pustaka-indo.blogspotmenerbitkan buku-buku panduan prak-tis keislaman, wacana islam populer, dan...

281
pustaka-indo.blogspot.com

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • menerbitkan buku-buku panduan prak-

    tis keislaman, wacana Islam populer, dan

    kisah-kisah yang memperkaya wawasan

    Anda tentang Islam dan Dunia Islam.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Sebuah panggung untuk melahirkan

    orang-orang terhormat

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tribute

    ©Jamil Azzaini, 2015

    Co-writer: Soie BeatrixPenyunting: Yadi Saeful Hidayat

    Proofreader: Henny Irawati

    Hak cipta dilindungi undang-undang

    All rights reserved

    Februari 2015/Rabi‘ Al-Tsani 1436 H

    Diterbitkan oleh Penerbit Mizania

    PT Mizan Pustaka

    Anggota IKAPI

    Jln. Cinambo No. 135 (Cisaranten Wetan),

    Ujungberung, Bandung 40294Telp. (022) 7834310 — Faks. (022) 7834311

    e-mail: [email protected]

    http://www.mizan.com

    Facebook: Penerbit Mizania

    Desain sampul: Wahid

    Desain isi: Nonoz

    Digitalisasi: Ibn' Maxum

    ISBN: 978-602-1337-51-6

    E-book ini didistribusikan oleh

    Mizan Digital Publishing (MDP)

    Jln. T. B. Simatupang Kv. 20,Jakarta 12560 - Indonesia

    Phone: +62-21-78842005 — Fax.: +62-21-78842009website: www.mizan.com

    e-mail: [email protected]

    twitter: @mizandotcom

    facebook: mizan digital publishing

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • 5

    BAB 1 Hidup Adalah Panggung — 9

    Four Statements — 12

    Loneliness — 15

    Robin Williams, Loneliness di Tengah Popularitasnya

    — 20

    Berebut “Grammy Award” Kehidupan — 30

    BAB 2 Menjadi Terhormat karena Menyediakan Panggung — 40

    Menyiapkan Panggung bagi Orang Lain — 42

    Derajat Manusia — 49

    Maukah Menjadi Tenzing Norgay? — 59

    BAB 3 Menaikkan Daya — 65

    Orang yang Menjadi Tanggung Jawab Utama Kita

    — 68

    Adanya Hubungan Pekerjaan — 81

    Menciptakan Panggung karena Panggilan Jiwa — 93

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    6

    BAB 4 Syarat Menciptakan Panggung — 96

    Mindset dan Heart Set yang Tepat — 99

    Proyek Kebaikan — 124

    BAB 5 Merencanakan Panggung — 129

    Temukan Bintangnya — 130

    Komitmen Bersama — 153

    Apa yang Mau Digarap? — 157

    Meramu Sudut Pandang — 178

    BAB 6 Mendukung sang Bintang — 188

    Jadilah Pusat Gravitasi — 188

    Mengasah Diri Tiada Henti — 197

    Pantau dan Beri Feedback — 211

    Mendoakan — 216

    BAB 7 Strategi Skala Prioritas — 221

    Say per Do —222

    Panggung yang Saya Siapkan — 225

    Green Leaders – Melahirkan Leaders Melalui Pohon

    — 236

    Akademi Trainer – Melahirkan Trainer Berkarakter

    —240

    Tahfidz for Leader & Entrepreneur — 242Support Brand Lokal — 245

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    7

    Bab 8 Ramai-Ramai Yok! — 248

    Jangan Gendong Monyet — 249

    Rujukan Pustaka — 256

    Indeks — 257

    Profil Jamil Azzaini — 263

    Program Jenius Lokal — 270

    Profil Sofie Beatrix — 279

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    8

    Buku ini saya persembahkan

    kepada orang-orang yang ingin mempersembahkan

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • 9

    Apa yang terjadi bila semua orang berpikir, “Yang penting saya sela-

    mat, saya sukses. Biar orang lain begitu, yang penting saya nggak be-

    gitu”?Dunia ini panggung film layar lebar di mana kita adalah pe me ran utamanya. Apakah yang kita inginkan bila menjadi pe meran utama dalam film tersebut? Tentu kita ingin happy ending alias pemeran utamanya menjadi orang yang ber hasil me ngarungi hidup. Para penonton pun akan puas

    dan me rekomendasikan orang lain untuk menyaksikan film tersebut. Film itu akhirnya menjadi box office.Hidup bisa diibaratkan sebuah film. Bila Anda me nyaksikan sebuah film yang menayangkan tokoh utamanya kesakitan atau berbuat jahat, gagal, hidupnya mengenaskan, hidupnya ratarata atau biasa saja, tentu rasanya tidak menyenangkan dan Anda mungkin menyesal menonton film tersebut. Yang menyenangkan adalah bila sang tokoh utama sering mendapat masalah dan tantangan, ia meng ha

    BAB 1Hidup Adalah Panggung

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    10

    dapinya penuh perjuangan, dan akhirnya berhasil menyelesaikannya.

    Tak cukup sampai di situ, apakah akan menyenangkan

    bi la ending film tersebut membuat orang lain menderita dan seng sara? Apakah akan membahagiakan bila kita kaya ra ya, keluarga bahagia, sementara negara carutmarut, ling kungan tidak aman? Bayangkan, Anda, sebagai tokoh utama, beserta keluarga keluar dari rumah mewah, bepergian mengendarai mobil me wah, sementara di sepanjang jalan banyak pe ngemis dan orang mabuk lalulalang, jalanan tidak nya man karena penuh lu bang. Sampahsampah beter bang an tertiup angin, udara kering kerontang karena pepohonan sudah

    mulai langka. Apakah itu membuat penonton bahagia? Apa kah Anda akan tetap dianggap “jagoan” dalam film terse but? Anda pernah menonton film The Walking Dead? Film itu menceritakan sebuah kota yang dipenuhi zombi atau

    ma yat hidup. Penyebabnya, beberapa orang yang terkena

    vi rus berusaha mengejar dan menggigit manusia normal lain nya. Manusia normal yang tergigit akan terinfeksi, kemudian menjadi zombi. Proses itu berlangsung hingga satu kota dipenuhi zombi. Populasi orang normal menjadi sangat se di kit, sedangkan zombi yang buas ini menjadi le bih

    ba nyak. Ba yangkan bila Anda berada di kota itu.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    11

    Hanya Anda sekeluarga yang selamat, sehat, berke cukupan, punya berbagai penangkal menghadapi para zombi.

    Anda sekeluarga selamat, tetapi pemandangan di sekeliling Anda dipenuhi para zombi yang ingin menggigit Anda, serta me nyak sikan orang lain digigit dan terkena infeksi. Apakah nik mat menjalani hidup seperti itu? Apakah itu yang

    di na ma kan happy ending?Bukan, sama sekali bukan happy ending seperti itu yang ki ta harapkan. Kita memang makhluk sosial, bukan makh

    luk egois. Kita ingin happy ending untuk kita, orangorang di se kitar kita, juga lingkungan kita.Saat tubuh telah berbalut kostum kematian, artinya Anda telah turun dari panggung kehidupan. Film telah berakhir. Ending seperti apa yang Anda harapkan? Peran utama seperti apa yang ingin Anda mainkan? Kirakira, apakah penonton merekomendasikan film kehidupan Anda untuk ditonton orang lain? Apakah penonton puas dengan acting Anda? Apa kah orangorang di sekitar Anda terselamatkan karena peran Anda? Apakah semesta menjadi damai karena

    sentuhan An da?

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    12

    Apakah Anda berhasil memperoleh Piala Citra atau

    Gram my Award?

    Four Statements

    Salah satu cara untuk memudahkan penentuan happy ending dalam kehidupan adalah dengan menggunakan four sta te ments. Apa itu four statements? Empat pertanyaan yang saya ajukan kepada diri sendiri mewakili empat kategori (empat kata) yang kontradiktif. Misalnya, kaya, miskin,

    surga, dan neraka.

    Keempat kata itu saya kelompokkan menjadi empat

    per ta nyaan atau empat pernyataan. Contoh, untuk kata

    kaya, mis kin, surga, dan neraka; empat pertanyaan yang

    saya ajukan adalah: 1. Maukah saya hidup di dunia miskin dan di akhirat masuk neraka? 2. Maukah saya hidup di dunia kaya, tetapi di akhirat masuk neraka?

    3. Maukah saya hidup di dunia miskin, teta pi di akhirat masuk surga?

    4. Maukah saya hidup

    di dunia kaya dan di akhirat masuk surga?

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    13

    Kirakira mana yang akan saya pilih? Saya selalu me milih yang terakhir atau nomor empat. Bukan sekadar memilih, pi lihan itu mengandung konsekuensi tindakan. Apakah dalam kegiatan seharihari, saya selalu berusaha agar menja di orang kaya dan saat meninggal kelak masuk surga. Anda juga mau, kan?

    Cobalah susun pertanyaan dari yang paling tidak kita

    kehendaki sampai yang paling kita kehendaki. Gunakan four statements ini untuk setiap hal penting yang hendak An da lakukan. Misalnya, bagi Anda yang bekerja sebagai kar yawan, biasanya muncul pilihan: mau berhasil di karier atau

    ter jaga keharmonisan rumah tangga?

    Untuk hal ini, Anda bisa mengajukan empat pertanyaan

    sebagai berikut.

    1. Maukah saya karier berantakan dan rumah tangga tidak

    harmonis?

    2. Maukah saya karier melejit, tetapi rumah tangga tidak

    har monis?

    3. Maukah saya karier

    berantakan, tetapi rumah tangga harmonis?

    4. Maukah saya karier

    melejit dan rumah

    tangga har mo nis?

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    14

    Kirakira, dari pilihan tersebut, Anda memilih yang mana? Saya selalu memilih yang terakhir.

    Cobalah selalu membuat four statements sebelum Anda melakukan pilihan penting. Saya pun selalu melakukan hal

    yang sama. Saat saya hendak terjun full time di dunia training pada 2006, saya mengajukan empat pertanyaan. 1. Maukah saya punya materi training tidak berbobot dan

    deliverynya membosankan?2. Maukah saya punya materi training berbobot, tetapi

    deliverynya membosankan?3. Maukah saya punya materi training ti dak berbobot,

    te ta pi deliverynya memu kau?

    4. Maukah saya punya

    materi training yang berbobot dan

    deliverynya memukau?

    Saya selalu memilih yang terakhir. Materi training berbo bot dan deliverynya memukau. Pilihan ini memunculkan tin da kan agar saya selalu meningkatkan bobot materi training yang saya sajikan sekaligus delivery yang memukau.

    Untuk mengasah peningkatan bobot materi training, se tiap tahun saya berusaha menulis sebuah buku. Sementa ra un tuk mengasah kemampuan harian, saya menulis di

    www.JamilAzzaini.com. Dengan cara ini saya dipaksa untuk

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    15

    terus belajar dan belajar. Sementara untuk delivery yang

    memukau, saya juga terus berlatih dan meminta feedback kepada para expert di bidangnya.Dalam buku ini saya mengajak pembaca untuk me lompat atau membuat percepatan dalam menjalani kehidupan.

    Four statements yang saya ajukan kepada Anda adalah:1. Maukah Anda hidup stagnan dan orangorang di sekitar Anda juga stagnan?

    2. Maukah Anda hidup move ON, tetapi orangorang di sekitar Anda stagnan?

    3. Maukah Anda hidup

    stagnan, padahal orangorang di se kitar Anda move ON?

    4. Maukah Anda hidup

    selalu move ON dan orangorang di se kitar Anda juga move ON?

