kisah islam lukas

13
KISAH ISLAM LUKAS, PEMUDA DARI JERMAN Oleh: Fariq Gasim Anuz Berkenalan dengan Lukas Selesai shalat maghrib dari masjid, saya dan teman-teman kembali ke kantor Jeddah Dakwah Center. Tidak lama, masuklah ke ruang sekretariat seorang pemuda berkulit putih dan berambut pirang. Dia memperkenalkan diri dengan bahasa Arab yang fasih. Namanya Lukas Rothfuchs (24 tahun) berasal dari Jerman. Baru dua hari sampai di Jeddah untuk kerja praktek selama lima bulan di sebuah perusahaan di Jeddah. Lukas masih kuliah mengambil jurusan ekonomi di Universitas Bremen, Jerman. Di Jeddah, Lukas sementara tinggal di hotel dekat kantor kami selama dua hari setelah itu akan pindah untuk tinggal di tempat yang disediakan oleh perusahaan. Ia sedang jalan-jalan melihat-lihat sekitar hotel lalu ia melihat kantor Islamic Center. Ia berpikir mencari guru privat bagi dirinya untuk belajar tahfidz Al Quran. Ia masuk dan menemui pengurus kantor. Setelah selesai berbincang dengan pengurus kantor, saya meminta dia untuk menceritakan tentang kisah keislamannya. Kejadian ini terjadi di hari Senin, 24 Dzul Qa'dah 1434 H / 30 September 2013 M. Masyarakat di Eropa Barat Menjauhi Agama

Upload: muhammad-royyan-zahir

Post on 27-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Karangan Ustad Fariq Gazim Anuz

TRANSCRIPT

Page 1: Kisah Islam Lukas

KISAH ISLAM LUKAS, PEMUDA DARI JERMAN

Oleh: Fariq Gasim Anuz

Berkenalan dengan Lukas

Selesai shalat maghrib dari masjid, saya dan teman-teman kembali ke kantor Jeddah

Dakwah Center. Tidak lama, masuklah ke ruang sekretariat seorang pemuda berkulit

putih dan berambut pirang. Dia memperkenalkan diri dengan bahasa Arab yang fasih.

Namanya Lukas Rothfuchs (24 tahun) berasal dari Jerman. Baru dua hari sampai di

Jeddah untuk kerja praktek selama lima bulan di sebuah perusahaan di Jeddah. Lukas

masih kuliah mengambil jurusan ekonomi di Universitas Bremen, Jerman.

Di Jeddah, Lukas sementara tinggal di hotel dekat kantor kami selama dua hari setelah

itu akan pindah untuk tinggal di tempat yang disediakan oleh perusahaan. Ia sedang

jalan-jalan melihat-lihat sekitar hotel lalu ia melihat kantor Islamic Center. Ia berpikir

mencari guru privat bagi dirinya untuk belajar tahfidz Al Quran. Ia masuk dan

menemui pengurus kantor. Setelah selesai berbincang dengan pengurus kantor, saya

meminta dia untuk menceritakan tentang kisah keislamannya. Kejadian ini terjadi di

hari Senin, 24 Dzul Qa'dah 1434 H / 30 September 2013 M.

Masyarakat di Eropa Barat Menjauhi Agama

Lukas menyambut tawaran saya dengan hangat, beliau bercerita, "Kebanyakan

masyarakat di Eropa Barat sekarang ini mereka tidak memiliki agama, mungkin di ktp

mereka beragama Kristen tapi mereka tidak percaya dengan agama mereka bahkan

tidak sedikit dari masyarakat yang atheis termasuk ayah saya meskipun di ktp tertulis

beragama kristen. Kebanyakan para orang tua yang memiliki anak memasuki usia tiga

belas tahun menyuruh anak-anak mereka ke gereja dan sekolah minggu. Mereka

bernyanyi nyanyi dan belajar agama mereka sepekan sekali selama dua tahun. Setelah

selesai dua tahun diadakan wisuda di gereja yang dihadiri oleh keluarga besar mereka.

Saat itu orang tua dan para kerabat memberi hadiah uang untuk anak—anak mereka

dan keponakan mereka. Setiap anak bisa mendapatkan 2000 sampai 3000 Euro

(sekitar 30 juta sampai 45 juta Rupiah). Jumlah yang sangat besar bagi anak-anak usia

13 sampai 15 tahun. Hampir 95 % tujuan anak-anak belajar sekolah minggu adalah

untuk mendapatkan uang saat wisuda. Mereka belajar bukan karena cinta agama.

