kista ovary

13
1. Definisi Kista ovarium adalah tumor ovarium yang bersifat neoplastik dannon neoplastik. (Wiknjosastro, 2005) Ovarium merupakan sumber hormonal wanita yang paling utama,sehingga mempunyai dampak kewanitaan dalam pengatur prosesmenstruasi. Ovarium terletak antara rahim dan dinding panggul, dandigantung ke rahim oleh ligamentum ovari propium dan ke dindingpanggul oleh ligamentum infudibulo-pelvikum.Fungsinya sebagai tempatfolikel, menghasilkan dan mensekresi estrogen dan progesteron. Fungsiovarium dapat terganggu oleh penyakit akut dan kronis. Salah satupenyakit yang dapat terjadi adalah kista ovarium. (Tambayong, 2002) Ovarektomi adalah tindakan operatif untuk dilakukanpengangkatan ovarium. (Wiknjosastro, 2005) Jadi, dapat disimpulkan ovarektomi dextra atas indikasi kistaovarium adalah suatu keadaan dimana pasien dilakukan operasipengangkatan ovarium bagian kanan karena adanya neoplasma jinak 2. Epidemiologi Kista ovarium fungsional ditemukan pada setiap usia dan terbanyakditemukan pada wanita dalam masa reproduksi dan jarang pada wanita yangtelah menopause Di Amerika Serikat kista ovarium ditemukan pada hampir seluruh wanita p r e m e n o p a u s e d e n g a n s o n o g r a m transvaginal dan pada 14,8% wanita postmenopause. Sebagian besar kista ini jinak.

Upload: chindy-purbo

Post on 26-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kista ovary

TRANSCRIPT

Page 1: Kista Ovary

1. Definisi

Kista ovarium adalah tumor ovarium yang bersifat neoplastik dannon neoplastik.

(Wiknjosastro, 2005)

Ovarium merupakan sumber hormonal wanita yang paling utama,sehingga mempunyai

dampak kewanitaan dalam pengatur prosesmenstruasi. Ovarium terletak antara rahim dan

dinding panggul, dandigantung ke rahim oleh ligamentum ovari propium dan ke dindingpanggul

oleh ligamentum infudibulo-pelvikum.Fungsinya sebagai tempatfolikel, menghasilkan dan

mensekresi estrogen dan progesteron. Fungsiovarium dapat terganggu oleh penyakit akut dan

kronis. Salah satupenyakit yang dapat terjadi adalah kista ovarium. (Tambayong, 2002)

Ovarektomi adalah tindakan operatif untuk dilakukanpengangkatan ovarium.

(Wiknjosastro, 2005)

Jadi, dapat disimpulkan ovarektomi dextra atas indikasi kistaovarium adalah suatu keadaan

dimana pasien dilakukan operasipengangkatan ovarium bagian kanan karena adanya neoplasma

jinak

2. Epidemiologi

K i s t a o v a r i u m f u n g s i o n a l d i t e m u k a n p a d a s e t i a p u s i a d a n

t e r b a n y a k d i temukan pada w an i ta da lam masa reproduks i dan ja rang pada

w an i ta yang telah menopause

Di Amerika Serikat kista ovarium ditemukan pada hampir seluruh wanita

p r e m e n o p a u s e d e n g a n s o n o g r a m t r a n s v a g i n a l d a n p a d a

1 4 , 8 % w a n i t a postmenopause. Sebagian besar kista ini jinak.

Kista teratoma atau dermoid ditemukam pada lebih dari 10% dari seluruhneop lasma

ovar ium. I ns idens kars inoma ovar ium d iperk i rakan 15 kasus per 100.000

wanita per tahun.

Set iap tahun di Amerika Ser ikat , kars inoma ovarium didiagnosa

pada22.000 wanita, dan menimbulkan kematian pada 16.000 wanita.

