kisah-penggugah-jiwa
DESCRIPTION
Kisah kisah inspiratif untuk menggugah jiwa yang sedang bimbangTRANSCRIPT
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
KISAH – KISAH
PENGGUGAH JIWA
(Menemukan kembali makna dalam
kehidupan anda)
Disusun oleh :
Ridwan Nurhadi
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge3
Pengantar Penulis
“Pak, ayo cerita !” seru anak-anak. Permintaan itu sering saya temui saat saya masuk
kekelas untuk mengajar. Biasanya mereka langsung mempersiapkan diri
mendengarkan cerita yang akan saya sampaikan. Singkat namun saya coba untuk
memberi nilai positif pada cerita yang saya sampaikan, agar cerita tak sekedar
dongeng tanpa makna.
Bahkan saat kegiatan taklim yang diadakan guru-guru SDIT Assalam setiap pagi,
teman-teman guru yang lain selalu meminta saya untuk bercerita. Bahkan mereka
memberi gelar pada saya “Sohibul Hikayah”. Sebuah gelar yang amat berat untuk
disandang.
Kemudian saya teringat pepatah “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”, maka saya
merangkum kembali cerita-cerita yang pernah saya sampaikan dalams sebuah buku
yang kini ada ditangan pembaca. Adapun buku ini Free alias gratis, karena saya
hanya mengharap royalty pahala dari Allah SWT.
Buku ini bisa anda download gratis di www.ridwan.binainsanmulia.org, bahkan di
web pribadi saya itu, kita bisa saling bertukar cerita atau sekedar menyampaikan
curahan hati. Bukankah hidup ini memang harus saling berbagi.
Semoga buku ini bermaanfaat didunia dan bernilai di akhirat. Amiin
Tertanda,
Ridwan Nurhadi
Email : [email protected] Webblog : www.ridwan.binainsanmulia.org Facebook : www.facebook.com/ridwannh Mobile : 021.95042447
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge4
Buku ini kupersembahkan untuk sahabat sahabatku dewan guru SDIT Assalam
Curug-Tangerang. Serta seluruh rekan rekan guru diseluruh Indonesia.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge5
DAFTAR ISI
Pengantar Penulis KISAH PERTAMA : SANG RAJA DAN PARA PUNGGAWA KISAH KEDUA : SANG RAJA DAN SUKU KANIBAL KISAH KETIGA : SANG RAJA DAN PARA PERAMAL
KISAH KEEMPAT : PARA UTUSAN KERAJAAN KISAH KELIMA : SANG RAJA DAN PANGLIMA PERANG
KISAH KEENAM : SANG RAJA DAN PARA ADIPATI KISAH KETUJUH : ADIPATI YANG LICIK KISAH KEDELAPAN :
SANG RAJA DAN PEMBUAT PATUNG KISAH KESEMBILAN : SANG RAJA DAN SANG PERMAISURI KISAH KESEPULUH : SANG RAJA DAN SANG PANGERAN
KISAH KESEBELAS : PENGEMBARAAN SANG PANGERAN KISAH KEDUABELAS : SANG PANGERAN DAN KAKEK BIJAK KISAH KE TIGABELAS : DUA ORANG PETANI
KISAH KE EMPAT BELAS : SEORANG TUKANG KAYU KISAH KELIMABELAS : SEEKOR KELEDAI PEMALAS
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge6
PENDAHULUAN :
BANYAK HIKMAH DISEKITAR KITA
Anda pernah menonton film kartun ‘Sponge Bob, Square Pants’, film tersebut
adalah salah satu film favorit saya. Pernahkah anda sadari ternyata film
persahabatan antara Sponge Bob dan Patrick itu sarat dengan hikmah didalamnya.
Misalnya adegan dimana Sponge Bob meninggalkan Patrick, Sponge Bob bertanya
pada Patrick, “Apa yang kau lakukan saat aku pergi Patrick !”. Lalu Patrick pun
menjawab, “Yang kulakukan saat kau pergi adalah menunggumu kembali”. Ternyata
jika kita cermati lebih dalam, jawaban Patrick sangat menggugah perasaan.
Begitupula saat adegan, Sponge Bob menjadi orang terkaya raya di Bikini
Bottom, pada adegan itu dikisahkan, Sponge Bob melupakan Patrick, karena merasa
lebih kaya dan dihargai oleh warga Bikini Bottom lainnya. Namun di akhir adegan itu
Sponge Bob, menyadari kekhilafannya dan berkata pada Patrick, “Lebih baik aku
kehilangan kekayaan dari pada kehilangan persahabatan”.
Anda tentu hapal dengan burger buatan Krusty Krab, namanya Kraby Patty.
Dikisahkan bahwa Plankton terus berusaha mencuri resep rahasianya. Namun jika
kita menyimak dengan baik film tersebut, ternyata yang membuat Kraby patty lezat
bukan karena resep rahasianya. Sang koki lah yang membuatnya terasa lezat, karena
Sponge Bob membuat Kraby Patty dengan cinta.
Dalam film Sponge Bob juga menceritakan tokoh kartun dengan masing-
masing karakternya, Tuan Krab yang pelit, Squick Word sang pengeluh, Plankton si
licik dan lain sebagainya. Disana kita bisa mengambil hikmah meskipun Sponge Bob
lugu dan terus dijadikan objek penderita, namun ternyata ketulusan dan kejujuran
yang akan menjadi pemenangnya.
Sebenarnya banyak hikmah lainnya dalam kisah tersebut, bukan hanya dari
film Sponge Bob saja, melainkan kisah-kisah lainnya pun kadang sarat dengan
hikmah. Lagipula apalah arti sebuah cerita jika ia tak memiliki makna. Jika sebuah
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge7
cerita tak mengajarkan kebaikan bagi para pembacanya. Maka cerita itu hanya
merupakan kumpulan huruf yang kehilangan arti.
Mendengarkan cerita merupakan hal yang paling mengasyikkan, begitulah
yang saya lakukan untuk menarik perhatian anak anak didik saya di salah satu
sekolah dasar. Sebelum saya memulai pelajaran, biasanya saya menyisipkan sebuah
cerita untuk memancing perhatian mereka. Kisah yang saya sampaikan diupayakan
kisah pendek namun sarat makna yang terkandung didalamnya tujuannya agar
mereka dapat merenungi nilai nilai kebaikan didalam kisah tersebut. Saya tidak
menyukai kisah-kisah yang panjang, sebab hal itu akan membuat jenuh orang yang
mendengarkan dan bisa jadi jam pelajaran saya habis terpakai hanya untuk
bercerita.
Yang pasti saya merasakan sendiri bahwa kisah-kisah sarat makna mampu
menggugah jiwa saya dan akhirnya saya memutuskan untuk menghimpun kisah-
kisah yang pernah saya sampaikan dihadapan murid-murid saya menjadi sebuah
buku yang kini berada ditangan anda sekalian.
Semoga kisah-kisah dalam buku ini mampu memenuhi hasratnya yakni
menggugah jiwa anda.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge8
KISAH PERTAMA :
SANG RAJA DAN PARA PUNGGAWA
Disebuah kerajaan hiduplah seorang raja, beliau memiliki tiga orang
punggawanya yang sangat setia. Kemanapun pergi sang punggawa selalu diikut
sertakan. Sang raja sangat menyayangi ketiganya. Hingga suatu saat beliau
menawarkan salah seorang punggawanya untuk menikahi salah satu putrinya.
Dengan amat senang hati sang punggawa yang ditawari menikah itupun menerima
tawaran raja. Akhirnya pernikahan merekapun digelar, tidak tanggung-tangung
kerajaan pun mengadakan pesta pernikahan dengan menggelar pesta pernikahan
selama tiga hari tiga malam.
