menopause & terapi sulih hormon

Upload: wisnu-adryanto

Post on 02-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    1/28

    1

    MENOPAUSE

    I. PENDAHULUANMeningkatnya usia harapan hidup wanita Indonesia yang mencapai usia 70

    tahun berdampak pada meningkatnya pula jumlah wanita lanjut usia (lansia) di

    Indonesia. Walaupun wanita, umumnya, memiliki umur harapan hidup yang lebih

    tinggi daripada pria, mereka menghadapi masalah kesehatan yang lebih rumit .

    Salah satu masalah pokok di bidang kesehatan yang dihadapi para wanita lanjut

    usia adalah menopause.1

    Secara kodrati, wanita mengalami fase perubahan fisiologis yang berbeda

    dengan yang dialami pria. Mengawali masa remajanya, wanita mulai mengalami

    menstruasi yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama masa usia

    reproduktif. Selanjutnya, mereka akan menjalani masa hamil dan menyusui. Fase

    selanjutnya adalah datangnya masa menopause.1

    Dalam proses penuaan pada ovarium selain terjadi menopause, timbul pula

    beberapa masalah ikutan yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang

    panjang, yaitu sejak usia 40 tahun sampai usia 65 tahun, yang dikenal dengan

    masa klimakterium, bahkan dampak kekurangan estrogen ini masih dapat

    berlanjut sampai mereka memasuki usia 70 tahun atau lebih.2

    Sekitar 40 85 % dari semua wanita dalam usia klimaterik mempunyai

    keluhan, baik keluhan fisik maupun psikologis. Beberapa wanita mengalami hal

    ini sebagai masa transisi yang mulus dengan sedikit ketidaknyamanan fisik.

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    2/28

    2

    Sedangkan beberapa wanita lain mengalami banyak gejala yang tidak nyaman

    atau reaksi fisik negatif.2

    II. MASA KEHIDUPAN WANITA 3Dalam kehidupannya, wanita mempunyai tahapan masa yaitu masa bayi,

    masa kanak-kanak, pubertas, reproduksi, klimakterium, menopause dan senium.

    Masa Bayi

    Perubahan pada bayi lahir cukup bulan :

    Pembentukan genitalia interna telah sempurna.

    Folikel pada kedua ovarium telah lengkap.

    Genitalia eksterna telah terbentuk.

    Minggu pertama dan kedua setelah lahir, bayi masih membawa pengaruh

    estrogen yang di dapat saat dalam kandungan. Pengaruh ini seperti, epitel

    vagina relatif tebal dan pH asam.

    Sepertiga bayi perempuan endoserviksnya tidak terhenti pada ostium uteri

    eksternum tetapi menutupi juga sebagian dari portio servisis uteri

    Masa Kanak-kanak

    Yang khas pada masa ini adalah perangsangan oleh hormon kelamin

    sangat kecil. Pada masa ini alat-alat genitalnya tidak menunjukkan pertumbuhan

    yang berarti hingga pada permulaan pubertas, tetapi pengaruh hipofisis sangat

    terlihat pada pertumbuhan badannya. Pada masa ini sudah nampak perbedaan

    antara perempuan dan laki-laki terutama pada tingkah lakunya yang juga

    ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    3/28

    3

    Masa Pubertas/Remaja

    Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa

    dewasa. Antara kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja pada

    masa pubertas diawali dengan berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat

    ovarium berfungsi dengan mantap dan teratur. Pada masa ini terjadi perubahan

    organ-organ fisik secara cepat dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan

    perubahan kejiwaannya dan terjadi kematangan seksual atau alat-alat reproduksi.

    Tahapan pubertas/remaja:

    - Masa remaja awal (10-12 tahun)

    - Masa remaja tengah (13-15 tahun)

    - Masa remaja akhir (16-19 tahun)

    Tanda-tanda perubahan yang terjadi pada remaja wanita:

    1.Perubahan fisik

    a) Tanda-tanda primer

    Adanya perubahan kematangan organ-organ reproduksinya yang ditandai

    dengan datangnya haid. Ovarium mulai berfungsi dengan matang dibawah

    pengaruh hormon gonadotropin dan hipofisis, folikel mulai tumbuh meski

    belum matang tetapi sudah dapat mengeluarkan estrogen. Korteks kelenjar

    suprarenal membentuk androgen yang berperan pada pertumbuhan badan.

    Selain pengaruh hormon somatotropin diduga kecepatan pertumbuhan wanita

    dipengaruhi juga oleh estrogen.

    b) Tanda-tanda sekunder

    - Rambut

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    4/28

    4

    Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan

    payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak

    setelah datang haid. Rambut yang mula-mula berwarna terang berubah menjadi

    lebih subur, gelap, kasar, keriting.

    - Pinggul

    Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal ini

    disebabkan karena membesarnya tulang pinggul dan lemak di bawah kulit.

    - Payudara

    Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga membaesar

    dan puting susu ikut menonjol. Makin membesarnya kelenjar susu maka

    payudara semakin besar dan bulat.

    - Kulit

    Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih membesar.

    Tetapi kulit wanita lebih lembut daripada kulit pria.

    - Kelenjar lemak dan kelenjar keringat

    Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif. Pada masa ini sering

    timbul masalah jerawat karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan baunya

    menusuk pada saat sebelum dan sesudah haid.

    - Otot

    Menjelang akhir masa puber, otot menjadi semakin membesar dan kuat.

    Akibatnya akan terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.

