kista ovarii

54

Click here to load reader

Upload: eriorakihara

Post on 28-Aug-2015

308 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

11

TRANSCRIPT

  • i

    TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG

    KISTA OVARIUM DI DESA JABUNG SRAGEN

    TAHUN 2013

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

    Pendidikan Diploma III Kebidanan

    Disusun Oleh :

    LELY LINAWATI

    NIM.B10 029

    PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2013

  • ii

    HALAMAN PERSETUJUAN

    KARYA TULIS ILMIAH

    TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KISTA

    OVARIUM DI DESA JABUNG SRAGEN

    TAHUN 2013

    Diajukan Oleh:

    LELY LINAWATI

    B10 029

    Telah diperiksa dan disetujui

    Pada tanggal : Juli 2013

    Pembimbing

    (ANNISAUL KHOIRIYAH, SST.)

    NIK. 201188070

  • iii

    HALAMAN PENGESAHAN

    TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KISTA

    OVARIUM DI DESA JABUNG SRAGEN

    TAHUN 2013

    Karya Tulis Ilmiah

    Disusun Oleh :

    LELY LINAWATI

    B10 029

    Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

    Ujian Akhir Program D III Kebidanan

    Pada Tanggal : Juli 2013

    PENGUJI I

    (DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

    NIK. 200582015

    PENGUJI II

    (ANNISAUL KHOIRIYAH, SST.)

    NIK. 201188070

    Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

    Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

    Mengetahui,

    Ka. Prodi D III Kebidanan

    (DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

    NIK. 200582015

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

    tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen Tahun 2013.Karya Tulis Ilmiah

    ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

    kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

    pihak,Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

    penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

    Surakarta.

    2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes

    Kusuma Husada Surakarta

    3. Ibu Annisaul khoiriyah, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah

    meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

    penulis.

    4. Kepala Desa Jabung Sragen, yang telah bersedia memberikan ijin pada

    penulis dalam pengambilan data.

    5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

    Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

    6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

    menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

  • v

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

    oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

    SemogaKarya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Surakarta, Juli 2013

    Penulis

  • vi

    Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

    Lely Linawati

    B10 029

    TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KISTA

    OVARIUM DI DESA JABUNG SRAGEN

    TAHUN 2013

    (xiii + 39 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Kista ovarium adalah suatu kantong yang berisi cairan atau

    materi semisolid yang tumbuh pada sekitar ovarium.Terdapat berbagai macam

    tumor yang dapat timbul di ovarium, ada neoplastik dan nonneoplastik.Angka

    kejadian tertinggi ditemukan di Negara maju ,dengan rata-rata 10 per 100.000,

    kecuali di Jepang (6,4 per 100.000). Insiden kista ovarium di Indonesia ditemukan

    2,39%-11,7% pada semua penderita ginekologi yang dirawat. Perlunya

    masyarakat mengetahui tentang kista ovarium adalah agar tidak berubah ketingkat

    lanjut atau terlambat menangani. Bagi wanita berusia 20-50 tahun dengan rutin

    memeriksakan diri maka dapat diberikan penanganan yang cepat dan tepat apabila

    diketahui wanita tersebut menderita kista ovarium.

    Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur

    tentang kista ovarium di Desa Jabung Sragen pada tingkat baik, cukup dan

    kurang.

    Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

    kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah

    responden 70 wanita usia subur, instrument penelitian ini menggunakan

    kuesioner, sedangkan untuk analisis data dilakukan dengan analisis univariat

    dengan bantuan SPSS.

    Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista ovarium di

    Desa Jabung Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 17

    responden (24,2%), pengetahuan cukup sebanyak 39 responden (55,8%) dan

    pengetahuan kurang sebanyak 14 responden (20%).

    Kesimpulan: Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista ovarium di

    Desa Jabung Sragen dapat dikatagorikan dalam pengetahuan cukup yaitu

    sebanyak 39 responden (55,8%). Hal ini dipengaruhi faktor pendidikan, informasi,

    sosial budaya, lingkungan, pengalaman dan usia.

    Kata Kunci : Pengetahuan,Wanita usia subur,Kista ovarium

    Kepustakaan : 23 literatur (2005 s/d 2012)

  • vii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Waktu mengubah semua hal, kecuali kita,kita mungkin manusia dengan

    berjalannya waktu,tetapi belum tentu membijak. Kitalah yang harus mengubah

    diri kita sendiri dan bukan orang lain.

    Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan

    sesuatu yang ditakutinya. Maka bila merasa takut, anda akan punya

    kesempatan untuk bersikap berani.

    PERSEMBAHAN

    Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya,

    sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

    Bapak dan Ibu tercinta yang selalu meberi

    dorongan,doa serta kasih sayang selama ini,

    sehingga menjadikanku kuat dalam menghadapi

    kerasnya hidup ini.

    Kakakku Afis tercinta yang selalu memberikan

    keceriaan dan dukungan.

    Sahabatku tercinta (Ervy) yang selalu memberikan

    support dan doa untuk Lely Selama ini.

    Pembimbing tercinta Ibu Annisaul khoiriyah, SST.

    Teman-teman seperjuangan STIKeS Kusuma

    Husada Surakarta.

    Almamaterku tercinta.

  • viii

    CURRICULUM VITAE

    Nama : Lely Linawati

    Tempat/ Tgl. Lahir : Sragen,13Juni1992

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Tlobong Lor RT. 12 RW. 04, Jabung, Plupuh,Sragen

    Riwayat Pendidikan

    1. SD Negeri I Jabung Tahun 2004

    2. SMP Negeri II Plupuh Tahun 2007

    3. MA Negeri I Surakarta Tahun 2010

    4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

    ABSTRAK ................................................................................................... vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii

    CURRICULUM VITAE ............................................................................. viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

    DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ....................................................................... 1

    B. Perumusan Masalah ............................................................... 3

    C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3

    D. Manfaat Penelitian ................................................................. 3

    E. Keaslian Penelitian ................................................................. 4

    F. Sistematika Penulisan ............................................................ 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori Dari Masalah yang Diteliti ........................................... 7