T u m o r o v a r i u m y a n g c e n d e r u n g g a n a s s e b a g i a n b e s a r a d a l a h

k i s t a a d e n o k a r s i n o m a e p i t e l o v a r i u m , p a l i n g s e r i n g m e n g e n a i

w a n i t a E r o p a d a n Amerika Utara, sedangkan wanita dar i Asia dan Afr ika

Page 2: Kista Ovary

lebih jarang. 20%-nya adalah tumor malignan potensi rendah, tumor sel garminosa pada

kurang dari5% dan kurang lebih 2% tumor sel granulosa

3. Klasifikasi

Prawirohardjo (2002) menyatakan bahwa berdasarkan tingkat keganasannya, kista

terbagi dua, yaitu nonneoplastikdanneoplastik. Kista nonneoplastik sifatnya jinak dan biasanya

akan mengempis sendiri setelah 2 hingga 3 bulan. Sementara kista neoplastik umumnya harus

dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya.

Menurut Mansjoer, et al (2000), kista ovarium neoplastik jinak diantaranya:

a. Kistoma Ovarii Simpleks

Kistoma ovarii simpleks merupakan kista yang permukaannya rata dan halus, biasanya

bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis berisi cairan jernih

yang serosa dan berwarna kuning. Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista dengan reseksi

ovarium.

b. Kistadenoma Ovarii Musinosum

Bentuk kista multilokular dan biasanya unilateral, dapat tumbuh menjadi sangat besar.

Gambaran klinis terdapat perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif sehingga timbul

perleketan kista dengan omentum, usus-usus, dan peritoneum parietale. Selain itu, bisa terjadi

ileus karena perleketan dan produksi musin yang terus bertambah akibat pseudomiksoma

peritonei. Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista in tito tanpa pungsi terlebih dulu dengan

atau tanpa salpingo-ooforektomi tergantung besarnya kista.

c. Kistadenoma Ovarii Serosum

Kista ini berasal dari epitel germinativum. Bentuk kista umumnya unilokular, tapi jika

multilokular perlu dicurigai adanya keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak sebesar

kista musinosum. Selain teraba massa intraabdominal juga dapat timbul asites. Penatalaksanaan

umumnya sama dengan kistadenoma ovarii musinosum.

d. Kista Dermoid

Kista dermoid adalah teratoma kistik jinak dengan struktur ektodermalberdiferensiasi

sempurna dan lebih menonjol dari pada mesoderm dan entoderm. Bentuk cairan kista ini

seperti mentega. Kandungannya tidak hanya berupa cairan tapi juga ada partikel lain seperti

rambut, gigi, tulang, atau sisa-sisa kulit. Dinding kista keabu-abuan dan agak tipis, konsistensi

sebagian kistik kenyal dan sebagian lagi padat. Dapat menjadi ganas, seperti karsinoma

epidermoid. Kista ini diduga berasal dari sel telur melalui proses parthenogenesis. Gambaran

Page 3: Kista Ovary

klinis adalah nyeri mendadak di perut bagian bawah karena torsi tangkai kista dermoid. Dinding

kista dapat ruptur sehingga isi kista keluar di rongga peritoneum. Penatalaksanaan dengan

pengangkatan kista dermoid bersama seluruh ovarium.

Menurut Prawirohardjo (2002), kista nonneoplastik terdiri dari:

a. Kista Folikel

Kista ini berasal dari Folikel de Graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus

menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah tumbuh di bawah pengaruh

estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkanmembesar menjadi kista. Bisa

didapati satu kista atau lebih, dan besarnya biasanya dengan diameter 1 – 1,5 cm.Kista folikel ini

bisa menjadi sebesar jeruk nipis. Bagian dalam dinding kista yang tipis yang terdiri atas beberapa

lapisan sel granulosa, akan tetapi karena tekanan di dalam kista, maka terjadilah atrofi pada

lapisan ini. Cairan dalam kista berwarna jernih dan sering kali mengandung estrogen. Oleh sebab

itu, kista kadang-kadang dapat menyebabkan gangguan haid. Kista folikel lambat laun dapat

mengecil dan menghilang spontan, atau bisa terjadi ruptur dan kista pun menghilang.