    LonelinessSungguh, pilihan pertama akan dijauhi orang yang ber syukur dan berilmu. Ia hanya hidup sekadar hidup. Ia bekerja,

    te tapi ka riernya tak jua bergerak, penghasilannya hanya naik meng ikuti inflasi atau sedikit di atasnya. Bila ia berbis nis, skala bisnisnya tidak pernah berkembang sedikit

    pun.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    16

    Buya Hamka pernah berkata, “Kalau hidup hanya se kadar hidup, kera di rimba juga hidup. Kalau kerja hanya seka dar ker ja, kerbau di sawah juga kerja.” Mungkin “sindiran” Buya Ha mka ini cocok untuk orang di kelompok yang pertama.Orang di pilihan kedua, karier, penghasilan, dan penghi dupannya meningkat. Namun, ia hanya fokus pada dirinya sen diri (egosentris). Apabila bekerja, ia fokus pada pekerja annya saja. Enggan mendukung atasan dengan total dan

    tulus. Dengan teman selevel, ia sulit diajak kerja sama dan

    sa ling mendukung. Sementara anggota tim tidak pernah diajak ber kembang secara berkesinambungan. Falsafahnya, “Yang pen ting semua pekerjaan saya beres dan target terca pai. Peduli amat dengan pekerjaan orang lain.”Apabila ia seorang pengusaha, ia hanya berburu keuntung an. Karyawan hanya dijadikan alat produksi, seperti ro bot. Boleh jadi bisnisnya terus maju, sementara karyawan nya tak jua berkembang.

    Dalam kehidupan rumah tangga, karier orang ini terus

    me roket, tetapi anak dan istri di rumah kurang mendapat per hatian. Bukan hanya itu, ia lupa mengembangkan ke luarga. Ia hanya seperti mesin ATM, sementara anggota ke luarganya, secara pikiran, mental, dan tindakan, tidak me nunjukkan ke ma juan. Bahkan boleh jadi, anggota ke luar ganya

    bukan hanya stagnan, tetapi justru terjerembap ke jurang kemaksiatan (nar koba, pergaulan bebas, dan lainlain). pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    17

    Kondisi yang juga menyedihkan adalah orang lain move

    ON, sementara Anda stagnan. Saya sering menjumpai orangorang yang terjangkiti penyakit “merasa senior”. Kare na perasaan ini, akhirnya ia enggan berkembang. Me reka

    su dah merasa punya banyak pengalaman dan jam ter bang

    sehingga enggan belajar. Padahal, masa kerja sama seka li

    tidak men cer minkan pengalaman dan jam terbang. Boleh jadi orang ter sebut telah bekerja 15 tahun, tapi se sung guhnya peng alaman kerjanya hanya 1 tahun, 14 tahun sisa nya

    hanya mengulang dan melakukan rutinitas.Menurut saya, orangorang yang berada pada pilihan 1, 2, dan 3 adalah orangorang yang lonely. Karena mereka si buk me mikirkan diri sendiri, berinteraksi dengan orang

    la in men jadi transaksional atau seperlunya saja. Banyak orang yang merasa bahwa mereka bisa menjalani hidup happy tanpa perlu berinteraksi dengan banyak orang. Mereka hanya intensif berinteraksi dengan diri sendiri dan “ring satu” (keluarga inti dan sahabat lama). Me reka sudah merasa nyaman dengan kondisi ini. Mereka lonely,

    tetapi tidak menyadari.

    Mereka sudah merasa nyaman berada di “ring satu”,

    ter la lu asyik dengan dunianya, dan tidak menyadari bahwa

    dunia berubah dengan cepat. Terlalu asyik di “ring satu” mem buat se seorang sulit berkembang, baik keahlian ataupun sikap men talnya. Boleh jadi uangnya banyak, tetapi

    hatinya hampa. Sepi dalam keramaian.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    18

    Banyak kerugian yang didapat bila seseorang hanya

    asyik berinteraksi dengan “ring satu”. Kerugian pertama,

    me reka su lit diajak berubah. Perasaan dan kondisi nyaman

    membuat mereka merasa tak perlu berubah ke arah yang

    le bih menan tang.

    Kerugian lainnya, mereka mudah tersinggung. Karena

    ter biasa enjoy dan asyik dengan dunianya, saat berbeda

    pen dapat dengan orang lain, mereka akan mudah “mutung”

    alias mudah tersinggung. Padahal, perbedaan pendapat

    akan mem buat seseorang lebih bijak, berpandangan luas,

    dan mengikis kesombongan. Mereka enggan belajar, sudah

    me rasa cukup dengan apa yang mereka punya.

    Cobalah merenung sejenak, apabila Anda hanya dekat

    dengan keluarga inti dan teman dekat yang tidak pernah

    ber tambah, boleh jadi Anda terkena penyakit loneliness.

    Se ge ralah keluar dari “ring satu”, perbanyak teman Anda.

    Sa habat itu penting bagi kehidupan di dunia maupun di

    akhirat.

    Kelak, apabila penghuni surga telah masuk sur ga, lalu mereka tidak menemukan sahabatsahabat yang se lalu bersama mereka di dunia, mereka bertanya ke pada Allah Swt., “Ya Tuhan kami, kami tidak melihat sa ha batsa habat yang sewaktu di dunia shalat, puasa, dan ber juang bersama

    kami?”Allah Swt. berfirman, “Pergilah ke neraka, lalu keluarkan lah sahabatsahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarrah” (HR Ibn AlMubarak).

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    19

    Banyak orang yang mengalami loneliness tetapi tidak

    me nyadarinya. Semoga Anda dan saya tidak termasuk di

    da lam nya. Karena loneliness merugikan kehidupan di dunia

    dan akhirat. Menurut seorang fisikawan, David Bohm, saat ini masya rakat terjangkiti “virus fragmentasi”, ditandai dengan

    meningkatnya kehancuran unit keluarga inti, pemutusan ikat an antara anakanak dan orangtuanya sehingga ke luarga ter belah, serta banyak orang yang memilih hidup sendiri. Kita menjadi masyarakat yang “kehilangan keterhu bungan”.

    Gambaran kesibukan kita saat ini adalah kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, KELUARGA, kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, KELUARGA, kerja, ker ja, kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, TEMANTEMAN, kerja, ker ja, kerja, kerja, kerja, KELUARGA, kerja, kerja, kerja.Kita begitu sibuk bekerja sehingga terkadang lupa dengan diri sendiri, keluarga, dan temanteman. Kita me nyadari bah wa keluarga adalah nomor satu. Namun, saat ada acara keluar ga, kita ingin acara itu buruburu usai. Kita me nyadari bahwa teman itu penting dalam kehidupan, teta pi sering tidak pu nya waktu menemani mereka pada momenmomen penting.

    Kondisi itu melahirkan generasi “aku”, tidak memberi ba nyak tempat kepada “kita” dan “kami”. Bila itu ber langsung la ma, kita akan menjadi manusia kesepian di tengah

    ke ramaian.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    20

    Mari, kita tanyakan kepada diri sendiri, berapa banyak teman baik yang kita miliki? Apakah teman baik Anda bertam bah atau justru semakin menjauh? Apa yang hendak

    An da lakukan untuk meningkatkan dan menambah kualitas

    te man Anda tahun ini? Berapa banyak orang baik di sekitar

    Anda?

    Robin Williams, Loneliness di Tengah PopularitasnyaSalah satu bintang film yang saya ka gumi adalah Robin Williams. Dalam satu film, ia bisa memainkan dua peran se ka ligus dengan sama baiknya. Ia

    mam pu meme ran kan karakter lucu

    hing ga serius. Oleh karena itu, beberapa cupli kan filmnya sering saya tampilkan di sesi training saya. Beberapa filmnya sa ngat meng ins pi rasi kehidupan saya.

    Begitu hebatnya acting Robin Williams hingga ibu kandungnya, Laura, pernah berkata, “Saya merasa Robin dikirim ke dunia untuk membuat kita tertawa.” Robin pernah

    me nikah 3 kali, 2 di antaranya berakhir dengan perceraian.

    Perceraian pertama karena perselingkuhan dan perceraian ke dua karena kecanduan alkohol.

    Petaka datang, tepat 11 Agustus 2014, Robin Wil liams,

    se orang aktor serbabisa peraih berbagai penghargaan di du nia perfilman Hollywood meninggal dunia. Tragisnya, ia mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    21

    Robin Williams bunuh diri karena ia mengalami depresi

    berat. Salah satunya karena ia merasa malu dan ke ce wa, sebab film terakhir yang dibintanginya dihentikan penayang annya. Ia merasa gagal mencuri perhatian penonton, pa da hal ia merasa sudah maksimal dalam film tersebut. Ia me ra sa lonely. Ia merasa sendiri dan kesepian. Sebenarnya,

    pe ra saan loneliness Robin sudah berlangsung sejak lama.

    Sa at di wawancarai Guardian (2003), ia mengaku depresi

    ka rena “kesepian dan ketakutan”.Berhatihatilah apabila Anda memilih menjadi kelompok 1, 2, atau 3. Boleh jadi karier dan bisnis Anda semakin me lejit, popularitas semakin membahana, tetapi Anda mera sa lonely. Tampak seperti orang tegar dan hebat, te ta pi

    batinnya rapuh, hampa, dan kesepian. Uang, reputasi, dan ke ahlian Anda tidak diragukan banyak orang, tetapi pe nyakit loneliness tetap saja tidak mau pergi dari diri An da.

    Mungkin, saat membaca ini, batin Anda menjadi gelisah.

    Biarkanlah. Saya justru sering menyarankan, “Undanglah

    ge li sah karena dengan itu hidupmu bertumbuh.” Orang

    yang ja rang gelisah pada masa mudanya berpeluang sering

    me ng ala mi penyesalan pada masa tua.

    Gelisahlah, apakah Anda sudah mengoptimalkan semua

    karunia dan potensi yang telah Allah Swt. berikan kepada An da? Gelisahlah, usia semakin bertambah, tetapi apa karya yang sudah Anda hasilkan? Layakkah Anda disebut manu sia yang bersyukur karena masih banyak potensi diri

    yang me nganggur?

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    22

    Gelisahlah, bila hari ini nyawa Anda diambil olehNya, cukupkah bekal yang Anda bawa? Gelisahlah, karena usia orang tua semakin tua, tetapi Anda belum memberikan keba hagiaan tertinggi kepada mereka. Gelisahlah, karena belum banyak yang Anda persiapkan untuk kehidupan masa

    tua sehingga kelak Anda tidak akan merepotkan banyak

    orang.

    Gelisahlah, bila usia semakin tua, tetapi belum banyak yang Anda lakukan. Ingatlah survei yang dilakukan Emi Kiyo sa ki saat mendampingi orangorang yang sudah divo nis me ninggal. Penyesalan terbesar mereka bukan apa yang dila kukannya, melainkan apa yang tidak dilakukan nya. Gelisahlah, sertai dengan aksi yang akan membuat hidup kita terus bertumbuh. Gelisah yang dibungkus dengan keluh kesah akan membuat hidup seseorang semakin susah. Banyak orangorang hebat berawal dari kegelisahan me lihat kehi dup an yang ada di sekitarnya. Bahkan, menurut

    saya, salah satu cara membuat orang bertumbuh adalah

    de ngan mem buat nya gelisah. Ada banyak perasaan gelisah yang bisa kita ciptakan agar Anda terus berbenah, bertumbuh, dan maju. Ciptakanlah kegelisahan untuk pembelajaran

    dan pembenahan diri.Gelisahlah, apabila hidup Anda stagnan dan terasa sema kin berat. Bagi Anda yang sudah merasa move ON karena

    se tiap tahun bertumbuh, undanglah kegelisahan karena

    mung kin Anda belum terlalu banyak bermanfaat untuk

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    23

    orangorang di sekitar Anda. Selama ini Anda hanya sibuk di panggung ke hi dupan sendiri tanpa pernah menciptakan pang gung untuk orang lain. Gelisahlah karena ternyata Anda benarbenar egois.Namun, gelisah saja tanpa berbuat apaapa, akan melahir kan orangorang stres dan bingung, mudah ditipu, mudah dihasut, mudah dipermainkan. Kegelisahan Anda harus segera diobati dengan cara memilih hidup di kelom pok

    yang keempat. Hidup Anda selalu move ON dan orangorang di se ki tar Anda juga move ON. Bukan hanya itu, lingkung an di se ki tar Anda juga tumbuh dan berkem bang. Anda bukanlah orang yang hidup hebat di suatu kota, te tapi kota itu dipenuhi zombi dan hanya Anda sendiri yang bukan zombi.