Selang beberapa waktu kemudian seorang punggawa satu lagi ditawari sang
raja untuk memimpin daerah kekuasaan yang baru, kebetulan di kerajaan tersebut
sedang ada pemekaran kadipaten baru. Sang punggawa itupun diangkat langsung
menjadi adipati untuk memerintah daerah baru tersebut tanpa harus mengikuti
pilkada.
Lalu tinggalah seorang punggawa yang tak kunjung ditawari oleh sang raja
baik ditawari menikah dengan sang puteri maupun ditawari untuk naik jabatan.
Akhirnya sang punggawa pun memberanikan diri untuk menemui sang raja dan ia
pun bertanya “Maaf baginda raja, seorang kawan hamba telah kau tawari untuk
menikahi dengan sang puteri dan seorang lagi telah kau tawari kedudukan. Namun
kenapa hingga kini baginda belum menawarkan apapun kepada hamba?”. Sang Raja
pun dengan tenang menjawab “Wahai punggawaku, aku tidak memberikanmu
putriku maupun sebagian kekuasaanku karena aku ingin selalu dekat denganmu,
lihatlah kedua kawanmu, ketika telah menikah ia kemudian pergi meninggalkanku
bersama puteriku dan kawanmu yang lainnya ketika telah mendapatkan tahta, ia
justru makin jauh dariku. Wahai punggawaku aku hanya ingin dekat denganmu
dengan kebersahaajaanmu, namun jika kau ingin harta maupun tahta dariku
silahkan kau ambil dan silahkan kau pergi dari kerajaanku ini !”.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge9
Sang punggawa pun menangis, ia baru menyadari bahwa selama ini sang raja
memperlakukannya seperti itu karena semata-mata ingin selalu dekat dengannya.
Sang punggawa pun berkata “Duhai baginda raja, jika aku harus memilih, maka aku
lebih memilih untuk selalu dekat denganmu!”.
Renungan :
Sahabat, dari kisah diatas bisa kita renungkan, bahwa jika sampai saat ini,
Tuhan belum juga memberikan kekayaan berlimpah ataupun jabatan yang tinggi,
meski kita telah berusaha sekuat tenaga memeras keringat dan membanting tulang.
Mungkin dengan cara hidup yang bersahaja kita dapat lebih dekat denganNya.
Betapa banyak orang-orang yang ketika hidupnya masih miskin, mereka dekat
dengan Tuhannya, namun ketika diberikan harta yang berlimpah mereka jadi lupa
daratan.
Saat masih dalam kondisi miskin, hampir setiap hari mereka lalui dengan
berdo’a. Setiap rejeki yang Tuhan berikan, mereka syukuri dan mereka nikmati
keberkahannya. Namun saat Tuhan memberikan kekayaan dan kekuasaan, banyak
diantara mereka justru menjadi lalai. Bertambahnya kekayaan justru membuat
mereka semakin haus kekayaan, berbagai macam jalan ditempuh. Korupsi menjadi
jalan pintas untuk mengumpulkan pundi-pundi uang secara ilegal. Padahal uang tak
sekedar dinilai dari jumlahnya melainkan dari keberkahan didalamnya. Keberkahan
yang akan membuat hidup kita menjadi tenteram dan semakin dekat dengan Tuhan.
Percayalah sahabat, kemiskinan dan kekayaan merupakan ujian dari Tuhan
sama halnya dengan kesenangan dan kesusahan. Banyak orang-orang yang diuji
dengan kesusahan justru dengan kesusahannya itu ia makin dekat dengan
Tuhannya, ibadahnya semakin tekun dan selalu meneteskan air mata saat berdo’a
kepadaNya. Namun saat ia diuji dengan kesenangan, ia lalai dalam mengingat
Tuhannya. Ibadahnya tak lagi tekun, do’anya terasa hambar, kekayaan justru
membuatnya jauh dari sang Tuhan. Semoga kita termasuk orang yang lulus melalui
ujian kekayaan.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
0
KISAH KEDUA :
SANG RAJA DAN SUKU KANIBAL
Dipagi yang cerah sang raja memerintahkan kepada punggawanya untuk
menyiapkan pasukan yang akan menemaninya berburu ke hutan. Menjelang siang,
sang rajapun berangkat ke hutan ditemani oleh punggawa kesayangannya dan
dikawal oleh pasukannya. Ketika sedang berburu rusa, tanpa disengaja panah yang
dilepaskan dari busur sang punggawa mengenai ibu jari tangan sang raja. Tentu saja
sang raja pun murka, beliau langsung memarahi sang punggawa atas kelalaiannya.
Sang punggawa pun meminta maaf dan berkata “Duhai baginda, kecelakaan ini
memang kesalahan saya, tapi pasti ada hikmah dibalik kejadian ini”. Sang raja pun
menjawab “wahai punggawa, engkau tetap akan mendapatkan sanksi atas peristiwa
yang menimpa diriku!”.
Kemudian sang raja pun kembali ke kekerajaan untuk mendapatkan
pengobatan dari tabib istana. Setelah tabib memeriksa sang raja, ternyata tabib
menyatakan bahwa ibu jari tangan sang raja harus diamputasi. Mendengar
keputusan tabib istana, sang raja pun bertambah murka, lalu beliau memerintahkan
pengawal istana untuk memenjarakan sang punggawa yang telah membuatnya
kehilangan ibu jarinya. Sebelum dimasukkan ke sel penjara, sang punggawa
menghampiri sang raja dan berkata “Duhai baginda, aku memang mengakui
kesalahanku, tetapi percayalah ada rahasia Tuhan dibalik setiap peristiwa, pasti ada
hikmah disetiap kejadian”. Sang raja tak peduli dengan pembelaan punggawanya dan
tetap menjebloskannya ke penjara.
Pada minggu selanjutnya, sang raja dan pengawalnya kembali berburu, tentu
saja sang punggawa tak ikut serta karena harus mendekam di penjara. Setelah
menjelajahi dalamnya hutan rimba, sang raja terpisah dari para pengawalnya. Hingga
akhirnya sang raja ditawan oleh sebuah suku dipedalaman hutan. Sang raja diikat
kedua belah tangan dan kakinya kemudian diangkat menggunakan tandu untuk
dibawa kepada kepala suku.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
1
Setelah sampai di sebuah desa terpencil sang raja baru menyadari bahwa
beliau sedang ditawan oleh suku kanibal yang senang memakan daging tawanannya.
Sang rajapun gugup karena bagaimanapun beliau tidak ingin mati dan menjadi
santapan suku kanibal tersebut. Lalu kepala suku kanibal tersebut memerintahkan
pesuruhnya untuk memeriksa fisik tawanannya tersebut. Pesuruhnya pun memeriksa
sang raja bagian demi bagian tubuh sang raja. Kemudian ia pun melapor kepada
kepala suku “Lapor paduka, tawanan kita tubuhnya mulus, saya tidak pernah
melihat tubuh yang sangat terawat seperti itu, namun ada masalah yakni tawanan
kita tidak memiliki ibu jari alias jempol, bagaimana nih paduka ?”. Kepala suku
kanibal itupun menjawab “Sesuai dengan aturan nenek moyang, kita tidak boleh
menyantap tawanan yang cacat, maka lepaskanlah tawanan itu !”. Maka seketika itu
juga sang raja dibebaskan oleh suku kanibal itu.