    1. Pengetahuan ..................................................................... 7

    2. Wanita Usia Subur ........................................................... 11

  • x

    3. Kista Ovarium .................................................................. 11

    B. Kerangka Teori....................................................................... 18

    C. Kerangka Konsep ................................................................... 19

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenisdan Rancangan Penelitian .............................................. 20

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 20

    C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 21

    D. Instrumen Penelitian............................................................... 22

    E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 25

    F. Variabel Penelitian ................................................................. 26

    G. Definisi Operasional............................................................... 27

    H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 27

    I. Etika Penelitian ...................................................................... 30

    J. Jadwal Penelitian .................................................................... 31

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 32

    B. Hasil Penelitian ....................................................................... 32

    C. Pembahasan ............................................................................ 34

    D. Keterbatasan ........................................................................... 37

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................. 38

    B. Saran ...................................................................................... 38

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tentang Kista ovarium ............................. 23

    Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian................................................ 27

    Tabel 4.1 Nilai Mean dan Simpangan Deviasi ......................................... 32

    Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia

    Subur Tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen ............ 33

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Teori......................................................................... 18

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 19

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Jadwal Penelitian

    Lampiran 2. Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

    Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal

    Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

    Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

    Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan

    Lampiran 7.Surat Balasan Penggunaan Lahan

    Lampiran8. Surat Permohonan Responden

    Lampiran 9.Informed consent

    Lampiran 10.Kuesioner Penelitian

    Lampiran 11.Jawaban Kuesioner

    Lampiran 12.Tabulasi Kuesioner Uji Validitas

    Lampiran 13.Hasil Uji Validitas

    Lampiran 14.Hasil Uji Reliabilitas

    Lampiran 15.Tabulasi Kuesioner Penelitian

    Lampiran 16.Perhitungan Manual Penelitian

    Lampiran 17.Tabel r Product Moment

    Lampiran 18.Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kista ovarium adalah suatu kantong yang berisi cairan atau materi

    semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium. Terdapat berbagai macam

    tumor yang dapat timbul pada ovarium. Ada yang neoplastik dan

    nonneoplastik. Beberapa diantara tumor neoplastik bersifat jinak

    (noncancerous) dan tidak pernah menyebar di luar ovarium. Tipe lainnya

    adalah maligna atau ganas (cancerous) dan dapat menyebar ke bagian-bagian

    tubuh lainnya (Maharani, 2008). Kista ovarium sering terjadi pada wanita di

    masa reproduksinya (Nayla, 2007).

    Angka kejadian tertinggi ditemukan pada negara maju, dengan rata-

    rata 10 per 100.000, kecuali di Jepang (6,4 per 100.000). Insiden di Amerika

    Selatan (7,7 per 100.000) relatif tinggi bila dibandingkan dengan angka

    kejadian di Asia dan Afrika (WHO, 2010).

    Di Indonesia sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan

    oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan serata penyakit

    sistem reproduksi misalnya kista ovarium (Depkes RI, 2011). Insiden di

    Indonesia kista ovarium ditemukan 2,39%-11,7% pada semua penderita

    ginekologi yang dirawat (Hanafi, 2005).

    Sebagai gambaran di RSU Dharmais, ditemukan penderita kista

    ovarium sebanyak 30 kasus setiap tahun. Studi epidemologi menyatakan

  • 2

    beberapa faktor resiko, melahirkan pertama kali pada usia di atas 35 tahun dan

    wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kehamilan pertama terjadi

    pada usia di bawah 25 tahun. Penggunaan pil kontrasepsi dan menyusui

    menurunkan kista ovarium sebanyak 3060% (Khukun, 2011).

    Menurut data di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen pada tahun 2009

    terdata 768 kasus penderita kista, sebanyak 441 (57,42%) orang menderita

    kista endometriosis, 130 (16,93%) orang menderita kista dermoid, 102

    (13,28%) orang menderita kista ovari musinosum dan 95 (12,37%) orang

    menderita kista ovari simplek (Pemkab Sragen, 2009).

    Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

    melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007).

    Perlunya masyarakat mengetahui tentang kista ovarium adalah agar tidak

    berubah ketingkat lanjut atau terlambat menangani serta bagi wanita berusia

    20 50 tahun rutin memeriksakan diri jika wanita tersebut menderita kista

    ovarium agar dapat diberikan penanganan cepat dan tepat (Maharani, 2008).

    Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa Jabung

    Sragen pada bulan November 2012 terdapat 70 wanita usia subur. Kemudian

    dilakukan wawancara terhadap 10 wanita usia subur didapatkan hasil dari 10

    wanita usia subur tersebut, semuanya belum mengerti tentang kista ovarium.

    Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik mengambil

    judul Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kista Ovarium di

    Desa Jabung Sragen.

  • 3

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai

    berikut Bagaimanakah tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista

    ovarium di Desa Jabung Sragen?.

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan umum

    Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang

    kista ovarium di Desa Jabung Sragen.

    2. Tujuan khusus

    a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista

    ovarium di Desa Jabung Sragen pada tingkat baik.

    b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista

    ovarium di Desa Jabung Sragen pada tingkat cukup.

    c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista

    ovarium di Desa Jabung Sragen pada tingkat kurang.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Ilmu Pengetahuan

    Diharapkan hasil peneiltian ini dapat dijadikan bahan referensi dan

    menambah wawasan tentang kista ovarium.

    2. Bagi Diri Sendiri

    a. Mendapat pengalaman nyata dari kegiatan penelitian dan dalam

    membuat karya tulis.

  • 4

    b. Dapat mengetahui secara langsung tingkat pengetahuan wanita usia

    subur tentang kista ovarium dan mempraktekkan ilmu yang diperoleh

    selama pendidikan.

    3. Bagi Institusi

    a. Desa Jabung Sragen

    Diharapkan agar penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

    wanita usia subur di Desa Jabung Sragen terhadap pengetahuan dan

    pengertian kista ovarium pada wanita usia subur.

    b. Institusi pendidikan

    Hasil penelitian ini sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk

    mengadakan penelitian tentang kista ovarium.