    Tentu orang yang menjadi contoh nomor satu dalam

    ke lompok empat ini adalah Rasulullah Saw. Beliau berhasil

    move ON, orangorang di sekitarnya juga ikut move ON, bah kan akhirnya bisa membangun peradaban baru. Masa

    ja hi liah (kebodohan dan kemaksiatan) berganti dengan

    era penuh cahaya dan ke ber kahan. Sang Nabi bukan hanya mengubah orang, beliau juga meng ubah lingkungan kehidup an. Salah satu contoh orang yang telah dibuat move ON

    adalah Bilal ibn Rabbah.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    24

    Awalnya lelaki ini sangatlah hina. Ia adalah budak milik keluarga

    Bani Abduddar. Saat ayah mereka meninggal, Bilal diwariskan

    ke pada Umayyah ibn Khalaf, tentu tetap sebagai budak. Ia bebas

    dari perbudakan karena dibebaskan oleh Abu Bakar. Ia pemuda

    hi tam legam dari Afrika yang ditunjuk Nabi untuk menjadi

    muazin per tama di Masjid Nabawi.

    Ketika Rasulullah meninggal, ia menangis tiada henti. Ke ti ka

    waktu shalat tiba, Bilal ibn Rabbah menunaikan tugas nya.

    “Allâhu Akbar, Allâhu Akbar ....”

    Suara beningnya yang indah nan lantang terdengar di seantero

    Madinah. Penduduk Madinah menuju masjid. Masih dalam

    kesedihan, sadar bahwa pria yang selama ini meng ima mi me-

    reka tak akan pernah muncul lagi dari biliknya di sisi masjid.

    “Asyhadu an lâ ilâha illallâh .... Asyhadu an lâ ilâha illallâh

    ….”

    Suara bening itu kini bergetar. Jamaah yang sudah ber kum pul

    di masjid melihat tangan pria legam itu bergetar.

    “Asy … hadu ... an ... na ... M ... Mu ... mu ... hammmad …”

    Suara bening itu tak lagi terdengar jelas. Kini tak hanya tangan

    Bi lal yang bergetar, seluruh tubuhnya gemetar tak ber aturan,

    se akan-akan ia tak sanggup berdiri lagi dan bisa ro boh kapan

    pun. Matanya sembap. Air matanya mengalir deras, tidak ter-

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    25

    kon trol. Air matanya membasahi seluruh ke lopak, pipi, dagu,

    hing ga jeng gotnya.

    Ia mencoba mengulang kalimat azannya yang terputus. Salah

    satu kalimat dari dua kalimat syahadat. Kalimat kesak sian bahwa

    Muhammad ibn Abdullah adalah Rasul Allah.

    “Asy … ha ... du ... annna …”

    Kali ini ia tak bisa meneruskan lebih jauh. Tubuhnya mulai lim-

    bung. Sahabat yang tanggap menghampiri dan meme luk nya,

    ser ta meneruskan azan yang terpotong.

    Saat itu tak hanya Bilal yang menangis, seluruh jamaah yang

    berkumpul di Masjid Nabawi, bahkan yang tidak berada di mas-

    jid pun, ikut menangis. Mereka merasakan kepedihan ditinggal

    Kekasih Allah untuk selama-lamanya. Semua mena ngis, tapi

    ti dak seperti Bilal.

    Tangis Bilal lebih deras dari semua penduduk Madinah. Tak ada

    yang tahu persis mengapa Bilal seperti itu, hanya Abu Ba kar

    yang tahu.

    Ia pun membebaskan Bilal dari tugas mengumandangkan azan.

    Saat mengumandangkan azan, kenangannya bersama Rasulullah

    berkelebat tanpa bisa dibendung. Ia teringat ba gai mana Ra-

    sulullah memuliakannya saat ia terhina, hanya ka rena ia budak

    dari Afrika. Ia teringat bagaimana Rasulullah men jodohkannya.

    Saat itu Rasulullah meyakinkan keluarga mempelai wanita

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    26

    dengan berkata, “Bilal adalah pasangan dari surga, nikahkanlah

    saudara perempuanmu dengannya.”

    Pria legam itu terenyuh mendengar sanjungan Sang Nabi akan

    di rinya, seorang pria berkulit hitam, tidak tampan, dan man tan

    budak.

    Kenangan akan sikap Rasul yang begitu lembut pada di ri nya

    berkejaran saat ia mengumandangkan azan. Ingatan akan sabda

    Rasul, “Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat,” lalu ia pun

    beranjak azan, muncul begitu saja tanpa bisa ia ben dung.

    Kini tak ada lagi suara lembut yang meminta istirahat de ngan

    shalat. Bilal pun teringat bahwa ia biasanya pergi menuju bilik

    Nabi yang berdampingan dengan Masjid Nabawi setiap men de-

    kati waktu shalat. Di depan pintu bilik Rasul, Bilal ber kata, “Sa-

    atnya untuk shalat, saatnya untuk meraih keme nang an. Wahai

    Ra sulullah, saatnya untuk shalat.”

    Kini tak ada lagi pria mulia yang akan keluar dengan wajah yang

    ramah dan penuh rasa terima kasih karena sudah di ingat kan akan

    waktu shalat. Bilal teringat, saat shalat ‘Id dan shalat Istisqa’ ia

    se lalu berjalan di depan. Rasulullah dengan tom bak di tangan,

    tiga tombak pemberian Raja Habasyah, ber jalan menuju tempat

    shalat. Satu tombak diberikan Rasul ke pada Umar ibn Al-Khath-

    thab, tombak lainnya beliau berikan ke pada Bilal, dan satu tombak

    untuk dirinya sendiri. Kini tombak itu saja yang masih ada, tanpa

    diiringi pria mulia yang mem be rikannya.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    27

    Hati Bilal makin perih. Seluruh kenangan bertumpuk, mem-

    buncah bercampur dengan rasa rindu dan cinta yang sa ngat

    pa da diri Bilal. Bilal sudah tidak tahan lagi. Ia tidak sang gup

    lagi untuk mengumandangkan azan.

    Abu Bakar tahu perasaan Bilal. Saat Bilal meminta izin un tuk

    ti dak mengumandangkan azan lagi, beliau meng izin kan nya.

    Saat Bilal meminta izin untuk meninggalkan Madinah, Abu Ba-

    kar pun mengizinkannya. Bagi Bilal, setiap sudut Kota Madinah

    akan selalu membangkitkan kenangan akan Rasul, dan itu akan

    membuat dirinya merana karena rindu. Ia memu tuskan untuk

    me ninggalkan kota itu. Ia pergi ke Damas kus.

    Bilal benar-benar tidak mau mengumandangkan azan hing ga

    kedatangan Umar ibn Al-Khaththab ke Syam. Tujuan Umar me-

    ne mui Bilal hanya satu: membujuknya untuk mengu man dang-

    kan azan kembali. Bilal menolak, tetapi bukan Umar na manya

    ji ka khalifah kedua tersebut mudah menyerah. Ia kembali mem-

    bu juk dan membujuk.

    “Hanya sekali,” bujuk Umar, “Ini untuk umat, umat yang di cintai

    Muhammad, umat yang dipanggil Muhammad saat sa k ra tul-

    mautnya. Begitu besar cintamu kepada Muhammad, tidakkah

    engkau cinta kepada umat yang dicintai Muhammad?” Bilal ter-

    sentuh. Ia setuju untuk kembali mengumandangkan azan. Hanya

    sekali, saat shubuh.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    28

    Pada hari Bilal akan mengumandangkan azan pun tiba. Tangis

    dan keharuan serta kerinduan kepada Rasulullah kem bali

    membuncah.

    Setelah sekian lama Bilal tak mengunjungi Madinah, pada suatu

    malam Nabi Saw. hadir dalam mimpi Bilal dan menegurnya, “Ya

    Bi l al, wa mâ hadzal jafa’? (Hai Bilal, kenapa engkau tak mengun-

    jungi ku? Kenapa sampai begini?).” Bilal pun bangun, segera

    dia mem persiapkan perjalanan ke Madinah untuk menziarahi

    Na bi. Se kian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.

    Setiba di Madinah, Bilal menangis, melepas rasa rindunya ke-

    pa da Na bi Saw., sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah

    ber anjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Nabi

    Saw., Hasan dan Husein. Dengan mata sembap, Bilal yang ber-

    an jak tua me me luk kedua cucu Nabi Saw. itu. Salah satunya

    ber kata kepada Bilal r.a., “Paman, maukah engkau sekali saja

    me ngu mandangkan azan buat kami? Kami ingin mengenang

    ka kek kami.” Ketika itu, Umar ibn Al-Khaththab yang telah men-

    ja di kha lifah juga sedang melihat pe mandangan meng harukan

    itu. Beliau pun memohon Bilal untuk meng umandangkan azan,

    mes ki sekali saja.

    Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia

    naik ke tempat dia biasa mengumandangkan azan pada masa

    Nabi Saw. masih hidup. Saat lafaz “Allâhu akbar” dikumandangkan-

    nya, men dadak seluruh Madinah senyap, segala aktivitas terhenti.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    29

    Se mua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara

    yang meng ingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu

    dirindukan, telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata, “Asyhadu

    an lâ ilâha illallâh”, seluruh isi Kota Madinah berlarian ke arah

    suara itu.

    Saat Bilal mengumandangkan, “Asyhadu anna Muhammadan

    Ra sûlullah”, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang

    sa ngat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa in-

    dah ber sama Nabi. Tangis Umar ibn Al-Khaththab paling ke ras.

    Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan azan nya.

    Lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu, Madinah

    mengenang saat ma sih ada Nabi Saw. Tak ada pribadi agung

    yang begitu dicintai se perti Nabi Saw. Dan azan itu, azan yang

    tak bisa dirampungkan oleh Bilal, ada lah azan terakhirnya. Dia

    tak pernah bersedia lagi me ng uman dang kan azan. Sebab, ke-

    sedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya menge-

    nang seseorang yang mengangkat derajatnya menjadi begitu

    tinggi.Saya yakin, Anda mau seperti Nabi. Anda terus ber tumbuh sekaligus mampu menjadi pengungkit keberhasilan orangorang sekitar Anda. Banyak orang yang hidupnya seperti ke hi dupan Bilal sebelum bertemu Nabi, tersandera,

    menjadi bu dak dunia. Tugas Andalah mengangkat derajat mereka ke arah yang lebih tinggi. Tugas Anda pula mendukung mereka.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    30

    Mari, berperan sebagai pemain utama dalam film kehidupan. Sehingga cerita Anda bisa dinikmati dan diceritakan tu runtemurun sebagaimana cerita nabi dan para sahabat. Be gitu indah, menyentuh, menggetarkan, menginspirasi, dan men jadi teladan bagi generasi setelahnya. Sebuah film yang sangat layak mendapat banyak penghargaan.

