KIYE mbok pada bingung kenang apa bobokan kena tilang terus. Acuan undang2epasal 210, UUno.22tahun 2009 ya senajan urung terperinci esih multitafsir lan esih nunggu PP nggo menafsirna.Pasal 210(1) Setiap Kendaraan bermotor yang beroprasi di jalan wajib memenuhi persyaratan ambang batas emisi gas buang dan tingkat kebisingan.(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara, persyaratan, dan prosedur penanganan ambang batas emisi gas buang dan tingkat kebisingan yang diakibatkan oleh Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.semenjak Juli taun 2013 ketentuan suara nalpot dadi, motor 80cc ngingsor 77 desibel nek sing neng duwur 80cc kosi 175cc gedene 80 desibel lan neng nduwur 175cc gedene 83 desibel.Jane apa si sing jenengedB (desibel)? Jerene mbah Wikipedia kiye penjelasanaeDesibel(Lambang Internasional =dB) adalah satuan untuk mengukur intensitassuara. Satu desibel ekuvalen dengan sepersepuluhBel. Huruf B pada dB ditulis dengan huruf besar karena merupakan bagian dari nama penemunya, yaituBell.Desibel juga merupakan sebuah unitlogaritmisuntuk mendeskripsikan suaturasio. Rasio tersebut dapat berupadaya(power),tekanan suara(sound pressure), tegangan atau voltasi (voltage),intensitas(intencity), atau hal-hal lainnya. Terkadang. dB juga dapat dihubungkan denganPhondanSone(satuan yang berhubungan dengankekerasan suara). Untuk mengukur rasio dengan menggunakan dB dapat digunakan logaritma.Nek bingung ya intine ngukur intensitas suara satuanne desibel kaya kue.Terus nek ana pertanyaan kenang apa udu bakule sing d tangkep?? ya pada bae rika tuku mobil F1 d Enggo neng dalan mbok langsung ketilang. Lah nalpot bobokan genah2 anu nggo neg lintas balap koh d inggo neg dalan ya mbok ra olih. Bakule jelas ura urusan kwe arep d enggo harian apa balap, sing jelas sing tuku bae ra umum gle nganggo.Naaahhhhhh neng kene ana pertanyaan sing mengganjal neng atiPertama, mengacu ke peraturan per Juli 2013 ambang kebisinganmotor 80cc ke bawah 77 desibel, di atas 80cc hingga 175cc sebesar 80 desibel, di atas 175cc sebesar 83 desibel. itu maksudnya apa dan ngitungnya gimana? sebagai orang awam kita tak pernah tau perihal hitung menghitung desibel. Apakah knalpot bawaan pabrikan itu sudah aman dibawah ketentuan batasan?Kedua, jika memang akan ditegakkan petugas penegak hukum di lapangan apakah sudah dibekali dengan alat pengukur yg baku jika belum jangan bilang hanya mengandalkan kemampuan feeling dan pendengaran penegak hukum dilapangan saja. terlalu subyektif dan rawan penyelewengan. Dan menimbulkan gebyah uyah pokonya knalpot yg berbentuk racing atau bukan standar akan di tindak, nah kalo knalpot pabrikan tapi sudah dibobok ? gimana?Ketiga, jika ini diterapkan mungkin motor2 besar yg udah ngeblarrrr dari sononya walaupun pake knalpot bawaan pabrikan akan sirna dari peredaran:mrgreen:okelah, pada prinsipnya kita semua setuju tentang penegakan hukum, kita juga sering terganggu dengan suara2 bising kenalpot yg memekakkan telinga, tetapi kembali lagi penegakan hukumnya harus obyektif dan adil, karena tak semua knalpot racing atau aftermarket menimbulkan suara yg bising atau memekakkan telinga.