Page 2: Kisah Islam Lukas

Agama di mata masyarakat di Eropa Barat tidak ada wibawa. Mereka ragu dan tidak

mempercayai agama mereka. Mereka juga mengetahui bagaimana sikap gereja dahulu

yang anti terhadap ilmu pengetahuan. Mereka tidak mau didoktrin dengan sesuatu

yang berlawanan dengan logika mereka. Akhirnya masyarakat antipati terhadap

semua agama dan menggeneralisir bahwa semua agama adalah batil. Agama sumber

perpecahan dan perselisihan. Lebih-lebih terhadap Islam, digambarkan oleh mass

media bahwa Islam adalah agama yang radikal, orang muslim adalah pembunuh dan

teroris. Sebagian orientalis mereka mempelajari Islam tidak secara keseluruhan. Atau

jika mereka belajar secara keseluruhan maka mereka tidak jujur. Mereka membawa

ayat Al Quran secara sepotong-sepotong. Mereka menyebutkan ayat-ayat jihad,

bahwa Islam adalah agama kekerasan yang memerintahkan untuk membunuh orang-

orang kafir. Tapi mereka menyembunyikan mengapa jihad disyariatkan? Kapan Jihad

diperintahkan? Siapa orang kafir yang diperintahkan untuk dibunuh dan siapa orang

kafir yang diharamkan untuk dibunuh?

Meskipun demikian sebagian masyarakat yang sering pergi ke luar negeri khususnya

ke negeri-negeri Islam meskipun untuk tujuan wisata dan rekreasi, mereka melihat

bahwa Islam adalah agama yang baik. Mereka dapat membedakan antara Islam dan

kesalahan oknum yang kebetulan mereka sebagai muslim. Termasuk ayah saya dan

keluarga saya, mereka tidak antipati terhadap Islam."

Mencari Agama yang Hak

"Saat usia saya tiga belas tahun, saya mulai berpikir dan bertanya kepada diri sendiri,

"Mengapa saya berada di dunia?" "Apa tujuan hidup saya?" "Alam semesta dengan

keteraturannya pasti memiliki pencipta. Kalau ada penciptanya pastilah pencipta

memerintahkan dan melarang hamba-hambaNya dengan aturan-aturan agama".

Saya teringat sekarang dengan firman Allah yang artinya,

"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal

yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang

diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah

mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan

perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu)

Page 3: Kisah Islam Lukas

sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal"

(Surat Al Baqarah 164)

Mulailah saya mencari agama yang benar. Karena saya di lahirkan dari keluarga

Kristen Protestan maka saya memulai mempelajari agama saya. Saya berangkat ikut

sekolah minggu atas kesadaran saya sendiri. Saya tidak mendapatkan ketenangan

batin, saya tidak puas. Saya terkadang mendebat pendeta karena ada hal-hal yang

tidak bisa saya terima seperti tentang trinitas dan lainnya. Pendeta tersebut

mengatakan, "sebenarnya Injil yang ada di tangan kita sudah tidak asli lagi. Isi injil

yang ada sekarang sekadar sebagai perumpamaan. Bahkan manusia sendiri berasalnya

dari kera bukan dari Adam seperti yang kita baca di injil." Pendeta mengajarkan

dogma, meskipun anda tidak puas tapi anda harus meyakininya. Bahkan saya

dapatkan dari mereka sebenarnya di hati mereka tidak meyakini kebenaran injil. Saya

berpikir untuk apa saya mempelajari agama sedangkan ulama nya saja mereka

meragukan isi kebenaran kitab suci mereka. Akhirnya saya berhenti sekolah minggu

meskipun belum selesai dua tahun.

Mulai saya mempelajari agama Hindu, Budha tapi tidak logis dan tidak bisa diterima

akal saya. Saya pelajari agama yahudi ternyata agama yahudi agama rasis. Mereka

mengaku bangsa pilihan Tuhan. Sedangkan manusia yang lahir bukan dari orang

Yahudi maka tidak ada kesempatan untuk masuk surga, semuanya di neraka. Jelas ini

agama yang batil.

Saat usia saya 14 tahun saya banyak mempelajari tentang Islam dari buku-buku dan

internet. Ayah saya senang dengan sejarah dan sering mengajak saya melihat masjid-

masjid yang megah. Hati saya merasa tentram ketika melihat masjid atau ketika

memasukinya. Permadani yang terhampar di Masjid, cahaya matahari yang masuk ke

dalam masjid membuat saya mencintai masjid.

