kinerja penyuluh peternakan di tinjau dari aspek … filekinerja penyuluh peternakan di tinjau dari...

111
i KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK GENDER DI KABUPATEN TAKALAR SKRIPSI MAJDAH PRATIWI I111 13 509 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: lamkiet

Post on 22-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

i

KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI

ASPEK GENDER DI KABUPATEN TAKALAR

SKRIPSI

MAJDAH PRATIWI

I111 13 509

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

i

KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI

ASPEK GENDER DI KABUPATEN TAKALAR

Oleh :

MAJDAH PRATIWI

I111 13 509

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Majdah Pratiwi

Nim : I 111 13 509

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

a. Karya skripsi saya adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari skripsi ini, terutama dalam bab hasil

dan pembahasan, tidak asli atau plagiasi, maka saya bersedia dibatalkan

dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Makassar, Mei 2017

MAJDAH PRATIWI

Page 4: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

iii

Page 5: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

iv

ABSTRAK

Majdah Pratiwi. I 111 13 509. Kinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari

Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah

Amrawaty, S.Pt, M,Si selaku pembimbing utama dan Ir. H. Amrullah, T, MPI

selaku pembimbing anggota

Penelitian ini dilakukan di kabupaten Takalar dengan tujuan untuk

mengkaji kinerja penyuluh berdasarkan gender yang ada di Kabupaten Takalar.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif yaitu

suatu jenis penelitian yang hanya mendeskripsikan atau menggambarkan

fenomena dari kinerja penyuluh tanpa melakukan uji hipotesa. Populasi dan

sampel penelitian ini adalah penyuluh yang ada di Kabupaten Takalar, dimana

penyuluh yang ada di lokasi penelitian yaitu berjumlah 34 orang dengan jumlah

penyuluh perempuan berjumlah 17 orang dan penyuluh laki-laki sebanyak 17

orang. Untuk mengetahui bagaimana kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender

maka digunakan Skala likert, dimana variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator-indikator yang dapat diukur dengan menggunakan 5 kategori

jawaban. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan bantuan

kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif menggunakan

tabel distribusi frekuensi

Hasil penelitian yang didapatkan yaitu penilaian dari atasan penyuluh

mengenai kinerja penyuluh terhadap persiapan penyuluhan peternakan, kinerja

penyuluh terhadap pelaksanaan penyuluhan peternakan, kinerja penyuluh terhadap

evaluasi dan pelaporan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kinerja penyuluh

perempuan lebih dominan dibandingkan laki-laki dikarenakan perempuan

memiliki ketelitian dalam mengerjakan tugas dan lebih fokus dalam pekerjaannya,

dibandingkan dengan penyuluh laki-laki. Dalam hal evaluasi dan pelaporan,

kinerja laki-laki lebih dominan daripada perempuan karena laki-laki lebih banyak

mengetahui kondisi di lapangan daripada perempuan yang lebih banyak

menunggu dan menerima informasi dari lapangan.

Kata Kunci : Kinerja, Penyluh, Gender.

Page 6: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

v

ABSTRACT

Majdah Pratiwi. I 111 13 509. Farm animals extension performance to the

examination of gender aspects in Takalar. Suvervised by Dr. A. Amidah

Amrawaty, S.Pt, M,Si As the main supervisor and Ir. H. Amrullah, T, MPI

tutorship as a member

The research aim conducted in districts takalar with a view to assess the

performance based on gender extension in takalar district .The kind of research

use is quantitative descriptive a is the kind of research just described or describe

the phenomenon of performance instructor without test is hypothesized

.Population and those research is counselors is takalar district , The population

and sample of this research are extension workers in Takalar District, where the

extension worker in the research location is 34 people with the number of female

instructor is 17 people and the male instructor is 17 people. To find out how the

performance of extension workers in terms of gender then used Likert Scale,

where the variables to be measured are translated into indicators that can be

measured using 5 categories of answers. Data collected through interviews with a

questionnaire. The analysis of the data used is the descriptive statistical frequency

distribution table.

The result of the research is the assessment of the farmers on the extension

worker's performance on extension preparation of farms, extension performance

on the implementation of livestock extension, extension performance against

evaluation and reporting. The conclusion of this research is the performance of

female counselor is more dominant than men because women have accuracy in

doing task and more focus in their work, compared with male extension. In terms

of evaluation and reporting, the performance of men is more dominant than

women because men are more aware of the conditions in the field than women

who are more waiting and receiving information from the field.

Key words : Performance, Extension, Gender.

Page 7: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalawat

dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Nabi Muhammad

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta keluarganya, sahabat, dan orang-orang yang

mengikuti beliau hingga hari akhir, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan

judul ”Kinerja Penyuluh Peternakan di Tinjau dari Aspek Gender di

Kabupaten Takalar” Skripsi ini merupakan syarat untuk menyelesaikan

pendidikan jenjang Strata Satu (S1) pada Jurusan Peternakan, Fakultas

Peternakan, Universitas Hasanuddin Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemukan hambatan dan

tantangan, sehingga penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan sebagai suatu karya ilmiah, hal ini disebabkan oleh

faktor keterbatasan penulis sebagai manusia yang masih berada dalam proses

pembelajaran. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan partisipasi aktif dari

semua pihak berupa saran dan kritik yang bersifat membangun demi

penyempurnaan tulisan ini.

Limpahan rasa hormat, kasih sayang, cinta dan terima kasih yang tulus

kepada kedua orang tua saya Ir. Muh. Arsyad Hamid dan Ibunda Hj. Suhaeni

Hafid S.H yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik dan mengiringi setiap

langkah penulis dengan doa restu yang tulus serta tak henti-hentinya memberikan

dukungan baik secara moril maupun materil. Penulis juga menghaturkan terima

Page 8: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

vii

kasih kepada saudara-saudara ku tercinta Dian Furqani Arsyad S.STP,

Rachmat Yudha Sudrajat, Muh. Rivai, yang selalu memberikan dukungan

moril dan materil kepada penulis dan telah menjadi inspirasi dalam hidup penulis

hingga selalu termotivasi untuk terus belajar hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Kepada kakak ipar Andi Baso Sulolipu Amir S.H yang selalu mendukung dan

memotivasi penulis. Kepada tante tersayang dan tercinta Nuryana Hafid S.H

yang selalu memberi motivasi, dukungan, doa, kasih sayang pada penulis.

KELUARGA BESAR PUANG HAFID’S yang terus memberi dorongan dan

motivasi yang tiada henti kepada penulis untuk terus sekolah setinggi-tingginya

hingga satu dari harapan besar mereka dapat penulis wujudkan. Terima Kasih.

Pada kesempatan ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis

juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada:

Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt, M,Si selaku pembimbing utama yang telah

memberikan nasehat, arahan, petunjuk dan bimbingan serta dengan sabar dan

penuh tanggungjawab meluangkan waktunya mulai dari penyusunan hingga

selesainya skripsi ini.

Ir. H. Amrullah, T, MPI selaku pembimbing anggota yang tetap setia

membimbing penulis hingga sarjana serta selalu menasehati dan memberi

motivasi kepada penulis untuk selalu percaya diri dan optimis.

Dr .Ir. Sofyan Nurdin Kasim, M.S, Dr. Agustina Abdullah S.Pt., M.Si.,

Dr. Aslina Asnawi S.Pt., M.Si. selaku pembahas mulai dari seminar proposal

hingga seminar hasil penelitian, terima kasih telah berkenan mengarahkan dan

memberi saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

viii

Dr. Hikmah M Ali., S.Pt., M.Si selaku penasehat akademik yang sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan S1.

Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, M.A, selaku Rektor Universitas

Hasanuddin.

Prof. Dr.Ir. Sudirman Baco, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin.

Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt, M.Si, selaku Ketua Departemen Sosial

Ekonomi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

Dosen Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang telah

banyak memberi ilmu yang sangat bernilai bagi penulis.

Seluruh Staf dalam lingkungan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin,

yang selama ini telah banyak membantu dan melayani penulis selama

menjalani kuliah hingga selesai.

Kepala Bidang Peternakan dan semua Penyuluh Kabupaten Takalar

yang telah banyak memberikan informasi dan arahan kepada penulis dilokasi

penelitian.

Prof. Dr. Ir. Syamsuddin Hasan M.Sc dan Dr. Muhammad Yusuf S.Pt.

Terima kasih telah membimbing, membantu dan memberikan banyak ilmunya

selama saya PKL di Samata Integrated Farming System (Antang, Makasssar)

Terima Kasih Kepada Sahabat Seperjuangan Chairunnisa Idrus Assegaf

yang selalu menemani mulai dari Maba, Seminar Proposal, Seminar Hasil dan

sampai mendapatkan Gelar S.Pt

Terima kasih Sabahat segala-galanya sahabat, Radinda Dwi Choirunnisa,

Andi jeniwari Elvina S.Pt., Dinda Febrianti Adam, Chairunnisa Idrus

Page 10: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

ix

Assegaf yang setia menemani dalam suka maupun duka, yang selalu setia

mendengar keluhan, memberi dukungan dan motivasi kepada penulis hingga

selesainya skripsi ini. Terima kasih buat kebersamaannya dan selalu ada setiap

penulis membutuhkan pertolongan.

Teman Genk Himabebs, Dwi, Alen, Indra, Widi, Wahyu, Gabriel, Awi,

Radinda, Dea, Aje, Nisa terima kasih sudah menemani penulis sampai

sekarang. Kalian luar biasa.

Terima Kasih Muh. Ridwan B, S.Pt, yang selalu memberi dukungan motivasi

dan setia menemani penulis sampai sekarang

Terima kasih Kharisma Mulya Utari S.Pt, Nabila Chairunnisa, Syahidah

S.Pt, Charles, Ahmad Rezky yang menemani, memberi dukungan, motivasi

dan membantu penulis hingga selesainya skripsi ini.

Keluarga besar HIMAPROTEK, Peternakan D kalian keluarga yang tak

akan pernah penulis lupakan, terima kasih untuk semua kenangan indah yang

mengantarkan penulis meraih gelar sarjana.

Keluarga besar LARFA 13 Terima kasih atas kenangan yang berawal dari

mahasiswa baru hingga kita semua meraih gelar S.Pt, meskipun kebersamaan

ini singkat tapi kita mengawalinya bersama disini dan akan selamanya

menjadi teman.

Teman seperjuangan KKN Gelombang 93. Kecamatan Sabbang Paru

Kabupaten Wajo terutama di Desa Pasaka. Widya, Deby, Ratu, Shanaz,

kak Ningsih, kak Risman Terima kasih atas kerjasamanya dan pengalaman

saat KKN.

Page 11: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

x

Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Peternakan kepada kakanda angkatan 09,

10, 11, 12 dan Adinda angkatan 14 dan 15 terima kasih atas kerjasamanya.

Penulis menyadari meskipun dalam penyelesaian tulisan skripsi ini masih

perlu masukan dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun agar

penulisan berikutnya senantiasa lebih baik lagi. Semoga Allah S.W.T membalas

budi baik semua yang penulis telah sebutkan diatas maupun yang belum sempat

ditulis. Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih dan menitip harapan

semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin ya robbal alamin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Makassar, Mei 2017

Majdah Pratiwi

Page 12: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i

PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………………………... ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………...... iii

ABSTRAK……………………………………………………………………… iv

ABSTRACT……………………………………………………………………... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... . vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………..... xiii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

Latar Belakang ............................................................................................. 1

Rumusan Masalah........................................................................................ 5

Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

Kegunaan Penelitian .................................................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 6

Pengertian Kinerja ....................................................................................... 6

Manajemen Kinerja ..................................................................................... 8

Kinerja dan Penilaian Kinerja ...................................................................... 9

Teori Penyuluhan ......................................................................................... 11

Tujuan dan Fungsi Penyuluh ....................................................................... 13

Konsep Gender ............................................................................................ 15

Gender dalam Pembangunan Peternakan .................................................... 17

Gender dalam Penyuluhan ........................................................................... 18

METODE PENELITIAN ................................................................................. 20

Waktu dan Tempat ....................................................................................... 20

Jenis Penelitian ............................................................................................ 20

Populasi dan Sampel .................................................................................... 20

Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 21

Page 13: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

xii

Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 21

Analisa Data ................................................................................................ 22

Konsep Operasional Penelitian…………………………………………… 24

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................................ 26

Letak dan Keadaan Geografis ...................................................................... 26

Keadaan Demografis ................................................................................... 27

Sarana dan Prasarana ................................................................................... 29

Keadaan Pertanian ....................................................................................... 29

Keadaan Peternakan .................................................................................... 30

KEADAAN UMUM RESPONDEN ................................................................ 32

Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur .................................................. 32

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 33

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan ......................................... 33

Tanggungan Keluarga .................................................................................. 34

Masa Kerja Penyuluh................................................................................... 35

HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 37

Kinerja Penyuluh terhadap Persiapan Penyuluhan Peternakan ................... 37

Kinerja Penyuluh terhadap Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan ............... 48

Kinerja Penyuluh terhadap Evaluasi dan Pelaporan ................................... 63

PENUTUP .......................................................................................................... 69

Kesimpulan .................................................................................................. 69

Saran ............................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70

DOKUMENTASI .............................................................................................. 92

RIWAYAT HIDUP

Page 14: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Teks

Tabel. 1. Variabel Penelitian .......................................................................... 23

Tabel. 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 27

Tabel. 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Umur ........................... 28

Tabel. 4. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 29

Tabel. 5. Keadaan Pertanian ........................................................................... 30

Tabel. 6. Keadaan Peternakan ........................................................................ 30

Tabel. 7. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Umur ........................ 32

Tabel. 8. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 33

Tabel. 9. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............... 34

Tabel. 10. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tanggungan Keluarga .......... 35

Tabel 11. Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa Kerja Penyuluh ............ 35

Tabel 12. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam

identifikasi potensi wilayah di Kabupaten Takalar ....................... 37

Tabel 13. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam

memandu penyusunan RDKK di Kabupaten Takalar ................... 40

Tabel 14. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam

Penyusunan program Penyuluhan Desa dan Kecamatan

di Kabupaten Takalar ..................................................................... 43

Tabel 15. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam

membuat Rencana kerja tahunan di Kabupaten Takalar ............... 46

Tabel 16. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender penyebaran

materi penyuluhan di Kabupaten Takalar ...................................... 49

Tabel 17. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam

melaksanakan penerapan metode penyuluhan di Kabupaten

Takalar ........................................................................................... 52

Tabel 18. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Melakukan

peningkatan kapasitas peternak terhadap akses informasi di

Kabupaten Takalar ......................................................................... 55

Page 15: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

xiv

Tabel 19. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam

Menumbuhkan kelompok ternak di Kabupaten Takalar .............. 58

Tabel 20. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam

Meningkatkan kelas kelompok peternak di Kabupaten Takalar

......................................................................................................... 60

Tabel 21. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam

Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan di

Kabupaten Takalar ........................................................................ 63

Tabel 22. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Membuat

Laporan Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan di Kabupaten

Takalar .......................................................................................... 66

