sekunder adalah energi primer yang telah mengalami proses lebih lanjut.
Hasil olahan minyak bumiseperti bahan bakar minyak dan LPG disebut sebagai
energi sekunder. Air terjun apabila belumdiolah masuk klasifikasi energi primer.
Apabila sudah dipasang pembangkit tenaga listrik makahasil olahannya, yaitu
energi listrik, disebut sebagai energi sekunder. Pada dasarnya energisekunder
berasal dari olahan energi primer.
Klasifikasi Sumber Daya Energi Berdasarkan Nilai Komersil
Energi Komersial
Energi komersial merupakan energi dalam kelompok energi yang biasa/umum
dipedagangkan atau memiliki nilai ekonomi misalnya: minyak, listrik, gas, batubara dan
lain – lain.
Energi Nonkomersial
Energi nonkomersial ialah kelompok bentuk energi yang tidak umum untuk dijadikan
suatu energi yang diperdagangkan, walaupun sebenarnya terdapat potensi untuk
menjadikan sumber energi tersebut menjadi suatu energi yang memiliki nilai ekonomi.
Misalnya: Kayu, sampah jerami dan lain – lain.