kisah-penggugah-jiwa

37
Kisah- kisah Penggugah jiwa Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org) Page1

Upload: ashhar-assasin

Post on 14-Aug-2015

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kisah kisah inspiratif untuk menggugah jiwa yang sedang bimbang

TRANSCRIPT

Page 1: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

Page 2: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

KISAH – KISAH

PENGGUGAH JIWA

(Menemukan kembali makna dalam

kehidupan anda)

Disusun oleh :

Ridwan Nurhadi

Page 3: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge3

Pengantar Penulis

“Pak, ayo cerita !” seru anak-anak. Permintaan itu sering saya temui saat saya masuk

kekelas untuk mengajar. Biasanya mereka langsung mempersiapkan diri

mendengarkan cerita yang akan saya sampaikan. Singkat namun saya coba untuk

memberi nilai positif pada cerita yang saya sampaikan, agar cerita tak sekedar

dongeng tanpa makna.

Bahkan saat kegiatan taklim yang diadakan guru-guru SDIT Assalam setiap pagi,

teman-teman guru yang lain selalu meminta saya untuk bercerita. Bahkan mereka

memberi gelar pada saya “Sohibul Hikayah”. Sebuah gelar yang amat berat untuk

disandang.

Kemudian saya teringat pepatah “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”, maka saya

merangkum kembali cerita-cerita yang pernah saya sampaikan dalams sebuah buku

yang kini ada ditangan pembaca. Adapun buku ini Free alias gratis, karena saya

hanya mengharap royalty pahala dari Allah SWT.

Buku ini bisa anda download gratis di www.ridwan.binainsanmulia.org, bahkan di

web pribadi saya itu, kita bisa saling bertukar cerita atau sekedar menyampaikan

curahan hati. Bukankah hidup ini memang harus saling berbagi.

Semoga buku ini bermaanfaat didunia dan bernilai di akhirat. Amiin

Tertanda,

Ridwan Nurhadi

Email : [email protected] Webblog : www.ridwan.binainsanmulia.org Facebook : www.facebook.com/ridwannh Mobile : 021.95042447

Page 4: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge4

Buku ini kupersembahkan untuk sahabat sahabatku dewan guru SDIT Assalam

Curug-Tangerang. Serta seluruh rekan rekan guru diseluruh Indonesia.

Page 5: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge5

DAFTAR ISI

Pengantar Penulis KISAH PERTAMA : SANG RAJA DAN PARA PUNGGAWA KISAH KEDUA : SANG RAJA DAN SUKU KANIBAL KISAH KETIGA : SANG RAJA DAN PARA PERAMAL

KISAH KEEMPAT : PARA UTUSAN KERAJAAN KISAH KELIMA : SANG RAJA DAN PANGLIMA PERANG

KISAH KEENAM : SANG RAJA DAN PARA ADIPATI KISAH KETUJUH : ADIPATI YANG LICIK KISAH KEDELAPAN :

SANG RAJA DAN PEMBUAT PATUNG KISAH KESEMBILAN : SANG RAJA DAN SANG PERMAISURI KISAH KESEPULUH : SANG RAJA DAN SANG PANGERAN

KISAH KESEBELAS : PENGEMBARAAN SANG PANGERAN KISAH KEDUABELAS : SANG PANGERAN DAN KAKEK BIJAK KISAH KE TIGABELAS : DUA ORANG PETANI

KISAH KE EMPAT BELAS : SEORANG TUKANG KAYU KISAH KELIMABELAS : SEEKOR KELEDAI PEMALAS

Page 6: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge6

PENDAHULUAN :

BANYAK HIKMAH DISEKITAR KITA

Anda pernah menonton film kartun ‘Sponge Bob, Square Pants’, film tersebut

adalah salah satu film favorit saya. Pernahkah anda sadari ternyata film

persahabatan antara Sponge Bob dan Patrick itu sarat dengan hikmah didalamnya.

Misalnya adegan dimana Sponge Bob meninggalkan Patrick, Sponge Bob bertanya

pada Patrick, “Apa yang kau lakukan saat aku pergi Patrick !”. Lalu Patrick pun

menjawab, “Yang kulakukan saat kau pergi adalah menunggumu kembali”. Ternyata

jika kita cermati lebih dalam, jawaban Patrick sangat menggugah perasaan.

Begitupula saat adegan, Sponge Bob menjadi orang terkaya raya di Bikini

Bottom, pada adegan itu dikisahkan, Sponge Bob melupakan Patrick, karena merasa

lebih kaya dan dihargai oleh warga Bikini Bottom lainnya. Namun di akhir adegan itu

Sponge Bob, menyadari kekhilafannya dan berkata pada Patrick, “Lebih baik aku

kehilangan kekayaan dari pada kehilangan persahabatan”.

Anda tentu hapal dengan burger buatan Krusty Krab, namanya Kraby Patty.

Dikisahkan bahwa Plankton terus berusaha mencuri resep rahasianya. Namun jika

kita menyimak dengan baik film tersebut, ternyata yang membuat Kraby patty lezat

bukan karena resep rahasianya. Sang koki lah yang membuatnya terasa lezat, karena

Sponge Bob membuat Kraby Patty dengan cinta.

Dalam film Sponge Bob juga menceritakan tokoh kartun dengan masing-

masing karakternya, Tuan Krab yang pelit, Squick Word sang pengeluh, Plankton si

licik dan lain sebagainya. Disana kita bisa mengambil hikmah meskipun Sponge Bob

lugu dan terus dijadikan objek penderita, namun ternyata ketulusan dan kejujuran

yang akan menjadi pemenangnya.

Sebenarnya banyak hikmah lainnya dalam kisah tersebut, bukan hanya dari

film Sponge Bob saja, melainkan kisah-kisah lainnya pun kadang sarat dengan

hikmah. Lagipula apalah arti sebuah cerita jika ia tak memiliki makna. Jika sebuah

Page 7: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge7

cerita tak mengajarkan kebaikan bagi para pembacanya. Maka cerita itu hanya

merupakan kumpulan huruf yang kehilangan arti.

Mendengarkan cerita merupakan hal yang paling mengasyikkan, begitulah

yang saya lakukan untuk menarik perhatian anak anak didik saya di salah satu

sekolah dasar. Sebelum saya memulai pelajaran, biasanya saya menyisipkan sebuah

cerita untuk memancing perhatian mereka. Kisah yang saya sampaikan diupayakan

kisah pendek namun sarat makna yang terkandung didalamnya tujuannya agar

mereka dapat merenungi nilai nilai kebaikan didalam kisah tersebut. Saya tidak

menyukai kisah-kisah yang panjang, sebab hal itu akan membuat jenuh orang yang

mendengarkan dan bisa jadi jam pelajaran saya habis terpakai hanya untuk

bercerita.

Yang pasti saya merasakan sendiri bahwa kisah-kisah sarat makna mampu

menggugah jiwa saya dan akhirnya saya memutuskan untuk menghimpun kisah-

kisah yang pernah saya sampaikan dihadapan murid-murid saya menjadi sebuah

buku yang kini berada ditangan anda sekalian.

Semoga kisah-kisah dalam buku ini mampu memenuhi hasratnya yakni

menggugah jiwa anda.

Page 8: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge8

KISAH PERTAMA :

SANG RAJA DAN PARA PUNGGAWA

Disebuah kerajaan hiduplah seorang raja, beliau memiliki tiga orang

punggawanya yang sangat setia. Kemanapun pergi sang punggawa selalu diikut

sertakan. Sang raja sangat menyayangi ketiganya. Hingga suatu saat beliau

menawarkan salah seorang punggawanya untuk menikahi salah satu putrinya.

