klasifikasi dan faktor penyebab menopause
TRANSCRIPT
2.2 Tahap-tahap Masa Klimakterium
Klimakterium di bagi menjadi dua tahapan yaitu :
1. Tahun-tahun dimana saat haid/menstruasi sudah tidak teratur, sering
terganggu, atau sudah terhenti sama sekali. Periode ini disebut sebagai masa
pra klimakteris.
2. Tahap kedua memunculkan gejala berhentinya secara difinitif organisme yang
membentuk sel-sel telur (Kartini Kartono,2007).
2.3 Fase-Fase Klimakterium
Sebuah sumber menyatakan pembagian fase klimakterium adalah pra
menopause, merupakan waktu 4-5 tahun sebelum menopause, menopausea
adalah henti haid seorang wanita, dan pasca menopause adalah kurun waktu 3-5
tahun setelah menopause (Hanifa,1999).
Sementara itu, sumber lain (Manuaba, 2010) menjabarkan pembagian fase-
fase yang hampir sama sebagai berikut :
a. Pramenopause.
Pada kondisi ini terjadi penurunan tajam estrogen, dan peningkatan
hormone gonatropin. Gangguan keseimbangan hormone (menstruasi tidak
teratur, menstruasi anovulatoir, hanya terdapat rangsangan estrogen).
Menimbulkan gejala klinis berupa psikologis (takut tua, takut tidak menarik,
emosi labil, cepat marah, sering sedih, sukar tidur) dan kardiovaskuler (hot
flushes, terasa panas pada pipi, wajah, dan tengkuk, sering berdebar, dan
kulit terasa kering-panas).
b. Menopause.
Usia rata-rata wanita menopause di USA sekitar 52 tahun, sedangkan
untuk di Indonesia rata-rata 48 – 50,2 tahun (Hidayat Wijayanegara, 2010).
Diagnosis dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang. Jangka waktu terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola kehidupan. Menopause diduga berhubungan dengan menarche. Semakin dini menarche terjadi, makin lambat menopause timbul; sebaliknya makin lambat menarche timbul, makin
cepat menopause timbul (Sarwono, 2010).c. Pascamenopause
Pada masa ini masih terjadi goncangan hormonal, masih ada gejala klinis
berkelanjutan dari pramenopause.
d. Senium
Gangguan organic dapat terjadi, seperti kulit terasa kering, epitel vaina tipis
yang menimbulkan dispareunia, mudah infeksi sistitis senilis atau vaginitis
senilis. Selain itu, mudah osteoporosis sehingga tulang beresiko mudah
patah.
2.4 Kelainan Jadwal Masa Klimakterium
Pada prosesnya, masa klimakterium dapat berbeda pada tiap individu wanita.
Beberapa kelainan berhubungan dengan jadwal terjadinya masa kliakterium adalah
(Manuaba, 2010) :
a. Menopause Premature (Prekoks)
Menopause premature adalah terhentinya haid pada usia 40 tahun, timbul gejala
pramenopause hot flushes, kenaikan gonadtropin. Sumber lain mendefinisikannya
sebagai menopause yang terjadi pada wanita usia ≤ 40 tahun (Utian. Climacteric,
1999). Hal ini dapat disebabkan karena penyakit menahun (anemia berat, TBC),
radiasi, operasi pengangkatan ovarium, gangguan peredaran darah ovarium.
b. Menopause Terlambat
Berhentinya haid setelah usia 55 tahun, terdapat gejala menopause. Hal ini dapt
disebabkan oleh mioma uteri atau kanker ovarium.
2.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Menopause
Saat masuknya seseorang dalam fase menopause sangat berbeda-beda. Wanita d
Eropa tidak sama usia menopausenya dengan wanita di Asia. Faktor genetik
kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Baik usia pertama haid, melahirkan
pada usia muda maupun berat badan tidak terbukti mempercepat datangnya menopause.
Wanita kembar atau wanita dengan siklus haid memendek memasuki menopause lebih
awal jika dibandingkan dengan wanita yang memiliki siklus haid normal. Memasuki
usia menopause lebih awal dijumpai juga pada wanita nullipara, wanita dengan DM,
perokok berat, kurang gizi, wanita vegetarian, wanita dengan sosio-ekonomi rendah dan
pada wanita yang hidup pada ketinggian >4000 m. wanita nullipara dan wanita yang
banyak mengkonsumsi daging atau minum alcohol akan mengalami masa menopause
lebih lambat (Baziad Ali, 2003).