    - Suara

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    5/28

    5

    Suara berubah menjadi merdu.

    2.Perubahan kejiwaan dan emosi

    Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah menangis, cemas,

    frustasi, bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mudah bereaksi

    bahkan agresif terhadap gangguan atau rangsangan luar yang

    mempengaruhinya. Pada masa ini ada kecenderungan tidak patuh pada orang

    tua, lebih suka pergi sama teman, tidak betah tinggal di rumah.

    3.Perkembangan intelegensia

    Pada perkembangan ini remaja cenderung mengembangkan cara berpikir

    abstrak dan ingin mengetahui hal-hal baru yang mendorong perilaku ingin

    coba-coba.

    Masa Reproduksi

    Masa ini terpenting bagi wanita dan kira-kira berlangsung 33 tahun. Haid

    pada masa ini paling teratur dan memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah

    usia 40 tahun ke atas akan mulai terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.

    Klimakterium

    Klimakterium bukan suatu keadaan patologik melainkan suatu masa

    peralihan yang normal yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah

    menopause.

    Fase klimakterium berlangsung bertahap yaitu :

    1) Pre- menopause

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    6/28

    6

    Pada masa ini klimakterium kira-kira dimulai 6 tahun sebelum masa

    menopause. Disini, fungsi organ reproduksinya mulai turun, kadar

    estrogen mulai turun dan kadar hormon gonadotropin mulai meningkat

    sampai timbulnya keluhan tanda-tanda menopause.

    2) Selama menopause

    Terjadi selama berlangsungnya menopause, rentang 1-2 tahun sebelum

    sampai 1 tahun sesudah menopause. Pada periode ini wanita mengalami

    keluhan memuncak.

    3) Post- menopause

    Masa ini berlangsung mulai 6-7 tahun sesudah menopause. Pada saat ini

    kadar estrogen sudah pada titik rendah sesuai dengan keadaan senium dan

    disertai dengan mulai memburuknya kondisi badan. Perubahan yang

    terjadi adalah sebagai berikut:

    Terjadi penurunan kadar estrogen dan kadar gonadotropin mulai

    meningkat

    Organ reproduksi mulai mengalami penurunan fungsi : ovarium

    mengecil, uterus mengecil, epitel vagina menipis

    Jumlah folikel menjadi hanya beberapa ribu buah saja dan lebih resisten

    terhadap rangsangan gonadotropin

    Pada usia 40 tahun ke atas siklus haid mulai tidak disertai dengan

    ovulasi

    Kesuburan seorang wanita mulai menurun pada awal klimakterium

    Terjadi gangguan vegetatif, psikis, organis.

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    7/28

    7

    Menopause

    Menopause adalah periode berhentinya haid secara alamiah atau suatu

    masa dimana seorang wanita mengalami perdarahan haid terakhir dan tidak

    pernah mendapatkan haid lagi. Menopause menyebabkan beberapa perubahan

    fisik yang dapat mempengaruhi fungsi seksual seorang wanita. Ini semua

    merupakan akibat dari berkurangnya kadar estrogen dan progesteron.

    Masa Senium

    Pada masa ini telah terjadi keseimbangan hormonal yang baru. Pada masa

    ini perubahan yang terjadi ialah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik

    sebagai proses menjadi tua. Dalam masa ini cenderung terjadi osteoporosis yang

    disebabkan oleh pengaruh hormon steroid dan osteotrofoblas yang berkurang.

    III. FISIOLOGI HAIDHaid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai

    pelepasan (deskuamasi) endometrium. Sekarang diketahui bahwa dalam proses

    ovulasi, yang memegang peranan penting adalah hubungan hipotalamus, hipofisis,

    dan ovarium (hypothalamic-pituitary-ovarium axis). Menurut teori neurohumoral

    yang dianut sekarang, hipotalamus mengawasi sekresi hormon gonadotropin oleh

    adenohipofisis melalui sekresi neurohormon yang disalurkan ke sel-sel

    adenohipofisis lewat sirkulasi portal yang khusus. Hipotalamus menghasilkan

    faktor yang telah dapat diisolasi dan disebut Gonadotropin Releasing Hormone

    (GnRH) karena dapat merangsang pelepasan Lutenizing Hormone (LH) dan

    Follicle Stimulating Hormone (FSH) dari hipofisis.4

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    8/28

    8

    Siklus haid normal dapat dipahami dengan baik dengan membaginya atas

    dua fase dan satu saat, yaitu fase folikuler, saat ovulasi, dan fase luteal.

    Perubahan-perubahan kadar hormon sepanjang siklus haid disebabkan oleh

    mekanisme umpan balik (feedback) antara hormon steroid dan hormon

    gonadotropin. Estrogen menyebabkan umpan balik negatif terhadap FSH,

    sedangkan terhadap LH, estrogen menyebabkan umpan balik negatif jika

    kadarnya rendah, dan umpan balik positif jika kadarnya tinggi. Tempat utama

    umpan balik terhadap hormon gonadotropin ini mungkin pada hipotalamus. 4

    Tidak lama setelah haid mulai, pada fase folikular dini, beberapa folikel

    berkembang oleh pengaruh FSH yang meningkat. Meningkatnya FSH ini

    disebabkan oleh regresi korpus luteum, sehingga hormon steroid berkurang.