Dengan amat senang hati sang punggawa yang ditawari menikah itupun menerima

tawaran raja. Akhirnya pernikahan merekapun digelar, tidak tanggung-tangung

kerajaan pun mengadakan pesta pernikahan dengan menggelar pesta pernikahan

selama tiga hari tiga malam.

Selang beberapa waktu kemudian seorang punggawa satu lagi ditawari sang

raja untuk memimpin daerah kekuasaan yang baru, kebetulan di kerajaan tersebut

sedang ada pemekaran kadipaten baru. Sang punggawa itupun diangkat langsung

menjadi adipati untuk memerintah daerah baru tersebut tanpa harus mengikuti

pilkada.

Lalu tinggalah seorang punggawa yang tak kunjung ditawari oleh sang raja

baik ditawari menikah dengan sang puteri maupun ditawari untuk naik jabatan.

Akhirnya sang punggawa pun memberanikan diri untuk menemui sang raja dan ia

pun bertanya “Maaf baginda raja, seorang kawan hamba telah kau tawari untuk

menikahi dengan sang puteri dan seorang lagi telah kau tawari kedudukan. Namun

kenapa hingga kini baginda belum menawarkan apapun kepada hamba?”. Sang Raja

pun dengan tenang menjawab “Wahai punggawaku, aku tidak memberikanmu

putriku maupun sebagian kekuasaanku karena aku ingin selalu dekat denganmu,

lihatlah kedua kawanmu, ketika telah menikah ia kemudian pergi meninggalkanku

bersama puteriku dan kawanmu yang lainnya ketika telah mendapatkan tahta, ia

justru makin jauh dariku. Wahai punggawaku aku hanya ingin dekat denganmu

dengan kebersahaajaanmu, namun jika kau ingin harta maupun tahta dariku

silahkan kau ambil dan silahkan kau pergi dari kerajaanku ini !”.

Page 9: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge9

Sang punggawa pun menangis, ia baru menyadari bahwa selama ini sang raja

memperlakukannya seperti itu karena semata-mata ingin selalu dekat dengannya.

Sang punggawa pun berkata “Duhai baginda raja, jika aku harus memilih, maka aku

lebih memilih untuk selalu dekat denganmu!”.

Renungan :

Sahabat, dari kisah diatas bisa kita renungkan, bahwa jika sampai saat ini,

Tuhan belum juga memberikan kekayaan berlimpah ataupun jabatan yang tinggi,

meski kita telah berusaha sekuat tenaga memeras keringat dan membanting tulang.

Mungkin dengan cara hidup yang bersahaja kita dapat lebih dekat denganNya.

Betapa banyak orang-orang yang ketika hidupnya masih miskin, mereka dekat

dengan Tuhannya, namun ketika diberikan harta yang berlimpah mereka jadi lupa

daratan.

Saat masih dalam kondisi miskin, hampir setiap hari mereka lalui dengan

berdo’a. Setiap rejeki yang Tuhan berikan, mereka syukuri dan mereka nikmati

keberkahannya. Namun saat Tuhan memberikan kekayaan dan kekuasaan, banyak

diantara mereka justru menjadi lalai. Bertambahnya kekayaan justru membuat

mereka semakin haus kekayaan, berbagai macam jalan ditempuh. Korupsi menjadi

jalan pintas untuk mengumpulkan pundi-pundi uang secara ilegal. Padahal uang tak

sekedar dinilai dari jumlahnya melainkan dari keberkahan didalamnya. Keberkahan

yang akan membuat hidup kita menjadi tenteram dan semakin dekat dengan Tuhan.

Percayalah sahabat, kemiskinan dan kekayaan merupakan ujian dari Tuhan

sama halnya dengan kesenangan dan kesusahan. Banyak orang-orang yang diuji

dengan kesusahan justru dengan kesusahannya itu ia makin dekat dengan

Tuhannya, ibadahnya semakin tekun dan selalu meneteskan air mata saat berdo’a

kepadaNya. Namun saat ia diuji dengan kesenangan, ia lalai dalam mengingat

Tuhannya. Ibadahnya tak lagi tekun, do’anya terasa hambar, kekayaan justru

membuatnya jauh dari sang Tuhan. Semoga kita termasuk orang yang lulus melalui

ujian kekayaan.

Page 10: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

0

KISAH KEDUA :

SANG RAJA DAN SUKU KANIBAL

Dipagi yang cerah sang raja memerintahkan kepada punggawanya untuk

menyiapkan pasukan yang akan menemaninya berburu ke hutan. Menjelang siang,

sang rajapun berangkat ke hutan ditemani oleh punggawa kesayangannya dan

dikawal oleh pasukannya. Ketika sedang berburu rusa, tanpa disengaja panah yang

dilepaskan dari busur sang punggawa mengenai ibu jari tangan sang raja. Tentu saja

sang raja pun murka, beliau langsung memarahi sang punggawa atas kelalaiannya.

Sang punggawa pun meminta maaf dan berkata “Duhai baginda, kecelakaan ini

memang kesalahan saya, tapi pasti ada hikmah dibalik kejadian ini”. Sang raja pun

menjawab “wahai punggawa, engkau tetap akan mendapatkan sanksi atas peristiwa

yang menimpa diriku!”.

Kemudian sang raja pun kembali ke kekerajaan untuk mendapatkan

pengobatan dari tabib istana. Setelah tabib memeriksa sang raja, ternyata tabib

menyatakan bahwa ibu jari tangan sang raja harus diamputasi. Mendengar

keputusan tabib istana, sang raja pun bertambah murka, lalu beliau memerintahkan

pengawal istana untuk memenjarakan sang punggawa yang telah membuatnya

kehilangan ibu jarinya. Sebelum dimasukkan ke sel penjara, sang punggawa

menghampiri sang raja dan berkata “Duhai baginda, aku memang mengakui

kesalahanku, tetapi percayalah ada rahasia Tuhan dibalik setiap peristiwa, pasti ada

hikmah disetiap kejadian”. Sang raja tak peduli dengan pembelaan punggawanya dan

tetap menjebloskannya ke penjara.

Pada minggu selanjutnya, sang raja dan pengawalnya kembali berburu, tentu

saja sang punggawa tak ikut serta karena harus mendekam di penjara. Setelah

menjelajahi dalamnya hutan rimba, sang raja terpisah dari para pengawalnya. Hingga

akhirnya sang raja ditawan oleh sebuah suku dipedalaman hutan. Sang raja diikat

kedua belah tangan dan kakinya kemudian diangkat menggunakan tandu untuk

dibawa kepada kepala suku.

Page 11: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

1

Setelah sampai di sebuah desa terpencil sang raja baru menyadari bahwa

beliau sedang ditawan oleh suku kanibal yang senang memakan daging tawanannya.

Sang rajapun gugup karena bagaimanapun beliau tidak ingin mati dan menjadi

santapan suku kanibal tersebut. Lalu kepala suku kanibal tersebut memerintahkan

pesuruhnya untuk memeriksa fisik tawanannya tersebut. Pesuruhnya pun memeriksa

sang raja bagian demi bagian tubuh sang raja. Kemudian ia pun melapor kepada

kepala suku “Lapor paduka, tawanan kita tubuhnya mulus, saya tidak pernah

melihat tubuh yang sangat terawat seperti itu, namun ada masalah yakni tawanan

kita tidak memiliki ibu jari alias jempol, bagaimana nih paduka ?”. Kepala suku

kanibal itupun menjawab “Sesuai dengan aturan nenek moyang, kita tidak boleh

menyantap tawanan yang cacat, maka lepaskanlah tawanan itu !”. Maka seketika itu

juga sang raja dibebaskan oleh suku kanibal itu.