Dengan hati yang senang, sang raja akhirnya dapat menemukan jalan kembali
kekerajaannya, sesampainya di istana beliau langsung menuju kepenjara dan
menemui sang punggawa yang ditahannya disana. Sang raja berkata “Wahai
punggawaku perkataanmu sungguh benar, pasti ada hikmah dibalik setiap peristiwa.
Kalau saja tanganku tidak cacat mungkin aku telah mati dan menjadi santapan suku
kanibal itu !”. Sang punggawapun menjawab “Seharusnya saya yang berterima kasih
kepada baginda, andai saja saya tidak dipenjara, tentu saya akan ikut serta berburu
bersama baginda dan bisa jadi saya akan menemani baginda ditawan oleh mereka,
bahkan bisa jadi saya yang justru menjadi santapan mereka !”.
Renungan :
Sahabat, kadang kita gelisah menerima takdir yang telah Tuhan gariskan
untuk kita. Padahal yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Tuhan.
Percayalah setiap peristiwa yang ada dimuka bumi ini telah Tuhan tetapkan untuk
kita. Dari jatuhnya dedaunan dari pepohonan hingga jatuhnya pesawat terbang
semua terjadi atas kehendakNya.
Kita kadang sok tahu atas takdir yang kita jalani, kita lebih banyak mengeluh
ketimbang bersyukur. Jika kita diberikan sesuatu yang tidak menyenangkan maka
seketika itu juga keluhan akan keluar dari mulut kita. Padahal setiap detik yang kita
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
2
lalui, telah ada takdir Tuhan yang ditentukan atas kita. Tentu saja pasrah bukanlah
menyerah pada keadaan. Pasrah adalah kondisi dimana kita telah berusaha
semaksimal mungkin namun menyadari ada kuasa Tuhan diatas segalanya.
Percayalah sahabat, Tuhan tak pernah memberikan ujian yang tak mampu kita
atasi, Tuhan tak pernah menzholimi para hamba-hambanya. Melainkan ujian yang
diberikan sebagai alat untuk mendekatkan diri kita kepadaNya.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
3
KISAH KETIGA :
SANG RAJA DAN PARA PERAMAL
Disuatu malam sang raja bermimpi bahwa beberapa giginya copot, kemudian
dipagi harinya beliaupun memanggil para peramal istana. Sang raja sangat penasaran
apa arti dibalik mimpi tersebut. Peramal pertama mengatakan bahwa arti mimpi
tersebut sang raja akan menyaksikan puteranya meninggal, mendengar jawaban dari
peramal pertama maka sang rajapun murka, beliau memerintahkan sang pengawal
untuk memenjarakannya.
Kemudian sang raja memanggil peramal kedua dan menanyakan tafsir tentang
mimpinya tersebut. Peramal kedua pun mengatakan bahwa arti mimpi tersebut sang
raja akan menyaksikan kematian isterinya, mendengar jawaban dari peramal kedua
maka sang rajapun murka, beliau memerintahkan sang pengawal untuk
memenjarakannya.
Tibalah saatnya peramal yang ketiga, ia pun ditanya dengan pertanyaan yang
sama. Dengan senyum sang peramal menjawab, bahwasanya sang raja akan memiliki
umur yang panjang, bahkan umurnya lebih panjang dari para keluarga dan
kerabatnya. Mendengar jawaban itu, sang raja pun senang bukan kepalang,
beliaupun memberikan hadiah yang besar kepada peramal tersebut.
Renungan :
Sahabat, kadang untuk menyampaikan kebenaran, kitapun harus
menggunakan cara yang benar. Maksud dari ketiga peramal tersebut diatas adalah
sama namun beda dalam hal penyampaiannya. Sang peramal ketiga menggunakan
kata yang menghibur kepada sang raja hingga rajapun menyenangi tafsir mimpi yang
disampaikannya.
Begitulah kita seharusnya dalam memberikan saran ataupun nasehat, kita
harus memperhatikan cara penyampaiannya dengan cara yang tidak melukai orang
lain. Niat yang benar kadang tidak menghasilkan sesuatu yang benar jika kita tidak
menggunakan cara yang benar.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
4
KISAH KEEMPAT :
PARA UTUSAN KERAJAAN
Suatu saat, sang raja menderita sakit parah, kemudian setelah diperiksa tabib
istana. Sang tabib pun mengatakan bahwa penyakit raja dapat disembuhkan dengan
daun-daunan yang banyak tumbuh dinegeri seberang. Kemudian sang rajapun
mengirim dua orang utusan ke negeri seberang untuk mengambil dedaunan sebagai
bahan obat dari penyakitnya tersebut.
Dua orang utusan raja pun berangkat kenegeri seberang dengan menggunakan
kuda. Sesampainya disebuah gurun pasir terjadilah angin besar yang menyebabkan
kuda mereka ketakutan dan mereka pun terjatuh dari atas kuda. Setelah mereka
terjatuh, kuda itupun lari tunggang langgang meninggalkan mereka. Mereka bukan
hanya kehilangan kuda melainkan seluruh perbekalan mereka yang berada
dipunggung kuda tersebut.
Salah satu utusan yang paling tua, mengambil sepotong ranting pohon dan
menuliskan diatas tumpukan pasir bahwa hari ini mereka mengalami duka
kehilangan alat transportasi mereka dan perbekalannya. Kemudian merekapun
melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri gurun pasir yang panas.
Selama perjalanan sang utusan yang paling muda selalu mengeluh akan musibah
yang melanda mereka, namun keluh kesahnya hanya ditanggapi dengan senyuman
oleh utusan yang paling tua.
Kemudian tibalah mereka pada sebuah lembah yang hijau, disana terdapat
sungai yang jernih airnya, merekapun mengunjungi sungai tersebut untuk
mengambil air minum. Ternyata sesampainya mereka disana mereka menemukan
kuda-kuda mereka. Bukan main senangnya hati mereka, apalagi ternyata dipunggung
kuda-kuda mereka masih terdapat perbekalan makan dan minum milik mereka yang
masih tersedia lengkap.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
5
Sang utusan raja yang paling tua pun, mengambil pedangnya dan menuliskan
kisah senangnya itu diatas sebuah batu besar dipinggir sungai tersebut. Melihat hal
tersebut sang utusan raja yang lebih muda bertanya, kenapa saat mereka kehilangan
kuda-kuda digurun pasir, kawannya menuliskan kisah sedih mereka diatas pasir.
Namun saat mereka menemukan kuda-kuda mereka, kawannya menuliskan kisah
senangnya diatas batu. Dengan senyuman sang utusan raja yang paling tua
menjawab, “Aku menulis kisah duka kita diatas pasir, agar kisah duka itu ikut
terbang bersama hembusan angin sedangkan aku menuliskan kisah senang diatas
batu, agar kisah senang itu tetap terpahat dihati kita !”.
Renungan :
Sahabat, kadang kita justru sering banyak mengingat kesulitan yang kita
jumpai dalam kehidupan kita dibandingkan mengingat kesenangan yang Tuhan
berikan untuk kita. Padahal nikmat yang Tuhan berikan lebih berlimpah dari pada
kesulitan yang Dia sisipkan dalam kehidupan kita.
Sahabat mulai hari ini, mari kita tulis kesulitan kita diatas pasir, biarkan ia
menghilang bersama hembusan angin yang menerpanya, agar kita tak pernah
berlarut dalam kesedihan. Lalu pahatlah setiap episode kegembiraan di atas batu,
agar kita menjadi hamba yang bersyukur atas segala karunia yang Tuhan berikan
untuk kita.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
6
KISAH KELIMA :
SANG RAJA DAN PANGLIMA PERANG
Suatu ketika sang penasehat kerajaan menemui sang raja, ia mengajukan
saran untuk mengadakan lomba memanah dengan tujuan agar para penduduk
mengetahui bahwa mereka memiliki panglima perang yang mahir dalam memanah
serta memiliki pasukan kerajaan yang terampil dalam menggunakan pedang.