    Dengan berkembangnya folikel, produksi estrogen meningkat, dan ini menekan

    produksi FSH, folikel yang akan berovulasi melindungi dirinya sendiri terhadap

    atresia, sedangkan folikel-folikel lain mengalami atresia. Pada waktu ini LH juga

    meningkat, namun peranannya pada tingkat ini hanya membantu pembuatan

    estrogen dalam folikel. Perkembangan folikel yang cepat pada fase folikel akhir

    ketika FSH mulai menurun, menunjukkan bahwa folikel yang telah masak itu

    bertambah peka terhadap FSH. Perkembangan folikel berakhir setelah kadar

    estrogen dalam plasma jelas meninggi. Estrogen pada mulanya meninggi secara

    berangsur-angsur, kemudian dengan cepat mencapai puncaknya. Ini memberikan

    umpan balik positif terhadap pusat siklik, dan dengan lonjakan LH (LH-surge)

    pada pertengahan siklus, mengakibatkan terjadinya ovulasi. LH yang meninggi itu

    menetap kira-kira 24 jam dan menurun pada fase luteal. Mekanisme turunnya LH

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    9/28

    9

    tersebut belum jelas. Dalam beberapa jam setelah LH meningkat, estrogen

    menurun dan mungkin inilah yang menyebabkan LH itu menurun. Menurunnya

    estrogen mungkin disebabkan oleh perubahan morfologik pada folikel. Mungkin

    pula menurunnya LH itu disebabkan oleh umpan balik negatif yang pendek dari

    LH terhadap hipotalamus. Lonjakan LH yang cukup saja tidak menjamin

    terjadinya ovulasi; folikel hendaknya pada tingkat yang matang, agar ia dapat

    dirangsang untuk berovulasi. Pecahnya folikel terjadi pada 16- 24 jam setelah

    lonjakan LH. Pada manusia biasanya hanya satu folikel yang matang. Mekanisme

    terjadinya ovulasi agaknya bukan oleh karena meningkatnya tekanan dalam

    folikel, tetapi oleh perubahan-perubahan degeneratif kolagen pada dinding folikel,

    sehingga ia menjadi tipis. Mungkin juga prostaglandin F2 memegang peranan

    dalam peristiwa itu. 4

    Pada fase luteal, setelah ovulasi, sel-sel granulose membesar, membentuk

    vakuola dan bertumpuk pigmen kuning (lutein), folikel menjadi korpus luteum.

    Vaskularisasi dalam lapisan granulosa juga bertambah dan mencapai puncaknya

    pada 89 hari setelah ovulasi.

    Luteinized granulose cell dalam korpus luteum itu

    membuat progesteron banyak, dan luteinized theca cell membuat pula estrogen

    yang banyak, sehingga kedua hormon itu meningkat tinggi pada fase luteal. Mulai

    1012 hari setelah ovulasi, korpus luteum mengalami regresi berangsur-angsur

    disertai dengan berkurangnya kapiler-kapiler dan diikuti oleh menurunnya sekresi

    progesteron dan estrogen. Masa hidup korpus luteum pada manusia tidak

    bergantung pada hormon gonadotropin, dan sekali terbentuk ia berfungsi sendiri

    (autonom). Namun, akhir-akhir ini diketahui untuk berfungsinya korpus luteum,

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    10/28

    10

    diperlukan sedikit LH terus-menerus. Steroidegenesis pada ovarium tidak

    mungkin tanpa LH. Mekanisme degenerasi korpus luteum jika tidak terjadi

    kehamilan belum diketahui. Empat belas hari sesudah ovulasi, terjadi haid. Pada

    siklus haid normal umumnya terjadi variasi dalam panjangnya siklus disebabkan

    oleh variasi dalam fase folikular. 4

    Kunci siklus haid tergantung dari perubahan-perubahan kadar estrogen,

    pada permulaan siklus haid meningkatnya FSH disebabkan oleh menurunnya

    estrogen pada fase luteal sebelumnya. Berhasilnya perkembangan folikel tanpa

    terjadinya atresia tergantung pada cukupnya produksi estrogen oleh folikel yang

    berkembang. Ovulasi terjadi oleh cepatnya estrogen meningkat pada pertengahan

    Gambar 1 Siklus Haid

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    11/28

    11

    siklus yang menyebabkan lonjakan LH. Hidupnya korpus luteum tergantung pula

    pada kadar minimum LH yang terus-menerus. Jadi, hubungan antara folikel dan

    hipotalamus bergantung pada fungsi estrogen, yang menyampaikan pesan-pesan

    berupa umpan balik positif atau negatif. 4

    IV. PENGERTIAN MENOPAUSEKata menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Menos (bulan) dan

    Pausis (berhenti), yang berarti berhentinya menstruasi normal secara permanen.

    Keadaan ini disebabkan karena tidak aktifnya folikel ovarium. Diagnosis

    menopause ditegakkan apabila terjadi keadaan amenorea selama 12 bulan

    berturut-turut, tanpa ditemukan penyebab patologi atau fisiologi yang jelas.5,6

    Menopause adalah bagian dari periode transisi perubahan masa reproduktif

    ke masa tidak reproduktif. Pengertian menopause dari segi sosiobudaya dapat

    dilihat dari perhatian dan keprihatinan para perempuan terhadap masalah itu.