    E. Keaslian Penelitian

    Penelitian serupa yang sudah dilakukan yaitu:

    1. Anik Hidayatin (2010), penelitian dengan judul Gambaran Faktor-Faktor

    Penyebab Kista Ovarium di RSU. H. Adam Malik Medan. Penelitian ini

    bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor

    faktor penyebab kista ovarium pada ibu di RSU. H.Adam Malik Medan

    Periode 2004 2009 melalui medikal record dengan populasi 47 kasus

    yang dijadikan sampel sebanyak 30 kasus dalam penelitian ini. Kista

    ovarium berdasarkan umur mayoritas ditemukan pada umur 21-40 tahun

    sebanyak 23 kasus (48,9 %) berdasarkan paritas ditemukan pada ibu

    mayoritas multipara sebanyak 28 kasus (59,6%) berdasarkan pekerjaan di

    temukan pada jenis pekerjaan mayoritas IRT sebanyak 38 kasus (12,8 %)

    dan berdasarkan tahun 2008 mayoritas yang menderita kista ovarium

  • 5

    sebanyak 13 kasus (12,8%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30

    kasus yang menderita kista ovarium terdapat beberapa faktor yang

    mempengaruhinya yaitu umur, paritas, pekerjaan, dan tahun.

    2. Emy Dwi Yulistya Ratnawati (2007), penelitian dengan judul Studi

    Karakteristik Wanita Penderita Kista Ovarium di RSUD Dr. R. Koesma

    Tuban. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    Deskriptif. Populasinya adalah semua kasus kista ovarium di RSUD Dr.R

    Koesma Tuban tahun 2007 yang diperoleh dari mengumpulkan data

    melalui rekam medik. Tehnik sampling yang digunakan adalah total

    sampling. Hasil penelitian didapatkan jumlah penderita kista ovarium di

    RSUD Dr.Koesma Tuban Tahun 2007 sebanyak 75 orang (41,89 %).

    Mayoritas penderita kista ovarium adalah dengan usia 22-40 tahun

    Mayoritas penderita kista ovarium memiliki paritas 1. Mayoritas

    pendidikan penderita kista ovarium adalah pendidikan dasar (SD, SMP /

    sederajat). Mayoritas pekerjaan penderita kista ovarium adalah Ibu yang

    bekerja.

    Perbedaan pada penelitian ini terletak pada variabel, lokasi, waktu, dan hasil.

    Persamaan pada penelitian ini terletak pada teknik pengambilan sampel dan

    jenis atau desain penelitian.

    F. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini secara umum terdiri dari

    5 BAB yang berurutan meliputi:

  • 6

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini menampilkan tentang latar belakang, rumusan

    masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian dan

    sistematika penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Dalam bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang relevan dengan

    masalah yang diteliti meliputi pengetahuan, wanita usia subur,kista

    ovarium, kerangka teori dan kerangka konsep.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Dalam bab ini berisikan jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

    waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

    instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,

    definisi operasional, metode pengolahan data dan analisis data,

    etika penelitian, jadwal penelitian.

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan

    teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah

    penelitian serta keterbatasan penelitian.

    BAB V PENUTUP

    Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil

    penelitian dan saran.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori Dari Masalah yang Diteliti

    1. Pengetahuan

    a. Definisi

    Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

    orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

    Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra

    penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sebagai besar

    pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

    (Notoatmodjo, 2007).

    Pengetahuan termasuk kelompok kognitif dan menempatkan

    sebagai urutan petama dari kognitif karena pengetahuan merupakan

    unsur dasar untuk membentuk tingkat berikutnya. Selanjutnya apabila

    seseorang dapat menjawab pertanyaan mengenai bidang tertentu

    dengan lancar, baik lisan maupun tulisan maka sudah dapat di katakan

    mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang

    diberikan sudah dinamakan pengetahuan. Pengetahuan adalah segala

    sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hasil (Notoatmodjo, 2005).

  • 8

    b. Tingkat Pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan mempunyai 6

    tingkat yaitu:

    1) Tahu (Know)

    Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari

    sebelumnya termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah

    mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang

    dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

    2) Memahami (Comprehension)

    Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan

    dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat

    menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

    3) Aplikasi (Application)

    Apliksi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan materi

    yang dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

    4) Analisa (Analysis)

    Analisa diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan atau suatu

    objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur

    organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

    5) Sintensis (Synthesis)

    Sintensis diartikan menujukan kepada suatu kemampuan untuk

    melakukan atau menghubungkan bagian-bagian suatu bentuk

    keseluruhan yang baru.

  • 9

    6) Evaluasi (Evaluation)

    Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

    penelitian terhadap suatu materi atau objek penelitian-penelitian itu

    didasarkan suatu kriteria yang telah ditentukan sendiri atau

    mengunakan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau

    mengunakan kriteria yang ada.

    c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

    Menurut Health (2009), ada beberapa faktor yang

    mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain:

    1) Pendidikan

    Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

    kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

    berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

    belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang

    tersebut untuk menerima informasi. Namun perlu ditekankan

    bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak

    berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang

    sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan

    negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap

    seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif

    dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif

    terhadap obyek tersebut.

  • 10

    2) Media massa / informasi

    Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

    maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

    (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

    peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai

    bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,

    dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan

    opini dan kepercayan orang. Adanya informasi baru mengenai

    sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

    pengetahuan terhadap hal tersebut.

    3) Sosial budaya dan ekonomi

    Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

    melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

    Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya

    walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan

    menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk

    kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan

    mempengaruhi pengetahuan seseorang.

    4) Lingkungan

    Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

    individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

    Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan

    ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini

    terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang

    akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

  • 11

    5) Pengalaman

    Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

    untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

    kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

    yang dihadapi masa lalu.

    6) Usia

    Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

    seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

    pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

    diperolehnya semakin membaik.

    2. Wanita Usia Subur

    Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ

    reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20 45 tahun. Pada

    wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria (Jong, 2012).

    Menurut Yuniuntari (2010), wanita usia subur sangat penting untuk

    memperhatikan kesehatan reproduksi, karena kesuburan alat reproduksi

    seorang wanita sering kali dikaitkan dengan berbagai macam jenis

    penyakit antara lain adalah keputihan, kista ovarium, kanker servik, dan

    tumor endometrium.

