kkk
DESCRIPTION
jTRANSCRIPT
11
RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS
BERBASIS AT89S51
Isa Hamdan1), Slamet Winardi2)
1)Teknik Elektro, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya2)Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya
ABSTRAK
Penggunaan mikrokontroller terutama untuk fungsi yang berbasis waktu (Time) sebagai pembanding menjadi sangat relevan dengan peralatan yang akan difungsikan berdasarkan waktu
juga. Kontrol peralatan listrik yang mengenal dua kondisi ON/OFF bisa digunakan sebagai salah satu aplikasi dari pemanfaatan mikrokontroller sebagai pusat kontrolnya. Pemanfaatan mikrokontroller yang dikombinasikan dengan kontrol ON/OFF menjadi sangat dibutuhkan saat mobilitas pengguna menjadi semakin meningkat, sehingga kemampuan pengontrolan
peralatanpun harus diusahakan lebih fleksibel dalam pengaturannya. Pemanfaatan mikrokontroller yang digunakan sebagai pusat kendali dari peralatan listrik yang penyalaannya berdasarkan waktu
untuk menentukan ON/OFF nya menjadi sangat menarik untuk terus menerus dikembangkan.
Kata Kunci : Waktu, Mikrokontroller, On/Off
PENDAHULUAN
Peralatan listrik adalah peralatan
yang senantiasa berubah dan
berkembang sesuai dengan mobilitas
penggunanya. Keberadaan kontrol dari
peralatan listrik yang dapat diprogram
dengan mengambil konsep
pemrograman dan pembuatan aplikasi
dari mikrokntroller adalah sesuatu yang
sangat diharapkan keberadaanya guna
menunjang mobilitas pengguna
peralatan listrik tersebut. Kontrol
ON/OFF adalah kontrol yang bisa
diaplikasikan pada hampir semua
peralatan listrik yang mempunyai dua
kondisi yaitu ON dan OFF.
Kebutuhan akan kontrol listrik yang
dapat diprogram ON/OFF sesuai dengan
kebutuhan pengguna adalah suatu
masalah. Sementara pemanfaatan dari
mikrokontroller untuk fungsi tersebut
sudah memungkinkan.
Untuk keperluan itu akan dibuat
kontrol peralatan listrik yang dapat di
program ON/OFF nya sesuai dengan
keinginan penggunanya dengan
menggunakan microkontroller MCS
89S51 sebagai pusat kontrol peralatan.
12
Jurnal Monitor, Vol. 1, No. 1, Juli 2012
BLOK DIAGRAM SISTEM
Tahapan awal dari proses
perancangan alat adalah menentukan
terlebih dahulu blok diagram dari
peralatan tersebut untuk memudahkan
penentuan detail dari pengerjaan alat
tersebut.
Gambar 1. Blok Diagram Sistem
Cara kerja alat adalah, jika penghuni
rumah inigin meninggalkan rumah dalam
jangka waktu kurang atau sama dengan
dua bulan maka dapat mengaktifkan
kontrol peralatan tersebut dengan cara
mengeset peralatan yang iningin di
hidupkan dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya; seorang X pergi
meninggalakan rumah dalam jangka 15
hari, pada hari ke 7, X ingin lampu
kamarnya menyala dari jam 6 sore
sampai jam 6 pagi, sementara dia juga
ingin agar pompa penyiram tanamannya
menyala setiap jam 4 sampai jam 5 sore.
Di sisnilah alat pengendali peralatan
listrik tersebut bekerja untuk mengatur
peralatan listrik tersebut sesuai dengan
jam yang telah diprogram sebelum
meningggalakan rumah.
Fungsi dari masing-masing diagram blok
adalah sebagai berikut :
1. Mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler berfungsi untuk
menerima perintah-perintah dari
keypad serta menampilkan data ke
LCD
2. Tampilan LCD
Tampilan LCD digunakan untuk
menampilkan pilihan output dan
output yang sedang dijalankan.
3. Keypad
Keypad berfungsi untuk
memasukkan pilihan output dan
output yang akan dijalankan.