Segera setelah raja menyetujui usulan sang penasehat, maka sayembarapun
diumumkan diseluruh penjuru kerajaan, para pemuda desa pun berlomba-lomba
mengikuti sayembara tersebut. Semuanya ingin unjuk gigi bahwa mereka mampu
menunjukkan kehebatan mereka masing-masing.
Akhirnya hari pertandingan pun tiba, semua pemuda desa yang mengikuti
lomba terpukau melihat kemahiran panglima perang dalam lomba panah dan atraksi
memainkan pedang, bisa dipastikan para pemuda desa itu terkalahkan oleh para
panglima perang dan pasukannya. Melihat hasil pertandingan yang dimenangkan
oleh para panglima perang dan pasukan istana, sang raja pun memberikan selamat
seraya membangga-banggakan mereka. Beliau berkata “Lihat para panglima dan
pasukanku mereka tidak terkalahkan dalam keterampilan berperang !”. Lalu ada
seorang kakek maju kedepan, menghampiri raja dan ia pun berkata “Duhai baginda,
aku tantang panglima perang untuk mengupas kentang dengan belati !”. Mendengar
tantangan sang kakek, panglima perang pun menerima tantangan itu sambil
meremehkan sang kakek.
Lomba mengupas kentang pun di gelar, sang kakek dan sang panglima perang
sama-sama dibekali sekeranjang kentang dan pisau belati yang sama tajamnya.
Namun dalam waktu beberapa menit saja, sang kakek telah mengupas seluruh
kentang yang berada dalam keranjangnya. Sang panglima kalah telak, ia hanya
mampu menundukkan kepala dihadapan sang kakek. Dengan senyum sang kakek
menghampiri sang raja, “Duhai baginda, kenapa pertandingan atraksi perang
dimenangkan panglima dan pasukannya, karena memang mereka dilatih untuk
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
7
berperang, sedangkan lawan mereka para pemuda desa tidak pernah berlatih perang
mereka hanya berkebun dan berladang, tentu saja dalam pertandingan ini mereka
kalah !”. Sang raja pun tertegun menyimak pembicaraan sang kakek. Lalu sang kakek
pun meneruskan perkataannya. “Namun ketika perlombaan mengupas kentang
dimenangkan oleh saya, itu karena saya adalah tukang sayur dipasar yang
pekerjaannya mengupas kentang setiap hari, oleh karena itu saya memenangkan
perlombaan ini !”. Sang raja pun menyadari bahwa kemenangan yang diraih oleh
panglima dan pasukan kerajaan adalah hal biasa karena untuk itulah mereka dilatih.
Sang raja pun mengangkat kakek tukang sayur itu menjadi salah satu penasehat
kerajaan.
Renungan :
Sahabat, benarlah pepatah “kita jadi bisa karena biasa”, kemahiran yang kita
miliki adalah karena kita sering mengulang perbuatan kita. Ketika kita mahir dalam
bidang tertentu bukan berarti kita harus sombong, keahlian yang kita miliki adalah
semata-mata akumulasi kebiasaan yang kita lakukan. “Make your habit then habit
makes you !”.
Lakulanlah apa yang kita mau, bukan sekedar melakukan apa yang kita bisa,
karena dengan melakukan sesuatu yang kita mau mesti itu hal baru bagi kita namun
jika kita berusaha untuk mampu mengerjakannya dengan belajar terus dan terus
belajar maka niscaya kelak kita mampu memiliki keahlian tertentu yang kita
inginkan.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
8
KISAH KEENAM :
SANG RAJA DAN PARA ADIPATI
Seantero kerajaan kini disibukkan dengan pemilihan perdana menteri, sang
raja ingin perdana menteri yang baru membantunya dalam pemerintahan. Penasehat
kerajaanpun memberikan saran agar sang raja memilih dari dua orang adipatinya
yang terbaik untuk menjadi kandidat perdana menteri. Sang rajapun menyetujui
saran penasehat kerajaan, undangan seleksi pun dikirim kepada kedua adipati
terbaiknya.
Adipati pertama yang menerima surat undangan raja, segera bergegas menuju
istana. Sepanjang perjalanan ia memikirkan apa kira-kira ujian dari sang raja yang
akan diberikan kepadanya. Sesampainya disebuah desa, ia dicegat oleh seorang
nenek tua yang meminta pertolongan karena cucunya sakit. Adipati tersebut meminta
maaf kepada sang nenek, ia tidak mampu menolongnya karena ia sedang mengejar
waktu untuk memenuhi undangan raja.
Tiba dipersimpangan jalan menuju istana, perjalanan sang adipati kembali
terganggu. Ternyata didepannya ada kerumunan warga yang sedang berusaha
memindahkan pohon besar yang tumbang. Para warga itupun memohon bantuan
sang adipati, lagi-lagi sang adipati menjawab bahwa ia sedang terburu-buru
memenuhi undangan sang raja dan memutuskan untuk memutar jalan. Akhirnya
tiba juga ia diistana raja dan dipersilahkan beristirahat sambil menunggu kedatangan
adipati kedua.
Kemudian undangan seleksi pun sampai di adipati kedua, sang adipati pun
bergegas menuju istana raja. Sesampainya disebuah desa, ia dicegat oleh seorang
nenek tua yang meminta pertolongan karena cucunya sakit. Adipati itupun menolong
nenek tua itu dengan membawa cucunya ke tabib. Lalu setelah mengantar sampai
tabib, sang adipatipun pamit melanjutkan perjalanan.
Tiba dipersimpangan jalan menuju istana, perjalanan sang adipati kembali
terganggu. Ternyata didepannya ada kerumunan warga yang sedang berusaha
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge1
9
memindahkan pohon besar yang tumbang. Para warga itupun memohon bantuan
sang adipati, kemudian sang adipati bersama warga bergotong-royong memindahkan
pohon besar itu. Setelah pohon besar itu dapat dipindahkan sang adipati pun pamit
melanjutkan perjalanan, hingga akhirnya ia tiba di istana raja.
Selanjutnya raja pun memanggil mereka keruangannya dan memberitahukan
bahwa hasil seleksi dimenangkan oleh adipati kedua. Kontan saja adipati pertama
memprotes keputusan raja, karena menurutnya, sejak ia sampai diistana ia tidak
pernah diuji apapun oleh pihak istana. Sang rajapun dengan senyum menjelaskan
bahwasanya mereka telah diuji dengan nenek tua dan pohon yang tumbang.
Mendengar jawaban sang raja barulah para adipati mengerti bahwa hambatan
diperjalanan merupakan rangkaian ujian dari sang raja.
Renungan :
Sahabat, kadang kita tidak mengetahui bahwa kita tengah diuji oleh Tuhan,
ketika seorang pengemis datang mengunjungi rumah kita, bisa jadi itu ada ujian yang
Tuhan berikan untuk kita. Ujian dalam kehidupan kadang bukan hanya dalam
bentuk kesusahaan, kadang bentuk ujian dalam bentuk kemewahan dunia. Betapa
banyak manusia yang lulus diuji dalam kesukaran namun ia gagal dalam ujian
kesenangan.
Kisah diatas juga memiliki hikmah, bahwa kita bukan hanya memiliki
kewajiban kepada Tuhan, namun juga kita memiliki kewajiban kepada sesama.