Page 16: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Teks

Gambar 1. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender

dalam identifikasi potensi wilayah………………………………… 39

Gambar 2. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender

dalam Memandu Penyusunan RDKK……………………………… 42

Gambar 3. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek gender

dalam Penyusunan Program penyuluhan Desa dan Kecamatan…… 44

Gambar 4. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek gender

dalam membuat Rencana Kerja Tahunan…………………………. 47

Gambar 5. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek gender

dalam Melaksanakan penyebaran materi penyuluhan……………… 50

Gambar 6. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek gender

dalam Melaksanakan penerapan metode penyuluhan di wilayah

binaan………………………..…………………………………….. 54

Gambar 7. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek gender

dalam Melakukan Peningkatan Kapasitas Peternak terhadap

Akses Informasi……………………………………………………. 57

Gambar 8. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek gender

dalam Menumbuhkan kelompok ternak……………………………. 59

Gambar 9. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam Meningkatkan kelas kelompok Peternak…………… 62

Gambar 10.Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari Aspek

gender dalam Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan

Peternakan……………….…………………………………………. 65

Gambar 11. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam membuat Laporan pelaksanaan Penyuluhan

Peternakan………………………………………………………….. 67

Page 17: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Teks

Lampiran 1. Daftar Kuisioner……………………………………………….. 74

Lampiran 2. Keadaan Umum Responden…………………………………. 78

Lampiran 3. Persiapan Penyuluh Peternakan dalam identifikasi potensi

wilayah di Kabupaten Takalar ....................................................... 80

Lampiran 4. Persiapan Penyuluh Peternakan dalam memandu

penyusunan RDKK di Kabupaten Takalar .................................... 81

Lampiran 5. Persiapan Penyuluh Peternakan dalam Penyusunan

program Penyuluhan Desa dan Kecamatan di Kabupaten

Takalar ........................................................................................... 82

Lampiran 6. Persiapan Penyuluh peternakan dalam membuat Rencana

Kerja Tahunan di Kabupaten Takalar ............................................ 83

Lampiran 7. Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan dalam Melaksanakan

penyebaran materi penyuluhan di Kabupaten Takalar .................. 84

Lampiran 8. Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan dalam melaksanakan

penerapan metode penyuluhan di Kabupaten Takalar ................... 85

Lampiran 9. Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan dalam Melakukan

peningkatan kapasitas peternak terhadap akses informasi di

Kabupaten Takalar ......................................................................... 86

Lampiran 10. Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan dalam Menumbuhkan

kelompok ternak di Kabupaten Takalar ........................................ 87

Lampiran 11. Pelaksanaan Penyuluh Peternakan dalam Meningkatkan kelas

kelompok peternak di Kabupaten Takalar .................................... 88

Lampiran 12. Evaluasi dan Pelaporan dalam Melakukan Evaluasi Pelaksanaan

Penyuluhan Peternakan di Kabupaten Takalar ............................. 89

Lampiran 13. Evaluasi dan Pelaporan dalam Membuat Laporan Pelaksanaan

Penyuluhan Peternakan di Kabupaten Takalar ............................. 90

Page 18: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

xvii

Lampiran 14. Rencana Penelitian ......................................................................... 91

Page 19: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Program pembangunan peternakan pada hakekatnya adalah merupakan

rangkaian upaya perwujudan pembangunan peternakan yang mampu meningkatkan

ekonomi dan taraf hidup masyarakat, agar dapat berjalan lancar membutuhkan adanya

kegiatan penyuluhan atau pendidikan tentang pembangunan. Arti penting kegiatan

penyuluhan dalam pembangunan peternakan dalam hal ini, yaitu keterlibatan sebagai

penghubung antara dunia ilmu dan pemerintah sebagai penentu kebijakan, dan

penghubung antara dunia penelitian dengan praktek usaha ternak yang dilakukan oleh

peternak dan keluarganya yang pada akhirnya mampu untuk menggerakkan swadaya

masyarakat. Seorang penyuluh dalam melaksanakan tugasnya, pada dasarnya

terintegrasi dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah maupun

lembaga penyuluhan yang diwakilinya. Umumnya tujuan tersebut diarahkan pada

peningkatan produksi, merangsang pertumbuhan perekonomian, meningkatkan

kesejahteraan keluarga peternak dan rakyat desa, serta mengusahakan pertanian yang

berkelanjutan.

Kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang,

Kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan

(Whitmore 1997). Sedangkan menurut (Mangkunegara, 2000) Kinerja atau prestasi

kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

Page 20: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

2

kepadanya. Kinerja penyuluh peternakan adalah prestasi kerja atau hasil kerja yang

dicapai penyuluh peternakan baik kualitas maupun kuantitas per satuan periode waktu

pelaksanaan tugas dan fungsinya. Kinerja penyuluh (performance) merupakan

respons atau perilaku individu terhadap keberhasilan kerja yang dicapai oleh individu

secara aktual dalam suatu organisasi sesuai tugas dan tanggungjawab yang diberikan

kepadanya yang dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan periode waktu

tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Menurut Mugniesyah (2007) istilah gender berbeda dengan jenis kelamin

(seks). Konsep gender terkait dengan status dan peran laki-laki dengan perempuan

yang berhubungan dengan budaya masyarakat, sementara seks atau jenis kelamin

merupakan ciri-ciri biologis yang melekat pada seseorang, merupakan kodrat yang

sejatinya tidak dapat dirubah. Selain perbedaan yang bersifat genital, laki-laki

berbeda dengan perempuan karena berhubungan dengan aspek genetik (kromosom)

serta hormonal.

Permasalahannya adalah bahwa di dalam masyarakat, seringkali perbedaan

seks mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan laki-laki dan perempuan,

sehingga mengakibatkan perbedaan peranan gender. (Fakih, 2008) sebagaimana

dikutip (Mugniesyah,2007) mengemukakan bahwa dalam rumahtangga laki-laki

berperan sebagai pencari nafkah, sedangkan perempuan sebagai ibu rumah tangga

yang bekerja pada ranah domestik. Perbedaaan tersebut memunculkan ketidak adilan

gender. Perempuan seringkali menjadi pihak yang dirugikan, karena perbedaan

biologis seolah-olah menjadi legitimasi atas diskriminasi yang diterima oleh kaum

Page 21: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

3

perempuan. Perempuan dengan segala perannya di sektor publik justru memiliki

beban kerja yang lebih berat dibandingkan dengan laki-laki yang hanya bekerja di

sektor publik semata dilihat dari kondisi rill yang dimana laki-laki hanya menguasai

teknik dilapangan saja.

Sesuai dengan keluarnya peraturan Menteri Pertanian RI Nomor:

5/Permentan/KP.120/7/2007 tertanggal 25 juli 2007 tentang pedoman penilaian

penyuluh pertanian/peternakan berprestasi. Penilaian prestasi kerja dan karya khusus

meliputi: a) Kegiatan utama penyuluh pertanian/peternakan. b) perencanaan penyuluh

pertanian/peternakan, c) Programa penyuluhan pertanian/peternakan, d) rencana kerja

penyuluh pertanian/peternakan, e) penyusunan materi penyuluhan/peternakan, f)

penerapan metode penyuluhan, g) Pengembangan swadaya dan swakarsa peternak, h)

Pengembangan wilayah, i) Pengembangan profesi penyuluh, j) Pengembangan

hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah. Keadaan dan

faktanya diamana kesetaraan gender telah terwujud dinegara kita dikarenakan telah

banyak perempuan yang melakoni pekerjaan seperti yang dilakukan laki-laki pada

umumnya, baik itu dari sisi tenaga pengajar dalam pendidikan, instansi-instansi

pemerintah, bahkan Indonesia telah dipimpin oleh seorang perempuan yang menjadi

presiden yang menandakan bahwa gender di Indonesia sudah setara, dan tidak

memihak lagi kepada hanya kaum laki-laki saja.

Keikutsertaan gender perempuan dalam kegiatan usaha tani-ternak dari

berbagai studi mampu memberikan sumbangan finansial dalam bentuk peningkatan

pendapatan keluarga. Sebagai anggota keluarga, gender perempuan juga mampu

Page 22: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

4

mengontrol aset produksi. Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan partisipasi

kaum perempuan dalam kegiatan pertanian subsistem, yang dimana mereka berperan

semata-mata sebagai tenaga kerja pada lahan yang sepenuhnya dikuasai oleh

pengembangkan keluarga sehat dan sejahtera. Peranan dan tanggung jawab

perempuan dalam pembangunan, makin dimantapkan dengan dibentuknya lembaga

kelompok wanita tani - ternak yang menaungi aktivitas para wanita tani - ternak

dalam meningkatkan produktivitas mereka dalam bidang pertanian dan peternakan.

Melihat uraian yang telah dikemukakan bahwa tenaga penyuluh sudah

memiliki acuan atau pedoman dalam berkinerja pada kelompok tani ternak Sebagai

contoh gambaran daerah di kabupaten Takalar dimana daerah tersebut merupakan

wilayah pengembangan usaha peternakan, tetapi pengelolaan peternakannya masih

sederhana atau tradisional. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan

peternak masih rendah khususnya pada kelompok tani ternak. Maka dari itu

dibutuhkan sumber daya manusia berkualitas, dan juga pembinaan Profesionalisme

Penyuluh.

Faktanya di lapangan penyuluh tidak lagi melayani peternak sebagai tugas

utamanya, justru penyuluh disibukkan dengan administrasi dan proyek-proyek yang

ada pada segala subsektor. Keadaan demikian ini bertentangan dengan paradigma

penyuluhan yang seharusnya terdapat keberpihakan dan pemberdayaan petani.

Berdasarkan kenyataan bahwa kinerja penyuluh di Kabupaten Takalar dengan jumlah

sampel penyuluh berjumlah 34 orang dengan pembagian 17 orang penyuluh laki-laki

dan 17 orang penyuluh perempuan. Karena yang bisa dianggap mengetahui betul

Page 23: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

5

kinerja penyuluh adalah para anggota kelompok tani-ternak yang setiap saat

berhubungan dengan penyuluh. Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan, maka

dilakukan penelitian tentang kinerja penyuluh pada kelompok tani ternak di

Kabupaten Takalar dengan judul “Kinerja penyuluh peternakan ditinjau dari

aspek gender di kabupaten Takalar”

Rumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah bagaimana kinerja

penyuluh ditinjau dari aspek gender?

Tujuan dan Kegunan

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

Untuk mengkaji kinerja penyuluh berdasarkan gender yang ada di Kabupaten

Takalar.

Kegunaan dari penelitian ini yaitu:

1. Sebagai sumber pengetahuan dan informasi bagi peneliti mengenai kinerja

penyuluh yang ada di Kabupaten Takalar.

2. Sebagai bahan informasi bagi Pemerintah Daerah, Dinas Pertanian dan

Peternakan di Kabupaten Takalar dalam menilai dan mengevaluasi kinerja

Penyuluh yang ada di Kabupaten Takalar.

Page 24: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

6

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian kinerja

Kinerja sama artinya dengan performance. Performance ialah hasil kerja atau

prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan

hanya hasil kerja, tetapi termasuk berlangsungnya proses pekerjaan. Kinerja adalah

hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,

kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi (Armstrong dan

Baron, 1998).

Kinerja ialah cara melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan

tersebut. Jadi kinerja ialah hal-hal yang dikerjakan dan cara mengerjakannya. Kinerja

(prestasi kerja) ialah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya (Mangkunegara dan Prabu, 2000). Menurut Sulistiyani (2003)

kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan

yang dinilai dari hasil kerjanya.”

Bernadin dan Russel (dalam Sulistiyani, 2003) menjelaskan bahwa kinerja

merupakan dampak yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang

dilakukan selama periode waktu tertentu. Gibson dkk. (2002) menyatakan bahwa

kinerja adalah hasil yang diinginkan dari perilaku, dan kinerja individu adalah dasar

kinerja organisasi.

Page 25: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

7

Gomes (2001) menyatakan bahwa kinerja seseorang dapat diukur dalam hal:

(a) Quantity of work, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu

yang ditentukan; (b) Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan

syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya; (c) Job knowledge, yaitu luasnya

pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya; (d) Creativeness, yaitu

keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk

menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul; (e) Cooperation, yaitu kesediaan

untuk bekerjasama dengan orang lain (sesama anggota organisasi); (f) Dependability,

yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja; (g)

Initiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam

memperbesar tanggung jawabnya; dan (h) Personal qualities, yaitu menyangkut

kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan, dan integritas pribadi.

Kinerja dapat diartikan sebagai hasil dari suatu perkerjaan yang dapat dilihat

atau yang dapat dirasakan. Kinerja bisa diukur melalui standar kompetensi kerja dan

indikator keberhasilan yang dicapai seseorang dalam suatu jabatan/pekerjaan tersebut

(Padmowihardjo, 2010). Kinerja seseorang ditentukan oleh kemampuan ketiga aspek

perilaku yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Selama antara kinerja yang dimiliki

petugas dengan kinerja yang dituntut oleh jabatannya terdapat kesenjangan, petugas

tersebut tidak dapat berprestasi dengan baik dalam menyelesaikan tugas pokoknya.

Seseorang dikatakan memiliki kinerja yang bagus bila berkaitan dan

memenuhi standar tertentu (Hickerson dan Middleton, 1975). Arnold dan Feldman

(1986) menyatakan sebuah model yang menyebutkan bahwa kinerja dalam suatu

Page 26: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

8

organisasi merupakan fungsi dari motivasi, kemampuan, persepsi, ciri-ciri

personalitas, sistem organiasasi (struktur organisasi, kepemimpinan, sistem imbalan)

dan sumberdaya (fasilitas fisik). Dari model tersebut, faktor motivasi dan kemampuan

merupakan faktor penting dalam menentukan kinerja individu dalam organisasi.

Dari aspek individu, Hickerson dan Middleton (1975) secara spesifik

menjelaskan bahwa ada tiga kondisi yang menyebabkan timbulnya kesenjangan

(diskrepansi) kinerja petugas, yakni: (a) tidak mengetahui bagaimana mengerjakan

keseluruhan atau sebagian dari pekerjaannya; (b) mempunyai tugas baru (new tasks)

dalam mengerjakan pekerjaannya yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap baru; dan (c) memperoleh pekerjaan yang sama sekali baru sehingga diperlukan

pengetahuan, keterampilan dan sikap baru.

Manajemen Kinerja

Kinerja juga dapat dilihat dari sisi manajemen. Hal ini sesuai dengan pendapat

Simanjuntak (2003), bahwa manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang

dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi, termasuk kinerja setiap individu

dan kelompok kerja. Kinerja individu dan kinerja kelompok dipengaruhi oleh banyak

faktor intern dan ekstern organisasi. Menurut Wibowo (2007), manajemen kinerja

adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi yang

efektif. Manajemen kinerja memfokuskan pada apa yang diperlukan oleh organisasi,

manajer dan pekerja untuk berhasil. Manajemen kinerja adalah bagaimana kinerja

dikelola untuk memperoleh sukses.