4. Transistor Unit
Transistor unit berfungsi meng-
hubungkan antara mikrokontroller
dan relay 12 V
5. Relay
Relay berfungsi memberikan switch
ke peralatan listrik dengan
memberikan tegangan 220 V
6. Power Supply Unit
Power Supply unit akan memberikan
catu daya 5V ke mikrkontroller dan
catu daya relay. Indicator LED yang
mungkin terpasang juga
menggunakan catu daya dari power
supply unit ini.
13
Isa Hamdan, dkk : Rancang Bangun Kon …..
Mikrokontroler AT89S51
Dalam perancangan sistem ini
mikrokontroler sebagai otak dari seluruh
sistem dan rangkaian ditunjukkan pada
gambar dibawah ini dengan pembagian
fungsi dari masing-masing port sebagai
berikut :
EA/VP
X1
RESET
X2
P00P01P02P03P04P05P06P07
P20P21P22
ALE/P.PSEN
KEYPAD
30 pF
30 pF
10 K
47 uF
12 MHZ
+
DATA LCD
+5 V
AT 8 9 S 5 1
P25P26P27
P30P31P32P33P34P35P36P37
P10P11P12P13P14P15P16P17
OUTPUT
Gambar 2. Minimum Sistem AT89S51
Pewaktuan Mikrokontroler
Chip IC mikrokontroler yang
digunakan adalah AT89S51 dengan seri
24PC, yang berarti mikrokontroler ini
dapat bekerja sampai frekuensi
maksimal 24 MHz. Pada rangkaian
mikrokontroler menggunakan osilator
internal (on chip oscillator) yang dapat
digunakan sebagai sumber clock CPU
dan dirancang untuk bekerja pada
frekuensi (kristal) 12 MHz. Fungsi dari 2
buah kondensator bernilai 30 pF (nilai
disesuaikan dengan data sheet
AT89S51) ini adalah untuk stabilitas
resonansi dari clock oscillator.
Power On-Reset
Power On-Reset maksudnya
adalah mikrokontroler akan melakukan
reset pada saat power (catu daya)
diaktifkan (di On-kan). Rangkaian reset
terdiri dari sebuah kapasitor 10F dan
sebuah resistor 10K dan sebuah switch
push button. Reset terjadi pada saat
transisi dari ‘high’ selama dua siklus
menuju ke ‘low’ yang dikenakan pada pin
reset. Satu siklus mesin pada rangkaian
adalah
= kristalf
12=
000.000.12
12 = 1 s
2 siklus = 2 s
Dengan kapasitor bernilai
10F dan resistor 10K, maka waktu high
adalah :
2/3 RC = 0,6 x 10.000 x 10 . 10-6
= 0,06 detik = 60 ms
Waktu 60 ms sudah melebihi dari
minimum waktu ‘high’ yang diperlukan
untuk reset.
Tampilan LCD
LCD dalam sistem ini digunakan
untuk mempermudah user dalam
menentukan pilihan output yang
diiinginkan. Pada saat sistem bekerja
LCD akan menampilkan pilihan output
yang sedang dijalankan serta waktu /
Jam yang terus bekerja. Rangkaian LCD
14
Jurnal Monitor, Vol. 1, No. 1, Juli 2012
dan hubungan dengan mikrokontroler
ditunjukkan pada gambar 3. Penjelasan
dari rangkaian LCD adalah sebagai
berikut:
Pin data LCD dihubungkan dengan
port 0 mikrokontroler.
Pin Vcc adalah catu daya positip
rangkaian LCD dihubungkan ke +5
Volt.
Pin Vss adalah ground rangkaian
LCD, dihubungkan ke ground power
supply.
Pin Vee adalah pin yang berfungsi
untuk mengatur tingkat kecerahan
LCD dengan menggunakan variable
resistor 1K.
Pin E (enable) berfungsi untuk
mengontrol aktif tidaknya LCD yang
dihubungkan ke mikrokontroler port
1.5.