Banyak ahli ibadah yang gemar memuji Tuhannya namun tak mau peduli dengan
sekitarnya. Padahal hidup kita harus seimbang antara hubungan kita dengan Tuhan
maupun hubungan kita dengan mahluk ciptaannya.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
0
KISAH KETUJUH :
ADIPATI YANG LICIK
Disebuah kerajaan terdapatlah dua kadipaten yang bersebelahan letaknya,
yakni kadipaten Barat dan Kadipaten Timur. Kadipaten Barat dipimpin oleh seorang
yang bijaksana namun kadipaten Timur dipimpin oleh adipati yang licik. Rakyat yang
hidup di kadipaten barat hidup sejahtera, mereka sangat bersyukur dipimpin oleh
seorang Adipati yang bijaksana. Berbeda dengan rakyat yang hidup di Kadipaten
Timur, rakyatnya hidup sengsara, berbagai upeti dibebankan kepada rakyat agar
sang adipati mendapatkan pundi-pundi uang dari rakyat yang dipimpinnya.
Suatu saat Raja mengundang mereka ke istana untuk melaporkan hasil kerja
mereka selama memimpin kadipatennya masing-masing. Adipati Timur khawatir
kebobrokannya dalam memimpin dilaporkan oleh Adipati Barat kepada sang Raja.
Lalu ia pun mengatur rencana busuknya agar sang Raja membenci Adipati timur.
Dengan tipu muslihatnya Adipati Barat mengajak Adipati Timur untuk singgah ke
kediamannya sebelum berangkat ke istana agar mereka dapat menemui raja secara
bersama-sama.
Sesampainya di kediaman Adipati Timur, Adipati Barat disuguhi makanan
yang beraroma menyengat, seperti jengkol dan petai. Karena menghormati sang tuan
rumah maka Adipati Barat akhirnya menyantap makanan yang dihidangkan. Setelah
itu mereka bersama para pegawai kadipaten bergegas menuju istana raja.
Sesampainya di istana raja, Adipati Timur mengambil kesempatan untuk
bertemu dengan raja terlebih dahulu. Saat bertemu dengan sang Raja, adipati Timur
memberitahukan bahwa Adipati Barat tidak mau berbicara dengan Raja, karena
adipati Barat pasti akan menutup mulutnya dengan tangannya. Benar saja, pada saat
Adipati Barat disuruh menghadap raja, ia selalu menutup mulutnya dengan tangan.
Padahal itu semata dilakukan karena ia khawatir sang Raja mencium aroma tak
sedap yang keluar dari mulutnya. Mengalami kejadian itu sang Raja pun tersinggung
lalu ia menulis sepucuk surat dan memerintahkan adipati timur untuk membawa
surat itu kepada hakim kerajaan.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
1
Melihat adipati barat keluar dengan membawa sepucuk surat, maka adipati
timur semakin dengki pada adipati barat. Ia mengira surat itu adalah kenaikan
jabatan untuk adipati Barat maka ia segera mengambil surat itu dan berdalih akan
membantunya mengantarkan surat tersebut pada hakim kerajaan.
Dengan tergopoh-gopoh ia menyampaikan surat itu pada sang Hakim kerajaan,
namun setelah dibuka ternyata isi surat itu berbunyi “Tangkaplah orang ini, karena
ia sudah berlaku tidak sopan padaku !, tertanda Raja”. Saat itu juga akhirnya sang
adipati timur masuk penjara akibat kedengkian dan kelicikannya.
Renungan :
Sahabat, banyak diantara kita yang silau karena jabatan, apapun kita lakukan
untuk meraih dan mempertahankan jabatan meskipun dengan melakukan segala
cara. Banyak pula diantara kita yang menyimpan rasa dengki melihat orang lain
meraih keberhasilan. Kedengkian itulah yang akan menyengsarakan hidup kita.
Semakin kita licik dalam menjalani hidup ini, akan semakin sempit pula hidup kita.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
2
KISAH KEDELAPAN :
SANG RAJA DAN PEMBUAT PATUNG
Menjelang ulang tahun sang permaisuri, sang rajapun menyiapkan kado ulang
tahun berupa patung. Kemudian dengan dibantu sang pangeran, merekapun
menyusuri desa-desa untuk mencari pembuat patung. Ternyata disebuah desa
terdapat banyak pemahat patung, baik patung dari emas maupun dari perunggu.
Akhirnya sang rajapun memesan sebuah patung dari pengrajin perunggu dan sebuah
patung dari pengrajin emas. Kebetulan kedua pengrajin itu rumah mereka saling
berdekatan.
Setelah mendapatkan pesanan dari sang raja, pengrajin emas dan pengrajin
kuningan pun saling berlomba membuat patung. Pengrajin kuningan dengan
tekunnya membuat patung dan memolesnya hingga mengkilap, berbeda dengan
pengrajin emas, ia membuat patung seadanya, ia beranggapan bahwa raja pasti lebih
menghargai patung emas karyanya.
Tibalah saatnya para pembuat patung itu mempersembahkan karya mereka
dihadapan sang raja dan permaisurinya. Ketika dibuka dari bungkusannya ternyata
patung kuningan begitu indah, ukirannya rapih, warnanya memantul jernih. Berbeda
dengan patung emas yang begitu kusam. Meski hanya terbuat dari perunggu ternyata
lebih indah, raja pun memuji hasil karya pengrajin perunggu dan membayarnya lebih
mahal dari pengrajin emas. Pengrajin emaspun menyadari bahwa ternyata sebuah
karya harus dibuat dengan sepenuh hati.
Renungan :
Sahabat, banyak diantara kita yang memiliki potensi emas dalam dirinya,
namun sayangnya potensi emas didalam dirinya tidak pernah dipoles hingga
warnanya pun menjadi kusam. Banyak diantara kita yang kemampuan dirinya hanya
senilai kuningan namun karena sering dipoleh maka penampilannya mengalahkan
emas. Ketekunan ternyata berharga mahal.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
3
KISAH KESEMBILAN :
SANG RAJA DAN SANG PERMAISURI
Sudah beberapa minggu sang permaisuri gundah, terdengar kabar bahwa sang
raja akan menikah lagi. Bagaimanapun juga sang permaisuri tak merelakan jika sang
raja mempersunting wanita selain dirinya. Dengan dibantu pengawal setianya, sang
puteri pun mendatangi seorang dukun untuk membeli racun yang akan diberikan
kepada sang raja. Ternyata sang permaisuri khawatir jika sang raja menikah lagi
maka ia akan kehilangan kasih sayang dan putera mahkotanya terancam memiliki
saingan dalam pewarisan tahta.
Sesampainya di tempat dukun tersebut, sang permaisuri mengutarakan
niatnya. Mendengar permintaan sang permaisuri, sang dukun pun mempersiapkan
ramuan, ia berpesan agar sang permaisuri memasukkan sedikit demi sedikit bubuk
yang diberikan sang dukun kedalam masakan raja, agar sang raja meninggal secara
perlahan dan tidak menimbulkan kecurigaan dari pihak istana. Permaisuri juga
harus memasak dan mengantarkannya langsung pada sang raja. Bukan hanya itu
agar pihak istana tak mencurigai permaisuri maka sikap sang permaisuri harus tetap
memperlakukan raja dengan sebaik-baiknya.
Dengan perasaan senang, sang permaisuripun membawa sebotol bubuk
ramuan dari dukun tersebut. Setiap hari sang permaisuri memasak dan menaburkan
bubuk itu kepada masakan serta mengantarnya sendiri pada sang raja. Sang
permaisuri pun selalu menampakkan kemesraan dihadapan sang raja. Akhirnya
bulan demi bulan terlewati. Sang raja mengurungkan niatnya untuk menikah lagi,
bahkan setelah beliau dimanjakan oleh sang permaisuri, sang rajapun bertambah
sayang kepada permaisuri. Begitupun sebaliknya sang permaisuri pun bertambah
cintanya kepada sang raja.