    3. Kista Ovarium

    a. Definisi

    Kista adalah kantong yang berisi cairan seperti balon berisi air

    dan dapat tumbuh dimana saja, kista ovarium bermacam-macam

    jenisnya. Kista ovarium yang berada didalam ovarium atau permukaan

    ovarium (indung telur) disebut juga kista ovarium atau tumor ovarium.

  • 12

    Kista ovarium sering terjadi pada wanita dimasa reproduksinya.

    Sebagian besar kista ovarium terbentuk karena perubahan kadar

    hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel

    telur dari ovarium (Nayla, 2007).

    Kista ovarium adalah suatu kantong abnormal berisi cairan atau

    setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium).Kista

    ovarium biasanya tidak bersifat kanker, tetapi walaupun kista tersebut

    berukuran kecil, diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan

    bahwa kista tersebut tidak berupa kanker (Setiati, 2009).

    Kista ovarium disebut juga kista neoplastik merupakan jenis

    kista ovarium yang mengarah pada penyakit neoplasma, yaitu penyakit

    yang mengarah pada keganasan atau cenderung kearah tumor

    (Setiati, 2009).

    Jadi kista ovarium adalah suatu kantong yang berisi cairan yang

    tumbuh didalam ovarium (indung telur). Kista terbentuk karena

    perubahan kadar hormon selama siklus haid dan kista ovarium tidak

    bersifat kanker. Tetapi kista ovarium mengarah pada keganasan atau

    cenderung kearah tumor.

    b. Faktor Penyebab Timbulnya Kista Ovarium

    Penyebab timbulnya kista ovarium adalah terjadinya gangguan

    pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu

    sendiri dan timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus

    menstruasi (Setiati, 2009).

  • 13

    Menurut Suwandy (2012), faktor penyebab timbulnya kista

    ovarium yaitu:

    1) Riwayat kista ovarium terdahulu.

    2) Siklus haid tidak teratur.

    3) Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda).

    4) Penderita hipotiroid.

    5) Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi

    (tamoxifen).

    c. Komplikasi Kista Ovarium

    Menurut Wiknjosastro (2005), komplikasi yang dapat terjadi

    pada kista ovarium yaitu:

    1) Perdarahan ke dalam kista

    Biasanya terjadi sedikit-sedikit, sehingga berangsur-angsur

    menyebabkan pembesaran kista dan menimbulkan gejala klinik

    yang minimal. Akan tetapi bila perdarahan terjadi dalam jumlah

    banyak, akan terjadi distensi cepat dari kista yang menimbulkan

    nyeri perut mendadak.

    2) Putaran tungkai

    Dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm.

    Putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi, adanya putaran

    tangkai menimbulkan tarikan terhadap peritonium perietale dan ini

    menimbulkan rasa sakit. Karena vena lebih mudah tertekan,

    terjadilah pembendungan darah dalam tumor dengan akibat

    pembesaran tumor dan terjadi perdarahan didalamnya.

  • 14

    3) Infeksi pada tumor

    Terjadi jika di dekat kista ada kuman patogen, seperti appendisitis,

    atau salpingitis.

    4) Robek dinding kista

    Terjadi pada torsi tangkai, tetapi dapat pula sebagai akibat trauma,

    seperti jatuh, atau pukulan di perut. Bila terjadi robekan disertai

    hemoragi maka akan terjadi perdarahan dan menimbulkan nyeri

    yang berlangsung terus-menerus.

    5) Perubahan keganasan

    Dapat terjadi pada beberapa kista seperti kistadenoma ovari

    serosum, kistadenoma ovari musinosum. Oleh sebab itu, setelah

    diangkat perlu pemeriksaan yang seksama terhadap kemungkinan

    perubahan keganasan.

    d. Tanda dan Gejala Kista Ovarium

    Kista ovarium yang berukuran kecil tidak menunjukkan gejala

    atau rasa sakit kecuali kalau kista tersebut pecah atau terpuntir

    sehingga menyebabkan rasa sakit yang hebat di daerah perut bagian

    bawah dan daerah tersebut menjadi kaku. Kista yang berukuran besar

    atau berjumlah banyak dapat menimbulkan gejala, seperti rasa sakit

    pada panggul, sakit pinggang, sakit saat berhubungan seksual, serta

    perdarahan rahim yang abnormal (Setiati, 2009).

    Menurut Setiati (2009), munculnya gejala klinis pada kista

    ovarium diakibatkan tiga hal berikut:

    1) Pertumbuhan kista yang dapat menimbulkan tekanan pada alat-alat

    disekitarnya.

  • 15

    2) Aktivitas hormonal, khususnya jenis kista yang memproduksi

    hormon.

    3) Komplikasi yang ditimbulkannya.

    Menurut Setiati (2009), gejala-gejala yang sering muncul dari

    adanya kista ovarium yaitu:

    1) Menstruasi yang datang terlambat dan disertai rasa nyeri.

    2) Nyeri menstruasi hebat dan terus menerus.

    3) Terjadi pembesaran di perut.

    4) Muncul gejala-gejala penekanan akibat pembesaran kista.

    5) Jika kista bertangkai, rasa nyeri perut tidak muncul dengan tiba-

    tiba, tetapi muntah-muntah dapat terjadi sebagai akibat tangkai

    kista yang terpuntir.

    6) Luas permukaan endometrium menjadi lebih tebal sehingga

    menstruasi jadi lebih banyak.

    7) Muncul rasa nyeri, perasaan penuh atau tertekan pada daerah perut.

    8) Permbengkakan tungkai bawah yang tidak disertai rasa sakit.

    e. Pemeriksaan Dini Kista Ovarium

    Menurut Setiati (2009), keberadaan kista ovarium sudah dapat

    dideteksi secara dni, yaitu dengan melalui tiga cara berikut:

    1) Pemeriksaan secara berkala dan teratur, minimal setahun sekali

    Jika pada pemeriksaan pertama kista ovarium yang tidak terlalu

    besar ditemukan, dengan batasan 5 sentimeter, maka harus

    dilakukan follow up setiap tiga bulan sekali.