    Menurut Hurt, perempuan barat melihat menopause sebagai suatu kehilangan

    kemampuan punya anak & kecantikan, suatu keadaan depresi, cemas dan mudah

    tersinggung. Perempuan timur menganggap menopause sebagai suatu peristiwa

    alamiah biasa yang harus dijalani oleh semua perempuan. Dari sudut pandang

    antropologis, menopause adalah peristiwa fisiologis yang merupakan produk

    budaya yang dipengaruhi oleh kepercayaan, harapan, dan kebiasaan masyarakat.7

    V. PATOGENESIS MENOPAUSE

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    12/28

    12

    Terdapat tujuh juta oogonia pada ovarium fetus pada usia 20 minggu

    gestasi. Setelah bulan ketujuh masa gestasi tidak dibentuk oosit yang baru. Pada

    saat lahir, jumlahnya kemudian berkurang menjadi 2 juta dan pada masa pubertas

    hanya tinggal 30.000 oosit. Jumlahnya terus berkurang. Sejumlah besar

    menghilang karena proses atresia dan beberapa hilang sepanjang ovulasi.6

    Hubungan hormon ovarium dan hipofisis terbalik, dimana hormon

    ovarium menurun dan hipofisis meninggi Walaupun hormon hipofisis meninggi,

    folikel ovarium sudah menua dan sudah tidak responsif lagi, akibatnya kadar

    estradiol menurun dan menyebabkan rangsangan endometrium berkurang.

    Terjadilah perubahan pola haid, siklus dan jumlahnya, sampai berhenti sama

    sekali.6

    VI. PEMBAGIAN MASA MENOPAUSEKurun waktu 4- 5 tahun sebelum menopause disebut masa pramenopause.

    Pada masa ini terjadi gangguan haid baik berupa oligomenorea, hipo/

    hipermenorea, atau metroragia.2,8

    Fase berikutnya adalah fase perimenopause, yaitu masa dimana kondisi

    tubuh menyesuaikan diri dengan masa menopause yang berkisar antara 2-8 tahun.

    Ditambah dengan 1 tahun setelah periode terakhir menstruasi. Tidak ada cara

    untuk mengukur berapa lama perimenopause ini akan terjadi. Stadium ini

    merupakan bagian dari kehidupan seorang wanita yang menandakan akhir dari

    masa reproduksi. Penurunan fungsi indung telur selama masa perimenopause

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    13/28

    13

    berkaitan dengan penurunan hormon estradiol dan produksi hormon androgen.

    Gejala- gejala pada perimenopause diantaranya adalah perubahan di dalam

    periode menstruasi (memendek atau memanjang, lebih banyak atau lebih sedikit

    atau tidak mendapat menstruasi sama sekali), hot flashes, keringat malam,

    kekeringan pada vagina, gangguan tidur, perubahan mood (depresi, mudah

    tersinggung), nyeri ketika bersanggama, infeksi saluran kemih, inkontinensia urin

    kehilangan minat pada hubungan seksual, peningkatan lemak tubuh di sekitar

    pinggang, bermasalah dengan konsentrasi dan daya ingat.8,9

    Seorang wanita dikatakan memasuki masa menopause, yaitu saat

    terjadinya haid yang terakhir dimana wanita tersebut tidak mendapatkan

    menstruasi selama 12 bulan secara berurutan, dan tidak ada penyebab lain untuk

    perubahan yang terjadi. Selama menopause, yang umumnya terjadi pada usia 40

    50 tahun, tubuh seorang wanita secara perlahan mengurangi produksi hormon

    estrogen dan progesterone sehingga timbullah berbagai gejala. 2,8,9

    Fase pascamenopause berada dalam kurun waktu 3-5 tahun setelah

    menopause. Pada tahapan ini seorang wanita akan rentan terhadap osteoporosis

    dan penyakit jantung. Masa pramenopause, menopause, dan pascamenopause

    dikenal sebagai masa klimakterium, sedangkan keluhan- keluhan yang terjadi

    pada masa tersebut disebut sebagai sindrom klimakterik (gambar 2).2,8,9

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    14/28

    14

    Gambar 2 Masa klimakterium

    VII. KELUHAN DAN GEJALA MENOPAUSEBegitu tidak mendapat haid lagi sebagai akibat kekurangan estrogen, maka

    wanita akan mulai merasakan berbagai macam keluhan. Keluhan-keluhan yang

    terjadi pada wanita pra-menopause, menopause maupun pasca-menopause

    umumnya disebabkan karena rendahnya atau kekurangan hormon estrogen,

    meskipun perlu juga diingat bahwa beberapa keluhan yang sama dapat pula

    disebabkan karena penyakit yang lain. Keluhan-keluhan yang timbul dapat dibagi

    menjadi keluhan- keluhan jangka pendek dan keluhan- keluhan jangka panjang.

    Keluhan jangka pendek dapat muncul begitu siklus haid menjadi tidak teratur,

    namun kebanyakan baru muncul begitu wanita tersebut tidak haid setelah 6 bulan

    atau lebih, sedangkan keluhan jangka panjang baru akan muncul atau terlihat

    setelah kurang lebih 10 tahun pascamenopause.5,6,10

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    15/28

    15

    Keluhan-keluhan yang mungkin dirasakan oleh wanita menopause antara

    lain adalah: 5,6,10

    Hot flashes

    Hot flashes merupakan gejala vasomotor yang umumnya terjadi pada

    wanita menopause, berlangsung selama 30 detik sampai beberapa menit, dan

    kadang diikuti dengan berkeringat terutama malam hari. Lingkungan panas,

    makan makanan atau minuman panas atau makanan pedas, alkohol, kafein, dan

    stress dapat menyebabkan terjadinya hot flashes. Modifikasi gaya hidup, olahraga

    teratur, dan meredakan kecemasan dapat menurunkan gejala ini.