    Berebut “Grammy Award” KehidupanSebagai pemain film kehidupan, tentu Anda ingin meraih Piala Citra atau Grammy Award. Dalam film kehidupan ini, ka mera ada di semua sisi, tidak ada satu aktivitas pun yang

    tidak terekam kamera. Bahkan, semua aktivitas tercatat sempurna oleh dua malaikat. Hebatnya dalam film kehidupan ini, semua menjadi pemain utama, termasuk Anda dan saya. Masingmasing berlomba untuk meraih “Grammy Award” dari ber bagai kategori. Dari sekian banyak kategori,

    ada tiga kategori utama.

    The Best Expertise

    Pemenang dalam kategori ini adalah mereka yang terkenal

    expert atau ahli di bidang yang ditekuninya. Boleh jadi ahli di level kelurahan, kecamatan, daerah, nasional, dan dunia.Orangorang expert mudah dikenali melalui karyakar yanya. Mi salnya, apabila disebut nama Habibie, langsung

    mun cul pesawat terbang karena memang beliau expert di bi dang besi terbang ini. Apabila disebut nama Hendy Setiono, lang sung muncul Kebab Turki. Sementara apabila

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    31

    saya sebut nama Elang Gumilang, langsung muncul properti. Ya, anak muda yang belum genap 30 tahun ini sudah

    merambah bis nis properti dengan nilai triliunan rupiah.

    Un tuk menjadi seorang expert, harus melalui proses yang pan jang dan ber ke sinambungan, bukan hasil yang instan.

    Hi dup para expert di kejarkejar rezeki, peluang, kesempatan, dan halhal baik lainnya. Mereka layak mendapatkannya karena memang me nguasai banyak hal di bidang yang mereka tekuni sehingga wajar sesuatu itu lekat dengan namanya. Nah, sekarang apabila disebut nama Anda, kirakira muncul kata apa? Atau Anda kelak ingin expert di bidang apa? Pertanyaan renungan dari saya, “Apakah Anda layak

    men dapat award untuk kategori ini?”

    Strategi Seorang Expert Dikisahkan, di daerah Puncak, Bogor, ada bisnis penyembuhan

    al ternatif yang sangat terkenal. Siapa pun yang berobat, dijamin

    sem buh. Strategi marketing-nya menggunakan slogan, “Dijamin

    sembuh. Bila tidak sembuh, uang dikembalikan 100 kali lipat”.

    De ngan slogan ini, orang yang berobat semakin banyak dan

    ter nyata tak satu pun yang meminta uang dikembalikan. Sang

    ta bib benar-benar expert.

    Mendengar kabar ini, seorang spekulan ahli yang senang ber-

    judi langsung bergumam, “Yes, saya akan cepat kaya. Saya

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    32

    akan pura-pura sakit dengan penyakit langka yang susah disem-

    buh kan. Saya akan bayar mahal supaya pengembalian 100 kali

    lipatnya semakin besar.” Spekulan bergegas ke rumah tabib di

    Puncak.

    Saat giliran spekulan, sang tabib bertanya, “Sakit apa, Kang?”

    Spe kulan yang sudah menyiapkan jawaban, menjelaskan, “Li-

    dah saya tidak bisa merasakan pahit, asin, manis, pedas, dan

    ra sa yang lain. Ini saya bayar 10 juta, Bib.” Di dalam hati sang

    spe kulan ber kata, “Asyik, hari ini saya dapat 100 kali dari 10

    ju ta, 1 M siap di tangan.”

    Sang tabib memanggil asistennya. “Asep, tolong ambilkan obat

    nomor 17.” Setelah itu sang tabib langsung memberikan obat

    itu dan meminta sang spekulan untuk mengunyahnya. Tanpa

    sengaja, sang spekulan berkata, “Obatnya kok pahit, Bib?” Sang

    tabib lang sung berkata, “Nah, berarti kamu sudah sembuh ka-

    re na sudah bisa merasakan bahwa tahi sapi ini pahit.”

    Sebulan kemudian, sang spekulan datang lagi, “Bib, saya punya

    pe nyakit lupa. Apa yang saya ucapkan 10 menit yang lalu, saya

    su dah lupa. Nih, saya bayar 25 juta kalau saya bisa disembuhkan.”

    Sang tabib memanggil asistennya, “Asep, tolong ambilkan obat

    no mor 17.”

    Mendengar perintah itu, sang spekulan langsung bertanya,

    “Bib, kok, obatnya sama dengan bulan lalu, sama-sama tahi

    sapi.” Men dengar jawaban itu, sang tabib menjawab, “Nah,

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    33

    berarti kamu sudah sembuh sebab sudah ingat kejadian bulan

    lalu.” Siapa yang lebih expert? Hehe, tidak perlu terlalu serius

    dipi kir kan, lebih baik tersenyum lepas.

    The Best Parent Kategori ini hanya bisa diraih oleh mereka yang sudah meni kah. Kriteria yang menjadi penilaian cukup sederhana. Apa bila diajukan pertanyaan kepada putraputri Anda, “Se but kan 5 idolamu?”, apakah nama Anda termasuk di dalam nya? Apakah untuk mendidik mereka, Anda menye diakan waktu terbaik? Apakah Anda lebih banyak mendidik

    sen diri atau lebih banyak outsourcing kepada orang lain?Akhirakhir ini berita tentang anak muda terdengar me nye dihkan. Sepasang pelajar SMA tertangkap berhubung an seks di dalam kelas saat pelajar lain sedang melaksa nakan sha lat Jumat. Sementara itu, seorang pelajar SMP meninggal ga ragara ingin menggugurkan kandungannya. Berita lain me nyebutkan, seorang anak berusia 14 tahun

    dari sekolah ber label agama ditemukan bunuh diri. Pelajar

    SMP ini sudah me rencanakan bunuh diri dengan saksama.

    Bahkan, sehari se belum bunuh diri, anak lelaki yang tinggal bersama nenek nya karena orangtuanya bercerai ini menja lankan puasa. Benarbenar menyedihkan.Biasanya, setelah kejadiankejadian itu saya menerima broad cast message dari berbagai penjuru. Kebanyakan isi

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    34

    nya menyalahkan video porno yang bisa diunduh dan di sebar be bas. Ada juga yang menyalahkan maraknya game online de ngan berbagai versi. Menurut saya, berbagai analisis

    itu mung kin benar, tetapi saya yakin penyebab terbesarnya

    bu kan itu.

    Penyebab utamanya adalah karena mereka “kehilangan”

    orangtua. Mereka punya ayah, tetapi ayahnya tidak punya wak tu untuk mereka. Mereka punya ibu, tetapi ibunya tidak be narbenar berperan sebagai seorang ibu. Mereka ting gal satu rumah, tetapi seperti tinggal di sebuah hotel, si buk di ka mar masingmasing. Mereka bersikap seperti orang asing yang tidak saling kenal. Secara fisik dekat tetapi jiwa dan hati mereka jauh. Mereka disebut keluarga, tetapi kehidupan me reka tidak seperti sebuah keluarga.

    Mari, kita kembali ke peran dan fungsi keluarga yang

    se sung guhnya. Tugas orangtua bukan hanya “memproduksi” anak. Bukan pula mesin ATM bagi anakanaknya. Orangtua juga bukan subkontraktor yang mendelegasikan pendidikan anakanak ke nenek, asisten rumah tangga, dan guru. Mereka adalah darah daging Anda. Mereka adalah penyelamat

    An da di akhirat.

    Berhentilah jadi orangtua egois, sibuk, dan tak punya wak tu buat anakanak. Bahkan, kesibukan yang tidak pernah ada habisnya dijadikan alasan “demi masa depan mereka”, padahal sesungguhnya demi kepuasaan ego orangtua.

    Orang Jawa bilang, Anda ini ngapusi.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    35

    Mari, back to family, siapa tahu kelak Anda berhak menda patkan award untuk kategori ini.

    Ayah “Bisu”

    Saya selalu berusaha bisa mengambil rapor anak saya agar

    dapat bahan tambahan untuk diskusi dengannya. Saya tidak

    ingin men jadi ayah “bisu”, yang keberadaannya seolah tak ada,

    jarang ber dis kusi atau ngobrol dengan anak. Saya berusaha

    keras untuk me miliki bahan obrolan dengan anak saya.

    Mengapa saya tidak mau menjadi ayah “bisu”? Dalam Al-Quran

    terdapat 17 dialog (berdasarkan tema) antara orangtua dengan

    anak, tersebar di 9 surah. Dari 17 dialog tersebut, 14 dialog antara

    ayah de ngan anaknya, 2 dialog antara ibu dan anaknya, 1 dialog

    an ta ra ke dua orangtua dengan anaknya.

    Apa pesan utamanya dari fakta ini? Seharusnyalah seorang ayah

    lebih banyak berdialog dengan anak-anaknya dibandingkan dengan

    anak-anak berdialog dengan ibunya, meski sang ibu tinggal di

    rumah dan lebih sering bersama sang anak. Seorang ayah tak boleh

    menjadi ayah “bisu”, lebih banyak diam saat bersama anak. Dan

    jangan sampai, saat bersuara, yang keluar hanyalah perintah dan

    amarah.

    Saya pun tidak mau menjadi ayah “bisu” yang asyik dengan du-

    nianya sendiri. Seorang ayah yang sangat jarang punya kesem-

    patan berdialog, diskusi, ngobrol, dan bercanda dengan anak-

    anaknya. Ayah “bisu” membuat anak kehilangan kepercayaan diri,

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    36

    kehilangan gairah untuk tinggal di rumah. Jangan heran bila anak-

    anak lebih senang curhat di social media dan orang lain, bukan

    kepada ayahnya.

    Bila kita menjadi ayah “bisu”, jangan menyesal bila suatu saat

    anak kita diterpa banyak masalah. Hubungan yang “dingin” an-

    tara ayah dan anak atau sang anak lebih dekat dengan orang lain

    yang tidak ada hubungan darah. Seorang ayah bisa benar-benar

    ke hi langan “mutiara” hidupnya bila ia menjadi ayah “bisu”.

    The Best Person from God

    Pemenang dalam kategori ini bukanlah orang yang hanya

    ahli dalam hal ibadah ritual. Mereka juga harus menjadi ahli man faat, baik dengan tetangganya, amanah dalam pe ker jaannya, dan berkontribusi bagi masyarakat sekitarnya.

    Mereka selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam

    semua bidang kehidupan. Di tengah kesibukannya, mereka tak lupa bersujud, mengkaji firmanfirmanNya, terkadang me nangis karena kerinduannya kepada Sang Maha. Mereka

    sadar bahwa hidup hanya untuk mengumpulkan bekal yang akan dibawa bertemu denganNya.Mereka melakukan berbagai aktivitas bukan untuk mengejar pujian manusia. Mereka melakukannya karena

    kecin taan dan ketundukannya kepada Sang Pencipta. Cerita

    berikut semoga bisa memberi gambaran.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    37

    Cerita ini diambil dari buku harian Sultan Murad IV (Sul tan Turki Utsmani, memerintah Juni 1612Februari 1640). Saya mendapatkannya dari Guru Kehidupan saya.

    Dalam buku hariannya itu diceritakan bahwa suatu ma lam sang

    Sultan merasa sangat galau, ia ingin tahu apa pe nye bab nya. Ia

    memanggil kepala pengawalnya dan me ngatakan bah wa ia akan

    pergi ke luar istana dengan me nya mar. Sesuatu yang memang

    biasa beliau lakukan.

    Sultan berkata, “Mari keluar, kita blusukan melihat war ga.”

    Mereka pun pergi. Udara saat itu sangat panas. Tiba-tiba,

    mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah.

    Ketika dibangunkan oleh Sultan, ternyata ia te lah wafat. Orang-

    orang yang lewat di sekitarnya tidak ada yang peduli kepada

    mayat tersebut.

    Sultan memanggil mereka, kemudian mereka bertanya, “Ada

    apa? Apa yang kau inginkan?”

