klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs

2
Klasifikasi Liabilitas Jangka Pendek Sesuai IFRS Suatu liabilitas (=kewajiban), menurut IAS 1, masuk klasifikasi “ Jangka Pendek” (atau Lancar) apabila: Diharapkan bisa diselesaikan (=dibayar/dilunasi) dalam kurun waktu operasional normal perusahaan; atau Jatuh tempo dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan dari tanggal laporan posisi keuangan (=tanggal neraca); atau Dimiliki untuk maksud diperdagangkan; atau Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian laibilitas selama sekurang- kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan. Jika tak satupun diantara keempat kriteria di atas terpenuhi, maka suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai “liabilitas jangka panjang”. Masuk dalam klasifikasi liabilitas jangka pendek, antara lain: 1. Kewajiban yang timbul dari pembelian barang atau jasa yang digunakan dalam operasional normal perusahaan,diantaranya: Utang Dagang Utang Tertulis Jangka Pendek Utang Upah dan Gaji Pegawai Utang Pajak Utang Lain-lain 2. Pembayaran diterima dimuka yang mengakibatkan timbulnya kewajiban untuk menyerahkan barang atau jasa di masa yang akan datang, misalnya: Pendapatan Diterima Dimuka Deposit Dari Pelanggan Sewa Diterima Dimuka 3. Kewjiban lain yang akan jatuh tempo di periode berjalan, misalnya: promes yang akan segera jatuh tempo. Lebih jauh lagi, laibilitas lainnya yang masuk klasifikasi jangka pendek adalah: liabilitas tidak diselesaikan dalam siklus operasi normal tetapi jatuh tempo untuk diselesaikan dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan atau dimiliki untuk tujuan diperdagangkan. Misalnya: Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan; Cerukan bank;

Upload: sripardede

Post on 20-Jul-2015

209 views

Category:

Economy & Finance


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs

Klasifikasi Liabilitas Jangka Pendek Sesuai

IFRS

Suatu liabilitas (=kewajiban), menurut IAS 1, masuk klasifikasi “Jangka Pendek” (atau

Lancar) apabila:

Diharapkan bisa diselesaikan (=dibayar/dilunasi) dalam kurun waktu operasional normal perusahaan; atau

Jatuh tempo dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan dari tanggal laporan posisi keuangan (=tanggal neraca); atau

Dimiliki untuk maksud diperdagangkan; atau

Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian laibilitas selama sekurang -kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.

Jika tak satupun diantara keempat kriteria di atas terpenuhi, maka suatu liabilitas

diklasifikasikan sebagai “liabilitas jangka panjang”.

Masuk dalam klasifikasi liabilitas jangka pendek, antara lain:

1. Kewajiban yang timbul dari pembelian barang atau jasa yang digunakan dalam

operasional normal perusahaan,diantaranya:

Utang Dagang

Utang Tertulis Jangka Pendek

Utang Upah dan Gaji Pegawai

Utang Pajak

Utang Lain-lain

2. Pembayaran diterima dimuka yang mengakibatkan timbulnya kewajiban untuk

menyerahkan barang atau jasa di masa yang akan datang, misalnya:

Pendapatan Diterima Dimuka

Deposit Dari Pelanggan

Sewa Diterima Dimuka

3. Kewjiban lain yang akan jatuh tempo di periode berjalan, misalnya: promes yang

akan segera jatuh tempo.

Lebih jauh lagi, laibilitas lainnya yang masuk klasifikasi jangka pendek adalah:

liabilitas tidak diselesaikan dalam siklus operasi normal tetapi jatuh tempo untuk

diselesaikan dalam waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan atau dimiliki untuk

tujuan diperdagangkan. Misalnya:

Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan;

Cerukan bank;

Page 2: Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs

Bagian jangka pendek dari laibilitas keuangan jangka panjang;

Dividen terutang;

Pajak penghasilan terutang; dan

Terutang nonusaha lainnya

Khusus “Liabilitas Keuangan”. IAS 1 mengijinkan perusahaan mengakui suatu

liabilitas keuangan jangka pendek apabila liabilitas tersebut akan jatuh tempo dalam

jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan, meskipun:

kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan; dan

perjanjian untuk pembiayaan kembali atau penjadwalan kembali pembayaran, atas dasar jangka panjang telah diselesaikan setelah periode pelaporan dan sebelum tanggal penyelesa ian laporan keuangan.

Klasifikasi Liabilitas Jangka Panjang Sesuai

IFRS

Kewajiban-kewajiban yang akan terselesaikan melebihi siklus operasional normal

perusahaan masuk klasifikasi “Liabilitas Jangka Panjang”, antara lain:

Kewajiban yang timbul sebagai bagian dari strukturisasi modal perusahaan berjangka panjang, misalnya: pinjaman bank jangka panjang, promes, kewajiban sewa jangka panjang.

Kewajiban yang timbul tidak dari opersional normal perusahaan, misalnya: kewajiban premi pensiun, liabiltas pajak tangguhan yang penyelesaiannya belum diketahui secara pasti.

Semoga cukup jelas, dan membantu anda dalam menentukan klasifikasi aset dan

liabilitas sesuai dengan ketentuan IFRS.