Umumnya, jika diameter kista tidak lebih dari 5 cm, maka dapat ditunggu dahulu karena kista

folikel biasanya dalam waktu 2 bulan akan menghilang sendiri.

b. Kista Korpus Luteum

Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus albikans.

Kadang-kadang korpus luteum mempertahankan diri (korpus luteumpersistens), perdarahan

yang sering terjadi di dalamnya menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan yang berwarna

merah coklat karena darah tua. Frekuensi kista korpus luteum lebih jarang dari pada kista folikel.

Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel-sel luteumyang berasal dari

sel-sel teka. Kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan haid, berupa amenorea diikuti

oleh perdarahan tidak teratur. Adanya kista dapat pula menyebabkan rasa berat di perut bagian

bawah dan perdarahan yang berulang dalam kista dapat menyebabkan ruptur. Rasa nyeri di

dalam perut yang mendadak dengan adanya amenorea sering menimbulkan kesulitan dalam

diagnosis diferensial dengan kehamilan ektopik yang terganggu. Jika dilakukan operasi,

gambaran yang khas kista korpus luteum memudahkan pembuatan diagnosis. Penanganan kista

korpus luteum ialah menunggu sampai kista hilang sendiri. Dalam hal dilakukan operasi atas

dugaan kehamilan ektopik terganggu, kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan

ovarium.

c. Kista Lutein

Page 4: Kista Ovary

Pada mola hidatidosa, koriokarsinoma, dan kadang-kadang tanpa adanya kelainan tersebut,

ovarium dapat membesar dan menjadi kistik. Kista biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar

ukuran tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasisel-sel teka. Sel-sel granulosa

dapat pula menunjukkan luteinisasi, akan tetapi seringkali sel-sel menghilang karena atresia.

Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormon koriogonadotropin yang berlebihan, dan

dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma, ovarium mengecil spontan.

d. Kista Inklusi Germinal

Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel germinativum pada

permukaan ovarium. Kista ini lebih banyak terdapat pada wanita yang lanjut umurnya, dan

besarnya jarang melebihi diameter 1 cm. Kista ini biasanya secara kebetulan ditemukan pada

pemeriksaan histologik ovarium yang diangkat waktu operasi. Kista terletak di bawah

permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan

isinya cairan jernih dan serus.

e. Kista Endometriosis

Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim

yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini

sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah coklat-kemerahan.

Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri

senggama. Kista ini berasal dari sel-sel selaput perut yang disebut peritoneum. Penyebabnya

bisa karena infeksi kandungan menahun, misalnya keputihan yang tidak ditangani sehingga

kuman-kumannya masuk kedalam selaput perut melalui saluran indung telur. Infeksi tersebut

melemahkan daya tahan selaput perut, sehingga mudah terserang penyakit. Gejala kista ini

sangat khas karena berkaitan dengan haid. Seperti diketahui, saat haid tidak semua darah akan

tumpah dari rongga rahim ke liang vagina, tapi ada yang memercik ke rongga perut. Kondisi ini

merangsang sel-sel rusak yang ada di selaput perut mengidap penyakit baru yang dikenal

dengan endometriosis. Karena sifat penyusupannya yang perlahan, endometriosis sering disebut

kanker jinak.

f. Kista Stein-Leventhal

Ovarium tampak pucat, membesar 2 sampai 3 kali, polikistik, dan permukaannya licin. Kapsul

ovarium menebal. Kelainan ini terkenal dengan nama sindrom SteinLeventhal dan kiranya

disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Umumnya pada penderita terhadap

Page 5: Kista Ovary

gangguan ovulasi, oleh karena endometrium hanya dipengaruhi oleh estrogen, hiperplasia

endometrii sering ditemukan.

4. Patofisiologi

(terlampir)

5. Etiologi dan factor resiko

Faktor risiko pembentukan kista ovarium meliputi :

1. Pengobatan infertilitas: Pasien dirawat karena infertilitas dengan induksi ovulasi dengan

gonadotropin atau agen lainnya, seperti clomiphene citrate atau letrozole, dapat

mengembangkan kista sebagai bagian dari sindrom hiperstimulasi ovarium.