Melihat perubahan itu sang permaisuri segera menghubungi sang dukun
untuk meminta penawar racun. Sang dukun pun tersenyum mendengar permintaan
sang permaisuri. Ia menjelaskan bahwa bubuk yang selama ini diberikan bukanlah
racun melainkan penyedap makanan. Mendengar jawaban sang dukun, sang
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
4
permaisuri tertegun, pantas saja sang raja sangat menyukai masakannya, ternyata
bubuk itu justeru menambah nikmat masakannya. Dengan hati riang sang
permaisuri meninggalkan rumah dukun itu.
Renungan :
Sahabat, kebencian dapat diluluhkan dengan ketulusan kasih sayang. Tak
selamanya prasangka buruk harus kita balas dengan perbuatan buruk. Racun dalam
kehidupan kita sesungguhnya berada dalam hati kita. Racun tersebut adalah rasa
prasangka, iri dan dendam. Mari kita singkirkan racun tersebut dalam hati kita
dengan menaburkan bubuk kasih sayang dan ketulusan.
Tak perlu kita menghabiskan energi kita untuk membakar api dendam dalam
diri kita, kebencian hanya akan membuat hidup kita semakin tidak nyaman.
Kebencian hanya akan menyesakkan dada kita, membuat hidup gelisah dan
menghilangkan kekuatan positif dalam diri kita.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
5
KISAH KESEPULUH :
SANG RAJA DAN SANG PANGERAN
Raja memiliki seorang pangeran yang senang berprilaku buruk, sang pangeran
bukan hanya sering menghardik para punggawa kerajaan, namun juga sering
menghina dayang-dayang istana. Kata-kata kasar senantiasa terucap dari mulutnya,
tentu saja hal ini membuat sang Raja malu, sebab bagaimanapun juga beliau adalah
kepala pemerintahaan yang seharusnya mampu mendidik anak-anaknya.
Suatu hari, sang raja memanggil sang pangeran, beliau memberikan sekarung
paku kepada sang pangeran, beliaupun berkata “Jika engkau memarahi atau
menghina orang lain maka tancapkan paku ini pada pagar kayu di halaman belakang
istana sebanyak jumlah orang-orang yang engkau sakiti perasaannya saat itu, jika
suatu saat engkau tidak lagi menyakiti perasaan orang lain maka tak perlu kau
menancapkan paku ini dihari itu, datanglah padaku maka apapun yang kau minta
pasti akan kuberikan”. Mendengar pernyataan itu sang pangeran merasa tertantang,
bagaimana tidak, tugasnya hanya menancapkan paku jika ia merasa menyakiti
perasaan orang lain, jika suatu saat ia mampu menghilangkan sifat buruknya maka
ia akan diiming imingi hadiah besar oleh sang Raja.
Hari pertama, ia menancapkan sebelas paku pada pagar kayu dihalaman
belakang, dihari kedua dia menancapkan sembilan paku dan semakin hari kadang
berkurang dan kadang bertambah. Sang pangeran pun memandangi paku-paku yang
ia tancapkan dihalaman belakang, bagaimana ia bisa mendapatkan hadiah jika tiap
hari ia masih menancapkan paku akibat berprilaku buruk pada orang lain.
Suatu hari, ia telah mampu merubah sikap buruknya, dihari itu tak ada
satupun pegawai istana yang ia sakiti perasaannya, dengan tergopoh-gopoh ia
menghubungi sang Raja. “Duhai baginda Raja, aku sudah berhasil meredam sifat
burukku, lihatlah dihalaman belakang tak ada lagi kayu yang aku tancapkan paku”
ujar sang pangeran. Sang Raja pun tersenyum dengan diiringi pangeran beliau
melangkah menuju halaman belakang istana. “Sekarang cobalah kau cabut paku-
paku itu !”, perintah sang Raja. Mendengar perintah sang Raja maka sang
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
6
pangeranpun segera mencabuti paku-paku yang selama ini ia tancapkan dipagar
kayu halaman belakang. Setelah melihat semua paku tercabut, sang Raja berkata
“Lihatlah lubang-lubang pada pagar kayu yang kamu buat itu, kamu memang bisa
meminta maaf pada orang-orang yang kamu sakiti, namun lubang tetap saja prilaku
burukmu meninggalkan luka dihati mereka yang tak mudah sembuh !”. Mendengar
perkataan sang Raja maka sang Pangeran menundukkan wajah, ia tak jadi meminta
hadiah dari sang Raja, nasehat ini merupakan hadiah terindah yang kelak akan
mengubah hidupnya lebih indah di suatu saat kelak. Tanpa disadari ia pun
meneteskan air mata karena menyesal dengan prilaku buruknya selama ini.
Renungan :
Sahabat, kadang tanpa sadar kita menyakiti hati orang-orang disekitar kita,
dengan anggapan toh suatu saat kita akan mudah untuk meminta maaf pada mereka.
Padahal seburuk apapun prilaku kita kepada mereka akan tetap membekas didalam
hati mereka.
Meminta maaf memang pekerjaan yang mulia namun lebih mulia adalah saat
kita tak mengulangi kesalahan yang sama. Jangan sampai kita dikenang sebagai
orang yang buruk prilakunya karena kesombongan hanya akan membawa diri kita
pada kehancuran.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
7
KISAH KESEBELAS :
PENGEMBARAAN SANG PANGERAN
Suatu saat sang Pangeran memutuskan untuk melakukan pengembaraan, ia
mulai bosan dengan kungkungan pagar istana yang mewah. Dengan menyelinap
seorang diri, ia akhirnya memutuskan diri untuk mendaki sebuah gunung yang kata
banyak orang disana berdiam seorang kakek tua yang bijaksana. Sang pangeran pun
membulatkan tekad agar sampai ke puncak gunung dan menemui sang kakek bijak
agar dapat meminta nasehat darinya.
Setelah menempuh beberapa hari perjalanan dengan berkuda, akhirnya sang
pangeran tiba dikaki gunung. Disana ia bertemu dengan seorang petani yang sedang
menggarap sawahnya, iapun bertanya kepada sang petani tersebut, bagaimana
caranya agar dapat mendaki kepuncak gunung. Sang petanipun menjawab “Ada dua
jalan untuk mendaki gunung dan kisanak tak bisa membawa kuda itu sebab jalan
pertama adalah melalui lereng sebelah barat disana terdapat batu-batu kapur yang
terjal sedangkan jalan yang kedua melalui sebelah timur disana terdapat hutan rimba
yang lebat serta rawa-rawa didalamnya, terserah kisanak mau lewat jalan yang mana
!”. Mendengar penjelasan petani itu, sang pangeran pun menitipkan kudanya
kerumah sang petani tersebut, lalu ia mohon pamit dan memilih jalur lereng sebelah
barat melalui batu-batu kapur yang terjal.
Sesampainya dilereng tersebut ia mengalami kesulitan dalam mendaki gunung
tersebut, baginya lerengnya terlalu curam untuk didaki. Bebatuan yang terjal
menyebabkan ia harus jatuh dan terluka sehingga akhirnya iapun putus asa. Ia
memutuskan untuk kembali lagi kerumah sang petani tadi.