  • 16

    2) Pemeriksaan dengan USG

    Kadang, meskipun dengan alat bantu USG, jenis kista tidak dapat

    dibedakan secara pasti. Oleh karena itu, diperlukan juga

    pemeriksaan anamnesis untuk menanyakan riwayat penyakitnya,

    seperti bagaimana menstruasi, apakah ada nyeri atau tidak dan

    sebagainya.

    3) Pemeriksaan fisik dan laboratorium

    Kista ovarium yang mengarah pada kanker memang dapat

    diperkirakan melalui USG karena gambaran tertentu dapat terlihat,

    misalnya dinding yang menebal atau tidak beraturan. Pertumbuhan

    dalam kista yang mengarah pada kanker dapat diketahui.Selain itu

    pemeriksaan ini tidak spesifik. Jika ditemukan kista berdiameter

    lebih dari lima sentimeter atau kurang dan hasil USG menunjukkan

    kecurigaan ke arah kanker dan tumor marker-nya diperiksa tinggi,

    maka pemerikaan ke arah kanker harus dipikirkan.

    Seandainya kista tersebut adalah kanker, maka harus dilakukan

    follow up dan obat-obatan kemoterapi harus diberikan berdasarkan

    jenis sel-sel dan stadiumnya. Jika ternyata kista ovarium tersebut

    menjadi kanker indung telur, tindakan operasi harus segera

    dilakukan. Semua itu harus dilakukan dengan hati-hati, jangan

    sampai kista ovarium tersebut pecah karena kista yang pecah dapat

    menyebar.

  • 17

    f. Pencegahan Kista Ovarium

    Menurut Setiati (2009), cara pencegahan kista ovarium yaitu :

    1) Menggunakan kontrasepsi oral atau pil KB. Ini disebabkan oleh

    kemampuan kontrasepsi ini dalam mencegah produksi sel telur.

    Ketiadaan sel telur di dalam ovarium berarti tidak ada cairan yang

    dapat digunakan untuk mengisi folikel.

    2) Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan

    tinggi.

    3) Menjaga kebersihan sekitar daerah kewanitaan dilakukan untuk

    mencegah sel-sel tumor berkembang oleh bakteri.

    4) Menjalani pola hidup sehat seperti pola makan yang baik dan

    berolahraga secara teratur.

    g. Pengobatan Kista Ovarium

    Apabila kista sudah terlanjur tumbuh dan didiagnosa sebagai

    kista ovarium yang berbahaya, biasanya tindakan medis perlu

    dilakukan. Operasi pengangkatan biasanya akan dilakukan untuk

    mencegah kista ovarium tumbuh lebih besar. Penyembuhan dari kista

    juga tergantung pada jenisnya masing-masing. Kista neoplastik jinak

    dapat disembuhkan. Akan tetapi, penderita kista neoplastik ganas,

    sampai saat ini belum ada yang dinyatakan sembuh. Kemungkinan

    kambuh, tergantung dari penanganan atau operasi yang pertama kali

    dilakukan (Setiati, 2009).

  • 18

    B. Kerangka Teori

    Gambar 2.1. Kerangka Teori

    Sumber: Health (2009), Setiati (2009)

    Pengetahuan wanita usia

    subur tentang kista ovarium

    Faktor faktor yang

    mempengaruhi pengetahuan

    1. Pendidikan

    2. Mediamassa atau informasi

    3. Sosial budaya dan ekonomi

    4. Lingkungan

    5. Pengalaman

    6. Usia

    Kista ovarium

    1. Definisi kista ovarium

    2. Faktor penyebab timbulnya

    kista ovarium

    3. Komplikasi kista ovarium

    4. Tanda dan gejala kista

    ovarium

    5. Pemeriksaan dini kista

    ovarium

    6. Pencegahan kista ovarium

    7. Pengobatan kista ovarium

  • 19

    C. Kerangka Konsep

    Gambar 2.2. Kerangka Konsep

    Baik

    Pengetahuan wanita usia

    subur tentang kista ovarium Cukup

    Kurang

  • 20

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian

    Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini

    menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Disebut sebagai deskriptif

    karena peneliti berusaha memberikan gambaran sedetail mungkin mengenai

    objek penelitian, sedangkan kuantitatif karena penelitian ini didasarkan pada

    angka-angka yang diperoleh dengan mengunakan kuesioner. Jadi deskriptif

    kuantitatif adalah metode penelitian yang berusaha mengambarkan objek

    penelitian sedetail mungkin berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan.

    Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang

    sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2010).

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi Penelitian

    Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian

    (Notoatmodjo, 2010). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    Desa Jabung Sragen.

    2. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan

    untuk pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian

    dilaksanakan pada tanggal 1- 3 Maret 2013.

  • 21

    C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Penelitian

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

    subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya

    (Hidayat, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    wanita usia subur di Desa Jabung Sragen yang berjumlah 70 orang.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

    jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).

    Menurut Arikunto (2010), jika populasi kecil kurang dari 100 lebih

    baik diambil semua tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10

    15% atau 20-30%, karena jumlah populasi dalam penelitian kurang dari

    100 maka populasi diambil semua sebagai sampel yaitu dengan jumlah 70

    responden.

    3. Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

    adalah total sampling. Total sampling yaitu teknik pengambilan sampel

    jika jumlah populasi dijadikan sampel dalam penelitian (Arikunto, 2010).

  • 22

    D. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah

    kuesioner. Kuesioner yaitu daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan

    baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan

    memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).

    Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

    tertutup dimana sudah terdapat pilihan jawabannya, sehingga responden

    tinggal memilih jawaban yang tersedia. Jawaban yang tersedia dalam

    kuesioner ini ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah.

    Kuesioner pada penelitian ini terdapat 2 pernyataan yaitu pernyataan

    positif dan negative.Untuk pernyataan positif jika menjawab benar

    mendapat nilai 1 dan menjawab salah mendapat nilai 0. Untuk pernyataan

    negatif jika menjawab benar mendapat nilai 0 dan jika menjawab salah

    mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang

    ( ) pada jawaban yang dianggap benar.

