kinerja p_7_bsc sebagai alat pengukuran kinerja

19
Balanced Scorecard Sistem Pengukuran Kinerja dan Kesehatan Suatu Perusahaan Balanced Scorecard (BSC) dipublikasikan pertamakali lewat tulisan Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam artikel berjudul: “Balanced Scorecard- Measures that Drive Performance”. Artikel tersebut merupakan laporan dari serangkaian riset dan eksperimen terhadap beberapa perusahaan di Amerika serta diskusi rutin dua bulanan dengan wakil dari berbagai bidang perusahaan sepanjang tahun itu untuk mengembangkan suatu model pengukuran kinerja baru. Balanced Scorecard (BSC) merupakan jawaban tepat bagi setiap organisasi yang berkeinginan kuat untuk meningkatkan kinerja organisasi secara menyeluruh, komprehensif dan berkelanjutan untuk menciptakan keunggulan organisasinya. Tetapi perlu dipahami dan disadari sejak awal bahwa membangun sistem dengan basis konsep Balanced Scorecard ini bukanlah pekerjaan yang mudah dan dikerjakan dalam waktu yang sangat cepat, tetapi merupakan pekerjaan yang berkelanjutan dan sistematik. Diperlukan kepemimpinan dan konsistensi dari seluruh bagian organisasi untuk dapat mewujudkan hal tersebut BSC Sebagai Kerangka Kerja Tindakan Strategis 1. Memperjelas dan menerjemahkan visi, misi, dan strategi ke dalam seperangkat tujuan dan ukuran kinerja yang terpadu. 2. Memberi kerangka kerja dan bahasa untuk mengkomunikasikan misi dan strategi.

Upload: nur-zen

Post on 30-Jan-2016

246 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisa data

TRANSCRIPT

Page 1: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

Balanced Scorecard

Sistem Pengukuran Kinerja dan Kesehatan Suatu Perusahaan

Balanced Scorecard (BSC) dipublikasikan pertamakali lewat tulisan Robert S. Kaplan

dan David P. Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam artikel berjudul: “Balanced

Scorecard-Measures that Drive Performance”. Artikel tersebut merupakan laporan dari

serangkaian riset dan eksperimen terhadap beberapa perusahaan di Amerika serta diskusi rutin

dua bulanan dengan wakil dari berbagai bidang perusahaan sepanjang tahun itu untuk

mengembangkan suatu model pengukuran kinerja baru.

Balanced Scorecard (BSC) merupakan jawaban tepat bagi setiap organisasi yang

berkeinginan kuat untuk meningkatkan kinerja organisasi secara menyeluruh, komprehensif dan

berkelanjutan untuk menciptakan keunggulan organisasinya.

Tetapi perlu dipahami dan disadari sejak awal bahwa membangun sistem dengan

basis konsep Balanced Scorecard ini bukanlah pekerjaan yang mudah dan dikerjakan

dalam waktu yang sangat cepat, tetapi merupakan pekerjaan yang berkelanjutan dan

sistematik. Diperlukan kepemimpinan dan konsistensi dari seluruh bagian organisasi untuk

dapat mewujudkan hal tersebut

BSC Sebagai Kerangka Kerja Tindakan Strategis

1. Memperjelas dan menerjemahkan visi, misi, dan strategi ke dalam seperangkat tujuan dan

ukuran kinerja yang terpadu.

2. Memberi kerangka kerja dan bahasa untuk mengkomunikasikan misi dan strategi.

3. Menggunakan pengukuran untuk memberi informasi kepada pekerja tentang faktor yang

mendorong keberhasilan saat ini dan masa yang datang.

4. Dengan mengartikulasi hasil yang ingin dicapai, faktor pendorong, serta umpan baliknya,

maka energi, kemampuan, dan pengetahuan spesifik sumber daya manusia diarahkan menuju

tercapainya tujuan jangka panjang

BSC >>> Pengukuran kinerja yang diturunkan dari visi, misi, dan strategi suatu perusahaan.