    Kekeringan pada vagina

    Gejala pada vagina dikarenakan vagina yang menjadi lebih tipis, lebih

    kering, dan kurang elastic berkaitan dengan turunnya kadar hormon estrogen.

    Gejalanya adalah kering dan gatal pada vagina atau iritasi dan atau nyeri saat

    bersenggama.

    Gangguan tidur

    Gangguan daya ingat

    Perubahan mood

    Penurunan keinginan berhubungan seksual

    Pada beberapa kasus penyebabnya adalah faktor emosi. Selain itu,

    penurunan kadar estrogen menyebabkan kekeringan pada vagina sehingga

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    16/28

    16

    berhubungan seksual menjadi tidak nyaman dan sakit. Beberapa wanita

    mengalami perubahan gairah seksual akibat rasa rendah diri karena

    perubahan pada tubuhnya.

    Gangguan berkemih

    Kadar estrogen yang rendah menyebabkan penipisan jaringan kandung

    kemih dan saluran kemih yang berakibat penurunan kontrol dari kandung kemih

    atau mudahnya terjadinya kebocoran air seni (apabila batuk, bersin, atau tertawa)

    akibat lemahnya otot di sekitar kandung kemih. Hal tersebut dapat meningkatkan

    risiko infeksi saluran kemih.

    Perubahan fisik lainnya

    Distribusi lemak tubuh setelah menopause menjadi berubah, lemak tubuh

    pada umumnya terdeposit pada bagian pinggang dan perut. Selain itu terjadi

    perubahan di tekstur kulit yaitu keriput dan jerawat. Sejak menopause, badan

    wanita menghasilkan sedikit hormon pria testosteron yang mengakibatkan

    beberapa wanita dapat mengalami pertumbuhan rambut pada bagian dagu, bagian

    bawah dari hidung, dada, atau perut.

    Dalam jangka panjang, masalah yang sering dihadapi dan mendapat

    perhatian dari para ahli maupun pemerintah di negara-negara maju pada wanita

    pasca-menopause adalah osteoporosis, penyakit jantung koroner (PJK) serta

    penyakit Alzheimer.

    Pada tahun 2000, penyakit jantung menduduki urutan pertama penyebab

    kematian wanita di Amerika Serikat (366.000 kasus). Kebanyakan kasus tersebut

    terjadi pada usia menopause. Angka ini jauh di atas angka kematian yang

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    17/28

    17

    disebabkan oleh kanker payudara yang hanya 42.000 kasus. Walaupun angka

    tersebut tidak secara tepat menggambarkan penyakit penyebab kematian wanita di

    Indonesia, namun kecenderungan ke arah itu sudah mulai terlihat. Data prevalensi

    obesitas, salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke pada wanita

    memperkuat perkiraan tersebut. Hasil pantauan masalah gizi lebih pada dewasa

    yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan tahun 1997 menunujukkan prevalensi

    obesitas pada orang dewasa adalah 2,5% dan 5,9% masing-masing untuk pria dan

    wanita. Prevalensi obesitas tertinggi terjadi pada kelompok wanita berumur 45

    tahun ke atas (9,2%). Saat ini, diperkirakan lebih dari 6 juta wanita dewasa

    Indonesia menderita obesitas.1

    Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung telur membantu mengontrol

    regenerasi (pertumbuhan dan perbaikan) tulang. Pada masa menopause, hormon

    estrogen menurun produksinya sehingga menyebabkab tulang menjadi mudah

    keropos. Tulang menjadi lemah dan mudah patah. Kondisi ini disebut dengan

    osteoporosis.9

    VIII. TERAPI MENOPAUSEKeadaan menopause adalah bagian yang normal dari perjalanan hidup

    seorang wanita dan bukan merupakan penyakit yang perlu diterapi.

    Bagaimanapun juga, terapi dimungkinkan apabila gejala dari menopause

    mengganggu atau bertambah parah.

    Modifikasi gaya hidup

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    18/28

    18

    Modifikasi gaya hidup dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dialami

    akibat gejala yang terjadi dan membuat tubuh terasa lebih sehat. Modifikasi gaya

    hidup yang disarankan adalah :9

    Nutrisi yang cukup

    Peningkatan risiko osteoporosis dan penyakit jantung meningkat pada saat

    menopause, karena itu diet yang sehat dengan mengkonsumsi makanan rendah

    lemak dan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan roti gandum sangat

    dianjurkan. Tambahkan makanan yang kaya akan kandungan kalsium atau

    tambahkan suplemen kalsium. Hindari alkohol dan kafein yang dapat memicu

    terjadinya hot flashes. Bila merokok, usahakan untuk berhenti.

    Olahraga teratur

    Aktivitas fisik yang teratur membantu untuk menurunkan berat badan,

    memperbaiki kualitas tidur, menguatkan tulang, dan meningkatkan mood. Jalan

    cepat, aerobic low impact, dan menari adalah contoh olahraga yang dapat

    menguatkan tulang. Cobalah berolahraga dengan intensitas sedang sekitar 30

    menit per hari.

    Mengurangi stress

    Berlatihlah secara teratur cara untuk mengurangi stress. Meditasi atau

    yoga dapat membantu untuk relaksasi dan menyesuaikan diri dengan gejala

    yang dialami pada periode peralihan.