Page 27: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

9

Bacal (2004) memandang manajemen kinerja sebagai proses komunikasi yang

dilakukan secara terus-menerus dalam kemitraan antara karyawan dengan atasan

langsungnya. Proses komunikasi ini meliputi kegiatan membangun harapan yang

jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Proses komunikasi

merupakan suatu sistem, memiliki sejumlah bagian yang semuanya harus

diikutsertakan, apabila manajemen kinerja ini hendak memberikan nilai tambah bagi

organisasi, manajer dan karyawan.

Armstrong (2004) melihat manajemen kinerja sebagai sarana untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik dari organisasi, tim dan individu dengan cara

memahami dan mengelola kinerja dalam suatu kerangka tujuan, standar dan

persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati. Armstrong dan Baron (1998)

berpandangan bahwa manajemen kinerja adalah pendekatan strategis dan terpadu

untuk menyampaikan sukses berkelanjutan pada organisasi dengan memperbaiki

kinerja karyawan yang bekerja di dalamnya dan dengan mengembangkan kapabilitas

tim dan kontributor individu.

Kinerja dan Penilaian Kinerja

Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual

performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya) yang dicapai seseorang,

perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu,

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Oleh karena itu disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja

Page 28: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

10

(output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai seseorang persatuan periode

waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2006).

Mengenai Kinerja (performance) diartikan pula oleh (Simamora ,1995) yaitu

merupakan sesuatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang akhirnya secara

nyata tercermin keluaran yang dihasilkan disebutkan juga istilah kinerja hasil kerja

selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan misalnya standar,

target/sasaran. yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan

seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan. Sering disalah

tafsirkan sebagai upaya (effort), yang mencerminkan energi yang dikeluarkan, kinerja

diukur dari segi hasil (Simamora, 2004).

Unsur-unsur yang digunakan dalam penilaian kinerja penyuluh Menurut

(Hasibun, 2002) adalah sebagai berikut:

a) Prestasi, Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat di

hasilkan penyuluh.

b) Kedisiplinan, Penilaian disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan

melakukan pekerjaan sesuai dengan intruksi yang diberikan kepadanya.

c) Kreatifitas, Penilaian kemampuan penyuluh dalam mengembangkan kreativitas

untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat bekerja lebih berdaya guna dan

berhasil guna.

Page 29: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

11

d) Bekerja sama, Penilaian kesediaan penyuluh berpartipasi dan bekerja sama dengan

penyuluh lain secara vertikal atau horizontal didalam maupun diluar sehingga hasil

pekerjaannya lebih baik.

e) Kecakapan, Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan bermacam-macam

elemen yang terlibat dalam menyusun kebijaksanaan dan dalam situasi

manajemen.

f) Tanggung jawab, Penilaian kesediaan penyuluh dalam mempertanggung jawabkan

kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang

digunakan, serta perilaku pekerjaannya.

Teori Penyuluhan

Penyuluhan adalah pendidikan non formal diluar bangku sekolah untuk

melatih dan mempengaruhi peternak dan keluarganya agar menerapkan praktek maju

dalam bidang pertanian, peternakan, manajemen penyimpanan dan pemasaran

(Maunder dalam Hawkins et al., 1982). Tujuannya tidak hanya memperhatikan

pendidikan dan percepatan penerapan praktek maju tertentu, tetapi juga mengubah

pandangan peternak, sehingga ia lebih bersedia menerima dan atas prakarsanya

sendiri terus-menerus mencari cara untuk memperbaiki usaha taninya. Penyuluhan

adalah suatu sistem atau pelayanan yang diarahkan untuk membantu masyarakat

petani melalui proses pendidikan, memperbaiki tingkat kehidupan mereka, serta

meningkatkan pendidikan dan standar sosial kehidupan pedesaan (Farquhar dalam

Hawkins et al., 1982).

Page 30: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

12

Departemen Pertanian Republik Indonesia mendefenisikan penyuluhan

sebagai suatu upaya pemberdayaan peternak dan keluarganya beserta masyarakat

pelaku agribisnis terutama melalui pendidikan non formal di bidang pertanian agar

mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, sosial dan politik

sehingga dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesehjateraan mereka.

Sebagai kegiatan pendidikan, penyuluhan peternakan adalah upaya untuk membantu

dan menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif bagi petani dan keluarganya, agar

mereka dinamis dan berkemampuan untuk memperbaiki kehidupannya dengan

kekuatan sendiri sehingga mampu mewujudkan agribisnis yang sejahtera

(Departemen Pertanian, 2003).

Wiriaatmadja (1973) mendefinisikan penyuluhan sebagai pendidikan diluar

sekolah untuk keluarga peternak di pedesaan, dengan cara belajar sambil berbuat

sehingga mereka menjadi mau, tahu dan mampu menyelesaikan sendiri masalah yang

dihadapi secara baik, menguntungkan serta memuaskan. Jadi penyuluhan adalah

suatu bentuk pendidikan yang cara, bahan dan sasarannya disesuaikan dengan

keadaan, kebutuhan, dan kepentingan sasaran. Karena sifatnya yang demikian itu

maka penyuluhan biasa juga disebut pendidikan non formal.

Menurut Mardikanto (1993), tujuan penyuluhan adalah terjadinya perubahan

perilaku sasarannya. Hal ini merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung dengan

indera manusia. Dengan demikian penyuluhan dapat diartikan sebagai proses

perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka memiliki pengetahuan,

Page 31: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

13

kemauan dan kemampuan serta memiliki keterampilan dalam melaksanakan

perubahan-perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan dan

perbaikan kesehjateraan masyarakat yang ingin dicapai melalui pembangunan

pertanian.

Tujuan dan Fungsi Penyuluh

Sastraatmadja (1997) mengemukakan bahwa kehadiran penyuluhan pertanian

sebagai salah satu cabang dari ilmu ilmu sosial sebagaimana disebutkan didepan

adalah merupakan ilmu terpakai (applied science). Dengan demikian eksistensinya

dalam kehidupan manusia sehari-hari mempunyai misi khusus atau tujuan tertentu

yang harus dicapainya. Adanya tujuan merupakan pedoman yang harus dicapai dari

setiap langkah pelaksanaannya. Dalam melaksanakan tujuan kerja penyuluh harus

memiliki tujuan jelas yang dipergunakan sebagai pedoman atau arah kegiatan

penyuluh yang dilaksanakan. Bagi penyuluh sendiri dimaksudkan agar mereka punya

kemampuan untuk mempengaruhi dan biasa disebut proses adopsi.

Tugas Para Penyuluh Pertanian adalah untuk menyampaikan sebuah

informasi. Penyuluh Pertanian berperan sebagai pengecer ilmu dan teknologi atau

penterjemah informasi baru sedemikian rupa sehingga komunikan yang menjadi

sasarannya dapat mengerti, memahami, dan pada akhirnya dengan kesadaran sendiri

menerima atau menerapkan didalam kegiatannya sehari-hari. Tetapi tugas penyuluh

tidak hanya itu, yang lebih penting dan harus diperhatikan adalah menyadarkan para

Page 32: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

14

petani dan masyarakat akan adanya alternative baru, metode-metode lain bagi usaha

taninya. (Sastraatmadja, 1997).

Penyuluh pertanian lapangan akan mengemban tugas pokok sebagai berikut :

(1). menyebarkan informasi pertanian yang bermanfaat, (2). Mengajarkan kelompok

maupun antar kelompok, sehingga mampu menerapkan inovasi, mengatasi berbagai

resiko usaha, menerapkan azas skala usaha yang ekonomis untuk memperoleh

pendapatan yang layak.

Perempuan mempunyai potensi dalam memberikan kontribusi pendapatan

rumah tangga, khususnya rumah tangga miskin. Dalam rumah tangga miskin anggota

rumah tangga perempuan terjun ke pasar kerja untuk menambah pendapatan rumah

tangga yang dirasakan tidak cukup (Haryanto, 2008).

Franciska (2000) dalam Amiruddin (2014), partisipasi peranan perempuan di

pedesaan secara umum dapat dikelompokkan dalam dua peranan besar yaitu tradisi

dan peran transisi. Peranan tradisi atau peran domestik mencakup peran perempuan

sebagai istri, ibu pengola rumah tangga. Sementara itu peran transisi meliputi

pengertian perempuan sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat dan manusia

pembangunan. Dalam perkembangannya sekarang ternyata tugas atau peranan

perempuan dalam kehidupan keluarga semakin berkembang lebih luas lagi.

Perempuan saat ini tidak saja berkegiatan di dalam lingkup keluarga, tetapi banyak di

antara bidang-bidang kehidupan di masyarakat membutuhkan sentuhan kehadiran

perempuan dalam penanganannya. Peranan perempuan dalam pembangunan

berkembang selaras dan serasi dengan perkembangan tanggungjawab dan peranannya

Page 33: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

15

dalam mewujudkan serta terukur secara kuantitatif. Peran kualitatif gender

perempuan dalam keluarga tani-ternak, baik sebagai perencana maupun sebagai

pengambil keputusan kurang diakui. Pada umumnya kegiatan fisik dalam produksi

pertanian dan peternakan dibagi menurut garis gender, walaupun dalam berbagai

kondisi terdapat keragaman yang berkaitan dengan norma-norma local (Licuanan,

1996).

Konsep Gender

Gender adalah suatu konsep yang merujuk pada suatu sistem peranan dan

hubungan antara laki-laki dan perempuan yang tidak ditentukan oleh perbedaan

biologis, akan tetapi oleh lingkungan sosial budaya, politik dan ekonomi. Gender

mengacu pada perbedaan peran sosial serta tanggungjawab perempuan dan laki-laki

pada perilaku dan karakteristik yang dipandang tepat untuk perempuan dan laki-laki

dan pada pandangan tentang bagaimana beragam kegiatan yang mereka lakukan

seharusnya dinilai dan dihargai. Gender juga mengacu pada hubungan antara

perempuan dan laki-laki pada sanksi sosial peranan yang berlaku untuk tiap seks/jenis

kelamin (Hubeis 2010).

Permasalahannya adalah bahwa di dalam masyarakat, seringkali perbedaan

seks mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan laki-laki dan perempuan,

sehingga mengakibatkan perbedaan peranan gender. Fakih sebagaimana dikutip

Mugniesyah (2007) mengemukakan bahwa dalam rumahtangga laki-laki berperan

sebagai pencari nafkah, sedangkan perempuan sebagai ibu rumahtangga yang bekerja

Page 34: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

16

pada ranah domestik. Perbedaaan tersebut memunculkan ketidakadilan gender.

Perempuan seringkali menjadi pihak yang dirugikan, karena perbedaan biologis

seolah-olah menjadi legitimasi atas diskriminasi yang diterima oleh kaum perempuan.

Perempuan dengan segala perannya di sektor publik justru memiliki beban kerja yang

lebih berat dibandingkan dengan laki-laki yang hanya bekerja di sektor publik

semata. Stereotipe tersebut menyebabkan laki-laki memiliki akses yang lebih besar

untuk berkuasa, memimpin dan mengambil putusan. Kondisi ini menjadikan

perempuan tersubordinasi, dan bersamaan dengan beban kerja yang tinggi dan

stereotipe peran gender akan berimplikasi pada munculnya tindak kekerasan yang

diterima perempuan.

Terdapat sejumlah definisi yang dikemukakan oleh (Handayani, dkk 2002)

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Gender adalah perbedaan-perbedaan (dikotomi) sifat perempuan dan laki-laki yang

tidak hanya berdasarkan biologis semata tetapi lebih pada hubungan-hubungan

sosial-budaya antara laki-laki dan perempuan yang dipengaruhi oleh struktur

masyarakatnya yang lebih luas, masyarakat dan bernegara. Gender adalah sifat-sifat

yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial dan

budaya.

b. Gender mengacu pada perbedaan-perbedaan dan relasi sosial antara laki-laki dan

perempuan yang dipelajari, bervariasi secara luas diantara masyarakat dan budaya

dan berubah sejalan dengan perkembangan waktu/zaman.

Page 35: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

17

c. Gender adalah suatu konstruksi sosial yang bervariasi lintas budaya, berubah

sejalan perjalanan waktu dalam suatu kebudayaan tertentu, bersifat relasional,

karena feminitas dan maskulinitas memperoleh maknanya dari fakta dimana

masyarakat kitalah yang menjadikan mereka berbeda.

Gender dalam pembangunan peternakan

Melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 diinstruksikan untuk

melakukan pemerataan gender pada proses pembangunan nasional. Hal ini lebih

diperkuat dengan arah kebijakan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional 2004-2009 pembangunan pertanian yang tertuang dalam Bab 19 mengenai

Revitalisasi Pertanian. Revitalisasi pertanian ditempuh dengan empat langkah pokok

yaitu peningkatan kemampuan petani dan penguatan lembaga pendukungnya,

pengamanan ketahanan pangan, peningkatan produktivitas, produksi, daya saing dan

nilai tambah produk pertanian dan perikanan serta pemanfaatan hutan untuk

diversifikasi usaha dan mendukung produksi pangan dengan tetap memperhatikan

kesetaraan gender dan kepentingan pembangunan berkelanjutan.

Gender dalam pembangunan peternakan perlu dilakukan untuk menjamin

tercapainya tujuan kesetaraan gender, baik sebagai pelaku dalam proses

pembangunan, maupun sebagai penikmat hasil pembangunan (Prasodjo dkk 2003).

Lebih lanjut, analisis gender didefinisikan sebagai analisis sosial yang melihat

perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi situasi dan posisi perempuan di dalam

keluarga dan masyarakat. Merujuk pada Longwe (1991) dan Rosalin dkk (2001),

Page 36: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

18

analisis gender dilakukan dengan memperhatikan empat faktor utama guna

mengidentifikasi ada tidaknya kesenjangan gender.

Kebijakan-kebijakan mengenai pemerataan gender dalam tata cara

implementasi belum sepenuhnya terlaksana. Berikut ini akan disajikan data mengenai

kesenjangan-kesenjangan yang masih ada dalam pembangunan nasional. Pertama,

berdasarkan data dari Pusat Penyuluhan Pertanian (1998), dari 11,8 juta orang

anggota kelompok Taruna Tani, hanya 11 persen anggotanya perempuan.

Gender dalam penyuluhan

Keikutsertaan gender perempuan dalam kegiatan usaha tani-ternak dari

berbagai studi mampu memberikan sumbangan finansial dalam bentuk peningkatan

pendapatan keluarga. Sebagai anggota keluarga, gender perempuan juga mampu

mengontrol aset produksi. Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan partisipasi

kaum perempuan dalam kegiatan pertanian subsistem, yang dimana mereka berperan

semata-mata sebagai tenaga kerja pada lahan yang sepenuhnya dikuasai oleh

pengembangkan keluarga sehat dan sejahtera. Peranan dan tanggung jawab

perempuan dalam pembangunan, makin dimantapkan dengan dibentuknya lembaga

kelompok wanita tani - ternak (KWTT) yang menaungi aktivitas para wanita tani -

ternak dalam meningkatkan produktivitas mereka dalam bidang pertanian dan

peternakan (Ervinawati, dkk, 2015).