Dirumah sang petani, keluh-kesahpun terlontar dari mulut sang pangeran,
mendengar hal tersebut sang petani hanya tersenyum. Setelah membersihkan luka-
luka kecil sang pangeran melanjutkan pendakiannya kembali dan kini ia memilih
jalur lereng sebelah timur dimana hutan rimba yang lebat telah menantinya.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
8
Sesampainya di lereng sebelah timur, sang pangeranpun masuk kedalam
hutan rimba yang didalamnnya terdapat rawa-rawa dengan binatang buas sebagai
penghuninya. Baru beberapa ratus depa sang pangeran melangkah, ia terperosok
kedalam lumpur disebuah rawa. Bukan hanya itu saja, para buaya yang melihat ada
mangsa yang tak berdaya, segera merangkak menuju sang pangeran yang tengah
terjerembab. Dengan susah payah sang pangeran berhasil menyelamatkan diri, iapun
kembali menuju rumah sang petani dikaki gunung.
Dirumah sang petani, pangeran menyampaikan keluh kesah kembali. Sang
petani pun menjawab keluh kesah tersebut dengan nasehat bijaknya. “wahai kisanak,
memang tak ada jalan yang mudah untuk meraih impian, apapun pilihanmu baik
barat maupun timur semuanya memiliki resiko yang harus kau hadapi, yang engkau
perlukan hanyalah kekuatan tekad untuk meraihnya !”. Mendengar nasehat itu sang
pangeran pun bergegas diri untuk pamit, semangatnya membara pendakian itupun
diteruskan karena ia kini memiliki bekal yang sangat berguna yakni tekad yang kuat
untuk meraih impiannya.
Renungan :
Sahabat, tak ada jalan yang mudah untuk meraih kesuksesan, apapun pilihan
hidup kita semua memiliki resikonya sendiri. Kita hanya mampu meraih segala
impian jika kita memiliki semangat dan tekad yang kuat. Cobaan dan rintangan akan
siap menghadang laju perjalanan kita, namun semuanya tidak mampu menghalangi
kita jika kita memiliki tekad yang kuat dalam meraih impian.
Kesuksesan adalah hak kita, tinggal bagaimana caranya kita meraih hak kita
tersebut. Tuhan takkan pernah merubah nasib seseorang jika seseorang itu tak mau
merubah nasibnya sendiri. Dimana ada kemauan disana pasti ada jalan.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge2
9
KISAH KEDUABELAS :
SANG PANGERAN DAN KAKEK BIJAK
Disebuah gunung yang indah tinggallah seorang kakek yang terkenal dengan
sifatnya yang bijaksana, sang pangeranpun menemuinya untuk meminta nasehat.
Selama ini sang pangeran merasakan hidupnya terasa hampa, kekayaan tak
membuatnya bahagia. Kemewahan istana justru membuatnya gelisah, ia ingin
menemukan hakikat kebahagiaan yang sesungguhnya.
“Kek, aku sudah mengembara dikeseluruh pelosok negeri ini, aku mencari
tempat yang membuatku bahagia. Namun sampai saat ini aku belum juga
menemukan kebahagiaan yang aku cari”. Ucap sang pangeran membuka
percakapannya dengan sang kakek bijak. Mendengar ucapan sang pangeran, lalu
sang kakek menyuruh sang pangeran meminum segelas air tawar. “Asin, sekali kek.
padahal air minum ini terlihat sangat bening”. Ujar sang pangeran seraya membuang
air tersebut. Sang kakek menjawab “aku telah mencampur air minum itu dengan
garam, meskipun warnanya tidak berubah namun rasanya telah menjadi asin”.
Setelah itu sang kakek mengajak sang pangeran untuk menuju telaga disamping
rumahnya.
Setibanya di telaga itu, sang pangeranpun terpukau dengan pemandangannya
yang indah dan air pegunungan yang begitu sejuk dan jernih. Ditepi telaga sang
kakekpun menaburi air telaga itu dengan garam yang telah dibawanya dari rumah.
Sang pangeran terkejut melihat tingkah sang kakek. Lalu sang kakek pun
menyuruhnya meminum air telaga yang telah ditaburinya dengan garam. “Bagaimana
rasa airnya, apakah terasa asin olehmu ?”. tanya sang kakek. “Tidak Kek, aku tetap
merasakan air ini begitu segar dikerongkonganku”. Jawab sang pangeran.
Sambil tersenyum kakek itupun mengeluarkan petuah bijaknya, “Ketahuilah,
hidup ini seperti air, jika wadahnya hanya sebesar gelas maka ia akan mudah
tercemar namun jika wadahnya sebesar telaga ini, maka rasanya akan tetap segar
meskipun telah tercampur dengan garam. Begitulah hati kita, kesulitan hidup takkan
terasa jika hati kita selapang telaga ini”. Melihat sang pangeran hanya tertunduk
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge3
0
mendengar petuahnya, sang kakek melanjutkan. “Engkau tidak akan menemukan
kebahagiaan meskipun engkau telah membelah lautan yang dalam ataupun engkau
telah mendaki gunung yang tinggi. Ketahuhilah sesungguhnya kebahagiaan yang kau
cari ada dalam dirimu sendiri”.
Renungan :
Sahabat, kadang kita sibuk untuk mengejar kebahagiaan, padahal kita belum
mengetahui hakikat dari kebahagiaan itu sendiri. Rumah megah, mobil mewah dan
harta benda lainnya kadang tak mampu membeli kebahagiaan. Karena sesungguhnya
kebahagiaan yang kita cari ada dalam diri kita saat kita mampu mensyukuri segala
karunia yang Tuhan berikan untuk kita.
Seberapapun getirnya hidup ini, jika hati kita laksana telaga maka kesulitan
hidup takkan menjadi beban derita berkepanjangan. Sebab kita menjalani kehidupan
ini dengan lapang dada. Namun jika hati kita sempit, maka pikiranpun selalu rumit
seakan hidup selalu menghimpit, akhirnya masuk kerumah sakit. Kunci kebahagiaan
ternyata ada didalam hati kita.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge3
1
KISAH KE TIGABELAS :
DUA ORANG PETANI
Disebuah kerajaan, hiduplah dua orang petani kaya raya karena memiliki
puluhan hektar sawah, dua orang petani itu adalah dua orang kakak beradik yakni
pak Tekun dan pak Tikun. Suatu saat terdengar kabar bahwa didesa tetangga
ditemukan bongkahan emas disebuah sawah. Maka banyak orang-orang yang
memburu emas dengan menjual sawah mereka dan membeli sawah baru di desa
tetangga.
Ternyata Pak Tikun juga tertarik untuk menjual sawahnya dan membeli sawah
di desa tetangga dengan harapan menemukan bongkahan emas. Tentu saja harga
sawah didesa tetangga tiga kali lipat mahalnya sebab isu emas menjadikannya harga
melambung tinggi. Pak Tikunpun mengajak sahabatnya pak Tekun agar mau pindah
kedesa sebelah. Ternyata pak Tekun tidak tertarik untuk berburu emas, ia ingin tetap
mengelola sawahnya dengan baik, bahkan sawah pak Tikun dibeli oleh pak Tekun.
Dari hasil penjualan sawahnya akhirnya pak Tikun membeli sepetak sawah di
desa sebelah, namun selama beberapa bulan menggali, ia tak kunjung menemui
bongkahan emas. Kehidupannyapun semakin susah, sebab ia tak memiliki lagi
penghasilan melalui pertanian.
Beberapa bulan kemudian, terdengar kabar bahwa di sebuah desa yang agak
jauh dari tempat tinggalnya kini ada beberapa penduduk yang menemukan batu
intan di dalam tanah mereka. Pak Tikun pun kembali memburunya, ia menjual
sepetak sawahnya dan membeli sebidang tanah didesa yang ditemukan intan
diladang penduduknya.