    Hormonal

    Selama fase perimenopause, beberapa dokter menyarankan untuk

    menggunakan pil kontrasepsi untuk mengurangi gejala yang terjadi. Ketika masuk

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    19/28

    19

    ke dalam fase menopause, apabila gejala-gejala tersebut semakin mengganggu

    maka dapat disarankan untuk terapi hormonal menggunakan hormon progesterone

    bila masih memiliki rahim atau hormone estrogen bila sudah tidak memiliki

    rahim. Terapi hormonal ini dapat mengurangi gejala yang terjadi di masa

    menopause dan mencegah keroposnya tulang.9

    Terapi hormonal tersedia dalam berbagai macam bentuk, diantaranya

    adalah tablet atau patch yang ditempelkan ke kulit, Hormon Replacement Therapy

    (HRT), dan terapi hormonal lokal (vagina). Terapi hormonal dapat mengandung

    estrogen saja, progesterone saja, testosterone saja, atau kombinasi estrogen-

    progesteron. Terapi hormonal efektif untuk mengurangi gejala hot flashes dan

    kekeringan pada vagina. Bagaimanapun juga, terapi hormonal tidak dapat

    memperbaiki mood maupun gangguan tidur dalam waktu singkat apabila sumber

    masalahnya tidak diatasi terlebih dahulu. Terapi hormonal dilakukan dalam waktu

    6 bulan sampai 1 tahun untuk mengurangi hot flashes. 9

    IX. TERAPI SULIH HORMON (HORMON REPLACEMENT THERAPY)Karena masalah kesehatan yang timbul pada wanita menopause/ pasca-

    menopause disebabkan kekurangan hormon estrogen, maka pengobatannya pun

    adalah dengan pemberian hormon pengganti estrogen, yang dikenal dengan istilah

    Terapi Pengganti Estrogen atau EstrogenReplacement Therapy (ERT). Karena

    pemberian estrogen ini biasanya dikombinasikan dengan pemberian hormon

    progesteron, maka dikenal istilah Terapi Pengganti Hormon (TPH) atau Terapi

    Sulih Hormon (TSH) atauHormone ReplacementTherapy (HRT). 5,6,10,11

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    20/28

    20

    Menopause merupakan peristiwa normal dan alamiah yang pasti dialami

    setiap wanita dan kejadiannya tidak dapat dicegah sama sekali, dan pemberian

    terapi sulih hormon tidak ditujukan untuk mencegah terjadinya menopause,

    melainkan hanya ditujukan untuk mencegah dampak kesehatan akibat menopause

    tersebut, baik keluhan jangka pendek maupun jangka panjang. 5,6,10

    Prinsip Terapi Hormonal

    Hormon yang diberikan adalah hormon estrogen, akan tetapi

    pemberiannya selalu harus dikombinasikan dengan progesteron. Pemberian

    progesterone antara lain bertujuan untuk mencegah kanker endometrium,

    sedangkan pemberian progesteron untuk pencegahan kanker payudara, sehingga

    beberapa ahli menyarankan pemberian progesteron tetap dilakukan meskipun

    uterusnya telah diangkat. Beberapa penelitian pada hewan percobaan dan manusia

    telah membuktikan bahwa progesteron memiliki khasiat antimitotik. 5,6,10,11

    Yang paling banyak dianjurkan adalah penggunaan estrogen dan

    progesterone alamiah, dan selalu dimulai dengan dosis yang rendah serta lebih

    dianjurkan pemberian secara per oral. Keunggulan dari estrogen alamiah adalah

    jarang menimbulkan mual dan muntah, tidak mengganggu faktor pembekuan

    darah, tidak mempengaruhi enzim di hati dan efeknya terhadap tekanan darah

    sangat minimal karena tidak meningkatkan renin dan aldosteron. 5,6,10,11

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    21/28

    21

    Beberapa contoh estrogen alamiah yang digunakan serta dosis yang

    dianjurkan adalah:5,6,10,11

    - Estrogen konjugasi dengan dosis 0,625- 1,25 mg/hari

    - Estropipate, piperazin estron sulfat dengan dosis 0,75 mg - 1,5 mg/hari

    - Estradiol valerat dengan dosis 1-2 mg/hari

    - Estriol suksinat dengan dosis 4-8 mg/hari

    Progesteron alamiah mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan

    dengan progesteron sintetik, yaitu: sifat antiandrogenik (jarang menimbulkan sifat

    virilisasi), tidak perlu diaktifkan terlebih dahulu di hati, dan tidak menurunkan

    kadar HDL. Beberapa progesteron alamiah yang digunakan dan dosis yang

    dianjurkan adalah: 5,6,10,11

    - Medroksi progesteron asetat (MPA) dengan dosis 2 - 2,5 mg/hari

    - Didrogesteron dengan dosis 5 mg/hari.