Dengan hati yang senang, sang raja akhirnya dapat menemukan jalan kembali

kekerajaannya, sesampainya di istana beliau langsung menuju kepenjara dan

menemui sang punggawa yang ditahannya disana. Sang raja berkata “Wahai

punggawaku perkataanmu sungguh benar, pasti ada hikmah dibalik setiap peristiwa.

Kalau saja tanganku tidak cacat mungkin aku telah mati dan menjadi santapan suku

kanibal itu !”. Sang punggawapun menjawab “Seharusnya saya yang berterima kasih

kepada baginda, andai saja saya tidak dipenjara, tentu saya akan ikut serta berburu

bersama baginda dan bisa jadi saya akan menemani baginda ditawan oleh mereka,

bahkan bisa jadi saya yang justru menjadi santapan mereka !”.

Renungan :

Sahabat, kadang kita gelisah menerima takdir yang telah Tuhan gariskan

untuk kita. Padahal yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Tuhan.

Percayalah setiap peristiwa yang ada dimuka bumi ini telah Tuhan tetapkan untuk

kita. Dari jatuhnya dedaunan dari pepohonan hingga jatuhnya pesawat terbang

semua terjadi atas kehendakNya.

Kita kadang sok tahu atas takdir yang kita jalani, kita lebih banyak mengeluh

ketimbang bersyukur. Jika kita diberikan sesuatu yang tidak menyenangkan maka

seketika itu juga keluhan akan keluar dari mulut kita. Padahal setiap detik yang kita

Page 12: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

2

lalui, telah ada takdir Tuhan yang ditentukan atas kita. Tentu saja pasrah bukanlah

menyerah pada keadaan. Pasrah adalah kondisi dimana kita telah berusaha

semaksimal mungkin namun menyadari ada kuasa Tuhan diatas segalanya.

Percayalah sahabat, Tuhan tak pernah memberikan ujian yang tak mampu kita

atasi, Tuhan tak pernah menzholimi para hamba-hambanya. Melainkan ujian yang

diberikan sebagai alat untuk mendekatkan diri kita kepadaNya.

Page 13: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

3

KISAH KETIGA :

SANG RAJA DAN PARA PERAMAL

Disuatu malam sang raja bermimpi bahwa beberapa giginya copot, kemudian

dipagi harinya beliaupun memanggil para peramal istana. Sang raja sangat penasaran

apa arti dibalik mimpi tersebut. Peramal pertama mengatakan bahwa arti mimpi

tersebut sang raja akan menyaksikan puteranya meninggal, mendengar jawaban dari

peramal pertama maka sang rajapun murka, beliau memerintahkan sang pengawal

untuk memenjarakannya.

Kemudian sang raja memanggil peramal kedua dan menanyakan tafsir tentang

mimpinya tersebut. Peramal kedua pun mengatakan bahwa arti mimpi tersebut sang

raja akan menyaksikan kematian isterinya, mendengar jawaban dari peramal kedua

maka sang rajapun murka, beliau memerintahkan sang pengawal untuk

memenjarakannya.

Tibalah saatnya peramal yang ketiga, ia pun ditanya dengan pertanyaan yang

sama. Dengan senyum sang peramal menjawab, bahwasanya sang raja akan memiliki

umur yang panjang, bahkan umurnya lebih panjang dari para keluarga dan

kerabatnya. Mendengar jawaban itu, sang raja pun senang bukan kepalang,

beliaupun memberikan hadiah yang besar kepada peramal tersebut.

Renungan :

Sahabat, kadang untuk menyampaikan kebenaran, kitapun harus

menggunakan cara yang benar. Maksud dari ketiga peramal tersebut diatas adalah

sama namun beda dalam hal penyampaiannya. Sang peramal ketiga menggunakan

kata yang menghibur kepada sang raja hingga rajapun menyenangi tafsir mimpi yang

disampaikannya.

Begitulah kita seharusnya dalam memberikan saran ataupun nasehat, kita

harus memperhatikan cara penyampaiannya dengan cara yang tidak melukai orang

lain. Niat yang benar kadang tidak menghasilkan sesuatu yang benar jika kita tidak

menggunakan cara yang benar.

Page 14: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

4

KISAH KEEMPAT :

PARA UTUSAN KERAJAAN

Suatu saat, sang raja menderita sakit parah, kemudian setelah diperiksa tabib

istana. Sang tabib pun mengatakan bahwa penyakit raja dapat disembuhkan dengan

daun-daunan yang banyak tumbuh dinegeri seberang. Kemudian sang rajapun

mengirim dua orang utusan ke negeri seberang untuk mengambil dedaunan sebagai

bahan obat dari penyakitnya tersebut.

Dua orang utusan raja pun berangkat kenegeri seberang dengan menggunakan

kuda. Sesampainya disebuah gurun pasir terjadilah angin besar yang menyebabkan

kuda mereka ketakutan dan mereka pun terjatuh dari atas kuda. Setelah mereka

terjatuh, kuda itupun lari tunggang langgang meninggalkan mereka. Mereka bukan

hanya kehilangan kuda melainkan seluruh perbekalan mereka yang berada

dipunggung kuda tersebut.

Salah satu utusan yang paling tua, mengambil sepotong ranting pohon dan

menuliskan diatas tumpukan pasir bahwa hari ini mereka mengalami duka

kehilangan alat transportasi mereka dan perbekalannya. Kemudian merekapun

melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri gurun pasir yang panas.

Selama perjalanan sang utusan yang paling muda selalu mengeluh akan musibah

yang melanda mereka, namun keluh kesahnya hanya ditanggapi dengan senyuman

oleh utusan yang paling tua.

Kemudian tibalah mereka pada sebuah lembah yang hijau, disana terdapat

sungai yang jernih airnya, merekapun mengunjungi sungai tersebut untuk

mengambil air minum. Ternyata sesampainya mereka disana mereka menemukan

kuda-kuda mereka. Bukan main senangnya hati mereka, apalagi ternyata dipunggung

kuda-kuda mereka masih terdapat perbekalan makan dan minum milik mereka yang

masih tersedia lengkap.

Page 15: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

5

Sang utusan raja yang paling tua pun, mengambil pedangnya dan menuliskan

kisah senangnya itu diatas sebuah batu besar dipinggir sungai tersebut. Melihat hal

tersebut sang utusan raja yang lebih muda bertanya, kenapa saat mereka kehilangan

kuda-kuda digurun pasir, kawannya menuliskan kisah sedih mereka diatas pasir.

Namun saat mereka menemukan kuda-kuda mereka, kawannya menuliskan kisah

senangnya diatas batu. Dengan senyuman sang utusan raja yang paling tua

menjawab, “Aku menulis kisah duka kita diatas pasir, agar kisah duka itu ikut

terbang bersama hembusan angin sedangkan aku menuliskan kisah senang diatas

batu, agar kisah senang itu tetap terpahat dihati kita !”.

Renungan :

Sahabat, kadang kita justru sering banyak mengingat kesulitan yang kita

jumpai dalam kehidupan kita dibandingkan mengingat kesenangan yang Tuhan

berikan untuk kita. Padahal nikmat yang Tuhan berikan lebih berlimpah dari pada

kesulitan yang Dia sisipkan dalam kehidupan kita.

Sahabat mulai hari ini, mari kita tulis kesulitan kita diatas pasir, biarkan ia

menghilang bersama hembusan angin yang menerpanya, agar kita tak pernah

berlarut dalam kesedihan. Lalu pahatlah setiap episode kegembiraan di atas batu,

agar kita menjadi hamba yang bersyukur atas segala karunia yang Tuhan berikan

untuk kita.