  • 23

    Sebelum membuat kuesioner, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-

    kisi kuesioner, yaitu sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan tentang Kista Ovarium

    Variabel IndikatorNo. Soal Jumlah

    (Soal) (+) (-)

    Pengetahuan

    Wanita Usia

    Subur tentang

    kista ovarium

    1. Pengertian kista

    ovarium

    2. Faktor penyebab

    risiko timbulnya kista

    ovarium

    3. Komplikasi kista

    ovarium

    4. Tanda dan gejala kista

    ovarium

    5. Pemeriksaan dini kista

    ovarium

    6. Pencegahan kista ovarium

    7. Pengobatan kista

    ovarium

    1,2

    4,5,6

    10,11*,12

    16,17,18

    21,22,23

    26,27,28

    32,33

    3

    7,8*,9

    13,14,

    15

    19,20

    24,25*

    29,30,

    31*

    34,35

    3

    6

    6

    5

    5

    6

    4

    Jumlah 35

    Keterangan:

    *: tidak valid

    Untuk mengetahui apakah kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih

    dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap karakteristik sejenis di

    luar lokasi penelitian yaitu di Desa Soko Sragen sebanyak 30 responden.

    1. Uji Validitas

    Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana

    instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur

    (Riwidikdo, 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

    Korelasi PearsonProduct Moment dengan bantuan program komputer

    SPSS for Windows.

  • 24

    Rumus product moment adalah:

    rxy = })({)({

    ))((

    2222 YYNXXN

    YXXYN

    Keterangan:

    N : Jumlah responden

    rxy : Koefisien korelasi product moment

    x : Skor pertanyaan

    y : Skor total

    xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

    Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel, dengan taraf

    signifikan 0,05(Riwidikdo, 2010). Uji validitas dilakukan di Desa Soko

    Sragen sebanyak 30 responden. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan

    dari 35 pernyataan didapatkan hasil yang valid 31 pernyataan dan yang

    tidak valid sebanyak 4 pernyataan, pada nomor 8 (rhitung0,006),

    11(rhitung0,117), 25 (rhitung0,085), 31 (rhitung0,117). Pernyataan yang tidak

    valid sebanyak 4 pernyataan dihilangkan karena pernyataan yang valid

    sudah memenuhi kriteria kisi-kisi kuesioner.

    2. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat

    dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

    tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel

    akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010).

  • 25

    Rumus untuk mengukur reliabel atau tidaknya instrumen penelitian

    menggunakan pendekatan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan

    program komputer SPSS for Windows.

    Adapun rumusnya sebagai berikut:

    =2

    2

    11

    t

    i

    iS

    S

    k

    kr

    Keterangan:

    r1 = Reliabilitas internal seluruh instrumen

    k = Mean kuadrat antara subjek

    2iS = Jumlah mean kuadrat kesalahan

    2tS = Varian total

    Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Chronbach minimal

    0,75 (Riwidikdo, 2010).

    Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach pengetahuan wanita

    usia subur tentang kista ovarium adalah 0,933 jadi instrument dalam

    penelitian ini adalah reliabel karena nilai alpha chronbach 0,933> 0,75.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

    mengupulkan data dalam penelitian (Hidayat, 2007). Cara pengumpulan data

    dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan

    membagikan kuesioner atau angket padawanita usia subur di Desa Jabung

    Sragen. Kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden

  • 26

    dipersilahkan mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada

    saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :

    1. Data Primer

    Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil

    dari obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009).Dalam

    penelitian ini yang termasuk data primer adalah identitas responden dan

    data pengetahuan tentang kista ovarium di Desa Jabung Sragen yang

    diperoleh dari kuesioner.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung

    dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data yang

    diambil yaitu jumlah wanita usia subur di Desa Jabung Sragen diperoleh

    dari Kepala Desa.

    F. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

    hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variabel

    dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan

    wanita usia subur tentang kista ovarium.

  • 27

    G. Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah suatu definisi yang membatasi

    ruang lingkup atau pengertian variabel variabel diamati atau diteliti

    (Notoadmodjo, 2010)

    Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian.

    No Variabel Definisi

    Operasional Alat Ukur

    Skala

    Ukur

    Hasil Ukur

    1 Variabel

    tunggal:

    Pengetahuan

    wanita usia

    subur

    tentang kista

    ovarium.

    Kemampuan

    wanita usia subur

    dalam menjawab:

    1. Pengertian

    kista ovarium

    2. Faktor

    penyebab

    timbulnya kista

    ovarium

    3. Komplikasi

    kista ovarium

    4. Tanda dan

    gejala kista

    ovarium

    5. Pemeriksaan

    dini kista

    ovarium

    6. Pencegahan

    kista ovarium

    7. Pengobatan

    kista ovarium

    Kuesioner Ordinal a. Baik

    (x)>mean +

    1SD

    b. Cukup

    Mean 1 SD x mean + 1SD

    c. Kurang(x) <

    mean 1 SD (Riwidikdo, 2010)

    H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

    1. Pengolahan Data

    Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

    adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010),

    adalah:

  • 28

    a. Editing

    Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil

    jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan

    kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap.

    Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau

    tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

    b. Coding

    Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap

    tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam

    pengolahan data selanjutnya.

    c. Entry data

    Kegiatan ini memasukan data dalam program komputer untuk

    dilakukan analisis lanjutan.

    d. Tabulating

    Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari

    jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian

    dimasukan ke dalam tabel.

    2. Analisis Data

    Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan analisisunivariat.Analisis univariatyaitu menganalisis tiap

    variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi

    dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005).

  • 29

    Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat

    pengetahuan wanita usia subur ditunjukan pada skala pengukuran sebagai

    berikut :

    a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

    b. Pengetahuan cukup : Mean 1SD x mean +1SD

    c. Pengetahuan kurang : (x) < mean 1SD

    Sebelum menentukan tingkat pengetahuan wanita usia subur,

    terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation.

    Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan

    Standard Deviation yaitu :

    a. Mean

    x = n

    xin

    1i

    =

    Keterangan :

    x : Mean

    n : Jumlah responden

    xi : Nilai responden

    b. Standard Deviation

    SD =

    ( )1n

    n

    xixi

    2

    2

    Keterangan :

    SD : Standard Deviation

  • 30

    xi : Nilai responden

    n : Jumlah responden

    Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap

    responden kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala pengetahuan

    yang sudah tercantum diatas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah

    wanita usia subur menurut tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2010) yaitu:

    Skor Prosentase:respondenjumlah

    npengetahuangkat menurut tisubur usiawanitax100%

    I. Etika Penelitian

    Sebelumnya peneliti membuat informed consent atau persetujuan

    kepada responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan

    peneliti, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam

    penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat ijin dari

    STIKes Kusuma Husada Surakarta, KepalaDesa Jabung Sragen dan dari

    responden sendiri melalui informed consent yang terjamin kerahasiaannya.

    Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus

    diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

    1. Informed consent

    Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

    responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

    consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

    lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent

  • 31

    adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

    dampaknya. Apabila responden bersedia, maka mereka harus

    menandatangani lembar persetujuan tersebut.

    2. Anonimity (tanpa nama)

    Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

    penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

    mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

    menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

    akan disajikan.

    3. Kerahasiaan (confidentiality)

    Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

    kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

    lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

    oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

    hasil riset.

    J. Jadwal Penelitian

    Terlampir

  • 32

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Desa Jabung Kecamatan Plupuh Kabupaten

    Sragen pada tanggal 1-3 Maret 2013 dengan responden wanita usia subur

    sebanyak 70 orang. Desa Jabung terletak di Kecamatan Plupuh Kabupaten

    Sragen Propinsi Jawa Tengah. Letak geografis Desa Jabung berbatasan

    dengan sebelah utara desa Gedongan,sebelah selatan berbatasan dengan Desa

    Soko,sebelah barat berbatasan dengan Desa Gubug dan sebelah timur

    berbatasan dengan Desa Klampeyan. Mayoritas dari penduduk bekerja sebagai

    wirausaha seperti konveksi dan ada juga sebagian buruh petani. Di Desa

    Jabung Sragen terdapat fasilitas kesehatan yaitu dua puskesmas dan satu

    BPM. Masyarakat ke Puskesmas dan BPM untuk mengatasi masalah

    kesehatan yang dialami.

    B. Hasil Penelitian

    Hasil Penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

    Tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.1.Nilai Mean dan Simpangan Deviasi

    Variabel Mean Standar Deviasi

    Tingkat Pengetahuan Wanita

    Usia Subur Tentang Kista Ovarium

    25,5 5

  • 33

    Berdasarkan tabel di atas pengetahuan wanita usia subur tentang kista

    ovarium dapat dikategorikan 3 yaitu:

    Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

    (x) > 25,5 + 1 . 5

    x> 30,5

    Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 30,5

    Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD < x < mean + 1 SD

    25,5 1 . 5 < x < 25,1 + 1 . 5

    20,5< x < 30,5

    Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 20,5< x < 30,5

    Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean -1 SD

    (x) < 25,5 1 . 5

    x< 20,5

    Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 20,5

    Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel

    kuantitas responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang yang

    disajikan data tabel sebagai berikut:

    Tabel 4.2.Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

    Tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen

    No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

    1.

    2.

    3.

    Baik

    Cukup

    Kurang

    17

    39

    14

    24,2

    55,8

    20

    Total 70 100

    Sumber: Data Primer,(2013).

  • 34

    Berdasarkan tabel diatas diketahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia

    Subur Tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen dikategorikan

    pengetahuan baik sebanyak 17 responden (24,2%) pengetahuan cukup 39

    responden (55,8%) dan pengetahuan kurang 14 responden (20%). Jadi

    Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista Ovarium di Desa

    Jabung Sragen dapat dikatagorikan dalam pengetahuan cukup yaitu 39

    responden (55,8%).

    C. Pembahasan

    Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa tingkat

    pengetahuan Wanita Usia Subur tentang kista ovarium di Desa Jabung Sragen

    dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 17 responden (24,2%),

    pengetahuan cukup sebanyak 39 responden (55,8%), dan pengetahuan kurang

    sebanyak 14 responden (20%). Jadi pengetahuan wanita usia subur tentang

    kista ovarium paling banyak pada kategori cukup.

    Menurut Health (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

    adalah pendidikan, informasi, sosial budaya, lingkungan, pengalaman dan

    usia. Pendidikan berpengaruh juga terhadap pengetahuan seseorang. Hal ini

    sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Health (2009) yaitu semakin tinggi

    pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut menerima informasi.

    Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak

    berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Pada penelitian ini 35 responden

    berpendidikan SD, 25 responden berpendidikan SMP, 10 responden

  • 35

    berpendidikan SMA. Dengan perbedaan tingkat pendidikan ini mempengaruhi

    tingkat pengetahuan sehingga mempengaruhi hasil penelitian.

    Informasi mempengaruhi pengetahuan karena semakin banyak

    informasi yang diperolah maka semakin tinggi pengetahuan seseorang. Hal ini

    sesuai dengan teori yang dijelaskan Health (2009) yang menyebutkan

    informasi yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal dapat

    memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga

    menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Kemungkinan

    responden kurang mendapatkan informasi dari media cetak maupun media

    elektronik sehingga responden tidak bisa menemukan informasi yang baru.

    Faktor berikutnya sosial budaya menurut Health (2009) yang

    menyebutkan bahwa kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

    melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Sebagian

    masyarakat beranggapan bahwa menstruasi yang tidak teratur dan nyeri perut

    saat menstruasi hal yang wajar dan tidak berbahaya padahal bisa saja atau ada

    kemungkinan merupakan tanda dan gejala kista ovarium. Apabila tidak

    ditangani akan berakibat buruk terhadap reproduksi wanita.

    Lingkungan yang kurang mendukung dapat juga mempengaruhi

    pengetahuan. Menurut teori Health (2009) yaitu segala sesuatu yang ada

    disekitar individu, lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

    berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang

    berada dalam lingkungan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat

  • 36

    pedesaan yang mana lingkungan pedesaan lebih sulit mendapatkan informasi

    dibandingkan lingkungan perkotaan.

    Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

    memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulangi kembali

    pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa

    lalu (Health 2009). Pengalaman seseorang individu tentang kista ovarium bisa

    diperoleh dari lingkungan sekitar.Baik dari pengalaman pribadinya, orang tua,

    keluarga ataupun teman. Dari hasil penelitian pengalaman tidak dapat

    diketahui karena pengalaman seseorang berbeda satu dengan yang lain.

    Usia mempengaruh daya tangkap dan pola seseorang untuk berfikir,

    sehingga berpengaruh terhadap pengetahuan. Hal ini sesuai dengan teori yang

    dijelaskan oleh Health (2009) yaitu semakin bertambah usia akan semakin

    berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

    diperoleh semakin membaik. Pada penelitian ini diperoleh mayoritas pada

    usia 30-35 tahun. Pada usia 30-35 tahun merupakan usia yang berperan aktif

    dalam mencari informasi dan dapat mengembangkan pola pikirnya, sehingga

    pada penelitian ini diperoleh kategori cukup.

    Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil

    penelitian wanita usia subur di Desa Jabung Sragen memiliki pengetahuan

    tentang kista ovarium dalam kategori cukup. Hal ini dipengaruhi oleh faktor

    pendidikan dan usia.

  • 37

    D. Keterbatasan Penelitian

    1. Kendala penelitian

    Pada saat responden tidak ada di rumah, penelitian tidak bisa dilakukan

    dalam satu waktu, mengingat kesibukan responden sehingga peneliti harus

    kembali lagi saat responden sudah pulang.

    2. Keterbatasan Penelitian

    a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal,sehingga hasil

    panelitian terbatas pada tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang

    kista ovarium saja.

    b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

    tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan

    jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara

    mendalam.

  • 38

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

    berikut:

    1. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista Ovarium di

    Desa Jabung Sragen dalam kategori baik sebanyak 17 responden

    (24,2%).

    2. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista Ovarium di

    Desa Jabung Sragen dalam kategori cukup sebanyak 39 responden

    (55,8%).

    3. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista Ovarium di

    Desa Jabung Sragen dalam kategori kurang sebanyak 14 responden

    (20%).

    B. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Wanita Usia

    Subur Tentang Kista Ovarium, maka saran yang dapat penulis sampaikan

    adalah:

    1. Bagi Wanita Usia Subur Desa Jabung

    Diharapkan wanita usia subur mencari informasi tentang kista ovarium

    melalui berbagai caradari media elektronik, media cetak maupun

    penyuluhan.

  • 39

    2. Bagi Desa Jabung

    Diharapkan untuk memberikan atau memfasilitasi warganya dalam rangka

    mendapatkan informasitentang kista ovarium bekerjasama dengan tenaga

    kesehatan dengan cara mengadakan penyuluhan..

    3. Bagi institusi pendidikan

    Diharapkan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi dan menambah

    wawasan tentang kista ovarium bagi mahasiswa prodi DIII Kebidanan

    Kusuma Husada.

    4. Bagi peneliti selanjutnya

    Diharapkan agar peneliti lain untuk mengadakan penelitian tentang kista

    ovarium dengan mengembangkan variabel.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Klinik. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Depkes RI, 2011. Kista Ovarium. Available online: http:// www. Medinuc. Com

    Diakses tanggal 29 April 2010.

    Hanafi. 2005.Kejadian Kista Ovarium. Available online:

    http://www.wetpaint.com/kista-ovarium.html Diakses tanggal 12

    Desember 2012.

    Health, Pro. 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.

    Available online: (http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/04/19/

    pengetahuan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi/). Diakses tanggal 12

    November 2012

    Hidayat, A.A.A. 2007.Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

    Jakarta: Salemba Medika.

    Hidayatin, A. 2010.GambaranFaktor-Faktor Penyebab Kista Ovarium di RSU. H.

    Adam Malik Medan. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas

    Sumatera Utara. Tidak Dipublikasikan.

    Jong, D. 2012. Wanita Usia Subur (WUS). Available online: http://ayicuwie.

    wordpress.com/about-wanita-usia-subur.html. Diakses tanggal 22

    November 2012.

    Khukun. 2011. Akseptor KB IUD dengan Nyeri Haid (Kista). Available online:

    http://www.dharmais.co.id/news/content.php Diakses tanggal 30

    Oktober 2012.

    Maharani, S. 2008. Hamil Sehat dan Ibu Cerdas, Panduan Sehat dan Cerdas

    Menghadapi Kehamilan. Available online: http://svoong.wordpress.

    com/2011/03/panduan-sehat-dan-cerdas-menghadapi-kehamilan. Diakses

    tanggal 9 November 2012

    Nayla, S. 2007. Kista Ovarium. Available online: http://fordearest.wetpaint.

    com/page/kista+ovarium#update. Diakses tanggal 27 November 2012.

  • Notoadmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

    Cipta.

    ____________. 2007. Ilmu Kesehatan dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

    _____________. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

    Pemkab Sragen. 2009. Angka Kejadian Kista Ovarium di RSUD Sragen.Available

    online: http://rsud.sragenkab.go.id. Diakses tanggal 10 November 2012

    Ratnawati, E.D.Y. 2007. Studi Karakteristik Wanita Penderita Kistoma Ovarii di

    RSUD Dr. R. Koesma Tuban. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran

    Universitas Brawijaya Malang. Tidak Dipublikasikan.

    Riwidikdo, H. 2009. Stasistik Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia

    __________. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

    Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

    Setiati, E. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta:

    Andi.

    Sugiyono. 2007. Stastika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

    Suwandy, A. 2012. Kista. Available online: http://obatherbalpenyakit.com/

    tips/kistaovarium.html. Diakses tanggal 22 November 2012.

    WHO. 2010. Angka Kejadian Kista Ovarium. Available online:

    http://www.kesehatanonline.com. Diakses tanggal 15 November 2012

    Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kandungan. Edisi 2. Editor: Saifuddin A.B,dkk. Jakarta:

    Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

    Yuniuntari.2010. Wanita Usia Subur. Available online:http://www.wanita-usia-

    subur.html. Diakses tanggal 12 desember 2012