    Sultan berkata, “Mengapa orang ini wafat, tapi tidak ada satu

    pun di antara kalian yang membawanya? Siapa dia? Di mana

    keluarganya?”

    Mereka berkata, “Orang ini Zindiq, pelaku maksiat, dia selalu

    minum khamr dan berzina dengan pelacur.”

    Sultan berkata, “Tapi ... bukankah ia juga umat Muham mad Saw.?

    Ayo, angkat dia, kita bawa ke rumahnya.”

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    38

    Mereka pun membawa mayat laki-laki itu ke rumah nya.

    Sesampai di rumah, saat mengetahui suaminya telah wa fat,

    sang istri menangis. Tapi orang-orang langsung per gi, hanya

    sang Sultan dan kepala pengawalnya yang masih ting gal.

    Sultan berkata kepada istri laki-laki itu, “Aku mendengar kalau

    suamimu dikenal suka melakukan kemaksiatan ini dan itu,

    hingga mereka tidak peduli akan kematiannya.”

    Sang istri pun bercerita, “Awalnya aku menduga seperti itu.

    Setiap malam suamiku keluar rumah, pergi ke toko mi num an

    keras (khamr), kemudian membeli sesuai kemam puan nya. Ia

    bawa khamr itu ke rumah, kemudian mem buang nya ke dalam

    toilet, sambil berkata, ‘Aku telah meringankan dosa kaum

    muslimin.’ Dia juga selalu pergi ke tempat pe la cur an, memberi

    mereka uang dan berkata, ‘Malam ini merupakan jatah waktuku,

    jadi tutup pintumu sampai pagi, jangan kau terima tamu lain!’

    Kemudian ia pulang ke rumah dan berkata kepadaku, ‘Alham-

    dulillah, malam ini aku telah meringankan dosa pemuda-

    pemuda Islam.’

    Tapi, orang-orang yang melihatnya mengira ia se lalu minum

    khamr dan melakukan zina. Berita ini pun menye bar di

    masyarakat.

    Sampai akhirnya, suatu kali, aku berkata kepada suamiku,

    ‘Kalau nanti kamu mati, tidak ada kaum muslimin yang akan

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    39

    memandikan jenazahmu, tidak ada yang akan mensha la timu,

    tidak ada pula yang menguburkanmu.’

    Ia hanya tertawa dan berkata, ‘Jangan takut, Sayangku. Ji ka aku

    mati, aku akan dishalati oleh Sultan kaum muslimin, oleh para

    ulama, dan para auliya.’”

    Sultan Murad pun menangis. Ia berkata, “Benar! Demi Allah,

    akulah Sultan Murad. Besok pagi kita akan meman di kan nya,

    menshalati, dan menguburkannya.”

    Demikianlah, akhirnya jenazah laki-laki itu dihadiri oleh Sultan,

    para ulama, para syaikh, dan seluruh warga.

    Orang yang berburu award kategori ini sudah tidak peduli lagi dengan penilaian manusia. Ia menjauh dari pencitra an. Boleh jadi mereka termasuk orang yang sepi dari publisitas, tetapi memiliki karya dan sumbangsih yang fantastis.

    Tentu masih banyak kategori award yang lain. Tetapi, dari tiga kategori utama ini, kirakira kategori mana yang bisa Anda menangkan?[]

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • 40

    Orangorang yang layak naik ke atas panggung untuk mene rima penghargaan biasanya karena mereka punya karya, pres tasi, atau sesuatu di atas ratarata. Wajar apabila mereka yang naik ke atas panggung diberi tepuk tangan yang meriah. Me reka memang orangorang yang terhormat karena sesuatu yang berharga yang mereka punya atau hasilkan. Seperti pada bab sebelumnya, ada the best expertise, the best parent, the best person from god, dan pemenang award lainnya adalah ka re na ada sesuatu yang mereka per sembahkan.

    Saya yakin, apabila pikiran dan jiwa Anda sehat, pasti

    Anda ingin menjadi salah satu orang yang berhak naik ke

    atas panggung. Mau? Apabila jawabannya mau, saran saya,

    lakukan 4 ON yang saya tuliskan dalam ON (Mizan, 2013).

    Buku ini akan Anda bekal untuk mengembangkan diri agar

    menjadi pe main berkelas dalam panggung kehidupan.

    Dalam ON, saya menyam pai kan, apabila hidup Anda

    ingin terus move ON, An da perlu menyusun dan mela ku kan

    BAB 2Menjadi Terhormat

    karena Menyediakan Panggung

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    41

    4 ON. Apa itu? Anda per lu

    punya visiON yang me nan tang. Setelah itu, Anda per lu

    actiON dengan skala prioritas dan melakukan ak siaksi strategis. Jangan lu pa, actiON harus selaras de ngan passiON Anda. Seba gai makh luk sosial, Anda pun per lu melakukan collaboratiON dengan berbagai pihak. Se gera beli

    dan baca ya, agar lebih jelas,

    he he.

    Naik panggung sendirian dengan 4 ON.

    Buku ON dibawa ke Benteng Kons tan-

    tinopel oleh orang yang sudah move ON

    karena ter inspirasi buku ini, Harry Fir man-

    syah. Dalam buku tersebut ditulis ba gai-

    mana Muhammad Al-Fatih menak lukkan

    Benteng Kons tan tino pel.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    42

    Apabila Anda memahami dan menjalankan 4 ON secara maksimal, kehidupan Anda sudah di atas ratarata kebanya kan orang. Anda layak dan berhak ikut naik di atas

    pang gung. Namun, hidup tidak boleh stagnan, Anda perlu

    naik kelas dan mengambil giant step atau langkah besarnya, An da harus melalui jalan yang lainnya. Naikkan daya, ambil

    pe kerjaan menantang dengan cara menciptakan panggung

    bagi orang lain. Buat orang lain hidupnya move ON.

    Menyiapkan Panggung bagi Orang LainMungkin sebagian Anda ada yang berkata, “Boroboro mau mi kirin orang, Pak, mikir diri sendiri aja sulit.” Apabila punya pikiran seperti ini, percayalah Anda tidak akan per nah

    men jadi besar. Mungkin Anda move ON, tetapi itu ha nya

    lang kah kecil. Sementara menciptakan panggung untuk

    orang lain ini adalah salah satu giant step bagi hidup An da.

    Mencetak Juara Olimpiade dari Uang Keropak

    Saya mengenal lelaki sederhana ini pada pertengahan 2014. Ia

    “adik kelas” saya di Institut Pertanian Bogor (IPB) saat me nem-

    puh S-1 maupun S-2. Lelaki ini pencetak ratusan juara olimpiade

    ma te ma tika di level internasional. Uniknya, setiap anak yang

    bel ajar di Klinik Pendidikan MIPA (KPM) miliknya di Bogor,

    ti dak dikenakan ta rif. Mereka membayar seikhlasnya. Coba te-

    bak siapa orang nya?

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    43

    Saya yakin sebagian besar dari Anda tidak mengenal lelaki ini.

    Sa ya tambah lagi informasinya, karena prestasi yang diraihnya, ia

    per nah mendapat penghargaan Satyalancana Wira Karya da ri

    mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2007. Ia juga

    pe raih Tokoh Perubahan Republika pada 2013. Masih belum ta-

    hu?

    Dia adalah R. Ridwan Hasan Saputra, lahir di Bogor, 16 April

    1975. Walau ia baru menamatkan S-2, kami memanggilnya Pro-

    fe sor Rid wan. Kemampuannya menyederhanakan penjelasan ma-

    tematika dengan menggunakan pendekatan Matematika Na la ria

    Realistik alias mengangkat persoalan sehari-hari dalam pem-

    belajaran inilah yang membuat kami memanggilnya pro fe sor.

    Profesor Ridwan, duduk nomor 4 dari kiri.

    Walau prestasinya segudang, belum banyak orang yang menge-

    nalnya. Ia memang tidak menyukai pencitraan dan publisitas.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    44

    Hidupnya fokus melahirkan para juara olimpiade yang beriman

    dan berilmu pengetahuan. Pada kartu namanya tertulis “Kar ya-

    wan Allah”, ia bekerja di BUMA. Apa itu BUMA? Bukan BUMN?

    BUMA adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Allah.

    Walau siswa membayar seikhlasnya melalui keropak yang di-

    siap kan, para guru yang mengajar di KPM dibayar dengan tarif

    nor mal dan para karyawan mendapat gaji yang wajar. Lelaki

    ber istri Anis Kurniasih ini sangat yakin, bila ia berjuang dengan

    ikhlas karena Allah, rezeki akan datang dari arah yang ti dak di-

    duga-duga.

    Melalui KPM yang didirikan pada 16 April 2001, ia ingin me-

    nye bar kan virus bahwa matematika itu mudah. Memang, ma te-

    matika yang dianggap momok menakutkan oleh sebagian siswa

    sekolah, menjadi sangat menyenangkan di tangan sang profesor.

    Kuncinya, sang guru harus mencintai matematika dan meng-

    ajar kan dengan tulus dan ikhlas untuk mendekatkan diri kepada-

    Nya.

    Kepada siswanya yang beragama Islam, ia mewajibkan shalat

    dan mengaji. Ia juga selalu mengajarkan solusi atas problem-

    prob lem kehidupan dengan pendekatan matematika. Ia tak per-

    nah khawatir dengan metodenya. Ia sangat yakin bahwa dari

    uang keropak itu akan lahir ribuan juara olimpiade mate ma ti-

    ka.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    45

    Menciptakan panggung untuk orang lain.

    Mungkin sebagian Anda masih ada yang bertanya, “Apa man faatnya bagi saya bila saya membuatkan panggung kehor matan bagi orang lain?” Coba Anda baca buku saya, Ku bik Lea dership. Pada bab “Prinsip Alam”, saya menjelaskan ba gai mana Hukum Kekekalan Energi bekerja. Hukum ini

    me nya takan bahwa apa pun yang kita lakukan akan berbalas

    sem purna di muka bumi. Apabila Anda berbuat kebaikan,

    Anda akan mendapat kebaikan. Sebaliknya, apabila Anda ber buat keburukan, Anda akan mendapat ba las an kebu ru kan secara sempurna. Tidak tertukar, tidak kurang, dan ti dak

    lebih.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    46

    Membuat atau menciptakan panggung bagi orang lain tentu itu energi positif yang bernilai besar dan Anda menda pat jaminan mendapat balasan kebaikan yang sangat besar. Se cara spiritual, mendorong orang lain untuk ber buat kebaikan akan berbuah pahala yang sangat besar. Bukan hanya ketika hidup di dunia. Ia juga akan mendapatkan paha la pasif yang terus mengalir hingga dunia ini tiada. Orang ber iman yang cerdas pasti tidak akan meninggalkan akti vitas yang satu ini.

    Energi kebaikan itu bisa kembali kepada Anda sesuai

    de ngan harapan Anda, bisa juga tidak. Namun, boleh jadi,

    ener gi kebaikan yang Anda lakukan bisa kembali dalam ben tuk halhal sebagai berikut.Pertama, mempercepat tercapainya visi hidup Anda.

    Sebagian besar orang yang ingin membuat panggung untuk orang lain, pasti memiliki visi hidup yang hendak diwu judkan. Salah satu cara mempercepat tercapainya visi adalah

    dengan cara membantu dan mendukung orang lain untuk naik kelas. Selain itu, dorongan juga membuat kita mengembangkan diri, memperkuat, dan mempercepat tercapainya

    visi. Lho, kok bisa? Bisa, karena pekerjaanpekerjaan kita su dah bisa diambil alih oleh orang yang hendak kita lahirkan sehingga kita punya banyak waktu untuk mengembang kan diri. Contohnya, saya punya visi hidup memiliki 9

    perusahaan dengan 999 karyawan, menginspirasi 25 juta

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    47

    orang lebih dan 10.000 di antaranya menjadi trainer yang

    berkarakter. Maka, saya membangun sistem dalam bisnis

    yang saya jalani. Saat ini, saya tidak perlu ngantor setiap hari di beberapa perusa ha an yang saya punya. Sudah ada tim manajemen yang men jalankan sehingga saya sudah menjalankan jargon bisnis yang banyak beredar, “bisnisnya te tap jalan, sementara yang punya bisa jalanjalan”.