Page 16: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

6

KISAH KELIMA :

SANG RAJA DAN PANGLIMA PERANG

Suatu ketika sang penasehat kerajaan menemui sang raja, ia mengajukan

saran untuk mengadakan lomba memanah dengan tujuan agar para penduduk

mengetahui bahwa mereka memiliki panglima perang yang mahir dalam memanah

serta memiliki pasukan kerajaan yang terampil dalam menggunakan pedang.

Segera setelah raja menyetujui usulan sang penasehat, maka sayembarapun

diumumkan diseluruh penjuru kerajaan, para pemuda desa pun berlomba-lomba

mengikuti sayembara tersebut. Semuanya ingin unjuk gigi bahwa mereka mampu

menunjukkan kehebatan mereka masing-masing.

Akhirnya hari pertandingan pun tiba, semua pemuda desa yang mengikuti

lomba terpukau melihat kemahiran panglima perang dalam lomba panah dan atraksi

memainkan pedang, bisa dipastikan para pemuda desa itu terkalahkan oleh para

panglima perang dan pasukannya. Melihat hasil pertandingan yang dimenangkan

oleh para panglima perang dan pasukan istana, sang raja pun memberikan selamat

seraya membangga-banggakan mereka. Beliau berkata “Lihat para panglima dan

pasukanku mereka tidak terkalahkan dalam keterampilan berperang !”. Lalu ada

seorang kakek maju kedepan, menghampiri raja dan ia pun berkata “Duhai baginda,

aku tantang panglima perang untuk mengupas kentang dengan belati !”. Mendengar

tantangan sang kakek, panglima perang pun menerima tantangan itu sambil

meremehkan sang kakek.

Lomba mengupas kentang pun di gelar, sang kakek dan sang panglima perang

sama-sama dibekali sekeranjang kentang dan pisau belati yang sama tajamnya.

Namun dalam waktu beberapa menit saja, sang kakek telah mengupas seluruh

kentang yang berada dalam keranjangnya. Sang panglima kalah telak, ia hanya

mampu menundukkan kepala dihadapan sang kakek. Dengan senyum sang kakek

menghampiri sang raja, “Duhai baginda, kenapa pertandingan atraksi perang

dimenangkan panglima dan pasukannya, karena memang mereka dilatih untuk

Page 17: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

7

berperang, sedangkan lawan mereka para pemuda desa tidak pernah berlatih perang

mereka hanya berkebun dan berladang, tentu saja dalam pertandingan ini mereka

kalah !”. Sang raja pun tertegun menyimak pembicaraan sang kakek. Lalu sang kakek

pun meneruskan perkataannya. “Namun ketika perlombaan mengupas kentang

dimenangkan oleh saya, itu karena saya adalah tukang sayur dipasar yang

pekerjaannya mengupas kentang setiap hari, oleh karena itu saya memenangkan

perlombaan ini !”. Sang raja pun menyadari bahwa kemenangan yang diraih oleh

panglima dan pasukan kerajaan adalah hal biasa karena untuk itulah mereka dilatih.

Sang raja pun mengangkat kakek tukang sayur itu menjadi salah satu penasehat

kerajaan.

Renungan :

Sahabat, benarlah pepatah “kita jadi bisa karena biasa”, kemahiran yang kita

miliki adalah karena kita sering mengulang perbuatan kita. Ketika kita mahir dalam

bidang tertentu bukan berarti kita harus sombong, keahlian yang kita miliki adalah

semata-mata akumulasi kebiasaan yang kita lakukan. “Make your habit then habit

makes you !”.

Lakulanlah apa yang kita mau, bukan sekedar melakukan apa yang kita bisa,

karena dengan melakukan sesuatu yang kita mau mesti itu hal baru bagi kita namun

jika kita berusaha untuk mampu mengerjakannya dengan belajar terus dan terus

belajar maka niscaya kelak kita mampu memiliki keahlian tertentu yang kita

inginkan.

Page 18: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

8

KISAH KEENAM :

SANG RAJA DAN PARA ADIPATI

Seantero kerajaan kini disibukkan dengan pemilihan perdana menteri, sang

raja ingin perdana menteri yang baru membantunya dalam pemerintahan. Penasehat

kerajaanpun memberikan saran agar sang raja memilih dari dua orang adipatinya

yang terbaik untuk menjadi kandidat perdana menteri. Sang rajapun menyetujui

saran penasehat kerajaan, undangan seleksi pun dikirim kepada kedua adipati

terbaiknya.

Adipati pertama yang menerima surat undangan raja, segera bergegas menuju

istana. Sepanjang perjalanan ia memikirkan apa kira-kira ujian dari sang raja yang

akan diberikan kepadanya. Sesampainya disebuah desa, ia dicegat oleh seorang

nenek tua yang meminta pertolongan karena cucunya sakit. Adipati tersebut meminta

maaf kepada sang nenek, ia tidak mampu menolongnya karena ia sedang mengejar

waktu untuk memenuhi undangan raja.

Tiba dipersimpangan jalan menuju istana, perjalanan sang adipati kembali

terganggu. Ternyata didepannya ada kerumunan warga yang sedang berusaha

memindahkan pohon besar yang tumbang. Para warga itupun memohon bantuan

sang adipati, lagi-lagi sang adipati menjawab bahwa ia sedang terburu-buru

memenuhi undangan sang raja dan memutuskan untuk memutar jalan. Akhirnya

tiba juga ia diistana raja dan dipersilahkan beristirahat sambil menunggu kedatangan

adipati kedua.

Kemudian undangan seleksi pun sampai di adipati kedua, sang adipati pun

bergegas menuju istana raja. Sesampainya disebuah desa, ia dicegat oleh seorang

nenek tua yang meminta pertolongan karena cucunya sakit. Adipati itupun menolong

nenek tua itu dengan membawa cucunya ke tabib. Lalu setelah mengantar sampai

tabib, sang adipatipun pamit melanjutkan perjalanan.

Tiba dipersimpangan jalan menuju istana, perjalanan sang adipati kembali

terganggu. Ternyata didepannya ada kerumunan warga yang sedang berusaha

Page 19: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge1

9

memindahkan pohon besar yang tumbang. Para warga itupun memohon bantuan

sang adipati, kemudian sang adipati bersama warga bergotong-royong memindahkan

pohon besar itu. Setelah pohon besar itu dapat dipindahkan sang adipati pun pamit

melanjutkan perjalanan, hingga akhirnya ia tiba di istana raja.

Selanjutnya raja pun memanggil mereka keruangannya dan memberitahukan

bahwa hasil seleksi dimenangkan oleh adipati kedua. Kontan saja adipati pertama

memprotes keputusan raja, karena menurutnya, sejak ia sampai diistana ia tidak

pernah diuji apapun oleh pihak istana. Sang rajapun dengan senyum menjelaskan

bahwasanya mereka telah diuji dengan nenek tua dan pohon yang tumbang.

Mendengar jawaban sang raja barulah para adipati mengerti bahwa hambatan

diperjalanan merupakan rangkaian ujian dari sang raja.

Renungan :

Sahabat, kadang kita tidak mengetahui bahwa kita tengah diuji oleh Tuhan,

ketika seorang pengemis datang mengunjungi rumah kita, bisa jadi itu ada ujian yang

Tuhan berikan untuk kita. Ujian dalam kehidupan kadang bukan hanya dalam

bentuk kesusahaan, kadang bentuk ujian dalam bentuk kemewahan dunia. Betapa

banyak manusia yang lulus diuji dalam kesukaran namun ia gagal dalam ujian

kesenangan.

Kisah diatas juga memiliki hikmah, bahwa kita bukan hanya memiliki

kewajiban kepada Tuhan, namun juga kita memiliki kewajiban kepada sesama.

Banyak ahli ibadah yang gemar memuji Tuhannya namun tak mau peduli dengan

sekitarnya. Padahal hidup kita harus seimbang antara hubungan kita dengan Tuhan

maupun hubungan kita dengan mahluk ciptaannya.