Pin RS berfungsi untuk seleksi data
bus sebagai ‘data’ atau sebagai
‘kontrol’, dan dihubungkan ke
mikrokontroler port 2.7
Pin A adalah catu positip untuk lampu
belakang LCD dihubungkan ke +5
Volt melalui dioda sebagai proteksi.
Pin K adalah ground untuk lampu
belakang LCD, dihubungkan ke
ground power supply.
DOT MATRIK LCD
DOT MATRIK LCD
VC
CV
SS
VE
E
R/WD0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
E RS
A K
DATA BUS BACK LIGHT
1N001
DATA LCD
+5 V
1 K
+5 V
VCL
D
Gambar 3. Rangkaian LCD
Keypad
Keypad digunakan sebagai
interface antara user dan system. User
akan memberikan pilhan output yang
diinginkan serta menampilkan pilihan
tersebut ketika sedang dijalankan.1 2 3
4 5 6
7 8 9
* 0 #
P3.0 - P3.6
Gambar 4. Konfigurasi Keypad 3X4
Dari rangkaian diatas dapat
diperoleh 16 kemungkinan output
yang dapat dilhat pada tabel berikut:
Tabel 1. Coding Keypad 4X3
15
Isa Hamdan, dkk : Rancang Bangun Kon …..
Transistor Unit
Transistor Unit adalah rangkaian
gabungan antara transistor dan resistor
serta pengaman dioda yang digunakan
sebagai saklar ke relay, sehingga setiap
output yang dikirim dari mikrokontroller
dapat menyalakan relay melalui
transistor unit.
DARI RELAY 5 V
DARI P2.0 - P2.2
330 OHM
A 733
IN 4001
330 OHM
A 733
IN 4001
330 OHM
A 733
Gambar 5. Rangkaian Transistor Driver
Relay 5V DC
Relay merupakan switch magnetic
yang di gunakan untuk mengontrol
tegangan yang lebih besar, yaitu dari
tegangan 12 V mengontrol tegangan
220 V.
KE TRANSISTOR UNIT
DARI POWER SUPPLY+ 5 V DC
C1
DC 12 V
KE R1
C1
DC 12 V
KE R1
C1
DC 12 V
KE R1
Gambar 6. Rangkaian Relay 5V DC
Relay 12V DC
Relay 12 V digunakan untuk
mengontrol tegangan yang lebih besar,
yaitu dari tegangan tegangan 220 V.
Gambar 7. Rangkaian Relay 12V DC
Power Supply Unit
Power supply unit ini digunakan
untuk memberikan catu daya ke semua
rangkaian yang terkait. Catu daya dibuat
stabil dengan cara menambahkan IC
7805 untuk catu 5 Volt dan 7812 untuk
catu 12 Volt. Transformer yang
digunakan dalam pembuatan power
supply unit ini adalah Transformer AC
220 V pada bagian Primernya dan 12 V
dengan center tapenya pada bagian
sekundernya.
Gambar 8. Power Supply Unit
16
Jurnal Monitor, Vol. 1, No. 1, Juli 2012
Kestabilan catu daya sangat
menentukan kehandalan dari pembuatan
system yang akan dibuat sehingga
proses perancangan yang dibuat
mebutuhkan beberapa percobaan
sebelum dibuat suatu rangkaian baku
yang sudah teruji.
Perangkat Lunak Sistem
Perangkat lunak menggunakan
bahasa tingkat rendah assembly MCS
– 51. Agar program yang di buat sesuai
dengan perangkat keras yang telah di
buat, maka kiranya perlu di buat suatu
alur program sehingga algoritma
program dapat terstruktur dan jelas. Alur
perancangan perangkat lunak yang
dibuat hanya berdasarkan subrutin yang
akan digunakan mengingat keterbatasan
dari pemakaian flowchart itu sendiri yang
terbatas pada bagian – bagian yang
bersinggungan dengan input dan output
saja. Pemakaian flowchart yang terlalu
rumit justru sering menyulitkan kita untuk
memahami maksud dari program yang
akan kita buat, karena keterbatasan dari
penggunaan flowchart itulah penulis
hanya membuat alur subrutinnya saja.
diagram alur perancangan perangkat
lunak sebagai berikut :
Gambar 9. Flowchart Sistem
Pengujian keypad
Pengujian keypad bisa dilakukan
dengan menggunakan software, bila
tombol keypad di tekan, maka software
akan membaca data dari keypad,
misalnya angka 1 yang di tekan, maka
data #00 akan berubah menjadi #EE dan
bila ditabelkan sebagai berikut :
17
Isa Hamdan, dkk : Rancang Bangun Kon …..