    Untuk mewujudkan impian berikutnya, saya didukung

    oleh tim yang solid, baik di Kubik Group maupun di Akademi

    Trainer. Komitmen pribadi yang menancap di pikiran dan hati saya adalah, “Saya akan terus menyiapkan dan menyedia kan panggung agar mereka yang membantu saya menja di bintang di bidang mereka masingmasing.” Punya orangorang andal di kanankiri Anda akan mempercepat ter capai nya visi hidup Anda.

    Kedua, mempercepat peningkatan kompetensi.Ketika kita sibuk mengangkat orang lain, secara tidak langsung derajat kita akan terangkat karena kita akan ba nyak

    belajar, banyak berusaha, banyak mencari solusi. Akhir nya

    ki ta akan terasah menjadi hebat dengan sen di rinya. Nah,

    pro ses meng hebatkan diri sendiri dengan cara membuat orang lain men jadi hebat ini sama dengan kerja cerdas, sekali mendayung 23 pulau terlampaui.Tabiat ilmu itu berbeda dengan tabiat benda atau mate ri yang terlihat. Apabila Anda punya benda, misalnya, apel tiga buah, kemudian Anda berikan satu, di tangan An

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    48

    da tersisa dua. Berbeda dengan ilmu, Anda punya dua ilmu, ke mudian satu ilmu Anda berikan; ilmu tersebut tidak berkurang men jadi satu, melainkan akan bertambah banyak.

    Mengapa? Kare na sebelum memberikan ilmu, Anda pasti

    akan mendalami, mempelajari, dan memperluas ilmu yang sudah Anda kuasai. Dorongan melahirkan itu membuat ilmu kita selalu ber kem bang. Fakta menunjukkan bahwa semakin kita berbagi ilmu dan keahlian, pada saat yang sama,

    ilmu dan keahlian kita semakin mengkristal dalam diri dan

    bertambah banyak.

    Dengan pertambahan ilmu dan keahlian itu, Anda akan

    menjadi rujukan dan dikenal sebagai ahli di bidang yang An da

    tekuni. Untuk urusan perbankan, kita mengenal na ma Robby

    Djohan. Lelaki ini lah yang

    melahirkan banyak ban kir

    profesional di negeri ini. Un tuk

    urusan entrepreneur mu da, saya mengenal Jaya Se tia budi

    yang telah terbukti me lahirkan pe ngu sahape ngu sa ha belia di Indo nesia. Bah kan, be be rapa di

    antaranya su dah men jadi expor tir dan mi liar der mu da.

    Saya bersama Jaya Setiabudi, saat

    mempertemukan be liau dengan Pimpinan

    Tertinggi Bank Permata Syariah.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    49

    Ketiga, mempercepat kesiapan Anda menjadi pemimpin. Berproses melahirkan orangorang baru merupakan salah satu tanda bahwa kita punya mental menjadi pemimpin. Dorongan untuk melahirkan orang hebat itu akan menurun kan ego tapi menaikkan derajat. Pemimpinpemimpin be sar ada lah orangorang yang siap menurunkan egonya sen diri. Saya se orang trainer, tugas saya melahirkan trainer

    ba ru yang le bih hebat dibandingkan dengan saya.

    Apabila Anda pengusaha, lahirkanlah pengusaha ba ru yang lebih memiliki daya saing. Apabila Anda seorang pemim pin, lahirkanlah pemimpin baru yang lebih siap memim pin dunia yang cepat berubah. Apabila Anda pro fe sional, lahirkanlah profesionalprofesional baru yang lebih bermutu. Seorang pemimpin melahirkan pe mim pin ba ru,

    bukan melahirkan follower, peniru, apalagi pecun dang.

    Derajat Manusia

    Ada empat tingkatan derajat manusia dalam hidup. Level yang terendah adalah AKU yang tahu potensiku. Level berikutnya adalah AKU yang terlatih. Setelah proses “aku” tuntas, orang perlu naik derajat menjadi KITA. Dan derajat tertinggi adalah KITA dan DIA.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    50

    Derajat Terendah: Aku yang Tahu Potensiku

    Dalam dunia pengembangan diri, orang yang sudah tahu po tensinya dianggap memiliki derajat paling rendah. Ba gaimana bila ada orang yang belum tahu potensinya, pa dahal orang itu sudah dewasa? Hampir bisa dipastikan kehidup an orang itu di bawah ratarata kebanyakan orang. Apabila se ca ra finansial, pendidikan, dan status sosial orang ini su dah cu kup, kemungkinan besar hidupnya masih galau, ter om bangambing, dan tidak tahu arah hidup yang di tuju. Se ge ralah men jadi manusia yang sebenarbenarnya manusia walau mung kin masih di derajat yang terendah sekalipun, aku yang tahu potensiku.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    51

    Orangorang di kelompok ini sudah sadar bahwa ia punya kekuatan dan kelemahan. Dia baru tahu potensinya,

    te tapi be lum mau atau belum mampu mengoptimalkannya. Ciricirinya mereka ini biasanya sering menghadiri seminar, suka mem ba ca buku pengembangan diri, dan sering berdiskusi. Sayang nya, orang dalam kelompok ini banyak bicara tetapi miskin prestasi. Orang Jawa sering menyebutnya tukang nggeda brus.

    Saya mengenal banyak orang yang seperti ini. Memiliki

    potensi yang luar biasa dan membuat saya gemas karena

    ti dak mengembangkan potensinya.Memang, sekadar tahu tidak akan membawa pada peru ba han hidup. Ibaratnya, dia punya mobil mewah, berke las dan berharga mahal, tapi tidak dimanfaatkan untuk semesti nya, seperti mengantarkan seseorang ke pesta ataupun bepergian ke gedunggedung menjulang. Mobil ini kebanya kan hanya diparkir di garasi. Kalaupun dipakai, hanya

    un tuk meng angkut belanjaan ikan dan jengkol yang bau

    da ri pasar. Sungguh ironis.

    Sedihnya lagi, dalam tataran derajat manusia, orang ini

    bisa dikategorikan sebagai orang yang tidak bersyukur dan menzalimi dirinya sendiri. Ternyata, tak cukup sekadar tahu potensi dan kekuatan. Malulah kalau potensi Anda tidak diasah dan dikembangkan, karena itu adalah derajat ter endah umat manusia.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    52

    Derajat Kedua: Aku yang Terlatih

    Apabila sudah tahu potensi Anda, segeralah potensi itu

    dilatih, diasah. Itu bukti bahwa Anda termasuk orang yang

    ber syukur karena mengoptimalkan kelebihan yang telah

    Allah Swt. berikan kepada Anda. Saya yakin, sebagian besar

    Anda pernah mendengar ilmu padi yang bermakna semakin

    berisi semakin merunduk. Semakin pintar dan semakin ah li seseorang, seharusnya semakin merunduk. Hatihati, apa bila penggunaan falsafah ini keliru, bisa merugikan Anda. Lho, kok bisa?

    Ternyata ada orang yang punya potensi hebat, keahlian

    yang dibutuhkan banyak orang, dan ilmu yang dalam, tapi ti dak ia perlihatkan. Ia khawatir menonjolkan diri. Ia khawatir dikatakan “sok” atau “belagu”. Mereka ingin seperti pa di, ma kin berisi makin merunduk. Ini salah kaprah. Poten si, keahlian, dan ilmu itu harus diperlihatkan dalam ben tuk karya dan ga gasan, tak perlu malu. Latih terus kelebih an Anda, biarkan banyak orang tahu keahlian Anda.Apabila Anda memiliki potensi, keahlian, dan ilmu, maka yang digunakan bukan ilmu padi, tapi ilmu klakson. Apa ma k nanya? Tunjukkan bahwa Anda memiliki hal itu. Bunyikan dalam bentuk ide dan karya yang nyata.Ketahuilah, orang yang punya potensi, keahlian, dan ilmu tetapi tidak dioptimalkan, itu namanya kufur nikmat alias tidak bersyukur. Segera bunyikan “klakson” Anda. Tuliskan ide dan gagasan Anda, sebarkan, dan realisasikan.

    Ha silkan karya nyata dari tangan dan kaki Anda.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    53

    Nah, saat potensi Anda sudah melejit, keahlian Anda

    su dah dirasakan manfaatnya oleh banyak orang, ilmu Anda

    te lah menginspirasi dan mencerahkan orang di berbagai pen ju ru, Anda sudah dikenal ahli di bidang yang Anda teku ni, saat itu lah ilmu padi lebih banyak digunakan. Rendah kan hati An da, tundukkan ego Anda. Gunakanlah falsafah ilmu padi dan ilmu klakson pada tempat, waktu, dan

    ta karan yang tepat. Se tuju?Apabila Anda termasuk dalam kelompok ini, kemungkinan besar kehidupan Anda sudah di atas ratarata kebanyak an orang. Sebab, orangorang yang keahliannya terlatih, terbukti dikejarkejar banyak peluang, kesempatan, po pularitas, re ze ki, dan relasi. Dengan kata lain, Anda sudah move ON. Tetapi, seperti yang saya katakan di bagian

    bab awal, suksesnya sen di rian. Jangan berhenti, ia harus

    naik ke level atau derajat berikutnya.

    Derajat Ketiga: KitaOrangorang yang terus move ON pada waktu tertentu akan terhenti, galau melanda dan boleh jadi akan merasa hampa

    hatinya. Jabatan dan kedudukannya tinggi tetapi hatinya sepi. Pelariannya bisa dugem, narkoba, dan halhal lain yang men ciptakan fatamorgana. Move ON yang hanya fokus

    pa da diri sendiri akan berdampak kepada penyakit hedonic

    tread mill.

    Istilah hedonic treadmill muncul dari kajian para ahli

    finan cial psychology. Istilah ini untuk mewakili nafsu mapustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    54

    nu sia yang selalu ingin memiliki barangbarang (materi) mewah sejalan dengan peningkatan pendapatannya. Disebut hedonic treadmill karena kelompok manusia ini seperti

    berjalan di atas treadmill. Terus berjalan tetapi tidak maju

    alias jalan di tempat. Kebahagiaan kelompok manusia ini ti dak majumaju karena nafsu akan kepemilikan barangba rang mewah tidak pernah terpuaskan.

    Saat penghasilan terbatas, ingin punya motor. Saat

    peng ha silan meningkat, mulai kredit mobil yang harganya

    ter ma suk murah. Saat penghasilannya mulai berlipat, ingin mobil yang menaikkan gengsi dengan harga lumayan tinggi. Awalnya hanya satu mobil, kemudian setiap anak punya jatah masingmasing. Bila keinginannya terwujud, awalnya bahagia, tetapi beberapa hari kemudian biasa saja. Kebaha giaan orang ini stagnan sebab ekspektasi akan bendabenda materi terus meningkat sejalan dengan meningkatnya

    penghasilan.Supaya hal itu tidak terjadi, orang tersebut harus berhenti memikirkan diri sendiri. Mereka harus berpikir Kita. Banyak hal bisa dilakukan untuk kepentingan bersama, bukan hanya untuk diri sendiri. Ia memikirkan dan berjuang agar peru sa haan tempat ia mencari nafkah terus tumbuh dan berkembang. Di lingkungan tempat tinggalnya, ia selalu berusaha melibat kan diri dalam kegiatan untuk kepenting an bersama.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    55

    Di level Kita, orang sudah berpikir bagaimana agar nege rinya mampu bersaing dengan negaranegara besar dunia. Hi dupnya benarbenar didedikasikan untuk mene bar manfaat dan rahmat.