Empat perspektif yang menjadi acuan dalam BSC antara lain:

1. Perspektif Finansial

2. Perspektif Pelanggan (Customer)

3. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Proces)

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth)

Page 2: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

GAMBAR :

Balanced Scorecard akan memberitahukan kita mengenai pengetahuan, keahlian dan

sistem apa saja yang diperlukan oleh pekerja (belajar dan berkembang) untuk membentuk

inovasi dan efisiensi (proses internal) yang memberikan nilai tambah ke pasar (pelanggan)

sehingga secara pasti meningkatkan keuntungan pemilik modal ( keuangan ).

Page 3: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

Hubungan antara Balancescorecard dengan visi/strategi

1. Perspektif Keuangan

Mengukur kemampuan laba dan nilai pasar di antara perusahaan-perusahaan lain, sebagai

indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pemilik dan pemegang saham. Pertanyaan

adalah “Sudahkah kinerja keuangan kita meningkat?”. “Apakah sasaran keuangan kita?”

Page 4: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

2. Perspektif Pelanggan

Mengukur mutu, pelayanan, dan rendahnya biaya dibandingkan dengna perusahaan lainnya,

sebagai indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pelanggannya. Pertanyaan yang

sering diajukan adalah “Apakah pelanggan mengakui bahwa kita memberikan nilai (value)

yang lebih?”.

Nilai : Fungsi + Mutu + Citra + Harga + Waktu + Hubungan

Fungsi : manfaat generik produk kita bagi pelanggan

Mutu : kesesuaian dengan standar permintaan pelanggan

Citra : daya tarik produk yg tercipta karena proses komunikasi pemasaran

Harga : perbandingan nilai relatif dengan produk pesaing

Waktu : ketersediaan & kecepatan proses pemenuhan kebutuhan pelanggan

Hubungan: dimensi antar manusia dalam proses bisnis dengan pelanggan

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Mengukur efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa.

Pertanyaan yang sering diajukan adalah “Apakah kita telah meningkatkan proses bisnis kunci

sehingga kita dapat memberikan nilai yang lebih kepada pelanggan?”. “Proses bisnis apa

yang kritis untuk menyediakan nilai bagi pelanggan?”

Page 5: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya

manusiaa sehingga tujuan stratejik perusahaan dapat tercapai untuk waktu sekarang dan masa

yang akan datang. Pertanyaan yang sering diajukan adalah “Apakah kita memelihara

kemampuan kita untuk mengubah dan meningkatkan sesuatu hal?”

Visi dan strategi yang eksplisit mendasari semua perspektif di atas. Dan untuk setiap

perspektif, kita memformalisasikan tujuan stratejik, tolok ukur, target, dan rencana tindakan.

Page 6: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

Memberi Kerangka Kerja untuk Penerjemahan Strategi ke dalam Operasional

Aspek Finansial

untuk berhasil secara finansial, apa yang harus

kita perlihatkan pada pemegang saham

Aspek Pelanggan

untuk mewujudkan visi kita, apa yang harus kita

perlihatkan kepada para pelanggan dan orientasi

pada pasar.

Aspek Proses Bisnis Internal

Untuk menyenangkan para pemegang saham dan

pelanggan, proses bisnis apa yang harus kita

kuasai dengan baik

Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan

Untuk mewujudkan visi kita, bagaimana kita

memelihara kemampuan untuk berubah dan

meningkatkan diri.