Tabel 2. Data Keypad
Pengujian Transistor Unit
Pengujian Transistor Unit di
lakukan dengan memberikan logic 1
pada base transistor dan ground pada
collectornya.
+ 12 V Dc
330 OHM
A 733
Collector
Base
IN 4001
Gambar 10. Pengujian Transistor Driver
Tabel 3.Tabel Hasil Pengujian
Transistor
Input Switch
Base Collector
0 Ground Connect
1 Ground Disconnect
Pengujian Relay 5V dan 12V
Pengujian relay / kontaktor di
lakukan dengan memberikan tegangan
kerja pada relay / kontaktor dan
kemudian di lakukan pengujian pada
kontak – kontaknya.
Gambar 11. Pengujian Relay
Tabel 4. Tabel Hasil Pengujian
Relay
Pengujian Sistem
Pengujian Sistem di lakukan
dengan memasang semua komponen
dalam sistem dan melakukan pengujian
pada tegangan operasional listrik yang
akan digunakan daam rumah tangga.
18
Jurnal Monitor, Vol. 1, No. 1, Juli 2012
Gambar 12. Rangkaian Lengkap
Pengujian satu sistem lengkap, diuji
dengan memberikan beban listrik yang
sebenarnya. Pengujian sistem dilakukan
dengan jalan membuat tabel uji yang
kemudian dimasukkan sebagai bahan
untuk menguji apakah sistem yang telah
dibuat dapat berjalan dengan baik atau
tidak.
Tabel 5. Hasil Pengujian SistemSet
Output
Mulai
ON dari
Hari ke
Sampai
hari ke
Mulai
jam
Sampai
jam
1 2 15 18 5
2 4 40 5 15
3 10 20 20 5
Kesimpulan
Dalam Penelitian ini telah di bahas
Perancangan dan Pembuatan pengendali
peralatan listrik otomatis berbasis
AT89S51 yang merupakan peralatan
bantu yang dapat digunakan sebagai
kontrol listrik otomatis yang menekankan
pada fungsi dan efisiensi dari penggunaan
sumber listrik dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Integrasi dari hardware dan
software yang diaplikasikan pada
peralatan untuk fungsi tertentu
ternyata cukup memberi manfaat
yang bisa digunakan untuk
perbaikan kwalitas kehidupan.
2. Elektronika digital yang
menitikberatkan pada proses
digiatalisasi sistem yang
menggunakan model logika 0 dan
1, ternyata telah semakin handal
dengan dapat diintegrasikannya
hardware dan software (Embeded)
secara lebih mudah dan murah.
3. Kontrol peralatan listrik yang
memadai dan handal serta pintar
juga semakin dibutuhkan terutama
demi meningkatkan efisiensi
penggunaan energi listrik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bishop, Owen, 2004, Dasar - dasar Elektronika. Penerbit PT. Gelora
Aksara Pratama, Jakarta.
Malvino, P.A., 1995, Prinsip - prinsip Elektronika, Penerbit Erlangga,
Surabaya.
19
Isa Hamdan, dkk : Rancang Bangun Kon …..
Putra, A. E., 2002, Belajar Mikrokontroler AT 89C51/52/55 (Teori dan Aplikasi), Penerbit Gava Media, Yogyakarta.
Deddy S., 48 Jam Kupas Tuntas
Mikrokontroler MCS51 & AVR
Tirtamihardja, 1996, Elektronika Digital, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Wasito, S., 1995, Vademekum Elektronika edisi kedua, Penerbit
Gramedia, Jakarta.
Sulhan S., Mudah dan Menyenangkan
Belajar Mikrokontroler, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2006