    Derajat Tertinggi: Kita dan DiaDerajat keempat, Kita dan Dia, adalah derajat tertinggi. Semua hidupnya untuk kepentingan bersama dalam rangka

    mencapai bekal yang berlimpah untuk berjumpa dengan

    Dia Yang Maha kuasa. Sayangnya, kita belum bisa masuk pa da level yang ini sebelum melalui levellevel sebelumnya.

    Dalam buku ini, saya akan mengarahkan Anda untuk

    men ca pai level 3, sekaligus level 4. Mengapa bisa sampai

    le vel 4? Karena Anda tinggal menambahkan niatan kegiatan

    ini se bagai sebuah amal saleh. Ketika Anda menambahkan ke giatan level 3 sebagai amal saleh, selain pahala yang berlipat, Anda akan memiliki kekuatan yang luar biasa ka re na Anda telah melibatkan Penguasa alam semesta dalam proyek kehidupan Anda.

    Contoh, Bu Risma. Ketika menjabat menjadi wali kota,

    Bu Risma mampu melakukan banyak proyek kebaikan

    yang men jadi mission impossible bagi kebanyakan orang. Hal ini bisa terwujud karena tertanam dalam dirinya untuk

    meli bat kan Tuhan dalam setiap langkah. Pernyataan beliau

    yang sangat mengena bagi saya adalah, “Kalau saya diam,

    nanti saya mati, di Padang Mahsyar saya akan ditanyai oleh

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    56

    malaikat, ‘Itu ada wargamu yang tidak kamu layani.’” Beliau

    memberikan pang gung bagi banyak orang untuk lebih maju dan berprestasi. Bu kan 12 orang saja. Hal ini sejalan dengan sebuah analisis yang dilakukan

    pa da 1957. Sebuah perusahaan pemeringkat saham dan

    ob ligasi di Amerika (Standard & Poors) menyusun daftar 500 peru sa haan terbaik. 49 tahun kemudian, dari 500 peru sahaan hanya tersisa 74 perusahaan yang masih layak dikatakan terbaik. Selebihnya, 426 perusahaan atau 84%nya, menghi lang.Apa penyebabnya? Setelah diteliti dan dikaji, penyebabnya bukanlah lemahnya modal dan sistem manajemen. Penye babnya adalah pelanggaran terhadap prinsipprinsip moral dan etika. Wajar bila Gay Hendricks dan Kate Ludem an dalam bukunya, The Corporate Mystics, berkesimpulan bah wa pe mim pinpemimpin perusahaan yang sukses di abad 21 adalah mereka yang spiritualistik, fokus pada Kita

    dan Dia.

    Siapakah orang yang spiritualistik itu? Apakah mereka

    yang rajin menjalankan ibadah ritual semata? Jawabnya,

    ti dak. Para pemimpin spiritualistik itu memiliki beberapa

    ciri. Pertama, ia memberi nilai dan makna pada setiap peker jaannya. Ia paham betul bahwa pekerjaannya bukan hanya aktivitas fisik semata. Ada nilai dan makna hakiki pada semua hal yang ia kerjakan.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    57

    Jadi, orang yang kerjanya rajin hanya demi penghasilan yang tinggi tanpa tahu nilai dan makna pekerjaannya, bukan lah calon pemimpin terbaik di perusahaan atau bisnisnya. Pada hakikatnya ia hanya robot yang berwujud manusia.

    Kedua, ia memahami bahwa bumi adalah tempat me nebar prestasi dan manfaat. Manusia spiritualis bukan hanya

    rajin beribadah ritual, ia juga mengukir banyak prestasi da lam pekerjaannya. Ia memahami kemuliaan manusia diten tukan seberapa banyak ia bisa memberi manfaat, bukan

    ha nya sibuk menenteramkan dirinya tetapi lupa menebar

    ke baikan dan manfaat kepada banyak orang.

    Ketiga, ia memahami bahwa ada kehidupan sejati se telah kematian. Dunia adalah alam sebab, sementara kehidup an se te lah dunia adalah alam akibat. Ia tahu bahwa kedudukannya di kehidupan setelah dunia adalah akibat dari perilakunya di dunia. Ia akan sibuk mencari berbagai peluang untuk me ngum pulkan bekal di kehidupan yang kekal.

    Tingkatkan diri menjadi manusia spiritual agar kita

    men jadi orang yang terus tumbuh dan perusahaan itu tak

    mudah menghilang ditelan zaman.

    Momen SpiritualitasPasti Anda pernah melihat orang dengan usia sama, pendidik an sama, bisnis atau bekerja di perusahaan yang sama,

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    58

    tetapi nasibnya berbeda. Bahkan, bedanya bisa seperti bumi dan langit. Apa yang membuat mereka berbeda?Dalam kehidupan ini ada momenmomen yang harus kita ciptakan. Bila dirangkum, ada dua momen, yaitu momen kau salitas dan momen spiritualitas.

    Momen kausalitas bermakna; jika melakukan sesuatu, kita akan mendapatkan sesuatu. Misalnya, kita bekerja dengan baik di perusahaan, maka akan mendapat gaji yang te lah ditetapkan. Momen kausalitas ini hasilnya bisa di tebak dengan akurat.

    Adapun momen spiritualitas hasilnya sulit diprediksi. Apa itu momen spiritualitas? Suatu hal, keadaan, atau kegiatan yang kita lakukan untuk meningkatkan kualitas dan

    manfaat diri, rela mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya saat mela kukan sesuatu karena kecintaannya kepadaNya, itulah momen spiritualitas. Dalam bahasa Jawa sering disebut tirakat.

    Banyak momen spiritualitas di sekeliling kita. Misalnya, di tengah aktivitas seharihari, Anda masih bisa dengan tekun, sabar, dan penuh perhatian melayani orangtua Anda. Contoh lainnya, walau Anda sudah punya posisi tinggi, Anda masih bersedia melayani dengan kesungguhan dan

    kerendahan hati para ulama dan sumber ilmu.Seorang istri yang punya banyak peluang dan kesempatan di luar rumah, tetapi lebih memilih beraktivitas di

    rumah demi memprioritaskan suami dan anak, itu juga

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    59

    bentuk ti ra kat atau momen spiritualitas. Rezeki dan ke bahagiaan untuk keluarga ini akan mengalir deras. Ya, momen

    spiritualitas itu memang mengundang banyak rezeki dan

    ke nikmatan.

    Secara logika, bila suami dan istri bekerja, rezekinya

    akan bertambah. Benar, ini momen kausalitas. Namun, saat is tri rela melakukan momen spiritualitas demi fokus mendu kung karier suami dan mempersiapkan anakanak agar me mi liki karakter yang kuat serta masa depan yang lebih

    hebat, rezeki mengalir lebih dahsyat jauh melebihi gaji

    yang biasanya mereka terima.

    Hidup adalah pilihan. Bila Anda lebih memilih momen kau salitas, rezeki Anda bisa ditakar dan diprediksi. Se mentara bila Anda lebih banyak melakukan momen spiritualitas atau tirakat, memang rezeki Anda sulit ditebak, te tapi percayalah, ia akan datang berlipatlipat, sulit dihitung meng gunakan logika. So, pilih yang mana?

    Mari, terus merangkak menuju derajat tertinggi, yaitu Kita dan Dia, dengan memperbanyak momenmomen spirituali tas.

    Maukah Menjadi Tenzing Norgay?Barubaru ini saya mendapat banyak kiriman tulisan tentang Tenzing Norgay, seorang pemandu pendaki gunung asal Ne pal. Dialah lakilaki yang mendampingi Edmund Hillary me nak lukkan puncak Everest. Setelah menempuh

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    60

    per jalanan berat berharihari lamanya, Tenzing Norgay dan Hillary akhir nya sampai ke puncak Gunung Everest

    yang merupakan gunung tertinggi di dunia.

    Ketika ditanya wartawan, “Anda seorang sherpa (peman du) bagi Edmund Hillary, tentunya posisi Anda di depan nya, bu kankah seharusnya Anda yang menjadi orang

    per tama yang menjejakkan kaki di Mount Everest?”Tenzing Norgay menjawab, “Ya, benar sekali. Saat selang kah lagi mencapai puncak, saya persilakan Edmund Hillary untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan puncak gunung

    tertinggi di dunia.”Sang wartawan kembali bertanya, “Mengapa Anda lakukan itu?”

    Dengan sigap, Tenzing Norgay menjawab, “Karena itu

    im pian Edmund Hillary, bukan impian saya. Impian saya ha nya lah berhasil membantu dan mengantarkan dia me raih impian nya.”

    Begitulah seyogianya kita, menciptakan banyak “Edmund

    Hillary” tanpa harus berusaha menonjolkan diri, apalagi ha rus membayar mahal demi pencitraan diri. Kita perlu rela meng gunakan falsafah “telur mata sapi”. Apa itu? Sebutan un tuk telur goreng yang seharihari kita santap di rumah. Ha rus nya, karena yang punya telur adalah ayam, nama makan annya adalah telur mata ayam, tapi yang terkenal dan

    tersohor justru si sapi karena namanya telur mata sapi, hehe.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    61

    Saya pun teringat sabda Rasul, “Sebaikbaiknya manusia di dunia ini adalah manusia yang paling banyak mem beri kan manfaat bagi sesamanya.”

    Dalam kehidupan Rasulullah, banyak sekali orang yang

    mendukungnya menjadi orang hebat, di antaranya istri

    beliau, Khadijah.

    “Selimuti aku, selimuti aku,” ujar Rasul sembari gemetar,

    sepulang beliau dari Gua Hira.Dengan penuh kelembutan, Khadijah memenuhi keingin an Rasulullah seraya berkata, “Ada apa, wahai Sua miku?”Rasulullah pun menceritakan kejadian yang baru dialaminya. Seperti pada malammalam sebelumnya, beliau senang berada dalam Gua Hira, gua yang terletak di atas

    bu kit. Dari sana beliau bisa menyaksikan kerlap kerlip Kota

    Makkah pada ma lam hari dari kejauhan. Dalam kesunyian ma lam, begitu banyak pikiran berkecamuk, masalahmasalah yang ingin be liau tuntaskan. Gua Hira adalah tempat

    yang paling nyaman bagi beliau kala itu.

    Berbeda dengan hari lainnya, melalui Malaikat Jibril, ma lam itu Allah menurunkan wahyu untuk pertama ka linya.

    “Bacalah.”

    “Aku tidak bisa membaca.”

    “Bacalah.” Suara itu terdengar lagi.

    “Aku tidak bisa membaca.”

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    62

    “Iqra’ bismi rabbika ladzî khalaq.”Khadijah terdiam sesaat mendengar cerita suaminya.

    “Apakah engkau memercayaiku, wahai Istriku?”

    “Aku percaya kepadamu, engkau adalah seorang yang

    tak pernah berdusta.”

    Keyakinan Khadijah kepada suaminya ini dibuktikan de ngan dukungan penuh saat beliau menjalani masamasa berat berdakwah sebagai nabi. Dihujat, dihina, bahkan dilu kai. Khadijah tidak pernah berubah. Bahkan, setelah

    Kha dijah me ninggal, Rasulullah berkata, “Dialah orang yang pertama ber iman kepadaku ketika orangorang mengingkari kena bian ku. Dialah yang membenarkan ketika orangorang men dus taiku, dialah yang menyumbangkan har tanya ketika orangorang mencegahnya dariku.”