2. Tamoxifen : Tamoxifen dapat menyebabkan kista ovarium fungsional jinak yang biasanya

menyelesaikan penghentian pengobatan ini.

3. Kehamilan: Pada wanita hamil, kista ovarium dapat terbentuk pada trimester kedua, ketika

kadar hCG puncak.

4. Hypothyroidism : Karena kesamaan antara subunit alpha thyroid-stimulating hormone (TSH)

dan hCG, hipotiroidisme dapat merangsang ovarium dan kista pertumbuhan.

5. Gonadotropin ibu: Efek transplasental gonadotropin ibu dapat menyebabkan perkembangan

janin dan neonatal kista ovarium.

6. Rokok: Risiko kista ovarium fungsional meningkat dengan merokok, resiko dari merokok

mungkin meningkat lebih lanjut dengan indeks massa tubuh menurun (BMI).

7. Ligasi tuba: Kista fungsional telah dikaitkan dengan sterilisasi tubal ligation

Menurut Sjamjuhidayat & Wim de Jong. 2005 faktor resiko Krista ovarium meliputi:

1. Gaya hidup tidak sehat.

Diantaranya :

Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat

Zat tambahan pada makanan

Kurang olah raga

Merokok dan konsumsi alkohol

Terpapar dengan polusi dan agen infeksius

Page 6: Kista Ovary

Sering stress

Faktor genetic.

Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut

protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat

karsinogen ,polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat

berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker

6. manifestasi klinis

Kista ovarium seringkali tanpa gejala, terutama bila ukuran kistanya masih kecil. Kista

yang jinak baru memberikan rasa tidak nyaman apabila kista semakin membesar, sedangkan

pada kista yang ganas kadangkala memberikan keluhan sebagai hasil infiltrasi atau metastasis

kejaringan sekitar (Sarjadi, 1995). Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja

karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul,

kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium. Meski demikian, penting untuk

memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh untuk mengetahui gejala mana yang

serius. Gejala-gejalanya antara lain:perut terasa penuh, berat dan kembung, tekanan pada

dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil), haid tidak teratur, nyeri panggul yang menetap

atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha, nyeri senggama, mual,

ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil. Kadang-kadang kista

dapat memutar pada pangkalnya, mengalami infark dan robek, sehingga menyebabkan nyeri

tekan perut bagian bawah yang akut sehingga memerlukan penanganan kesehatan segera

(Moore, 2001)

Kebanyakan wanita yang memiliki kista ovarium tidak memilikigejala. Namun kadang – kadang

kista dapat menyebabkan beberapamasalah seperti :

1. Bermasalah dalam pengeluaran urin secara komplit

2. Nyeri selama hubungan seksual

3. Masa di perut bagian bawah dan biasanya bagian – bagian organ tubuhlainnya sudah terkena.

4. Nyeri hebat saat menstruasi dan gangguan siklus menstruasi

5. Wanita post monopouse : nyeri pada daerah pelvik, disuria, konstipasiatau diare, obstruksi

usus dan asietas.

Page 7: Kista Ovary

Kista ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala dan tidak sengaja terdeteksi melalui USG saat

pemeriksaan rutin kandungan. Namun, beberapa orang dapat mengalami gejala ini:

kram perut bawah atau nyeri panggul yang timbul tenggelam dan tiba-tiba menusuk

siklus haid tidak teratur

perut bawah sering terasa penuh atau tertekan

Nyeri haid yang luar biasa, bahkan terasa hingga ke pinggang belakang

Nyeri panggul setelah olahraga intensif atau senggama

Sakit atau tekanan yang menyertai saat berkemih atau BAB

Mual dan muntah

Rasa nyeri atau keluarnya flek darah dari vagina (Faisal Yatim, 2005)

7. pemeriksaan diagnostic

Laboratorium

T i d a k a d a t e s l a b o r a t o r i u m d i a g n o s t i k u n t u k k i s t a

o v a r i u m . C a n c e r antigen 125 (CA 125) adalah protein yang dihasilkan oleh membran sel

ovariumnormal dan karsinoma ovarium.