    Estrogen sintetik dapat meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan

    sistem renin-aldosteron-angiotensinogen, sedangkan progesteron sintetik (turunan

    noretisteron) dapat mempengaruhi High Density Lipoprotein (HDL) dan Low

    Density Lipoprotein (LDL) serum serta menghambatkhasiat positif dari estrogen

    terhadappembentukan HDL. Seperti telah diketahui,bahwa penurunan kadar

    HDL serum akanmeningkatkan risiko penyakit jantungkoroner (PJK). 5,6,10,11

    Cara pemberian yang sangat efektif adalah secara oral. Keuntungan

    pemberian cara oral adalah dapat menstimulasi metabolisme kolesterol HDL di

    hati dan faktor-faktor tertentu di hati yang dapat membentuk metabolisme

    kalsium, sehinggasangat baik digunakan untuk mencegahkekeroposan tulang dan

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    22/28

    22

    perkapuran dindingpembuluh darah (aterosklerosis). Bila tidak dapat diberikan

    terapi sulih hormon (TSH) secara oral, misalnya timbul mual, muntah atau

    lainnya, maka dapat dipikirkanpemberian cara lain, yaitu estrogen transdermal

    berupa plester dengan dosis 25 - 50 ug/hari. Selain itu dapat juga diberikan

    estrogen dalam bentuk krem, yang sangat baik untuk mengatasi keluhanberupa

    atrofi epitel vagina (dispareunia).Kedua cara pemberian tersebut(transdermal dan

    krem) perlu juga disertaidengan pemberian progesteron. 5,6,10,11

    Beberapa kontraindikasi yang harus diketahui sebelum pemberian TSH

    dimulaiantara lain adalah: 5,6,10,11

    - Hipertensi kronik (telahdimulai sebelum menopause)

    - Obesitas

    - Varises yang berat

    - Menderita penyakit kelenjar tiroid atau sedang dalam perawatan

    - Menderita atau dengan riwayat penyakit hati yang berat

    - Hasil pap smear abnormal

    - Kanker payudara

    - Gangguan fungsi ginjal.

    Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada

    tahun1997 telah membuat kesepakatan bahwauntuk pencegahan keluhan jangka

    panjangperlu diberikan TSH sedini mungkin, yaitu 1-2 tahun setelah masa

    menopause,meskipun wanita tersebut belum mengalamikeluhan apapun. 5,6,10,11

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    23/28

    23

    Keluhan-keluhan yangtimbul akibat kekurangan estrogen padaumumnya

    baru akan menghilang setelahpengobatan berlangsung selama 18 24bulan.

    Mengenai berapa lama TSH dapat diberikan, masih terjadi silang pendapat,

    namun kebanyakan ahli menganjurkanpenggunaannya selama 10 - 20 tahun, atau

    selama wanita tersebut masih merasanyaman dan ingin terus menggunakannya.

    Selama pemberiannya dikombinasikandengan progesteron, maka tidak perlu takut

    dengan keganasan. Jarang dijumpai penyembuhan dalam waktu singkat. Bila

    setelah beberapa bulan pengobatan keluhan tidak juga hilang meskipun dosis telah

    dinaikkan, maka perlu dicari faktor-faktor lain yang mungkin terjadi bersamaan

    dengan keluhan klimakterik. 5,6,10,11

    Efek Perlindungan Terhadap Penyakit Jantung Koroner

    Di negara industri, penyebab kematian terbanyak pada wanita usia > 50

    tahun adalah PJK. Dari banyak penelitian epidemiologis terbukti bahwa

    pemberian TSH dapat mengurangi infark miokard sampai 70%. Estrogen dapat

    memiliki khasiat protektif tehadap jantung karena : 5,6,11

    Estrogen memicu produksi zat anti agregasi, prostasiklin dan endothelin dari

    sel-sel endothelial pembuluh darah. Prostasiklin sebagai vasodilator sedangkan

    endothelin sebagai zat relaksasi otot pembuluh darah. Pada wanita

    pascamenopause dijumpai penurunan produksi prostasiklin oleh arteri uterina

    sebanyak 75%. Pada pemberian 17-beta estradiol dapat dijumpai peningkatan

    prostasiklin.

    Estrogen dapat meningkatkan aliran darah ke jantung.

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    24/28

    24

    Estrogen mempunyai pengaruh yang menguntungkan pada sirkulasi lemak dan

    fraksi lipoprotein, terutama penurunan dari kolesterol total dan LDL (Low

    Density Lipoprotein) dapat meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein)

    serum.

    Estrogen memiliki khasiat sebagai antagonis kalsium seperti halnya nifedipine

    dan nicardipine.

    Estrogen memperbaiki metabolisme glukosa perifer dengan adanya penurunan

    kadar sirkulasi insulin dan memiliki aktivitas antioksidan.

    Efek Pencegahan Osteoporosis5,6,11

    Osteoporosis adalah suatu penyakit metabolik tulang yang ditandai dengan

    menurunnya massa tulang dan mikroarsitektur jaringan tulang dengan akibat

    meningkatnya fragilitas serta kecenderungan untuk mengalami fraktur.

    Osteoporosis sering ditemukan pada lansia berusia 75 78 tahun dan pada

    golongan ini frekuensinya pada wanita dua kali lebih banyak dibandingkan pria.

    Secara kumulatif, wanita selama hidupnya akan mengalami kehilangan 40-

    50% massa tulangnya, sedangkan pria hanya kehilangan sebanyak 20-30% saja.

    Maka tampaklah bahwa wanita lebih berisiko terhadap terjadinya osteoporosis dan

    patah tulang. Patah tulang pada wanita lanjut terbanyak disebabkan oleh

    osteoporosis; dan dalam usia menjelang 70 tahun, hampir 40% wanita mengalami

    patah tulang. Selain itu, osteoporosis juga menimbulkan nyeri pada tulang.

    Dengan menurunnya kadar estrogen, maka proses pematangan sel tulang

    (osteoblas) akan terhambat, dan dua faktor yang berperan dalam proses ini, yaitu

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    25/28

    25

    vitamin D dan PTH (parathyroid hormone) juga menurun, sehingga dimulailah

    proses berkurangnya kadar mineral tulang.