Gender wanita dalam kegiatan usaha tani-ternak merupakan salah satu upaya

peningkatan keamanan ekonomi keluarga dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya

Page 37: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

19

lokal serta meningkatkan status gender dalam kegiatan sektoral. Keikutsertaan

perempuan dalam kegiatan usaha tani - ternak mampu memberikan sumbangan

finansial dalam bentuk peningkatan pendapatan keluarga (Suradisastra dan Lubis,

2000).

Peran gender perempuan dalam kegiatan pertanian, baru berada pada tingkat

partisipasi fisik yang dimanifestasikan dalam bentuk kontribusi fisik yang terukur

secara kuantitatif. Peran kualitatif gender perempuan dalam keluarga tani-ternak, baik

sebagai perencana maupun sebagai pengambil keputusan kurang diakui. Pada

umumnya kegiatan fisik dalam produksi pertanian dan peternakan dibagi menurut

garis gender, walaupun dalam berbagai kondisi terdapat keragaman yang berkaitan

dengan norma-norma lokal (Licuanan, 1996).

Page 38: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

20

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada Februari 2017

sampai dengan Maret 2017. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten

Takalar.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif

yaitu suatu jenis penelitian yang hanya mendeskripsikan atau menggambarkan

fenomena dari kinerja penyuluh tanpa melakukan uji hipotesa.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penyuluh yang ada di Kabupaten

Takalar, baik perempuan maupun laki-laki. Penilaian sampel secara sengaja

(Purposive) dimana penyuluh yang ada di Kabupaten Takalar dijadikan sampel

penelitian yang mewakili desa tani-ternaknya masing-masing dimana terdapat 9

Kecamatan yang tersebar sesuai dengan pembagiannya yaitu : Kecamatan

Manggarabombang, Kecamatan Mappakasunggu, Kecamatan Polombangkeng

Selatan, Kecamatan Polombangkeng Utara, Kecamatan Galesong Selatan, Kecamatan

Galesong Utara, Kecamatan Pattalassang, Kecamatan Galesong, Kecamatan

Sanrobone . Adapun jumlah penyuluh yang ada di lokasi penelitian yaitu berjumlah

34 orang dengan jumlah penyuluh perempuan berjumlah 17 orang dan penyuluh laki-

laki sebanyak 17 orang.

Page 39: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

21

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu kinerja penyuluh yang

merupakan data kualitatif yang akan dikuantitatifkan dengan membuat kategori-

kategori kemudian memberikan skoring (nilai) berdasarkan skala pengukuran secara

likert.

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung, dari hasil kuisioner

mengenai kinerja penyuluh yang ada di Kabupaten Takalar.

b. Data sekunder, yaitu data pendukung yang berupa laporan-laporan dari Balai

Penyuluhan di Kabupaten Takalar. Dinas Pertanian dan Peternakan di

Kabupaten Takalar yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

Metode Pengambilan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung khususnya mengenai kinerja

penyuluh peternakan yang ada di Kabupaten Takalar.

b. Wawancara, yaitu dengan melaksanakan wawancara langsung menggunakan daftar

pertanyaan kepada atasan penyuluh.

c. Kuisioner, yaitu sejumlah pernyataan tertulis yang dipergunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

hal-hal yang diketahuinya.

Page 40: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

22

Analisa Data

Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah alat analisis data

statistik deskriptif yang didasarkan pada pembahasan variabel kinerja penyuluh yang

ada di Kabupaten Takalar dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Untuk

mengetahui bagaimana kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender maka digunakan

Skala likert, dimana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator

yang dapat diukur dengan menggunakan 5 kategori jawaban yaitu (Undang-undang

no 91/permentan/OT.140/9/2013):

a. Sangat baik di beri skor 5

b. Baik di beri skor 4

c. Cukup baik di beri skor 3

d. Kurang baik di beri skor 2

e. Buruk/ tidak baik di beri skor 1

Page 41: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

23

Tabel 1. Kisi – Kisi Variabel Penelitian

Variable

Penelitian

Sub Variabel Indikator Pengukuran Nomor

item

Kinerja

penyuluh

a. Persiapan

penyuluhan

peternakan

1. Membuat data potensi wilayah

2. Memandu (pengawalan dan

pendampingan) penyusunan

Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok (RDKK).

3. Penyusunan program

penyuluhan desa dan kecamatan

4. Membuat rencana kerja tahunan

penyuluh

1

2

3

4

b. Pelaksanaan

penyuluhan

1. Melaksanakan penyebaran

materi penyuluhan sesuai

kebutuhan peternak

2. Melaksanakan penerapan

metode penyuluhan diwilayah

binaan

3. Melakukan peningkatan

kapasitas peternak terhadap

akses informasi pasar,

teknologi, sarana dan prasarana

dan pembiayaan

4. Mengembangkan kelembagaan

peternak

5

6

7

8

c. Evaluasi dan

pelaporan

penyuluhan

peternakan

1. Melakuakan evaluasi

pelaksanaan penyuluhan

peternakan

2. Membuat laporan pelaksanaan

penyuluhan peternakan

9

10

Page 42: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

24

Konsep Operasional Penelitian

1. Kinerja adalah hasil atau penilaian kerja yang dilakukan seseorang untuk

mengetahui keberhasilan atau sejauh mana tingkat kesuksesannya dalam

menjalankan sesuatu.

2. Penyuluh adalah seseorang yang bekerja untuk memberikan pendidikan non

formal kepada petani/peternak sehingga memiliki keterampilan khusus.

3. Gender adalah sekumpulan ciri-ciri khas yang biasanya dikaitkan dengan jenis

kelamin.

4. Potensi wilayah adalah semua sumberdaya yang ada atau potensi yang dapat

dimanfaatkan dari suatu wilayah.

5. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) adalah alat untuk merumuskan

maupun memenuhi kebutuhan baik dari segi sarana produksi maupun yang

lainnya untuk membantu usaha tani bagi anggota kelompok tani.

6. Program Penyuluhan adalah sekumpulan tugas dari penyuluh yang akan

disampaikan kepada petani/peternak.

7. Rencana Kerja Tahunan adalah konsep yang akan dilakukan selama setahun

untuk menunjang tugas dari penyuluh.

8. Materi Penyuluhan adalah segala bahan atau metode serta materi yang akan

disampaikan dalam kegiatan penyuluhan.

9. Metode Penyuluhan adalah cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan

kepada petani/peternak agar cepat memahami materi tersebut.

Page 43: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

25

10. Kapasitas Peternak adalah tolak ukur dari peternak atau peningkatan yang dicapai

selama melakukan kegiatan peternakan.

11. Kelas Kelompok adalah golongan yang dimana dapat dijadikan acuan untuk

membedakan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya.

12. Kelompok Peternak adalah kumpulan dari beberapa peternak yang memiliki visi

dan misi yang sama untuk peningkatan peternakan.

13. Evaluasi adalah proses penilaian dari suatu kegiatan yang telah dilakukan.

14. Laporan Pelaksanaan Penyuluhan adalah penyampaian hasil kerja dalam

melaksanakan program penyuluhan.

Page 44: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

26

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Letak dan Keadaan Geografis

Kabupaten Takalar terletak sepanjang pesisir pantai Barat Selat Makassar

sampai dengan pesisir pantai Selatan Laut Flores dengan jarak tempuh dari Kota

Makassar sepanjang 40 Km yang secara astronomis terletak di 119° 10' 58.8216"

sampai 119° 38' 20.2056" dan -5° 36' 37.7568" sampai -5° 12' 40.5684", dengan luas

wilayah 65.470 Ha dan keliling 282,7 Km.

Batas Administrasi Kabupaten Takalar:

Sebelah Utara : Kota Makassar dan Kabupaten Gowa

Sebelah Selatan : Laut Flores

Sebelah Timur : Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Gowa

Sebelah Barat : Selat Makassar

Kabupaten Takalar terdiri dari 9 Kecamatan, 18 Kelurahan dan 55 Desa,

memiliki 40 Desa Swakarsa dan 33 Desa Swasembada. Penelitian ini dilakukan di

pulau Tanakeke yang terletak di Kecamatan Mangarabombang, secara astronomis

terletak di 119° 14' 10.8096" sampai 119° 18' 49.0932" dan -5° 32' 17.3256" sampai -

5° 27' 12.3696" dengan luas wilayah 4.312 Ha dan memiliki panjang keliling 63,67

Km, terbagi menjadi dua desa yaitu Desa Maccini Baji dan Desa Mattiro Baji.

Page 45: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

27

Keadaan Demografis

Keadaan penduduk suatu wilayah merupakan salah satu keuntungan yang

dimiliki wilayah tersebut, jika penduduk tersebut memiliki kualitas yang baik.

Penduduk suatu wilayah merupakan sumber daya yang dapat berpengaruh terhadap

perkembangan pembangunan suatu wilayah. Oleh karena itu maka peningkatan

kualitas penduduk suatu wilayah sangat penting dilakukan melalui peningkatan

pendidikan maupun pengetahuan serta keterampilannya.

1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk suatu wilayah merupakan sumber daya yang dapat berpengaruh

terhadap perkembangan pembangunan suatu wilayah. Oleh karena itu maka

peningkatan kualitas penduduk suatu wilayah sangat penting dilakukan melalui

peningkatan pendidikan maupun pengetahuan serta keterampilannya. Jumlah

penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase

1. Laki-laki 137913 48,1 2. Perempuan 148993 51,9

Jumlah 286906 100

Sumber: Data Sekunder, Kabupaten Takalar 2015.

Tabel 2. menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Takalar adalah

286.906 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebagian besar penduduk berjenis kelamin

perempuan yaitu sebanyak 148.993 jiwa dengan persentase 51,9%, sedangkan untuk

penduduk yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 137.913 jiwa dengan persentase

48,1%.

Page 46: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

28

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur.

Umur seseorang merupakan salah satu karakteristik individu yang kisarannya

mempengaruhi fungsi biologis dan psikologis individu tersebut. Hubungannya

dengan kegiatan belajar umur seseorang dikaitkan dengan kapasitas dan efisiensi

belajar mengajar serta kemampuan dalam menerima pengetahuan. (Soekartawi,

2005). Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah penduduk Kabupaten Takalar berdasarkan klasifikasi umur

No Klasifikasi Umur Jumlah Persentase

1 0-4 27.487 9,8

2 5-9 26.441 9,3

3 10-14 25.509 8,8

4 15-19 27.104 9,5

5 20-24 23.987 8,4

6 25-29 22.116 7,8

7 30-34 21.714 7,5

8 35-39 21.154 7,3

9 40-44 20.620 7,2

10 45-49 18.578 6,4

11 50-54 15.283 5,3

12 55-59 10.703 3,7

13 60-64 8.270 2,8

14 65+ 17.970 6,2

Jumlah 286.906 100

Sumber: Data Sekunder, Kabupaten Takalar, 2015

Tabel 3 menunjukkan bahwa kelompok umur yang mendominasi

penduduk di Kabupaten Takalar adalah kelompok umur terbanyak ialah umur 0-4

yakni sebanyak 27.487 jiwa (9,8%) Sedangkan kelompok umur yang terendah ialah

umur 60-64 sebanyak 8.270 jiwa (2,8%).

Page 47: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

29

Sarana dan Prsarana

Perkembangan dan kemajuan suatu daerah dapat dilihat dengan adanya

pembangunan sarana dan prasarana. Ketersediaan sarana dan prasarana umum

mendukung kelancaran aktivitas masyarakat pada suatu daerah merupakan hal yang

sangat penting. Sarana dan Prasarana umum antara lain sarana ibadah, kesehatan,

pendidikan , perekonomian dan lain sebagainya (Amiruddin, 2014). Sarana dan

Prasarana yang terdapat di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel. 4 Sarana dan Prasarana

No. Sarana dan Prasarana Jumlah (Tempat)

1. Sekolah Dasar/ SD 236

2. Sekolah Menengah Pertama/ SMP 45

3. Sekolah Menengah Atas/ SMA 33

4 Mesjid 381

5. Musholla 62

6. Posyandu 457

7. Puskesmas 15

Sumber: Data Sekunder, Kabupaten Takalar, 2015

Tabel 4 menunjukkan bahwa total sarana dan prasarana yang ada di

Kabupaten Takalar cukup tersedia. Hal ini dapat dilihat dari jenis sarana pendidikan

yang ada mulai SD sampai dengan SMA Sedangkan sarana ibadah untuk penduduk

yang beragama Islam yakni Masjid sebanyak 381 Tempat.

Keadaan Pertanian

Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Takalar menjadikan usaha pertanian

sebagai pekerjaan pokok dan sebagian lainnya menjadikannya pekerjaan sampingan.

Adapun jenis pertanian di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 48: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

30

Tabel 5. Jenis Pertanian di Kabupaten Takalar

No Uraian Luas (Ha)

1 Padi Sawah 224,53

2 Padi Ladang 58,10

3 Jagung 39,23

4 Kedelai 11,96

5 Cabai 4,44

6 Kebun 85,76

7 Ubi Kayu 2,18

Jumlah 426,20

Sumber: Data Sekunder, Kabupaten Takalar, 2015

Tabel 5 memunjukkan di Kabupaten Takalar memliki luas lahan yaitu seluas

426,20 Ha. Adapun lahan yang digunakan pada pertanian disini mencakup sawah dan

kebun. Dimana luas lahan yang paling banyak ialah sawah 224,53 Ha dan yang

paling sedikt ialah Ubi kayu 2,18 Ha, sedangkan kebun memiliki luas lahan 85,76 Ha.

Keadaan Peternakan

Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Takalar menjadikan usaha

peternakan sebagai pekerjaan sampingan. Jenis ternak yang banyak dipelihara di

Kabupaten Takalar yaitu sapi potong, kerbau, kambing, kuda, ayam kampung, ayam

petelur, ayam pedanging, itik. Adapun populasi ternak dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jenis dan Populasi Ternak yang di Pelihara di Kabupaten Takalar No Jenis Ternak Jumlah (ekor)

1 Sapi Potong 36.374

2 Kerbau 2.935

3 Kambing 41.195

4 Kuda 719

5 Ayam Kampung 2.040.915

6 Ayam Petelur 64.303

7 Ayam Pedaging 3.063.888

8 Itik 205.035

Jumlah 5.455.364

Sumber: Data Sekunder, Kabupaten Takalar, 2015

Page 49: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

31

Tabel 6 menunjukkan jenis-jenis ternak serta populasi ternak yang ada di

Kabupaten Takalar. Populasi ternak terbanyak yaitu jenis ternak ayam pedaging

dengan jumlah populasi 3.063.888 ekor, kemudian jenis ternak yang paling sedikit

ialah kuda dengan jumlah populasi 719 ekor.

Page 50: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

32

KEADAAN UMUM RESPONDEN

Umur Responden

Umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas

kerja seseorang. Seiring dengan perkembangan waktu, umur manusia akan

mengalami perubahan dalam hal ini penambahan usia yang dapat mengakibatkan

turunnya tingkat produktifitas seseorang dalam bekerja. Kemampuan yang dimiliki

seseorang sangat dipengaruhi oleh umur yang dimiliki orang tersebut. Adapun

klasifikasi responden berdasarkan umur di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada

Tabel 7.