Page 20: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

0

KISAH KETUJUH :

ADIPATI YANG LICIK

Disebuah kerajaan terdapatlah dua kadipaten yang bersebelahan letaknya,

yakni kadipaten Barat dan Kadipaten Timur. Kadipaten Barat dipimpin oleh seorang

yang bijaksana namun kadipaten Timur dipimpin oleh adipati yang licik. Rakyat yang

hidup di kadipaten barat hidup sejahtera, mereka sangat bersyukur dipimpin oleh

seorang Adipati yang bijaksana. Berbeda dengan rakyat yang hidup di Kadipaten

Timur, rakyatnya hidup sengsara, berbagai upeti dibebankan kepada rakyat agar

sang adipati mendapatkan pundi-pundi uang dari rakyat yang dipimpinnya.

Suatu saat Raja mengundang mereka ke istana untuk melaporkan hasil kerja

mereka selama memimpin kadipatennya masing-masing. Adipati Timur khawatir

kebobrokannya dalam memimpin dilaporkan oleh Adipati Barat kepada sang Raja.

Lalu ia pun mengatur rencana busuknya agar sang Raja membenci Adipati timur.

Dengan tipu muslihatnya Adipati Barat mengajak Adipati Timur untuk singgah ke

kediamannya sebelum berangkat ke istana agar mereka dapat menemui raja secara

bersama-sama.

Sesampainya di kediaman Adipati Timur, Adipati Barat disuguhi makanan

yang beraroma menyengat, seperti jengkol dan petai. Karena menghormati sang tuan

rumah maka Adipati Barat akhirnya menyantap makanan yang dihidangkan. Setelah

itu mereka bersama para pegawai kadipaten bergegas menuju istana raja.

Sesampainya di istana raja, Adipati Timur mengambil kesempatan untuk

bertemu dengan raja terlebih dahulu. Saat bertemu dengan sang Raja, adipati Timur

memberitahukan bahwa Adipati Barat tidak mau berbicara dengan Raja, karena

adipati Barat pasti akan menutup mulutnya dengan tangannya. Benar saja, pada saat

Adipati Barat disuruh menghadap raja, ia selalu menutup mulutnya dengan tangan.

Padahal itu semata dilakukan karena ia khawatir sang Raja mencium aroma tak

sedap yang keluar dari mulutnya. Mengalami kejadian itu sang Raja pun tersinggung

lalu ia menulis sepucuk surat dan memerintahkan adipati timur untuk membawa

surat itu kepada hakim kerajaan.

Page 21: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

1

Melihat adipati barat keluar dengan membawa sepucuk surat, maka adipati

timur semakin dengki pada adipati barat. Ia mengira surat itu adalah kenaikan

jabatan untuk adipati Barat maka ia segera mengambil surat itu dan berdalih akan

membantunya mengantarkan surat tersebut pada hakim kerajaan.

Dengan tergopoh-gopoh ia menyampaikan surat itu pada sang Hakim kerajaan,

namun setelah dibuka ternyata isi surat itu berbunyi “Tangkaplah orang ini, karena

ia sudah berlaku tidak sopan padaku !, tertanda Raja”. Saat itu juga akhirnya sang

adipati timur masuk penjara akibat kedengkian dan kelicikannya.

Renungan :

Sahabat, banyak diantara kita yang silau karena jabatan, apapun kita lakukan

untuk meraih dan mempertahankan jabatan meskipun dengan melakukan segala

cara. Banyak pula diantara kita yang menyimpan rasa dengki melihat orang lain

meraih keberhasilan. Kedengkian itulah yang akan menyengsarakan hidup kita.

Semakin kita licik dalam menjalani hidup ini, akan semakin sempit pula hidup kita.

Page 22: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

2

KISAH KEDELAPAN :

SANG RAJA DAN PEMBUAT PATUNG

Menjelang ulang tahun sang permaisuri, sang rajapun menyiapkan kado ulang

tahun berupa patung. Kemudian dengan dibantu sang pangeran, merekapun

menyusuri desa-desa untuk mencari pembuat patung. Ternyata disebuah desa

terdapat banyak pemahat patung, baik patung dari emas maupun dari perunggu.

Akhirnya sang rajapun memesan sebuah patung dari pengrajin perunggu dan sebuah

patung dari pengrajin emas. Kebetulan kedua pengrajin itu rumah mereka saling

berdekatan.

Setelah mendapatkan pesanan dari sang raja, pengrajin emas dan pengrajin

kuningan pun saling berlomba membuat patung. Pengrajin kuningan dengan

tekunnya membuat patung dan memolesnya hingga mengkilap, berbeda dengan

pengrajin emas, ia membuat patung seadanya, ia beranggapan bahwa raja pasti lebih

menghargai patung emas karyanya.

Tibalah saatnya para pembuat patung itu mempersembahkan karya mereka

dihadapan sang raja dan permaisurinya. Ketika dibuka dari bungkusannya ternyata

patung kuningan begitu indah, ukirannya rapih, warnanya memantul jernih. Berbeda

dengan patung emas yang begitu kusam. Meski hanya terbuat dari perunggu ternyata

lebih indah, raja pun memuji hasil karya pengrajin perunggu dan membayarnya lebih

mahal dari pengrajin emas. Pengrajin emaspun menyadari bahwa ternyata sebuah

karya harus dibuat dengan sepenuh hati.

Renungan :

Sahabat, banyak diantara kita yang memiliki potensi emas dalam dirinya,

namun sayangnya potensi emas didalam dirinya tidak pernah dipoles hingga

warnanya pun menjadi kusam. Banyak diantara kita yang kemampuan dirinya hanya

senilai kuningan namun karena sering dipoleh maka penampilannya mengalahkan

emas. Ketekunan ternyata berharga mahal.

Page 23: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

3

KISAH KESEMBILAN :

SANG RAJA DAN SANG PERMAISURI

Sudah beberapa minggu sang permaisuri gundah, terdengar kabar bahwa sang

raja akan menikah lagi. Bagaimanapun juga sang permaisuri tak merelakan jika sang

raja mempersunting wanita selain dirinya. Dengan dibantu pengawal setianya, sang

puteri pun mendatangi seorang dukun untuk membeli racun yang akan diberikan

kepada sang raja. Ternyata sang permaisuri khawatir jika sang raja menikah lagi

maka ia akan kehilangan kasih sayang dan putera mahkotanya terancam memiliki

saingan dalam pewarisan tahta.

Sesampainya di tempat dukun tersebut, sang permaisuri mengutarakan

niatnya. Mendengar permintaan sang permaisuri, sang dukun pun mempersiapkan

ramuan, ia berpesan agar sang permaisuri memasukkan sedikit demi sedikit bubuk

yang diberikan sang dukun kedalam masakan raja, agar sang raja meninggal secara

perlahan dan tidak menimbulkan kecurigaan dari pihak istana. Permaisuri juga

harus memasak dan mengantarkannya langsung pada sang raja. Bukan hanya itu

agar pihak istana tak mencurigai permaisuri maka sikap sang permaisuri harus tetap

memperlakukan raja dengan sebaik-baiknya.

Dengan perasaan senang, sang permaisuripun membawa sebotol bubuk

ramuan dari dukun tersebut. Setiap hari sang permaisuri memasak dan menaburkan

bubuk itu kepada masakan serta mengantarnya sendiri pada sang raja. Sang

permaisuri pun selalu menampakkan kemesraan dihadapan sang raja. Akhirnya

bulan demi bulan terlewati. Sang raja mengurungkan niatnya untuk menikah lagi,

bahkan setelah beliau dimanjakan oleh sang permaisuri, sang rajapun bertambah

sayang kepada permaisuri. Begitupun sebaliknya sang permaisuri pun bertambah

cintanya kepada sang raja.