Di Jerman, saya juga mempunyai teman seorang muslim, saya kenal baik dengan

keluarganya. Mereka memiliki akhlak mulia seperti kedermawanan, memuliakan

tamu yang tidak kami jumpai di masyarakat asli Jerman. Teman saya dan keluarganya

meskipun mereka muslim tapi mereka belum konsisten dalam keislamannya. Seperti

ibunya tidak mengenakan jilbab. Saya tidak bermaksud merendahkan mereka, saya

pun masih banyak kekurangan saya. Maksud saya meskipun kita memiliki

kekurangan dalam keislaman, tidak menghalangi kita untuk mendakwahkan Islam

Page 4: Kisah Islam Lukas

sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, khususnya dengan akhlak mulia.

Contoh teman saya ini, dengan sebab akhlaknya yang mulia saya semakin cinta

kepada Islam. Bisa jadi melalui muamalah yang baik kepada seseorang jauh lebih

berkesan dibanding 100 buku yang kita baca atau 100 ceramah yang kita dengar."

Proses Lukas Masuk Islam

Saya cinta dan kagum kepada Islam karena Islam agama yang sederhana dan mudah

dipahami oleh semua manusia. Petani yang awam dan professor Doktor di Universitas

meskipun tingkat kecerdasan mereka berbeda, semuanya bisa menerima dan

memahami Islam dengan mudah. Islam adalah agama fitrah mengajarkan tauhid

penghambaan kepada Allah semata dan tidak menyekutukan Nya dengan sesuatu

apapun. Betapa nikmatnya ketika kita bisa menempelkan dahi kita ke bumi untuk

sujud kepada Allah. Islam adalah agama yang sempurna mencakup semua aspek

kehidupan. Islam agama yang mengatur program kehidupan sehari-hari. Sampai

sampai masalah makan dengan tangan kanan, berpakaian, adab masuk wc dan lain-

lain diatur oleh Islam. Hal ini tidak akan kita dapatkan di agama lain.

Saya mulai meninggalkan makan babi dan minum minuman keras. Saya pun mulai

belajar shalat dari internet karena di tempat kami tinggal di Walsrode belum ada

masjid satu pun. Adapun di tempat saya kuliah di kota Bremen ada sekitar 30 masjid.

Saya melakukan shalat sekali sepekan kemudian bertahap sekali sehari begitu pula

jika datang bulan Ramadhan saya mulai puasa beberapa hari. Sampai usia saya 16

tahun saya mantap untuk masuk Islam dan berusaha menjalankan Islam dengan

konsisten termasuk shalat lima waktu dan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan

tidak pernah saya tinggalkan.

Dari mulai saya mencari agama yang hak sampai saya memeluk Islam butuh waktu

tiga tahun. Dalam kesempatan ini saya berpesan kepada para dai agar dalam dakwah

mereka kepada non muslim janganlah dengan cara setengah memaksa. Ada sebagian

dai ketika bertemu dengan non muslim yang sedang mencari kebenaran, mereka

meminta dia buru-buru masuk Islam. "Kalau anda tidak segera masuk Islam, anda

mati maka anda akan masuk neraka selama-lamanya". Orang non muslim tadi

mungkin akan mengucapkan dua kalimat syahadat di depan da'i tersebut tapi bukan

karena ikhlas dan ridha serta yakin. Dia masuk Islam nya setengah terpaksa, akhirnya

dengan mudahnya dia akan murtad lagi ketika dia mendapatkan masalah atau musibah

Page 5: Kisah Islam Lukas

dalam hidupnya. Allah berfirman yang artinya, "Tidak ada paksaan dalam (menganut)

agama (Islam)…" (Surat Al Baqarah 256)"

Penyusun menjadi teringat dengan dakwah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

kepada tawanan yang berada di dalam masjid yaitu Tsumamah bin Utsal. Rasulullah

Shallallahu Alaihi Wasallam memperlakukan tawanan dengan baik bahkan sampai

melepaskannya. Dengan sebab keluhuran akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi

Wasallam akhirnya Tsumamah bin Utsal mendapatkan hidayah Allah dan masuk

Islam dengan kesadaran sendiri dan tetap istiqamah sampai akhir hayatnya radhiallahu

anhu. Semoga Allah menetapkan hati kita agar istiqamah sampai akhir hayat, amin.