Tabel 7. Klasifikasi responden berdasarkan tingkat umur di Kabupaten Takalar

No. Klasifikasi Umur Jumlah (Orang) Persentase

1. 30 – 50 11 34

2. 51 – 58 23 66

Jumlah 34 100 Sumber. Data Primer setelah diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan bahwa umur responden di Kabupaten

Takalar berkisar antara umur 30-50 tahun yaitu sebanyak 11 orang atau 34% dan

umur 51-58 tahun yaitu sebanyak 23 orang atau 66%. Hal ini berarti bahwa rata-rata

penyuluh di Kabupaten Takalar, masih berada pada kelompok usia produktif untuk

melakukan pekerjaan atau menjalankan pekerjaannya. Kemampuan bekerja seseorang

sangat dipengaruhi oleh faktor umur. Hal ini sesuai dengan pendapat Swastha (1997)

yang menyatakan bahwa tingkat produktifitas kerja seseorang akan mengalami

Page 51: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

33

peningkatan sesuai dengan pertambahan umur, kemudian akan menurun kembali

menjelang usia tua.

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin seseorang merupakan kondisi alamiah dan kodrat dari pencipta.

Perbedaan jenis kelamin dengan ciri masing-masing menjadi gambaran tingkat

kesulitan dari pekerjaan yang digeluti seseorang. Adanya perbedaan kekuatan fisik

yang dimiliki antara laki-laki dan perempuan biasanya memberikan dampak

perbedaan pada hasil kerja mereka. Adapun klasifikasi responden berdasarkan jenis

kelamin yang terdapat di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Klasifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Takalar

No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase

1. Laki-laki 17 50

2. Perempuan 17 50

Jumlah 34 100

Sumber : Data Primer setelah di olah, 2017.

Tabel 8, menunjukkan bahwa penyuluh yang ada di Kabupaten Takalar lebih

banyak yaitu perempuan sebanyak 17 orang atau 50 % dan laki-laki sebanyak 17

orang atau 50 %. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyono (2013) bahwa penanganan

yang tepat dan penempatan posisi kerja yang tepat juga akan meningkatkan

efektivitas dan produktivitas sebagai faktor pendukunug kesuksesan.

Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan sangat menentukan seseorang dalam bersikap dan

mengambil keputusan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka dapat

mempengaruhi cara seseorang dalam menentukan suatu sikap yang rasional. Dengan

Page 52: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

34

latar belakang pendidikan seseorang dianggap mampu melaksanakan suatu pekerjaan

tertentu atau tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Adapun Klasifikasi

responden berdasarkan tingkat pendidikan di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada

Tabel 9.

Tabel 9. Klasifikasi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Kabupaten Takalar No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase

1 SMA 3 8

2 D3 10 30

3 D4 2 6,5

4 S1 19 55,5

Jumlah 34 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2017.

Tabel 9, menunjukkan sebagian besar responden berada pada tingkat

pendidikan Strata 1 (S1) sebanyak 19 orang atau 55,5 %. Hal ini sesuai dengan

pendapat Risqina (2011), bahwa pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir

seseorang, terutama dalam pengambilan keputusan dan pengatur manajemen.

Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga merupakan banyaknya anggota keluarga yang

dimiliki oleh responden. Jumlah tanggungan keluarga berkaitan erat dengan besar

kecilnya kebutuhan keluarga. Adapun klasifikasi responden berdasarkan jumlah

tanggungan keluarga. dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 53: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

35

Tabel 10. Klasifikasi Responden berdasarkan Tanggungan Keluarga di Kabupaten

Takalar

No. Jumlah Tanggungan

Keluarga Jumlah (orang) Presentase

1. 0 8 24

2 1-3 19 56

3 4-6 7 20

Jumlah 34 100

Sumber : Data Primer setelah di Olah, 2017.

Tabel 10 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan terbanyak yang dimiliki

setiap keluarga berkisar antara 1 – 3 orang yaitu sebanyak 19 orang (56%).

Kebutuhan keluarga yang tinggi dapat pula memotivasi seseorang untuk

memanfaatkan segala kemampuannya melaksanakan pekerjaan di luar pekerjaan

rutinnya sebagai seorang penyuluh dengan harapan mendapatkan imbalan sebagai

tambahan penghasilan. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah tanggungan

keluarga masyarakat di Kabupaten Takalar cukup besar.

Masa Kerja Penyuluh

Masa kerja seorang penyuluh menentukan pengalaman penyuluh dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Adapun klasifikasi responden berdasarkan

Masa kerja penyuluh. dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Klasifikasi responden berdasarkan Masa kerja penyuluh di Kabupaten Takalar .

No Masa Kerja (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase 1. 8 – 15 12 39

2. 16 – 22 6 17

3. 23 – 35 16 44

Jumlah 34 100

Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2017.

Page 54: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

36

Berdasarkan data pada Tabel 11, menunjukkan bahwa Masa kerja penyuluh

yang ada di Kabupaten Takalar yang lebih berpengalaman kerja yaitu 23-35 tahun

sebanyak 16 orang atau 44 %. Semakin lama masa kerja, pengalaman semakin banyak

dan semakin menguasai pekerjaannya sehingga kinerja penyuluh semakin optimal.

Page 55: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

37

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kinerja Penyuluh terhadap Persiapan Penyuluhan Peternakan

Kinerja penyuluh di tinjau dari aspek gender dalam mempersiapkan

penyuluhan peternakan yang terdapat di Kabupaten Takalar dapat dilihat dari

Identifikasi potensi wilayah, Memandu penyusunan RDKK (Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok), Penyusunan program penyuluhan desa dan kecamatan serta

Membuat rencana kerja tahunan.

a. Identifikasi potensi wilayah

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam identifikasi potensi wilayah

di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam identifikasi potensi wilayah di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

11

0

6

0

0

13

1

3

0

0

55

(64,7%)

0

(0%)

18

(35,3%)

0

(0%)

0

(0%)

65

(76,5%)

4

(5,9%)

9

(17,6%)

0

(0%)

0

(0%)

Total 17 17 73

(100%)

78

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Page 56: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

38

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, Kinerja penyuluh ditinjau

dari aspek gender dalam identifikasi potensi wilayah di Kabupaten Takalar, dapat

dilihat pada Tabel 12. yakni pada kategori sangat baik, kinerja penyuluh laki-laki

sebanyak 11 orang dengan frekuensi 55 (64,7%), dan perempuan sebanyak 13 dengan

frekuensi 65 (76,5%), sedangkan pada kategori cukup baik, kinerja penyuluh laki-laki

sebanyak 6 orang dengan frekuensi 18 (35,3%) dan perempuan sebanyak 3 orang

dengan frekuensi 9 (17,6%). Potensi wilayah adalah semua sumberdaya yang ada atau

potensi yang dapat dimanfaatkan dari suatu wilayah. Hal ini menunjukkan bahwa

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender di Kabupaten Takalar lebih dominan

perempuan dibandingkan laki-laki dalam identifikasi potensi wilayah, hal ini

disebabkan karena kinerja penyuluh perempuan lebih mengetahui potensi wilayah

yang ada di Kabupaten Takalar dan juga dari aspek pendidikan dimana perempuan

lebih unggul sehingga lebih berpengalaman dalam mengidetifikaksi potensi wilayah

dibandingkan kinerja penyuluh laki-laki yang lebih banyak di lapangan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Puspitasari (2010) menyatakan bahwa dalam penyuluh

pertanian perempuan memiliki masa kerja yang relative lebih lama sehingga lebih

berpengalaman. Baik pada penyuluh laki-laki dan perempuan keduanya mayoritas

merupakan Penyuluh Pertanian Muda. Pada kegiatan memandu penyusunan rencana

usaha petani.

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam identifikasi potensi wilayah dapat dilihat secara kontinum pada gambar

1 dengan kriteria skoring sebagai berikut :

Page 57: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

39

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

0 17 34 51 68 73(L) 78(P) 85

TB KB CB B SB

Gambar 1. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam identifikasi potensi wilayah

Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 1 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam identifikasi potensi wilayah yaitu 73 untuk laki-laki dan 78 untuk

perempuan berada pada interval 69-85 dan termasuk dalam kategori sangat baik (skor

5). Hal ini disebabkan karena para penyuluh baik perempuan maupun laki-laki telah

berpengalaman dalam hal mengidentifikasi potensi wilayah yang dan dapat

digunakan untuk peternak.

Page 58: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

40

b. Memandu Penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Memandu Penyusunan

RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) di Kabupaten Takalar dapat dilihat

pada Tabel 13.

Tabel 13. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Memandu Penyusunan

RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

12

4

0

1

0

17

0

0

0

0

60

(70,5%)

16

(23,5%)

0

(0%)

2

(5,8%)

0

(0%)

85

(100%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

Total 17 17 78

(100%)

85

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, Kinerja penyuluh ditinjau

dari aspek gender dalam memandu penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok) di Kabupaten Takalar, dapat dilihat pada Tabel 13. yakni pada kategori

sangat baik, kinerja penyuluh laki-laki sebanyak 12 orang dengan frekuensi 60

(70,5%), dan perempuan sebanyak 17 dengan frekuensi 85 (100%). Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) adalah alat untuk merumuskan maupun

Page 59: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

41

memenuhi kebutuhan baik dari segi sarana produksi maupun yang lainnya untuk

membantu usaha tani bagi anggota kelompok tani. Hal ini menunjukkan bahwa

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender di Kabupaten Takalar lebih dominan

perempuan dibandingkan laki-laki yakni dalam memandu penyusunan RDKK

(Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), hal ini disebabkan karena kinerja

penyuluh perempuan lebih berat kinerjanya karena penyuluh perempuan yang ada di

Kabupaten Takalar tidak hanya dituntut untuk membuat RDKK, akan tetapi ilmu

teknis dilapangan harus pula dikuasai dan lebih teliti dibandingkan laki-laki yang

tidak teliti dalam memandu penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok). Hal ini sesuai dengan pendapat Mugniesyah (2007) menyatakan bahwa

perempuan dengan segala perannya di sektor publik, justru memiliki beban kerja

yang lebih berat dibandingkan dengan laki-laki yang hanya bekerja disektor publik

semata. Dan menurut Departemen sosial (2001) menyatakan bahwa wanita Indonesia

saat ini memiliki kesempatan yang terbuka lebar untuk bekerja, sehingga hampir

tidak ada lapangan pekerjaan dan kedudukan yang belum dimasuki oleh kaum wanita,

karena sifat ketelitian dan kesabaran yang dimiliki wanita, banyak jenis pekerjaan

yang mengutamakan tenaga kerja wanita.

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam Memandu Penyusunan RDKK dapat dilihat secara kontinum pada

gambar 2 dengan kriteria skoring sebagai berikut :

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

Page 60: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

42

0 17 34 51 68 78(L) 85 (P)

TB KB CB B SB

Gambar 2. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam Memandu Penyusunan RDKK

Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 2 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam memandu penyusunan RDKK yaitu 78 untuk laki-laki dan 85

untuk perempuan berada pada interval 69-85 dan termasuk dalam kategori sangat

baik (skor 5). Hal ini disebabkan karena baik penyuluh laki-laki maupun perempuan

dalam menjalankan tugasnya sangat professional terhadap apa yang diembannya akan

tetapi perempuan lebih dominan dikarenakan perempuan lebih teliti.

c. Penyusunan Program penyuluhan Desa dan Kecamatan

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Penyusunan Program

penyuluhan Desa dan Kecamatan di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel 14.

Page 61: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

43

Tabel 14. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Penyusunan Program

penyuluhan Desa dan Kecamatan di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

2

13

2

0

0

3

14

0

0

0

10

(11,7%)

52

(76,4%)

6

(11,7%)

0

(0%)

0

(0%)

15

(17,6%)

56

(82,4%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

Total 17 17 68

(100%

71

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, Kinerja penyuluh ditinjau

dari aspek gender dalam penyusunan program penyuluhan Desa dan Kecamatan di

Kabupaten Takalar, dapat dilihat pada Tabel 14. yakni pada kategori baik, kinerja

penyuluh laki-laki sebanyak 13 orang dengan frekuensi 52 (76,4%), dan perempuan

sebanyak 14 dengan frekuensi 56 (82,4%). Program Penyuluhan adalah sekumpulan

tugas dari penyuluh yang akan disampaikan kepada petani/peternak. Hal ini

menunjukkan bahwa Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender di Kabupaten

Takalar lebih dominan perempuan dibandingkan laki-laki dalam Penyusunan

Program penyuluhan Desa dan Kecamatan, hal ini disebabkan karena kinerja

penyuluh perempuan dalam penyusunan program penyuluhan desa dan kecamatan

memperhitungkan hal-hal teknis yang dapat terjadi demi kelancaran program yang

Page 62: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

44

akan berjalan nantinya dibandingkan kinerja penyuluh laki-laki yang hanya

menyumbangkan pemikiran dalam penyusunan program penyuluhan desa dan

kecamatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Agarwal dalam Mugniesyah (2007)

sebagai relasi gender, yang diartikan sebagai hubungan kekuasaan antara perempuan

dan laki-laki yang terlihat dalam lingkup gagasan (ide), praktek dan representasi yang

meliputi pembagian kerja, peranan dan alokasi sumberdaya antara laki-laki dan

perempuan. Menurut Mugniesyah, relasi gender merupakan peranan yang dilakukan

laki-laki dan perempuan sesuai status, lingkungan, budaya dan struktur

masyarakatnya. Peranan dan relasi gender bersifat dinamis.

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam penyusunan program penyuluhan Desa dan Kecamatan dapat dilihat

secara kontinum pada gambar 3 dengan kriteria skoring sebagai berikut :

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

0 17 34 51 68 (L) 71 (P) 85

TB KB CB B SB

Gambar 3. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam Penyusunan Program penyuluhan Desa dan

Kecamatan

Page 63: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

45

Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 3 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam Penyusunan Program penyuluhan Desa dan Kecamatan yaitu 68

untuk laki-laki, berada pada interval 52-68 dan termasuk dalam kategori baik (skor 4)

sedangkan 71 untuk perempuan berada pada interval 69-85 dan termasuk dalam

kategori sangat baik (skor 5). Dari hasil tersebut baik penyuluh perempuan maupun

penyuluh laki-laki dapat dikategorikan berhasil dalam menyusun program

penyuluhan desa dan kecamatan akan tetapi persentase penyuluh perempuan lebih

tinggi dikarenak perempuan lebih aktif dan lebih teliti dalam mengerjakan sesuatu.

d. Membuat Rencana Kerja Tahunan

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Membuat Rencana Kerja

Tahunan di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel 15.