Penyerahan Tepat Waktu

ProsesMutu

ProsesWaktu Siklus

Return On Capital Employed

Keahlian Pekerja

Loyalitas Pelanggan

Hubungan Sebab Akibat

Page 7: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

CONTOH >>>>

Page 8: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja
Page 9: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

Sebagai Tolok Ukur Kinerja dan Kesehatan Perusahaan

1. Perspektif Keuangan

Profitabilitas Laba operasi

Trend laba

Operating ratio

Gross profit margin

Net profit margin

Return on equity

Return on assets

Return on investment

Profit / total assets

Profit / employee

Profit from new product or services

Likuiditas Cash flow adequacy

Trend in cash flow

Kemampuan membayar bunga

Current ratio

Quick ratio

Cash ratio

Operating cash flow ratio

Debt to equity ratio

Debt to assets ratio

Long term debt to equity ratio

Interest coverage ratio

Page 10: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

Tingkat perputaran asset

Tingkat perputaran piutang

Tingkat perputaran persediaan

Total assets

Total assets / employee

Total assets turn over

Current assets turn over

Fixed assets turn over

Working capital turn over

Account receivable turn over

Average collection period

Inventory turn over

Average inventory period

Property, plan, equipment turn over

Penjualan Tingkat penjualan pada kelompok produk utama

Trend penjualan

Persentase penjualan yang berasal dari produk baru

Akurasi peramalan penjualan

Revenue / total assets

Revenue / employee

Revenue from new product or services

Horizontal financial report analysis

Vertical financial report analysis

Market Value Harga saham Dividend pay out ratio

Sustainable growth rate

Market value

EVA

Page 11: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

2. Perspektif Pelanggan

Keputusan pelanggan Penelitian tentang pelanggan

Pengembalian produk dan keluhan pelanggan

Number of customer

Market share

Customer retention

Customer loyalti

New customer / total customer

Customer lost

Number of product defects

Number of complaints

Dealer dan distributor Kekuatan hubungan dengan dealer dan distributor Dealer relationships

Dealer profitability

Dealer satisfaction

Pemasaran dan penjualan Trend kinerja penjualan

Aktivitas pelatihan dan riset pasar

Annual sales / customer

Customer / sales employee

Ketepatan pengiriman Kinerja ketepatan waktu pengiriman

Waktu mulai pemesanan s/d pengiriman ke pelanggan

On time delivery

Average lead time

Lead time from order to delivery

Lead time, suppliers

Lead time, production

Page 12: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

Mutu Kepuasan dan keluhan pelanggan

Kecepatan dan keefektifan pelayanan

Biaya jaminan

Customer satisfaction index

Number of complaints

Cost to correct before delivery to customer

Cost to correct after delivery to customer

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Mutu Jumlah produk cacat

Jumlah pengembalian

Penelitian terhadap pelanggan

Jumlah sisa produksi

Jumlah perbaikan

Laporan penelitian lapangan

Klaim jaminan

Tingkat kecacatan barang dari pemasok

Quality points

Number of product defect

Return / sales

Produktivitas Waktu siklus dari bahan mentah sampai selesai

Efisiensi tenaga kerja

Jumlah pemborosan

Perbaikan dasn sisa produksi

Fleksibilitas Waktu setup

Pengalaman operator

Kapasitas mesin

Page 13: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

Aktivitas pemeliharaan

Kesiapan perlatan Down time

Pengalaman operator

Kapasitas mesin

Aktivitas pemeliharaan

Keamanan Jumlah kecelakaan

Dampak kecelakaan

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Inovasi produk Jumlah perubahan desain

Jumlah hak paten atau hak cipta yang baru

Keahlian staf riset dan pengembangan

Ketetapan waktu untuk

produk baru

Jumlah kelebihan atau kekurangan hari dari

tanggal pengiriman

Pengalaman keahlian Jumlah pelatihan

Peningkatan kinerja keahlian

Moral pekerja Tingkat perputaran pekerja

Jumlah keluhan

Penelitian terhadap pekerja/karyawan

Kompetensi Tingkat perputaran

Page 14: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

Pelatihan

Pengalaman

Kemampuan beradaptasi

Pemerintah Jumlah pelanggan dan aktivitas jasa kepada

masyarakat

Page 15: Kinerja P_7_BSC Sebagai Alat Pengukuran Kinerja

CONTOH >> Struktur KPI dan KPI Properti