Jangan Jadikan Kami Sebagai Fitnah bagi Orang-Orang Kafir

Yang membuat penyusun kagum kepada Lukas diantaranya dia banyak hafal ayat-

ayat Al Quran dan membacanya dengan fasih –masya Allah-. Masih dalam obrolan

dengan Lukas, ia melanjutkan pembicaraannya:

" Allah berfirman yang artinya,

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang

kafir. Dan ampunilah kami, ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau Yang

Mahaperkasa, Mahabijaksana" (Surat Al Mumtahanah 5)

Saya bukan orang yang pandai ilmu agama, tapi saya belajar dari ilmu mereka. Yang

saya ketahui dari ahli tafsir bahwa diantara maknanya jangan sampai orang-orang

kafir menguasai orang-orang yang beriman sehingga mereka akan mengatakan jika

agama mereka benar tentulah mereka tidak akan kalah dari kami."

Penyusun sempat mengecek dari beberapa kitab tafsir dan diantaranya penjelasan

Imam Ibnu Katsir tentang ayat ini,

"Mujahid dan Adh Dhahhak berkata, "Janganlah Engkau adzab kami lewat tangan

mereka dan janganlah Engkau adzab kami secara langsung dari Mu, nanti mereka

akan berkata, 'Seandainya mereka di atas kebenaran tentu mereka tidak akan

mengalami musibah tersebut' ". Qatadah berkata, "Janganlah Engkau menangkan

mereka atas kami yang menyebabkan mereka terfitnah (menjadi takabur dan ujub)

bahwa mereka menang dikarenakan agama mereka dalam kebenaran". Pendapat ini

dipilih oleh Ibnu Jarir Ath Thabari. Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas,

Page 6: Kisah Islam Lukas

"Janganlah Engkau kuasakan mereka atas kami yang menyebabkan mereka

memfitnah kami". (Tafsir Ibnu Katsir).

Lukas melanjutkan pembicaraannya,

"Ayat ini menjadi pr bagi kita kaum muslimin untuk lebih unggul dalam segala

bidang dari orang-orang kafir. Hal ini membutuhkan kerja keras dan kesungguhan

dalam belajar dan beramal serta selalu berdoa meminta taufik Allah. Juga tanggung

jawab kaum muslimin agar mereka berakhlak dengan akhlak mulia sesuai apa yang

Allah bimbingkan dalam Al Quran dan lewat lisan Rasululllah Shallallahu Alaihi

Wasallam. Jika seorang muslim berperilaku dan berakhlak buruk berarti dia telah

merusak citra Islam dan menjadi penyebab fitnah bagi orang kafir karena hal ini akan

menjadi penghalang bagi mereka untuk masuk Islam. Dan anda ikut menanggung

dosanya!"

Cita-Cita Lukas

Lukas bercita-cita ingin membuka sekolah Tahfidz Al Quran. Lukas sekarang sudah

menghafal 7 juz dan berusaha untuk menyempurnakan sampai 30 juz. Dia

berkeyakinan bahwa umat Islam akan bersatu dan saling mencintai jika kaum

muslimin mengamalkan Al Quran. Semoga Allah mengabulkan dan meralisasikan

cita-cita Lukas dan memberikan taufik kepadanya dan kita semua, amin.

Pesan Lukas untuk Kaum Muslimin di Indonesia

Penyusun bertanya kepadanya apa pesan anda untuk kaum muslimin di Indonesia?

Lukas menjawab,

"Saya berpesan untuk kaum muslimin di Indonesia dan di seluruh dunia agar mereka

bersyukur kepada Allah yang telah mengaruniakan mereka nikmat hidayah sejak

mereka lahir. Hendaknya saudara-saudara kita kaum muslimin bersyukur bahwa

keluarga mereka juga muslim. Rasa syukur kepada Allah ini harus direalisasikan

dengan kesungguhan mempelajari Islam, mempelajari Al Quran dan Assunnah

dengan metodologi yang benar yaitu memahami dan mempraktekkan Islam dengan

pemahaman dan praktek para sahabat radhiallhu anhum. Karena dengan mengikuti

Page 7: Kisah Islam Lukas

Ijma' (kesepakatan) mereka berarti kita berjalan di jalan Allah sesuai dengan tuntunan

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Allah berfirman yang artinya, " Dan barangsiapa menentang Rasul (Muhammad)

setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang

mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan

kami masukkan dia ke dalam neraka jahannam, dan jahannam itu seburuk buruk

tempat kembali " (Surat An Nisaa 115)

Mungkin kalian tidak merasakan betapa besarnya nikmat Islam karena kalian

dilahirkan sebagai muslim dan keluarga kalian muslimin. Coba anda bayangkan!