Page 64: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

46

Tabel 15. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Membuat Rencana

Kerja Tahunan di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

17

0

0

0

0

17

0

0

0

0

85

(100%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

85

(100%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

0

(0%)

Total 17 17 85

(100%)

85

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, Kinerja penyuluh ditinjau

dari aspek gender dalam membuat rencana kerja tahunan di Kabupaten Takalar, dapat

dilihat pada Tabel 15. yakni pada kategori sangat baik, kinerja penyuluh laki-laki

sebanyak 17 orang dengan frekuensi 85 (100%), dan perempuan sebanyak 17 dengan

frekuensi 85 (100%). Rencana Kerja Tahunan adalah konsep yang akan dilakukan

selama setahun untuk menunjang tugas dari penyuluh. Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender di Kabupaten Takalar antara penyuluh

perempuan dan penyuluh laki-laki memiliki kemampuan yang sama dalam hal

penyusunan dan membuat rencana kerja tahunan di Kabupaten Takalar, hal ini

disebabkan karena baik penyuluh perempuan dan penyuluh laki-laki mengetahui betul

Page 65: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

47

apa yang akan dilakukan dan merupakan tugas pokok dari seorang

penyuluh. Penyusunan RKTP harus dibuat seorang penyuluh dua kali dalam setahun

atau paling kurang sekali setahun. Hal ini sesuai dengan pendapat Puspitasari (2010)

yang menyatakan bahwa Kegiatan berikutnya pada persiapan adalah penyusunan

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) yang merupakan rencana tertulis yang

dibuat oleh penyuluh pertanian untuk suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk

kegiatan penyuluhan pertanian. Penyusunan rencana kerja merupakan kewajiban bagi

setiap penyuluh. Penyusunan RKTP harus dibuat seorang penyuluh dua kali dalam

setahun atau paling kurang sekali setahun.

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam membuat Rencana Kerja Tahunan di Kabupaten Takalar dapat dilihat

secara kontinum pada gambar 4 dengan kriteria skoring sebagai berikut :

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

0 17 34 51 68 85 (L,P)

TB KB CB B SB

Gambar 4. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam membuat Rencana Kerja Tahunan

Page 66: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

48

Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 4 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam membuat Rencana Kerja Tahunan yaitu 85 untuk laki-laki dan 85

untuk perempuan berada pada interval 69-85 dan termasuk dalam kategori sangat

baik (skor 5). Hal ini dikarenakan baik penyuluh perempuan maupun penyuluh laki-

laki memahami betul bagaimana membuat dan menyusun rencana kerja tahunan yang

baik.

Kinerja Penyuluh terhadap Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan

Kinerja penyuluh di tinjau dari aspek gender dalam melaksanaan penyuluhan

peternakan yang terdapat di Kabupaten Takalar dapat dilihat dari melaksanakan

penyebaran materi penyuluhan, Melaksanakan penerapan metode penyuluhan di

wilayah binaan, Melakukan peningkatan kapasitas peternak terhadap akses informasi,

Menumbuhkan kelompok ternak dari aspek kualitas dan kuantitas, Menumbuhkan

dan mengembangkan kelembagaan ekonomi peternak dari aspek jumlah dan kualitas.

a. Melaksanakan penyebaran materi penyuluhan

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Melaksanakan penyebaran

materi penyuluhan di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel 16.

Page 67: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

49

Tabel 16. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Melaksanakan

penyebaran materi penyuluhan di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

1

2

5

8

1

2

1

5

7

2

5

(5,8%)

8

(11,7%)

15

(29,4%)

16

(47,1%)

1

(5,8%)

10

(11,7%)

4

(5,8%)

15

(29,4%)

14

(41,1%)

2

(11,7%)

Total 17 17 45

(100%)

45

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam melaksanakan penyebaran materi penyuluhan di Kabupaten

Takalar , dapat dilihat pada Tabel 16. yakni pada kategori cukup baik, kinerja

penyuluh laki-laki sebanyak 5 orang dengan frekuensi 15 (29,4%), dan perempuan

sebanyak 5 dengan frekuensi 15 (29,4%), sedangkan pada kategori kurang baik,

kinerja penyuluh laki-laki sebanyak 8 orang dengan frekuensi 16 (47,1%) dan

perempuan sebanyak 7 orang dengan frekuensi 14 (41,1). Materi Penyuluhan adalah

segala bahan atau metode serta materi yang akan disampaikan dalam kegiatan

penyuluhan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender

di Kabupaten Takalar antara perempuan dan laki-laki seimbang dalam melaksanakan

Page 68: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

50

penyebaran materi penyuluhan di Kabupaten Takalar, hal ini disebabkan karena

dalam penyuluhan pertanian dan petenakan kinerja laki-laki dan perempuan sama

dalam penyebaran materi penyuluhan ini mengindikasikan bahwa baik penyuluh

perempuan dan penyuluh laki-laki menyadari betul apa yang harus dilakukan ketika

memberikan penyuluhan kepada peternak. Hal ini sesuai dengan pendapat Sapar

(2009) menyatakan bahwa kinerja gender dalam pengembangan penyuluhan

pertanian, meliputi penyusunan pedoman/juklak/juknis penyuluhan pertanian, kajian

kebijakan pengembangan penyuluhan pertanian dan pengembangan metode/sistem

kerja penyuluhan pertanian.

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam melaksanakan penyebaran materi penyuluhan di Kabupaten Takalar

dapat dilihat secara kontinum pada gambar 5 dengan kriteria skoring sebagai berikut :

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

0 17 34 45 (L,P) 51 68 85

TB KB CB B SB

Gambar 5. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam Melaksanakan penyebaran materi penyuluhan

Page 69: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

51

Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 5 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam melaksanakan penyebaran materi penyuluhan yaitu 45 untuk

laki-laki dan 45 untuk perempuan berada pada interval 35-51 dan termasuk dalam

kategori cukup baik (skor 3). Hal ini disebabkan baik penyuluh perempuan maupun

laki-laki kurang interaktif dalam penyebaran informasi kepeternak karena sering kali

informasi yang disampaikan tidak diketahui banyak oleh para peternak dikarenakan

para penyuluh hanya menyampaikan kepada peternak yang dekat dengan penyuluh.

b. Melaksanakan penerapan metode Penyuluhan di wilayah binaan

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam melaksanakan penerapan

metode penyuluhan di wilayah binaan di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel

17.

Page 70: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

52

Tabel 17. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Melaksanakan

penerapan metode penyuluhan di wilayah binaan di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

2

4

9

2

0

1

7

9

0

0

10

(11,7%)

16

(23,5%)

27

(52,9%)

4

(11,7%)

0

(0%)

5

(5,8%)

28

(41,1%)

27

(52,9%)

0

(0%)

0

(0%)

Total 17 17 57

(100%)

60

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam melaksanakan penerapan metode penyuluhan di wilayah binaan

di Kabupaten Takalar , dapat dilihat pada Tabel 17. yakni pada kategori cukup baik,

kinerja penyuluh laki-laki sebanyak 9 orang dengan frekuensi 27 (52,9%), dan

perempuan sebanyak 9 orang dengan frekuensi 27 (52,9%). Metode Penyuluhan

adalah cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan kepada petani/peternak agar

cepat memahami materi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja penyuluh

ditinjau dari aspek gender di Kabupaten Takalar kinerja perempuan lebih dominan

dibandingkan kinerja laki-laki melaksanakan penerapan metode penyuluhan di

wilayah binaan di Kabupaten Takalar, hal ini disebabkan karena dalam penyuluhan

Page 71: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

53

pertanian dan petenakan kinerja perempuan lebih maksimal dikarenakan Penyuluh

perempuan yang sangat gampang berbaur dan menjalin komunikasi secara baik dalam

menyampaikan materi penyuluhannya dibandingkan laki-laki. Hal ini sesuai dengan

pendapat Gomes (2001) menyatakan bahwa kinerja seseorang dapat diukur dalam

hal: (a) Quantity of work, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode

waktu yang ditentukan; (b) Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai

berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya; (c) Job knowledge, yaitu

luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya; (d) Creativeness,

yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk

menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul; (e) Cooperation, yaitu kesediaan

untuk bekerjasama dengan orang lain (sesama anggota organisasi); (f) Dependability,

yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja; (g)

Initiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam

memperbesar tanggung jawabnya; dan (h) Personal qualities, yaitu menyangkut

kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan, dan integritas pribadi.

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam melaksanakan penerapan metode penyuluhan di wilayah binaan di

Kabupaten Takalar dapat dilihat secara kontinum pada gambar 6 dengan kriteria

skoring sebagai berikut :

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

Page 72: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

54

0 17 34 51 57(L) 60(P) 68 85

TB KB CB B SB

Gambar 6. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam Melaksanakan penerapan metode penyuluhan di

wilayah binaan

Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 6 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau

dari aspek gender dalam melaksanakan penerapan metode penyuluhan di wilayah

binaan yaitu 57 untuk laki-laki dan 60 untuk perempuan berada pada interval 52-68

dan termasuk dalam kategori baik (skor 4). Hal ini dikarenakan penerapan metode

penyuluhan diwilayah binaan berjalan baik.

c. Melakukan Peningkatan kapasitas Peternak terhadap Akses Informasi

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Melakukan Peningkatan

kapasitas Peternak terhadap Akses Informasi di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada

Tabel 18.

Page 73: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

55

Tabel 18. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Melakukan Peningkatan

kapasitas Peternak terhadap Akses Informasi di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

8

1

5

3

0

5

1

10

1

0

45

(47,0%)

4

(5,8%)

15

(29,4%)

6

(17,6%)

0

(0%)

25

(29,4%)

4

(5,8%)

30

(58,8%)

2

(5,8%)

0

(0%)

Total 17 17 70

(100%)

61

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam melakukan peningkatan kapasitas peternak terhadap akses

informasi di Kabupaten Takalar , dapat dilihat pada Tabel 18. yakni pada kategori

sangat baik, kinerja penyuluh laki-laki sebanyak 8 orang dengan frekuensi 45

(47,0%), dan perempuan sebanyak 5 orang dengan frekuensi 25 (29,4%), sedangkan

pada kategori cukup baik, kinerja penyuluh laki-laki sebanyak 5 orang dengan

frekuensi 15 (29,4%) dan perempuan sebanyak 10 orang dengan frekuensi 30

(58,8%). Kapasitas Peternak adalah tolak ukur dari peternak atau peningkatan yang

dicapai selama melakukan kegiatan peternakan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja

penyuluh ditinjau dari aspek gender di Kabupaten Takalar kinerja laki-laki lebih

Page 74: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

56

dominan dibandingkan kinerja perempuan dalam melakukan peningkatan kapasitas

peternak terhadap akses informasi di Kabupaten Takalar, hal ini disebabkan karena

penyuluh laki-laki lebih maksimal serta menguasai betul konsep serta informasi yang

relevan untuk peternak dibandingkan perempuan dalam memberikan informasi

mengenai pertanian/peternakan maupun informasi dari pemerintah. Hal ini sesuai

dengan pendapat (Sastraatmadja, 1997) yang menyatakan bahwa tugas para penyuluh

pertanian adalah untuk menyampaikan sebuah informasi. Penyuluh Pertanian

berperan sebagai pengecer ilmu dan teknologi atau penterjemah informasi baru

sedemikian rupa sehingga komunikan yang menjadi sasarannya dapat mengerti,

memahami, dan pada akhirnya dengan kesadaran sendiri menerima atau menerapkan

didalam kegiatannya sehari-hari. Tetapi tugas penyuluh tidak hanya itu, yang lebih

penting dan harus diperhatikan adalah menyadarkan para petani dan masyarakat akan

adanya alternative baru, metode-metode lain bagi usaha taninya. Penyuluh pertanian

lapangan akan mengemban tugas pokok yaitu, menyebarkan informasi pertanian yang

bermanfaat dan mengajarkan kelompok maupun antar kelompok, sehingga mampu

menerapkan inovasi, mengatasi berbagai resiko usaha, menerapkan azas skala usaha

yang ekonomis untuk memperoleh pendapatan yang layak.

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam melakukan peningkatan kapasitas Peternak terhadap Akses Informasi di

Kabupaten Takalar dapat dilihat secara kontinum pada gambar 7 dengan kriteria

skoring sebagai berikut :

Page 75: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

57

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

0 17 34 51 61(P) 68 70(L) 85

TB KB CB B SB

Gambar 7. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam Melakukan Peningkatan Kapasitas Peternak terhadap

Akses Informasi

Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 6 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau

dari aspek gender dalam melakukan peningkatan kapasitas Peternak terhadap Akses

Informasi yaitu 70 untuk laki-laki, berada pada interval 69-85 dan termasuk dalam

kategori sangat baik (skor 5) dan 61 untuk perempuan berada pada interval 52-68 dan

termasuk dalam kategori baik (skor 4). Hal ini disebabkan karena penyuluh telah

mampu meningkatkan kapasitas peternak dalam hal akses informasi.

d. Menumbuhkan kelompok ternak

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Menumbuhkan kelompok

ternak di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel 19.

Page 76: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

58

Tabel 19. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Menumbuhkan

kelompok ternak di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

1

3

1

9

3

6

4

1

4

2

5

(5,8%)

12

(17,6%)

3

(5,8%)

18

(52,9%)

3

(17,6%)

30

(35,2%)

16

(23,5%)

3

(5,8%)

8

(23,5%)

2

(11,7%)

Total 17 17 41

(100%)

59

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam menumbuhkan kelompok ternak di Kabupaten Takalar, dapat

dilihat pada Tabel 19, yakni pada kategori sangat baik, kinerja penyuluh laki-laki

sebanyak 1 orang dengan frekuensi 5 (5,8%), dan perempuan sebanyak 6 orang

dengan frekuensi 30 (35,2%), sedangkan pada kategori kurang baik, kinerja penyuluh

laki-laki sebanyak 9 orang dengan frekuensi 18 (52,9%) dan perempuan sebanyak 4

orang dengan frekuensi 8 (23,5%) Hal ini menunjukkan bahwa kinerja penyuluh

perempuan lebih baik dibandingkan kinerja laki-laki dalam menumbuhkan kelompok

ternak di Kabupaten Takalar, hal ini disebabkan karena dalam menumbuhkan

kelompok ternak di Kabupaten Takalar penyuluh perempuanlah yang paling berperan

Page 77: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

59

dalam kelompok tani/ternak karena dari segi berbaur dengan baik bersama peternak.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Licuanan, 1996) yang menyatakan bahwa peran

gender perempuan dalam kegiatan pertanian baru berada dalam tingkat partisipasi

fisik yang dimanifestasikan dalam bentuk kontribusi fisik yang terukur secara

kuantitatif. Peran kualitatif gender perempuan dalam keluarga tani-ternak, baik

sebagai perencana maupun sebagai pengambil keputusan kurang diakui. Pada

umumnya kegiatan fisik dalam produksi pertanian dan peternakan dibagi menurut

garis gender, walaupun dalam berbagai kondisi terdapat keragaman yang berkaitan

dengan norma-norma local.