Melihat perubahan itu sang permaisuri segera menghubungi sang dukun

untuk meminta penawar racun. Sang dukun pun tersenyum mendengar permintaan

sang permaisuri. Ia menjelaskan bahwa bubuk yang selama ini diberikan bukanlah

racun melainkan penyedap makanan. Mendengar jawaban sang dukun, sang

Page 24: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

4

permaisuri tertegun, pantas saja sang raja sangat menyukai masakannya, ternyata

bubuk itu justeru menambah nikmat masakannya. Dengan hati riang sang

permaisuri meninggalkan rumah dukun itu.

Renungan :

Sahabat, kebencian dapat diluluhkan dengan ketulusan kasih sayang. Tak

selamanya prasangka buruk harus kita balas dengan perbuatan buruk. Racun dalam

kehidupan kita sesungguhnya berada dalam hati kita. Racun tersebut adalah rasa

prasangka, iri dan dendam. Mari kita singkirkan racun tersebut dalam hati kita

dengan menaburkan bubuk kasih sayang dan ketulusan.

Tak perlu kita menghabiskan energi kita untuk membakar api dendam dalam

diri kita, kebencian hanya akan membuat hidup kita semakin tidak nyaman.

Kebencian hanya akan menyesakkan dada kita, membuat hidup gelisah dan

menghilangkan kekuatan positif dalam diri kita.

Page 25: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

5

KISAH KESEPULUH :

SANG RAJA DAN SANG PANGERAN

Raja memiliki seorang pangeran yang senang berprilaku buruk, sang pangeran

bukan hanya sering menghardik para punggawa kerajaan, namun juga sering

menghina dayang-dayang istana. Kata-kata kasar senantiasa terucap dari mulutnya,

tentu saja hal ini membuat sang Raja malu, sebab bagaimanapun juga beliau adalah

kepala pemerintahaan yang seharusnya mampu mendidik anak-anaknya.

Suatu hari, sang raja memanggil sang pangeran, beliau memberikan sekarung

paku kepada sang pangeran, beliaupun berkata “Jika engkau memarahi atau

menghina orang lain maka tancapkan paku ini pada pagar kayu di halaman belakang

istana sebanyak jumlah orang-orang yang engkau sakiti perasaannya saat itu, jika

suatu saat engkau tidak lagi menyakiti perasaan orang lain maka tak perlu kau

menancapkan paku ini dihari itu, datanglah padaku maka apapun yang kau minta

pasti akan kuberikan”. Mendengar pernyataan itu sang pangeran merasa tertantang,

bagaimana tidak, tugasnya hanya menancapkan paku jika ia merasa menyakiti

perasaan orang lain, jika suatu saat ia mampu menghilangkan sifat buruknya maka

ia akan diiming imingi hadiah besar oleh sang Raja.

Hari pertama, ia menancapkan sebelas paku pada pagar kayu dihalaman

belakang, dihari kedua dia menancapkan sembilan paku dan semakin hari kadang

berkurang dan kadang bertambah. Sang pangeran pun memandangi paku-paku yang

ia tancapkan dihalaman belakang, bagaimana ia bisa mendapatkan hadiah jika tiap

hari ia masih menancapkan paku akibat berprilaku buruk pada orang lain.

Suatu hari, ia telah mampu merubah sikap buruknya, dihari itu tak ada

satupun pegawai istana yang ia sakiti perasaannya, dengan tergopoh-gopoh ia

menghubungi sang Raja. “Duhai baginda Raja, aku sudah berhasil meredam sifat

burukku, lihatlah dihalaman belakang tak ada lagi kayu yang aku tancapkan paku”

ujar sang pangeran. Sang Raja pun tersenyum dengan diiringi pangeran beliau

melangkah menuju halaman belakang istana. “Sekarang cobalah kau cabut paku-

paku itu !”, perintah sang Raja. Mendengar perintah sang Raja maka sang

Page 26: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

6

pangeranpun segera mencabuti paku-paku yang selama ini ia tancapkan dipagar

kayu halaman belakang. Setelah melihat semua paku tercabut, sang Raja berkata

“Lihatlah lubang-lubang pada pagar kayu yang kamu buat itu, kamu memang bisa

meminta maaf pada orang-orang yang kamu sakiti, namun lubang tetap saja prilaku

burukmu meninggalkan luka dihati mereka yang tak mudah sembuh !”. Mendengar

perkataan sang Raja maka sang Pangeran menundukkan wajah, ia tak jadi meminta

hadiah dari sang Raja, nasehat ini merupakan hadiah terindah yang kelak akan

mengubah hidupnya lebih indah di suatu saat kelak. Tanpa disadari ia pun

meneteskan air mata karena menyesal dengan prilaku buruknya selama ini.

Renungan :

Sahabat, kadang tanpa sadar kita menyakiti hati orang-orang disekitar kita,

dengan anggapan toh suatu saat kita akan mudah untuk meminta maaf pada mereka.

Padahal seburuk apapun prilaku kita kepada mereka akan tetap membekas didalam

hati mereka.

Meminta maaf memang pekerjaan yang mulia namun lebih mulia adalah saat

kita tak mengulangi kesalahan yang sama. Jangan sampai kita dikenang sebagai

orang yang buruk prilakunya karena kesombongan hanya akan membawa diri kita

pada kehancuran.

Page 27: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

7

KISAH KESEBELAS :

PENGEMBARAAN SANG PANGERAN

Suatu saat sang Pangeran memutuskan untuk melakukan pengembaraan, ia

mulai bosan dengan kungkungan pagar istana yang mewah. Dengan menyelinap

seorang diri, ia akhirnya memutuskan diri untuk mendaki sebuah gunung yang kata

banyak orang disana berdiam seorang kakek tua yang bijaksana. Sang pangeran pun

membulatkan tekad agar sampai ke puncak gunung dan menemui sang kakek bijak

agar dapat meminta nasehat darinya.

Setelah menempuh beberapa hari perjalanan dengan berkuda, akhirnya sang

pangeran tiba dikaki gunung. Disana ia bertemu dengan seorang petani yang sedang

menggarap sawahnya, iapun bertanya kepada sang petani tersebut, bagaimana

caranya agar dapat mendaki kepuncak gunung. Sang petanipun menjawab “Ada dua

jalan untuk mendaki gunung dan kisanak tak bisa membawa kuda itu sebab jalan

pertama adalah melalui lereng sebelah barat disana terdapat batu-batu kapur yang

terjal sedangkan jalan yang kedua melalui sebelah timur disana terdapat hutan rimba

yang lebat serta rawa-rawa didalamnya, terserah kisanak mau lewat jalan yang mana

!”. Mendengar penjelasan petani itu, sang pangeran pun menitipkan kudanya

kerumah sang petani tersebut, lalu ia mohon pamit dan memilih jalur lereng sebelah

barat melalui batu-batu kapur yang terjal.

Sesampainya dilereng tersebut ia mengalami kesulitan dalam mendaki gunung

tersebut, baginya lerengnya terlalu curam untuk didaki. Bebatuan yang terjal

menyebabkan ia harus jatuh dan terluka sehingga akhirnya iapun putus asa. Ia

memutuskan untuk kembali lagi kerumah sang petani tadi.

Dirumah sang petani, keluh-kesahpun terlontar dari mulut sang pangeran,

mendengar hal tersebut sang petani hanya tersenyum. Setelah membersihkan luka-

luka kecil sang pangeran melanjutkan pendakiannya kembali dan kini ia memilih

jalur lereng sebelah timur dimana hutan rimba yang lebat telah menantinya.