L e v e l s e r u m k u r a n g d a r i 3 5 U / m l a d a l a h k a d a r C A 1 2 5

d i t e m u k a n meningkat pada 85% pasien dengan karsinoma epitel ovarium. Terkadang

CA125 ditemukan meningkat pada kasus jinak dan pada 6% pasien sehat.

Laparaskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari ovarium

atau tidak, dan untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.

Ultasonografi

mentukan le tak dan batas tumor k i s t i k a tau so l id , ca i ran da lam

rongga perut yang bebas dan tidak.

USG ada lah a la t d iagnost ik imag ing yang utama untuk k i s ta

ovar ium. K i s t a s i m p l e k s b e n t u k n y a u n i l o k u l a r , d i n d i n g n y a t i p i s ,

s a t u c a v i t a s y a n g d ida lamnya t idak terdapat in terna l echo . B iasanya jen i s

k i s ta seper t i in i t idakg a n a s , d a n m e r u p a k a n k i s t a

f u n g s i o a l , k i s t a l u t e a l a t a u m u n g k l n

Page 8: Kista Ovary

j u g a kistadenoma serosa atau kista inklusi. Kista kompleks multilokular,

dindingnyam e n e b a l t e r d a p a t p a p u l k e d a l a m l u m e n . K i s t a s e p e r t i

i n i b i a s a n y a m a l i g n a a t a u m u n g k i n j u g a k i s t a n e o p l a s m a

b e n i g n a . U S G s u l i t m e m b e d a k a n k i s t a ovar ium dengan h idrosa l f ing ,

paraovar ian dan k i s ta tuba . USG endovag ina l d a p a t m e m b e r i k a n

p e m e r i k s a a n m o r f o l o g i y a n g j e l a s d a r i s t ruktur

pe lv i s . P e m e r i k s a a n a i n i t i d a k m e m e r l u k a n k a n d u n g

k e m i h y a n g p e n u h . U S G transabdomina l leb ih ba ik dar i endovag ina l

untuk mengeva luas i massa yang b e s a r d a n o r g a n

i n t r a b d o m e n l a i n , s e p e r t i g i n j a l , h a t i d a n

a s c i t e s . I n i memerlukan kandung kemih yang penuh

MRI

MRI memberikan gambaran jaringan lunak lebih baik dari CT scan, dapatmember ikan

gambaran massa g ineko log ik yang leb ih ba ik . M R I in i b iasanya tidak diperlukan

CT Scan

Untuk mengidentifikasi kista ovarium dan massa pelvik, CT Scan kurangbaik bila dibanding

dengan MRI. CT Scan dapat dipakai untukmengidentifikasiorgan intraabdomen dan

retroperitoneum dalam kasus keganasan ovarium.

Foto Rontgen

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks.Selanjutnya, pada kista

dermoid kadang-kadang dapat dilihat gigi dalam tumor.

Tes kehamilan

Dan HCG negatif, kecuali bila teijadi kehamilan.

Parasentesis

Telah disebut bahwa fungsi pada asites berguna menentukan sebabasites. Perlu diingatkan

bahwa tindakan tersebut dapat mencemaricavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista

tertusuk (Wiknjosastro, 2005).

Page 9: Kista Ovary

8. Penatalaksanaan

Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah, misal

laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi.

Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kista.

Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium adalah serupa

dengan perawatan setelah pembedahan abdomen dengan satu pengecualian penurunan

tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya

mengarah pada distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan gurita

abdomen sebagai penyangga.

Tindakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang pilihan pengobatan dan

manajemen nyeri dengan analgetik / tindakan kenyamanan seperti kompres hangat pada

abdomen atau teknik relaksasi napas dalam, informasikan tentang perubahan yang akan terjadi

seperti tanda – tanda infeksi, perawatan insisi luka operasi. ( Lowdermilk.dkk. 2005)