    Pemberian TSH akan meningkatkan aktivitas osteoblas dan mencegah

    osteoporosis lebih lanjut. Wanita yang menggunakan TSH selama 5 tahun dan

    segera setelah menopause dapat mengurangi risiko patah tulang belakang dan

    tulang pinggul hingga 50%. Dianjurkan untuk memberikan TSH dikombinasikan

    dengan kalsium 1 - 2 mg/hari dan olahraga yang baik dan teratur untuk

    meningkatkan kadar mineral tulang sebagai bahan mentah untuk pembentukan

    tulang.

    Efek Samping dan Penanganan5,6,10,11

    Nyeri payudara.

    Hal ini disebabkan estrogen yang tinggi, sehingga dosis estrogen yang

    diberikan perlu diturunkan, meskipun dapat juga disebabkan oleh dosis

    progesteron yang tinggi (jarang).

    Peningkatan berat badan.

    Hal ini dapat disebabkan oleh retensi cairan. Oleh karena estrogen dapat

    menyebabkan retensi cairan, maka dosis pemberiannya perlu diturunkan.

    Perdarahan bercak (spotting).

    Hal ini disebabkan oleh dosis estrogen yang rendah, sehingga dosis

    pemberian estrogen perlu dinaikkan; atau dapat juga disebabkan oleh dosis

    progesteron yang tinggi, maka dosis pemberian progesteron perlu diturunkan.

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    26/28

    26

    Perdarahan banyak (atipik).

    Hal ini disebabkan oleh dosis estrogen yang tinggi, sehingga dosis estrogen

    perlu diturunkan sedangkan dosis progesteron dinaikkan. Bila dengan cara ini

    tetap saja terjadi perdarahan banyak, dianjurkan untuk dilakukan dilatasi &

    kuretase. Bila hasil pemeriksaan patologi anatomik (PA) menunjukkan

    hiperplasia adenomatosa, dianjurkan untuk histerektomi, atau bila pasien

    menolak histerektomi, maka terapi diteruskan dengan pemberian progesteron

    saja (tanpa estrogen), dan dilakukan mikrokuret tiap 3 bulan. Bila hasil PA

    menunjukkan hiperplasia kistik, terapi sulih hormon dapat diteruskan dengan

    dosis progesteron yang lebih tinggi (misalnya estrogen 0,625 mg dan

    progesteron 10 mg/hari dan pasien dianjurkan untuk mikrokuret tiap 3 bulan.

    Sakit kepala (migren) dan leukorea (keputihan).

    Hal ini disebabkan oleh estrogen yang terlalu tinggi, sehingga dosis

    pemberiannya perlu dikurangi.

    Pruritus berat.

    Hal ini disebabkan karena efek estrogen, sehingga pemberian estrogen

    sebaiknya dihentikan dan hanya diberikan progesteron saja.

    Terapi Sulih Hormon dan Keganasan5,6,11

    Salah satu alasan mengapa pemberian terapi pengganti estrogen masih

    sangat rendah adalah karena adanya ketakutan akan terjadinya keganasan pada

    payudara dan endometrium. Alasan dan ketakutan ini sesungguhnya telah banyak

    disanggah oleh hasil beberapa penelitian. Dasar yang digunakan umumnya adalah

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    27/28

    27

    pengertian bahwa TSH sama dengan pil kontrasepsi. Pil kontrasepsi tidak

    dianjurkan penggunaannya untuk wanita menopause karena pil KB mengandung

    estrogen dan progesterone sintetik yang dapat menimbulkan berbagai efek

    samping, sedangkan yang digunakan sebagai TSH adalah estrogen dan

    progesteron alamiah.

    Untuk mencegah terjadinya keganasan, pemakaian estrogen harus selalu

    dikombinasikan dengan progesteron. Lama pemberian progesteron paling sedikit

    10 -14 hari. Beberapa penelitian pada hewan maupun manusia telah membuktikan

    bahwa progesteron memiliki khasiat antimitotik. Progesteron telah dibuktikan

    sangat efektif menghambat kanker payudara yang sudah menyebar jauh

    (metastasis) daripada pengobatan dengan tamoksifen. Telah terbukti pula bahwa

    estrogen yang dikombinasikan dengan progesteron ternyata sangat efektif untuk

    kanker payudara stadium IV.

    Pengawasan Lanjutan

    Setelah diberikan terapi sulih hormon, maka 1 bulan kemudian pasien

    diminta untuk datang kembali dengan tujuan untuk melihat apakah ada efek

    samping yang terjadi, atau apakah dosis yang diberikan terlalu tinggi atau terlalu

    rendah. Bila tidak ada masalah, maka pasien dianjurkan untuk kembali setiap 3 - 6

    bulan. Setiap kali datang diukur tekanan darah, ditimbang, dilakukan perabaan

    payudara, pap smear dan pemeriksaan laboratorium kima darah seperti pada saat

    pertama datang, dan pemeriksaan ultrasonografi genitalia interna. 5,6,11

  • 7/27/2019 Menopause & Terapi Sulih Hormon

    28/28

    Setiap 12 bulan dilakukan pemeriksaan USG dan densitometer tulang, dan

    setiap 3 tahun dilakukan pemeriksaan payudara dengan USG dan mammografi.

    Perhatian khusus dan pengawasan lebih ketat perlu diberikan kepada wanita

    pengguna terapi sulih hormon yang keluarganya menderita kanker payudara. 5,6,11