Page 28: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

8

Sesampainya di lereng sebelah timur, sang pangeranpun masuk kedalam

hutan rimba yang didalamnnya terdapat rawa-rawa dengan binatang buas sebagai

penghuninya. Baru beberapa ratus depa sang pangeran melangkah, ia terperosok

kedalam lumpur disebuah rawa. Bukan hanya itu saja, para buaya yang melihat ada

mangsa yang tak berdaya, segera merangkak menuju sang pangeran yang tengah

terjerembab. Dengan susah payah sang pangeran berhasil menyelamatkan diri, iapun

kembali menuju rumah sang petani dikaki gunung.

Dirumah sang petani, pangeran menyampaikan keluh kesah kembali. Sang

petani pun menjawab keluh kesah tersebut dengan nasehat bijaknya. “wahai kisanak,

memang tak ada jalan yang mudah untuk meraih impian, apapun pilihanmu baik

barat maupun timur semuanya memiliki resiko yang harus kau hadapi, yang engkau

perlukan hanyalah kekuatan tekad untuk meraihnya !”. Mendengar nasehat itu sang

pangeran pun bergegas diri untuk pamit, semangatnya membara pendakian itupun

diteruskan karena ia kini memiliki bekal yang sangat berguna yakni tekad yang kuat

untuk meraih impiannya.

Renungan :

Sahabat, tak ada jalan yang mudah untuk meraih kesuksesan, apapun pilihan

hidup kita semua memiliki resikonya sendiri. Kita hanya mampu meraih segala

impian jika kita memiliki semangat dan tekad yang kuat. Cobaan dan rintangan akan

siap menghadang laju perjalanan kita, namun semuanya tidak mampu menghalangi

kita jika kita memiliki tekad yang kuat dalam meraih impian.

Kesuksesan adalah hak kita, tinggal bagaimana caranya kita meraih hak kita

tersebut. Tuhan takkan pernah merubah nasib seseorang jika seseorang itu tak mau

merubah nasibnya sendiri. Dimana ada kemauan disana pasti ada jalan.

Page 29: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge2

9

KISAH KEDUABELAS :

SANG PANGERAN DAN KAKEK BIJAK

Disebuah gunung yang indah tinggallah seorang kakek yang terkenal dengan

sifatnya yang bijaksana, sang pangeranpun menemuinya untuk meminta nasehat.

Selama ini sang pangeran merasakan hidupnya terasa hampa, kekayaan tak

membuatnya bahagia. Kemewahan istana justru membuatnya gelisah, ia ingin

menemukan hakikat kebahagiaan yang sesungguhnya.

“Kek, aku sudah mengembara dikeseluruh pelosok negeri ini, aku mencari

tempat yang membuatku bahagia. Namun sampai saat ini aku belum juga

menemukan kebahagiaan yang aku cari”. Ucap sang pangeran membuka

percakapannya dengan sang kakek bijak. Mendengar ucapan sang pangeran, lalu

sang kakek menyuruh sang pangeran meminum segelas air tawar. “Asin, sekali kek.

padahal air minum ini terlihat sangat bening”. Ujar sang pangeran seraya membuang

air tersebut. Sang kakek menjawab “aku telah mencampur air minum itu dengan

garam, meskipun warnanya tidak berubah namun rasanya telah menjadi asin”.

Setelah itu sang kakek mengajak sang pangeran untuk menuju telaga disamping

rumahnya.

Setibanya di telaga itu, sang pangeranpun terpukau dengan pemandangannya

yang indah dan air pegunungan yang begitu sejuk dan jernih. Ditepi telaga sang

kakekpun menaburi air telaga itu dengan garam yang telah dibawanya dari rumah.

Sang pangeran terkejut melihat tingkah sang kakek. Lalu sang kakek pun

menyuruhnya meminum air telaga yang telah ditaburinya dengan garam. “Bagaimana

rasa airnya, apakah terasa asin olehmu ?”. tanya sang kakek. “Tidak Kek, aku tetap

merasakan air ini begitu segar dikerongkonganku”. Jawab sang pangeran.

Sambil tersenyum kakek itupun mengeluarkan petuah bijaknya, “Ketahuilah,

hidup ini seperti air, jika wadahnya hanya sebesar gelas maka ia akan mudah

tercemar namun jika wadahnya sebesar telaga ini, maka rasanya akan tetap segar

meskipun telah tercampur dengan garam. Begitulah hati kita, kesulitan hidup takkan

terasa jika hati kita selapang telaga ini”. Melihat sang pangeran hanya tertunduk

Page 30: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge3

0

mendengar petuahnya, sang kakek melanjutkan. “Engkau tidak akan menemukan

kebahagiaan meskipun engkau telah membelah lautan yang dalam ataupun engkau

telah mendaki gunung yang tinggi. Ketahuhilah sesungguhnya kebahagiaan yang kau

cari ada dalam dirimu sendiri”.

Renungan :

Sahabat, kadang kita sibuk untuk mengejar kebahagiaan, padahal kita belum

mengetahui hakikat dari kebahagiaan itu sendiri. Rumah megah, mobil mewah dan

harta benda lainnya kadang tak mampu membeli kebahagiaan. Karena sesungguhnya

kebahagiaan yang kita cari ada dalam diri kita saat kita mampu mensyukuri segala

karunia yang Tuhan berikan untuk kita.

Seberapapun getirnya hidup ini, jika hati kita laksana telaga maka kesulitan

hidup takkan menjadi beban derita berkepanjangan. Sebab kita menjalani kehidupan

ini dengan lapang dada. Namun jika hati kita sempit, maka pikiranpun selalu rumit

seakan hidup selalu menghimpit, akhirnya masuk kerumah sakit. Kunci kebahagiaan

ternyata ada didalam hati kita.

Page 31: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge3

1

KISAH KE TIGABELAS :

DUA ORANG PETANI

Disebuah kerajaan, hiduplah dua orang petani kaya raya karena memiliki

puluhan hektar sawah, dua orang petani itu adalah dua orang kakak beradik yakni

pak Tekun dan pak Tikun. Suatu saat terdengar kabar bahwa didesa tetangga

ditemukan bongkahan emas disebuah sawah. Maka banyak orang-orang yang

memburu emas dengan menjual sawah mereka dan membeli sawah baru di desa

tetangga.

Ternyata Pak Tikun juga tertarik untuk menjual sawahnya dan membeli sawah

di desa tetangga dengan harapan menemukan bongkahan emas. Tentu saja harga

sawah didesa tetangga tiga kali lipat mahalnya sebab isu emas menjadikannya harga

melambung tinggi. Pak Tikunpun mengajak sahabatnya pak Tekun agar mau pindah

kedesa sebelah. Ternyata pak Tekun tidak tertarik untuk berburu emas, ia ingin tetap

mengelola sawahnya dengan baik, bahkan sawah pak Tikun dibeli oleh pak Tekun.

Dari hasil penjualan sawahnya akhirnya pak Tikun membeli sepetak sawah di

desa sebelah, namun selama beberapa bulan menggali, ia tak kunjung menemui

bongkahan emas. Kehidupannyapun semakin susah, sebab ia tak memiliki lagi

penghasilan melalui pertanian.

Beberapa bulan kemudian, terdengar kabar bahwa di sebuah desa yang agak

jauh dari tempat tinggalnya kini ada beberapa penduduk yang menemukan batu

intan di dalam tanah mereka. Pak Tikun pun kembali memburunya, ia menjual

sepetak sawahnya dan membeli sebidang tanah didesa yang ditemukan intan

diladang penduduknya.

Namun setelah beberapa bulan menggali, lagi-lagi ia tak menemukan batu

intan yang dicarinya, akhirnya iapun jatuh miskin, ditengah frustasi ia memutuskan

untuk membawa keluarganya kembali kekampung halamannya.