Namun setelah beberapa bulan menggali, lagi-lagi ia tak menemukan batu
intan yang dicarinya, akhirnya iapun jatuh miskin, ditengah frustasi ia memutuskan
untuk membawa keluarganya kembali kekampung halamannya.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge3
2
Setelah tiba dikampung halamannya, ia pun terkejut, ternyata pak Tekun jauh
lebih kaya raya dari sebelumnya. Ia pun menyambangi rumah pak Tekun dan
bertanya penyebab kekayaannya bertambah. Ternyata kekayaan pak Tekun
didapatkan dari hasil pertaniannya yang dikelola dengan baik. Pak Tikun pun sadar,
ternyata suatu pekerjaan yang dianggapnya remeh dapat menghasilkan sesuatu yang
besar yang nilainya mengalahkan emas berlian karena pekerjaan tersebut dilakukan
dengan kesungguhan hati. Pak Tikunpun memutuskan memulai kembali usahanya
dalam pertanian dan berharap dapat kembali meraih sukses dengan kesungguhan
hatinya.
Renungan :
Sahabat kadang kita memburu sesuatu yang belum jelas didepan kita dan membuang
kesempatan yang telah ada didalam genggaman tangan. Banyak diantara kita yang
hobinya berpindah-pindah kerja karena bosan dengan satu pekerjaan. Padahal jika
kita tekun dalam pekerjaan itu bisa jadi karir kita meningkat, begitupula dengan gaji
bulanan kita yang ikut naik sesuai dengan naiknya jabatan kita.
Atau mungkin ada diantara kita yang merasa bosan dalam berwirausaha, padahal
jika kita tekun dalam merintis usaha kita, kesuksesan telah menanti didepan sana.
Untuk meraih keberhasilan yang paling utama adalah ketekunan.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge3
3
KISAH KE EMPAT BELAS :
SEORANG TUKANG KAYU
Disebuah desa hiduplah dua orang saudagar yang selalu bermusuhan, tempat
tinggal mereka hanya dipisahkan oleh sebuah aliran sungai. Suatu saat saudagar
yang tinggal di sebelah kanan sungai memanggil tukang kayu untuk memagar
sekeliling rumahnya, kebetulan di desa itu hanya ada seorang tukang kayu saja.
Maka ia pun memanggil tukang kayu itu untuk mengutarakan maksudnya.
Mendengar tetangganya ingin memagar sekelilingnya rumahnya, saudagar
yang tinggal di sebelah kiri sungai pun tak mau kalah, ia segera memesan pagar yang
jauh lebih mahal dari pesanan tetangganya. Sang tukang kayu memahami sifat kedua
saudagar itu, memang warga di desa itu mengetahui bahwa kedua saudagar itu tak
pernah akur.
Akhirnya sang tukang kayu pun mengerjakan pagar sesuai pesanan kedua
saudagar itu. Hingga pada akhir pekerjaan, ia menyisakan banyak kayu yang tidak
lagi terpakai. Maka ia pun berinisiatif untuk membuat sebuah jembatan yang
menghubungkan antara rumah saudagar yang berada dikanan dengan rumah
saudagar yang berada disebelah kiri.
Bahkan setelah selesai jembatan itu dibangun, sang tukang kayu itu
mengunjungi saudagar disebelah kanan sungai dan memberitahukan bahwa yang
meminta dibangunkan jembatan adalah tetangganya agar ia dapat mengunjungi
setiap saat. Begitupula sang tukang kayu itu memberitahukan hal yang sama pada
saudagar yang tinggal diseblah kiri. Ternyata ini hanyalah akal-akalan sang tukang
kayu agar kedua saudagar itu mau berbaikan.
Disuatu senja, kedua saudagar itu dipertemukan oleh tukang kayu tersebut
tepat ditengah jembatan. Merekapun saling berpelukan ternyata selama ini mereka
telah lelah bermusuhan. Melihat kejadian itu sang tukang kayu pun berkata kepada
mereka “Sebenarnya aku bukan hanya membuat jembatan untuk menghubungkan
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge3
4
rumah kalian berdua, namun aku membuatnya agar dapat menjembatani pula hati
kalian”.
Renungan :
Sahabat, dikala kita memiliki teman yang bermusuhan. Seharusnya kita
membuat jembatan untuk mereka berbaikan, bukan malah sebaliknya menjadi
penghasut ditengah pertikaian mereka. Teman sejati adalah teman yang menyatukan
bukan mencerai-beraikan. Semoga kita dapat berbuat seperti tukang kayu seperti
cerita diatas yakni membuat jembatan untuk menghubungkan satu hati dengan hati
lainnya.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge3
5
KISAH KELIMABELAS :
SEEKOR KELEDAI PEMALAS
Disebuah daerah pesisir pantai, tinggalah seorang petambak garam. Dia
memiliki keledai yang sangat malas. Sang keledai susah sekali diatur, kerjaannya
hanya tidur dan tidur. Suatu saat petambak itu memaksa sang keledai untuk
mengangkut garam-garam hasil tambaknya.
Ketika sampai di pinggiran sungai sang keledai menjatuhkan diri kedalam
sungai, tentu saja garam-garam yang berada dikeranjang semuanya larut dalam air.
Sang keledai itupun bersorak dalam hatinya, karena bisa mengakali sang petambak.
Setelah garam itu larut dalam air, tentu saja keranjangnya menjadi kosong dan sang
keledai dengan ringannya melangkah pulang, kontan saja sang petambak sangat
marah dibuatnya.
Ternyata keesokan harinya sang keledai melakukan hal yang sama secara
terus menerus, saat ia melewati sungai ia selalu menjatuhkan diri sehingga garamnya
selalu habis terbawa arus sungai. Sang petambak pun mencari ide bagaimana
caranya agar keledai itu jera dan tak mengulangi lagi perbuatannya.
Dihari selanjutnya, sang petambak sengaja tidak memenuhi isi keranjang
diatas punggung keledai dengan garam melainkan dengan kapas. Pintalan kapas itu
diikat erat dikeranjang dan sang keledaipun disuruhnya mengangkut kapas-kapas
tersebut. Seperti biasa, di pinggiran sungai sang keledai kembali menjatuhkan dirinya
kedalam sungai. Namun apa yang terjadi saat pintalan kapas terkena air, dalam
sekejap kapas-kapas itupun beratnya menjadi bertambah berpuluh-puluh kali lipat.
Dengan terhuyung-huyung sang keledaipun berusaha bangkit dari sungai. Melihat
kejadian itu sang petani tetap menyuruh sang keledai melanjutkan perjalanan.
Sejak kejadian itu, pada keesokan harinya sang keledai pemalaspun berubah
menjadi keledai yang gesit. Ternyata sang petambak telah mampu merubah tabiat
sang keledai tersebut dengan membuatnya jera dalam melakukan kesalahan.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge3
6
Renungan :
Sahabat, ternyata untuk menegur kesalahan bisa dilakukan dengan cara yang
lebih unik namun membuat jera sang pelaku. Sang petambak tidak menggunakan
cambuk untuk menyakiti sang keledai agar mau patuh padanya. Namun sang
petambak menggunakan akalnya untuk merubah tabiat sang keledai dan ternyata
cara itu berhasil membuat jera sang keledai. Mungkin suatu saat, kita menghadapi
murid atau bawahan yang memiliki prilaku buruk, semoga kita dapat mengubah
prilaku mereka dengan cara yang unik.
Kisah- kisah Penggugah jiwa
Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)
Pa
ge3
7
DAFTAR PUSTAKA
Cerita kecil.com
Kisah1001malam.wordpress.com
Dongeng.org
Berbagiinspirasi.wordpress.com
Dongeng1001malam.blogspot.com