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam Menumbuhkan kelompok ternak dapat dilihat secara kontinum pada

gambar 8 dengan kriteria skoring sebagai berikut :

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

0 17 34 41(L) 51 59(P) 68 85

TB KB CB B SB

Gambar 8. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam Menumbuhkan kelompok ternak Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

Page 78: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

60

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 8 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau

dari aspek gender dalam Menumbuhkan kelompok ternak yaitu 41 untuk laki-laki,

berada pada interval 35-51 dan termasuk dalam kategori cukup baik (skor 3) dan 59

untuk perempuan berada pada interval 52-68 dan termasuk dalam kategori baik (skor

4). Hal ini disebabkan para penyuluh telah mampu dan sanggup untuk menumbuhkan

kelompok ternak diwilayah binaan masing-masing.

e. Meningkatkan kelas kelompok Peternak

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Meningkatkan kelas

kelompok Peternak di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Meningkatkan kelas

kelompok Peternak di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

7

3

3

3

1

10

0

3

3

1

35

(41,1%)

12

(17,6%)

9

(17,6%)

6

(17,6%)

1

(5,8%)

50

(58,8%)

0

(0%)

9

(17,6 %)

6

(17,6%)

1

(5,8%)

Total 17 17 63

(100%)

66

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Page 79: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

61

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam meningkatkan kelas kelompok peternak di kabupaten takalar,

dapat dilihat pada Tabel 20, yakni pada kategori sangat baik, kinerja penyuluh laki-

laki sebanyak 7 orang dengan frekuensi 35 (41,1%), dan perempuan sebanyak 10

orang dengan frekuensi 50 (58,8%). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja penyuluh

perempuan lebih baik dibandingkan kinerja penyuluh laki-laki dalam meningkatkan

kelas kelompok peternak di Kabupaten Takalar, hal ini disebabkan karena dalam

meningkatkan kelas kelompok peternak yang ada di Kabupaten Takalar kinerja

penyuluh perempuan yang sangat berpengaruh nyata dikarenakan apa yang yang

disampaikan langsung dapat diaplikasikan oleh peternak. Hal ini sesuai dengan

pendapat Franciska (2000) dalam Amiruddin (2014), menyatakan bahwa partisipasi

peranan perempuan di pedesaan secara umum dapat dikelompokkan dalam dua

peranan besar yaitu tradisi dan peran transisi. Peranan tradisi atau peran domestik

mencakup peran perempuan sebagai istri, ibu pengola rumah tangga. Sementara itu

peran transisi meliputi pengertian perempuan sebagai tenaga kerja, anggota

masyarakat dan manusia pembangunan. Dalam perkembangannya sekarang ternyata

tugas atau peranan perempuan dalam kehidupan keluarga semakin berkembang lebih

luas lagi. Perempuan saat ini tidak saja berkegiatan di dalam lingkup keluarga, tetapi

banyak di antara bidang-bidang kehidupan di masyarakat membutuhkan sentuhan

kehadiran perempuan dalam penanganannya. Peranan perempuan dalam

pembangunan berkembang selaras dan serasi dengan perkembangan tanggungjawab

dan peranannya dalam mewujudkan serta terukur secara kuantitatif.

Page 80: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

62

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam Meningkatkan kelas kelompok Peternak dapat dilihat secara kontinum

pada gambar 9 dengan kriteria skoring sebagai berikut :

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

0 17 34 51 63(L) 66(P) 68 85

TB KB CB B SB

Gambar 9. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam Meningkatkan kelas kelompok Peternak

Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 9 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau

dari aspek gender dalam Meningkatkan kelas kelompok Peternak yaitu 63 untuk laki-

laki dan 66 untuk perempuan berada pada interval 52-68 dan termasuk dalam kategori

baik (skor 4). Hal ini dikarenakan para penyuluh telah dapat meningkatkan kelas

kelompok peternak baik dari sisi cara dia beternak dan lain-lain.

Page 81: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

63

Kinerja Penyuluh terhadap Evaluasi dan Pelaporan

Kinerja penyuluh di tinjau dari aspek gender terhadap evaluasi dan pelaporan

yang terdapat di kabupaten takalar dapat dilihat dari melakukan evaluasi pelaksanaan

penyuluhan peternakan dan membuat laporan pelaksanaan penyuluhan peternakan.

a. Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Melakukan Evaluasi

Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel

21.

Tabel 21. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Melakukan Evaluasi

Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

0

3

10

3

1

0

1

7

9

0

0

(0%)

12

(17,6%)

30

(58,8%)

6

(17,6%)

1

(5,8%)

0

(0%)

4

(5,2%)

21

(36,8%)

22

(57,8%)

0

(0%)

Total 17 17 49

(100%)

47

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan peternakan di

Kabupaten Takalar, dapat dilihat pada Tabel 21, yakni pada kategori cukup baik,

kinerja penyuluh laki-laki sebanyak 10 orang dengan frekuensi 30 (58,8%), dan

Page 82: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

64

perempuan sebanyak 7 dengan frekuensi 21 (36,8%), sedangkan pada kategori kurang

baik, kinerja penyuluh laki-laki sebanyak 3 orang dengan frekuensi 6 (17,6%) dan

perempuan sebanyak 9 orang dengan frekuensi 22 (57,8%). Evaluasi adalah proses

penilaian dari suatu kegiatan yang telah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender, kinerja laki-laki lebih dominan

dibandingkan kinerja perempuan dalam melakukan evaluasi, pelaksanaan penyuluhan

peternakan di Kabupaten Takalar, hal ini disebabkan karena tidak semua penyuluh

melakulan evaluasi pelaksanaan penyuluhan peternakan dan tentunya akan

berpengaruh terhadap kemajuan peternak. Hal ini sesuai dengan pendapat Puspitasari

(2010) yang menyatakan bahwa kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender, kinerja

laki-laki lebih dominan dibandingkan kinerja perempuan dalam melakukan evaluasi

pelaksanaan penyuluhan peternakan, tetapi tidak semua penyuluh melakukan

evaluasi.

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan dapat dilihat

secara kontinum pada gambar 10 dengan kriteria skoring sebagai berikut :

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

Page 83: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

65

0 17 34 47 (P) 49(L) 51 68 85

TB KB CB B SB

Gambar 10. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan

Peternakan

Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 10 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau

dari aspek gender dalam Meningkatkan kelas kelompok Peternak yaitu 49 untuk laki-

laki dan 47 untuk perempuan berada pada interval 35-51 dan termasuk dalam kategori

cukup baik (skor 3). Hal ini dikarenakan para penyuluh masih belum mampu untuk

mengevaluasi dengan baik kegiatan yang dia lakukan bersama dengan para peternak.

b. Membuat Laporan Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan

Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam membuat Laporan

pelaksanaan Penyuluhan Peternakan di Kabupaten Takalar dapat dilihat pada Tabel

22.

Page 84: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

66

Tabel 22. Kinerja penyuluh ditinjau dari aspek gender dalam Membuat Laporan

Pelaksanaan Penyuluhan Peternakan di Kabupaten Takalar

No Kategori Skor Jumlah Frekuensi

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

5

4

3

2

1

16

0

0

1

0

9

0

0

8

0

80

(94,1%)

0

(0%)

0

(0%)

2

(5,8%)

0

(0%)

55

(57,8%)

0

(0%)

0

(0%)

16

(42,1%)

0

(0%)

Total 17 17 82

(100%)

71

(100%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, kinerja penyuluh ditinjau dari

aspek gender dalam membuat laporan pelaksanaan penyuluhan peternakan di

Kabupaten Takalar, dapat dilihat pada Tabel 22, yakni pada kategori sangat baik,

kinerja penyuluh laki-laki sebanyak 16 orang dengan frekuensi 80 (94,1%), dan

perempuan sebanyak 9 dengan frekuensi 55 (57,8%), sedangkan pada kategori kurang

baik, kinerja penyuluh laki-laki sebanyak 1 orang dengan frekuensi 2 (5,8%) dan

perempuan sebanyak 8 orang dengan frekuensi 16 (42,1%). Laporan Pelaksanaan

Penyuluhan adalah penyampaian hasil kerja dalam melaksanakan program

penyuluhan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender, kinerja laki-laki lebih dominan dibandingkan kinerja perempuan dalam

Page 85: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

67

membuat laporan pelaksanaan penyuluhan peternakan di Kabupaten Takalar, hal ini

disebabkan karena tidak semua penyuluh membuat laporan pelaksanaan penyuluhan

peternakan karena masih banyak penyuluh yang menyepelekan hal tersebut

sedangkan hal tersebut sangat perlu, karena dari laporan yang dibuat maka dapat

diketahui keberhasilan atau hasil kerja yang telah dicapai oleh penyuluh tersebut. Hal

ini sesuai dengan pendapat Puspitasari (2010) yang menyatakan bahwa kinerja

penyuluh ditinjau dari aspek gender kinerja laki-laki lebih dominan dibandingkan

kinerja perempuan dalam membuat laporan pelaksanaan penyuluhan peternakan,

tetapi tidak semua penyuluh membuat laporan. Umumnya penyuluh lemah dalam

administrasi sehingga seringkali pelaporan terlambat dilakukan.

Untuk melihat hasil penilaian rata-rata kinerja penyuluh ditinjau dari aspek

gender dalam membuat Laporan pelaksanaan Penyuluhan Peternakan dapat dilihat

secara kontinum pada gambar 11 dengan kriteria skoring sebagai berikut :

-Skor tertinggi : 5 x 17 = 85

-Skor terendah : 1 x 17 = 17

0 17 34 51 68 71(P) 82(L)85

TB KB CB B SB

Gambar 11. Hasil Penilaian rata-rata kinerja penyuluh di tinjau dari aspek

gender dalam membuat Laporan pelaksanaan Penyuluhan

Peternakan

Page 86: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

68

Keterangan :

TB : Tidak Baik (0-17)

KB : Kurang Baik (18-34)

CB : Cukup Baik (35-51)

B : Baik (52-68)

SB : Sangat Baik (69-85)

P : Perempuan

L : Laki-Laki

Gambar 11 menunjukkan bahwa total nilai dari kinerja penyuluh ditinjau

dari aspek gender dalam Meningkatkan kelas kelompok Peternak yaitu 82 untuk laki-

laki dan 71 untuk perempuan berada pada interval 69-85 dan termasuk dalam kategori

sangat baik (skor 5). Hal ini dikarenakan baik penyuluh perempuan maupun penyuluh

laki-laki telah mampu membuat laporan pelaksanaan penyuluhan peternakan dengan

baik.

Page 87: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

69

PENUTUP

Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan di Kabupaten Takalar mengenai kinerja

penyuluh di tinjau dari aspek gender maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

penyuluh perempuan lebih dominan dibandingkan laki-laki dikarenakan perempuan

memiliki ketelitian dalam mengerjakan tugas dan lebih fokus dalam pekerjaannya,

dibandingkan dengan penyuluh laki-laki. Dalam hal evaluasi dan pelaporan, kinerja

laki-laki lebih dominan daripada perempuan karena laki-laki lebih banyak

mengetahui kondisi di lapangan daripada perempuan yang lebih banyak menunggu

dan menerima informasi dari lapangan.

Saran

Dari hasil kesimpulan dapat di sarankan bahwa sebaiknya tenaga penyuluh

perempuan lebih di prioritaskan di Kabupaten Takalar karena kinerja penyuluh

perempuan lebih dominan pada pelaksanaan penyuluh peternakan. Diperlukan

pembagian kerja secara profesional antara penyuluh laki-laki dan penyuluh

perempuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

Page 88: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

70

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2014. Pengantar Apresiasia Karya Sastra. Sinar Baru. Algesindo,

Bandung.

Armstrong M, Baron. 1998. A Hand Book of Personal Management Practice, Fouth

Edition. London: Kogan Page.

Armstrong, M. 2004. Performance Management [terjemahan: Tony Setiawan]. Tugu,

Yogyakarta.

Arnold, H. J dan D.C. Feldman. 1986. Organizational Behavior. New York:

McGraw-Hill Book Company.

Bacal. 2004. How to Manage Performance. New York: McGraw-Hill Companies,

Inc.

Badan Pusat Statistik. 2008. Kabupaten Bogor dalam Angka. Badan Pusat Statistik,

Bogor.

Departemen Sosial.2001. etd.repository.ugm.ac.id/index.php. Universitas Gadjah

Mada. Yogyakarta.

Departemen Pertanian.2003.Pengertian gender.http://www.deptan.go.id/setjen/roren/r

agam/pengertian_gender.htm diunduh pada tanggal 28 Oktober 2016.

Direktorat Jendral Pertanian, 2007. Nomor : 5/Permentan/KP.120/7/2007. Pedoman

Penlaian Penyuluh Pertanian Berprestasi. Direktorat Jenderal Pertanian,

Departemen Pertanian Indonesia, Jakarta.

Ervinawati, V., Fatmawati, I., Endang. 2015. Peranan Kelompok Wanita Tani

Perdesaan dalam Menunjang Pendapatan Keluarga (Di Dusun Beringin Desa

Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya Provinsi

Kalimantan Barat. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Tanjungpura Pontianak. Jurnal Tesis PMIS-UNTAN-PSS.

Gibson, J.L., John, M.I, James, H.D. 2002. Organisasi, Perilaku, Struktur dan

Proses. Binarupa Aksara, Jakarta.

Gomes, F. Cardoso. 2001. Manajemen Sumberdaya Manusia. Andi offset,

Yogyakarta.

Page 89: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

71

Handayani, Trisakti dan Sugiarti. 2002. Konsep dan Penelitian Gender. Universitas

Muhammadiyah Malang: Jawa Timur.

Hasibun. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara,

Jakarta.

Hawkins, H. S., A. M. Dunn, dan J. W. Cary. 1982. A Course Manual in Agricultural

and Livestock Extension. Volume 2: The Extension Process. AUIDP.

Canbera.

Hickerson, F.J dan John, Middleton, 1975. Helping People Learn : A Module for

Training Trainers. Hawai: East-West Comunnication Institut. Institut

Pertanian Bogor. Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas

Ekologi Manusia.

Hubeis AV. 2010. Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa. Bogor [ID]. IPB

Press. 522 hal.

Licuanan, P.B. 1996. International Perspective On Women And Productivity. In :

Women and Productivity. Asian Productivity Organization.

Longwe. 1991. Perekonomian Indonesia. Jakarta [ID]: Ghalia Indonesia. 287 hal.

Mangkunegara dan Prabu, A. 2000. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.

PT. Refika Aditama, Bandung.

Mangkunegara, Anwar, Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Penerbit PT. Refika

Aditama, Bandung.

Mardikanto. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian, Acuan Untuk Pelajar,

Mahasiswa, Dosen, Penyuluh, Pekerja Sosial, Penetu Kebijakan dan Peminat

Ilmu/Kegiatan Penyuluhan Pembangunan. Surakarta: Sebelas Maret

Universitas Press.

Mugniesyah,2007. Materi Bahan Ajar Pendidikan Orang Dewasa. Departemen Sains

Page 90: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

72

Padmowihardjo, S. 2010. Psikologi Belajar Mengajar. Materi Pokok. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Prasodjo dkk (unpublished). 2003. Modul Mata Kuliah Gender dan Pembangunan.

Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Puspitasari. 2010. Analisis Gender Dalam Kinerja Penyuluh di Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Khutanan (BP4K) di Kabupaten Bogor.

Repositori IPB. Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Bogor

Pusat Penyuluh Pertanian, 1998. Nomor : 5/Permentan/KP.120/7/2007. Pedoman

Penlaian Penyuluh Pertanian Berprestasi. Direktorat Jenderal Pertanian,

Departemen Pertanian Indonesia.

Rosalin, L.M. dkk. 2001. Gender Analysis Pathway (GAP). Alat Analisis Gender

Untuk Perencanaan Pembangunan. Sardjunani, N. (Ed.) CIDA, Bappenas RI.

dan WSP-II.