Page 32: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge3

2

Setelah tiba dikampung halamannya, ia pun terkejut, ternyata pak Tekun jauh

lebih kaya raya dari sebelumnya. Ia pun menyambangi rumah pak Tekun dan

bertanya penyebab kekayaannya bertambah. Ternyata kekayaan pak Tekun

didapatkan dari hasil pertaniannya yang dikelola dengan baik. Pak Tikun pun sadar,

ternyata suatu pekerjaan yang dianggapnya remeh dapat menghasilkan sesuatu yang

besar yang nilainya mengalahkan emas berlian karena pekerjaan tersebut dilakukan

dengan kesungguhan hati. Pak Tikunpun memutuskan memulai kembali usahanya

dalam pertanian dan berharap dapat kembali meraih sukses dengan kesungguhan

hatinya.

Renungan :

Sahabat kadang kita memburu sesuatu yang belum jelas didepan kita dan membuang

kesempatan yang telah ada didalam genggaman tangan. Banyak diantara kita yang

hobinya berpindah-pindah kerja karena bosan dengan satu pekerjaan. Padahal jika

kita tekun dalam pekerjaan itu bisa jadi karir kita meningkat, begitupula dengan gaji

bulanan kita yang ikut naik sesuai dengan naiknya jabatan kita.

Atau mungkin ada diantara kita yang merasa bosan dalam berwirausaha, padahal

jika kita tekun dalam merintis usaha kita, kesuksesan telah menanti didepan sana.

Untuk meraih keberhasilan yang paling utama adalah ketekunan.

Page 33: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge3

3

KISAH KE EMPAT BELAS :

SEORANG TUKANG KAYU

Disebuah desa hiduplah dua orang saudagar yang selalu bermusuhan, tempat

tinggal mereka hanya dipisahkan oleh sebuah aliran sungai. Suatu saat saudagar

yang tinggal di sebelah kanan sungai memanggil tukang kayu untuk memagar

sekeliling rumahnya, kebetulan di desa itu hanya ada seorang tukang kayu saja.

Maka ia pun memanggil tukang kayu itu untuk mengutarakan maksudnya.

Mendengar tetangganya ingin memagar sekelilingnya rumahnya, saudagar

yang tinggal di sebelah kiri sungai pun tak mau kalah, ia segera memesan pagar yang

jauh lebih mahal dari pesanan tetangganya. Sang tukang kayu memahami sifat kedua

saudagar itu, memang warga di desa itu mengetahui bahwa kedua saudagar itu tak

pernah akur.

Akhirnya sang tukang kayu pun mengerjakan pagar sesuai pesanan kedua

saudagar itu. Hingga pada akhir pekerjaan, ia menyisakan banyak kayu yang tidak

lagi terpakai. Maka ia pun berinisiatif untuk membuat sebuah jembatan yang

menghubungkan antara rumah saudagar yang berada dikanan dengan rumah

saudagar yang berada disebelah kiri.

Bahkan setelah selesai jembatan itu dibangun, sang tukang kayu itu

mengunjungi saudagar disebelah kanan sungai dan memberitahukan bahwa yang

meminta dibangunkan jembatan adalah tetangganya agar ia dapat mengunjungi

setiap saat. Begitupula sang tukang kayu itu memberitahukan hal yang sama pada

saudagar yang tinggal diseblah kiri. Ternyata ini hanyalah akal-akalan sang tukang

kayu agar kedua saudagar itu mau berbaikan.

Disuatu senja, kedua saudagar itu dipertemukan oleh tukang kayu tersebut

tepat ditengah jembatan. Merekapun saling berpelukan ternyata selama ini mereka

telah lelah bermusuhan. Melihat kejadian itu sang tukang kayu pun berkata kepada

mereka “Sebenarnya aku bukan hanya membuat jembatan untuk menghubungkan

Page 34: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge3

4

rumah kalian berdua, namun aku membuatnya agar dapat menjembatani pula hati

kalian”.

Renungan :

Sahabat, dikala kita memiliki teman yang bermusuhan. Seharusnya kita

membuat jembatan untuk mereka berbaikan, bukan malah sebaliknya menjadi

penghasut ditengah pertikaian mereka. Teman sejati adalah teman yang menyatukan

bukan mencerai-beraikan. Semoga kita dapat berbuat seperti tukang kayu seperti

cerita diatas yakni membuat jembatan untuk menghubungkan satu hati dengan hati

lainnya.

Page 35: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge3

5

KISAH KELIMABELAS :

SEEKOR KELEDAI PEMALAS

Disebuah daerah pesisir pantai, tinggalah seorang petambak garam. Dia

memiliki keledai yang sangat malas. Sang keledai susah sekali diatur, kerjaannya

hanya tidur dan tidur. Suatu saat petambak itu memaksa sang keledai untuk

mengangkut garam-garam hasil tambaknya.

Ketika sampai di pinggiran sungai sang keledai menjatuhkan diri kedalam

sungai, tentu saja garam-garam yang berada dikeranjang semuanya larut dalam air.

Sang keledai itupun bersorak dalam hatinya, karena bisa mengakali sang petambak.

Setelah garam itu larut dalam air, tentu saja keranjangnya menjadi kosong dan sang

keledai dengan ringannya melangkah pulang, kontan saja sang petambak sangat

marah dibuatnya.

Ternyata keesokan harinya sang keledai melakukan hal yang sama secara

terus menerus, saat ia melewati sungai ia selalu menjatuhkan diri sehingga garamnya

selalu habis terbawa arus sungai. Sang petambak pun mencari ide bagaimana

caranya agar keledai itu jera dan tak mengulangi lagi perbuatannya.

Dihari selanjutnya, sang petambak sengaja tidak memenuhi isi keranjang

diatas punggung keledai dengan garam melainkan dengan kapas. Pintalan kapas itu

diikat erat dikeranjang dan sang keledaipun disuruhnya mengangkut kapas-kapas

tersebut. Seperti biasa, di pinggiran sungai sang keledai kembali menjatuhkan dirinya

kedalam sungai. Namun apa yang terjadi saat pintalan kapas terkena air, dalam

sekejap kapas-kapas itupun beratnya menjadi bertambah berpuluh-puluh kali lipat.

Dengan terhuyung-huyung sang keledaipun berusaha bangkit dari sungai. Melihat

kejadian itu sang petani tetap menyuruh sang keledai melanjutkan perjalanan.

Sejak kejadian itu, pada keesokan harinya sang keledai pemalaspun berubah

menjadi keledai yang gesit. Ternyata sang petambak telah mampu merubah tabiat

sang keledai tersebut dengan membuatnya jera dalam melakukan kesalahan.

Page 36: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge3

6

Renungan :

Sahabat, ternyata untuk menegur kesalahan bisa dilakukan dengan cara yang

lebih unik namun membuat jera sang pelaku. Sang petambak tidak menggunakan

cambuk untuk menyakiti sang keledai agar mau patuh padanya. Namun sang

petambak menggunakan akalnya untuk merubah tabiat sang keledai dan ternyata

cara itu berhasil membuat jera sang keledai. Mungkin suatu saat, kita menghadapi

murid atau bawahan yang memiliki prilaku buruk, semoga kita dapat mengubah

prilaku mereka dengan cara yang unik.

Page 37: kisah-penggugah-jiwa

Kisah- kisah Penggugah jiwa

Ridwan Nurhadi (ridwan.binainsanmulia.org)

Pa

ge3

7

DAFTAR PUSTAKA

Cerita kecil.com

Kisah1001malam.wordpress.com

Dongeng.org

Berbagiinspirasi.wordpress.com

Dongeng1001malam.blogspot.com