Seandainya ayah anda, ibu anda, anak anda, kakak dan adik anda bukan muslim dan

mereka mati dalam keadaan kafir! Anda tidak bisa mendoakan mereka!, anda tidak

bisa memohonkan ampun untuk mereka!, anda tidak bisa mengucapkan doa, "Semoga

Allah merahmati mereka !"

Tersentak hati saya dan merinding badan saya mendengarkan ucapannya yang keluar

dari hati mengingat Lukas hanya sendiri di keluarganya yang Islam.

Semoga Allah memberkahi Lukas, menetapkannya di atas Islam yang hak sampai

wafatnya dan menjadikannya cinta akan keimanan dan menghiasinya di hatinya.

Semoga Allah mengirimkan untuknya saudara-saudara se Islam yang berakhlak

mulia, membantunya dalam kebaikan dan ketaatan dan membimbingnya dengan ilmu

yang bermanfaat dan ilmu yang benar. Semoga Allah memberikan hidayah untuk

kedua orang tuanya, keluarganya dan orang-orang terdekatnya kepada Islam,

karuniakanlah mereka mengucapkan dua kalimat syahadat sebelum mereka wafat.

Semoga Allah menjadikan Lukas sebagai sebab masyarakat di Jerman dan di Eropa

masuk Islam.

Hal lain yang ingin saya sampaikan kepada kaum muslimin yang masih bermalas

malasan untuk shalat lima waktu. Kami di Jerman dengan masyarakat dan lingkungan

yang tidak mendukung keislaman, kami tidak mendengarkan adzan dikumandangkan,

sedikitnya jumlah masjid tapi kaum muslimin di sini khususnya mualaf mereka rajin

dan konsisten untuk shalat lima waktu di masjid.

Semoga Allah menambahkan iman kita semua dengan membaca kisah Lukas ini,

amin.

Page 8: Kisah Islam Lukas

Lukas melanjutkan penuturannya,

" Hendaknya para juru dakwah bersikap bijaksana dalam berdakwah. Perbedaan

mereka dalam metode berdakwah selama mereka sepakat dalam prinsip-prinsip Islam

tidak menjadikan mereka bermusuh-musuhan. Saya tidak mengatakan untuk

membiarkan kesalahan, kesalahan harus diperbaiki dengan cara yang baik. Jangan

sampai perselisihan diekspos lewat internet, buku, kaset yang membuat orang-orang

kafir yang sedang mencari kebenaran menjadi ragu akan kebenaran Islam disebabkan

oknum-oknum umat Islam yang arogan dan tidak bijaksana. Bahkan terjadi sebagian

mualaf di negeri kami yang murtad kembali melihat perselisihan yang terjadi diantara

para dai dan ustadz".

Semoga Allah melembutkan hati kita semua dan mengumpulkan kita di atas

kebenaran dan petunjuk, amin.

Selesai mewawancara Lukas, saya segera menyusun tulisan ini. Empat hari kemudian,

saya bacakan lagi hasil tulisan saya di hadapan beliau meminta persetujuannya untuk

mempublikasikan hasil wawancara. Alhamdulillah beliau setuju dan senang bisa

bekerjasama dalam dakwah dan bisa menyampaikan pesan-pesannya untuk kaum

muslimin di Indonesia. Lukas menyampaikan salam untuk kaum muslimin di

Indonesia.

Terakhir, hendaknya kita merenungkan kisah Islam Lukas ini dan dapat memetik

faidah dan pelajaran yang sangat banyak sekali guna memotivasi kita dalam belajar

menuntut ilmu Islam dan ilmu-ilmu lainnya yang memberikan manfaat untuk

kemaslahatan umat Islam. Berusaha keras mempraktekkan Islam dengan kaaffah

(sempurna) dan meninggalkan larangan-larangan agama agar kita mendapatkan ridha

dan cinta dari Allah Ta'ala. Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai orang-

orang yang selalu bersyukur kepada Nya, menjadikan kita sebagai orang-orang yang

amanah dan menghiasi kita semua dengan keimanan yang benar dan akhlak yang

mulia, amin….

Jeddah, Jumat pukul 17.14 tanggal 28 Dzulqa'dah 1434 H / 4 Oktober 2013 M

[email protected]