    Saat menulis ini saya jadi teringat orangtua dan istri saya. Bagi saya, mereka adalah Tenzing Norgay dan Khadijah bagi saya. Namanya tak terlalu dikenal banyak orang

    tapi jasanya begitu besar. Mereka yang punya karya dan

    sayalah yang pu nya nama. Ah, saya jadi rindu ingin memeluk “Tenzing Norgay” dalam kehidupan saya. Mari, kita ber teri ma kasih ke pada Tenzing Norgay dalam kehidupan kita.

    Boleh tahu, siapa Ten zing Norgay dalam hidup Anda?

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    63

    Lima “Tenzing Norgay” dalam Hidup Anda

    No. Nama Lengkap Peran & Kontribusinya bagi Anda

    Sebelum melanjutkan membaca, cobalah telepon Tenzing Norgay Anda, sampaikan terima kasih, penghor matan,

    dan peng hargaan kepada mereka. Apabila mereka sudah

    mening gal, berhentilah sejenak dan kirimlah doa untuk

    me reka. La kukan dengan penuh cinta dan kerinduan.

    Jangan lupa, jadilah Tenzing Norgay bagi keberhasilan

    banyak orang. Biarkan orang yang punya nama atas jerih pa yah kaderisasi dan pembinaan yang Anda lakukan kepada me reka. Toh, malaikat pencatat tak pernah salah dan

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    64

    alpa men catat sekecil apa pun kebaikan yang kita la kukan.Bacalah pelanpelan pertanyaan berikut dan jawablah dengan keras dengan cara mengucapkan, “MAU!”

    1. Maukah Anda menjadi Tenzing Norgay bagi pasangan

    hi dup Anda?

    2. Maukah Anda menjadi Tenzing Norgay bagi keturunan

    An da?

    3. Maukah Anda menjadi Tenzing Norgay bagi saudara

    An da?

    4. Maukah Anda menjadi Tenzing Norgay bagi sahabat

    An da?

    5. Maukah Anda menjadi Tenzing Norgay bagi pemimpin

    & gu ru Anda?

    6. Maukah Anda menjadi Tenzing Norgay bagi rekan kerja

    & tim Anda?

    7. Maukah Anda menjadi Tenzing Norgay bagi orang yang

    memerlukan di sekitar Anda?[]

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • 65

    Setiap tahun kebutuhan manusia biasanya meningkat.

    Apa bila penghasilan tidak meningkat, kehidupan orang itu

    akan semakin terpuruk dan bisa terjerat pada utang yang ber ke pan jangan. Sayangnya, banyak orang yang kebutu han nya me ningkat, tetapi halhal yang menopang kehidupan nya tidak meningkat.Ibarat daya listrik di rumah, pertama kali pasang mungkin hanya 450 watt karena di perumahan yang sederhana,

    da ya listrik sebesar itu cukup untuk menerangi seisi rumah.

    Na mun, dalam perjalanan waktu, penghuni rumah membeli

    te le visi, kulkas, rice cooker, dan lainlain. Kirakira apa yang terjadi? Setiap hari listrik di rumah itu akan mati karena

    tidak cukup daya untuk memenuhi kebutuhan.

    Apakah itu salah PLN? Tentu bukan. Yang salah adalah

    penghuni rumah, sudah tahu daya listriknya hanya 450 watt tetapi digunakan untuk banyak hal. Agar permasalahan nya teratasi, solusinya adalah mengurangi peralatan

    elek tronik di rumah yang menggunakan listrik atau tambah

    BAB 3Menaikkan Daya

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    66

    daya. Tetapi saya yakin, sebagian besar dari Anda pasti

    memilih me nambah daya.

    Begitu pula hidup. Karena keinginan dan kebutuhan

    yang selalu meningkat, tugas kita adalah menaikkan daya, bu kan mengurangi. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk me naikkan daya. Yang utama tentu mendekatlah kepada Sang Pe ngatur kehidupan, Allah Swt. Dialah Pemilik se mesta. Dia lah yang paling tahu kebutuhan manusia. Mendekatlah de ngan ilmu dan rasa yang diajarkanNya kepada manusia.Mendekat kepadaNya membuat energi dan daya kita me lejit tanpa batas dan bertahan lama. Bukan hanya itu, ener gi ini juga membuat ketenangan, kebahagiaan, kenyaman an, dan kesadaran agar perilaku kita tidak merusak

    dunia dan isinya.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    67

    Ibarat gardu listrik, semakin besar gardu listrik, ia akan

    mendekati sumber energi terbesar yang ada. Dengan ka ta

    lain, semakin tinggi daya Anda, Anda pun akan ber pe luang le bih dekat kepada Sang Maha yang memiliki segala kekuat an, energi, semesta beserta isinya.

    Kebergantungan yang begitu besar kepada Sang Maha membuat Anda tidak memiliki rasa takut selain kepadaNya. Tidak memiliki rasa kebergantungan kepada sesama

    makhluk. Anda tidak akan pernah merasa minder dengan

    se sama ma nusia. Anda juga tidak takut kehilangan order

    atau proyek ka rena yakin rezeki dari Sang Maha tidak bakal

    ter tukar. Anda juga tidak gila popularitas atau pencitraan. Kedua, ambillah pekerjaan yang menantang untuk menaik kan kelas Anda. Jangan terjebak pada rutinitas tanpa

    per nah mau “naik kelas”. Untuk melakukan pekerjaan yang

    me nan tang, Anda perlu memiliki ilmu dan pergaulan di tingkatan yang lebih tinggi. Maka, belajar dan teruslah berlatih, disertai dengan meningkatkan kualitas pergaulan.

    Meningkatkan kelas pergaulan bukan hanya bermakna bergaul dengan orang yang punya kontribusi besar di masya rakat, tetapi juga meningkatkan layanan, empati, dan du kungan kepada sahabatsahabat Anda. Sahabat itu bukan hanya te man cengengesan atau kongko semata. Perlu ada halhal posi tif menantang yang dikerjakan bersama.Ketiga, jadilah pengungkit keberhasilan orang lain. Sibuk lah mengembangkan orang lain, memberikan panggung

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    68

    ke hor matan dan membantu mereka menjadi tokoh di bidang yang mereka tekuni.

    Saatnya Anda naik derajat ke level Kita, sembari terus

    mengukuhkan level kedua, Aku yang Terlatih. Ya, saatnya

    An da menyiapkan atau menciptakan panggung bagi orang lain. Dengan cara ini, hidup Anda akan semakin hidup. Baha gia se ma kin menggelora dan hidup yang bermakna semakin terasa. Yang terpenting, hidup Anda tidak byar pet se perti listrik di ru mah yang hanya memiliki 450 watt, tapi

    ha rus memenuhi ke butuhan melebihi kapasitasnya.Siapakah orang yang perlu kita beri jalan menuju panggung kehormatan itu?

    Orang yang Menjadi Tanggung Jawab Utama Kita

    Bagi yang sudah berkeluarga, Anda wa jib

    menciptakan panggung bagi orangtua, anak, pasangan hidup, dan saudara. Untuk urusan ini, saya belajar banyak dari bapak sa ya.

    De ngan segala keterbatasannya, bapak sa ya

    menyiapkan panggung dengan sangat baik bagi anak dan saudarasaudaranya.Mulanya, bapak saya adalah lurah di salah satu desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Te ngah. Namun, ketika masih menjabat, bapak saya “minggat” ke Lampung karena tidak ta han dengan suasana maksiat yang ha

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    69

    rus dijalaninya sebagai kepala desa. Tidak hanya pekerjaan yang berkaitan dengan suapmenyuap dan uang haram yang dita warkan, setiap kali harus menemani pejabatpeja bat yang lebih tinggi jabatannya untuk pergi ke tempattem pat maksiat dengan wanita tunasusila. Dalam kondisi tersebut, sebagai seorang lurah, situasi ini begitu sulit dihin dari tetapi mem buatnya frustrasi.Awal 1970an beliau memutuskan untuk membawa kami sekeluarga hijrah ke Lampung. Saya ingat, rumah per tama yang kami tempati di Lampung Tengah, tanpa dinding. Atap nya dari ilalang, tiangtiang rumahnya dari bambu. Untuk me lawan dinginnya malam dan serangan nyamuk,

    setiap malam bapak saya membuat perapian di dalam

    rumah. Kami tidur mengelilingi perapian tersebut. Setelah

    beberapa hari, bapak bisa membuat dinding rumah dari anyaman bambu. Namun kenyamanan itu tidak ber langsung lama, kami harus pin dah karena tanah yang kami

    tem pati akan digunakan oleh yang punya tanah. Kami berpindahpindah dari satu ladang ke ladang lain nya seperti kaum nomaden. Setelah beberapa kali pindah, akhir nya kami menetap di tengah hutan di Lampung Selatan. Bapak membabat hutan, membuat rumah se derhana dari bambu, dan mengolah tanah lainnya untuk bercocok tanam. Kami ti dak memiliki tetangga. Rumah ter dekat berjarak kurang lebih 2 km.

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • A Tr i b u t e

    70

    Prinsip bapak saya, “Urip iku kudu ngaji lan ngelmu.” Hi dup itu harus mengaji dan menuntut ilmu. Dengan segala

    ke ter batasan dan kemiskinan yang menimpa keluarga,

    kami se mua wajib sekolah. Meski terkadang harus pinjam ke orangorang kampung untuk membayar SPP. Bapak saya sering berkata, “Memang kita miskin harta, kamu tidak boleh miskin ilmu. Dengan ilmu, derajatmu akan naik. Ilmu

    akan menjaga hi dupmu.”Penghargaan bapak terhadap anakanaknya yang berpres tasi begitu tinggi. Setiap pembagian rapor dan salah

    satu dari kami mendapatkan rangking, bapak berusaha membeli mi instan untuk dimasak dengan telur, kemudian

    dimakan bersama. Makanan ini ketika itu bagi keluarga

    kami sangatlah mewah.

    Saya ingat, ketika saya menerima rapor dan mendapat

    rangking, waktu itu bapak saya tidak punya uang. Namun, usai shalat Ashar, bapak pamit untuk pergi ke kampung. Ia

    ingin membeli mi instan. Saat maghrib tiba, kami berharap ba pak sudah tiba di rumah, tetapi harapan kami siasia. Sete lah Isya, bapak belum juga tampak. Kami mulai ketakut an. Hen dak menyusul tidak ada yang berani karena rumah kami di tengah hutan. Banyak binatang buas ber keliaran di hutan.

    Menjelang tengah malam, pintu rumah kami diketuk. Ba pak datang bersimbah darah. Begitu masuk rumah, bapak langsung pingsan dengan tetap memegang mi instan di

    pustaka-indo.blogspot.com

    http://pustaka-indo.blogspot.com

  • Jam i l A z z a i n i

    71

    ta ngan. Kami semua panik. Saya lihat ibu mengusap wajah

    ba pak dengan kain yang telah diberi air hangat. Kakak

    sibuk membersihkan darah di kaki dan tubuh bapak. Adik

    menangis ketakutan. Sementara saya bingung memikirkan

    apa yang terjadi dan apa yang harus saya lakukan. Beberapa

    saat kemu dian bapak tersadar, ucapan yang pertama kali

    keluar, “Masak mi ini, kita syukuran karena ada yang ran king di sekolah.” Ka mi semua menangis dan berpelukan satu dengan yang lain.

    Sembari menikmati mi instan, bapak bercerita, sepulang membeli mi instan, di atas jembatan, bapak diseruduk kawan an babi hutan. Bapak terjatuh ke sungai yang sudah

    agak ke ring. Bapak tidak bisa berjalan. Maka, sepanjang

    ku rang lebih satu setengah kilometer dari tempat kejadian,

    bapak merang kak selama tiga jam hingga sampai rumah.

    Hinaan, cacian, dan pelecehan yang kami terima, begitu

    banyak. Semua itu tidak melemahkan nyali bapak untuk terus mendorong kami agar layak tampil di panggung kehidupan