Risqina. 2011. Aspek Gender Dalam Kegiatan Usaha Peternakan. Pusat penelitian

Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. Jurnal Wartazoa 10(1) 13-19.

Sapar. 2009. Persepsi Wanita Pedagang Terhadap Pasar Induk Puspa agro Serta

Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga. Universitas Brawijaya,

Malang. Jurnal AGRISE 12(1) ISSN: 1412-1425.

Sastraatmadja dan Entang. 1997. Penyuluhan Pertanian. Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit STIE YKPN,

Yogyakarta.

Simanjuntak, P.J. 2003. Manajemen Hubungan Industri. Pustaka Sinar Harapan,

Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta

Sulistiyani, R. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia. Konsep, Teori dan

Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 91: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

73

Suradisastra, K. dan Lubis, A. 2000. Aspek Gender Dalam Kegiatan Usaha

Peternakan. Pusat penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. Jurnal

Wartazoa 10(1) 13-19.

Soekartawati. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Penerbit Universitas

Indonesia, Jakarta.

Swastha, B dan Sukartjo, I. 1997. Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi

Perusahaan Modern). Liberty Offest Yogyakarta, Yogyakarta.

Wahyono. 2013. Gender dan Keluarga: Konsep dan Realita di Indonesia. PT IPB

Press : Bogor.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Wiriaatmadja, S. 1973. Pokok-pokok Penyuluhan Pertanian. Penerbit CV Yasaguna,

Jakarta.

Page 92: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

74

Lampiran 1. Daftar Kuisioner

DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN

“KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK GENDER

DIKABUPATEN TAKALAR”

OLEH : MAJDAH PRATIWI / I111 13 509

Identitas Responden

Nama Penyuluh :

Jenis kelamin :

Umur :

Pendidikan :

Masa kerja penyuluh :

Tanggungan Keluarga :

Page 93: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

75

Alternatif Jawaban

INDIKATOR

KINERJA

PENYULUH

PERTANIAN

PARAMETER

KRITERIA

Persiapan

Penyuluhan

Peternakan

1. Membuat data potensi wilayah dan agro ekosistem yang terdiri atas:

a. Peta Wilayah Kerja

b.Peta potensi wilayah kerja

c. Monografi Wilayah kerja

d.RKPD (Rencana Kegiatan Penyuluhan

Desa)

A. a, b, c, d, dibuat

B. b dan d dibuat

C. c dan d dibuat

D. a dan d dibuat

E. d dibuat

2. Memandu (pengawalan dan pendampingan) Penyusunan RDKK

a. RUK/RUB (Rencana Usaha

Kelompok/Rencana Usaha Bersama)

b. RDK (Rencana Definitif Kelompok)

c. RDKK (Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok)

d. RDKK Pupuk bersubsidi sesuai

dengan kebutuhan petani

A. Memandu

merumuskan a,

b,c,dan d

B. Memandu

merumuskan b,c,d

C. Memandu

merumuskan a,c,d

D. Memandu

merumuskan c dan b

E. Memandu

merumuskan a atau b

3.Penyusunan programa penyuluhan peternakan desa dan kecamatan

a. Penyusunan program penyuluhan

peternakan desa atau kelurahan

b. Rekapitulasi programa

desa/kelurahan

c. Pemeringkatan masalah

d. Pembuatan draft programa

e. Sinkronisasi kegiatan penyuluhan

A. Terlibat dalam

kegiatan a,b,c ,d dan

e

B. Terlibat dalam

kegiatan a,c,d dan e

C. Terlibat dalam

kegiatan a,d dan e

D. Terlibat dalam

kegiatan b dan d

E. Terlibat dalam

kegiatan e

4.Membuat rencana kerja tahunan penyuluh peternakan (RKTPP) yang

memuat:

Page 94: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

76

a. Keadaan Wilayah (Potensi, Produktivitas,

lingkungan usaha peternakan, perilaku

peternak dll.)

b. Penetapan tujuan

c. Penetapan masalah

d. Rencana kegiatan (menggambarkan apa

yang dilakukan untuk mencapai tujuan,

bagaimana caranya, siapa yang

melakukannya, siapa sasarannya,dimana,

kapan, berapa biaya, dan apa hasil yang

akan dicapai untuk mencapai masalah

yang dituangkan dalam bentuk matrik)

A. a, b, c, dan d, dibuat

B. b, dan d dibuat

C. c dan d dibuat

D. a dan d dibuat

E. d dibuat

Pelaksanaan

penyuluhan

peternakan

5. Melaksanakan desiminasi/penyebaran materi penyuluhan sesuai kebutuhan

peternak (dalam 1 tahun) :

A. Menyebarkan > 12

judul /topic

B. Menyebarkan 8 s/d

12 judul /topic

C. Menyebarkan 5 s/d

7 judul/topic

D. Menyebarkan 2 s/d

4 judul/topic

E. Menyebarkan hanya

1 judul/topic

6.Melaksanakan Penerapan Metode penyuluhan peternakan di wilayah

binaan dalam bentuk Kunjungan/tatap muka (perorangan, kelompok,massal)

(dalam satu tahun terakhir).

A. ≥ 60 kali

B. 45 s/d 59

C. 30 s/d 44

D. 15 s/d 29

E. < 15

7. Melakukan peningkatan kapasitas peternak terhadap akses informasi

dalam mengembangkan usaha ternak

a. Memberi informasi dan menunjukkan

sumber informasi.

b. Membangun jejaring kerja antar

peternak.

A. a, b, c, dan d

dilakukan

B. a, b, dan c dilakukan

C. a dan b dilakukan

Page 95: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

77

c. Membangun kemitraan.

d. Memandu membuat proposal

kegiatan.

D. a dan d dilakukan

E. a dilakukan

8.Menumbuhkan kelompok ternak/ GAPOKTER

a. Kelompok peternak

b. Gapokter

A. Lebih dari 2

kelompok ternak

dan 1 Gapokter

B. 2 kelompok

peternak.

C. 1 gapokter

D. 1kelompok peternak

E. Tidak ada

penumbuhan

9. Meningkatkan kelas kelompok peternak

a. Dari Kelompok peternak pemula ke

Lanjut

b. Dari Kelompok peternak Lanjut ke

Madya

c. Dari Kelompok peternak Madya ke

Utama

A. Lebih dari 3

kelompok peternak

B. 3 Kelompok

peternak

C. 2 kelompok

peternak

D.

1 kelompok

peternak

E. Tidak ada

peningkatan

10. Melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan peternakan :

Evaluasi

danpelaporan

A. Lebih dari 4 kali

B. Sebanyak 4 kali

C. Sebanyak 3 kali

D. Sebanyak 2 kali

E. Sebanyak 1 kali

11. Membuat laporan pelaksanaan penyuluhan peternakan :

a. Laporan setiap bulan

b. Laporan setiap Tri wulan

c. Laporan setiap semester

d. Laporan setiap tahun

A. a,b,c,d dibuat

B. a,b dan c dibuat

C. a,b dan d dibuat

D. a dan d dibuat

E. a dibuat

Page 96: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

78

Lampiran 2. Keadaan Umum Responden

No Nama Jenis Kelamin Umur

(tahun) Pendidikan

Masa

Kerja

(tahun)

Tanggungan

Keluarga

(orang)

1 Hj. Mardiana Perempuan 52 S1 10 3

2 Hj. Hayana Perempuan 55 S1 28 2

3 Sawiah Perempuan 56 D3 22 1

4 Hj. St. Tallasa Perempuan 53 S1 19 -

5 Hj.Jadawati Perempuan 52 D3 18 -

6 Muriati SP Perempuan 49 S1 23 -

7 Hj Raweda Perempuan 56 D3 29 1

8 Hj.Kasmawati,S.St Perempuan 48 D3 33 4

9 Nur Asriani,SP Perempuan 37 S1 11 2

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan 52 D3 25 -

11 Armiani Raja,Sp Perempuan 47 S1 8 3

12 Imma Yulianti,Sp Perempuan 30 S1 9 3

13 Marlia Perempuan 47 D3 8 -

14 Hadijah Lira,Sp Perempuan 45 S1 8 -

15 Hamsiah Arif,Sp Perempuan 40 S1 10 5

16 Fatmawati Perempuan 38 SLTA 9 3

17 St.Sarintan,Sp Perempuan 51 S1 10 -

18 Mursalim Laki-laki 49 SLTA 21 4

19 Sanusi Laki-laki 55 SLTA 12 2

20 Muh. Yusuf Laki-laki 52 S1 12 2

21 Baso, M Laki-laki 56 D3 26 2

22 Hatibu Laki-laki 56 D3 25 5

23 Burhanuddin Laki-laki 53 S1 23 3

24 M. Saleh Laki-laki 53 S1 32 -

Page 97: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

79

25 Syariful Alam Laki-laki 53 S1 32 4

26 Rajamuddin Laki-laki 55 S1 35 4

27 Muh. Ilyas Laki-laki 57 S1 17 3

28 Lahuddin Laki-laki 58 S1 32 1

29 Muh. Amin Laki-laki 52 S1 25 3

30 Paharuddin Laki-laki 54 D3 12 4

31 Ahmad Laki-laki 56 D4 26 3

32 Masnur Laki-laki 55 S1 28 2

33 H. Jaharuddin Laki-laki 50 D3 22 3

34 Subri Laki-laki 52 D4 19 2

Page 98: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

80

Lampiran 3. Persiapan penyuluh peternakan dalam membuat data potensi

wilayah dan agro ekositem di Kabupaten Takalar

No Nama Jenis kelamin Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syariful Alam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 24 1 9 0 0

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 99: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

81

Lampiran 4. Persiapan penyuluh peternakan dalam Memandu penyusunan

RDKK di Kabupaten Takalar

No Nama Jenis kelamin Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syariful Alam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 29 4 0 1 0

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 100: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

82

Lampiran 5. Persiapan Penyuluh peternakan dalam penyusunan program

penyuluhan peternakan desa dan kecamatan di Kabupaten

Takalar

No Nama Jenis kelamin

Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syarifulalam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 4 28 2 0 0

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 101: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

83

Lampiran 6. Persiapan Penyuluh peternakan dalam membuat Rencana Kerja

Tahunan Penyuluh Peternakan (RKTPP) di Kabupaten Takalar

No Nama Jenis kelamin Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syarifulalam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 34 0 0 0 0

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 102: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

84

Lampiran 7. Pelaksanaan penyuluhan peternakan dalam Melaksanakan

penyebaran materi penyuluhan sesuai kebutuhan peternak di

Kabupaten Takalar

No Nama Jenis kelamin Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syarifulalam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 3 3 10 15 3

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 103: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

85

Lampiran 8. Pelaksanaan penyuluhan peternakan dalam melaksanakan

penerapan metode penyuluhan diwilayah binaan di Kabupaten

Takalar

No Nama Jenis kelamin Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syarifulalam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 3 11 18 2 0

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 104: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

86

Lampiran 9. Pelaksanaan Penyuluhan peternakan dalam melakukan

peningkatan kapasitas peternak terhadap akses informasi

dalam pengembangkan usaha ternak di Kabupaten Takalar

No Nama Jenis kelamin Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syarifulalam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 13 2 15 4 0

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 105: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

87

Lampiran 10. Pelaksanaan penyuluhan peternakan dalam menumbuhkan

kelompok ternak di Kabupaten Takalar

No Nama Jenis kelamin Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syarifulalam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 7 7 2 13 5

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 106: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

88

Lampiran 11. Pelaksanaan penyuluhan peternakan dalam meningkatkan kelas

kelompok peternak di Kabupaten Takalar

No Nama Jenis kelamin Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syarifulalam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 17 3 6 6 2

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 107: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

89

Lampiran 12. Evaluasi dan pelaporan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan

penyuluhan peternakan di Kabupaten Takalar

No Nama Jenis kelamin Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syariful Alam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 0 4 17 12 1

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 108: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

90

Lampiran 13. Evaluasi dan pelaporan dalam membuat laporan pelaksanaan

penyuluhan peternakan di Kabupaten Takalar

No Nama Jenis kelamin Skor

5 4 3 2 1

1 Hj. Mardiana Perempuan

2 Hj. Hayana Perempuan

3 Sawiah Perempuan

4 Hj. St. Tallasa Perempuan

5 Hj.Jadawati Perempuan

6 Muriati SP Perempuan

7 Hj Raweda Perempuan

8 Hj.Kasmawati Perempuan

9 Nur Asriani Perempuan

10 Syamsiar M.A.Md Perempuan

11 Armiani Raja Perempuan

12 Imma Yulianti Perempuan

13 Marlia Perempuan

14 Hadijah Lira Perempuan

15 Hamsiah Arif Perempuan

16 Fatmawati Perempuan

17 St.Sarintan,Sp Perempuan

18 Mursalim Laki-laki

19 Sanusi Laki-laki

20 Muh. Yusuf Laki-laki

21 Baso, M Laki-laki

22 Hatibu Laki-laki

23 Burhanuddin Laki-laki

24 M. Saleh Laki-laki

25 Syariful Alam Laki-laki

26 Rajamuddin Laki-laki

27 Muh. Ilyas Laki-laki

28 Lahuddin Laki-laki

29 Muh. Amin Laki-laki

30 Paharuddin Laki-laki

31 Ahmad Laki-laki

32 Masnur Laki-laki

33 H. Jaharuddin Laki-laki

34 Subri Laki-laki

Jumlah 25 0 0 9 0

Keterangan:

Sangat baik = 5

Baik = 4

Cukup baik = 3

Kurang baik = 2

Buruk/Tidak baik = 1

Page 109: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

91

Lampiran 14. Rencana Penelitian

Januari Februari Maret

No Uraian

kegiatan

Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Konsultasi ke

pembimbing

2 Wawancara

menggunakan

kuisioner

3 Data sekunder

(Dinas terkait)

4 Pengolahan

data penelitian

5 Penulisan hasil

penelitian

Page 110: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

92

Dokumentasi

Page 111: KINERJA PENYULUH PETERNAKAN DI TINJAU DARI ASPEK … fileKinerja Penyuluh Peternakan di tinjau dari Aspek Gender di Kabupaten Takalar. Di bawah Bimbingan Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt,

93

RIWAYAT HIDUP

MAJDAH PRATIWI (I111 13 509), Ujung pandang, pada

tanggal 8 Januari 1995, Anak dari pasangan Ir. Muh. Arsyad

Hamid dan Hj. Suhaeni Hafid. Anak ke tiga dari empat

bersaudara. Mengenyam pendidikan tingkat dasar pada

Sekolah Dasar Negeri Sudirman 1 Makassar (2007), setelah

di bangku Sekolah Dasar kemudian melanjutkan pendidikan lanjutan pertama pada

SMP Negeri 5 Makassar (2010), kemudian melanjutkan pendidikan menengah pada

SMA Negeri 4 Makassar (2013). Setelah menyelesaikan Tingkat SMA, pada tahun

2013 penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Fakultas Peternakan,

Universitas Hasanuddin, Makassar. Penulis menyelesaikan Strata 1 (S1) dan

mendapatkan gelar S.Pt pada Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin pada Mei

2017.